ERA 6K @ IHSG: tren ihsg HARIAN

analisis teknikal IHSG sederhana per tgl 31 Januari 2018, super blue blood moon


🌷
JAKARTA – Bursa saham Indonesia jeda siang ini ditutup menguat. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 42,7 poin atau 0,64% ke 6.641,16.
Siang ini, ada 176 saham menguat, 146 saham melemah, dan 119 saham stagnan. Jeda siang ini, telah terjadi transaksi perdagangan mencapai Rp4,08 triliun dari 5,47 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 10,11 poin atau 0,91% menjadi 1.115,19, Jakarta Islamic Index (JII) turun 3,22 poin atau 0,41% ke 788,72, indeks IDX30 turun 6,24 poin atau 1,03% ke 609,52 dan indeks MNC36 turun 2,38 poin atau 0,63% ke 380,89.
Sektor penopang IHSG bergerak dua arah dengan kenaikan tertinggi pada sektor konsumer sebesar 1,6%. Terdapat tiga sektor yang mengalami pelemahan, yakni pertambangan turun 0,7%, pertanian turun 0,14% dan industri dasar turun 0,73%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) naik Rp125 atau 25 % ke Rp625, PT Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO) naik Rp114 atau 23,4% ke Rp600, dan saham PT Atlas Resources Tbk (ARII) naik Rp170 atau 15,6% ke Rp1.260.
Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain PT Inter Delta Tbk (INTD) turun Rp120 atau 17% ke Rp555, saham PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) turun Rp19 atau 9,5% ke Rp181, dan saham PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI) turun Rp20 atau 7,3% ke Rp252.


    (kmj)
    🍁
    JAKARTA okezone - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu melampaui target resisten 6.587-6.600. Diperkirakan IHSG pada perdagangan hari ini akan berada di kisaran support 6.578-6.586 dan resisten 6.628-6.645.

    Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, laju IHSG yang mampu melampaui perkiraan melemah sebelumnya menunjukkan masih adanya dorongan beli sehingga mampu mengangkat laju IHSG kembali ke zona hijaunya.
    Pelaku pasar diharapkan mampu mempertahankan aksi belinya untuk mempertahankan posisi IHSG tersebut.

    "Tetap waspadai masih adanya aksi-aksi profit taking yang dapat membuat IHSG kembali tertahan kenaikannya," ujarnya dalam riset tertulis, Kamis (1/2/2018).

    Pada penutupan kemarin, laju IHSG mampu kembali menguat meskipun di tengah pelemahan sejumlah bursa saham Asia yang terimbas pelemahan bursa saham AS sebelumnya.
     Menurut Reza, pelaku pasar memanfaatkan pelemahan sebelumnya untuk kembali masuk. Di sisi lain, berkurangnya kekhawatiran pasar setelah rilis pidato Presiden Trump di hadapan kongres terkait prospek ekonomi AS ke depannya memberikan dampak positif secara psikologis sehingga pelaku pasar memanfaatkan momentum berita tersebut untuk kembali masuk dan IHSG pun mampu kembali ke zona hijau.

    "Di sisi lain, laju Rupiah yang kembali menguat turut membantu kenaikan IHSG," kata dia.

    Adapun saham-saham yang menjadi rekomendasi Binaartha Sekuritas antara lain, UNTR, INTP, PGAS, BBTN, INAF.
    (ulf)
    (rhs)
    🌼
    Bisnis.com, JAKARTA - Saham BBCA dan ADRO menjadi dua saham yang paling banyak diakumulasi oleh investor asing pada perdagangan bursa saham sesi I hari ini, Senin (29/1/2018).
    Mengutip publikasi data CIMB Sekuritas, saham BBCA pada hari ini dibeli bersih asing senilai Rp55,2 miliar. Akan tetapi, harga saham grup Djarum ini justru istirahat di zona merah, terkoreksi 100 poin atau turun 0,445 ke level 22.600.
    Selain itu, saham ADRO juga terjadi aksi beli bersih investor asing senilai Rp32,06 miliar, sehingga harga sahamnya menguat signifikan mencapai 6,15% atau naik 150 poin ke posisi 2.590.
    Selain itu, sejumlah saham lain juga tercatat net buy investor asing yakni BUMI, PTBA, LPKR, ITMG dan SMRA. Berikut data lengkapnya.
    Pelemahan sejumlah saham ini menjadi pemberat bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berbalik melemah pada perdagangan sesi I, Senin (29/1/2018), di saat mayoritas indeks di Asia Tenggara menguat.
    7 NET BUY STOCKs BY FOREIGNERS
    • BCBA @22655 (55.25 B)
    • ADRO @2575 (32.06 B)
    • BUMI @343 (25.38 B)
    • PTBA @3387 (14.18 B)
    • LPKR @567 (10.97 B)
    • ITMG @31207 (8.86 B)
    • SMRA @1112 (8.50 B)

    Sejumlah saham bluechip lain justru dilanda aksi jual investor asing di mana BBRI dan TLKM menjadi dua saham yang mendapatkan tekanan jual cukup besar pada sesi pertama perdagangan.
    Saham BBRI tercatat net sell mencapai Rp128,32 miliar sehingga saham bank BUMN ini tertekan 1,30% atau terkoreksi 50 poin ke level 3.800.
    Demikian juga dengan saham TLKM yang tertekan aksi jual asing mencapai Rp92,51 miliar, dan menekan harga saham hingga 1,93% atau tertekan 80 poin ke level 4.070
    Saham lain yang didera aksi jual pada sesi pertama ini adalah PGAS, BBNI, BMRI, HMSP dan ASII dengan datanya di bawah ini. 
    7 NET SELL STOCKs BY FOREIGNERS
    • BBRI @3793 (128.32 B)
    • TLKM @4100 (92.51 B)
    • PGAS @2551 (88.34 B)
    • BBNI @9441 (54.82 B)
    • BMRI @8073 (51.97 B)
    • HMSP @5160 (16.47 B)
    • ASII @8552 (12.53 B)
    • 🌹
    Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai prospek kinerja saham berkapitalisasi besar serta PT Sugih Energy Tbk yang fokus membenahi finansial menjadi sorotan sejumlah media massa hari ini, Kamis (31/1/2018).
    Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional hari ini:
    Big Cap Masih Prospektif. Kendati kinerja pertumbuhan harga saham-saham berkapitalisasi pasar jumbo relatif terbatas sepanjang awal tahun ini dibandingkan dengan saham berkapitalisasi pasar kecil-menengah, sejumlah analis menilai masih ada peluang kelompok emiten ini memberi keuntungan bagi investor tahun ini. (Bisnis Indonesia)
    SUGI Fokus Benahi Finansial. Emiten tambang minyak dan gas PT Sugih Energy Tbk., (SUGI) fokus membenahi permasalahan fi nansial untuk dapat memaksimalkan operasional tahun ini. (Bisnis Indonesia)
    MKNT Sasar Kenaikan 60%. Emiten ritel bidang perdagangan pulsa isi ulang, smarthphone, dan gadget PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk. membidik pertumbuhan pendapatan 50%-60% pada tahun ini. (Bisnis Indonesia)
    PTPP Rilis Obligasi Rp3 Triliun. Perusahaan konstruksi pelat merah, PT PP (Persero) Tbk., berencana melakukan penggalangan dana melalui penerbitan obligasi senilai Rp3 triliun pada tahun ini. (Bisnis Indoneisa0
    IPCM Bidik Laba Bersih Rp170 Miliar. PT Jasa Armada Indonesia Tbk. membidik laba bersih sebesar Rp170 miliar pada 2018 atau naik 43% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yang tercatat Rp118,55 miliar. (Bisnis Indonesia)
    SIDO Incar Pertumbuhan 15%. Emiten jamu dan farmasi, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. memproyeksikan pertumbuhan pendapatan pada 2018 bisa mencapai 15% year on year. (Bisnis Indonesia)
    Marketing Sales DILD Naik 106%. PT Intiland Development Tbk (DILD) membukukan marketing sales sebesar Rp 3,37 triliun sepanjang tahun 2017. Angka ini melesat 106% dibandingkan dengan perolehan marketing sales di 2016 yang sebesar Rp 1,63 triliun. (Kontan)
    MIKA Membidik Pendapatan Tumbuh 16%. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) optimistis bisnis rumahsakit akan tumbuh lebih tinggi ketimbang tahun lalu. Hingga akhir 2018, MIKA menargetkan pendapatan tumbuh dua digit. (Kontan)
    KLBF Ingin Perbesar Penjualan Produk Nutrisi. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) ingin memperbesar lini bisnis penjualan produk nutrisi. Hal ini seiring dengan bertambahnya produk-produk baru yang diluncurkan KLBF. Saat ini, lini bisnis nutrisi menopang 30% pendapatan konsolidasi KLBF. (Kontan)
    🐨
    JAKARTA - Pasar saham Indonesia akhirnya berakhir di zona positif sore ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 30 poin atau 0,46% ke 6.605.
    Menutup perdagangan, terdapat 203 saham menguat, 158 saham melemah, dan 122 saham stagnan. Sore ini, telah terjadi transaksi sebesar Rp12,38 triliun dari 22,05 miliar lembar saham diperdagangkan.
    Indeks LQ45 naik 8 poin atau 0,73% ke 1.111, Jakarta Islamic Index (JII) naik 4,23 poin atau 0,54% ke 787, indeks IDX30 naik 0,92 poin atau 0,15% ke 603 dan indeks MNC36 naik 1,81 poin atau 0,48% ke 377.
    Sektor aneka industri jadi pendorong utama pergerakan IHSG dengan kenaikan 2,16%, disusul sektor industri dasar yang naik 1,5%. Sementara sektor tambang masih mengalami tekanan sebesar 0,6%.
    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT KMI Wire & Cable Tbk (KBLI) naik Rp82 atau 17,52% ke Rp550, saham PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) naik Rp8 atau 7,62% ke Rp113 dan saham PT Soechi Lines Tbk (SOCI) naik Rp20 atau 7,35% ke Rp292.
    Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Langgeng Makmur Plastic I Tbk (LMPI) turun Rp14 atau 6,73% ke Rp194, saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) turun Rp175 atau 2,7% ke Rp6.300, dan saham PT Benakat Integra Tbk (BIPI) turun Rp2 atau 2,13% ke 92.
    (mrt)
    🍼



    Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Investor menanti rilis data ekonomi akan pengaruhi laju IHSG.
    Analis PT Asjaya Indosurya Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, rilis data ekonomi menjadi salah satu faktor yang dinanti investor. IHSG berpotensi menguat dengan kisaran 6.542-6.713 pada Rabu pekan ini.
    Sementara itu, Analis PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, IHSG akan bergerak kembali melemah. IHSG akan menguji level support 6.500-6.588.
    "Secara teknikal, IHSG konfirmasi dengan pelemahan break out moving average 20 harian. Indikator pola juga meninggalkan area jenuh beli sehingga memberikan signal tekanan," kata dia.
    Untuk pilihan saham, William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) untuk dicermati pelaku pasar.
    Pada penutupan perdagangan saham kemarin, IHSG susut 105,13 poin ke posisi 6.575,49. Sektor aneka industri dan infrastruktur menekan IHSG hingga akhir sesi perdagangan saham. Investor asing melakukan aksi jual Rp 1,2 triliun.
    🌸

    Jakarta MI: Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terjungkal ke posisi 6.575, atau turun 105,13 poin (1,57 persen). Bahkan, sebelumnya indeks sempat menyusut 1,60 persen. Penurunan indeks banyak dikarenakan aksi ambil untung (profit taking) yang dilakukan pelaku pasar.

    "Penurunan koreksi yang wajar, batasan wajar. Karena investor melakukan aksi ambil untung," ujar Analis PT Oso Securities, Riska Afirani saat dihubungi Medcom.id, Selasa, 30 Januari 2018.
    Riska menyebutkan saham-saham yang menjadi pemberat indeks pun mengalami penurunan. Alhasil, gerak IHSG turun drastis di sepanjang hari ini.

    "Saham Telkom, BRI, PGAS atau PGN turun. Sebelumnya mereka naik tajam, pada akhirnya membantu indeks. Saham-saham naik banyak yah, enggak terlalu mengkhawatirkan banget. BUMI juga turun lima persen, tapi wajar," papar Riska.

    ‎Penurunan yang terjadi saat ini, ujar dia, juga karena indeks telah terlalu meningkat besar belakangan ini. Dengan begitu, ‎indeks biasanya optimistis mengalami penurunan.

    "Ekonomi juga bagus, pertumbuhan ekonomi 5,4 persen yang tidak akan tercapai. Bisa dikatakan Januari koreksi dulu, karena Desember kemarin naik banyak dan Januari positif, makanya turun. Tapi market kita akan terus positif," jelas Riska.

    Meski demikian, ‎dia menambahkan, penurunan hanya bersifat sementara. Nantinya, dua sampai tiga hari lagi, indeks akan melesat kencang lagi.

    "In‎i akan bersifat sementara, sudah stabil lagi market, koreksi itu bisa dua sampai tiga hari, seminggu bahkan, tapi habis itu naik lagi. Balik arah lagi. Akan bentuk rekor baru," pungkas dia.



    (SAW)

    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (30/1) ditutup di level 6.575,49. Indeks turun 1,57% atau setara dengan 105,13 poin. Di hari yang sama, asing mencatatkan aksi jual bersih sebesar Rp 1,19 triliun.
    Mengutip data RTI, aksi jual bersih asing terbesar terjadi pada saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yakni Rp 344,1 miliar. Selanjutnya, asing mencatat aksi jual bersih sebesar Rp 333,8 miliar di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan Rp 121 miliar di saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
    Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa seluruh indeks sektoral turun pada hari ini. Sektor aneka industri turun paling tajam mencapai 2,36%. Diikuti, sektor infrastruktur yang turun 2,25%, dan sektor barang konsumsi yang jatuh 2,14%.
    Krishna Dwi Setiawan, Head of Lots Services PT Lotus Sekuritas mengatakan, bursa saham Indonesia masih terpengaruh pergerakan bursa saham Amerika. Di mana, menurutnya sentimen terbesar adalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan digelar pada penghujung Januari ini.
    "Kemungkinan Amerika akan menaikkan suku bunganya 25 basis poin. Jika itu terjadi, apa yang ditakutkan oleh pasar akan berlanjut hingga 1 Februari," ujar Krishna, Selasa (30/1).
    Jika Amerika benar menaikkan suku bunga, Krishna memprediksikan indeks dalam pekan ini masih akan tertekan. Khusus untuk perdagangan Rabu (31/1), menurut Krishnan indeks akan turun dan bergerak di rentang 6.500-6.620.
    Secara teknikal, analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi melihat, IHSG mengkonfirmasi pola candlestick northern star dengan pelemahan break out MA20 dan menguji level FR 38.2% di 6500. Indikator Stochastic berpola dead-cross tepat meninggalkan area overbought. Indikator RSI memberikan signal bearish reversal momentum.
    "Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak kembali melemah menguji support dengan range 6.500-6.588," ujar Lanjar.
    🌲

    WE: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok dalam Selasa (31/1/2018). Indeks melemah 105,12 poin atau 1,57% ke level 6.575,49. Indeks sempat menyentuh level terendah di posisi 6.546,64 dan posisi tertinggi di level 6.675,76. Hal yang sama terjadi pada indeks LQ45 yang juga melemah 22,97 poin ke posisi 1.103,43.
    Hari ini investor bertransaksi senilai Rp10,42 triliun. Frekuensi perdagangan mencapai sebanyak 432,731 kali transaksi dengan volume 11.73 miliar lembar saham yang diperdagangkan. Ada sebanyak 98 saham menguat, 280 melemah, dan 102 saham tak bergerak. Investor asing membukukan transaksi jual bersih (nett sell) senilai Rp1,19 triliun.
    Seluruh sektor saham pun memerah. Sektor saham aneka industri terkoreksi paling dalam yakni sebesar 2,36%, sektor saham infrastruktur turun 2,25%, dan sektor saham barang konsumsi melemah 2,14%.
    Saham-saham yang masuk top losers yakni DWGL turun Rp50 atau 11,11% ke Rp400, LEAD Rp11 atau 9,09% ke Rp110, BVIC turun Rp24 atau 8,76% ke Rp250, KARW turun Rp13 atau 8,55% ke Rp139, dan BUVA turun Rp45 atau 7,83% ke Rp530.
    Adapun, saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya adalah BTON naik Rp51 atau 32,48% ke Rp208, SMMT naik Rp35 atau 20,47% ke posisi Rp206, BBNP naik Rp250 atau 16,13% ke Rp1.800, AKSI naik Rp44 atau 13,58% ke Rp368, dan TAXi naik Rp6 atau 12% ke Rp56.


