ERA 6k @ IHSG: analisis trading HARIAN saham (7)

per tgl 18 April 2018: 


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal menguat, meskipun disokong sentimen positif dari pasar Asia. IHSG turun tipis 0,99 poin atau setara 0,02% ke level 6.285,76 pada Selasa (17/4) sore. Aksi jual investor asing mencapai Rp 740,29 miliar di seluruh pasar.
Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana mengatakan, investor masih wait and see, sehingga transaksi harian masih di bawah rata-rata. Aksi jual yang terjadi pada perdagangan sesi II dianggap cukup kuat.
“Meski data ekonomi China positif, namun IHSG tidak terpengaruh. Selain itu, sektor perbankan dan infrastruktur turut menjadi penekan indeks,” kata Aditya kepada Kontan.co.id, Selasa (17/4).
Seperti diketahui, Selasa pagi, China merilis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2018 sebesar 6,8%, melebihi perkiraan yakni hanya 6,7%.
Meski demikian, Aditya meramalkan, besok (18/4), IHSG berpeluang bullish dengan level support 6.220 dan resistance 6.300. Dengan catatan, pergerakan pasar pasar regional dan Amerika Serikat (AS) positif, sembari menanti kebijakan suku bunga dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).
Sementara, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan, dengan kondisi perekonomian yang cukup stabil, IHSG masih berpotensi menguat pada Rabu.

Prediksinya, indeks bergerak menguat dengan posisi support 6.171 dan resistance 6.389.
🌱
per tgl 17 April 2018: 
JAKARTA - Pasar saham Indonesia gagal mempertahankan penguatannya hari ini, meskipun tidak terjadi banyak pergerakan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,99 poin atau 0,02% menjadi 6.285.
Mengakhiri perdagangan, ada 164 saham menguat, 203 saham melemah, dan 125 saham stagnan. Sore ini, transaksi perdagangan mencapai Rp6,3 triliun dari 10,28 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 0,15 poin atau 0,01% menjadi 1.026, Jakarta Islamic Index (JII) naik 2,05 atau 0,28% ke 723, indeks IDX30 tertahan di 559 dan indeks MNC36 menguat 0,26 poin atau 0,07% ke 355.
Sektor-sektor penggerak IHSG mayoritas menguat, dengan sektor tambang dan perkebunan naik paling tinggi sebesar 1% lebih. Sementara sektor keuangan, infrastruktur dan industri dasar melemah.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Indo Acidatama Tbk (SRSN) naik Rp15 atau 22,73% ke Rp81, saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) naik Rp50 atau 3,57% ke Rp1.450, dan saham PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) naik Rp10 atau 2,55% ke Rp402.
Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain Saham PT Himalaya Energi Perkasa TBk (HADE) turun Rp4 atau 7,14% ke Rp52, saham PT Primarindo Asia Infrastruktur Tbk (BIMA) turun Rp3 atau 3,45% ke Rp84 dan saham PT Express Trasindo Utama Tbk (TAXI) turun Rp4 atau 2,15% ke Rp182.

(mrt)
🌴
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir pada sesi kedua perdagangan Selasa (17/4), setelah mencoba menanjak pada sesi pagi. IHSG akhirnya ditutup turun tipis 0,99 poin atau setara 0,02% ke level 6.285,76.
Laju indeks terjegal penurunan lima sektor saham. Infrastruktur dan keuangan turun paling dalam, yaitu masing-masing 0,55% dan 0,25%. Meski demikian, lima sektor lainnya masih menguat, dipimpin perkebunan dan pertambangan yang masing-masing naik 1,31% dan 1%.
RTI mencatat, 203 saham turun, berbanding 164 saham yang naik. Sedangkan, 125 saham lainnya stagnan. Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang tumbang 3,07% menghuni top losers atau saham dengan penurunan terbesar di jajaran LQ45. Diikuti, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang melemah 3,02% dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) yang melorot 2,80%.
Di sisi lain, saham LQ45 yang berhasil menduduki puncak top gainers adalah PT United Tractors Tbk (UNTR) setelah menanjak 4,43%. Saham grup Astra itu ditemani PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) yang naik 4,19% dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dengan kenaikan 3,25%.
Investor mentransaksikan 10,45 miliar saham sepanjang hari ini, dengan nilai perdagangan Rp 6,47 triliun. Asing masih keluar dari pasar domestik, dengan membukukan nilai penjualan bersih alias net sell Rp 740,28 miliar.
Saham yang paling banyak dilego asing, yaitu PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dengan catatan net sell tertinggi yaitu Rp 265,8 miliar. Kemudian, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan nilai penjualan bersih oleh pemodal asing masing-masing Rp 191,5 miliar dan Rp 53,3 miliar.

Tak heran, Bloomberg mencatat, BMRI dan HMSP menjadi saham penggerus IHSG, sore ini. Saham BMRI menekan indeks sebesar 7,25 poin, sementara HMSP berkontribusi 4,17 poin terhadap penurunan indeks.
🍐


Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Gerak IHSG ini seirama dengan bursa Asia dan juga Wall Street.
Pada pra pembukaan perdagangan Selasa (17/4/2018), IHSG berada di zona hijau dengan penguatan 4,11 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.294,85.
IHSG terus mendaki pada pembukaan perdagangan dengan catatan kenaikan 0,05 persen atau 3,4 poin ke level 6.289,72. Sedangkan indeks LQ45 pun terkerek naik 0,01 persen ke level 1.027,44.
Penguatan IHSG ditopang kenaikan 125 saham. Saham yang melemah sebanyak 54 saham, dan 101 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan saham pagi ini tercatat sebanyak 19.247 kali dengan volume 372 juta saham dan senilai Rp 197 miliar.
Sektor saham yang memimpin penguatan dan mendorong IHSG ke jalur hijau yakni di aneka industri sebesar 0,84 persen. Diikuti kenaikan sektor saham pertambangan 0,55 persen, dan sektor perkebunan yang melaju 0,36 persen.
Investor asing melakukan aksi jual sebesar 31 miliar di seluruh pasar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di angka 13.769 per dolar AS.
Tiga saham teratas yang menorehkan penguatan tertinggi, yakni INPS sebesar 25 persen ke level Rp1.950, saham PKPK sebesar 13,85 persen ke level Rp 230, dan saham INRU yang mendaki tinggi 9,40 persen ke level Rp 990.
Sementara saham-saham yang berguguran, yaitu saham HADE pelemahan terdalam sebesar 9,33 persen. Disusul NAGA yang terkoreksi 6,54 persen, dan GHON tergelincir 6,83 persen.
1 dari 2 halaman

Prediksi Analis




IHSG berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Rilis data ekonomi akan menopang laju IHSG.
"Rilis data perekonomian neraca perdagangan yang masih menunjukkan hasil surplus sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap pola gerak IHSG," tutur Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya, Selasa (17/4/2018).
Dia memprediksi IHSG akan bergerak ke arah positif dengan kisaran berada pada 6.171 - 6.389.
Sementara itu, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas menyatakan IHSG menunjukan tren penguatan (bullish continuation). Sebab itu IHSG berpotensi menguat.
"Terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan indeks saham. IHSG akan menuju ke area resistent pada level 6.307 - 6.327," tuturnya.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menyebutkan IHSG akan terkonsolidasi negatif. "Diperkirakan IHSG masih akan bergerak terkonsolidasi negatif tertahan dengan rentan 6241-6310," kata dia.
🍓

Analis Mirae Asset Sekuritas Mangesti Diah mengatakan, kenaikan rating tersebut menunjukkan peningkatan kepercayaan Moody’s bahwa ketahanan dan kapasitas Indonesia untuk merespons guncangan meningkat.

