IHS(uper)G(alau) 2020 (3)


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya turun setelah naik dalam enam hari perdagangan berturut-turut hingga kemarin. Rabu (19/8), IHSG turun 22,36 poin atau 0,42% ke 5.272,81 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).


Delapan sektor turun bersama dengan IHSG pada hari ini. Hanya dua sektor yang mampu menguat hingga tutup pasar. Kedua sektor ini adalah sektor perdagangan dan jasa sebesar 0,25% dan sektor tambang 0,09%.



Sektor aneka industri melorot 1,19%. Sektor industri dasar pun merosot 1,09%. Sektor infrastruktur turun 0,93%. Sektor manufaktur melemah 0,75%.


Sektor barang konsumsi tergerus 0,45%. Sektor keuangan melemah 0,26%. Sektor konstruksi dan properti turun 0,23%. Sektor perkebunan melorot 0,14%.




Total volume transaksi bursa hari ini mencapai 12,70 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 8,01 triliun. Sebanyak 243 saham turun harga pada hari ini. Ada 162 saham menguat dan 171 saham flat.


Top losers LQ45 hari ini adalah:


PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) -2,67%

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) -2,41%

PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) -2,35%

Top gainers LQ45 terdiri dari:


PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) 5,06%

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 4,82%

PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) 2,07%



Investor asing mencatat net sell alias jual bersih Rp 325,62 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 190 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 167,6 miliar, dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) Rp 34,3 miliar.


Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 232,9 miliar, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp 44 miliar, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 26,3 miliar

🍒


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini bakal kembali menguat. IHSG berhasil ditutup menguat 0,9% di level 5.295,17 pada Selasa 18 Agustus 2020. 

Lanjar Nafi Analis Reliance Sekuritas mengatakan, secara teknikal IHSG hari ini bergerak break out lower bollinger bands. Sehingga IHSG akan terus bergerak mengarah pada target MA200 di kisaran level 5.400 dengan track pergerakan uptrend jangka menengah. 

Baca Juga: Surplus neraca dagang naik, begini efeknya ke IHSG

Indikator stochastic menjenuh namun indikator RSI masih memberikan sinyal momentum positif yang cukup kuat. Sehingga secara teknikal IHSG hari ini menurut Lanjar, berpotensi melanjutkan penguatan dengan support resistance 5.240-5,400. 

Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal diantaranya ANTM, ACES, BRPT, CPIN, LPCK, TOWR.
 
IHSG hari ini menguat karena sektor keuangan yang naik 1,36% dan properti naik 1,21%. Data defisit neraca transaksi berjalan indonesia rilis jauh di bawah ekspektasi menjadi defisit US$ 2,9 miliar dari estimasi defisit US$ 10,5 miliar menjadi salah satu katalis positif pada perdagangan IHSG Selasa. 

Data lain juga cukup baik diantaranya neraca perdagangan yang surplus sebesar US$ 3,26 miliar berbanding surplus US$ 1,25 miliar pada periode sebelumya. Meskipun aktifitas ekspor negatif sebesar 9,9% dari positif 2,09%. 

Baca Juga: Analis: IHSG diprediksi melanjutkan penguatan terbatas pada Rabu (18/8)

Surplusnya data neraca perdagangan lebih dikarenakan aktifitas impor turun signifikan sebesar negatif 32,55% dari negatif 6,39%. Katalis positif dari data makro ekonomi Indonesia menjadi faktor utama penguatan IHSG hingga akhir sesi perdagangan. Investor asing mulai konsisten tercatat net buy dimana kali ini tercatat aksi beli bersih sebesar Rp 128,70 miliar. Dimana saham BBRI yang ramai dibeli investor asing.

Administrasi Trump yang memicu ketegangan dengan China setelah mengumumkan pembatasan baru pada Huawei Technologies Co sehingga indeks berjangka AS terjatuh. Dari global hubungan geopolitik kembali memanas setelah mengumumkan pembatasan baru pada perusahaan teknologi China. 

Investor mencari jalan keluar dari kebuntuan atas stimulus fiskal tambahan di AS untuk membantu menopang ekonomi yang tertinggal. Wabah baru virus dan meningkatnya ketegangan AS-China menghadirkan komplikasi lain ketika Demokrat dan Republik fokus pada konvensi pencalonan presiden partai mereka minggu ini dan tahun depan. 

Selanjutnya investor akan terfokus pada Risalah rapat FOMC terbaru akan dirilis Rabu. Laporan persediaan minyak mentah EIA keluar Rabu. Komite Pemantau Bersama Kementerian panel meninjau perjanjian OPEC +  dijadwalkan bertemu pada hari Rabu sebagai indikator pergerakan ekuitas global selanjutnya.

🍎



Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 8,4 poin atau 0, 16 persen ke level 5.247,69 pada perdagangan hari ini, Jumat (14/8/2020). Penguatan ini membuat IHSG mencatat kenaikan lima hari beruntun.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka di level 5.239,25 dan bergerak di rentang 5.221,92 hingga 5.255,37 sepanjang perdagangan hari ini.

Sekto, keuangan dan pertambangan menjadi sektor penopang penguatan IHSG dengan kenaikan masing-masing 0,46 persen dan 0,95 persen. Sementara itu, saham-saham di sektor perdagangan dan properti turun 1,12 persen dan 0,75 persen.

Sebanyak 170 saham menguat, 237 saham melemah, dan 291 saham stagnan pada perdagangan hari ini. Saham PT Sentra Food Indonesia Tbk. tercatat sebagai saham dengan kenaikan tertinggi atau top gainers sebesar 34,43 persen.

Saham berkode FOOD ditutup di level 164 atau naik 42 poin dibandingkan dengan penutupan sebelumnya. FOOD adalah anak induk dari Kemang Food (Kemfood), perusahaan yang didirikan oleh mendiang Bob Sadino.

Berikut 10 saham dengan kenaikan tertinggi, dihimpun dari data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia

10 Saham Top Gainers 14 Agustus 2020
Kode SahamHarga Penutupan SebelumnyaHarga Penutupan Hari IniPerubahan
FOOD12216434,43%
MBAP2270283024,67%
KDSI73090023,29%
SKBM29034619,31%
ARKA28834018,06%
TPMA34239214,62%
POLU85096012,94%
NZIA17018911,18%
SRSN546011,11%
AMAN19621610,20%


🍊

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka melemah pada awal perdagangan saham Jumat akhir pekan ini. Hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyampaikan Pidato Kenegaraan dan Nota Keuangan di Gedung MPR/DPR RI.

Pada awal perdagangan Jumat (14/8/2020), di awal perdagangan IHSG turun 14,1 poin atau 0,27 persen ke posisi 5.225,06. Sementara indeks saham LQ45 melemah 0,45 persen ke posisi 822,01.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.249,66. Sedangkan terendah 5.222,73.

Sebanyak 110 saham menguat, 162 saham melemah dan 130 saham diam di tempat.

Total frekuensi awal perdagangan saham 71.019 kali dengan volume perdagangan 1,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,2 triliun.

Tercatat, investor asing jual saham di pasar reguler mencapai Rp 47,5 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.772 per dolar AS.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, penguatan hanya terjadi di sektor pertambangan yang naik 1,09 persen.

Sementara sektor saham yang melemah dipimpin sektor aneka industri yang turun 0,66 persen. Disusul sektor konstruksi melemah 0,47 persen, dan sektor aneka keuangan turun 0,48 persen.

🍓



Bisnis.com, JAKARTA – MNC Sekuritas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini rentan mengalami koreksi.

Dalam laporan hariannya, Tim Riset MNC Sekuritas mengatakan, pergerakan IHSG pada Kamis (13/8/2020) menguat sebesar 0,1 persen ke 5.239. 

Pada perdagangan hari ini, Jumat (14/8/2020), MNC Sekuritas mengatakan pergerakan IHSG masih akan menguji area resistance yang terdapat di level 5.280-5.300 sekaligus untuk membentuk wave [c] dari wave 5.

“Namun, apabila  IHSG dapat menembus level support pada 5.119, maka IHSG diperkirakan akan terkoreksi di kisaran 5.070 - 5.100,” demikian kutipan riset tersebut.

Level support IHSG yang ditetapkan MNC Sekuritas hari ini berada di level 5.170 dan 5.119 sementara resistance pada kisaran 5.280, hingga 5.350.

MNC Sekuritas juga merekomendasikan trading buy dan sell untuk sejumlah saham. Berikut adalah penjelasannya:

UNTR - Accum Buy (Rp23.300)

Pada perdagangan kemarin (13/8), UNTR terkoreksi 1% dan ditutup di level Rp23.300 dengan volume yang cenderung mengecil dibandingkan hari sebelumnya. Kami memperkirakan UNTR saat ini sedang berada di wave 4 dari wave (C), sehingga pergerakan UNTR akan cenderung terkoreksi untuk mengkonfirmasi wave 4. Namun setelahnya, UNTR berpeluang menguat membentuk wave 5 dari wave (C).

Buy on Weakness: Rp22.600-Rp23.000

Target Price: Rp24.500, Rp26.000

Stoploss: below Rp19.875

GGRM - Spec Buy (Rp50.900)

Koreksi sebesar 0,2% pada GGRM kemarin (13/8), kami perkirakan merupakan bagian dari wave (v) dari wave [i]. Dimana selama GGRM tidak terkoreksi ke bawah Rp50.250, maka GGRM masih berpotensi menguat untuk membentuk wave (v) dari wave [i] dalam jangka pendek.

Spec Buy: Rp50.600-Rp50.800

Target Price: Rp52.000, Rp53.000

Stoploss: below Rp50.250

AALI - Buy on Weakness (Rp10.150)

Kemarin (13/8), AALI menguat 1,5% dan ditutup ke level Rp10.150. Pergerakan AALI kami perkirakan masih akan cederung menguat untuk membentuk wave (v) dari wave [v] dari wave C. Skenario ini gagal bila AALI terkoreksi di bawah Rp9.025.

Buy on Weakness: Rp9.900-Rp10.100

Target Price: Rp10.500, Rp10.800

Stoploss: below Rp9.025

BBRI - Sell on Strength (Rp3.330)

Pada tanggal 12 Agustus kemarin, kami sudah merekomendasikan beli untuk BBRI, dan kemarin (13/8) pergerakan BBRI sudah mengenai target price yang kami berikan. Kami memperkirakan saat ini posisi BBRI sudah berada di akhir wave (iii) dari wave [i] dari wave C, sehingga penguatan BBRI akan relatif terbatas dan rentan untuk terkoreksi. Adapun level koreksi BBRI diperkirakan berada pada level Rp3.200-Rp3.250, level tersebut dapat juga dipergunakan sebagai level buyback.

Sell on Strength: Rp3.330-Rp3.400

🍒




Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan Kamis pekan ini. Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau.

Pada awal perdagangan Kamis (13/8/2020), IHSG naik 37,38 poin atau 0,73 persen ke posisi 5.274,56. Sementara indeks saham LQ45 juga melonjak 1,04 persen ke posisi 834,49.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.276,26. Sedangkan terendah 5.231,48.

Sebanyak 179 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 56 saham melemah dan 117 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 32.229 kali dengan volume perdagangan 513 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 444 miliar.

Tercatat, investor asing jual saham di pasar reguler mencapai Rp 29 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.751 per dolar AS.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau. Penguata dipimpin oleh sektor aneka industri yang melonjak 2,24 persen. Kemudian disusul sektor perkebunan yang naik 1,71 persen dan sektor keuangan menguat 1,05 persen.

🍉


Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (12/8/2020). Saham-saham perbankan memimpin penguatan.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,01 persen ke posisi 5.191,453. Sebanyak 242 saham menguat, 207 saham melemah, dan 249 saham lainnya stagnan.

Saham di sektor perbankan memimpin penguatan dengan kenaiakn 0,90 persen hingga 3,02 persen. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tercatat naik paling tinggi 3,02 persen ke posisi 5.975. Kemudian disusul saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank Central Asia Tbk. masing-masing 1,92 persen dan 0,9 persen.

Sementara itu, Bursa Asia dibuka menguat tipis menyusul pelemahan Wall Street akibat keraguan investor terhadap stimulus fiskal yang akan dikucurkan AS.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (12/8/2020). indeks Topix Jepang dibuka menguat 0,6 persen pada perdagangan pagi ini. Pasar Kospi Korea Selatan juga terpantau naik tipis 0,1 persen.

Kenaikan serupa juga terjadi pada indeks S&P/ASX 200 Australia yang dibuka 0,1 persen di zona hijau. Sementara itu, indeks berjangka S&P 500 menguat 0,3 persen hingga pukul 09.06 waktu Tokyo, Jepang.

🍓


JAKARTA, Investor.id - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini ditutup menguat 32,34 poin (0,63%) menjadi 5.190,17. Penguatan indeks didukung sentimen positif dari pasar global dan penguatan hampir sebagian besar sektor saham. Pemodal asing realisasikan penjualan bersih saham hingga Rp 704,53 miliar. Beberapa sektor saham yang mencetak kenaikan harga, yaitu saham sektor aneka industri mencapai 1,55%, sektor konstruksi naik 1,59%, sektor keuangan menguat 1,36%, sektor manufaktur naik 0,51%, sektor industri dasar naik 0,64%. Sedangkan penurunan dietak sektor infrastruktur mencapai 0,67%, sektor pertambangan turun 0,37%, sektor perdagangan dan jasa melemah 0,15%. Sebanyak 242 saham harganya naik, 207 saham turun, dan 139 saham stagnan. Total nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 9,03 triliun. Investor asing mencatatkan transaksi jual bersih (net sell) di semua pasar sebesar Rp 704,53 miliar. Beberapa saham pencetak keuntungan tertinggi sepanjang hari ini, yaitu saham PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) menguat hingga auto reject atas (ARA) Rp 50 (34,48%) menjadi Rp 195 dan saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) naik Rp 140 (24,78%) menjadi Rp 705. Saham PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) menguat Rp 48 (22,02%) menjadi Rp 266, saham PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) naik Rp 32 (21,92%) menjadi Rp 178, dan saham PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) menguat Rp 29 (17,37%) menjadi Rp 196. Sedangkan saham yang mengalami penurunan hargaa terdalam hingga auto reject bawah (ARB), yaitu saham PT Era Mandiri Cemerlang Tbk (IKAN) turun Rp 45 (6,98%) menjadi Rp 600, saham PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN) melemah Rp 95 (6,91%) menjadi Rp 1280, saham PT Pollux Investasi Internasional Tbk (POLI) melemah Rp 80 (6,90%) menjadi Rp 1.080, saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) terkoreksi Rp 11 (6,88%) menjadi Rp 149, dan saham PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) turun Rp 18 (6,87%) menjadi Rp 244.

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "IHSG Melonjak 32,34 Poin, Pemdal Asing “Net Sell” Saham Rp 704,53 Miliar"

Read more at: http://brt.st/6GZV

🍉


Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi mengalami konsolidasi pada perdagangan Selasa (11/8/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (10/8/2020) ditutup menguat 0,27 persen ke level 5.157,834. Sebanyak 223 saham berhasil menguat, 194 saham melemah, dan 173 saham tidak bergerak dari posisi perdagangan sebelumnya.

Total nilai transaksi di seluruh papan perdagangan mencapai Rp7,24 triliun. Investor asing membukukan net sell senilai Rp477,92 miliar.

Mayoritas saham pertambangan berhasil mengisi posisi top gainers pada perdagangan kali ini, dipimpin oleh saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) yang naik 12,12 persen ke posisi Rp1.110, disusul oleh saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) yang naik 9,24 persen ke posisi Rp8.575.

Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pola gerak IHSG terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajar. Fluktuasi nilai tukar rupiah dan harga komoditas akan turut memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG.

Di sisi lain, investor asing masih mencatatkan capital outflow secara year to date (ytd), sehingga peluang konsolidasi masih dapat terjadi. Jika terjadi koreksi wajar momentum masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek.

"IHSG pada Selasa (11/8/2020) diprediksi bergerak di rentang 4.821 - 5.188," paparnya, Senin (10/8/2020).

🍅



Bisnis.com,JAKARTA — Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) rawan terkoreksi pada sesi perdana awal pekan ini Senin (10/8/2020).