    JAKARTA okezone - Rally penguatan pasar saham Indonesia nampaknya harus terhenti hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 105 poin atau 1,57% ke 6.575.
    Menutup perdagangan hari ini, sebanyak 98 saham menguat, 280 saham menurun dan 101 saham stagnan. Sore ini, transaksi terjadi mencapai Rp10,05 triliun dari 11,58 miliar lembar saham diperdagangkan.
    Indeks LQ45 turun 22 poin atau 2,04% ke 1.103, Jakarta Islamic Index (JII) turun 15 poin atau 1,99% ke 782, indeks IDX30 melemah 11 poin atau 1,79% ke 604 dan indeks MNC36 terkoreksi 5,1 poin atau 1,34% ke 376.
    Sektor konsumsi, aneka industri, infrastruktur dan properti melemah 2% lebih. Sementara sektor tambang, manufaktur, perkeunan, keuangan, perdagangan turun lebih dari 1%.
    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) naik Rp400 ke Rp8.925, saham PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BBNP) naik Rp250 ke Rp1.800, dan saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) naik Rp250 ke Rp3.510.
    Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp2.150 menjadi Rp80.050, saham PT United Tractor Tbk (UNTR) turun Rp1.300 menjadi Rp38.500, dan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp525 menjadi Rp54.875.

    (mrt)
    🐓

    Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu lanjutkan penguatan. Bahkan IHSG melemah tajam pada sesi pertama perdagangan saham Selasa pekan ini.
    Pada penutupan sesi I, Selasa (30/1/2018), IHSG merosot 106,20 poin atau 1,59 persen ke posisi 6.574,41. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,92 persen ke posisi 1.104,72. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.
    Ada sekitar 287 saham tertekan sehingga menekan IHSG. Sementara itu, 88 saham menguat dan 85 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.675,76 dan terendah 6.547,41.
    Total frekuensi perdagangan saham sekitar 271.782 kali dengan volume perdagangan saham 8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,4 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 430,59 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.404.
    Secara sektoral, 10 sektor saham tertekan. Sektor saham tambang melemah 2,79 persen, dan memimpin pelemahan IHSG. Disusul sektor saham barang konsumsi tergelincir 2,02 persen dan sektor saham manufaktur susut 1,95 persen.
    Saham-saham yang catatkan top gainers pada sesi pertama antara lain saham SMMT naik 27,49 persen ke posisi Rp 218, saham TAXI melonjak 20 persen ke posisi Rp 60, dan saham BTPN menanjak 19,33 persen. Penguatan saham BTPN ini terjadi sejak Senin kemarin seiring kabar BTPN akan merger dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia.
    Saham-saham yang tertekan antara lain saham LEAD susut 9,09 persen ke posisi Rp 110, saham KBLI tergelincir 7,29 persen ke posisi Rp 496, dan saham ENRG melemah 7,19 persen ke posisi Rp 155.
    Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,98 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 1,03 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 1,44 persen, indeks saham Shanghai turun 0,55 persen. Diikuti indeks saham Singapura melemah 0,56 persen dan indeks saham Taiwan merosot 1,19 persen.
    🐜
    Bisnis.com, JAKARTA - Reliance Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak cenderung tertekan dalam perdagangan hari ini, Selasa (30/01).
    Analis Lanjar Nafi mengatakan Pergerakan IHSG secara teknikal terlihat terkonsolidasi dengan membentuk pola candlestick northern star dengan indikasi terkoreksi jangka pendek. Indikator stochastic terkonsolidasi dan dead-cross pada level overbought dengan momentum indikator RSI yang bergerak menguat terbatas pada area yang sangat tinggi.
    "Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung menekan pada perdagangan selanjutnya dengan range pergerakan 6.587-6.636," tulis risetnya.
    Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya AKRA, INTP, JPFA, LSIP, MNCN, NIKL, AALI.
    🐅
    Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil menghimpun kembali tenaganya dan mencatat rekor baru pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Senin (29/1/2018).
    IHSG ditutup menguat 0,30% atau 20 poin di level 6.680,62, level penutupan tertinggi sepanjang masa, setelah dibuka dengan kenaikan 0,19% atau 12,37 poin di level 6.672,99. Adapun pada perdagangan Jumat (26/1), IHSG berakhir menguat 0,68% atau 45,29 poin di level 6.660,62.
    Meski sempat memperpanjang kenaikannya di awal dagang, pergerakan IHSG tak lama terpantau berbalik ke zona merah dan terus bergerak negatif hingga menjelang penutupan perdagangan. Namun IHSG berhasil rebound di pengujung perdagangan.
    Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran level 6.634,89 – 6.686,35.
    Berdasarkan data Bloomberg, delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor tambang (+2,56%) dan pertanian (+1,75%). Adapun sektor infrastruktur terpantau menjadi satu-satunya yang menetap di zona merah, dengan pelemahan 1,34%.
    William Surya Wijaya, Vice President of Research Department Indosurya Sekuritas menjelaskan memasuki pekan terakhir di bulan pertama tahun 2018, IHSG masih terlihat terus mengambil ancang ancang untuk dapat mencetak kembali rekor tertinggi sepanjang masa yang baru.
    “Hal ini tentunya juga ditunjang oleh minat investor dalam melihat daya tarik investasi di pasar modal Indonesia yang ditunjang oleh kondisi fundamental perekonomian yang cukup kuat,” papar William dalam risetnya hari ini.
    Berbanding terbalik dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berakhir turun 0,30% atau 1,79 poin di level 604,50, setelah pada perdagangan Jumat (26/1) ditutup dengan penguatan 0,86% di posisi 606,29.
    Sementara itu, mayoritas indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau bergerak di zona hijau dengan indeks FTSE Malay KLCI (+0,90%), indeks PSEi Filipina (+0,19%), indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,32%), dan indeks SE Thailand (+0,32%).
    Di kawasan Asia lainnya, pergerakan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang berakhir variatif pada perdagangan hari ini, saat kinerja mata uang yen melemah.
    Indeks Kospi Korea Selatan berakhir menguat 0,91%. Di China, indeks Shanghai Composite dan indeks CSI 300 masing-masing melemah 0,99% dan 1,81%. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong berakhir turun 0,56%.
    Secara keseluruhan, bursa Asia berupaya bertahan di kisaran rekor level tertingginya, di tengah spekulasi investor bahwa prospek pertumbuhan global akan terus mendorong laporan keuangan korporasi. Indeks MSCI Asia Pacific Index turun tipis 0,1% ke posisi 187 pada pukul 4.55 sore waktu Hong Kong.

