analisis teknikal n fundamental sederhana: MAPI

JAKARTA okezone - Rencana pembukaan mal pada awal Juni 2020 membuat sejumlah saham menguat tajam. Rencana tersebut membuat investor semangat untuk melakukan aksi buy alias beli di lantai bursa.

Pada perdagangan Kamis (28/5/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menguat. Bahkan meroket hingga nyaris 2% pada sesi pertama. Siang ini, IHSG menguat 86,9 poin atau 1,87% ke 4.728,47

Baca Juga: Aprindo: New Normal Toko Ritel Kembali Buka, Roda Ekonomi Berjalan

Beberapa saham yang ikut mendorong IHSG adalah saham sektor ritel, sebelum penutupan perdagangan sesi I. Berikut ini daftarnya, seperti dirangkum Okezone.

1. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

Kode : RALS

Harga : Rp600, naik 3,45% atau 20 poin

2. PT Ace Hardware Indonesia Tbk

Kode : ACES

Harga : Rp1.475, naik 6,5% atau 90 poin

3. PT Mitra Adi Perkasa Tbk

Kode : MAPI

Harga : Rp745, naik 6,43% atau 45 poin

Baca Juga: Minta Mal Dibuka, Pengusaha Ritel: Bisnis Kita Sudah Menurun

4. PT Matahari Departemen Store Tbk

Kode : LPFF

Harga : Rp1.490, naik 3,47% naik 50 poin.

5. PT Agung Podomoro Land Tbk

Kode : APLN

Harga : Rp101, naik 1% atau 1 poin

6. PT Plaza Indonesia Reality Tbk

Kode : PLIN

Harga : Stabil di Rp2.200

7. PT Sentul City Tbk

Kode : BKSL

Harga : Stabil di Rp50

8. PT Megapolitan Development Tbk

Kode : EMDE

Harga : Stabil di Rp202.