Hal ini akan berdampak positif terhadap IHSG dan mendorong investor untuk membeli saham-saham emiten berkapitalisasi pasar besar (big caps).

Sedangkan Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Oskar Herliansyah menuturkan, dinaikkannya level peringkat utang Indonesia diharapkan memberikan tren positif kepada pasar modal RI maupun perekonomian domestik.


Selain itu, meningkatkan kepercayaan investor akan investasi di Indonesia. (bersambung)


🌹
Bisnis.com, JAKARTA - Indosurya Sekuritas memprediksi IHSG akan terkerek positif dengan Kinerja surplus neraca perdagangan nasional.
Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan Indeks akan Bergerak di level 6.171 - 6.389.
Menurutnya IHSG saat ini terlihat belum beranjak dari rentang konsolidasi ditengah tekanan yang terjadi di pasar global, selain daripada itu hari ini IHSG akan ditopang oleh rilis data perekonomian neraca perdagangan yang masih menunjukkan hasil surplus sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap pola gerak IHSG.
"Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak positif.
Today's menu :
- KLBF
- MAIN
- SRIL
- PTPP
- PWON
- ROTI
- TLKM
- HMSP

- BBNI

Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Senin (16/4/2018) ditutup rebound. IHSG ditutup menguat 0,26% atau 16,42 poin ke level 6.286,75, mengakhiri koreksi dua hari berturut-turut, setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,15% atau 9,31 poin di level 6.279,63.
Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG bergerak pada kisaran level 6.262,24 – 6.305,03. Dari 575 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 172 saham menguat, 193 saham melemah, dan 210 saham stagnan.
Berdasarkan data Bloomberg, lima dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor aneka konsumer yang menguat 0,97%, disusul sektor aneka industri yang naik 0,91%. Adapun empat sektor lainnya melemah, dipimpin oleh sektor tambang yang turun 0,52% dan disusul sektor properti yang melemah 0,42%.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berakhir rebound 0,34% atau 1,89 poin ke level 555,64, setelah dibuka menguat 0,27% atau 1,48 poin di level 555,23.
Sementara itu, Neraca Perdagangan Maret 2018 tercatat mengalami surplus sebesar US$1,09 miliar. Surplus ini merupakan surplus pertama sejak Januari 2018.
Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengungkapkan bahwa pergerakan IHSG secara teknikal telah memasuki fase konsolidasi. Sentimen selanjutnya yang akan menjadi fokus investor adalah data penjualan ritel, pertumbuhan produk industri, dan pertumbuhan ekonomi China.
“Meskipun demikian indikator stochastic masih memberikan indikasi bearish secara pergerakan meskipun dengan momentum yang cukup rendah pada indikator RSI. Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak terkonsolidasi negatif tertahan,” ungkap Lanjar.
Dia memprediksi hari ini IHSG akan bergerak pada rentang 6.241-6.310 dengan beberapa saham yang direkomendasikan yaitu SMGR, TLKM, INAF, MEDC, dan SMBR.
Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengungkapkan IHSG saat ini terlihat belum beranjak dari rentang konsolidasi ditengah tekanan yang terjadi di pasar global.
“Hari ini IHSG akan ditopang oleh rilis data perekonomian neraca perdagangan yang masih menunjukkan hasil surplus sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap pola gerak IHSG,” ungkap William.
Dia memprediksi, IHSG bergerak positif dengan rentang pergerakan 6.171—6.389 dengan beberapa saham yang dapat diperhatikan yaitu KLBF, MAIN, SRIL, PTPP, PWON, ROTI, TLKM, HMSP, dan BBNI.
🌹
per tgl 16 April 2018:
INILAHCOM, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia (IHSG BEI), Senin, ditutup menguat sebesar 16,42 poin seiring respons positif investor terhadap Moody's yang menaikkan peringkat utang Indonesia.
IHSG BEI ditutup menguat 16,42 poin atau 0,26 persen menjadi 6.286,74, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 5,19 poin (0,50 persen) menjadi 1.027,83.
Direktur Investa Saran Mandiri, Hans Kwee di Jakarta, Senin (16/4/2018) mengatakan bahwa sentimen mengenai kenaikan peringkat utang oleh lembaga pemeringkat Moody's Investor Service (Moody's) menjadi salah satu faktor positif bagi pergerakan IHSG.
"Investor merespons positif sentimen dari Moody's itu dengan mengakumulasi saham," ujarnya.
Pada 13 April 2018, Moody's meningkatkan Sovereign Credit Rating (SCR) Republik Indonesia dari Baa3/Outlook Positif menjadi Baa2/Outlook Stabil.
Menurut dia, peringkat utang Indonesia yang naik itu menunjukan kuatnya upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Kendati demikian, lanjut dia, sentimen geopolitik di Suriah menjadi salah satu faktor yang menghambat laju IHSG lebih tinggi. Situasi itu membuat sebagian investor khawatir dapat berdampak negatif bagi Indonesia.
"Konflik di Suriah itu dapat mendorong harga minyak mentah dunia meningkat, dikhawatirkan kenaikannya melebihi asumsi dalam APBN kita," katanya.
Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 336.242 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 6,711 miliar lembar saham senilai Rp4,987 triliun. Sebanyak 181 saham naik, 183 saham menurun, dan 122 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 56,78 poin (0,26 persen) ke 21.835,52, indeks Hang Seng melemah 492,79 poin (1,60 persen) ke 30.315,59 dan Straits Times melemah 4,11 poin (0,12 persen) ke posisi 3.497,19. [tar]
JAKARTA okezone - Pasar saham Indonesia hari ini ditutup berhasil menguat. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 16 poin atau 0,26% ke 6.286.
Menutup perdagangan, ada 181 saham menguat, 183 saham melemah, dan 121 saham stagnan. Sore ini, transaksi perdagangan hanya Rp4,78 triliun dari 6,64 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 5,2 poin atau 0,51% menjadi 1.027, Jakarta Islamic Index (JII) menguat 4,86 poin atau 0,67% ke 725, indeks IDX30 melaju 2,35 poin atau 0,42% ke 559 dan indeks MNC36 naik 0,61 poin atau 0,17% ke 355.
Sektor konsumsi dan aneka industri memimping penguatan, dengan kenaikan lebih dari 1%. Sementara sektor tambang, perdagangan, industri dasar dan properti melemah.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain PT Mahaka Media Tbk (ABBA) naik Rp25 atau 34,72% ke Rp97, saham PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) naik Rp58 atau 24,79% ke Rp292, dan saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) naik Rp18 atau 16,98% ke Rp124.
Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Pelayaranan Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) turun Rp6 atau 5,17% ke Rp110, saham PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) turun Rp21 atau 4,08% ke Rp494, dan saham PT Semen Indonesia TBk (SMGR) turun Rp400 atau 3,64% ke Rp10.600.


