fundamental saham properti n konstruksi (WIKA, asri, apln, kija, asii)


JAKARTA, investor.id - Kesepakatan kerja sama operasi (joint operation agreement/JAO) pengembangan Pelabuhan Kendal dan Pelabuhan Rembang Terminal Sluke antara PT Pelabuhan Rembang Kencana (PRK) dan Soletanche Bachy International (SBI) serta Relecom dan Partners (RP) telah ditandatangani di Hotel Four Season Capital Place, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (10/12). Kesepakatan kerja sama operasi dengan korporasi asal Perancis ini sebagai upaya percepatan pembangunan Pelabuhan Kendal dan Pelabuhan Rembang Terminal Sluke yang merupakan bagian dari pembangunan infrastruktur nasional, khususnya untuk mendukung perekonomian Jawa Tengah yang kini semakin tumbuh pesat. “Kami selaku badan usaha pelabuhan yang sahamnya dimiliki oleh PT Bangun Arta Kencana dan PT Rembang Bangkit Sejahtera Jaya (RBSJ) yang tak lain adalah BUMD Pemerintah Kabupaten Rembang, telah berhasil menggandeng dan meyakinkan mitra strategis yang berminat untuk bekerja sama mengembangkan Pelabuhan Kendal dan Pelabuhan Rembang Terminal Sluke,” kata Prahara Firdausi, direktur utama PT Pelabuhan Rembang Kencana dalam pernyataan resminya yang diterima Investor Daily, Rabu (11/12). Prahara Firdausi menyebut mitra strategis yang berhasil digandeng oleh korporasi tersebut adalah perseroan asal Perancis, Soletanche Bachy International, yang sangat berpengalaman di bidang pekerjaan engineering, procurement, construction & financing (EPC & F) sejak 1926. Dalam pembangunan pelabuhan, portofolio mereka telah merambah hingga ke 60 negara melalui 80 anak perusahaan dan cabang. Sedangkan Relecom & Partners (RP) yang merupakan entitas bisnis Perancis yang berpengalaman sebagai konsultan transaksi bisnis sejak 2007. Dii sisi lain, Chief Executive Officer (CEO) Soletanche Bachy International Jean-luc merasa sangat senang bisa berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. "Indonesia adalah negara kepulauan, sehingga pelabuhan memiliki peran yang sangat penting dalam menggerakkan perekonomian negara," ucap dia. Jean-luc menegaskan bahwa perusahaannya memiliki pengalaman membangun pelabuhan di seluruh dunia. "Kami memiliki pengalaman dalam pembangunan banyak pelabuhan di seluruh dunia, dan kami ingin menambah portofolio tersebut dengan membangun pelabuhan di Indonesia," tutur Jean-luc. Sedangkan Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Semarang Ahmad Wahid yang hadir mewakili Dirjen Hubla juga menyambut positif kesepakatan ini. Dia pun menekankan agar kesepakatan mengacu dan sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat. "Jawa Tengah sebagai kawasan strategis dalam investasi infrastruktur pelabuhan juga harus sesuai kebijakan pemerintah pusat. Saya meminta kesepakatan ini tidak berhenti di meja perundingan tetapi harus direalisasikan secara nyata. Kehadiran saya mewakili Kemenhub memonitor dan mereka juga harus melaporkan hasilnya tindak lanjut secara komprehensif," papar Ahmad Wahid. Dukungan Pendanaan Pada kesempatan yang sama, Komisaris Utama (Komut) Bangun Arta Hutama sebagai pemilik BUP Pelabuhan Rembang Kencana Mindo H Sitorus menjelaskan bahwa Soletanche Bachy International telah menyampaikan letter of interest (LoI) untuk berpartisipasi dalam pembangunan Pelabuhan Kendal dan Rembang serta menyatakan kesiapan dukungan dana pembangunan sebesar EUR 100 juta atau sekitar Rp 1,55 triliun. "Dengan ditandatangani kesepakatan hari ini membuktikan bahwa kami mampu mencari investor untuk membantu pemerintah. Mereka bisa mempercepat pembangunan pelabuhan yang multiplier effect-nya dahsyat dan positif bagi masyarakat,"jelas Mindo. Mindo yang juga Korwil Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI) Jateng ini menyebut Soletanche Bachy International merupakan perusahaan di Grup Vinci nomor 2 sebagai kontraktor terbesar di dunia. Mindo menuturkan keberhasilan Bangun Arta Hutama meyakinkan investor untuk datang berinvestasi ke Jawa Tengah bukan hanya kebanggaan semata melainkan achievement sebuah keberhasilan. Sebab, kehadiran investor seperti SBI diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Jateng. "Soletanche Bachy International spesialisasinya membangun pelabuhan, jalan tol, dan infrastruktur lainnya. Salah satunya adalah jalan tol Mandalika, bukti nyatanya,"ungkap dia. Mindo memastikan SBI bakal mempercepat pembangunan infrastruktur pelabuhan di Indonesia. SBI pun akan menjadi mitra strategis PT Pelabuhan Rembang Kencana dalam hal dukungan langsung di bidang engineering, procurement, dan construction (EPC) serta telah menyiapkan pendanaan senilai EUR 100 juta untuk kedua pelabuhan ini. Lebih jauh, dia mengungkapkan percepatan pembangunan Pelabuhan Kendal dan Rembang sudah menjadi keharusan mengingat semakin banyaknya industri di Jawa Tengah yang membutuhkan pelabuhan pendukung sebagai pintu penghubung aliran barang antarpulau maupun antarnegara. Sebagai pendukung Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, lanjut Mindo, Pelabuhan Kendal dan Rembang memiliki peran yang sangat strategis dalam mendukung kelancaran pergerakan barang, khususnya barang curah padat maupun cair, mengingat Pelabuhan Tanjung Mas diperkirakan hampir mencapai beban maksimalnya. Dengan beroperasinya Pelabuhan Kendal, kawasan industri yang berada di sekitar pelabuhan akan semakin terpacu untuk meningkatkan kapasitasnya. Sedangkan operasionalisasi Pelabuhan Rembang akan mendorong tumbuhnya kawasan industri baru di sepanjang Pantai Utara Provinsi Jawa Tengah sebelah timur. "Dengan adanya pembangunan pelabuhan di Kabupaten Rembang, berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi. Dulu tingkat pertumbuhan ekonomi Rembang hanya 5,3%. Namun, sejak investor masuk, pertumbuhan ekonomi naik menjadi 6,2% sampai 6,3%," kata Mindo.   Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Investor Perancis Teken Kesepakatan Pengembangan Pelabuhan Rembang"
Penulis: Tri Murti
Read more at: https://investor.id/business/investor-perancis-teken-kesepakatan-pengembangan-pelabuhan-rembang

🍑

Bisnis.com, JAKARTA — L’Agence De Gestion Du Patrimoine Bati De L’Etat dan PT Wijaya Karya Tbk. penandatanganan kontrak Tahap 1 Goree Tower Project, di Senegal.
Penandatanganan kontrak berlangsung di Centre Internationale Conference Abdou Diouf, Senin (2/12/2019).
Pada kesempatan itu, L’Agence De Gestion Du Patrimoine Bati De L’Etat (AGPBE) diwakili oleh Direktur Operasi Yaya Abdoul Kane dan PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) diwakili oleh Direktur Operasi III yang membawahi Divisi Luar Negeri Destiawan Soewardjono. Turut hadir menyaksikan acara penandatanganan kontrak tersebut antara lain Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Bappenas Senegal Cheikh Kante.
Prosesi tersebut menjadi bagian dari kerja sama atas kontrak keseluruhan senilai 250 juta euro untuk pelaksanaan pekerjaan tahap 1 Proyek Goree Tower di Senegal.
Proyek ini merupakan tindak lanjut konkret kesepakatan bisnis  antara Pemerintah Senegal dan WIKA, serta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank pada acara Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) pada Agustus 2019.
Proyek prestisius kawasan mixed-use building dengan tipe proyek full design dan build dikerjakan oleh WIKA selaku kontraktor utama dengan masa pelaksanaan 24 bulan dengan cakupan pekerjaan perseroan meliputi pembangunan hotel bintang 5 dengan 33 lantai, sky dining, gedung perkantoran, ruang konvensi, dan apartemen residensial.
Menurut Destiawan, kerja sama yang akan direalisasikan ini merupakan salah satu tonggak sejarah kiprah BUMN karya Indonesia di Afrika Barat sebab WIKA tidak hanya mampu bekerja dalam proyek social housing di Afrika, tetapi juga di proyek besar dan prestisius seperti ini.
“Bagi kami pasar luar negeri adalah potensi yang harus diimplementasi. Masuknya WIKA di pasar infrastruktur dan gedung Afrika sesuai dengan strategi bisnis WIKA yang menyasar negara-negara berkembang dengan kebutuhan infrastruktur yang tinggi,” katanya.
Untuk pelaksanaan proyek, WIKA mendapat fasilitas pembiayaan national interest account dengan skema buyer’s credit melalui LPEI.
Peyaluran fasilitas ini sejalan dengan strategi pemerintah untuk memperluas ekspor Indonesia ke negara nontradisional termasuk Afrika. Buyer’s credit merupakan fasilitas yang hanya dapat disediakan oleh LPEI dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor Indonesia dari sisi pembeli atau permintaan.  Skema ini merupakan bentuk nyata dari peran LPEI sebagai fill the market gap.
Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly mengatakan bahwa proyek Goree Tower Senegal menambah keyakinan internasional bahwa perusahaan Indonesia memiliki kemampuan untuk bersaing di pasar global.
Sinthya menambahkan bahwa kinerja ekspor perusahaan nasional sangat penting bagi peningkatan nilai neraca perdagangan. Untuk itu, diperlukan upaya dalam meningkatkan nilai ekspor baik dari sisi volume maupun pasar tujuan ekspor.
Peran pemerintah melalui LPEI untuk menyediakan pembiayaan khusus dapat menstimulus perusahaan Indonesia melakukan perdagangan (ekspor) ke negara-negara nontradisional.
Sebagai salah satu alat fiskal pemerintah, LPEI sesuai dengan mandatnya akan terus melakukan unlocking potential market agar pelaku ekspor Indonesia dapat melakukan penetrasi pasar ke negara-negara nontradisional dan meningkatkan kapabilitas eksportir untuk berkompetisi di pasar global.
Lebih lanjut, Destiawan menambahkan bahwa tantangan ke depan adalah bagaimana sinergi yang telah terjalin baik dengan LPEI ke depannya dapat memfasilitasi WIKA dan perusahaan Indonesia lainnya untuk dapat memenuhi kapasitas pembiayaan infrastruktur negara-negara Afrika.
Pasalnya, trennya dari tahun ke tahun terus meningkat, terutama dengan adanya kepercayaan dari beberapa negara di Afrika untuk menjadikan BUMN Indonesia sebagai mitra strategis mereka.
“Apabila itu dapat terealisasi, maka akan meningkatkan peluang untuk membuka pasar lebih luas lagi bagi WIKA dan perusahaan Indonesia lainnya dalam melakukan ekspansi ke sejumlah negara, khususnya di Wilayah Afrika,” kata Destiawan.
🍓

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyambut tahun baru, beberapa emiten konstruksi bersiap menjalankan strategi jitu. Setidaknya tiga emiten konstruksi pelat merah yang dihubungi Kontan.co.id menyatakan mereka fokus menggenjot penerimaan berulang (recurring income). 
Misalkan saja PT PP Tbk (PTPP). Beberapa waktu silam Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto mengatakan strategi perusahaan ke depan adalah melakukan divestasi yang perolehannya nanti akan digunakan untuk investasi ke aset yang menghasilkan recurring income
Kemudian PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menargetkan dalam empat tahun ke depan porsi recurring income bisa mencapai 25% dari posisi saat ini sekitar 2,5%. 
Sedangkan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) juga menargetkan porsi recurring income bisa meningkat. 
Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Marolop Alfred Nainggolan mengatakan tren tersebut wajar terjadi karena perusahaan harus menciptakan kepastian pendapatan yang lebih baik. 
"Dengan adanya recurring ada kepastian tahun depan akan tetap ada pendapatan. Kalau konstruksi kan based on proyek, putus cari proyek lain," ujar Alfred saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (2/12). 
Lebih lanjut, Alfred melihat saat ini hampir semua emiten konstruksi bergerak ke arah yang sama yaitu memiliki bisnis properti. Tak dapat dipungkiri sektor properti memang bisa menghasilkan recurring income. 
Di sisi lain, perusahaan properti juga melirik bisnis pengelolaan air minum dan sektor energi. 
Dari sisi pasar, sektor pengelolaan air minum cukup prospektif karena merupakan kebutuhan dasar manusia seiring sulitnya mendapatkan air bersih. 
Namun, Alfred menilai bisnis tersebut sulit berkembang karena sudah banyak pemain besar sebelum emiten konstruksi masuk.
Dengan upaya tersebut, Alfred mengatakan penilaiannya terhadap perusahaan tak banyak dilihat dari recurring income. 
"Karena porsi juga tidak terlalu besar, kami dari valuasi kalau paling murah WIKA," imbuh Alfred. 

Selain itu, Alfred menilai WIKA masih menunjukkan kinerja yang solid meski pendapatan sempat tertekan di kuartal III-2019 kemarin.


🍊

JAKARTA, investor.id -Kota Jababeka Cikarang merupakan pionir kota mandiri terbesar dan terlengkap di Indonesia yang dikembangkan oleh PT Jababeka Tbk, terus memberikan berbagai fasilitas kepada para pelanggannya. Salahsatunya adalah Living Plaza yang baru dibuka akhir November ini. Living Plaza yang merupakan hasil kerjasama dengan PT Kawan Lama Sejahtera Group, merupakan pusat perbelanjaan modern pertama di Kota Jababeka yang terbesar di Indonesia dengan luas hingga 3,8 hektar. Living Plaza Jababeka menghadirkan lebih dari 50 tenant ternama seperti Ace Hardware, Informa, Toys Kingdom, Pendopo, Ataru, Bebek Tepi Sawah, Marugame Udon & Tempura, Saigon Delight, Steak 21, Dapur Solo, KFC, Cabe Merah, Solaria, Imperial Kitchen, Chatime, Fore, Starbuck, Excelso, CGV Cinemas, Bike Colony, dan Pet Kingdom. “Dengan adanya berbagai fasilitas yang semakin lengkap ditambah dengan berbagai keunggulan yang dimiliki Kota Jababeka, kami sangat optimistis, kawasan Jababeka menjadi salah satu kawasan yang berprospek tinggi di Koridor Timur Jakarta”, ungkap President Director Jababeka Residence Sutedja S. Darmono, dalam siaran pers, diterima Investor Daily, Senin (2/12). 
Sutedja mengatakan, saat ini telah ada 8 developer besar di koridor Timur Jakarta (Jababeka, Summarecon, Lippo Cikarang, Sirius Surya Sentosa, Pollux Properti Indonesia, PP Properti, Damai Putra Group, dan Sinarmas Land) yang telah berkomitmen untuk bersama-sama membangun dan memajukan potensi kawasan Timur Jakarta dari sisi pembangunan fasilitas komersial & residensial serta kawasan kota mandiri yang memiliki nilai investasi tinggi dan terintegrasi. Jababeka Residence juga menghadirkan “Promo Anniversary 30 tahun Jababeka” dalam rangka menyambut hari jadi Kota Jababeka yang telah genap berusia 30 tahun. Promo kali ini berbeda dengan promo yang ada sebelumnya, dimana calon investor disuguhi beragam promo menarik dan terbatas mulai dari special discount, cicilan tanpa bunga, dan unit yang siap pakai. Calon investor dapat memilih produk yang sesuai dengan kebutuhannya, mulai dari hunian modern seperti Monroe Tower, Candi Residence dan Cortes Town House yang siap untuk dihuni pada tahun 2020, Sevilla Town House, Monaco Town House, Ruko Sevilla, Ruko Monaco yang berada di kawasan Sport City hingga Ruko Sudirman Boulevard yang akan serah terima pada awal tahun 2020. “Saat inilah waktu yang tepat untuk berinvestasi di Kota Jababeka yang memiliki fasilitas yang sangat lengkap didalamnya ditambah infrastruktur yang sangat maju,” kata General Manager Corporate Marketing Jababeka Residence Handoyo Lim. Menurutnya, Kota Jababeka merupakan kawasan kota mandiri masa depan yang layak disebut sebagai One Stop Smart Living dimana penghuninya dapat bekerja, tinggal, berekreasi dan berbisnis di dalam satu kawasan. Ke depannya Jababeka akan semakin melengkapi dirinya dengan beragam fasilitas dan produk unggulan lainnya sehingga dapat menguatkan identitasnya sebagai kota mandiri terlengkap serta destinasi investasi dan hunian yang berpotensi tinggi di Koridor Timur Jakarta. Captive market Jababeka yang terus bertambah setiap tahunnya, memberikan peluang yang menjanjikan bagi para investor. Jababeka merupakan kota mandiri bertaraf internasional ini berawal dari ide inovatif Setyono Djuandi Darmono yang merupakan Founder sekaligus Chairman Jababeka Group. Ia memiliki gagasan cemerlang untuk menciptakan seratus kota mandiri modern di Indonesia yang dapat menyediakan lapangan pekerjaan serta kehidupan yang lebih baik, salah satunya Kota Jababeka. Pengembangan Kota Jababeka bermula dari pengembangan kawasan industri dimana telah sukses menarik perhatian investor ternama seperti Unilever, United Tractor, Loreal, Mattel, Lotte, Komatsu, Samsung, Nissin, Kraft, Astra Otopart, Kao, Kawan Lama dan lainnya. Tak butuh waktu lama untuk Kota Jababeka berkembang dengan pesat, hanya dalam waktu kurang dari lima tahun, PT Jababeka Tbk. telah sukses melantai di bursa saham Indonesia dan menjadikannya sebagai perusahaan pengembang swasta pertama yang terdaftar di BEI pada tahun 1994. Kini PT Jababeka Tbk telah menghadirkan beragam fasilitas dan sarana infrastruktur kelas dunia layaknya kota modern di negara maju, seperti pembangkit listrik kota mandiri berkapasitas 130 MW oleh Bekasi Power Plant, President University sebagai pusat pendidikan internasional pertama di Timur Jakarta, Jababeka Golf & Country Club yang merupakan pionir lapangan golf bertaraf internasional di Koridor Timur Jakarta sekaligus destinasi favorit bagi ekspatriat dan Cikarang Dry Port yang hadir sebagai pelabuhan darat serta layanan Bea Cukai terpadu pertama dan satu-satunya di Indonesia. Kerjasama dan Joint Venture dengan PT Plaza Indonesia Realty dalam mengembangkan kawasan Mix Used seluas 16 ha, Joint Venture dengan Creed Group serta Keihan Corporation asal Jepang dalam mengembangkan premium residential di kawasan Golf City Jababeka. Kawasan residensial premium dan komersial modern yang dikembangkan oleh Jababeka Residence yang merupakan salah satu anak usaha PT Jababeka Tbk. 
Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "30 Tahun, Jababeka Buka Pusat Komersial Living Plaza"
Penulis: Imam Mudzakir
Read more at: https://investor.id/business/30-tahun-jababeka-buka-pusat-komersial-living-plaza



🍐

per tgl 30 November 2019:
tren harga saham n ihsg sbb (RIP CIPUTRA):
🍒



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,07%. Sementara itu, jika dilihat secara sektoral, indeks saham properti, real estate, dan konstruksi bangunan justru mencatatkan kenaikan paling tinggi, yakni sebesar 13,46% year to date (ytd) ke level 508,02.
Analis MNC Sekuritas Muhammad Rudy Setiawan berpendapat, kenaikan indeks sektor properti di tengah pelemahan IHSG ini didorong oleh sentimen penurunan suku bunga acuan. Sekadar mengingatkan, sejak Juli 2019, Bank Indonesia (BI) sudah memotong suku bunga acuan sebanyak empat kali, dari 6% menjadi 5%. 
Menurut dia, meski harga rumah masih relatif mahal, penurunan suku bunga acuan ini menjadi pemacu masyarakat untuk mengambil kredit pemilikan rumah (KPR) yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan permintaan properti. 
Selain itu, kenaikan indeks sektor properti juga didukung oleh kondisi politik yang sudah stabil dan hari raya yang telah berlalu. "Pada semester pertama tahun ini ada pemilihan umum dan juga lebaran yang jadi sentimen pelemahan sektor properti. Saat ini sudah tidak ada sentimen-sentimen itu," ucap dia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (15/11).  
Sementara itu, dari segi emiten-emiten properti, Rudy melihat bahwa pengembang yang memiliki pertumbuhan prospektif adalah mereka yang menggarap segmen mid to low. "Saat ini, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dan PT Bumi Serpong Damai (BSDE) mulai bikin rumah-rumah yang di bawah Rp 500 juta yang menyasar segmen menengah bawah. Jadi, emiten properti yang tadinya garap segmen atas mulai ke segmen bawah," kata Rudy. 
Di sisi lain, emiten yang masih menggarap segmen atas, seperti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mencatatkan pertumbuhan yang stagnan. Menurut Rudy, pertumbuhan stagnan ini juga karena didukung recurring income dari sejumlah malnya, sedangkan marketing sales PWON terlihat stagnan cenderung turun.
Akan tetapi, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony berpendapat, pemangkasan suku bunga acuan BI belum berpengaruh secara nyata pada penjualan para emiten properti. "Jadi, penurunan suku bunga ini tidak terlalu bisa dijadikan acuan. Pasalnya, saham properti yang naik merupakan perusahaan small cap dengan kinerja yang justru biasa-biasa saja," ucap dia. Namun, menurut dia, saham-saham properti secara umum memang memiliki valuasi yang cukup murah.
Apabila ingin berinvestasi di saham properti, maka Chris menyarankan pelaku pasar untuk buy saham BSDE. Alasannya, kinerja BSDE masih tergolong baik serta memiliki pendapatan berulang yang cukup baik. Dengan begitu, saat kondisi properti sedang lesu, kinerja BSDE justru dapat bertahan. Ia memiliki target harga jangka panjang untuk BSDE Rp 1.800 per saham. 
Sementara itu, Rudy menyarankan investor untuk buy saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA). Pasalnya, CTRA mulai mengubah bisnisnya dengan menyasar segmen mid to low sehingga dapat mencatatkan pertumbuhan moderat dari tahun sebelumnya di tengah dominannya penurunan laba emiten properti per kuartal III-2019. 


