ERA 6K @ IHSG: tren ihsg HARIAN (5)

per tgl 02 April 2018: 
KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Rabu (28 Maret 2018) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 68,51 point menuju angka indeks 6.140,84 (-1,10%). Tentu saja penurunan tersebut berlangsung seiring dengan gerak LQ45, indeks saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang beranggotakan 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid. Turun 15,59 point menuju level 1.000,25; indeks LQ45 ditutup memerah 0,53%.
Tren penurunan harga saham di bursa ini semakin memperbanyak porsi saham LQ45 yang harganya berada di bawah rata-rata bergerak (moving average) harga selama 200 hari terakhir (MA200). Per penutupan perdagangan Rabu (28 Maret 2018) kemarin, harga 29 saham dari 45 anggota Indeks LQ45 berada di bawah garis MA200.

Sebagian trader menganggap MA200 menjadi salah satu indikator penting tren jangka panjang. Saham-saham yang harganya berada di bawah MA 200 dianggap sebagian kalangan sedang berada dalam tren menurun (bearish).  

No.
Ticker
Tanggal
Close
1
ADHI
03/28/2018
2100
2
AKRA
03/28/2018
5600
3
ASII
03/28/2018
7100
4
BJBR
03/28/2018
2070
5
BMTR
03/28/2018
540
6
BSDE
03/28/2018
1740
7
BUMI
03/28/2018
280
8
EXCL
03/28/2018
2520
9
GGRM
03/28/2018
70900
10
ICBP
03/28/2018
8475
11
HMSP
03/28/2018
4010
12
INCO
03/28/2018
2750
13
INDF
03/28/2018
7125
14
INTP
03/28/2018
16475
15
JSMR
03/28/2018
4490
16
KLBF
03/28/2018
1440
17
LPKR
03/28/2018
478
18
LPPF
03/28/2018
10600
19
MNCN
03/28/2018
1390
20
PTPP
03/28/2018
2680
21
PWON
03/28/2018
610
22
SRIL
03/28/2018
334
23
SMGR
03/28/2018
9875
24
SSMS
03/28/2018
1430
25
TLKM
03/28/2018
3570
26
UNTR
03/28/2018
31800
27
UNVR
03/28/2018
49400
28
WSBP
03/28/2018
416
29
WIKA
03/28/2018
1695
🍱
per tgl 29 Maret 2018: 
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup pekan ini dengan penguatan. Meski dominan bergerak di zona merah sejak sesi pagi, namun pada menit-menit akhir, indeks justru berbalik menguat. IHSG berakhir naik 48,15 poin atau setara 0,78% ke level 6.188,99 pada Kamis (29/3).
Dengan rebound yang terjadi pada hari ini, koreksi indeks dalam sepekan teredam, yaitu hanya turun 0,35%. Sekadar mengingatkan, kemarin, indeks ditutup tumbang hingga 1,10%.
RTI mencatat, Kamis sore, semua sektor menguat, dipimpin aneka industri yang melejit 2,40%. Selanjutnya, industri dasar, pertambangan, perkebunan dan perdagangan masing-masing naik lebih dari 1%. Sedangkan, lima sektor lainnya menguat kurang dari 1%.
Total 213 saham ditutup naik, berbanding 157 saham yang turun. Saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang naik 4,81% menduduki puncak top gainers atau saham berkinerja terbaik pada jajaran LQ45. Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengekor dengan kenaikan sebesar 4,41% dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang naik 4,17%.
Mengacu data Bloomberg, saham yang menyumbang amunisi terbesar bagi laju indeks, yaitu PT Astra International Tbk (ASII) sebesar 4,54 poin. Pasalnya, saham ini berhasil naik 1,76%. Selain itu, terdapat saham PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) dengan kontribusi 4,45 poin, dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang menyumbang 3,28 poin terhadap kenaikan indeks.
Sepanjang hari ini, investor mentransaksikan sekitar 13,26 miliar saham, dengan nilai perdagangan mencapai Rp 38,65 triliun. Nilai transaksi sangat gemuk, lantaran terjadi crossing saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) di pasar negosiasi mencapai Rp 31,3 triliun.

Pemodal asing terindikasi mulai masuk ke pasar, meski nilai pembelian bersih asing alias net buy masih tipis, yaitu sekitar Rp 10,85 miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing, yaitu SMGR dengan net foreign buy sebesar Rp 40,7 miliar. Diikuti, KLBF senilai Rp 34,4 miliar dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sejumlah Rp 33 miliar.
🍞
Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks harga saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII), berbalik ke zona merah pada awal perdagangan hari ini, Kamis (29/3/2018).
JII turun 0,17% atau 1,15 poin ke level 694,83 pada pukul 09.53 WIB, setelah sempat membukukan rebound saat dibuka naik 0,26% atau 1,83 poin di posisi 697,81.
Pada perdagangan Rabu (28/3), JII berakhir melemah 0,95% atau 6,67 poin di level 695,98. Sepanjang perdagangan pagi ini, JII bergerak di kisaran 693,38-698,74.
Sebanyak 9 saham menguat, 14 saham melemah, dan 7 saham stagnan dari 30 saham syariah yang diperdagangkan pagi ini.
Saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) yang merosot 1,73% menjadi penekan utama terhadap pergerakan JII pada awal perdagangan hari ini, diikuti TLKM (-0,56%) dan PGAS (-2,63%).
Sejalan dengan JII, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjut melemah 0,36% atau 21,81 poin ke level 6.119,03 pada pukul 09.53 WIB, setelah sempat membukukan rebound dengan dibuka naik 0,21% atau 12,81 poin di level 6.153,64.
Pada perdagangan Rabu (28/3), IHSG berakhir merosot 1,10% atau 68,51 poin di level 6.140,84, level penutupan terendah dalam lebih dari tiga bulan.
Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di kisaran 6.115,11-6.161,66.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif pada awal perdagangan hari ini, saat bursa saham di Asia bergerak variatif menjelang libur Paskah.
Dilansir Bloomberg, bursa saham di Asia bergerak variatif pada perdagangan pagi ini, saat meningkatnya volatilitas ekuitas berikut penurunan pada saham teknologi di Amerika Serikat (AS) memberi waktu jeda bagi para investor.
Pergerakan saham berfluktuasi di seluruh kawasan dalam perdagangan yang cenderung sepi, menjelang liburan Paskah.
Saham-saham syariah yang melemah pagi ini:
UNTR
-1,73%
TLKM
-0,56%
PGAS
-2,63%
ICBP
-0,88%
Saham-saham syariah yang menguat pagi ini:
KLBF
   +1,74%
UNVR
+0,30%
ASII
+0,35%
SCMA
+1,13%




Sumber: Bloomberg

🍒
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 68,51 poin atau 1,10% ke level 6.140,84 pada perdagangan hari ini, Rabu (28/3). Total, 252 saham berakhir melemah.
Berikut rekomendasi teknikal tiga saham pilihan dari sejumlah analis, yang bisa jadi pertimbangan untuk perdagangan besok, Kamis (29/3)
1. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)
Achmad Yaki, analis BCA Sekuritas menjelaskan, muncul inverted hammer candle dengan Klinger Oscillator (KO) yang berpotensi Golden Cross (GC). Indikator Stochastic bergerak naik diikuti kenaikan volume perdagangan ASSA, namun RSI melemah. Jika mampu break resistance 284, potensi selanjutnya ke 304-324.
Rekomendasi: Sell on Strength
Support: 258
Resistance 284
2. PT Smart Tbk (SMAR)
Analis Bina Artha Sekuritas M. Nafan Aji melihat pola long white marubozu candle yang menunjukkan adanya potensi bullish berlanjut pada pergerakan harga saham SMAR. Namun, indikator stochastic dan RSI sudah menunjukkan jenuh beli atau overbought.
Rekomendasi: Hold
Support: 3890
Resistance: 4400
3. PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI)
Parningotan Julio, analis Yuanta Sekuritas menyebut harga PADI saat ini berada di atas MA-10 serta MA-20. Indikator MACD membentuk pola golden cross. Juga Stochastic membentuk golden cross di oversold area. White long candle yang diiringi oleh lonjakan volume hingga di atas rata-rata 1 bulan memberikan gambaran minat beli yang kuat.
Rekomendasi: Speculative buy.
Support: 525
Resistance: 620
🍐
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,10% di level 6.140,84 pada Rabu (28/3). Asing mencatatkan net sell sebesar Rp 697,06 miliar.
Hendri Widiantoro, analis Erdikha Elit Sekuritas menyatakan, indeks pada perdagangan hari ini terjadi gap down disertai dengan dukungan volume distribusi yang signifikan. Stochastic bergerak di area pertengahan cenderung menukik ke area jenuh jual atau oversold. “Bill william bergerak pada fase deselerasi dengan momentum yang berbalik melemah,” kata Hendri dalam riset, Rabu (28/3).
Indeks gagal menutup gap resistance level 6.250. Indikasi teknikal rebound gagal terjadi, indeks berpotensi melanjutkan pelemahan jangka menengah dengan range pergerakan di 6.100-6.160. “Investor disarankan untuk lebih berhati-hati dalam menentukan portofolio investasinya,” ujar Hendri.
William Surya Wijaya, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas menyatakan, indeks mengakhiri pekan pendek di akhir bulan ketiga tahun 2018. IHSG masih berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan peluang kenaikan yang masih cukup besar. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadaap USD masih akan turut memberikan warna terhadap pola gerak IHSG.
“Demikian juga dengan fluktuasi harga komoditas, IHSG berptoensi menguat dengan range 6.081 - 6.288,” katanya.

