ERA 6K @ ihsg: analisis TRADING harian (12)






per tgl 29 November 2018, ihsg melampaui ambang psikologis mengerikannnya: 6K k 6100an LAGE:

🌺



JAKARTA sindonews - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengemukakan bahwa hasil investasi industri asuransi jiwa periode kuartal III/2018 merosot tajam. Pada periode tersebut, hasil investasi turun 96,1% dari Rp32,53 triliun pada kuartal III/2017 menjadi Rp1,28 triliun pada kuartal III/2018.

Ketua Bersama AAJI Wiroyo Karsono mengungkapkan, penurunan hasil investasi industri asuransi jiwa yang sangat tajam tersebut disebabkan karena pasar investasi yang masih kurang baik. Sehingga, hal tersebut berdampak terhadap kinerja investasi industri asuransi jiwa pada periode tersebut.

"Kondisi ini disebabkan oleh pasar investasi yang masih kurang stabil dan kurang baik sehingga berdampak signifikan terhadap investasi yang dilakukan," katanya di Rumah AAJI, Jakarta, Jumat (7/12/2018).

Namun sejatinya, kata dia, periode ini trennya sudah cukup membaik. Sebab, pada kuartal II/2018 penurunan hasil investasi industri asuransi jiwa tercatat lebih dari 100%. 

"Tapi kuartal III trennya sudah membaik, karena kuartal II turunnya di atas 100% atau 135%. Walaupun masih turun tapi turunnya berkurang. Sekarang ini IHSG sudah berada di atas level 6.000 itu level psikologis yang membuat kita semakin positif. Semoga terus berlanjut sehingga investasi sudah bisa naik lagi," imbuh dia.

Sementara itu, jumlah investasi industri asuransi jiwa mengalami perlambatan 0,02% dibanding periode sama tahun lalu. Pada tahun lalu, jumlah investasi Rp457,64 triliun dan periode ini Rp457,55 triliun.

"Reksa dana tetap jadi kontributor terbesar atau 33,3% dari total asuransi jiwa di Indonesia. Reksa dana mengalami kenaikan 0,4% dibanding kondisi sama periode sebelumnya. Kedua, dari saham kontribusinya 32,4% mengalami kenaikan 11,5%. Ketiga, SBN sebesar 14% atau turun 7,1% dibanding kuartal III tahun lalu, dan terakhir deposito 9,3% atau turun 18%," tandasnya.

Bisnis.com, JAKARTA — Pasar saham Indonesia sepanjang pekan depan diperkirakan masih akan berupaya menguji level 6050 setelah kembali mampu menembus level 6000 sepanjang pekan ini dengan kecenderungan yang terus bertahan dalam tren konsolidatif.
Sepanjang pekan ini, IHSG hanya meningkat tipis 0,85%, tetapi mampu ditutup kembali ke level 6006,2 hingga Jumat (23/11/2018). Penguatan tipis ini didukung pula oleh aksi beli asing yang mencapai Rp1,74 triliun sepanjang pekan ini.
Level 6000 sebelumnya sudah dicapai pada 2 hari perdagangan di awal pekan ini, tetapi setelahnya IHSG terkoreksi kembali dan bergerak di kisaran 5920 hingga 6017. Kendati sepanjang satu bulan terakhir IHSG cenderung bergerak meningkat, tetapi penguatan tersebut belum sepenuhnya meyakinkan.
Janson Nasrial, Senior Vice President Royal Investium Sekuritas, mengatakan bahwa sepanjang pekan ini pergerakan IHSG lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal, yakni pelemahan dolar Amerika Serikat dan penurunan harga minyak dunia.
Pelemahan dolar AS ini terjadi terhadap semua mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia dengan rupiah yang kini bergerak di kisaran 14500 – 14600 per dolar AS. Melemahnya harga minyak dunia juga menjadi katalis positif bagi perbaikan CAD Indonesia, sehingga mengurangi tekanan terhadap IHSG.
Penguatan rupiah ini mendorong asing untuk kembali masuk ke pasar dalam negeri secara perlahan. Sepanjang November, Janson mencatat arus masuk investor asing di pasar saham sudah mencapai US$600 juta, sedangkan di pasar obligasi atau Surat Berharga Negara sudah mencapai US$2,5 miliar.
Menurutnya, kembali masuknya investor asing ke pasar SUN dan IHSG disebabkan karena valuasinya sudah sangat murah. Adapun, PBV IHSG kini masih 2x, di bawah rata-rata 10 tahun terakhir yang sebesar 2,7x.
“Pergerakan IHSG minggu depan tergantung apakah IHSG bisa tembus resistant 6050. Apabila tembus resistant tersebut, IHSG mencoba ke resistant 6100 – 6200,” katanya, Jumat (23/11/2018).
Sentimen Eksternal
Janson mengatakan, potensi tersebut akan bergantung pada sentimen eksternal, khususnya sentimen perang dagang.  Dirinya berharap AS akan melunak terhadap kebijakan mereka, sebab sudah banyak korporasi AS yang menurunkan proyeksi pertumbuhan kinerja laba mereka untuk tahun depan karena dampak negatif perang dagang ini.
Secara sektoral, dirinya masih memfavoritkan perbankan karena sektor tersebut menorehkan kinerja laba bersih yang sangat baik pada kuartal III/2018 lalu. Saham-saham pilihannya adalah 4 saham BUMN yakni BBRI, BBNI, BMRI, dan BBTN.
Selain itu, emiten yang menurutnya juga menarik yakni sektor telekomunikasi khususny TLKM, sektor otomotif khususnya ASII, sektor konsumer seperti ICBP, MYOR, dan KLBF, sert sektor tambang seperti INCO dan PTBA.
Valdy Kurniawan, Analis Phintraco Sekuritas, mengatakan bahwa pergerakan IHSG yang cenderung konsolidatif merupakan dampak dari aksi profit taking sebagian trader yang dipicu sentimen teknikal adanya indikasi overbought pada stochastic.
Kendati demikian, IHSG kini masih berada dalam tren pembalikan arah menuju bullish, mengingat indikator MACD masih cenderung naik pasca membentuk golden cross di awal pekan ini.
Hanya saja, selain faktor teknikal, sentimen khusus relatif belum minim di pasar, baik dari data domestik maupun ektrenal sehingga IHSG cenderung konsolidatif. Namun, pada pekan depan pasar akan menerima cukup banyak data ekonomi penting yang akan berimbas pada kinerja IHSG. Dari dalam negeri, akan dirilis data inflasi yang diperkirakan masih akan terkendali di bawah 3,5% yoy hingga akhir tahun nanti.
Kepala The Fed
Sementara itu, dari luar negeri akan ada data pertumbuhan ekonomi AS yang diikuti dengan pernyataan Kepala The Fed. Valdy memperkirakan tidak ada pernyataan yang mengejutkan dari kepala The Fed, yakni bahwa The Fed akan tetap menaikkan suku bunga pada Desember nanti.
Sebelumnya, kepala ECB juga akan berpidato dan menyampaikan mengenai kebijakan suku bunga ECB.
“Jika semua sesuai ekspektasi, IHSG berpeluang kembali menguji level 6000 – 6050 pada pekan depan,” katanya, Jumat (23/11/2018).
Valdy menilai sektor-sektor yang cukup menarik utnuk dijajaki pekan depan yakni perbankan, properti dan konstruksi. Saham-saham pilihannya yakni BBRI, BMRI, BBNI, WIKA, ADHI, dan BSDE.
Saham-saham sektor properti dan konstruksi memang mengalami peningkatan harga akhir-akhir ini,yang kemungkinan karena menjadi sasaran window dressing, mengingat harganya banyak terkoreksi sepanjang tahun ini.

per tgl 07 Desember 2018:
Liputan6.com, Jakarta Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menurun pada perdagangan saham Jumat (7/12/2018) ini. Laju IHSG berpotensi terkoreksi dengan diperdagangkan dalam kisaran 5.955-6.226.

Fund Manager Valbury Sekuritas Suryo Narpati mengatakan, secara perspektif teknikal, IHSG memang menunjukkan indikasi untuk terkoreksi pada perdagangan indeks. Sedangkan dari sisi sentimen, untuk domestik masih bersifat terbatas.


"Bauran untuk sentimen ini akan menyulitkan IHSG untuk melaju ke zona hijau pada hari ini," ucapnya di Jakarta.

Di sisi lain, untuk sentimen eksternal, perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-China masih membawa ketidakpastian untuk bursa global.

"Kendati AS-China melakukan gencatan tarif selama 90 hari, namun presiden AS Donald Trump kembali memperingatkan akan mengenakan tarif pada mayoritas barang China jika kedua pihak tidak dapat menyelesaikan perdebatan," ujarnya.

Menurut Suryo, sikap Trump itu pada akhirnya membuat pelaku pasar kembali berpikir ulang, terhadap AS-Cina apakah benar-benar dapat mencapai kesepakatan dagang.

Sementara itu, Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menjelaskan, penangkapan Chief Financial Office (CFO) perusahaan teknologi asal China Huawei, Meng Wanzhou dengan tuduhan pelanggaran sanksi AS terhadap Iran mengganggu gencatan senjata antara AS-China.

Kedutaan China di Kanada pun akhirnya mengecam AS agar segera membebaskan pebisnis di perusahaan raksasa telekomunikasi Huawei tersebut.

Melihat kondusifitas yang terganggu antar kedua belah pihak, Lanjar memperkirakan IHSG bakal tergelincir ke zona merah pada rentang support dan resistance di 6.030-6.130.

Adapun untuk saham rekomendasi laik beli hari ini menurut Lanjar antara lain ialah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Kemudian Suryo menganjurkan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), serta PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

2 dari 2 halaman
Penutupan Kemarin

Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Sepi sentimen positif di pasar saham mempengaruhi laju IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (6/12/2018), IHSG merosot 17,62 poin atau 0,29 persen ke posisi 6.115,49. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,25 persen ke posisi 976,97. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 259 saham melemah sehingga menekan IHSG. 149 saham menguat dan 130 saham diam di tempat. Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.131,63 dan terendah 6.086,13.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 438.404 kali dengan volume perdagangan 9,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 436,67 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.524.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham barang konsumsi naik 0,41 persen, sektor saham industri dasar mendaki 0,25 persen dan sektor saham tambang naik 0,04 persen.

Sementara itu, sektor saham aneka industri turun 2,39 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham pertanian susut 1,33 persen dan sektor saham konstruksi melemah 1,3 persen.

Saham-saham yang mencatatkan top gainers antara lain saham SQMI naik 24,75 persen ke posisi Rp 630 per saham, saham ASJT mendaki 24,67 persen ke posisi Rp 374 per saham, dan saham KONI melonjak 24,64 persen ke posisi Rp 344 per saham.

Selain itu, saham NUSA melemah 24,73 persen ke posisi Rp 280 per saham, saham OCAP turun 24,19 persen ke posisi Rp 326 per saham, dan saham TFCO tergelincir 19,86 persen ke posisi Rp 565 per saham.

Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng koreksi 2,47 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 1,55 persen, indeks saham Jepang Nikkei turun 1,91 persen.

Selain itu, indeks saham Thailand melemah 1,03 persen, indeks saham Shanghai terpangkas 1,68 persen, indeks saham Singapura merosot 1,28 persen dan indeks saham Taiwan susut 2,34 persen/

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, IHSG melemah didorong minimnya sentimen positif dari domestik. Selain itu, para pelaku pasar global masih wait and see dan menantikan langkah konkrit dari AS dan China untuk akhiri kisruh perdagangan bebas di antara kedua negara itu.

"Sepertinya proses Brexit agak terganggu lantaran proposal May (PM Inggris Theresa May-red) masih ditolak oleh parlemen Inggris,” lanjut dia saat dihubungi Liputan6.com.


Ia menambahkan, pelaku pasar global juga masih wait and see serta menantikan hasil kesepakatan OPEC di Wina, Austria dalam rangka menstabilkan harga minyak dunia dengan pangkas produksi minyak.
🌳


per tgl 05 Desember 2018:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Dow Jones merosot 3,1% pada perdagangan Selasa (4/12). Anjloknya indeks Dow Jones mempengaruhi indeks di Asia pada perdagangan Rabu (5/12). Misal  indeks Nikkei yang turun 0,53%, indeks  Hang Seng melorot 1,62% dan indeks Strait Times yang turun 0,37%.
Namun, jatuhnya indeks Dow Jones rupanya tak terlalu membebani Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG hanya mencatatkan penurunan 0,32% ke level 6.133 pada Rabu (5/12). Pemodal asing mencatatkan net sell sebesar Rp 709 miliar.

William Hartanto, analis Panin Sekuritas menilai, penurunan indeks Dow Jones lantaran adanya kurva imbal hasil obligasi yang terbalik, yakni surat utang tenor tiga tahun menjadi lebih tinggi dari obligasi tenor lima tahun. Menurutnya, pelaku pasar mengkhawatirkan ini sebagai sinyal resesi.
"Kalau menurut saya, ini berlebihan karena bisa juga diartikan bahwa tren penguatan jangka pendek sedang disukai pelaku pasar, belum tentu karena akan resesi," kata William kepada Kontan.co.id, Rabu (5/12).
Menurutnya, IHSG tidak ikut jatuh karena indeks Dow Jones dan IHSG tidak memiliki korelasi kuat lagi. Ini karena investor asing mulai menyukai emerging markets dan Indonesia termasuk salah satunya
"Dan kita memasuki window dressing tentunya ini membuat IHSG bertahan terhadap guncangan," tambah William. Menurutnya, IHSG masih akan kuat sampai akhir tahun dengan proyeksi sebesar 6.300 hingga 6.500.
William masih menjagokan saham-saham sektor properti dan perbankan dengan pertimbangan masih besarnya akumulasi asing dan secara teknikal sudah uptrend. Ia juga merekomendasikan saham sektor industri dasar seperti JPFA, CPIN dan MAIN.
🌼

per tgl 04 Desember 2018: 

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada awal perdagangan hari ini, Selasa (4/12/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,36% atau 22,12 poin ke level 6.140,44 pada pukul 09.17 WIB, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan tipis 0,01% atau 0,31 poin di posisi 6.118,63.
Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.118,63 – 6.143,31. Adapun pada perdagangan Senin (3/12), IHSG ditutup menguat 1,03% atau 62,20 poin ke level 6.118,32.
Sebanyak 138 saham menguat, 69 saham melemah, dan 411 saham stagnan dari 618 saham yang diperdagangkan.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) yang masing-masing menguat 1,45% dan 1,08% menjadi penopang utama terhadap pergerakan IHSG pagi ini.
Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG menguat pada perdagangan pagi ini, dipimpin sektor finansial yang naik 0,89% dan sektor industri dasar yang menguat 0,78%.
Di sisi lain, empat sektor melemah dan menahan pergerakan IHSG lebih lanjut, didorong oleh sektor aneka industri yang melemah 0,73%.
Sejalan dengan IHSG, pergerakan indeks Bisnis 27 melaju di zona hijau dengan penguatan 0,63% atau 3,43 poin ke level 553,53 pada pukul 9.19 WIB, setelah dibuka menguat 0,03 poin atau 0,01% ke level 550,12.
Setelah menguat lebih dari 1% pada akhir perdagangan kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksi memasuki fase jenuh dan dibayangi koreksi jangka pendek pada Selasa (4/12).
Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menyampaikan secara teknikal IHSG tepat menyentuh level FR161,8% sebagai target Wave 3 secara ideal. Pola candlestick pun membentuk pola northern star dengan indikasi terkoreksi jangka pendek menguji MA200.
“Indikator stokastik bergerak jenuh dengan momentum jenuh indikator RSI sehingga diperkirakan IHSG akan terkoreksi jangka pendek dengan support dan resistance 6.038—6.155,” ungkap Lanjar.
Sementara itu, Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan IHSG terlihat masih berupaya melanjutkan penguatan jangka pendek.
Dia mengatakan dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam jalur uptrend.
Menurutnya hal ini tentunya masih dapat menjadi pedoman bagi investor bahwa peluang untuk meraih capital gain dalam investasi jangka panjang masih terbuka lebar.
“IHSG akan menguat dengan rentang pergerakan 5.955—6.226,” ungkapnya.
🌷

per tgl 03 Desember 2018:
Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten dengan kapitalisasi pasar jumbo alias big caps akan mendapatkan berkah dari window dressing tahun ini antara lain sektor perbankan, telekomunikasi, dan manufaktur.
Head Investment Avrist Asset Management Farash Farich memperkirakan, emiten telekomunikasi yang akan kejatuhan durian runtuh dalam siklus perbaikan pasar pada akhir tahun adalah Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dan di sektor manufaktur adalah PT Astra International Tbk. (ASII).
Adapun saham sektor perbankan yang diproyeksikan mampu memberikan cuan kepada investor pada penghujung tahun adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).
"Big caps akan terdampak window dressing. Khususnya emiten-emiten tersebut. Selain karena dari sisi fundamental kuat kinerja mereka sejauh ini juga cukup positif," katanya kepada Bisnis.
Dia meyakini pada hari-hari terakhir tahun ini indeks harga saham gabungan (IHSG) akan mampu bangkit, sebagaimana siklus akhir tahun yang selama ini terjadi. Big caps menjadi saham yang terdampak karena memiliki bobot yang cukup besar dalam indeks.
Adapun pada tahun depan Farash memproyeksikan akan ada perbaikan meskipun volatilitas di pasar masih terjadi. "Tapi tidak seperti 2018. Kami yakin ada perbaikan karena valuasi lebih murah dibandingkan awal 2018 dan minat investasi asing di aset emerging amrket akan membaik," ujarnya.
Sementara itu, sejumlah analis saham memprediksi IHSG akan berada di kisaran 7.000 pada tahun depan, sejalan dengan meredanya tekanan dari Amerika Serikat (AS) dan sentimen positif dari pemilihan presiden.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, bank sentral AS pada diprediksi tidak akan seagresif tahun lalu dalam mengerek suku bunga acuan. Pemangkasan pajak di AS juga tak cukup kuat mendorong pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Selain itu, kemenangan Demokrat dalam pemilu sela AS juga akan mengubah arah kebijakan luar negeri Donald Trump. Diantaranya adalah pengurangan porsi penggunaan dana untuk belanja infrastruktur dan pemotongan pajak.
"Tahun depan tekanan terhadap rupiah juga berkurang karena Fed Fund Rate tidak akan naik seperti tahun ini. Indeks pun akan lebih bagus pada 2019," kata dia
🌹

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah  0,84% ke level 6.056, Jumat (30/11). Indeks pada penutupan akhir pekan lalu tersebut bergerak dengan rentang 6.056 hingga 6.117. Secara teknikal, IHSG diprediksi masih akan melemah, Senin (3/12).
Muhammad Nafan Aji, analis Binaartha Sekuritas mengatakan, ada beberapa hal yang akan menjadi katalis bagi IHSG esok hari. "Jika hasil pertemuan dalam KTT G20 melampaui ekspektasi maka seharusnya akan menjadi sentimen positif bagi indeks," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Jumat (30/11).

