ERA 6K @ ihsg: analisis trading harian (13)

jelang akhir 2018: 

@ 18 Des 2018: 
tampak tren IHSG mengalahkan tren DOW tuh (17 Des 2018)

per tgl 28 Des 2018:


Merdeka.com - Presiden Joko Widodo ( Jokowi) secara resmi melakukan penutupan perdagangan pasar modal seiring dengan berakhirnya 2018. Penutupan tersebut dihadiri Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Ketua OJK Wimboh Santoso, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Wakil Ketua DK OJK Nurhaida dan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi.
Perdagangan bursa akhir 2018 diparkir pada level 6.194 poin. Angka tersebut di bawah pencapaian penutupan saham di 2017 yang mencatat penutupan perdagangan pada level 6.355,65 poin.
Ketua Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan tahun ini diwarnai berbagai perkembangan ekonomi, pasar keuangan dan politik yang cukup dinamis, baik di tingkat global maupun domestik. Hal ini memberikan tekanan tersendiri pada kinerja pasar modal sejak Mei tahun ini.
"Satu hal yang patut kita syukuri, respon cepat dan antisipatif dari para pelaku usaha bersama Pemerintah di bawah kepemimpinan Bapak Presiden, telah membuktikan komitmen yang tinggi dari Pemerintah dalam memperkuat fundamental ekonomi nasional dan menjaga confident pelaku pasar dan investor," ujar Wimboh di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (28/12).
Berbagai kebijakan telah diterapkan untuk meningkatkan peran pasar modal dalam menyediakan pembiayaan pembangunan dan kebutuhan pembiayaan bagi korporasi serta usaha kecil dan menengah.
"Kami mencatat pada tahun ini terdapat 24 Emiten sektor infrastuktur yang melakukan fund raising melalui Pasar Modal dengan total nilai emisi Rp.28,05 triliun, penerbitan KIK-EBA terkait infrastruktur dengan nilai sekuritisasi sebesar Rp7,44 triliun, EBA-SP dengan total nilai sekuritisasi Rp 3,57 triliun, serta KIK-DIRE dengan nilai sekuritisasi sebesar Rp 0,62 triliun," jelas Wimboh.
Kebijakan dalam meningkatkan likuiditas pasar juga telah dilakukan dengan mempercepat penyelesaian transaksi di Bursa Efek, dari T+3 menjadi T+2. Rata-rata volume harian meningkat 37,47 persen dari 9,2 miliar transaksi menjadi 12,8 miliar transaksi dan rata-rata nilai transaksi naik 26,96 persen dari Rp 8,1 triliun menjadi Rp 10,2 triliun.

"Selain itu, kami juga mempermudah start-up company memperoleh pendanaan dari Pasar Modal melalui Equity Crowdfunding, meneruskan kegiatan edukasi masyarakat serta meningkatkan integritas pasar melalui penegakan hukum yang konsisten kami terapkan di industri Pasar Modal. Berbagai upaya ini diharapkan akan menjadikan Pasar Modal Indonesia lebih kompetitif baik di pasar regional dan global," jelasnya. [azz]
🍓

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan saham Jumat pekan ini. Perdagangan pada hari ini adalah perdagangan saham terakhir di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2018. 
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (28/12/2018), IHSG menguat 9,65 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.200,29. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG masih menghijau dan naik 14,08 poin atau 0,23 persen ke posisi 6.205,33.
Indeks saham LQ45 menguat 0,27 persen ke posisi 987,99. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Sebanyak 132 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 45 saham melemah dan 112 saham diam di tempat.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.208,81 dan terendah 6.197,51. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 12.950 kali dengan volume perdagangan 443 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 261 miliar.
Investor asing beli saham Rp 16,45 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.535.
Sebagian besar sektor saham menghijau. Hanya ada satu sektor yang melemah yaitu industri dasar yang turun tipis 0,08 persen.
Sektor saham infrastruktur menguat 0,61 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan menanjak 0,26 persen dan sektor saham kontruksi mendaki 0,18 persen.
Saham-saham yang menguat pada Jumat pagi ini antara lain saham INTD menguat 34,83 persen ke posisi Rp 240 per saham, saham PEHA menanjak 24,89 persen ke posisi Rp 2.810 per saham, dan saham HDFA mendaki 24,56 persen ke posisi Rp 284 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TIRA merosot 24,11 persen ke posisi Rp 214 per saham, saham TFCO melemah 18,92 persen ke posisi Rp 600 per saham, dan saham APII tergelincir 15,74 persen ke posisi Rp 182 per saham.


Jokowi Tutup Perdagangan Saham, IHSG Diprediksi Meroket






Liputan6.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan menutup perdagangan hari terakhir tahun ini di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (28/12/2018).
Para analis kompak memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan ditutup perkasa dengan diperdagangkan pada level 6.161-6.215.
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya mengatakan, IHSG pada penghujung tahun 2018 berpotensimenutup perdagangan dengan positif.
Menurutnya, kondisi pasar atau efek hari ini optimistis akan membawa IHSG menjulang dan ditutup cantik pada rentang support dan resistance di 6.002-6.355.
Menimpali, Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat meramalkan, di hari terakhir perdagangan tahun 2018, IHSG berpeluang menguat. Kata dia, IHSG diprediksi naik positif pada kisaran 6.161-6.215.
Lanjar menambahkan, sentimen yang patut diperhatikan oleh para investor antara lain adalah pergerakan indeks di Amerika Serikat (AS) dan China, data pertumbuhan penjualan rumah baru, dan stok persediaan minyak di AS.

🍊
per tgl 27 Des 2018:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal perdagangan Kamis (27/12). Pukul 9.11 WIB, IHSG naik 0,83% atau 51 poin ke 6.178.
Seluruh sektor menguat pada pembukaan perdagangan, dengan kenaikan tertinggi pada sektor aneka industri sebesar 1,34%. Sektor industri dasar menguat 1,25%. Sektor tambang naik 1,15% dan sektor konstruksi menguat 1,07%.


Sektor perdagangan naik 1,03%. Sektor manufaktur menanjak 0,97% dan sektor perkebunan naik 0,94%. Sektor infrastruktu menguat 1%. Sektor barang konsumer meningkat 0,72%. Sektor keuangan naik paling tipis, yakni 0,61%.
Top gainers LQ45 pagi ini terdiri dari:
  • PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) 5,26%
  • PT Elnusa Tbk (ELSA) 3,66%
  • PT PP Tbk (PTPP) 3,33%
Dari 45 penghuni indeks LQ45, hanya saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang turun 1,30%. Dua saham flat, yakni PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR).
Investor asing mencatat net sell tipis Rp 1,74 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 18,5 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 5,2 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 4 miliar.

Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) Rp 25 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 10,2 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 3,5 miliar.
🍄

per tgl 26 Desember 2018:
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka merah pada perdagangan pagi ini. IHSG melemah pasca libur Natal.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah menguat pagi ini. Dolar AS berada di level Rp 14.589.

Pada perdagangan pre opening, IHSG melemah 36,943 poin (0,60%) ke 6.126,653. Indeks LQ45 juga berkurang 9,228 poin (0,93%) ke 979,950.

Membuka perdagangan, Rabu (26/12/2018), IHSG melanjutkan pelemahan, turun 46,420 poin (0,75%) ke 6.112,543. Indeks LQ45 turun 11,410 poin (1,15%) ke 977,427.

Pada pukul 09.05 JATS, IHSG melemah 61,196 poin (0,99%) ke 6.102,559. Indeks LQ45 turun 13,079 (1,32%) ke 976,099.

Sementara itu, indeks utama bursa saham AS pada perdagangan Selasa libur memperingati perayaan Natal. Adapun pada perdagangan di hari Senin seluruh indeks utama berakhir dalam teritori negatif (24/12). Indeks Dow Jones turun 2,91%, S&P melemah 2,71%, dan Nasdaq tertekan 2,21%. 

Penurunan yang terjadi dikarenakan antisipasi atas pernyataan Menteri Keuangan Steven Mnuchin tentang likuiditas bank. Mnuchin mengatakan dalam Twitter bahwa ia berbicara dengan CEO dari enam bank besar untuk memastikan mereka memiliki likuiditas yang cukup di tengah ketatnya dana. 


Likuiditas yang kian ketat dikarenakan dampak dari kenaikan suku bunga The Fed yang berlangsung saat pertumbuhan perekonomian global yang menunjukkan perlambatan dan ancaman resesi di masa depan. Selain itu adanya sentimen negatif atas rencana pemecatan gubernur The Fed hingga Goverment Shutdown turut menjadi pemberat pergerakan indeks.