Saham pilihan William antara lain WIKA, SRIL, PWON, SMRA, CTRA, WTON, TLKM, ADHI, AKRA dan BBNI
🍂
per tgl 28 Maret 2018: 
Bisnis.com, JAKARTA— Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir turun lebih dari satu persen pada perdagangan hari ini, Rabu (28/3/2018), di tengah pelemahan bursa saham di Asia.
IHSG ditutup melorot 1,10% atau 68,51 poin di level 6.140,84, level penutupan terendah dalam lebih dari tiga bulan, setelah dibuka turun 0,22% atau 13,87 poin di posisi 6.195,48.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak negatif pada kisaran level 6.116,89 – 6.197,01. Pada perdagangan Selasa (27/3), IHSG mampu membukukan rebound dengan berakhir naik 0,15% atau 9,18 poin di posisi 6.209,35.
Dari 571 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 125 saham menguat, 252 saham melemah, dan 194 saham stagnan.
Berdasarkan data Bloomberg, delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dipimpin sektor aneka industri (-2,10%) dan finansial (-1,39%). Adapun sektor pertanian sendirian menghuni di zona hijau dengan kenaikan 1,09%.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berakhir melorot 1,58% atau 8,72 poin di level 542,96, setelah dibuka turun 0,32% atau 1,77 poin di posisi 549,90.
Hampir seluruh indeks saham lainnya di Asia Tenggara memerah dengan indeks FTSE Malay KLCI (-0,25%), indeks FTSE Straits Time Singapura (-1,50%), indeks PSEi Filipina (-0,84%), dan indeks SE Thailand (-0,76%).
Di kawasan Asia lainnya, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, masing-masing dengan pelemahan lebih dari satu persen, terbebani kekhawatiran perdagangan yang kali ini memukul perusahaan-perusahaan teknologi.
Indeks Kospi Korsel berakhir melorot 1,34%, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing merosot 1,40% dan 1,80%, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong ditutup anjlok 2,50%.
Secara keseluruhan, bursa Asia melemah mengikuti penurunan tajam dalam saham teknologi di Amerika Serikat (AS) serta akibat kekhawatiran atas perselisihan perdagangan yang sedang berlangsung antara dua negara adidaya dunia, AS dan China.
Indeks MSCI Asia Pacific merosot 1,3% ke posisi 172,43 pada pukul 4.37 sore waktu Hong Kong, didorong pelemahan saham teknologi mulai dari Tencent Holdings Ltd., TSMC Co., hingga Samsung Electronics Co.
Kekhawatiran akan risiko dari proteksionisme AS meningkat setelah pemerintahan Trump dikabarkan mempertimbangkan tindakan tegas terhadap investasi China dalam teknologi yang dianggap sensitif oleh AS.
Tindakan ini sedianya dilakukan dengan menerapkan hukum yang disediakan untuk keadaan darurat nasional.
Saham teknologi di AS juga terguncang oleh berita dari Nvidia Corp. berikut meningkatnya kekhawatiran seputar Facebook Inc.
Chief Executive Officer Facebook Mark Zuckerberg diperkirakan akan menyampaikan testimoninya di hadapan Komite Energi dan Perdagangan DPR AS, seiring tumbuhnya kekhawatiran para pembuat kebijakan tentang perlindungan privasi.
“Harapan untuk pertumbuhan masa depan perusahaan-perusahaan teknologi AS sehubungan dengan tren yang disebut revolusi industri keempat sedang menurun saat ini,” ujar Paul Kim, chief investment officer di Eastspring Investments di Seoul.
“Hal itu mempengaruhi sejumlah saham teknologi di Asia, seperti pembuat chip memori yang diharapkan akan menyuplai lebih banyak chip kepada perusahaan-perusahaan AS tersebut,” tambahnya, seperti dikutip Bloomberg.
Saham-saham penekan IHSG:
 Kode
(%)
HMSP
-3,14
BBNI
-5,98
BMRI
-2,50
ASII
-2,74
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode
(%)
BDMN
+3,57
SMAR
+17,14
MYOR
+2,06
ICBP
+1,19
Sumber: Bloomberg
🌱🌱
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IHSG berhasil ditutup menguat 0,15% di level 6.209,35 pada Selasa (27/3).
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 6.173,87 dan 6.138,39. Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada 6.259,56 dan 6.309,78.
Berdasarkan indikator daily, MACD berada di area negatif. Namun, Stochastic dan RSI sudah berada di area netral. Pergerakan indeks sudah menyentul level maksimum pada area gap di level 6.253.
"Dengan demikian, IHSG berpotensi menuju ke area support pada level 6.174 hingga 6.138," terang Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas dalam riset yang diterima KONTAN, Selasa (27/3).
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.
1. PT Intiland Development Tbk (DILD), Daily (320) (RoE: 4.71%; PER: 11.26x; PBV: 0.53x; Beta: 1.01). Saat ini, terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Sementara itu, pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger. “Buy” pada level 316 - 322, dengan target harga di level 340. Support: 310.
2. PT Elnusa Tbk (ELSA), Daily (458) (RoE: 8.10%; PER: 13.71x; PBV: 1.11x; Beta: 0.4). Pergerakan harga berpotensi menyentuh garis MA 60 terlebih dahulu, sehingga peluang terjadinya rebound terbuka lebar. “Buy on Weakness” pada area level 446 – 452, dengan target harga secara bertahap di level 466, 486, 496, 505, 515 dan 545. Support: 436.
3. PT Japfa Tbk (JPFA), Daily (1460) (RoE: 10.18%; PER: 16.69x; PBV: 1.70x; Beta: 2.59). Fase akumulasi mulai terlihat dalam rangka membentuk pola uptrend. “Akumulasi Beli” pada area level 1450 - 1470, dengan target harga secara bertahap di level 1510, 1550, 1580 dan 1705. Support: 1450 & 1395.
4. PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), Daily (8100) (RoE: 1.48%; PER: 138.94x; PBV: 2.09x; Beta: 0.13). Fase akumulasi mulai terlihat dalam rangka membentuk pola uptrend. “Akumulasi Beli” pada area level 8000 - 8150, dengan target harga secara bertahap di level 8400 dan 8500. Support: 7900.
5. PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), Daily (3640) (RoE: 4.30%; PER: 248.48x; PBV: 10.70x; Beta: 2.28). Saat ini, terlihat pola tweezer top candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Sell” pada area level 3630 – 3730, dengan target harga secara bertahap di level 3500 dan 3400. Resistance: 3800.
6. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Daily (50.000) (RoE: 90.19%; PER: 54.50x; PBV: 49.35x; Beta: 0.62). Saat ini, terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Sementara itu, pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger. “Akumulasi Beli” pada area level 49.725 – 50.100, dengan target harga di level 50.975, 52.500, 54.025, 56.225 dan 59.000. Support: 49.050.
🍘