Ia memasang target harga jangka panjang CTRA Rp 1.300 per saham. Per Jumat (15/11), saham CTRA ditutup pada level Rp 1.065 per saham dan BSDE Rp 1.350 per saham. 


🍐

JAKARTA, Investor. Id - PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) menggelar syukuran pembangunan tol Wiyoto Wiyono Harbour Road II sepanjang 9,53 kilometer. Pembangunan ruas tol ini dilakukan dalam dua tahap yang pengerjaannya sekaligus dengan jangka waktu tiga tahun. Harbour Road II dibangun seluruhnya melayang atau elevated, sehingga minim pembebasan lahan. Ruas tol dibangun dengan metode double decker dan sosro bahu. Ruas ini nantinya mengubungkan Tanjung Priok hingga Pluit. Ruas ini juga diharapkan mampu untuk memperlancar arus barang dari dan menuju pelabuhan Tanjung Priok. Sedangkan bertindak sebagai kontraktor utama adalah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Penasihat Perusahaan CMNP Jusuf Hamka mengatakan, ruas tol ini menelan investasi berkisar Rp 13,5 triliun. "Pendanaan proyek berasal dari kas internal, pinjaman bank, penerbitan obligasi global, maupun rigts issue, " ujarnya di disela Syukuran Pembangunan tol Habour II, di Jakarta, Jumat (4/10). Selain itu, dia mengatakan, pemegang saham telah berkomitmen penuh untuk mendanai hingga tuntas pembangunan ruas tol ini, sehingga CMNP nantinya tidak kesulitan untuk merampungkan proyek ini. Skema pembiayaan konstruksi proyek juga dilakukan dengan model turnkey project, yaitu pendanaan konstruksi bersumber dari kontraktor dan dibayarkan secara bertahap berdasarkan progress pengerjaan. Prosesi syukuran pembangunan ruas Tol Wiyoto Wiyono Harbour II Jusuf menambahkan, pembiayaan pembangunan ruas tol ini murni dari pihak swasta atau tidak menggunakan dana pemerintah. “Kami bisa mengatakan dengan bangga bahwa jalon tol ini murni dibiayai oleh swasta tanpa menggunakan anggaran pemerintah. Ruas tol Harbour II merupakan satu-satunya jalan tol yang murni dibiayai oleh swasta,” terangnya. Selain itu, Jusuf menambahkan, pembangunan tol ini dikerjakan seluruhnya oleh anak-anak bangsa dan tanpa melibatkan perusahaan asing. Kontraktor yang ditunjuk untuk menangananinya adalah Wijaya Karya. Desain hingga pekerja nantinya seluruhnya merupakan anak-anak bangsa. “Jalon tol Harbour II ini sebagai sumbangsih saya kepada negara. Ruas ini juga kupersembangkan kepada istri dan anak-anak saya,” ungkapnya. Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan, pemerintah telah menerbitkan penambahan ruang lingkup ruas tol Wiyoto Wiyono Harbour II per 26 Agustus 2019, sehingga pembangunan ruas bisa dimulai. Sebagaimana diketahui dengan adanya penambahan ruang lingkup ruas tol Wiyoto Wiyono akan membuat konsesi Harbour Road 2 yang berakhir pada 2025 bakal diperpanjang hingga 2060. Pihaknya berharap pembangunan ruas tol Harbour II bisa sesuai denga visi pemerintah bahwa pembangunan infrastruktur harus bisa memberikan bermanfaat. "Kami berharap ini merupakan proyek tol yang sesuai aturan di BPJT dan Binamarga dan tidak sekedar bangun infrastruktur besar, " ungkapnya. Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "CMNP Mulai Konstruksi Tol Wiyoto Wiyono Harbour II Rp 13,5 Triliun"
Penulis: Parluhutan Situmorang
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/cmnp-mulai-konstruksi-tol-wiyoto-wiyono-harbour-ii-rp-135-triliun



🍈
JAKARTA okezone- Sejumlah analis dan pengamat pasar modal menyoroti maraknya aksi pengambilalihan paksa kontrol atau kendali (hostile takeover) di tubuh emiten. Aksi hostile takeover dinilai dapat menimbulkan ketidakpastian dan cenderung mengorbankan kinerja perusahaan sehingga membuat investor cemas.
Maraknya hostile takeover terlihat dari makin banyaknya emiten mengalami pengambilalihan kontrol perusahaan secara paksa. Sebut saja PT Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) dan terakhir PT Jababeka Tbk (KIJA) yang juga dikabarkan mengalami aksi itu.

”Kita harus melihat kinerja sesudahnya, apakah pemegang saham yang baru masuk tersebut bisa diterima oleh pasar atau tidak,” ujar Analis Investa Saran Mandiri Hans Kwee dalam rilisnya di Jakarta.
 Saham
Jika tidak diterima dan justru menimbulkan kekisruhan hingga berujung gugat-menggugat, kata dia, hal itu tentu merugikan perusahaan yang dimaksud. Kondisi itu juga cenderung membuat ketidakpastian yang akhirnya membuat investor cemas.

Aksi hostile takeover memang biasanya dilakukan dengan cara pengambilalihan paksa dan mengambil saham melalui tender offer atau membeli saham-saham satu perusahaan di pasar. Masalahnya, dampak negatif dari hostile takeover juga menjadi perhatian dari para investor.Head of Research Department of Koneksi Capital Alfred Nainggolan juga menilai, proses hostile takeover sudah pasti tidak bisa berjalan mulus dan memengaruhi roda usaha. Karena konflik ini akan berujung pada konflik kepemimpinan di perusahaan tersebut.
Dia mencontohkan kisruh di tubuh emiten Jababeka dengan adanya pergantian susunan direksi yang ”mengejutkan”, menandakan proses pergantian manajemen di luar kebiasaan.

”Kejadian seperti ini bisa dikatakan hostile takeover, terlebih dengan terdiversivikasinya pemegang saham KIJA memperbesar peluang terjadinya hal itu,” katanya.
Alfred memaparkan motif dari hostile takeover adalah memperebutkan penguasaan perusahaan (aset) yang sudah pasti aset itu punya nilai (prospek) menarik/strategis.
Di sisi lain, Ketua Masyarakat Investor Sekuritas Indonesia (MISSI) Sanusi mendesak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Bursa Efek Indonesia (BEI) sebaiknya mengatur lebih jauh bagaimana mekanisme pemegang saham publik bisa terlibat dalam susunan manajemen perseroan, apabila jumlah saham publik lebih besar dalam satu perusahaan terbuka.
”Asalkan yang dilibatkan murni pemegang saham publik yang berkumpul, bukan pemegang saham lainnya yang berniat mengambil alih suatu perusahaan,” katanya.
Dia menilai hal ini perlu dilakukan agar seluruh tindakan manajemen perseroan bisa berjalan baik sesuai dengan kepentingan seluruh pemegang saham.(Koran Sindo)
(rzy)


🍒

Bisnis.com, JAKARTA - Keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas BI 7-Day Repo Rate dinilai bakal menguntungkan pebisnis properti. Pasalnya di tengah kondisi politik yang makin stabil, penurunan tingkat bunga itu akan mendorong konsumsi masyarakat terus meningkat, termasuk pasar properti.
Persepsi investor terhadap aset investasi juga terus menguat sejak berakhirnya hajatan politik 17 April silam. Ini ditandai dengan menurunnya Credit Default Swap (CDS) 5 tahun dari semula 137,452 di akhir 2018 menjadi 86,245 akhir pekan lalu.
Kepala Riset PT Koneksi Kapital, Marolop Alfred Nainggolan melihat bahwa sektor properti akan sangat diuntungkan dengan penurunan suku bunga acuan BI. Apalagi kebutuhan rumah di berbagai segmen pasar masih cukup besar.
"Membaiknya iklim investasi , terkhusus pasca Pemilu dan adanya keberlanjutan pemerintahan Jokowi akan menjadi sentimen positif untuk pelaku usaha. Sektor properti akan kembali semarak di semester II ini," ujarnya dalam keterangan pers, Senin (22/7/2019).
Marolop menilai fundamental sejumlah emiten properti seperti Agung Podomoro Land (APLN), Bumi Serpong Damai (BSDE) dan Ciputra (CTRA) bakal semakin solid. Beberapa proyek properti APLN seperti di Bandung, Batam, Balikpapan dan juga Cimanggis, Depok diperkirakan bakal menjadi target konsumen.
"Proyek-proyek properti milik APLN memiliki segmen konsumen yang kuat. Ini yang mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan semakin tinggi," imbuhnya.
Terkait penurunan rating surat utang APLN oleh moodys dan fitch rating, Marolop mengatakan sebagai grup usaha properti besar dengan aset yang bagus, APLN memiliki banyak ruang untuk menyelesaikan tantangannya. 
"APLN ini memiliki aset-aset properti yang strategis , yang memudahkan untuk mencari pendanaan di pasar baik dengan penjaminan aset atau bisa juga sekuritisasi. Apalagi Perusahaan juga didukung bisnis recurring income dengan segmen premium yg sangat positif buat pendanaan dan bisnis jangka panjang APLN," jelasnya.
Direktur Keuangan APLN Cesar M. Dela Cruz mengatakan perusahaan optimistis kinerja APLN akan terus membaik. Sejalan dengan keyakinan pasar dan kondisi ekonomi yang menunjukkan tren positif, Dela Cruz menganggap hal itu akan menjadi peluang bagi APLN untuk meningkatkan penjualannya.
"Kami optimis kinerja perusahaan terus membaik. Secara internal kami juga terus melakukan evaluasi dan penyempurnaan bisnis proses, sehingga bisnis APLN makin efisien," ujarnya.

Selain menggarap proyek-proyek properti baru, APLN juga mengembangkan dan memperkuat bisnis recurring incomenya. Misalnya pusat belanja dan kuliner Central Park Mall, Senayan City, Kuningan City, Baywalk Mall, Festival City Link Bandung, Plaza Balikpapan, Podomoro City Deli Medan serta yang baru saja beroperasi seperti Pullman Ciawi Vimala Hills.
🍏

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) ditutup menguat tipis setelah Bursa Efek Indonesia membuka penghentian sementara perdagangan sahamnya sejak sesi II perdagangan Senin (8/7/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, saham KIJA naik 4 poin atau 1,32% ke level harga Rp308 pada akhir perdagangan Jumat (19/7/2019). Sebelum disuspensi, saham KIJA bertengger di level Rp304.
Pada hari ini, BEI memutuskan untuk membuka suspensi saham KIJA. Otoritas bursa saham membuka suspensi terhadap saham perusahaan properti itu karena telah menggelar hearing dengan manajemen perseroan.
Selain itu, manajemen Jababeka juga telah menyampaikan tiga keterbukaan informasi kepada BEI, yakni pada tanggal 11 Juli, 15 Juli dan 17 Juli 2019.
Sebelumnya, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Teuku Fahmi Ariandar dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Martin Satria D. Bako menyebutkan BEI memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham emiten berkode saham KIJA tersebut menyusul surat perseroan No.:028/KIJA-CS/VII/2019 tanggal 5 Juli 2019.
Dalam surat tersebut, perseroan menyampaikan risiko besar tidak mampu untuk melaksanakan kewajiban terhadap para pemegang notes dalam waktu dekat. Dalam hal perseroan tidak mampu melaksanakan penawaran pembelian kepada para pemegang notes, maka perseroan akan berada dalam keadaan lalai atau default.

Adapun notes yang dimaksud ialah surat utang global yang diterbitkan oleh anak perusahaan KIJA, Jababeka International B.V. dengan nilai pokok US$300 juta.
🍈

Jakarta detik-
Dalam tiga hari ini, nama Setyono Djuandi Darmono atau yang biasa disingkat S.D. Darmono kerap dibicarakan di berbagai media cetak, online hingga sosial media. Saran Darmono tentang cara memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan agama sempat menuai kecaman. Sebabnya, hal-hal sensitif seperti ini memang tabu untuk dibicarakan dan didiskusikan.

Pemikiran seorang S.D.Darmono memang kadang sulit dipahami jika hanya mengenal kulitnya. Ia adalah sosok sederhana yang fasih berbahasa Jawa halus. Awal bulan Januari 2001, beliau bicara mengenai pengembangan kawasan industri di Cikarang. Ayah dari tiga orang putera ini bercerita bahwa Cikarang tadinya merupakan lahan tandus atau diistilahkan tempat jin buang anak. Kini, disulap menjadi kota industri internasional yang membuka ratusan ribu lapangan kerja dan peluang usaha.

Pemikirannya saat itu adalah ingin menjadikan Cikarang sebagai kota madani, seperti Madinah saat jaman Nabi Muhammad SAW. Dimana, masyarakatnya hidup harmonis dan saling menghormati. Dari buku pertamanya, S.D Darmono ia dikenal sebagai sosok yang visioner. Tidak sedikit ide dan konsepnya mengembangkan sebuah project mendapat tentangan dari lingkaran manajemen perusahaan. Salah satunya, saat ia berusaha meyakinkan direksi akan pendirian sebuah universitas di Cikarang. Menurutnya, investasi pendidikan tidak bisa menghasilkan benefit secara instan, tidak sama seperti menjual produk properti dan industri yang menjadi core bisnis perusahaannya. Butuh belasan hingga puluhan tahun, bahkan ratusan tahun seperti universitas-universitas ternama di dunia.
Perhatiannya terhadap dunia pendidikan, memang tidak lepas dari perjalanan hidupnya dalam memperoleh ilmu di bangku pendidikan. Pendiri President University ini ingin pendidikan di Indonesia menghasilkan lulusan yang berkarakter. Menurutnya pintar saja tidaklah cukup, tapi harus berkarakter yaitu jujur, pekerja keras, ulet dan penuh cinta kasih. Di sinilah dibutuhkan pendidikan budi pekerti yang lebih kuat, tidak hanya sekedar anak pintar karena menghafal secara teori. Tetapi dia bisa mempraktikan ajaran budi pekerti di kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Peraih penghargaan Ernst & Young's Entrepreneur of the Year Award kategori Industry & Manufacturing tahun 2004 ini ingin terus mengabdikan dirinya untuk membangun bangsa. Suatu ketika ia menyampaikan ingin pensiun dan fokus momong cucu. Tapi panggilan jiwa untuk negeri, tidak bisa diabaikannya. Bahkan ia semakin tertantang untuk mencari solusi persoalan bangsa. Contohnya, di kawasan tambak di pesisir Kendal Jawa Tengah yang sering mengalami abrasi, ingin disulapnya menjadi kawasan industri internasional, agar taraf hidup masyarakat lokalnya terangkat.Kabupaten Kendal sudah sangat lama oleh pemerintah daerah dan provinsi ingin dijadikan kawasan industri. Tetapi tidak ada investor yang menyentuhnya dengan pertimbangan membutuhkan investasi yang sangat tinggi terutama saat penyiapan lahan dan infrastrukturnya. "Kalau bukan kita siapa lagi yang mau mengambil resiko ini. Yen wani-wani yen wedi-wedi," ungkap sosok yang suka tirakat dan vegetarian ini.

Kiprah S.D. Darmono dalam memajukan bangsa tidak hanya di bidang industri dan pendidikan, tetapi juga sosial budaya dan pariwisata. Jiwa sosial S.D. Darmono membuatnya sangat aktif dalam berbagai yayasan sosial. Salah satunya, bersama Prof. Komarudin Hidayat dan tokoh lainnya mendirikan Yayasan Tidar Heritage yang bertujuan merevitalisasi dan mengembangkan komunitas di kawasan Candi Borobudur dan daerah sekitarnya. Sementara di bidang pariwisata dengan mengembangkan kawasan wisata Tanjung Lesung (Banten) dan Morotai (Maluku Utara). Bahkan ia pernah menjadi ketua wali amanah PT Pembangunan Kota Tua Jakarta yang memiliki program revitalisasi Kota Tua.Meski menjadi pengusaha sukses dan ikut berkontribusi bagi pembangunan Indonesia, tetapi pembawaannya tetap sederhana. Dia dikenal tidak mengambil jarak dengan siapapun, baik di lingkungan internal perusahaannya maupun dengan berbagai tokoh bangsa.

(adv/adv)
🍎

JAKARTA okezone - Jajaran Direksi PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) menilai ada kejanggalan dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 26 Juni 2019. Hal itu menyusul adanya agenda tambahan untuk pergantian posisi Direktur Utama.
Direktur Utama KIJA Budianto Liman menilai, adanya acting in concert atau skenario oleh para pemegang saham untuk melakukan pergantian pucuk kepemimpinan perseroan. Hal ini membuat jajaran direksi menjadi korban dari skenario tersebut.
Seperti diketahui pada saat RUPST berlangsung, pemegang saham mayoritas yakni PT Imakotama Investindo sebesar 6,387% dan Islamic Development Bank sebesar 10,841% dari seluruh saham, mengusulkan Sugiharto sebagai Direktur Utama dan Aries Liman sebagai Komisaris.
Usulan yang disampaikan dalam surat tertanggal 25 Juni 2019, ternyata disetujui dengan jumlah suara 52,117% oleh pemegang saham. Hal ini pun dinilai janggal, sebab jumlah kehadiran pemegang saham saat RUPST 2019 mencapai 90,432% meningkat secara signifikan dibandingkan dengan jumlah kehadiran tahun-tahun sebelumnya yaang sebanyak 44,945% di tahun 2018 dan 53,372% di tahun 2017.
Di sisi lain, menurut Budianto, pemberian usulan tersebut juga tidak lazim karena seharusnva nama yang diusulkan telah melalui tahapan uji kelayakan (fit and proper test) lebih dahulu dari Komite Nominasi dan Remunerasi (KNR), yang dalam hal ini fungsinya dijalankan oleh Dewan Komisaris.
"Ini di luar dugaan, karena sebelumnya tidak masuk dalam agenda awal. Tapi memang usulan tambahan agenda bisa dilakukan oleh mereka dengan minimum memiliki saham 10%. Jadi ini kejadian tak terduga, menurut kami sih situasi yang tidak lazim, karena seharusnya melalui fit and proper test, apakah calon ini punya kapabilitas tentang properti dan sebagainya," jelasnya dalam konferensi pers di Gedung WTC I, Jakarta, Senin (8/7/2019).
Hal ini yang membuat jajaran Direksi KIJA merasa menjadi korban dari acting in concert oleh para pemegang saham. Sebab, kondisi pergantian manajemen bukan didorong oleh persoalan kinerja perusahaan.
"Ini Jababeka kan jadi victim (korban) dari acting in concert, bukan sesuatu yang karena kinerja perusahaan," kata dia.


🍏

JAKARTA okezone PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) dalam kondisi keuangan yang terancam tidak mampu membayar utang. Hal tersebut usai terjadi perubahan komposisi pemegang saham.
Melansir keterbukaan informasi, Senin (8/7/2019), pada RUPS di 26 Juni 2019 terjadi perubahan susunan anggota direksi dan anggota dewan komisaris yang merupakan usulan dari PT Imakotama Investindo dan Islamic Development Bank, berturut-turut selaku pemegang saham perseroan sebesar 6,387% dan 10,841% dari seluruh saham.
Kedua pemegang saham tersebut mengusulkan Sugiharto sebagai Direktur Utama dan Aries Liman sebagai Komisaris di mana telah disetujui dalam RUPS dengan jumlah suara sebesar 52,117% dapat dilihat sebagai tela acting in concert dan adanya perubahan pengendalian berdasarkan syarat dan kondisi Notes yang telah diterbitkan perseroan
Dengan terjadinya perubahan pengendalian dalam perseroan sebagaimana dimaksud dalam syarat dan kondisi dari notes yang diterbitkan oleh Jababeka International BV, anak perusahaan terkendali, maka perseroan berkewajiban untuk memberikan pembelian kepada para pemegang Notes dengan harga 101% dari nilai pokok notes sebesar USD300 juta ditambah kewajiban bunga.
Kondisi lalai atau default tersebut mengakibatkan perseroan atau anak-anak perusahaan Jababeka International BV akan berada dalam keadaan lalai.
Dampak terhadap kondisi keuangan dan proyeksi keuangan perseroan atau anak perusahaan tertentu dari perseroan akan berada dalam keadaan lalai atau default.

(fbn)

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara atau melakukan suspensi terhadap saham PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) mulai sesi II perdagangan Senin (8/7/2019).
Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Teuku Fahmi Ariandar dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Martin Satria D. Bako menyebutkan BEI memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham emiten berkode saham KIJA tersebut menyusul surat perseroan No.:028/KIJA-CS/VII/2019 tanggal 5 Juli 2019.
Dalam surat tersebut, perseroan memiliki risiko besar tidak mampu untuk melaksanakan kewajiban terhadap para pemegang notes dalam waktu dekat. Dalam hal perseroan tidak mampu melaksanakan penawaran pembelian kepada para pemegang notes, maka perseroan akan berada dalam keadaan lalai atau default.
Adapun notes yang dimaksud ialah surat utang global yang diterbitkan oleh anak perusahaan KIJA, Jababeka International B.V. dengan nilai pokok US$300 juta.
“Dalam rangka menyelenggarakan perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien, BEI memutuskan melakukan penghentian sementara perdagangan efek PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) di seluruh pasar sejak sesi II perdagangan Senin (8/7/2019) hingga pengumuman lebih lanjut," tulisnya dalam pengumuman BEI, Senin (8/7/2019).
Lebih lanjut, saat ini bursa sedang dalam proses penelaahan lebih lanjut kepada perseroan. Bursa mengimbau kepada para pemangku kepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan.
Sejak awal perdagangan hari ini, saham KIJA bergerak di zona merah. Pada akhir sesi I perdagangan Senin (8/7/2019), saham KIJA turun 14 poin atau 4,4% dari Rp318 ke level Rp304 per saham. KIJA sempat menyentuh level Rp296 per saham pada pukul 10:36 WIB.
🍑

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten-emiten properti terus menggenjot pertumbuhan pendapatan dari recurring revenue alias pendapatan berulang pada tahun ini. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) memproyeksi kontribusi recurring revenue akan mencapai 52% hingga akhir 2019. Per 2018, kontribusi pendapatan ini adalah sebesar 49% dari total pendapatan PWON Rp 7,08 triliun.
Direktur Pengembangan Bisnis PWON Wong Boon Siew Ivy mengatakan, pendapatan pengembangan properti alias development agak stagnan tapi dari pendapatan berulang akan naik. "Awalnya kami berharap kontribusinya imbang yakni 50%:50% tapi sepertinya dari recurring bisa 52% setelah melihat capaian kuartal I-2019," kata dia, Selasa (25/6).

