Skip to main content

terkait industri properti n konstruksi(apln, wika, jsmr, kija, asri)

🌷
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa lembaga rating melakukan penurunan rating terhadap perusahaan-perusahaan yang berada di bidang properti. Moody's misalnya, lembaga pemeringkat berbasis di Amerika Serikat ini baru saja menurunkan peringkat PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) menjadi B2 pada 12 September yang lalu.
Moody's menyebut bahwa alasan dari penurunan ini didasarkan dari ekspektasi likuiditas perusahaan yang diprediksi akan mencatatkan pelemahan dalam 12 hingga 18 bulan ke depan. Selain itu, kondisi pasar saat ini semakin memberatkan perusahaan dengan semakin melemahnya rupiah dan tingginya suku bunga.
Tak cuma ASRI, perusahaan properti lain juga mengalami penurunan rating. Saham PT Summarecon Agung (SMRA) misalnya mencatatkan penurunan rating dari pefindo menjadi idA dari sebelumnya idA+ pada 12 September yang lalu.
Penurunan rating ini dilakukan dengan menurunya ekpektasi Pefindo atas struktur kapital perusahaan dan arus kas perusahaan dengan banyaknya proyek yang akan dilakukan oleh SMRA. Proyek-proyek ini dirasa membutuhkan pendanaan yang tak sedikit, padahal keadaan pasar properti saat ini masih belumlah pulih.
Muhammad Al Fatih, Analis Samuel Sekuritas menilai, saat ini memang keadaan pasar properti memang sedang mengalami banyak tantangan. Hal ini membuat banyak lembaga pemeringkat perusahaan menurunkan rating dari perushaan-perusahaan properti.
"Ini terkait dengan tendensi kenaikan suku bunga dan pelemahan rupiah," kata Al Fatih kepada KONTAN, Minggu (16/9).
Meski demikian, Al Fatih menilai bahwa sebenarnya ada beberapa sentimen positif yang bisa menjadi kabar baik bagi perusahaan-perusahaan properti, yakni pelonggaran Down Payment (DP) dari BI. Tapi, pelonggaran ini mungkin kurang manis sehingga Bank BTN tak berminat untuk memanfaatkan fasilitas tersebut. Karena itu, Al Fatih belum memberikan rekomendasi terhadap saham-saham properti.
Sementara itu, analis Panin Sekuritas, William Hartanto mengakui, kondisi properti saat ini cukup menantang dengan kondisi perusahaan yang sensitif terhadap rupiah.
"Dengan pelemahan rupiah, saham-saham properti semakin tak menarik di mata investor dan peringkat berisiko diturunkan karena ragu akan kemampuan mereka membayar utang pada saat jatuh tempo," kata William kepada KONTAN, Minggu (16/9).
Meski begitu, William berasumsi bahwa saat ini fundamental perusahaan-perusahaan properti masih baik, karena masih mencatatkan pertumbuhan. Ia juga melihat bahwa sebenarnya saham ASRI juga masih layak untuk dipertimbangkan.
"Pertimbangannya ROE ASRI lebih tinggi dari SMRA dan tahun ini ada sentimen positif dari potensi pendapatan tambahan dari selesainya patung GWK," kata William. Ia juga mengatakan bahwa sebenarnya, saham properti juga masih mendapatkan sentimen positif dari relaksasi loan to value (LTV) Kredit Pemilikan Rumah.
Ia menyarankan untuk membeli saham-saham ASRI dengan target harga Rp 500 per saham, BSDE dengan target harga Rp 2.200 per saham, BKSL dengan target harga Rp 250 per saham dn CTRA dengan target harga Rp 1.500 per saham.

🌸
TEMPO.CO, Tangerang- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat Basuki Hadimuljono menargetkan tol Kunciran - Serpong tahap dua beroperasi April 2019.
Tol dengan total panjang 12 kilometer ini, kata Basoeki, adalah proyek nasional.
"Pembangunan jalan tol Kunciran- Serpong ini sudah memasuki tahap akhir," katanya Jumat, 14 September 2018. 
Pembangunan tol dibagi dalam dua seksi. Seksi satu, pengerjaannya sepanjang 6,62 kilometer dari Serpong hingga Parigi, sedangkan seksi kedua sepanjang 4,42 kilometer dari Parigi hingga Kunciran.
Pembangunan tol serpong Kunciran ini, kata Basoeki, sudah berjalan mencapai 66 persen.
"Jalan tol ini juga terintegrasi dengan bandara Soekarno - Hatta, di mana tol ini dapat memudahkan masyarakat sehingga masyarakat bisa memangkas waktu apabila hendak ke bandara dengan jarak waktu tempuh hanya 10 menit dari Serpong," katanya.
Pengerjaan proyek pembangunan jalan tol seksi kedua ruas Kunciran- Serpong ini, lanjut Basuki, dikerjakan oleh PT Marga Trans Nusantara, anak perusahaan dari PT Jasa Marga dan PT Astra Infra
🌹



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham emiten konstruksi dan properti badan usaha milik negara (BUMN) anjlok. Dalam tiga bulan terakhir, harga saham emiten-emiten tersebut terpangkas cukup dalam, bahkan di atas 20%.
PT PP Properti Tbk (PTPP) mencetak penurunan harga paling dalam. Harga saham emiten ini susut 27,91% ke Rp 2.100 sepanjang tahun ini. Di posisi selanjutnya ada PT Wijaya Karya Gedung Tbk Tbk (WEGE) yang harga sahamnya turun 21,32% menjadi Rp 1.615 per saham (lihat tabel).
Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menyebut, tekanan di sektor konstruksi memang cukup berat. Penugasan dari pemerintah terhadap sektor ini cukup tinggi, sehingga kapasitas leverage emiten maksimal, bahkan cenderung kritis. Pasar khawatir arus kas emiten terganggu, terlebih beberapa di antaranya sempat mengalami arus kas negatif, kata Alfred, Jumat (20/7).
Kepala Riset Narada Aset Manajemen Kiswoyo Adi Joe juga menilai masalah arus kas jadi salah satu penekan harga saham emiten konstruksi dan properti BUMN. Maklum, mayoritas emiten menggarap proyek turnkey. "Kalau sudah selesai dan dapat bayaran, ya, sudah tidak ada masalah lagi," kata Kiswoyo.
Selain itu, harga saham konstruksi dan properti BUMN juga tertekan kabar rencana pembentukan holding yang digaungkan pemerintah. Rencananya, pemerintah akan membuat perusahaan holding BUMN konstruksi dan holding BUMN perumahan.
Alfred mengatakan, rencana holding BUMN ini menimbulkan ketidakpastian. Sebab, pemerintah sempat mewacanakan holding dengan skema kluster. Jadi, emiten konstruksi yang juga punya bisnis di sektor energi bisa terpisah. Hal ini bisa membuat bongkar pasang di perusahaan konstruksi, padahal mungkin investor masuk ke saham emiten ini karena diversifikasi bisnisnya jadi nilai tambah, terang Alfred.
Sudah murah
Analis menilai, secara fundamental, keenam emiten konstruksi dan properti BUMN ini cukup kuat. Pertumbuhan laba dan pendapatan mereka cukup signifikan.
Tapi, pelaku pasar mewaspadai kondisi utang yang cukup gemuk. Emiten BUMN sektor ini memang banyak mencari pendanaan dari luar untuk mendanai proyek. Risiko ini membuat penilaian pasar jadi sedikit berbeda. Laba dan pendapatan bagus, tapi risiko leverage berat, kata Alfred.
Meski begitu, tekanan pada harga saham emiten-emiten ini membuat harga sahamnya menjadi undervalued. Dus, mengingat valuasinya cukup murah, Alfred merekomendasikan beli saham-saham emiten ini.
Alfred merekomendasikan WSKT dan WIKA dengan target harga masing-masing Rp 3.500 dan Rp 2.250 per saham. Kemarin, WSKT dilego Rp 2.000 dan WIKA Rp 1.485 per saham.
Sementara Kiswoyo menjagokan saham WSKT dan ADHI. Mengingat, keduanya terlibat proyek terkait Asian Games. "Target harga ADHI Rp 2.000 per saham dan WSKT bisa menembus Rp 2.500," prediksi dia.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga merekomendasikan investor dapat mencicil beli untuk disimpan dalam jangka panjang. Dia merekomendasikan PTPP karena dianggap paling defensif. "WSKT juga boleh buy ketika harga mendekati Rp 1.800," kata William.
Masih terkait emiten konstruksi dan properti BUMN, Alfred juga merekomendasikan beli PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON). "Yield dividennya besar," kata dia.
🍂

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham sektor konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mencatatkan penurunan. Sebagai contoh, saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mencatatkan penurunan hingga ke angka Rp 1.255 dalam sebulan terakhir yang ada dalam angka terendahnya meski saat ini sudah mulai mencatatkan kenaikan signifikan ke level Rp 1.465 per saham.
Saham PT PP Tbk (PTPP) juga mencatatkan penurunan ke level terendah dalam 3 tahun terakhir di bulan ini yakni di level Rp 1.840 per saham. Hari ini, harga saham PTPP naik signifikan ke angka Rp 2.100 per saham.
Analis Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan bahwa ada beberapa penyebab utama penurunan harga saham emiten konstruksi BUMN sepanjang tiga tahun terakhir yakni masalah cash flow dan banyaknya kecelakaan proyek. "Kedua hal ini yang jadi sorotan utama karena dianggap proyek-proyek yang dijalankan tidak akan sesuai harapan yang dibayangkan oleh investor pada awalnya," kata William kepada Kontan.co.id, Selasa (17/7).
William mengatakan bahwa saat ini seharusnya saham-saham konstruksi pelat merah sudah mulai memasuki bottom, apalagi hari ini kompak menguat semua. William menambahkan, sentimen positif muncul mendekati rilis laporan keuangan semester II.
William bilang bahwa saat ini, kenaikan harga saham tersebut mendahului laporan keuangan emiten. William menambahkan, memang belum ada sentimen baru. Namun, dengan penguatan hari ini, William memprediksi adanya kelanjutan kenaikan hingga akhir pekan sehingga akumulasinya cukup menarik.

Ia merekomendasikan untuk membeli saham saham konstruksi BUMN seperti ADHI dengan target harga Rp 1.750 per saham, WIKA Rp 1.700 per saham dan juga WSKT Rp 2.200 per saham.


🍁


Jakarta detik- Proyek pembangunan tol Depok-Antasari (Desari) seksi 1 dari Antasari menuju Brigif terus dikebut. Kini proyek itu sudah hampir selesai dikerjakan atau hampir mencapai 100%.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan pada Juli 2018 ini seluruh konstruksi akan selesai dikerjakan. Dia bilang saat ini konstruksi hanya tinggal menyisakan pekerjaan ringan.

"Secara mayor jalan Tol Desari sudah selesai, hanya tinggal yang minor-minor saja, akhir bulan Juli diharapkan selesai semua dan segera untuk dilakukan uji laik fungsi," jelasnya kepada detikFinance, Jakarta, Jumat (13/7/2018).



Sementara untuk progresnya, Herry mengatakan sudah hampir mencapai 100%. 

"Seperti saya bilang tadi hanya tinggal yang minor-minor saja, progres sudah 100% kurang sedikit. Ya (paling) 99% lah, akhir Juli 100%" jelasnya.

Lebih dari itu Herry mengatakan tol ini ditargetkan bisa operasi secepatnya. Namun, sebelum diopersikan masih perlu dilakukan uji layak fungsi.

"Jadi itu nanti sudah siap. Kalau dioperasikan tergantung nanti. Kalau sudah siap kan tinggal operasi saja. Laiknya paling di Agustus," ujarnya.

Sebagai informasi, berdasarkan catatan detikFinance, tol yang konsesinya dimiliki oleh tiga badan usaha ini sudah beberapa kali gagal mencapai target pengoperasian.

Mulai dari target di awal tahun lalu yang memproyeksi Antasari-Brigif bisa dilewati tol pada bulan Oktober. Namun target tersebut molor ke akhir tahun atau Desember 2017 yang akhirnya juga gagal terealisasi.

Proyek ini juga sempat mengalami kecelakaan konstruksi pada awal tahun lalu, di mana box girder untuk pembangunan simpang susunnya ambrol. Namun kejadian tersebut diyakini tak mempengaruhi target pengoperasian, dan dipercaya bisa rampung pada bulan April mendatang.

Kontraktor pelaksana pembangunan tol desari seksi I juga sempat berganti. Dan hingga saat ini, tol desari ditarget bisa beroperasi pada Agustus 2018 mendatang.

Tol Desari terdiri dari 3 Seksi, yakni Seksi I menghubungkan Antasari-Brigif dengan panjang 5,80 km, Seksi 2 Brigif-Sawangan sepanjang 6,30 km, dan Seksi 3 Sawangan-Bojonggede 9,50 km.

(fdl/eds)
🌸

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan segera merealisasikan pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Proyek itu bisa berjalan setelah surat penetapan pemenang proyek diserahkan dari Satuan kerja (Satker) Patimban ke kontraktor pemenang proyek.
Konsorsium yang menjadi kontraktor Pelabuhan Patimban terdiri dari lima perusahaan. Mereka adalah Penta Ocean, Toa, dan Rinkai dari perusahaan marine construction Jepang. Juga ada dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan terlibat, yakni PT Wijaya Karya dan PT Pembangunan Perumahan (PP) Tbk.
"Pada bulan Juli ini, rencananya, akan dilakukan groundbreaking pembangunan Pelabuhan Patimban untuk tahap pertama. Kami menargetkan Pelabuhan Patimban tahap pertama sudah bisa beroperasi pada tahun 2019, kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemhub) Agus Purnomo, Minggu (8/7).
Menurut Agus, Pelabuhan Patimban tahap pertama akan mulai beroperasi pada tahun 2019. Pada awalnya, pelabuhan itu akan difokuskan untuk ekspor produk otomotif nasional ke luar negeri. "Pemerintah berharap dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban, nantinya akan berdampak lebih efisiennya biaya ekspor produk otomotif Indonesia ke luar negeri, katanya.
Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Dengan total nilai investasi Rp 43,2 triliun, pembangunan Pelabuhan Patimban dilaksanakan melalui pendanaan alias pinjaman dari Official Development Assistance (ODA Loan) Pemerintah Jepang.
Pembangunan Pelabuhan Patimban juga merupakan penanda eratnya kerja sama bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Jepang yang sudah terjalin selama 60 tahun, ujar Agus.
Diharapkan pembangunan Pelabuhan Patimban akan mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan dan mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta. Sebab nantinya arus ekspor dan impor dari dan ke Jawa Barat tidak perlu melalui Tanjung Priok di Jakarta.
Tiga tahap
Pembangunan Pelabuhan Patimban akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, Pelabuhan Patimban direncanakan akan dapat melayani 3,5 Juta peti kemas (TEUS) dan 600.000 kendaraan bermotor (CBU).
Tahap kedua, kapasitas pelayanan akan meningkat menjadi 5.5 Juta TEUS. Tahap ketiga, kapasitas akan ditingkatkan kembali hingga 7.5 Juta Teus. Sedang untuk car terminal dalam pelabuhan, diperkirakan dapat menampung hingga 300.000 kendaraan.
Direktur Utama PT PP Tbk Lukman Hidayat mengatakan, dalam proyek konstruksi Pelabuhan Patimban, PT PP akan menggarap sejumlah konstruksi seperti dermaga, timbunan reklamasi, car terminal dan terminal kontainer.

Nilai proyek konstruksi pelabuhan Patimban ini mencapai JPY 50 miliar atau sekitar Rp 6,5 triliun. Adapun, dalam proyek ini PTPP memperoleh bagian 18% atau sekitar Rp 1,17 triliun. Pihaknya berharap konstruksi pelabuhan Patimban berjalan lancar agar bisa selesai tahun depan.
🍒


Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Tangerang bersinergi dengan swasta membangun Simpang Susun Cikupa untuk meningkatkan daya tarik kabupaten ini sebagai pusat kegiatan dan pertumbuhan ekonomi baru. Pembangunan Simpang Susun tersebut ditargetkan rampung pada 2020.
Pada pekan lalu, Penjabat Bupati Kabupaten Tangerang Komaruddin telah melakukan groundbreaking pembangunan Simpang Susun Cikupa. Selaku perwakilan Pemda Tangerang, tuturnya, saat pertama mendengar pihak swasta ingin melakukan pembagunan ini, pihaknya sangat mendukung.
“Pembangunan ini jelas manfaatnya untuk masa depan Tangerang sebagai wilayah yang semakin bangkit baik secara ekonomi maupun sosial,” ucapnya dalam keterangan pers yang diterima, Senin (2/7/2018).
Komaruddin menjelaskan, pembangunan infrastruktur wilayah Tangerang sejalan dengan salah satu visi pemerintah untuk terus mendorong pembangunan ekonomi di berbagai daerah dengan tujuan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru secara merata di berbagai daerah terutama Tangerang.
Pembangunan Simpang Susun Cikupa ini, sambung Plt. Komaruddin, juga sejalan dengan salah satu program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang diarahkan untuk menciptakan pemerataan hasil pembangunan sebagai upaya mengurangi kesenjangan antarwilayah.
Dari sisi konektivitas, pada 2019, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan jalan mencapai 1.120 km, pembangunan jembatan mencapai 10.029 meter, pembangunan flyover/underpass/terowongan mencapai 1.467 meter, serta pembangunan jalan tol mencapai 670 km.
Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan Dan Fasilitasi Jalan Daerah, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto pada kesempatan itu menjelaskan bahwa pengembangan Simpang Susun Cikupa ini dapat menghadirkan titik-titik ekonomi baru.
“Dari pengembangan wilayah ini, kami berharap paling tidak dapat menciptakan aksesibiltas dan konektivitas antara Jakarta, Tangerang dan Merak,” katanya.
Simpang Susun Cikupa yang ditargetkan rampung pada 2020 diharapkan mampu semakin menguatkan posisi Kabupaten Tangerang dalam jaringan jalan tol Jakarta—Tangerang—Merak, tempat kemudahan akses dan pergerakan ekonomi, barang dan jasa akan semakin efisien.
Simpang Susun Cikupa ini juga diklaim akan menjadi nilai tambah yang signifikan bagi kawasan Tangerang New City–Suvarna Sutera dan komunitas masyarakat sekitar di Kabupaten Tangerang.
Simpang Susun Cikupa diperkuat dengan lokasi strategis karena dikelilingi oleh berbagai proyek pembangunan infrastruktur yang nantinya mendukung visi Kabupaten Tangerang sebagai poros kekuatan ekonomi baru. Beberapa proyek infrastruktur tersebut adalah jalan tol Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2) dan proyek MRT.
Adapun, nilai investasi pembangunan Simpang Susun Cikupa diperkirakan mencapai Rp500 miliar yang akan dikembangkan bersama-sama oleh PT Alam Sutera Realty Tbk. dan CFLD International.
PT Alam Sutera Realty Tbk. telah dikenal sebagai perusahaan pengembang properti terintegrasi yang fokus pada pembangunan serta pengelolaan perumahan, kawasan komersial, serta pengelolaan pusat perbelanjaan dan area rekreasi (pengembangan kawasan terpadu).

Adapun mitranya, CFLD International adalah grup perusahaan pengembang global, master planner, dan operator konsep kota industri baru berskala besar yang telah ikut berpartisipasi mendirikan kota-kota industri. Saat ini, proyek-proyek CFLD International telah tersebar di 80 daerah di seluruh dunia.
🍉

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Surya Semesta Internusa Tbk. menyatakan hanya akan membidik konsesi jalan tol akses Patimban selepas melego kepemilikan di operator jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
Konsesi jalan tol Patimban akan menunjang pengembangan kawasan industri perseroan di Subang.
Presiden Direktur Surya Internusa, Johannes Suriadjaja, mengatakan perseroan bergabung dalam konsorsium yang dipimpin PT Jasa Marga (Persero) Tbk. sebagai pemrakarsa jalan tol akses Patimban. Dalam konsorsium itu, Surya Internusa memegang porsi 25%. Sementara itu, Jasa Marga memimpin dengan porsi 55%. Adapun, Daya Mulia Turangga dan Jasa Sarana masing-masing memegang saham 10%.
"Kemungkinan kami akan masuk lewat anak usaha dan selain Patimban, belum ada lagi [konsesi yang diincar] karena kami akan fokus develop [kawasan industri] di Subang," jelasnya kepada Bisnis.com, Rabu (4/7/2018).
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BJPT), prakarsa jalan tol akses Patimban sudah disetujui Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) lewat SK Menteri No.JL.03.04-Mn/1214 tangga 2 November 2017. Dalam catatan Bisnis, ruas jalan tol akses Patimban menjadi satu dari lima ruas tol yang siap dilelang tahun ini. Lelang akan dibuka saat dokumen pengadaan tanah dan penetapan lokasi rampung.
Johannes mengatakan, jalan tol akses Patimban sepanjang 48 jm menjadi fitur yang menarik bagi pengembangan kawasan industri di Subang selain Pelabuhan Patimban yang akan dibangun oleh Kementerian Perhubungan. Pelabuhan Patimban akan menjadi altenatif pintu gerbang baru ekspor-impor dengan kapasitas di tahap pertama sebesar 800.000 TEUs dan 360.000 unit kendaraan per tahun.
Di Subang, hingga kuartal I/2018, Surya Internusa telah membebaskan 900 hektare lahan dari total izin pengembangan seluas 2.000 hektare. Johannes menyebut, Surya Interusa bakal merogoh kocek hingga Rp1 triliun untuk pengembangan tahap pertama kawasan industri di Subang.

Untuk diketahui, Surya Internusa dan anak usahanya, Nusa Raya Cipta telah melepas sahamnya di PT Lintas Marga Sedaya, pemilik konsesi tol Cipali ke Grup Astra dengan nilai divestasi mencapai Rp2,34 triliun pada 2017 lalu. Bila berhasil memenangkan lelang ruas tol ini, Surya Internusa akan kembali memiliki portofolio di bisnis jalan tol.
🍈

Manila - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mendukung penuh ekspansi PT Industri Kereta Api (INKA) (Persero) yang akan mengekspor produk kereta ke Filipina. Dukungan tersebut diwujudkan Rini dengan menyaksikan langsung penandatanganan kontrak jual beli antara PT INKA dan Philippines National Railways (PNR) di Manila, Filipina. Selain PT INKA, dua perusahaan pelat merah yang ekspansi bisnis adalah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menggarap jalan tol layang (elevated) Metro Manila dan PT Bank Mandiri Tbk yang akan mengembangkan bisnis ritel.
Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (29/5), kontrak INKA memuat tentang pembelian empat trainset Diesel Multiple Unit atau kereta rel diesel (KRD) senilai US$ 21,4 juta, serta pembelian tiga lokomotif dan 15 kereta penumpang senilai US$ 26,1 juta. Pengiriman akan dilakukan secara bertahap pada 18 Januari 2020 dan 27 Mei 2020. Sebelumnya, pada 22 Januari 2018 kedua belah pihak sudah menandatangani kontrak jual beli dua trainset KRD senilai US$ 9,7 juta. “Ini menambah deretan prestasi panjang PT INKA sebagai produsen kereta yang andal, baik di dalam negeri maupun dunia internasional. Kementerian BUMN akan terus mendukung PT INKA agar terus melebarkan sayap bisnisnya,” kata Rini di Manila, Senin (28/5).
Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi Gatot Trihargo, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media, Fajar Harry Sampurno, Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro, Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana, dan Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wiratmadja.
Proyek kerja sama ini merupakan inisiasi pemerintah Filipina untuk menyediakan sarana transportasi publik yang dapat diandalkan. Kontrak pembelian ini sekaligus yang pertama setelah 40 tahun PNR tidak berkontrak pengadaan kereta. KRD produksi INKA nantinya dioperasikan di jalur penghubung Tutuban Station dan Alabang Station, Metro Manila.
Dalam kesempatan yang sama, Rini juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan Citra Manila Consortium yang terdiri dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, PT Citra Persada Infrastruktur, dan CLGP Philipine Holding Inc terkait proyek pembangunan jalan tol elevatedsepanjang 18 kilometer menyambungkan Metro Manila dengan wilayah Taguig.
Pembangunan jalan tol ini akan dibangun selama tiga tahun (Januari 2019-Desember 2022) dan didanai langsung oleh Pemerintah Filipina. Nilai proyek jalan tol tersebut mencapai US$ 1,25 miliar.
Selain rencana Proyek Manila Taguig Expressway, WIKA sebelumnya telah memulai rekonstruksi Clarin Bridge di Bohol, Filipina. Clarin Bridge termasuk dalam Bohol Circumferential Road yang runtuh akibat gempa bumi 7,2 skala richter di Filipina pada tahun 2013.
Dalam pengerjaan proyek tersebut, WIKA dan perusahaan lokal Filipina VT Lao Construction dipercaya melakukan rekonstruksi Clarin Bridge dengan nilai kontrak 445,8 juta Peso Filipina. Jembatan sepanjang 104 meter ini ditargetkan akan selesai pada Oktober 2019 dan diharapkan mempermudah akses menuju daerah pariwisata serta mempercepat arus mobilisasi barang dan jasa di Provinsi Bohol.
Tak hanya itu, Rini pun menghadiri pertemuan dengan Menteri Keuangan Filipina dan Kepala Bank Sentral Filipina guna membahas rencana pengembangan bisnis ritel PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di negara tersebut.