IHSG mengakhiri pekan lalu dengan terkoreksi 0,66 persen ke level 5.143,89 sesi Jumat (7/8/2020). Sektor saham infrastruktur menjadi penekan utama pergerakan indeks dengan terkoreksi 1,73 persen.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan berdasarkan rasio fibonacci, support dan resistance berada di 5.097,14 hingga 5.233,17. Berdasarkan indikator, MACD dan Stokastik telah membentuk pola dead cross

“Di sisi lain, terlihat pola tweezer top candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat,” jelasnya dalam laporan riset yang dikutip Bisnis, Senin (10/8/2020).

Binaartha Sekuritas memberikan rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor yakni AALI, BEST, CTRA, IMAS, dan JSMR untuk sesi perdagangan Senin (10/8/2020).

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher juga memprediksi IHSG akan melemah pada sesi Senin (10/8/2020). Candlestick membentuk formasi dark cloud cover mengindikasikan potensi terkoreksi. Artha Sekuritas merekomendasikan hold untuk saham SCMA, MNCN, MDKA, dan TLKM.

“Investor akan mencermati rilis laporan keuangan emiten kuartal II/2020 di mana saat ini adalah musim rilis laporan keuangan,” ujarnya.

Di sisi lain, Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan bahwa secara teknikal IHSG bergerak terkonsolidasi dengan indikator Stokastik dan RSI yang terlihat menjenuh ke area dekat overbought. Kendati demikian, pergerakan indeks masih di jalur positif jangka menengah.

“Kami perkirakan IHSG berpotensi mengalami penguatan pada awal pekan dengan support resistance 5.106–5.210,” paparnya.

Reliance Sekuritas Indonesia merekomendasikan saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal antara lain ACES, ANTM, BRPT, MAIN, RALS, SIMP, TOWR, dan WIKA.

🍓

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada pekan depan dengan level support 5.059-4.928.

Indeks harga saham gabungan tersungkur ke zona merah tertekan aksi jual investor asing pada sesi Jumat (7/8/2020).

Berdasarkan data Bloombergindeks harga saham gabungan (IHSG) turun 0,66 persen ke level 5.143,89 pada akhir sesi Jumat (7/8/2020). Sebanyak 163 saham menguat, 263 saham terkoreksi, dan 159 saham stagnan.

Total nilai transaksi di seluruh papan perdagangan mencapai Rp9,90 triliun. Investor asing membukukan net sell senilai Rp1,33 triliun.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan pada pekan depan IHSG diprediksi cenderung konsolidasi melemah dengan support di level 5.059 sampai dengan 4.928 dan resistan di level 5.200 sampai 5.250.

"Peningkatan kasus Covid 19 masih menjadi perhatian pelaku pasar selama belum ditemukan vaksin yang efektif. Kekhawatiran lebih ke potensi ganguan pemulihan ekonomi akibat pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran virus," paparnya, Minggu (9/8/2020).

Dari sentimen global, Hans menyebutkan memanasnya konflik China dan AS menjadi perhatian pelaku pasar. Hal ini menyusul Trump melarang setiap transaksi USA dengan raksasa teknologi dari China ByteDance (pembuat aplikasi Tik Tok) dan Tencent (pembuat aplikasi WeChat) selama 45 hari.

Pasar khawatir bila China melakukan pembalasan dengan memblok aplikasi dari AS seperti Apple atau Microsoft.

Selain itu, pelaku pasar menantikan kelanjutan paket stimulus AS untuk mengantisipasi pandemi Covid-19. Bila dicapai kesepakatan akan menjadi amunisi baru untuk penguatan IHSG. Bila tidak dan negosiasi lama maka pasar akan merespon dengan negatif. 

Data lapangan kerja Amerika Serikat terlihat lebih baik dari perkiraan pelaku pasar. Ini menjadi sentimen positif bagi pasar, tetapi belum menunjukan tanda-tanda pemulihan ekonomi secara keseluruhan. 

Laba korporasi AS yang lebih baik dari konsensus pasar menjadi sentimen positif. Hal ini sudah menjadi pendorong kenaikan IHSG dan harga saham dalam beberapa minggu terakhir ini.

Data China secara umum mengkonfirmasi negara tersebut ekonominya sudah mulai pulih sesudah lockdown sebelumnya. Hal ini menjadi sentimen positif bagi harga ekuitas dan membantu kenaikan harga komoditas.

Dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia memang tidak terlalu baik pada kuartal II/2020 dengan kontraksi 5,32 persen. Namun, pasar mengalihkan perhatian pada harapan pertumbuhan pada kuartal III/2020.

:Harapan perbaikan ekonomi di kuartal III didapat dari data yang menunjukan terjadi pertumbuhan penyaluran kredit dan penjualan kendaraan," papar Hans.

🍓


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah setelah naik dalam tiga hari berturut-turut sebelumnya. Jumat (7/8), IHSG turun 34,38 poin atau 0,66% ke 5.143,89 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam sepekan, IHSG masih turun 0,11% dari posisi 5.149,63. Pekan ini, IHSG merosot tajam di hari Senin. IHSG menguat tiga hari perdagangan setelah itu dan turun lagi di akhir pekan.

Tujuh indeks sektoral turun bersama dengan IHSG. Sektor infrastruktur merosot 1,73%. Sektor konstruksi dan properti melorot 1,38%. Sektor tambang anjlok 1,21%. Sektor industri dasar turun 1,02%.

Baca Juga: Tertinggi sepanjang sejarah, cadangan devisa capai US$ 135,1 miliar di Juli 2020

Sektor barang konsumsi melemah 0,92%. Sektor manufaktur tergerus 0,74%. Sektor keuangan melemah 0,61%.

Tiga indeks sektoral menguat pada perdagangan hari ini. Sektor perdagangan dan jasa menguat 1,15%. Sektor industri dasar menguat 0,57%. Sektor perkebunan naik 0,38%.

Total volume transaksi bursa mencapai 12,77 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 10,12 triliun. Sebanyak 263 saham turun harga. Ada 163 saham yang masih menguat dan 159 saham flat.

Baca Juga: IHSG merosot ke 5.123 pada akhir sesi I Kamis (7/8), asing lepas TOWR Rp 977 miliar

Top losers LQ45 hari ini adalah:

  • PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) -6,09%
  • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) -3,85%
  • PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) -3,64%

Top gainers LQ45 terdiri dari:

  • PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) 6,23%
  • PT United Tractors Tbk (UNTR) 3,89%
  • PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) 1,49%

Baca Juga: Diskon Jumbo PPh Belum Tentu Bantu Perusahaan

Investor asing mencatat jual bersih Rp 1,33 triliun di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Rp 1,3 triliun, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 81,5 miliar, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 33 miliar.

Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Rp 169,7 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 79,5 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 50,5 miliar.

🍉


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 51,22 point atau 1% ke 5.178,27 pada Kamis (6/8). Berikut ini rekomendasi teknikal tiga saham pilihan dari sejumlah analis untuk diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (7/8).

1. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)

Menguji three white soldiers pattern. Indikator RSI menguat. Indikator MACD berpotensi membentuk pola golden cross. Harga ditutup di atas MA5 meski volume perdagangan GGRM menurun.

Rekomendasi: Buy
Support: Rp 50.600
Resistance: Rp 53.000

Achmad Yaki, BCA Sekuritas

Baca Juga: Melihat perbandingan kinerja GGRM dan HMSP di semester I 2020, ini rekomendasi analis

2. PT Astra International Tbk (ASII)

Candle harga ASII berhasil menembus midband. Pergerakan ASII berpotensi mengarah ke upperband. Indikator RSI bergerak naik. Kompak, indikator MACD juga bergerak naik.

Rekomendasi: Hold
Support: Rp 4.900
Resistance: Rp 5.400

William Surya Wijaya, Indosurya Bersinar Sekuritas

Baca Juga: Laba semester I-2020 naik, Kresna kerek target Astra International (ASII)

3. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)

ADRO ditutup menguat kemarin dan membentuk candle bullish breakaway. Volume transaksi naik signifikan melebihi rata-rata transaksi sepekan. ADRO berhasil memotong MA20. Stochastic di level 30, terjadi pola reversal. ADRO berpotensi menguat.

Rekomendasi: Buy
Support: Rp 1.100
Resistance: Rp 1.170

Hendri Widiantoro, Erdhika Elit Sekuritas


🍊


Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Kamis pekan ini. IHSG berada di zona hijau sepanjang perdagangan.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (6/8/2020), IHSG ditutup naik 51,22 poin atau 1 persen ke posisi 5.178,27. Sementara, indeks saham LQ45 juga menguat 1,23 persen ke posisi 811,58.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.187,96 dan terendah 5.127,10.

Sebanyak 271 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 158 saham melemah dan 151 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 822.359 kali dengan volume perdagangan 12,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,1 triliun.

Investor asing beli saham Rp 11 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.550.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau. Penguatan dipimpin oleh sektor aneka industri yang naik 2,83 persen. Kemudian disusul sektor pertambangan yang naik 2,7 persen dan sektor perkebunan naik 1,95 persen.

🍇

Bisnis.com, JAKARTA – Hampir seluruh indeks sektoral mengalami penguatan di saat IHSG mampu mengokohkan posisinya di atas level 5.100 pada perdagangan hari ini, Rabu (5/8/2020).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, sebanyak 8 dari 9 indeks sektoral IHSG sektor ditutup menguat. Sektor tambang pendorong terbesar dengan penguatan 2,98 persen ke level 1.399,67, sedangkan sektor infrastruktur menguat 2,25 persen ke 904,22.

Di sisi lain, hanya indeks sektor pertanian yang bertengger di zona merah dengan pelemahan 0,03 persen atau ke posisi 1.155,13.

Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) berakhir menguat 1,03 persen ke level 5.127,05. Sebanyak 226 saham menguat, 193 saham terkoreksi, dan 277 saham stagnan.

IHSG sempat menyentuh zona merah jelang rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II/2020 pukul 11:00 WIB. Akan tetapi, pergerakan berhasil rebound dan berlanjut melenggang di zona hijau sepanjang sesi kedua dengan level support 5.059,089 dan resistance 5.127,051.

Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) memimpin penguatan dengan naik 5,99 persen ke level Rp10.625. Saham perseroan juga berada di urutan teratas net foreign buy dengan nilai Rp91,3 miliar.

Selain ICBP, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) juga menjadi incaran asing. Harga saham naik 4,81 persen ke level Rp7.075 dengan nilai net buy Rp25 miliar.

Pergerakan indeks sektoral
SektorPerubahan (persen)
Tambang2,98
Infrastruktur2,25
Konsumer1,85
Aneka industri1,39
Industridasar0,82
Perdagangan0,77
Finansial0,18
Properti0,16
Pertanian-0,03

Sumber: Bursa Efek Indonesia

🍉


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik menguat setelah tumbang di awal pekan. Selasa (4/8), IHSG menguat 68,78 poin atau 1,37% ke 5.075 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sektor perkebunan memimpin kenaikan indeks sektoral. Sektor ini menguat 1,99%. Sektor industri dasar dan kimia menguat 1,86%. Sektor barang konsumsi pun naik 1,74%. Sedangkan sektor aneka industri dan infrastruktur naik masing-masing 1,51%.

Sektor tambang menguat 1,46%. Sektor keuangan menanjak 1,42% dan sektor perdagangan naik 0,41%. Sektor konstruksi dan properti justru melorot 0,21%.

Baca Juga: IHSG menguat 1,13% ke 5.062 pada sesi I hari ini, asing lepas saham BUMN

Total volume transaksi bursa hari ini mencapai 9,45 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 8,52 triliun. Sebanyak 270 saham menguat. Ada 169 saham yang turun harga pada hari ini dan 135 saham flat.

Top gainers LQ45 hari ini adalah:

  • PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) 10,10%
  • PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) 7,80%
  • PT BTPN Syariah Tbk (BTPS) 6,45%

Top losers LQ45 terdiri dari:

  • PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) -2,25%
  • PT PP Tbk (PTPP) -2,20%
  • PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) -1,79%

Baca Juga: Analis: Investor dalam negeri bisa ikuti jejak asing pilih saham defensif

Investor asing mencatat net buy alias beli bersih Rp 72,87 miliar miliar di pasar reguler dan net sell Rp 45,18 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 126,96 miliar, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 69,1 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 42,07 miliar.

Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 113,35 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 66,24 miliar, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 31,58 miliar.


🍈

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Selasa (4/8). Pukul 09.20 WIB, IHSG naik 24,98 poin atau 0,50% ke 5.031,20

Tujuh sektor menyokong pergerakan IHSG. Kenaikan terbesar datang dari sektor industri dasar yang naik 0,86%. Disusul, sektor infrastruktur naik 0,75% dan sektor tambang yang menguat 0,66%.

Sementara tiga sektor lainnya berada di zona merah. Penurunan terbesar terjadi pada sektor konstruksi yang melemah 0,32%. Berikutnya sektor perdagangan turun 0,17% dan sektor perkebunan melemah 0,12%.

Baca Juga: Rupiah spot dibuka menguat pada awal perdagangan Selasa (4/8)

Total volume perdagangan saham di bursa pagi ini mencapai 1,59 miliar saham dengan total nilai Rp 1,27 triliun.

Investor asing masih mencatatkan penjualan bersih atawa net sell Rp 9,44 miliar di seluruh pasar.

Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 11,7 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 11,3 miliar dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 7,2 miliar.

Sementara saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 26,1 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 20,9 miliar dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 5,5 milia

🍉

Bisnis.com,JAKARTA — Tiga hari sebelum rilis pertumbuhan ekonomi kuartal II/2020, indeks harga saham gabungan (IHSG) morat-marit. Sempat tenggelam di bawah level 5.000 dan mencetak net sell terbesar sejak Juli 2020, indeks menjadi bulan-bulanan investor yang melakukan aksi jual.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG parkir di zona merah dengan koreksi 2,78 persen ke level 5.006,223 akhir sesi Senin (3/8/2020). Sebanyak 401 saham harus terkoreksi dan hanya 54 saham mampu menguat.

IHSG mengalami tekanan sejak pembukaan perdagangan dan sempat meninggalkan level 5.000 dengan menyentuh support 4.928,48. Tekanan aksi jual investor asing terjadi sejak awal sesi dan menyentuh Rp949,98 miliar akhir paruh pertama perdagangan. 

Bursa Efek Indonesia mencatat total nilai net sell Rp1,47 triliun hingga penutupan perdagangan Senin (3/8/2020). Nilai itu menjadi yang terbesar sepanjang periode perdagangan berjalan semester II/2020.

Adapun, investor asing mencetak net sell Rp21,01 triliun di seluruh papan perdagangan sepanjang periode berjalan 2020. Total kapitalisasi pasar yang dimiliki IHSG senilai Rp5.820,647 triliun per akhir sesi Senin (3/8/2020).

Catatan kinerja IHSG pada sesi perdagangan perdana Agustus 2020 hanya berada satu peringkat dari bursa saham Filipina dengan koreksi 3,58 persen yang menempati urutan paling bawah di regional Asia Pasifik. Bursa saham Vietnam menjadi satu-satunya yang menghijau di Asean pada perdagangan Senin (3/8/2020).

Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo mengungkapkan ada 79 saham yang terkena auto reject bawah (ARB) hingga akhir sesi pertama Senin (3/8/2020). Tekanan pasar menurut otoritas bursa disebabkan oleh risiko resesi.

Concern mengenai potensi [risiko] resesi di negara Asean termasuk di Indonesia,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (3/8/2020).

Di lain pihak, Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan perkiraan resesi global membuat kekhawatiran investor meningkat. Saham-saham sektor aneka industri menjadi penekan utama IHSG dengan koreksi 4,54 persen. Dia menambahkan, laporan keuangan yang berada  di bawah ekspektasi dan PMI Manufaktur Indonesia yang  belum memasuki area ekspansi menjadi faktor utama. 

“Kinerja sektor manufaktur dalam negeri yang belum pulih karena dari segi indeks PMI Manufaktur masih berada dibawah 50 yang artinya belum memasuki fase ekspansi,” jelasnya.

Di sisi lain, Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan proyeksi perlambatan ekonomi Indonesia memantik nilai net sell investor asing pada sesi Senin (3/8/2020). Kondisi itu juga telah membuat nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) menguat ke level Rp14.700.

“Peningkatan kasus Covid-19 yang terus terjadi juga menyebabkan investor menjadi khawatir akan terjadinya PSBB Jilid II. Jika itu sampai terjadi maka kegiatan ekonomi akan kembali terhenti dan laba perusahaan tentunya akan kembali terpukul,” paparnya.