Kenaikan target kontribusi recurring revenue tersebut didorong oleh proyek baru PWON yang akan mulai beroperasi tahun ini. Pertama adalah Pakuwon Mall fase 4 yang akan mulai beroperasi pada kuartal III-2019. Pusat perbelanjaan ini memiliki mal retail yang dapat disewakan seluas 7.000 meter persegi-10.000 meter persegi.
Yang kedua adalah beroperasinya dua hotel di Pakuwon Mall, Surabaya pada semester II-2019. Kedua hotel tersebut bernama Four Points dan The Westin dengan jumlah kamar mencapai 520 unit. "Kami juga ada dua gedung kantor yang beroperasi di Jakarta dan Surabaya. Ini juga akan menambahkan recurring revenue," kata Ivy.
Sebagai gambaran, per kuartal I-2019, recurring revenue menyumbang 52% dari pendapatan total PWON yang sebesar Rp 1,71 triliun. Ivy mengatakan, kenaikan pendapatan berulang ini didorong oleh penyewaan mal retail dari Pakuwon Mall di Surabaya serta Kota Kasablanka dan Gandaria City di Jakarta.
Berdasarkan materi paparan publik PWON, per kuartal I-2019, penyewaan mal retail berkontribusi paling besar terhadap pendapatan berulang, yakni 39,6%. Disusul oleh hotel dan layanan apartemen 8,2%, serta sewa kantor 4%.
Bernada serupa, PT Intiland Development Tbk (DILD) menargetkan kontribusi pendapatan berulang tahun ini menjadi 25%. Adapun sepanjang tahun lalu, pendapatan ini berkontribusi 23% atau setara Rp 596 miliar dari total pendapatan Rp 2,6 triliun. Sementara sisanya berasal dari penjualan proyek.
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, Sekretaris Perusahaan DILD Theresia Rustandi mengatakan, peningkatan kontribusi pendapatan recurring tersebut seiring dengan selesainya pembangunan sejumlah proyek. Sebut saja pengembangan mixed use seperti Praxis dan Spazio Tower di Surabaya.
Tak mau kalah, PT Cowell Development Tbk (COWL) juga berharap pada pendapatan berulang. Tahun ini, COWL menargetkan pendapatan berulang dapat berkontribusi sebesar 40%-50% dari total pendapatan. Per 2018, recurring revenue COWL masih mencakup 38,6% dari total pendapatan COWL yang mencapai Rp 418,17 miliar.
Presiden Direktur COWL Darwin Fernandus Manurung, pihaknya memfokuskan peningkatan recurring revenue karena lebih berkelanjutan dan stabil. COWL akan mengandalkan pendapatan berulang dari pusat perbelanjaan Plaza Atrium dan gedung perkantoran Cowell Tower.
Per kuartal I-2019, Plaza Atrium Senen membukukan kenaikan pendapatan transaksi sebesar 9,2%. Pada periode tersebut, pusat perbelanjaan ini mencatatkan okupansi 94,19%. Perusahaan ini juga optimistis Cowell Tower dapat meningkatkan pendapatan berulang COWL. Alasannya, di dalam Cowell Tower ada ruang kantor dan ruang kerja bersama bernama CoHive yang banyak dilirik perusahaan rintisan.
Dengan berkembangnya perusahaan rintisan, COWL yakin okupansi gedung perkantorannya dapat terus ditingkatkan. “Kami harapkan mereka juga ke depannya bakal menyewa toko-toko di Plaza Atrium Senen,” kata Direktur COWL Firdaus Fahmi, Jumat (28/6). Per kuartal I-2019, okupansi Cowell Tower mencapai 67,32% .
Menurut Analis MNC Sekuritas Muhamad Rudy Setiawan, para emiten properti memang melakukan diversifikasi bisnis sebagai upaya untuk meningkatkan persentase recurring revenue. Per kuartal I-2019, pendapatan berulang PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencapai 47,81% dan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) 44,78%.
Selain itu, meskipun tidak memberikan kontribusi yang signifikan, Rudy melihat pertumbuhan pendapatan berulang secara signifikan pada PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) yang naik 91,94% secara year on year (yoy) dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) 7,95% yoy per kuartal I-2019.
Menurut dia, langkah tersebut adalah upaya emiten properti memanfaatkan peluang dari gaya hidup masyarakat perkotaan. Menurut penelitian Mars Indonesia tahun 2017, sebanyak 71,5% orang di lima kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Medan melakukan kunjungan ke mal sebulan sekali dengan tujuan utama untuk makan di luar rumah.
“Dengan demikian kami percaya bahwa tingkat sewa mal akan dipertahankan, terutama di penyewa retail F&B,” kata Rudy dalam riset tanggal 23 Mei 2019. Sementara itu, pertumbuhan sewa kantor akan terdorong dengan adanya pertumbuhan besar-besaran di perusahaan rintisan. Saat ini, dia merekomendasikan investor untuk buy saham saham BSDE dan CTRA, serta hold saham ASRIDMASPWON, dan SMRA.
Ia memiliki target harga jangka panjang untuk BSDE Rp 1.610, CTRA Rp 1.310, ASRI Rp 348, DMAS Rp 250, PWON Rp 720, dan SMRA Rp 1.100.
Per perdagangan Senin (1/7), harga saham BSDE adalah Rp 1.535, CTRA 1.165, ASRI Rp 342, DMAS Rp 278, PWON Rp 745, SMRA Rp 1.220.

🍀
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2019 ini masih menjadi milik emiten-emiten infrastruktur. Konsistensi pemerintah untuk terus melanjutkan pembangunan sarana infrastruktur di seluruh pelosok tanah air menjadi alasannya.
Setidaknya hal ini tercermin dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 untuk belanja infrastruktur. Analis Bahana Sekuritas Anthony Yunus mengatakan, meski anggaran sektor tersebut hanya naik tipis sebesar 1,04% dari anggaran tahun lalu yang sebesar Rp 410,7 triliun, dia optimistis hal tersebut masih akan menunjang kinerja emiten infrastruktur.


Dana sebesar Rp 415 triliun bakal digelontorkan untuk berbagai keperluan. Anthony mencatat setidaknya pemerintah masih akan terus memperbaharui dan menunjang mobilitas warga dengan menggarap 2.007 kilometer jalan, menyambungkan 27.067 meter jembatan, menyelesaikan 415,2 kilometer rel kereta api dan membangun 4 bandara baru. Selain menunjang mobilitas warga, pemerintah juga masih akan membangun 48 bendungan dan jaringan irigasi bagi 162.000 hektar sawah untuk menyokong produktivitas pangan Indonesia.
“Proyek-proyek itu menjadi harapan bagi sejumlah perusahaan konstruksi di tanah air. Ini kondisi yang baik setelah sebelumnya sektor tersebut sempat mengalami tekanan akibat pelemahan nilai tukar dan pengetatan likuiditas," kata Anthony dalam keterangan yang diterima Kontan, (20/5).
Anthony juga memperkirakan, potensi keuntungan berlipat bisa diperoleh bagi perusahaan-perusahaan yang tidak hanya fokus pada pembangunan jalan. “Perusahaan dengan diversifikasi bisnis yang lebih beragam, tentunya masih akan bisa mengantongi margin dari bisnis properti dan lainnya,” imbuhnya.
Anthony mencontohkan beberapa emiten konstruksi dengan diversifikasi usaha, seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Asal tahu saja, pada tahun ini WIKA disebut siap menuai hasil investasinya dengan menjual beberapa proyek seperti jalan tol dan power plant. “Plus perusahaan juga memiliki bisnis lain mulai dari properti, beton, energi dan gedung,” kata Anthony.
Potensi keuntungan WIKA tahun ini juga semakin solid berkat proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau dikenal dengan Jakarta-Bandung High Speed Rail (HRS), yang juga terlibat untuk pembangunan Mass Rapid Transportation (MRT) phase 2 serta Light Rail Transit (LRT) Jakarta.
Anthony memperkirakan sepanjang tahun 2019, WIKA dapat mengantongi kenaikan pendapatan dengan presentase 10% hingga 15% atau sekitar Rp 52,95 triliun. Dari situ Anthony memproyeksikan pendapatan WIKA pada akhir 2019, bisa mengalami kenaikan hingga 48% menjadi Rp 44,22 triliun. Sedangkan dari segi laba, Anthony memperkirakan kenaikan sekitar 27% atau dikisaran Rp 2,16 triliun.
Selain WIKA, Anthony juga memperkirakan kinerja baik akan diperoleh PT PP (PTPP). Pada tahun ini, manajemen berupaya untuk melakukan keseimbangan atas kapasitas perusahaan. Hal itu nampak pada rasio pinjaman modal sendiri (gearing ratio) sebesar 40%, sehingga perusahaan masih memiliki kemampuan untuk membiayai proyek baru.
Emiten plat merah ini juga termasuk konservatif dalam mengambil proyek-proyek yang akan dikerjakan. “Pun perusahaan lebih fokus mengerjakan proyek yang pembayarannya lebih pasti dan lebih cepat,” ungkap Anthony.
PTPP diperkirakan mampu mengantongi kenaikan order baru sepanjang 2019, sebesar 16%. Persentasi ini setara dengan nominal Rp 41,82 triliun. Dengan begitu maka pendapatan perusahaan diproyeksikan tumbuh sekitar 11%, menjadi Rp 28,12 triliun. Sedangkan laba bersihnya bisa diperkirakan naik sekitar 5%, menjadi Rp 1,58 triliun.
Untuk rekomendasi saham, Anthony punya rekomendasi masing-masing. Menurutnya, saham WIKA bisa dibeli dengan target harga Rp 2.450/saham. “WIKA memiliki bisnis yang lebih beragam dibanding perusahaan konstruksi lainnya. Investasi manajemen di berbagai proyek konstruksi sekitar 5-7 tahun lalu, bakal menuai keuntungan pada tahun ini,” kata Anthony.

Sedangkan rekomendasi Anthony untuk PTPP berbeda. Ia merekomendasi saham PTPP untuk hold dengan target harga Rp 2.150.
🌳

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menyampaikan akan melunasi obligasi perseroan senilai Rp 750 miliar yang akan jatuh tempo pada 6 Juni 2019. 

Perusahaan dengan kode saham APLN ini bakal melunasi obligasi berkelanjutan Podomoro Land Tahap II 2014 melalui dana dari pinjaman bank atau refinancing. Obligasi yang akan dilunasi tersebut memberikan bunga tetap 12,25% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun setelah penerbitan.


"Agung Podomoro Land menyatakan siap untuk pelunasan sesuai jadwal yang telah ditentukan," kata Wakil Direktur Utama Agung Podomoro Land Noer Indradjaja, dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Senin (20/5/2019). 

Pada tahun ini, perusahaan juga memiliki Obligasi Berkelanjutan I Agung Podomoro Land Tahap III Tahun 2014 yang jatuh tempo pada 19 Desember 2019 mendatang dengan nilai pokok Rp 451 miliar dan bunga 12,5% per tahun.


Mengacu laporan keuangan perseroan yang berakhir hingga 31 Maret 2019, jumlah liabilitas APLN tercatat sebesar Rp 17,23 triliun, berkurang dari peride akhir Desember 2018 sebesar Rp 17,37 triliun.

Liabilitas jangka panjang atas utang obligasi tercatat turun menjadi Rp 4,20 triliun pada triwulan pertama 2019 dibandingkan periode 31 Desember 2018 sebesar Rp 4,37 triliun. Sedangkan, liabilitas jangka panjang atas utang bank mengalami kenaikan dari posisi Desember lalu sebesar Rp 2,94 triliun menjadi Rp 2,97 triliun. 

Ekuitas tercatat meningkat sebesar Rp 12,33 triliun dari posisi Desember sebesar Rp 12,20 triliun. 

Sebelumnya, lembaga Pemeringkat Global Fitch Rating memutuskan untuk menurunkan peringkat surat utang jangka panjang PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) dari 'B' ke 'B-'. 

Secara tidak langsung, peringkat tersebut juga akan berlaku pada surat utang sebesar US$ 300 juta milik anak usaha perusahaan APL Realty Holdings Pte. Ltd yang akan jatuh tempo pada 2024.

Dalam rilis laporan terbaru 15 Mei, Fitch juga memasukkan surat utang APLN dalam daftar Rating Watch Negative (RWN), dimana ini artinya terdapat 50% peluang bahwa dalam 3-6 bulan ke depan peringkat utang perusahaan berpotensi turun. 

APLN mendapatkan peringkat satu tingkat lebih rendah dibandingkan kompetitornya, PT Modernland Realty Tbk (MDLN) dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). (hps/hps)

🍓

JAKARTA - Kuartal pertama 2019, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan penurunan pendapatan hingga 44,6%. Penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp754,03 miliar turun 44,6% dibandingkan capaian di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,36 triliun.
Adapun sebab penurunan tersebut lantaran pengakuan penjualan dari pengembangan properti turun 59,53% dari Rp1,02 triliun menjadi Rp416,52 miliar. Sementara itu, kontribusi dari reccuring income atau pendapatan berulang APLN tercatat tumbuh 1,73% menjadi Rp337,5 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp331,76 miliar. Demikian seperti dilansir Harian Neraca, Jakarta, Senin (6/5/2019).
Dengan turunnya pendapatan tahun ini, perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp343,86 miliar atau turun 43,64% dibandingkan sebelumnya sebesar Rp610,21 miliar.
Sepanjang kuartal I ini APLN juga mencatatkan penurunan laba bersih 14,66% dari sebelumnya sebesar Rp244,51 miliar menjadi Rp208,66 miliar. Sepanjang kuartal I ini, emiten properti ini mencatatkan marketing sales sebesar Rp405,7 miliar.
(dni)

🍒
tirto.id - Pada akhir 2018, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meneken peraturan 132 tentang pembinaan pengelolaan rumah susun milik (rusunami) atau apartemen. Anies menambal celah hukum yang dimanfaatkan oleh pebisnis properti untuk meraup untung. Celah itu, menurut Meli Budiastuti dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Perumahan DKI Jakarta, menjadi akar beragam masalah apartemen. Sebab, para pengembang menambang keuntungan di balik kebutuhan hunian Jakarta. Polanya, para developer properti berusaha menguasai Pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS). "Hitung saja Iuran Pengelolaan Lingkungan [IPL] dengan luas unit apartemen, jumlahnya bisa miliaran," kata Meli kepada reporter Tirto, akhir Maret lalu. Misalnya saja apartemen The Lavande Residences di Jakarta Selatan. Tarif IPL hunian vertikal itu sebesar Rp20 ribu per meter persegi. Dalam sebulan, pemasukan yang bisa ditambang dari IPL mencapai sekitar Rp867 juta, sehingga dalam setahun sekitar Rp10,4 miliar. Contoh lain adalah apartemen Kalibata City di kawasan Jakarta Selatan yang bisa menghimpun dana iuran dari penghuni sebesar Rp90 miliar per tahun. Namun, dana itu dikelola oleh orang-orang non-penghuni kedua apartemen yang dibikin oleh PT Agung Podomoro Land, perusahan terbuka yang menjadi anak usaha PT Agung Podomoro Group. Baik The Lavande Residences maupun Kalibata City dikelola oleh anak perusahaan Agung Podomoro, yakni PT Prima Buana Internusa (PBI) atau dikenal Inner City Management. Baca juga: Selamat Datang di Republik Rakyat Kalcit Meli Budiantara menuturkan, modus pengembang adalah tidak menjual semua unit di apartemen. Karena luasan yang belum dijual cukup tinggi, hak pilihnya dominan dalam menentukan kepengurusan P3SRS. Sistem pemilihan yang dipakai adalah Nilai Perbandingan Proporsional (NPP). Sistem inilah yang dihapus oleh Anies Baswedan. "Digantilah baju dari pengembang menjadi pengelola building manajemen dengan membentuk perseroan terbatas," ujarnya. Bisnis pengelolaan apartemen PT Agung Podomoro Group menggurita di DKI Jakarta. Salah satu gergasi properti terbesar di Indonesia ini memiliki sedikitnya 43 apartemen dari total hunian vertikal di Jakarta yang berjumlah sekitar 234 apartemen. Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan, Togar Arifin Silaban, menuturkan sekitar 60 persen apartemen di Jakarta dikuasai holding besar. Salah satunya adalah Agung Podomoro Group. Perusahaan yang didirikan oleh almarhum Anton Haliman pada 1969 ini memulai ekspansinya sejak 1992. Mereka membangun hunian vertikal Executive Menteng yang menjulang setinggi 15 lantai. Pada 2002-2003, perusahaan membangun enam apartemen, termasuk Gading Mediterania Residences, Permata Mediterania Residences, Mediterania Palace Residences, dan The Pakubuwono Residences. Pada 2004 hingga 2006 lebih agresif lagi: membangun 12 apartemen di kawasan barat, pusat, selatan dan utara Jakarta. Agung Podomoro Group beranak-pinak. Mereka membidani anak perusahaan, PT Prima Buana Internusa (PBI) atau dikenal Inner City Management, yang bergerak dalam bisnis pengelolaan manajemen properti. A Flourish chart Satu Atap Manajemen demi Menguasai Pengurus P3SRS Melalui manajemen satu atap di bawah Inner City, Agung Podomoro menggerakkan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS). Sekretaris korporasi PT Agung Podomoro Land Justini Omas mengakui mayoritas apartemen yang dibangun Agung Podomoro pada akhirnya dikelola oleh Inner City. “Daripada cari orang lain lagi yang belum tahu propertinya, mending menunjuk yang sudah tahu,” kata Justini saat dihubungi reporter Tirto pada Kamis pekan lalu. Agung Podomoro Land juga berwenang menunjuk langsung berbagai perusahaan untuk membantu apartemen yang dibangunnya. Misalnya untuk perusahaan jasa layanan TV kabel dan broadband internet, termasuk instalasi, pemeliharaan jaringan tv, internet dan penyediaan konten TV. Perjanjian kerja sama akan berlaku minimal selama lima tahun. Pola semacam itu diterapkan setidaknya untuk 13 apartemen di bawah Agung Podomoro Group. Keuntungannya, anak usaha Agung Podomoro menerima bagi hasil (revenue sharing) sebesar 10 persen dari pendapatan pelanggan internet, setelah melalui tahun ketiga kerja sama. Melalui anak perusahaannya, Agung Podomoro bisa mengerubungi berbagai lini bisnis dalam satu apartemen. Misalnya, petugas keamanan, petugas kebersihan, perawatan gedung, konsultan manajemen properti, tempat parkir, layanan TV kabel hingga internet. Baca juga: Cekcok Bikin Pening Tinggal di Apartemen A Flourish chart Charli Novitriyanto, ketua pengurus Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) tandingan atau versi penghuni di Lavande Residences, menjelaskan bagaimana kuatnya dugaan pola PT Agung Podomoro Land mendulang kekayaan dari penarikan iuran. Apartemen Lavande pernah didatangi Gubernur Anies Baswedan pada Februari silam buat menyimak curhatan para penghuninya. Charli menduga ada tiga pengurus Perhimpunan Lavande yang berafiliasi dengan pengembang. Beberapa di antaranya seperti Luthfi Aldi Siregar, bendahara Perhimpunan Lavande, yang diduga menjadi ketua Perhimpunan di apartemen Mediterania Marina Residences di Ancol, Jakarta Utara, yang pengembangnya adalah PT Agung Podomoro Land. “Diduga dia [Luthfi] juga ketua harian di Sudirman Park. Kalau di-browsing lagi tahun 2012, diduga Lutfhi masih pegawainya PT Prima Buana Internusa,” kata Charli kepada reporter Tirto. Selain itu, pengurus Perhimpunan versi pengembang lain adalah Budi Sitorus, yang diduga menjabat manajer PT Prima Buana Internusa di Apartemen Kalibata City. Contoh lain adalah Adjit Lauhatta, penghuni apartemen Kalibata City. Ia adalah karyawan PT Prima Buana Internusa, manajemen satu atap properti bentukan Agung Podomoro. Selain didaulat sebagai ketua P3SRS versi pengembang Kalibata City, Lauhatta menjabat wakil ketua P3SRS di Mediterania Palace Residence dan Ketua P3SRS Gading Mediterania Residences. 