Sumber: BeritaSatu.com



Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. menandatangani nota kesepahaman pembangunan jalan tol elevated di Manila, Filipina.
Penandatangan nota kesepahaman dilakukan antara Wijaya Karya dengan Citra Manila Consortium yang beranggotakan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk., PT Citra Persada Infrastruktur, dan CLGP Philipine Holding Inc. pada Senin (28/5/2018) malam waktu setempat. Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M. Soemarno turut menghadiri acara penandatanganan tersebut.
“Keberhasilan ekspansi PT Industri Kereta Api (Persero) dan Wijaya Karya di Filipina sekarang ini merupakan salah satu bukti bahwa BUMN kita kuat, handal dan dipertimbangkan di luar negeri,” ungkap Rini dalam siaran pers yang dikutip, Selasa (29/5/2018).
Emiten berkode saham WIKA itu akan menggarap proyek pembangunan jalan tol elevated sepanjang 18 Kilometer menyambungkan Metro Manila dengan wilayah Taguig. Pembangunan jalan tol akan dimulai pada Januari 2019 dan ditargetkan rampung pada Desember 2022.
Adapun, pekerjaan tersebut didanai langsung oleh Pemerintah Filipina dengan nilai proyek US$1,25 miliar. Selain rencana Proyek Manila Taguig Expressway, WIKA sebelumnya telah memulai rekonstruksi Clarin Bridge di Bohol, Filipina.
Dalam pengerjaan proyek tersebut, WIKA dan perusahaan lokal Filipina VT Lao Construction dipercaya untuk melakukan rekonstruksi Clarin Bridge dengan nilai kontrak 445,8 juta Peso Filipina. Jembatan sepanjang 104 meter ini ditargetkan akan selesai pada Oktober 2019 dan diharapkan akan mempermudah akses menuju daerah pariwisata serta mempercepat arus mobilisasi barang dan jasa di Provinsi Bohol.
🍒


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelindo II (IPC) resmi menunjuk PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) untuk mengerjakan proyek pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Sinergi kedua BUMN itu ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Direktur Utama IPC Elvyn G Masassya dan Direktur Utama WIKA Tumiyana di hadapan Menteri BUMN Rini M. Soemarno di Jakarta, Kamis (17/5).
Nilai proyek Terminal Kijing sebesar Rp 2,49 triliun. Pada proyek tersebut, WIKA dipercaya untuk mengerjakan terminal dari sisi konstruksi dermaga laut, port management area, jembatan penghubung, container yard serta fasilitas lainnya. Pembangunan salah satu proyek strategis nasional ini akan berlangsung selama 18 bulan dan diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2019.
"Kami punya pengalaman yang baik dalam mengerjakan berbagai proyek kedermagaan sehingga kami percaya pembangunan Terminal Kijing akan selesai tepat waktu dengan kualitas yang baik," kata Tumiyana dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Kamis (17/5).
Teminal ini nantinya akan dikembangkan dengan konsep digital port yang dilengkapi peralatan bongkar muat modern. Terminal Kijing nantinya mempunyai draft -15 mLws, kapal-kapal besar dapat bersandar dan melakukan kegiatan bongkar muat untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam Kalimantan, khususnya Kalimantan Barat.

Portofolio WIKA pada pembangunan sektor kedermagaan telah terlebih dahulu diisi oleh deretan proyek, diantaranya pembangunan dermaga utara Pelabuhan Laut Batu Ampar, pembangunan Container Yard (CY) tahap 2 di Terminal Teluk Lamong, serta proyek Dermaga Peti Kemas, reklamasi Pelabuhan Sorong dan Dermaga Belawan Medan.
🍊

Bisnis.com, SEMARANG—Seluruh jalur mudik melalui dan menuju Provinsi Jawa Tengah yang disiapkan Pemerintah dinyatakan dapat digunakan untuk arus mudik Lebaran 2018.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan jalan tol dari Jakarta menuju Surabaya yang melintasi sisi utara Jateng, diklaimnya telah 90% siap digunakan. Saat ini, Budi tengah menunggu tahap penyelesaian akhir beberapa ruas tol, sedianya akan dilakukan uji kelayakan pada 21 Mei 2018 mendatang.
“Di Jateng tinggal beberapa seksi saja, seperti di jalur menjelang masuk Semarang [Semarang-Batang] dan di jalur tol menuju Solo (Salatiga-Boyolali],” ujarnya, Rabu (16/5/2018).
Adapun, untuk menyiasati kemacetan parah di beberapa pintu keluar tol yang menjadi titik temu dengan jalur nasional dan pusat keramaian, pihaknya akan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk melakukan rekayasa jalur.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jateng Hanung Triyono mengatakan, pada arus mudik tahun ini, terdapat sejumlah ruas tol yang siap digunakan secara fungsional. Ruas tersebut adalah Semarang-Batang, Brebes-Pemalang, Pemalang-Batang dan Salatiga-Boyolali.
Adapun, untuk ruas tol Salatiga-Boyolali, dia menyebutkan terdapat satu jembatan yang belum selesai dikerjakan. Untuk itu pihaknya akan menyiasatinya dengan membuka jalur sementara di bagian bawah.
“Semarang-Batang dan Salatiga-Boyolali kita usahakan bisa dibuka secara fungsional waktu Lebaran, karena proses pengerjaan saat ini masih dilakukan,” kata Hanung.
Dia juga menyebutkan bahwa untuk ruas tol di Jateng yang dibuka secara operasional antara lain Pejagan-Brebes (13,64 Km), Semarang-Salatiga ( 43,2 Km) dan Solo-Mantingan (55 Km). Dia pun menjanjikan akan terus melakukan pemantauan, agar pada H-6 Lebaran jalur tol fungsional tersebut sudah dapat dibuka.
Selain itu, Hanung juga telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan di sejumlah titik jalur mudik di Jateng. Titik kemacetan yang diantisipasi tersebut antara lain pintu keluar tol Brebes Timur, pintu keluar tol Batang-Semarang di Ngaliyan, gerbang tol Manyaran dan gerbang tol Salatiga.
Sementara itu, selain jalur tol, Budi juga mengklaim bahwa seluruh jalan nasional yang melintas di Jateng sudah dalam kondisi baik dan dapat dilalui pemudik dengan lancar. Untuk itu dia meminta kepada para pemudik untuk tidak memaksakan diri masuk tol, lantaran kondisi jalan nasional juga dalam kondisi yang baik.
Untuk moda udara, dia menyebutkan bahwa terminal baru Bandara Ahmad Yani akan siap digunakan saat libur Lebaran 2018. Selain itu, dia juga menyebutkan bandara Adi Sumarmo, Surakarta telah siap menyambut pemudik yang menuju daerah di bagian selatan Jateng,
“Keterangan terakhir yang saya dapatkan terminal baru Bandara Ahmad Yani sudah siap operasional dengan kondisi soft opening saat Lebaran nanti,” katanya.
Adapun untuk mudik melalui jalur laut, Budi juga mengaku telah mendapat kepastian mengenai kesiapan Pelabuhan Tanjung Emas menyambut pemudik. Kemenhub bahkan telah menyiapkan program kuota mudik gratis dengan kapal laut untuk 30.400 orang dan 15.200 unit sepeda motor, dengan trayek Pelabuhan Tanjung Priok-Pelabuhan Tanjung Emas.

Sebelumnya, kesiapan untuk menyambut pemudik Lebaran 2018 juga diungkapkan I Gusti Ngurah Askhara Dana Diputra, CEO Pelindo III. Dia memperkirakan sekitar 4.500 orang penumpang akan memenuhi Pelabuhan Tanjung Emas selama arus mudik tahun ini.
🍖


KONTAN.CO.ID - PASURUAN. Agar dapat digunakan pada mudik dan balik Lebaran 2018 mendatang, pemerintah terus mengebut pengerjaan pembangunan ruas Tol Gempol-Pasuruan Seksi II. Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pada Lebaran 2018 ruas tol itu sudah masuk proses laik operasi sehingga bisa dimanfaatkan.
"Saat proses laik operasi target kami Lebaran nanti bisa digunakan pemudik," kata Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna di Pasuruan Interchange, Sabtu (12/5/2018).
Dia menambahkan, ruas Tol Gempol-Pasuruan Seksi II ditargetkan selesai pada Desember tahun 2018, Pasuruan-Probolinggo Seksi III pada Oktober 2018, dan Seksi IV pada akhir 2019. Adapun kendala yang dihadapi antara lain mengenai pembebasan tanah.
Menurut Herry, seharusnya maksimal tahun 2016 kendala itu bisa ditangani. Hasilnya mulai signifikan ketika terbentuk badan usaha yang menalangi. "Sekarang sudah 94% karena undang-undangnya bagus, uangnya juga ada," ujar Herry.
Tol Gempol-Pasuruan sendiri dirancang sepanjang 34,15 kilometer yang menghubungkan daerah Gempol dan Kota Pasuruan. Jalan tol ini merupakan bagian dari jalan tol yang menghubungkan antar kota utama di Jawa Timur yaitu Surabaya-Banyuwangi.
Adapun total investasi untuk membangun proyek Tol Gempol-Pasuruan ini diperkirakan mencapai Rp2,7 triliun, dengan PT Transmarga Jatim Pasuruan sebagai pemegang konsesi. Dalam Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tersebut, Jasa Marga memegang porsi saham mayoritas sebesar 80 persen dan 20% sisanya dimiliki oleh PT Jatim Marga Utama. (Erwin Hutapea)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mudik Nanti Bisa Lewat Tol Gempol-Pasuruan Seksi II
🌳

Bisnis.com, JAKARTA — Sebanyak tujuh ruas tol yang ditargetkan beroperasi pada bulan ini segera dilakukan uji laik fungsi oleh tim evaluasi dari pemerintah.
Tujuh ruas tol yang akan dievaluasi meliputi ruas Solo—Ngawi seksi Kartosuro—Simpang Susun (SS) Sragen (36 km), Bogor Ring Road seksi 2B Kedung Badak—Simpang Yasmin (2 km), Medan—Kualanamu—Tebing Tinggi (MKTT) seksi 1 SS Tanjung Morawa—SS Parbarakan (10,75 km).
Selain itu, jalan tol Gempol—Pasuruan seksi 2 SS Rembang—SS Pasuruan (6,60 km), akses Dryport Cikarang Tol Jakarta—Cikampek (3,50 km), Pejagan—Pemalang seksi SS Brebes Timur—Sewaka (37 km), dan Pemalang—Batang seksi Sewaka—SS Pemalang (5,20 km).
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menjelaskan bahwa dalam pelaksanaannya, proses evaluasi dilakukan oleh Tim Laik Fungsi yang terbagi menjadi tiga subtim.
Dia menjelaskan bahwa subtim 1 akan mengevaluasi aspek keselamatan dan manajemen lalu lintas, subtim 2 mengevaluasi aspek sarana jalan, jembatan, dan bangunan pelengkap, serta subtim 3 mengevaluasi aspek administrasi dan operasi.
Adapun, laporan mengenai rencana evaluasi laik fungsi sudah disampaikan pada akhir April lalu kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
“Evaluasi laik fungsi jalan tol diselenggarakan dalam rangka pemenuhan persyaratan aspek teknis, operasi, dan administrasi sebagai jalan tol yang berkeselamatan,” kata Herry melalui siaran pers, Rabu (2/5/2018).
Adapun, tim evaluasi tersebut terdiri atas unsur Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, dan Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia. 

Herry mengatakan bahwa sebelum dilakukan evaluasi, BPJT telah melakukan pralaik fungsi untuk mengetahui progres penyelesaian pekerjaan pada beberapa ruas tol yang mendekati selesai.
🌽

Bisnis.com,JAKARTA— PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. mengantongi pertumbuhan pendapatan 64,09% pada kuartal I/2018.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2018, yang dipublikasikan Senin (30/4/2018), Wijaya Karya mengantongi pendapatan Rp6,25 triliun. Jumlah tersebut naik 64,09% dari periode sebelumnya Rp3,81 triliun.
Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan tersebut, beban pokok penjualan dan pendapatan emiten berkode saham WIKA itu naik 65,61% secara tahunan. Tercatat, beban pokok penjualan dan pendapatan naik dari Rp3,40 triliun menjadi Rp5,63 triliun.
Pada kuartal I/2018, WIKA memiliki total ekuitas Rp14,73 triliun atau naik 0,70% secara tahunan. Adapun, total liabilitas justru tercatat naik 14,13% secara tahunan menjadi Rp35,43 triliun pada kuartal I/2018.
Tercatat, total aset perseroan tumbuh 9,83% pada kuartal I/2018. WIKA memiliki total aset Rp50,17 triliun pada periode tersebut.
Kendati demikian, laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk WIKA merosot 30,14% secara tahunan pada kuartal I/2018. Kontraktor pelat merah itu membukukan laba bersih Rp171,21 miliar, turun dari periode yang sama tahun lalu Rp245,07 miliar.
Menurut catatan Bisnis, Wijaya Karya mendapatkan pekerjaan baru dari empat sektor yakni industri, infrastruktur dan bangunan, energi dan kawasan industri, serta properti pada kuartal I/2018. Nilai kontrak baru (NKB) tertinggi yang dikantongi emiten berkode saham WIKA itu terbesar berasal dari sektor infrastruktur dan bangunan senilai Rp7,55 triliun.

Secara detail, NKB untuk masing-masing sektor yakni industri Rp2,04 triliun, energi dan kawasan industri Rp662 miliar, dan properti Rp197 miliar. Dengan demikian, realisasi kontrak baru WIKA Rp10,45 triliun per kuartal I/2018 atau 18.25% dari target perseroan Rp57,24 triliun pada tahun ini.
🌸

JAKARTA okezone - Kota metropolitan yang dilihat sebagai salah satu pasar paling dinamis untuk investasi properti kelas atas telah memasuki fase penguatan. Prediksi ini pun diamini para ahli dan pelaku bisnis.
Segmen properti mewah di ibu kota sendiri sempat mengalami pertumbuhan mencapai dua digit pada tahun 2010-2014. Jakarta bahkan pernah menduduki posisi pertama untuk pasar hunian kelas atas dengan pertumbuhan harga paling cepat di tahun 2013 menurut Knight Frank Wealth Report.
Sayangnya, sejak kondisi ekonomi yang melambat ditambah kebijakan dari Bank Indonesia yang mengekang tingginya spekulasi pasar membuat property market ikut melesu.
“Terlebih saat Pemerintah merevisi pajak properti kategori mewah dan super mewah di 2015 lalu. Aturan ini justru merugikan konsumen level high end dan menyebabkan mereka berhenti membeli dan berinvestasi properti,” ujar Senior Associate Director Professional Consultancy Knight Frank Indonesia Hasan Pamudji, seperti dikutip PropertyGuru Property Report.
“Secara umum, permintaan properti mewah masih lemah, kecuali untuk proyek-proyek tertentu di mana mereka masih dapat menjual dengan progres yang baik. Ini efek dari lokasi, kestabilan pasar sewa, konsep dan desain yang sesuai, serta ukuran unit yang layak dipasarkan untuk investasi,” dia menambahkan.
Melihat pangsa properti premium yang masih bergejolak, Hasan meyakini permintaan tertinggi akan tetap berasal dari pembeli yang mencari unit-unit tipe kecil. Untuk hunian vertikal, tipe studio dan satu kamar tidur menjadi pencarian utama konsumen.
Situasi tersebut pun nampaknya dicermati PT Sayana Integra Properti dalam mengembangkan kawasan superblok Sakura Garden City, yang berlokasi di Cipayung, Jakarta Timur. Proyek ini terdiri dari apartemen dengan pilihan unit studio, one bedroom, two bedroom, three bedroom, dan loft.
“Harganya sendiri dibanderol kurang dari Rp20 juta per meter persegi. Untuk tipe terkecil luasnya 29,9m2. Mengenai market yang kami bidik, adalah kalangan milenial dan pekerja muda yang mempunyai produktivitas tinggi,” ujar Robert Yapari selaku Direktur Utama PT Trivon Orion Properti.
Terkait dengan pemilihan lokasi proyek di Jakarta Timur, pihaknya meyakini kawasan tersebut memiliki ceruk pasar yang masih terbuka lebar.
“Area timur sebagai sunrise property sangat potensial karena terletak di antara CBD TB Simatupang dan area industri di koridor Jalan Raya Bogor, Bekasi, dan Cikarang,” imbuhnya.
Pihaknya mengaku percaya diri bisa menggaet konsumen yang membutuhkan hunian di Jakarta, apalagi mengingat angka backlog hunian yang cukup besar.

Jika membandingkan jumlah properti yang ada dengan jumlah keluarga, DKI Jakarta tercatat kekurangan 302.319 unit hunian. Menurut data SUSENAS dua tahun lalu, saat ini hanya setengah penduduk Jakarta (51%) ini yang punya properti sendiri (rumah/hunian vertikal).
🍒

JAKARTA okezone - Center of Reform on Economics (CORE) memprediksi investasi pada sektor konstruksi diprediksi akan mengalami pelemahan di sisa kuartal tahun 2018 ini. Padahal sebelumnya, sektor konstruksi menjadi penunjang investasi seiiring maraknya pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Muhammad Faisal mengatakan pelemahan investasi di sektor konstruksi tidak terlepas dari rencana pemerintah untuk membatalkan sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN), khususnya yang hingga saat ini belum terealisasi. Selain itu, melemahnya investasi konstruksi juga dikarenakan maraknya kecelakaan konstruksi yang belakangan banyak terjadi dalam pembangunan infrastruktur.



"Dari sisi investasi pembangunan infrastruktur yang merupakan prioritas pemerintah masih menjadi kontributor penting tumbuhnya investasi tahun ini. Tapi, investasi sektor ini (konstruktif berpotensi melemah," ujarnya dalam paparan laporan ekonomi kuartal 1-2018 di Hong Kong Cafe, Jakarta, Selasa (24/4/2018).

 2018, Target Rampung Proyek Pembangunan Konstruksi MRT

Meskipun begitu lanjut Faisal, pemerintah bisa bernafas lega. Pasalnya, pelemahan di sektor konstruksi akan diimbangi oleh meningkatnya investasi pada industri manufaktur.

"Di sektor manufaktur, investasi yang menurun sepanjang tahun lalu berpotensi meningkat marjinal di tahun ini," ucapnya.

Indikasi tersebut terlihat dari peningkatan pada index pengukur atau Purchasing Manager Index (PMI) pada sektor manufaktur Nikkei maupun peningkatan Prompt Manufactur Index (PMI) Bank Indonesia (BI).

PMI Nikkei pada triwulan pertama tahun 2018, mengalami peningkatan tipis pada kuartal pertama 2018 ini. Pada triwulan pertama tahun ini, PMI Nikkei mencapai 50,7% , meningkat 0,6% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya 50,1%.


Sedangkan PMI BI, pada kuartal pertama mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada triwulan pertama 2018 ini, PMI BI meningkat 4,02 poin dari triwulan pertama 2017 menjadi 51,97.

"Nilai indeks PMI di atas 50 ini menunjukkan adanya ekspansi produksi yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur melihat adanya perbaikan permintaan. (Tentu hal) ini akan mendorong investasi di sektor manufaktur yang lebih baik," jelasnya.

Selain manufaktur, peningkatan realisasi investasi juga diprediksi meningkat pada sekitar primer seperti pertanian dan migas (Minyak dan Gas). Hal tersebut tidak terlepas dari diregulasi (pemangkasan perizinan) yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Sebagai salah satu contohnya, Kementerian ESDM sudah memangkas sekitar 18 regulasi. Selain itu 23 sertifikasi, perizinan dan rekomendasi di sektor migas juga sudah dipangkas oleh Kementerian ESDM.

Pada kuartal pertama 2018 saja, investasi dibidang hulu migas mengalami peningkatan yang cukup besar. Tercatat pada triwulan pertama, investasi sektor migas meni giat 26,3% (yoy).

Sementara diregulasi yang dilakukan disektor pertanian dilakikan dengan penyesuaian dan pencabutan regulasi sebanyak 241 dan 50 peraturan keputusan Menteri Pertanian. Hal itu pula yang membuat investasi di sektor pertanian diprediksi meningkat pada tahun ini.

Sedangkan disektor pertanian, tren nilai investasi pertanian mengalami kenaikan rata rata sebesar 56,7% untuk PMA. Sedangkan PMDN mengalami peningkatan 14,2% setiap tahunya.

"Investasi sektor Primer (pertanian dan migas) meningkat karena adanya diregulasi peraturan pemerintah di bawah Kementan dan Kementerian ESDM," kata Faisal.


(rzy)
🍓

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten sektor properti membukukan kinerja penjualan yang cukup cemerlang pada kuartal I-2018. Meski belum merilis laporan keuangan secara resmi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), enam dari tujuh pengembang mencatat pertumbuhan penjualan positif.
Dari tujuh pengembang yang merilis data penjualan kuartal pertama, hanya PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) yang masih membukukan pertumbuhan penjualan negatif.
Emiten yang paling bersinar adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Tahun ini, BSDE menargetkan penjualan bisa tumbuh 35% menjadi Rp 7,2 triliun. Per kuartal I-2018, BSDE sudah mengantongi penjualan Rp 2,52 triliun.
Perolehan ini 26% disumbang oleh penjualan proyek rumah tapak. Begitu juga dengan penjualan tanah kavling yang menyumbang 26% atau senilai Rp 652,3 miliar. Sementara penjualan ruko berkontribusi sebesar 8% senilai Rp 200,63 miliar.
Pengembang PT Ciputra Development Tbk (CTRA) juga mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal I-2018. Tahun ini, CTRA menargetkan pertumbuhan 21% atau senilai Rp 7,7 triliun. Per kuartal I-2018, emiten ini sudah mengantongi 20,9% dari total target dengan membukukan marketing sales pra penjualan sebesar Rp 1,61 triliun.
Begitu juga dengan PT Intiland Development Tbk (DILD) yang sudah membukukan marketing sales Rp 966 miliar dari total target sebesar Rp 3,3 triliun.
Perolehan kinerja ini bisa jadi sinyal positif bagi pertumbuhan emiten properti di tahun ini. Maklum, sejak masa keemasannya di tahun 2013, sektor properti masih belum juga rebound.
Kepala Riset Koneksi Kapital Sekuritas, Alfred Nainggolan bilang kinerja positif ini menandakan sektor properti sudah melampaui bottom line di tahun 2017. "Artinya, tidak mungkin untuk lebih turun lagi di tahun ini," kata Alfred, Selasa (24/4).
Selain itu, backlog perumahan yang mencapai 13,38 juta unit juga bisa jadi katalis positif bagi pengembang yang mau bermain di kelas menengah bawah.
Kepala Riset Narada Kapital Indonesia, Kiswoyo Adi Joe bilang saat ini posisi sektor properti berada di bawah dan bersiap untuk rebound di tahun 2020 hingga 2022. Untuk itu, emiten properti dengan tabungan lahan terbanyak masih menarik untuk dikoleksi.
"Untuk long term, emiten dengan land bank terbanyak seperti BSDE sangat menarik," ujar Kiswoyo, Selasa (24/4).
Saat ini, BSDE tercatat sebagai pengembang dengan lahan terbanyak seluas 200.000 hektare (ha). Begitu juga dengan valuasi sahamnya yang terbilang masih bagus 7,11 kali.
Senada, di antara tujuh pengembang, Alfred merekomendasikan beli saham BSDE dengan target harga Rp 2.295 per saham.
Selain pengembang dengan lahan terluas, pengembang yang memiliki proyek hunian untuk kelas menengah bawah juga perlu dicermati. Misalnya, CTRA yang menggarap proyek di daerah Maja untuk hunian di bawah harga Rp 1 miliar. Meski begitu, Alfred merekomendasikan hold untuk CTRA dengan target harga Rp 970.
Namun, investor yang ingin membenamkan uangnya di emiten sektor ini perlu mewaspadai beberapa sentimen negatif hingga akhir tahun ini.
Maklum, ada potensi intervensi Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan jika pelemahan rupiah masih terus berlanjut dan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) jadi menaikkan suku bunganya dua kali di tahun ini. "Karena sebanyak 75% konsumen properti masih memanfaatkan KPR untuk membeli rumah," kata Alfred.