Selain itu, kata Nafan, data inflasi bulan November 2018 juga akan mempengaruhi pergerakan indeks esok hari. Namun demikian, secara teknikal, terlihat pola bearish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan.
Dengan demikian, IHSG diperkirakan mencatatkan perlemahan ke level support 6.015 dan level ressistance 6.137.
🌰

per akhir Nov 2018:

Jakarta  detik-
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang hari ini bergerak di zona merah. Setelah dibuka melemah, hari ini IHSG berakhir turun 0,84% ke 6.056,125.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah berada di level Rp 14.281.

Pada perdagangan pre opening, IHSG melemah 2,531 poin (0,04%) ke 6.104,637. Indeks LQ45 juga melelmah 0,631 poin (0,06%) ke 977,030.

Membuka perdagangan, Jumat (30/11/2018), IHSG berbalik menguat 0,09% ke 6.112,573. Indeks LQ45 juga naik 0,494 (0,05%) ke 978,155.

Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG kembali melemah 2,021 poin (0,11%) ke 6.100,397. Indeks LQ45 juga berkurang 1,827 poin (0,20%) ke 975,698.

Jeda siang, IHSG parkir di zona merah ke 6.082 atau turun 24,330 poin (0,40%). Indeks LQ45 juga turun 5,875 poin (0,60%) ke 971,786.

Hingga akhir perdagangan sore ini, IHSG masih berada di jalur negatif. IHSG turun 51,043 poin (0,84%) ke 6.056,125. Indeks LQ45 turun 11,202 poin (1,15%) ke 966,459.

Pelemahan IHSG dibebani turunnya 7 saham sektoral sekaligus. Saham sektor industri dasar melemah paling signifikan sore ini sebesar 1,89%.

Perdagangan saham sore ini terpantau ramai dengan frekuensi 447.274 kali transaksi sebanyak 14,06 miliar lembar saham senilai Rp 16,78 triliun.

Sementara itu, indeks utama bursa saham AS kompak ditutup dalam zona merah pada perdagangan kemarin Kamis (29/11). Indeks Dow Jones turun tipis 0.11%, S&P melemah 0.22%, dan Nasdaq tertekan 0.25%.

Penurunan yang terjadi merupakan koreksi wajar pasca penguatan ketiga indeks utama AS di atas 2% pada perdagangan sebelumnya. Selain itu terbatasnya pergerakan indeks juga disebabkan pelaku pasar mencermati pertemuan Federal Reserve serta kekhawatiran atas pertemuan AS dan China yang berlanjut di 30 November 2018.

Sedangkan bursa saham Asia mayoritas bergerak positif pagi ini. Berikut pergerakannya:
Indeks Nikkei 225 bertambah 33,840 poin ke 22.298,949
Indeks Hang Seng naik 90,570 poin ke 26.530,540
Indeks Komposit Shanghai bertambah 8,170 poin ke 2.575,690
IndeksStraitTimes naik 10,760 poin ke 3.120,200
Saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya adalah PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA) naik Rp 1.225 ke Rp 14.725, PT Gowa Makassar Tourism Tbk (GMTD) naik Rp 575 ke Rp 14.900, PT Super Energy Tbk (SURE) naik Rp 475 ke Rp 2.410 dan PT Hotel Sahid Jaya Tbk (SHID) naik Rp 300 ke Rp 4.000.

Saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp 1.850 ke Rp 27.500, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp 1.525 ke Rp 8.200, PT Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) turun Rp 1.200 ke Rp 10.500 dan PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) turun Rp 1.000 ke Rp 19.100.
(das/ara)
per tgl 29 Nov 2018 :

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Kamis (29/11), ditutup dengan mencatatkan penguatan 1,93% ke level 6.107. Indeks bergerak dengan rentang 6.029 sampai 6.107 dalam perdagangan hari ini.
Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Sekuritas menilai, efek dari rapat FOMC kemarin menjadi sentimen positif pendorong gerak indeks hari ini. Gubernur The Fed Jerome Powell memberi sinyal ada pelambatan langkah kenaikan bunga AS.  Ini juga sekaligus menjadi sentimen positif bagi rupiah.

Untuk esok hari, Jumat (30/11), Nafan memprediksi sentimen global masih akan kuat membayangi indeks. "Namun investor harus tetap berhati-hati dengan aksi profit taking esok hari," kata Nafan kepada KONTAN, Kamis (29/11).
Apalagi, investor juga masih memperhatikan beberapa agenda luar negeri seperti pertemuan antara China dan Amerika Serikat dan pertemuan G20.
Nafan memproyeksikan, besok indeks akan mampu mencatatkan kenaikan dengan rentang pergerakan support 6.003 dan level resistance 6.168.

🍘
per tgl 29 Nov 2018: 

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada hijau pada perdagangan saham Kamis (29/11/2018) ini. Investor asing beli saham Rp 758 miliar di seluruh pasar. 
Pada penutupan perdagangan saham, IHSG menguat tinggi 115,92 poin atau 1,93 persen ke posisi 6.107,16. Sementara indeks saham LQ45 menguat 2,46 persen ke posisi 977,66. Seluruh indeks saham acuan menguat.
Ada sebanyak 256 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 139 saham melemah dan 127 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham 513.786 kali dengan volume perdagangan saham 11,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,9 triliun.
Investor asing beli saham Rp 758 miliar di seluruh pasar. Posisi Dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.361.
Seluruh sektor saham menghijau. Sektor saham yang mencetak penguatan tertinggi yaitu kontruksi dengan naik 2,90 persen. Setelah itu disusul sektor saham berang konsumsi dengan menguat 2,87 persen dan sektor saham industri dasar dengan naik 2,41 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham INCF menguat 34,15 persen ke posisi Rp 220 per saham, saham LUCK mendaki 25 persen ke posisi Rp 535 per saham, dan saham POLA melonjak 24,88 persen ke posisi Rp 1.330 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham TALF melemah 22,80 persen ke posisi Rp 298 per saham, saham ARTO merosot 21,74 persen ke posisi Rp 144 per saham, dan saham HDTX tergelincir 17,10 persen ke posisi Rp 160 per saham.
🌹

per tgl 28 Nov 2018: 

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I siang Kamis (29/11) naik 87,9 (1,46 persen) ke level 6.079,1.
Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam indeks Investor33 naik 8,1 (1,85 persen) mencapai 444,9.
Sedangkan indeks LQ45 naik 18,3 poin (1,91 persen) ke level 972,4. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) naik 14,8 (2,28 persen) mencapai 663,6.
Volume perdagangan hingga sesi siang ini tercatat sebanyak 56.474 miliar saham senilai Rp 5,220 triliun. Sebanyak 259 saham naik, 121 saham melemah dan 131 saham stagnan.
Seluruh pergerakan sektor saham menguat dengan kenaikan tertinggi saham sektor properti sebesar 2,40 persen disusul konsumsi sebesar 2,19 persen.


Sumber: BeritaSatu.com
🌹


Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini Rabu (28/11) melemah 22,3 poin (0,38 persen) ke level 5.991,2. Pelemahan IHSG sore ini di tengah mayoritas bursa di Benua Kuning yang berada di zona hijau.
Berdasarkan data yang diolah Beritasatu.com,  kumpulan saham bluechips yang tergabung dalam indeks Investor33 turun 4,1 (0,96 persen) mencapai posisi 436,8.
Sementara indeks LQ-45 melemah 6,5 poin (0,68 persen) ke level 954,1. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung Jakarta Islamic Index (JII) melemah 12,2 poin (1,86 persen) menjadi 648,8.
Perdagangan hari ini tercatat dengan volume 127.233 miliar saham senilai Rp 9,725 triliun. Sebanyak 223 saham menguat, 210 saham melemah, dan 124 saham stagnan.
Mayoritas pergerakan sektor saham melemah dengan penurunan terdalam saham sektor infrastruktur sebesar 2,34 persen disusul industri dasar sebesar 1,62 persen. Sementara sektor saham yang menguat di antaranya pertambangan sebesar 1,03 persen.
Bursa Asia Pasifik
Sementara bursa saham regional Asia pada penutupan sore ini bervariasi cenderung menguat.
Mengacu data Bloomberg, hingga sore ini pukul 16.00 WIB, indeks Asia Pasifik di luar Jepang, MSCI index naik 12,1 poin (1,08 persen) mencapai 1.143, indeks Nikkei 225 Jepang ditutup naik 224 poin (1,02 persen) mencapai 22.177, Shanghai SE composite di Tiongkok naik 27 poin (1,05 persen) mencapai 2.601, indeks Hang Seng di Hong Kong naik 350 poin (1,33 persen) mencapai 26.682, dan Kospi di Korea Selatan ditutup naik 8 poin (0,42 persen) mencapai 2.108.
Di Asia Tenggara, bursa Malaysia KLCI naik 1 poin (0,09 persen) menjadi 1.685, Strait Times Singapura pada pukul 16.00 ditutup naik 4 poin (0,15 persen) mencapai 3.095, bursa Thailand Thai set 50 index naik 4 poin (0,37 persen) menjadi 1.090. Sedangkan bursa Filipina PSEi naik 15 poin (0,21 persen) mencapai 7.413.



Sumber: BeritaSatu.com
🌸

JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada perdagangan haria ini. Meski sempat dibuka menguat, pasar saham Indonesia ditutup masih melemah 22.343 poin atau 0,37% ke 5.991,24.

Menutup perdagangan, Rabu (28/11/2018), ada 201 saham menguat, 191 saham melemah, dan 118 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp9,04 triliun dari Rp11,82 miliar lembar saham diperdagangkan.





Indeks LQ45 turun 6,99 poin atau 0,6% menjadi 954,16, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 12,28 poin atau 1,5% ke 648,80, indeks IDX30 turun 3,58 poin atau 0,7% ke 526,56, dan indeks MNC36 turun 2,37 poin atau 0,7% ke 344,65.

Mayoritas sektor penggerak IHSG menguat dengan sektor Finance tertinggi hingga 0,2%. Sementara itu, sektor MNC36 melemah 0,7%.





Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) naik Rp60 atau 7,06% ke Rp910, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp775 atau 3,92% ke Rp20.525, dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik Rp120 atau 3,10% ke Rp3.990.

Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) turun Rp1.200 atau 9,09% ke Rp12.000, saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun Rp170 atau 7,73% ke Rp2.030 dan saham PT Budi Starch & Sweetener Tbk (BUDI) turun Rp6 atau 5,77% ke Rp98.


(fbn)
🍌

Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau. IHSG menguat pada pembukaan pagi ini.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah berada di level Rp 14.540.

Pada perdagangan pre opening, IHSG menguat 13,994 poin (0,23%) ke 6.027,583. Indeks LQ45 turun 3,491 poin (0,36%) ke 964,186.


Membuka perdagangan, Selasa (27/11/2018), IHSG melanjutkan penguatan 14,932 poin (0,25%) ke 6.028,521. Indeks LQ45 juga naik 2,813 poin (0,29%) ke 963,508.

Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG masih betah di zona hijau ke 6.021 (0,13%). Indeks LQ45 juga masih menguat 0,640 poin (0,07%) ke 961,154.

Sementara itu, indeks utama bursa saham ditutup flat pada perdagangan Selasa (27/11). Indeks Dow Jones naik 0,44%, S&P menguat 0,33%, dan Nasdaq flat 0,01%. Terbatasnya perdagangan saham tersebut menyikapi komentar Gedung Putih yakni Larry Kudlow terkait kekecewaan AS atas respon pemerintah China. 

Atas kekecewaan tersebut Presiden Trump mengancam akan bergerak maju dengan tarif tambahan pada barang-barang Cina, yang akan berlaku pada 1 Januari. Padahal sebelumnya pasar telah berekspektasi bahwa pertemuan tersebut akan menghasilkan kesepakatan yang mampu meredakan perang dagang. 


Sedangkan bursa saham Asia bergerak di dua arah pagi ini. Berikut pergerakannya:
  • Indeks Nikkei 225 bertambah 113 poin ke 22.066,019
  • Indeks Hang Seng naik 1,449 poin ke 26.336,529
  • Indeks Komposit Shanghai berkurang 12,500 poin ke 2.562,520
  • Indeks Strait Times turun 9,020 poin ke 3.079,580
(ara/ara)
🌹

per tgl 27 Nov 2018: 

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah usai bergerak di dua zona pada perdagangan saham Selasa (27/11/2018) ini.
Pada penutupan perdagangan saham, IHSG melemah 9,18 poin atau 0,15 persen ke posisi 6.013,58. Sementara indeks saham LQ45 turun 0,23 persen ke posisi 960,69. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.
Ada sebanyak 165 saham menguat tetapi tidak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 220 saham melemah dan 122 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham 444.424 kali dengan volume perdagangan saham 10,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,9 triliun.
Investor asing beli saham Rp 335 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.509.
Sektor saham yang menghijau hanya tiga yakni perkebunan sebesar 0,34 persen, sektor saham aneka industri naik 1 persen, dan sektor saham keuangan menguat 1,05 persen.
Sementara saham yang melemah antara lain industri dasar turun 2,04 persen dan sektor pertambangan sebesar 1,59 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham TRIO menguat 34,36 persen ke posisi Rp 262 per saham, saham ERTX mendaki 25,21 persen ke posisi Rp 149 per saham, dan saham INDR melonjak 25 persen ke posisi Rp 6.000 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham AKSI melemah 25 persen ke posisi Rp 450 per saham, saham SOSS merosot 24,87 persen ke posisi Rp 725 per saham, dan saham GLOB tergelincir 20,40 persen ke posisi Rp 199 per saham.

JAKARTA sindonews - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (27/11/2018), ditutup melemah 9,19 poin atau 0,15% menjadi 6.013,59. Tanda-tanda pelemahan IHSG sudah terlihat sejak awal perdagangan, yang dibuka berbalik ke zona merah, dengan turun 20,39 poin atau 0,34% ke level 6.002,39. Sepanjang Selasa ini, indeks diperdagangkan di 5.992,88-6.034,18.

Tujuh dari 10 indeks sektoral memerah, sehingga menciutkan IHSG ke zona negatif. Tekanan besar datang dari industri dasar -2,04%, pertambangan -1,59% dan infrastruktur -1,51%. Penguatan datang dari sektor keuangan +1,05% dan aneka industri +1,00%.

Dari 541 saham yang diperdagangkan, 227 tertekan, 131 tetap dan 183 menguat. Nilai transaksi saham mencapai Rp8,90 triliun dari 10,73 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing Rp101,61 miliar, dengan aksi beli asing Rp3,10 triliun melawan aksi jual asing Rp3,00 triliun.

Sementara itu, pasar saham Asia diperdagangan lebih tinggi pada penutupan Selasa ini, karena investor menunggu pertemuan besar Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden RRC Xi Jinping jelang KTT G20. Melansir dari CNBC, Nikkei 225 Jepang naik 140,40 poin menjadi 21.952,40 dan Topix bertambah 11,96 poin atau 0,73% menjadi 1.644,16.🌸

Kospi Korea Selatan naik 16,40 poin atau 0,79% menjadi 2.099,42 dan ASX 200 Australia melompat 56,7 poin alias 1% menjadi 5.728,30, berkat kenaikan sektor saham keuangan sebesar 1,46% dan sektor energi bertambah 0,73%. Indeks Taiex Taiwan juga bertambah 13,26 poin alias 0,14% ke level 9.778,62.

Pasar saham China ditutup bervariasi. Indeks Hang Seng Hong Kong diperdagangkan lebih rendah 0,17% menjadi 2.6331,96. Adapun indeks Shanghai melemah tipis 0,04% ke level 2.574,68 dan Shenzhen bertambah 5,74 poin atau 0,43% menjadi 1.336,67.
🌹


Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I siang Selasa (27/11) naik 1,7 (0,02 persen) ke level 6.024,4.
Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam indeks Investor33 naik 0,8 (0,35 persen) mencapai 440,0.
Sedangkan indeks LQ45 melemah 1,3 poin (0,14 persen) ke level 961,6. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) tergerus 3,4 (0,52 persen) mencapai 664,3.
Volume perdagangan hingga sesi siang ini tercatat sebanyak 59.422 miliar saham senilai Rp 4,179 triliun. Sebanyak 221 saham naik, 169 saham melemah dan 119 saham stagnan.
Mayoritas pergerakan sektor saham menguat dengan kenaikan tertinggi saham sektor aneka industri sebesar 0,79 persen disusul agri sebesar 0,65 persen. Sementara sektor saham yang melemah di antaranya infrastruktur sebesar 0,91 persen.


Sumber: BeritaSatu.com

🌸

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Selasa (27/11) dibuka turun 20 poin menjadi 6.002,3 dari 6.022,7. Pergerakan IHSG di tengah bursa saham Asia Pasifik yang cenderung menguat. IHSG kedua terbaik di Asia di bawah Bursa Nikkei Jepang.
Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, hingga pukul 09.10 WIB, IHSG melemah 15 poin (0,26 persen) menjadi 6.006.
Adapun kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 melemah menjadi 437,8 dari 440,0. Indeks LQ45 turun 5 poin menjadi 957,8 dari 962.9, indeks syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) turun menjadi 665,6 dari 676,8.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks kawasan Asia Pasifik di luar Jepang MSCI index melemah 4,23 (0,41 persen) menjadi 1.123,9. Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 38,0 poin (0,18 persen) ke level 21.850, indeks Shanghai composite naik 6,17 (0,26 persen) menjadi 2.582, Indeks Hang Seng di Hong Kong melemah 176,7 poin (0,67 persen) menjadi 26.199, indeks Kospi Korea pukul 09.00 WIB naik 1,6 (0,08 persen) mencapai 2.084.
Sementara bursa Malaysia KLCI melemah 14,09 poin (0,84 persen) mencapai 1.687, indeks Strait Times Singapura melemah 14,8 (0,46 persen) ke posisi 3.079, bursa Thailand Thai set 50 index naik 6,7 poin (0,63 persen) mencapai 1.084,9, bursa Filipina turun 22,2 poin (0,31 persen) mencapai 7.375.
IHSG Senin (26/11) naik 16,5 poin (0,27 persen) ke level 6.022,7. Indeks Investor33 naik 1,029 (0,23 persen) mencapai posisi 440,0. Indeks LQ-45 naik 3,1 poin (0,32 persen) ke level 962,9.


Sumber: BeritaSatu.com

🌲

per tgl 26 Nov 2018: 
JAKARTA ID- Seiring antisipasi investor terhadap fenomena window dressing menjelang akhir tahun, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, ditutup menguat 16,57 poin atau 0,28% menjadi 6.022,77. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 3,12 poin atau 0,33% menjadi 962,94.

"Saat ini IHSG sedang berada dalam fase konsolidasi menjelang akhir tahun sehingga pergerakannya bervariasi, namun cenderung menguat," ujar pengamat pasar modal Aria Santoso seperti dilansir Antara.

Windows dressing adalah sebuah strategi yang dilakukan oleh manajer investasi maupun perusahaan terbuka untuk mempercantik portofolio atau performa laporan keuangan sebelum ditampilkan kepada para pemegang saham.

Menurut dia, fenomena window dressing tahun ini akan muncul sehingga potensi bagi IHSG untuk melanjutkan penguatan cukup terbuka.

Biasanya, lanjut dia, investor akan mengakumulasi saham-saham yang memiliki kinerja positif. Dan aksi itu dilakukan nyaris serentak oleh investor.