JAKARTA, investor.id - Pandemi Covid-19 berpotensi menekan bisnis ritel, tak terkecuali PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI). Penjualan sejumlah gerai perseroan diproyeksi melambat akibat penutupan sementara sejumlah toko dan penurunan trafik pengunjung pusat perbelanjaan. Analis Danareksa Sekuritas Andreas Kenny mengungkapkan, pandemi Covid-19 telah membuat kejatuhan aktivitas bisnis sepanjang Maret 2020. Begitu juga dengan trafik pengunjung pusat perbelanjaan yang turun drastis. Penurunan tersebut telah memukul penjualan toko yang sama (SSG). Kondisi serupa diperkirakan berlanjut hingga tahun ini, seiring belum berakhirnya pandemi Covid-19 di dalam maupun luar negeri. 
“Perseroan dan sejumlah toko lainnya harus menutup gerainya sementara sebagai bagian dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan sejumlah kota di Indonesia. Hal ini tentu akan berimbas terhadap penjualan perseroan tahun ini,” tulis Andreas dalam risetnya, baru-baru ini. Bahkan, Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo) telah meminta pemilik gedung pusat perbelanjaan untuk memberikan diskon tarif atas penutupan sementara sejumlah mal tersebut. Sedangkan penjualan ritel melalui online terindikasi terjadi lonjakan hingga 160%, namun pertumbuhan tersebut dinilai belum memadai untuk menopang penurunan penjualan melalui toko ataupun gerai. Zara, salah satu gerai Mitra Adiperkasa. Foto: dok. ID 
Penurunan volume penjualan, menurut Andreas, bakal memaksa Mitra Adiperkasa merelokasi sejumlah anggaran dan menyimpannya dalam bentuk dana tunai akibat kondisi ekonomi. Hal serupa telah dilakukan sejumlah pebisnis maupun peritel lainnya. 
Meski demikian, Danareksa Sekuritas tetap mempertahankan rekomendasi beli saham MAPI dengan target harga Rp 925. Target harga tersebut menggambarkan masih menariknya saham MAPI. Target harga tersebut akan dipertahankan hingga diterbitkan laporan keuangan yang baru. Target harga tersebut juga mempertimbangkan potensi penurunan laba bersih Mitra Adiperkasa menjadi Rp 868 miliar tahun ini dibandingkan perolehan tahun lalu senilai Rp 933 miliar. EBITDA juga diperkirakan turun dari Rp 2,76 triliun menjadi Rp 2,64 triliun. Sedangkan pendapatan diprediksi naik tipis dari Rp 21,57 triliun menjadi Rp 21,92 triliun. 
Sementara itu, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya menyoroti pertumbuhan kinerja keuangan Mitra Adiperkasa tahun lalu. Kinerja keuangan tersebut telah melampaui perkiraan Mirae Asset Sekuritas. Tahun lalu, Mitra Adiperkasa membukukan kenaikan laba bersih sebesar 26,9% menjadi Rp 933,5 miliar dibandingkan 2018 yang sebesar Rp 735,8 miliar. “Realisasi laba bersih perseroan tahun lalu sudah melampaui perkiraan kami atau setara dengan 107% dan setara dengan 105% dari consensus analis. Sedangkan perolehan pendapatan Mitra Adiperkasi tahun 2019 merefleksikan 97% dari target Mirae dan 101% dari konsensus analis,” ungkap Christine dalam risetnya. Mitra Adiperkasa. Foto: dok. 
Terkait kinerja Mitra Adiperksa tahun 2020, Christine menyatakan bahwa itu bakal dipengaruhi oleh penurunan trafik pengunjung pusat perbelanjaan, seiring dengan perlambatan aktivitas perekonomian di Indonesia. Penurunan trafik pengunjung juga dipengaruhi oleh kebijakan social distancing dan PSBB yang berimbas terhadap penutupan sejumlah pusat perbelanjaan. Hal ini mendorong Mirae Asset Sekuritas untuk me-review kembali target kinerja keuangan Mitra Adiperkasa tahun ini. Sedangkan saham MAPI masih tetap dipertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp 1.100. Target harga tersebut mempertimbangkan kuatnya kinerja keuangan perseroan tahun lalu. 
VP Investor Relations & Corporate Communications MAP Group Ratih D Gianda sebelumnya mengatakan, pencapaian perseroan tahun 2019 mencerminkan kekuatan dan kemapanan portofolio usaha perseroan yang beragam. Meski sarat tantangan, perseroan berhasil memenuhi target pendapatan dan keuntungan. Ke depan, Mitra Adiperkasa memproyeksikan wabah Covid-19 mempengaruhi pencapaian tahun 2020, namun perseroan kini tengah mengambil langkah-langkah yang nyata untuk meminimalisir dampak dan rintangan yang terjadi pada bisnis MAP. 
“Dengan melanjutkan arah kelangsungan usaha menuju kondisi normal yang baru, yang disebabkan oleh wabah ini, kami dengan ketat mengendalikan biaya, mengutamakan fokus pada omni-channel melalui kemitraan dengan perusahaan agregator dan fintech, serta memperkuat MAP Club yang akan menjadi ‘kendaraan’ dalam perjalanan omni-channel perusahaan,” tutur dia. 
Sebelumnya, perseroan telah menggandeng perusahaan kecantikan terbesar dari Korea, yakni Amorepacific Group, untuk memasrkan merk-merknya di Indonesia. Nantinya Amorepacific berada di bawah naungan anak usaha perseroan, yaitu PT Kosmetik Lestari Adiperkasa. CEO MAP Group VP Sharma mengungkapkan, langkah strategis ini bertujuan guna memperkuat porotofolio perusahaan di bisnis kecantikan dalam segmen merek premium global. 
“Kami akan memberikan dukungan penuh untuk Amorepacific Group dalam memperkenalkan produkproduk inovatif ke pelanggan modern Indonesia yang semakin tertarik pada beauty dan well-being,” tutur dia. Melalui kerja sama ini, menurut dia, perseroan berencana untuk memperluas kehadiran Amorepacific di Jakarta, Bali, Surabaya, dan Bandung. Dengan demikian diharapkan lebih banyak pelanggan lokal yang memiliki akses yang lebih baik terhadap merek-merek Amorepacific seperti Sulwhasoo, Laneige, Innisfree, Etude melalui jaringan ritel Mitra Adiperkasa yang luar. Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Perlambatan Pertumbuhan Mitra Adiperkasa"
Penulis: Parluhutan Situmorang
Read more at: http://brt.st/6y23