    (mrt)
    🌸
    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan sesi I hari ini dengan penguatan. Senin (16/4) pukul 12.00 WIB, IHSG menguat 28,39 poin atau 0,45% ke level 6.298,71.
    Kenaikan IHSG ditopang oleh tujuh sektor yang menguat. Sektor aneka industri mencatat kenaikan terbesar, yakni 1,83%, disusul sektor barang konsumer yang naik 1,07% dan sektor manufaktur 0,98%. Sektor infrastruktur pun menanjak 0,88%.
    Tiga sektor yang masih melemah hingga siang ini adalah sektor konstruksi 0,24%, sektor perdagangan 0,17% dan sektor perkebunan 0,09%.
    Total volume transaksi bursa mencapai 4,33 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,47 triliun. Sebanyak 165 saham bergerak menguat. Ada 145 saham melemah dan 138 saham bergerak mendatar.
    Berikut top gainers pada indeks LQ45 hingga siang ini:
    • PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) 2,74%
    • PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) 2,68%
    • PT Astra International Tbk (ASII) 1,99%
    Sedangkan top losers LQ45 adalah:
    • PT Waskita Karya Tbk (WSKT) -2,81%
    • PT Indika Energy Tbk (INDY) -2,09%
    • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) -1,99%
    Meski indeks menguat, investor asing masih mencatatkan penjualan bersih di pasar reguler dan seluruh pasar. Total penjualan bersih asing di seluruh pasar mencapai Rp 97,32 miliar.
    Saham-saham dengan penjualan terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 23,8 miliar, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp 23 miliar, dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Rp 15,3 miliar.

    Sedangkan saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing misalnya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 22 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 8,3 miliar, dan UNVR Rp 7,2 miliar.
    🍉
    JAKARTA okezone- Bursa saham Indonesia awal pekan ini dibuka menguat. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 9,31 poin atau 0,15% ke level 6.279,63.
    Mengawali perdagangan, ada 20 saham menguat, 12 saham melemah, dan 13 saham stagnan. Pagi ini, transaksi perdagangan mencapai Rp14,29 miliar dari 4,46 juta lembar saham diperdagangkan.
    Indeks LQ45 naik 2,83 poin atau 0,28% menjadi 1.025,47, Jakarta Islamic Index (JII) naik 2,44 atau 0,34% ke 723,56, indeks IDX30 menguat 1,64 poin atau 0,29% ke 558,83 dan indeks MNC36 menguat 0,63 poin atau 0,18% ke 355,67.
    Seluruh sektor penopang IHSG dibuka menguat. Aneka industri pagi ini pemimpin penguatan dengan kenaikan hingga 0,89%.
    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Indo Acidatama Tbk (SRSN) naik Rp15 atau 22,73% ke Rp81, saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) naik Rp50 atau 3,57% ke Rp1.450, dan saham PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) naik Rp10 atau 2,55% ke Rp402.
    Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain Saham PT Himalaya Energi Perkasa TBk (HADE) turun Rp4 atau 7,14% ke Rp52, saham PT Primarindo Asia Infrastruktur Tbk (BIMA) turun Rp3 atau 3,45% ke Rp84 dan saham PT Express Trasindo Utama Tbk (TAXI) turun Rp4 atau 2,15% ke Rp182.

    (rzy)
    🌷
    JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali melemah sebab pelaku pasar dilanda kepanikan berlebih. Diperkirakan IHSG akan berada di kisaran Support 6.285-6.296 dan resisten 6.325-6.356.
    Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, pelaku pasar kembali panik berlebihan dalam menanggapi imbas dari komentar Presiden Donald Trump dalam Twitter-nya, terkait ejekan maupun sindiran ke Rusia terhadap Suriah. Di sisi lain, pelaku pasar juga memanfaatkan kenaikan sebelumnya untuk kembali profit taking.
    "Diharapkan pelemahan dapat lebih terbatas untuk menahan pelemahan lebih lanjut," ujarnya dalam riset tertulis, Jumat (13/4/2018).
    Adapun sentimen dalam negeri yang menahan laju IHSG, lanjut Reza, adalah hasil survei Bank Indonesia yang mengatakan pada kuartal I 2018, sektor konstruksi berada di level minus 0,52.
    Padahal di kuartal IV 2017, konstruksi tumbuh di level 0,03. Sementara pada kuartal I 2017, konstruksi turun 0,35. Penurunan sektor ini diikuti beberapa sektor lainnya.
    "Konstruksi yang menurun ini berbanding terbalik dengan pemerintah yang gencar melakukan pembangunan infrastruktur," imbuh dia.
    Reza mengatakan, adanya sentimen positif dari laporan Bank Dunia terhadap potensi bertumbuhnya ekonomi Asia Timur dan Pasifik dimana Indonesia termasuk negara yang diproyeksikan akan mengalami peningkatan pertumbuhan di tahun ini, tidak juga dapat menghalangi aksi jual masif pelaku pasar.
    Adapun saham-saham pilihan Binaartha Sekuritas antara lain,
    TBIG: Trading buy selama dapat bertahan di atas Rp5.700. SupportRp5.650-Rp5.700 Resisten Rp5.850-Rp5.900
    ANTMTrading sell jika Rp850 gagal bertahan. Support Rp845-Rp850 Resisten Rp885-Rp895
    BBNI: Trading buy selama dapat bertahan di atas Rp8.575. SupportRp8.500-Rp8.575 Resisten Rp8.725-Rp8.850
    ASIITrading sell jika Rp7.675 gagal bertahan. Support Rp7.600-Rp7.675 Resisten Rp7.850-Rp7.900
    INKP: Maintain buy selama dapat bertahan di atas Rp12.075. SupportRp11.975-Rp12.075 Resisten Rp12.350-Rp12.475.


      (mrt)


      Bisnis.com, JAKARTA - Reliance Sekuritas menyebutkan IHSG kembali terkoreksi karena adanya aksi jenuh beli.
      Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan IHSG secara teknikal IHSG melanjutkan pelemahan dengan break out support MA5 setelah pulledback resistance target wedge pattern.
      Target pelemahan selanjutnya akan menguji support MA20 dilevel 6240. Indikator Stochastic menunjukkan indikasi kembali koreksi menguji support MA20 dengan pola dead-cross yang terbentuk pada area jenuh beli.
      Meskipun demikian  indikasi rebound tetap ada melihat rendahnya momentum pada indikator RSI yang membuat kondisi saat ini cukup murah secara teknikal.
      "Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak terkonsolidasi melemah diawal pekan dengan rentang pergerakan 6.240-6.300," demikian menurut risetnya.

      Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya SMGR, TLKM, ASGR, INAF, ULTJ.

      Bisnis.com, JAKARTA--Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan melemah pada awal pekan ini, kendati selama sepekan terakhir laju indeks menunjukkan penguatan.
      Pada perdagangan 9-13 April 2018, pergerakan indeks berhasil ditutup menguat 1,54%. Sepanjang periode ini indeks ditutup di level 6.270,32 poin dari level 6.175,05 poin pada penutupan akhir pekan sebelumnya.
      Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan, secara teknikal IHSG melanjutkan pelemahan dengan break out support MA5 setelah pulled back resistance target wedge pattern.
      Menurutnya, target pelemahan selanjutnya akan menguji support MA20 di level 6.240. Indikator Stochastic mengindikasikan IHSG akan kembali koreksi menguji support MA20 dengan pola dead-cross yang terbentuk pada area jenuh beli.
      "Meskipun demikian indikasi rebound tetep ada melihat rendahnya momentum pada indikator RSI yang membuat kondisi saat ini cukup murah secara teknikal," katanya, Minggu (15/4/2018).
      Dengan demikian, menurutnya IHSG akan bergerak terkonsolidasi melemah di awal pekan dengan rentan pergerakan 6.240-6.300.
      Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai, peluang kenaikan IHSG masih terbuka lebar. Hal ini terlihat dari supportlevel yang teruji dan mampu dipertahankan dengan baik.
      Kenaikan peringkat oleh Moody's juga dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG pada hari ini hingga beberap waktu mendatang.
      "Momentum koreksi wajar masih dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat IHSG dalam jangka panjang masih berada dalam jalur uptrend," kata dia.
      Menurut William, IHSG hari ini berpotensi melaju di zona hijau dengan pergerakan 6.171-6.389.
      Saham yang menurutnya menarik untuk dicermati adalah TLKM, SMRA, HMSP, MYOR, UNVR, ICBP, PWON, BJTM, KLBF, dan BBNI.
      Adapun saham potensial menurut Reliance Sekuritas adalah SMGR, TLKM, ASGR, INAF, dan ULTJ.