    Saham-saham pendorong IHSG:
    Kode
    (%)
    UNVR
    +1,56
    ADRO
    +4,92
    BTPN
    +24,90
    TPIA
    +2,37
    Saham-saham penekan IHSG:
     Kode
    (%)
    TLKM
    -1,93
    BBRI
    -1,30
    GGRM
    -2,43
    PGAS
    -5,32
    Sumber: Bloomberg
    🍌
    Bisnis.com, JAKARTA – Sektor pertambangan mencatatkan peningkatan indeks paling drastis di tengah kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) yang mampu kembali membukukan rekor tertinggi sepanjang masa pada pekan ini.
    Data Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait perdagangan pekan ini, 22 -26 Januari 2018, yang dikutip Bisnis, Sabtu (11/3/2017), menunjukkan seluruh sektor mengalami peningkatan indeks.
    Sektor pertambangan meningkat 7,67% menjadi 1.989,02. Menyusul, sektor industri dasar bertumbuh 5,95% dengan indeks ditutup pada level 755,80 pada akhir perdaganggan kemarin.
    Peningkatan indeks di kisaran 3% dialami oleh sektor properti & real estate dan aneka industri.
    Adapun, IHSG ditutup menguat 2,61% ke level 6.660,62 atau kembali mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa pada pekan ketiga perdagangan 2018 ini.
    Berikut ini rincian indeks berdasarkan sektor-sektor bisnis dalam perdagangan saham pada pekan ini:
    SEKTOR
    INDEKS
    %
    Pertambangan
    1.989,02
    7,67%
    Industri Dasar
    755.80
    5,95%
    Properti & Real Estate
    535,15
    3,48%
    Aneka Industri
    1.433,77
    3,11% 
    Keuangan
    1.178,76
    2,59%
    Manufaktur
    1.712,99
    2,40%
    Perdagangan & Jasa
    957,26
    2,11%
    Agrikultur
    1.646,84
    2,02%
    Barang Konsumsi
    2.944,29
    1,04%
    Infrastruktur
    1.195,52
    1,03%

    Sumber: BEI
    🍁
    Bisnis.com, JAKARTA - Daya tarik investasi di pasar modal Indonesia yang ditunjang kondisi fundamental perekonomian diprediksi masih pendorong gerak indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini.
    Pada penutupan perdagangan pekan lalu, Jumat (26/1/2018), indeks ditutup menguat 0,68% di level 6660,61. Sejumlah indeks di Asia tercatat juga mengalami penguatan antara lain VN-Index 1,00%, HSI 1,53%, dan KOSPI 0,49%.
    Penguatan indeksi ditopang menguatnya sejumlah sektor saham antara lain sektor manufaktur 0,10%, sektor keuangan 3,32%, dan sektor pertanian 0,96%. Adapun, sektor yang terkoreksi antara lain sektor pertambahan 0,19%, sektor aneka industri 0,76%, dan sektor barang konsumsi 0,10%
    Sepanjang tahun berjalan, IHSG telah tumbuh 4,8%. Dalam sepekan kemarin, indeks merangkak naik dengan persentase 2,5%.
    William Surya Wijaya, analis PT Indosurya Mandiri Sekuritas memprediksi IHSG masih akan kembali mencetak rekor pada pekan terakhir Januari 2018. Menurutnya, indeks akan mencapai level tertinggi sepanjang masa yang baru.
    Dia menjelaskan bahwa optimisme tersebut ditunjang dari minat investor untuk menanamkan modal di Tanah Air. Hal itu sejalan dengan kondisi fundamental perekonomian RI yang kuat.
    William memproyeksikan pergerakan indeks akan berada di level support 6.548 dan resistance 6.703 pada perdagangan hari ini. Dengan demikian, penguatan IHSG akan kembali berulang.
    “Hari ini IHSG berpotensi melaju di zona hijau,” ujarnya dalam riset yang dikutip, Minggu (28/1).
    Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama memperkirakan adanya potensi bullish pada pergerakan indeks dalam perdagangan hari ini. Berdasarkan analisis teknikal, MACD masih berada di area positif sedangkan stokastik dan RSI berada di area overbought atau jenuh beli.
    Dia memprediksi IHSG akan bergerak pada level support 6.687 dan resistance 6.713. Dengan demikian, akan tercipta rekor baru pada perdagangan hari ini.
    Binaartha Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yang dapat menjadi pertimbangan investor yakni GIAA, JSMR, ICBP, INTP, KAEF, dan PWON. Adapun Indosurya Mandiri Sekuritas memberikan rekomendasi untuk saham AKRA, SMCB, SRIL, MYOR, ROTI, HMSP, TLKM, TBIG, dan BBNI.
    🌼
    Bisnis.com, JAKARTA - PT Recapital Asset Management memprediksi pasar modal Indonesia pekan depan dipengaruhi sentimen dalam negeri dan dari luar negeri.
    Analis PT Recapital Asset Management Kiswoyo Adi Joe mengatakan sentimen dalam negeri adalah terkait inflasi dan laporan keuangan emiten. Sementara itu, sentimen dari luar negeri adalah menanti dari bank sentral Amerika Serikat terkait dengan rencana penaikan suku bunga The Fed.
    “Pelaku pasar menunggu laporan keuangan tahunan perusahaan dan keputusan The Fed,” ungkapnya pada Sabtu (27/1/2018).
    Kiswoyo juga merekomendasi PT Lotte Chemical Titan Tbk. (FPNI), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), PT Astra International Tbk. (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM), PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), PT Gozco Plantations Tbk. (GZCO) dan PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT).
    Pada pekan ini indeks harga saham gabungan (IHSG) telah naik 2,5% menuju level 6.660,62 pada penutupan perdagangan Jumat (26/1/2018). Sepanjang tahun berjalan, IHSG telah tumbuh 4,8%. Kiswoyo memproyeksikan IHSG pada pekan depan akan bergerak di kisaran 6.600-6.700.
    🍯
    Jakarta detik- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona positif membuka perdagangan saham pagi ini. Penutupan, IHSG stagnan.

    Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini menguat. Dolar AS berada di posisi Rp 13.292 dibanding posisi kemarin di 13.320.

    Pada perdagangan preopening, IHSG naik 13,876 poin (0,21%) ke level 6.629,368, indeks LQ45 juga naik 3,553 poin (0,32%) ke 1.127,828.

    Membuka perdagangan, Kamis (25/1/2018), IHSG menguat 17,680 poin (0,27%) ke level 6.633,172. Indeks LQ45 melemah 3,236 poin (0,29%) ke 1.127,511.

    Pada pukul 09.10 waktu JATS, IHSG bergerak melemah 3,397 poin (0,05%) ke level 6.612,095. Sementara indeks LQ45 turun 1,619 (0,14%) ke 1.122,656.

    Jeda siang, IHSG kembali melemah 15,478 poin (0,23%). Indeks LQ45 juga turun 5,402 poin (0,48%).

    Pada penutupan IHSG melemah tipis 0,164 cenderung stagnan ke level 6.615,328. Indeks LQ45 6,443 (0,57%) ke level 1.117,832. 

    Level tertinggi yang sempat dihinggapi IHSG berada di 6.636,586. Sementara level terendah tercatat di 6.581,673.

    Laju perdagangan saham terpantau sangat ramai dengan frekuensi perdagangan 460.260 kali transaksi dengan total nilai transaksi mencapai Rp 13,5 triliun.

    Ada 4 sektor saham menguat dipimpin sektor industri dasar yang naik  4,30%. Sebanyak 172 saham menguat, 184 saham melemah dan 119 saham stagnan.

    Sementara itu, semalam Indeks Dow jones berhasil ditutup naik 41,3 poin pada level tertinggi baru 26.252,1 kendati diperdagangkan dalam volatilitas yang cukup tinggi.

