Cara n Biaya Les Maen Saham JO

tren harga saham2 yang JO inves neh
 CARA les maen saham: disiplin.
Misalnya: ingin berlaba 5% dalam 1 pekan (sekira 3-5 hari), maka di akhir LES laba 5% itu yang dicapai n serta dinikmati oleh PESERTA LES. Dalam les ini akan terjadi TRADING saham. Dalam trading saham bisa terjadi FLUKTUASI. Fluktuasi harga saham itu bisa LEBE TINGGI daripada harga AWAL PEMBELIAN SAHAM. Fluktuasi harga saham itu bisa juga LEBE RENDAH daripada harga AWAL BELI SAHAM. Jika fluktuasi harga saham itu LEBE RENDAH maka akan diberlakukan cara FLDTT (FOKUS LABA dalam TREN HARGA SAHAM TURUN). Jika fluktuasi harga saham itu LEBE TINGGI maka akan diberlakukan cara FLDTN (FOKUS LABA dalam TREN HARGA SAHAM NAEK).
Baik FLDTT mau pun FLDTN itu PESERTA BERHAK dapat LABA + 5%. Karna cara FOKUS LABA (baek dalam tren harga saham turun mau pun dalam tren harga saham naek) tlah teruji oleh pengalaman serta pemahaman PENGAJAR LES maen saham sederhana berlaba, JO, maka LABA + 5% itu bukan mimpi atwa coba-coba.
Disiplin PENGAJAR LES dibutuhkan dalam mengendalikan n mengelola saham yang dibeli oleh PESERTA LES. Disiplin PESERTA LES juga dibutuhkan untuk mengendalikan n mengelola saham tersebut.
Disiplin dalam maen saham amat dibutuhkan. Disiplin secara psikologis menolong PENGAJAR berfokus pada pencapaian LABA + 5% MELALUI cara FLDTT/FLDTN. Disiplin juga memberikan batasan yang ketat @ PENGAJAR LES untuk mencapai LABA + 5% dalam periode waktu yang pendek, yaitu 3-5 hari.
Biaya les maen saham sederhana BERLABA oleh JO ini: 5% daripada LABA 5% tersebut.
Misalnya: modal maen saham Peserta @ Rp 100 Juta, maka LABA yang disasar = 5/100 X Rp 100 Juta = Rp 5 Juta. Jadi biaya les = 5/100 X Rp 5 Juta = Rp 250.000,- LABA BERSIH PESERTA LES = Rp 4.750.000,- (dalam 3 -5 hari).
Misalnya: modal maen saham PESERTA @ Rp 2 Miliar, maka LABA yang disasar = 5/100 X Rp 2 Miliar = Rp 100 Juta. Jadi biaya les = 5/100 X Rp 100 Juta = Rp 5 Juta. LABA BERSIH PESERTA LES = Rp 95 Juta (dalam 3-5 hari).
Batas MODAL PESERTA LES: Rp 100 juta s/d Rp 2 Miliar. Biaya PESERTA LES saat LABA 5% DIPEROLEH: antara Rp 250.000,- s/d Rp 5 Juta (sesuai modal awal peserta les).
Biaya trading (sekira 1 permil dari modal beli n jual saham) diusahakan terbayar lewat trading.

Cara n Biaya les tersebut di atas merupakan bentuk LES CARA EKSTREM (yaitu PESERTA mengandalkan KEPIAWAIAN PENGAJAR LES; catatan: pengajar menggunakan akun trading saham a/n PESERTA LES). GARANSI: tanpa biaya LES (kecuali biaya trading oleh broker sekuritas), jika laba + 5% tidak tercapai. 

catatan: cara JO maen saham AMAT BERBEDA dari CARA LES MAEN SAHAM SEDERHANA BERLABA JO, karna TUJUAN LABA maen saham JO JAUH LEBE GEDE DALAM JANGKA PANJANG (metode Edy Djoenardi). Sedangkan cara les maen saham sederhana berlaba oleh JO ini HANYA UNTUK PESERTA yang bertujuan meraup LABA 5% DALAM periode 3-5 hari. 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

onlineisasi-digitalisasi (5)