"Dengan didukung kinerja emiten yang positif ditambah fenomena window dressing maka tren pergerakan IHSG masih akan positif ke depannya," katanya.

Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham pada hari ini (26/11) sebanyak 430.303 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,60 miliar lembar saham senilai Rp7,28 triliun. Sebanyak 177 saham naik, 215 saham menurun, dan 128 saham tidak bergerak nilainya.

Adapun di bursa regional, di antaranya indeks Nikkei menguat 165,44 poin (0,76%) ke 21.812,00, indeks Hang Seng menguat 448,50 poin (1,73%) ke 26.376,18, dan indeks Strait Times menguat 40,89 poin (1,34%) ke posisi 3.093,38. (gor)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungam (IHSG) menguat 0,26% ke level 6.006 pada akhir perdagangan Jumat (23/11), tapi melandai 0,1% dalam sepekan terakhir. Bagaimana peluang pergerakan indeks pekan depan?
Menurut Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, Jumat, indikator teknikal menunjukkan peluang saham positif tapi sudah jenuh beli.

Maka Nafan memprediksi indeks pada awal pekan depan akan melemah dengan support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.979 hingga 5.953. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.025 hingga 6.044.
Liza Camelia Suryananta, Analis Henan Putihrai mengatakan, sentimen penggerak IHSG selama sepekan terakhir didorong oleh pemberitaan media terkait pengumuman yang dilakukan oleh Menteri keuangan Sri Mulyani, soal pembelian rumah di atas Rp 20 miliar yang tidak terkena PPnBM, hal ini mendorong saham properti juga ikut bergairah.
Liza menambahkan, pada sepekan terakhir saham konstruksi juga mendominasi pasar. Hal ini karena rupiah yang kembali menguat terhadap dollar AS, "Seperti waktu itu Pak Jokowi bilang, stop dulu pembangunan infrastruktur yang tidak penting saat dollar AS sedang menguat," kata Liza di gedung Bursa Efek Indonesia, Jumat (23/11).
Namun dengan menguatnya dollar seperti saat ini, kemungkinan besar menurut Liza pembangunan kembali dilanjutkan, sehingga wajar jika pada sepekan terakhir investor melirik saham-saham konstruksi. Belum lagi sentimen akhir tahun yang biasanya menguntungkan sektor ini.
Liza menambahkan, saham-saham sektor perbankan juga mempengaruhi pergerakan IHSG sepekan terakhir. Menurut dia, hal ini wajar karena biasanya jika pasar membaik, investor akan menyasar saham-saham perbankan.
"Minggu depan harapan ke window dressing," imbuh Liza. Selain windows dressing, Liza memprediksi, pergerakan IHSG pekan depan akan dipengaruhi oleh penantian investor pada rencana kenaikan suku bunga Federal Reserve. Namun, dia memprediksi IHSG akan berada di level 5.923-6.054
Valdy Kurniawan, Analis Phintacro Sekuritas menganggap bahwa selama sepekan terakhir sebenarnya tidak ada sentimen khusus yang mempengaruhi pergerakan IHSG, baik data domestik maupun eksternal. Menurut Valdy, yang menjadi sentimen penggerak IHSG pekan depan adalah sejumlah data ekonomi yang akan dirilis.
"Dari dalam negeri ada data inflasi yang diperkirakan di bawah 3,5% (yoy) hingga akhir tahun nanti. Dari eksternal akan ada data pertumbuhan ekonomi AS yang diikuti dengan pernyataan kepala The Fed," kata Valdy.
Kendati demikian, Valdy meramalkan tidak ada pernyataan yang mengejutkan dari Gubernur The Fed terkait ekspektasi kenaikan suku bunga keempat tahun ini, pada rapat Desember mendatang. Jika semua sesuai ramalannya, dia memprediksi IHSG kembali berpeluang menguji 6.000-6.050 pada pekan depan.
Adapun sektor yang menarik dicermati menurut Valdy adalah sektor perbankan, properti, dan konstruksi.

🍼

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham berkapitalisasi besar (big caps) nampaknya sudah mulai menjadi incaran investor asing. Saham-saham big caps seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tidak luput dari pantauan mereka.

Disisi lain, itu pula tercermin dari Berdasarkan data RTI, dalam tiga bulan dan satu bulan terakhir beli bersih asing masing-masing sebesar Rp 6,79 triliun dan Rp 12,23 triliun.

Analis BNI Sekuritas, Norico Gaman mengatakan, saham-saham yang berkapitalisasi besar dan berfundamental bagus menjadi perhatian investor asing karena memiliki pertumbuhan laba yg relatif baik.

“Sehingga diharapkan emiten-emiten tersebut dapat membagikan dividen dan harga sahamnya mengalami apresiasi pada waktu ke depan. Selain itu, para investor asing memilih saham-saham Indonesia yang masuk daftar MSCI,” ujar Norico kepad Kontan.co.id, Jumat (23/11).

Lebih lanjut menurutnya, kepercayaan para investor asing mulai meningkat terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan tercermin mulai menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.

Sekadar informasi, saham big caps masih menunjukan performa positif di kuartal III 2018 seperti BBRI menunjukan pertumbuhan laba bersih sebesar 14,6% year on year (yoy), BBCA laba tumbuh 9,9% yoy dan ASII laba tumbuh 20,58% yoy.

Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia di kuartal III-2018 tumbuh 5,17% secara tahunan alias year on year (yoy). Bila dibanding kuartal II-2018 atau quarter to quarter (qtq), ekonomi tumbuh 3,09%.
🌹


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah ada aksi jual asing di pasar saham Indonesia beberapa waktu lalu, asing sudah mulai melirik pasar saham dalam negeri menjelang akhir tahun. Tercermin dari aksi beli bersih asing yang terus merangkak naik.
Tercatat berdasarkan data RTI, dalam tiga bulan dan satu bulan terakhir beli bersih asing masing-masing sebesar Rp 6,79 triliun dan Rp 12,23 triliun. Memasuki akhir tahun asing terus merapat.

Menanggapi kondisi ini, Analis Bahana Sekuritas, Muhammad Wafi mengatakan, pergerakan asing memang tercatat sudah mulai deras masuk ke pasar saham dalam negeri. Menurut Wafi, salah satu faktor utama asing masuk adalah karena memang dari sisi valuasi saham-saham kapitalisasi besar sudah cukup murah.

“Ditambah lagi dengan memasuki era window dressing dan faktor eksternal dan internal sudah mulai stabil,” ujar Wafi kepada Kontan.co.id, Jumat (23/11).

Menurut dia, di kondisi ini asing akan masuk ke saham berkapitalisasi besar. Pun pihaknya masih menjagokan saham berkapitalisasi besar yang diincar asing seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Lebih lanjut, hingga akhir tahun ini pihaknya memperkirakan keempat saham tersebut dapat menyentuh targget harga untuk ASII di kisaran Rp 8.800-Rp 8.900 per saham BBCA di kisaran Rp 26.000-Rp 27.000, TLKM dikisaran Rp 4.200-Rp4.300 per saham dan BBRI sekitar Rp 3.700 per saham.

🌸

per tgl 23 Nov 2018: 

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup pekan ini di area positif meski mayoritas bergerak di zona merah pada hari ini. Jumat (23/11) sore, IHSG ditutup menguat 15,39 poin atau 0,26% ke level 6.006,20.
Enam sektor menguat, dengan kenaikan tertinggi pada sektor industri dasar 1,62%. Sektor perkebunan menguat 1,60%. Sektor barang konsumer menanjak 1,35%. Sektor manufaktur pun menguat 1,18%.

Empat sektor melemah pada perdaganga hari ini. Sektor konstrusi turun paling dalam, hingga 0,61%. Sektor keuangan melemah 0,57%. Sektor aneka industri menurun 0,48% dan sektor perdagangan turun 0,22%.
Total volume transaksi bursa pada hari ini mencapai 9,09 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 6,06 triliun. Meski IHSG menguat, masih ada lebih banyak saham yang turun harga.
Sebanyak 186 saham menguat. Sedangkan penurunan harga terjadi pada 202 saham. Ada 124 saham bergerak mendatar.
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
  • PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) 10,14%
  • PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) 3,72%
  • PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) 2,49%
Top losers LQ45 hari ini terdiri dari:
  • PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) 2,95%
  • PT Indika Energy Tbk (INDY) 2,51%
  • PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 1,97%
Investor asing mencatat penjualan bersih Rp 140,73 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah BBRI Rp 107,5 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 69,2 miliar, dan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) Rp 40,1 miliar.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 83,3 miliar, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) Rp 69,2 mliar, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) Rp 25,4 miliar.

🍉

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra membenarkan market Tanah Air sudah memasuki momentum window dressing. Hal tersebut terlihat dari derasnya arus net buy oleh investor asing pasar modal.
"Ini dilihat dari net buy dan apresiasi indeksi di November, secara perlahan tapi pasti, perbaikan itu ada," kata Aditya, Kamis (22/11).

Beberapa sektor turut diuntungkan dari momentum window dressing kali ini, seperti sektor properti, infrastruktur dan keuangan. Sedangkan yang belum cukup terdampak adalah sektor konsumsi.
"Sektor properti, infrastruktur dan keuangan sudah cukup bullish di November ini," jelasnya.
Menurutnya, untuk memanfaatkan momentum window dressing agar lebih maksimal, investor perlu menerapkan beberapa strategi. Apalagi, Aditya menilai bahwa kenaikan tidak akan berlangsung setiap hari.
"Ada kalanya saham saham sektor tersebut akan profit taking terlebih dahulu," ujarnya.
Untuk itu, melakukan swing trading menurut Aditya akan cukup menarik sebagai strategi yang diterapkan saat ini. Dimana, peluang untuk menguat masih cukup terbuka hingga akhir tahun ini.
"Investor bisa melakukan risk reward 10/2, artinya kalau sudah profit 10% bisa out dulu. Nanti, jika saham tersebut koreksi (investor) bisa masuk kembali di harga yang menarik. Sedangkan 2 artinya rugi 2% untuk cutloss," paparnya.
Saham yang menjadi rekomendasi Aditya di antaranya, dari sektor properti seperti BSDE, ASRI, SMRA dan PWON. Dari sektor infrastruktur ada WSBP, WTON, WIKA, PTPP dan ADHI, sedangkan dari perbankan direkomendasikan saham BBTN, BBRI dan BBNI.

🌸

Bisnis.com, JAKARTA - Indosurya Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan pada akhir pekan ini berpeluang melanjutkan penguatan dengan rentang pergerakan pada kisaran  5868 - 6123.
William Surya Wijaya, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas menjelaskan pergerakan IHSG pada akhir pekan menujukkan pola konsolidasi yang sedang berusaha digeser ke arah yang lebih baik.
Hal itu dibantu dengan arus capital inflow yang terlihat masih terus terjadi.
Menurutnya, penopang IHSG adalah fundamental perekonomian yang masih cukup kuat terjaga terlihat dari rilis data perekonomian terlansir.
Di samping itu, rilis kinerja emiten pada kuartal ketiga yang sebagian besar sudah terlansir dalam kondisi rata-rata cukup bagus.
"Hari ini IHSG berpotensi menguat," jelasnya dalam riset yang diterima Bisnis.
Rekomendasi saham hari ini:
- KLBF
- BJTM
- TOTL
- GGRM
- AKRA
- INDF
- ICBP
- UNVR
- BBCA
- BBNI
🌸
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinyal window dressing mulai tampak di pertengahan November ini. Hal tersebut ditunjukkan dari beberapa ciri, yang membuat investor bisa mulai membidik langsung saham saham emiten yang paling terdampak.
Head of LOTS Service Lotus Andalan Sekuritas Krishna Dwi Setiawan mengatakan, sinyal window dressing sudah tampak saat ini. Hal tersebut bisa dilihat dari menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai kembali bergerak ke kisaran 6.000 per saham.

Selain itu, bunga obligasi 10 tahun juga mulai turun dan berpotensi berada di bawah 8%, diikuti aksi net buy dari investor asing yang sudah mencapai Rp 8,97 triliun sebulan terakhir di pasar reguler, berdasarkan data RTI, Kamis (22/11).
"Market kita juga sudah membaik, sehingga sudah ada arah arah ke sana (window dressing)," kata Krishna, Kamis (22/11).
Sektor yang terdampak dari aksi tersebut menurut Krishna adalah sektor yang selama ini cenderung lagging seperti perbankan, konstruksi dan properti. "Sekarang gantian, sektor yang tadinya tertekan sekarang sudah mulai rebound," ungkapnya.
Agar bisa memanfaatkan momentum window dressing saat ini, dia menyarankan investor untuk segera membidik saham saham di sektor tersebut. Meskipun menurutnya sudah agak terlambat, namun tiga sektor tersebut diyakini masih memiliki perspektif positif hingga tahun depan.
"Sudah boleh masuk dan saatnya beli. Investor juga sudah harus lebih berani ambil posisi melihat sudah banyak perbaikan yang kita lihat dari beberapa sentimen yang ada," ujarnya.
Rekomendasi dari Lotus Andalan Sekuritas umumnya adalah saham saham milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Untuk sektor perbankan dia merekomendasikan saham BBRI, BMRI dan BBNI, sedangkan dari sektor kostruksi ada WIKA, WSKT, PTPP, ADHI, WTON dan WSBP.
"Kinerja mereka rata rata cukup bagus semua. Sedangkan untuk sektor properti cenderung dari swasta seperti CTRA, BSDE dan SMRA," jelasnya.
Terkait rapat Federal Open Market Committe (FOMC) yang bakal digelar Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) pada pertengahan Desember, menurutnya tidak akan berdampak signifikan pada IHSG. Meskipun diakui, saat itu terjadi IHSG akan mengalami koreksi sementara.
"Mudah mudahan hanya sedikit koreksi, kemudian saham kita bisa rally lagi. Saya masih optimistis akhir tahun IHSG bisa tembus 6.100 di akhir tahun," ujarnya.

🌷


per tgl 22 Nov 2018:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 42,75 poin atau 0,72% ke level 5.990 di akhir perdagangan Kamis (22/11).
Tujuh sektor tercatat menghijau, sedangkan tiga sektor lainnya ditutup memerah.

Sektor-sektor yang tercatat menguat antara lain sektor konstruksi yang naik 1,49%, sektor keuangan yang naik 1,35%, sektor industri dasar yang naik 1,26% dan sektor perkebunan yang naik 1,06%. 
Sedangkan sektor yang melemah adalah sektor pertambangan yang turun 1,58%. Sedangkan sektor perdagangan dan sektor aneka industri masing-masing melemah 0,13%.
Sebanyak 169 saham tercatat naik dan 227 saham tercatat turun. Sementara 112 saham flat.
Total volume transaksi di bursa mencapai 13,16 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 8,47 triliun.
Top gainers LQ45 hari ini:
1. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) (6,5%)
2. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) (6,45%)
3. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) (6,3%)
Top losers LQ45  hari ini:
1. PT Indika Energy Tbk (INDY) (-8,49%)
2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) (-3,1%)
3. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) (-2,99%)
Investor asing mencatatkan pembelian bersih Rp 208,47 miliar di seluruh pasar.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 194,5 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 182,5 miliar dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) Rp 42,2 miliar.
Sedangkan saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI) Rp 88 miliar, PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 47,9 miliar dan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) Rp 46,1 miliar.

🍑
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan sore ini. IHSG naik 42,7 poin atau 0,71% ke level 5.990,81
Menutup perdagangan sore ini, Kamis (22/11/2018), ada 169 saham menguat, 227 saham melemah, dan 112 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp8,4 triliun dari Rp13,1 miliar lembar saham diperdagangkan.
Baca Juga:
Indeks LQ45 naik 11,30 poin atau 1,2% menjadi 956,63, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 4,42 poin atau 0,7% ke 668,03, indeks IDX30 naik 6,60 poin atau 1,3% ke 527,65, dan indeks MNC36 naik 3,61 poin atau 1,1% ke 346,44.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) naik Rp165 atau 24,81% ke Rp830, saham PT Dewata Freightinternational Tbk (DEAL) naik Rp54 atau 15,34% ke Rp406, dan saham PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS) naik Rp60 atau 11,43% ke Rp585.
Baca Juga:
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) turun Rp41 atau 24,70% ke Rp125, saham PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) turun Rp8 atau 13,33% ke Rp52 dan saham PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) turun Rp22 atau 12,50% ke Rp154.
(rhs)

🍉
Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau. Setelah kemarin ditutup merah, IHSG pagi ini berhasil dibuka positif setelah sempat bergerak negatif di pre-opening.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah menjinak ke level Rp 14.574.
Pada perdagangan pre opening, IHSG turun 11,39 poin (0,19%) ke 5.936,66. Indeks LQ45 juga turun 2,84 poin (0,3%) ke 942,490.

Membuka perdagangan, Kamis (22/11/2018), IHSG berbalik hijau. IHSG naik 8,83 poin (0,14%) ke 5.956,88. Indeks LQ45 naik 1,81 poin (0,19%) ke 947,427.

Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG melanjutkan penguatan, naik 9,13 poin (0,15%) ke 5.957,18. Sementara Indeks LQ45 naik 1,21 poin (0,13%) ke 946,523.

Sementara itu, Bursa Amerika Serikat ditutup menguat. Dow Jones ditutup 24.464.69 (-0.00%), NASDAQ ditutup 6,972.25 (+0.92%), S&P 500 ditutup 2,649.93 (+0.30%). Bursa Amerika Serikat ditutup menguat didorong rilis data ekonomi yang tak mampu memenuhi ekspektasi. Klaim tunjangan pengangguran diumumkan sebesar 224.000 lebih tinggi dibanding estimasi sebesar 215.000. 

Selain itu pemesanan barang tahan lama diumumkan sebesar 0.1% MoM dibawah konsensus pertumbuhan sebesar 0.4% MoM. Dengan data seperti ini ada kemungkinan The Fed akan menunda kenaikan suku bunganya. Volume perdagangan Wall Street hari ini lebih rendah dikarenakan sebagian besar pelaku pasar telah cuti untuk merayakan Thanksgiving.

Sedangkan bursa saham Asia mayoritas bergerak negatif pagi ini. Berikut pergerakannya:
Indeks Nikkei 225 turun 0,01% ke 21.506,26
Indeks Hang Seng turun 0,21% ke 25.916,49
Indeks Komposit Shanghai turun 0,27% ke 2.644,46
Indeks Strait Times turun 0,17% ke 3.033,46 (eds/eds)
🌹


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepekan terakhir, investor asing masih mencetak pembelian bersih di seluruh pasar. Tapi, ada saham-saham yang masih mencetak penjualan bersih asing.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menganggap hal yang wajar, jika dalam sepekan terakhir investor asing keluar dari pasar reguler. Ini karena, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menguat (rebound) signifikan dalam empat hari sebelumnya. "Penguatan tersebut, memicu aksi profit taking termasuk dari investor asing," ungkap Valdy kepada Kontan, Rabu (21/11).