๐Ÿ’

JAKARTA — PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) meraih laba bersih tahun 2019 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 933,49 miliar, naik 26,86% dari tahun 2018 Rp 735,83 miliar. 
Manajemen Mitra Adiperkasa atau MAP dalam laporan keuangannya menyampaikan, pendapatan bersih yang diperoleh sepanjang tahun 2019 sebesar Rp 21,57 triliun, meningkat 14% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 18,92 triliun.  
“Sedangkan beban pokok penjualan dan beban langsung sebesar Rp 11,32 triliun, naik 14,69% dari tahun sebelumnya yang Rp 9,87 triliun. 
Untuk laba kotor perseroan senilai Rp 10,25 triliun, meningkat dari tahun 2018 yang mendapatkan Rp 9,05 triliun,” papar manajemen perseroan, Jakarta, Kamis (16/4).  
Emiten yang bergerak bidang usaha perdagangan umum ini mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 1,62 triliun, dibandingkan tahun 2018 senilai Rp 1,17 triliun. 
Demikian pula laba per saham dasar naik menjadi Rp 56,  dari sebelumnya Rp 44 per saham.  
Kas Bersih Rp 2,37 Triliun Manajemen Mitra Adiperkasa juga mengatakan, kas bersih dari aktivitas operasi yang diperoleh tahun lalu Rp 2,37 triliun, melonjak 50% dari tahun sebelumnya Rp 1,58 triliun. "Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi berhasil menekan rugi sebanyak Rp 799 miliar, dibandingkan sebelumnya Rp 1,05 triliun. Sedangkan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan rugi hingga Rp 1,17 triliun dari sebelumnya Rp 396,70 miliar," paparnya.  Hingga akhir tahun 2019, total aset perseroan meningkat 10,29% menjadi Rp 13,93 triliun, dari sebelumnya Rp 12,63 triliun. Total liabilitas perseroan menurun menjadi Rp 6,56 triliun, dari tahun 2018 Rp 6,57 triliun. Sedangkan total ekuitas terangkat menjadi Rp 7,37 triliun, dari semula Rp 6,06 triliun.  
total aset = total liabilitas (kwajiban, termasuk utank) + total ekuitas (saham, berbagai jenis)
Kerja Sama Perusahaan Korea Sebelumnya, perseroan telah menggandeng perusahaan kecantikan terbesar dari Korea, yakni Amorepacific Group, untuk memasarkan merek-mereknya di Indonesia. Penjualan produk Amorepacific di sini berada di bawah naungan anak usaha perseroan, yakni PT Kosmetik Lestari Adiperkasa. CEO MAP Group VP Sharma mengungkapkan, langkah strategis ini bertujuan memperkuat porotofolio perusahaan di bisnis kecantikan, dalam segmen merek premium global. “Kami akan memberikan dukungan penuh untuk Amorepacific Group dalam memperkenalkan produk-produk inovatif ke pelanggan modern Indonesia, yang semakin tertarik pada beauty dan well-being,” tuturnya.  Melalui kerja sama ini, menurut dia, perseroan berencana memperluas kehadiran Amorepacific di Jakarta, Bali, Surabaya, dan Bandung. Dengan demikian diharapkan lebih banyak pelanggan lokal memiliki akses yang lebih baik terhadap merek-merek Amorepacific seperti Sulwhasoo, Laneige, Innisfree, dan Etude, melalui jaringan ritel Mitra Adiperkasa yang luas. Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Melonjak, Mitra Adiperkasa Peroleh Laba Bersih Rp 933,49 Miliar Tahun 2019"
Penulis: Nabil Alfaruq
Read more at: http://brt.st/6xws