Sementara itu bursa saham Asia mayoritas bergerak di dua arah pagi ini. Berikut pergerakannya:

  • Indeks Nikkei 225 bertambah 0,87% ke 19.323,410
  • Indeks Hang Seng libur
  • Indeks Komposit Shanghai naik 14% ke 2.509,360
  • Indeks Strait Times melemah 1,07% ke 3.018,280
(ara/ara)
🍓
JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak mendatar dalam beberapa hari ke depan. Maraknya sentimen negatif diperkirakan lebih dominan dibandingkan efek window dressing yang biasa terjadi akhir tahun.
Analis Bina Artha Sekuritas, Nafan Aji memperkirakan, IHSG ditutup di kisaran 6.090 dan 6.200 pada akhir tahun. Meski secara teknikal masih bullish, pergerakan IHSG masih flat.
"Kenaikan tidak terlalu signifikan. Sebab market sepi karena liburan Natal dan Tahun Baru. Secara global seperti itu, jadi market sebenarnya diprediksikan flat," kata dia kepada iNews.id, Selasa (25/12/2018).
Pada akhir sesi perdagangan Jumat (21/12/2018), IHSG ditutup positif naik 0,26 persen di level 6.163,6. Bursa baru dibuka besok Rabu (26/12/2018) karena dalam dua hari terakhir libur cuti bersama dan Natal.
Sementara itu, Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada melihat momentum penguatan IHSG mulai berkurang pada sisa tiga hari perdagangan.
"Sentimen global juga kurang mendukung, ditambah dengan sentimen The Fed dan government shutdown di AS," ujar Reza.
Kendati demikian, Reza menilai tidak tertutup kemungkinan IHSG bisa mengabaikan faktor global seperti tahun lalu. Saat iut, IHSG naik hingga 300 poin dari level 6.000 pada awal Desember 2017.
"Kalau asumsinya sama naik 300-an poin, seharusnya bisa sampai 6.400. Tapi saya kurang yakin bisa ke level 6.400 karena tekanan jual masih ada. Perkiraan saya, IHSG bisa mencapai 6.174-6.217 sudah cukup bagus," ujarnya.


Editor : Rahmat Fiansyah
🍖
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2018 segera berakhir. Sisa hari aktif perdagangan saham tinggal tiga hari lagi yang akan dimulai pada Rabu (26/12). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi kembali menguat hingga penutupan perdagangan Jumat (28/12).
Sebagai informasi, indeks ditutup dengan penguatan tipis sebesar 0,26% di level 6.163,59 pada akhir pekan lalu atau perdagangan terakhir sebelum memasuki liburan Hari Raya Natal 2018.


Aksi poles saham atau window dressing oleh emiten maupun manajer investasi kemungkinan akan mewarnai hari-hari terakhir perdagangan tahun ini. “Peluang untuk melakukan window dressing di tahun ini tinggal di pekan terakhir Desember ini,” kata analis Trimegah Sekuritas Rovandi kepada Kontan.co.id akhir pekan lalu.
Window dressing merupakan sebuah fenomena saat harga saham cenderung menguat jelang pergantian tahun. Window dressing lazim terjadi di akhir tahun atau jelang tutup buku atau sebelum emiten merilis laporan keuangannya di awal tahun depan. Tujuan dari window dressing tak lain adalah agar kinerja keuangan emiten terlihat baik di mata investor.
Setali tiga uang dengan Rovandi, Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyebut aksi window dressing masih akan belanjut pada pekan depan. “Bahkan, aksi tersebut masih terus berlanjut hingga awal Januari 2019,” kata dia kepada Kontan.co.id.
Aksi tersebut tentunya akan menjadi sentimen positif bagi pergerakan indeks hingga bulan Januari mendatang. Lalu apa yang bisa dilakukan investor untuk mengail keuntungan jelang penutupan indeks dari aksi window dressing?
Aksi window dressing bisa dimanfaatkan oleh investor untuk mengambil keuntungan investasi dalam jangka pendek. Secara historis, IHSG cenderung nak di akhir tahun selama dua dekade terakhir dengan tingkat kenaikan yang bervariasi hingga 14%. Hanya di tahun 1997 dan 2000, IHSG tercatat tidak mengalami kenaikan. Setidaknya dari data tersebut terlihat bahwa peluang terjadinya window dressing cukup besar.
Analis William menyebut, kenaikan IHSG di akhir tahun ini didukung oleh masuknya dana-dana besar di akhir tahun dan penguatan nilai tukar rupiah. “Ini adalah hadiah dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Hadiah ini adalah masuknya investasi ke negara-negara berkembang seperti Indonesia yang bisa mendongkrak pasar modal,” kata dia akhir pekan lalu.
Tiga hari terakhir jelang penutupan perdagangan tahun ini merupakan waktu yang tepat bagi investor untuk mengeruk keuntungan lebih besar. Karena IHSG secara fundamental maupun teknikal punya potensi menguat. William memproyeksi pada perdagangan Rabu (26/12) besok IHSG berada di level 6.120-6.200.
William menyarankan agar investor memilih saham-saham dari sektor consumer goods atau barang konsumsi dan properti. Pasalnya, kedua sektor tersebut dinilai masih sangat menjanjikan atau menggeliat di tahun 2019 yang notabene adalah tahun politik. Untuk sektor barang konsumsi di akhir tahun ini juga didukung oleh peningkatan konsumsi masyarakat pada periode liburan Natal dan Tahun Baru 2018.

Secara khusus, William merekomendasikan saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dengan target harga di level Rp 1.600 per saham, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan target harga di rentang Rp 47.000-Rp 50.000, PT Mayora Indah (MYOR) dengan target harga di level Rp 2.800 per saham, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dengan target harga Rp 1.100 per saham, PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) dengan target harga di level Rp 900 per saham, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) dengan target harga di rentang Rp 400-Rp 404, dan terakhir adalah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan target harga di level Rp 1.800.

🍓

per tgl 19-20 Des 2018:


Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis, 20 Desember 2018, juga dibuka langsung melemah 0,5 persen di level 6.145. Pelemahan menyusul sentimen Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, pada Rabu (19/12/2018) waktu setempat, menaikkan suku bunga acuannya 25 basis poin (bps) serta menurunkan proyeksi kenaikan bunganya di tahun depan.
Sebagaimana yang telah diperkirakan pasar sebelumnya, The Fed menaikkan kisaran target suku bunganya Fed Fund Rate menjadi 2,25 - 2,5 persen. Ini adalah kenaikan keempat kalinya tahun ini dan yang kesembilan sejak bank sentral mulai melakukan normalisasi suku bunganya di Desember 2015.
Pada Rabu (19/12) Kemarin, IHSG berhasil rebound setelah mengalami pelemahan tiga hari beruntun. Mayoritas bursa saham utama kawasan Asia juga mengakhiri perdagangan kemarin di zona hijau. Indeks Hang Seng (Hong Kong) naik 0,2 persen, Indeks Strait Times (Singapura) menguat 0,43 persen, dan Indeks Kospi (Korea) bertambah 0,81 persen. Sementara itu, Indeks Nikkei (Jepang) turun 0,6 persen dan Indeks Shanghai (China) melemah 1,05 persen.
Bursa saham Asia kemarin berhasil rebound setelah pada Selasa (18/2/2018) mengalami sell-off. Kabar positif bagi bursa saham Benua Kuning datang dari Italia. Beberapa waktu lalu, Komisi Eropa menolak rencana fiskal pemerintah Italia lantaran target defisit yang menyalahi aturan main.
Untuk tahun depan, defisit struktural (perbedaan antara belanja dan penerimaan, tidak termasuk pos-pos one-off) ditargetkan naik 0,8 persen dari produk domestik bruto (PDB). Di bawah aturan Uni Eropa, Italia diwajibkan mengurangi defisit struktural sebesar 0,6 persen dari PDB.
Perkembangan terbaru, seorang juru bicara pemerintah pada Selasa (18/12/2018) mengatakan Italia telah mencapai kesepakatan dengan Komisi Eropa terkait dengan rancangan anggaran 2019.
Ia menjelaskan kesepakatan itu akan diformalkan hari Rabu waktu setempat di Brussels, dilansir Reuters. Namun hingga kini, belum ada detail yang diungkapkan terkait rancangan baru tersebut.
Di sisi lain, pidato Presiden China Xi Jinping masih membebani laju bursa saham kawasan Asia. Berpidato dalam peringatan 40 tahun dari "Reform and Opening Up" hariSelasa (18/12/2018), Xi mengatakan tidak ada pihak manapun yang bisa mendikte arah kebijakan China.
"Tidak ada pihak yang berada dalam posisi untuk mendikte warga negara China terkait apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan," tegas Xi, seperti dikutip dari CNBC International.
Ia menegaskan China harus tetap berada dalam jalur reformasi yang sedang dijalaninya sekarang.
"Kami akan dengan tegas mereformasi apa yang seharusnya dan bisa direformasi, dan tidak mengubah (kebijakan) yang memang sudah seharusnya dan tidak bisa direformasi," lanjut Xi.
Menutup perdagangan Rabu, 19 Desember, IHSG menguat 1,55 persen berakhir di level 6.176,09. Aktivitas perdagangan terlihat sangat ramai di mana tercatat 19,81 miliar saham ditransaksikan dengan total nilai transaksi Rp11,42 triliun.
Secara sektoral, hampir seluruhnya berakhir di zona hijau pada perdagangan kemarin, kecuali sektor perdagangan yang terkoreksi 0,1 persen.
Tiga sektor yang mengalami kenaikan tertinggi yakni konsumer (2,81 persen), industri dasar (2,68 persen), dan manufaktur (2,42 persen).
Beberapa saham yang mendorong kenaikan IHSG kemarin antara lain :
1. Saham BBCA (3,3 persen)
2. Saham HMSP (4,7 persen)
3. Saham UNVR (2,4 persen)
4. Saham TLKM (1,9 persen)
5. Saham CPIN (6 persen)
Sebanyak 231 saham menguat, 166 saham melemah, dan 125 saham tidak mengalami perubahan harga. Di sisi lain, investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) pada perdagangan kemarin senilai Rp376,19 miliar.
Saham-saham yang paling banyak dilepas asing yaitu :
1. Saham BMRI (Rp116,44 miliar)
2. Saham ASII (Rp65,83 miliar)
3. Saham BTPS (Rp65,49 miliar)
4. Saham UNTR (Rp48,17 miliar)
5. Saham PTBA (Rp43,96 miliar)
Analisis Teknikal IHSG