Beberapa saham dengan penjualan bersih asing yang masih menguat adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang sahamnya naik 6,44% di harga Rp 1.240 dalam sepekan. Investor asing mencetak net sell di pasar reguler Rp 79,04 miliar.
Disusul PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) yang harganya naik 11,98% ke Rp 1.215 dan membukukan net sell Rp 38,09 miliar dalam sepekan terakhir. Begitu juga dengan saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) yang menguat 3,85% di harga Rp 11.450 dengan catatan net sell di pasar reguler Rp 18,16 miliar dalam sepekan.
Selanjutnya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) yang meskipun asing sudah keluar Rp 5,82 miliar di pasar reguler, sahamnya tetap moderat di harga Rp 3.950 dalam sepekan terakhir. Adapun, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik 6,25% di Rp 2.380 dalam sepekan terakhir diikuti net buy Rp 35,61 miliar.
Valdy menilai, harga saham-saham tersebut justru menguat karena didasari oleh kinerja keuangan terbaru dari emiten-emiten tersebut yang relatif positif. "Sehingga, sebagian besar investor kembali melakukan akumulasi beli, meski sebagian lainnya melakukan profit taking," jelasnya.
Terlepas dari kinerja keuangan terkini, Phintraco Sekuritas menilai beberapa saham yang masih menarik adalah BSDE, PNBN dan BBTN. Menurut Valdy, secara teknikal PNBN berpeluang mengakhiri konsolidasi dengan uji resistance Rp 1.225, untuk melanjutkan tren bullish, dengan target harga di kisaran Rp 1.500-Rp 1.600 untuk enam bulan ke depan.
Sedangkan untuk saham BSDE, secara teknikal tengah membentuk pola head and shoulders sebagai sinyal bullish reversal. "Break Rp 1.250 menjadi validasi sinyal tersebut, dengan target level di Rp1,500 dalam 4-6 bulan," ungkapnya.
Untuk saham BBTN, menurut Valdy prospeknya serupa dengan BSDE, yakni tengah menguji level Rp 2.400 untuk memvalidasi sinyal minor bullish reversal. Selanjutnya, BBTN akan menguji resistance Rp 2.700 sebagai sinyal bullish continuation, dengan target harga di Rp 2.900-3.000 untuk periode 4-6 bulan.
"Untuk saham INKP dan TBIG masih menunggu adanya sinyal reversal, jadi rekomendasinya cenderung wait and see," tandasnya.
🌷

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah ditutup melemah pada Rabu (21/11), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal bakal menguat pada perdagangan Kamis (22/11) hari ini.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, indeks diproyeksi menguat pada perdagangan hari ini, diikuti sentimen kestabilan nilai tukar rupiah. "Kondisi ini bisa membuat sektor properti bangkit melawan tekanan indeks sektor mining," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (21/11).

Ia memperkirakan, hari ini IHSG akan bergerak di kisaran support 5.930 dan resistance di level 6.000. Selain itu, dia menilai secara teknikal, IHSG memiliki strong support 5.900 yang akan dipertahankan.
"Untuk pilihan saham, saya rekomendasikan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)," tandasnya.
🌹


per tgl 21 Nov 2018: 
Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahannya pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (21/11/2018).
IHSG ditutup melemah 0,95% atau 57,24 poin di level 5.948,05, penurunan terbesar sejak berakhir melemah sekitar 1,7% pada 12 November.
Indeks melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari kedua berturut-turut setelah berakhir terkoreksi 0,12% atau 7,05 poin di posisi 6.005,30 pada perdagangan sebelum libur nasional, Senin (20/11).
Pelemahan IHSG mulai berlanjut ketika dibuka melorot 1,05% atau 63,1 poin di posisi 5.942,20 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak negatif di level 5.908 – 5.978,59.
Dari 616 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 131 saham menguat, 273 saham melemah, dan 212 saham stagnan.
Enam dari sembilan sektor menetap di teritori negatif, dipimpin tambang (-5,02%), pertanian (-1,57%), dan finansial (-1,51%). Tiga sektor lainnya mampu mengakhiri pergerakannya di zona hijau, dipimpin sektor properti yang menguat 0,80%.
Sektor tambang memimpin pelemahan sejumlah sektor hari ini saat harga batu bara bertahan di bawah level US$100 per ton.
“Prospek pertumbuhan global yang lebih lesu akibat perang dagang antara AS dan negara-negara termasuk China dapat mengurangi permintaan untuk komoditas, terutama batu bara,” ujar Richard Suherman, Analis Sinarmas Sekuritas, seperti dikutip Bloomberg.
Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif Februari 2019 hanya berakhir rebound tipis 0,05% atau 0,05 poin di level US$98,20 per metrik ton pada Selasa (20/11), setelah melemah selama lima sesi perdagangan beruntun sebelumnya.  
“Pembatasan impor China juga mengurangi permintaan untuk batu bara Indonesia,” tambah Suherman.
Persediaan batu bara China mendekati rekor tertinggi, dengan prospek musim dingin yang lebih ringan dari biasanya sehingga membatasi permintaan energi yang digunakan untuk pemanasan.
Saham emiten perbankan yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing turun 2,56% dan 2,68% menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG hari ini, selain saham PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) yang berakhir melorot 11,78% (lihat tabel).
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tergelincir dari reli penguatannya dan berakhir terdepresiasi 15 poin atau 0,10% di level Rp14.603 per dolar AS, setelah masih mampu ditutup terapresiasi 24 poin di posisi 14.588 per dolar AS pada Senin (19/11.
Reli aksi beli bersih atau net buy oleh investor asing pun terpatahkan pada perdagangan hari ini. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing membukukan aksi jual bersih atau net sell senilai Rp587,04 miliar.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis 27 melanjutkan koreksinya pada hari kedua. Indeks Bisnis 27 ditutup melemah 1,31% atau 7,08 poin di level 533,97, setelah berakhir terkoreksi 0,31% di posisi 541,05 pada Senin (19/11).
Mayoritas indeks saham di Asia terpantau memerah, di antaranya indeks PSEi Filipina (-0,56%) dan indeks FTSE KLCI Malaysia (-0,90%). Adapun indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing berakhir turun 0,60% dan 0,35%, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan ditutup turun 0,29%.
Meski demikian, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China mampu membalik pelemahannya dan berakhir di zona hijau dengan kenaikan 0,21% dan 0,25% masing-masing.
Perubahan positif di bursa saham China didorong rebound saham properti dan kesehatan yang megimbangi penurunan pada energi menyusul berlanjutnya aksi jual di bursa Wall Street dan anjloknya harga minyak mentah.
Namun rebound di pasar saham China mampu memulihkan sebagian pelemahan yang dialami bursa Asia pada perdagangan hari ini, setelah terdampak anjloknya harga minyak mentah sebesar lebih dari 6% baik di New York dan London pada perdagangan Selasa (20/11).
Pasar juga tampak berjaga-jaga untuk kehilangan momentum dalam pertumbuhan ekonomi global saat China menerima pukulan dari tarif perdagangan yang dilancarkan pemerintah Amerika Serikat (AS).
“Pascapertumbuhan kinerja keuangan lebih dari 20% di perusahaan-perusahaan AS, sejumlah investor kecewa dengan tanda-tanda bahwa pertumbuhan akan melambat menjadi satu digit karena efek stimulus yang berkurang,” jelas David Vickers, manajer portofolio senior di Russell Investments, seperti dikutip Reuters.
Saham-saham penekan IHSG:
Kode
(%)
BBRI
-2,56
BMRI
-2,68
UNTR
-7,12
BBCA
-1,20
ADRO
-11,78%
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode
(%)
TPIA
+4,55
BRPT
+6,77
GGRM
+1,50
MPRO
+25,00
PNBN
+4,74%
Sumber: Bloomberg
🍓

Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan IHSG dalam sesi dagang Rabu (21/11) diprediksi mengalami pelemahan.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan hal tersebut terlihat dari pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.
Dia menjelaskan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.973,958 hingga 5.942,620.
Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.036,812 hingga 6.068,328.
Berdasarkan indikator, MACD berada di area positif. Namun demikian, Stochastic dan RSI sudah menunjukkan overbought atau jenuh beli. 
Sementara itu, Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan IHSG diperkirakan melemah dengan support 5.950-6.035. Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya LSIP, WSBP, WTON, CPIN, PTPP, ERAA, MAIN.
Secara teknikal, katanya, IHSG membentuk pola bearish counter attack dengan indikasi pulled back MA200 dan melemah menutup gap up yang terbentuk pada pekan lalu.
Indikator Stochastic bergerak mendekati area overbought dengan momentum bearish reversal dari Indikator RSI. 
Dalam perdagangan kemarin, Senin (19/11), IHSG ditutup melemah 0,12% atau 7,05 poin ke level 6.005,29 bertahan di level psikologis.
Sektor Infrastruktur (-1.42%) diiringi dengan Pertambangan (-0.99%) memimpin pelemahan. Saham TLKM (-2.47%), INKP (-5.46%) dan ADRO (-3.88%) menjadi kontributor utama pelemahan IHSG. Investor cenderung menahan diri menjelang libur nasional pada hari selasa.
Rupiah bergerak menguat 0.16% kelevel Rp14588 per USD sehingga Aksi beli investor asing masih terlihat sebesar Rp600.62 Miliar meskipun IHSG melemah.
🍊
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam beberapa waktu terakhir, investor asing terus mencatatkan aksi beli (net buy). Bahkan, dalam sebulan terakhir, net buy asing mencapai Rp 12, 09 triliun. Beberapa saham bluechip menjadi incaran asing seperti ASIIBBRI, BBCATLKM, dan BMRI.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan jika beberapa sentimen eksternal menjadi faktor diliriknya kembali emerging market oleh investor asing dengan menangnya demokrat dalam pemilu mid term di Amerika Serikat sehingga membuat langkah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menjadi terbatas.

Dengan demikian, Trump tak bisa seenaknya melakukan pemotongan pajak, membatasi belanja infrastruktur, dan lebih ramah kepada musuhnya dalam perang dagang yakni China, sehingga ancaman perang dagang menjadi tak terlalu besar.
Selain itu, suku bunga Amerika Serikat yang juga diklaim sudah normal oleh dua pejabat The Fed menjadi angin segar bagi investor asing untuk masuk ke instrumen saham karena ancaman kenaikan suku bunga tak lagi mengintip.
Menurut Hans, investor asing juga akan terus masuk ke Indonesia. "Apalagi dengan tekanan dollar yang sudah berkurang dan juga yang terburuk di pasar menurut saya sudah terjadi. Saya rasa saat paling baik adalah nanti setelah pemilihan presiden" kata Hans, Senin (19/11).
Saat ini menurut Hans, banyak investor asing memilih saham-saham bluechipyang menyebabkan indeks juga terdorong naik. Oleh karenanya, indeks berpotensi menembus level resistance di 6.000 setelah pengumuman suku bunga The Fed nanti. Apalagi dengan ditambah sentimen windows dressing di pekan kedua Desember yang akan datang.
Selain itu, ia merekomendasikan untuk melakukan pembelian ke saham-saham yang ada di sektor konstruksi. "Apalagi dengan cashflow yang semakin bagus menjelang akhir tahun," tambah Hans. Ia merekomendasikan beli saham WIKAWSKT dan PTPP.
Selain itu, menurutnya investor bisa melakukan akumulasi beli saham bank seperti BMRIBBRI, dan BBNI. Hingga akhir tahun nanti, ia memprediksi indeks akan berada di level 6.100 hingga 6.200.
🍉


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,12% ke level 6.005 pada akhir perdagangan Senin (19/11). 
Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra menyatakan, pelemahan indeks pada hari ini disebabkan karena para pelaku pasar masih bermain dengan timingmembaca fondasi support.

"Saat ini indeks sudah mulai naik cukup tinggi yaitu di atas level 6.000 sehingga koreksi yang terjadi pada hari ini adalah koreksi wajar," ujarnya, Senin (19/11).
Sementara untuk hari Rabu (21/11), Aditya memprediksi IHSG akan kembali menguat.
Pergerakan indeks pada Rabu mendatang akan dibayangi oleh sangat minimnya rilis data makroekonomi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
"Rilis pertumbuhan kredit dan update Brexit serta rupiah pasti akan di perhatikan oleh investor karena tengah minimnya data penting pekan ini," tambahnya.
Aditya memprediksi IHSG akan menguat dengan support di level 5.970 dan resistance di level 6.045.
Sementara itu, analis Panin Sekuritas William Hartanto bilang pelemahan indeks pada hari ini adalah koreksi teknikal untuk menguji level support 6.000 dan biasanya berlangsung selama tiga hari.
Meskipun demikian, William tetap optimistis bahwa indeks akan berbalik arah pada perdagangan Rabu nanti.
"Penguatan IHSG akan dipengaruhi oleh nett buy asing dan pergerakan rupiah," tambahnya.
William memprediksi indeks akan menguat dengan support di level 5.990 dan resistance di level 6.100.
Menurut William, sejumlah saham yang patut dicermati investor untuk tradingpada dua hari mendatang antara lain:
1. Beli saham BBRI dengan target harga di level Rp 4.000 per saham. 
2. Beli saham ASII dengan target harga di level Rp 9.000 per saham.
3. Beli saham ASRI dengan target harga di level Rp 320 per saham.
4. Beli saham CPIN dengan target harga di level Rp 5.750 per saham.

🌸

per tgl 19 Nov 2018: 

JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sore ini ditutup melemah. Meski sempat dibuka menguat, pasar saham Indonesia ditutup turun 7,05 poin atau 0,11% ke 6.005,29.
Menutup perdagangan, Senin (19/11/2018), ada 185 saham menguat, 188 saham melemah, dan 138 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp6,33 triliun dari Rp7,29 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 2,83 poin atau 0,3% menjadi 956,33, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 5,84 poin atau 0,9% ke 670,25, indeks IDX30 turun 6 poin atau 0,9% ke 670,09, dan indeks MNC36 turun 1,07 poin atau 0,3% ke 348,15.
Mayoritas sektor penggerak IHSG melemah dengan sektor infrastruktur memimpin pelemahan hingga 1,4%. Sementara itu sektor properti menguat 0,8%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) naik Rp51 atau 33,77% ke Rp202, saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) naik Rp140 atau 7,61% ke Rp1.980, dan saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) naik Rp100 atau 6,54% ke Rp1.630.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) turun Rp650 atau 5,46% ke Rp11.250, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) turun Rp120 atau 4,71% ke Rp2.430 dan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun Rp140 atau 4,27% ke Rp3.140.
(kmj)
🌸
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup menguat, melanjutkan reli selama empat hari berturut-turut. Kendati demikian, IHSG diperkirakan akan melemah pada perdagangan Senin (19/11).
Jumat (16/11), IHSG ditutup menguat ke 6.012,35 atau naik 0,95%. Penguatan rupiah setelah Bank Indonesia meningkatkan bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 6% menjadi salah satu pendorong. Selain itu, asing pun net buy sebesar Rp 1,65 triliun, net buy tertinggi sejak Januari 2018.
Dennies Christoper Jordan, Analis Artha Sekuritas, mengatakan, IHSG diprediksi melemah. Kendati demikian, pelemahan IHSG cenderung terbatas. Pelemahan IHSG terbatas karena nilai tukar rupiah diprediksi masih bergerak stabil.
Berbeda pendapat, Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada memprediksi IHSG besok masih akan menguat. Hal ini dibarengi dengan sentimen makro dalam negeri dan luar negeri yang masih positif.
Tapi investor perlu mencermati aksi ambil untung. "Tetap cermati sentimen yang ada dan mewaspadai potensi pelemahan kembali," ujar dia.
Reza menganalisa, IHSG hari ini akan bergerak antara support 5.987–5.997 dan resistance 6.045–6.066. Sedangkan Dennies memprediksikan, IHSG hari ini akan bergerak antara support 5.967–5.922 dan level resistance di 6.057–6.102. "Nilai tukar rupiah yang stabil masih akan berperan dalam pergerakan IHSG," prediksi Dennies, Minggu (18/11).

Bisnis.com, JAKARTA - Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. 
Tim analis Sinarmas Sekuritas menyatakan ecara teknikal indeks hari Senin (19/11), IHSG diprediksi bergerak di kisaran 5.982-6.117.
Berikut sentimen penggerak IHSG hari ini
Bursa AS ditutup menguat pada perdagangan Jumat (16/11). Harga batubara turun ke level USD 102.50 per Mt. Crude oil stabil di level USD 57.07 per barrel. Rupiah bergerak menguat terhadap Dollar AS ke level Rp 14.545. 10Yr Government Bonds Yield turun ke level 8.05%.
Dari dalam negeri, pemerintah menerbitkan Paket Kebijakan Ekonomi XVI mengenai kebijakan perluasan fasilitas pengurangan PPh Badan, relaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI), dan pengaturan Devisa Hasil Ekspor (DHE). Dalam relaksasi ini pemerintah membebaskan pengusaha untuk menanam modal di 54 bidang usaha yang sebelumnya berada di DNI.
Dari dalam negeri, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor pertambangan mineral dan batu-bara mencapai Rp 43 triliun hingga akhir tahun nanti. Proyeksi itu melebihi dari target yang ditetapkan tahun ini sebesar Rp 32,1 triliun.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mencatatkan posisi utang luar negeri ULN Indonesia per akhir triwulan III-2018 sebesar US$ 359,8 miliar. Nilai itu berasal dari utang pemerintah dan bank sentral senilai US$ 179,2 miliar, sementara utang swasta termasuk badan usaha milik negara (BUMN) tercatat sebesar US$ 180,6 miliar.
🌹

per tgl 16 Nov 2018:

Bisnis.com, JAKARTA — Reli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut pada perdagangan hari keempat berturut-turut hari ini, Jumat (16/11/2018).
IHSG ditutup menguat 0,95% atau 56,61 poin di level 6.012,35, setelah berakhir menguat 1,66% atau 97,44 poin di posisi 5.955,74 pada Kamis (15/11).
IHSG sebelumnya dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,33% atau 19,37 poin di level 5.975,11. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 5.968,67 – 6.058,82.
Dari 615 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 232 saham menguat, sedangkan 176 saham melemah, dan 207 saham stagnan.
Lima dari sembilan sektor menetap di zona hijau pada perdagangan hari ini, dipimpin sektor industri dasar yang menguat 3,64% dan disusul sektor aneka industri yang naik 1,74%.
Di sisi lain, empat sektor lainnya melemah dan menahan penguatan IHSG lebih lanjut, dipimpin sektor pertanian yang turun 2,26%.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi penopang utama tehadap IHSG setelah ditutup menguat 2,69%, disusul PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang menguat 3,58%.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis 27 juga ditutup menguat 1,26% atau 6,77 poin ke level 542,76, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,47% atau 2,51 poin di posisi 538,50.
Di Asia Tenggara, mayoritas indeks saham terpantau bergerak menguat hari ini, dengan indeks PSEi Filipina menguat 0,88%, indeks FTSE KLCI Malaysia naik 0,95%, indeks FTSE Straits Times Singapura menguat 0,72%, sedangkan indeks SE Thailand melemah 0,21%.
Di wilayah lainnya di Asia, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang melemah masing-masing 0,57% dan 0,57%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan Hang Seng menguat  masing-masing 0,41% dan 0,31%.
Pergerakan bursa saham di Asia cenderung bervariasi hari ini Jumat karena harapan untuk mencairnya ketegangan perdagangan China-AS tertekan oleh hasil mengecewakan dari produsen chip AS, Nvidia Corp, yang menekan sektor teknologi.
Saham Asia telah mulai menguat setelah laporan bahwa AS mungkin membatalkan tarif impor lebih lanjut terhadap China. Namun pasar saham kembali tertekan setelah saham Nvidia melemah.
Perancang dan produsen chip ini memperkirakan penjualan mengecewakan untuk kuartal liburan, menyusul penurunan penjualan chip yang menumpuk di distributor dan pengecer setelah meredanya lonjakan karena pertambangan cryptocurrency.
"Ini dimulai dengan Apple, kemudian Nvidia. Sejak kinerja perusahaan-perusahaan ini mengatur nada untuk industri teknologi dan chip global, saham-saham terkait kemungkinan akan lamban untuk sementara waktu," kata Takatoshi Itoshima, analis di Pictet Asset Management, seperti dikutip Reuters.