Baca selengkapnya di Tirto.id dengan judul "Gurita Bisnis Agung Podomoro di Balik Masalah Hunian Jakarta", https://tirto.id/gurita-bisnis-agung-podomoro-di-balik-masalah-hunian-jakarta-dnhB

🍓



CIAWI, KOMPAS.com - Pemerintah tengah membangun Bendungan Ciawi dan Cimahi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bendungan tipe dry dam ini diyakini akan membantu mengurangi banjir yang kerap terjadi di wilayah Jakarta selama musim hujan. Sebenarnya, rencana pembangunan bendungan ini sudah dicetuskan sejak periode 2004-2005 lalu. Baca juga: Presiden Jokowi Tinjau Bendungan Sukamahi Namun, realisasi pembangunannya baru bisa dilaksanakan pada Oktober 2017, setelah pada ditandatangani kontrak pembangunannya setahun sebelumnya. Proyek Bendungan Ciawi(Kompas.com/DANI PRABOWO) Saat Kompas.com menyambangi lokasi pada Rabu (26/12/2018), sejumlah pekerja konatruksi tengah menggunakan alat berat untuk beberapa pekerjaan seperti pengerukan hingga pemecahan batu. "Tadi disampaikan, untuk perkembangan konstruksi Sukamahi 15 persen, Ciawi sudah 9 persen. Pembebasan lahan sudah 50 persen dan Insya Allah di bulan Januari sisanya bisa diselesaikan tinggal pembayaran. Saya kira progresnya baik," kata Presiden Joko Widodo di lokasi. Proyek Bendungan Ciawi(Kompas.com/DANI PRABOWO) Bendungan Sukamahi dibangun di atas lahan seluas 46,69 hektar dengan kontrak senilai Rp 436,97 miliar. Bendungan yang dibangun PT Wijaya Karya-Basuki KSO ini terbentang di empat desa yaitu Desa Gadog, Desa Sukamahi, Desa Sukakarya dan Desa Sukamaju. Berdasarkan data per 26 Desember 2018, jumlah lahan yang telah dibayar baru untuk 341 bidang atau seluas 18,06 hektar. Sementara, lahan yang belum dibayar mencapai 304 bidang atau 28,63 hektar. Adapun lahan yang masih dalam proses musyawarah sebanyak 205 bidang atau sekitar 18,6 hektar. Presiden Joko Widodo meninjau proyek Bendungan Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/12/2018) pagi. (Kompas.com/DANI PRABOWO) Secara konstruksi, saat ini realisasinya baru mencapai 13,76 persen dari rencana semestinya 14,74 persen. Adapun penyerapan anggaran baru mencapai Rp 60,12 miliar dari rencana Rp 64,44 miliar. Sementara Bendungan Ciawi dibangun di atas lahan seluas 76,6 hektar dengan kontrak Rp 798,3 miliar. Saat ini, progres fisik dari pembangunan bendungan tersebut baru mencapai 9,22 persen dari rencana 17,44 persen. Adapun realisasi penyerapan keuangan baru sebesar Rp 163 miliar atau lebih tinggi dari rencana yaitu Rp 139 miliar. Proyek Bendungan Ciawi(Kompas.com/DANI PRABOWO) Area pembangunan Bendungan Ciawi mencakup empat desa yaitu Desa Gadog, Desa Cipayung, Desa Sukakarya dan Desa Kopo. Ada 940 bidang lahan yang harus dibebaskan untuk pembangunan bendungan ini. Saat ini, luas bidang bendungan yang telah dibayar yakni 239 bidang atau seluas 24,03 hektar. Sementara, bidang yang belum dibayar yaitu 701 bidang atau 52,57 hektar dan yang masih dalam proses musyawarah yakni 131 bidang atau 14,36 hektar. Sedangkan lahan yang kini tinggal dalam tahapan pembayaran ada 85 bidang seluas 6,99 hektar yang ditargetkan selesai pada minggu ketiga Januari 2019. Proyek Bendungan Ciawi( Kompas.com/DANI PRABOWO) Meski terlihat berjalan agak lambat, namun Presiden memastikan, tidak ada kendala yang berarti dalam proses pembangunannya, baik itu dalam pembebasan lahan maupun pembangunan fisik. "Biasa lah di lapangan. Tadi disampaikan Pak Dirjen tinggal pembayaran," kata Presiden. Presiden mengatakan, bendungan ini akan menjadi salah satu upaya pengendalian banjir yang dilakukan pemerintah dari sisi hulu. Hadirnya bendungan ini diyakini akan mereduksi banjir hingga 30 persen. Proyek Bendungan Ciawi(Kompas.com/DANI PRABOWO) Namun, Presiden menuturkan, penanganan banjir harusnya dilakukan dari hulu ke hilir, agar berjalan lebih maksimal. "Di hulu pembangunan Waduk Sukamahi, Ciawi, hilirnya banyak. Pelebaran Ciliwung, sodetan Ciliwung BKT. Yang Pak Gubernur (DKI) buat sumur besar resapan, drainase dibersihkan. Saya kira kalau berjalan semuanya Insya Allah akan mengurangi banyak," tutup Presiden.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bendungan Ciawi dan Cimahi, Pengendali Banjir Jakarta", https://properti.kompas.com/read/2018/12/26/121524021/bendungan-ciawi-dan-cimahi-pengendali-banjir-jakarta?page=all
Penulis : Dani Prabowo
Editor : Hilda B Alexander
🍑

JAKARTA okezone - Penjualan bisnis properti PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) laris manis terjual di kuartal pertama 2019. Di mana perseroan berhasil mengantongi marketing sales senilai Rp880 miliar atau 18% dari target tahun ini sebesar Rp5 triliun.
Informasi tersebut mengutip riset Kim Eng Sekuritas seperti dilansir Harian Neraca, Jakarta, Rabu (10/4/2019).
Dalam risetnya dijelaskan, marketing sales yang dibukukan oleh Alam Sutera terbilang cukup kuat. Namun, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, marketing sales ASRI pada kuartal I/2019 mencatatkan penurunan hingga 38%. Disebutkan, marketing sales yang kuat sebagian besar berasal dari unit-unit proyek yang ada yang tidak terjual di Serpong dan Pasar Kemis.
Pada kuartal I/2019, ASRI tidak melakukan peluncuran besar. Perseroan bakal meluncurkan proyek baru usai Lebaran. Maybank Kim Eng Sekuritas merekomendasikan beli saham ASRI dengan target harga Rp410 per saham.
Sebagai informasi, untuk memenuhi target penjualan tahun ini, perseroan terus mengembangkan dua proyek yang terletak di Kawasan Alam Sutera Serpong dan Suvarna Sutera, Pasar Kemis, Tangerang dengan membidik segmen menengah atas. Sedangkan untuk Suvarna Sutera akan menyasar segmen kelas menengah.
Untuk memuluskan ekspansi tersebut, ASRI menyiapkan belanja modal sebesar Rp500 miliar-Rp 800 miliar. Tony Rudiyanto, Sekretaris Perusahaan ASRI pernah bilang, dana tersebut akan dipakai untuk pembelian tanah di wilayah Alam Sutera dan Pasar Kemis.
"Tanahnya akan dipakai untuk proyek pembangunan yang akan disesuaikan dengan permintaan dari masyarakat. Bisa saja ke pembangunan residence, subhouses, apartemen atau rumah kavling," paparnya.
Adapun total landbank ASRI saat ini seluas 2.200 hektare (ha). Belum lama ini, Alam Synergy Pte Ltd (ASPL) yang merupakan anak usaha PT Alam Sutera Realty Tbk menerbitkan surat utang dalam mata uang asing sebesar USD175 juta atau setara Rp2,52 triliun dengan bunga 11,5%.
“Sebagian dana hasil penerbitan surat utang akan digunakan untuk melunasi sebagian surat utang ASPK yang jatuh tempo 2020," kata Tonny Rudiyanto.
Sepanjang tahun 2018 kemarin, perseroan mencatatkan penjualan pemasaran atau marketing sales yang cukup memuaskan pada tahun lalu atau mencapai Rp4,3 triliun. Jumlah ini melampaui target perusahaan sebesar Rp4 triliun.
Kata analis Maybank Kim Eng Sekuritas, Aurellia Setiabudi, positifnya marketing sales ASRI di tahun lalu didorong oleh peluncuran proyek apartemen Lloyd di kawasan Serpong. Apartemen ini menerapkan konsep low rise dan diperuntukkan untuk end user atau konsumen yang benar-benar membutuhkan tempat tinggal.

(dni)
🍑


JAKARTA, iNews.id - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) gencar berekspansi ke luar negeri. Kali ini, BUMN konstruksi itu membidik proyek pembangunan jalur kereta api (KA) sepanjang 1.000 km di Afrika.
Direktur Operasi III WIKA, Destiawan Soewardjono mengatakan, proyek jalur KA tersebut terbagi di sejumlah negara di Afrika Barat. Menurut dia, negara-negara di Benua Hitam saat ini berlomba-lomba membangun jalur KA, sehingga menjadi pasar yang menarik bagi perusahaan.
"Afrika itu beberapa negara, saya enggak tahu persis namanya, kalau enggak salah Senegal, Niger, kita (garap) Afrika Barat lah, dan Afrika potensi sekali, karena untuk jaringan railway di Afrika banyak sekali," ujar dia di Jakarta, Rabu (27/3/2019).
BACA JUGA:
Destiawan mengatakan, WIKA telah terlibat dalam sejumlah tender di negara-negara itu. Dia memastikan WIKA tidak sendiri, melainkan mengajak sejumlah BUMN lain yang memiliki spesialisasi dalam industri perkeretapian seperti PT INKA (Persero) dan PT Len Industri (Persero).
"Harapannya tahun ini bisa dieksekusi proses tendernya," kata dia.
Destiawan menambahkan, WIKA telah mengalokasikan dana Rp40 triliun sebagai belanja modal untuk proyek KA di Afrika. Dana tersebut digunakan untuk pengadaan rel hingga lokomotif.
"Mungkin Rp40 triliun karena ini komplet, paket bukan track-nya saja. Kerja samanya WIKA untuk konstruksinya, INKA untuk rolling stock, gerbong sama lokomotifnya, kemudian Len untuk sistemnya," ucap dia.

🍁

Liputan6.com, Jakarta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEl) atau Indonesia Eximbank memberikan pembiayaan berupa Kredit Modal Kerja Ekspor (KMKE) kepada PT Wijaya Karya(Persero). Pembiayaan dengan skema National Interest Account (NIA) ini untuk proyek pembangunan perumahan bersubsidi di Aljazair.
Pembiayaan disepakati melalui penandatanganan MoU antara Wika dan Indonesia Eximbank disaksikan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
WIKA sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang engineering, procurement, dan construction (EPC), mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Aljazair untuk proyek pembangunan 1.700 unit rumah bersubsidi (Iogement) di Baraki dan El-Harrach wilayah di Algier. Juga 2.250 unit di Ain Defla dan Khemis Miliana wilayah Blida.
Adapun dua proyek tersebut menelan pembiayaan senilai Rp 187,7 miliar. Penandatangan KMKE melalui skema NIA dilakukan seiring dengan komitmen WIKA yang kini aktif melakukan ekspansi bisnis konstruksi di pasar internasional khususnya Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah.
Direktur Operasi III PT Wijaya Karya, Destiawan Soewardjono mengatakan, peran LPEI sangat signifikan dalam keberhasilan WIKA untuk pengerjaan proyek di luar negeri. "LPEI selama ini telah menunjukkan dukungannya sehingga meminimalisir risiko finansial yang dihadapi ketika masuk di negara-negara baru, juga memudahkan upaya Perseroan untuk memperkuat posisinya di pasar yang telah dimasuki," ujarnya di Kantor Indonesia Eximbank, Jakarta, Selasa (27/3/2019).
Sementara itu Direktur Eksekutif LPEI, Sinthya Roesly, menyampaikan pembiayaan ekspor melalui skema NIA ini merupakan bentuk dukungan yang nyata untuk meningkatkan volume nilai ekspor Indonesia.
"Juga menciptakan dan meningkatkan transaksi perdagangan kedua negara di bidang ninfrastruktur dan konstruksi, khususnya untuk negara tujuan ekspor non tradisional," jelasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber Merdeka.com
🍟

Bisnis.com, JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. menargetkan pendapatan atas proyek offshore sebesar Rp10 triliun pada 2019.
Direktur Operasi III Wijaya Karya, Destiawan Soewardjono menargetkan hal tersebut atas proyek WIKA di 9 negara.
“Orderbook kurang lebih Rp7 triliun, harapannya tahun ini bisa Rp10 triliun, tapi cita-cita saya bisa US$1 miliar sampai akhir tahun,” ujarnya di Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Adapun, proyek offshore yang digarap oleh WIKA di antaranya adalah pada April 2019, berhasil memenangkan tender untuk pengerjaan proyek pembangunan jembatan di Sarawak, Malaysia bersama dengan mitra setempat.
“Serawak itu ada jembatan, kami sudah on going ada jembatan, dan kami yang terendah [menang tender] diharapkan bisa menjadi kontrak pada April ini, dengan nilai kontrak Rp200 miliar,” ungkap Destiawan.
Selain itu, WIKA mendapatkan proyek untuk pembangunan 1.700 dan 2.250 unit logement di Aljazair dengan nilai kontrak US$100 juta atau sekitar Rp1 triliun.
Lebih lanjut, emiten berkode saham WIKA tersebut juga mendapatkan proyek pembangunan jaringan perkeretaapian di kawasan Afrika. Proyek tersebut dikerjakan bersama dengan PT INKA (Persero), dan PT Len Industri Persero dengan modal senilai Rp40 triliun.
“Belum tau kita nilainya [pendapatan atas proyek], karena 1000 km itu tidak sekaligus di tender, jadi ada beberapa paket,” jelasnya.

Sementara itu, di Filipina, WIKA tengah memproses tender proyek mass rapit transportation (MRT) dan jalur kereta api di negara yang sama.
🍐
JAKARTA okezone - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) baru saja meresmikan pembukaan kantor cabang di Taiwan dan Dubai United Arab. Dengan kantor cabang ini, WIKA akan dimudahkan untuk mengerjakan sejumlah proyek di luar negeri.
Di Taiwan WIKA bekerjasama dengan Dong-Pi, Ltd (Dong-Pi) dalam mengerjakan proyek pembangunan jembatan yang melintasi Pulau Kinmen dengan panjang 5.400 meter. Jembatan ini akan menghubungkan dua pulau di bawah teritorial Taiwan berdekatan dengan China, yaitu Pulau Kinmen Besar dan Pulau Kinmen Kecil.
“Sedangkan pembukaan Kantor Cabang Dubai ini nanti akan menaungi dua proyek di Dubai, yaitu Proyek Sheikh Zayed Housing Programme 172 Villas, Ras Al Khaiman Tahap 1 dan juga proyek Indonesia Pavilion Dubai Expo 2020,” ujarnya.
(fbn)
🍆

JAKARTA okezone - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk mengangkat Ade Wahyu sebagai direktur keuangan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, Senin.

Ade Wahyu yang sebelumnya menjabat sebagai General Manager Departemen Keuangan Wijaya Karya menggantikan Antonius N. S Kosasih yang kini menjabat Direktur Investasi PT Taspen (Persero).


"Siang ini ada pergantian pengurus baru karena direktur keuangan kami ke Taspen sehingga ada kekosongan. Setelah RUPSLB ini, terpilihlah Pak Ade Wahyu yang semula General Manager Departemen Keuangan," kata Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana dilansir dari Antaranews, Senin (25/3/2019).

Baca Juga: Terapkan Teknologi dan Inovasi, Laba Bersih WIKA Capai Rp2,07 Triliun


Selain pengangkatan salah satu direksi, Tumiyana mengatakan RUPSLB juga memutuskan ada pergantian di jajaran komisaris perusahaan.

Imas Aan Ubudiyah Nurrachman tidak lagi menjadi komisaris independen setelah mencalonkan diri menjadi calon anggota legislatif sementara posisi komisaris yang diduduki Eddy Kristanto digantikan oleh Edy Sudarmanto.

wika

Berikut susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang baru:

Komisaris Utama: Imam Santoso

Komisaris Independen: Achmad Hidayat

Komisaris Independen: Suryo Hapsoro Tri Utomo

Komisaris: Liliek Mayasari

Komisaris: Freddy Saragih

Komisaris: Edy Sudarmanto

Direktur Utama: Tumiyana

Direktur Operasi I: Agung Budi Waskito

Direktur Operasi II: Bambang Pramujo

Direktur Operasi III: Destiawan Soewardjono

Direktur Human Capital dan Pengembangan: Novel Arsyad

Direktur QHSE: Danu Prijambodo

Direktur Keuangan: Ade Wahyu

(kmj)


🌾

INILAHCOM, Yogyakarta - Bank Indonesia meminta industri perbankan untuk lebih ekspansif dalam mengucurkan kredit sejak awal 2019 guna menggerakkan roda perekonomian, di tengah kebijakan suku bunga acuan Bank Sentral yang diutamakan kepada stabilitas.
Bank Sentral dalam paparannya di Yogyakarta, Sabtu (23/3/2019), menyatakan akan menerapkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, salah satunya melalui pembiayaan dari kredit perbankan.
Harapan BI, kredit perbankan dapat tumbuh 12 persen dengan pelonggaran kebijakan makroprudensial melalui peningkatan Rasio Intermediasi Makroprudensial menjadi 84-94 persen.
"Dengan Rasio Intermediasi Makroprudensial yang dinaikkan ini, kita ingin memastikan rentang pertumbuhan kredit 10-12 persen, bias nya ke atas. Kita ingin jaga harapannya Sejak dari awal tahun. Jadi dengan direlaksasi dari sekrang, bank bisa dari awal tahun untuk ekspansif," kata Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Ita Rulina dalam paparannya di Yogyakarta, Sabtu (23/3/2019).
Dalam Rapat Dewan Gubernur periode Maret 2019 ini, BI menetapkan kenaikan batasan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dari 80-92 persen menjadi 84-94 persen untuk mendukung pembiayaan perbankan bagi dunia usaha. Kenaikan RIM tersebut akan berlaku 1 Juli 2019. Dengan demikian, BI melonggarkan batasan kehati-hatian dari penyaluran kredit bank.
Meskipun sudah menaikkan RIM yang menjadi relaksasi bagi perbankan untuk lebih gencar menyalurkan kredit, Ita mengatakan, BI masih mempertahankan target pertumbuhan kredit di 10-12 persen.
"Karena sebenarnya tidak mudah juga bank langsung untuk cairkan kredit. Maka dengan dilonggarkannya RIM, kita ingin perkuat sinyal ke perbankan untuk dorong kredit," kata dia.
Kredit perbankan menjadi alat untuk BI memberikan stimulus kepada perekonomian, sebagai sinyal bahwa kebijakan makroprudensial Bank Sentral telah akomodatif (pro pertumbuhan).
Sebelum kenaikan RIM, BI memasang syarat kehati-hatian RIM di rentang 80-92 persen. Ita mengatakan dengan batas atas 92 persen, sebanyak 51 bank sudah melebihi ketentuan RIM atau rentang kehati-hatian dalam menyalurkan kredit. Maka itu, RIM ditingkatkan agar bank lebih leluasa menyalurkan intermediasi.
"Sementara yang di bawah RIM 80 persen, itu ada 21 bank. Bank juga harus hati-hati dalam mengelola likuiditasnya," ujar dia.
Menurut Ita, kondisi likuiditas perbankan cukup memadai. Namun, masih banyak perbankan yang terlalu hati-hati dalam mengucurkan kredit sehingga ekses likuiditas meningkat. Parameter kesehatan likuiditas yang digunakan BI yakni Alat Likuid per Dana Pihak Ketiga/AL-DPK meningkat ke 20,25 persen per Januari 2019 dari 19 persen per Desember 2018.
"Jadi bank bisa memanfaatkan likuiditasnya untuk dorong kredit," ujar dia.[tar]
🍒

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis MNC Sekuritas, Rudy Setiawan menilai pertumbuhan sektro konstruksi berhubungan dengan proyek pembangunan pemerintah, yakni proyek strategi nasional. Sokongan dari pemerintah mendominasi proyek sektor ini setidaknya dalam jangka waktu 2013-2017. Padahal diharapkan 50% di antaranya berasal dari proyek swasta.
Ia memperkirakan di tahun ini masih disumbang dari proyek pemerintah. Akan tetapi tidak sebesar tahun sebelumnya karena tahun ini merupakan tahun pemilu. Sehingga pemerintah nampaknya setelah pesta demokrasi belum fokus kembali ke infrastruktur.
Tantangan yang dihadapi sektor ini antara lain terkait pembiayaan. Umumnya dalam pembiayaan konstruksi ada dua klasifikasi. Pertama sistem turnkey adalah pembayaran oleh developer atau pemilik proyek terhadap kontraktor sebagai pelaksana, pada saat pekerjaan telah selesai seluruhnya atau pada saat proyek serah terima dari pelaksana ke pemilik.
Kedua, sistem termin adalah pembayaran oleh developer atau pemilik proyek kepada kontraktor sebagai pelaksana yang dibiyarkan dalam beberapa tahapan. “Sistem pembayaran tentunya memengaruhi kinerja emiten terkait keuangannya,” kata Rudy kepada Kontan.co.id, Jumat (22/2).
Rudy merekomendasikan beli saham PTPP dengan TP 2.050 per saham, sementara WIKA beli di TP 1.850 sampai dengan akhir kuartal I tahun ini. Sebab ke depan kemungkinan masih ada sentimen dari langkah presiden terpilih dalam sektor konstruksi.