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi-bagi dividen akan segera dilakukan oleh beberapa emiten. Berdasarkan pengumuman yang dikeluarkan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), setidaknya ada 12 emiten dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang akan membagi dividen kepada investornya.
Emiten yang akan membagi dividen pada bulan Maret dan April 2018 di antaranya adalah; SMBR, BJBR, JASS, MEGA, WOMF, BDMN, WTON, BBNI, BMRI, ITMG, BBRI, BBTN.
Dari ke-12 emiten ini dividen paling tinggi dibayarkan oleh BBNI dengan besaran Rp 255,55 per lembar saham. Dividen terbesar berikutnya adalah BMRI dan BDMN dengan besaran dividen masing-masing Rp 199,02 per lembar saham dan Rp 134,44 per lembar saham.
Dari segi yield atau rasio hasil investasi, WOMF memberikan yield paling menarik, yaitu sebesar 5,57%, diikuti oleh BJBR dengan yield dividen sebesar 4,38%. Sementara, yield dividen dari BBNI dan BBRI sebesar 2,77% dan 2,96%. Yielddividen paling rendah dipegang oleh ITMG dan SMBR, masing-masing 0,006% dan 0,101%.
Yield tinggi masih menarik Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali berpendapat, keputusan untuk berinvestasi sebaiknya melihat yielddividennya. Yield yang merepresentasikan keuntungan investasi, semakin tinggi semakin menarik. Tapi, tergantung juga dari horizon investasi si investor, kalau jangka panjang tidak melihat yield dividen, karena dicairkan bisa lima tahun ke atas.
Meski beranggapan melihat yield dividen bisa menjadi tolok ukur, namun kalau investor masuk sekarang misalnya, bisa jadi menjelang hari pembagian dividen harga sahamnya turun.
“Yang paling bagus ya sebenarnya kalau investor sudah melihat fundamentalnya dan masuk jauh-jauh hari, misalnya akhir tahun lalu. Kalau masuk sekarang ya telat, kecuali masuk sekarang dan incar dividen berikutnya,” kata Frederik.
Apalagi BBNI, BBRI atau BMRI, yang merupakan badan usaha milik negara (BUMN), cukup rajin memberikan dividen serta memiliki performa yang lebih bagus ketimbang BUMN lain. Dua emiten ini direkomendasikan oleh Frederik bagi investor. Dilihat dari yield dividen juga ketiga emiten ini tergolong tinggi di antara emiten yang akan membagikan dividen.
Strategi sebelum pembagian
Sementara, Direktur Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, strategi yang tepat bagi investor terkait saham emiten-emiten yang membagi dividen ini adalah melihat pergerakannya sebelum jadwal pembagian. Jikalau harganya turun, maka ada baiknya langsung membeli.
Ketika sudah menjelang hari pembagian dividen, pelaku pasar bisa mempertimbangkan apakah mau dilepas dulu baru kemudian beli lagi setelah hari pembagian dividen ataukah ditahan. “Itu semua tergantung juga dari returnyang sudah didapatkan investor selama ini,” kata Hans.
Hans menyarankan adanya pilihan untuk melepas saham sebelum hari H (hari pembagian dividen) bagi investor, karena biasanya ada beberapa saham yang harganya turun pas hari H. Namun, bagi investor yang berorientasi jangka panjang bisa memperpanjang kepemilikannya setelah hari H. Sebab, ada kecenderungan juga sehabis harga saham turun pas hari H, keesokan harinya harga saham bisa naik lagi.
Dari 12 saham ini, saham-saham seperti BBNI, BMRI dan BBRI dikatakan Hans menarik untuk dikoleksi investor. Ia mengungkapkan, membagi dividen besar merupakan sinyal bagi pemegang saham bahwa perusahaan berkinerja bagus. Nah, ketiga saham ini ia katakan sangat menarik karena secara fundamental pun bagus dan menawarkan yield dividen yang tinggi.
Sementara, saham-saham seperti SMBR atau ITMG menurut Hans kurang menarik. Sebab, rasio hasil dividen atau yield dividennya terlalu rendah. Perusahaan menurutnya cuma memberi sinyal bahwa kinerja cukup bagus, sehingga bisa bagi dividen. Namun yield-nya tidak menarik. “Investor kan berharap margin keuntungan bisa 15% kalau main saham, jadi kalau yield dividen bisa 2% saja, tinggal cari margin 12%. Ini minimal, kalau yield di bawah 2% ya susah buat investor,” terang Hans.

Frederik memberi rekomendasi buy untuk BBNI, dengan target harga Rp 10.900 karena masih memiliki potensi untuk tumbuh. Sementara, untuk BBRI Frederik mengatakan dirinya memang tidak coverage emiten ini, namun jika melihat fundamental perusahaannya, saham BBRI tetap menarik untuk dikoleksi.
🌹
per tgl 26-27 Maret 2018: 
Bisnis.com, JAKARTA – Aksi jual bersih atau net sell oleh investor asing masih berlanjut pada perdagangan hari ini, Selasa (27/3/2018). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, net sell oleh investor asing mencapai Rp854 miliar pada perdagangan hari ini.
Investor asing melakukan aksi jual sebanyak 888,45 juta lembar saham senilai Rp2,65 triliun. Adapun aksi beli investor asing tercatat 573,08 juta lembar saham senilai sekitar Rp1,80 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai sekitar Rp7,12 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 9,22 miliar lembar saham.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses membukukan rebound pada akhir perdagangan hari ini. IHSG ditutup naik 0,15% atau 9,18 poin di level 6.209,35, setelah dibuka rebound dengan penguatan 0,74% atau 46,06 poin di posisi 6.246,23.
Pergerakannya terpantau sempat tergelincir ke zona merah menjelang penutupan perdagangan hari ini, namun mampu meraih kembali momentumnya pada akhir perdagangan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif pada kisaran level 6.188,61 – 6.274,30.
Rebound IHSG hari ini sekaligus mematahkan koreksi selama tiga hari perdagangan berturut-turut sebelumnya. Adapun pada perdagangan Senin (26/3), IHSG ditutup turun 0,17% atau 10,53 poin di level 6.200,17.
Dari 570 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 195 saham menguat, 167 saham melemah, dan 208 saham stagnan.
Berikut ini ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
27 Maret
Rp854 miliar
Net sell
26 Maret
Rp906,39 miliar
Net sell
23 Maret
Rp1,06 triliun
Net sell
22 Maret
Rp127,01 miliar
Net buy
21 Maret
Rp774,99 miliar
Net sell
20 Maret
Rp935,47 miliar
Net sell
19 Maret
Rp1,11 triliun
Net sell
16 Maret
Rp1,03 triliun
Net sell
15 Maret
Rp635,41 miliar
Net sell
14 Maret
Rp597 miliar
Net sell

 Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2018
🍐
Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka rebound pagi tadi. Sempat menyentuh zona merah, IHSG tutup menguat meski dalam rentang yang tipis.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) siang ini masih berada di kisaran Rp 13.700. Siang ini, mengutip Reuters, nilai tukar rupiah terhadap dolar menguat. Dolar AS dihargai Rp 13.733, turun dari posisi kemarin Rp 13.775.

Pada perdagangan preopening, IHSG dibuka menguat 46,05 poin (0,74%) ke level 6.246,22. Sementara indeks LQ 45 menguat

Membuka perdagangan, Selasa (27/3/2018), IHSG semakin menguat dengan kenaikan 70,037 (1,13%) ke level 6.272,21.

Pukul 09.07 waktu JATS, IHSG menguat 64,206 poin (1,04%) ke level 6.264,378. Sementara indeks LQ45 menguat 12,839 poin (1,27%) ke level 1.027,147.

Jeda siang, IHSG masih melaju positif. IHSG naik 33,816 poin (0,55%) ke 6.233,988. Indeks LQ45 naik 6,317 poin (0,62%) ke 1.020,625.

Menutup perdagangan saham sore ini, IHSG naik tipis 9,178 poin (0,15%) ke 6.209,350. Indeks LQ45 naik 1,535 poin (0,15%) ke 1.015.

Penguatan IHSG didorong naiknya 7 sektor saham. Saham sektor konsumsi naik paling signifikan siang ini mencapai 0,71%. Sebanyak 196 saham menguat, 167 saham melemah dan 110 saham stagnan.

Hingga sore ini, IHSG mencatat posisi tertinggi di 6.274,299 dan terendah di 6.188,608. Hingga sore ini, telah terjadi 404.918 kali transaksi perdagangan saham sebanyak 9,3 miliar lembar saham senilai Rp 7,1 triliun.

Sementara itu indeks utama bursa Wall Street ditutup dalam teritori positif pada perdagangan semalam (26/03). Indeks Dow Jones naik 2.84% ke level 24,202.60, S&P menguat 2.72% ke level 2,658.55, dan Nasdaq terangkat 3.26% ke level 7,220.54.

Indeks AS menguat seiring meredanya kekhawatiran pelaku pasar terkait perang dagang antara AS dan China. Adapun Menteri keuangan AS Steve Mnuchin optimis bahwa negosiasi antara China dan AS akan mencapai titik kesepakatan. Pernyataan Menteri tersebut sejalan dengan komitmen Menteri China Li Keqiang yang juga mendukung untuk dilakukan negosiasi antara AS dan China demi mempermudah akses bisnis antara keduanya.

Senada dengan IHSG, bursa regional pun bergerak di zona hijau. Berikut pergerakan bursa Asia sore ini:

  • Indeks Nikkei bertambah 551,221 poin (2,65%) ke level 21.317,320.
  • Indeks Komposit Shanghai naik 32,930 poin (1,05%) ke level 3.166,650.
  • Indeks Strait Times mendaki 26,890 poin (0,79%) ke level 3.439,350.
  • Indeks Hang Seng naik 242,061 poin (0,79%) ke level 30.790.830.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk jajaran top gainers di antaranya adalah, Indofarma (INAF) naik Rp 790 ke Rp 5.000, Pelat Timah Nusantara (NIKL) naik Rp 630 ke Rp 3.700, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 525 ke Rp 29.575 dan Pabrik Kertas (TKIM) naik Rp 500 ke Rp 6.925.

Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah, Metropolitan Kentjana (MKPI) turun Rp 850 ke Rp 27.000, Unilever Indonesia (UNVR) turun Rp 350 ke Rp 50.000, Mitra Adiperkasa (MAPI) turun Rp 300 ke Rp 7.500 dan Tembaga Mulia (TBMS) turun Rp 215 ke Rp 1.175. (dna/ang)


🍒
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan reboundnya di zona hijau hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (27/3/2018), ditopang penguatan mayoritas sektor.

IHSG naik 0,55% atau 33,82 poin ke level 6.233,99 di akhir sesi I, setelah dibuka dengan penguatan 0,74% atau 46,06 poin di level 6.246,23. Adapun pada perdagangan Senin (26/3), IHSG berakhir turun 0,17% atau 10,53 poin di posisi 6.200,17.

BACA JUGA :
Begini Usulan Asosiasi Tol Berkaitan dengan Rencana Penurunan Tarif
Ciputra Raih Penghargaan A Lifetime Recognition for Best Developer Achievement
Harga Batu Bara Masih Tertekan
Sepanjang perdagangan hari ini IHSG bergerak pada kisaran 6.230,32 - 6.274,30. Sebanyak 209 saham menguat, 117 saham melemah, dan 244 saham stagnan dari 570 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona hijau dengan support utama sektor konsumer (+1,50%) dan tambang (+0,67%). Adapun sektor perdagangan turun 0,24%.

Indosurya Sekuritas memperkirakan IHSG membentuk pola uptrend dengan penguatan di level 6.081 - 6.288 pada perdagangan hari ini.

Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan peluang kenaikan dari IHSG pada pekan terakhir bulan Maret masih terbuka lebar, mengingat pola gerak IHSG dalam rentang jangka panjang masih menunjukkan pola uptrend.

Selain itu, katanya, penguatan juga ditunjang oleh kondisi perekonomian yang cukup stabil sehingga peluang untuk terjadinya kembali capital inflow yang diharapkan masih cukup besar.

Bersama IHSG, indeks saham lainnya di Asia Tenggara bergerak positif siang ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,53%), indeks FTSE Malay KLCI (+0,25%), indeks PSEi Filipina (+0,31%), dan indeks SE Thailand (+0,27%).

Di Jepang, indeks Nikkei 225 dan Topix masing-masing terpantau melesat 2,34% dan 2,36%. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,54% dan indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,87%.

Adapun di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing terpantau menguat 0,97% dan 0,85%.
🌹



Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound dan lanjut menguat lebih dari satu persen pada awal perdagangan hari ini, Selasa (27/3/2018), seiring dengan penguatan bursa saham di Asia.
IHSG dibuka rebound dengan kenaikan 0,74% atau 46,06 poin di level 6.246,23 dan menanjak 1,01% atau 62,51 poin ke level 6.262,68 pada pukul 09.12 WIB. Adapun pada perdagangan Senin (26/3), IHSG berakhir turun 0,17% atau 10,53 poin di posisi 6.200,17.
Sebanyak 173 saham bergerak menguat, 8 saham bergerak melemah, dan 389 saham stagnan dari 570 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.
Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona hijau dengan supportutama sektor aneka industri (+1,54%), industri dasar (+1,28%), dan konsumer (+1,26%).
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis27 menanjak 1,29% atau 7,09 poin ke 557,56 pada pukul 09.13 WIB, setelah dibuka rebound dengan penguatan 1,21% di posisi 557,11.
Indeks saham lainnya di Asia terpantau juga menghijau pagi ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,57%), indeks FTSE Malay KLCI (+0,37%), dan indeks PSEi Filipina (+0,98%).
Di Jepang, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing menanjak 1,84% dan 1,78%. Adapun indeks Kospi Korea Selatan naik 0,62% dan indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,99%.
Dilansir Bloomberg, bursa saham di Asia menguat mengikuti bursa AS seiring dengan tanda-tanda meredanya eskalasi tensi perdagangan.
Bursa Wall Street membukukan hari terbaiknya dalam dua setengah tahun, seiring meredanya kekhawatiran perang perdagangan menyusul laporan bahwa Amerika Serikat dan China bersedia menegosiasikan kembali tarif dan ketidakseimbangan perdagangan.
Pada perdagangan Senin (26/3), indeks Dow Jones Industrial Average berakhir melesat 2,84% atau 669,4 poin di level 24.202,6. Indeks S&P 500 melesat 2,72% atau 70,29 poin di 2.658,55, sedangkan indeks Nasdaq Composite ditutup melesat 3,26% atau 227,88 poin di level 7.220,54.
Ketiga indeks utama Amerika Serikat (AS) mencatatkan penguatan persentase terbaiknya sejak 26 Agustus 2015.
Reli tersebut, yang didorong saham teknologi, datang setelah ketiga indeks mengalami kinerja mingguan terburuk sejak Januari 2016 akibat rencana pengenaan tarif impor oleh Presiden Donald Trump yang memicu kekhawatiran perang dagang dengan China.
Minat terhadap aset berisiko muncul ketika pemerintahan Trump dikabarkan mendesak China untuk menurunkan tarif pada impor mobil serta membuka pasarnya untuk AS sebagai bagian dari pembicaraan untuk menyelesaikan peningkatan ketegangan perdagangan.
Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:
HMSP
+2,21%
BBCA
+1,50%
ASII
+2,08%
BBRI
+1,11%
Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:
AMRT
-1,72%
SMBR
-0,54%
MAPI
-0,64%
RIMO
-0,71%

Sumber: Bloomberg
🌺
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Selasa (27/3) dibuka menguat 46 poin menjadi 6.246,2 dari 6.200,1. Pergerakan IHSG di tengah bursa saham Asia Pasifik yang cenderung di jalur menguat.
Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, hingga pukul 09.10 WIB, IHSG melemah 125,7 poin (2,00 persen) menjadi 6.129,8.
Penguatan IHSG dan bursa Asia menyusul meredanya ketegangan perang dagang global. Tiongkok membuka negosiasi dengan cara membeli semikonduktor AS untuk memangkas rantai perdagangan. Di sisi lain, AS juga tidak memberlakukan bea masuk impor baja dari Korsel.
Adapun kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 bertambah menjadi 446,8 dari 442,1. Indeks LQ45 naik 9 poin ke 1,025,8 dari 1.014,3, indeks syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) naik menjadi 710,9 dari 703,6.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks kawasan Asia Pasifik di luar Jepang MSCI index naik 9,6 (0,66 persen) menjadi 1.388,9. Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 385,7 poin (1,86 persen) ke level 21.152, sementara Topix index naik 32,6 (1,94 persen) mencapai 1.703.
Sementara indeks Shanghai SE Composite di Tiongkok naik 33,4 poin (1,08 persen) ke 3.167 dan CSI 300 index yang merupakan emiten papan atas bursa Shanghai dan Shenzen naik 41,4 poin (1,08 persen) ke 3.921.
Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 303,7 poin (0,99 persen) menjadi 30.851. Adapun indeks Kospi Korea pukul 09.00 WIB naik 10,9 (0,42 persen) mencapai 2.447 dan indeks Strait Times Singapura naik 20,1 (0,60 persen) ke posisi 3.432.
Sementara IHSG melemah 0,17 persen ke 6.200,17 pada perdagangan Senin (26/3). Indeks LQ45 turun 0,3 persen ke 1.014,31, JII turun 0,4 persen ke 703,6, ISSI turun 0,1 persen ke 182,65, dan Investor33 turun 0,6 persen ke 442,14.