Saham-saham pendorong IHSG:
Kode
(%)
BBCA
+2,69
TLKM
+3,58
BBRI
+2,35
SMGR
+6,80

Saham-saham penekan IHSG:
Kode
(%)
HMSP
-1,72
MAYA
-7,903
TAMU
-11,11
UNTR
-0,78
Sumber: Bloomberg

🌹
JAKARTA sindonews - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mendarat di zona hijau pada akhir pekan, Jumat (16/11/2018) dengan bertambah 56,61 alias 0,95% ke level 6.012,35. Ini merupakan pencapaian tertinggi setelah 3 bulan, dimana terakhir kali yaitu 31 Agustus 2018, IHSG ditutup 6.018,46.

Sesi pagi, IHSG dibuka melanjutkan reli dengan naik 19,37 poin atau 0,33% ke level 5.975,11. Jumat ini, indeks diperdagangkan di level 5.968,67-6.058,82.

Sepuluh sektor saham kompak menguat. Grup saham yang naik paling banyak adalah infrastruktur, dengan kenaikan 2,09%, diikuti industri dasar yang naik 1,7%.

Dari 565 saham yang diperdagangkan, 254 menguat, 123 tetap dan 188 tertekan. Nilai transaksi saham Rp9,01 triliun dari 11,31 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing Rp1,65 triliun dengan aksi beli asing Rp4,07 triliun dan aksi jual asing Rp2,42 triliun.

Berbeda dengan pasar saham Indonesia, pasar regional Asia ditutup ketat pada akhir pekan ini, merespons kabar soal gonjang-ganjing kesepakatan Brexit. Melansir dari CNBC, Jumat (16/11), hal ini menambah kekhawatiran investor soal ketidakpastian global disaat masih adanya ketegangan perdagangan Amerika Serikat dengan China.

Sehingga indeks Nikkei 225 Jepang tergelincir 0,57% menjadi 21.680,34 dan Topix lebih rendah 0,59% ke posisi 1.629,30. Kejatuhan bursa Jepang seiring melemahnya saham perusahaan semikonduktor Jepang yang ikut terpukul ketegangan perdagangan.

Australia ASX 200 melemah tipis menjadi 5.730,60, karena mayoritas sektor saham melemah. Namun Kospi Korea Selatan melawan tren dengan naik 0,21% menjadi 2.092,4, begitu pula dengan pasar saham China yang melambung. Shanghai naik 0,41% ke 2.679,11, Shenzhen tambah 0,84% ke 1.410,18 dan Hang Seng Hong Kong naik 0,31% menjadi 26.183,53.
🌷

Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) siang ini parkir di zona hijau. IHSG naik 85 poin ke level 6.041.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah kembali melemah dan berada di level Rp 14.584.

Pada perdagangan pre opening, IHSG naik 19,37 poin (0,33%) ke 5.975,11. Indeks LQ45 juga naik 23 poin (0,73%) ke 932,505.


Membuka perdagangan, Kamis (15/11/2018), IHSG melanjutkan penguatan. IHSG naik 22,89 poin (0,38%) ke 5.978,83. Sedangkan indeks LQ45 naik 33 poin (0,59%) ke 951,86.

Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG masih bergerak positif, naik 50,78 poin (0,87%) ke 5.909,076. Sementara Indeks LQ45 naik 11,767 poin ke 925,910.

Jeda siang, IHSG menembus level 6.041. Indeks LQ45 juga naik ke level 965,180.

Kenaikan suku bunga acuan (BI-7 Days Repo Rate) memberi angin segar bagi pelaku pasar. Saham sektor jasa keuangan juga naik paling tinggi siang ini.

Sementara itu, indeks utama bursa saham AS ditutup menguat inline dengan bursa saham global yang mayoritas ditutup dalam zona hijau. Indeks Dow Jones naik 0.83%, S&P dan Nasdaq terangkat 1.06% dan 1.72%.

Penguatan ini dikarenakan adanya isu yang menyatakan pihak Amerika akan menghentikan tarif lebih lanjut atas impor China. Hal tersebut mendorong asumsi pelaku pasar bahwa pertemuan China dan AS kali ini akan berhasil meredakan perang dagang.

Selain itu, isu tersebut juga didukung oleh pernyataan oleh Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer bahwa tarif atas impor China selanjutnya masih akan ditahan.


Sedangkan bursa saham Asia mayoritas bergerak positif siang ini. Berikut pergerakannya:
  • Indeks Nikkei 225 turun 0,02% ke 21.798,850
  • Indeks Hang Seng naik 0,33% ke 26.190,330
  • Indeks Komposit Shanghai naik 0,71% ke 2.687,040
  • Indeks Strait Times turun 0,90% ke 3.082,220
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.975 ke Rp 79.025, Semen Indonesia) naik 700 ke Rp 11.000, Unilever Indonesia (UNVR) naik Rp 650 ke Rp 41.750, dan Super Energy (SURE) naik Rp 580 ke Rp 2.930.

Dan saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya Pelayaran Tamarin (TAMU) turun Rp 200 ke Rp 2.500, Argha Karya (AKPI) turun 170 ke Rp 730, Yana Prima (YPAS) turun 165 ke Rp 525 dan Asuransi Tugu (TUGU) turun Rp 150 ke Rp 3.170.
(ara/eds)
🍓

Bisnis.com, JAKARTA - Indosurya Sekuritas memproyeksikan IHSG akan kembali bergerak menguat dengan pergerakan di level 5.812 - 6.008.  
Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan IHSG masih memiliki potensi untuk mengalami kenaikan lanjutan untuk rentang jangka menengah ke panjang.
Sedangkan dalam rentang jangka pendek IHSG telah berada dalam pola uptrend, dikarenakan support terlihat terjaga dengan baik.
Dia mengatakan potensi kenaikan juga masih terbuka cukup lebar mengingat capital inflow yang terus terjadi ditopang oleh sisi fundamental perekonomian yang kuat.
Berikut rekomendasi saham hari ini
- TLKM
- CTRA
- HMSP
- BBNI
- BBCA
- BJTM
- WIKA
- PWON
- SMRA
🍀
Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melaju di zona positif pada perdagangan saham Jumat (16/11/2018) ini. Gerak IHSG berpotensi menguat dengan diperdagangkan pada level 5.900-6.000.
Diramal bakal menembus ke level 6.000, naikknya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7 days repo rate 25 basis poin (bps) ke level 6 persen dinilai menjadi angin segar bagi IHSG.
"Selain itu juga akan membungkam sentimen negatif melebarnya defisit neraca perdagangan Indonesia yang defisit USD 1,82 Miliar," ucap Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi di Jakarta.
Di sisi lain, ini merupakan upaya BI untuk menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang aman, yakni hingga target 2,5 persen dari pertumbuhan ekonomi atau GDP pada tahub tahun depan.
Sementara itu, Analis Indosurya Sekuritas William Suryawijaya memaparkan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, peluang kenaikkan lanjutan bagi IHSG masih cukup signifikan. Menurutnya, IHSG berpeluang bergerak ke zona hijau dengan diperdagangkan di kisaran 5.812-6.002.
"Pada perdagangan hari ini, IHSG telah berada dalam pola uptrend, dikarenakan support terlihat terjaga dengan baik," jelasnya.

Untuk saham rekomendasi dari Lanjar pun terbilang cukup bervariatif pada hari ini. Itu antara lain seperti PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), serta PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS).
Sementara itu, William menyarankan untuk mengoleksi saham-saham berkapitalisasi besar seperti halnya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan juga PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP).

🍐
per tgl 15 Nov 2018:

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap perkasa sampai akhir perdagangan Kamis (15/11), kendati data defisit neraca dagang melampaui ekspektasi pasar. 
IHSG pada pukul 16:00 ditutup dengan penguatan 97,44 poin atau 1,66% menjadi 5.955,74. 

Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini mengumumkan, neraca dagang Indonesia bulan Oktober defisit US$ 1,82 miliar. Sementara sejumlah ekonom memperkirakan, defisit hanya US$ 300 juta - US$ 600 juta. Namun, ekspor Oktober tumbuh mencapai US$ 15,80 miliar, meningkat 5,87% year on year.
Hari ini, sembilan dari sepuluh sektor menopang penguatan IHSG. Sektor aneka industri melaju 3,72%, diikuti sektor infrastruktur yang naik 2,78%. Satu-satunya sektor yang turun adalah pertambangan, dengan pelemahan 0,21%. 
Saham LQ45 yang mencatat kenaikan terbesar antara lain:
- PT PP Tbk (PTPP) naik 7,89% menjadi Rp 1.505 per saham
- PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik 6,19% menjadi Rp 1.200 per saham
- PT Waskita Karya Tbk (WSKT) naik 5,63% menjadi Rp 1.500 per saham.
Sedangkan saham LQ45 yang turun antara lain:
- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang turun menjadi Rp 4.700 per saham
- PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) melemah 1,92% menjadi Rp 11.475
- PT Indika Energy Tbk (INDY) tuurn 1,53% menjadi Rp 2.580 per saham.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi mengatakan, penguatan IHSG dipengaruhi dua faktor. Pertama, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Kedua, banyaknya dana investor asing.
Bank Indonesia juga meningkatkan bunga 25 basis poin menjadi 6%. Selama setahun ini, BI dalam tren menaikkan bunga untuk memperkuat daya tarik aset keuangan domestik, dan ujungnya menjaga defisit transaksi berjalan (CAD). Rupiah memang menguat hari ini. Di pasar spot, rupiah pada pukul 16:00 WIB diperdagangkan Rp 14.665 per dollar AS. Rupiah menguat untuk hari keempat. 
Sedangkan investor asing memborong saham domestik. Nilai pembelian bersih atau net buy mencapai Rp 1,01 triliun di pasar reguler, dan di pasar keseluruhan net buy Rp 1,37 triliun.
Hari ini, volume perdagangan mencapai 11,44 miliar. Dengan nilai transaksi Rp 8,31 triliun. 
🌷

JAKARTA ID- Didorong aksi beli investor asing, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis sore ditutup melanjutkan penguatannya sebesar 97,43 poin atau 1,66% menjadi 5.955,73. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 20,44 poin atau 2,21% menjadi 946,23.

President Research Department, Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan investor asing yang kembali melakukan aksi beli membuat pergerakan IHSG terus melanjutkan penguatannya.

"Aliran dana asing masuk ke pasar saham cukup kuat menopang pergerakan IHSG," katanya seperti dilansir Antara.

Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan beli bersih atau foreign net buy sebesar Rp1,02 triliun pada Kamis ini (15/11).

Menurut dia, dana asing yang masuk ke pasar saham itu tidak lepas dari fundamental perekonomian yang kuat, sehingga investor asing yakin menempatkan dananya di Indonesia, dalam hal ini pasar saham.

"Di tengah situasi itu, IHSG masih memiliki potensi untuk mengalami kenaikan lanjutan untuk rentang jangka menengah ke panjang," katanya.

Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham pada hari ini (15/11) sebanyak 424.165 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,44 miliar lembar saham senilai Rp8,56 triliun. Sebanyak 226 saham naik, 152 saham menurun, dan 135 saham tidak bergerak nilainya.

Adapun di bursa regional, di antaranya indeks Nikkei melemah 42,86 poin (0,20%) ke 21.803,61, indeks Hang Seng menguat 448,91 poin (1,75%) ke 26.103,34, dan indeks Strait Times menguat 11,34 poin (0,37%) ke posisi 3.054,53. (gor)

🍊

Bisnis.com, JAKARTA- Indosurya Sekuritas mengestimasi sejumlah rilis data ekonomi yang akan dilaporkan akan menjadi sentimen positif penopang IHSG.
Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan pergerakan indeks diprediksi bergerak di level 5.740 - 5.988.
Dia menjelaskan IHSG ditengah penantian rilis data perekonomian tentang neraca perdagangan dan suku bunga acuan terlihat akan bergerak cukup kuat.
Selain itu, katanya, rilis data diperkirakan akan cukup stabil dan belum akan terdapat perubahan suku bunga acuan sehingga dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG.
"Kami perkirakan hari ini IHSG berpotensi menguat," demikian menurut risetnya.
Simak 8 saham rekomendasi hari ini
- ASII
- PWON
- ASRI
- TOTL
- SCMA
- SMCB
- WTON
- WSBP
🌷
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IHSG hari ini (15 November 2018) diprediksi naik oleh sembilan dari 10 analis yang disurvei Harian KONTAN. Seorang analis yang lain memprediksi IHSG hari ini akan turun.
Rabu (14/11) Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil bertahan di zona hijau, meski tipis. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cuma naik 23,09 poin (0,4%), sebelum hinggap di angka indeks 5.858,20.

Dalam kurun 20 hari perdagangan terakhir, IHSG mengalami 13 kali kenaikan dan 7 kali penurunan. Secara total, dalam kurun waktu tersebut IHSG berkurang 13,05 poin (0,22%).
Bagaimana kira-kira IHSG akan begerak hari ini? Berikut prediksi 10 analis yang dimuat dalam Harian KONTAN edisi 15 November 2018:
Prediksi IHSG 10 Analis (15 November 2018)
AnalisInstitusiNaikTurunSup.Res.
William HartantoPanin Sekuritasv5.8005.920
M. Nafan AjiBinaartha Sekuritasv5.8245.914
Kiswoyo Adi JoeNarada Asset Man.v5.8006.000
William Surya WijayaIndosurya Bersinarv5.7405.988
Kevin JuidoParamitra Alfa Sek.v5.7805.900
Achmad YakiBCA Sekuritasv5.7895.900
Aditya Perdana PutraSemesta Indovestv5.8205.900
Dennies ChristoperArtha Sekuritasv5.8235.913
Hans KweeInvesta Saran Mandiriv5.7475.884
Valdy KurniawanPhintraco Sekuritasv5.7755.900
Median5.7905.922
Disclaimer: Prediksi 10 analis disajikan berdasarkan kondisi pasar saham pada saat prediksi ini dibuat. KONTAN dan para analis tidak bertanggungjawab atas segala risiko yang timbul akibat penggunaan prediksi ini.

Bisnis.com, JAKARTA - Reliance Sekuritas meproyeksikan gerak IHSG cenderung tertahan setelah reli selama tjga sesi beruntun.
Kepala Riset Lanjar Nafi mengatakan IHSG akan bergerak cenderung tertahan pada area resistance dengan support resistance 5.837-5.900.
Saham-saham yang dapat mulai dicermati diantarnya WSKT, HMSP, SRIL, TKIM, INKP, ADRO, PGAS, LSIP, MAIN.
Dia mengatakan secara teknikal IHSG menguji kembali level psikologis 5.900 setelah kuat di atas MA50 (5.837).
Indikasi bergerak tertahan melihat pola pergerakan terkahir yang seakan pulled back pada level resistance. Indikator Stochstic berindikasi golden-cross dengan momentum RSI yang melanjutkan pergerakan reversal momentumnya.
Dalam perdagangan kemarin, IHSG menguat 0,39% atau 23,09 poin ke level 5.858,29 dengan saham-saham sektor industri dasar (+3.63%) mengalami penguatan karena optimisme investor pada saham TKIM (+10.54%) yang masuk pada daftar indeks MSCI Global.
Meskipun demikian pergerakan IHSG sejak mulainya sesi ke-2 bergerak cenderung melemah setelah sempat hampir menguat sepersen disesi pertama. Adapun saham-saham sektor pertanian (-2.26%) menjadi pemimpin pelemahan seiring pelemahan harga CPO yang mencetak level terendah lebih dari 3 tahun hingga dibawah level psikologis 2000 ringgit permton karena faktor negatif makro dan melubernya supply di Malaysia sebagai produsen terbesar CPO. Data penjualan mobil meningkat di Oktober 2018 dengan market share ASII (+2.19%) naik menjadi 56% dari 53%.
Investor asing tercatat net buy 530.78 Miliar rupiah dengan rupiah yang menguat 0.12% kelevel Rp14787 per USD. Obligasi 10th naik dengan yield turun 4.4bps kelevel 8.13%.
🌽
Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing mencatatkan aksi beli bersih pada perdagangan hari ini, Rabu (14/11/2018), di saat IHSG melanjutkan penguatannya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi beli bersih atau net buy senilai sekitar Rp530,77 miliar, mengakhiri jual bersih selama tiga hari berturut-turut.
Investor asing membukukan aksi beli sekitar 824,17 juta lembar saham senilai Rp2,93 triliun. Adapun aksi jual investor asing tercatat 1 miliar lembar saham senilai sekitar Rp2,40 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai Rp8,62 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 10,33 miliar lembar saham.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,4% atau 23,09 poin di level 5.858,29, setelah berakhir menguat 1,01% atau 58,14 poin di posisi 5.835,20 pada Selasa (13/11/2018).
IHSG sebelumnya dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,39% atau 22,52 poin di level 5.857,72 Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 5.851,79 – 5.896,80.
Dari 615 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 190 saham menguat, sedangkan 196 saham melemah, dan 229 saham stagnan.
Lima dari sembilan sektor menetap di zona hijau pada perdagangan hari ini, dipimpin sektor industri dasar yang menguat 3,64% dan disusul sektor aneka industri yang naik 1,74%.
Di sisi lain, empat sektor lainnya melemah dan menahan penguatan IHSG lebih lanjut, dipimpin sektor pertanian yang turun 2,26%.
Berikut ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
14 November
Rp530,77 miliar
Net buy
13 November
Rp158,38 miliar
Net sell
12 November
Rp17,68 miliar
Net sell
9 November
Rp42,93 miliar
Net sell
8 November
Rp1,1 triliun
Net buy
7 November
Rp738,04 miliar
Net buy
6 November
Rp1,06 triliun
Net buy
5 November
Rp922,53 miliar
Net buy
2 November
Rp1,16 triliun
Net buy
1 November
Rp1,17 triliun
Net buy
 SumberBursa Efek Indonesia, 2018

per tgl 14 Nov 2018: 
Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau. IHSG menguat seharian dan berhasil parkir di 5.858,29. 

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah berada di level Rp 14.775.

Pada perdagangan pre opening, IHSG naik 22,52 poin (0,39%) ke 5.857,721. Indeks LQ45 juga naik 5,6 poin (0,62%) ke 925,578.