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus Corona (Covid-19) mulai menekan pertumbuhan ekonomi. Sejumlah perusahaan termasuk PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) mulai mengalami dampak ini.
Untuk itu, MAPI menyusun strategi menghadapi kondisi ini di tengah kebijakan pembatasan sosial skala besar (PSSB) untuk wilayah DKI Jakarta yang mulai berlaku Jumat 10 April 2020.
VP Investor Relations & Corporate Communications MAP Group Ratih D. Gianda mengatakan, MAPI akan mulai mengatur jadwal operasional toko-tokonya.
“Perusahaan juga mengurangi jam operasional toko serta mengikuti ketentuan sesuai peraturan yang berlaku di setiap wilayah. Kendati keputusan untuk menutup sejumlah toko bukan hal yang mudah bagi perusahaan, namun kesehatan dan keamanan karyawan kami, para konsumen dan semua pihak terkait yang perlu kami layani menjadi perhatian utama kami,” ungkap Ratih, Kamis (8/4).
Namun, beberapa gerai di bawah naungan MAPI masih tetap buka, misalnya supermarket Foodhall yang tetap melayani kebutuhan dasar bagi konsumen sesuai dengan imbauan Pemerintah.
Sementara dari divisi Food & Beverage, seperti Starbucks, Pizza Marzano, hingga Domino’s Pizza tetap melayani konsumen melalui jasa pengiriman online atau jasa antar sesuai prosedur standar operasional yang berlaku.
Dari sisi pengeluaran, Ratih mengungkapkan bahwa MAPI melakukan pengendalian biaya dan mencadangkan dana tunai. Hal ini diukur dari aspek pembekuan anggaran belanja dan pengurangan remunerasi untuk jajaran senior management.
MAPI juga menjalin komunikasi yang intensif dengan pihak pengelola mal terkait keringanan biaya sewa, serta pengurangan yang signifikan untuk beban penjualan, beban umum dan administrasi secara menyeluruh.
Namun, Ratih optimis MAP Group bakal bertahan di tahun ini.
Sebab, MAPI telah memiliki platform digital khusus, seperti MAPEMALL, PlanetSports.asia, Zara.id, Sephora.id, hingga Kidzstation.asia yang telah terbukti mendukung penjualan secara digital yang tumbuh 160% pada kuartal I-2020.
“Secara keseluruhan, kondisi ini telah membentuk perusahaan mampu melalui tantangan di tahun yang luar yang biasa,” sambung Ratih.
Selain itu, MAPI masih optimis potensi pasar di Indonesia dan Asia Tenggara masih sangat besar bagi pelaku ritel.

๐Ÿˆ


secara teknikal, per tgl 23 Sep 2019: tren harga saham MAPI tlah berbalik arah, sjak terperosok k titik support terendah: 775. era bullish makin kuat jlang akhir 2019: November + Desember akan jadi uji pembuktian kuatnya tren bullish @ mapi. Tampak 1055 terliat lage. 
๐Ÿ
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perubahan perilaku belanja membuat kinerja keuangan sektor ritel di kuartal III-2019 beragam. Hingga September, emiten yang memiliki pangsa pasar ekonomi menengah atas berhasil menorehkan kinerja lebih tinggi dibanding emiten yang memiliki pangsa pasar ekonomi menengah ke bawah.

Lihat saja, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) tercatat dalam sembilan bulan tahun ini berhasil meningkatkan pendapatan sebesar 11,4% menjadi Rp 15,4 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.


Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya mengatakan, terjadi perubahan pola belanja di peritel fesyen dari offline ke online. Hal tersebut membuat persaingan semakin ketat.

Namun, kinerja MAPI mampu bertahan karena disokong  merek dagang dan speciality store unggul yang tidak dijajakan peritel lain.

"Penjualan fesyen sport MAPI bagus, speciality strore juga unik hanya MAPI yang jajakan," kata Christine, Jumat (1/11).