Sumber: Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle IHSG pada perdagangan kemarin membentuk white marubozu dengan body yang besar. Kondisi tersebut menggambarkan pergerakan IHSG yang sangat positif karena tidak sempat bergerak di bawah level pembukaannya, serta mampu berakhir pada level tertingginya.
Secara intraday, pergerakan IHSG terlihat sangat positif karena tidak bergerak di bawah level pembukaannya dan terus melaju sepanjang perdagangan kemarin hingga berakhir pada level tertingginya.
Kenaikan IHSG kemarin terlihat berhasil menembus middle bollinger band, yang menandakan adanya indikasi uptrend yang masih terjaga. Selain itu, indikator relative strength index (RSI) juga terpantau berbalik arah, yang menandakan sinyal kenaikan yang cukup kuat.
Dilihat dari sudut pandang teknikal, pergerakan IHSG pada hari ini berpotensi melanjutkan kenaikan, meskipun aksi profit taking bisa saja membayangi mengingat kenaikan IHSG yang cukup signifikan kemarin.
Meski begitu, menyusul kenaikan Fed Rate, kondisi bursa saham Wall Street yang ditutup serentak melemah cukup tajam pada perdagangan kemarin diperkirakan menjadi sentimen negatif bagi IHSG hari ini.
Indeks Dow Jones jatuh 1,49 persen, kemudian S&P500 merosot 1,54 persen, dan Nasdaq anjlok 2,17 persen.  

(KA01/AM)


Bareksa.com - Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve, Rabu (19/12/2018), menaikkan suku bunga acuannya 25 basis poin (bps) namun menurunkan proyeksi kenaikan bunganya di tahun depan.
Sebagaimana yang telah diperkirakan pasar sebelumnya, The Fed menaikkan kisaran target suku bunganya Fed Fund Rate menjadi 2,25 - 2,5 persen. Ini adalah kenaikan keempat kalinya tahun ini dan yang kesembilan sejak bank sentral mulai melakukan normalisasi suku bunganya di Desember 2015.
Alhasil, Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 351,98 poin atau 1,49 persen. Indeks S&P 500 juga ditutup di level terendah tahun ini setelah jatuh 1,5 persen ke 2.506,96 akibat turunnya sektor teknologi dan perbankan. Nasdaq Composite terjun bebas 2,1 persen ke 6.636.83 di mana saham Apple melemah lebih dari 3 persen.
Bursa Asia Dibuka Variatif
Bursa Jepang dibuka melemah, Kamis (20/12/2018), menyusul anjloknya Wall Street dini hari tadi. Investor tampaknya kecewa setelah Federal Reserve mengisyaratkan akan ada dua kali kenaikan suku bunga lagi tahun depan.
Namun, Bursa Saham Singapura pada perdagangan pagi ini dibuka menguat, keputusan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) 25 basis poin rupanya tidak terlalu mengagetkan pelaku pasar di Singapura. Indeks Straits Times dibuka langsung menguat 0,43 persen ke level 3.058,65.
Rupiah dan IHSG Dibuka Melemah
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Dolar AS kembali nyaman di kisaran Rp 14.400.
Pada Rabu (19/12/2018), US$1 dibanderol Rp14.460 kala pembukaan pasar spot. Rupiah melemah 0,17 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Tidak berbeda, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis, 20 Desember 2018, juga dibuka langsung melemah 0,5 persen di level 6.145.
Pada perdagangan Rabu, 19 Desember 2018, IHSG menguat 1,55 persen berakhir di level 6.176,09.

(AM)
🌹


Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia melemah pada perdagangan pagi ini, Kamis (20/12/2018), setelah Federal Reserve Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga acuannya dalam pertemuan kebijakan moneter terakhir tahun ini.
Meski kenaikan tersebut telah banyak diantisipasi, The Fed juga mempertahankan sebagian arah kenaikan suku bunga lebih lanjut pada tahun depan sehingga mengempaskan harapan investor untuk prospek kebijakan yang lebih dovish.
Indeks MSCI Asia Pacific selain Jepang turun 0,34%, dengan bursa saham Australia melemah 0,65% ke level terendahnya dalam dua tahun dan indeks Nikkei Jepang meluncur 0,8% ke level terendah dalam sembilan bulan.
Seperti yang telah diperkirakan, The Fed mengerek suku bunga acuannya (Fed Funds Rate/FFR) sebesar 25 basis poin (bps) ke kisaran 2,25%-2,50% dalam pertemuan kebijakan moneter yang berakhir Rabu (19/12). Ini adalah langkah penaikan keempat kalinya sepanjang 2018.
Sementara itu, proyeksi terbaru yang dirilis pada hari yang sama menunjukkan para pembuat kebijakan memperkirakan dua kali penaikan suku bunga pada 2019 dan satu kali penaikan pada 2020.
Ini berbeda dengan proyeksi sebelumnya pada September yang mengindikasikan tiga penaikan suku bunga tahun depan dan satu kali penaikan pada tahun berikutnya.
Namun sedikit perubahan tersebut tidak cukup untuk meredakan kekhawatiran pasar atas perlambatan ekonomi AS lebih lanjut akibat ketegangan perdagangan, memudarnya dorongan dari pemotongan pajak, dan kondisi pengetatan moneter bagi perusahaan.
Pergerakan tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) pun berakhir merosot pada perdagangan Rabu (19/12), pascarilis putusan The Fed.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melorot 1,49% atau 351,98 poin di level 23.323,66, indeks S&P 500 merosot 1,54% atau 39,2 poin di 2.506,96, sedangkan indeks Nasdaq Composite berakhir anjlok 2,17% atau 147,08 poin di level 6.636,83.
“Saya pikir The Fed mungkin meremehkan faktor-faktor lain yang berperan,” kata Bob Baur, kepala ekonom global di Principal Global Investors di Des Moines, Iowa, Amerika Serikat.

“Perdagangan telah menjadi berita utama, tetapi saya pikir pengetatan kebijakan moneter secara bertahap telah menjadi kekuatan pendorong di balik volatilitas pasar baru-baru ini,” lanjutnya.
🌹
JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bangkit setelah tertekan tiga hari berturut-turut. Pada akhir sesi perdagangan Rabu (19/12/2018), indeks melesat mendekati level 6.200.
IHSG bertahan di zona hijau seharian. Pada penutupan perdagangan, indeks naik 94,23 poin atau 1,55 persen ke 6.176,09.
Mengutip RTI, dari 525 saham yang diperdagangkan, 231 menguat, 166 melemah, dan 125 stagnan. Frekuensi perdagangan tercatat 421.292 kali dengan 19,81 miliar lembar saham diperjualbelikan dan nilai transaksi menyentuh Rp11,42 triliun.
Dari sembilan sektor penggerak IHSG, hanya satu sektor yang turun yaitu sektor perdagangan 0,1 persen. Sektor konsumer memimpin penguatan indeks setelah naik 2,82 persen dan diikuti sektor industri dasar yang menguat 2,69 persen.
Sejumlah saham yang masuk dalam daftar top gainers antara lain:
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik Rp1.050 (2,39 persen) ke Rp45.000
- PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp2.700 (3,35 persen) ke Rp83.350
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp825 (3,26 persen) ke Rp26.150
- PT HM Sampoerna Tbk (HSMP) naik Rp170 (4,66 persen) ke Rp3.820
- PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) naik Rp70 (1,87 persen) ke Rp3.810
Sementara sejumlah saham yang masuk dalam top losers antara lain:
- PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp475 (1,63 persen) ke Rp28.650
- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) turun Rp120 (3,17 persen) ke Rp3.660
- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) turun Rp50 (2,35 persen) ke Rp2.080
- PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) turun Rp45 (2,79 persen) ke Rp1.570
- PT Sitara Propertindo Tbk (TARA) turun Rp15 (1,7 persen) ke Rp865
Investor asing mencatat jual bersih (net sell) di pasar reguler sebesar Rp176,18 miliar. Sementara di seluruh pasar, termasuk pasar tunai dan negosiasi, asing mencatat net sell Rp376,27 miliar.
Pelemahan IHSG terjadi di tengah bursa Asia yang variatif. Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup turun 0,6 persen. Indeks Shanghai Komposit China melemah 1,05 persen sementara Hang Seng Hong Kong menguat 0,2 persen.