Frankie menambahkan reaksi pasar terhadap rilis produk domestik bruto (PDB) kuartal II/2020 tengah pekan ini akan memberikan gambaran seberapa lama tekanan jual investor asing terhadap pasar modal dalam negeri akan berlangsung. Kemungkinan rebound pasar terbuka apabila data tidak seburuk yang diperkirakan.


🍉

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan Kamis (30/7/2020).

IHSG dibuka pada level 5.116,32.atau naik 0,1 persen dibandingkan penutupan pada Senin kemarin. Kenaikan IHSG berlanjut hingga menit ke -5 perdagangan dan terpantau menguat 0,09 persen ke level 5.115,77. Sebanyak 147 saham menguat, 94 melemah dan 136 stagnan dengan kapitalisasi pasar Rp5.948,48 triliun.

Saham PT Astra International Tbk menjadi saham yang paling laris dibeli oleh investor asing. Mereka berbondong-bondong membeli saham ASII dengan nilai net foreign buy Rp6,3 miliar dan volume perdagangan sebanyak 4,5 juta saham yang mengerek naik nilai saham ASII 1,67 persen ke Rp5.175.

Emiten perbankan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk  juga menjadi sasaran aksi beli bersih investor asing. Pada menit-menit awal perdagangan, emiten berkode saham BBNI itu naik 0,44 persen ke level Rp4.610 per saham setelah diborong investor sebesar Rp4,8 miliar.

Sementara itu, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan  PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk juga dibeli oleh para investor asing dengan nilai net foreign buy masing-masing senilai Rp2,8 miliar dan Rp2,4 miliar.

Di sisi lain, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) beramai-ramai dilego oleh para investor asing. Nilai jual bersih emiten perbankan tersebut hingga pukul 09.10 adalah sebesar Rp22,1 miliar dari volume perdagangan sebanyak 1,2 juta saham dan turnover senilai Rp37 miliar.

Emiten lain yang menjadi sasaran jual bersih adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BBRI) dengan net foreign sell sebesar Rp3 miliar disusul oleh PT Sarana Menara Nusantara (TOWR) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) masing-masing sebanyak Rp2,4 miliar dan Rp1,7 miliar.

🍉


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis pada Rabu (29/7). IHSG turun 1,88 poin atau 0,04% ke posisi 5.111,11 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini.

Sebanyak empat sektor turun hingga akhir perdagangan dan enam sektor menguat. Kenaikan tertinggi adalah indeks sektor perkebunan sebesar 1,83%. Sektor barang konsumsi menguat 1,55%. Sektor manufaktur menanjak 0,70%. Sektor tambang menguat 0,26%. Sektor industri dasar dan infrastruktur naik masing-masing 0,15% dan 0,13%.

Sektor aneka industri mencatat penurunan 1,33%. Sektor konstruksi dan properti melemah 1,30%. Sektor keuangan terkoreksi 0,67%. Sektor perdagangan dan jasa melemah 0,12%.

Baca Juga: IHSG melemah 0,22% ke 5.101 pada sesi I hari ini, asing lepas saham BMRI, TOWR, BBNI

Total volume transaksi bursa mencapai 11,38 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 8,25 triliun. Ada 249 saham yang turun harga pada perdagangan hari ini. Sebanyak 173 saham menguat dan 166 saham flat.

Top gainers LQ45 hari ini adalah:

  • PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) 6,56%
  • PT BTPN Syariah Tbk (BTPS) 5,86%
  • PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) 5,02%

Sedangkan top losers LQ45 terdiri dari:

  • PT XL Axiata Tbk (EXCL) -6,96%
  • PT Barito Pacific Tbk (BRPT) -6,86%
  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) -2,56%

Baca Juga: IHSG dibuka melemah pada awal perdagangan Rabu (29/7), asing jual saham BBNI dan BBCA

Investor asing mencatat net sell Rp 434 di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Rp 115,6 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 34,7 miliar, dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) Rp 33,2 miliar.

Sedangkan pembelian bersih asing tampak pada saham-saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 52,5 miliar, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 21,3 miliar, dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) Rp 18,2 miliar.

🍉


Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada awal perdagangan hari ini, Rabu (29/7/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG melemah 0,50 persen atau 25,38 poin ke level 5.087,61 pada pukul 09.18 WIB dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Selasa (28/7/2020), IHSG berakhir di level 5.112,99 dengan koreksi tipis 0,07 persen atau 3,68 poin.

Pergerakan indeks terpantau mulai tergelincir ke bawah level 5.100 dengan turun 0,30 persen pada awal perdagangan Rabu. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak dalam kisaran 5.085,34 – 5.115,65.

Sebanyak 5 dari 9 sektor dalam IHSG bergerak negatif, dipimpin industri dasar (-1,42 persen) dan finansial (-1,04 persen). Adapun, empat sektor lainnya bergerak positif, dipimpin pertanian (+0,31 persen) dan properti (+0,20 persen).

Dari 696 saham yang diperdagangkan, 132 saham menguat, 112 saham melemah, dan 452 saham stagnan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang turun 1,21 persen dan 6,86 persen masing-masing menjadi penekan utama pergerakan IHSG.

Indeks saham lainnya di Asia tampak bergerak variatif pagi ini. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing melorot 0,89 persen dan 0,81 persen.

Sebaliknya, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing menguat 0,59 persen dan 0,92 persen, Hang Seng Hong Kong naik 0,39 persen, dan indeks Kospi Korea Selatan menanjak 0,47 persen pukul 9.19 WIB.

Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG akan terkoreksi mengikuti pergerakan bursa global, sementara investor mencermati rilis laporan kinerja korporasi kuartal II/2020.

Pada penutupan perdagangan Selasa (28/7/2020), indeks S&P 500 turun 0,65 persen, Dow Jones Industrial Average melemah 0,77, dan indeks Nasdaq Composite berakhir merosot 1,27 persen.

Pelemahan terjadi di tengah musim laporan keuangan, dimana sebagian perusahaan melaporkan kinerja di bawah estimasi, seperti Mc Donald’s.

Di sisi lain, investor juga mengkhawatirkan perdebatan antara Partai Demokrat dan Republik tentang anggaran stimulus baru untuk menanggulangi wabah Covid-19.

“Dengan sudah sangat mendekati masa reses di akhir Juli ini, maka para pelaku pasar pesimistis stimulus tersebut akan terlaksana dalam waktu dekat. Tanpa stimulus tersebut, dengan jumlah lapangan kerja yang masih terbatas, maka dikhawatirkan ekonomi akan terganggu,” papar Samuel Sekuritas melalui publikasi riset harian.

Selain itu, pelaku pasar juga menanti hasil rapat kebijakan moneter Federal Reserve tentang suku bunga AS dan kemungkinan tambahan stimulus moneter yang akan diumumkan pada Kamis (30/7/2020) dini hari WIB.

Dari pasar komoditas, harga emas mendekati US$2.000 per troy ounce. Momentum kenaikan harga emas terdorong oleh ketidakpastian akan ekonomi global sehingga banyak yang memilih emas sebagai safe haven, serta adanya peluang The Fed akan terus melancarkan stimulus moneternya.

“Hari ini IHSG kami perkirakan akan terkoreksi mengikuti pergerakan bursa global, di tengah para investor yang juga menanti dan mencermati rilisnya laporan keuangan kuartal II/2020 yang akan berakhir dalam pekan ini,” terangnya.

Berbanding terbalik dengan IHSG, nilai tukar rupiah terpantau menguat 74,5 poin atau 0,51 persen ke level Rp14.460,5 per dolar AS pukul 9.30 WIB, setelah berakhir stagnan di level Rp14.535 pada Selasa (28/7).

🍏


Bisnis.com, JAKARTA - Berita mengenai kinerja PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) dan strategi PT MNC Kapital Tbk. (BCAP), antara lain, menjadi topik halaman korporasi, market, dan portofolio edisi harian Bisnis Indonesia, Selasa (28/7/2020).

Berikut perincian topiknya:

Bisnis BCA Masih Stabil. PT Bank Central Asia Tbk. berhasil mempertahankan kinerja yang tetap positif sepanjang semester I/2020 meskipun laba perseroan sedikit tergerus akibat tekanan ekonomi yang tidak terhindarkan selama pandemi.

BCAP Kembangkan Lini Digital. PT MNC Kapital Tbk. akan memperluas layanan ke platform digital pada paruh kedua tahun ini. Strategi ini dilakukan sebagai bentuk perubahan bisnis perseroan.

Stimulus Poles Sektor Konsumer. Bergulirnya stimulus pemerintah untuk mendongkrak konsumsi domestik agar ekonomi kuartal III/2020 tidak terjerembab ke teritori negatif diproyeksi memberikan imbas positif terhadap emiten sektor barang-barang konsumsi.

TPIA Kurangi Beban. Emiten petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. melunasi pinjaman berjangka yang dijamin senilai U$125 juta untuk mengurangi tingkat utang dan memperbaiki neraca keuangan secara keseluruhan.

Penguatan Harga Emas Bisa Berlanjut. Setelah mencapai level historis, harga emas masih berpeluang menguat tajam sering dengan pelemahan dolar Amerika Serikat. Investor tetap harus mewaspadai koreksi, terutama jika vaksin Covid-19 resmi diluncurkan.

🍇

Bisnis.com, JAKARTA – Aksi jual bersih oleh investor asing masih berlanjut pada perdagangan hari ini, Senin (27/7/2020), meskipun indeks harga saham gabungan berakhir di zona hijau.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing mencatat aksi jual bersih (net sell) senilai Rp444,73 miliar, net sell hari kelima berturut-turut (lihat tabel).

Aksi beli oleh investor asing tercatat sekitar 877,74 juta lembar saham senilai Rp1,12 triliun. Adapun, aksi jual oleh investor asing tercatat 1,32 miliar lembar saham senilai Rp1,56 triliun.

Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa hari ini mencapai sekitar Rp7,29 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 12,6 miliar lembar saham.

Sementara itu, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 5.116,66 setelah menguat 33,67 poin atau 0,66 persen ke. Adapun sepanjang perdagangan indeks bergerak dalam rentang 5.080,12—5.116,66.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 190 saham menguat sedangkan 2017 melemah, dan 191 lainnya stagnan atau tak beranjak dari posisinya semula.

Terpantau 190 saham hijau, 207 saham merah atau melemah, dan 299 saham stagnan. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing menguat 4,91 persen dan 1,94 persen menjadi penopang utama IHSG.

Adapun, sebanyak 6 dari 10 sektor pada IHSG ditutup di zona hijau, dipimpin sektor tambang yang menguat 1,91 persen, disusul sektor perdagangan yang naik 1,51 persen. Di sisi lain, 4 sektor melemah, didorong oleh sektor industri dasar.

Transaksi Saham oleh Investor Asing
TanggalTotalKeterangan
27 JuliRp444,73 miliarNet sell
24 JuliRp739,71 miliarNet sell
23 JuliRp163,85 miliarNet sell
22 JuliRp218,49 miliarNet sell
21 JuliRp94,01 miliarNet sell
20 JuliRp243,7 miliarNet buy
17 JuliRp400,52 miliarNet sell
16 JuliRp123,86 miliarNet buy
15 JuliRp651,97 miliarNet sell
14 Juli Rp160 miliarNet sell 

Sumber: BEI

🍊


JAKARTA sindonews- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini di awal pekan diprediksi melemah. Sebelumnya pada perdagangan Jumat (24/7) kemarin, IHSG turun 62,02 poin atau 1,21% ke posisi 5.082,9.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan berdasarkan indikator, MACD masih menunjukkan sinyal positif. Meskipun demikian, Stochastic dan RSI bergerak menurun di area netral.

"Di sisi lain, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat," ujar Nafan Aji di Jakarta, Senin (27/7/2020). (Baca juga: Selama Sepekan, Nilai Kapitalisasi Pasar Naik 0,09%)

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.



1. BBRI

Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 3050 - 3100, dengan target harga secara bertahap di level 3.230, 3.520, 3.780 dan 4.320. Support: 3.050 & 2.900.



2. BNGA

Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area 775 – 785, dengan target harga secara bertahap di level 800, 830, 905 dan 980. Support: 755.

3.BSDE

Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 700 – 720, dengan target harga secara bertahap di level 750, 915, 1.080 dan 1245. Support: 665.

4. HMSP

Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 20, MA 60 maupun MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area 1.670 – 1.690, dengan target harga secara bertahap di level 1.710, 1.775, 1.850, 2.030, 2.210 dan 2.550. Support: 1.670 & 1.630.

5. LPPF

Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 1.380 – 1.410, dengan target harga secara bertahap di level 1.470, 1.560, 1.670, 1.930 dan 2.190. Support: 1.350 & 1.275.

6. PTBA

Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka. “Akumulasi Beli” pada area level 2060 – 2080, dengan target harga secara bertahap di level 2.150, 2.250, 2.490 dan 2.730. Support: 2.010 & 1.955.

🍊


JAKARTA


🍉


Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam di tengah aksi jual yang melanda pasar saham global. Kurs rupiah pun melemah terhadap dolar AS.

Di tengah meningkatnya keresahan pasar akibat eskalasi ketegangan antara Amerika Serikat dan China, harga emas Comex kian menjadi-jadi dan bergerak di kisaran level US$1.900.

Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Jumat (24/7/2020):

Bursa Global Merah-Merah, IHSG Ikut Berdarah

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,21 persen atau 62,02 poin menjadi 5.082,99, setelah bergerak di rentang 5.074,49 - 5.149,59.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing turun 1,6 persen dan 4,3 persen menjadi penekan utama IHSG.

Sementara itu, bursa Eropa melemah bursa Asia setelah Beijing memerintahkan AS menutup kantor konsulatnya di Chengdu sebagai pembalasan atas perintah AS untuk menutup kantor konsulat China di Houston.

“Kami tidak akan terkejut jika terjadi aksi jual karena investor mengalihkan fokus mereka kembali pada ketegangan geopolitik ini,” ujar Direktur investasi di Brewin Dolphin Janet Mui, dikutip dari Bloomberg.

Redupnya Kepul Asap HMSP Benamkan IHSG ke Zona Merah

Berdasarkan laporan keuangan kuartal II/2020, penjualan bersih  HSMP terkoreksi hingga 11,8 persen secara tahunan menjadi Rp44,73 triliun. Dari situ, laba bersih ikut tergerus 27,82 persen secara tahunan menjadi Rp4,89 triliun.

HMSP langsung amblas ke zona merah sejak awal dengan koreksi 10 poin ke level Rp1.750 pada pembukaan Jumat. Sepanjang sesi, pergerakan tidak mampu keluar dari zona merah.

HMSP diperdagangan dengan price to earnings ratio (PER) 20,06 kali. Total kapitalisasi pasar yang dimiliki senilai Rp196,00 triliun.

Rupiah Hentikan Reli

Di tengah rontoknya minat investor terhadap aset berisiko, kurs rupiah ditutup melemah 30 poin atau 0,21 persen ke level Rp14.610 per dolar AS, depresiasi pertama dalam empat hari perdagangan terakhir.

Pada perdagangan Kamis (23/7/2020), rupiah berhasil melanjutkan apresiasinya sebesar 70 poin atau 0,48 persen ke level Rp14.580 per dolar AS, penguatan hari ketiga berturut-turut.

Bersama rupiah, mata uang lain di Asia mayoritas terdepresiasi terhadap dolar AS antara lain won Korea Selatan (-0,34 persen) dan yuan China (-0,21 persen).

Ketegangan dengan AS Memburuk, Panic Selling Melanda Bursa Saham China

Sentimen dengan cepat memburuk di tengah ancaman terbesar bagi hubungan diplomatik Beijing dengan Washington selama bertahun-tahun terakhir.

Pada perdagangan Jumat, investor asing melepas kepemilikan saham hingga lebih dari US$2,3 miliar saham melalui hubungan pertukaran dengan Hong Kong, jumlah terbesar dalam sejarah.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks CSI 300 melemah hingga 5 persen, sedangkan indeks ChiNext turun 6.6 persen. Adapun, indeks Shanghai Composite melemah 3,86 persen.

Jangan Lengah! Harga Emas Siap Tembus US$1.900

Harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2020 terpantau naik 2,90 poin atau 0,15 persen ke level US$1.892,90 per troy ounce pukul 18.57 WIB.