      🍋
      KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (13/4) ditutup melemah 0,64%. Indeks pada Jumat berada pada level 6.270,33 setelah pada penutupan Kamis berada pada level 6.310,80. Pada perdagangan Jumat, asing masih mencatatkan net sell sebesar Rp 620,71 miliar. Sedangkan sejak awal tahun, total asing telah tercatat net sell Rp 26,05 triliun.
      Meski secara teknikal Indeks diprediksi akan mencatatkan penurunan, beberapa sentimen positif kemungkinan akan mendukung pergerakan indeks besok. "Seperti adanya daftar neraca perdagangan yang positif, dan bisa menjadi sentimen bagi indeks," kata Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas kepada Kontan.co.id, Minggu (15/4).
      Ia mengatakan bahwa jika data neraca perdagangan sesuai dengan ekspektasi pasar, maka kenaikan indeks kemungkinan akan terjadi esok hari. Secara teknikal, Nafan masih memprediksi indeks masih mencatatkan perlemahan dengan indikator daily, MACD membentuk pola golden crross di area negatif.
      Terdapat pola long black closing marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi perlemahan lanjutan. Dia memperkirakan indeks akan mencatatkan perlemahan dengan range 6.227 hingga 6.356.
      Hendri Widiantoro, Analis Erdhika Elit Sekuritas menyatakan Indeks pada akhir perdagangan pekan lalu ditutup melemah membentuk pola candle bearish continuation terjadi dead cross MA25. “Stochastic berada di areal overbought membentuk dead cross mempunyai ruang pelemahan yang cukup lebar,” kata Hendri dalam riset, Jumat (13/4).
      Bill william berada pada momentum yang positif dan bergerak pada fase akselerasi, walaupun pergerakan akselerasi yang sudah saturasi. Indeks diperkirakan akan bergerak melemah, stop-loss pada level 6.244. “Range pergerakan hari ini (besok) di perkirakan akan berada di kisaran 6.240-6.326,” lanjutnya.
      William Surya Wijaya, Vice President Research Departemen Indosurya Bersinar Sekuritas menyatakan, peluang kenaikan IHSG masih terbuka lebar. Hal ini terlihat dari support level yang teruji dan mampu dipertahankan dengan baik, kenaikan peringkat oleh Moody's terhadap negara kita juga dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG di hari ini hingga beberap waktu mendatang.

      Dia menyatakan, momentum koreksi wajar masih dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat IHSG dalam jangka panjang masih berada dalam jalur uptrend. “IHSG hari ini berpotensi melaju di zona hijau dengan range 6.171-6.389,” tambahnya.
      🍁
      KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gejolak yang terjadi di wilayah Timur Tengah dengan serangan Amerika Serikat ke Suriah menjadi perhatian dunia dalam beberapa waktu belakangan ini. Pasar modal dikhawatirkan ikut terdampak dengan adanya konflik ini.
      Pengamat Pasar Modal, Teguh Hidayat mengungkapkan bahwa apa yang terjadi di Suriah merupakan hal yang sudah terjadi sejak lama sehingga hal tersebut tak perlu dipusingkan oleh pelaku pasar.
      "Sejak 2011 sampai sekarang, tak ada pengaruh signifikan terhadap pasar modal, baik secara global," kata Teguh kepada KONTAN, Minggu (15/4). Apalagi, Indonesia baru saja mendapatkan peringkat yang bagus dari Moody's yang menjadi sentimen positif bagi Indonesia.
      "Saya kira, hal ini akan menjadi sentimen positif jangka panjang, peningkatan peringkat merupakan kelanjutan dari kinerja beberapa tahun sebelumnya," kata Teguh. Dengan anggapan bahwa Indonesia merupakan negara yang layak investasi, Indonesia kemungkinan akan dilirik oleh pasar global.
      Dia juga mengatakan potensi kenaikan Moody's diikuti oleh lembaga pemeringkat yang lain seperti Fitch dan S&P juga terbuka lebar. Namun, terkait dengan kenaikan peringkat beberapa emiten, Teguh menyebut bahwa hal tersebut hanya akan menjadi sentimen internal perusahaan.
      Dia memprediksi bahwa Indeks masih memiliki peluang menguat hingga akhir 2018 yang akan datang. Bahkan, prediksi dia, IHSG bisa berada di level 6.500 hingga 7.000 hingga akhir tahun.
      Sekadar mengingatkan, IHSG akhir pekan lalu, Jumat (13/4) ditutup dengan pelemahan 40,47 poin atau 0,64% menjadi 6.270,33. 
      Selama sepekan terakhir, IHSG naik 1,54% atau bertambah 95,27 poin. Ini merupakan kenaikan pekan pertama dalam enam minggu terakhir, atau sejak 2 Maret lalu.
      Sementara itu, William Surya Wijaya, Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas juga mengatakan bahwa sentimen perang yang terjadi di Timur Tengah tersebut hanya bersifat sementara saja hal ini karena banyak pihak menginginkan perdamaian.
      Terkait dengan kenaikan peringkat Indonesia oleh Moody's akan menjadi hal yang bagus bagi Indonesia. Ia memprediksi bahwa Indeks akan berada di level 7.024 hingga akhir tahun yang akan datang dengan banyaknya sentimen pendukung indeks.

      "Ada Asian Games, lebaran dan Pilkada serta Pilpres yang akan mendukung indeks," kata William kepada KONTAN, Minggu (15/4).
      🌷
      KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meredanya ketegangan geopolitik terkait Suriah dan Moody's menaikkan rating utang Indonesia jadi katalis positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dalam satu minggu ke depan, pergerakan IHSG diprediksi di level 6.161 hingga 6.425.
      Salah satu sektor yang menopang laju IHSG adalah saham di sektor konstruksi. Saham sektor konstruksi masih berada dalam posisi up trend dan diselimuti sentimen positif karena capaian kinerja awal tahun 2018.
      Misalnya, PT Wika Gedung Tbk (WEGE) berhasil mengantongi kontrak baru senilai Rp 2,29 triliun. Tahun ini, WEGE menargetkan dapat mengantongi laba bersih Rp 425,7 miliar.
      Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji merekomendasikan beli saham WEGE dengan target jangka panjang di level Rp 320. "Perolehan kontrak baru di tahun ini bisa menopang kinerja WEGE di tahun ini," ujar Nafan, Jumat (13/4).
      Selanjutnya, PT Wika Beton Tbk (WTON) menargetkan kontrak baru sebesar Rp 7,56 triliun. Pada awal tahun 2018, emiten berkode WTON ini sudah membukukan kontrak baru Rp 1,12 triliun. WTON juga akan menambah kapasitas produksi 3,4 juta ton. "Dalam jangka panjang, saham WTON bisa bergerak di level Rp 765," ujar Nafan.
      Sementara untuk PT PP Presisi Tbk (PPRE), Nafan merekomendasikan beli untuk jangka menengah. Untuk membeli PPRE dalam jangka panjang, investor harus melihat kinerja kuartal I-2018 terlebih dulu. Jika PPRE membukukan kinerja positif dan berimbas pada laporan keuangan yang lebih kondusif, PPRE layak untuk dikoleksi.