Membuka perdagangan, Rabu (14/11/2018), IHSG melanjutkan penguatan. IHSG naik tipis 27,39 poin (0,47%) ke 5.862,59. Sedangkan indeks LQ45 naik 6,07 poin (0,66%) ke 926,220.

Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG masih bergerak positif, naik 25,163 poin (0,43%) ke 5.860,36.

Pada sesi I, IHSG naik 51,55 poin (0,88%) ke 5.886,755. Sementara indeks LQ45 naik 12,385 poin (1,35%) ke 932.526.

Pada penutupan perdagangan sore ini, IHSG menguat 23,09 poin (0,39%) ke 5.858,29. Sedangkan LQ45 juga naik 5,64 poin (0,61%) ke 925,790.


Penguatan IHSG diwarnai oleh 190 saham yang menguat, 196 saham turun dan 113 saham tak berubah. Transaksi saham diperdagangkan sebanyak 401.454 kali dengan total transaksi Rp 8,6 triliun.

Sementara itu, Bursa saham US ditutup menurun walaupun menguat setelah dibuka melemah tajam. Peningkatan terjadi setelah Penasehat Ekonomi White House Larry Kudlow menyampaikan bahwa US dan China akan berdialog mengenai perdagangan. 

Investor masih terus memantau perkembangan perang dagang US - China dan juga harga minyak yang terus mengalami penurunan. Pasar Asia dibuka bercampur, masih mendapat dorongan sentimen dari US - China dan harga minyak. Saat ini indek Nikkei Jepang masih mengalami penguatan.

Sedangkan bursa saham Asia bergerak variatif sore ini. Berikut pergerakannya:
  • Indeks Nikkei 225 naik 0,16% ke 21.846,48
  • Indeks Hang Seng turun 0,54% ke 25.654,43
  • Indeks Komposit Shanghai turun 0,85% ke 2.632
  • Indeks Strait Times turun 0,34% ke 3.043,19
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk jajaran top gainers di antaranya adalah Inti Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) naik Rp 1.175 ke Rp 12.325, saham Indocement (INTP) naik Rp 1.125 ke Rp 18.775, saham Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 850 ke Rp 10.000, saham Indah Kiat (INKP) naik Rp 675 ke Rp 11.700.

Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah Gowa Makassar (GMTD) turun Rp 3.175 jadi Rp 12.725, saham Inti Bangun Sejahtera (IBST) turun RP 1.800 ke Rp 8.000, saham Duta Pertiwi (DUTI) turun Rp 1.070 ke Rp 4.280 dan saham Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 925 ke Rp 22.575. (eds/fdl)
🌷


per tgl 13 Nov 2018: 


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melaju hingga akhir perdagangan sesi I. Selasa (13/11) pukul 12.00 WIB, IHSG menguat 40 poin atau 0,69% ke level 5.817,09.
Volume transaksi bursa mencapai 4,73 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,22 triliun. Kenaikan harga terjadi pada 151 saham. Masih ada 182 saham yang bergerak turun. Sedangkan 134 saham flat.

Delapan sektor turut menopang kenaikan IHSG hingga siang ini. Sektor aneka industri mencetak kenaikan 2,06%. Sektor manufaktur menguat 1,45%. Sedangkan sektor barang konsumer naik 1,40%. Sektor industri dasar menanjak 1,15%.
Dua sektor masih melemah, yakni sektor perkebunan 0,72% dan sektor konstruksi 0,11%.
Berikut top gainers pada indeks LQ45:
  • PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) 4,49%
  • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) 3,77%
  • PT United Tractors Tbk (UNTR) 3,55%
Top losers LQ45 terdiri dari:
  • PT XL Axiata Tbk (EXCL) -4,11%
  • PT Jasa Marga Tbk (JSMR) -2,29%
  • PT Elnusa Tbk (ELSA) -2,21%
Investor asing mencetak pembelian bersih Rp 56,96 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan net buy asing terbesar adalah UNTR Rp 55,6 miliar, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 22,5 miliar, dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) Rp 19,1 miliar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 36 miliar, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Rp 29,4 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 26 miliar.
🍁

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan tersungkur di zona negatif pada perdagangan saham Selasa (13/11/2018). IHSG berpotensi melemah dengan diperdagangkan di kisaran level 5.843-5.920.
Fund Manager Valbury Sekuritas Suryo Narpati menjelaskan, sentimen domestik kali ini membayangi IHSG untuk tertekan. Itu ditunjukan dengan naikknya defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) RI yang menyentuh 3,37 persen pada kuartal III 2018.
Sedangkan sentimen dari eksternal, lanjut dia, pernyataan kontroversi Presiden AS Donald Trump soal perang dagang masih menjadi angin ketidakpastian yang membawa dampak khusus bagi para pelaku atau investor di pasar modal.
"Secara tren IHSG dominan akan melemah pada perdagangan hari ini dalam rentang supportdan resistance di level 5.843-5.920," ujarnya di Jakarta.
Senada dengan Suryo, dua analis pasar modal yaitu Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dan Analis Binartha Parama Sekuritas Nafan Aji memperkirakan IHSG bakal bertengger di zona merah pada hari ini. Mereka menyebutkan IHSG bergerak dalam rentang 5.700-5.919.
Di sisi lain, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus memaparkan, peluang IHSG untuk tertekan memberikan dampak buruk bagi pasar obligasi. Menurutnya, penurunan IHSG secara langsung menurunkan gairah untuk pasar surat utang.
Selain itu, kata dia, melebarnya CAD sebesar diatas 3 persen itu membuat penguatan obligasi menjadi tertahan. Adapun hal itu diperburuk dengan naikknya imbal hasil US Treasury yang membatasi ruang penguatan bagi pasar obligasi.
Nico pun memperkirakan, sentimen ke depan masih akan dominan diwarnai oleh eksternal. "Badai berikutnya mungkin akan datang dari Italia yang masih belum memperlihatkan tanda-tanda akan merevisi rencana anggaran belanjanya," papar dia.

🌽
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (13/11), diproyeksi berpeluang mengalami teknikal rebound. Ini terjadi, lantaran indeks dianggap sudah menyentuh masa jenuh koreksi dalam beberapa hari terakhir.
Berdasarkan RTI, indeks Senin (12/11) kembali ditutup anjlok sebanyak 1,65% di level 5.777,05. Pelemahan tersebut, diikuti aksi net sell dari investor asing di seluruh market sebanyak Rp 17,66 miliar. "Sentimen IHSG besok, diprediksi akan menguji level support berikutnya pada 5.750," kata Analis Panin Sekuritas William Hartanto kepada Kontan.co.id, Senin (12/11).

Menurutnya, pada perdagangan Selasa (13/11) indeks akan mengalami rebound setelah menyentuh level support tersebut. Apalagi, melihat penurunan IHSG sendiri dirasa sudah cukup dalam dan tidak sebanding dengan aksi net sell yang terjadi. "Sehingga, besok akan terjadi technical rebound dan IHSG memasuki masa jenuh jual," ungkapnya.
Dengan begitu, William memprediksi indeks perdagangan besok akan berada pada kisaran support 5.750 dan resistance 5.800. Adapun saham yang direkomendasikan besok di antaranya saham PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK).
🍀

per tgl 12 Nov 2018:

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir memerah pada perdagangan di awal pekan ini. Seluruh sektor saham melemah sehingga menekan indeks bursa.
Pada penutupan perdagangan saham, senin (12/11/2018), IHSG melemah 97,10 poin atau 1,65 persen ke posisi 5.777,06. Sementara indeks saham LQ45 merosot 23,37 persen ke posisi 907,63. Sebagian besar indeks saham acuan kompak melemah dan hanya indeks acuan DBX yang mampu menghijau.
Sebanyak 267 saham melemah sehingga menekan IHSG ke zona merah. Selain itu 122 saham menghijau dan 120 saham diam di tempat. Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.884,08 dan terendah 5.777,05.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 310.365 dengan volume perdagangan saham 6,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,3 triliun.
Investor asing jual saham Rp 141 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.830.
Seluruh sektor saham melemah. Pelemahan terbesar dibukukan oleh sektor barang aneka industri yang turun 3,16 persen. Sementara sektor saham barang konsumsi merosot 2,50 persen dan sektor saham manufaktur melemah 2,25 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham DIGI naik 25 persen ke posisi Rp 1.750 per saham, saham SOSS melonjak 25 persen ke posisi Rp 1.000 per saham dan saham TCPI mendaki 19,84 persen ke posisi Rp 7.550 per saham.
Selain itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham PSDN merosot 15,24 persen ke posisi Rp 178 per saham, saham KBLV tergelincir 11,06 persen ke posisi Rp 402 per saham, dan saham LPPF melemah 9,76 persen ke posisi Rp 4.760 per saham.
🍄
Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing kembali membukukan aksi jual bersih di hari perdagangan kedua berturut-turut, Senin (12/11/2018), di saat IHSG melanjutkan pelemahan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi jual bersih atau net sell senilai sekitar Rp17,68 miliar.
Investor asing membukukan aksi beli sekitar 651,50 juta lembar saham senilai Rp2,18 triliun. Adapun aksi jual investor asing tercatat 770,09 juta lembar saham senilai sekitar Rp2,19 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai Rp6,77 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 6,99 miliar lembar saham.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,65% atau 97,1 poin di level 5.777,05, setelah berakhir melemah 1,72% atau 102,65 poin di posisi 5.874,15 pada Jumat (9/11).
IHSG terus melemah sejak dibuka di zona merah dengan penurunan 0,14% atau 8,41 poin di level 5.865,74 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 5.777,05 – 5.884,08.
Dari 615 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 122 saham menguat, 267 saham melemah, dan 226 saham stagnan.
Seluruh sembilan sektor menetap di teritori negatif, dipimpin sektor aneka industry yang melemah 3,16% dan sector konsumer yang turun 2,5%.
Berikut ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
12 November
Rp17,68 miliar
Net sell
9 November
Rp42,93 miliar
Net sell
8 November
Rp1,1 triliun
Net buy
7 November
Rp738,04 miliar
Net buy
6 November
Rp1,06 triliun
Net buy
5 November
Rp922,53 miliar
Net buy
2 November
Rp1,16 triliun
Net buy
1 November
Rp1,17 triliun
Net buy
31 Oktober
Rp1,52 triliun
Net buy
30 Oktober
Rp599,18 miliar
Net buy
 SumberBursa Efek Indonesia, 2018
🍀
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif antara zona positif dan negatif pada awal perdagangan hari ini, Senin (12/11/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG naik 0,12% atau 6,90 poin ke level 5.881,06 pada pukul 09.26 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,14% atau 8,41 poin di level 5.865,74.
Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 5.852,09 – 5.884,08. Adapun pada perdagangan Jumat (9/11), IHSG tergelincir ke zona merah dan merosot 1,72% atau 102,65 poin di posisi 5.874,15, mematahkan reli selama delapan hari berturut-turut sebelumnya.
Empat dari sembilan indeks sektoral IHSG pagi ini bergerak di zona hijau dengan support utama sektor konsumer (+1,06%) dan tambang (+0,50%). Adapun sektor aneka industri yang melemah 0,73% memimpin koreksi di antara lima sektor.
Sebanyak 127 saham menguat, 113 saham melemah, dan 375 saham stagnan dari 615 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada pukul 09.27 WIB.
Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Transcoal Pacific Tbk. (TCPI) yang masing-masing naik 1,18% dan 11,11% menjadi pendorong utama pergerakan IHSG di zona hijau pada pukul 09.27 WIB.
Pola pergerakan IHSG diprediksi masih berada dalam rentang konsolidasi wajar ditengah minimnya sentimen positif yang beredar.
Vice President Research Department Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menjelaskan tekanan masih akan terlihat pada pergerakan harga komoditas terutama minyak. Hal ini tentunya akan memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG
Selain itu, fundamental perekonomian yang kuat dimana terlihat CADEV mulai mengalami peningkatan akan cukup membantu meningkatkan tingkat kepercayaan investor luar.
“Dengan demikian hari ini IHSG berpotensi menguat di level 5.821 - 6.088," tulisnya dalam riset.
Di sisi lain, tim analis Oso Sekuritas memprediksi IHSG akan kembali melemah terbatas dengan pergerakan di kisaran 5.835, - 5.906 pada perdagangan hari ini.
Pada perdagangan akhir pekan kemarin (9/11), IHSG ditutup melemah sebesar 1,72% ke level 5.874,15. IHSG ditutup bearish indikator Stochastic berpotensi dead cross, MACD histogram mash bergerak turun dengan volume turun.
Beberapa sentimen negatif yang menyebabkan IHSG terkoreksi di antaranya rupiah yang kembali melemah terhadap dolar AS.. Hal ini dikarenakan keputusan bank sentral AS, Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga acuannya pada Desember 2018.
Sentimen lain adalah rilis data defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang melebar. CAD pada kuartal III/2018 tercatat sebesar 3,37% terhadap PDB atau senilai US$8,8 miliar, melebar dari kuartal II/2018 sebelumnya. Pelaku pasar asing membukukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 42 miliar.
Berbanding terbalik dengan IHSG, indeks Bisnis 27 turun tipis 0,03% atau 0,14 poin ke level 524,88 pada pukul 09.27 WIB, setelah berakhir anjlok 2,26% atau 12,15 poin di posisi 525,02 pada Jumat (9/11).
Indeks saham lainnya di kawasan Asia mayoritas terkoreksi pagi ini, di antaranya indeks FTSE Straits Times Singapura (-0,03%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,20%), dan indeks PSEi Filipina (-0,47%).
Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing turun 0,11% dan 0,01% dan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,29%. Sebaliknya, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing naik 0,33% dan 0,26% pada pukul 09.12 WIB. 
Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan (Pkl. 09.27 WIB):
HMSP
+1,18%
TCPI
+11,11%
UNVR
+0,68%
GGRM
+1,23%
Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:
BBNI
-3,13%
ASII
-0,92%
UNTR
-1,93%
BMRI
-0,69%
Sumber: Bloomberg
🌸

Bisnis.com, JAKARTA - Sinarmas Sekuritas memproyeksikan IHSG bergerak melemah melanjutkan penurunan di akhir pekan kemarin.
Tim analis Sinarmas Sekuritas menyebutkan secara teknikal indeks hari Senin (12/11), IHSG diprediksi bergerak di kisaran 5.815-5.920.
Adapun sentimen penggerak IHSG hari ini adalah sebagai berikut
Bursa AS ditutup melemah pada perdagangan Jumat (09/11). Harga batubara stabil di level USD 105.90 per Mt. Crude oil stabil di level USD 60.77 per barrel. Rupiah bergerak melemah terhadap Dollar AS ke level Rp 14.678. 10Yr Government Bonds Yield turun ke level 8.14%.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia merilis data Current Account Deficit (CAD) kuartal-2018 sebesar 3,37% terhadap GDP.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi lindung nilai atau domestic on-delivery forward (DNDF) yang diberlakukan sejak 1 November 2018 mulai diminati oleh perbankan, korporasi, dan investor luar negeri dengan volume transaksi hedging saat ini mencapai US$ 115 juta.
Sehubungan dengan emiten, Indo Tambangraya Megah (ITMG) mencatatkan penjualan USD 1,4 miliar (+21,6% YoY) hingga akhir kuartal-III 2018, laba bersih tercatat sebesar USD 197 juta (+14,5% YoY). Hasil tersebut sejalan dengan ekpektasi kami dan konsensus.
🌷
Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan IHSG dalam perdagangan awal pekan ini diprediksi masih merah menyusul masih minimnya sentimen positif, termasuk bearishnya harga minyak.
Binaartha Sekuritas memproyeksikan IHSG akan kembali bergerak di zona merah pascaditutup melemah dalam perdagangan akhir pekan kemarin.
Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan hal itu terlihat dari terlihat pola long black opening marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, menurutnya support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.843,483 hingga 5.812,813.
Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5.920,429 hingga 5.966,705. Berdasarkan indikator, MACD masih berada di area positif.
Sementara itu, Stochastic dan RSI sudah berada di area netral.
Reliance Sekuritas memperkirakan pada awal pekan IHSG akan bergerak cenderung mencoba menguat bertahan pada area MA50 jangka pendek dengan support resistance 5.820-5.900.
Adapun saham-saham yang masih dapat dicermati yakni AKRA, KLBF, PGAS, INKP, AALI, MAIN.
Kepala Riset Lanjar Nafi mengatakan IHSG bergerak mengkonfirmasi pola northern star secara teknikal. Indikator Stochastic dead-cross pada area overbought dengan potensi menguji level support MA50 dan MA20 sebelum mengkonfirmasi kembali pada trend pelemahan sebelumnya dengan trend line dikisaran level 5.840.
🌹

JAKARTA ID- Terimbas pergerakan bursa saham eksternal, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat sore ditutup melemah sebesar 102,65 poin atau 1,72% menjadi 5.874,15.

Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 24,35 poin atau 2,55% menjadi 931,01.

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada seperti dilansir Antara mengatakan, pelemahan bursa saham eksternal berimbas negatif pada IHSG.

"Tekanan datang dari hasil pertemuan the Federal Reserve yang memberi sinyal rencana normalisasi pada bulan Desember akan dieksekusi. Situasi itu menahan laju bursa saham dunia, termasuk rupiah," katanya.

Dari dalam negeri, lanjut dia, defisit transaksi berjalan pada triwulan III 2018 yang meningkat turut mempengaruhi kepercayaan investor terhadap pasar keuangan nasional.

Bank Indonesia menctat, defisit transaksi berjalan pada triwulan III 2018 tercatat sebesar US$ 8,8 miliar (3,37% PDB), lebih tinggi dibandingkan dengan defisit triwulan sebelumnya sebesar US$ 8,0 miliar.

Dengan perkembangan tersebut, secara kumulatif defisit neraca transaksi berjalan hingga triwulan III 2018 tercatat 2,86% PDB sehingga masih berada dalam batas aman.

Selain itu, Reza Priyambada menambahkan rencana BEI akan menggunakan metode free float adjusted index dalam menentukan bobot terhadap indeks turut memicu investor melepas saham yang memiliki jumlah saham beredar kecil.

Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham pada hari ini (9/11) sebanyak 362.280 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,39 miliar lembar saham senilai Rp8,16 triliun. Sebanyak 116 saham naik, 275 saham menurun, dan 102 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei melemah 236,67 poin (1,05%) ke 22.250,25, indeks Hang Seng melemah 625,80 poin (2,39%%) ke 25.601,92, dan indeks Strait Times melemah 15,27 poin (0,49%) ke posisi 3.077,97. (gor)

🍋

per tgl 09 Nov 2018: 
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyusul koreksi merata bursa Asia pada perdagangan terakhir pekan ini. Jumat (9/11) pukul 9.07 WIB, IHSG turun 1,09% atau 65 poin ke level 5.910,96. IHSG telah menguat delapan hari perdagangan berturut-turut hingga kemarin.
Seluruh sektor melemah, dengan koreksi terbesar pada sektor barang konsumer sebesar 2,52%. Sektor manufaktur tergerus 1,69%. Sektor infrastruktur melemah 1,24% dan sektor industri dasar turun 1%.