Rendy Wijaya Analis Panin Sekuritas menambahkan, minat masyarakat pada produk olahraga dan travel makin meningkat. Emiten lain yang coba menangkap segmen pasar tersebut adalah PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES).

Baca Juga: Memasuki akhir tahun, apakah sudah ada aksi window dressing? Begini penjelasan analis

"ACES kini arahnya juga lebih banyak jual produk sport dan travelling," kata Rendy.

Alhasil, pertumbuhan kinerja juga ACES rasakan dengan dari pos pendapatan yang tumbuh 15,7% ke Rp 5,97 triliun di periode yang sama. Sementara, laba juga naik 4,27% ke Rp 727 miliar.

Namun, pola perubahan belanja dari offline ke online menjadi tantangan utama peritel fesyen yang menyasar pangsa pasar ekonomi menengah ke bawah.

Tercatat, pendapatan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) terkoreksi tipis 2% menjadi Rp 4,43 triliun di periode yang sama. Namun, pos laba bersih naik 16,3% menjadi Rp 607 miliar.

Tak jauh berbeda,  pendapatan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) hanya naik tipis  0,67% di periode yang sama jadi Rp 7,83 triliun. Sementara laba tercatat turun 20,6% ke Rp 1,19 triliun.

Menurut Chirstine produk yang dijual LPPF dan RALS tidak memiliki perbedaan khusus yang bisa dijadikan daya tarik bila dibandingkan dengan produk yang dijual secara online.

"Sekarang intinya di sektor ritel go unic agar kinerja keuangan tetap positif," kata Christine.

Baca Juga: Menanti window dressing, simak rekomendasi dari analis berikut

Kenaikan premi BPJS Kesehatan dan listrik Christine katakan bisa menambah tantangan bagi kinerja industri ritel yang menyasar pangsa pasar ekonomi menengah ke bawah.

"Konsumen menengah atas punya daya beli tinggi yang tidak rentan pada penurunan ekonomi, sementara konsumen menengah ke bawah rentan terpengaruh bila kebijakan subsidi dikurangi atau dicabut," tambah Rendy.

Ekspansi

Rendy memproyeksikan meski secara umum kinerja keuangan industri ritel cenderung melambat dibanding tahun lalu, tetapi melihat rencana ekspansi emiten di sektor ini membuat prospek sektor ini bisa tumbuh positif di tahun depan.

"Ekspansi yang cukup ekspansif berdampak positif pada kinerja keuangan di tahun depan, pendapatan bisa lebih tinggi dari tahun ini apalagi setelah ketidakpastian akibat kondisi politik semakin mereda," kata Rendy.


Baca Juga: Kinerja Keuangan Produsen Beras Topi Koki Masih Melaju

Suku bunga acuan yang sudah turun juga diharapkan mampu menambah daya beli masyarakat di tahun depan.

Diantara emiten ritel, Rendy menjagokan MAPI karena akan menambah 200 gerai ke depannya. Selain itu, kinerja MAPI juga disokong efisiensi dari penutupan gerai yang kurang berkinerja baik. 

Untuk satu tahun ke depan Rendy merekomendasikan buy untuk MAPI di target harga Rp 1.300 per saham.

Rendy memproyeksikan pendapatan MAPI di 2020 naik 15% secara tahunan dengan laba tumbuh 20%. Kompak, Christine juga menjagokan MAPI.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Bank Danamon (BDMN) Usai Diakuisisi MUFG Bank

Hadi Soegiarto Analis PT Deutsche Verdhana Sekuritas mengatakan fokus pemerintah mulai tahun ini adalah membangun kualitas sumber daya manusia.

Akibatnya program bantuan dana dari pemerintah dalam bentu tunai akan berkurang dan akan difokuskan pada pemberian program perlatihan pra-kerja, beasiswa dan subsidi makanan.  

Meski bantuan tunai berkurang, Hadi berkseimpulan dalam risetnya,  fokus pemerintah meningkatkan kualitas SDM tetap baik bila nantinya bisa meningkatkan konsumen ke ekonomi menengah atas.