Harga emas melaju menuju kenaikan mingguan ketujuh beruntun, reli terpanjang sejak 2011 sekaligus semakin mendekati rekor level tertinggi US$1.923,70 pada September 2011.

Di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta naik Rp7.000 menjadi Rp984.000 per gram.

Adapun, harga pembelian kembali atau buyback emas ikut bertambah Rp7.000 menjadi Rp884.000 per gram dari harga sebelumnya.

🍊


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (23/7) ditutup menguat 0,68% ke level 5.145. Penguatan didorong oleh sektor pertambangan yang naik 1,17% dan industri dasar yang naik 0,99%.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher menjelaskan penguatan IHSG hari ini didorong oleh sentimen akan segera diproduksinya vaksin Covid-19 yakni Pzifer dan BioNTech oleh pemerintah Amerika Serikat (AS).

Namun penguatan hari ini diprediksi belum akan berlanjut pada perdagangan di hari terakhir pekan ini, Jumat (24/7). Dennies memprediksi IHSG melemah bergerak di resistance 5.169-5192 dan support 5.116-5.086.

Baca Juga: Saham-saham yang paling banyak dilepas asing pada perdagangan Kamis (23/7)

Menurutnya, secara teknikal candlestick membentuk doji dan stochastic bergerak di area overbought mengindikasikan akan rentan mengalami koreksi. "Pergerakan masih dibayangi kekhawatiran akan semakin tingginya kasus Covid-19," jelas Dennies, Kamis (23/7).

Selain itu, investor diprediksi masih akan cenderung wait and see menjelang musim rilis laporan keuangan, serta eskalasi tensi geopolitik antara AS dan China juga menambah sentimen negatif.

Sementara itu analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani memprediksi IHSG besok masih melanjutkan penguatan dengan support 5.139 dan resisten 5.288. Penguatan tersebut masih dipengaruhi oleh sentimen yang juga menggerakkan pasar hari ini.

Baca Juga: Ini daftar saham-saham yang dikoleksi asing pada perdagangan Kamis (23/7)

"IHSG masih dipengaruhi sentimen optimisme atas pulihnya ekonomi dengan kemajuan penelitian emiten-emiten farmasi atas vaksi corona seperti KLBF, KAEF dan INAF serta penguatan emiten tambang terutama emas," jelas Hendriko, Kamis (23/7).

Untuk perdagangan besok, Dennies menyarankan investor untuk memperhatikan saham TINS masuk pada harga Rp 640-Rp 660, dengan target harga Rp 720-Rp 740.

Baca Juga: IHSG menguat 0,68% ke 5.145 pada akhir perdagangan Kamis (23/7), asing lepas ASII

SCMA untuk masuk pada harga Rp 950-Rp975, dengan target harga Rp 1.350-Rp 1.400. CTRA masuk pada harga Rp 640-Rp660, dengan target harga Rp 710.

Adapun untuk stop loss disarankan pada harga Rp 680 untuk saham TINS, Rp 630 untuk saham SCMA dan Rp 630 untuk saham CTRA. Sementara Hendriko menyarankan investor untuk mengamati UNTR dengan target harga Rp 21.000 - Rp 21.500


🍇

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan berhasil memertahankan penguatan pada perdagangan Kamis (23/7/2020).

Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,32 persen atau 16,37 poin menjadi 5.126,56. Terpantau 116 saham menguat, 31 saham koreksi, dan 82 saham stagnan.

Hingga penutupan IHSG menguat 0,68 persen atau 34,82 poin menjadi 5.145,011, setelah bergerak di rentang 5.110,22 - 5.162,98. Terpantau 229 saham menguat, 187 saham koreksi, dan 169 saham stagnan.

Total nilai transasi mencapai Rp9,06 triliun, dengan net sell investor asing Rp139,88,17 miliar. Namun, ada sejumlah saham yang yang sempat mengalami net buy di atas Rp100 miliar.

Kedua saham itu adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI). Hingga akhir penutupan, net buy asing di masing-masing saham sebesar Rp103,2 miliar dan Rp100,1 miliar.

Saham BBCA naik 0,32 persen atau 100 poin menjadi Rp31.000, sedangkan saham BMRI meningkat 5,07 persen atau 275 poin menuju Rp5.700.

Pada perdagangan kemarin, IHSG harus rela mengakhiri pergerakannya di zona merah setelah melemah tipis 0,09 persen ke level 5,110,19. Adapun pelemahan didorong oleh sektor aneka industri (-1.19 persen) dan properti (-0.70 persen).

MNC Sekuritas sebelumnya mengatakan pergerakan IHSG hari ini berpotensi rebound dan akan menguji kembali resistance di level 5.140,

Apabila IHSG mampu menembus level tersebut, maka IHSG akan menuju ke kisaran 5.200-5.300 untuk membentuk wave [c] dari wave 5.

Sementara itu, Bursa saham Asia ditutup variatif seiring dengan kekhawatiran pelaku pasar terhadap rencana paket stimulus baru dari Amerika Serikat serta tensi China - Amerika Serikat yang kian memanas.

Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (23/7/2020), Indeks Topix Jepang terkoreksi 0,62 persen di level 1.572,96. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan ditutup dengan pelemahan tipis 0,56 persen di level 2.216,19.

Sedangkan indeks Shanghai Composite juga turut lesu pada perdagangan hari ini. Indeks ini terpantau turun 0,33 persen ke level 3.322,32.

Adapun indeks Hang Seng Hong Kong berada di zona hijau dengan kenaikan 0,67 persen di level 25.225 dan indeks S&P/ASX 200 Australia bertengger di zona hijau dengan kenaikan 0,32 persen di lecel 6.094,5.

Perhatian investor pada hari ini tertuju pada rencana pemerintah Amerika Serikat untuk mengeluarkan insentif baru untuk pengangguran sebelum masa berlaku kebijakan sebelumnya habis.

Pelaku pasar juga akan menanti pembukaan pasar China setelah keputusan AS untuk menutup konsulat negeri tersebut di Houston, Texas berdampak pada indeks Hang Seng Hong Kong dan nilai tukar Yuan pada Rabu lalu.

Selain itu, para investor juga memperhatikan kabar terkait perkembangan vaksin virus corona. Saham perusahaan farmasi Pfizer melonjak setelah manajemen menyatakan pihaknya telah menerima pesanan 600 juta dosis vaksin dari pemerintah Amerika Serikat.

Sejumlah perusahaan juga akan merilis laporan keuangan kuartalan. Blackstone Group, Roche, Intel, Unilever, Canadian Pacific, Daimler, Hyundai dan Mattel akan mengeluarkan laporan pendapatannya dalam beberapa waktu ke depan.

🍅


Bisnis.com, JAKARTA – MNC Sekuritas memprediksi rebound pada hari ini, Kamis (23/7/2020).

Dalam laporan hariannya, Tim Riset MNC Sekuritas mengatakan, pergerakan IHSG pada Rabu (22/7/2020) terkoreksi sebesar 0,09 persen ke 5.110,1.

Pada perdagangan hari ini, Kamis (23/7/2020), MNC Sekuritas memperkirakan pergerakan IHSG hari ini akan menguji kembali resistance di level 5.140. Apabila IHSG mampu menembus level tersebut, indeksakan menuju ke kisaran 5.200-5.300 untuk membentuk wave [c] dari wave 5. 

Meski demikian, apabila IHSG mendekati level support 5.022, maka  IHSG memiliki kecenderungan untuk menguji level 4.950-5.000. Level support IHSG yang ditetapkan MNC Sekuritas hari ini berada di level 5.022 dan 4.982 sementara resistance pada kisaran 5.140, hingga 5.260.    

MNC Sekuritas juga merekomendasikan trading buy dan sell untuk sejumlah saham. Berikut 

  • AKRA

Kemarin (22/7), AKRA ditutup menguat agresif sebesar 8,4 persen ke level Rp2.700. Kami memperkirakan posisi AKRA saat ini berada pada bagian dari wave [iii] dari wave C, sehingga AKRA berpotensi untuk melanjutkan penguatannya kembali.

Buy on Weakness: Rp2.600-Rp2.700

Target Price: Rp2.800, Rp3.000

Stoploss: below Rp2.570

  • BBRI

Selama BBRI tidak terkoreksi di bawah Rp2.980, maka kami memperkirakan pergerakan BBRI saat ini sedang berada di awal wave [iii] dari wave C, sehingga kami perkirakan BBRI berpeluang untuk menguat.

Buy on Weakness: Rp3.060-RP3.100

Target Price: Rp3.300, Rp3.460

Stoploss: below Rp2.980

  • HMSP

Selama HMSP tidak terkoreksi menembus Rp1.725, maka koreksi sebesar 2,5 persen kemarin (22/7) merupakan akhir dari wave iv dari wave (iii) dari wave [iii]. Hal ini berarti koreksi HMSP sudah cenderung terbatas dan berpeluang berbalik menguat untuk membentuk wave v dari wave (iii).

Buy on Weakness: Rp1.730-Rp1.780

Target Price: Rp1.900, Rp1.970

Stoploss: below Rp1.725

  • ADRO

Selama ADRO belum mampu menguat di atas Rp1.180 atau bahkan Rp1.240, maka kami memperkirakan ADRO saat ini sedang berada pada awal wave C dari wave (B), sehingga ADRO masih rentan untuk terkoreksi. Adapun koreksi ADRO terdekat berada pada area Rp1.100 dan idealnya pada area Rp925, namun level koreksi tersebut dapat dijadikan sebagai level buyback.

Sell on Strength: Rp1.125-Rp1.160

🍊

JAKARTA, investor.id - Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak dalam rentang 5.075-5.130 dengankecenderungan terkoreksi ke kisaran 5.075-5.100 pada hari ini, Rabu (22/7). Waspadai koreksi IHSG di akhir perdagangan Selasa (21/7), sebagai 

  • indikasi potensi profit taking pada hari ini (22/7). 
  • Secara teknikal, IHSG kembali gagal resistance breakout pada level 5.120-5.130. 
  • Selain itu, kenaikan IHSG juga belum divalidasi oleh volume transaksi. 
  • Meredanya sentimen terkait perkembangan penelitian vaksin COVID-19 dapat menjadi salah satu pemicu aksi profit taking. 
  • Faktor lainnya adalah kecenderungan wait and see pelaku pasar terhadap laporan keuangan emiten di Q2-2020 dan 
  • antisipasi pertumbuhan ekonomi Q2-2020. Mempertimbangkan hal diatas, pelaku pasar dapat kembali mencermati peluang trading buy pada saham-saham defensif, serperti

Sumber : Investor Daily

🍇

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit dari pelemahannya dan ditutup di atas level 5.100 pada perdagangan hari ini, Selasa (21/7/2020), bersama dengan nilai tukar rupiah.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG berakhir di level 5.114,71 dengan kenaikan tajam 1,26 persen atau 63,6 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (20/7/2020), IHSG ditutup di level 5.051,11 dengan pelemahan 0,56 persen atau 28,48 poin, koreksi perdagangan hari kedua berturut-turut sejak Jumat (17/7/2020).

Indeks terpantau mulai bangkit ke zona hijau dengan menguat 0,54 persen ke level 5.078,55 pada awal perdagangan Selasa. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam kisaran 5.047,09 – 5.135,56.

Seluruh 10 sektor pada IHSG ditutup di teritori positif, dipimpin aneka industri (+4,16 persen), pertambangan (+3,19 persen), dan finansial (+1,8 persen).

Tercatat 267 saham menguat, 169 saham melemah, dan 150 saham berakhir stagnan.

Indeks saham lainnya di Asia ikut menguat, antara lain indeks Nikkei 225 Jepang (+0,73 persen), Kospi Korea Selatan (+1,39 persen), S&P/NZX 20 Selandia Baru (+1,72 persen), dan S&P/ASX 200 Australia (2,58 persen).

Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing naik 0,2 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 2,15 persen dan Taiex Taiwan naik tajam 1,83 persen.

Bursa Asia serempak menguat bersama bursa Eropa dan kontrak berjangka indeks saham AS pada perdagangan hari ini, menyusul kesepakatan paket stimulus yang tercapai oleh para pemimpin Uni Eropa.

Para pemimpin negara-negara Uni Eropa akhirnya mencapai kesepakatan terkait stimulus penanganan Covid-19 setelah melakukan negosiasi panjang di Brussels sejak Jumat (17/7/2020).

Dari nominal 750 miliar euro yang akan dikucurkan UE, sebanyak 390 miliar euro di antaranya bakal berwujud dana hibah. Sedangkan 360 miliar euro sisanya disalurkan dalam bentuk pinjaman jangka panjang.

"Saya lega. Kami akhirnya berhasil mewujudkan reaksi terhadap krisis terbesar yang pernah dihadapi Uni Eropa," ujar Kanselir Jerman Angela Merkel, dikutip dari Bloomberg.

Paket stimulus tersebut bertujuan untuk menarik ekonomi mereka keluar dari resesi terburuk serta memperketat obligasi keuangan yang menyatukan 27 negara mereka.

Sementara itu, investor memantau perkembangan di Washington, di mana para anggota kongres AS mulai menuntaskan rencana bantuan berikutnya untuk menghadapi Covid-19.

“Pengurangan kebijakan moneter dan fiskal tidak akan terjadi sampai kita melihat kemajuan kesehatan yang signifikan,” ujar manajer portofolio di Gradient Investments Mariann Montagne.

Menurut Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta, pelaku pasar menyambut baik kesepakatan Uni Eropa untuk menjalankan program senilai 750 miliar euro demi membantu mengatasi perlambatan ekonomi.

“Pasar juga mengapresiasi perkembangan penelitian vaksin Covid-19 yang semakin positif,” tutur Nafan.

Sejalan dengan IHSG, kurs rupiah ditutup terapresiasi 44 poin atau 0,30 persen ke level Rp14.741 per dolar AS, di tengah sentimen positif perkembangan vaksin Covid-19.

Rupiah berhasil rebound terhadap dolar AS setelah berakhir melemah 83 poin di posisi 14.785 pada perdagangan Senin (20/7/2020).

Berbanding terbalik dengan menanjaknya daya tarik aset berisiko, indeks dolar AS yang melacak pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama hari ini tampak bergerak negatif.

🍉


Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing mencatat aksi beli bersih pada perdagangan hari ini, Senin (20/7/2020), meskipun Indeks Harga Saham Gabungan melanjutkan koreksinya.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing mencatat aksi beli bersih (net buy) senilai Rp243,7 miliar, setelah membukukan aksi jual bersih (net sell) pada perdagangan sebelumnya (lihat tabel).

Aksi beli oleh investor asing pada Senin (20/7) tercatat sekitar 949,89 juta lembar saham senilai Rp1,6 triliun. Adapun, aksi jual oleh investor asing tercatat 909,8 juta lembar saham senilai Rp1,35 triliun.

Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa hari ini mencapai sekitar Rp6,58 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 8,6 miliar lembar saham.

Kendati demikian, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 5.051,11 dengan pelemahan 0,56 persen atau 28,48 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (17/7/2020), IHSG berakhir di level 5.079,58 dengan koreksi 0,37 persen atau 18,80 poin.

Sebelum pelemahannya berlanjut, indeks sempat beringsut ke zona hijau dan kembali menguat hingga menembus level 5.100. Sepanjang perdagangan Senin, IHSG bergerak fluktuatif dalam kisaran 5.031,89 – 5.100,19.

Sebanyak 8 dari 10 sektor pada IHSG ditutup di teritori negatif, dipimpin aneka industri (-1,62 persen) dan pertambangan (-1,25 persen). Adapun sektor pertanian dan barang konsumer masing-masing naik 2,99 persen dan 0,1 persen.

Tercatat 132 saham menguat, 299 saham melemah, dan 148 saham berakhir stagnan. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing turun 1,6 persen dan 1,9 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG.

Ringkasan perdagangan saham oleh investor asing

Tanggal

Total

Keterangan

20 Juli

Rp243,7 miliar

Net buy

17 Juli

Rp400,52 miliar

Net sell

16 Juli

Rp123,86 miliar

Net buy

15 Juli

Rp651,97 miliar

Net sell

14 Juli

 Rp160 miliar

net sell 

13 Juli

 Rp44,1 miliar

net sell 

10 Juli

 Rp95,58 miliar

net buy 

9 Juli

Rp131,47 miliar

Net sell

8 Juli

Rp78,25 miliar

Net buy

7 Juli

Rp377,39 miliar

Net buy

Sumber: BEI

🍉


JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan pagi ini. IHSG naik 7,88 poin atau 0,16% ke 5.087.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (20/7/2020), terdapat 120 saham menguat, 56 saham melemah dan 172 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp95,1 miliar dari 160,8 juta lembar saham yang diperdagangkan.