      "PPRE harus menguji resistance-nya di level Rp 380, kalau itu sudah bisa dilampaui, target dalam jangka menengah bisa berada di level Rp 410," ujar Nafan.
      Bisnis.com, JAKARTA--Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di perdagangan periode 9 hingga 13 April 2018 berhasil ditutup menguat 1,54%.
      🍔
      Sepanjang periode ini indeks ditutup di level 6.270,32 poin dari level 6.175,05 poin pada penutupan akhir pekan sebelumnya.

      Performa positif IHSG membuat nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) di akhir pekan ini ikut ditutup positif sebesar 1,59% menjadi Rp6.979,66 triliun dari Rp6.870,15 triliun pada sepekan sebelumnya.

      Mengutip rilis resminya, Sabtu (14/4), rata-rata nilai transaksi harian saham di BEI selama sepekan terakhir juga mengalami peningkatan 16,55% menjadi Rp6,90 triliun dari Rp5,92 triliun sepekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian saham di BEI pada pekan ini juga naik 12,89 persen menjadi 9,28 miliar unit saham dari 8,22 miliar unit saham sepekan sebelumnya.

      Selain itu rata-rata frekuensi transaksi harian saham di BEI pada pekan ini juga naik 8,24% menjadi 383,71 ribu kali transaksi dari 354,48 ribu kali transaksi pada pekan sebelumnya.

      Kenaikan satu level peringkat utang Indonesia menjadi stabil dari sebelumnya positif oleh lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investors Service jelang akhir pekan ini.

      Kenaikan status ini diharapkan akan semakin memberikan tren positif baik kepada pasar modal Indonesia pada khususnya maupun terhadap perekonomian domestik serta kepercayaan investor akan investasi di Indonesia.

      Seperti yang dikatakan dalam risetnya, Moody's menyatakan dinaikkannya level peringkat utang Indonesia disebabkan kerangka kebijakan pemerintah yang dinilai mengalami peningkatan kredibilitas dan efektivitasnya yang kondusif terhadap stabilitas makroekonomi.

      Moody's juga menyatakan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter yang hati-hati serta pembuatan penyangga keuangan menguatkan keyakinan lembaga pemeringkat itu terhadap ketahanan pemerintah Indonesia dan kapasitasnya untuk merespon guncangan.

      Sepanjang pekan ini, investor asing kembali melakukan jual bersih dengan nilai Rp1,59 triliun. Sehingga sepanjang tahun ini investor asing telah mengakumulasikan jual bersih senilai Rp26,48 triliun.

      Dua perusahaan melakukan pencatatan saham perdana pada pekan ini, yakni PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON) yang tercatat sebagai emiten ke-6 di tahun ini atau ke-571 di BEI, dan PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM) sebagai emiten ke-7 di tahun ini atau ke-572 di BEI. Selain itu ada 3 pencatatan obligasi korporasi pada pekan ini.

      Pencatatan obligasi pertama adalah Obligasi Berkelanjutan II WOM Finance Tahap IV Tahun 2018 yang diterbitkan oleh PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk pada Senin (9/4) dengan nilai nominal Rp793 miliar. Lalu ada pencatatan Obligasi Berkelanjutan III Federal International Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III yang diterbitkan PT Federal International pada Kamis (12/4) dengan nilai nominal Rp3 triliun.

      Terakhir ada pencatatan Obligasi Berkelanjutan III Sumber Alfaria Trijaya Secara Bertahap Tahap III Tahun 2018 yang diterbitkan oleh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk dengan nilai nominal Rp 1 triliun pada Jumat (13/4). Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2018 adalah 20 emisi dari 18 emiten senilai Rp34,86 triliun.

      Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 353 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp399,47 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 113 Emiten. Sebanyak 93 seri Surat Berharga Negara (SBN) telah tercatat di BEI dengan nilai nominal Rp2.174,73 triliun dan USD200 juta, serta 10 emisi Efek Beragun Aset senilai Rp9,70 triliun.
      🌹


      KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Federal Reserve (The Fed) berpeluang menaikkan suku bunga acuannya, Fed Fund Rate bulan Juni mendatang. Kebijakan yang bernada hawkish ini akan mempengaruhi kondisi domestik dalam jangka pendek.
      Terlebih jika Bank Indonesia ikut mengerek suku bunga acuan, 7-day reserve repo rate (7DRRR). BI selama tujuh bulan terakhir menahan bunga di level 4,25%.
      Meski begitu, analis sepakat bahwa kondisi pasar saham masih akan bullishhingga akhir tahun.
      Vice President Research Departemen Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya bilang, pasar mungkin akan khawatir dengan perlambatan ekonomi karena bunga kredit menjadi mahal. Padahal, kebijakan naiknya suku bunga semata-mata untuk menjaga stabilisasi.
      "Kalau suku bunga di luar tinggi, sementara Indonesia tidak ikut menaikkan suku bunga, jika mau jual bond tidak akan laku," ujar William, kepada Kontan.co.id, Jumat (13/4).
      William memprediksi, kondisi ini akan mempengaruhi harga saham bergerak dalam posisi sideways. Bagi trader, posisi ini tentu akan sangat menguntungkan karena harga bergerak sangat fluktuatif. Begitu juga bagi investor, dapat meminang saham-saham bagus di harga terbaik.
      Namun, Alfred menilai Bank Indonesia (BI) masih akan defensif mempertahankan suku bunga acuannya. Ada dua skenario yang akan BI lakukan dalam menghadapi kondisi ini. Pertama, BI akan mempertahankan suku bunga acuannya. "Dengan catatan, kondisi rupiah aman dan terdepresiasi namun tidak terlalu dalam," kata Alfred, Jumat (13/4).
      Sebab, beberapa data makro menyebut kondisi fundamental ekonomi Indonesia dalam posisi baik. Hanya, jika rupiah tak sanggup menahan depresiasi, BI akan menaikkan suku bunga acuannya. "Cuma, BI tidak akan merespon secepatnya selama The Fed belum naikkan bunga, BI akan tetap bertahan," terang Alfred.
      Alfred bilang, pasar berharap BI tak mengerek suku bunga acuannya. Soalnya dapat berimbas pada pertumbuhan ekonomi yang sudah dipatok sebesar 5,3% sampai 5,4%.
      Namun, pasar akan tetap realistis jika BI tak lagi sanggup menahan depresiasi rupiah. Kedua, jika BI menaikkan suku bunga acuan, dalam jangka pendek pasar akan merespon secara negatif. Seperti keluarnya dana asing dan harga IHSG akan terkoreksi.

      "Pasar akan melakukan adjusment, dan pemerintah juga harus realistis menurunkan target pertumbuhan ekonomi," ujar Alfred.
      🍍
      KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot di akhir perdagangan hari ini, Jumat (13/4). Indeks ditutup dengan pelemahan 40,47 poin atau 0,64% menjadi 6.270,33. 
      Kabar baik Moody's menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi Baa2 dengan prospek stabil, hari ini, tak mendorong pasar serta merta mengoleksi saham. 
      “Kenapa IHSG sepertinya tidak terlalu terpengaruh karena kenaikan peringkat Moody's ini sudah diprediksi sebelumnya,” kata Teuku Hendry Andrean, Research Manager Shinhan Sekuritas Indonesia  pada Kontan.co.id, Jumat (13/4). Malah, kata dia, pasar masih lebih fokus pada outlook Indonesia di tengah tren kenaikan bunga AS oleh bank sentralnya, Federal Reserve. 
      Pada perdagangan hari ini, sebanyak 203 saham tercatat mengalami penurunan harga, lebih banyak ketimbang 152 saham yang naik. Ada pula 129 saham yang harganya tak bergerak. 
      Total transaksi pada 8,31 miliar saham yaitu Rp 5,76 triliun. Investor asing masih lebih banyak melakukan penjualan ketimbang pembelian, dengan net foreign sell di pasar reguler Rp 410,96 miliar, dan di pasar kseluruhan Rp 620,67 miliar.
      Delapan dari sepuluh sektor IHSG memerah. Sektor aneka industri merosot sampai 2% dan infrastruktur 1,97%. Dua sektor yang menguat adalah pertambangan dengan kenaian 0,53% dan agrikultur sebesar 0,17%. 
      Saham LQ45 top losers pada hari terakhir pekan ini antara lain PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) yang turun 5,75% menjadi Rp 426 per saham, PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) sebesar 3,92% menjadi Rp 392 per saham, dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR) sebesar 3,2% menjadi Rp 605 per saham.
      Sedangkan saham LQ45 top gainers antara lain PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang naik 4,19% menjadi Rp 3.230, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sebesar 3,25% menjadi Rp 2.540, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar 2,02% menjadi Rp 8.825 per saham.