Pada perdagangan Selasa (24/4), saham BSDE ditutup melemah 0,27% ke level Rp 1.820. Sedangkan saham CTRA ditutup melemah 2,88% ke level Rp 1.180 dan DILD turun 1,23% ke level Rp 320.
🌸
Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menargetkan sebanyak 17 proyek jalan tol dengan total nilai investasi Rp105,35 triliun dalam daftar proyek strategis nasional dapat rampung hingga akhir 2019.
Berdasarkan data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), dua proyek yaitu tol Bekasi—Cawang—Kampung Melayu (Becakayu) sepanjang 7,2 kilometer (km) dan tol Bogor Ring Road sepanjang 11 km ditargetkan dapat selesai pada akhir 2018.
Tiga ruas dalam bagian Trans-Sumatra yakni Medan—Binjai 16 km, Palembang—Simpang Indralaya 22 km dan Bakauheni—Terbanggi Besar 140,9 km juga ditargetkan selesai pada 2019.
Adapun, ruas dalam Trans Jawa yang ditargetkan selesai pada 2019 yakni Pejagan—Pemalang 57,5 km, Pemalang—Batang 39,2 km, Batang—Semarang 75 km, Semarang—Solo 72,6 km, Solo—Ngawi 90,1 km, Ngawi—Kertosono 40,5 km, dan Gempol—Pasuruan 34,2 km.
Pada 2019, KPPIP juga menargetkan tol Medan—Kualanamu—Lubuk Pakam—Tebing Tinggi 62 km, Manado—Bitung 39 km, Balikpapan—Samarinda 99 km, dan Kunciran—Serpong 11,2 km selesai pada tahun itu juga.
Sebelumnya, Kepala Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo mengatakan bahwa secara total, sebanyak 38 proyek diharapkan dapat selesai pada 2019, dengan perincian 13 proyek dapat rampung pada 2018 dan 25 proyek pada 2019.
“Itu yang 100% akan selesai,” kata Wahyu akhir pekan lalu.
Bila ditotal, 38 proyek tersebut memiliki nilai investasi hingga Rp165,66 triliun. Perinciannya, 17 proyek merupakan jalan tol, 5 bandara, 4 jaringan irigasi, 3kereta, tiga pelabuhan, 2 teknologi, 2 smelter, 1 jalan, dan 2 proyek pertanian/kelautan.
Proyek strategis nasional adalah proyek yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau badan usaha yang memiliki sifat strategis untuk peningkatan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah.
Dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo, Senin (16/4/2018), pemerintah memutuskan untuk mengeluarkan 14 proyek senilai Rp264 triliun dari total sekitar 245 proyek strategis nasional yang ada.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa evaluasi proyek strategis nasional (PSN) dilakukan untuk melihat progres pembangunan dan sejauh mana prospek penyelesaiannya.

Akhirnya, ke-14 proyek tersebut akhirnya terpaksa dikeluarkan karena tidak mampu memenuhi kriteria utama untuk melanjutkan proyek, yaitu tidak bisa memulai konstruksi atau mencapai financial close pada kuartal ketiga 2019.
🌲

IMQ, Jakarta —  PT PP Properti Tbk (PPRO) dan PT Jababeka Tbk (KIJA) bekerja sama untuk mendirikan perusahaan patungan dengan nama PT PP Properti Jababeka Residence.

Rencananya, perusahaan patungan ini akan mengembangkan Little Tokyo, sebuah hunian vertikal terpadu di atas lahan seluas 4,6 hektar, yang berada di kota Jababeka, Cikarang.

Direktur Utama PPRO Taufik Hidayat menuturkan, Kota Jababeka merupakan kota mandiri yang telah matang dengan kawasan industri yang terus berkembang, yang dapat dilalui dengan 3 akses tol utama.

"Karena terus berkembangnya kawasan industri Jababeka, PP Properti Jababeka Residence hadir berupaya memenuhi kebutuhan tempat tinggal dengan harga yang terjangkau bagi pekerja dikawasan industri maupun masyarakat cikarang dan sekitar pada umumnya," kata Taufik, dalam siaran pers yang diterima Senin (23/4).

Senada dengan Taufik, Sutedja Direktur KIJA menambahkan, gencarnya pembangunan infrastruktur dan fasilitas di dalam dan dil uar kawasan membuat Kota Jababeka menjadi tujuan utama investor property.

"Terlebih, Kota Jababeka menawarkan capital gain dan rental yield hingga 12% per tahunnya. Kami bangga bahwa investor dan pengembang nasional seperti PPRO percaya pada potensi yang dimiliki Kota Jababeka dan bekerja sama dengan kami untuk mengembangkan Little Tokyo," ujar Sutedja.

Sementara Direktur Utama PP Properti Jababeka Residence, Harris Amin Singgih, menerangkan, perusahaan menyasar pangsa pasar Little Tokyo antara lain pekerja asing, lokal pekerja di dalam Kawasan Industri Jababeka dan kalangan mahasiswa President University yang berjumlah ribuan serta banyak yang berasal dari luar kota Little Tokyo akan menjadi hunian yang nyaman dan lengakap yang memiliki nilai investasi yang tinggi.

"Manfaatkan promo cara bayar angsuran DP mulai dari Rp2,2 jutaan per bulan atau promo kerjasama dengan bank BTN yaitu Bayar Booking Fee langsung proses KPA serta promo cara bayar spektakuler lainnya untuk unit-unit terbatas," tutur Haris.

Little Tokyo adalah kawasan yang berkelas internasional dengan fasilitas yang memadai. Sesuai dengan namanya Little Tokyo memiliki konsep pengembangan berstandar Jepang dengan teknologi terbaru dan Eco City Smart Home System. 

Di design oleh Tange Associates, desain Kenzo Tange dikenal memiliki ciri yang khas dengan perpaduan arsitektur Tradisional Jepang dan Modern Barat dalam keindahan bentuk, fungsi ekonomis, fungsi ruang dan system struktur. Tange Associates merancang fasad Little Tokyo dengan konsep Chigai Dana yang ditambah dengan fungsi sun shading untuk mereduksi cahaya matahari.
🌹
Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) terus mendorong pihak swasta untuk ikut mendukung realisasi Transit Oriented Devolepment (TOD) di lingkungan Jabodetabek.
Kepala BPTJ Bambang Prihartono, pemerintah memiliki keterbatasan terutama dalam hal pendanaan untuk merealisasikan program TOD di Jabodetabek, untuk itu peran swasta menjadi sangat penting.
“Kawasan hunian yang dibangun para pengembang selama ini banyak yang tidak didukung oleh sistem jaringan transportasi publik sehingga menimbulkan kesemrawutan lalu-lintas,” katanya dalam siaran pers, Sabtu (21/4/2018).
Dia menambahkan sudah tidak masanya lagi pengembangan kawasan hunian mengandalkan angkutan pribadi bagi mobilitas para penghuninya, sebaliknya sudah harusnya semua pengembangan kawasan berbasis TOD.
Menurut Bambang kawasan yang dibangun dengan konsep TOD setidaknya mensyaratkan beberapa hal diantaranya adalah tersedianya sistem transportasi berbasis angkutan umum massal untuk mobilitas para penggunanya. Termasuk dalam hal ini adalah tersedianya jalur pedestrian atau jalur sepeda yang memadai bagi warga dari hunian mereka menuju moda transportasi atau dari satu moda ke moda lain.
“Waktu berjalan kaki idealnya tak lebih dari 7 menit menuju pergantian moda,” ujar Bambang.
Selain itu Bambang menjelaskan bahwa suatu kawasan TOD harus dibangun sedemikian rupa sehingga mengintegrasikan simpul aktifitas warga baik permukiman, area komersial, perkantoran dan area layanan publik. Integrasi ini dilakukan dengan berbasis moda angkutan umum massal.
Dalam dua tahun ke depan BPTJ menargetkan pembangunan empat kawasan berorientasi TOD di kawasan Jabodetabek yaitu Terminal Poris Plawad (Tangerang), Baranangsiang (Bogor), Jatijajar (Depok) serta Pondok Cabe (Tangerang Selatan). Pembangunan kawasan TOD tersebut nantinya direncanakan sepenuhnya menggunakan pembiayaan swasta. Perkembangan terkini untuk Termina Poris Plawad sedang dalam proses tender, menyusul Baranangsiang yang sedang dalam proses kajian desain. Sementara Pondok Cabe dan Jatijajar masih dalam proses pemindahan asset.

🌳

kumparan : Pemerintah menargetkan dari tahun 2016 hingga 2019, terdapat 68 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang selesai dikerjakan. Saat ini, pemerintah memiliki 222 proyek dan tiga program yang masuk dalam daftar PSN.
























Menurut Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Wahyu Utomo, pemerintah menarget pada tahun 2018-2019, terdapat 38 PSN yang selesai dikerjakan dengan nilai 165,58 triliun.
"Kita harapkan pada 2018 ada tambahan 13 proyek selesai Rp 46,7 triliun, diperkirakan pada kuartal III-2019 ada tambahan 25 proyek selesai dengan nilai Rp 118,88 triliun," ujarnya di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (19/4).
























Dia pun mengungkapkan di akhir tahun 2016, KPPIP mencatat 20 PSN dengan nilai Rp 33,3 triliun yang selesai dikerjakan. Sementara di akhir 2017, terdapat 10 PSN lain dengan nilai Rp 61,5 triliun yang selesai dibangun.
"Pada awal 2017, kita evaluasi ada 20 proyek yang selesai nilainya Rp 33,3 triliun, di 2018 ada 10 proyek senilai Rp 61,5 triliun. Total 30 proyek," ucap Wahyu.
Dia menegaskan, pencoretan 14 proyek dari PSN bukan dikarenakan pemerintah tidak memiliki uang. Sebab dari total nilai PSN sebesar Rp 4.100 triliun, APBN/APBD hanya menyumbang Rp 423 triliun atau hanya 10%.
"Sisanya dari BUMN, dan swasta melalui berbagai macam skema, termasuk KPBU dan LCS (Limited Concession Scheme) yang diharapkan bisa segera diterapkan," tegasnya.
Berikut daftar PSN yang selesai dibangun tahun 2018:
1. Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (21,04km) senilai Rp 7,2 triliun
2. Jalan Tol Bogor Ring Road (11km) senilai Rp 983 miliar
3. Kereta Api Prabumulih - Kertapati (bagian dari Jaringan Kereta Api Trans ‎Sumatera) senilai Rp 1,13 triliun
4. Kereta Api Tebing Tinggi - Kuala Tanjung (mendukung KEK Sei Mangkei, bagian dari Jaringan Kereta Api Trans Sumatera) senilai Rp 750 miliar
5. Bandara Sultan Babullah, Ternate Bandar Udara senilai Rp 1,35 triliun
6. Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya senilai Rp 323 miliar
7. Pengembangan Pelabuhan Kupang senilai Rp 223 miliar
8. Pembangunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Jambo Aye Kanan senilai Rp 240 miliar
9. Pembangunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Leuwigoong Kabupaten Garut senilai Rp 300 miliar
10. Rehabilitasi Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Gumbasa senilai Rp 159 miliar
11. Pembangunan Smelter Morowali senilai Rp 34 triliun
12. Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu Talaud senilai Rp 106 triliun
13. Palapa Ring Broadband di 457 Kab/ Kota melalui Pola Non KPBU

PSN yang selesai dibangun tahun 2019:
14. Palapa Ring Broadband di 57 Kab/Kota melalui Pola Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur (KPBU) Teknologi senilai Rp 5,84 triliun
15. Pembangunan Smelter Bantaeng senilai Rp 2,22 triliun
16. Pembangunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Lematang senilai Rp 279 miliar
17. Jalan Tol Manado-Bitung (39 km) senilai Rp 5,12 triliun
18. Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (99 km) senilai Rp 9,97 triliun
19. Jalan Tol Medan-Binjai (16 km) - bagian dari 8 ruas Trans Sumatera senilai Rp 1,6 triliun
20. Jalan Tol Palembang-Simpang Indralaya (22 km) - bagian dari 8 ruas Trans ‎Sumatera senilai Rp 3,3 triliun
21. Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (140,9 km) - bagian dari 8 ruas Trans ‎Sumatera senilai Rp 16,79 triliun
22. Jalan Tol Medan-Kualanamu- Lubuk Pakam-Tebing Tinggi (62 km) senilai Rp 4,07 triliun
23. Jalan Tol Pejagan-Pemalang (57,5 km) senilai Rp 6,84 triliun
24. Jalan Tol Pemalang-Batang (39,2 km) senilai Rp 4,08 triliun
25. Jalan Tol Batang-Semarang (75 km) senilai Rp 11 triliun
26. Jalan Tol Semarang-Solo (72,6 km) Rp 7,44 triliun
27. Jalan Tol Solo-Ngawi (90,1 km) senilai Rp 11,34 triliun
28. Jalan Tol Ngawi-Kertosono (87 km) Rp 3,83 triliun
29. Jalan Tol Kertosono-Mojokerto (40,5 km) senilai Rp 5,5 triliun
30. Jalan Tol Gempol - Pasuruan (34,2 km) senilai Rp 2,76 triliun‎
31. Jalan Tol Kunciran-Serpong (11,2 km) senilai Rp 3,48 triliun
32. Pembangunan Fly Over Dari dan Menuju Terminal Teluk Lamong (2,4 km) senilai Rp 900 miliar
33. Kereta Api Akses Bandara Adi Sumarno senilai Rp 925 miliar
34. Bandara Syamsuddin Noor Bandar senilai Rp 2,31 triliun
35. Bandara Kertajati senilai Rp 4,91 triliun
36. Pengembangan Bandara Ahmad Yani, Semarang Rp 2,18 triliun
37. Pelabuhan KEK Maloy senilai Rp 204 ‎miliar‎
38. Makassar New Port senilai Rp 1,89 triliun
🍕

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan properti selama tiga bulan pertama tahun ini mulai menunjukkan pergerakan positif. Hal itu bisa dilihat dari pencapaian marketing sales sejumlah pengembang besar yang mengalami pertumbuhan di kuartal I-2018.
Dari tujuh perusahaan properti yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sudah merilis capaian penjualan pemasarannya, hanya satu emiten yang mengalami penurunan marketing sales. Enam lainnya mencatatkan pertumbuhan yang sangat signifikan. Pertumbuhan pra penjualan di awal tahun ini mungkin bisa menjadi gambaran bahwa pasar properti tahun 2018 akan lebih baik dari tahun lalu.
PT Ciputra Development Tbk (CTRA) misalnya membukukan marketing sales Rp 1,61 triliun atau setara 20,9% dari total target yang ditetapkan perusahaan tahun ini yaitu Rp 7,7 triliun. Pencapaian tersebut meningkat 33% dari periode yang sama tahun 2017.
Dengan pencapaian awal tahun itu, Tulus Santoso, Direktur CTRA optimistis penjualan properti tahun ini akan membaik dan perusahaan akan bisa mencapai target yang sudah ditetapkan. "Proyek landed house menyumbang sekitar 78% dari capaian itu, proyek high rise berkontribusi 19%, dan strata title office 2%." kata Tulus pada Kontan.co.id, Selasa (17/4).
Lalu PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) mampu mengantongi Rp 2,52 triliun selama Januari-Maret 2018, sekitar 35% dari target Rp 7,2 triliun tahun ini.
Pencapaian itu tumbuh 58% dari kuartal I 2017 yang hanya membukukan pra penjualan Rp 1,59 triliun. Penjualan rumah tapak meyumbang 26%, tanah kavling 26%, apartemen 28%, dan ruko 8%.
BSDE berhasil menjual 475 unit rumah tapak senilai Rp 956 miliar atau meningkat 129% dari kuartal I tahun lalu. Ini terutama disumbang dari peluncuran kluster terbaru yaitu Zora, Jadeite dan Tevana di BSD city. Sedangkan penjualan apartemen meningkat 1229% dari kuartal I 2017 menjadi Rp 718,2 miliar, penjualan lahan meningkat 404 %, dan penjualan ruko tumbuh 30%.
Sementara PT Intiland Development Tbk (DILD) meraih pra penjualan Rp 966 miliar atau 29,3% dari Rp 3,3 triliun target 2018. Perolehan tersebut melonjak 309% dari periode Januari-Maret 2017 yang hanya membukukan Rp 236 miliar. Sekitar 78% dari capaian tersebut disumbang dari penjualan apartemen Fifty Seven Promenade yang dirilis sejak Agustus 2017. Segmen mixed use dan high rise mengkontribusi 85% terhadap marketing sales DILD kuartal I, perumahan menyumbang 10%, dan lahan industri 5%.
PT PP Properti Tbk (PPRO) membukukan marketing sales Rp 703 miliar atau 18,5% dari total target Rp 3,8 triliun tahun ini. Capaian itu meningkat 9,3% dari kuartal I 2017 lalu yang hanya mencapai Rp 643 miliar.
PT Alam Sutera Tbk (ASRI) berhasil meraup Rp 1,42 triliun pra penjualan atau 35,5% dari target Rp 4 triliun. Tak hanya itu, pencapaian itu juga melesat 283,7 % dibandingkan kuartal I 2017 yang hanya membukukan Rp 370 miliar.
Sedangkan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) membukukan marketing sales Rp 600 miliar, tumbuh 100% dari periode yang sama tahun lalu.
Pencapaian kuartal I tersebut setara 12,2% dari target perusahaan tahun ini. Kontribusi terbesar raihan pra penjualan itu berasal dari Podomoro Park Bandung, Podomori Deli medang, Grand Madison, dan Podomoro Golf View.
Hanya PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) yang mengalami penurunan marketing sales sepanjang kuartal I. Pengembang Kota Kasablanka itu hanya mencatatkan pra penjualan sebesar Rp 605,14 triliun atau turun 7,4% dari periode yang sama di 2017. Capaian itu setara 23,2% dari total target tahun ini.
Indra Antono, Wakil Direktur APLN yakin dengan melihat pencapaian marketing sales kuartal I tersebut maka penjualan properti perusahaan tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu. "Keadaan tahun ini akan membaik." ujarnya.
🍓
Jakarta detik- Kecelakaan proyek pembangunan jalan tol kembali terjadi. Kali ini insiden terjadi di proyek Jalan tol Manado-Bitung yang mengakibatkan 3 orang tertimbun material bangunan.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, sedang melakukan pemeriksaan atas insiden tersebut. Sementara disinyalir lantaran kegagalan pemasangan box untuk overpass.

"Itu pembangunan box overpass. Jadi ada box khusus. Dia perancang betonnya belum cukup kuat, mungkin ada kegagalan di perancangan," tuturnya di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (17/4/2018).

Sementara Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga, Iwan Zarkasi menambahkan, dugaan awal kecelakaan konstruksi terjadi lantaran beton penyangga box masih belum siap. 

"Beton basah kemudian ada satu yang enggak kuat jadi langsung mengakibatkan jatuhnya tiang lainnya. Kira-kira itu, sebentar lagi diperbaiki cara metodenya," imbuhnya.



Iwan mengatakan overpass tersebut merupakan garapan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang merupakan salah satu dari beberapa kontraktor yang ditunjuk.

Pembangunan tol itu dilakukan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), di mana dari 39 km dibagi menjadi 2 seksi, yakni Seksi I Road Manado-Sukur-Airmadidi (14 km) dikerjakan oleh Kementerian PUPR dan Seksi 2 Airmadidi-Bitung (25 km) dikerjakan BUJT, yakni PT Jasa Marga Manado Bitung.

Pembebasan lahan masih terus diupayakan dengan melakukan sosialisasi kepada pemilik lahan yang akan dibebaskan. Lahan yang sudah bebas pada Seksi 1 yakni sebesar 65,39% sementara pada Seksi 2 sebesar 43,67%.



Pendanaan pembangunan Seksi I terbagi menjadi Segmen 1 Maumbi-Suwan (KM 0-KM 7) didanai APBN dan pinjaman dari Pemerintah China dengan nilai Rp 1,24 triliun. Konstruksinya dilakukan oleh Sino Road and Bridge Group dengan progres konstruksi sebesar 8,43%.

Sementara untuk pendanaan Segmen 2 Sukur-Tumaluntung (KM 7-KM 14) dibiayai oleh APBN MYC 2017, di mana konstruksinya dibagi menjadi 5 bagian dan pengerjaannya oleh 5 kontraktor, yakni PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, PT Waskita Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, Hutama-Waskita KSO, dan Nindya-BK, KSO dengan progres konstruksi sebesar 21,03%.

Untuk konstruksi seksi II yang dikerjakan PT Jasamarga Manado Bitung dengan progres sebesar 3%. Hal ini disebabkan masih adanya proses finalisasi desain ROW Plan Jalan Tol serta terkendala lahan yang belum bebas. PT Jasamarga Manado Bitung sahamnya dipegang oleh PT Jasa Marga Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, dan PT Pembangunan Perumahan Tbk.