Penurunan harga terjadi pada 150 saham. Tapi, masih ada 64 saham yang naik dan 98 saham bergerak mendatar.
Top losers LQ45 pagi ini terdiri dari:
  • PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) -4,22%
  • PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) -2,96%
  • PT Adhi Karya Tbk (ADHI) -2,93%
Hanya empat saham penghuni LQ45 yang masih menguat pagi ini. Keempat saham ini adalah:
  • PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) 0,96%
  • PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) 0,56%
  • PT United Tractors Tbk (UNTR) 0,43%
  • PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) 0,32%
Investor asing masih mencatat pembelian bersih Rp 42,06 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 21,2 miliar, UNTR Rp 10,3 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 5,6 miliar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 13,3 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 3,1 miliar, dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp 1,3 miliar.
🌹

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca transaksi berjalan diproyeksi masih akan mencatatkan defisit sepanjang periode kuartal-III 2018.
Bahkan, Bank Indonesia dan ekonom memperkirakan defisit transaksi berjalan (CAD) akan melebar ke atas 3% dari produk domestik bruto (PDB) pada pengumumannya, Jumat (9/11). Lantas, penguatan rupiah yang berjalan sepanjang pekan ini pun rentan buyar.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri, menilai, data kuartal ketiga yang dirilis besok akan kembali menekan kurs rupiah. "Proyeksinya CAD melebar menjadi 3,4% dari PDB dengan nilai defisit US$ 8,8 miliar," kata Reny kepada Kontan.co.id, Kamis (8/11).
Namun, Reny melihat ruang pelemahan rupiah besok kemungkinan tak akan begitu dalam. Pasalnya, pelebaran CAD periode Juli-September tersebut sudah lebih dulu diantisipasi pelaku pasar.
Fluktuasi kurs rupiah yang tajam dan harga minyak mentah yang sempat menjulang membuat defisit transaksi berjalan Indonesia semakin tak terhindarkan sepanjang periode tersebut.
Toh, sentimen positif dari eksternal masih menyelimuti mata uang Garuda, yakni optimisme berakhirnya perang dagang AS-China dan kemenangan kubu Demokrat di Kongres dalam Pemilu Sela AS kemarin.
"Pertumbuhan PDB kuartal-III 2018 lebih tinggi dari ekspektasi, cadangan devisa meningkat, dan kepercayaan investor membaik sehingga berdampak pada apresiasi rupiah," ujar Reny.
Reny memproyeksi besok, Jumat (9/11), rupiah bakal bergerak dalam rentang yang cukup lebar yaitu Rp 14.440 - Rp 14.600. "Meski CAD melebar, kemungkinannya kecil rupiah terkoreksi sampai ke atas Rp 15.000 per dollar AS lagi," pungkas dia.
🍉

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah analis meyakini peluang kembali terjadinya aksi window dressing pada pengujung tahun ini cukup tinggi, terutama pada emiten-emiten berkapitalisasi pasar jumbo sehingga bisa mendongkrak kinerja indeks harga saham gabungan.
Kemarin, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup pada level 5.940, meningkat tipis 0,27% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya. Sepanjang tahun berjalan, IHSG mengalami koreksi 6,55%. Adapun, sebulan terakhir, ada pemulihan pada IHSG sebesar 2,05%.
Frederik Rasali, Vice President Research Artha Sekuritas, mengatakan bahwa aksi window dressing masih akan terjadi pada akhir tahun ini, menimbang koreksi yang terjadi sejak awal tahun sudah cukup besar.
Para manajer investasi, baik lokal maupun asing, perlu untuk mengatur ulang portofolio mereka agar memberikan laporan kinerja yang lebih baik pada akhir tahun. Dalam hal ini, emiten-emiten berkapitalisasi pasar besar akan menjadi pilihan utamanya.
Lagi pula, secara fundamental kondisi perekonomian Indonesia masih sangat baik, terbukti dari kinerja emiten, khususnya big cap, yang positif hingga kuartal III/2018. Hal ini menjadi dasar yang kuat bagi manajer investasi untuk lebih percaya diri kembali masuk ke pasar domestik.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, total pendapatan dari 519 emiten yang telah merilis laporan keuangan tumbuh 10% secara tahunan, sedangkan laba bersih tumbuh 12%. Sementara itu, total aset meningkat  6% dibandingkan dengan akhir 2017.
Frederik menilai, emiten-emiten dengan kapitalisasi pasar cukup besar dan memiliki nilai beta mendekati 1, tetapi pergerakan harganya masih tertinggal dibandingkan dengan IHSG adalah yang paling menarik. Adapun, saham PT Indosat Tbk. (ISAT) dan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) tergolong dalam kriteria tersebut.
Selain itu, saham-saham BUMN konstruksi seperti PT Waskita Karya (Persero) Tk. (WSKT), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.(WIKA),  PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP), dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) juga menarik sebab pada akhir tahun mereka akan mendapat aliran kas dari pencairan anggaran infrastruktur pemerintah.  Dia juga merekomendasikan saham perbankan dengan pilihan utama pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).
“Jadi, fokusnya adalah big cap yang fundamental bagus, tetapi harganya lagging atau tertinggal dibandingkan dengan IHSG. Kalau banyak investor masuk di saham-saham ini, otomatis IHSG juga terdongkrak,” katanya, Rabu (7/11).
Frederik memperkirakan IHSG hingga akhir tahun ini bisa mencapai 6.200, ditopang oleh faktor window dressing.
Franky Rivan, Senior Research Analyst Kresna Sekuritas, juga merekomendasikan emiten-emiten yang memiliki nilai beta cukup tinggi, seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), BBNI, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), serta PT Astra International Tbk. (ASII). Dia juga masih mempertahankan proyeksi IHSG pada level 6.200 tahun ini. “Secara historis saham-saham ini cukup bagus kinerjanya pada akhir tahun,” katanya.
Valdy Kurniawan, analis Phintraco Sekuritas, mengatakan bahwa selain faktor kinerja keuangan kuartal III/2018 yang positif, pemicu lain window dressing adalah ekspektasi positif terhadap outlook ekonomi Indonesia pada 2019. Hal ini bersamaan dengan disetujuinya APBN 2019.
Menurutnya, saham-saham yang akan menjadi sasaran window dressing terutama adalah saham-saham bluechip berkinerja baik pada kuartal III/2018 yang harganya terdiskon signifikan sepanjang 2018.
Dia merekomendasikan saham emiten-emiten berbankan, terutama BBNI, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), BMRI, dan BBRI. Selain itu, saham-saham consumer goodsseperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) juga layak diperhatikan. PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dapat menjadi pilihan untuk trading buy, sedangkan PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) juga sudah terindikasi menyentuh harga terendahnya sehingga tinggal menuggu sinyal reversal.
Thendra Crisnanda, Kepala Riset Institusi MNC Sekuritas, mengatakan bahwa faktor lain yang juga turut mendukung adanya window dressing yakni potensi menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Rupiah bisa diharapkan bertahan pada level sekitar Rp14.800 per dolar AS.
Pasar juga berekspektasikan akan adanya perbaikan defisit neraca berjalan (CAD) dan diharapkan dapat dikendalikan pada level 2,8% dari PDB pada 2018. Kondisi global juga dapat diekspektasikan lebih kondusif seiring dengan meredanya perang dagang.
Thendra memperkirakan saham-saham yang berpotensi menjadi sasaran window dressing yakni BBCA, ASII, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR), UNVR, dan PT Gudang Garam Tbk. (GGRM). Menurutnya, hingga akhir tahun ini, IHSG masih berpotensi menuju 6.215.
Janson Nasrial, Senior Vice  President Royal Investium Sekuritas, menilai secara sektoral saham-saham emiten perbankan  sangat potensial menjadi primadona aksi window dressing menimbang kinerjanya pada kuartal III/2018 paling tinggi. Saham-saham tersebut antara lain BBRI, BBNI dan PT Bank Tabungan Negara (Persero)Tbk. (BBTN).
Selain itu, sektor otomotif seperti ASII juga akan menarik sebab penjualan mobil dan motornya pada kuartal dua kuartal terakhir tumbuh masing-masing 7%. Sektor telekomunikasi, khususnya PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), juga menunjukkan kinerja penjualan data yang baik serta didukung oleh meredanya perang tarif.
Dia juga menilai sektor konsumer, khususnya rokok seperti GGRM dan HMSP akan menjadi pilihan. Tidak dinaikkannya tariff cukai rokok membuat kinerja perseroan terangkat. “IHSG di penghujung tahun akan terdongkrak oleh faktor window dressing. Kalau IHSG mampu menembus 5.975, IHSG akan coba resistance 6.050 – 6.100,” katanya.
Dirinya sependapat bahwa faktor eksternal perang dagang tampaknya mulai mereda serta CAD sepertinya sudah mencapai titik terendah. Hal tersebut mestinya mampu menopang rupiah pada level Rp14.800 – Rp14.900 dan memulihkan IHSG.
Pada kesempatan ini, Poltak juga menyebutkan bahwa dalam tiga tahun terakhir, nilai emisi surat utang yang diterbitkan korporasi selalu tembus angka Rp 100 triliun.
Dia menilai bahwa korporasi sudah mulai mendiversifikasi sumber pendanaan, terutama emiten perbankan.


"Dana pihak ketiga (DPK) di bank itu umumnya bertenor jangka pendek. Padahal, bank umumnya memberikan kredit jangka panjang, sehingga butuh sumber dana dengan tenor yang sesuai," papar Poltak.


Sejalan dengan upaya menyesuaikan sumber dana dengan tenor kredit tersebut, Poltak menyatakan, bank masih menjadi kontributor utama dalam penerbitan surat utang. (bersambung)

Jakarta detik- Sejak awal pekan ini, tekanan dolar As ke rupiah terus mereda. Dolar AS yang tadinya berada di kisaran Rp 15.100an kini berada di level Rp 14.500an.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah menyebutkan periode 29 Oktober 2018 hingga 7 November 2018 ada aliran dari luar negeri ke Indonesia.

"Pada 29 Oktober - 7 November 2018 ada arus modal asing yang masuk ke surat berharga negara (SBN) mencapai Rp 18,1 triliun," kata Nanang saat dihubungi, Kamis (8/11/2018).

Dia menambahkan sementara itu periode 29 Oktober 2018 hingga 5 November 2018 arus masuk modal asing ke saham mencapai Rp 2,07 triliun. 


Sebelumnya Nanang menjelaskan saat ini kepercayaan investor asing terhadap Indonesia mulai meningkat. Ini tercermin dari pelepasan dolar AS oleh investor dan bank. Hal ini yang menyebabkan rupiah menguat sangat cepat di tengah kondisi pasar valuta asing Indonesia yang sangat likuid. 

"Selain faktor global, masuknya dana investor asing ini juga mencerminkan jika confidence investor terhadap ekonomi domestik tetap kuat ditopang oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil serta inflasi yang rendah," jelas dia.

Pada awal pekan ini, dolar AS tercatat masih di kisaran Rp 14.982 kemudian sepanjang hari tekanan terus mereda. Hingga pada Selasa (6/11) dolar AS tercatat Rp 14.797. 
🌻
per tgl 08 Nov 2018: 
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) nyaman di zona hijau hingga penutupan perdagangan hari ini. Pasar saham Indonesia melanjutkan penguatan dengan naik 36,92 poin atau 0,62% ke 5.976,80.

Menutup perdagangan Kamis (8/11/2018), ada 231 saham menguat, 164 saham melemah, dan 122 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp 9,04triliun dari Rp9,5 miliar lembar saham diperdagangkan.





Indeks LQ45 naik 7,38 poin atau 0,8% menjadi 955,30, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 5,36 poin atau 0,8% ke 665,05, indeks IDX30 naik 3,97 poin atau 0,8% ke 526,49, dan indeks MNC36 naik 3,01 poin atau 0,9% ke 344,51.

Penggerak IHSG bergerak dua arah, dengan sektor perdagangan meningkat 1,4%. Sementara itu, sektor agri turun 1,2%.





Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik Rp21 atau 12,43% ke Rp190, saham PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) naik Rp470 atau 9,94% ke Rp5.200, dan saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) naik Rp145 atau 8,92% ke Rp1.770.

Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Kota Satu Properti Tbk (SATU) turun Rp40 atau 20% ke Rp160, saham PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) turun Rp450 atau 7,89% ke Rp5.250 dan saham PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) turun Rp260 atau 5,65% ke Rp4.340.


(Feb)
TEMPO.COJakarta -Indeks harga saham gabungan atau IHSG Bursa Efek Indonesia atau BEI ditutup kembali menguat pada Kamis, 8 November 2018 seiring dengan harapan positif atas angka transaksi berjalan.
IHSG BEI ditutup menguat sebesar 36,92 poin atau 0,62 persen menjadi 5.976,80, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 7,44 poin atau 0,79 persen menjadi 955,36.
Vice President Research Department, Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan bahwa IHSG melanjutkan penguatan di tengah penantian terhadap data transaksi berjalan Indonesia. "Investor optimistis angka transaksi berjalan membaik sehingga membuka momentum penguatan bagi pasar keuangan, termasuk saham di dalam negeri," katanya.
Ia menambahkan investor juga optimistis terhadap data penjualan kendaraan roda dua akan meningkat, dapat menjadi salah satu faktor bahwa konsumsi di dalam negeri masih baik.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada menambahkan masih bertahannya investor asing dalam melakukan aksi belinya membuat laju IHSG kembali bergerak di area positif. "Meski beberapa saham berkapitalisasi besar mulai berkurang penguatannya, namun tidak menyurutkan IHSG untuk tetap bergerak di area positif," katanya.
S ementara itu frekuensi perdagangan saham pada hari ini, 8 November 2018 tercatat sebanyak 443.256 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,73 miliar lembar saham senilai Rp 9,27 triliun. Sebanyak 231 saham naik, 164 saham menurun, dan 122 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional, di antaranya indeks nikkei menguat 401,11 poin (1,82 persen) ke 22.486,92, indeks Hang Seng menguat 80,03 poin (0,31 persen) ke 26.227,72, dan indeks Strait Times menguat 27,88 poin (0,91 persen) ke posisi 3.093,24.
🌸

JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan, Kamis (8/11/2018) setelah di sesi kemarin juga naik, meski tipis. Saat preopening, indeks naik 32,44 poin atau 0,54 persen ke 5.972,32.
Pada bel pembukaan perdagangan, indeks menambah poin penguatan ke 5.980 dan sekitar pukul 09.01 makin mendakati level 6.000 atau berada di 5.994,43. Dari 261 saham yang diperdagangkan, 145 di antaranya menguat, 26 melemah dan 90 stagnan. Frekuensi perdagangna tercatat 12.396 kali dengan nilai transaksi Rp328,92 miliar 423,42 juta lembar saham diperjualbelikan.
10 indeks sektoral penggerak IHSG mayoritas seluruhnya melaju positif dengan aneka industri memimpin penguatan atau naik 1,81 persen. Meski indeks menghijau, investor asing mewarnai perdagangan pagi dengan aksi jual bersih (net sell) Rp6,13 miliar di pasar reguler, dan Rp6,13 miliar untuk seluruh pasar.
Adapun saham yang masuk daftar top gainers, yaitu PT United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp400 atau 1,18 persen ke Rp34.375, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) naik Rp225 atau 2,20 persen ke Rp10.475, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) naik Rp75 atau 0,67 persen ke Rp11.250 dan PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp75 atau 0,91 persen ke Rp8.300.
Sementara, saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers, yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp1.450 atau 1,82 persen ke Rp78.100, PT Transcoal Pacific Indonesia Tbk (TCPI) turun Rp250 atau 4,39 persen ke Rp5.450, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) turun Rp80 atau 1,74 persen ke Rp4.520 dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun Rp50 atau 1,31 persen ke Rp3.760.
Bursa saham Asia juga dibuka menguat setelah Wall Street reli di akhir sesi terakhirnya. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,89 persen pada awal perdagangan sementara indeks Topix menguat 1,72 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi juga naik 1,75 persen.
Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,35 persen dalam perdagangan pagi, dengan sebagian besar sektor naik.

Editor : Ranto Rajagukguk

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,27 persen ke 5.956,1 pada awal perdagangan hari ini, Kamis (8/11).

Saham-saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 naik 0,5 persen ke kisaran 431,36, indeks LQ45 naik 0,3 persen ke kisaran 950,71, JII naik 0,4 persen ke 662,5.

Sektor agri naik 0,2 persen, industri dasar naik 0,2 persen, konsumsi turun 0,2 persen, keuangan naik 0,6 persen, infrastruktur datar.

Sektor manufaktur stagnan, tambang naik 0,5 persen, aneka industri naik 0,5 persen, properti naik 0,2 persen, perdagangan naik 0,3 persen.

Pada penutupan sebelumnya, IHSG ditutup menguat naik 0,3 persen ke level 5.939,9 dengan volume perdagangan sebesar Rp 6,3 triliun. Investor asing mencatatkan net inflow sebesar Rp 738 miliar. Saham TLKM dan ASII menjadi kontributor utama penguatan indeks dengan naik masing-masing 1,5 persen. Sementara BBCA dan UNVR menahan laju indeks dengan melemah -1,2 persen dan -1,9 persen.

Pasar obligasi melanjutkan penguatan seiring rupiah yang menembus level 14.600/USD. Seri-seri benchmark mengawali kenaikan pasar, namun di sesi sore perdagangan terlihat aktif juga untuk seri-seri non benchmark. Data cadangan devisa bulan Oktober dirilis sebesar USD 115,2 miliar, naik dari posisi USD 114,84 miliar di bulan sebelumnya. Indeks IBPA naik 0,6 persen ke level 231,1.



Sumber: BeritaSatu.com
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini. Pasar saham Indonesia melanjutkan penguatan dengan naik 47,98 poin atau 0,80% ke 5.987,86.

Membuka perdagangan Kamis (8/11/2018), ada 141 saham menguat, 20 saham melemah, dan 88 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp234,36 miliar dari Rp374,30 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 7,91 poin atau 0,8% menjadi 955,83, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 5,39 poin atau 0,8% ke 665,08, indeks IDX30 turun 4,41 poin atau 0,8% ke 526,93, dan indeks MNC36 naik 3,64 poin atau 1,1% ke 345,14.
Mayoritas sektor penggerak IHSG menguat, dengan sektor aneka industri meningkat 1,3%. Sementara itu, sektor konsumer turun 0,1%.