🍠

pergeseran minat konsumen mnuju TOD areas : media Indonesia:  PENERAPAN konsep kawasan berorientasi transit atau transit oriented development dapat meningkatkan pemasukan transportasi, dalam hal ini PT MRT dan harga properti.
Senior Associate Director Research Colliers International (konsultan properti) Ferry Salanto seperti dikutip Antara menyebutkan, dengan adanya konsentrasi antara kawasan permukiman dan komersial seperti itu bisa memacu harga properti karena memudahkan untuk mengakses. Itu juga akan berefek pada peningkatkan pendapatan dari berbagai stasiun MRT.
Ia menuturkan bahwa dengan penerapan TOD yang tepat, beragam properti dapat disewakan di titik-titik konsentrasi tersebut sehingga harapannya pemasukan itu juga bisa digunakan untuk menyubsidi biaya MRT. “Dengan melesatnya integrasi konsep antara TOD dan moda transportasi massal seperti MRT, ke depannya yang menjadi permasalahan bukan lagi jarak tempuh, melainkan lebih kepada waktu tempuh warga,” ujar Ferry di Jakarta, Jumat (8/2).
TOD, lanjut Ferry, artinya pembangunan yang berorientasi kepada interkoneksi yang menghubungkan residensial dan bisnis sehingga terkonsentrasi. Dengan terkoneksi itu, diperkirakan akan menggerek harga sewa gedung perkantoran yang terdapat di sekitar kawasan MRT Jakarta, seperti di ruas Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.
“MRT dampaknya akan langsung berpengaruh kepada harga-harga properti yang dilalui jalur MRT,” kata Ferry.
Ia mengaku sudah ada sejumlah gedung bangunan di sekitar kawasan MRT yang berupaya untuk menambah areal luas kantor karena diperkirakan ke depannya akan ada penambahan KLB (koefisien luas bangunan).
Ia berpendapat, meski secara langsung dampaknya kepada sepanjang koridor, ada juga dampak tidak langsung juga akan berpengaruh kepada kinerja sektor properti di berbagai daerah karena MRT terkoneksi dengan moda angkutan umum lainnya seperti LRT.
Harus terintegrasi

MRT Jakarta harus dapat benar-benar terintegrasi dengan konsep transit oriented development atau pengembangan kawasan yang memudahkan orang-orang di dalamnya untuk berpindah dari satu titik ke titik yang lainnya. “Selama ini belum ada langkah konkret penerapan TOD (dalam MRT Jakarta),” kata pengamat transportasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Darmaningtyas.
Menurut dia, agar konsep TOD benar-benar diselaraskan dalam MRT, harus mengurangi egoisme sektoral baik dari segi swasta maupun pihak pemerintah.
Darmaningtyas mencontohkan, perpaduan TOD-MRT yang baik dapat dilihat di negara tetangga, Singapura, yang akses untuk MRT juga berada di balik berbagai kawasan komersial seperti perkantoran dan pertokoan.
Sebelumnya, pengamat transportasi Universitas Soegijapranata Djoko Setijowarno menyatakan, penerapan konsep TOD yang dilakukan di sejumlah titik di Jabodetabek masih salah kaprah dan kurang sesuai.
Djoko memaparkan, TOD yang sebenarnya ialah konsep pengembangan suatu wilayah yang berorientasi transit transportasi yang lebih mengedepankan perpindah­an antarmoda transportasi dengan berjalan kaki atau upaya yang tidak menggunakan kendaraan bermotor. Namun di Indonesia, menurut dia, konsep TOD lebih diterjemahkan dalam membangun apartemen dan gedung bisnis di stasiun kereta.
“Kendali TOD di pemerintah atau pemda bukan pebisnis,” ujarnya.
Ia berpendapat bahwa pada saat ini di Jabodetabek, pemerintah hanya berperan dalam pemberian izin ba­ngunan. Djoko juga menyoroti mengapa TOD diterjemahkan dengan perlunya ada ruang parkir untuk memfasilitasi kendaraan pribadi warga. Padahal, seharusnya yang diutamakan ialah bagaimana masyarakat dapat berpindah-pindah dengan beragam moda angkutan umum hanya dengan berjalan kaki. (S-2)

🍥

Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. menganggarkan belanja modal atau capital expenditure Rp715 miliar untuk pengembangan kawasan dan proyek transit oriented development pada 2019. 
Direktur Keuangan Wijaya Karya Steve Kosasih menjelaskan bahwa emiten berkode saham WIKA itu akan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada level anak usaha. Aksi korporasi tersebut salah satunya akan ditempuh oleh PT Wijaya Karya Realty (WIKA Realty) dengan target proceeds sekitar Rp2 trliun.
Sebagian dana dari hasil IPO, sambungnya, akan digunakan untuk akuisisi lahan dan proyek yang memiliki potensi transit oriented development (TOD). “Selain itu WIKA Group juga akan mendapatkan banyak omzet kontrak dari WIKA Realty untuk pembangunan properti di berbagai TOD yang dikelolanya,” ujarnya kepada Bisnis.com, baru-baru ini.
Di sisi lain, Steve mengatakan WIKA akan mengembangkan berbagai TOD yang akan dijadikan recurring income. Hal itu sejalan dengan bisnis perseroan sebagai kontraktor berbagai infrastruktur baik yang berbasis jalan maupun rel.
Secara terpisah, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Puspita Anggraeni mengungkapkan perseroan telah menyiapkan alokasi belanja modal untuk pengembangan kawasan dan proyek TOD. Total dana yang dianggarkan senilai Rp715 miliar pada tahun ini.
Puspita mengungkapkan beberapa lokasi atau kawasan TOD yang akan dikembangkan perseroan yakni Depo Light Rail Transit Kelapa Gading, Pulomas, MT Haryono, Bendungan Hilir, Stasiun Senin, Laswi Bandung, Stasiun Manggarai, dan TOD Kereta Cepat.
Sebelumnya, Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana mengatakan akan berinvestasi lebih agresif di lini bisnis energi, properti, dan infrastruktur. Dengan demikian, kontrak baru akan datang dari proyek investasi perseroan.
WIKA Realty, sambungnya, kini tengah aktif membangun kawasan hunian di lokasi Pulau Jawa dan Pulau Bali. Entitas anak itu juga berperan dalam pengembangan TOD di jalur strategis Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
🌷

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan sektor paling moncer sepanjang awal tahun 2019 ini adalah properti, real estate dan building construction. Tercatat sektor yang diisi saham-saham properti tersebut tumbuh hingga 7,37% year to date (ytd). Tertinggi dari sembilan sektor yang ada di BEI.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan, ada beberapa faktor dan sentimen yang menjadi penggerak sektor properti dari sisi harga yaitu pada tahun lalu harga saham sektor ini sudah terkoreksi cukup dalam. Sehingga secara valuasi price to earning ratio (PER) sudah undervalued.
Selain itu, suku bunga acuan dari bank sentral Amerika Serikat (AS)  atau The Federal Reserver juga diprediksi tidak akan seagresif tahun 2018. Kemudian, kondisi nilai tukar rupiah juga terlihat membaik, banyak emiten properti yang memiliki utang dalam bentuk dollar AS.
“Itu menjadi sentimen positif bagi sektor properti,” ujar Dennies kepada Kontan, Selasa (15/1).
Selain itu, menurutnya, ekspektasi pasar juga menunjukan sinyal positif karena sektor properti di tahun 2019 diprediksi akan kondusif. Tercermin dari beberapa emiten properti yang percaya diri untuk membidik target hingga dua digit di tahun 2019.
PT PP Properti Tbk (PPRO) membidik marketing sales sekitar Rp 3,8 triliun pada tahun 2019. Angka tersebut meningkat sekitar 10% dari tahun sebelumnya. Adapun realisasi marketing sales PPRO diprediksi dapat tembus Rp 3,4 triliun untuk tahun 2018.
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) pada tahun 2019 menargetkan, marketing sales sebesar Rp 4 triliun. Untuk tahun 2018, emiten properti ini mencatatakan marketing sales full year sebesar Rp 3,4 triliun.
Lebih lanjut, beberapa saham yang direkomendasikan Dennies untuk bisa dikoleksi antara lain CTRA dan ASRI. Pihaknya memproyeksikan target harga kedua saham tersebut bisa mencapai masing-masing Rp 1.150 per saham dan Rp 360 per saham.


🌽

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dapat outlook negatif dari Fitch Ratings, Direktur PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Antonius Nicholas Stephanus Kosasih tak gerah.
Dia mengatakan, prospek tersebut akan berubah saat perusahaan menerbitkan laporan keuangan tahunan 2018 pada tahun depan. Peringkat tersebut hanya bersifat sementara dan belum mencerminkan kondisi perusahaan sepenuhnya.

Menurutnya, setiap rating agency pasti memiliki metode kalkulasi sendiri. Fitch dinilai sebagai salah satu yang paling konservatif dan tidak mempermasalahkan proyek-proyek pemerintah yang digarap WIKA.
"Ini karena, semua pembayarannya baik dan teratur, serta imbal hasilnya juga baik. Bahkan, WIKA mendapat rating tertinggi untuk perusahaan dalam industri infrastruktur dan konstruksi di Indonesia karena kami mendapat proyek-proyek Pemerintah yang bagus dan pembayarannya pasti," kata Stephanus kepada Kontan, Rabu (12/12).
Selain itu, kalaupun ada perubahan outlook atau prospek, Direktur Keuangan WIKA itu mengatakan, itu merupakan potret korporasi pada saat dirating.
"Pada saat menerbitkan laporan keuangan itu, akan terbukti ternyata kinerja keuangan dan kondisi kesehatan korporasi WIKA bagus. Kami bisa minta outlook itu untuk dievaluasi kembali," jelas Stephanus.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi, dia menjelaskan bahwa di kuartal III 2018, cashflow WIKA sudah pasti lebih rendah daripada kuartal IV 2018. Namun, potretnya pasti akan berbeda saat laporan tahunan dirilis.
"Ini karena, kami pasti akan menutup tahun 2018 dengan lonjakan laba dan cashflow positif. Itu real money in the bank and money can not lie. Saya lebih khawatir kalau diubah jadi outlook positif, tapi rating dipangkas dari AA jadi A+ misalnya," ujarnya.
Kendati memangkas outlook atau prospek WIKA, Fitch mempertahankan rating Wijaya Karya BB/AA.
"Revisi outlook mencerminkan  adanya risiko pada profil finansial WIKA yang akan melemah dikarenakan potensial investasi pada proyek infrastruktur negara," jelas keterangan Fitch Ratings Singapura yang dirilis Senin (10/12).

🌸

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham BUMN karya atau sektor konstruksi kompak menguat pada perdagangan Rabu (12/12).
Berdasarkan pantauan di RTI Infokom pada pukul 17.00 WIB, saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) naik 3,43% ke level Rp 1.855 per saham, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) naik 3,83% ke level Rp 1625 per saham dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik 6,10% ke level Rp 1.675 per saham.
Lalu kenaikan paling tajam terjadi pada saham PT Pembangunan Perumahan (PP) Tbk (PTPP) sebesar 6,32% menjadi Rp 2.020 per saham.
Pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani terkait kepastian alokasi anggaran pembiayaan infrastruktur oleh pemerintah diduga menjadi sentimen yang mendorong penguatan saham emiten pelat merah ini. 
Saat menjadi pembicara dalam seminar Prospek Bisnis dan Investasi Jawa Tengah 2019 di Semarang, Sri Mulyani mengatakan bahwa alokasi anggaran untuk pembiayaan infrastruktur tahun depan berkisar di angka Rp 400 triliun.
Sebagai informasi, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyebut pemerintah akan mengucurkan dana sebesar Rp 420,5 triliun untuk pembangunan infrastruktur di tahun 2019. Jika dibandingkan dengan anggaran tahun ini, kenaikannya berkisar 2,4%.
Analis Reliance Sekuritas Kornelis Wicaksono mengatakan, naiknya saham BUMN Karya disebabkan oleh adanya aksi poles saham atau window dressing yang lazim dilakukan oleh emiten maupun perusahaan sekuritas di akhir tahun.
Selain itu, di waktu yang bersamaan emiten plat merah ini menerima dana segar pembayaran proyek yang mereka garap. “Contohnya itu Adhi Karya yang baru saja menerima pembayaran proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) dari PT Kereta Api,” kata dia kepada Kontan.co.id.
Asal tahu saja, Adhi Karya baru saja menerima kucuran dana segar sebesar Rp 2,5 triliun untuk proyek LRT Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodebek).
Pembayaran dilakukan berdasarkan progres pekerjaan LRT Jabodebek tahap I dari bulan Oktober 2017 sampai dengan Juni 2018.
Menurut Kornelis, sentimen positif lain yang ikut mendongkrak harga saham BUMN Karya adalah batalnya penundaan proyek yang santer terdengar beberapa waktu lalu. 
Selain itu, datangnya tahun politik dinilai ikut memberikan pengaruh karena calon presiden incumbent kemungkinan akan meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing.
“Merujuk sejarah tiga pemilu terakhir, IHSG selalu naik tinggi dan secara khusus kenaikan sektor properti yang didalamnya termasuk sektor konstruksi itu naik 53,20%, jadi potensinya untuk naik sangat besar,” kata dia.
Kepada investor, Kornelis merekomendasikan keempat saham ini untuk dikoleksi jangka panjang. Target harga bagi WSKT ada di level Rp 2.250 per saham, ADHI Rp 2.060 per saham, WIKA Rp 2.070 per saham, dan PTPP Rp 2.570 per saham.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama menyebut komitmen pemerintah untuk meningkatkan konektivitas nasional dan menggenjot penyelesaian proyek strategis nasional (PSN) menjadi salah satu faktor yang mendongkrak saham BUMN Karya. 
Selain itu dilibatkannya empat emiten ini di sejumlah proyek yang didanai oleh investor asing juga ikut menjadi sentimen positif. 
“Sejak bulan Oktober, empat emiten BUMN ini trennya cukup baik walupun sempat mengalami pelemahan,” kata dia.
Terkait dengan resesi Amerika Serikat (AS), Nafan menyebut empat emiten ini dapat dikatakan cukup tangguh untuk menghadapi dampak dari resesi tersebut.
“Berbeda dengan emiten berbasis finansial yang pengaruhnya sangat besar, emiten konstruksi ini masih cukup aman dari dampak buruk resesi AS,” ungkap dia.
Namun, emiten BUMN Karya juga perlu mewaspadai dampak resesi AS yang mungkin merubah kebijakan emiten perbankan di dalam negeri. Pasalnya, empat emiten BUMN itu mengandalkan pinjaman dari perbankan untuk mendanai proyek-proyek yang mereka garap.
“Emiten perbankan terutama bank BUMN kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV itu menyalurkan kredit untuk proyek pembangunan infrastruktur, tentu hal itu akan berpengaruh pada kinerja BUMN Karya,” kata Nafan.
Nafan merekomendasikan kepada investor untuk mengoleksi empat saham kontraktor pwlat merah ini dalam jangka panjang. Target harga bagi WSKT berada di level Rp 1995 per saham, ADHI Rp 1.820 per saham, WIKA Rp 1.885 per saham, dan PTPP Rp 2.130 per saham.

🌳
Liputan6.com, Jakarta - Menurut Rumah.com Property Outlook 2019, Kebijakan pemerintah untuk menjaga sentimen pasar di sepanjang 2018, terutama pasca-hari raya dan pengaruh ekonomi global, berdampak positif. Hal ini membuat pasar properti 2019 diprediksi stabil meski ada Pemilihan Presiden di semester pertama 2019.
Head of Marketing Rumah.com Ike Hamdan menjelaskan, harga dan suplai properti, terutama pada sektor residensial, diperkirakan meningkat pada 2019. Permintaan pasar akan tetap stabil, permintaan untuk properti kelas menengah atas akan meningkat.
“Pemerintah meningkatkan anggaran infrastruktur sebesar 6 persen dari tahun sebelumnya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Sejumlah kebijakan Pemerintah lainnya seperti pelonggaran Loan To Value (LTV), serta Program Sejuta Rumah membantu memudahkan masyarakat, terutama kelas menengah dan bawah untuk memiliki hunian,” kata Ike dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (8/12/2018).
Suplai dan Harga Properti Data Rumah.com Property Price Index menunjukkan bahwa harga properti nasional pada awal 2018 bergerak turun. Ini merupakan dinamika yang hampir selalu terjadi di awal tahun. Index pada kuartal I 2018 tercatat sebesar 104,7 atau turun 0,83 persen secara quarter-on-quarter (qoq).
Pada kuartal II 2018, Index kembali menyentuh angka 105,9. Ini adalah Index tertinggi sejak 2015. Index kemudian bergerak naik sebesar 2,3 persen pada kuartal OOO 2018 (qoq) menjadi 108,3.
Year on year (y o y), Rumah.com Property Price Index secara nasional pada kuartal III 2018 mengalami kenaikan sebesar 4 persen. Pada periode yang sama tahun lalu, Index tercatat mengalami penurunan sebesar 1 persen (y o y).
Rumah.com Property Supply Index menunjukkan volume suplai properti mengalami pertumbuhan sebesar 13 persen menjadi 165,3 pada kuartal III 2018 (yoy). Secara kuartalan, pertumbuhan tertinggi tercatat pada kuartal III 2018, yakni sebesar 15 persen dibandingkan kuartal II 2018. Peningkatan suplai properti tampaknya sebagai respon penjual terhadap meningkatnya harga properti.
Pertumbuhan suplai properti yang sejalan dengan peningkatan harga properti mengindikasikan pasar properti mulai stabil. Pasar sudah memasuki area 'seller's market'. Penjual memasang harga tinggi untuk properti residensial namun memberikan banyak pilihan kepada pembeli.
Semakin banyaknya suplai membuat konsumen semakin mudah menentukan pilihan residensial, baik berdasarkan lokasi, harga, dan jenisnya.


🍄


Jakarta - Lini bisnis properti tergolong ranah baru untuk PT Astra International Tbk. Kelompok usaha raksasa ini, menggarap bisnis properti melalui salah satu anak usahanya, PT Menara Astra (Astra Property).
Perusahaan ini, baru saja merayakan peringatan HUT ke-2 di Catur Dharma Hall, Menara Astra, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta, akhir pekan kemarin. Acara tersebut, turut dihadiri jajaran eksekutif Grup Astra, konsumen, mitra bisnis, agen properti, dan konsumen potensial dari Astra Property.
"Tujuan diversifikasi bisnis Astra ke properti selain karena prospek pengembangannya, sektor ini merupakan salah satu penopang pembangunan kualitas kehidupan Indonesia," kata Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto, dalam keterangan pers yang diterima Beritasatu.com, Minggu (25/11).
Presiden Direktur PT Menara Astra (Astra Property), Bambang Widjanarko Santoso, menambahkan, dengan membangun produk dan layanan berkelas dunia (world class quality), Astra Property terus berusaha mewujudkan visi menjadi perusahaan properti terpercaya yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan seluruh stakeholders, seperti yang dituangkan dalam tagline perusahaan, Elevating Life.
"Kinerja perusahaan dalam dua tahun berdiri dapat dilihat dari pencapaian masing-masing produk. Kami selalu menjaga kualitas produk seperti yang dijanjikan, penyelesaian pembangunan dan hand over tepat waktu. Tidak hanya pada tahap development, Astra Property terus menghadirkan living solution bagi kenyamanan customer dan juga melalui digital experiences," tuturnya.
Bambang menambahkan, Menara Astra yang merupakan pilot projectAstra Property, kini menjadi rumah bagi Astra International, beberapa grup Astra dan berbagai perusahaan lainnya. Dalam satu area yang sama, juga hadir Anandamaya, exclusive residence dengan signature hanging pool, yang telah melakukan serah terima unit 3 bulan lebih awal dari jadwal.
"Konstruksi Anandamaya dapat selesai lebih cepat. Karenanya, hand over sudah bisa dilakukan lebih awal. Hal ini terjadi juga di Menara Astra, dimana konstruksi selesai 6 bulan lebih cepat, sehingga dari pertengahan tahun 2018 tenant sudah bisa masuk," tambahnya.
Selanjutnya, proyek Asya yang berlokasi di Jakarta Timur, townshipdengan luasan 70 hektare (Ha), dimana 10 Ha diantaranya merupakan lahan hijau. Proyek ini dikembangkan PT Astra Land Indonesia (perusahaan joint venture PT Menara Astra dan Hongkong Land (Unicode) Investments Limited) bersama dengan PT Mitra Sindo Makmur (anak usaha PT Modernland Realty Tbk).
"Pembangunan township Asya akan dilengkapi dengan danau seluas 15,6 Ha. Proyek Asya ini, memberikan standar fasilitas di setiap rumah dengan smart digital door lock, cctv, dan triple gate system," tambah Bambang.
Sedangkan Arumaya, kata Bambang, merupakan hunian eksklusif yang berlokasi di koridor TB Simatupang, baru-baru ini telah melakukan ground breaking. Proyek yang berlokasi satu area dengan kawasan perkantoran Asuransi Astra dan Menara FIF ini, dikembangkan melalui PT Brahmayasa Bahtera, perusahaan joint venture Astra Property dengan Hongkong Land Group Limited. "Proyek Arumaya direncanakan selesai akhir tahun 2022," tambahnya.
Menyoal rencana perusahaan ke depan, Bambang mengatakan, terdapat beberapa proyek pendukung yang diperkenalkan seperti Living dan aplikasi Astra Property.
"Keinginan selanjutnya, kami ingin dapat terus memenuhi tren kebutuhan masyarakat luas seperti co-working dan rest area di jalan tol Astra Infra. Pengembangan produk nantinya bervariasi di seputarresidential, retail, office, cities dan industrial," pungkasnya.


Sumber: BeritaSatu.com


🍊
JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana rampungnya proyek infrastruktur jalan tol Trans-Sumatera ruas Bakauheuni-Palembang rupanya sempat ditawar Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi menjelaskan, awalnya ia mendapat informasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bahwa jalan tol itu direncanakan rampung Juni 2019. Mendengar informasi itu, Presiden kemudian mengajukan penawaran. "Saya tawar, bisa ya mbok April (2019) saja," ujar Jokowi saat pidato di acara CEO Forum di JCC Senayan Jakarta, Selasa  (27/11/2018), "Mbok agak maju sedikit ke bulan April. Biar ada manfaatnya," lanjut Jokowi. Baca juga: Cerita Presiden Jokowi Gagal Damaikan AS dan China di KTT APEC Mendengar kalimat terakhir tersebut, para CEO tertawa. Ada pula yang sambil bertepuk tangan. Presiden Jokowi kemudian meluruskan apa maksud  dari pernyataan "biar ada manfaatnya". Baca juga: Jokowi: Kami Telah Perbaiki Struktur Fiskal dari Konsumtif ke Produktif "Maksudnya manfaat buat Lebaran (Juni 2019). Jadi sudah bisa dari Lampung ke Palembang, mudik Lebaran pakai mobil. Bukan untuk pemilu. Pasti mikirnya pemilu ini," ujar Jokowi yang juga disambut tawa para undangan. Kemudian, Presiden Jokowi melanjutkan, "Tapi ya itu (pemilu) juga." Para undangan lagi-lagi tertawa sambil bertepuk tangan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Mengaku Minta Tol Bakauheuni-Palembang Rampung April 2019, Para CEO Tertawa", https://nasional.kompas.com/read/2018/11/27/11192431/jokowi-mengaku-minta-tol-bakauheuni-palembang-rampung-april-2019-para-ceo
Penulis : Fabian Januarius Kuwado
Editor : Sandro Gatra



🌷
Jakarta - Rencana pengelolaan lahan tiga pulau reklamasi, C, D dan G diserahkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) ke PT Jakarta Propertindo (Jakpro), sama sekali belum diketahui oleh pengembang ketiga pulau tersebut.
Sekretaris Perusahaan PT Agung Podomoro Land (APL), Justini Omas, mengatakan pihaknya belum mengetahui rencana tersebut. Karena sampai sejauh ini, belum ada pembicaraan atau pembahasan apa pun dengan Pemprov DKI maupun PT Jakpro terkait pengelolaan lahan pulau reklamasi.
"Saya di APL belum mendapat info mengenai hal tersebut dari PT Muara Wisesa Samudra. Nanti coba saya tanyakan," kata Justini melalui pesan tertulis, Sabtu (24/11).
Seperti diketahui, APL merupakan perusahaan induk dari PT Muara Wisesa Samudra yang mengembangkan Pulau G.
Justini mengungkapkan, pihaknya jarang mendapat pemberitahuan resmi dari Pemprov DKI Jakarta terkait kebijakan di pulau reklamasi. Seperti penghentian reklamasi dan pencabutan izin, mereka ketahui dari media. Hingga saat ini mereka belum menerima surat pemberitahuan resmi dari Pemprov DKI.
Begitu juga soal kebijakan menyerahkan pengelolaan pulau ke PT Jakpro juga tanpa pemberitahuan lebih dulu ke pihak pengembang.
"Seperti penghentian reklamasi oleh Gubernur kemarin, kami mengetahuinya juga cuma dari baca di media. Sampai sekarang, kami belum menerima surat pemberitahuan resminya,” ujarnya.
Kendati demikian, sampai saat ini, PT Muara Wisesa Samudra saat ini masih menunggu arahan dari Pemprov DKI Jakarta terkait kelanjutan Pulau G. "Kami juga masih menunggu arahan, kapan bisa mulai lagi pembangunannya," paparnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menunjuk Jakpro sebagai pengelola tanah hasil reklamasi di pantai utara Jakarta. Keputusan ini tertuang dalam Pergub Nomor 120 Tahun 2018 yang baru diterbitkan.
Tanah hasil reklamasi yang dimaksud ialah Pulau C, D, dan G. Pulau C dan D dibangun oleh PT Kapuk Naga Indah, anak perusahaan dari Agung Sedayu Group. Sementara Pulau G dibangun oleh PT Muara Wisesa Samudra, anak perusahaan dari APL.
Jakpro ditugaskan merencanakan, membangun, dan mengembangkan prasarana untuk kepentingan publik di lahan reklamasi. Prasarana yang dimaksud antara lain rumah susun tematik untuk masyarakat berpenghasilan rendah, pasar tematik ikan, tempat ibadah, kantor pemerintah, dan dermaga.