Baca Juga: 

Indeks LQ45 naik 1,49 poin atau 0,19% ke 794,32, indeks JII naik 0,96 poin atau 0,15% ke 558,01, indeks IDX30 naik 0,36 poin atau 0,08% ke 433,05 dan indeks MNC36 naik 0,42 poin atau 0,15% ke 289,90.

Sementara itu, saham-saham yang masuk top gainers yaitu PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) naik Rp6 atau 5,88% ke Rp108, saham PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (PURE) naik Rp6 atau 5,45% ke Rp116 dan saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) naik Rp40 atau 4,23% ke Rp985.

Baca Juga: 

Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT Sinergi Inti Plastindo Tbk (ESIP) turun Rp2 atau 0,94% ke Rp210, saham PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY) turun Rp1 atau 0,86% ke Rp115 dan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) turun Rp2 atau 0,85% ke Rp232.

🍓


Bisnis.com, JAKARTA— Artha Sekuritas Indonesia memprediksi bahwa pada perdagangan pekan depan indeks harga saham gabungan (IHSG) masih melemah atau sama seperti penutupan perdagangan terakhir.

Seperti diketahui, IHSG pada perdagangan Jumat (17/7/2020) ditutup melemah 0,37 persen ke level 5.079,58. Penekan utama berasal dari sektor properti yang terkoreksi paling dalam yakni 1,23 persen.

Kemudian, sektor finansial yang menjadi penggerak IHSG juga menekan cukup signifikan yakni 1,01 persen. Dengan demikian, dalam sepekan terakhir IHSG ditutup menguat sebanyak dua kali yakni pada Jumat dan Rabu (15/7/2020).

Analis teknis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan menyebutkan bahwa pelemahan pada perdagangan berikutnya dipengaruhi oleh faktor teknis dan fundamental. Dari sisi teknis, pergerakan IHSG telah mengindikasikan potensi koreksi.

Dalam kondisi tersebut, dia merekomendasikan hold saham beberapa emiten untuk dicermati seperti PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) pada target harga Rp1.350 hingga Rp1.400, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) pada target harga Rp1.080 hingga Rp1.120 serta PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) dengan target harga Rp4.500 hingga Rp4.550 per saham.

Untuk sektor lainnya, Dennies juga merekomendasikan hold saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan target harga Rp3.300 hingga Rp3.350 dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dengan target harga Rp5.000 hingga Rp5.100 per saham. Sementara itu, dia merekomendasikan spekulatif beli saham PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) dengan target harga Rp220 hingga Rp230 per saham.

“Secara teknikal stochastic membentuk deadcross di area overborught,” ujarnya dalam keterangan resmi.

Di sisi lain, dia menilai pergerakan IHSG berikutnya dipengaruhi sikap investor yang masih menanti laporan keuangan periode kuartal II/2020.

Prediksi pelemahan IHSG pada pekan depan pun berarti bisa menggoyah tren penguatan pada dua pekan terakhir yang secara berturut-turut mencatatkan penguatan.

“Pergerakan akan cenderung terbatas karena investor masih wait and see,” katanya.

🍊


Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham emiten batu bara menjadi bintang di saat pergerakan 

IHSG terkoreksi 

Berdasarkan data 

Penguatan saham di sektor pertambangan dipimpin oleh PT Indika Energy Tbk. yang mencetak kenaikan 8,94 persen ke posisi 975. Total nilai transaksi perdagangan saham berkode INDY tercatat sebanyak Rp110 miliar.

Seturut dengan induk, dua anak usaha

Selain INDY, emiten batu bara lain yang mencetak kenaikan tajam pada perdagangan hari ini adalah sebagai berikut

  • PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) naik 8,94 persen ke posisi 234
  • PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) naik 6,78 persen ke posisi 12.600
  • PT Adaro Energy Tbk. (
  • PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) naik 2,28 persen ke posisi 7.850

Di sisi lain, sepanjang lima hari perdagangan terakhir, harga saham batu bara Newcastle kontrak teraktif, September 2020, berhasil terapresiasi 0,45 persen. Dalam satu bulan terakhir, kinerja juga menunjukan tren positif yaitu menguat 2,27 persen. Pada penutupan perdagangan Kamis  (16/7/2020), harga batu bara parkir di level

Sebelumnya, Direktur TRFX Garuda  Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa pasar China dan India yang sempat mendapatkan tekanan imbas pandemi Covid-19 akan segera pulih pada semester kedua tahun ini. Data-data manufaktur kedua negara itu, terutama China, sudah menunjukkan pemulihan, yang akan menjadi sentimen positif bagi harga batu bara.

“Sekarang kita tunggu saja dulu realisasi dari pertumbuhan ekonomi China dan India pada kuartal III/2020,” ujarnya kepada Bisnis.

🍊


Bisnis.com, JAKARTA - Pembukaan indeks harga saham gabungan sesi Kamis (16/7/2020) mengalami penguatan.

Hingga pukul 9.10 WIB, IHSG menanjak 0,48 persen atau 24,58 poin menjadi 5.100,38. Terpantau 171 saham menguat, 113 saham melemah, dan 137 saham stagnan.

Sebelumnya pada perdagangan Rabu (15/7/2020), Indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi tipis 0,07 persen ke level 5.075,798. Investor asing menekan pasar domestik dengan net sell atau jual bersih Rp651,92 miliar.

Pagi ini, investor asing melakukan net buy Rp17,84 miliar. Sejumlah saham yang diborong asing ialah ASII (net buy Rp21,1 miliar), BBCA (Rp7,4 miliar), CPIN (Rp1,2 miliar), ICBP (Rp1,2 miliar), dan INTP (Rp471 juta).

Sementara itu, sejumlah saham yang dilepas asing ialah BBRI (net sell Rp3,9 miliar), TLKM (Rp3,3 miliar), SMRA (Rp1,5 miliar), dan BTPS (Rp520,5 juta).

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki kisaran 4.975,54—4.865,27. Sementara itu, resistance pertama dan kedua memiliki kisaran 5.172,37—5.233,17.

Nafan menyebut berdasarkan indikator, MACD, Stokastik, dan RSI menunjukkan sinyal positif. Di sisi lain, terlihat pola upward bar.

“Mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance terdekat,” jelasnya.

Institution Research Team MNC Sekuritas menyampaikan Diperkirakan saat ini IHSG sedang berada di awal wave [c] dari wave 5, sehingga IHSG masih berpeluang untuk menguji resistance di 5.111 kembali, kemudian level 5.140 dan selanjutnya akan melanjutkan penguatannya ke area 5.200-5.300.

"Sekalipun IHSG terkoreksi, kami perkirakan akan berada pada area 5,030-5,070. Level support 5,022, 4,985, dan level resistan 5.111, 5.140," paparnya dalam publikasi riset.

Sementara itu, Bursa Asia dibuka bervariasi seiring dengan sikap investor yang menanti rilis data ekonomi China yang dapat memberikan gambaran terhadap pemulihan ekonomi dari pandemi virus corona.

Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (16/7/2020), Pasar Topix Jepang membuka perdagangan pagi ini di zona merah dengan koreksi tipis 0,1 persen. Kontraksi serupa juga dirasakan pada indeks Kospi Korea Selatan yang menurun 0,1 persen dibandingkan posisi penutupan Rabu kemarin.

Sementara itu, indeks S&P/ASX 200 Australia menguat tipis 0,1 persen pada pembukaan sesi perdagangan. Adapun bursa berjangka S&P 500 terkoreksi 0,3 persen hingga pukul 09.04 waktu Tokyo, Jepang.

Pada perdagangan hari ini, investor terlihat lebih pasif setelah sentimen progres vaksin virus corona mendorong pasar ke arah positif pada Rabu kemarin. Saham Moderna Inc mencatatkan rekor kenaikan tertinggi setelah hasil uji vaksin yang menjanjikan.

Perusahaan pembuat vaksin lainnya, AstraZeneca Plc, juga mengemukakan optimismenya pada produk vaksin garapannya.

Saat ini, perhatian investor tertuju pada rilis data ekonomi China berupa produk domestik bruto (PDB) Negeri Panda pada kuartal II/2020 yang dapat memberi gambaran proyeksi kegiatan ekonomi mendatang.

"Sejumlah indikator menunjukkan bahwa harapan pasar untuk mendapatkan sedikit keuntungan pada kuartal ini akan tercapai. Yang perlu diperhatikan pada hari ini adalah pemulihan permintaan yang terjaga dan akan terus menyebar," jelas Portfolio Manager Pendal Group, Amy Xie Patrick.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump enggan meningkatkan tensi hubungan antara AS dan China yang sudah mendidih.

Trump diperkirakan tidak akan mengeluarkan sanksi lebih lanjut setelah dirinya menerbitkan peraturan yang memperbolehkan AS menindak para pejabat China yang dianggap menekan aksi demonstrasi di Hong Kong pada Rabu kemarin.

🍉


Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan ditutup di zona merah, berbalik melemah pada perdagangan Rabu (15/7/2020), setelah dua perdagangan berturut-turut menetap di zona hijau.

Pada penutupan perdagangan, indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di level 5.075,798, terkoreksi tipis 0,07 persen atau 3,324 poin. Padahal, pada pertengahan perdagangan, IHSG sempat melonjak ke level 5.116,464.

Adapun, dari total seluruh anggota konstituen, sebanyak 202 saham berhasil menguat, 206 saham melemah, dan 159 saham tampak tidak bergerak dari posisi pada perdagangan sebelumnya.

Sepanjang perdagangan hari ini, total frekuensi transaksi mencapai 627.077 kali dan nilai transaksi meningkat hingga Rp7,212 triliun. Investor asing tercatat net sell Rp651,92 miliar.

Dua saham bank BUMN, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) terpantu menjadi incaran aksi jual investor asing dengan nilai masing-masing sebesar Rp238,8 miliar dan Rp56,4 miliar.

Dengan demikian, BBRI terkoreksi 1,26 persen ke level Rp3.130 per saham dan BBNI melemah 0,21 persen ke level Rp4.710 per saham.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa pergerakan IHSG saat ini lebih didorong sentimen dalam negeri yang cenderung negatif.

“IHSG tidak ditutup di zona positif mengingat kalau dari domestik, kinerja neraca perdagangan Indonesia per Juni meskipun mengalami surplus tapi ternyata mengalami penurunan menjadi US$1,27 miliar dari US$2,16 miliar pada perilisan bulan lalu,” ujar Nafan kepada Bisnis, Rabu (15/7/2020).

Namun, dia menjelaskan IHSG berhasil hanya terkoreksi tipis didukung oleh tren penguatan di bursa luar negeri.

Untuk diketahui, indeks S&P/ASX 200 Australia menutup perdagangan hari ini dengan penguatan 1,88 persen di level 6.052,90.

Menyusul di belakangnya adalah indeks Topix Jepang yang naik 1,56 persen dan bertengger di angka 1.589,51. Sementara itu, bursa Kospi Korea Selatan juga ditutup di zona hijau setelah menguat 0,84 persen di level 2.201,88.

🍊


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di zona hijau pada awal perdagangan Rabu (15/7). Mengutip RTI pukul 09.13 WIB, indeks naik 0,51% ke level 5.102,268.

Tercatat 212 saham naik, 83 saham turun, dan 134 saham stagnan. Total volume 1,29 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 1,02 triliun.

Seluruh 10 indeks sektoral menopang laju IHSG. Sektor agrikultur paling tinggi kenaikannya 3,45%. Diikuti industri dasar 0,95% dan aneka industri 0,82%.

Baca Juga: Bursa saham Asia berseri Rabu (15/7) pagi, merespon perkembangan vaksin corona

Sayangnya, kenaikan lebih tinggi IHSG tertahan oleh aksi jual investor asing. Di pasar reguler, net sell asing Rp 35,257 miliar dan Rp 35,509 miliar keseluruhan market.

Analis MCN Sekuritas Edwin Sebayang menuturkan IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya hari ini. Pasalnya kenaikan Dow Jones (DJIA) sepekan terakhir akibat dorongan sektor energi dan industri menjadi sentimen positif bagi IHSG.

IHSG kemungkinan berada di level 5.100 di tengah terus naiknya kasus virus corona capai 1.591 orang sehingga total 78.572 per 14 Juli 2020.  

Lebih lanjut, katalis positif datang dari naiknya harga beberapa komoditas seperti: Oil +2,15%, Coal +1,65%, Gold +0,45% & CPO +2,22% sehingga berpotensi menjadi sentimen positif pendorong naiknya saham-saham di bawah komoditas tersebut dalam perdagangan Rabu ini.

Baca Juga: IHSG bakal menguat lagi hari ini (15/7),analis menyarankan beli saham-saham berikut

“Secara valuasi banyak saham sangat menarik untuk dibeli, kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan BUY atau Swing Trade maka dapat fokus atas saham dari sektor Konsumer, Pakan Ayam, CPO, Farmasi, Retail, Otomotif, Bank dan Coal dalam perdagangan Rabu,” ujarnya.

🍉


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,29% ke 5.079,12, Selasa (14/7). IHSG mendapat topangan saham-saham emiten big cap yang mayoritas naik.

Kemarin, 10 dari 12 saham big cap yang memiliki market cap lebih dari Rp 100 triliun menguat. Hanya 2 saham yang melemah harganya.

Saham big cap yang naik selama 3 hari berturut-turut: TPIA.

Saham big cap yang melemah selama 3 hari beruntun: SMMA.

Baca Juga: Mengintip saham-saham yang dikoleksi asing pada perdagangan kemarin, Selasa (14/7)

Saham big cap dengan kenaikan market cap tertinggi harian, Selasa (14/7):

1. BRPT (3,23% | Rp 119,53 triliun)

2. CPIN (2,85% | Rp 103,71 triliun)

3. TPIA (2,23% | Rp 122,60 triliun)

Saham big cap dengan penurunan market cap harian terdalam, Selasa (14/7):

1. SMMA (-0,86% | Rp 110,47 triliun)

2. TLKM (-0,32% | Rp 305,11 triliun)

Baca Juga: IHSG bakal menguat lagi hari ini (15/7),analis menyarankan beli saham-saham berikut

Saham big cap dengan kenaikan market cap mingguan tertinggi (Selasa, 14 Juli 2020 vs Selasa, 07 Juli 2020):

1. SMMA (13,40% | Rp 110,47 triliun)

2. BRPT (10,34% | Rp 119,53 triliun)

3. BMRI (4,95% | Rp 244,85 triliun)

Saham big cap dengan presentase penurunan market cap mingguan terdalam (Selasa, 14 Juli 2020 vs Selasa, 07 Juli 2020):

1. TLKM (-1,28% | Rp 305,11 triliun)

2. ICBP (-0,53% | Rp 110,20 triliun)

3. CPIN (-0,39% | Rp 103,71 triliun)

Berikut valuasi saham emiten big cap per Selasa (14/7):

KodeHarga (Rp)Perubahan (%)PEREPSPBV
BBCA31.0000,429,031.068,004,45
BBRI3.1700,3211,962652,21
UNVR8.0750,6241,4119542,72
TLKM3.080-0,32132372,87
BMRI5.3000,957,816791,43
ASII4.9501,0210,424751,3
HMSP1.7101,79151145,09
TPIA6.8752,23-105,77-654,32
BRPT1.2803,23-1.280,00-16,34
SMMA17.350-0,8677,112256,02
ICBP9.4502,1613,96804,04
CPIN6.3252,8528,112254,72

Sumber: RTI

🍉


Bisnis.com, JAKARTA -

Indeks harga saham gabungan atau IHSG berhasil parkir di level

Dari total keseluruhan anggota konstituen, sebanyak 237 saham berhasil menguat sedangkan sebanyak 183 saham melemah. Adapun sebanyak 147 saham tidak bergerak dari posisi pada perdagangan sebelumnya. Tercatat, nilai transaksi pada perdagangan Senin (13/7/2020) mencapai

Sementara itu, investor asing tercatat net sell sebesar Rp44,1 miliar dan terpantau memburu saham PT Bank Raykat Indonesia Tbk. (

Adapun, saham-saham emiten tambang kompak parkir di zona hijau dan memenuhi deretan 

Penguatan dipimpin oleh PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) yang berhasil naik hingga 33,76 persen, diikuti oleh PT Indika Energy Tbk.