      Meski turun hari ini, selama sepekan terakhir, IHSG naik 1,54% atau bertambah 95,27 poin. Ini merupakan kenaikan pekan pertama dalam enam minggu terakhir, atau sejak 2 Maret lalu. 
      🍑
      per tgl 13 April 2018
      JAKARTA - Pasar saham Indonesia ditutup turun cukup tajam akhir pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 40 poin atau 0,64% ke 6.270.
      Mengakhiri perdagangan, ada 152 saham menguat, 203 saham melemah, dan 129 saham stagnan. Sore ini, transaksi perdagangan mencapai Rp5,63 triliun dari 8,1 miliar lembar saham diperdagangkan.
      Indeks LQ45 turun 11,32 poin atau 1,1% menjadi 1.022, Jakarta Islamic Index (JII) melemah 11 atau 1,51% ke 721, indeks IDX30 terkoreksi 1,71 poin atau 0,3% ke 553 dan indeks MNC36 melemah 3,1 poin atau 0,87% ke 354.
      Sektor aneka industri turun paling dalam sebesar 2%, disusul sektor infrastruktur seebsar 1,97% dan konsumsi 1,28%. Sementara sektor tambang dan perkebunan masih mampu menguat.
      Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) naik Rp12 atau 11,88% ke Rp113, saham PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) naik Rp6 atau 8,82% ke Rp74, dan saham PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) naik Rp5 atau 4,67% ke Rp112.
      Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain Saham PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP) turun Rp5 atau 4,31% ke Rp111, saham PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) turun Rp4 atau 2,86% ke Rp136, dan saham PT Xl Axiata Tbk (EXCL) turun Rp40 atau 1,57% ke Rp2.500.

      (mrt)
      🍃
      Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I siang Jumat (13/4) melemah 1,8 (0,03 persen) ke level 6.308,9.
      Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam indeks Investor33 melemah 0,5 (0,12 persen) mencapai 449,4.
      Sedangkan indeks LQ45 melemah 0,15 poin (0,02 persen) ke level 1.033,8. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) turun 1,1 (0,15 persen) mencapai 731,1.
      Volume perdagangan hingga sesi siang ini tercatat sebanyak 49.520 miliar saham senilai Rp 2,798 triliun. Sebanyak 163 saham naik, 154 saham melemah dan 141 saham stagnan.
      Pergerakan sektor saham bervariasi dengan kenaikan tertinggi saham sektor aneka industri sebesar 0,4 persen. Sementara sektor saham yang melemah di antaranya infrastruktur sebesar 0,84 persen.


      Sumber: BeritaSatu.com
      JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHGS) pada sesi I Jumat (13/4/2018) berbalik melemah 1,87 poin atau 0,03% menjadi 6.308,93. Sebelumnya, IHSG dibuka dengan naik 12,14 poin atau 0,19% ke level 6.322,95.

      Lima sektor saham berada di zona negatif sehingga menekan indeks, dengan saham infrastruktur melemah -0,84%, berbanding aneka industri yang menguat sebesar 0,42%.

      Dari 458 saham, 163 menguat, 141 stagnan, dan 154 tertekan. Nilai transaksi saham mencapai Rp2,79 triliun dari 4,95 miliar saham. -
      Transaksi bersih asing  minus Rp141,89 miliar, dengan aksi jual asing Rp1,10 triliun dan aksi beli asing Rp961,84 miliar.

      Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) di pasar spot pada jeda siang ini, semakin menguat. Rupiah tercatat di indeks Bloomberg menguat 19 poin atau 0,14% ke level Rp13.759 per USD.

      Sebelumnya, mata uang NKRI dibuka menguat 0,23% atau 32 poin ke level Rp13.746 per USD, dibanding penutupan Kamis lalu di level Rp13.778 per USD. Data Yahoo Finance, rupiah pada sesi I hari ini menguat 9 poin atau 0,07% menjadi Rp13.758 per USD, dibandingkan penutupan Kamis di level Rp13.767 per USD.

      (ven)
      🍃

      sebulan yang lalu : 

      per tgl 23 Maret 2018, tren IHSG dah masuk area JENUH JUAL (walo mase mungkin ambles): 