Sumber: BeritaSatu.com
🍁

Bisnis.com, JAKARTA - Oso Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak menguat dengan pergerakan di kisaran 6.178 - 6.252.
Analis Oso Sekuritas menyebutkan hal tersebut karena pada sesi dagang kemarin, IHSG ditutup melemah sebesar 0,17% ke level 6.200 dengan candle bullish.
IHSG bergerak di area inside bar candle dengan indikator Stochastic di rasio 43%, MACD histogram bergerak ke area positif serta volume turun.
"Ada ruang gap di kisaran level 6.210 - 6.252, kami perkirakan IHSG bergerak menguat dan berpotensi menutup area gap dengan pergerakan di kisaran 6.178 - 6.252," tulis risetnya.
Economic & Industry News
China Mengancam Akan Mengurangi Pembelian Surat Utang
Amerika Serikat
Amerika Serikat Sepakat Mengecualikan Korea Selatan Dari
Kewajiban Tarif Impor Baja Yang Ditetapkannya Pekan Lalu
Harga Minyak Dunia Dan Nilai Tukar Rupiah Sudah Jauh Dari
Target Dalam APBN 2018, Pemerintah Masih Pede Untuk Tidak Membahas Perubahan APBN Tahun Ini
Corporates News
BBTN Akan Membegikan Dividen Sebesar Rp 57.17 Per Saham Pada 24 April 2018
WEGE Berencana Membagikam Dovodem Sebesar Rp 5,91 Per Saham
Pada Tahun 2017 Laba Bersih PBSA Turun Menjadi Rp 96,57 Miliar Dari Sebelumnya Rp 123,59 Miliar
Pada Tahun 2017 Laba Bersih MYOH Turun Menjadi US$ 12,28 Juta Dari Sebelumnya US$ 21,21 Juta
Pada Tahun 2017 Laba Bersih MARK Naik Menjadi Rp 47,05 Miliar Dari Sebelumnya Rp 19,58 Miliar
BIRD Anggarkan Capex Tahun 2018 Sebesar Rp 1,2 Triliun
Pada Tahun 2017 Laba Bersih BBHI Naik Menjadi Rp 10,36 Miliar Dari Sebelumnya Rp 7,08 Miliar
Pada Tahun 2017 Laba Bersih TOTL Naik Sebesar 9,64% Menjadi Rp244,51 Miliar Dari Sebelumnya Rp 223,01 Miliar
Pada Tahun 2017 Laba Bersih TBLA Naik 54% Menjadi Rp 948 Miliar Dari Sebelumnya Rp 615 Miliar
Pada Tahun 2017 Laba Bersih DOID Naik 26,04% Menjadi US$46,74 Juta Dari Sebelumnya US$ 37,08 Juta
Pada Tahun 2017 Laba Bersih MLIA Naik Menjadi Rp 47,35 Miliar Dari Sebelumnya Rp 9,03 Miliar

 🍇
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan penurunan sebesar 0,17% ke level 6.200,17 pada Senin (26/3). Namun, indeks diperkirakan berpeluang rebound pada perdagangan besok.
Muhammad Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas mengatakan, secara teknikal, IHSG bisa menguat pada Selasa (27/3). Hal tersebut mengingat secara psikologis, IHSG sudah turun tajam selama bulan ini.
"Secara umum, fundamental makroekonomi domestik diyakini akan menopang pertumbuhan indeks," kata Nafan, Senin (26/3).

Ia memperkirakan, besok, indeks akan menguat dengan posisi support di 6.152 dan level resistance 6.229.
🌴
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pasar saham Amerika Serikat (AS) rebound pada perdagangan Senin (26/3). Ketiga indeks di Wall Street bahkan mencetak hari terbaik dalam 2,5 tahun, setelah kekhawatiran perang dagang antara AS dan China mereda.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (DJIA) melesat 669,40 poin atau setara 2,84% ke level 24.202,6. Ini kenaikan harian terbesar ketiga yang pernah dicetak Dow Jones, setelah dua pencapaian terbaik sebelumnya pada Oktober 2008 silam.
Selain itu, indeks S&P 500 berakhir naik 70,29 poin atau 2,72% menjadi 2.658,55. Nasdaq Composite juga ditutup menguat 227,88 poin atau 3,26% ke posisi 7.220,54. Ketiga indeks utama AS ini menorehkan kenaikan harian terbaik sejak 26 Agustus 2015.
Kekhawatiran perang dagang berkurang, karena AS dan China dilaporkan bersedia untuk menegosiasikan kembali tarif pajak dan ketidakseimbangan perdagangan. Reli pasar saham terutama disokong saham teknologi, setelah sektor teknologi turun hampir 6% di S&P 500 pada pekan lalu.
"Kami melihat reli yang benar-benar bagus karena pembicaraan potensial dengan China. Orang-orang mengambil keuntungan dari penurunan besar minggu lalu," kata Dennis Dick, Kepala Struktur Pasar, Pedagang di Bright Trading LLC, seperti dilansir Reuters, Selasa.
Sebelumnya, pasar saham terkoreksi pekan lalu, terutama dipicu ketegangan seputar tindakan Presiden AS Donald Trump yang akan memungut tarif hingga US$ 60 miliar dari produk impor Cina.
Namun, ketegangan mulai mereda, karena Perdana Menteri Cina Li Keqiang berjanji untuk mempertahankan negosiasi perdagangan dan mempermudah akses bagi pebisnis Amerika.
Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin mengatakan pada Minggu, ia percaya Washington dapat mencapai kesepakatan dengan China mengenai beberapa masalah, tetapi pengenaan tarif tidak akan ditunda, kecuali kedua negara mencapai perjanjian yang dapat diterima.

“Ini jelas mengurangi ketegangan perdagangan. Komentar Steve Mnuchin kemarin memberi ruang untuk negosiasi dengan China," ujar Oliver Pursche, Kepala Strategi Pasar di Bruderman Asset Management.
🍉
JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) ditutup melemah di akhir perdagangan Senin (26/3/2018). Hingga hari ini, indeks masih terus terkoreksi. Sementara itu, investor asing juga tercatat terus keluar dari lantai bursa. IHSG melemah di tengah variatifnya bursa di kawasan Asia Pasifik. Pukul 16.00 IHSG ditutup turun sebesar 10,53 poin atau 0,17 persen di posisi 6.200,17. Sebanyak 186 saham diperdagangkan menguat, 155 saham melemah dan 129 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 9,11 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 7,19 triliun. Adapun investor asing membukukan net sell di seluruh pasar sebesar Rp 906,58 miliar dan di pasar reguler Rp 989,19. Saham-saham yang membebani pergerakan indeks yakni BBCA (Rp 23.275), TLKM (Rp 3.590) dan ASII (Rp 7.225). Sementara itu, saham-saham yang menopang IHSG yakni BBRI (Rp 3.600), PGAS (Rp 2.430), BMRI (Rp 8.075) dan UNTR (Rp 32.000). Sektor-sektor saham yang membebani IHSG yakni konsumer (-0,55 persen), manufaktur (-0,21 persen), aneka industri (-0,54 persen), keuangan (-0,27 persen), infrastruktur (-0,6 persen) dan perdagangan (-0,38 persen). Sementara itu, saham-saham yang menahan IHSG dari pelemahan lebih dalam yakni pertambangan (1,22 persen), agribisnis (0,51 persen), industri dasar (0,89 persen) dan properti (0,27 persen). Sementara itu, nilai tukar rupiah diperdagangkan menguat terhadap dollar AS. Mengutip Bloomberg, rupiah diperdagangkan di Rp 13.738 per dollar AS.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Investor Asing Masih Keluar, IHSG Ditutup Turun 0,17 Persen", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/26/171924026/investor-asing-masih-keluar-ihsg-ditutup-turun-017-persen

Editor : Bambang Priyo Jatmiko

🌲
per tgl 26 Maret 2018: 
Media Indonesia: SENTIMEN perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok diperkirakan masih berdampak negatif pada pasar keuangan global, berikut pasar regional Asia. Kondisi tersebut juga berpengaruh terhadap nilai tukar mata uang di kawasan Asia, tidak terkecuali Rupiah.



"Rupiah pada Jumat (23/3) lalu diperdagangkan melemah sejak pembukaan sesi perdagangan. Itu dipengaruhi sentimen global yang "risk aversion", sehingga mendorong apresiasi aset "safe haven" seperti yen, emas dan US Treasury," ujar ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada Media Indonesia, Minggu (25/3).



Josua menjelaskan "global sentiment risk aversion" dipengaruhi kekhawatiran terhadap perang dagang yang dipicu oleh keputusan Presiden Donald Trump untuk mengenakan kenaikan tarif impor baja dan alumunium yang sangat berdampak pada kinerja ekspor Tiongkok.



Sedangkan Tiongkok tidak mau berdiam diri dengan mengenakan tarif impor bagi 128 produk AS.



Bursa saham Indonesia pada akhir pekan ini tercatat melemah 0,69 persen ke level 6211. Di tengah pelemahan bursa saham regional, misalnya Nikei yang ditutup melemah 4,51 persen dan Hang Seng yang terkoreksi 2,45 persen, nilai tukar Rupiah pun terimbas mengalami pelemahan. Rupiah pada akhir pekan ini ditutup di level Rp13.782 per Dolar AS atau melemah sekitar 0,22 persen dari pekan sebelumnya atau melemah 1,55 persen dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Mengutip informasi kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), nilai tukar Rupiah pada perdagangan Jum'at (23/3) lalu, ditutup Rp13.780 per Dolar AS.



"Potensi pecahnya perang dagang berpotensi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini. Perdagangan di pasar saham Asia dan Eropa mengalami pelemahan, sehingga turut berpengaruh pada pasar keuangan regional dan nilai tukar di Asia," tutur Josua.