(eds/eds)
🍁

Merdeka.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan seksi 3 dan 4 tol Pejagan-Pemalang sepanjang 37 km dari Brebes Timur hingga Pemalang bisa beroperasi pada bulan Mei 2018 dan bisa digunakan saat mudik Lebaran nanti.
Dengan beroperasinya tol tersebut, pemudik yang ke arah Semarang tidak lagi keluar Pintu Tol Brebes Timur, namun bisa meneruskan Ke ruas tol Pemalang-Semarang sepanjang 114,2 Km yang akan dibuka fungsional atau belum dikenakan tarif tol.
"Kita berupaya agar mudik Lebaran tahun 2018 lebih baik dari tahun lalu. Tahun ini tidak ada lagi jalur darurat. Kondisi jalan yang fungsional sudah kondisi perkerasan beton atau aspal yang kualitasnya lebih baik dari lean concrete," kata Menteri Basuki saat meninjau kondisi tol Pemalang hingga Salatiga, Sabtu (14/4).
Pada ruas tol Pemalang-Batang dengan panjang total 39,2 Km dilakukan percepatan pada Seksi 1 Pemalang-Pekalongan sepanjang 17 Km yang menjadi titik kritis di ruas tersebut. Kondisi tanah yang lunak mengakibatkan pengerjaannya menggunakan teknologi Vacuum Consolidation Method (VCM).
Percepatan dilakukan dengan meningkatkan intensitas pekerjaan penimbunan tanah dari semula 5 ribu m3 per hari, sekarang sebanyak 20 ribu m3 per hari. Ruas yang sudah selesai ditimbun dilanjutkan penghamparan batu agregat.
"Pertengahan Mei sudah bisa dimulai pengaspalan dan akan selesai dalam dua minggu. Saya akan ke sini lagi untuk melakukan pengecekan pada awal Mei 2018," ujarnya.
Pengusahaan jalan tol Pemalang-Batang dilakukan melalui investasi PT Pemalang Batang Toll Road yang sahamnya dimiliki oleh PT Waskita Karya dan PT Sumber Mitra Jaya.
Sementara untuk Tol Batang-Semarang sepanjang 75 Km progres konstruksi sudah 75,4 persen. Saat meninjau pembangunan Jembatan Kali Kuto yang menjadi titik kritis di ruas tersebut, Menteri Basuki optimis akan bisa dilalui pada mudik Lebaran nanti.
"Satu setengah bulan lalu saya kesini bangunan bawah jembatan belum naik. Sekarang sudah berdiri dan minggu ke-3 April akan dimulai pemasangan rangka baja pelengkung jembatannya. Sehingga saya lebih optimis bisa digunakan saat mudik nanti."
Pengusahaan jalan tol Batang-Semarang dilakukan melalui investasi PT Jasa Marga Batang-Semarang dengan komposisi saham dimiliki oleh PT Jasa Marga dan PT Waskita Karya. Konstruksi pada ruas tol ini seluruhnya dilakukan oleh PT Waskita Karya.
Kementerian PUPR fokus menyelesaikan tol Trans Jawa bisa tersambung dari Merak hingga Banyuwangi pada akhir 2019 sesuai arahan Presiden Joko Widodo saat meresmikan Tol Ngawi-Wilangan, 29 Maret 2018 lalu. [idr]

🍃


TEMPO.COJakarta - Konsultan properti Jones Lang LaSalle atau JLL Indonesia menyatakan dalam laporan triwulan pertama 2018, terjadi kenaikan permintaan gedung kantor Grade A sebesar 15 persen di area pusat bisnis. Head of Research JLL Indonesia James Taylor menyebutkan, hal ini terlihat dari perkembangan teknologi yang melahirkan sejumlah bisnis baru berbasis teknologi dan hendak membuka kantor di kawasan ini.
"Seperti misalnya online marketplace, Coworking, Fintech, Online Gaming, dan Travel Booking. Mereka berekspansi sampai 15 persen ke area gedung Grade A sampai kuartal pertama tahun ini," terang James di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 4 April 2018.
James menjelaskan, banyak tenant bermigrasi dari Grade B ke Grade A karena persiapan infrastruktur yang sangat memadai di sekitar CBD. Misalnya saja seperti mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT).
Selain infrastruktur, pelemahan sektor industri minyak dan gas memang telah menggeser para tenant jenis perusahaan tersebut dengan perusahaan berbasis teknologi. "Terhitung sejak 2017 pada kuartal 4 sampai kuartal pertama 2018 ada kenaikan penyerapan perkantoran dari 151.000 meter persegi menjadi 240,000 meter persegi," kata James.
Secara khusus pada triwulan pertama 2018 ini, penyerapan perkantoran CBD mencapai 52.000 meter persegi, namun persentase okupansi CBD baru mencapai 78 persen. Prospek penyewaan perkantoran CBD meningkat sampai 2019.
Dalam jangka panjang, kemungkinan pasokan juga akan berkurang namun okupansi meningkat. "Penyewaan sampai 2019 akan tertekan dan baru stabil 2020 setelahnya. Harga sewa di CBD ini menurun 2018, 2019, dan baru meningkat 2021," tutur James.
James menyatakan permintaan yang meningkat awal tahun ini memang masih didominasi perkantoran Grade A. Dalam triwulan pertama ini saja, ada dua tower yang berhasil selesai dibangun. Dua bangunan ini adalah District & Treasury dan Prosperity Tower dengan menambah pasokan sebesar 189.000 meter persegi.
Adapun kedua tower ini berada di SCBD, Sudirman. "Sehingga, total stok yang ada saat ini mencapai 6 juta meter persegi. Pasokan tambahan yang akan datang diprediksikan sekitar 1,4 juta meter persegi," kata James.
Sementara itu, Head of Markets JLL Indonesia Angela Wibawa mengatakan aktivitas propertiselama triwulan pertama tahun ini mencerminkan konsistensi tingkat permintaan yang bertumbuh sejak tahun lalu. "Tingkat hunian dan harga sewa di kawasan CBD saat ini masih berada dalam tren penurunan mengingat jumlah pasokan yang diperkirakan bertambah secara signifikan tahun 2018," ujarnya.
🍉
Bisnis.com, JAKARTA—Penjualan lahan industri Jabodetabek sepanjang kuartal pertama tahun ini terindikasi mengalami pelemahan yang semakin dalam.
Colliers International Indonesia mencatat bahwa kinerja penjualan lahan industri pada kuartal pertama tahun ini boleh jadi merupakan yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Dari data yang dihimpun Colliers, penjualan lahan industri di kuartal pertama tahun ini masih kurang dari 10 hektare.
Ferry Salanto, Associate Director Colliers International Indonesia, mengatakan bahwa penjualan terbesar di kuartal pertama tahun ini adalah dari kawasan industri Modern Cikande milik PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) seluas 3,55 hektare.
Di posisi kedua yakni kawasan industri MM2100 milik PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. (BEST) seluas 2,52 hektare. Selanjutnya, Karawang International Industrial City (KIIC) anak usaha Sinarmas Land dengan 1,8 hektare.
Selebihnya, penjualan kawasan industri dari 4 perusahaan kawasan industri lainnya tidak lebih dari 1 hektare.
“Ini memang data sementara, karena ada beberapa perusahaan yang belum memberikan data kinerja penjualan mereka untuk kuartal pertama. Tetapi okelah ini sementara, tetapi feeling saya kawasan industri lain yang belum memberikan info penjualan juga tidak terlalu tinggi jualannya,” katanya, Rabu (4/4/2018).
Beberapa kawasan industri yang dimaksud antara lain Green Land milik PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS), kawasan industri Jabebeka milik PT Jababeka Tbk. (KIJA) dan Delta Silicon milik PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK).
🍝
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju pasar saham domestik masih tersendat. Sejak awal tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyusut 1,81% menjadi 6.240,57.
Beberapa indeks saham sektoral mengekor penurunan IHSG. Di periode yang sama, indeks saham konsumer merosot 8,28%, indeks saham infrastruktur anjlok 9,41% dan indeks saham aneka industri menyusut 7,38%.
Namun ada pula indeks sektoral yang masih menghijau. Misalnya, indeks saham properti yang sudah menguat 2,89% (ytd).
Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali berpendapat, tahun ini bisnis properti bakal lebih hidup daripada tahun lalu. "Konsumen sudah mulai melihat dan mulai masuk properti," kata dia, kemarin.
Tahun ini, bisnis properti diprediksi kembali menguat. Sebab, banyak pengembang sekarang menyasar produk rumah dengan harga di bawah Rp 1 miliar. Contohnya adalah BSDE.  Frederik menilai, rumah dengan harga di bawah Rp 1 miliar per unit banyak diincar kalangan kelas menengah dan permintaannya cukup besar.
Namun, risiko sektor ini adalah masalah pasokan. Jika pasokan semakin banyak, otomatis konsumen akan membandingkan. Dari sini, pemain properti tidak hanya BSDE atau pengembang yang berstatus terbuka, melainkan pengembang private.
Soal daya beli masyarakat juga menjadi kendala. Meski inflasi Indonesia mulai naik, perlu dicermati apakah daya beli ikut naik. Jika daya beli naik dan penawaran KPR kompetitif, maka perumahan yang dijual bisa ikut terangkat.
Analis Maybank Kim Eng Sekuritas, Aurellia Setiabudi menyebutkan, dalam enam tahun terakhir, sebagian besar pengembang membidik konsumen menengah ke atas. Pengembang menyediakan rumah dengan harga di atas Rp 1 miliar per unit.
Sejatinya, hal ini dilakukan untuk memaksimalkan tingkat pengembalian (return)landbank. Akibatnya, segmen pasar ini mengalami kelebihan pasokan. Sebab, harga properti yang ditawarkan hanya bisa mendatangkan potensi permintaan dari 140.000 rumah tangga. "Kami melihat kenaikan harga properti akan terbatas," tulis Aurellia dalam riset di awal Januari 2018.
Di sisi lain, tahun politik 2018 dan 2019 turut menambah risiko sektor properti. Aurellia menyematkan rekomendasi negatif untuk sektor properti.
Analis Paramitra Alfa Sekuritas, William Siregar juga melihat sektor properti masih dihantui kemungkinan kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI), mengikuti kebijakan kenaikan suku bunga The Fed. "Sektor properti memang bagus. Namun untuk bersinar pada tahun ini, saya rasa tidak," ujar dia.
William memberikan rekomendasi netral untuk sektor properti. Dari beberapa saham properti, dia melihat BSDE masih layak koleksi dengan target Rp 2.100 per saham. Frederik juga menilai BSDE masih bisa dikoleksi.
Sedangkan Aurellia memangkas rekomendasi untuk saham BSDE dan PWON masing-masing menjadi hold dari sebelumnya buy. Saham yang menjadi pilihan utama Aurellia adalah CTRA. Alasannya, emiten ini memiliki proyek yang menyasar konsumen segmen menengah ke bawah di Jabodetabek.
🍒
JAKARTA okezone- Pengoperasian jalan Tol Soreang – Pasir Koja (Soroja) pada akhir tahun lalu mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Bandung Selatan, khususnya warga Soreang hingga Pataruman, Kopo, dan Margaasih.
Keberadaan jalan bebas hambatan sepanjang 10,6 kilometer itu berhasil memangkas jarak tempuh Bandung Selatan dengan Kota Bandung.
Seperti diungkapkan Presiden RI Joko Widodo saat peresmian, Tol Soroja memungkinkan perjalanan dari Kota Bandung menuju Soreang atau sebaliknya hanya butuh waktu 12 menit saja. Padahal sebelum ada tol, perlu waktu tempuh sampai 1,5 jam.
Imbasnya, konektivitas dan mobilitas sektor ekonomi dari dan menuju Bandung Selatan semakin tinggi.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Jawa Barat, Agung Suryamal, memperkirakan kondisi tersebut akan mengerek perekonomian Bandung Selatan hingga 30%. “Saya prediksi angka itu akan dicapai dalam empat atau lima tahun ke depan,” katanya.
Sektor-sektor yang diperkirakan tumbuh di antara lain tekstil, pariwisata, pertanian dan agroindustri. “Industri tekstil Bandung Selatan akan semakin berkibar karena waktu tempuh pengiriman barang akan semakin efektif,” ia menjelaskan.
Sementara di sektor pariwisata, tidak hanya berbasis wisata alam melainkan juga wisata kreatif layaknya Jatim Park di Jawa Timur, atau museum dengan tema tertentu. Di satu sisi, waktu tempuh yang semakin efektif akan mendorong ekspor tekstil dan agroindustri dari Bandung Selatan. 
“Bandung Selatan akan membantu perekonomian nasional dari pariwisata dan ekspor. Karena kita tahu, pemerintah pusat fokus pada dua hal itu untuk menstablikan perekonomian,” terangnya.
Kadin Jawa Barat yang beranggotakan lebih dari 20 ribu pelaku usaha pun menyambut baik perkembangan infrastruktur Bandung Selatan. (Gunakan kalkulator KPR untuk simulasi cicilan rumah impian!)
Bandung Selatan menurut Agung, akan menjadi primadona investasi baru mengalahkan wilayah utara. “Karena lahan di Bandung Utara sudah sangat terbatas plus adanya peraturan KDB (Koefisien Dasar Bangunan), serta isu-isu menyangkut lingkungan, tata ruang hingga resapan air,” katanya.

Di lain sisi, kemacetan Kota Bandung saat ini sudah sulit diurai. Merujuk data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat, Bandung termasuk salah satu kota terpadat di Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai 2,6 juta jiwa pada tahun 2016.
Dengan rasio 14 ribu jiwa per kilometer kota ini  telah melebihi kapasitas. Idealnya, jumlah kepadatan penduduk per kilometer persegi di Bandung hanya dihuni oleh 850 orang.
Karena kondisi tersebut, masyarakat Bandung mulai mencari alternatif lokasi baru untuk hunian. Daerah yang memiliki akses mudah, lingkungan yang nyaman serta fasilitas publik yang lengkap, seperti wilayah Bandung Selatan mulai jadi pilihan utama.
Ditambah dengan potensi wisata alam yang melimpah, Bandung selatan memiliki prospek bagus bagi masyarakat sekitar, termasuk Jakarta dan daerah lainnya.
Tren Harga Bergerak
Menurut Rumah.com Property Index, median harga properti di Bandung mengalami peningkatan yang dinamis mulai dari kuartal satu (Q1) hingga di Q3 2017. Pada Q1 harga berada di kisaran Rp10,66 juta per meter persegi, naik 2,64% menjadi Rp10,94 juta di kuartal selanjutnya.
Sedangkan kenaikan 1,22% terjadi pada Q3 sehingga menyebabkan harga terkoreksi positif menjadi Rp11,07 juta per meter persegi. Jika dirata-ratakan, properti di Bandung mampu mencatat kenaikan sekitar 2% tiap kuartal.
Meski sempat mengalami penurunan hingga -1,92% pada Q4 2017, namun tren harga kembali stabil mencapai 2,33% di menjelang penutupan kuartal pertama tahun ini.
Sejak proyek Tol Soroja dikerjakan, harga properti khususnya rumah tapak di kawasan Katapang dan Soreang menjadi semakin menarik. Sebelumnya harga properti di dua area ini berkembang tidak secepat kawasan yang lebih dekat dengan Kota Bandung karena kepadatan lalu lintas yang tinggi.
Namun dalam tiga tahun terakhir peningkatannya berada di kisaran 15%-20% per tahun. Saat ini, harga tanah di Katapang dan Soreang sudah berada di kisaran Rp2 juta – Rp3 juta per meter persegi tergantung lokasinya.

(kmj)
🍁
JAKARTA –Tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor konstruksi sukses bukukan kinerja positif sepanjang tahun 2017. Tiga BUMN Konstruksi tersebut PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Sementara itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) lewat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai memberikan fasilitas dan perlakuan khusus dalam proses kepabeanan. Ada dua sertifikat yang diberikan yaitu Authorized Economic Operator (AEO) dan Mitra Utama (MITA).
Di sisi lain, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mencatatkan laba bersih sepanjang 2017 sebesar Rp4,42 triliun. Jumlah tersebut turun 45% dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy) yang berhasil mencatatkan laba sebesar Rp8,15 triliun.  
Ketiga berita tersebut merupakan berita populer selama Akhir pecan kemarin di kanal Okezone Finance. Berikut berita selengkapnya :
3 BUMN Konstruksi Sukses Bukukan Kenaikan Laba di 2017       
Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN Ahmad Bambang mengatakan, masing-masing membukukan laba Rp4,2 triliun, Rp517,06 miliar dan Rp1,36 triliun. Pertumbuhan laba ketiganya ditopang oleh meningkatnya pendapatan usaha perseroan.
"Apresiasi yang tinggi kami berikan kepada ketiga BUMN Karya tersebut khususnya bagi jajaran manajemen dan seluruh pekerja yang telah bekerja keras mengembangkan perusahaan, sekaligus mewujudkan target pembangunan infrastruktur sebagai proyek strategis nasional," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (26/3/2018).
Kendati demikian, Ahmad Bambang menegaskan, pertumbuhan yang cepat dan tinggi, harus pula diimbangi dengan kesiapan organisasi dan sistem pendukungnya, di mana keduanya berujung pada kesiapan sumber daya manusia (SDM). Aspek kualitas hasil kerja serta keselamatan kerja harus dijadikan prioritas utama, sebagaimana aspek kesehatan dan kelestarian lingkungan.
Selain itu, penataan manajemen QHSE (quality, health, safety dan environment) mutlak diperlukan agar dapat segera berproses dan menjadi budaya kerja korporat.
"Profit yang tinggi juga harus diimbangi dengan kepedulian yang tinggi terhadap aspek manusia baik pekerja maupun pengguna jasa dan masyarakat pada umumnya, serta aspek lingkungannya. Karena, keselarasan Profit, People, Planet inilah yang akan menjamin daya kebersinambungan (sustainability) perusahaan," tegas Ahmad Bambang.
Berdasarkan laporan tahunan tahun 2017 yang telah diaudit, Waskita Karya mampu mencetak laba sebesar Rp4,20 triliun pada 2017. Angka ini melonjak 132,04% dibandingkan laba yang dicapai tahun sebelumnya sebesar Rp1,81 triliun. Pendapatan usaha meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan 2016, menjadi sebesar Rp45,21 triliun.
Kenaikan pendapatan itu didorong oleh kenaikan dari jasa konstruksi sebesar 90% menjadi Rp42,30 triliun. Bahkan total aset perseroan pun melonjak signifikan menjadi Rp97,89 triliun atau 59,35% dari posisi sebelumnya yang sebesar Rp61,43 triliun.
Adapun, Adhi Karya mencatat pertumbuhan laba sepanjang 2017 sekitar 64,09% atau menjadi Rp517,06 miliar, dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar Rp315,11 miliar. Pendapatan usaha perseroan ini meningkat dari perolehan tahun sebelumnya Rp11,13 triliun menjadi Rp15,39 triliun.
Kenaikan pendapatan Adhi Karya pada tahun 2017 didorong oleh pendapatan segmen jasa konstruksi yang naik 41% menjadi Rp13 triliun dari sebelumnya Rp9,2 triliun pada tahun 2016.
Segmen ini menyumbang 85% nilai pendapatan. Total aset meningkat 40,95% dibanding tahun 2016 menjadi sebesar Rp28,33 triliun. Tak kalah, Wijaya Karya juga berhasil bukukan laba sebesar Rp1,36 triliun pada tahun 2017. Penjualan perseroan mencapai Rp26,18 triliun atau meningkat 63,12% dibandingkan penjualan tahun 2016.
Sejak 2016, perusahaan sudah menembus bahkan melampaui besaran laba Rp1 triliun. Peningkatan laba tahun 2017 hampir dua kali lipat dari nilai laba tahun 2015 yang berada pada kisaran Rp675 miliar, dan lebih tinggi dari laba 2016 yang mencapai Rp1,15 triliun. Pendapatan perusahaan pada tahun 2017 naik 63,12% menjadi Rp26,18 triliun, dari Rp16,05 triliun pada 2016.
Kenaikan tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan dari segmen infrastruktur dan gedung sebesar 131% menjadi Rp17,1 triliun dari Rp7,4 triliun pada 2016.
JAKARTA okezone– Lesunya bisnis properti memberikan dampak terhadap kinerja PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) di tahun 2017. Dimana perseroan membukukan laba bersih merosot 80,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Disebutkan, perusahaan kawasan industri dan properti ini hanya mampu membukakan laba bersih atau laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp84,8 miliar. Terkoreksi 80,5% dari Rp436,6 miliar pada tahun 2016. Sementara total penjualan dan pendapatan konsolidasi KIJA tahun 2017 mencapai Rp2,99 triliun pada tahun 2017. Ini masih meningkat 2% dibandingkan dengan tahun 2016.
Laba kotor KIJA turun 9% menjadi Rp1,13 triliun dari Rp1,24 triliun pada tahun sebelumnya karena beban pokok pendapatan yang naik. Margin laba kotor untuk tahun 2017 tercatat 38%, turun dibandingkan dengan 42% pada tahun sebelumnya. Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan KIJA mengatakan, alasan utama penurunan ini adalah karena pembebanan dipercepat atas saldo beban pinjaman yang belum diamortisasi Rp128 miliar. “Ini adalah biaya non-tunai.Ada pula call premium expenses Rp47 miliar, sebagai konsekuensi penebusan atas saldo obligasi senior notessebesar USD91,5 juta dengan kupon 7,5% dan jatuh tempo pada tahun 2019,” ungkapnya.
Disampaikannya, agar dapat menebus sisa saldo obligasi (senior notes) yang jatuh tempo pada 2019 tersebut, KIJA menerbitkan obligasi kembali (tap offerings) sebesar USD110,85 juta dengan kupon 6,50% dan jatuh tempo pada 2023, sehingga secara total saldo obligasi 2023 tersebut menjadi sebesar USD300 juta. Selain itu, penurunan laba bersih KIJA juga dipengaruhi oleh laba selisih kurs yang lebih rendah pada tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2016.
Di akhir 2017, KIJA mencatat laba selisih kurs Rp66,4 miliar. Tahun sebelumnya, laba selisih kurs KIJA sebesar Rp132,7 miliar. Keuntungan selisih kurs neto tersebut merupakan jumlah bersihdari keuntungan/kerugian selisih kurs pendanaan dan keuntungan dari kontrak lindung nilai (hedging), serta keuntungan/kerugian selisih kurs operasi, yang dapat ditemukan catatan atas laporan keuangan konsolidasian pada akun beban keuangan dan pendapatan lainnya 2017.
Sepanjang tahun lalu, bisnis land development & property menyumbang pendapatan Rp1,1 triliun atau hampir sama dengan tahun 2016. Sedangkan segmen infrastruktur menyumbang Rp1,77 triliun atau naik 3%. Mujadi bilang, ini terutama didorong oleh peningkatan pendapatan 4% dari penjualan tenaga listrik dan peningkatan pendapatan 13% dari dry port.
Segmen leisure & hospitality membukukan peningkatan pendapatan 13% menjadi Rp120,1 miliar pada tahun 2017, yang terutama didorong oleh kenaikan 28% dari penjualan land & villas di Tanjung Lesung. Pendapatan berulang (recurring revenue) dari segmen infrastruktur memberikan kontribusi 59% terhadap total pendapatan baik pada tahun 2017 maupun tahun 2016.
(ris)
🍀
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) merosot sepanjang tahun 2017. Laba bersih perusahaan properti ini turun 80,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Padahal, pendapatan KIJA masih tumbuh 2%.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis KIJA, perusahaan kawasan industri dan properti ini hanya mampu membukakan laba bersih atau laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp 84,8 miliar. Merosot 80,5% dari Rp 436,6 miliar pada tahun 2016.
Sementara total penjualan dan pendapatan konsolidasi KIJA tahun 2017 mencapai Rp 2,99 triliun pada tahun 2017. Ini masih meningkat 2% dibandingkan dengan tahun 2016.
Laba kotor KIJA turun 9% menjadi Rp 1,13 triliun dari Rp 1,24 triliun pada tahun sebelumnya karena beban pokok pendapatan yang naik. Margin laba kotor untuk tahun 2017 tercatat 38%, turun dibandingkan dengan 42% pada tahun sebelumnya.
Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan KIJA mengatakan, alasan utama penurunan ini adalah karena pembebanan dipercepat atas saldo beban pinjaman yang belum diamortisasi Rp 128 miliar. Ini adalah biaya non-tunai. Ada pula call premium expenses Rp 47 miliar, sebagai konsekuensi penebusan atas saldo obligasi senior notes sebesar US$ 91,5 juta dengan kupon 7,5% dan jatuh tempo pada tahun 2019.
"Agar dapat menebus sisa saldo obligasi (senior notes) yang jatuh tempo pada 2019 tersebut, KIJA menerbitkan obligasi kembali (tap offerings) sebesar US$ 110,85 juta dengan kupon 6,50% dan jatuh tempo pada 2023, sehingga secara total saldo obligasi 2023 tersebut menjadi sebesar US$ 300 juta," terang Muljadi dalam keterangan resmi, Sabtu (31/3).
Selain itu, penurunan laba bersih KIJA juga dipengaruhi oleh laba selisih kurs yang lebih rendah pada tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2016. Di akhir 2017, KIJA mencatat laba selisih kurs Rp 66,4 miliar. Tahun sebelumnya, laba selisih kurs KIJA sebesar Rp 132,7 miliar.
Keuntungan selisih kurs neto tersebut merupakan jumlah bersih dari keuntungan/kerugian selisih kurs pendanaan dan keuntungan dari
kontrak lindung nilai (hedging), serta keuntungan/kerugian selisih kurs operasi, yang dapat ditemukan catatan atas laporan keuangan konsolidasian pada akun beban keuangan dan pendapatan lainnya 2017.
Sepanjang tahun lalu, bisnis land development & property menyumbang pendapatan Rp 1,1 triliun atau hampir sama dengan tahun 2016. Sedangkan segmen infrastruktur menyumbang Rp 1,77 triliun atau naik 3%. Mujadi bilang, ini terutama didorong oleh peningkatan pendapatan 4% dari penjualan tenaga listrik dan peningkatan pendapatan 13% dari dry port.
Segmen leisure & hospitality membukukan peningkatan pendapatan 13% menjadi Rp 120,1 miliar pada tahun 2017, yang terutama didorong oleh kenaikan 28% dari penjualan land & villas di Tanjung Lesung.
Pendapatan berulang (recurring revenue) dari segmen infrastruktur memberikan kontribusi 59% terhadap total pendapatan baik pada tahun 2017 maupun tahun 2016.
🌸
JAKARTA okezone - Proyek Jalan Tol Ngawi-Kertosono ruas Ngawi-Wilangan dengan panjang 49,5 kilometer resmi beroperasi dengan turut diberlakukan penurunan tarif sesuai dengan arahan Presiden.

Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Desi Arryani, usai peresmian ruas Ngawi-Wilangan di Gerbang Tol Madiun, Kamis, mengatakan ruas tol ini tidak dikenakan tarif selama masa sosialisasi sampai 9 April 2018. Selanjutnya, tarif tol yang dibebankan sebesar Rp1.000 per km, menunggu SK dari Menteri PUPR.

"SK tarif seharusnya sudah diatur, tetapi belum keluar. Tarifnya Rp1.000 per kilometer, tadinya Rp1.200 per kilometer," ucap Desi, Kamis (29/3/2018).

Ada pun sebelumnya berdasarkan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) antara badan usaha dengan pemerintah, tarif tol Ngawi-Wilangan sepanjang 49,5 km pada awalnya sebesar Rp1.200 per km.
Baca Juga : Presiden Jokowi Ingin Tol Terhubung ke Pelabuhan dan Bandara

Namun, setelah diberlakukannya harmonisasi tarif sebesar Rp1.000 per km, tarif termahal untuk jarak terjauh Ngawi-Wilangan sebesar Rp48.000 (untuk golongan I) atau turun 16,5 persen dari sebelumnya Rp57.500 jika menggunakan tarif Rp1.200 per km.

Ada pun BUJT Jalan Tol Ngawi-Kertosono adalah anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk, yakni PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ). Ruas Tol Ngawi-Wilangan dibangun oleh PT NKJ, yang meliputi Seksi I Ngawi-Simpang Susun (SS) Madiun (20 Km), Seksi II SS Madiun-SS Caruban (8,45 km) dan SS Caruban-Wilangan (21,06 Km).

Sisanya, sepanjang 37,5 km dibangun oleh Kementerian PUPR sebagai bagian dari "Viability Gap Funding" (VGF) terhadap Jalan Tol Ngawi-Kertosono, dan setelah selesai dibangun akan dioperasikan juga oleh PT NKJ.

Jalan Tol Ngawi-Kertosono sendiri dibangun dengan total investasi Rp9,73 triliun. Jalan tol ini akan memiliki empat gerbang tol (GT), yakni GT Ngawi, GT Madiun, GT Caruban, GT Nganjuk, dan GT Wilangan (sementara). Keempat GT tersebut hanya melayani transaksi nontunai.

Selain itu, untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan, terdapat enam "rest area" di sepanjang Jalan Tol Ngawi-Kertosono yakni empat terdapat di Seksi Ngawi-Wilangan, dan dua "rest area" lainnya berada di Seksi Wilangan-Kertosono.
Baca Juga : Presiden Jokowi Targetkan Tol Merak-Banyuwangi Rampung 2019

Pengguna jalan tol dapat menikmati Jalan Tol Ngawi-Kertosono, Ruas Ngawi-Wilangan secara gratis selama periode sosialisasi, yaitu mulai 31 Maret sampai 9 April 2018. Jika sudah dioperasikan, Jalan Tol Ngawi Kertosono Ruas Ngawi-Wilangan dapat memangkas biaya logistik karena distribusi barang antardua kota tersebut menjadi lebih cepat.

Pengguna jalan bila menggunakan jalan arteri Ngawi-Wilangan memakan waktu 1,5 jam, namun apabila lewat jalan tol hanya memerlukan waktu sekitar 35-40 menit. Dengan dioperasikannya jalan tol ini, maka semakin menambah panjang daftar pembangunan Jalan Tol Trans Jawa yang terbentang dari Merak hingga Banyuwangi.

Ini juga menjadi bukti kuat komitmen Jasa Marga dalam mewujudkan konektivitas wilayah melalui pembangunan jalan tol, serta mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya di wilayah sekitar jalan tol.
(feb)

(rhs)
🍀
Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan pemeringkat internasional Moody’s Investor Service menegaskan kembali peringkat B2 untuk peringkat korporasi PT Alam Sutera Realty Tbk. dan peringkat surat utang senior tanpa jaminan jatuh tempo pada 2020 dan 2022 yang diterbikan anak usahanya yakni Alam Synergy Pte. Ltd.
Jacintha Poh, Wakil Presiden dan Analis Senior Moody’s, mengatakan bahwa afirmasi atas peringkat B2 Alam Sutera mencerminkan metric finansialnya yang kuat pada 2017. Selain itu, peringkat ini juga mencerminkan harapan Moody’s bahwa China Fortune Land Development akan melanjutkan pembelian plot lahan dari perseroan di Pasar Kemis.
Pembelian itu diestimasikan akan berkontribusi sekitar Rp1,5 triliun bagi arus kas perseroan pada 2018.
“Arus uang kas tambahan ini akan mengompensasi perolehan marketing sales utama Alam Sutera yang lemah dan mendukung matrik keuangan perseroan dalam ambang tingkat peringkat B2 selama 12-18 bulan ke depan," kata Poh dalam siaran pers, Kamis (29/3/2018).
Sepanjang 2017, Alam Sutera membukukan pertumbuhan pendapatan yang kuat sebesar 57% menjadi Rp3,9 triliun, sebagian besar didorong oleh penjualan lahannya di Pasar Kemis kepada CFLD, yang berkontribusi senilai Rp1,4 triliun.
Alam Sutra juga membukukan pendapatan yang tinggi dari penjualan apartemennya, meningkat dari Rp156 miliar pada 2016 menjadi Rp675 miliar pada 2017. Perseroan menjual 1.524 unit apartemen dari proyek Paddington Heights dan Kota Ayodhya, meningkat tajam dari capaian 2016 yang hanya 157 unit.

Mengingat transaksi penjualan tanah yang besar, metrik keuangan Alam Sutera di tahun 2017 kuat untuk peringkatnya. Untuk 2017, utang perusahaan per EBITDA disesuaikan adalah sekitar 3,3 kali dan EBIT per beban bunga berada di 3,6 kali.

Kinerja keuangan Alam Sutera akan sangat tergantung pada keberhasilan pelaksanaan perjanjiannya dengan China Fortune Land Development Co., Ltd (CFLD). Kesepakatan itu mengharuskan Alam Sutera untuk menjual total sekitar 500 ha landbank-nya di Pasar Kemis ke CFLD dari 2016-2021.
🐈

JAKARTA sindonews - Popularitas apartemen terus meningkat dari tahun ke tahun. Data suplai maupun permintaan pasar Rumah.com mencatat adanya kenaikan untuk sektor apartemen. Survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H1-2018 mencatat sebanyak 63% responden di Indonesia berniat membeli hunian dalam enam bulan ke depan, di mana 60% diantaranya tertarik terhadap apartemen.

Survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index H1-2018 yang diselenggarakan Rumah.com bersama Iembaga riset Intuit asal Singapura ini, menunjukkan bahwa responden yang meminati apartemen jumlahnya naik tiga kali lipat jika dibandingkan survei dua tahun sebelumnya.

Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan, menyatakan bahwa apartemen semakin diminati karena kepraktisannya. Lokasinya relatif lebih dekat dengan pusat kota, dilengkapi fasilitas komersial, dan punya akses transportasi umum yang baik. Meski demikian, apartemen belum dilihat sebagai opsi hunian permanen.

"Peminat apartemen kebanyakan adalah para lajang, yang menuntut kepraktisan dan kemudahan beraktivitas. Namun saat sudah menikah, apalagi berkeluarga, rumah tapak masih menjadi pilihan utama masyarakat,"ujarnya di Jakarta Jumat (23/3/2018).

Optimisme dari para first time buyer hunian pun cukup tinggi. Sebanyak 31% dari responden calon yang berencana membeli hunian pertama dalam enam bulan ke depan, berminat terhadap apartemen. Sementara 23% mengaku tidak tertarik. Sementara di kalangan investor, 47% responden investor mengaku berminat membeli properti apartemen dalam enam bulan ke depan. Sebanyak 21% menyatakan tidak tertarik.

Jika dilihat status pernikahannya, minat terhadap apartemen berasal dari pencari rumah yang berstatus lajang. Sebanyak 40% pencari rumah berstatus lajang mengaku berminat membeli apartemen, 22% tidak berminat, dan 38% diantaranya ragu-ragu. Sedangkan mereka yang sudah menikah, baik sudah memiliki anak maupun belum, tidak tertarik membeli apartemen. Hanya 25% yang mengaku tertarik membeli apartemen, 38% ragu-ragu, 37% tidak tertarik.

Rumah.com Property Index juga mencatat peningkatan suplai apartemen secara nasional sebesar 4% pada Q4 2017 dibandingkan Q3 2017. Secara tahunan, peningkatannya mencapai 28%.

Country Manager Rumah.com, Marine Novita, menjelaskan bahwa pengembang masih menahan diri pada awal 2017, namun melihat serapan yang tinggi pada semester pertama 2017, mereka meningkatkan suplai secara drastis di semester kedua.

Data Rumah.com Property Index ini memiliki akurasi data yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia, karena merupakan hasil analisis dari 400.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.

"Seiring waktu, konsumen mulai membuka diri terhadap apartemen, mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Ketertarikan terhadap apartemen terutama pada korelasi harga dengan kepraktisan. Konsumen masih bisa mendapatkan hunian dengan harga Rp300 jutaan di lokasi yang strategis di kota-kota satelit, serta dekat dengan beragam fasilitas umum," kata Marine.

Mencari hunian bukanlah keputusan yang mudah diambil, namun Rumah.com menyediakan beragam fitur yang dapat membantu konsumen mengambil keputusan dengan lebih percaya diri. Salah satu fiturnya, Project Review, memberikan ulasan mendalam mengenai ratusan properti di berbagai tempat.

"Melalui Project Review, konsumen bisa mengetahui fasilitas yang ada di sekitar hunian, jarak menuju fasilitas-fasilitas umum, pintu tol, hingga stasiun KRL terdekat," pungkas Marine.
(ven)
🍐

Jakarta detik- PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) membukukan laba sebesar Rp 1,2 triliun sesuai laporan keuangan per tanggal 31 Desember 2017. Capaian tersebut mencatatkan rekor baru laba Perseroan sepanjang sejarah.

Catatan positif tersebut didukung oleh penjualan Perseroan pada tahun 2017 yang mencapai Rp26,18 Triliun atau meningkat 67,06% dibandingkan dengan penjualan tahun 2016.

"Kami bersyukur dan berbangga bahwa sejak tahun 2016 kami sudah menembus bahkan melampaui besaran laba Rp 1 triliun," kata Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo dalam keterangan tertulis Rabu (14/3/2018). 

Ia menyebut, pencapaian laba tahun 2017 ini hampir 2 kali lipat dari laba tahun 2015 yang hanya berada pada kisaran Rp 675 M dan melonjak signifikan dari laba tahun 2016 yang mencapai Rp 1,06T.

Bintang melanjutkan bahwa untuk meningkatkan kinerja di tahun 2018, Perseroan menganggarkan capital expenditure sebesar Rp12,05 Triliun dengan rincian 58,7% untuk penyertaan modal, 36,3% untuk pengembangan usaha dan 5% akan dipergunakan untuk investasi aset tetap.

"Sejalan dengan performa positif yang dicapai, WIKA berhasil memperoleh kontrak baru sebesar Rp 10,45 Triliun hingga minggu kedua Maret 2018. Sektor infrastruktur menyumbangkan kontrak terbesar senilai Rp 7,55 Triliun," sebut dia. 

Perolehan kontrak baru di sektor industri mencapai Rp 2,05 triliun, sektor energi dan industrial plant berhasil menyumbang kontrak sebesar Rp 662 miliar, sementara perolehan kontrak di sektor realty dan properti mencapai Rp196 Miliar.

Direktur Keuangan WIKA, A.N.S. Kosasih menyampaikan, kontribusi penjualan terbesar datang dari sektor infrastruktur dan bangunan gedung sebesar 62,25%. 

Sektor industri penunjang infrastruktur berkontribusi sebesar 17,92%, Sektor energi dan industrial plant sebesar 14,41% serta sektor realti dan properti berkontribusi sebesar 5,41%.

"Bukan hanya laba yang kita bukukan terbesar sepanjang sejarah WIKA, kesehatan keuangan WIKA pun mencapai yang terbaik sepanjang sejarah," sebut dia.

Posisi kas dan setara kas WIKA juga mencapai posisi tertinggi sepanjang sejarah sebesar Rp 11,25 triliun. Posisi utang berbunga sebesar Rp 9,01 triliun dan total ekuitas sebesar Rp 14,63 triliun menghasilkan rasio hutang gross gearing dan net gearing masing-masing hanya sebesar 0,62 kali dan -0,15 kali.

"Hal itu menunjukan bahwa WIKA amat sangat sehat secara keuanga dan memiliki kemampuan finansial yang sangat tinggi untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat dan ditargetkan Pemerintah," ujar Kosasih.

Pada tahun 2017, WIKA juga berhasil membukukan arus kas operasi positif sebesar Rp1,87 Triliun atau meningkat sebesar 233,62% dibandingkan tahun 2016. 

"Salah satu yang tertinggi dan terbaik di industri konstruksi tanah air di mana banyak perusahaan konstruksi membukukan arus kas operasional negatif," tandas Kosasih. (dna/ang)
🍈
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) membukukan laba sebesar Rp 1,2 triliun pada tahun lalu. Angka tersebut sesuai laporan keuangan (audited) per 31 Desember 2017.
Pencapaian itu merupakan rekor baru laba WIKA sepanjang sejarah. Catatan positif tersebut juga didukung oleh penjualan WIKA pada tahun 2017 yang mencapai Rp 26,18 triliun atau meningkat 67,06% dibandingkan penjualan tahun sebelumnya.
Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk Bintang Perbowo mengatakan, sejak 2016, perusahaan sudah menembus bahkan melampaui besaran laba Rp 1 triliun. “Pencapaian laba tahun 2017 hampir dua kali lipat dari laba 2015 yang hanya berada pada kisaran Rp 675 miliar, dan melonjak signifikan dari laba 2016 yang mencapai Rp 1,06 triliun,” kata Bintang dalam keterangan resmi, Selasa (13/3).
Lanjutnya, untuk meningkatkan kinerja pada tahun ini, WIKA menganggarkan capital expenditure sebesar Rp 12,05 triliun. Rinciannya 58,7% untuk penyertaan modal, 36,3% untuk pengembangan usaha dan 5% akan dipergunakan untuk investasi aset tetap.
Sejalan dengan performa itu, WIKA juga memperoleh kontrak baru sebesar Rp 10,45 triliun hingga minggu kedua Maret 2018. Sektor infrastruktur menyumbang kontrak terbesar senilai Rp 7,55 triliun. Perolehan kontrak baru di sektor industri mencapai Rp 2,05 triliun, sektor energi dan industrial plant berhasil menyumbang Rp 662 miliar. “Sementara perolehan kontrak di sektor realty dan properti mencapai Rp 196 miliar," papar Bintang.
Direktur Keuangan WIKA, A.N.S. Kosasih menyampaikan kontribusi penjualan terbesar datang dari sektor infrastruktur dan bangunan gedung sebesar 62,25%. Sektor industri penunjang infrastruktur berkontribusi sebesar 17,92%, lalu sektor energi dan industrial plant sebesar 14,41% serta sektor realty dan properti berkontribusi sebesar 5,41%."
"Bukan hanya laba yang kami bukukan terbesar sepanjang sejarah WIKA, kesehatan keuangan WIKA pun mencapai yang terbaik sepanjang sejarah,” katanya.
Posisi kas dan setara kas WIKA per Desember 2017 sebesar Rp 11,25 triliun. Posisi utang berbunga sebesar Rp 9,01 triliun dan total ekuitas sebesar Rp 14,63 triliun, menghasilkan rasio utang gross gearing dan net gearing masing-masing hanya 0,62 kali dan -0,15 kali.
“Hal itu menunjukan bahwa WIKA sehat secara keuangan dan memiliki kemampuan finansial yang sangat tinggi untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat dan ditargetkan pemerintah,” ujar Kosasih
Pada 2017, WIKA juga berhasil membukukan arus kas operasi positif sebesar Rp 1,87 triliun atau meningkat 233,62% dibandingkan 2016. “Salah satu yang tertinggi dan terbaik di industri konstruksi tanah air di mana banyak perusahaan konstruksi membukukan arus kas operasional negatif,” imbuh Kosasih.
🍁
Bisnis.com, JAKARTA -- Konsultan properti mengatakan banyak investor asing yang melirik Serpong, Tangerang Selatan sebagai arena membangun proyek apartemen.
Vice President Coldwell Banker Commercial Advisory Group Dani Indra Bharata mengatakan ada banyak investor asing yang masuk ke pasar apartemen di Serpong. Tiga investor terbanyak adalah Jepang, Hongkong, dan Cina.
"Banyak investor asing yang ikut masuk disana. Jepang, Hongkong, dan Cina cukup dominan," jelas Dani kepada Bisnis, Senin (5/3/2018).
Dani menyebut ada sekitar 28 proyek apartemen di Serpong. Misalnya, apartemen dari investasi Jepang misalnya Apartemen Branz dan Apartemen Serpong Garden yang mana keduanya berlokasi di Bumi Serpong Damai (BSD).
Sementara investor asal Hongkong menginvestasikan dana untuk pembangunan apartemen Kingland Avenue di Alam Sutera, dan apartemen Marigold di BSD. Investor Cina berinvestasi pada proyek Skyhouse di BSD, dan Noble House atau Kent Tower di Alam Sutera. Namun saat ini, apartemen Noble House masih berstatus on-hold.
Satu lagi investor asing yang mulai menyusul tiga besar investor adalah Singapura. Dani menyatakan, investor Singapura ikut menyuntikkan dana pada pembangunan apartemen Cambio dan apartemen The Lana yang keduanya berlokasi di Alam Sutera.
Bisnis mencatat, saat ini di Alam Sutera ada 13 proyek apartemen yakni; The Lana, Paddington Height, One Velvet, Saumata, The Smith, Cambio, Silk Town, Pacific Garden, Kingland Avenue, dan Collins, Yukata Suites, Brooklyn, dan Noble House atau Kent Tower.
Sementara di BSD, sejumlah proyek apartemen yang tercatat antara lain; Casa de Parco, Roseville, Marigold, B-Residences, Akasa, Amazana, Carstenz, Branz, Skyhouse, Serpong Garden, The Ayoma, dan Saveria. Total proyek apartemen di BSD ada 12 proyek.
Untuk di Summarecon Serpong ada 4 proyek yakni; Rainbow Springs, Midtown Summarecon, Midtown Signature, dan Scientia Residences.
Sebelumnya, Kepala Departemen Riset Savills Indonesia Anton Sitorus menyatakan dalam tiga-empat tahun terakhir, pasar properti memang banyak kedatangan pemain asing. Dalam 9 tahun terakhir ini selain Cina, Singapura, Jepang, investor Korea Selatan juga mulai menunjukkan minat dengan menggandeng pengembang lokal.
Anton menilai, kehadiran pengembang asing ini bukan hal baru pada industri properti. Pada era Soeharto sudah ada beberapa investor asing membidik pasar properti. Sayangnya sempat terhenti karena Indonesia memasuki masa krisis moneter tahun 1998.
Dia menyebut setelah vakum sekitar empat tahun lebih, para pengembang ini mulai kembali meramaikan pasar Indonesia. Negara-negara yang menurut Anton cukup aktif misalnya Singapura karena lokasi yang dekat dengan Indonesia. Kedua adalah Hongkong dan ketiga adalah Jepang. Ada juga Malaysia yang mulai masuk investasi properti di Indonesia pasca reformasi.
Anton menegaskan bahwa pengembang asing memiliki karakter berbeda dengan pengembang lokal. Misalnya Jepang, mereka melakukan penjajakan sudah jauh lebih awal dan lebih lama ketimbang Korea Selatan. Oleh sebab itu mereka memulai investasi dalam dua tahun terakhir, caranya membina kerjasama dengan pengembang lokal melakui mekanisme joint venture, dan pemilik tanah.
Kini, Korea Selatan sudah masuk dalam lima besar negara yang gencar berinvestasi pada sektor properti di Indonesia. Salah satu contohnya adalah GS E&C Group menggandeng pengembang lokal Vasanta Indoproperti dalam menggarap pasar hunian vertikal di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat.
Bisnis mencatat bahwa GS E&C Group sudah berinvestasi sebelumny di bidang ritel. Pasalnya, grup ini memiliki supermarket bernama GS Supermarket yang umumnya berada di daerah pinggiran Jakarta. Contohnya adalah GS Supermarket yang berlokasi di Jatiasih, Bekasi.