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik Rp225 atau 2,88 % ke Rp8.025, saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) naik Rp3 atau 2,88% ke Rp107, dan saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) naik Rp30 atau 2,35% ke Rp1.305.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Kota Satu Properti Tbk (SATU) turun Rp43 atau 21,50% ke Rp157, saham PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA) turun Rp12 atau 5,50% ke Rp206 dan saham PT Suprkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) turun Rp15 atau 2,07% ke Rp710.
(kmj)
🌸

per tgl 07 Nov 2018: 

JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona hijau pada perdagangan Rabu (7/11/2018). Hal tersebut membuat reli dalam tujuh hari perdagangan.
Pada pembukaan perdagangan, IHSG bertahan sebentar di zona hijau sebelum akhirnya bergerak di zona merah. Namun, indeks menanjak ke area positif menjelang akhir sesi dan naik 15,96 poin atau 0,27 persen ke 5.939,89.
Mengutip RTI, dari 496 saham yang diperdagangkan, 203 menguat, 173 melemah, dan 120 stagnan. Frekuensi perdagangan tercatat 370.735 kali dengan 9,32 miliar lembar saham diperjualbelikan dan nilai transaksi Rp8,38 triliun.
Dari sembilan sektor penggerak IHSG, enam sektor naik dan tiga sektor turun. Sektor properti memimpin penguatan indeks setelah naik 1,9 persen sementara sektor perkebunan menahan IHSG naik lebih tinggi setelah terkoreksi 0,19 persen.
Sejumlah saham yang masuk dalam daftar top gainers antara lain:
- PT United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp475 (1,42 persen) ke Rp33.975
- PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) naik Rp200 (1,82 persen) ke Rp11.175
- PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) naik Rp675 (7,05 persen) ke Rp10.250
- PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp125 (1,54 persen) ke Rp8.225
- PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) naik Rp60 (1,54 persen) ke Rp3.950
Sementara sejumlah saham yang masuk dalam top losers antara lain:
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp800 (1,86 persen) ke Rp42.200
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun Rp300 (1,23 persen) ke Rp24.100
- PT Indofood CB Sukses Makmur Tbk (ICBP) turun Rp175 (1,97 persen) ke Rp8.725
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) turun Rp100 (1,72 persen) ke Rp5.725
- PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) turun Rp200 (3,59 persen) ke Rp5.375
Investor asing mencatat aksi jual bersih (net sell) di pasar reguler sebesar Rp45,55 miliar meski secara akumulatif di seluruh pasar, termasuk pasar tunai dan negosiasi, asing mencatat beli bersih (net buy) Rp738,04 miliar.
Penguatan IHSG terjadi di tengah bursa Asia yang ditutup variatif. Indeks Nikkei 225 Jepang terkoreksi 0,28 persen. Shanghai Komposit China turun 0,68 persen sementara Hang Seng Hong Kong naik tipis 0,1 persen.
Sementara itu, mayoritas bursa di kawasan ASEAN ditutup positif. Indeks Malaysia KLCI naik 0,36 persen. Straits Times Singapura menguat 0,15 persen dan bursa VNI Vietnam naik tipis 0,01 persen.

Editor : Rahmat Fiansyah

🌲
per tgl 05 Nov 2018: 

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik menguat di awal perdagangan pagi ini, Senin (5/10/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG berbalik menguat 0,1% atau 6,11 poin ke level 5.912,40 pada pukul 09.10 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,19% atau 11,05 poin di level 5.895,24.
Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 5.886,21 – 5.913,64. Adapun pada perdagangan Jumat pekan lalu (2/11), IHSG ditutup menguat 1,21% atau 70,37 poin ke posisi 5.906,29.
Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG pagi ini bergerak di zona hijau dengan dorongan utama dari sektor konsumer yang menguat 0,59%, disusul sektor pertanianyang menguat 0,19%.
Di sisi lain, empat sektor melemah dan menahan laju positif IHSG pagi ini, dipimpin sektor infrastruktur yang melemah 0,36%.
Sebanyak 69 saham menguat, 69 saham melemah, dan 53 saham stagnan dari 612 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada pukul 09.10 WIB.
Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSPLKM) dan PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) yang masing-masing naik 0,79% dan 0,81% menjadi pendorong utama kenaikan IHSG.
Indosurya Sekuritas memproyeksikan IHSG potensial kembali menguat dengan menyentuh level psikologis 6.000 an.
Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan indeks diprediksi bergerak di level 5.789 - 6.002.
Dia mengatakan mengawali pekan kedua di bulan ke sebelas tahun 2018, IHSG masih terlihat terus berusaha menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik.
Selain itu, katanya, rilis data perekonomian diantaranya pertumbuhan, kepercayaan konsumen, pertumbuhan kredit yang disinyalir akan berada dalam kondisi bagus tentunya turut mendorong kenaikan IHSG demikian juga dengan rilis data kinerja emiten kuartal ketiga dapat menopang pola gerak IHSG.
"Kami prediksi hari ini IHSG berpotensi menguat," demikian menurut risetnya, Senin (5/10/2018).
Berbanding terbalik dengan IHSG, indeks Bisnis 27 melemah 0,1% atau 0,5 poin ke level 5.29,90 pada pukul 9.11 WIB, setelah dibuka melemah 0,31% ke posisi 528,78.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau melemah 16 poin atau 0,11% ke posisi Rp14.971 per dolar AS pada pukul 9.22 WIB.

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan (Pkl. 09.10 WIB):
HMSP
+0,79%
GGRM
+0,81%
TCPI
+2,76%
PGAS
+1,00%
Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:
TLKM
-2,28%
BMRI
-1,01%
BBNI
-2,25%
BBRI
-0,61%
Sumber: Bloomberg
🌺
per tgl 02 Nov 2018: 
JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat lebih dari satu persen pada perdagangan Jumat (2/11/2018) sore. Indeks ditutup naik 70,37 poin atau 1,2 persen ke 5.906,29.
Mengutip RTI, dari 507 saham yang diperdagangkan, 216 menguat, 171 melemah, dan 120 stagnan. Frekuensi perdagangan tercatat 433.892 kali dengan 9,47 miliar lembar saham diperjualbelikan dan nilai transaksi Rp10,45 triliun.
Dari sembilan sektor penggerak IHSG, tujuh sektor naik dan dua sektor turun. Sektor properti memimpin penguatan indeks setelah naik 2,41 persen sementara sektor pertambangan menahan IHSG naik lebih tinggi setelah terkoreksi 0,5 persen.
Sejumlah saham yang masuk dalam daftar top gainers antara lain:
- PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp4.775 (6,6 persen) ke Rp77.075
- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) naik Rp475 (5,14 persen) ke Rp9.725
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) naik Rp350 (4,71 persen) ke Rp7.775
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) naik Rp200 (2,77 persen) ke Rp7.425
- PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) naik Rp200 (2,77 persen) ke Rp3.800
Sementara sejumlah saham yang masuk dalam top losers antara lain:
- PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp600 (1,79 persen) ke Rp32.875
- PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) turun Rp200 (1,99 persen) ke Rp.9850
- PT Indika Energy Tbk (INDY) turun Rp140 (5,88 persen) ke Rp2.240
- PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun Rp130 (5,86 persen) ke Rp2.090
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun Rp200 (9,05 persen) ke Rp2.010
Investor asing mencatat aksi beli bersih (net buy) yang cukup besar di pasar reguler sebesar Rp1,01 triliun sementara di seluruh pasar, termasuk pasar tunai dan negosiasi, asing mencatat net buy Rp1,16 triliun.
Menguatnya IHSG terjadi di tengah bursa Asia yang menghijau. Indeks Nikkei 225 Jepang yang menguat 2,56 persen. Indeks Shanghai Komposit China naik 2,7 persen sementara indeks Hang Seng Hong Kong menguat hingga 4,21 persen.
Sementara itu, bursa di kawasan ASEAN juga naik. Indeks Malaysia KLCI yang menguat 0,41 persen. Indeks Straits Times Singapura naik 1,88 persen dan bursa VNI Vietnam melaju positif 1,86 persen.


Editor : Rahmat Fiansyah
🌸
JAKARTA, iNews.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kehabisan tenaga pada jeda sesi pertama perdagangan akhir pekan, Jumat (2/11/2018) siang.
Sempat melejit di awal sesi, indeks berbalik arah dan parkir di zona merah setelah turun 5,7 poin atau 0,1 persen ke 5.830,19.
Mengutip data RTI, dari 463 saham yang diperdagangkan, 176 menguat, 176 melemah, dan 111 stagnan. Frekuensi perdagangan terjadi 231.817 kali dengan nilai transaksi Rp4,57 triliun dan 4,85 miliar lembar saham diperjualbelikan.
Dari sembilan sektoral penggerak IHSG, lima sektor naik dan empat sektor turun. Sektor infrastruktur menekan indeks ke zona merah setelah turun 0,49 persen sementara sektor aneka industri menahan IHSG turun lebih dalam setelah naik 0,71 persen.
Sejumlah saham yang masuk dalam daftar top gainers antara lain:
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp200 (0,84 persen) ke Rp24.000
- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) naik Rp225 (2,43 persen) ke Rp9.475
- PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp75 (0,93 persen) ke Rp8.125
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) naik Rp75 (1,01 persen) ke Rp7.500
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik Rp130 (4,25 persen) ke Rp3.190
Sementara saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp775 (2,32 persen) ke Rp32.700
- PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) turun Rp300 (2,56 persen) ke Rp11.400
- PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) turun Rp150 (1,49 persen) ke Rp9.900
- PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun Rp60 (1,64 persen) ke Rp3.590
- PT Indika Energy Tbk (INDY) turun Rp60 (2,52 persen) ke Rp2.320
Investor asing mencatat aksi beli bersih (net buy) Rp433,54 miliar di pasar reguler sementara secara akumulatif di seluruh pasar, investor asing juga melakukan net buy Rp416,71 miliar.
Sementara itu, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot masih menguat. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah terapresiasi 30 poin atau 0,20 persen ke 15.097 per dolar AS.

Editor : Rahmat Fiansyah
🌳
JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju positif pada pembukaan perdagangan Jumat (2/11/2018). Hingga pukul 09:50 WIB, IHSG menguat 24,22 poin atau 0,41 persen ke 5.860,14.
Mengutip RTI, dari 400 saham yang diperdagangkan, 176 menguat, 111 melemah, dan 113 stagnan. Frekuensi perdagangan tercatat 86.460 kali dengan 2,51 miliar lembar saham diperjualbelikan dan nilai transaksi Rp2,33 triliun.
Dari sembilan sektor penggerak IHSG, tujuh sektor naik dan dua sektor turun. Sektor properti memimpin penguatan indeks setelah naik 0,95 persen sementara sektor perdagangan menahan IHSG naik lebih tinggi setelah terkoreksi 0,27 persen.
Sejumlah saham yang masuk dalam daftar top gainers antara lain:
- PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) naik Rp275 (2,35 persen) ke Rp11.975
- PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) naik Rp175 (1,74 persen) ke Rp10.225
- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) naik Rp325 (3,51 persen) ke Rp9.575
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik Rp100 (1,35 persen) ke Rp7.525
- PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) naik Rp40 (1,1 persen) ke Rp3.690
Sementara sejumlah saham yang masuk dalam top losers antara lain:
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) turun Rp50 (0,69 persen) ke Rp7.175
- PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun Rp60 (1,24 persen) ke Rp4.770
- PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL) turun Rp30 (0,66 persen) ke Rp4.490
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun Rp70 (3,17 persen) ke Rp2.140
- PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun Rp20 (1,22 persen) ke Rp1.625
Investor asing kembali mencatat aksi beli bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp158,86 miliar sementara di seluruh pasar, termasuk pasar tunai dan negosiasi, asing mencatat net buy Rp156,34 miliar.
Menguatnya IHSG terjadi di tengah bursa Asia yang menghijau. Indeks Nikkei 225 Jepang yang menguat 1,23 persen. Indeks Shanghai Komposit China naik 1,5 persen sementara indeks Hang Seng Hong Kong menguat 2,6 persen.
Sementara itu, mayoritas bursa di kawasan ASEAN juga naik, kecuali Indeks Malaysia KLCI yang terkoreksi tipis 0,01 persen. Indeks Straits Times Singapura menguat 1,11 persen dan bursa VNI Vietnam melaju positif 0,82 persen.

Editor : Rahmat Fiansyah
🍓

per tgl 01 November 2018
dalam pekan-pekan terakhir Okt 2018, tren ihsg naek seh: 
🌷

JAKARTA sindonews - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup meningkat tipis di akhir sesi perdagangan, Kamis (1/11/2018) untuk mengawali bulan November dengan raihan positif. Pada perdagangan menjelang akhir pekan, IHSG berakhir merayap 4,27 poin atau 0,07% ke level 5.835,92. 

Pada perdagangan sesi I siang tadi, IHSG melesat naik ke level 5.832,76 dengan tambahan 1,11 poin atau setara 0,02% setelah tadi pagi menguat 39,180 poin atau 0,672% menjadi 5.870,83. Sedangkan kemarin, bursa saham Tanah Air menanjak 42,55 poin setara dengan 0,73% di posisi 5.831,65.

Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sore kebanyakan berada di jalur positif. Kenaikan tertinggi dipimpin oleh sektor aneka industri mencapai 1,33% dan diikuti keuangan yang bertambah 1,26%. Sedangkan pelemahan terdalam menimpa sektor industri dasar usai menyusut 1,63%. 

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp13,53 triliun dengan 14,21 miliar saham diperdagangkan dan transaksi beli bersih asing Rp2,11 triliun dengan aksi jual asing sebesar Rp3,86 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp5,98 triliun. Tercatat sebesar 208 saham menguat, 202 melemah dan 149 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) bertambah Rp875 menjadi Rp14.975, PT Astra International Tbk. (ASII) naik Rp150 menjadi Rp8.050 serta PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST) meningkat Rp500 menjadi Rp7.000.

Saham-saham dengan pelemahan yakni PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) turun Rp240 menjadi Rp2.210, PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk. (TAMU) menyusut Rp190 menjadi Rp2.810 dan PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) berkurang Rp170 ke level Rp3.430. 

Di sisi lain seperti dilansir CNBC, kebanyakan bursa saham Asia pada akhir sesi perdagangan terpantau lebih tinggi setelah diterpa gejolak pada bulan Oktober, lalu. Mengawali November, pasar saham daratan China mencetak keuntungan dipimpin lonjakan komposit Shanghai sebesar 0,13% untuk berakhir pada level 2.606,24. 

Raihan tersebut mengiringi penguatan komposit Shenzhen usai mendapatkan tambahan 0,934% menjadi 1.306,31. Sementara indeks Hang Seng di Hong Kong hingga sesi perdagangan sore meningkat 436,31 poin yang setara dengan 1,75% ke posisi 25.416,00. 

Sementara itu indeks Nikkei Jepang justru tertekan usai kehilangan 1,06% ditutup pada level 21.687,65 untuk mengiringi penyusutan Topix yang lebih rendah 0,85% hingga berakhir ke posisi 1.632,05. Kejatuhan bursa Jepang terseret pelemahan saham perusahaan raksasa teknologi di antaranya Panasonic merosot 5,64% serta Softbank menyelam 8,16%.

Tren positif juga terlihat pada bursa patokan Australia, ASX 200 meski lebih rendah dari kenaikan sebelumnya. Tercatat kenaikannya hingga sesi akhir hanya 0,18% menjadi 5.840,8 ditopang lompatan sektor material mencapai 1,28% diikuti keuntungan pada saham sektor pertambangan dengan Rio Tinto naik 2,09% dan Fortescue Metals 2,75%. 

Selanjutnya diikuti lompatan BHP Billiton sebesar 2,79% setelah perusahaan mengumukan berencana untuk mengembalikan USD10,4 miliar kepada para pemegang sahamnya melalui kombinasi pembelian di luar pasar dan dividen khusus. Berbanding terbalik, indeks Kospi di Korea Selatan berbalik arah untuk turun 0,26% pada level 2,024.46 hingga penutupan.


JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan sore ini. Tercatat, IHSG naik tipis 4,27 poin atau 0,073% ke 5.835,92.
Menutup perdagangan, Kamis (1/11/2018), ada 191 saham menguat, 190 saham melemah, dan 124 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp8,5 triliun dari 9,6 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 0,08 poin atau 0,0% menjadi 922,64, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 3,68 poin atau 0,6% ke 647,59, indeks IDX30 naik 0,22 poin atau 0,0% ke 508,50 dan indeks MNC36 naik 1,92 poin atau 0,6% ke 333,40.
Saham penggerak IHSG bergerak dua arah dengan sektor finance memimpin penguatan hingga 1,3%. Sementara itu industri dasar melemah hingga 1,9% disusul konsumer 1,85%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS) naik Rp88 atau 24,58% ke Rp446, saham PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) naik Rp20 atau 13,33% ke Rp170 dan saham PT Indika Energy Tbk (INDY) naik Rp140 atau 6,25% ke Rp2.380.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun Rp400 atau 15,27% ke Rp2220, saham PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) turun Rp56 atau 15,14% ke Rp15,14 dan saham PT Yelooo Integra DatanetTbk (YELO) turun Rp54 atau 9,82% ke Rp496.
(dni)
🌷

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali bulan November dengan optimisme. Kamis (1/11) pukul 9.06 WIB, IHSG menguat 44 poin atau 0,76% ke level 5.876.
Kenaikan IHSG ditopang penguatan sembilan indeks sektoral. Sektor keuangan mencetak kenaikan terbesar, yakni 1,51%. Sektor aneka industri menguat 1,12%.

Sektor barang konsumer pun menguat 0,65%. Sektor perkebunan masih mencetak penurunan 0,48% pada pagi ini.
Ada 151 saham yang mencatat kenaikan harga pada pagi ini. Sebanyak 77 saham masih turun dan 85 saham flat.
Berikut top gainers LQ45:
  • PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) 4,25%
  • PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 3,68%
  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) 3,15%
Top losers LQ45 terdiri dari:
  • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) 2,02%
  • PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 1,68%
  • PT Elnusa Tbk (ELSA) 1,60%
Investor asing mencatat pembelian bersih Rp 221,95 miliar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 83,9 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 45,1 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 26,3 miliar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 4,5 miliar, INTP Rp 729 juta, dan PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) Rp 475 juta.
🌷

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil reli dua hari. Pada penutupan perdagangan Rabu (31/10), IHSG berhasil menghijau 0,74% menuju level 5.831,65. Investor asing melanjutkan pembelian bersih alias net buy mencapai Rp 1,53 triliun.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa penguatan IHSG dipicu pengesahan rancangan APBN 2019 hari ini. Salah satunya adalah tingkat pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan masih di atas 5% tepatnya di 5,3% yoy. Nilai tukar rupiah dipatok Rp 15.000 per dollar AS. Hal-hal tersebut menimbulkan ekspektasi yang baik sehingga mendorong outlook positif ekonomi Indonesia tahun 2019.

Senior Analyst Research Devision Anugera Sekuritas Indonesia Bertoni Rio menyatakan bahwa di hari terakhir perdagangan Oktober ini, saham-saham berkapitalisasi besar ditutup di area positif. Begitu juga bursa Asia yang berarkhir menguat seiring bargain hunting untuk saham-saham murah.
Prediksi Bertoni, IHSG Kamis (1/11) kembali melanjutkan penguatan di level support 5.800 dan resistance 5.865. Dengan sentimen mengawali bulan November, pelaku pasar menanti laporan data BPS terkait inflasi Oktober dan masih eforia laporan keuangan kuartal III yang belum rilis.
Senada, Valdy juga meramalkan bahwa IHSG diperkirakan masih menguat di kisaran level 5.775 hingga 5.875 dengan penggerak IHSG yang masih sama seperti hari Rabu.

Comments

Popular posts from this blog

onlineisasi-digitalisasi (5)

terkait perbankan (bbri, bbca, bnii)

analisis fundamental sederhana: saham KONSUMER (mapi, myor, unvr, icbp, amrt, cpin, hero, mapi, cleo, ades)