    Bursa regional dibuka menurun dibayangi aksi profit taking. Siang ini, bursa Asia juga masih berada di zona merah.
    • Indeks Nikkei 225 menurun 256,898 poin (1,07%) ke level 23.683,881
    • Indeks Hang Seng melemah 139,930 poin (0,42%) ke level 32.818,762
    • Indeks Komposit Shanghai turun 7,080 poin (0,20%) ke level 3.552,390.
    • Indeks Straits Times turun 30,200 poin (0,84%) ke 3.579,040.
    Saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya adalah, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 575 ke Rp 30.325, Chandra Asri Petrochemical (TPIA) naik Rp 975 ke Rp 6.475, Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 375 ke Rp 11.100

    Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 775 ke 84.500, kemudian Unilever (UNVR) turun Rp 575 ke Rp 55.025, Link Net (LINK) turun Rp 375 ke Rp 5.500 (zlf/zlf)
    🍟
    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya tumbang pada Rabu (24/1) sore, setelah reli tujuh hari beruntun dan berkali-kali mencetak rekor tertinggi.
    Mengutip RTI, Rabu sore, IHSG ditutup turun 19,84 poin atau setara 0,30% ke posisi 6.615,49. Pasar saham domestik tergelincir setelah kemarin memperbarui rekor all time high di 6.635,33.
    Indeks kehabisan tenaga, lantaran enam sektor saham jatuh. Barang konsumsi turun paling tajam mencapai 1,71%. Meski demikian, empat sektor masih cukup tangguh, terutama konstruksi yang naik 2,49%.
    Sebanyak 183 saham ditutup menguat, berbanding 168 saham yang turun. Bloomberg mencatat, saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) paling menggerus tenaga indeks. Saham big cap ini menekan indeks sebesar 16,12 poin, karena turun 2,73% ke level Rp 5.350.
    Dua saham lainnya yang paling menjegal indeks, yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan kontribusi pelemahan masing-masing 10,24 poin dan 7,89 poin. Pasalnya, saham TLKM ditutup melemah 2,69% ke level Rp 3.980, dan BBRI turun 1,79% menjadi Rp 3.850 per saham.
    Investor mentransaksikan 14,39 miliar saham sepanjang hari ini, dengan nilai perdagangan mencapai Rp 12,10 triliun. Pemodal asing membukukan penjualan bersih alias net sell di pasar reguler sebesar Rp 346,66 miliar. Di seluruh pasar, asing juga mencatat net sell Rp 322,04 miliar.
    🌳
    Bisnis.com, JAKARTA -Sejumlah analis memprediksi pergerakan IHSG masih kokoh dan berpotensi tembus level baru di 6.700.
    Binaartha Sekuritas memprediksi IHSG berpotensi lanjutkan penguatan pasca tembus level 6.600 kemarin.
    Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG berhasil ditutup menguat signifikan 2,,07% di level 6.635,334 pada 23 Januari 2018. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua berada pada level 6.569,830 dan 6.504,326.
    Sementara itu, resistance pertama dan kedua berada pada level 6.668,086 dan 6.700,838. Berdasarkan indikator daily, MACD masih berada di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI masih menguat di area overbought atau area jenuh beli.
    Terlihat pola long white marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan indeks saham.
    "Dengan demikian, IHSG akan menuju ke area resistance pada level 6.668 dan 6.701," tulisnya dalam riset.
    Indosurya Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak di level 6.538 - 6.671 hari ini.
    Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan Capital inflow tercatat secara Ytd sudah diatas 4 triliun.
    Hal ini, menurutnya, menunjukkan dalam pergerakan nya IHSG hingga saat ini penguatan juga ditunjang oleh adanya capital inflow, sehingga hal ini dapat dijadikan salah satu faktor yang mendorong menguatnya IHSG hingga saat ini.
    Selain daripada itu, kondisi harga komoditas yang masih cenderung kuat dan kondisi perekonomian yang cukup stabil juga turut menopang kenaikan IHSG.

    "Hari ini IHSG berpotensi menguat," tulisnya dalam riset.

    Bisnis.com, JAKARTA - Samuel Sekuritas memprediksi IHSG menuju target selanjutnya di level 6.700an.
    Mereka menyebutkan dengan kenaikan yang tinggi kemarin, melewati 6.527, IHSG menuju target selanjutnya di 6.716 dari pergerakan sejak akhir Desember 217.
    Kenaikan IHSG dari 2 Januari 2018 sampai saat ini mencapai 4,7% dan menurut Tech. Analyst, ‘January Effect’ yang terjadi sampai saat ini sangat tinggi dan kenaikan ini merupakan yang tertinggi sejak tahun 2006 (saat ini January Effect tercatat 5.9%).
    Meski masih prediksi akan naik, Tech. Analyst menyarankan untuk bersiap menghadapi penurunan yang sangat mungkin terjadi sebagai aksi Taking Profit. 
    "IHSG aman selama masih ada di atas 6.527," tulis riset merekam
    Untuk hari ini, Tech. Analyst menyukai menyukai saham WSKT, BBTN, BNLI dan SMRA.
    Berikut rekomendasi saham hari ini
    Buy : WSKT, BBTN, BMRI, BNLI dan SMRA
    Sell : GGRM, ANTM dan INDF

    > BBTN naik dalam Uptrend
    > WSKT segera Breakout untuk mengawali Uptrend
    > BMRI mengakhiri Tech. Correction untuk mengawali Uptrend
    > BNLI dan SMRA mengakhiri Throwback untuk mengawali Uptrend
    > INDF, GGRM dan ANTM mengawali Throwback paska Breakout dan masih dalam Uptrend
    🐇
    Jakarta detik - Meski diwarnai gempa hari ini yang menggoyang Jakarta dan sekitarnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) nyatanya masih bisa bergerak menguat, dan bahkan mencetak rekor. IHSG tembus 6.600 sore ini. 

    Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) siang ini menguat. Dolar AS berada di posisi Rp 13.320 dibanding posisi kemarin di 13.335.

    Pada perdagangan preopening, IHSG naik 37,484 poin (0,58%) ke level 6.538,013. Sedangkan Indeks LQ45 juga naik 9,6 poin (0,87%) ke 1.111,392.

    Membuka perdagangan, Selasa (23/1/2018), IHSG menguat 46,208 poin (0,71%) ke level 6.546,737. Indeks LQ45 juga menguat 10,408 poin (0,94%) ke 1.112,200.

    Pada pukul 09.10 waktu JATS, IHSG bergerak menguat 51,414 poin (0,79%) ke level 6.551,943. Sementara indeks LQ45 naik 10,919 (0,99%) ke 1.112,711.

    IHSG masih menguat. IHSG naik 65,157 poin (1%) ke 6.565,686. Indeks LQ45 menguar 13,073 poin (1,19%) ke 1.114,865.

    Jelang penutupan, IHSG makin melejit. IHSG naik 134,805 poin (2,07%) ke 6.635,334. Indeks LQ45 naik 30,396 poin (2,76%) ke 1.132,188.

    Posisi tertinggi yang sempat dihinggapi IHSG berada di 6.635,334. Posisi ini lebih tinggi dari rekor IHSG kemarin. Sementara, posisi terendah IHSG berada di 6.537,078.

    Perdagangan saham sore ini terpantau ramai dengan frekuensi perdagangan 408.793 kali dengan total nilai transaksi mencapai Rp 10,3 triliun.

    Sepuluh saham sektoral kompak menguat menjadi pendongkrak laju IHSG siang ini. Sebanyak 198 saham menguat, 157 saham melemah dan 119 saham stagnan.

    Sementara itu, indeks utama bursa Wall Street ditutup dalam teritori positif pada perdagangan semalam (22/01). Indeks Dow Jones menguat 0.55% ke level 26,214.60, S&P naik 0.81% ke level 2,832.97 dan Nasdaq terangkat 0.98% ke level 7,408.03.

    Earning season kuartal IV-2017 yang rata-rata mencatatkan keuntungan di atas ekspektasi pasar menjadi sentimen utama pada penguatan indeks.

    Hingga saat ini, sebanyak 55 perusahaan S&P telah melaporkan pendapatannya, di mana 80% di antaranya melampaui perkiraan awal.

    Bursa-bursa Asia sore ini kompak menguat. Berikut situasi di bursa regional sore hari ini:
    Indeks Nikkei 225 menguat 307,820 poin (1,29%) ke level 24.124,150.
    Indeks Hang Seng naik 537,289 poin (1,66%) ke level 32.930,699.
    Indeks Komposit Shanghai naik 45,140 poin (1,29%) ke level 3.546,500.
    Indeks Straits Times menguat 22,650 poin (0,63%) ke 3.592,080.