Dalam jangka pendek, dia menekankan sentimen perang dagang antara AS dan Tiongkok diperkirakan masih berpengaruh negatif pada pasar keuangan global, termasuk pasar regional Asia. Dampak lanjutannya terus menyasar pergerakan nilai tukar mata uang di kawasan Asia. Adapun ekonom INDEF Bhima Yudistira yang memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di kisaran 6260-6350 pada pekan depan. Sedikit berbeda dengan Josua, pihaknya optimistis sentimen perang dagang mulai mereda, setelah pekan lalu investor dikejutkan aksi AS yang berencana meningkatkan proteksi terhadap barang dari Tiongkok senilai US$ 50 miliar. Kekhawatiran tersebut mendorong seluruh bursa saham di Asia menjadi anjlok.



"Namun, tekanan ini diharapkan temporer. Ketika investor asing mencatat "nett sales" Rp 1,06 triliun pada akhir sesi perdagangan saham Jumat (23/3) lalu, investor domestik justru mencatat "nett buy" Rp 1,1 triliun. Kepercayaan investor domestik terhadap fundamental ekonomi masih jadi "support" utama IHSG," jelas Bhima.




Sentimen suku bunga acuan Bank Sentral AS (Fed Fund Rate/FFR), lanjut dia, juga sudah diantisipasi oleh investor. Dengan begitu, tekanan global dari sisi moneter sudah lebih reda. Menyoroti nilai tukar Rupiah, dia memprediksi berada di level Rp 13.740-13.790 per Dolar AS atau sedikit lebih kuat dibandingkan nilai tukar pekan lalu. Menurutnya, Bank Indonesia akan melakukan intervensi jika Rupiah terus melemah yang mana mendekati 13.800. Bank Sentral dalam hal ini akan berada di pasar guna menjaga nilai tukar Rupiah berada di level fundamental.(A-4)

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah dalam perdagangan Jumat (23/3). Indeks bergerak di kisaran 6.085 hingga 6.210 dalam perdagangan hari ini dan ditutup di level 6.210.
Investor asing mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,06 triliun dalam perdagangan hari ini. Dengan demikian, secara year to date (ytd) asing sudah mencatatkan penurunan sebesar Rp 20,6 triliun dengan penjualan terbesar di pasar reguler sebesar Rp 21,9 triliun.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan bahwa sentimen terbesar berasal dari global dengan ancaman perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) terutama setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani perjanjian terkait dengan memorandum tarif anti China.
Selain itu, Hans juga melihat bahwa dengan perang dagang ini, China kemungkinan akan enggan membeli US Treasury sehingga yield US Treasury akan menguat dan menyebabkan goyangnya industri keuangan. Dengan tekanan ini, suku bunga Bank Indonesia seharusnya dinaikkan.
Inilah yang menurut Hansmenjadi penyebab saham-saham di sektor perbankan mencatatkan penurunan yang signifikan. Selain itu, tren bunga rendah juga menyebabkan penurunan signifikan untuk saham-saham di sektor properti.
Menurut Hans, asing saat ini sedang memilih untuk memegang uang cash. "Hal ini terlihat dari keluarnya asing di pasar SUN juga," kata Hans, Jumat (23/3). Hans juga menduga bahwa asing kemungkinan akan memilih pasar-pasar safe havenseperti emas, franc swiss, yen dan kembali lagi dollar AS.
Terkait dengan strategi investor, Hans melihat bahwa seharusnya investor memilih saham-saham yang aman yakni saham yang mulai membagikan dividen. Apalagi beberapa saham akan membagikan dividen cukup besar seperti BBRI, BMRI dan BBNI.
"Saham pembagi dividen besar bisa dibeli, namun dengan horizon waktu yang lebih panjang," kata Hans. Menurut Hans IHSG baru akan mencatatkan rebound jika risiko global juga sudah turun. Ia memperkirakan support IHSG di level setidak-tidaknya sebesar 5.800 hingga 5.900.
Ia juga menambahkan, dengan penurunan yang terjadi, earning per share yang lebih tinggi serta kinerja emiten yang baik menyebabkan indeks saham sekarang sudah lebih murah.
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham masih belum lepas dari sentimen negatif. Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ditutup melemah 0,69% jadi 6.210,67. Di awal perdagangan, IHSG bahkan sempat anjlok lebih dari 2%.

Investor asing juga masih terus cabut dari Indonesia. Sepanjang tahun ini, investor asing telah membukukan net sell Rp 21,04 triliun.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio tak menampik IHSG terseret berbagai ketidakpastian global. "Terutama karena sentimen perang dagang AS," kata Tito, Jumat (23/3).

Kamis malam waktu Indonesia, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani moratorium penerapan tarif atas produk asal China. Aturan ini memang tak langsung berlaku. Cuma, pelaku pasar menilai perang dagang sudah dimulai.

Tito mengklaim, keluarnya dana asing di Indonesia sebenarnya tak sebesar yang terjadi negara-negara lain. Investor asing di Thailand misalnya, mencatatkan aksi jual US$ 1,74 miliar. Di Jepang, asing sudah mencatatkan net sell US$ 18,04 miliar.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, menuturkan, investor asing lebih memilih memegang kas saat ini. "Hal ini terlihat dari keluarnya asing di pasar surat utang negara (SUN)," ujar dia.

Analis melihat potensi tekanan ke pasar masih bisa berlanjut. Tapi, jika jeli, investor bisa memanfaatkan momen ini mengail untung. Hans menyebut, investor bisa membidik saham yang bakal membagi dividen dalam waktu dekat, seperti BBRI, BMRI dan BBNI. Sebaiknya saham-saham ini didekap jangka panjang. Pasalnya, support IHSG masih bisa menyentuh level 5.800 hingga 5.900.

Andri Zakaria Siregar, Head of Technical Analyst BNI Sekuritas menilai dalam jangka panjang, IHSG masih menarik. Namun, waspadai koreksi lanjutan dalam sepekan ke depan. Ia menduga, asing hanya wait and see. Dus, beberapa saham blue chip yang harganya turun dalam, seperti TLKM dan JSMR, justru bisa jadi pilihan. Begitu pula saham UNVR dan BBCA.
analisis teknikal sederhana IHSG fundamental saham UNVR, myor fundamental TLKM n JSMR analisis teknikal UNVR analisis teknikal TLKM puasa n lebaran TIME2TAKEprofit$ analisis teknikal BBCA fundamental saham bbri n bbca

BEI juga punya pendapat sama. Tito bilang, koreksi ini justru membuat valuasi IHSG jadi murah. Sedang potensi pertumbuhan laba bersih emiten mencapai 21,28%. Angka ini lebih tinggi ketimbang laba emiten di Bursa Singapura sebesar 15,5%.
🍅

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah penurunan indeks selama sebulan terakhir, nyatanya, tak semua sektor mencatat pertumbuhan negatif. Beberapa saham masih terus mencetak pertumbuhan positif jika ditarik sejak akhir tahun lalu.
Hingga Kamis (22/3), beberapa indeks saham sektoral seperti agrikultur, pertambangan, industri dasar dan kimia, properti, dan keuangan mencetak pertumbuhan positif sepanjang tahun ini. Sektor pertambangan jadi pencetak pertumbuhan paling tinggi, yaitu sampai 15,10% year to date (ytd).
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menilai, pergerakan sektor tak hanya dipengaruhi oleh pergerakan saham berbobot besar saja.
"Sentimen yang menerpa sektor tersebut juga bisa mempengaruhi pergerakan indeks sektoral," ujarnya, Kamis (22/3).
Contohnya sektor properti, real estat, dan konstruksi bangunan. Meski hanya mencatat pertumbuhan sebesar 2,19% ytd, sektor ini diterpa sentimen positif berkat pembayaran proyek yang dilakukan pemerintah sejak akhir tahun lalu.
Namun, Edwin menilai sektor ini mungkin bisa kembali mencatat penurunan seperti tahun 2017 lalu. Pertumbuhan sektor properti yang cenderung stagnan bisa membuat sektor ini justru melambat hingga akhir tahun nanti.
"Sektor agrikultur juga mungkin akan lagging tahun ini lantaran diterpa sentimen negatif dari oversupply," papar Edwin.
Di sisi lain, sektor-sektor yang sudah mencatat pertumbuhan negatif sepanjang tahun ini seperti sektor aneka industri, konsumer, infrastruktur, perdagangan, dan manufaktur diyakini masih berpotensi untuk tumbuh positif. Begitu pula sektor-sektor yang sudah mencatat kenaikan tinggi tahun ini.
Edwin pun menyarankan para investor untuk tidak terlalu terpaku pada sektoral lantaran ada saham-saham yang berpotensi menyeret turun pertumbuhan sektor tersebut. Untuk itu, ia menyarankan untuk melakukan stock picking ketika agar tak merugi.
Adapun saham-saham yang menarik menurut Edwin antara lain PT Mark Dynamics Tbk (MARK) karena memiliki kinerja yang bagus. Selain itu, saham yang memiliki agenda aksi korporasi seperti PT Barito Pacific Tbk (BRPT) juga menarik.

Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Astra International Tbk (ASII) juga masih punya daya tarik lantaran memiliki kinerja yang baik serta harga sahamnya sudah cukup murah.
🌳


Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing mencatat aksi beli bersih atau net buy pada perdagangan hari ini, Kamis (22/3/2018), saat IHSG ditutup berbalik melemah.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, net buy oleh investor asing mencapai Rp127,01 miliar pada perdagangan hari ini, mematahkan reli net sell selama tujuh hari berturut-turut.
Investor asing melakukan aksi jual sebanyak 1,10 miliar lembar saham senilai Rp3,41 triliun. Adapun aksi beli investor asing tercatat 1,1 milia lembar saham senilai sekitar Rp3,54 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai sekitar Rp10,26 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 13 miliar lembar saham.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup berbalik melemah 0,93% atau 58,76 poin k level 6.254,07, setelah dibuka dengan penguatan 0,3% atau 19,15 poin ke level 6.331,98.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 6.252,97 – 6.351,31. Dari 572 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 137 saham menguat, 220 saham melemah, dan 213 saham stagnan.
Berdasarkan data Bloomberg, tuijuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, didorong sektor finansial yang melemah 1,79%, disusul sektor industri dasar yang turun 1,46%.
Sementara itu, sektor aneka industri dan perdagangan menguat masing-masing 0,45% dan 0,07%.

Berikut ini ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
22 Maret
Rp127,01 miliar
Net buy
21 Maret
Rp774,99 miliar
Net sell
20 Maret
Rp935,47 miliar
Net sell
19 Maret
Rp1,11 triliun
Net sell
16 Maret
Rp1,03 triliun
Net sell
15 Maret
Rp635,41 miliar
Net sell
14 Maret
Rp597 miliar
Net sell
13 Maret
Rp701,90 miliar
Net sell
12 Maret
Rp110,94 miliar
Net buy
9 Maret
Rp937,91 miliar
Net sell

 Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2018
🌴
JAKARTA okezone - Bursa saham Indonesia pada penutupan perdagangan hari ini kembali tergelincir. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 58 poin atau 0,93% ke 6.254.
Menutup perdagangan, ada 137 saham menguat, 220 saham melemah, dan 118 saham stagnan. Sore ini, transaksi perdagangan mencapai Rp10,83 triliun dari 15,18 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 11 poin atau 1,13% menjadi 1.026, Jakarta Islamic Index (JII) melemah 3,98 poin atau 0,56% ke 712, indeks IDX30 turun 6,34 poin atau 1,12% ke 561 dan indeks MNC36 terkoreksi 5,37 poin atau 1,5% ke 351.
Sektor-sektor penggerak IHSG mayoritas melemah, dengan sektor keuangan dan properti turun lebih dari 1%. Sementara sektor aneka industri dan perdagangan masih mampu menguat.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) naik Rp42 atau 34,71% ke Rp163, saham PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP) naik Rp27 atau 30,68% ke Rp115, dan saham PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) naik Rp49 atau 29,7% ke Rp214.
Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain Saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) turun Rp700 atau 6,24% ke Rp10.525, saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) turun Rp60 atau 4,94% ke Rp1.115, dan saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) turun Rp250 atau 4,12% ke Rp5.825.


    (mrt)
    🌰

    Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan penguatannnya pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (22/3/2018).
    IHSG menguat 0,19% atau 11,95 poin ke level 6.324,79 di akhir sesi I, setelah dibuka menguat 0,3% atau 19,15 poin ke level 6.331,98.
    Sepanjang perdagangan sesi I hari ini IHSG bergerak pada kisaran 6.324,72 - 6.351,31. Adapun pada perdagangan Rabu (21/3), IHSG berakhir rebound 1,11% atau 69,25 di level 6.312,83, mengakhiri pelemahan enam hari berturut-turut.
    Sebanyak 193 saham bergerak menguat, 133 saham bergerak melemah, dan 244 saham stagnan dari 572 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.
    Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berada di zona hijau dengan dorongan utama dari sektor aneka industri yang menguat 1,42%, disusul sektor infrastruktur yang naik 1,2%.
    Adapun sektor finansial dan properti melemah masing-masing 0,67% dan 0,21% dan menahan penguatan IHSG lebih lanjut.
    PT Indosurya Bersinar Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak di level 6.202 - 6.389.
    Vice President of Research Department Indosurya, William Surya Wijaya mengatakan pola pergerakan IHSG saat ini masih akan diwarnai oleh jelang rilis data BI rate dihari ini, yang disinyalir belum akan ada perubahan.
    Menurutnya, peluang kenaikan IHSG masih terlihat besar selama support level IHSG tidak dijebol, hal ini tentunya juga juga turut didukung oleh kondisi perekonomian yang stabil di dalam negeri, sehingga dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang.

    "Hari ini IHSG berpotensi melaju naik," tulisnya dalam riset.
    🍅
    Bisnis.com, JAKARTA -- Investor domestik disarankan segera membeli saham seiring dengan proyeksi rebound indeks harga saham gabungan (IHSG) pascakenaikan suku bunga The Fed. Dengan demikian, investor bisa mendapat keuntungan yang lebih baik dari masuknya dana asing pascakenaikan FFR.

    Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis UI Ari Kuncoro mengatakan, IHSG akan kembali rebound pasca ketidakpastian pasar menunggu kenaikan suku bunga The Fed.

    "Naik turun itu biasa dalam dunia saham, mumpung lagi rendah investor domestik cepat beli saham, jadi bisa untung dikemudian hari" katanya kepada Bisnis, Kamis (22/2/2018).

    Adapun, sepanjang tahun berjalan 2018, IHSG sempat menyentuh titik tertingginya 6.680 pada pertengahan Februari 2018, tetapi menyentuh titik terbawah 6.240 beberapa hari lalu. Adapun hari ini, IHSG sudah beranjak naik pada kisaran 6.330.

    Salah satu penyebab penurunan IHSG, menurut Ari, adalah ketidakpastian market menunggu kenaikan suku bunga The Fed. "Tapi, sekali itu sudah pasti, IHSG menunjukkan perbaikan," imbuhnya.

    Dia menjelaskan, sebenarnya market sudah memperkirakan kenaikan tersebut, hanya saja memang sedikit ragu dengan Ketua The Fed yang baru Jerome Powell.

    Oleh karena itu, investor memang akan mebuat keputusan untuk keluar sementara dari negara berkembang, hingga benar-benar kepastian muncul. "Itu makanya juga banyak mata uang negara berkembang itu terdepresiasi," imbuhnya.

    Ketika kenaikan suku bunga The Fed diputuskan, jelasnya, investor akan menganalisa kembali negara mana yang menguntungkan, dan indikator yang paling bisa terlihat adalah proyeksi pertumbuhan ekonomi.

    "Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh lebih baik dari Amerika, jadi kemungkinan besar investor akan kembali lagi," katanya.

    Oleh karena itu, kata Ari, penting bagi pemerintah untuk mempercepat segala kebijakan yang mempermudah investor, seperti percepatan pelaksanaan berusaha dan segala bentuk insentif fiskalnya.

    Berdasarkan berita Reuters, otoritas moneter Amerika Serikat memutuskan untuk menaikkan suku bunga The Fed menjadi 1,75% dari 1,5%, serta menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonominya menjadi 2,7% dari 2,5%.


    Selain itu, The Fed memprediksi tingkat pengangguran AS turun dari 3,9% menjadi 3,8%. Dikarenakan orang lebih banyak bekerja, The Fed memprediksikan inflasi akan terkerek naik dari 1,9% mendekati 2,0%.
    🌳

    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor akhirnya mulai mengakumulasi saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu (21/3) ditutup menguat 69,25 poin atau 1,11% menjadi 6.312,83. 
    Sepuluh sektor indeks utama Tanah Air ini menguat. Sektor agrikultur mencatat kenaikan paling besar yaitu sampai 2,96%, diikuti industri dasar sebesar 2,06%. 
    Pada perdagangan hari ini, sebanyak 250 saham menguat, mengungguli 109 yang melemah. Sedangkan 115 saham lainnya tak bergerak.
    Transaksi melibatkan 11,51 miliar saham dengan nilai mencapai Rp 9,3 triliun.
    Saham LQ45 top gainers sore ini antara lian PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) yang melonjak 7,88% menjadi Rp 438, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) sebesar 5,45% menjadi Rp 2.710, dan PT PP Tbk (PTPP) yang naik 5,26% menjadi Rp 2.800 per saham.
    Sedangkan saham LQ45 yang paling menderita penurunan hari ini antara lain PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang terpangkas 1,91% menjaid Rp 10.250, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebesar 1,45% menjadi Rp 2.040, dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) yang kehilangan 1,32% menjadi sebesar Rp 11.200 per saham.
    Sejatinya, investor asing masih melakukan aksi jual. Tercatat, net foreign sell sebesar Rp 721 miliar di pasar reguler dan Rp 774,99 di pasar keseluruhan. 