Sumber: BeritaSatu.com

🍤

Warta Ekonomi.co.id, Medan -
Bank Indonesia (BI) menyatakan peningkatan kredit properti khususnya kredit pemilikan rumah dan apartemen (KPR/KPA) di perbankan sudah mulai deras saat ini. Salah satu penyebabnya karena adanya pelonggaran loan to value (LTV) yang diterapkan oleh bank sentral.
"Kalau melihat kredit properti secara keseluruhan itu naik. KPR juga trennya naik. Pelonggaran LTV sudah berdampak, itu kelihatan yang naik itu rumah tipe 22 sampai 70 terlihat naik," kata Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Filianingsih Hendarta saat ditemui di Medan, Kamis (1/11/2018).
BI mencatat pertumbuhan KPR pada Agustus 2018 mencapai 12,97%, lebih tinggi dibandingkan total pertumbuhan kredit perbankan yang sebesar 12,12%. Bila dielaborasi berdasarkan tipe, pertumbuhan KPR tertinggi berasal dari tipe rumah tapak 22-70 yang melonjak jadi 21,31%.
Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum diterapkannya pelonggaran LTV di mana pertumbuhan KPR tipe 22-70 hanya tumbuh 13,93% pada Agustus 2016. Selain itu, KPR jenis flat/ apartment tipe 22-70 pada Agustus 2018 juga tumbuh tinggi sebesar 45,92%. Sementara pada Agustus 2016 KPR jenis tersebut tumbuh minus 1,95%.
Melihat peningkatan yang pesat tersebut, BI meyakini target pertumbuhan KPR yang dipatok sebesar 13% di akhir tahun 2018 ini bakal dapat dengan mudah teralisasi. Sebab, hingga September 2018 saja total penyaluran KPR/KPA sudah mengalami peningkatan 14,5% secara year on year (yoy) menjadi Rp 450,7 triliun.
"Nanti kita lihat apakah bisa menembus target 13% karena biasanya pada bulan Desember 2018 ada banyak kebutuhan," tutupnya.
🍅

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham sektor properti mendaki penutupan pasar saham, Rabu (17/10). Sejumlah sentimen positif dinilai mendorong kenaikan saham sektor ini. Salah satunya, kabar bahwa pemerintah akan merevisi aturan soal kepemilikan asing terhadap properti dari yang semula hak guna menjadi hak milik.
Saham-saham yang mencatat kenaikan anatara lain, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang naik 6,34%, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 5,33%, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik 5,26%, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) naik 5,11%, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) naik 3,11%, PT Alam Sutera Realty (ASRI) naik 2,21% dan PT PP Properti yang naik 2,06%.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menilai, isu ini memang menjadi salah satu sentimen positif untuk sektor properti. Sentimen positif lainnya yakni kabar kalau Bank Indonesia (BI) akan melakukan relaksasi aturan down payment (DP) Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau aturan Loan to Value dan Financing to Value (LTV/FTV). 
"BI juga disebut akan mempermudah proses kepemilikan rumah seperti dengan memperbolehkan over kredit sampai dengan pencairan KPR secara inden," kata Reza, Rabu (17/10)
Reza bilang, sentimen yang paling berpengaruh besar terhadap pergerakan saham properti saat ini adalah relaksasi aturan LTV. Karena pembeli terbesar properti datang dari dalam negeri dibandingkan orang-orang asing. 
"Tidak banyak orang asing yang membeli properti tipe residensial, kebanyakan memilih apartemen. Untuk apartemen, lebih banyak di emiten PWON, PPRO, dan LPKR. Sedangkan emiten lain banyak mengandalkan land bank dan residensialnya," kata Reza
Reza melanjutkan, semua saham properti masih menarik meski untuk saat ini kinerja fundamentalnya belum begitu terlihat membaik karena sektornya juga masih konsolidasi. Itu terlihat dari pertumbuhan marketing sales yang masih rendah. "Ke depan, tentunya akan tergantung dari minat dan daya beli masyarakat terhadap properti baru, termasuk kemudahan melalui pelonggaran LTV dan stabilnya harga properti sehingga terjangkau," tutup Reza.
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham properti naik cukup tinggi pada perdagangan Rabu (17/10). Selain disokong isu positif soal kebijakan pemerintah terkait properti, saham-saham sektor ini juga mengalami technical rebound usai turun dalam. 
"Ini lebih ke technical rebound, setelah tertekan cukup dalam, karena kenaikannya baru satu hari saja," kata William Surya Wijaya, Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas, Rabu (17/10)

Saham properti belakangan ini memang banyak ditinggalkan investor lantaran terkena sentimen pelemahan daya beli. Seiring dengan perbaikan ekonomi, permintaan terhadap properti diramal meningkat. "Selain itu, tertekan daya beli rendah, emiten properti masih mendapatkan dana dari reccuring income. Saham-saham properti itu long lasting, jadi baiknya di hold. Tapi kalau yang menarik menurut saya saham PWON, SMRA dan ASRI, " kata William.
Namun, menurut Kiswoyo Adi Joe, Kepala Riset Narada Asset Management, saat ini sektor poperti belum menarik. "Siklus properti itu panjang, saat ini masih kelebihan penawaran. Dan perkiraannya tahun depan akan sedikit membaik dengan bertumbuhnya perekonomian, maka permintaan dan penawaran properti akan seimbang," kata Kiswoyo.
Di antara beberapa saham properti, Kiswoyo menilai saham BSDE dirasa masih cukup menarik untuk saat ini dan memiliki prospek cukup bagus. Pasalnya, BSDE memiliki lahan yang banyak. Sehingga ia merekomendasikan saham BSDE dengan target harga wajar dalam 12 bulan ke depan Rp 1.300.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan saham properti juga terdorong dari kebijakan OJK. "Karena suku bunga cenderung hawkish, OJK mengurangi aturan tentang pinjaman dengan rasio risiko aset tertimbang kisaran 20%-35%. Sehingga diekspektasikan mendorong pertumbuhan properti dengan mempermudah bank-bank mencairkan lebih banyak pinjamannya," kata Lanjar
Lanjar merekomendasikan untuk wait and see untuk saham-saham properti meski mengalami peningkatan harga. Alasan utamanya karena pengembang properti beberapa emiten lagi tersangkut kasus hukum, dan hal itu bisa menjadi sentimen negatif untuk pergerakan saham.
Sementara itu William Hartanto, Analis Panin Sekuritas menilai saham ASRI, BSDE, SMRA, CTRA bisa terdorong kebijakan revisi kepemilikan asing di properti. Pasalnya, produk emiten tersebut lebih diminati asing.
Ia justru menilai mayoritas saham properti masih prospektif, karena harga sudah bottom dan valuasi murah. Dia pun merekomendasikan buy saham ASRI, BSDE, SMRA, CTRA, dengan target harga masig-masing berdasarkan proyeksi kenaikan jangka menengah Rp 420 - Rp 500, Rp 1.500 - Rp 2.200, Rp 1.500 dan Rp 1.200.


🍁

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Catatan positif berhasil ditorehkan setelah Konsorsium PT Wijaya Karya (WIKA) dan SEDIN Engineering Co Ltd yang ditunjuk sebagai pemenang tender pembangunan pabrik Kaltim Amonium Nitrat (KAN).
"Dengan nilai kontrak sebesar Rp 958 miliar, WIKA akan membangun pabrik tersebut dengan pekerjaan engineering, procurement, construction dan commissioning (EPCC)," kata Puspita Anggraeni, Sekretaris Perusahaan WIKA, Mingu (14/10) dalam keterangan pers.
Puspita bilang, bahwa setelah penunjukan pemenang, konsorsium bersama PT Kaltim Ammonium Nitrat akan melaksanakan serangkaian contract discussion agreement dan penandatanganan kontrak diharapkan secepatnya sebelum 2018 berakhir.
Pembangunan pabrik amonium nitrat berkapasitas 75.000 metrik ton dan nitrit acid 60.000 metrik ton per tahun ini bertujuan memanfaatkan pasokan amoniak dari pupuk Kaltim. "Serta mengurangi ketergantungan impor mengingat masih banyaknya kebutuhan yang datang dari pasar Indonesia," tutup Puspita

🌱
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan menjajaki peluang untuk mengerjakan smelter yang dimiliki oleh PT Timah di Nigeria. Kedua perusahaan ini menggandeng Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor (LPEI) atau Eximbank sebagai pemberi dukungan pembiayaan investasi senilai US$ 30 juta atau Rp 2,26 triliun.
Berdasarkan nota kesepahaman ketiga perusahaan tersebut, WIKA nantinya akan mengerjakan smelter PT Timah di Nigeria dengan metoda engineering, procurement dan construction (EPC).

Sejauh ini, PT Timah sudah mempunyai joint venture (JV) dengan partner lokal Nigeria untuk melakukan investasi smelter di Afrika ini. Nanti, WIKA akan menyampaikan proposal teknis dan biaya proyek. 
Keberhasilan WIKA untuk masuk ke pasar konstruksi di Nigeria merupakan wujud dukungan LPEI dari skema dan fasilitas pembiayaan untuk proyek-proyek infrastruktur dan konstruksi WIKA di Afrika. "Proyek tersebut akan menjadi karya perdana WIKA di Nigeria" kata kata Destiawan Soewardjono, Direktur WIKA, Minggu (14/10) dalam keterangan pers.
Proyek di luar negeri yang mendatangkan pendapatan dalam pendapatan dollar dan euro juga menjadi cara natural hedging bagi WIKA di tengah tren pelemahan rupiah terhadap dollar AS.
Penguatan mata uang dollar berimplikasi kepada kenaikan sejumlah harga material yang dibutuhkan oleh WIKA untuk sejumlah proyek yang dikerjakan. Tapi, selain hedging, WIKA juga memiliki umbrella contract untuk proyek-proyek single year, sehingga kenaikan harga tidak akan mempengaruhi kinerja
operasional perusahaan. Sedangkan untuk proyek-proyek multiyears umumnya dapat diajukan klaim atas kenaikan harga kepada owner.
Direktur Keuangan WIKA, A.N.S Kosasih mengatakan bahwa pada ajang dunia seperti ini adalah kesempatan promosi yang baik bagi WIKA dalam hal membuka peluang pembiayaan pembangunan infrastruktur baik di dalam negeri maupun di luar negeri
🌹

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusantara Infrastrukture Tbk (META) melalui anak usahanya PT Margautama Nusantara (MUN) bersama dengan dua mitranya yaitu PT Wijaya Karya Tbk (wiKA) dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) telah meneken nota kesepahaman untuk pembangunan proyek Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR).
Proyek BIUTR adalah jalan tol dalam kota Bandung dengan panjang mencapai 25,35 kilometer (km). Jalan bebas hambatan ini akan menghubungkan wilayah Pasteur – Cileunyi (Tol Cisumdawu) dan Gedebage (Tol Purbaleunyi). Total investasinya ditaksir mencapai Rp 10 triliun lebih.


Pembangunan rute Pasteur – Cileunyi akan melewati Gasibu, Pahlawan, Cicaheum, Ujung Berung, Cibiru. Sementara itu, pembangunan di ruas Ujung Berung juga akan dilanjutkan menuju Gedebage hingga terhubung.
Proyek BIUTR rencananya akan dibuat melayang (elevated road) di atas ruas jalan eksisting yang ada saat ini sehingga kapasitasnya menjadi dua kali lipat lebih banyak. Saat beroperasi nanti, BIUTR diyakini akan memecah konsentrasi kendaraan pada ruas jalan eksisting Kota Bandung yang dilalui.
Direktur Utama PT Margautama Nusantara Danni Hasan mengatakan, pihaknya telah dipercaya berbagai mitra stratgeis baik lokal maupun internasional untuk sama-sama terlibat dalam pembangunan jalan tol di Indonesia sejak 11 tahun yang lalu.
"Untuk proyek ini, perusahaan membentuk konsorsium bersama WIKA dan Summarecon untuk menciptakan konektivitas, khususnya dalam mengurai kemacetan di Kota Bandung." kata Danni dalam keterangan resminya, Sabtu (13/10).
Sebelumnya MUN fokus pada pengembangan wilayah Indonesia Timur di Kota Makassar dan Tangerang, kini Perusahaan memperluas area bisnisnya ke wilayah Jawa Barat dengan menginisiasi Proyek Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR). Langkah ini juga sekaligus menjadi bentuk kontribusi Perusahaan yang terus fokus dalam menciptakan konektivitas dalam mengembangkan dan membangun infrastruktur daerah.
Sementara itu, bagi Agung Budi Waskito selaku Direktur Operasi WIKA, pembangunan BIUTR merupakan langkah strategis perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya melalui investasi di jalan tol.
“WIKA merupakan pelaku utama pembangunan infrastruktur Indonesia yang telah memiliki pengalaman membangun sarana dan prasarana transportasi terintegrasi berikut pengembangan kawasan di berbagai wilayah Indonesia, oleh karenanya kami yakin hal ini akan menjadi perkuatan pada konsorsium ini dan peningkatan kualitas sarana prasarana transportasi di Bandung." ungkapnya.
WIKA telah memiliki portofolio investasi di jalan tol yang telah beroperasi diantaranya Jalan Tol Soreang – Pasir Koja, Jalan Tol Surabaya – Mojokerto. Salah satu proyek investasi yang tengah dibangun adalah Jalan Tol Serang – Panimbang dimana WIKA bertindak sebagai pemegang saham mayoritas di PT WIKA Serang – Panimbang sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Agung kemudian menyatakan kebanggaannya karena proyek BIUTR yang dibangun nanti akan menjadi ikon baru di Ibu Kota Provinsi Jawa Barat tersebut. Menurutnya, pengerjaan proyek-proyek ikonik telah menjadi ciri khas dari Perseroan.
Sementara Executive Director SMRA, Hindarko Hasan mengatakan, keputusan Summarecon untuk mulai ikut terlibat dalam pembangunan jalan tol dalam kota Bandung karena proyek tol tersebut memiliki sinergi dengan pengembangan township perusahaan di kota Bandung. "Summarecon mulai merintis bisnis jalan tol dengan ikut serta secara minoritas." katanya.

Saat ini, pihak MUN, WIKA dan SMRA sebagai Pemrakarsa proyek jalab bebas hambatan itu tengah memasuki proses penyusunan dokumen studi kelayakan (FS). Rencananya, pembangunan kontruksi jalan tol tersebut akan memakan waktu dua tahun (2019-2021) dengan masa konsesi selasa 45 tahun.


🍁
Bisnis.com, JAKARTA—Saham PT Alam Sutera Realty Tbk masih cenderung dalam tekanan yang tampak dari pergerakan harga hingga penutupan kemarin dengan pelemahan 10 poin atau 3,62% di level Rp266 dari hari sebelumnya pada posisi Rp276. Meskipun demikian, perusahaan masih memiliki potensi peningkatan kinerja dari beberapa langkah strategi pemasaran yang tengah dijalankan.
Sepanjang hari ini, harga saham emiten berkode ASRI itu bergerak di zona merah dengan harga terendah pada Rp260. Indeks konstruksi, properti dan realestat juga ditutup melemah 7,58 poin ke level Rp402,62 dibandingkan penutupan bursa hari kemarin (10/10).
Selain itu, IHSG juga terkoreksi cukup dalam 2,02% ke level Rp5.702,82 dari hari sebelumnya akibat dampak dari pelemahan bursa saham global secara serentak.
Kinerja keuangan ASRI pada semester I/2018 dari sisi pendapatan sebenarnya cukup baik dengan kenaikan 30,32% menjadi Rp2,1 triliun dari periode yang sama tahun 2017 hanya Rp1,68 triliun. Namun, sejalan dengan kenaikan pendapatan, beban usaha perusahaan juga mengalami kenaikan 24,01% (yoy) menjadi Rp230,63 miliar. Kenaikan ini berimbas kepada laba bersih ASRI yang melemah 26,87% menjadi Rp517 miliar jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sisi lain, kinerja ASRI ke depan berpotensi menguat salah satunya berasal dari pengembangan kawasan strategis Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali dan properti di sekitarnya serta pertemuan International Monetary Fund (IMF) di Bali juga diyakini mampu mendongkrak kinerja emiten ini.
Sampai dengan September 2018, ASRI meraih marketing sales sebesar Rp3,62 triliun atau setara 90,5% dari target perusahaan tahun 2018 sebesar Rp4 triliun. Berbagai upaya dilakukan ASRI agar target marketing sales 2018 terpenuhi juga dilakukan dengan mengandalkan penjualan produk-produk exsisting.
Produk Baru
Tidak hanya itu perusahaan juga akan meluncurkan dua produk baru di semester II/2018 ini yaitu di Kawasan Alam Sutera Serpong dan Suvarna Sutera. Dua proyek tersebut diperkirakan mampu menambah pendapatan ASRI masing-masing sekitar Rp600 miliar dan Rp700 miliar.
Harga saham ASRI cenderung lebih murah dengan P/E ratio sebesar 5,02 kali jika dibandingkan dengan indeks konstruksi, properti dan realestat dengan P/E ratio 10,82 kali.
Dari sisi teknikal, harga saham ASRI di tutup di bawah kurva MA 200 dan berisiko tertekan dalam jangka pendek. Di sisi lain Indikator Relative Strength Index menunjukkan saham ASRI berada di level 30,92 dan cenderung mengarah ke area oversold.
Sumber: Bloomberg
*) Dyah Ayu Kartika, analis Bisnis Indonesia Resources Center
🌷
Bisnis.com, JAKARTA—Pencabutan izin reklamasi pantai utara Jakarta oleh Pemerintan Provinsi belum berdampak terhadap pergerakan saham sejumlah emiten yang memiliki rancangan proyek di pulau buatan tersebut.

Ketiga emiten itu ialah PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN), PT Intiland Development Tbk. (DILD), dan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (PJAA).

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menyampaikan, pengumuman pencabutan izin reklamasi 13 pulau oleh Gubernur DKI Jakarta belum memengaruhi harga saham ketiga emiten tersebut. Pasalnya, pergerakan harga saham cenderung wajar.

“Harga saham masing-masing emiten tidak mengalami penurunan signifikan. Jadi, dapat disimpulkan sentimen itu cenderung minim,” tuturnya saat dihubungi, Kamis (27/9/2018).

Pada penutupan perdagangan hari ini, saham APLN merosot 3 poin atau 2% menjadi Rp147. Harga sudah melesu 30% secara year to date (ytd).

Dalam waktu yang sama, saham DILD ditutup serupa seperti hari sebelumnya di level Rp294. Harga terkoreksi 16% secara ytd. Saham PJAA malah tidak bergerak sama sekali, sehingga bertahan di posisi Rp1.260. Sahamnya sudah melorot 4,55% sepanjang 2018.

Nafan menyebutkan, kendati kurang terimbas dalam pergerakan saham, dampak pencabutan izin sedikit banyak memengaruhi kinerja fundamental. Emiten sudah keluar sejumlah modal, tetapi malah tidak bisa mengambil keuntungan dari proyek tersebut.

Kepala Riset Narada Kapital Indonesia Kiswoyo Adi Joe menyampaikan, sentimen pencabutan izin reklamasi berdampak minim terhadap saham emiten terkait disebabkan proses isu yang sudah berlangsung sejak lama.

Hal itu membuat manajemen emiten tidak terlalu berharap proyek reklamasinya dapat berlanjut. Di sisi lain, pelaku pasar sudah mempertimbangkan prospek perusahaan tanpa menyertakan proyek pulau buatan itu.

“Emiten sudah tidak terlalu banyak berharap, karena menunda investasi reklamasi ini sudah lama, tetapi karena kebijakan berubah-ubah mereka wait and see. Akhirnya, menurut manajemen kalau jalan syukur, enggak ya gapapa,” imbuhnya.