Tidak ketinggalan, emiten batu  bara kakap lainnya yaitu PT Adaro Energy Tbk. (

Analis Binaartha Sekuritas Nafan  Aji Gusta mengatakan bahwa penguatan IHSG kali ini didukung oleh meningkatnya minat investor untuk mengumpulkan aset-aset berisiko.

“Pasar mengapresiasi perkembangan penelitian vaksin remdisivir  gilead dalam pengobatan COVID-19,” ujar Nafan saat dihubungi Bisnis, Senin (13/7/2020).

Di sisi lain, Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan pertumbuhan kuartal produk domestik bruto (PDB) secara kuartalan pada kuartal III/2020 seharusnya lebih baik dari kuartal II/2020.

Pasalnya, sejumlah kegiatan ekonomi telah dimulai kembali setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berkurang pada Juni 2020. Dengan demikian, Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyebut pemulihan  laju IHSG akan berkelanjutan meski ada volatilitas tinggi. 

“Target akhir dari target IHSG kami yang telah direvisi untuk  tahun 2020 adalah

🍈


JAKARTA, investor.id – Setelah pada perdagangan Jumat (10/7) ditutup turun 21,53 poin atau 0,42% ke level 5.031,25, indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil rebound pada awal perdagangan sesi I Senin (13/7/2020). Seperti dilaporkan BeritasatuTV langsung dari lantai bursa, sekitar pukul 09.00 WIB, Indeks terpantau naik 28,30 poin atau 0,56% ke level 5.059,56. Kinerja IHSG awal sesi I Senin pagi (13.7.2020). Sumber: BSTV Sebanyak 98 juta lebih lembar saham telah diperdagangkan di menit awal sesi I, dengan nilai perdagangan sebesar Rp 66,0 miliar lebih, dan frekuensi perdagangan baru 7.740 kali transaksi. Penguatan IHSG sejalan dengan bursa Asia yang pagi ini terpantau mayoritas hijau. Kinerja bursa Asia, Senin pagi (13/7/2020). Sumber: BSTV Prediksi analis Victoria Sekuritas memperkirakan IHSG berada pada rentang 4.985-5.084 untuk perdagangan Senin (13/7). Analis merekomendasikan buy MIKA (TP 2.450) dan CLEO (TP 480). Sell ACES (TP 1.510), KLBF (TP 1.430), dan MDKA (TP 1.445). Panin Sekuritas memperkirakan hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam kisaran 5.000 sampai 5.157. Koreksi yang terjadi merupakan koreksi sehat, candlestick IHSG membentuk inverted hammer mengindikasikan peluang rebound. Cermati ACES, ISAT, MIKA, SOCI. Indosurya Bersinar Sekuritas memrediksikan IHSG pada perdagangan hari ini bergerak pada kisaran support resistance 4.821–5.123. Peluang konsolidasi masih terlihat dalam pergerakan IHSG hingga saat ini, gelombang tekanan terlihat belum akan berakhir yang juga ditopang oleh masih terjadinya capital outflow secara year to date. Selain itu, fluktuasi nilai tukar rupiah serta harga komoditas juga akan turut mewarnai pergerakan IHSG. Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek. Cermati BBCA, ROTI, ASRI, TBIG, ACES, TLKM, SRIL, dan SCMA. Phintraco Sekuritas memperkirakan pelemahan IHSG berlanjut di awal pekan ini (13/7). Support dan resistance diperkirakan berada pada level 4.950 dan 5.100 (13/7). Pegerakan IHSG dibayangi oleh kekhawatiran kontraksi ekonomi Indonesia di Q2-2020. Kekhawatiran ini diperkuat oleh masih (relatif) rendahnya tingkat kepercayaan konsumer di Juni, meskipun mulai menunjukan pemulihan dibandingkan Mei. Sementara data penjualan retail masih menunjukan penurunan cukup signifikan (-20.6% yoy) di Mei. Faktor lain yang menjadi concern pelaku pasar adalah perkembangan wabah COVID-19 global, termasuk di Indonesia. Oleh sebab itu, aksi trading buy selektif dapat kembali dilakukan pada saham-saham bluechip yang terkoreksi signifikan di akhir pekan lalu (10/7). Antara lain ASII, BMRI, BBNI, BBRI, HMSP, INDF dan UNVR. Pertimbangkan buy on support pada beberapa saham-saham konstruksi, properti dan real estate (WIKA, WSKT, BSDE dan PWON). Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Rebound, IHSG Awal Pekan Dibuka Hijau Masih di Level 5.000-an"
Penulis: Gora Kunjana
Read more at: http://brt.st/6EOU

🍊


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (10/7) turun 0,43% ke posisi 5.031,26. Untuk perdagangan pertama pekan depan, Senin (13/7), Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama memprediksi, IHSG akan kembali terkoreksi.

Berdasarkan rasio fibonacci, support dan resistance pertama akan berada di kisaran 4.975,54 hingga 4.865,27. Sementara itu, support dan resistance kedua berada di rentang 5.097,14 hingga 5.172,37.

Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola golden cross di area positif. Meskipun demikian, Stochastic dan RSI bergerak menurun di area netral.

"Di sisi lain, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat," tutur Nafan dalam riset untuk Senin (13/7).

Baca Juga: IHSG berpotensi menguat sepekan ke depan, cermati sejumlah rilis data ekonomi

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.

1. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN)

Per Jumat (10/7), APLN berada di level Rp 112 per saham. Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Nafan merekomendasikan akumulasi beli pada area 109-112 dengan target harga secara bertahap di level 118, 125, 141, dan 156 serta support 109 dan 105.

2. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)

Per Jumat (10/7), ASRI berada di level Rp 130 per saham. Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju level resistance pertama masih terbuka lebar. Investor dapat akumulasi beli pada level 125-130 dengan target harga secara bertahap di level 136, 144, 164, dan 182 serta support 125 dan 120.

Baca Juga: Saham emiten batubara sukses menghijau dalam sepekan, simak rekomendasinya

3. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST)

Per Jumat (10/7), BEST berada di level Rp 117 per saham. Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Nafan merekomendasikan akumulasi beli pada area 114-117 dengan target harga secara bertahap di 120, 155, 190, dan 224, serta support 111 dan 101.

4. PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK)

Per Jumat (10/7), LPCK berada di level Rp 810 per saham. Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju level resistance pertama terbuka lebar. Investor dapat akumulasi beli pada area 790-810 dengan target harga secara bertahap di 865, 905, dan 1.080 serta support 730.

Baca Juga: Melantai empat hari dengan kenaikan 182%, saham Pradiksi Gunatama (PGUN) masuk UMA

5. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)

Per Jumat (10/7), LPKR berada di level Rp 158 per saham. Terlihat pola spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. Nafan merekomendasikan akumulasi beli pada level 156-159 dengan target harga secara bertahap di 168, 190, dan 212, serta support 151.

6. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE)

Per Jumat (10/7), WEGE berada di level Rp 200 per saham. Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal ke resistance pertama terbuka lebar. Investor dapat akumulasi beli pada area 196-200 dengan target harga secara bertahap di level 210, 240, dan 270, serta support di 196 dan 186.

🍊

per tgl 10 Juli 2020:

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun lagi di hari terakhir pekan ini. Pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG melemah 21,54 poin atau 0,43% ke 5.031,26 pada Jumat (10/7).

Dalam sepekan perdagangan, IHSG menguat 1,16% dari level 4.973,79 di akhir pekan hingga 3 Juli 2020. Pekan ini, IHSG menguat di hari Senin dan Rabu. IHSG tergerus pada perdagangan hari Selasa, Kamis, dan Jumat.

Pada hari ini, hanya indeks sektor keuangan yang masih menguat tipis 0,14%. Sembilan sektor lainnya turun. Sektor konstruksi dan properti mencatat penurunan paling dalam, yakni 1,19%. Sektor aneka industri melemah 1,14%. Sektor barang konsumsi merosot 1,01%. Sektor perkebunan dan manufaktur tergerus masing-masing 0,93% dan 0,82%.

Baca Juga: Loyo, rupiah masih terus melemah 0,30% ke Rp 14.454 per dolar AS di siang hari ini

Sektor infrastruktur turun 0,56%. Sektor tambang melemah 0,55%. Sektor perdagangan dan jasa terkoreksi 0,54%. Sedangkan sektor industri dasar melorot 0,35%.

Total volume transaksi bursa mencapai 9,42 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 6,66 triliun. Sebanyak 260 saham turun harga. Ada 142 saham yang menguat dan 149 saham flat.

Top losers LQ45 hari ini adalah:

  • PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) -3,92%
  • PT Ciputra Development Tbk (CTRA) -3,70%
  • PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) -3,25%

Top gainers LQ45 terdiri dari:

  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 1,64%
  • PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) 1,15%
  • PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) 0,90%

Baca Juga: IHSG melemah tipis 0,07% ke 5.049,03 pada akhir pedagangan sesi I, Jumat (10/7)

Investor asing mencatatkan net buy alias beli bersih total Rp 97 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah BBCA Rp 129 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 27 miliar, dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) Rp 26,6 miliar.

Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 22,6 miliar, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 19,3 miliar, dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) Rp 11,4 miliar.

🍉
JAKARTA, investor.id - Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG melemah dalam rentang support-resistance 5.000-5.075 di akhir pekan ini (10/7). Salah satu faktor pemicunya adalah realisasi defisit APBN 2020 sepanjang 1H-2020 yang mencapai 1.57% terhadap PDB. Pelebaran defisit tersebut sejalan dengan penurunan penerimaan pajak sebesar 12% yoy menjadi Rp531.8 triliun pada periode tersebut. Merespon data ini, kekhawatiran terhadap outlook pertumbuhan ekonomi ditengah pandemi Covid -19 masih membayangi pergerakan IHSG. Di sisi lain, masih terjadi penambahan jumlah kasus Covid -19 positif di Indonesia. Untuk itu, jangan terlalu agresif dalam melakukan akumulasi beli. Tunggu peluang buy on support, terutama pada saham-saham bank (


🍊

per tgl 09 Juli 2020:

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun pada penutupan perdagangan Kamis pekan ini. Investor asing beli saham Rp 50,2 miliar di pasar regular.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (9/7/2020), IHSG ditutup turun 23,38 poin atau 0,46 persen ke posisi 5.052,97. Sementara, indeks saham LQ45 turun 0,89 persen ke posisi 789,53.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.111,56 dan terendah 5.041,93.

Sebanyak 195 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 205 saham melemah dan 175 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 735.489 kali dengan volume perdagangan 10,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,2 triliun.

Investor asing beli saham Rp 50,2 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.428.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya dua sektor yang menguat yaitu perkebunan yang naik 0,99 persen dan pertambangan yang naik 0,48 persen.

Sedangkan sektor yang melemah dipimpin oleh infrastruktur yang turun 0,85 persen, sektor keuangan anjlok 0,69 persen dan sektor industri dasar turun 0,54 persen.

🍉


Bisnis.com, JAKARTA - Setelah berhasil menembus level 5.000, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menuju posisi 5.100 pada perdagangan Kamis (9/7/2020).

Pada Rabu (8/7/2020), pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil berakhir di level 5.076,17 dengan kenaikan tajam 1,79 persen atau 89,09 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Sebanyak 9 dari 10 sektor pada IHSG ditutup di teritori positif, dipimpin finansial (+3,59 persen), industri dasar (+1,71 persen), dan manufaktur (+1,21 persen). Satu-satunya sektor yang bergerak negatif adalah pertambangan (-0,11 persen).

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing naik 3,5 persen dan 5,3 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG.

Indeks saham lain di Asia tampak berakhir antara zona hijau dan merah. Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing melemah 0,78 persen dan 0,92 persen, Kospi Korea Selatan turun 0,24 persen, dan S&P/ASX 200 Australia turun tajam 1,54 persen.

Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan kenaikan yang terjadi dalam pergerakan IHSG hingga saat ini masih bersifat teknikal rebound. Level resistan terdekat telah berhasil digeser ke arah yang lebih baik.

"Namun peluang pelemahan masih cukup besar mengingat secara year to date (ytd) investor asing masih mencatatkan capital outflow," paparnya, Rabu (8/7/2020).

Menurut William, momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian. Pada Kamis (9/7/2020), IHSG berpotensi bergerak terkonsolidasi di dalam rentang 4.789 - 5.123.

Sejumlah saham pilihannya adalah BBCA, BBRI, BBNI, UNVR, TLKM, WIKA, dan ASRI.


🍇

per tgl 08 Juli 2020:

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan Rabu pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (8/7/2020), IHSG ditutup naik 89,09 poin atau 1,79 persen ke posisi 5.076,17. Sementara, indeks saham LQ45 turun 2,67 persen ke posisi 796,58.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.080,25 dan terendah 4.985,01.

Sebanyak 221 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 174 saham melemah dan 174 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 694.557 kali dengan volume perdagangan 9,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,3 triliun.

Investor asing beli saham Rp 218 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.438.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sebagian besar menguat. Sektor yang mengalami penguatan diantaranya sektor keuangan yang menguat 3,58 persen. Disusul kemudian sektor industri dasar yang menguat 1,71 persen dan sektor manufaktur naik 1,21 persen.

🍋

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melejit makin tinggi di akhir perdagangan sesi I hari ini. Rabu (8/7) pukul 11.30 WIB, IHSG naik 64,84 poin atau 1,30% ke 5.051,92.

Sembilan sektor yang berada di zona hijau dan menyokong keperkasaan IHSG hingga siang ini. Bahkan, sektor keuangan berhasil menguat lebih dari 2%, tepatnya 2,67%. 

Berikutnya, ada sektor industri dasar yang naik 1,31% dan sektor manufaktur yang menguat 0,95%. Sektor barang konsumsi menyusul dengan penguatan 0,84% dan sektor aneka industri pun naik 0,58%. 

Sektor konstruksi naik 0,31% dan infrastruktur menguat 0,24%. Sedangkan sektor perkebunan naik tipis 0,03% dan sektor perdagangan naik 0,02%.

Baca Juga: IHSG tembus 5.000 setelah dibuka menguat 0,38% pada awal perdagangan Rabu (8/7)

Sedangkan satu sektor lainnya, ada di zona merah yakni, sektor tambang yang turun 0,02%. 

Total volume transaksi bursa mencapai 5,71 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 5,16 triliun. Kenaikan harga terjadi pada 212 saham. Sebanyak 149 saham turun harga dan 175 saham flat.

Top gainers LQ45 terdiri dari:

  • PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) naik 9,74%
  • PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik 7,76%
  • PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) naik 6,79%

Top losers LQ45 siang ini adalah:

  • PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) turun 1,83%
  • PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) turun 1,11%
  • PT Japfa Tbk (JPFA) turun 0,83%

Baca Juga: Saham big cap: Saham BBRI sudah turun 3 hari berturut

Investor asing mencatat pembelian bersih atau net buy Rp 161,22 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 151,3 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 103,5 miliar dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 37,5 miliar.

Sedangkan saham-saham yang mencatat beli bersih terbesar adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 23,3 miliar, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 11,8 miliar, dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Rp 10,3 miliar.

🍊
JAKARTA



🍊

per tgl 07 Juli 2020:

Jakarta, Beritasatu.com - IHSG pada penutupan perdagangan Selasa (7/7/2020) ditutup melemah 1,7 poin (0,03 persen) ke posisi 4.987. Sementara kapitalisasi pasar (market capitalization) sebesar Rp 5.794 triliun.

Berdasarkan data yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham bluechips yang tergabung dalam indeks Investor33 naik 0,9 poin (0,26 persen) mencapai posisi 368,0.

Baca juga: IHSG Dibuka Menguat ke Level 5.000

Sementara indeks LQ-45 naik 0,5 poin (0,07 persen) ke level 775,8. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,5 poin (0,09 persen) menjadi 546,4.

Sebanyak 138 saham menguat, 286 saham melemah, dan 129 saham stagnan. IHSG sempat mencapai rekor tertinggi di 5.011 dan terendah 4.982. Transaksi perdagangan senilai Rp 7,9 triliun.

Mayoritas pergerakan sektor saham melemah dengan penurunan terdalam saham sektor properti sebesar 0,41 persen disusul konsumsi 0,40 persen. Sementara sektor saham yang menguat di antaranya infrastruktur sebesar 0,65 persen.