🍇
Bisnis.com, JAKARTAMeski dibayangi sejumlah sentimen negatif akibat rentetan kecelakaan kerja yang terjadi pada awal 2018, para analis masih merekomendasikan beli untuk saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Lalu, seberapa kokoh harga saham perseroan tahun ini?
Dari sisi fundamental, pertumbuhan emiten berkode saham WSKT ini berdasarkan laporan keuangan 2017 berhasil melebihi konsensus para analis. Pendapatan perseroan tumbuh 90,11% secara year on year disusul laba bersih yang terdongrak 126,90%.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan harga saham WSKT berada di zona merah selama sesi kedua perdagangan, Senin (5/3). Sempat dibuka menguat, harga tersungkur ke level Rp2.910 per lembar atau melemah 40 poin dibandingkan dengan penutupan akhir pekan kemarin.
Namun, selama periode berjalan 2018 bergerak dengan tren positif. Tercatat, pergerakan harga saham tumbuh 31,67%.
Dalam riset yang dilansir melalui Bloomberg, analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Akhmad Nurcahyadi menyebut, katalis utama pergerakan saham WSKT pada 2018 yakni divestasi anak usaha. Diharapkan, aksi korporasi tersebut selesai pada paruh pertama tahun ini.
Di sisi lain, Akhmad menilai moratorium yang dilakukan terhadap proyek perseroan tidak akan berpengaruh terhadap pembangunan dan penyelesaian proyek. Menurutnya, hal itu berdampak positif karena kontraktor akan meningkatkan kewaspadaan dalam pengerjaan.
Dengan demikian, dia masih merekomendasikan beli untuk saham WSKT. Menurutnya, potensi upside harga saham emiten kontraktor pelat merah tersebut sebesar 11,7%.
“Untuk sementara ini tetap buy WSKT dengan target harga Rp3.250 per lembar,” ujarnya melalui riset yang dikutip, Senin (5/3).
Secara terpisah, analis PT Panin Sekuritas Tbk. Nico Laurens memproyeksikan, WSKT mampu mengantongi laba mencapai Rp53 triliun atau tumbuh 15,7% secara year on year. Selain itu, arus kas diprediksi membaik sejalan dengan penerimaan sejumlah proyek turnkey yang akan masuk pada 2018.
Nico masih merekomendasikan beli untuk saham WSKT. Hal tersebut juga didorong positifnya rilis laporan keuangan 2017 pada pekan lalu. Selain itu, pihaknya merevisi naik target harga saham perseroan dengan potensi uptrend 11,9%.
“Kami masih merekomendasikan buy dan merevisi naik target harga ke Rp3.300, dengan menaikan premium relative to peers ke 5,1%,” tulisnya dalam riset.
🍀
Karawang beritasatu - Karawang kini menjadi primadona baru pengembangan kawasan hunian di koridor Timur ibukota. PT Agung Podomoro Land (APL) menilai Karawang sangat potensial di masa mendatang.
"Kebutuhan akan tempat tinggal untuk level staff maupun ekspatriat meningkat karena itu kami menghadirkan Grand Taruma,"tegas Rina Irawan GM Marketing Grand Taruma-Taruma City.
Disebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Karawang sudah mencapai 5,2 % lebih tinggi dari nasional. Penanaman modal asing juga agresif menanamkan investasi. Dari 175 ribu ha lahan di Karawang sekitar 3.800 hektare digunakan untuk industri baja, tekstil dan otomotif.
Dia menambahkan di Karawang selama ini belum ada kawasan hunian kelas menengah atas. "Kami adalah pionir yang masuk ke Karawang dengan menghadirkan hunian menengah atas,"ujarnya. Dari 1.424 unit yang dijual saat ini tinggal 50 unit. Harga hunian mencapai Rp1,3 miliar hingga Rp2,7 miliar.
Menurut dia, pengembangan Grand Taruma seluas 40 hektare sudah selesai dilakukan. Di Grand Taruma juga dibangun rumah Suteki khas Jepang yang memiliki garansi hingga 10 tahun. "Rumah ini akan di cek berkala setiap satu tahun,"papar Rina.
Saat ini pihaknya sedang mengembangkan Taruma City seluas 5,6 hektare di jantung kota Karawang. "Taruma City akan menjadi last piece nya kota Karawang yang terletak di jantung kota Karawang. Akan ada 49 unit rumah mewah, 1 tower apartemen dan 243 ruko di dalam superblok,"ungkapnya.
Ke depan dipastika tidak akan ada lagi lahan yang luas di pusat kota yang bisa dikembangkan untuk superblok. Sebab, harga tanah di kawasan ini melonjak tanjam. Misalnya pada 2011 harga tanah di kawasan pusat kota Karawang hanya Rp400 ribu per m2 sementara harga saat ini mencapai Rp8 juta per m2. Sementara harga hunian rata-rata naik sebesar 20% per tahun.
Selain hunian landed, pasar hunian high rise seperti apartemen dinilai masih menjanjikan karena banyak pekerja di industri Karawang masih bermukim di Jakarta. "Kami menyiapkan 680 unit dalam satu tower yang kami targetkan untuk para pekerja di kawasan Karawang,"sebut Rina.
Ruko di Taruma City sebanyak 243 unit dengan harga Rp1,8 miliar hingga Rp10 miliar. "Kami juga menyiapkan Taruma Park 2.000 meter persegi di dalam Taruma City. Mirip seperti Tribeka di Central Park Jakarta,"ungkapnya.


Sumber: PR
🍈
Bisnis.com, JAKARTA — Setelah 5 hari menghentikan sementara 37 proyek konstruksi layang, pemerintah akhirnya mengizinkan 34 proyek di antaranya untuk dilanjutkan kembali.
Ketua Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) Syarief Burhanuddin pada Selasa (27/2/2018) sore menyatakan bahwa dari 37 proyek yang dihentikan sementara pengerjaannya, sebanyak 34 pemilik dan pelaksana proyek telah menyampaikan dokumen dan pemaparan di depan tim komite.
Dari hasil evaluasi, konstruksi layang 34 proyek tersebut dapat kembali dilanjutkan dengan beberapa di antaranya dilanjutkan dengan catatan.
Ke-34 proyek tersebut adalah:
  1. Jalan tol Bekasi—Cawang—Kampung Melayu (PT Kresna Kusuma Dyandra Marga) harus memfinalisasi desain form work
  2. Jalan tol Depok—Antasari (PT Citra Wasphuttowa) harus melengkapi dokumen lifting
  3. Jalan tol Jakarta Cikampek Elevated (PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek) akan dilakukan kunjungan lapangan pada hari Rabu (28/2/2018)
  4. Jalan Tol Kunciran—Cengkareng (PT Jasa Marga Kunciran Cengkareng), dua pekerjaan perlu peningkatan kesehatan dan keselamatan kerja
  5. Jalan tol Ciawi—Sukabumi (PT Trans Jabar Tol)
  6. Jalan tol Pasuruan—Probolinggo (PT Transjawa Paspro Jalan Tol)
  7. Jalan tol Solo—Ngawi ( PT. Solo Ngawi Jaya)
  8. Jalan tol Cinere—Serpong (PT Cinere Serpong Jaya)
  9. Enam Ruas Tol Dalam Kota DKI lakarta (PT Jakata Tollroad Development)
  10.  Jalan tol Jakarta—Cikampek Selatan (PT Jasamarga Japek Selatan)
  11.  Jalan tol Kayu Agung—Palembang—Betung (PT Sriwijaya Markmore Persada)
  12.  Jalan tol Krian—Legundi—Bunder—Manyar (PT Waskita Bumi Wira)
  13.  Jalan tol Cibitung—Cilincing (PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways)
  14.  Jalan tol Cimanggis—Cibitung (PT Cimanggis Cibitung Tollways)
  15.  Jalan tol Cileunyi—Sumedang—Dawuan (PT Citra Karya Jabar Tol)
  16.  Jalan tol Balikpapan—Samarinda (PT Jasamarga Balikpapan Samarinda)
  17.  Jalan tol  Medan—Kualanamu—Tebingtinggi (PT Jasamarga Kualanamu Tol)
  18.  Jalan tol Pandaan—Malang (PT Jasamarga Pandaan Malang)
  19.  Jalan tol Probolinggo—Banyuwangi (PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi)
  20.  Jalan tol Batang—Semarang (PT Jasamarga Semarang Batang)
  21.  Jalan tol Bogor Ring Road (PT Marga Sarana Jabar)
  22.  Jalan tol Kunciran—Serpong (PT Marga Trans Nusantara)
  23.  Jalan tol Ngawi—Kertosono (PT Ngawi Kertosono Jaya)
  24.  Jalan tol Pejagan—Pemalang (PT Pejagan Pemalang Toll Road)
  25.  Jalan tol Pemalang—Batang (PT Pemalang Batang Toll Road)
  26.  Jalan tol  Gempol—Pasuruan (PT Transmarga Jatim Pasuruan)
  27.  Jalan tol Porong—Gempol (PT Jasa Marga Tbk.)
  28.  Jalan tol Trans-Sumatra (PT Hutama Karya) Terbanggi Besar—Kayu Agung
  29.  Jalan tol Trans-Sumatra (PT Hutama Karya) Terbanggi Besar—Pematang Panggang
  30.  Jalan tol Trans-Sumatra (PT Hutama Karya) Pematang Panggang—Kayu Agung.
  31.  LRT Velodrome—Kelapa Gading (PT. Wijaya Karya Tbk.)
  32.  LRT Jakarta—Bogor--Depok—Bekasi (PT Adhi Karya Tbk.)
  33.  LRT Palembang (PT Waskita Karya)
  34.  Double-double track kereta Manggarai—Jatinegara (PT Hutama karya) setelah dilakukan pembongkaran launcher gantry lama dan pemasangan launcher gantry yang baru.
Pada Selasa (20/2/2018), pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara pengerjaan konstruksi layang di Tanah Air sebagai efek dari kecelakaan konstruksi pada proyek jalan tol Bekasi—Cawang—Kampung Melayu yang terjadi pada dini harinya.
Kemudian, pada Kamis (22/2/2018), secara resmi pemerintah menetapkan penghentian sementara terhadap 36 proyek konstruksi layang terdiri atas 32 proyek jalan tol dan 4 proyek perkeretaapian. Proyek-proyek tersebut baru bisa dilanjutkan kembali setelah melalui serangkaian evaluasi dengan target pelaksanaan selama 2 minggu.
Akan tetapi, pemerintah mengumumkan seluruh proyek konstruksi layang yang dibekukan sementara itu dievaluasi 26—27 Februari.
Berdasarkan pengamatan Bisnis, dari data yang dilansir Komite Keselamatan Kerja sejak 22 Februari—27 Februari, total proyek yang dievaluasi oleh komite tersebut adalah 39.
Sebelumnya (data per 22 Feb.), jalan tol Trans-Sumatra yang digarap oleh PT Hutama Karya tidak diperinci lebih mendetail. Namun, pada 27 Februari, jalan tol tersebut didetailkan menjadi tiga ruas.
Selain itu, muncul jalan tol Porong—Gempol milik PT Jasa Marga Tbk. dalam daftar yang dilansir Komite Keselamatan Konstruksi kemarin.
Adapun, lima proyek lainnya yang belum dievaluasi adalah jalan tol Kertosono—Mojokerto (PT Marga Harjaya Infrastruktur); Serpong—Balaraja (PT Trans Bumi Serbaraja); Cinere—Jagorawi (PT Translingkar Kita Jaya); Serang—Panimbang (PT Wijaya Karya Serang Panimbang); dan Manado—Bitung (PT Jasamarga Manado Bitung).
🍭

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga saham PT Hanson International Tbk (MYRX) kembali memantik perhatian publik. Hanya dalam waktu dua pekan, harga saham MYRX melesat 65,42%.
Harga saham MYRX per 19 Februari bertengger di level Rp 177 per saham. Padahal pada 6 Februari, harga sahamnya masih di kisaran Rp 107 per saham. Meski kemudian, harga saham MYRX, berangsur-angsur turun dan ada di posisi Rp 152 per saham pada Senin (26/2).
Asal tahu saja, lonjakan harga saham MYRX tersebut bukan tanpa sebab. Sumber Kontan.co.id pada Sabtu (24/2) membisikkan rumor diseputar pergerakan harga saham MYRX. Manajemen Hanson International, kata sumber Kontan.co.id, bakal menggandeng PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mengembangkan proyek properti di Maja, Lebak Banten.
"Hanson menggandeng WIKA atau anak usahanya, PT Wijaya Karya Realty membangun proyek properti di Maja," tutur sumber Kontan.co.id yang tidak ingin disebut namanya. Kerjasama pembangunan itu, lanjut sumber Kontan.co.id, kabarnya akan ditandatangani Maret mendatang.
Saat dikonfirmasi Kontan.co.id tentang apakah benar Hanson International menggandeng WIKA atau anak usahanya mengembangkan Maja? Benny Tjokrosaputro selaku pemilik Hanson International justru memberikan jawaban yang kian mengundang rasa penasaran. "Belum, masih confidential," tulis Benny dalam pesan singkat kepada Kontan.co.id, Selasa (27/2).
Kontan.co.id mencoba menghubungi Steve Kosasih, Direktur Keuangan WIKA, namun belum memperoleh tanggapan.
Sebagai gambaran, laporan keuangan Hanson International per 30 September 2017 menyebutkan perusahan ini menguasai lahan seluas 910 hektare di Maja, Banten. Lahan itu dimiliki Hanson melalui sejumlah anak usahanya, dengan nilai pembelian tak kurang dari Rp 1,82 triliun.
🍡



Bisnis.com, JAKARTA — Komite Keselamatan Konstruksi menyetujui 15 dari 17 proyek konstruksi layang yang dievaluasi pada Selasa (26/2/2018) untuk dilanjutkan pengerjaannya pascapenghentian sementara yang ditetapkan pemerintah pada Kamis, pekan lalu.

Ketua Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) Syarif Burhanuddin mengatakan bahwa dari 15 proyek yang lulus evaluasi, sebanyak 13 proyek kembali diberikan izin melanjutkan pekerjaan tanpa catatan setelah memenuhi berbagai persyaratan yang ditetapkan. Adapun, dua proyek diizinkan untuk dilanjutkan, tetapi dengan catatan.
Dengan rekomendasi izin melanjutkan pekerjaan konstruksi layang, Syarif mengatakan bahwa badan usaha yang bersangkutan dapat kembali memulai konstruksi yang tertunda.

"Ya, ini kembali dilanjutkan," kata Syarif kepada Bisnis, Senin (26/2).


Sementara itu, ada dua proyek yang diberikan rekomendasi untuk melanjutkan pekerjaan konstruksi layang, tetapi tetap diberikan catatan. Catatan tersebut harus dipenuhi terlebih dahulu untuk melanjutkan pekerjaan konstruksi layang yang sempat terhenti.


Dua proyek itu adalah jalan tol Depok—Antasari dengan catatan harus melengkapi prosedur lifting. Selain itu, double-double track Manggarai—Jatinegara diberikan rekomendasi untuk pembongkaran dan pemasangan launcher gantry.


Adapun, dua proyek dari 17 proyek yang dievaluasi dan belum diberikan rekomendasi izin melanjutkan pekerjaan layang adalah jalan tol Bekasi—Cawang—Kampung Melayu yang harus memfinalisasi design form work dan jalan tol Jakarta—Cikampek yang rekomendasinya akan dilakukan setelah tim melakukan peninjauan ke lapangan pada Rabu, (28/2/2018).


Berikut ini daftar proyek yang lulus evaluasi.


  1. Jalan tol Terbanggi Besar—Kayu Agung—Pematang Panggang (PT Hutama Karya)
  2. Jalan tol Kayu Agung—Palembang—Betung (PT Sriwijaya Markmore Persada)       
  3. Jalan yol Krian—Legundi—Bunder (PT Waskita Bumi Wira)
  4. Jalan tol Cibitung—Cilincing (PT Cibitung Tanjung Priok Tollways)     
  5. Jalan tol Cimanggis—Cibitung (PT Cimanggis Cibitung Tollways)
  6. Jalan tol Cinere—Serpong (PT Cinere Serpong Jaya)
  7. 6 Ruas Tol Dalam Kota DKI Jakarta (PT Jakarta Tollroad Development)
  8. Jala tol Solo—Ngawi (PT Solo Ngawi Jaya)
  9. Jalan tol Ciawi—Sukabumi (PT Trans Jabar Tol)
  10. Jalan tol Pasuruan—Probolinggo (PT Transjawa Paspro)
  11. LRT Jabodebek (PT Adhi Karya Tbk.)  
  12. LRT Palembang (PT Waskita Karya Tbk.)
  13. LRT Velodrom—Kelapa Gading (PT Wijaya Karya Tbk.)    
  14. Jalan tol Depok—Antasari (PT Citra Wasphuttowa)*
  15. Double double track Manggarai—Jatinegara (PT Hutama Karya)*

Sumber: Komisi Keselamatan Konstruksi. Ket. *) Lulus dengan catatan

Pada Selasa (20/2/2018), pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara pengerjaan konstruksi layang sebagai tindak lanjut dari kecelakaan konstruksi pada proyek jalan tol Bekasi—Cawang—Kampung Melayu yang terjadi pada dini harinya.

Kemudian, pada Kamis (22/2/2018), secara resmi pemerintah menetapkan penghentian sementara terhadap 32 proyek jalan tol dan 4 proyek perkeretaapian. Proyek-proyek tersebut baru bisa dilanjutkan kembali setelah melalui serangkaian evaluasi dengan target pelaksanaan selama 2 minggu.

🍊



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) dipandang analis masih cukup baik pada tahun ini. Selain mengandalkan bisnis properti, emiten ini juga berpeluang meraup untung dari proyek pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali yang diperkirakan selesai tahun ini.

William Siregar, Analis Paramitra Alfa Sekuritas yakin, proyek patung GWK akan meningkatkan porsi pendapatan ASRI dari sektor recurring income secara jangka panjang. Hal ini lantaran ketika seluruh konstruksi bangunannya jadi, patung GWK akan menjadi patung terbesar di dunia.
Patung GWK sendiri memiliki bentuk perpaduan antara burung Garuda dan Dewa Wisnu. Patung ini memiliki tinggi 125 meter dan bentang sayap 60 meter dan terletak di dalam kompleks taman seluas 60 hektare (ha).
“GWK kelak akan menjadi magnet baru bagi pariwisata di Bali,” ujar William, Kamis (22/2).
Dalam riset 31 Januari, Analis Mega Capital Sekuritas, Adrian M. Priyatna memperkirakan sektor recurring income ASRI akan tumbuh 21,34% dari Rp 467 miliar menjadi Rp 567 miliar berkat proyek GWK.

Sama halnya dengan William, Adrian juga yakin keberadaan patung GWK akan berdampak baik bagi kinerja sektor recurring income secara jangka panjang. Jika pada tahun 2018, ia memperkirakan porsi sektor recurring income emiten tersebut 15% dari total pendapatan perusahaan, maka di tahun 2019 dan 2020 jumlahnya naik menjadi 17%.

“GWK dapat menjadi sumber recurring income alternatif di samping ekspansi kawasan Alam Sutera dan Suvarna Sutera,” tuturnya.


Adrian pun merekomendasikan beli saham ASRI pada target harga Rp 490 per saham. Ia memprediksi, pendapatan ASRI pada tahun ini akan mencapai Rp 3,68 triliun sementara laba bersih emiten tersebut berpotensi menyentuh angka Rp 1,08 triliun.


Setali tiga uang, William juga menyarankan beli saham ASRI pada target harga Rp 420 per saham. Sekadar info, Kamis (22/2) saham ASRI ditutup di level Rp 382.

🌸


Bisnis.com,JAKARTA — PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. akan mengantongi sejumlah nilai kontrak baru dari pekerjaan proyek di luar negeri pada kuartal I/2018.
Direktur Operasi III Wijaya Karya Destiawan Soewardjono mengungkapkan, perseroan telah mengantongi nilai kontrak baru (NKB) Rp170 miliar dari pengerjaan rumah susun di Aljazair pada Januari 2018. Selanjutnya, pada Februari 2018, emiten berkode saham WIKA itu akan mendapatkan kontrak baru dari pengerjaan housing di Dubai, Uni Emirat Arab, senilai Rp300 miliar.
Selain dua proyek tersebut, sambungnya, WIKA menargetkan dapat mengantongi pengerjaan proyek senilai Rp400 miliar di Myanmar pada Maret 2018. Dengan demikian, diproyeksikan perseroan mendapatkan NKB dari luar negeri senilai Rp870 miliar pada kuartal I/2018.
“Target NKB luar negeri pada 2018 senilai Rp3,8 triliun dengan demikian order book 2018 menjadi Rp6,3 triliun,” jelasnya kepada Bisnis.com, Kamis (22/2).
Destiawan mengatakan tahun lalu perseroan berhasil mengantongi NKB Rp1,8 triliun dari luar negeri. Adapun, nilai tersebut berasal dari Aljazair Rp1,5 triliun dan sisanya dari Timor Leste.
Dia menyatakan optimistis dengan target NKB luar negeri yang dipasang tahun ini. Pasalnya, pasar logement di Aljazair masih senilai Rp25 triliun.
“WIKA sudah ditawari lagi senilai Rp600 miliar-Rp 1 triliun kalau perseroan siap tetapi saya minta survei lokasinya lebih detail dan menunggu sumber daya manusia untuk berangkat,” jelasnya.
🍐
Jakarta detik- Banyaknya kecelakaan konstruksi yang terjadi membuat pemerintah mengeluarkan ultimatum untuk menghentikan sementara (moratorium) pekerjaan konstruksi yang berbentuk melayang. Tak hanya poryek jalan tol, pemerintah juga menjatuhkan moratorium untuk proyek Light Rail Transit (LRT) dan Mass Rapid Transit (MRT).

Kebijakan itu tentu menjadi sentimen tersendiri bagi saham-saham emiten konstruksi khususnya BUMN seperti PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Sehingga diharapkan masa moratorium tidak berlangsung lama.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta memandang, sebenarnya moratorium itu bisa menjadi sentimen positif. Asalkan moratorium tidak berlangsung lama.

"Karena tujuannya adalah meningkatkan mutu dan kualitas pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur elevated tersebut ke depannya," tuturnya kepada detikFinance, Selasa (20/2/2018).

Namun demikian, apabila moratorium berlangsung lama, maka akan menghambat kinerja emiten konstruksi untuk menyelesaikan proyek. Alhasil biaya yang dikeluarkan akan meningkat, arus kas pun akan terganggu.

Senada dengan Nafan, Analis Kresna Securities Robertus Yanuar juga memandang moratorium yang didasari untuk melakukan evaluasi sebenarnya memberikan manfaat bagi perseroan.

"Diharapkan evaluasinya tidak berjalan lama. Sehingga proyek bisa cepat berjalan lagi, dengan aman, sesuai hasil evaluasi," ujarnya.

Kendati begitu Nafan merekomendasikan untuk membeli hanya saham PTPP dan WIKA. Sementara ADHI dan WSKT direkomendasikan untuk hold. Sebab kedua emiten itu sudah dalam tren penguatan sebelumnya.

Sedangkan Robertus merekomendasikan untuk menerapkan strategi buy on weakness, menunggu di level terendahnya. Sebab dia yakin saham-saham konstruksi BUMN masih berpeluang menguat seiring dengan banyaknya proyek-proyek yang masih berjalan. (dna/dna)


🐦
Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tergelincir pada perdagangan saham sesi pertama Selasa (20/2/2018). Akan tetapi, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tak sendirian. Sejumlah saham BUMN konstruksi cenderung tertekan.

Saham PT Waskita Karya Tbk melemah Rp 50 atau 1,61 persen ke posisi Rp 3.060 per saham. Total volume perdagangan saham sekitar 20.348.800 saham. Pada penutupan perdagangan saham pada Senin kemarin, harga saham PT Waskita Karya Tbk kisaran Rp 3.110 per saham.

Analis menilai, penurunan harga saham PT Waskita Karya Tbk kemungkinan didorong sejumlah faktor. Kepala Riset PT Koneksi Kapital, Alfred Nainggolan menuturkan, faktor penurunan harga saham PT Waskita Karya Tbk antara lain pertama, girder pada tiang penyangga di proyek tol Becakayu, Jakarta Timur yang dikerjakan PT Waskita Karya Tbk jatuh menjadi sentimen negatif untuk pergerakan sahamnya.




Kedua, Alfred menilai, pelaku pasar juga dapat memanfaatkan aksi ambil untung usai harga saham PT Waskita Karya Tbk naik sekitar tujuh persen, dan lebih besar kenaikannya di antara saham BUMN lainnya.

"Ada bad news dimanfaatkan untuk aksi ambil untung," kata Alfred saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (20/2/2018).

Tak hanya PT Waskita Karya Tbk alami penurunan harga saham pada Selasa pekan ini. Saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) susut 1,49 persen ke posisi Rp 1.980 per saham. Volume perdagangan saham 28.580.900. Pada perdagangan saham kemarin, saham PT Wijaya Karya Tbk berada di kisaran Rp 1.980.

Kemudian saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) tergelincir 0,40 persen ke posisi Rp 2.470 per saham. Volume perdagangan saham sekitar 8.844.200. Penurunan harga saham PT Adhi Karya Tbk tak sebesar PT Waskita Karya Tbk dan PT WIjaya Karya Tbk.

Selain itu, saham PT PP Tbk melemah 0,63 persen ke posisi Rp 3.160 per saham. Volume perdagangan saham sekitar 7.113.300. Pada perdagangan saham kemarin, harga saham PTPP di kisaran Rp 3.180.

Alfred menilai, pelaku pasar memanfaatkan aksi ambil untung lantaran ada berita negatif kembali terjadinya kecelakaan di proyek infrastruktur.

Alfred menuturkan, pelemahan harga saham BUMN konstruksi hanya sementara. Pemerintah melalui Kementerian PUPR menghentikan sementara proyek infrastruktur Indonesia mulai hari ini tak berpengaruh kepada nilai proyek pengerjaaan yang dilakukan perseroan. Akan tetapi, dengan ada evaluasi proyek tersebut dinilai bagus untuk jangka pendek.