🌽

Merdeka.com - Optimisme para pencari rumah pada semester II-2018 diprediksi masih tinggi. Sebanyak 6 dari 10 orang berencana membeli rumah pada paruh kedua tahun ini, baik rumah baru maupun rumah bekas. Data ini merupakan hasil Survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2018.
Survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2018 ini ditujukan untuk mengetahui respons pasar dari sisi permintaan sekaligus untuk menciptakan transparansi informasi untuk konsumen. Survei ini melengkapi Rumah.com Property Index yang menyajikan lebih dari 400.000 data properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.
Sebanyak 63 persen dari 1000 responden survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2018 mengaku berniat membeli rumah pada semester kedua 2018 ini. Menariknya, mayoritas responden yang berencana membeli rumah berasal dari golongan berpenghasilan di bawah Rp 7 juta per bulan.
Dalam survei tersebut, sebanyak 53 persen responden yang berencana membeli rumah memiliki penghasilan di bawah Rp 7 juta per bulan. Sementara itu, sebanyak 30 persen memiliki penghasilan berkisar Rp 7 juta hingga Rp 15 juta, dan sisanya berpenghasilaan di atas Rp 15 juta.
Head of Marketing Rumah.com, Ike N. Hamdan mengatakan bahwa hasil survei ini sekaligus mengindikasikan kondisi ekonomi dan khususnya pasar properti tahun 2018 stabil. Masyarakat dengan penghasilan di bawah Rp 7 juta pun optimistis akan membeli rumah di semester kedua 2018.
"Harga properti memang tidak bisa dibilang murah, tetapi berbagai kebijakan pemerintah seperti pelonggaran aturan Loan to Value (LTV) atau besaran rasio uang muka memudahkan siapapun untuk memiliki rumah. Kalau dulu uang muka paling rendah 15 persen, sekarang pengembang bisa menawarkan uang muka hingga serendah 5 persen, bahkan tanpa uang muka," jelasnya.
Kebijakan terbaru dari pemerintah membebaskan pengembang untuk mengatur besaran uang muka. Kebijakan yang diterbitkan bulan Juli 2018 lalu ini terutama diterapkan pada pencari rumah pertama, yakni orang yang belum memiliki rumah. Sementara untuk orang yang hendak membeli rumah kedua dan seterusnya dikenai uang muka mulai dari 10 persen.
Selaras dengan fakta di lapangan, responden survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H2-2018 yang berencana membeli rumah berasal dari kalangan pembeli rumah pertama, atau yang akrab dikenal dengan istilah first time buyers. Hasil survei menunjukkan bahwa 57 persen responden yang berencana membeli rumah sepanjang Juli-Desember 2018 merupakan kalangan first time buyers.
Sementara sebanyak 16 persen berasal dari kalangan upgrader, atau orang yang ingin berganti rumah ke skala yang lebih besar atau lebih baik, dari segi harga, luas rumah, maupun lokasi yang lebih strategis. Sisanya 15 persen yang hendak membeli rumah tambahan untuk investasi.
Ketika ditanya seputar rumah yang akan dibeli, sebanyak 50 persen responden yang berniat membeli rumah di paruh kedua tahun ini tidak mempermasalahkan antara jenis rumah baru atau rumah seken. Sementara itu, ada 45 persen yang hanya tertarik membeli rumah baru, dan ada 5 persen responden yang tertarik hanya pada rumah seken.
Selaras dengan tingkat penghasilan, mayoritas responden yang mencari rumah mengincar rumah dengan harga di bawah Rp 750 juta, yakni sebesar 79 persen dari total responden yang mencari rumah.
Country Manager Rumah.com, Marine Novita menjelaskan bahwa di kota besar seperti JakartaSurabaya, Medan, dan lainnya, tentu sulit untuk mendapatkan rumah dengan harga di bawah Rp 750 juta. Konsekuensinya adalah membeli apartemen dengan ukuran kecil atau rumah di perbatasan kota.
Bagi sebagian besar orang, penghalang utama membeli rumah bukanlah harga, melainkan minimnya informasi pembiayaan dan cara-cara transaksi. Hal ini wajar karena membeli properti melibatkan uang dalam jumlah besar. [idr]
🌹
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi tren suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang menanjak sedikit banyak akan mempengaruhi industri properti. Pasalnya nasabah kredit konsumer seperti kredit kepemilikan rumah (KPR) akan cenderung lebih sensitif terhadap kenaikan bunga.
William Hartanto, Analis Panin Sekuritas menilai walaupun ini bisa menjadi sentimen negatif bagi saham properti, nyatanya emiten maupun market sudah antisipasi terkait sentimen ini.

“Pastinya KPR naik akan mempengaruhi, tapi jangan lupa kita sudah ada relaksasi LTV, bisa jadi penyeimbang,” ujar William kepada Kontan.co.id, Jumat (28/9).
Di sisi lain beberapa saham seperti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) sudah secara valuasi harga sudah ada di posisi yang cukup murah untuk dikoleksi.
“PT Intiland Developmnent Tbk (DILD) masih downtrend, saya lebih sarankan wait and see, sedangkan untuk CTRA sudah bisa dikoleksi dengan target harga hingga akhir tahun Rp 1.000 per saham,” ujar William.
🍁

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian PUPR mengalokasikan Rp1,93 triliun dalam RAPBN 2019 untuk menyelesaikan pembangunan tiga proyek jalan tol bagian pemerintah yang masuk dalam rencana pengoperasian pada tahun depan.

Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sugiharyanto mengatakan bahwa anggaran tersebut rencananya dipakai untuk melanjutkan pembangunan jalan tol dengan total panjang 8,60 kilometer di tiga ruas tol, yakni Cileunyi—Sumedang—Dawuan (Cisumdawu), Balikpapan—Samarinda (Balsam), dan Manado—Bitung.


“Alokasi untuk ketiganya berbentuk VGF [viability gap fund], dukungan pemerintah pada ketiga ruas tol itu,” katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Sayangnya, Sugiharyanto tidak memerinci besaran nilai APBN yang dialokasikan untuk tiap-tiap ruas tersebut.

Berdasarkan catatan Bisnis, tahun depan, ketiga proyek strategis nasional tersebut ditargetkan sudah dapat beroperasi.

Berdasarkan data pemantauan Badan Pengatur Jalan Tol per Agustus 2018, dukungan pemerintah pada tol Balsam meliputi seksi 1 (Balikpapan—Samboja) dan seksi 5 (Balikpapan—Sepinggan) dengan total panjang mencapai 33,12 km.

Saat ini, realisasi konstruksi pada seksi 1 sudah mencapai 87,60%, sedangkan seksi 5 mencapai 49,40%.

Pendanaan pada seksi 1 dilakukan secara bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan alokasi APBD sebesar Rp1,50 triliun, sedangkan APBN sebesar Rp271 miliar.

Sementara itu, pada seksi 6 pendanaan bersumber dari pinjaman China dengan nilai kontrak untuk pembangunan mencapai Rp848,50 miliar.

Pengusahaan jalan tol tersebut dilakukan oleh PT Jasamarga Balikpapan Samarinda dengan total biaya investasi Rp9,97 triliun dan total panjang 99,35 km. Secara total, progres pembangunan konstruksi yang merupakan bagian badan usaha jalan tol (BUJT) dan pemerintah mencapai 66,69%.





Pada tol Manado—Bitung, dukungan konstruksi pemerintah dialokasikan untuk seksi 1 sepanjang 14,90 km dengan realisasi konstruksi saat ini baru mencapai 23,7%. Seksi 1 terdiri atas dua segmen yakni segmen 1A Maumbi—Suwaan dan segmen 1B Sukur—Tumaluntung.

Pendanaan untuk mendukung konstruksi bagian pemerintah dilakukan dengan cara APBN dan pinjaman China sebesar Rp1,24 triliun dalam rencana 2015—2019 untuk seksi 1A sepanjang 6,10 km. Secara total, kebutuhan dana untuk ruas bagian pemerintah adalah Rp3,61 triliun.

Pengusahaan jalan tol tersebut dilakukan oleh PT Jasamarga Manado Bitung dengan total biaya investasi mencapai Rp5,12 triliun untuk total panjang 39,39 km. Secara total, progres pembangunan konstruksi mencapai 42,34 %.





Sementara itu, progres konstruksi tol Cisumdawu bagian pemerintah sepanjang 29,10 km secara total baru mencapai 41,62%.

Perinciannya, pembangunan untuk seksi 1 belum ada progres konstruksi, sedangkan seksi 2 fase 1 sudah mencapai 100% dan fase 2 mencapai 48,10%. Pembangunan ruas bagian pemerintah tersebut pun menggunakan APBN dan pinjaman China.

Pengusahaan jalan tol Cisumdawu dilakukan oleh PT Citra Karya Jabar Tol yang saham mayoritasnya dimiliki oleh PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. Perkiraan biaya investasi pada proyek dengan total panjang 60,10 km tersebut mencapai Rp8,40 triliun.
🌾

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan rampungnya jaringan tol Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2) akan memperlancar mobilitas komuter baik dari Jakarta maupun kota-kota di sekitarnya.
Selain itu, Basuki mengatakan tol JORR 2 juga dapat memperlancar distribusi barang sehingga akan menurunkan biaya logistik dan harga-harga bahan pokok dalam negeri.
“Insya Allah pada tahun 2019, JORR 2 akan siap dioperasikan sehingga akan memperlancar mobilitas kaum urban dan meningkatkan aktivitas ekonomi," kata Basuki, dikutip dari keterangan resmi, Minggu (16/9/2018).
Salah satu ruas tol bagian JORR II yang tengah dalam tahap konstruksi yakni Kunciran–Serpong sepanjang 11,14 km yang progres pembangunannya sudah mencapai 66% per September 2018.
Pembebasan lahan ruas tol tersebut sudah mencapai 97% dan ditargetkan dapat seluruhnya rampung pada Oktober 2018. Saat ini, terdapat delapan bidang tanah yang pembebasan lahannya masih belum selesai, tujuh bidang tanah berada di Kelurahan Pakujaya dan satu bidang tanah di Kelurahan Pondok Jagung Timur di Kota Tangerang Selatan.
Pengusahaan tol ini dilakukan oleh PT. Marga Trans Nusantara dengan nilai investasi sebesar Rp 2,4 triliun. Kepemilikan sahamnya dipegang oleh PT. Jasa Marga Tbk sebesar 60%, PT. Astratel Nusantara sebesar 30%, dan PT. Transutama Arya Sejahtera 10%.
Nantinya, ruas ini akan terkoneksi dengan ruas Tol Tangerang--Merak dan Tol Jakarta--Serpong yang sudah beroperasi.
Selain Kunciran--Serpong, dua ruas tol JORR lainnya yaitu Batuceper – Kunciran – Cengkareng (Bandara Soekarno Hatta) sepanjang 14,19 km dan tol Cinere-Serpong sepanjang 10,14 km juga ditargetkan dapat beroperasi tahun 2019. Saat ini, kedua ruas tersebut juga tengah dalam progres konstruksi.
🍊






KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Likuditas PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) semakin tipis. Moody's pun mengubah outlook perusahaan ini dari stabil menjadi negatif.
Moody's memprediksi, likuiditas ASRI akan mengalami pelemahan dalam jangka waktu 12 bulan hingga 18 bulan ke depan. Selain itu, ASRI disinyalir akan kesulitan menghadapi risiko refinancing lantaran dianggap tidak memiliki rencana konkret untuk membayar obligasi senilai US$ 235 juta yang jatuh tempo pada Maret 2020 mendatang.


Moody's juga menilai kondisi pasar indonesia seperti pelemahan rupiah dan kenaikan suku bunga bakal menjadi tantangan bagi ASRI untuk melunasi utang-utangnya. 
Nilai kas dan setara kas ASRI masih di luar ekspektasi Moody's. Pada periode enam bulan pertama tahun ini, ASRI memiliki kas setara kas Rp 904 miliar. Sementara ekspektasi Moody's, ASRI bisa menghasilkan Rp 1 triliun hingga Rp 1,7 triliun dalam bentuk uang tunai dari operasi selama 12-18 bulan ke depan. 
Moody's memperkirakan ASRI tak akan mampu mencapai target itu sehingga akan sulit menutup pembayaran obligasi pada tahun 2020 nanti.
Analis Phintraco Sekuritas Valdi Kurniawan mengatakan, salah satu hal yang mendasari Moody's menurunkan outlook ASRI dari stabil menjadi negatif adalah current ratio yang hanya sebesar 0.74% atau di bawah 1%.
"Mengingat DER yang masih di kisaran 1,31%, maka diperkirakan current ratio yang berada di bawah 1% tersebut disebabkan oleh penurunan di sisi aset lancar, salah satunya adalah kas dan setara kas yang turun 5,85% yoy menjadi Rp 676.49 miliar," ungkapnya, Kamis (13/9).
Valdi melanjutkan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh ASRI untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya refinancing melalui penerbitan obligasi atau surat utang baru. Namun ia melihat aksi ini cukup beresiko mengingat ASRI tetap memiliki beban bunga untuk penerbitan obligasi atau surat utang baru.
"Di sisi lain, kondisi pasar properti di Indonesia belum terlalu kondusif. Pertumbuhan harga rumah yang relatif terbatas dalam 2 tahun terakhir dan kecenderungan kenaikan suku bunga acuan mendasari hal tersebut," tambahnya.

Valdy bilang, alternatif lain yang relatif lebih aman ialah menawarkan lahan-lahan yang dimilikinya ke pengembang lain untuk dikembangkan. "Hal ini dapat meningkatkan kas dan setara kas perseroan," tandasnya.
🌲

JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) sebagai salah satu anggota Konsorsium Kontraktor Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung (HSRCC) mempercepat konstruksi setelah China Development Bank (CDB) mencairkan kredit tahap kedua sebesar USD274,8 juta atau setara dengan Rp3,847 triliun pada Kamis (30/8) lalu.

Dari total pencairan tahap kedua tersebut, 60% diantaranya atau sebesar USD165,2 juta dialokasikan sebagai pelunasan uang muka kepada EPC Kontraktor dalam hal ini HSRCC. Sebelumnya, pihak CDB telah memberikan pinjaman perdana sebesar USD170 juta pada akhir April lalu.

Optimisme ini dikemukakan oleh Direktur Utama WIKA, Tumiyana. Pencairan tahap kedua ini semakin menumbuhkan kepercayaan stakeholders pada proyek pembangunan transportasi kereta masa depan yang akan menghubungkan dua kota megapolitan, Jakarta dan Bandung.

"Tantangan ke depan adalah bagaimana WIKA sebagai bagian dari konsorsium dapat mendorong percepatan pembangunan kereta cepat secara tepat waktu, tepat mutu dan biaya," terang Tumiyana dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (3/9/2018).

🌹
bisnis.com: Peta pemegang konsesi jalan tol mengalami perubahan drastis dalam 5 tahun terakhir. Para pemain baru bermunculan, baik dari perusahaan pelat merah maupun kalangan swasta. Pembangunan infrastruktur yang masif turut memantik minat para debutan berkecimpung di bisnis pengusahaan jalan tol.
Niat pemain baru patut diacungi jempol. Maklum, bisnis jalan tol bukanlah bisnis gampangan. Badan usaha jalan tol (BUJT) perlu mempunyai nafas panjang karena tingkat pengembalian modal di sektor infrastruktur memang tergolong lama, di atas 5 tahun. Tidak seperti kendaraan yang melaju kencang, di jalan tol uang justru berputar lambat.
Saat ini, ada 13 ruas jalan tol yang dimiliki badan usaha swasta dengan porsi kepemilikan di atas 25%. Panjang ruas tol milik mereka tercatat 416,62 kilometer atau 35% dari total panjang 44 ruas tol yang beroperasi sejauh 1.172 kilometer. Kiprah swasta yang memegang konsesi jalan tol yang sudah beroperasi terbilang cukup lama, dimulai dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP), PT Bangun Tjipta Sarana, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), dan Astra Infra.
CMNP tercatat sebagai perusahaan swasta pertama yang mengusahakan jalan tol. Perusahaan itu memulai kiprahnya pada 1989 dengan mengoperasikan jalan tol Wiyoto Wiyono.
Langkah CMNP kemudian disusul META. Pada ruas tol Makassar Seksi 4 (2008) dan PT Bangun Tjipta Sarana pada ruas Kebon Jeruk—Penjaringan atau JORR W1 (2010). Sebelumnya, Astra mengakuisisi saham operator tol Tangerang—Merak milik PT Marga Mandalasakti sejak 2005 secara bertahap.
Sejak 2 tahun lalu, para taipan properti merengsek ke bisnis jalan tol, dimulai dari PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) yang menginisiasi ruas tol Serpong—Balaraja. Kini, para tuan tanah lain juga menyusul, Alam Sutera, Hanson, dan Gama Land.
BUKAN HAL BARU
Country Head of Deloitte Infrastructure & Capital Projects Bernardus R. Djonoputro menilai bahwa skema pengusahaan jalan tol sebagai salah satu sektor infrastruktur yang matang sehingga keterlibatan swasta bukan hal baru. Beberapa konglomerasi juga pernah berkecimpung di bisnis tol kendati kemudian melakukan divestasi. Misalnya, kelompok usaha Bakrie yang pernah memegang ruas tol Kanci—Pejagan dan Bogor—Sukabumi.
Menurut Bernardus, partisipasi perusahaan properti di bisnis jalan tol amat terkait dengan pengembangan lahan. Sebuah kawasan akan lebih bernilai bila mendapat tambahan akses transportasi, baik jalan, jalur kereta, maupun simpul transportasi lainnya.
"Sebagai pemilik lahan dan kawasan, mereka akan tertarik ke sana [jalan tol] untuk ikut serta karena itu akan membantu mereka walaupun aturan jalan itu punya pemerintah," jelasnya kepada Bisnis, pekan lalu.
Berdasarkan catatan Bisnis, saat ini ada tiga ruas tol yang diusulkan swasta sudah memulai tahap konstruksi. Ketiga ruas itu yakni 6 Ruas Tol Dalam Kota Jakarta besutan PT Jakarta Tollroad Development, Depok—Antasari yang diusulkan CMNP, dan Serpong—Balaraja garapan konsorsium BSDE, Astra, dan Kompas Gramedia.
Sementara itu, enam ruas tol dengan sepanjang 232 kilometer juga sudah masuk ke meja BPJT sebagai usulan badan usaha. Dua ruas tol bahkan sudah mendapat persetujuan prakarsa dan siap dilelang. Bila usulan terus bergulir, investasi jalan tol senilai Rp78 triliun diperkirakan mengucur.
Bila menarik waktu 5 tahun terakhir, aksi jual beli konsesi memang kerap terjadi.
PT Waskita Toll Road, misalnya, mengakuisisi konsesi tol milik Grup MNC pada 2015. Pada tahun yang sama, Waskita Toll Road juga mencaplok
🌻

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) meningkat. Dalam laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ASRI melaporkan  pertumbuhan penjualan sebesar 30,35% selama semester I 2018 dibandingkan periode  sama tahun lalu.
Emiten properti berkode saham ASRI itu membukukan penjualannya sebesar Rp 2,19 triliun. Namun kenaikan penjualan ternyata diikuti pula oleh kenaikan beban pokok penjualan hingga 47,17%. 
Beban pokok penjualan ASRI menjadi Rp 823,33 miliar di semester I 2018 dari  sebesar Rp 559,42 miliar pada semester I 2017.
Alhasil, laba periode berjalan Alam Sutera turun hingga 27,02% dibanding periode  sama tahun lalu menjadi Rp 517,79 miliar dari  Rp 709,52 miliar di semester I 2017.
Laba per saham ASRI juga tercatat menurun menjadi Rp 26,33. Padahal semester I 2017 lalu, laba per saham ASRI mencapai Rp 35,99.

Hingga semester I tahun 2018, Alam Sutera memiliki total aset senilai Rp 20,98 triliun dengan total liabilitas Rp 11,89 triliun dan total ekuitas Rp 9,09 triliun.
🍉

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menggenjot kredit di sektor perumahan demi menopang pertumbuhan ekonomi. Perumahan dinilai menjadi sektor yang paling tahan terhadap krisis.

Direktur PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Dasuki Amsir mengatakan, sektor yang biasanya terkena imbas gejolak krisis global yakni terkait dengan sektor ekspor dan impor karena tergantung nilai kurs dolar.


Namun untuk sektor perumahan tidak berimbas, karena hampir semua komponen terkait pembangunan perumahan umumnya berasal dari industri lokal dan transaksinya menggunakan rupiah.

“Sektor perumahan masih kuat dan minim terdampak ekonomi global karena hampir seluruh elemen untuk pembangunan masih menggunakan hasil lokal," kata Dasuki dalam keterangannya, Senin (20/8/2018).

Dasuki menambahkan, Indonesia sudah pernah mengalami masa krisis ekonomi seperti terjadi pada tahun 1998 dan tahun 2008. Pada masa krisis seperti itu, sektor perumahan khususnya menengah bawah tetap jalan dan menjadi motor penggerak pembangkit perekonomian. Ini karena pembangunan perumahan itu terkait langsung dengan lebih dari 117 industri.

Menurut dia, bila pembangunan perumahan bergerak maka 117 industri terkait dari hulu ke hilir juga akan bergerak dan ini berujung pada ekonomi nasional.

Menurut Dasuki, karena fokus bisnis Bank BTN pada pembiayaan sektor perumahan dan industri turunannya, maka krisis global yang terjadi saat ini tidak secara signifikan berimbas pada bisnis perseroan.

“Kalau rumah subsidi tidak ada konten dari luar karena hampir semuanya lokal, jadi demand tetap kuat artinya Bank BTN tidak terlalu pengaruh asal kita fokus pada bisnis perumahan,” jelasnya.





Rumah Bersubsidi.
Capaian program Satu Juta Rumah selama tiga tahun (2015-2017), telah tercapai 2,49 juta unit.
Berdasarkan kinerja Bank BTN Semester I 2018, menurut Dasuki dengan aset BTN yang sebesar Rp 268 triliun, maka jumlah tersebut naik 104 persen dibandingkan total aset pada tahun 2013 yang hanya Rp 131 triliun.

Untuk penyaluran kredit juga sudah naik lebih dari 100 persen dari Rp 100 triliun pada 2013 menjadi Rp 211 triliun pada semester I/2018.

Sedangkan untuk total dana pihak ketiga (DPK) juga melonjak signifikan dari Rp 96 triliun pada 2013, kini pada akhir Juni 2018 angkanya sudah mencapai Rp 189 triliun.