    ASIENk vs. LOKAL:
    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. (TGL 20 Maret 2018) Tren bearish membayangi pasar saham domestik. Selama enam hari berturut-turut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 3,96% dan jatuh di 6.243,58.
    IHSG terbebani koreksi saham dengan kapitalisasi pasar jumbo. Sejak awal tahun hingga kemarin (ytd), indeks LQ45 sudah minus 4,83%, jauh melampaui IHSG yang turun 1,76%.
    Kinerja sejumlah saham blue chips, seperti TLKM, ASII, HMSP dan UNVR, terpuruk. Keempat saham itu masuk dalam daftar 10 besar saham LQ45 yang anjlok paling dalam.
    Mengacu data RTI, pada transaksi Selasa (20/3), asing mencetak net sell di TLKM sebesar Rp 394,7 miliar. Lalu net sell asing di BBCA mencapai Rp 106,6 miliar dan di BMRI Rp 91,2 miliar.
    TLKM sudah jadi sasaran net sell asing dalam sepekan terakhir. Net sell di TLKM sepekan terakhir Rp 921,0 miliar, disusul ASII Rp 602,3 miliar, BBRI Rp 518,7 miliar, BMRI Rp 442,5 miliar dan UNTR senilai Rp 391,6 miliar.
    Cash is the king
    Vice President Research and Analyst Valbury Sekuritas Indonesia Nico Omer Jonckheere berpendapat, asing sejatinya tidak sepenuhnya keluar dari pasar finansial Indonesia. Sebab, saat ini Wall Street juga melemah. Asing masih wait and see, sembari memegang cash. Dalam situasi ini memang cash is the king, uang kas adalah raja.
    Asing juga menahan diri di pasar obligasi. "Yield naik, ini tanda asing juga keluar dari pasar obligasi," tutur Nico.
    Investor asing diduga sedang menyesuaikan ulang portofolio mereka. "Sebenarnya asing sedang merealisasikan keuntungan," kata Samsul Hidayat, Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI).
    Tren bearish pada indeks masih bisa berlanjut. Saat ini, support terdekat IHSG di level 6.230. Jika level ini ditembus, support selanjutnya adalah 6.160, 6.080 dan 6.000.
    Target minimum dari koreksi IHSG adalah 5.500. Batas support ini terhubung dengan penurunan bursa tahun 2008. "Sekarang masih jauh, ini jangka menengah untuk beberapa bulan ke depan. Saya tidak bilang hari ini," kata Nico.
    Koreksi IHSG dipicu banyak faktor. Pemantik paling kuat adalah rencana kenaikan bunga acuan The Fed. Gejala pelemahan ekonomi global juga masih terasa. "Ini terlihat di data ekonomi belakangan ini yang melemah. Paling mencolok adalah di Korea Selatan, yang ekspornya turun paling tajam selama 25 tahun terakhir," ujar Nico.
    Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia Bertoni Rio menilai, sejumlah saham big caps sudah jenuh beli. Akhirnya saham terkoreksi, memanfaatkan sentimen negatif pasar global dan pelemahan rupiah. Sejatinya, "IHSG masih berpotensi naik, termasuk juga indeks LQ45," kata dia.
    Saat seperti ini, pelaku pasar perlu berhati-hati. Saham lapis kedua atau second liner juga tidak menjamin. "Second liner untuk trading jangka pendek," kata Bertoni.


    🌷
    JAKARTA okezone - Pasar saham Indonesia pada penutupan perdagangan hari ini akhirnya mampu menghentikan aksi jual yang sudah terjadi selama beberapa hari belakangan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 69 poin atau 1,11% ke 6.312.

    Menutup perdagangan, ada 250 saham menguat, 109 saham melemah, dan 115 saham stagnan. Sore ini, transaksi perdagangan mencapai Rp8,65 triliun dari 11,19 miliar saham diperdagangkan.

    Indeks LQ45 naik 11,21 poin atau 1,09% menjadi 1.038, Jakarta Islamic Index (JII) naik 10,37 poin atau 1,47% ke 716, indeks IDX30 menguat 4,83 poin atau 0,86% ke 566 dan indeks MNC36 melaju 3,99 poin atau 1,12% ke 359.

    Sektor penggerak IHSG kompak menguat, dengan sektor perkebunan dan industri dasar naik lebih dari 2%. Hanya sektor aneka industri yang naik 0,1%.

    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) naik Rp9 atau 16,98% ke Rp62, saham PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) naik Rp16 atau 14,95% ke Rp123, dan saham PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) naik Rp13 atau 11,02% ke Rp131.

    Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Graha Andrasentra Propetindo Tbk (JGLE) turun Rp6 atau 6,59% ke Rp85, saham PT Vale Indonesia TBk (INCO) turun Rp120 atau 4,04% ke Rp2.850, dan saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC) turun Rp50 atau 3,57% ke Rp1.350.

    (mrt)
    🌳

    Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal perdagangan hari ini, Rabu (21/3/2018), ditopang penguatan seluruh sektor.
    IHSG hari ini dibuka rebound dengan kenaikan 0,27% atau 16,61 poin ke level 6.260,18 dan menguat 0,68% atau 42,19 poin ke level 6.285,77 pada pukul 09.24 WIB.
    Adapun pada perdagangan Selasa (20/3), IHSG berakhir melemah 0,73% atau 45,99 poin di posisi 6.243,58, pelemahan untuk hari keenam berturut-turut.
    Sebanyak 196 saham bergerak menguat, 30 saham bergerak melemah, dan 346 saham stagnan dari 572 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.
    Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona hijau dengan support utama sektor industri dasar (+1,04%), tambang (+1,03%), dan properti (0,97%).
    Tim riset OSO Sekuritas memperkirakan IHSG akan menguat dengan rentang pergerakan pada kisaran 6.210-6.315 setelah terindikasi adanya jenuh jual (oversold).
    Selain itu para pelaku pasar masih akan menantikan rilis data suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI) pada (22/03) yang diperkirakan bertahan di level 4,25%.
    Sementara itu, indeks utama bursa Wall Street ditutup di teritori positif pada perdagangan Selasa (20/3). Indeks Dow Jones naik 0.47% ke level 24,727.27, S&P menguat 0.15% ke level 2,716.94, dan Nasdaq terangkat 0.27% ke level 7,364.30.
    Penguatan tersebut salah satunya dikarenakan kenaikan pada sektor energi dan keuangan masing-masing sebesar 0,84% dan 0,21%.
    Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis27 rebound dan menguat 0,46% atau 2,58 poin ke 559,78 pada pukul 09.25 WIB. Pada perdagangan Selasa (20/3), indeks Bisnis27 berakhir melemah 0,99% di posisi 557,20.
    Mayoritas indeks saham lainnya di Asia terpantau juga menghijau pagi ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,20%) dan indeks FTSE Malay KLCI (+0,17%). Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,12% dan indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,07%.
    Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:
    BMRI
    +1,23%
    UNVR
    +0,75%
    INDF
    +2,86%
    GGRM
    +1,11%
    Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:
    BBNI
    -0,27%
    ICBP
    -0,29%
    AGRS
    -3,51%
    AKRA
    -0,41%

    Sumber: Bloomberg
    🐗

    JAKARTA okezone - Bursa saham Indonesia dibuka menguat. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 16,61 poin atau 0,23% ke 6.260,19.
    Mengawali perdagangan, ada 28 saham menguat, 3 saham melemah, dan 12 saham stagnan. Pagi ini, transaksi perdagangan mencapai Rp27,41 miliar dari 8,53 juta lembar saham diperdagangkan.
    Indeks LQ45 naik 6,18 poin atau 0,6% menjadi 1.033,4, Jakarta Islamic Index (JII) naik 5,03 poin atau 0,71% ke 711,18, indeks IDX30 menguat 3,22 poin atau 0,57% ke 565,32 dan indeks MNC36 naik 2,16 poin atau 0,61% ke 357,45.
    Sektor-sektor penggerak IHSG seluruhnya menguat, dengan penguatan terbesar di sektor pertambangan yang naik 1,05%.
    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Kobexindo Tractor Tbk (KOBX) naik Rp46 atau 28,8% ke Rp208, saham PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) naik Rp27 atau 25,47% ke Rp133, dan saham PT Asia Pasific Fibers Tbk (POLY) naik Rp31 atau 20% ke Rp183.
    Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN) turun Rp4 atau 4,44% ke Rp86, saham PT Bank Agris Tbk (AGRS) turun Rp20 atau 3,51% ke level Rp550, serta saham Bank Trimegah Sekurias Indonesia Tbk (TRIM) turun Rp3 atau 2,35% ke Rp125.
    (rzy)

    Comments

    Popular posts from this blog

    onlineisasi-digitalisasi (5)

    terkait perbankan (bbri, bbca, bnii)

    analisis fundamental sederhana: saham KONSUMER (mapi, myor, unvr, icbp, amrt, cpin, hero, mapi, cleo, ades)