"Selain itu kekhawatiran terhadap pendanaan juga sudah berkurang. Karena pengerjaan proyek tinggal dua tahun lagi, sudah sempit jaraknya," ujar dia.
🐙


INILAHCOM, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, menilai, penugasan proyek infrastruktur kepada BUMN Karya, terlalu banyak. Alhasil, kecelakaan konstruksi terjadi beruntun dalam dua tahun terakhir.
Ketua bidang Konstruksi dan Infrastruktur Kadin Indonesia, Erwin Aksa, mengatakan, proyek infrastruktur saat ini, 'dikuasai' kontraktor pelat merah sektor karya. Tentu saja, nilai dan jumlah proyeknya cukup besar. Sayangnya, BUMN tersebut tidak mempertimbangkan keterbatasan kemampuan.
"Ini menyebabkan tingkat ketelitian dan kehati-hatian mereka di dalam menyelesaikan pekerjaan menjadi terpecah-pecah sangat banyak. Belum lagi mereka diberi tenggang waktu yang sangat ketat. Hal ini juga bisa menjadi penyebab semakin beruntunnya kejadian kecelakaan-kecelakaan konstruksi," kata Erwin.
Selanjutnya, kata Erwin, Kadin menyarankan pemerintah untuk menghentikan penugasan proyek infrastruktur baru kepada BUMN Karya. Dan, memberi kesempatan lebih banyak pada perusahaan swasta nasional untuk terlibat.
Erwin mengatakan, pemerintah perlu mengkaji dan mengevaluasi kembali penugasan-penugasan negara kepada BUMN Karya yang sudah terlalu sering mengalami kecelakaan-kecelakaan konstruksi.
Jika ditemukan pelanggaran, perusahaan kontraktor tersebut harus diberikan peringatan keras dan hukuman sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Langkah ini sebagai peringatan kepada kontraktor lain untuk tidak lalai terhadap kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
🍉


Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri keramik meyakini perjalanan bisnis pada sepanjang tahun ini akan berada pada tren yang positif. Hal tersebut tercermin dari mulai bergeliatnya pasar properti di Tanah Air.
Ketua Umum Asosiasi Aneka Keramaik Indonesia (Asaki) Elisa Sinaga mengatakan industri keramik sangat terkait dengan pasar properti.
“Kalau pasar properti tumbuh, kami sebagai industri penunjang properti jaga diharapkan bisa ikut naik,” ujarnya di Jakarta pada Selasa (20/2/2018).
Namun, dia tidak memerinci lebih jauh berapa besaran porsi pertumbuhan yang dimaksud tersebut.
“Kami lihat sampai Januari lalu belum ada tanda-tanda peningkatan, tetapi pada Februari ini sudah terlihat ada pertumbuhan, kami berharap ini bisa sampai akhir tahun,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama dia juga mengungkapkan bahwa program rumah subsidi yang dilakukan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir ini ikut mengerek permintaan produk keramik di dalam negeri.
Sebagai catatan, Asaki melansir data bahwa pada 2016 produksi keramik pada 2016 sebesar 350 juta m2. Jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan produksi pada tahun sebelumnya yang 400 juta m2.
Adapun, untuk produk sanitary tercatat pada 2016 sebesar 5,1 juta unit, turun jika dibandingkan dengan 2015 yang mencapai 5,4 juta unit.
🍘

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) menyatakan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menghentikan sementara pembelian tenaga listrik dari PT Bekasi Power. Padahal Bekasi Power, yang merupakan anak usaha KIJA tersebut sudah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PLN selama 20 tahun untuk pasokan listrik.
Budianto Liman, Direktur Utama KIJA, menyampaikan Bekasi Power memasok ke PLN sejak dinyatakan beroperasi secara komersial alias commercial operation date (COD) pada Januari 2013 lalu. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) milik Bekasi Power memasok listrik dengan perintah pembebanan kepada PLN.
Dalam sertifikat COD menyatakan, beban minimum PLTGU Bekasi Power adalah sebesar 108 MW. "Sedangkan Beban maksimum sebesar 118,8 MW yang merupakan kapasitas kontrak PLTGU Bekasi Power," ujarnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (15/2).
Availability factor atau rasio jumlah jam unit pembangkit siap beroperasi terhadap jumlah jam dalam satu periode tertentu Bekasi Power setahun rata-rata 90% dari kapasitas kontrak. Selama 5 tahun operasi PLTGU tersebut, pihak Bekasi Power mengikuti ketentuan. Namun sejak awal tahun ini, PLN penghentian sementara pembelian tenaga listrik (reserve shutdown). PLTGU diperlakukan sebagai cadangan dingin.
Pada 9 Februari lalu, Bekasi Power dan PLN melakukan pertemuan, tapi belum menemukan solusi. Berdasarkan perjanjian, Bekasi Power tetap mendapatkan pembayaran atau kompensasi PLN dengan skema take or pay terkait kontrak. "Dampak kejadian tersebut, penghasilan Bekasi Power akan menurun secara signifikan, tapi gross profit tetap terjaga dengan baik sehingga menutupi beban operasional," lanjutnya.
Bekasi Power masih akan terus berupaya melakukan negosiasi dengan PLN agar pembangkit miliknya bisa kembali beroperasi seperti sediakala. Sebelumnya Project Manager PLTGU Jawa II PLN Tigor Situmorang pernah mengungkapkan, perusahaan menghentikan membeli listrik dari Bekasi Power, karena sudah terjadi surplus listrik di kelistrikan Jawa-Bali.
Sehingga, kebutuhan listrik untuk regional Indonesia Jawa bagian barat sudah bisa dipenuhi. Cukup oleh pembangkit milik PLN.
🍷

JAKARTA okezone- Salah satu jajaran direksi PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mengundurkan diri. Namun, tidak dijelaskan secara rinci alasan pengunduran diri tersebut.
Melansir keterbukaan informasi yang diterbitkan di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (14/2/2018), PT Agung Podomoro Land telah menerima surat pengunduran diri dari Veriyanto Setiady, selaku Wakil Direktur Utama Agung Podomoro. Surat tersebut, telah diterima perseroan pada 13 Februari silam.
Nantinya, permohonan pengunduran diri tersebut akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, yang akan diselenggarakan paling lambat 90 hari, setelah diterimanya surat permohonan pengunduran diri dimaksud.
Sekadar informasi, APLN akan terlibat dalam rencana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun 10 kota mandiri baru yang selama periode 2015-2019. Kesembilan kota baru tersebut yakni Maja, Banten, Padang, Palembang, Pontianak, Banjar Baru, Tanjung Selor, Makasar, Manado, Sorong dan Jayapura.
Direktur Rumah Umum dan Komersial (RUK) Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Dadang Rukmana mengatakan selain kesepuluh kota baru tersebut, pihaknya tengah mengusulkan 4 daerah yang berpotensi untuk dibangun kota mandiri baru. Keempat daerah tersebut meliputi Sovivi di Maluku Utara, Tanjung Selor, Kalimantan Utara dan Sei Mangkai di Sumatera Utara.
Usulan penambahan tersebut sedang dalam tahap grand desain yang dilakukan oleh Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas). Sambil menunggu keluarnya grand desain, Kementerian PUPR juga sedang dalam tahap rencana pembangunan infrastruktur.
Kementerian PUPR sendiri, telah lebih dahulu membangun kota mandiri di Maja, Lebak, Tangerang. Dalam pengembangnya, pemerintah dibantu dengan lima pengembang besar swasta seperti Ciputra Group, Agung Podomoro Land (APL) hingga Sinarmas Land.
🌱

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan saham emiten properti menghijau sejak awal tahun ini, setelah melemah pada tahun lalu. Sejak awal tahun hingga Rabu (14/2) alias year to date, indeks sektor properti, real estate, dan building construction tumbuh 8,05%. Pertumbuhan ini berada di atas rata-rata Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) yang naik 3,76%.
Padahal, tahun lalu, indeks sektor ini sempat menjadi pemberat dengan mencetak penurunan sebesar 4,31%. Apakah tahun ini sektor properti mulai bangkit?
Teuku Hendry Andrean, Research Manager Shinhan Sekuritas Indonesia menyatakan pertumbuhan secara sektoral dikontribusi dari pergerakan beberapa saham emiten karya. Pasalnya, pada akhir tahun lalu, sektor tersebut sempat tertekan karena isu cashflow. "Beberapa sudah mendapat sindikasi pinjaman," kata Teuku, Rabu (14/2).

Untuk tahun ini, dia melihat, outlook sektor properti masih netral. Penilaian tersebut, tak terlepas dari pencapaian tahun lalu yang masih di bawah target. Dari beberapa sektor, penjualan produk landed house, masih cukup berat. Sedangkan yang cukup baik adalah produk high rise building.


Untuk menggenjot saham properti masih perlu sentimen lain. Diantaranya penurunan suku bunga perbankan, sehingga bisa menjadi stimulus dalam penjualan produk landed residensial. Namun, pada tahun ini, BI Rate masih dihantui oleh rencana kenaikan suku bunga acuan Fed Funds Rate (FFR). "Kalau misalnya kenaikan tidak drastis atau signifikan, suku bunga BI masih bertahan," papar Teuku.


Dari beberapa produk properti, Teuku lebih cenderung pada saham sektor konstruksi, seperti WSKT dan ADHI. Sedangkan di produk perumahan, dia menilai emiten yang memiliki land bank besar lebih menarik, seperti BSDE dan SMRA.


Hendry merekomendasikan buy saham WSKT dengan target harga Rp 3.540 dan buy BSDE dengan target harga Rp 2.050. "Ini rekomendasi 12 bulan ke depan untuk jangka panjang," ujarnya.


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski saham emiten properti mulai rebound pada tahun ini, namun sektor ini masih menghadapi tantangan dari pasar global.

Seperti diketahui, sejak awal 2018 hingga Rabu (14/2) alias year to date, indeks sektor properti, real estate, dan building construction tumbuh 8,05%. Pertumbuhan ini di atas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 3,76%. Padahal, tahun lalu, indeks sektor ini sempat menjadi pemberat dengan penurunan 4,31%.
Achmad Yaki, analis BCA Sekuritas menilai, hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia akan menjadi trigger tambahan untuk sektor ini. Begitu pula, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Menurutnya, rencana kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat alias Fed Funds Rate (FFR) bisa jadi sentimen negatif. Sebab, jika The Federal Reserve menaikkan suku bunga, maka kurs rupiah bisa melemah.

Ahmad menyebut, saham properti yang punya potensi pertumbuhan bagus diantaranya yang memiliki segmen menengah ke bawah. Sebab, selain lebih terjangkau, pembeli rumah pertama akan menjadi driver.

Emiten seperti CTRA dan SMRA diproyeksi akan lebih diuntungkan. Walaupun, PPRO juga memiliki segmen yang sama, tapi PPRO tidak memiliki land bank yang banyak. "Jadi harus joint venture dengan pemilik lahan," katanya.

Dari beberapa saham properti, Achmad merekomendasikan saham CTRA dan SMRA. Sebab kedua emiten tersebut banyak memiliki produk properti residensial. Dia merekomendasikan buy on weakness saham CTRA pada range Rp 1.235-Rp 1.265 dengan target harga Rp 1.300-Rp 1.360. Stop loss jika break Rp 1.215.
Achmad juga merekomendasikan buy on weakness saham SMRA dengan range entry sekitar Rp 1.090-Rp 1.130. dengan target harga Rp 1.190-Rp 1.205, dan stop loss jika break level Rp 1.060.

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan saham emiten properti menghijau sejak awal 2018 hingga Rabu (14/2) alias year to date. Indeks sektor properti, real estate, dan building construction naik 8,05%. Pertumbuhan ini berada di atas rata-rata Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 3,76%.

Tahun lalu, indeks sektor properti sempat menjadi pemberat indeks, dengan pergerakan minus 4,31%. Padahal pada periode 2016, saham ini sempat tumbuh sekitar 5,47%. Apakah tahun ini sektor properti mulai mendaki?


Muhammad Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas menilai, pertumbuhan saham yang terjadi pada awal tahun, terkait dengan penurunan yang terjadi pada tahun sebelumnya. Sebab, pada 2017, saham sektor ini cukup tertekan. Secara teknikal, pergerakan indeks sektor properti dan konstruksi sudah jenuh jual alias oversold pada akhir tahun lalu. Sehingga, wajar bahwa pergerakannya menguat hingga saat ini.
Rata-rata price to earning ratio (PER) emiten-emiten konstruksi maupun properti masih lumayan rendah, sehingga wajar pergerakan harga sahamnya mulai bangkit. Hingga saat ini, saham sektor properti yang memiliki PER di bawah 15x, seperti APLN, ASRI, BSDE, LPCK dan LPKR menarik dicermati.
"BSDE memiliki land bank yang masih perlu digarap menjadi kawasan dengan land value tinggi," kata Nafan, Rabu (14/2).
Dia menilai, kinerja emiten properti yang ditunjang penjualan produk komersial punya potensi besar untuk tumbuh. Hal ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang banyak ditopang oleh kalangan konsumerisme. "Emiten properti mampu menangkap peluang potensi pertumbuhan market domestik ini," imbuhnya.
Dari perspektif teknikal mingguan, Nafan merekomendasikan wait and see saham LPCK dan LPKR, meskipun LPCK memiliki PER 4,12 kali dan LPKR dengan PER 14,42 kali. Saham APLN juga masih wait and see dengan PER 6,25 kali saat ini.
Dia cenderung mencermati saham dengan pola yang berpotensi bullish, diantaranai BSDE, karena mulai terbentuknya bullish harami candlestick pattern. Ada potensi stimulus beli dengan target harga jangka panjang pada Rp 2.190.
Selain itu, ASRI juga sudah membentuk pola bullish harami candlestick pattern. Hal ini mengindikasikan adanya potens stimulus beli. "Apalagi harga sudah memantul dari garis fibonacci 0,5. Buy dengan target harga jangka panjang di level Rp 492," sarannya.

🌳



🍞

Jakarta ID– Manajemen PT Agung Podomoro Land Tbk (APL) mengaku bahwa kehadiran proyek Podomoro City Deli Medan (PCDM), Medan, Sumatera Utara (Sumut) termasuk untuk menopang industri pariwisata. PCDM merupakan proyek properti terpadu yang berdiri di atas lahan seluas 5,2 hektare (ha) dengan investasi sekitar Rp 7 triliun.
"Pembangunan Agung Podomoro sudah keluar daerah dari Jawa, yakni ke Balikpapan, Bali dan kini di Medan. Keberadaan Agung Podomoro di Medan ini dalam rangka menunjang program pemerintah mendukung proyek destinasi wisata Danau Toba," ujar Agung Wirajaya, AVP Strategic Marketing PT Agung Podomoro Land Tbk, dalam publikasinya di Jakarta, Senin (11/2).
Sebagaimana diberitakan, dalam mengembangkan pariwisata Danau Toba, Presiden Joko Widodo lewat Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2016 membentuk Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba. Badan itu bertugas mempercepat proses pembangunan Danau Toba yang masuk dalam 10 destinasi prioritas nasional.
Sejumlah infrastruktur transportasi pun dikembangkan. Frekuensi penerbangan langsung menuju Bandar Udara Internasional Kuala Namu dan Bandar Udara Silangit juga diharapkan mendongkrak jumlah wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung ke kawasan itu.
Selain memiliki bandara, sejumlah akses jalan tol juga dibangun dalam upaya mempermudah wisatawan berkunjung ke Danau Toba, yaitu membangun jalur tol dari Kualanamu ke Tebing Tinggi, menuju Siantar, dan Parapat.
Agung menambahkan, kehadiran PCDM menawarkan sinergi terpadu satu atap yang mencakup, perpaduan mal, hotel, dan apartemen. Terkait hunian vertikal, PCDM terdiri atas dua menara (tower) Tribeca Condominium, dua tower Premium Apartment, dan tiga tower Exclusive Apartment.
Menempati bekas lahan Deli Plaza Medan, kata dia, superblok PCDM berada di lokasi yang sangat strategis, terletak di Jalan Puteri Hijau dan Jalan Guru Patimpus, yang merupakan kawasan pusat bisnis (central bussines district/CBD) Medan. Lokasi PCDM sekitar 5 menit jalan kaki ke Stasiun Kota Medan dan perlu 30 menit naik kereta api cepat ke Bandara Internasional Kuala Namu.

Perkantoran Premium

Sementara itu, AVP Marketing Podomoro City Deli Medan Suyenti Lokat, mengatakan, PCDM dihadirkan bagi masyarakat yang menginginkan kehidupan di kawasan niaga kota dengan keutamaan ruang pribadi yang nyaman serta dekat dengan kawasan pariwisata nasional. “Proyek ini ditujukan bagi orang-orang yang ingin hidup di pusat niaga namun juga dekat lokasi destinasi wisata nasional Danau Toba,” ungkap Yenti.
Tidak hanya itu, tambah dia, untuk mendukung Medan sebagai kota bisnis internasional, PCDM juga menyediakan Premium Office Tower berupa kepemilikan ruang perkantoran bersertifikat strata tittle dengan fasilitas lengkap. Ruang perkantoran ini juga akan terintegrasi dengan menara-menara lainnya yakni apartemen, kondominiun, hotel, dan pusat ritel.
Yenti mengatakan, ruang perkantoran ini memiliki luas antara 111,79 meter persegi (m2) – 2.000-an m2. Proyek ini menyediakan fasilitas genset yang mampu mendukung kebutuhan 100% gedung apabila listrik dari PLN padam, sehingga kegiatan operasional di dalamnya tidak terganggu. Konsumen akan mendapatkan sertifikat kepemilikan penuh atas unit perkantoran tersebut. PCDM menawarkan kepemilikan ruang perkantoran dengan sistem special installment.
“Special installment yang kami tawarkan berupa angsuran 48 kali, dengan booking fee Rp25 juta, uang muka pertama 10%, kedua 10%, ketiga 10%, dan sisa angsuran 70% boleh dicicil 45 kali,” ujar Yenti.
Menurut dia, hingga saat ini pengerjaan proyek PCDM sudah mencapai tahap finishing dan akan segera dilakuan serah terima dimulai dari Tribeca Condominium. Kemudian akan dilanjutkan ke apartemen ekslusif yang berada di atas mal.
Yenti pernah mengatakan, walaupun konsep hunian apartemen memang dikenal masih baru di Medan, animo masyarakat memiliki hunian di Medan sangat tinggi. Peminatnya tidak hanya berasal dari Medan dan kawasan sekitarnya, tetapi juga dari wilayah lain di Indonesia. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 900 jutaan per unit. “Sekitar 90% lebih dari jumlah Apartemen yang tersedia sudah laku terjual,” ujar dia.
Proyek PCDM ini diharapkan akan dapat mendukung Ibu Kota Sumatera Utara lebih maju lagi sehingga dapat menjadi kota bisnis internasional serta menjadi tujan wisatawan lokal ataupun mancanegara. “Kami sangat berharap proyek ini akan dapat mendukung Medan menjadi kota bisnis dan tujuan berlibur wisatawan lokal ataupun yang dari luar. Di samping itu kami juga berharap Podomoro City Deli dapat menjadi icon kota Medan sebagai kawasan termegah & terbaik di kota Medan,” tutur Yenti.



Sumber: Investor Daily


Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memastikan dana pinjaman dari Bank Dunia sebesar US$ 300 juta untuk pengembangan Bandara Sibisa di Sumatera Utara segera cair.
"Sekarang proses pencairannya, Bu Ani (Menteri Keuangan Sri Mulyani) cerita sama saya bahwa mungkin dalam satu-dua bulan ini. Itu nanti sekitar US$ 100 juta atau Rp 1,3 triliun akan masuk di Sibisa Area," kata Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (4/2).
Bandara Sibisa yang terletak di Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Samosir akan menjadi pintu terdekat menuju kawasan wisata, selain Bandara Silangit.
Sementara khusus untuk Silangit, Luhut meminta Bupati Tapanuli Utara menata bandara yang menjadi hub wisata dari Asia Selatan ke Asia Tenggara.
"Saya sudah bilang ke Pak Bupati, tatalah itu Silangit dengan bagus. Jangan sembarangan tatanya, tatalah dengan arsitektur Toba, arsitektur Batak yang modern, itu pesan dari Pak Presiden," ujarnya.
Mantan Menko Polhukam itu mengatakan dirinya telah bertemu dengan CEO AirAsia Group Tony Fernandes yang berjanji akan membawa turis dari India, Tiongkok dan Filipina ke kawasan danau terbesar di Asia Tenggara itu.
Dalam kesempatan menghadiri pertemuan awal tahun antara pemerintah, gereja dan komunitas di Jakarta, Sabtu (3/2), Luhut yang berasal dari komunitas Horas Halak Hita (H3) dan Komite Pelaksana Pelayanan Strategis Huria Kristen Batak Protestan (KPPS HKBP) berpesan agar masyarakat dan gereja dapat ikut terlibat aktif dalam pengembangan potensi wisata dan pertanian di sekitar kawasan Danau Toba, Sumatera Utara.
Menurut Luhut, HKBP atau gereja dapat memainkan peran lebih penting untuk membawa semangat kebersamaan, memberikan ketauladanan serta mendidik masyarakat Batak agar tidak tersingkir di tengah pengembangan Danau Toba.
Terlebih, pengembangan wilayah terpadu dan pembangunan infrastruktur di Sumatera membuka peluang investasi yang makin meluas.



Sumber: ANTARA🍹

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal tahun 2018, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja tertinggi. Terakhir, IHSG menorehkan rekor pada 29 Januari 2018 di level 6.680. Sementara, Jumat (9/2) indeks saham menurun 0,61% menjadi 6.505.
Ternyata rekor IHSG turut ditopang beberapa saham second liner. Contoh saja, dalam waktu satu bulan hingga Jumat (9/2) saham second liner seperti TINS mencatatkan kinerja 11,30z%, ADHI catatkan kinerja 14,78% dan ERAA catatkan kinerja 20,57%.
Sementara, di saat yang sama beberapa saham blue chip sudah ada yang mendapat cap saham kemahalan dan pergerakan harganya terbatas. Contoh lagi, TLKM dalam periode satu bulan ke belakang menurun 4,36% dan GGRM yang turun 2,23%.
Tak heran, dengan kondisi di atas membuat beberapa reksadana saham yang memegang portofolio pada saham second liner menerima berkah kinerja cukup tinggi diatas rata-rata indeks reksadana saham bahkan IHSG pada periode bulan lalu.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan pada awal tahun kinerja second liner lebih baik dari saham blue chip. Terlebih, saham second liner sektor batubara yang pergerakan harganya naik cukup tinggi, seperti DOID yang sebulan lalu harga sahamnya naik 25,14%.
Ke depan, Hans Kwee memprediksikan saham second liner akan lebih menarik bagi investor karena rata-rata harga saham blue chip sudah naik tinggi. "Jadi orang cenderung akan tertarik ke second liner dulu," kata Hans, Jumat (9/2).
Namun, Hans mengatakan jika market koreksi maka semua harga saham juga akan jatuh. Menurutnya, saat ini fluktuasi pasar bisa tinggi karena kekhawatiran pasar pada kenaikan Fed Funds Rate yang lebih agresif.
Saham second liner yang Hans anggap menarik saat ini adalah PTPP, WIKA, WSKT dan ADRO. Masing-masing target harga saham tersebut adalah Rp 4.000, Rp 2.900, Rp 3.000, Rp 2.300.
Sektor komoditas, Hans diprediksi akan berkinerja baik hingga kuartal I 2018. Sementara, timbul kekhawatiran di kuartal II 2018 akan koreksi seiring dengan habisnya musim dingin.
Hans melihat sektor konstruksi di 2018 masih memiliki fundamental yang solid. Hal ini didukung masih banyaknya proyek yang mereka dapatkan.
Selan itu, jelang tahun pemilu diprediksikan akan banyak proyek yang rampung dan pembayaran bisa dilaksanakan dan cash flow berjalan lancar.
🍄

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah berbagai kecelakaan yang terjadi pada proyek infrastruktur emiten konstruksi sejak tahun lalu, kinerja emiten konstruksi diyakini masih akan tetap positif tahun ini. Mulai teratasinya masalah arus kas yang minus, jadi alasan optimisme pasar terhadap kinerja maupun pergerakan saham emiten konstruksi hingga akhir tahun ini.
Sejak Agustus 2017, tercatat sudah ada 12 kecelakaan kerja di sejumlah proyek infrastruktur serta satu musibah runtuhnya terowongan di kawasan Bandara Soekarno-Hatta. Dari total 13 kecelakaan tersebut, sembilan diantaranya terjadi pada proyek yang dikerjakan emiten BUMN karya. Sementara satu lagi proyek pembangunan apartemen Pakubuwono Spring, Jakarta, dikerjakan oleh emiten konstruksi swasta, PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL).
Meski begitu, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, kecelakaan ini tak memiliki dampak yang terlalu signifikan, baik terhadap saham maupun bisnis emiten konstruksi. Sebab, para emiten telah memiliki standar operasi atau standard operating procedure (SOP) jika terjadi kecelakaan kerja di lapangan, sehingga kecelakan tersebut bisa ditangani dengan cepat dan profesional.
Menurutnya, sejumlah kecelakaan yang terjadi selama beberapa bulan ini nampaknya terjadi lantaran emiten konstruksi yang terburu-buru dalam menyelesaikan proyek. "Oleh karena itu, faktor keselamatannya jadi kurang diperhatikan," paparnya.
Kecelakaan kerja ini dianggap tak terlalu mempengaruhi bisnis emiten konstruksi, terutama emiten BUMN karya. Proyek-proyek infrastruktur besar milik pemerintah hampir pasti akan selalu dilimpahkan ke perusahaan, seperti PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT PP Tbk (PTPP). Wajar, keempat perusahaan inilah yang memiliki dana besar, kapabilitas, serta kewajiban untuk mengerjakan proyek-proyek tersebut.
"Tidak seperti emiten konstruksi swasta yang bisa membatasi keterlibatan dalam proyek jika mereka menganggap tak memiliki kapabilitas yang cukup," tutur Hans.
Di sisi lain, ia melihat emiten konstruksi masih akan melaju tahun ini. Tahun politik membuat pemerintah ingin proyek infrastruktur selesai lebih cepat agar bisa ditunjukkan hasilnya ke masyarakat. Dengan begitu, para emiten konstruksi tersebut akan menerima pembayaran lebih cepat yang berdampak positif terhadap kondisi keuangan mereka.
Sentimen arus kas mungkin masih akan  mempengaruhi emiten konstruksi. Namun, hal ini tak akan memberikan dampak sebesar tahun lalu. Diterimanya pembayaran di kuartal IV-2017 dari pemerintah membuat kondisi kas emiten BUMN karya kembali kuat pada tahun ini.
"Agresifnya mereka dalam mencari proyek membuat kinerja mereka akan semakin bagus di masa depan," imbuh Hans.