    Saham-saham yang naik signifikan sore ini dan masuk jajaran top gainers di antaranya, United Tractors (UNTR) naik Rp 1.900 ke Rp 40.425, Unilever Indonesia (UNVR) naik Rp 1.100 ke Rp 55.500, Sona Topas (SONA) naik Rp 550 ke Rp 3.350 dan Matahari (LPPF) naik Rp 450 ke Rp 11.075.

    Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah, Asahimas Flat Glass (AMFG) turun Rp 350 ke Rp 5.700, Indofarma (INAF) turun Rp 130 ke Rp 4.290, Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 100 ke Rp 10.650 dan Unggul Indah Cahaya (UNIC) turun ke Rp 100 ke Rp 3.500. (dna/zlf)
    🌹

    Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi tertekan pada Selasa pekan ini usai menembus level 6.500.

    Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan, IHSG bergerak pada support 6.467 dan resistance 6.530.

    \


    Menurut Lanjar, penguatan tersebut ditopang oleh sentimen harga batubara yang positif.

    "Optimisme mengenai prospek harga batubara di tahun ini yang telah berhasil bertahan di atas US$ 105per metrik ton menjadi faktor utama. Sedangkan drama banding terkait penganuliran BMAD produk biodiesel asal Indonesia di Uni Eropa menjadi sentimen positif sektor pertanian," kata dia di Jakarta, Selasa (23/1/2018).

    Sementara, investor asing mencatatkan aksi jual. Aksi jual tersebut terutama pada emiten berkapitalisasi pasar besar seperti PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

    "Investor asing kembali tercatat net sell Rp 288,94 miliar dengan saham ASII dan TLKM terjual secara net value di atas Rp 100 miliar," ungkapnya.

    Penguatan IHSG sejalan dengan bursa di Asia yang mayoritas menguat. "Pelemahan greenback setelah gangguan terhadap layanan federal di Amerika Serikat (AS) mampu dimanfaatkan investor Asia dan emerging market guna mengambil momentum penguatan," ujar dia.

    Dia merekomendasikan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Petrosea Tbk (PTRO).
    🌰
    JAKARTA - Pasar saham Indonesia kembali mencatatkan all time high pada perdagangan hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 9 poin atau 0,15% ke 6.500.
    IHSG ditutup dengan 197 saham menguat, 151 saham melemah, dan 129 saham stagnan. Sore ini, transaksi terjadi mencapai Rp8,82 triliun dari 20,67 miliar lembar saham diperdagangkan.
    Indeks LQ45 naik 1,6 poin atau 0,15% ke 1.101, Jakarta Islamic Index (JII) terkoreksi 0,13 poin atau 0,02% ke 768, indeks IDX30 naik 4,24 poin atau 0,7% ke 606 dan indeks MNC36 naik 2 poin atau 0,54% ke 372.
    Sektor tambang naik paling tinggi sebesar 2,5% disusul sektor perkebunan yang menguat 1,28%. Sementara sektor manufaktur, aneka industri, infrastruktur, industri dasar dan properti melemah.
    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Malacca Trust Wuwungan Insurance Tbk (MTWI) naik 19 poin atau 11,8% ke Rp180, PT Petrosea Tbk (PTRO) naik 190 poin atau 9,9% ke Rp2.110, dan PT Intikeramik Alamsari Industri Tbk (IKAI) naik 22 poin atau 9,17% ke Rp262.
    Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi (JMAS) turun 60 poin atau 6,78% ke Rp825, PT Bank Panin Dubai Syariah (PNBS) turun 3 poin atau 3,95% ke Rp73, dan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) turun 8 poin atau 3,45% ke Rp224.
    (mrt)
    🍨

    Bisnis.com, JAKARTA - Samuel Sekuritas memprediksi IHSG masuk pekan rawan koreksi.
    Tim analis Samuel Sekuritas menyebutkan meski mencatat kenaikan, IHSG membentuk Candlestick “Hanging Man” yang mengindikasikan kenaikan beberapa hari lalu mulai terbatas dan ada kecenderungan turun.
    Tech. Analyst memprediksi IHSG akan terkoreksi minggu ini sebelum kembali naik menuju 6.500 – 6.550 di akhir Januari 2018 (pekan depan). IHSG dalam Tech. Correction wajar sampai 6.400.
    Untuk hari ini, Tech. Analyst menyukai menyukai saham INDY, PTBA, PGAS dan ASII.
    Berikut saham yang direkomendasikan hari ini
    Buy : INDY, PTBA, PGAS, JSMR dan WSBP
    Sell : ASII dan BBNI
    > PTBA dan INDY naik dalam Uptrend
    > WSBP segera Breakout untuk mengawali Uptrend
    > PGAS dan JSMR mengakhiri Tech. Correction dan masih Uptrend
    > ASII mengawali Tech. Correction paska Breakout untuk mengawali Uptrend
    > BBNI Turun untuk mengawali Downtrend
    🐞
    Bisnis.com, JAKARTA—Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mencapai level 6.580 sekaligus mencatatkan rekor tertinggi pada pekan depan seiring dengan potensi berlanjutnya tren capital inflow.
    Pada penutupan perdagangan Jumat (19/1/2018), IHSG menguat 18,23 poin atau 0,28% menuju 6.490,89. Harga meningkat 5 sesi beruntun dan mencatatkan peningkatan 2,13% secara year to date (ytd).
    Hari ini, investor asing mencatatkan net sell Rp899,55 miliar. Aksi itu membuat catatan net buy nasabah non residen mencapai Rp3,61 sepanjang 2018, naik 38,51% dari pekan sebelumnya senilai Rp2,61 triliun.
    Catatan net buy investor asing mencapai puncaknya per Rabu (17/1/2018) senilai Rp4,81 triliun. Namun, menjelang akhir pekan mereka cenderung melakukan aksi jual.
    Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menyampaikan, penguatan IHSG yang menembus rekor tertinggi baru ditopang sejumlah sentimen internal yaitu keputusan Bank Indonesia memertahankan 7 days repo rate (7DDR) di level 4,25%.
    Surplus neraca perdagangan sepanjang 2017 juga menembus US$11,84 miliar, atau level tertinggi dalam 3 tahun terakhir. Selain itu, berbagai kebijakan pemerintah dinilai akomodatif bagi pelaku pasar, seperti pematangan Holding BUMN sektor minyak dan gas (migas).
    “Berbagai katalis positif domestik membuat capital infow meningkat. Pelaku pasar mengganggap IHSG masih dalam periode bullish, sehingga kembali menembus rekor baru,” tuturnya saat dihubungi Bisnis.com, Jumat (19/1).
    Dari sisi eksternal, penguatan IHSG didukung masih memanasnya harga komoditas energi dan proyeksi perbaikan ekonomi global. PDB China periode 2017 misalnya, mencapai level 6,8% atau lebih tinggi dari ekspektasi 6,7%.
    Nafan menyampaikan, tren pembelian investor asing masih memayungi IHSG pada pekan depan. Di samping itu, fundamental perekonomian dan kondisi politik yang stabil turut mendukung selera pasar.
    Pekan depan, dia memprediksi IHSG dapat menguat menuju resistan 6.580, dan bila menembus berpeluang menuju 6.666. Adapun level support kuat ialah 6.360.
    Menurutnya, sentimen eksternal menjadi perhatian utama pelaku pasar seiring dengan minimnya agenda domestik. Sejumlah agenda utama global pada pekan depan ialah rapat Bank of Japan (BOJ) soal keputusan suku bunga, hasil pertemuan G20, dan rilis data PDB AS kuartal IV/2017.
    Sejumlah sektor saham yang dapat diperhatikan investor ialah industri dasar, infrastruktur dan konstruksi, serta aneka industri. Sektor pertambangan juga bisa menjadi pilihan bila mengalami koreksi, karena berpotensi menanjak dalam jangka panjang.
    Dalam pekan ini, lima saham utama pendorong IHSG ialah HMSP (naik 3,66%), PGAS 32,02%, BBRI 2,26%, INKP 22,32%, dan ASII 2,14%. Adapun, lima saham penekan utama ialah ISAT (turun -7,92%), CMPP (-22,88%), ICBP (-1,69%), ADRO (-2,24%), dan BMRI (-0,31%).
    🍢

    Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai penerbitan saham baru oleh sejumlah emiten serta mengenai utang luar negeri swasta menjadi sorotan sejumlah media massa hari ini, Rabu (17/1/2018).
    Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional hari ini:
    Mengejar Momentum Bullish. Memanfaatkan momentum pasar bullish, sekitar 16 perusahaan berencana menerbitkan saham baru pada tahun ini, baik melalui skema rights issue maupun private placement. (Bisnis Indonesia)
    Dunia Usaha Mulai BergairahUtang Luar Negeri (ULN) swasta pada November 2017 tercatat sebesar US$170,6 miliar atau tumbuh 4,2%. Pertumbuhan tersebut menandakan dunia usaha yang mulai bergairah sejalan dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi domestik. (Bisnis Indonesia)
    Rasio terhadap PDB Masih AmanPosisi utang pemerintah pusat hingga akhir 2017 tercatat sebesar Rp3.938,7 triliun atau melonjak sebesar Rp423,3 triliun dari 2016 yakni Rp3.515,4 triliun. Meski membengkak, utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih relatif terjaga. (Bisnis Indonesia)
    Utang Pemerintah Naik, APBN Terbebani. Jumlah utang pemerintah pusat hingga akhir tahun 2017 menembus angka Rp 3.938 triliun. Angka ini naik Rp 472 triliun dibanding tahun 2016 Rp 3.466 triliun. Peningkatan jumlah utang turut memperbesar rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) serta bakal menambah beban di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. (Kontan)
    Utang Naik, Aktivitas Bisnis Stagnan. Jumlah Utang Luar Negeri (ULN) swasta Indonesia per akhir November 2017 US$ 347,29 miliar, bertambah US$ 5,45 miliar dari sebulan sebelumnya. Utang pemerintah masih mendominasi penambahan ULN, tapi sektor swasta juga ikut berperan setelah sebelumnya mengalami penurunan. Meski ULN swasta meningkat, geliat dunia usaha belum terlihat. (Kontan)
    Berkah Kenaikan Harga Komoditas. Efek domino kenaikan harga komoditas seperti batubara, minyak bumi serta crude palm oil (CPO) menyulut industri penunjang. Beberapa sektor menuai berkah dari kondisi ini. Antara lain penjualan alat berat, penjualan kendaraan komersial, makanan dan minuman, bahkan hingga ke properti. (Kontan)
    🍏

    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertenaga. Mengutip RTI, indeks hari ini melaju 14,83 poin atau 0,23% dan mencatat rekor baru 6.444,52.
    Sebanyak 192 saham menguat, berbanding 156 yang turun. Sedangkan 124 saham lainnya tak bergerak. 
    Perdagangan hari ini melibatkan jual beli 14,77 miliar saham dengan nilai Rp 10,11 triliun. 
    Investor asing masih lebih banyak membeli ketimbang menjual. Di pasar keseluruhan, net buy sebesar Rp 112,47 miliar.
    Tujuh dari sepuluh sektor menanjak. Grup saham industri dasar menguat 2,2%, diikuti sektor infrastruktur. 
    Sedangkan tiga sektor yang melemah adalah finansial yang turun 0,38%, barang konsumer 0,29%, dan aneka industri 0,16%. 
    analisis teknikal sederhana : PGAS (2500 tampak seh)
    Saham top gainers LQ45 antara lain PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang diperbolehkan mengakuisisi Pertagas, meloncat 25,53% menjadi Rp 2.360 per saham. Selain itu, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menanjak 7,29% menjadi Rp 1.400, dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sebesar 5,67% menjadi Rp 2.050 per saham.
    Sedangkan saham yang menderita penurunan antara lain PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) yang turun 2,14% menjadi Rp 685 per saham, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terkoreksi 1,99% menjadi Rp 22.150, dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang melemah 1,78% menjadi Rp 2.210 per saham.

    Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini Rabu (17/1) menguat 14,8 poin (0,23 persen) ke level 6.444,5.
    Berdasarkan data yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham bluechips yang tergabung dalam indeks Investor33 naik 0,4 (0,09 persen) mencapai posisi 467,5.
    Sementara indeks LQ-45 naik 0,3 poin (0,03 persen) ke level 1.093,6. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung Jakarta Islamic Index (JII) naik 4,2 poin (0,55 persen) menjadi 769,7.
    Perdagangan hari ini tercatat dengan volume 140,225 miliar saham senilai Rp 9,173 triliun. Sebanyak 194 saham menguat, 173 saham melemah, dan 121 saham stagnan.
    Mayoritas pergerakan sektor saham menguat dengan kenaikan tertinggi saham sektor industri dasar 2,2 persen disusul infrastruktur 1,03 persen. Sementara sektor saham yang melemah di antaranya keuangan sebesar 0,39 persen.



    Sumber: BeritaSatu.com
    🐉
    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Selasa (16/1) ditutup menguat 0,74%. Indeks berada pada level 6.429,69 setelah sebelumnya dibuka pada level 6.386,22. Indeks pada perdagangan Selasa diperdagangkan sebanyak 359.488 kali dengan total nilai transaksi sebesar Rp 8,27 triliun.

    Pada perdagangan Selasa, pada semua pasar asing mencatatkan net buysebesar Rp 116,96 miliar. Rinciannya, di pasar reguler asing net buy sebesar Rp 189,99 miliar. Sedangkan pada pasar negosiasi dan tunai, asing mencatatkan net sell sebesar Rp 73,04 miliar.

    Kevin Juido Hutabarat, Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas menyatakan kenaikan indeks disebabkan respons pasar terhadap data Badan Pusat Statistik (BPS). Khususnya mengenai data ekspor impor Indonesia sepanjang Januari hingga Desember 2017.
    "Pasar menilai secara annual data tersebut," kata Kevin kepada KONTAN di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (16/1).

    Sebagai catatan, BPS melaporkan sepanjang 2017, kinerja perdagangan meningkat dibandingkan dengan tahun 2016 dan 2015. Nilai ekspor sepanjang 2017 mencapai US$ 168,73 miliar dan impor sebesar US$ 156,89 miliar. Baik ekspor maupun impor tahun 2017, masing-masing tumbuh 16,22% dan 15,55% secara year on year (YoY).

    "Saya pikir sebelumnya akan ada koreksi dulu, ternyata indeks naik merespon data Januari Desember," tambahnya.

    Kevin menyatakan, untuk berikutnya yang berpotensi menjadi sentimen pasar yakni Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia. Rapat tersebut untuk membahas 7-day repo rate atau suku bunga acuan. "Ini nanti akan diperhatikan pelaku pasar. Apakah akan flat atau naik," ujarnya.
    🐣
    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah Saham second liner sudah menunjukkan taringnya dengan menempati pos-pos top gainers minggu ini. Hal ini tak mengherankan terjadi apalagi beberapa saham blue chip sudah naik tinggi sehingga dicap kemahalan.

    Reza Priyambada, Analis Binaartha Parama Sekuritas mengatakan bahwa saat ini saham-saham second liner memiliki potensi pertumbuhan yang cukup besar apalagi setelah saham-saham big caps memiliki pertumbuhan yang cenderung terbatas.

    "Investor bisa melihat momentum atau sentimen. Selain itu, lihat dari sisi volume. Kalau big caps sudah mulai terbatas, ya kita bisa masuk ke saham-saham second liner," kata Reza kepada KONTAN, Selasa (16/1).

    Meski begitu, tak semua saham-saham big caps sudah terbatas kenaikannya. Menurut Reza, saham-saham komoditas yang ditopang oleh kenaikan harga komoditas punya potensi cukup besar untuk mencatatkan kenaikan di tahun 2018 ini.