Image
GOTO: awalnya gojek   GOTO: aplikasi GoPay GOTO: sengitnya GoPay GOTO: transfer via GoPay:gratis GOTO: pasca merger, butuh waktu lah GOTO: nominal Rp 1,-   GOTO, grab: valuasi   GOTO: Rp 1k @ tokopedia   GOTO: pendapatan naek lage   GOTO: pendapatan naek lage (2): Semester 1/2022   GOTO: GTV sesuai rencana GOTO: tarif gojek naek   GOTO: take rate naek   GOTO: rugi   GOTO: rugi (2)   GOTO: rugi (3)   GOTO: rugi 2022 GOTO: rugi, rekomendasi GOTO: rugi, rekomendasi (2) GOTO: rekomendasi ragu2 GOTO: rugi EBITDA ditekan (kuartal 3/2023) GOTO: rugi n Tik Tok GOTO: ebitda n Tik Tok (2023) GOTO: PER n EPS negatif, PBV 0,85X GOTO: laporan keuangan GOTO: akuisisi tru$   GOTO: go ride go   GOTO: ragu2 go public d LN   RESESI amrik: IPO tanda tanya GOTO: THS naek   GOTO: THS naek (2) GOTO: THS naek (3) GOTO: THS naek (4) GOTO: THS naek, 10 Besar (3) GOTO: THS naek (4), diburu investor asienK   GOTO: dijual SOFTBANK (terkait SVB) GOTO: penjualan +60% (2022)   GOTO: menjual 1,8 miliar produk GOTO: P
Read more

analisis fundamental sederhana: saham KONSUMER (mapi, myor, unvr, icbp, amrt, cpin, hero, mapi, cleo, ades)

Image
tren HARGA SAHAM konsumer (2015-2018) yang JO Inves UNVR: DIVIDEN interim Desember 2023 Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan III 2023 tetap tumbuh kuat sebesar 4,94% (yoy), meskipun sedikit melambat dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 5,17% (yoy). Ke depan pertumbuhan ekonomi akan didukung oleh permintaan domestik, baik konsumsi swasta dan Pemerintah, maupun investasi. Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2023 tetap pada kisaran 4,5-5,3%. Pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat didukung oleh permintaan domestik yang solid. Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 5,06% (yoy), seiring dengan kenaikan mobilitas yang terus berlanjut, daya beli masyarakat yang stabil, serta keyakinan konsumen yang masih tinggi. Sementara itu, konsumsi Pemerintah tumbuh negatif 3,76% (yoy) disebabkan terutama oleh
Read more

terkait fundamental saham ENERGI n TAMBANG (3) (pgas, adro, indy, bumi, antm, elsa)

INDY: green energy INDY: jual ekuitas MBSS INDY: jual ekuitas PTRO INDY: jual ekuitas tambang batu bara INDY: jual aset MUTU Indika Energy (INDY) alokasikan 15%-20% penjualan batubara untuk pasar spot 61 Persen Sumber Listrik RI Berasal dari Pembangkit Batu Bara Diversifikasi, Indika Energy (INDY) masuk sektor kehutanan hingga kendaraan listrik Begini strategi Indika Energy (INDY) kembangkan ekosistem kendaraan listrik INDY: kendaraan listrik (3)   INDY: imbas aturan kendaraan listrik INDY: Rp 20 M @ kendaraan listrik INDY: diversifikasi INDY: capex 2022 INDY: loncat 24% harga sahamnya   INDY: LKH pernah gain +4000% INDY: ambisi INDY: ijin lahan   INDY: bagi dividen Rp114,46/saham INDY: bagi dividen Rp114,46/saham (2)   INDY: laba bersih semester 1/2022 melesat   INDY: sewa kendaraan listrik ELSA: kontrak baru 2021 ELSA: prospek 2022 ELSA: kontrak baru kuartal 1/2022   ELSA: sudah 80% kontrak 2022 ELSA: aksi korporasi EPC ELSA: siyap fly to the moon ELSA: akan tumbuh signifikan d k
Read more