Ia melihat saham-saham emiten BUMN karya seperti WIKA, WSKT, dan PTPP masih menarik untuk dikoleksi. Begitu pula saham konstruksi swasta, TOTL, lantaran sudah memiliki reputasi yang bagus di sektor konstruksi.
🐜



JAKARTA ID– PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mendapatkan kontrak senilai Rp 1,3 triliun dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III. Perseroan ditunjuk sebagai kontraktor pengerjaan proyek fly over akses Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur.

Direktur Wijaya Karya Chandra Dwiputra mengatakan, penandatanganan kontrak kerja sama dengan Pelindo III telah dilakukan. Berdasarkan kontrak yang ditandatangani, fly over tersebut akan menghubungkan Terminal Teluk Lamong dengan Tol Surabaya-Gresik melalui jalur lingkar luar barat (JLLB).

Wika akan membangun fly over sepanjang 2.000 meter dengan masa pengerjaan selama 365 hari. Perseroan juga ditugaskan untuk melanjutkan masa pemeliharaan selama 720 hari kalender.

“Adapun proyek pembangunan fly over ini meneruskan keberhasilan kami setelah berhasil menyelesaikan proyek container yard (CY) tahap III di wilayah yang sama pada 2017,” ujar Chandra dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (5/2).

Adapun Terminal Teluk Lamong sendiri berfungsi untuk melayani peti kemas domestik, internasional, dan curah kering dengan standar pangan. Pelindo III bertindak sebagai pengelola terminal dengan memanfaatkan teknologi modern, dan mengedepankan konsep green port.

Direktur Utama Pelindo III Ari Akshara Danadiputra menyatakan, ada potensi kenaikan ekonomi di Surabaya maupun keseluruhan wilayah Jawa Timur, sehingga dibutuhkan pengembanganfly over akses Terminal Teluk Lamong dalam waktu dekat.

Kemudian, Chandra menuturkan, Wika juga berpeluang besar untuk mengerjakan berbagai proyek infrastruktur tol laut guna menunjang aktivitas perdagangan dan membantu menaikkan ekonomi di daerah tersebut ke depan.

“Selain proyek pembangunan fly over akses Terminal Teluk Lamong, kami juga mengincar proyek pembangunan maupun revitalisasi pelabuhan yang lelang proyeknya dilakukan pada 2018,” ungkap dia. (dka)
🌴

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan properti yang mulai pulih di pengujung 2017 lalu belum sepenuhnya dirasakan oleh seluruh emiten di sektor ini. Beberapa emiten properti tak mencapai target prapenjualan atau marketing sales tahun lalu.
PT Ciputra Development Tbk (CTRA), misalnya. Pengembang ini mencetak marketing sales Rp 7,65 triliun sepanjang 2017 lalu. Nilai ini meleset dari target yang mencapai Rp 8,5 triliun. Kondisi yang sama dialami PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) yang cuma membukukan marketing sales Rp 2,2 triliun, atau 44% dari target awal perusahaan itu.
Begitu juga PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) hanya memenuhi 93% target marketing sales, yakni Rp 2,5 triliun. Namun, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) yang berhasil melampaui targetnya, sebesar Rp 3,6 triliun.
Antonia Febe Hartono, Analis PT Danareksa Sekuritas, mengatakan, lima perusahaan properti yaitu ASRI, CTRA, PWON, SMRA, dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menorehkan marketing sales total Rp 23,1 triliun pada tahun lalu. Angka tersebut hanya 86,3% dari target keseluruhan lima emiten. "Namun, ada pertumbuhan marketing sales yang kuat pada Desember tahun lalu," ujar Antonia kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Antonia mengambil contoh, prapenjualan CTRA di bulan terakhir tahun lalu mencapai Rp 796 miliar. Perolehan ini ditopang oleh peluncuran tiga produk di daerah Batam, Maja, dan Yogyakarta. Sedangkan ASRI membukukan prapenjualan Rp 748 miliar dari penjualan lahan.
Penjualan di bulan ke-12 itu juga ditopang oleh harga jual pasar sekunder yang relatif datar. Menurut Antonia, selisih harga yang tipis, membuat konsumen lebih memilih rumah baru ketimbang rumah seken. Selisih harga rumah baru dan rumah seken pada Desember lalu hanya berada di kisaran 1%-3% saja.
Tapi tahun ini, sejumlah sentimen negatif masih akan membayangi kinerja emiten properti. Alhasil, Antonia memprediksikan, pertumbuhan total marketing sales 2018 dari kelima emiten properti cuma sekitar 8,3% dari pencapaian di 2017.
Javent Giovanny, Analis CIMB Sekuritas juga melihat, kinerja beberapa emiten properti tahun ini masih mengecewakan. Menurutnya, sektor properti tetap memiliki risiko terhadap kenaikan tingkat suku bunga acuan dan ketidakpastian politik. Apalagi, tahun 2018 merupakan tahun politik di Indonesia.
Prospek 2018
Dari beberapa emiten properti, Javent menilai, pertumbuhan BSDE, CTRA dan PT Jaya Real Properti Tbk (JRPT) masih cukup kuat di tahun ini. BSDE, misalnya, masih bisa mencatatkan kenaikan marketing sales hingga 16% pada tahun lalu.
Kinerja CTRA juga relatif masih baik, meski hanya mengantongi 90% dari target marketing sales 2017 lantaran keterlambatan peluncuran produk dan penjualan di Pulau Jawa yang lambat. Tahun ini, kinerja CTRA akan ditopang penjualan tanah dan properti di Luar Jawa.
Sedang JRPT, Javent memandang, kinerjanya akan positif karena memasang target pertumbuhan marketing sales tahun ini 5% jadi Rp 2,4 triliun-Rp 2,5 triliun.
Yualdo Tirtakencana Yudoprawiro, Analis RHB Sekuritas, menyebutkan, tahun ini marketing sales emiten properti akan menghadapi resiko penurunan terbatas. Meski begitu, dia menilai, sektor properti masih overweight. "Sekarang, sektor ini diperdagangkan 68% di bawah nilai aset bersih," ujarnya.
Yualdo merekomendasikan beli saham BSDE, dengan target harga Rp 2.650 per saham. Dia juga memasang rekomendasi beli ASRI dengan harga Rp 540. Untuk  CTRA, ia merekomendasikan netral, dengan target Rp 1.250.
Sedangkan Jovent merekomendasikan beli saham BSDE dan CTRA pada target harga masing-masing Rp 2.200 dan Rp 1.600 per saham. Begitu juga saham JRPT, ia merekomendasikan beli dengan target harga Rp 1.200.
Sementara Antonia memberi rekomendasi netral untuk sektor properti. Tetapi, masih ada beberapa saham yang dia sarankan pada posisi beli. Contoh, saham BSDE, dengan target harga Rp 2.000 per saham, saham CTRA dengan target harga Rp 1.350, PWON dengan target Rp 720, dan SMRA dengan target harga Rp 1.100 per saham.
Merdeka.com - Gelaran ajang Indonesia Property Expo (IPEX) 2018 yang berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC), dimulai sejak Sabtu kemarin dan akan berakhir 11 Febuari mendatang. Memasuki hari kedua, ribuan pengunjung terus antusias padati JCC.
IPEX 2018 sendiri merupakan pameran yang digelar dalam rangka menyambut Hari Uang Tahun (HUT) ke-68 PT Bank Tabungan Negara (Persero) pada 9 Febuari Mendatang.
Dari pantauan merdeka.com, sejak pukul 14.00 WIB masyarakat terus berdatangan. Sebelum masuk area pegelaran, mereka diminta untuk melakukan registrasi terlebih dahulu. Mereka yang datang dari berbagai jenis kalangan, tak sedikit juga ada yang membawa pasangan serta sanak keluarganya.
Menurut Martias (53), salah satu pengunjung asal Kalender, Jakarta Timur, dia merasa senang dengan adanya gelaran IPEX 2018. Dia mengatakan, informasi mengenai IPEX sendiri sangat membantu khususnya untuk masyarakat yang ingin memiliki hunian rumah.
"IPEX tentunya sangat membantu dalam bentuk informasi ya. Kalau untuk harga standar lah. Tadi juga banyak tawaran tentunya diolah datanya. Pilihannya diliahat dulu," katanya saat ditemui di pintu masuk JCC, Minggu, (4/2).
Pengunjung lainnya, Dwi Lenita (42), asal Pademangan, Jakarta Utara, menyebut, pegelaran IPEX 2018 merupakan pameran terbaik. Selain, mencari informasi tentang perumahan, dia juga menilai IPEX sendiri sangat cocok untuk investasi.
"Bagus yah. Kita jadi lebih banyak informasi. Lagi cari cari juga buat investasi. Tadi ada satu daerah apartemen LRT yang sekiranya ya cocok untuk berinvestasi," jelasnya. [idr]
🍳

Bisnis.com, JAKARTA - Komitmen pemerintah untuk membangun infrastruktur dan meningkatkan konektivitas di seluruh Indonesia mulai memberi dampak positif bagi saham-saham konstruksi.
Pasalnya, beberapa proyek jalan akan selesai pada tahun ini, sehingga beberapa perusahaan konstruksi akan mendapat modal baru untuk membiayai proyek lainnya.
Sejak 2015 hingga 2019, pemerintah mengalokasikan total belanja infrastruktur sebesar Rp 1.375 triliun, naik cukup signifikan bila dibandingkan alokasi belanja sejak 2005 - 2014, sebesar Rp 921 triliun.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018, pemerintah menganggarkan belanja infrastruktur sebesar Rp 410,7 triliun yang akan dipakai untuk pembangunan berbagai infrastruktur di seluruh Indonesia diantaranya 865km jalan baru, 25km jalan tol, 8.695km jembatan, pembangunan bandar udara di 8 lokasi dan juga untuk pembangunan jalur kereta api.
''Perusahaan konstruksi milik negara akan mendapat keuntungan dari upaya pemerintah yang semakin menggenjot pembangunan infrastruktur menjelang pemilihan presiden tahun depan,'' kata Analis Bahana Sekuritas Ricky Ho.
''Sehingga perusahaan konstruksi mampu mencatatkan rekor tertinggi atas perolehan kontrak dan kinerja keuangan pada akhir tahun lalu," lanjut Ricky.
Melihat keberlanjutan pembangunan infrastruktur dibawah kepemimpinan Joko Widodo yang ingin mengejar ketertinggalan dibanding infrastruktur di Negara Asia Tenggara lainnya,
Bahana Sekuritas merekomendasikan beli untuk semua saham BUMN konstruksi dengan pilihan utama adalah PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya, PT Pembangunan Perumahan dan PT Adhi Karya.
Bahana menilai kinerja Waskita akan semakin melaju dalam tahun ini, karena perusahaan berkode saham WSKT ini akan mendapat modal baru dari pembayaran proyek LRT yang ada di Sumatra Selatan sebesar Rp10 triliun dan pembayaran sebesar Rp6,1 triliun dari proyek Jaringan Transmisi Sumatera yang telah selesai dikerjakan. Sehingga perseroan memiliki ruang lebih besar untuk mengerjakan proyek-proyek baru.
WSKT melalui anak usahanya Waskita Toll Road (WTR) juga berencana melakukan divestasi atas seksi Trans Java yang diperkirakan akan selesai dikerjakan pada tahun ini.
Ada beberapa cara yang akan ditempuh oleh Waskita yakni menjual seluruh atau satu persatu jalan tol yang dikerjakan secara langsung kepada investor, atau menyatukan jalan tol milik WTR dengan milik Jasa Marga baru kemudian melakukan penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO), namun bisa juga WTR langsung menjajaki IPO atau melakukan right issue.
''Kemungkinan terbesar jalan yang akan diambil adalah pilihan pertama dan kedua, dengan perkiraan perolehan dana sekitar Rp 4 triliun - Rp 4,9 triliun,'' papar Ricky.
Ada kebutuhan bagi Waskita untuk melakukan divestasi pada paruh pertama tahun ini, karena kebanyakan jalan tol yang dikerjakan akan selesai pada tahun ini. Bahana merekomendasikan beli dengan target harga Rp 3.500/lembar.
Anak usaha PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) ini merekomendasikan beli saham Wijaya Karya dengan target harga Rp2.200/lembar karena perseroan banyak terlibat dalam proyek pembangunan jalur kereta api, yang akan menjadikannya sebagai BUMN konstruksi untuk mengerjakan berbagai proyek kereta kedepannya.
Berdasarkan data proyek nasional, Bahana memperkirakan perusahaan berkode saham WIKA ini akan mengantongi $36,3 miliar proyek jalur kereta kedepannya, untuk seluruh Indonesia. Perseroan juga sudah memiliki tata kelola perusahaan yang kuat dengan neraca keuangan yang sehat.
PT Pembangunan Perumahan juga direkomendasikan beli dengan target harga Rp 3.500/lembar karena perseroan memiliki posisi yang kuat untuk mengerjakan proyek pelabuhan dan pembangkit listrik dengan neraca keuangan yang sehat sehingga diperkirakan margin akan membaik kedepannya.
Berdasarkan perkiraan Bahana, perusahaan berkode saham PTPP ini bakal mengantongi kontrak sekitar $27 miliar untuk proyek pelabuhan dan pembangkit listrik, meski ada risiko lambatnya eksekusi proyek karena ada permasalahan PLN.
Sekuritas milik negara ini merekomendasikan beli saham Adhi Karya (ADHI) dengan target harga Rp 2.400/lembar karena masalah perseroan terkait pendanaan pembangunan LRT telah mencapai kata sepakat dengan PT Kereta Api Indonesia.

Setelah pembayaran tahap pertama dilakukan pada pertengahan Januari 2018, PT KAI ke depannya akan melakukan pembayaran setiap kuartal, sesuai dengan perkembangan proyek. ADHI juga akan membangun daerah komersial di sekitar stasiun perhentian LRT atau disebut juga Transit-Oriented Development (TOD) di 19 lokasi, sehingga akan berdampak positif bagi kinerja perseroan.
🍤
Jakarta detik - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) telah membukukan transaksi Global IDR Bonds atau surat utang global dalam bentuk rupiah senilai Rp 5,4 triliun. Global IDR Bonds yang disebut Komodo Bonds tersebut berstatus Senior Unsecured Fixed Rate Notes dengan periode 3 tahun.

Komodo Bonds yang mendapat rating Ba2 dari Moody's dan BB dari Fitch tersebut berhasil memperoleh pesanan sekitar Rp 13 triliun atau mengalami oversubscribed hingga 140% atau dua kali lipat lebih. 

Rating keduanya yang memiliki stable outlook tersebut dibukukan at par dengan kupon obligasi 7,70% per tahun setelah melalui tahap penawaran awal pada tingkat kupon 8.00%.

Direktur Utama Wika Bintang Perbowo mengatakan, hal ini menunjukkan kekuatan profil risiko perusahaan serta minat para investor global untuk berinvestasi di sektor infrastruktur Indonesia.

"Kami sangat bangga karena Komodo Bonds Wika mengalami oversubscribed hingga hampir 2,5 kali dengan profil investor global yang sangat beragam," katanya dalam keterangan resmi seperti dikutip detikFinance di Jakarta, Kamis (25/1/2018).

Profil investor global yang berminat terhadap Komodo Bonds Wika, 67% di antaranya berasal dari Asia, 13% dari Eropa dan Timur Tengah, 10% dari Amerika Serikat dan 10% dari investor dalam negeri Indonesia.

"Seluruh hal di atas menunjukkan kepercayaan para investor global yang kuat terhadap WIKA dan infrastruktur di Indonesia serta keyakinan akan prospek likuiditas Komodo Bonds. Dengan model bisnis yang terintegrasi serta profil risiko yang terdiversifikasi WIKA siap mendukung Pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia," ujar Bintang.

Para investor yang berinvestasi di Komodo Bonds melihat bahwa keberhasilan transaksi Komodo Bonds Wika membuka jalan bagi berbagai BUMN lain untuk menerbitkan Komodo Bond sebagai sumber pendanaan alternatif. Para investor global berharap bahwa lebih banyak lagi BUMN dapat menerbitkan instrumen investasi ini untuk mendongkrak likuiditas serta minat para investor global terhadap Komodo Bonds.

Komodo Bonds Wika sendiri akan mengalami settlement pada tanggal 31 Januari 2018 ini dan akan didaftarkan di Bursa Efek London (LSE-ISM) dan Bursa Efek Singapura (SGX-ST).

Wika saat ini dipercaya menangani sejumlah proyek strategis nasional seperti jalan tol Balikpapan-Samarinda, Simpang Susun Semanggi, Bendungan Jatigede serta berbagai proyek migas dan pembangkit listrik maupun berbagai proyek infrastruktur transportasi dan pengembangan properti bertema Transit Oriented Development (TOD). (eds/ang)
🍢
Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang akan mencatatkan obligasi berdenominasi rupiah di London serta PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk yang berencana melakukan buyback saham menjadi sorotan beberapa media nasional hari ini, Selasa (16/1/2018).
Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional:
WIKA Mulai Gelar Roadshow. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. menyusul langkah PT Jasa Marga (Persero) Tbk. untuk mencatatkan obligasi global beredominasi rupiah di London. (Bisnis Indonesia)
MIKA Buyback 5% Saham. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk., akan melakukan pembelian kembali alias buyback sebanyak maksimal 5% dari modal yang disetor perseroan atau maksimal sebanyak 727,54 juta saham. (Bisnis Indonesia)
PADI Terbitkan 11,3 Miliar Saham Baru. PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk., berencana menambah modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 11,3 miliar saham baru. (Bisnis Indonesia)
AISA Turun ke Non-Investment Grade JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefi ndo) kembali menurunkan peringkat utang emiten barang-barang konsumsi yakni PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. dari idBBB ke level idBB+ dengan credit watch dan implikasi negatif. (Bisnis Indonesia)
Menelisik Potensi ADRO Di tengah tren memanasnya harga komoditas tambang, saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) menjadi yang paling membara di antara saham emiten energi lainnya. Bagaimana prospeknya dalam jangka panjang? (Bisnis Indonesia)
Dana IPO WEGE Masih Banyak. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) belum menggunakan sepenuhnya dana hasil initial public offering (IPO). Aksi korporasi ini berlangsung menjelang akhir tahun 2017. (Kontan)
ADHI Menyerap Dana Rights Issue. Seiring dengan perkembangan proyek light rail transit (LRT), PT Adhi Karya Tbk (LRT) telah menyerap mayoritas dana hasil penawaran umum terbatas atau rights issue.Berdasarkan laporan resminya, Senin (15/1), emiten konstruksi pelat merah ini sudah menggunakan Rp 2,4 triliun atau setara 88% dari dana hasil rights issue yang mencapai Rp 2,71 triliun. (Kontan)
ECII Merealisasikan 66% Dana IPO Jakarta. PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII) telah menggunakan lebih separuh dana hasil initial public offering (IPO).Hingga 31 Desember 2017, ECII sudah menyerap dana IPO sebanyak Rp 828,95 miliar. (Kontan)
🐩

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, tidak akan menggunakan APBD untuk mengembalikan uang yang telah diberikan pengembang pulau reklamasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Anies bahkan mengatakan bahwa pengembalian uang tersebut adalah sebuah hal mudah bagi Pemprov DKI Jakarta.
"Pemprov DKI dalam hal terkait pajak dan lain-lain akan dengan sangat mudah sekali mengembalikan pajak, enggk ada masalah sama sekali dan bukan pakai APBD," kata Anies kepada awak media di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (13/1) malam.
Anies menambahkan, pihaknya akan menggunakan uang pajak yang telah diberikan pengembang sehingga tidak mengganggu APBD.
"Tapi ya uang ini dikembalikan dari pembayaran pajak mereka dan pajak itu masih ada catatan. Namun, tidak akan saya jelaskan di sini sekarang," ujar Anies.
"Kami akan jelaskan lengkap bahwa pajak yang masuk secara sekonyong-konyong itu banyak catatan," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, Pemprov DKI siap mengembalikan uang bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) sebesar Rp 483 miliar yang telah dibayar pengembang pulau reklamasi.
"Kami siap (mengembalikan) dan kami memiliki argumentasi hukum yang kuat. Oleh karena itu, kami yakin untuk menjalankan proses ini dengan langkah-langkah selanjutnya," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/1).
Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra pun angkat bicara perihal pembayaran tersebut. Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta akan merugikan masyarakat kalau sertifikat HGB itu batal dan akhirnya membayar ganti menggunakan APBD ke pengembang.
"Pemprov dapat uang dari mana? Itu kan harus dibicarakan dengan DPRD. Kalau dibilang siap membayar kembali pasti kan pakai uang APBD," kata Yusril, Sabtu (13/1/2018).
Menurut Yusril, selain merugikan masyarakat dari sisi APBD, pencabutan sertifikat HGB hanya akan membuat pulau-pulau yang sudah dibuat pengembang akan sia-sia. Padahal, semestinya itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan bersama.
"Pulaunya ini kan sudah jadi, kalau enggak dipakai mau diapakan? Mubazir kan nantinya," kata Yusril. (Ridwan Aji Pitoko)

Comments

Popular posts from this blog

terkait perbankan (bbri, bbca, bnii)

onlineisasi-digitalisasi (5)

analisis fundamental sederhana: saham KONSUMER (mapi, myor, unvr, icbp, amrt, cpin, hero, mapi, cleo, ades)