Editor : Rahmat Fiansyah
🍅

per tgl 18 Des 2018:
JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu menguat hingga akhir perdangan hari ini. IHSG seharian melemah dan ditutup turun 7,43 poin atau 0,12% ke 6.081,8.

Pada perdagangan, Selasa (18/12/2018), ada 168 saham menguat, 216 saham melemah, dan 140 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp10,291 triliun dari 14,35 miliar lembar saham diperdagangkan.





Indeks LQ45 turun 1,47 poin atau 0,2% menjadi 969,69, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 1,24 poin atau 0,2% ke 674,33, indeks IDX30 turun 0,80 poin atau 0,1% ke 534,37, dan indeks MNC36 turun 0,22 poin atau 0,1% ke 348,97.

Sektor penggerak IHSG bergerak dua arah.Untuk sektor yang menguat ada industri dasar sebesar 0,7%, sedangkan sektor keuangan melemah 0,4.



Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Mahaka Media Tbk naik Rp15 atau 16,85% ke Rp104, saham PT Jaya Bersama Indo Tbk naik Rp108 atau 12,54% ke Rp1615, dan saham PT Visi Media Asia Tbk naik Rp13 atau 11,11% ke Rp130.

Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) turun Rp7 atau 11,11% ke Rp56, saham PT Intikeramik Alamasri Inds Tbk turun Rp9 atau 6,57% ke Rp128 dan saham PT Delta Dunia Makmur turun Rp25 atau 4,42% ke Rp540.


(fbn)


🌷


JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan siang ini. IHSG turun 45,5 poin atau 0,74% ke 6.043.
Pada perdagangan, Selasa (18/12/2018), ada 104 saham menguat, 253 saham melemah, dan 138 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp5,15 triliun dari 7,95 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 8,24 poin atau 0,8% menjadi 962,92, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 4,20 poin atau 0,6% ke 668,89, indeks IDX30 turun 4,87 poin atau 0,9% ke 530,30, dan indeks MNC36 turun 2,69 poin atau 0,8% ke 346,50.
Mayoritas sektor penggerak IHSG melemah dengan sektor properti terendah hingga 1,4%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) naik Rp220 atau 15,33% ke Rp1.655, saham PT Mahaka Media Tbk (ABBA) naik Rp13 atau 14,61% ke Rp102, dan saham PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) naik Rp70 atau 10,69% ke Rp752.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) turun Rp5 atau 7,94% ke Rp58, saham PT PP Properti Tbk (PPRO) turun Rp6 atau 4,48% ke Rp128 dan saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syaria Tbk (BTPS) turun Rp70 atau 3,83% ke Rp1.760.
(dni)
🌸

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, turun 1,31% ke level 6.089. Pada penutupan perdagangan hari ini terdapat 264 saham turun harga.
Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan, IHSG hari ini dipengaruhi oleh data neraca perdagangan November yang di luar ekspektasi. Dari data neraca perdagangan nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 14,83 miliar, turun 6,69% dibandingkan Oktober silam. Nilai impor pada bulan November yang turun 4,47% secara month to month menjadi US$ 16,88 miliar pada bulan November.


Hal tersebut menurutnya membuat asing kembali mencatatkan net sell Rp 405,61 milliar pada perdagangan hari ini. Dia memprediksi IHSG besok masih akan dipengaruhi oleh data neraca perdagangan hari ini dan dari faktor eksternal dimana AS memberikan sanksi bagi mantan pemimpin Korea Utara. "Sanksi ini bisa membuat denukrilisasi terancam batal," jelasnya.
Maka dari itu, dia memprediksi IHSG besok akan melanjutkan pelemahan di level 6.034-6.118.
Senada, Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra menilai bahwa sentimen yang mempengaruhi pergerakan perdagangan hari ini adalah rilis neraca perdagangan yang turun. "Kalau kita lihat indeks kita cukup kuat di awal-awal, turun hanya 0,10% hingga 0,15% tapi setelah data itu keluar kita turun 1%, sekarang 1,3%," kata dia.
Dia memprediksi IHSG besok akan dipengaruhi oleh sentimen yang serupa seperti hari ini. Hanya saja karena sentimen tersebut sudah sedikit mereda, untuk perdagangan besok, dia melihat IHSG hanya terkoreksi tipis ke level 6.018-6.110.

Aditya menyarankan agar investor wait and see terlebih dahulu untuk perdagangan besok. Alasannya, karena saham-saham blue chip hari ini banyak yang turun, seperti TLKM yang melemah 0,54% dan BBRI yang melemah 2,17%
🌸
per tgl 17 Des 2018:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan penurunan besar. Senin (17/12), IHSG turun 80,54 poin atau 1,31% ke level 6.089,30. Salah satu pemberat IHSG adalah rilis angka defisit neraca dagang tadi pagi.
Sembilan dari 10 sektor di bursa turun pada hari ini. Hanya sektor perkebunan yang menguat 0,49%. Sementara penurunan terbesar ada di sektor industri dasar sebesar 2,28%. Sektor manufaktur melorot 1,83%. Sektor barang konsumer melemah 1,75%.


Sektor aneka industri dan konstruksi turun masing-masing 1,54% dan 1,45%. Sedangkan sektor tambang melemah 1,40%.
Total volume transaksi bursa hingga tutup pasar mencapai 12,22 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 8,52 triliun. Penurunan harga terjadi pada 264 saham. Sedangkan 147 saham masih menguat dan 122 saham flat.
Berikut top losers LQ45:
  • PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) -4,92%
  • PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) -4,49%
  • PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) -4,33%
Berikut top gainers LQ45 terdiri dari:
  • PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) 3,56%
  • PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) 2,27%
  • PT Elnusa Tbk (ELSA) 1,18%
Investor asing mencatat net sell Rp 404,82 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 224,1 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 83 miliar, PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 51 miliar.

Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) Rp 114,5 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 56,2 miliar, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 41,3 miliar.
🌷


JAKARTA okezone - Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) sepekan pada minggu ke-3 bulan Desember mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan sebesar 0,71% ke level 6.169,84 dari 6.126,36 pada penutupan pekan sebelumnya.
Seiring dengan peningkatan IHSG, nilai kapitalisasi bursa selama sepekan juga mengalami peningkatan sebesar 0,78% menjadi sebesar Rp6.992,75 triliun dari Rp6.938,39 triliun pada penutupan pekan sebelumnya. Demikian seperti dilansir keterangan BEI, Jakarta, Jumat (14/12/2018).
Untuk data rata-rata perdagangan harian, rata-rata nilai transaksi harian BEI selama sepekan mengalami perubahan yaitu sebesar 5,47% menjadi Rp9,46 triliun dari Rp10,01 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Kemudian rata-rata volume transaksi harian BEI mengalami peningkatan sebesar 3,24% menjadi 11,67 miliar unit saham dari 11,30 miliar unit saham dari pekan lalu dan untuk rata-rata frekuensi transaksi harian BEI mengalami perubahan sebesar 8,19% menjadi 400,79 ribu kali transaksi dari 436,57 ribu kali transaksi dari pekan lalu.
Investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp2,3 triliun di sepanjang pekan ini dan investor asing sepanjang tahun 2018 telah mencatatkan jual bersih mencapai Rp48,65 triliun.
Pada pekan ini, terdapat tiga pencatatan saham di BEI, yaitu pada Senin (10/12), PT Urban Jakarta Propertindo Tbk(URBN) dan PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS) secara resmi mencatatkan sahamnya di Papan Pengembangan BEI.
URBN dan SOTS menjadi perusahaan tercatat ke-54 dan ke-55 yang mencatatkan sahamnya di BEI pada tahun 2018.
Sedangkan pada Rabu (12/12) PT Mega Perintis Tbk (ZONE) secara resmi mencatatkan sahamnya di BEI. ZONE menjadi perusahaan tercatat ke-56 yang mencatatkan sahamnya di BEI pada tahun 2018.
Pencatatan Obligasi
Pada Kamis (13/12), Obligasi Berkelanjutan I Angkasa Pura II Tahap I Tahun 2018 diterbitkan oleh PT Angkasa Pura II (Persero) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal Rp750 miliar.
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2018 adalah 86 emisi dari 50 Perusahaan Tercatat senilai Rp102,24 triliun.
Dengan pencatatan ini maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 376 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp416,85 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 114 Emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 99 seri dengan nilai nominal Rp2.371,35 Triliun dan USD300 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp10,00 triliun.