“Setiap tahunnya pertumbuhan bisnis BTN selalu di atas rata-rata industri. Maka wajar kita mendapatkan penghargaan bank yang berkinerja terbaik dalam sepuluh tahun terakhir tersebut,” pungkas dia. 


🌷
JAKARTA sindonews- Sektor perumahan dinilai menjadi sektor yang paling tahan terhadap krisis. Bahkan bisa menjadi motor penggerak bagi kebangkitan ekonomi. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) dengan core business pembiayaan perumahan optimis kinerja perusahaan on the track

Direktur BTN Dasuki Amsir mengatakan, sektor yang biasanya terkena imbas gejolak krisis global yakni terkait dengan sektor ekspor dan impor karena tergantung nilai kurs dolar. Namun untuk sektor perumahan tidak berimbas, karena hampir semua komponen terkait pembangunan perumahan umumnya berasal dari industri lokal dan transaksinya menggunakan rupiah. 

“Sektor perumahan masih kuat dan minim terdampak ekonomi global karena hampir seluruh elemen untuk pembangunan masih menggunakan hasil lokal," kata Dasuki dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (20/8/2018).

Dasuki menambahkan, Indonesia sudah pernah mengalami masa krisis ekonomi seperti terjadi pada tahun 1998 dan tahun 2008. Pada masa krisis seperti itu, sektor perumahan khususnya menengah bawah tetap jalan dan menjadi motor penggerak pembangkit perekonomian. 

🌹


Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan pengembang properti PT Agung Podomoro Land Tbk membukukan kinerja menurun pada semester I 2018. Dilaporkan, perusahaan tersebut mengalami penurunan penjualan dan pendapatan usaha sebesar 36,5 persen dibanding semester yang sama di tahun sebelumnya.
Pada paruh pertama 2017, Agung Podomoro Land mencatat penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 3.934 miliar dengan rincian penjualan Rp 3.110 miliar dan sewa dan lain-lain sebesar Rp 824,5 miliar.
Terkini, penjualan dan pendapatan usaha Agung Podomoro Land turun menjadi Rp 2.497,3 miliar atau sebesar 36,5 persen. Lebih lanjut, penjualan merosot 41,9 persen menjadi Rp 1.806,2 miiar.
Sementara sewa dan lain-lain turun 16,1 persen menjadi Rp 691,1 miliar. Perusahaan menyebut penurunan tersebut diakibatkan oleh penjualan Pullman Jakarta Cenral Park kepada REITs pada Desember 2017.
Laba kotor yang dibukukan turut merosot sampai 45,3 persen menjadi sebesar Rp 1.117,1 miliar dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yaitu Rp 2.040,9 miliar. Laba komprehensif ikut jatuh sampai 89,6 persen dari Rp 1.084 miliar di tahun lalu, menjadi Rp 113,1 di semester 1 2018.
Untuk laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesasr Rp 4,8 miliar, turun 100,7 persen dari tahun lalu yang angkanya mencapai Rp 701,6 miliar.
Agung Podomoro Land membukukan laba komprehensif dari penjualan lahan industri sebesar Rp 809,6 miliar dan melakukan penjualan lahan industri senilai Rp 1.387,4 miliar tahun lalu.
Sementara, perusahaan membukukan penjualan pemasaran (marketing sales) sebesar Rp 1.422,6 miliar pada semester 1 2018, turun 40,1 persen dari Rp 2,374 pada periode yang sama tahun lalu. 
1 dari 2 halaman

Agung Podomoro Land Bukukan Pendapatan Rp 7 Triliun Sepanjang 2017




































































PT Agung Podomoro Land Tbk membukukan kinerja positif sepanjang 2017. Penjualan dan pendapatan usaha perseroan tercatat Rp 7 triliun sepanjang 2017, meningkat 17,2 persen dari periode yang sama 2016.
Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro Land Justini Omas menjelaskan, penjualan Agung Podomoro Land naik 22,4 persen dari Rp 4,36 triliun pada 2016 menjadi Rp 5,34 triliun pada 2017.
"Sedangkan pendapatan berulang juga meningkat 3,5 persen dari Rp 1,63 triliun yang dibukukan pada 2016 menjadi Rp 1,69 triliun dibukukan pada 2017," jelas dia dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 2 April 2018.
Dari pendapatan tersebut Agung Podomoro Land membukukan laba kotor sebesar Rp 3,42 triliun, meningkat 13,1 persen dibandingkan Rp 3,02 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan untuk laba komprehensif meningkat 94,8 persen dari Rp 961 miliar pada 2016 menjadi Rp 1,87 triliun pada 2017 dengan marjin 26,6 persen.
Untuk laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 108,3 persen dari Rp 653 miliar pada 2016 menjadi Rp 1,36 triliun pada 2017 dengan marjin 19,3 persen.
Agung Podomoro Land memiliki 42 anak usaha, 11 entitas dengan kepemilikan tidak langsung melalui anak usaha, serta tiga entitas asosiasi di bidang properti di Jakarta, Karawang, Bandung, Bali, Balikpapan, Batam, Makassar dan Medan.
🍁

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah volatilitas pasar, saham konstruksi dan properti menunjukkan tren penguatan. Mengutip Bloomberg,  sepanjang bulan ini hingga Senin (23/7), indeks sektor konstruksi dan properti naik 3,39%, ketiga terbaik di Bursa Efek Indonesia.
Optimisme sektor properti juga tercermin dari moncernya kinerja dua emiten pendatang baru. Jaya Sukes Makmur (RISE) dan  Pollux Properti (POLL) masing-masing melejit 205,52% dan 141,46%.
Kinerja saham big caps, seperti Sentul City (BKSL) juga moncer dengan naik 13,64% pada bulan ini. Pakuwon Jati (PWON) juga menguat 5,92%.
Meski demikian, sejumlah saham masih terkoreksi, seperti, Bumi Serpong Damai (BSDE) yang turun 9,90%.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menyebut, sektor properti sedang bullish consolidation. Beberapa emiten properti menikmati marketing sales yang tinggi.
Hal ini mengindikasikan sektor properti sebenarnya tidak lesu. “Pelonggaran aturan loan to value (LTV) jadi sentimen positif penggerak sektor properti, sehingga rebound," ungkap Nafan, kemarin.
Tapi, Hadrian Maynard, Head of Marketing Universal Broker Indonesia, mengingatkan, kenaikan ini masih bersifat jangka pendek. Menurut dia, secara teknikal pergerakan saham belum menembus level konfirmasi atau masih dalam tahap konsolidasi.
Nafan menjagokan BSDE, PWON dan Alam Sutera (ASRI). Menurut dia, meski saham BSDE masih turun, tapi marketing sales konsisten stabil. Emiten ini juga punya banyak landbank untuk mengembangkan proyek residensial dan komersial.
Sementara, PWON punya apartemen yang bisa meningkatkan pendapatan berulang atau recurring income.
ASRI mengembangkan kawasan strategis Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali dan properti di sekitarnya. Pertemuan IMF di Bali berpotensi memoles kinerja emiten ini.
Nafan antara lain merekomendasikan beli BSDE, PWON dan ASRI. Target harga masing-masing di Rp 1.630, Rp 625 dan Rp 416 per saham.
Kemarin, PWON ditutup di Rp 555, BSDE Rp 1.410 dan ASRI level Rp 326 per saham.
🌱

Comments

  1. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.

    Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.

    Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

    Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan

    Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.

    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com

    Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.

    Sepatah kata cukup untuk orang bijak.

    ReplyDelete
  2. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Dian Pelangi dari Jakarta di Indonesia, saya seorang perancang busana dan saya ingin menggunakan media ini untuk memberi tahu semua orang agar berhati-hati mendapatkan pinjaman di internet, jadi banyak pemberi pinjaman di sini adalah penipu dan mereka ada di sini. menipu Anda dengan uang hasil jerih payah Anda, saya mengajukan pinjaman untuk sekitar Rp900.000.000 wanita di Malaysia dan saya kehilangan sekitar 29 juta tanpa mengambil pinjaman, saya membayar hampir 29 juta masih saya tidak mendapatkan pinjaman dan bisnis saya Tentang menabrak karena hutang.

    Sebagai pencarian saya untuk perusahaan pinjaman pribadi yang andal, saya melihat iklan online lainnya dan nama perusahaan itu adalah PERUSAHAAN PINJAMAN DUNIA. Saya kehilangan 15 juta bersama mereka dan sampai hari ini, saya tidak pernah menerima pinjaman yang saya usulkan.

    Ya Tuhan, teman-teman saya yang mengajukan pinjaman juga menerima pinjaman seperti itu, memperkenalkan saya ke perusahaan yang dapat dipercaya di mana Mrs. Christabel bekerja sebagai manajer cabang, dan saya mengajukan pinjaman sebesar Rp900.000.000 dan mereka meminta kredensial saya, Dan setelah itu mereka selesai memverifikasi rincian saya, pinjaman itu disetujui untuk saya dan saya pikir itu hanya lelucon, dan mungkin ini adalah salah satu tindakan curang yang membuat saya kehilangan uang, tetapi saya tertegun. Ketika saya mendapatkan pinjaman saya dalam waktu kurang dari 6 jam dengan suku bunga rendah 1% tanpa jaminan.

    Saya sangat senang bahwa ALLAH menggunakan teman saya yang menghubungi mereka dan memperkenalkan saya kepada mereka dan karena saya selamat dari membuat bisnis saya melonjak di udara dan dilikuidasi dan sekarang bisnis saya terbang tinggi di Indonesia dan tidak ada yang akan mengatakannya. tahu tentang perusahaan fashion.

    Jadi saya menyarankan semua orang yang tinggal di Indonesia dan negara lain yang membutuhkan pinjaman untuk satu tujuan atau yang lain untuk menghubungi
    Ibu Christabel melalui email: (christabelloancompany@gmail.com)

    Anda masih dapat menghubungi saya jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut melalui email: (lianmeylady@gmail.com)

    Terima kasih sekali lagi untuk membaca kesaksian saya, dan semoga Tuhan terus memberkati kami dan memberi kami umur panjang dan kehidupan yang makmur dan semoga Tuhan melakukan pekerjaan baik yang sama dalam hidup Anda.

    ReplyDelete
  3. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Dian Pelangi dari Jakarta di Indonesia, saya seorang perancang busana dan saya ingin menggunakan media ini untuk memberi tahu semua orang agar berhati-hati mendapatkan pinjaman di internet, jadi banyak pemberi pinjaman di sini adalah penipu dan mereka ada di sini. menipu Anda dengan uang hasil jerih payah Anda, saya mengajukan pinjaman untuk sekitar Rp900.000.000 wanita di Malaysia dan saya kehilangan sekitar 29 juta tanpa mengambil pinjaman, saya membayar hampir 29 juta masih saya tidak mendapatkan pinjaman dan bisnis saya Tentang menabrak karena hutang.

    Sebagai pencarian saya untuk perusahaan pinjaman pribadi yang andal, saya melihat iklan online lainnya dan nama perusahaan itu adalah PERUSAHAAN PINJAMAN DUNIA. Saya kehilangan 15 juta bersama mereka dan sampai hari ini, saya tidak pernah menerima pinjaman yang saya usulkan.

    Ya Tuhan, teman-teman saya yang mengajukan pinjaman juga menerima pinjaman seperti itu, memperkenalkan saya ke perusahaan yang dapat dipercaya di mana Mrs. Christabel bekerja sebagai manajer cabang, dan saya mengajukan pinjaman sebesar Rp900.000.000 dan mereka meminta kredensial saya, Dan setelah itu mereka selesai memverifikasi rincian saya, pinjaman itu disetujui untuk saya dan saya pikir itu hanya lelucon, dan mungkin ini adalah salah satu tindakan curang yang membuat saya kehilangan uang, tetapi saya tertegun. Ketika saya mendapatkan pinjaman saya dalam waktu kurang dari 6 jam dengan suku bunga rendah 1% tanpa jaminan.

    Saya sangat senang bahwa ALLAH menggunakan teman saya yang menghubungi mereka dan memperkenalkan saya kepada mereka dan karena saya diselamatkan dari membuat bisnis saya melonjak di udara dan dilikuidasi dan sekarang bisnis saya terbang tinggi di Indonesia dan tidak ada yang akan mengatakannya. tahu tentang perusahaan fashion.

    Jadi saya menyarankan semua orang yang tinggal di Indonesia dan negara lain yang membutuhkan pinjaman untuk satu tujuan atau yang lain untuk menghubungi
    Ibu Christabel melalui email: (christabelloancompany@gmail.com)

    Anda masih dapat menghubungi saya jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut melalui email: (lianmeylady@gmail.com)

    Terima kasih sekali lagi untuk membaca kesaksian saya, dan semoga Tuhan terus memberkati kami dan memberi kami umur panjang dan kehidupan yang makmur dan semoga Tuhan melakukan pekerjaan baik yang sama dalam hidup Anda.

    ReplyDelete
  4. Saya ingin memulai dengan bersyukur kepada Tuhan atas karunia kehidupan.
    Nama saya Nadia Sisworo dan saya ingin berbagi cerita bagus tentang ibu Rossa Stanley Favor perusahaan yang layak secara finansial yang membuat hidup saya manis.
    Saya mengalami kesulitan keuangan selama beberapa waktu dan saya harus meminjam dari teman-teman saya karena saya berharap untuk membayar mereka kembali setelah menerima gaji saya.
    Dan saat itulah hidup saya berubah menjadi yang terburuk, saya dipecat dari pekerjaan dan saya kehilangan ibu saya beberapa bulan kemudian. Setelah ibu saya dimakamkan, teman-teman saya mulai meminta uang mereka kembali.
    Tetapi ketika saya pikir hidup saya sudah berakhir, saya benar-benar mencoba bunuh diri, saat itulah ALLAH menggunakan teman saya dan Neighbor Annisa Berkarya yang kini pindah ke Singapura, dia membantu saya menghubungi ibu Rossa Stanley yang katanya seorang teman dari India menghubungkannya dengan ibu Rossa, jadi saya menceritakan kisah saya kepada ibu, dia meminta dokumen saya yang saya ajukan dan sebelum saya mengetahuinya permintaan pinjaman saya untuk Rp120.000.000,00 disetujui, sebelum itu saya telah mencoba tiga perusahaan pinjaman online yang berbeda tetapi tidak ada bantuan positif, tetapi ibu rossa Stanley melalui perusahaan pinjamannya ROSSATANLEYLOANCOMPANY mengubah hidup saya dan saya telah memutuskan bahwa sampai saya mati saya akan terus membagikan kisah ini sehingga sesama warga negara saya dapat memperoleh manfaat darinya, jangan hubungi pemberi pinjaman palsu yang membanjiri mana-mana dengan cerita pinjaman palsu, Setelah itu proses persetujuan kredit selesai dan saya menerima surat persetujuan dari perusahaan yang menyatakan bahwa saya harus memberikan rincian bank saya. Saya menerima pemberitahuan dari bank saya bahwa rekening bank saya dikreditkan dengan jumlah pinjaman yang saya minta. mother rossa stanley adalah satu-satunya pemberi pinjaman nyata, tulus dan tulus di seluruh dunia jadi jangan ragu untuk menghubungi ibu Rossa Stanely di saluran ini

    ROSSASTANLEYLOANCOMPANY@GMAIL.COM
    HANYA TEKS MEREKA +12133153118

    Ini adalah kesaksian saya dan dapat diverifikasi dengan rincian akun saya yang di bawah jika Anda ragu

    itulah bagaimana hidup saya berubah dan saya akan terus berbagi berita sehingga semua orang dapat melihat dan menghubungi perusahaan yang baik yang mengubah situasi saya.
    Anda juga dapat menghubungi saya jika Anda membutuhkan bantuan saya atau Anda ingin bertanya tentang bagaimana saya mendapatkan pinjaman saya. Ini email saya: nadiasisworo@gmail.com
    Dan di bawah ini adalah detail akun saya yang dikreditkan dengan pinjaman dari rossastanleyloancompany,

    Alamat bank: Cabang Jatinegara Jakarta Timur
    Nama akun: Nadia Sisworo
    Nomor akun: 0504482516
    Nama Bank: Bank Negara Indonesia (BNI)

    ReplyDelete
  5. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.

    Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.

    Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

    Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan

    Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.

    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com

    Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.

    Sepatah kata cukup untuk orang bijak.

    ReplyDelete
  6. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

    Negara: Indonesia
    Nama: Queen Jamillah
    Alamat: Nusa Lembongan
    Teleph☎: +62 856-9328-4991
    WhatsApp:+62 856-9328-4991
    e_mail: queenjamillah09@gmail.com
      Sudah dua tahun sekarang saya memberikan kesaksian tentang bagaimana saya meminjam jumlah 700 juta dari Iskandar Lestari Loan Company dan beberapa orang meragukan saya karena tingkat penipu online saya bisa membuktikan kepada Anda semua bahwa Bunda Iskandar bukan pemberi pinjaman yang curang. telah memberi saya satu hal lagi untuk tersenyum karena setelah menyelesaikan angsuran bulanan pinjaman yang saya pinjam sebelum saya memohon kepada ibu bahwa saya ingin pergi untuk ekspansi lebih lanjut dari bisnis saya sehingga saya mengajukan jumlah 2,7miliar setelah melalui proses hukum transaksi saya disetujui oleh pihak berwenang dan dalam waktu tiga hari proses hukum untuk menyalurkan pinjaman saya ke rekening Bank Rakyat Indonesia saya tercapai dengan mudah. ​​Saya tidak memiliki tantangan dengan Bank Indonesia karena Ibu Iskandar dan tim Manajemen dari ISKANDAR LESTARI LOAN COMPANY telah dianggap sebagai pemberi pinjaman yang sah sehingga tidak ada masalah sama sekali untuk bantuan keuangan, hubungi ISKANDAR LENDERS hari ini
    e_mail: [iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com]

    Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

    ReplyDelete
  7. Promo www.Fanspoker.com :
    - Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
    - Bonus Cashback 0.5% Setiap Senin
    - Bonus Referal 20% Seumur Hidup
    || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||

    ReplyDelete
  8. Apakah Anda mengalami kesulitan keuangan atau Anda ingin memenuhi impian Anda dengan dana?
    Apakah Anda memerlukan pinjaman untuk melunasi tagihan Anda, Memulai atau memperluas bisnis Anda?
    Apakah Anda mengalami kesulitan dalam memperoleh pinjaman dari Pemberi Pinjaman keras atau Bank karena tingginya biaya / persyaratan pinjaman?
    Apakah Anda memerlukan pinjaman untuk alasan yang sah?
    Maka khawatir kami datang untuk menawarkan pinjaman kepada pelamar yang tertarik baik lokal maupun luar negeri tidak peduli jenis kelamin atau lokasi tetapi usia harus 18 tahun ke atas.
    Kembali ke kami untuk negosiasi jumlah yang Anda butuhkan akan menjadi keputusan yang bijaksana.
    JENIS PINJAMAN KAMI
    Pinjaman ini dibuat untuk membantu klien kami secara finansial, dengan tujuan mengurangi beban keuangan. Untuk alasan apa pun, pelanggan dapat menemukan rencana pinjaman yang sesuai dari perusahaan kami yang memenuhi persyaratan keuangan.

    Data pemohon:
    1) Nama Lengkap:
    2) Negara
    3) Alamat:
    4) Seks:
    5) Bekerja:
    6) Nomor Telepon:
    7) Posisi saat ini di tempat kerja:
    8 Penghasilan bulanan:
    9) Jumlah pinjaman yang dibutuhkan:
    10) Periode pinjaman:
    11) Apakah Anda mendaftar sebelumnya:
    12) Tanggal Lahir:
    Hubungi perusahaan pinjaman Gloria S melalui email:
    {gloriasloancompany@gmail.com} atau
    Nomor WhatsApp: +1 (815) 427-9002
    Salam Hormat

    ReplyDelete
  9. Halo,
    Nama saya ROBBI dari Cirebon Jawa Barat Indonesia, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu Alicia Radu karena membantu saya mendapatkan pinjaman yang baik setelah saya banyak menderita di tangan para pemberi pinjaman online palsu yang menipu saya untuk mendapatkan uang tanpa menawarkan saya pinjaman, saya Saya memerlukan pinjaman selama 3 tahun terakhir untuk memulai bisnis saya sendiri di kota Cirebon tempat saya tinggal dan saya jatuh ke tangan perusahaan palsu di Turki yang telah menipu saya dan tidak menawarkan saya pinjaman. dan saya sangat Frustrasted karena saya kehilangan semua uang saya ke perusahaan palsu di Turki, karena saya berutang kepada bank saya dan teman-teman saya dan saya tidak punya seorangpun untuk menjalankan, sampai suatu hari setia bahwa seorang teman saya memanggil Siti Aminah setelah membaca kesaksiannya tentang bagaimana dia mendapat pinjaman dari Bunda Alicia Radu, jadi saya harus menghubungi Siti Aminah dan dia mengatakan kepada saya dan meyakinkan saya untuk menghubungi Bunda Alicia Radu bahwa dia adalah ibu yang baik dan saya harus mengumpulkan keberanian dan saya menghubungi Bunda Alicia Radu dan saya terkejut dengan pinjaman saya diproses dan disetujui dan dalam waktu 3 jam pinjaman saya dipindahkan ke akun saya dan saya sangat terkejut bahwa ini adalah mukjizat dan saya harus bersaksi tentang pekerjaan baik Bunda Alicia Radu
    jadi saya akan menyarankan semua orang yang membutuhkan pinjaman untuk menghubungi email Ibu Alicia Radu: (aliciaradu260@gmail.com) dan saya meyakinkan Anda bahwa Anda akan bersaksi seperti yang telah saya lakukan dan Anda juga dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut tentang Bunda Alicia Radu email saya : (robbi5868@gmail.com) dan Anda masih dapat menghubungi Siti Aminah yang memperkenalkan saya kepada ibu Alicia Radu melalui email: (sitiaminah6749@gmail.com)
    semoga Tuhan terus memberkati dan mencintai ibu Alicia Radu untuk mengubah kehidupan finansial saya

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

terkait perbankan (bbri, bbca, bnii)

onlineisasi-digitalisasi (5)

analisis fundamental sederhana: saham KONSUMER (mapi, myor, unvr, icbp, amrt, cpin, hero, mapi, cleo, ades)