    Meski demikian, dengan memanfaatkan momentum yang ada, Reza mengatakan bahwa saham-saham second liner menjadi pilihan yang cukup tepat bagi investor.
    Ia merekomendasikan saham-saham seperti PT Barito Pacific Tbk (BRPT) di level Rp 3.000, PT Chandra Asri Tbk (TPIA) di level Rp 6.000, PT CIMB Niaga Tbk (BNGA) di level Rp 1.425 dan juga PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) di level Rp 2.250. Ia juga merekomendasikan trading buy untuk PT Trada Maritime Tbk (TRAM) di level Rp 320.
    🐜
    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menyentuh rekor pada akhir perdagangan Selasa (16/1). 
    IHSG bertenaga menanjak 47,5 poin atau 0,74% menjadi 6.429,69. 
    Sebanyak 207 saham mengalami kenaikan, berbanding dengan 159 saham yang turun. Sedangkan 106 saham bergeming. 
    Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 10,33 miliar lot saham, dengan harga Rp 8,12 triliun.
    Sepuluh sektor saham kompak melaju. Saham infrastruktur menguat 1,95%, diikutip grup saham industri dasar sebesar 1,7%.
    Investor asing masih lebih banyak melakukan pembelian ketimbang penjualan. Net buy sebesar Rp 116,96 miliar.
    Saham top gainers di LQ45 antara lain PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) meloncat 6,82% menjadi Rp 705 per saham, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik 6,52% menjadi Rp 1.880, dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sebesar 6,3% menjadi Rp 1.940 per saham.
    Saham yang paling menderita penurunan antara lain PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) sebesar 3,47% menjadi Rp 10.425 per saham, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melandai 2,07% menjadi Rp 284, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebesar 1,79% menjadi Rp 2.190 per saham.
    🍊
    Investor Daily: Sentimen positif akan mendorong indeks harga saham gabungan menembus level 7.000 di akhir tahun 2018. Para pelaku bisnis yakin, tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Dalam situasi politik yang terkendali dan kondisi keamanan yang stabil, kegiatan ekonomi diyakini bakal berjalan dengan baik.

    Para investor akan kembali meningkatkan investasi, tak lagi wait and see. Ekspor, yang mencatat tren positif dalam dua tahun terakhir, akan terus meningkat. Pemerintah akan meningkatkan kualitas belanja demi mengangkat citra di mata pemilih jelang pilpres, Maret 2019.

    Pilkada serentak 171 pasangan calon gubernur, bupati, walikota, dan wakilnya yang akan digelar 27 Juni 2018 diyakini akan berjalan aman. Demikian pula dengan pendaftaran para calon presiden dan anggota legislatif, mulai September 2018. Suasana kontestasi politik sudah terasa sejak awal Januari 2018, namun stabilitas keamanan akan tetap terjaga.

    Konflik politik di tingkat elite tidak akan memicu konflik horizontal. Suasana panas pilgub DKI tahun 2017 tidak akan merembet ke pilkada tahun ini.

    Dampak buruk isu SARA yang bakal diangkat pada pilkada 2018 dan jelang pilpres, Maret 2019, bisa  diredam. Umumnya elite agama menunjukkan sikap toleran dan memisahkan agama dari politik. Isu SARA pasti dimainkan oleh pendukung kandidat tertentu. Tapi, ketegangan antarkelompok agama dan etnis seperti pada pilgub DKI tidak akan terjadi di pilkada maupun pilpres yang diselanggarakan serentak dengan pileg.

    Tahun 2017 dilewati dengan laju pertumbuhan ekonomi 5,05%, sedikit di bawah target pemerintah, 5,2%, dan angka 5,1% seperti yang diprediksikan banyak pengamat. Kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan optimisme para pelaku bisnis akan prospek pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada tahun 2018.

    Para pengusaha yang tergabung di Kadin Indonesia memperkirakan, ekonomi tahun ini bisa menc pai 5,2%. Meski tidak sebesar target pemerintah, tapi lebih tinggi dibanding realisasi tahun 2017.

    Presiden Jokowi takkan menyianyiakan tahun 2018, tahun terakhir pemerintahannya. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), instrumen ekonomi paling penting untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan akan dimanfaatkan dengan efektif untuk mengangkat kinerjanya.

    Bagi incumbent, prestasi adalah kampanye terbaik untuk merebut simpati pemilih. Belanja APBN yang dalam dua tahun terakhir tersendat akan dipercepat. Alokasi anggaran akan diatur lebih cepat dan tepat arah. Pemerintahan Jokowi akan berusaha mencegah penilaian miring bahwa belanja APBN menjadi faktor penyebab lambannya pertumbuhan ekonomi.

    Presiden Jokowi sudah menginstruksikan untuk menggerakkan ekonomi perdesaan lewat kegiatan padat karya. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Kementerian Perhubungan ditugaskan Presiden untuk menggelar proyek padat karya. Sedikitnya, 200 orang di setiap desa dilibatkan dalam proyek padat karya.

    Selain belanja pemerintah dan rumah tangga, pertumbuhan ekonomi tahun ini akan dihela oleh ekspor yang membaik. Kenaikan harga minyak mentah akan diikuti oleh kenaikan harga berbagai komoditas pertambangan dan agribisnis. Ekspor batubara dan sawit Indonesia akan kembali meningkat. Tren ini sudah dibaca pelaku pasar. Saham sektor pertambangan termasuk yang mengalami kenaikan signifikan selama 2017.

    Sektor ritel dan properti yang agak lesu selama dua tahun terakhir akan bergairah tahun ini. Kegiatan sector infrastruktur dan konstruksi akan semakin intensif. Kinerja perbankan akan terus membaik. Laba emiten sektor konstruksi diperkirakan naik hingga 18% dan sektor keuangan 21%. Saham-saham sektor ini akan mencatat kenaikan signifikan tahun ini. Jika selama 2017 terjadi net selling Rp 39,87 triliun, tahun ini bakal terjadi net buying asing.

    Dalam sepekan pertama 2018, sudah terjadi net buying asing Rp 1,14 triliun. Pada tahun lalu, asing sempat net buying pada lima bulan pertama. Tapi, sejak awal semester kedua, asing melakukan aksi jual.

    Tidak banyak negara yang memiliki peluang investasi menjanjikan seperti Indonesia. Bunga surat berharga negara (SBN) 7-8% dan sambil menunggu peluang, dana asing bisa dipakir di bank dengan suku bunga deposito di atas 4%. Di Bursa Efek Indonesia, banyak saham berkinerja dan berprospek bagus yang masih undervalued seperti saham sector infrastruktur dan konstruksi.



    Bila selama tahun 2017, indeks terangkat 20% ke level 6.355, tahun ini, IHSG akan terus naik minimal 10% dan menembus level 7.000. Mereka yang membeli saham-saham undervalued akan meraup keuntungan di akhir tahun. (*) 
    🐎
    Bisnis.com, JAKARTA - Samuel Sekuritas memprediksi peluang January Effect mengecil pasca IHSG gagal sentuh level 6.400 pekan ini.
    Tim analis Samuel Sekuritas menyebutkan  prediksi IHSG akan naik menuju 6.500 dan membentuk January Effect yang menarik.
    Prediksi tersebut mengharuskan IHSG segera naik menuju 6.445 di 1-2 minggu agar di akhir Januari 2018, IHSG sudah bisa Breakout 6.455 dan mendekati 6.500.
    Gagalnya IHSG naik di atas 6.400 minggu ini mengindikasikan peluang January Effect mengecil.
    Untuk hari ini, Tech. Analyst menyukai menyukai saham BRPT, ELSA, JPFA dan BNLI.
    Berikut saham yang patut dicermati
    Buy : BRPT, JPFA, ELSA dan BNLI
    Sell : PTBA dan PTPP
    > BRPT dan ELSA telah Breakout untuk mengawali Uptrend
    > JPFA dan BNLI segera Breakout untuk mengakhiri Downtrend
    > PTBA mengawali Throwback dan masih Uptrend
    > PTPP mengawali Tech. Correction untuk mengakhiri Downtrend

    Comments

    Popular posts from this blog

    onlineisasi-digitalisasi (5)

    terkait perbankan (bbri, bbca, bnii)

    analisis fundamental sederhana: saham KONSUMER (mapi, myor, unvr, icbp, amrt, cpin, hero, mapi, cleo, ades)