(dni)

🍅

per tgl 14 Des 2018:
Jakarta -detik
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir pekan ditutup di zona merah. IHSG turun tipis 7,87 poin (0,13%) ke level 6.169,84.
Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah menguat ke posisi Rp 14.570.
Pada perdagangan pre opening, IHSG menguat 0,847 poin (0,01%) ke 6.178,567. Indeks LQ45 juga bertambah 0,211 poin (0,02%) ke 987,429.
Membuka perdagangan, Jumat (14/12/2018), IHSG IHSG masih stagnan cenderung menguat 0,01 poin (0,83%) ke 6.178,357. Indeks L45 turun 0,377 poin (0,04%) ke 986,841.
Pada pukul 09.05 JATS, IHSG masih berbalik melemah 5,056 poin (0,08%) ke 6.172,664. Indeks LQ45 0,453 (0,05%) 986,765.
Menutup sesi I, IHSG turun 3,78 (0,06%) ke level 6.173,93. Sementara indeks LQ45 justru menguat 0,13 poin (0,01%) ke level 987,348.
Pada sore hari, IHSG ditutup melemah 7,8 poin (0,13%) ke level 6.169,84. Sedangkan indeks LQ45 melemah 0,56 poin (0,06%) ke level 986,654.
Perdagangan saham berlangsung moderat dengan jumlah transaksi 365.931 senilai Rp 9,6 triliun. Sebanyak 156 saham menguat, 221 saham turun dan 151 saham tidak berubah.
Sementara itu, indeks utama bursa saham AS ditutup mixed dengan mayoritas berada dalam teritori negatif pada perdagangan Kamis (13/12). Indeks S&P turun tipis 0.02%, Nasdaq melemah 0.39%.
Sedangkan Dow Jones berhasil menguat 0.29%. Penurunan pada mayoritas indeks terjadi dikarenakan kembali munculnya kekhawatiran pelaku pasar untuk mengantisipasi ketidakpastian prospek ekonomi AS dan global.
Selain itu adanya isu-isu atas kenaikan suku bunga The Fed serta kurva yield Treasury AS yang berbalik arah atas imbal hasil jangka pendek yang lebih tinggi dibandingkan jangka panjangnya mengindikasikan adanya resesi yang mungkin segera datang.
Sementara bursa saham Asia juga mayoritas bergerak negatif sore ini. Berikut pergerakannya:
  • Indeks Hang Seng turun 1,62% ke 26.094,79
  • Indeks Komposit Shanghai turun 1,53% ke 2.593,74
  • Indeks Strait Times melemah 1,09% ke 3.077,09
  • Indeks Nikkei 225 berkurang 2,02% ke 21.374,83
Saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 350 ke Rp 82.800, Kino Indonesia (KINO) naik Rp 340 ke Rp 2.810, Merck (MERK) naik Rp 300 ke Rp 7.500 dan Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) naik Rp 275 ke Rp 10.100.
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 575 ke Rp 20.625, Pabrik Kertas Tjiwi (TKIM) turun Rp 575 ke Rp 10.950, dan Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) turun Rp 325 ke Rp 11.875.


(eds/fdl)





JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini. IHSG turun 7,87 poin atau 0,13% ke 6,169.
Pada perdagangan, Jumat (14/12/2018), ada 156 saham menguat, 221 saham melemah, dan 151 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp9,49 triliun dari 9,90 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 0,57 poin atau 0,1% menjadi 986,65, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,22 poin atau 0% ke 684,19, indeks IDX30 turun 0,29 poin atau 0,1% ke 543,63, dan indeks MNC36 turun 1,22 poin atau 0,3% ke 353,93.
Mayoritas sektor penggerak IHSG melemah dengan sektor mining terendah hingga 0,7%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Mega Perintis Tbk (ZONE) naik Rp135 atau 24,32% ke Rp690, saham PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) naik Rp21 atau 13,91% ke Rp172, dan saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) naik Rp6 atau 7,79% ke Rp83.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS) turun Rp101 atau 18,53% ke Rp444, saham PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) turun Rp15 atau 8,33% ke Rp165 dan saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) turun Rp575 atau 4,99% ke Rp10.950.
(dni)
🌻

JAKARTA okezone– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan hari ini. Tercatat, pasar saham Indonesia turun 12,70 poin atau 0,20% ke 6.165,01.

Membuka perdagangan hari ini, Jumat (14/12/2018), ada 112 saham menguat, 103 saham melemah, dan 122 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp754,67 miliar dari 998,12 juta lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 1,98 poin atau 0,2% menjadi 985,24, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 0,21 poin atau 0,0% ke 674,20, indeks IDX30 turun 1,08 poin atau 0,2% ke 542,84, dan indeks MNC36 turun 0,95 poin atau 0,3% ke 354,20.
Mayoritas sektor penggerak IHSG melemah dengan sektor Finance dan Mining terendah hingga 0,4%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Mega Perintis Tbk (ZONE) naik Rp135 atau 24,32% ke Rp690, saham PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS) naik Rp70 atau 12,84% ke Rp615, dan saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) naik Rp6 atau 7,79% ke Rp83.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) turun Rp7 atau 5,60% ke Rp118, saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) turun Rp400 atau 3,28% ke Rp11.800 dan saham PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) turun Rp6 atau 2,83% ke Rp206.

(fbn)
🌹

JAKARTA sindonews- Analis PT Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan bergerak di kisaran level 5.955-6.226.

William menjelaskan, gerak IHSG di tengah perjalanan untuk mengakhiri taun 2018 masih terlihat dapat kembali melanjutkan pergerakan menguat.

"Hal ini tentunya juga ditopang oleh kuatnya fundamental perekonomian yang menopang pola gerak IHSG," ujarnya di Jakarta, Senin (10/12/2018).

Menurut William, hal tersebut menunjukkan tingkat kepercayaan investor masih cukup tinggi terhadap pasar modal Indonesia, sedangkan sentimen dari tekanan market global masih cukup membayangi.

"Bayangi IHSG di dalam mempertahankan support level, namun IHSG berpotensi menguat," pungkasnya

Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan pada perdagangan hari ini yakni BBNI, MYOR, INDF, ICBP, PPRO, SRIL, WTON, SCMA, SMCB dan ASII.

JAKARTA okezone– Di penghujung tahun 2018, indikator perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menujukkan angka yang positif dan membanggakan.
Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) BEI selama sepekan awal Desember mengalami kenaikan secara signifikan.
BEI mencatat RNTH year-to-date per akhir November sebesar Rp8,4 triliun sedangkan rata-rata transaksi sepanjang pekan pertama Desember 2018 adalah Rp10,01 triliun. Demikian dikutip dalam keterangan BEI, Jakarta, Jumat (14/12/2018).
Rata-rata frekuensi transaksi harian BEI juga mengalami kenaikan yaitu rata-rata 436 ribu kali transaksi dalam pekan pertama Desember, padahal pada akhir November rata-rata frekuensi transaksi harian year-to-date di angka 386 ribu transaksi.
Demikian pula volume transaksi harian BEI tercatat 11,30 miliar lembar pada pekan pertama Desember.
Pada awal Desember, data perdagangan BEI sepekan mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang meningkat sebesar 1,16% ke level 6,126.36 dari 6,056.12 pada akhir November.
Seiring dengan peningkatan IHSG, nilai kapitalisasi bursa selama sepekan juga mengalami peningkatan sebesar 1,17% menjadi Rp6.938,39 triliun dari Rp6.858,37 triliun pada penutupan November.
Jumlah saham tercatat di BEI per minggu pertama Desember sebanyak 615 saham emiten, dengan total saham baru tahun ini hingga akhir November sebanyak 53. Total dana IPO sepanjang 2018 hingga pekan pertama Desember yang terserap dari publik senilai Rp15,61 triliun.
Total emisi obligasi dan sukuk korporasi yang sudah tercatat sepanjang tahun 2018 hingga pekan pertama Desember sebanyak 85 emisi dari 49 emiten senilai Rp101,49 triliun.
Dengan pencatatan ini maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI hingga minggu pertama Desember 2018 berjumlah 377 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp417,81 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 114 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 99 seri dengan nilai nominal Rp2.371,35 triliun dan USD300 juta. Sedangkan Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp10 triliun.
Produk ETF juga mengalami penambahan sebanyak 8 produk sepanjang 2018 hingga akhir November. Sehingga per awal Desember 2018 total ETF tercatat di BEI sebanyak 22.
Peningkatan aktivitas perdagangan pada awal pekan Desember juga didukung oleh peningkatan jumlah investor aktif. Rata-rata jumlah investor aktif harian year-to-date per November sebanyak 38.585 investor sedangkan sepanjang pekan pertama Desember rata-rata harian investor aktif sebanyak 48.113.
Dibandingkan tahun lalu, jumlah investor saham pun meningkat sebanyak 214.634 investor (34,2%) menjadi 842.980 investor per pekan pertama Desember 2018, dengan rata-rata harian investor aktif naik 24,10% dibanding tahun 2017.