      ekspektasi sederhana liat analisis teknikal sederhana: tampak tekanan BEARISH (turun) @ ihsg per tgl 23 Maret 2018, bahkan cukup dalam d bawah MA 20d 6406. Ihsg d 6210 dekat batas bawah Bollinger Band d 6140. Lebe dekat ambles k 6100 neh. Namun pasca 6100 mungkin JENUH JUAL AMAT MASIF. Kemungkinan rebound naek (mantul naek) bukan tak mungkin, walo 6300 n 6400 sulit terjangkau pada bulan APRIL MOP. Mungkin pra bulan puasa Mei-Juni tren ihsg akan smakin menguat. Fundamental ekonomi global pasca Trump's seemingly trade wars akan ikut mempengaruhi teknikalitas ihsg, wei-ji smakin kuat. 
      KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Jumat (13/4), setelah kemarin tumbang. Indeks acuan saham domestik bergerak naik 22,45 poin ke level 6.333,25 pada pukul 09.02 WIB.
      RTI mencatat, semua sektor mencoba naik. Aneka industri dan pertambangan memimpin dengan penguatan 0,83% dan 0,73%. Sekitar 140 saham menguat, berbanding 42 saham yang turun.
      Rebound IHSG pada Jumat pagi ini mengekor pergerakan bursa Asia. Mayoritas pasar Asia menghijau, setelah isu perang dagang mereda. Nikkei 225, Kospi dan ASX 200 dibuka di zona hijau.
      Isu perang dagang mulai mereda, setelah Presiden Donald Trump mempertimbangkan untuk bergabung kembali dengan kesepakatan perdagangan bebas Trans-Pacific Partnership (TPP) yang ia cabut tidak lama setelah mengambil alih pemerintahan.
      Tak hanya itu, Trump juga menyebut bahwa AS dan China mungkin tidak akan menarik tarif pajak baru satu sama lain menyusul komentar damai yang disampaikan Presiden China Xi Jinping pada Selasa lalu. Sentimen ini pula yang mendongkrak pasar saham AS pada sesi Kamis. Fokus pasar kini beralih pada musim laporan keuangan perusahaan di AS.
      Dari pasar komoditas, harga minyak mentah memperpanjang kenaikan pekan ini, karena investor melihat kemungkinan serangan militer AS di Suriah. Hal ini bisa menghambat pasokan minyak di pasar global. Bahkan, minyak WTI di pasar AS ditutup di level tertinggi tiga tahun pada Kamis. Di sisi lain, harga emas berjangka turun tajam di tengah rebound pasar saham.
      🍧
      KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan ini saham-saham klub gocap kembali menyedot perhatian. Saham yang kerap disebut sebagai saham zombie ini, berangsur-angsur seolah bangkit dari liang terendah harga perdagangan saham reguler.
      Hingga akhirnya, mereka berhasil keluar dan mencetak gain dengan pertumbuhan yang cukup tinggi. Dari penelusuran Kontan.co.id, ada lima saham yang sebelumnya masuk dalam daftar saham gocap, kemudian bangkit.
      Di antaranya seperti PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM), PT Mahaka Media Tbk (ABBA), PT Triwira Insanlestari Tbk (TRIL), PT Indo Acidatama Tbk (SRSN), dan PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI).
      Pada penutupan perdagangan Kamis (12/4) bahkan empat saham gocap mulai bangkit. Mereka adalah PT Polaris Investama Tbk (PLAS), PT Smart Telecom Tbk (FREN), PT Mitra Investindo Tbk (MITI), dan PT Himalaya Energi Perkasa Tbk (HADE).
      Pergerakan saham gocap seperti SRSN misalnya. Investor mulai melakukan akumulasi beli pada 10 April 2018. Kemudian saham ini berlanjut naik pada perdagangan hari berikutnya dan sempat ditutup autorejection.
      Belum ketahuan ada aksi korporasi apa, sehingga saham tersebut meroket. Namun, bila ditinjau dari kinerja, SRSN pada tahun 2017 membukukan pendapatan Rp 521,5 miliar atau naik 4,18% (YoY) dan laba bersih Rp 17,7 miliar atau naik 60,08% (YoY).
      “Untuk spekulasi buy mencari capital gain boleh dilakukan sambil menunggu berita bagus seperti emiten akan melakukan aksi korporasi,” kata Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia kepada Kontan.co.id, Rabu (11/4).
      Dari kelima saham gocap yang sempat naik tersebut, sejatinya baru SRSN saja yang berhasil mencetak laba bersih. Keempat emiten lainnya justru masih mencetak rugi bersih seperti TRIL, ABBA, BBRM, dan TAXI.
      Sebagian tidak diketahui faktor apa yang menyebabkan harga saham emiten melambung. Namun, ada saham yang bergerak karena faktor rumor.
      Belum lepas dari perhatian, saham TAXI beberapa waktu sebelumnya juga sempat mencuri perhatian. Ini masih terkait dengan rumor pasar yang beredar, bahwa perusahaan transportasi tersebut ingin diakuisii oleh Go-Jek.
      Alhasil, saham TAXI pun terbang mendapat sentimen tersebut. Manajemen telah memberikan klarifikasi bahwa mereka belum menerima kabar tersebut, saham ini tak kunjung turun ke zona 50.
      Bertoni menyatakan mayoritas saham gocap telah lama listing di BEI. Bahkan lebih dari 10 tahun terakhir. Sebelum menyentuh level terendah, saham gocappernah mencatatkan saham level tertinggi. Misalnya saja BUMI yang pernah berada pada level 8.300 pada tahun 2008.
      Pun demikian halnya dengan TRIL yang pernah berada di level tertinggi pada 1.490 pada 2008. SRSN tertinggi 540 pada 2007. Aksi jual atau profit taking dari pemegang saham yang terus-menerus hingga akhirnya saham tersebut masuk dalam emiten gocap.
      Profit taking terjadi seiring kinerja keuangannya semakin memburuk. Adanya kekhawatiran yang berlebihan juga mendorong investor untuk realisasi jual.
      Selain itu, manajemen perseroan yang salah mengambil tindakan juga berdampak negatif untuk perusahaan dan tidak ada perbaikan kinerja emiten. Seiring berjalannya waktu manajemen emiten bisa kembali optimistis, sehingga melakukan ekspansi dengan melakukan aksi korporasi.
      “Beberapa emiten yang berhasil keluar dari gocap biasanya melakukan aksi korporasi seperti melakukan rights issue, reverse stock, konversi obligasi ke saham, dan dapat pinjaman dari pemegang saham,” katanya.
      Saham gocap selalu memiliki risiko tinggi. Meskipun di sisi lain, bisa menghasilkan gain yang berlipat pula karena gocap merupakan harga terendah.
      Menurut Rio, hanya investor spekulan yang mau membeli saham gocap dan menunggu waktu jual untuk periode yang tidak ditentuan. “Dimana berharap ada aksi korporasi dari emiten, sebaiknya hindari saham gocap jika dikabarkan dari emiten mau reverse stock,” ujarnya.
      Aditya Perdana Putra, Analis Semesta Indovest menyatakan untuk masuk ke saham gocap, ada baiknya pelaku pasar memperhatikan bagaimana aksi korporasi bisa memperbaiki kinerja pada tahun mendatang.

      Di antaranya seperti rencana untuk membayar utang, kemudian target tersebut tercapai dan ada kenaikan kinerja yang signifikan serta berkelanjutan. “Tapi kalau sekadar rumor tidak cocok untuk investasi,” kata Aditya kepada Kontan.co.id, Rabu (12/4).
      Saham gocap ini memang terbilang cocok untuk trading dan target jangka pendek. Dia merekomendasikan, sebaiknya bila sudah untung pelaku pasar bisa langsung merealisasikan keuntungan.
      Beberapa saham boleh jadi mencatatkan kenaikan yang signifikan dan mengalami autorejection. Namun, perlu juga dipertimbangkan sejauh mana hal tersebut bisa terjadi. “Misalnya ada perusahaan memang bagus. Ini masih belum cukup, pertimbangkan volumenya juga,” imbuhnya.
      Bila memang ada perusahaan yang senantiasa memperbaiki kinerja dari waktu ke waktu, itu bisa dicermati. Untuk masuk saham ini, investor bisa masuk secara bertahap.
      Diharapkan memang jangan sampai seluruh modal masuk ke dalam saham seperti ini. “Saham ini volatilitas tinggi, jadi sangat berisiko. Ikut dulu dari sisi volume, dan pantau juga laporan kinerja emiten tersebut,” imbuhnya.
      Beberapa saham naik drastis, bisa jadi karena ulah market maker yang bermodal besar. Untuk itu, investor yang hanya sekadar ikut juga cenderung berisiko tinggi dan harus hati-hati. Untuk mengkritisinya, kinerja emiten tersebut bisa ditinjau dari sisi earning perusahaan. Apakah memiliki kinerja yang hijau atau masih merah.
      Persoalan utang dan prospek bisnis juga perlu menjadi tinjauan. Bisa jadi sektor yang bagus, turut mengerek kinerja emiten tersebut nantinya.
      Emiten yang baik akan selalu rajin meng-update capaian kinerjanya, bahkan tiap bulan. “Perhatikan juga kebijakan perusahaan seperti rights issue, maupun rencana pengurangan utang,” ungkapnya.
      🌽

      Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang kuartal I/2018, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menjatuhkan sanksi penghentian sementara perdagangan atau suspensi terhadap sejumlah emiten.
      Sepanjang tahun berjalan, bursa telah menjatuhkan 17 kali sanksi suspensi dan 4 kali perpanjangan suspensi untuk 17 emiten. Hingga hari ini, tercatat ada 10 emiten yang masih menjalani sanksi tersebut.
      PT Perdana Karya Perkasa Tbk. (PKPK) menjadi salah satu emiten yang masih menjalani sanksi suspensi dari BEI. Bahkan dalam sepekan terakhir bursa telah menjatuhkan dua kali suspensi untuk emiten konstruksi migas ini.
      Alasannya, kenaikan harga saham perseroan yang tidak wajar. Anehnya, perseroan dengan tegas mengatakan tidah tahu-menahu mengenai penyebab melonjaknya harga saham dalam beberapa hari terakhir.
      Lebih aneh lagi, tidak ada sentimen positif yang menyebabkan kenaikan harga saham itu. Tender proyek sebagai salah satu katalis positif pergerakan saham juga telah dipaparkan oleh perseroan pada akhir tahun lalu. Artinya, ini bukanlah kabar baru.
      Sementara itu, setidaknya hingga tiga bulan ke depan perusahaan tersebut juga belum merencanakan melakukan aksi korporasi.
      "Termasuk belum ada rencana yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di bursa paling tidak dalam tiga bulan mendatang," kata Direktur merangkap Corporate Secretary PT Perdana Karya Perkasa Tbk. Untung Haryono.
      PKPK bukanlah satu-satunya emiten yang masih menjalani sanksi suspensi. Sembilan emiten lain yang bernasib sama adalah PT Evergreen Invesco Tbk. (GREN), PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. (TRUB), dan PT Bank of India Indonesia Tbk. (BSWD).
      Selanjutnya adalah PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. (BORN), PT Eterindo Wahanatama Tbk. (ETWA), PT Capitalinic Investment Tbk. (MTFN), PT Zebra Nusantara Tbk. (ZBRA), PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk. (DAJK), dan PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk. (YULE).
      Status BORN adalah belum menyampaikan laporan keuangan interim III 2017 dan belum melakukan pembayaran denda SP2. Suspensi dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai sejak 30 Juni 2015.
      Sedangkan GREN dinyatakan belum menyampaikan laporan keuangan dan belum membayar densa SP2 dan SP3. Suspensi dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai sejak 19 Juni 2017.
      Untuk ETWA, MTFN, dan ZBRA statusnya adalah belum menyampaikan laporan keuangan interim III 2017 dan belum membayar denda SP2 dan SP3. Suspensi saham emiten ini dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai sejak 3 Juli 2017
      TRUB dan DAJK bernasib sama. Bursa memperpanjang suspensi kedua perusahaan tersebut perseroan di pasar reguler dan pasar tunai. Penyebabnya, tidak menjalankan ketentuan menhgenai kewajiban untuk menggelar public expose dan belum membayar denda.
      BSWD mungkin sedikit berbeda. Suspensi itu dilakukan dengan merujuk pada surat yang dikirimkan perseroan kepada BEI pada 9 Februari lalu yang memuat tentang rencana perseroan untuk delisting dari bursa.
      Sementara itu, selaku perusahaan terbuka sekaligus anggota bursa, YULE langsung menerima dua sanksi yakni penghentian perdagangan sahamd an pelarangan untuk melakukan aktivitas perdagangan di bursa.
      Pelarangan itu disebabkan karena bursa menemukan bahwa nilai modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) perseroan per 1 Maret lalu tidak memenuhi ketentuan nilai minimum sebagaimana yang dipersyaratkan.
      Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Alpino Kianjaya mengatakan pemberian sanksi terhadap emiten dan termasuk anggota bursa adalah hal biasa. Satu-satunya solusi adalah perseroan harus menaati aturan yang ada.

      "Begitu ketentuan dipenuhi langsung suspensi dibuka. Ini mekanisme biasa," ujarnya.
      🌵
      Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing kembali membukukan aksi jual bersih atau net sellpada perdagangan hari kedua berturut-turut, Kamis (12/4/2018).
      Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, net sell oleh investor asing mencapai Rp752,13 miliar pada perdagangan hari ini.
      Investor asing melakukan aksi jual sekitar 1 miliar lembar saham senilai Rp2,59 triliun. Adapun aksi beli investor asing tercatat 886,38 juta lembar saham senilai sekitar Rp1,83 triliun.
      Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai sekitar Rp6,31 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 8,44 miliar lembar saham.
      Sementara itu, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada perdagangan hari ini, bersama pelemahan bursa Asia di tengah kehati-hatian investor seputar prospek kebijakan The Federal Reserve dan tensi di Timur Tengah.
      IHSG ditutup melemah 0,79% atau 50,13 poin di level 6.310,80, setelah dibuka di zona merah dengan turun 0,16% atau 9,88 poin di level 6.351,05. Pelemahan IHSG hari ini mematahkan reli yang mampu dibukukan tiga hari berturut-turut.
      Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 6.289,86 – 6.356,15. Pada perdagangan Rabu (11/4), IHSG ditutup menguat 0,56% atau 35,11 poin dan berakhir di level 6.360,93.
      Berdasarkan data Bloomberg, seluruh sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dipimpin sektor aneka industri (-2,30%), infrastruktur (-1,61%), dan konsumer (-0,88%).
      Berikut ini ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
      12 April
      Rp752,13 miliar
      Net sell
      11 April
      Rp120,81 miliar
      Net sell
      10 April
      Rp10,10 miliar
      Net buy
      9 April
      Rp110,53 miliar
      Net sell
      6 April
      Rp259,12 miliar
      Net sell
      5 April
      Rp430,20 miliar
      Net sell
      4 April
      Rp83,72 miliar
      Net sell
      3 April
      Rp384,2 miliar
      Net sell
      2 April
      Rp243,8 miliar
      Net sell
      29 Maret
      Rp11,11 miliar
      Net buy

       Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2018

      Bisnis.com, JAKARTA -IHSG diperkirakan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah pada perdagangan hari ini.
      Sinarmas Sekuritas memproyeksikan secara teknikal indeks hari Kamis (12/04), IHSG diprediksi bergerak di kisaran 6.332-6.378.
      Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan yakni Top Buy: ASII, PTPP, MAPI BoW: ANTM
      Berikut adalah beberapa sentimen penggerak IHSG dari dalam dan luar negeri.
      Bursa AS ditutup melemah pada perdagangan Rabu (11/04) ditengah kekhawatiran akan meningkatnya tensi geopolitik US-Timur Tengah. Mata uang rupiah bergerak menguat terhadap dollar AS di level Rp 13,758. Untuk harga crude oil kembali naik menjadi USD 66.81 per barrel, dan harga batubara stabil di level 93.65 per juta ton. 10Yr Government Bonds Yield turun ke level 6.55%.
      Dari dalam negeri, Kementrian BUMN resmi menandatangani pengalihan saham seri B sebesar 56,96% di PGAS kepada PT Pertamina (Psersero). Maka, holding BUMN Migas resmi berdiri dengan Pertamina sebagai induk perusahaan dan PGN sebagai anggota holding.
      Sehubungan dengan emiten, Bumi Serpong Damai (BSDE) mencatatkan marketing sales pada Kuartal I-2018 sebesar Rp 2,5 Triliun, 35% dari target tahunan, tumbuh 58% YoY. Kenaikan tersebut didukung penjualan apartemen yang naik 12 kali lipat menjadi Rp 718 miliar dari proyek Klaska Residence Surabaya dan Southgate Condominium Jakarta.
      Selain itu, Ramayana Lestari Sentosa (RALS) menargetkan pendapatan Rp4,9 triliun pada semester I/2018. Penjualan Kuartal I/2018 diacatat senilai Rp1,59 triliun (7,3% YoY), tumbuh 2,5% dari target. Sedangkan same store sales growth (SSSG) kuartalI/2018 mencapai 0,3%.
      🍧

      Comments

      Popular posts from this blog

      onlineisasi-digitalisasi (5)

      analisis fundamental sederhana: saham KONSUMER (mapi, myor, unvr, icbp, amrt, cpin, hero, mapi, cleo, ades)

      terkait fundamental saham ENERGI n TAMBANG (3) (pgas, adro, indy, bumi, antm, elsa)