Baca Juga: Penjualan Kotor Naik Tipis, Laba Bersih Matahari Department Store (LPPF) Turun 20,65%

Dengan begitu, emiten ritel yang memiliki pangsa pasar tersebut akan diuntungkan. Oleh karena itu, Hadi menjagokan MAPI dan merekomendasikan buy di target harga Rp 1.340 per saham.

๐Ÿ“


per tgl 08 Januari 2019, tren harga saham MAPI @ 910 (pasca stocks split 1:10), lage:

๐Ÿ‡


per tgl 11 April 2018, Indeks ulkus @ 1,90, ekh, tren harga saham menyentuh 8200 tertinggi sjak 5 taon terakhir (sjak 2013, IU 8,52, @ 9300), ada ekspektasi mase bisa naek lage seh : 
per tgl 13 April 2018: 

๐Ÿ‰
per tgl 23 Maret 2018, tren harga saham MAPI sdikit d atas MA 20d (bullish jangka pendek) @ 7550: 
ekspektasi tren harga saham dibandingkan TREN KURS US$/RUPIAH menunjukkan bahwa kestabilan KURS menjadi FONDASI PERTUMBUHAN KEUANGAN MAPI skaligus mendorong TREN NAEK HARGA SAHAM MAPI. ekspektasi batas atas Bollinger Band tertembus d 7857 dah terjadi saat menyentuh 8K, jadi ada ekspektasi ULANGAN harga 8K tersentuh lage, apalagi Stochastic mase kuat daya beli saham ini. 
๐ŸŒด
per tgl 12 Maret 2018, tren harga saham MAPI menyentuh tertinggi @ 8K, secara teknikal sederhana ada ekspektasi di atas 8K neh : 
๐Ÿฎ
per tgl 28 Februari 2018, tren harga saham MAPI mendekati 7600 (rekor tertinggi di 2018), saat ini @ 7550,  malah dah 7650: 


๐Ÿฏ


per tgl 21 Februari 2018, tren harga saham MAPI mendekati rekor tertinggi lage neh  (7350): 

per tgl 08 Februari 2018, 7450 @ tren harga saham MAPI neh :

๐ŸŒบ

per tgl 25 Januari 2018: 
ekspektasi: 8K lom tampak secara teknikal sederhana @ tren harga saham MAPI neh, tapi jelas BULLISH TREND @ jangka pendek @ MA 20D 6633, stochastic jelas dalam AREA JENUH BELI (ati2 koreksi turun harga), sedangkan BATAS ATAS Bollinger Band tlah dekat @ 7500 seh ... secara sederhana: ekspektasi naek dalam waktu pendek k atas 7500 tampak, walo susah membayangkan bahwa 8K tlah bisa didekati... support 7K tetap wajib diwaspadai.
๐ŸŒผ

per tgl 24 Januari 2018: 
ekspektasi: jelas tren harga saham MAPI secara teknikal MA 20D naek (bullish jangka pendek)... breakthrough ke atas batas atas Bollinger Band @ 6836 tlah menyebabkan stochastic langsung masuk area JENUH BELI tuh... resistensi 7500 dah tampak, tapi kewaspadaan k 7K atwa 6500an mesti diliat-liat juga karna fase naek dah berlangsung lebe dari 1 pekan bursa terakhir... secara sederhana, ekspektasi jangka pendek mendukung ekspektasi jangka panjang @ bullish trend of MAPI... well, liat aza lah :)
... ekh, makin dekat 7500 neh @ tren harga saham MAPI (per tgl 24 Januari 2018):

Comments

Popular posts from this blog

onlineisasi-digitalisasi (5)

analisis fundamental sederhana: saham KONSUMER (mapi, myor, unvr, icbp, amrt, cpin, hero, mapi, cleo, ades)

terkait fundamental saham ENERGI n TAMBANG (3) (pgas, adro, indy, bumi, antm, elsa)