(dni)
🌷
per tgl 13 Des 2018:

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 25,29 poin atau 0,41 persen ke level 6.140,87 poin pada perdagangan Kamis (13/12/2018).
Pada awal perdagangan, IHSG mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp 47 miliar dengan volume 14,06 juta unit saham dan frekuensi sebanyak 1,491 kali.
Pagi ini bursa saham Asia rata-rata dibuka menguat.
Indeks Nikkei menguat 0,53 persen diikuti penguatan indeks Hang Seng dan Strait Times masing-masing 0,68 persen dan 0,17 persen.
Hanya indeks Shanghai Composite yang terkoreksi sebesar 0,02 persen.
Sedangkan dari bursa saham Amerika Serikat, indeks Dow Jones dan S&P 500 menguat masing-masing sebesar 0,64 persen dan 0,54 persen.
Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar SekuritasWilliam Surya Wijaya memprediksi laju Indeks Harga Saham Gabungan pada perdagangan hari ini akan melaju pada kisaran 5.955 - 6.226.
"IHSG hingga saat ini masih menunjukkan pola uptrend baik dalam jangka pendek menengah maupun panjang," kata William dalam risetnya.
Hal itu ditopang oleh fundamental perekonomian masih menunjukkan kondisi yang cukup stabil.
"Hari ini IHSG berpeluang melantai di zona hijau," kata dia.



Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul IHSG Dibuka Menguat ke Level 6.140,87 Poin, http://www.tribunnews.com/bisnis/2018/12/13/ihsg-dibuka-menguat-ke-level-614087-poin.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Dewi Agustina
🌰
JAKARTA sindonews- Analis PT Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan bergerak di kisaran level 5.955-6.226.

William menjelaskan, gerak IHSG di tengah perjalanan untuk mengakhiri taun 2018 masih terlihat dapat kembali melanjutkan pergerakan menguat.

"Hal ini tentunya juga ditopang oleh kuatnya fundamental perekonomian yang menopang pola gerak IHSG," ujarnya di Jakarta, Senin (10/12/2018).

Menurut William, hal tersebut menunjukkan tingkat kepercayaan investor masih cukup tinggi terhadap pasar modal Indonesia, sedangkan sentimen dari tekanan market global masih cukup membayangi.

"Bayangi IHSG di dalam mempertahankan support level, namun IHSG berpotensi menguat," pungkasnya

Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan pada perdagangan hari ini yakni BBNI, MYOR, INDF, ICBP, PPRO, SRIL, WTON, SCMA, SMCB dan ASII.
🌹

Bisnis.com, JAKARTA - Binàartha Sekuritas memprediksi IHSG melanjutkan penguatan dan berpotensi menuju level resisten.
Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance.
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6093.869 hingga 6.072,161.
Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.127,756 hingga 6.139,935.
Berdasarkan indikator, MACD sudah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI sudah berada di area netral. 
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.
*BBNI, Daily (8450) (RoE: 14.27%; PER: 10.28x; EPS: 824.36; PBV: 1.46; Beta: 1.83):* Terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 8400 – 8500, dengan target harga secara bertahap di area level 8700, 8900 dan 9175. Support: 8400 & 8225.
*BJBR, Daily (1965) (RoE: 15.56%; PER: 10.33x; EPS: 187.72; PBV: 1.61x; Beta: 2.05):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 1925 - 1965, dengan target harga secara bertahap di level 2000, 2080 dan 2150. Support: 1925 & 1910.
*EXCL, Daily (1915) (RoE: -0,90%; PER: -105.60x; EPS: -18.04; PBV: 0.95x; Beta: 0.65):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 1880 – 1920, dengan target harga secara bertahap di level 1960 dan 2060. Support: 1810.
*INTP, Daily (19750) (RoE: 3.62%; PER: 88.39x; EPS: 222.59; PBV: 3.18x; Beta: 1.72):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish matching low candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Beli” pada level 19600 – 19800, dengan target harga secara bertahap di level 20200. Support: 19000.
*ISSP, Daily (84) (RoE: 0.72%; PER: 28.67x; EPS: 3; PBV: 0.22x; Beta: 1.56):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 83 – 85, dengan target harga secara bertahap di level 91, 97, 108, 127 dan 147. Support: 81 & 75.

*MNCN, Daily (750) (RoE: 12.24%; PER: 8.08x; EPS: 92.23; PBV: 0.99x; Beta: 1.97):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 740 – 750, dengan target harga secara bertahap di level 770, 785, 810, 865 dan 920. Support: 725.
🍍
per tgl 12 Des 2018:
Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan reboundnya dan berakhir kembali menembus level psikologis 6.100 pada perdagangan hari ini, Rabu (12/12/2018).
IHSG rebound dan ditutup menguat 0,64% atau 38,99 poin di level 6.115,58, kenaikan pertama dalam tiga hari. Pada perdagangan Selasa (11/12), IHSG berakhir melemah 0,57% atau 34,77 poin di level 6.076,59.
Indeks mulai rebound dari pelemahannya saat dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,35% atau 21,14 poin di posisi 6.097,73 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 6.084,34 – 6.118,23.
Delapan dari sembilan sektor dalam IHSG berakhir di teritori positif, dipimpin sektor industri dasar (+1,68%) dan properti (+1,51%). Adapun sektor pertanian berakhir di zona merah dengan terkoreksi 0,1%.
Dari 620 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 235 saham menguat, 164 saham melemah, dan 221 saham stagnan.
Saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing naik 1,23% dan 0,80% menjadi pendorong utama terhadap pergerakan IHSG pada akhir perdagangan hari ini.
Di sisi lain, saham PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) dan PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) yang masing-masing turun 1,99% dan 2,33% menjadi penekan utama sekaligus membantu membatasi rebound IHSG hari ini.
Rebound IHSG juga dibatasi oleh berlanjutnya aksi jual bersih atau net sell oleh investor asing pada perdagangan hari ini. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan net sell sebesar Rp847,79 miliar pada perdagangan hari ini.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis 27 rebound dan berakhir menguat 0,72% atau 3,91 poin di level 548,30, setelah tertekan selama lima hari berturut-turut sebelumnya.
Pergerakan indeks saham lainnya di Asia juga menguat sore ini, di antaranya indeks PSEi Filipina (+0,5%), indeks FTSE KLCI Malaysia (+0,64%), indeks FTSE Straits Times Singapura (+1,33%), dan indeks SE Thailand yang naik 0,06% pada pukul 16.24 WIB.
Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang juga mampu mengakhiri pelemahannya bahkan dengan lonjakan sekitar 2% masing-masing, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan ditutup menanjak 1,44%.
Di China, baik indeks Shanghai Composite dan indeks CSI 300 mampu memperpanjang penguatannya pada hari kedua masing-masing dengan kenaikan 0,31% dan 0,34%. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong berakhir menguat 1,61%.
Secara keseluruhan, penguatan pasar saham pada perdagangan hari ini didorong meredanya kekhawatiran ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China, juga pernyataan bernada optimistis oleh Presiden AS Donald Trump mengenai kesepakatan perdagangan dengan China.
China dikabarkan sedang mempersiapkan menurunkan tarif menjadi 15% dari saat ini 40% pada impor mobil-mobil buatan AS.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan adanya pembicaraan dengan pemerintah China melalui sambungan telepon. Trump juga menyatakan tidak akan menaikkan tarif terhadap impor China sampai ia meyakini kesepakatan.
Pernyataannya tersebut muncul setelah para pejabat China dan AS dikabarkan berbincang-bincang melalui sambungan telepon mengenai negosiasi perdagangan antara kedua negara. Awal bulan ini, kedua belah pihak sepakat untuk menahan diri dari pemberlakuan tarif selama 90 hari.
Trump bahkan mengatakan siap campur tangan dalam kasus penangkapan CFO Huawei Technologies, Meng Wanzhou, jika hal itu memengaruhi kepentingan keamanan nasional atau membantu mencapai kesepakatan perdagangan.
Sementara itu, pengadilan Kanada akhirnya membebaskan putri pendiri perusahaan Huawei, Meng Wanzhou, dari tahanan dengan uang jaminan.
Hakim di pengadilan Vancouver menetapkan Meng dapat keluar dari penjara dengan membayar 10 juta dolar Kanada atau sekitar Rp109 miliar.
Meski demikian, Meng kini harus mendekam di salah satu rumahnya di Vancouver dalam pengawasan penuh selama 24 jam sehari. Dia pun wajib memakai gelang elektronik pada kakinya agar aparat dapat terus memantau keberadaannya.
Sentimen positif tersebut cukup untuk mendorong lonjakan pasar saham setelah bergerak volatil dalam beberapa hari terakhir. Indeks MSCI global pun naik hampir 0,5%.
“Kita melihat sentimen untuk aset berisiko sedikit stabil. Pertama kita mendengar kabar bahwa China sedang mempertimbangkan mengurangi tarif pada mobil-mobil buatan AS, kemudian CFO Huawei dibebaskan dengan jaminan, dan Trump mengatakan dapat campur tangan dalam kasus itu jika membantu tercapainya kesepakatan perdagangan,” jelas pakar strategi Societe Generale Alvin Tan.
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode
(%)
ASII
+1,23
HMSP
+0,80
CPIN
+3,17
TLKM
+0,83
TKIM
+8,79
Saham-saham penekan IHSG:
Kode
(%)
KLBF
-1,99
ADRO
-2,33
TFCO
-21,79
RIMO
-12,35
APEX
-13,57

Sumber: Bloomberg
🌸
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,5 persen ke kisaran 6.108,26 pada akhir sesi pertama perdagangan hari ini, Rabu (12/12).
Saham-saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 naik 0,7 persen ke kisaran 446,44, indeks LQ45 naik 0,5 persen ke kisaran 974,18, JII naik 1 persen ke 672,64.
Sektor agri turun 0,7 persen, industri dasar naik 2 persen, konsumsi naik 0,3 persen, keuangan naik 0,2 persen, infrastruktur naik 0,8 persen.
Sektor manufaktur naik 0,8 persen, tambang naik 0,2 persen, aneka industri naik 0,5 persen, properti naik 1,1 persen, perdagangan naik 0,3 persen.
Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik 4 persen (Rp 800) ke Rp 20.900, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 0,7 persen (Rp 600) ke Rp 81.650, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) naik 5,7 persen (Rp 600) ke Rp 11.125, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) naik 4,3 persen (Rp 475) ke Rp 11.475, PT United Tractors Tbk (UNTR) naik 1,5 persen (Rp 425) ke Rp 29.500.
Saham PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) turun 1,6 persen (Rp 250) ke Rp 15.700, PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI) turun 11,1 persen (Rp 205) ke Rp 1.645, PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) turun 14,3 persen (Rp 200) ke Rp 1.200, PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) turun 25 persen (Rp 185) ke Rp 555, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun 1,5 persen (Rp 175) ke Rp 11.725.

Sumber: BeritaSatu.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan IHSG dalam perdagangan hari ini kembali menguat pascamerah dalam perdagangan kemarin, Selasa (11/12).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,22% atau 13,56 poin ke level 6.090,15 pada pukul 09.24 WIB, setelah dibuka rebound dengan penugatan 0,35% atau 21,14 poin di level 6.097,73.
Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.084,34 – 6.108,56. Pada perdagangan Selasa (11/12), IHSG ditutup melemah 0,57% atau 34,77 poin di posisi 6.076,59.
Penguatan didongkrak oleh tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG menguat, dipimpin oleh sektor aneka industri yang menguat 1,08%, disusul sektor industri dasar yang naik 0,98%.
Penguatan indeks terus berlanjut hingga akhir sesi I dimana naik 0,52% atau 31,67 poin ke level 6.108,26.
Sebelumnya, sejumlah analis memrediksi IHSG masih dalam tekanan.
Binaartha Sekuritas memproyeksi IHSG akan kembali lanjut melemah dalam perdagangan hari ini.
Analis Muhammad Nafan aji Gusta mengatakan pada pergerakan IHSG terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6061.503 hingga 6.046,420.
Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.099,327 hingga 6.122,068.
Berdasarkan indikator, MACD sudah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI sudah berada di area netral. 
 Indosurya Sekuritas mengestimasi IHSG masih berpeluang menguat, meskipun memerah dalan tiga sesi beruntun.
Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan IHSG akan bergerak di level 5.955 - 6.226.
Pola pergerakan IHSG hingga pertengahan bulan di penghujung tahun 2018 masih terlihat dapat kembali melanjutkan kenaikan, yang tentunya harapan terhadap capital inflow yang terus kembali ke dalam pasar modal dapat menunjang progress kenaikan IHSG.
Selain itu, stabilnya fundamental perekonomian yang terlihat dari data terlansir, saat ini IHSG masih berada dalam pola uptrend jangka panjang.

"IHSG pada hari ini masih memiliki potensi mengalami penguatan," demikian menurut risetnya.

🍉

per tgl 11 Des 2018:
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I siang Selasa (11/12) turun 31,8 (0,52 persen) ke level 6.079,4.
Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam indeks Investor33 turun 2,6 (0,59 persen) mencapai 444,6.
Sedangkan indeks LQ45 melemah 5,8 poin (0,60 persen) ke level 969,1. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) melemah 5,2 (0,78 persen) mencapai 669,1.
Volume perdagangan hingga sesi siang ini tercatat sebanyak 54.916 miliar saham senilai Rp 3,651 triliun. Sebanyak 148 saham naik, 233 saham melemah dan 139 saham stagnan.
Mayoritas pergerakan sektor saham melemah dengan penurunan terdalam saham sektor industri dasar sebesar 1,62 persen disusul properti sebesar 1,39 persen. Sementara sektor saham yang menguat di antaranya aneka industri sebesar 0,96 persen.

Sumber: BeritaSatu.com
🌾


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menurun pada awal perdagangan hari ini. Selasa (11/12) pukul 9.09 WIB, IHSG turun 13 poin atau 0,23% ke level 6.097.
Penurunan IHSG terbawa oleh merahnya tujuh indeks sektoral. Sektor infrastruktur melemah hingga 0,73%. Sektor industri dasar tergerus 0,70% dan sektor barang konsumer turun 0,51%.

Tiga sektor yang masih tercatat naik adalah sektor perkebunan 0,97%, sektor aneka industri 0,38% dan sektor keuangan 0,06%.
Berikut top losers LQ45 pagi ini:
  • PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) -4%
  • PT BPD Jawa Barat Tbk (BJBR) -2,74%
  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) -1,96%
Top gainers LQ45 terdiri dari:
  • PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 3,81%
  • PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) 1,34%
  • PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) 1,26%
Net sell asing masih tampak hingga perdagangan pagi ini. Total penjualan bersih asing di seluruh pasar mencapai Rp 65,87 miliar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 26,1 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 14,6 miliar, dan MNCN Rp 13,6 miliar.

Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp 12,9 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tb (BBNI) Rp 5,5 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 2,3 miliar.
🌷

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melorot pada perdagangan Senin (10/12). IHSG melemah 0,24% menjadi 6.111,36. Investor asing juga mencatatkan net sell sebesar Rp 1,05 triliun.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, hari ini investor lokal juga panik karena rupiah melemah. Indeks Asia juga berguguran.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menambahkan, pengumuman data tenaga kerja AS yang di bawah ekspektasi pelaku pasar membuat asing panik dan melepas aset di pasar emerging. Selain itu ada penangkapan CFO Huawei Meng Wanzhou di Kanada, yang meningkatkan tensi perang dagang.
Tapi Nafan yakin, sentimen tersebut akan mereda dengan sendirinya. Asal didukung fundamental, kurs rupiah dan harga komoditas akan stabili.
Secara teknikal, MACD di area positif. Namun, stochastic membentuk pola dead cross di area overbought. "Meskipun demikian, pola bullish pin bar mengindikasikan potensi penguatan IHSG dan berpeluang ke area resistance," proyeksi Nafan.

Dia memperkirakan IHSG bergerak antara 6.086–6.129. Sedang William memprediksi IHSG berpotensi menguat di kisaran 6.050–6.150.
🌹

per tgl 10 Desember 2018:

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini.  Hal itu didorong aksi jual investor asing dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (10/12/2018), IHSG melemah 14,99 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.111,36. Indeks saham LQ45 susut 0,27 persen ke posisi 974,98. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.121,78 dan terendah 6.078,63. Ada sebanyak 255 saham melemah sehingga menekan IHSG. 138 saham menguat dan 133 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 325.880 kali dengan volume perdagangan 10,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,8 triliun. Investor asing jual saham Rp 672 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.549.
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 0,40 persen dan sektor saham industri dasar naik 0,19 persen.
Sektor saham aneka industri merosot 0,87 persen,dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham keuangan susut 0,43 persen dan sektor saham barang konsumsi tergelincir 0,23 persen.
Saham-saham pendatang baru pun cetak penguatan terbesar. Saham SOTS naik 69,70 persen ke posisi Rp 280 per saham, saham URBN melonjak 50 persen ke posisi Rp 1.800 per saham, dan saham MDIA mendaki 21,43 persen ke posisi Rp 153 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham DEAL merosot 24,95 persen ke posisi Rp 394 per saham, saham NUSA turun 24,76 persen ke posisi Rp 158 per saham, dan saham HERO melemah 16,30 persen ke posisi Rp 770 per saham.
Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng susut 1,19 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 1,06 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 2,12 persen, dan bukukan penurunan terbesar.
Kemudian indeks saham Thailand turun 0,23 persen, indeks saham Shanghai merosot 0,82 persen, indeks saham Singapura turun 1,24 persen, dan indeks saham Taiwan susut 1,16 persen.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, ada sejumlah faktor pengaruhi pelemahan IHSG. Dari internal, ada harapan kinerja penjualan ritel domestik per Oktober akan turun menjadi 3,9 persen dari 4,8 persen.
Dari sentimen eksternal, pengumuman data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang di bawah harapan para pelaku pasar. Selain itu, penangkapan CFO Huawei Meng Wanzhou di Kanada yang berpotensi meningkatkan ketegangan perang dagang AS dengan China.

“Hal-hal tersebut memberikan sentimen negatif yang mempengaruhi pergerakan bursa saham secara global,” ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

🍄

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat pada perdagangan saham selama sepekan ini. Hal itu didorong kenaikan sektor saham industri dasar yang meningkat 4,7 persen.
Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, Sabtu (8/12/2018), IHSG menanjak 1,1 persen ke posisi 6.126 hingga Jumat 7 Desember 2018. Penguatan itu didorong indeks saham LQ45 menguat 1,15 persen ikuti kenaikan IHSG. Meski demikian, investor asing melakukan aksi jual saham senilai USD 15 juta atau sekitar Rp 217,27 miliar (asumsi kurs Rp 14.484 per dolar AS) pada pekan ini.
Sementara itu, di pasar obligasi atau surat utang, indeks obligasi susut 0,4 persen hingga perdagangan Kamis pekan ini. Imbal hasil surat utang pemerintah bertenor 10 tahun berada di posisi 8 persen. Investor asing juga jual obligasi senilai USD 45 juta atau sekitar Rp 651,74 miliar pada perdagangan Senin. Pada pekan ini, nilai tukar rupiah melemah ke posisi 14.480 per dolar AS.
Lalu sentimen apa saja bayangi pergerakan bursa saham global dan IHSG selama sepekan?
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping setuju gencatan selama 90 hari ke depan terkait perang dagang. Langkah ini memberikan peluang untuk pembicaraan lebih lanjut. Meski pelaku pasar saham menyambut baik, tapi ada perbedaan mendasar antara kedua negara itu yang masih luas.
Misalkan masalah struktural antara lain penghentian transfer teknologi secara paksa, penegakan hak kekayaan intelektual, dan akhiri subsidi negara untuk industri strategis tetap menjadi isu utama.
Di sisi lain, penangkapan CFO Huawei Meng Wanzhou di Kanada juga menghambat gencatan perang dagang. Penangkapan putri dari pendiri Huawei ini lantaran potensi pelanggaran yang dilakukan perusahaan terhadap sanksi AS terhadap Iran. Pentagon berhenti menawarkan perangkat Huawei di pangkalan militer AS karena alasan keamanan.
Sementara itu, data ekonomi Amerika Serikat (AS) menunjukkan hasil beragam. Neraca perdagangan AS menunjukkan defisit melebar menjadi USD 55,5 miliar pada Oktober 2018 dari sebelumnya USD54,6 miliar. Ini defisit tertinggi sejak Oktober 2018. Hal itu dipicu penjualan kedelai lebih rendah sehingga bebani ekspor. Sedangkan impor mencapai rekor tertinggi baru.
Data lainnya juga menunjukkan klaim pengangguran awal berada di 231 ribu, angka ini lebih tinggi dari perkiraan. Selain itu, pesanan pabrik turun 2,1 persen, market US services PMI berada di 54,7.
Sentimen global lainnya pengaruhi pasar keuangan yaitu proses Britain Exit (Brexit). Pada  Selasa depan, anggota parlemen Inggris akan memilih apakah akan menerima rencana Perdana Menteri Inggris Theresa May untuk meninggalkan Uni Eropa.
Hasilnya tidak pasti, terutama jika May menderita kekalahan. Sejumlah spekulasi menyebutkan bisa mengarah pada pergantian perdana menteri, upaya merevisi kesepakatan Brexit, dan keruntuhan total pemerintah. Bahkan melaksanakan pemungutan suara kedua apakah Inggris dan Irlandia Utara harus meninggalkan Eropa sama sekali.
Selain itu, negosiasi organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) berlangsung dan timbulkan pesismisme. OPEC memulai pembicaraan lebih lanjut mengenai pembatasan produksi minyak setelah pertemuan puncak pada Kamis yang berakhir tanpa kesepakatan. Ini karena Rusia menolak pemotongan produksi besar yang dituntut Arab Saudi.
Ini menunjukkan OPEC juga berada di bawah tekanan untuk kembali menggambarkan peta minyak global, dan membiarkannya semakin bergantung pada dukungan non-anggota Rusia. Di sisi lain, AS juga menyatakan kalau menjadi pengekspor minyak bersih untuk pertama kali dalam 75 tahun pada pekan lalu.

Sentimen lainnya yaitu pertemuan kebijakan non moneter bank sentral Eropa. Bank sentral Eropa mempertahankan bunga refinancing 0 persen pada 25 Oktober. Bank sentral Eropa juga akan terus melakukan pembelian bersih senilai 15 miliar euro hingga akhir Desember. Para pembuat kebijakan berharap suku bunga tetap berada di tingkat rendah hingga musim panas 2019. Sentimen eksternal itu pengaruhi pasar keuangan global yang berimbas ke IHSG.
🍁

per tgl 07 Desember 2018: 

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,16% dalam sepekan ke level 6.126,35. Dari lima hari perdagangan, IHSG tiga hari menguat dan dua hari turun.
Head of LOTS Service Lotus Andalan Sekuritas Krishna Dwi Setiawan mengatakan, menguatnya IHSG dalam sepekan terakhir didominasi sentimen eksternal.


Jika melihat pergerakan harga, Krishna menilai peningkatan yang terjadi cenderung tipis bahkan terbilang moderat pada hari ini. Namun, jika dibandingkan dengan IHSG sepekan lalu, maka indeks pekan ini naik signifikan.
Penguatan IHSG hari ini masih disertai aksi net sell dari investor asing di seluruh pasar sebanyak Rp 538,01 miliar. "Keputusan AS dan China untuk menunda perang dagang hingga 90 hari dan pernyataan The Fed yang tidak akan terlalu agresif menaikkan suku bunga acuannya menjadi sentimen yang paling mendominasi sepekan ini," ujarnya Krishna kepada Kontan.co.id, Jumat (7/12).
Sedangkan dari sentimen domestik masih sangat minim. Walaupun, perlu diakui bahwa menguatnya IHSG akhir pekan ini, didukung data cadangan devisa (cadev) yang naik dari US$ 115,2 miliar per Oktober 2018, menjadi US$ 117,2 miliar per November.

Sementara itu, untuk sepekan ke depan Krishna memperkirakan IHSG bakal melanjutkan penguatannya, masih karena dukungan sentimen eksternal. Adapun indeks diperkirakan bergerak di kisaran support 6.090 dan resistance 6.190 sepanjang pekan depan.
🌷

per tgl 04 Desember 2018: 
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I siang Selasa (4/12) naik 16,1 (0,26 persen) ke level 6.134,4.
Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam indeks Investor33 naik 2,1 (0,46 persen) mencapai 450,6.
Sedangkan indeks LQ45 naik 1,9 poin (0,19 persen) ke level 980,6. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) naik 1,6 (0,23 persen) mencapai 674,5.
Volume perdagangan hingga sesi siang ini tercatat sebanyak 82.616 miliar saham senilai Rp 6,093 triliun. Sebanyak 197 saham naik, 196 saham melemah dan 132 saham stagnan.
Mayoritas pergerakan sektor saham menguat dengan kenaikan tertinggi saham sektor infrastruktur sebesar 1,06 persen disusul industri dasar sebesar 0,97 persen. Sementara sektor saham yang melemah di antaranya agri sebesar 0,68 persen.


Sumber: BeritaSatu.com

🍅

Comments

Popular posts from this blog

onlineisasi-digitalisasi (5)

analisis fundamental sederhana: saham KONSUMER (mapi, myor, unvr, icbp, amrt, cpin, hero, mapi, cleo, ades)

terkait fundamental saham ENERGI n TAMBANG (3) (pgas, adro, indy, bumi, antm, elsa)