 

 



Sumber: BeritaSatu.com

🍊

per tgl 06 Juli 2020:

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat dan ditutup nyaris menembus level 5.000 pada perdagangan hari ini, Senin (6/7/2020).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG berakhir di level 4.988,87 dengan penguatan 0,3 persen atau 15,07 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (3/7/2020), IHSG ditutup di level 4.973,79 dengan kenaikan 0,14 persen atau 7,01 poin.

Penguatan indeks bahkan sempat berlanjut menembus level 5.000 pada awal perdagangan Senin. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam kisaran 4.973,49 – 5.009,34.

Sebanyak 7 dari 10 sektor pada IHSG ditutup di teritori positif, dipimpin pertambangan (+1,45 persen) dan pertanian (+0,99 persen). Adapun, sektor properti dan infrastruktur masing-masing turun 0,55 persen dan 0,32 persen, sedangkan sektor barang konsumer stagnan.

Tercatat 226 saham menguat, 185 saham melemah, dan 158 saham berakhir stagnan.

Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah ditutup menguat 32 poin atau 0,22 persen ke level Rp14.490 per dolar AS, setelah berakhir di level Rp14.522 per dolar AS pada Jumat (3/7).

Mayoritas indeks saham di Asia ikut menguat, antara lain indeks Nikkei 225 Jepang (+1,83 persen), Kospi Korea Selatan (+1,65 persen), S&P/NZX 20 Selandia Baru (+0,67 persen), dan Taiex Taiwan (+1,74 persen).

Indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China bahkan masing-masing melonjak lebih dari 5 persen, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong naik tajam 3,81 persen.

Secara keseluruhan, pasar saham global mengawali pekan ini dengan sentimen positif setelah tulisan dalam media pemerintah China memicu antusiasme pergerakan bullish.

Editorial halaman depan Times Securities China hari ini menuliskan bahwa mengembangkan pasar bullish yang “sehat” pascapandemi Covid-19 kini dipandang lebih penting bagi perekonomian daripada sebelumnya.

Sementara itu, media sosial China meledak dengan pencarian untuk istilah "buka akun saham". Sentimen bullish juga mengangkat nilai tukar yuan terhadap dolar AS. Sebaliknya, indeks dolar AS melemah.

Indeks MSCI World saat ini berada di level tertinggi sejak awal Juni dan investor memiliki keyakinan pada pemulihan ekonomi yang didukung oleh stimulus pemerintah.

Tapi ada jalan panjang yang harus ditempuh sebelum ekonomi kembali normal. Goldman Sachs Group Inc. memangkas estimasi untuk pertumbuhan AS untuk kuartal berjalan. Selain itu, pengeluaran konsumen dipandang akan mandek bulan ini dan berikutnya.

“Kesediaan investor melihat disrupsi saat ini untuk pemulihan yang diantisipasi pada kuartal ini sangat terancam oleh laju infeksi Covid-19 yang terus meningkat,” ujar ahli strategi pasar di CMC Markets Plc. Michael McCarthy, dilansir Bloomberg.

Senada, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee berpendapat lonjakan kasus Covid-19 masih membayangi reopening ekonomi.

“Pelaku pasar dinilai perlu memperhatikan pernyataan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, bahwa kasus pandemi Covid-19 yang terburuk belum kita rasakan,” tulis Hans dalam risetnya.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan hijaunya pergerakan IHSG hari ini ditopang oleh optimisme para pelaku pasar akan beberapa data yang akan dirilis dalam waktu dekat.

Beberapa di antara data tersebut seperti indeks keyakinan konsumen (IKK) Indonesia per Juni yang diperkirakan naik dari level 77,8 menjadi 85 serta ISM non-manufacturing PMI Index Amerika Serikat naik menjadi 50,0 dari yang semula 45,4.

“Hal tersebut memberikan optimisme bagi para pelaku pasar bahwa kinerja fundamental perekonomian akan membaik meskipun pandemi Covid-19 masih belum berakhir,” tuturnya kepada Bisnis, Senin (6/7/2020)

Selain itu, tambah Nafan, penguatan pasar hari ini juga diwarnai oleh sentimen positif yang mana pasar mengapresiasi kenaikan peringkat Indonesia oleh Bank Dunia dari lower middle income country menjadi upper middle income country.

🍊

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada pembukaan perdagangan Senin (6/7/2020).

IHSG dibuka pada level 4.995,20 atau naik 0,44 persen dibandingkan penutupan pada Jumat (3/7/2020).

Kenaikan IHSG berlanjut hingga menit ke-2 perdagangan dan sempat menembus level 5.000, tepatnya 5.002,77 atau naik 0,58 persen atau 28,97 poin.. Kapitalisasi pasar terpantau pada Rp5.810,08 triliun.

Saham PT Bank Central Asia. menjadi sasaran aksi beli bersih investor asing. Pada menit-menit awal perdagangan, emiten berkode saham BBCA itu naik 0,64 persen ke level Rp29.475 per saham setelah diborong investor sebesar Rp6 miliar.

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk juga menjadi target investor asing pada hari ini. Sampai dengan pukul 09.04 WIB, TLKM berbondong-bondong diserbu investor asing dengan nilai net foreign buy Rp11,2 miliar dan volume perdagangan sebanyak 7,1 juta.

Emiten perbankan lainnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga ramai dibeli oleh investor asing dengan nilai beli bersih sebesar Rp3,7 miliar dari volume perdagangan 1,2 juta. Aksi ini membuat nilai saham emiten berkode BMRI ini naik 1 persen ke Rp5.050.

Di sisi lain, saham PT Astra International Tbk  menjadi sasaran aksi jual bersih asing pada hari ini. Dalam beberapa menit, investor langsung melego saham ASII ini senilai Rp3,3 miliar dengan volume sebesar 1 juta serta nilai turnover transaksi sebesar Rp4,9 miliar. Adapun nilai saham TLKM berada di level Rp4.850.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia hingga pukul 09.10 WIB, IHSG terpantau mengua 0,40 persen ke posisi 4.9993,54. Adapun saat pembukaan IHSG dibuka menguat 0,53 persen.

Sebanyak 187 saham menguat sedangkan 77 saham turun. Adapun 131 saham stagnan alias tidak bergerak dibandingkan dengan posisi sebelumnya, Jumat (3/7/2020).

Dari 10 sektor, sebanyak 9 sektor menguat sedangkan satu sektor yaitu properti turun 0,5 persen. Sektor industri dasar mencetak penguatan tertinggi sebesar 0,67 persen.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Central Asia Tbk. dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. menjadi lima saham yang paling aktif diperdagangkan.

Total transaksi perdagangan saham di sepuluh menit awal mencapai Rp446 miliar dengan volume transaksi sebanyak 633 juta lembar. Adapun frekuensi perdagangan saham dilakukan sebanyak 51.795 kali.

🍓

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh di bawah level 4.000. IHSG telah kembali menguat tetapi belum mampu menyentuh angka 5.000 atau di saat sebelum ada pandemi Corona. 

Direktur Utama PT Danareksa Sekuritas, Friderica Widyasari Dewi mengatakan, belum ditemukannya vaksin untuk Virus Corona membuat pasar saham terus fluktuatif. Apalagi pada awalnya virus ini diprediksi tidak sampai ke Indonesia.

"Pandemi Covid-19 kalau boleh dibilang waktu di awal 2019 memiliki kepercayaan 2020 akan baik tetapi terjadi pandemi yang dipikir hanya akan terjadi di China, its not gonna be here tetapi ternyata bergejolak," ujarnya dalam diskusi daring, Jakarta, Jumat (3/7/2020).

Pergerakan IHSG pun dinilai belum sepenuhnya kembali seperti sebelum pandemi. Salah satunya terlihat dari penjualan harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terjun cukup jauh.

"IHSG bisa mendekati 5.000 kita berharap melihat efektivitas pelaksanaan stimulus. Apakah ini sudah kembali atau belum? belum. Karena kalau melihat data, daily trading di BEI tahun 2019 itu angkanya sekitar Rp 9,1 triliun per hari saat ini menjadi Rp 7,3 triliun per hari," jelasnya.

 

2 dari 3 halaman

Kapitalisasi Pasar Saham

Tidak hanya penjualan harian, kapitalisasi pasar di Bursa Efek juga belum pulih seluruhnya. "Ini menunjukkan belum normal. kapitalisasi pasar juga terkoreksi cukup besar dari Rp7.265 triliun mejadi Rp5.497 triliun," kata Friderica.

Meski demikian, pergerakan IHSG diprediksi masih akan membaik apabila pemerintah dan regulator mengambil berbagai langkah-langkah cermat. "Yang penting bagaimana efektivitas dari program-program pemerintah yang ada dan bagaimana di lapangan itu sangat mempengaruhi kondisi market domestik dan asing," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

🍉


Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih menguat hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (3/7/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau menguat 0,49 persen atau 24,31 poin ke level 4.991,09 pada jeda siang.

Adapun pada perdagangan Kamis (2/7), IHSG ditutup menguat 1,07 persen atau 52,39 poin ke level 4.966,78.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG begerak dalam kisaran 4.964,16-4.995,51.

Sebanyak 6 dari 9 sektor bergerak di zona hijau, didorong oleh sektor tambang yang menguat 2,47 dan industri dasar yang naik 2,44 persen. Tiga sektor lainnya melemah, didorong oleh properti yang terkoreksi 1,74 persen.

Sebanyak 176 saham menguat, 203 saham melemah, dan 174 saham stagnan. Hingga akhir sesi I, volume transaksi saham mencapai 4,28 miliar lembar dengan nilai mencapai Rp3,17 triliun. Adapun investor asing mencatat net sell hingga Rp17,17 miliar.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua IHSG memiliki range pada level 4.865,27 hingga 4.778,71.

Sementara itu, resistance pertama maupun kedua IHSG memiliki range pada 4.975,54 dan 5.097,14. Berdasarkan indikator pun, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. 

Kendati demikian, dia menjelaskan bahwa Stochastic dan RSI bergerak ke atas menuju ke area overbought.

“Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance,” ujar Nafan seperti dikutip dari publikasi risetnya, Jumat (3/7/2020).

Indeks saham lainnya di Asia juga bergerak menguat hari ini, antara lain indeks Nikkei 225 Jepang yang menguat 0,18 persen, indeks Shanghai Composite menguat 1,04 persen, dan Hang Seng menguat 0,84 persen.

🍉


Bisnis.com, JAKARTA—Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melenggang di zona hijau sepanjang perdagangan hari ini, ditopang oleh positifnya sejumlah data ekonomi dunia dan kenaikan harga komoditas.

Berbeda dengan pergerakan hari sebelumnya yang penuh tekanan di sepanjang perdagangan, hari ini IHSG melaju dengan tenang di zona hijau dalam rentang 4.914,39—4.966,78 dan mengakhiri lajunya di level 4.966,78 setelah menguat 1,07 persen.

Seluruh sektor juga terpantau menghijau dengan dipimpin oleh sektor properti yang menguat 2,33 persen. Di belakang sektor properti, sektor infrastuktur dan sektor industri dasar mengekor dengan penguatan masing-masing 1,98 persen dan 1,77 persen.

Adapun dari seluruh emiten yang diperdagangkan, sebanyak 218 emiten menguat, 193 melemah, dan 150 lainnya tak beranjak dari posisinya semula.

Sejumlah saham besar juga terpantau menguat pada perdagangan hari ini seperti PT PP (Persero) Tbk. (PTPP), PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM).

Ketiganya masing-masing menorehkan penguatan 11,36 persen, 9,92 persen, dan 9,70 persen.

Sementara itu, kendati pasar mengalami penguatan, perdagangan hari ini tak terlepas dari aksi jual bersih investor asing yang tercatat senilai Rp210,17 miliar di seluruh pasar.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. alias BBRI menjadi yang paling banyak dilego asing dengan net foreign sell mencapai Rp260,7 miliar di pasar reguler.

Analis Indopremier Sekuritas Mino mengatakan penguatan pasar pada hari ini lebih ditopang oleh sentimen eksternal, salah satunya hasil positif uji coba calon vaksin Covid-19 yang diproduksi Pfizer.

Selain itu, tambah Mino, solidnya data tenaga kerja dan data manufaktur Amerika Serikat serta menguatnya harga beberapa komoditas juga turut menopang pergerakan IHSG di perdagangan kali ini.

Senada, analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji menyebut data purchasing managers’ index (indeks PMI) dari negara-negara maju yang menunjukkan tren positif memberikan sentimen baik bagi IHSG.

“Kenaikan harga komoditas dunia, terutama minyak, juga mendukung tren kenaikan demand,” ujarnya.

🍉

JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan pagi ini. IHSG naik 18,03 poin atau 0,36% ke 4.932,42.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, Jakarta, Kamis (2/7/2020), terdapat 142 saham menguat, 47 saham melemah dan 100 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp157,12 miliar dari 158,72 juta lembar saham yang diperdagangkan.

Baca juga: 

Indeks LQ45 naik 3,12 poin atau 0,4% ke 762,50, indeks JII naik 3,47 poin atau 0,7% ke 535,51, indeks IDX30 naik 1,68 poin atau 0,4% ke 416,11 dan indeks MNC36 naik 1,23 poin atau 0,4% ke 277,91.

Sementara itu, saham-saham yang masuk top gainers yaitu PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) naik Rp210 atau 9,50% ke Rp2.420, saham PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS) naik Rp5 atau 7,46% ke Rp72 dan saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) naik Rp300 atau 5,06% ke Rp6.225.

Baca juga: 

Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (PURE) turun Rp8 atau 6,96% ke Rp107, saham PT Modenland Realty Ltd Tbk (MDLN) turun Rp4 atau 6,90% ke Rp54, dan saham PT Nusantara Properti International Tbk (NATO) turun Rp20 atau 5,56% ke Rp340.


🍒

Bisnis.com, JAKARTA - Pilarmas Investindo Sekuritas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memiliki peluang bergerak variatif cenderung menguat dan diperdagangkan pada level 4.867-4.978 secara teknikal.

Pada perdagangan Selasa (30/06/2020), IHSG ditutup menguat 3 poin atau 0,07 persen ke level 4.905. Sektor agrikultur, industri dasar, dan keuangan menjadi kontributor terbesar pada kenaikan IHSG kemarin. Sementara, investor asing membukukan penjualan bersih sebesar Rp489 miliar rupiah.

Sentimen global yang mempengaruhi indeks diantaranya; Badan legislatif utama China yang pada akhirnya menyetujui undang undang keamanan nasional untuk Hongkong.

"Dan dampaknya tentu saja membuat adanya potensi Amerika akan bertindak terkait dengan undang undang keamanan yang akan disahkan untuk Hongkong," tulis sekuritas dalam risetnya, Rabu (1/7/2020).

Sekuritas berpendapat bahwa kebebasan Hong Kong berpotensi untuk terus mengalami pelemahan, karena Presiden Xi terus berusaha untuk mendominasi dalam pemerintahan Hongkong.

"Kami cukup khawatir selain virus corona, ancaman-ancaman seperti ini memberikan tekanan terhadap tensi geopolitik, sehingga memberikan ketidakpastian dalam jangka waktu pendek hingga panjang terkait impact yang akan diberikan oleh mereka," sambung sekuritas.

Berikutnya, tambahan jumlah kasus pasien Covid-19 masih menjadi masalah yang membelenggu Amerika Serikat juga Indonesia. Diprediksi, jumlah kasus harian akan bertambah 2 kali lipat jika situasi dan kondisinya tidak berubah.

Cepat atau lambat, peningkatan korban yang terjadi di Amerika dan berbagai negara lainnya termasuk di Indonesia, apabila tidak ada mitigasi resiko yang jelas akan menekan perekonomian secara perlahan.

Dari dalam negeri, pemerintah resmi memperlebar defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020 menjadi 6,34 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Tentunya, pemerintah memerlukan dana besar untuk fasilitas kesehatan dan membantu ekonomi masyarakat agar tidak semakin terpuruk disaat lesunya ekonomi dan menurunnya daya beli masyarakat.

Seiring dengan meningkatnya anggaran penanganan dampak Covid-19 di dalam negeri, pemerintah dalam hal ini juga telah meningkatkan anggaran penanganan pandemi sampai dengan Rp695,20 triliun.

Secara nominal, defisit ini setara dengan Rp1.039,2 triliun. Defisit yang tadinya sudah cukup lebar di 5,07 persen dari PDB dilebarkan lagi ke 6,34 persen dari PDB.

Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan mengatakan pemerintah akan sangat berhati-hati dalam mengelola anggaran pada tahun ini dan menjelaskan, di satu sisi pemerintah ingin tetap hadir di dalam perekonomian dan memberikan banyak stimulus bagi masyarakat.

Namun, di sisi lain pemerintah juga harus tetap berhati-hati dengan rasio utang akan naik dari 30 persen menjadi 37,6 persen hanya dalam waktu satu tahun.

"Kami juga berharap bahwa serapan anggaran di kementerian yang memang memiliki hubungan langsung dengan kesehatan dan perekonomian bisa dapat secepatnya diserap," tutup sekuritas.

🍊


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound pada penutupan perdagangan Selasa (30/6). Mengutip RTI, indeks naik tipis 0,07% atau 3,574 poin ke level 4.905.392.

Tercatat 229 saham turun, 180 saham naik, dan 156 saham stagnan. Total volume 8,22 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 6,91 triliun.

Lima dari 10 indeks sektoral menopang IHSG. Sektor agrikultur paling tinggi kenaikannya 1,23%. Sementara, infrastruktur paling dalam penurunannya 2,54%.

Saham-saham top gainers LQ45:

- PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) naik 8,42% ke Rp 5.150

- PT Indahh Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) naik 7,66% ke Rp 5.975

- PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) naik 3,29% ke Rp 1.255 

Baca Juga: IHSG naik 0,35% ke 4.918 pada akhir perdagangan sesi I, Selasa (30/6)

Saham-saham top losers LQ45:

- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 4,09% ke Rp 3.050

- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) turun 3,33% ke Rp 6.525

- PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun 2,35% ke Rp 416

Aksi jual investor asing turut membebani langkah IHSG. Di pasar reguler, net sell asing Rp 467,840 miliar dan Rp 489,092 miliar keseluruhan market.

Saham-saham dengan penjualan bersih asing terbesar adalah PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) Rp 217,3 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 68,7 miliar, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 31,1 miliar.

🍊



JAKARTA, Investor.id – PT Victoria Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa (30/6) hari ini bergerak dalam rentang 4.850-4.965. Victoria Sekuritas merekomendasikan buy untuk TBIG dengan target harga Rp 1.140, MIKA (Rp 2.350), BRPT (Rp 1.210), dan

🍊


Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mengakhiri pergerakannya di zona hijau pada perdagangan hari ini, Jumat (26/6/2020), sejalan dengan rebound bursa global.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup di level 4.904,09 dengan kenaikan 0,15 persen atau 7,36 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (25/6/2020), IHSG berakhir di level 4.896,73 dengan koreksi tajam 1,37 persen atau 68 poin.

Meski mampu bangkit ke zona hijau pada Jumat, indeks memangkas sebagian besar penguatan yang mampu ditorehkan pada awal perdagangan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif dalam kisaran 4.882,12 – 4.941,14.

Sebanyak 6 dari 10 sektor pada IHSG ditutup di teritori positif, dipimpin infrastruktur (+1,08 persen) dan properti (+0,98 persen). Empat sektor lainnya berakhir negatif, dipimpin industri dasar (-0,67 persen) dan pertanian (-0,4 persen).

Tercatat 211 saham menguat, 190 saham melemah, dan 172 saham berakhir stagnan. Saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. yang masing-masing naik 14 persen dan 0,9 persen menjadi pendorong utamanya.

Mayoritas indeks saham di Asia ikut menguat, antara lain indeks Nikkei 225 Jepang (+1,13 persen), Kospi Korea Selatan (+1,05 persen), S&P/NZX 20 Selandia Baru (+0,99 persen), dan S&P/ASX 200 Australia (+1,49 persen).

Di kawasan Asia Tenggara, indeks Straits Times Index STI Singapura dan indeks SET 50 Thailand masing-masing terpantau naik 0,59 persen dan 0,52 persen.

Secara keseluruhan, bursa Asia bangkit bersama bursa Eropa dan Amerika Serikat setelah terbenam di zona merah pada perdagangan Kamis (25/6/2020) di tengah kekhawatiran atas lonjakan kasus Covid-19 dan prospek ekonomi global.

Investor tampaknya mengandalkan dukungan moneter dan fiskal lebih lanjut untuk membantu ekonomi bangkit dari dampak lockdown ketika laporan-laporan terkini tidak menunjukkan tanda-tanda pandemi ini sedang menyurut secara global.

Jumlah klaim pengangguran awal di AS untuk pekan lalu dilaporkan lebih tinggi dari estimasi, meskipun pesanan barang-barang tahan lama tampak lebih baik dari ekspektasi. Data tersebut mungkin menambah harapan untuk adanya lebih banyak stimulus.

Sebelumnya, Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi produk domestik bruto (PDB) global akan terkontraksi 4,9 persen tahun ini atau lebih dalam dari proyeksi 3 persen yang dikeluarkan April 2020.

Adapun pada 2021, pertumbuhan hanya diperkirakan 5,4 persen atau turun 0,4 poin persentase dari prediksi sebelumnya.

“Pasar sedang mencoba untuk mencerna apa timeline-nya, juga mengukur stimulus moneter dan stimulus fiskal di masa depan,” ujar Senior Money Manager di Washington Crossing Advisors Chad Morganlander.

“Ada banyak hal yang tidak diketahui tetapi kita harus yakin bahwa latar belakang moneter dan latar belakang fiskal akan mendukung pasar,” terangnya, seperti dikutip dari Bloomberg.

Di sisi lain, seperti yang telah dipaparkan tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, sentimen pasar tetap dibayangi tingginya kenaikan data kasus Covid-19 secara harian.

“Optimisme pasar selama beberapa pekan terhadap pelonggaran aktivitas ekonomi menjadi terkendala akibat data yang terus meningkat,” terang Samuel Sekuritas melalui publikasi risetnya pada Kamis (25/6/2020).

Berbanding terbalik dengan IHSG, nilai tukar rupiah lanjut ditutup melemah 45 poin atau 0,32 persen ke level Rp14.220 per dolar AS, setelah berakhir di level Rp14.175 per dolar AS pada Kamis.

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

Kenaikan (persen)

SMMA

+14,0

TLKM

+0,9

ICBP

+2,8

INDF

+4,7

Saham-saham penekan IHSG:

Kode

Penurunan (persen)

BBCA

-1,4

BBRI

-1,0

DNET

-6,0

BRPT

-1,3

Sumber: BEI

🍉


JAKARTA, Investor.id - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) bergerak fluktuatif hingga ditutup naik tipis 6,39 poin (0,13%) menjadi 4.903,12 pada sesi I akhir pekan ini. Adapun, saham BBTN, BBNI,

 Sumber : Investor Daily


🍓

Bisnis.com, JAKARTA – Aksi jual bersih saham oleh investor asing berlanjut pada perdagangan hari ini, Kamis (25/6/2020), seiring dengan melorotnya Indeks Harga Saham Gabungan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing mencatat aksi jual bersih (net sell) senilai Rp225,72 miliar, net sell hari ke-12 berturut-turut (lihat tabel).

Aksi beli oleh investor asing pada Kamis (25/6) tercatat sekitar 621,92 juta lembar saham senilai Rp1,44 triliun. Adapun, aksi jual oleh investor asing tercatat 843,68 juta lembar saham senilai Rp1,67 triliun.

Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa hari ini mencapai sekitar Rp6,16 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 7,14 miliar lembar saham.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terguling ke zona merah dan ditutup melemah lebih dari 1 persen pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan data BEI, pergerakan IHSG ditutup di level 4.896,73 dengan koreksi tajam 1,37 persen atau 68 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (24/6/2020), IHSG mampu rebound dan berakhir di level 4.964,73 dengan kenaikan tajam 1,75 persen atau 85,6 poin.

Pergerakan indeks terpantau mulai tergelincir dengan langsung melemah hampir 1 persen pada awal perdagangan Kamis. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam kisaran 4.883,71 – 4.964,34.

Seluruh 10 sektor pada IHSG ditutup di teritori negatif, dipimpin properti (-2,03 persen), barang konsumer (-1,72 persen), manufaktur (-1,55 persen), dan aneka industri (-1,52 persen).

Tercatat 93 saham menguat, 324 saham melemah, dan 141 saham berakhir stagnan. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) yang masing-masing turun 1,9 persen dan 7 persen menjadi penekan utamanya.

Ringkasan perdagangan saham oleh investor asing

Tanggal

Total

Keterangan

25 Juni

Rp225,72 miliar

Net sell

24 Juni

Rp250,73 miliar

Net sell

23 Juni

Rp527,9 miliar

Net sell

22 Juni

Rp513,57 miliar

Net sell

19 Juni

Rp653,45 miliar

Net sell

18 Juni

Rp80,47 miliar

Net sell

17 Juni

Rp757,58 miliar

Net sell

16 Juni

Rp602,29 miliar

Net sell

15 Juni

Rp712,03 miliar

Net sell

12 Juni

Rp1,21 triliun

Net sell

11 Juni

Rp247,23 miliar

Net sell

10 Juni

Rp515,52 miliar

Net sell

Sumber: BEI

🍓


JAKARTA, investor.id –Dibuka rebound atau menguat 29,86 poin atau 0,61% pada awal perdagangan pagi tadi, indeks harga saham gabungan (IHSG) terus bergerak di area positif di sepanjang sesi I. Seperti dilaporkan BeritasatuTV langsung dari lantai bursa sekitar pukul 12.03 WIB, IHSG sesi I ditutup terapresiasi 88,25 poin atau 1,81% ke level

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "IHSG Sesi I Ditutup Naik 1,81% ke Level 4.967"
Penulis: Gora Kunjana
Read more at: http://brt.st/6Dn7


🍓

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di zona merah atau terkoreksi 0,81% ke level 4.879,133 pada perdagangan Selasa (23/6).

Pelemahan ini didorong oleh sektor industri dasar yang terkoreksi sebesar 1,67%, kemudian sektor barang konsumsi turun 1,25%, dan sektor pertambangan terkoreksi 1,23%.

Pada hari ini, total volume saham yang diperdagangkan mencapai 8,14 miliar dengan nilai perdagangan Rp 6,52 triliun. Ada sejumlah 147 saham mengalami kenaikan, 249 saham mengalami penurunan, dan 172 tidak berubah.

Baca Juga: Kenaikan harga ayam kerek saham emiten poultry, begini prospeknya menurut analis

Tekanan jual oleh investor asing masih berlanjut, investor asing mencatat total net sell di seluruh pasar mencapai Rp 527,9 miliar.

Dennies Christoper Analis Artha Sekuritas Indonesia mengatakan, masih minimnya sentimen dan masih ada kekhawatiran dari gelombang kedua wabah Covid-19 masih menjadi faktor yang mempengaruhi gerak IHSG.

Untuk perdagangan Rabu (23/6), ia memprediksi IHSG akan melanjutkan pelemahan dengan support di level 4.839 dan resisten di level 4.957. "Pergerakan masih diperkirakan akan terbatas diakibatkan minimnya sentimen," ujarnya, Selasa (23/6).

Baca Juga: IHSG ditutup melemah 0,81%, 10 saham ini paling banyak dilego asing, Selasa (23/6)

Secara teknikal, indikator stochastic masih melebar dalam trend turun mengindikasikan rentang pelemahan masih ada dan berpotensi melanjutkan pelemahan.

Pergerakan masih dibayangi tingginya jumlah kasus harian Covid-19 baik secara global maupun dalam negeri.

🍓

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif pada awal perdagangan hari ini, Selasa (23/6/2020).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG menguat 0,09 persen atau 4,02 poin ke level 4.922,85 pada pukul 09.20 WIB dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Senin (22/6/2020), IHSG berakhir melemah 0,47 persen atau 23,44 poin ke level 4.918,83. Indeks sebelumnya sempat dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,21 persen ke level 4.908,32. Sepanjang pagi ini, IHSG bergerak dalam kisaran 4.898,48-4.928,1.

Tercatat 150 saham menguat, 111 saham melemah, dan 14 saham stagnan. Sebanyak 8 dari 9 sektor dalam IHSG bergerak positif, dipimpin sektor tambang yang menguat 2,41 persen. Adapun sektor infrastruktur melemah sebesar 0,2 persen.

Sementara itu, pergerakan bursa Asia cenderung variatif pagi ini. Indeks Nikkei 225 menguat 0,09 persen, indeks Hang Seng melemah0,57 persen, sedangkan indeks Shanghai Composite melemah 0,45 persen.

Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan bahwa IHSG break out support moving average lima hari dengan indikasi negatif menguji moving average 20 hari dan bullish trend line. Adapun indikator Stokastik crossing negatif dengan area dekat overbought dengan momentum indikator RSI mendatar di area middle oscilator

“IHSG berpeluang kembali bergerak fluktuatif tertahan dengan kecenderungan kembali mencoba menguat dengan support resistance 4.863–5.010,” ujarnya melalui riset harian yang dikutip, Selasa (23/6/2020).

Lanjar menyebut investor menunggu beberapa agenda penting pekan ini. Salah satunya hasil tinjauan klasifikasi pasar MSCI Inc pada, Selasa (23/6/2020).

Selain itu, International Monetary Fund (IMF) akan merilis proyeksi pertumbuhan 2020 baru pada, Rabu (24/6/2020). Selanjutnya, klaim pengangguran Amerika Serikat (AS), barang tahan lama, dan data PDB akan dirilis, Kamis (25/6/2020).

Sementara itu, tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG bergerak menguat hari ini, menyusul penguatan bursa saham Amerika Serikat kemarin.

Pelaku pasar menimbang data peningkatan kasus corona dan data ekonomi yang mulai membaik dengan harapan bila adanya penutupan kembali hanya parsial pada zona merah saja sehingga roda ekonomi terus berjalan.

Pembacaan awal indeks PMI periode di sejumlah negara akan dirilis hari ini. Pagi ini dimulai dari PMI Flash Australia Manufacturing, Service dan Composite sebesar 49.8; 53.2 dan 52.6. Ketiganya menunjukkan peningkatan signifikan dari bulan sebelumnya.

Selain Australia, beberapa negara lain yang  juga akan merilis pembacaan awal (flash) PMI pada sepanjang hari ini adalah Jepang, Perancis, Jerman, Euro Zona, Inggris dan AS nanti malam. AS juga akan merilis data penjualan rumah baru bulan Mei.

“Penguatan bursa AS semalam serta bursa regional pagi ini, diharapkan mampu membawa IHSG ikut menguat,” ungkap tim riset Samuel Sekuritas.

🍓

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, sedikitnya tujuh emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam waktu dekat berencana membagikan dividen tahun buku 2019 kepada para pemegang sahamnya.

Bagi Anda yang ingin berburu saham pembagi dividen, maka tak ada salahnya mencermati jadwal cum dividen tujuh emiten dalam sepekan ke depan.

Baca Juga: Telkom (TLKM) akan menyetor dividen Rp 7,95 triliun ke pemerintah

PT Astra International Tbk (ASII), misalnya, berencana membagikan dividen senilai Rp 157 per saham atau total Rp 6,36 triliun.

Manajemen ASII menjadwalkan cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 24 Juni 2020. Adapun tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi jatuh pada 25 Juni 2020.

Kemudian PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) berniat membagikan dividen senilai Rp 20 per saham atau total Rp 234,53 miliar. Jadwal cum dividen JPFA di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 26 Juni 2020, sementara tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi 29 Juni 2020.

Baca Juga: IHSG Hari Ini Berpotensi Melemah, Ini Saham yang Layak Dicermati

Selain ASII dan JPFA, ada beberapa emiten yang juga menjadwalkan cum dividen dalam seminggu ke depan. Simak jadwal lengkapnya berikut ini:

PT Astra International Tbk (ASII)
Dividen per saham senilai Rp 157
Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 24 Juni 2020
Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi 25 Juni 2020
Tanggal cum dividen di pasar tunai 26 Juni 2020
Tanggal ex dividen di pasar tunai 29 Juni 2020
Tanggal pencatatan (recording date) 26 Juni 2020
Tanggal pembayaran dividen tunai 10 Juli 2020

Baca Juga: Enam bulan terakhir, market cap TLKM sudah melorot Rp 62,41 triliun

PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO)
Dividen per saham senilai Rp 20
Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 22 Juni 2020
Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi 23 Juni 2020
Tanggal cum dividen di pasar tunai 24 Juni 2020
Tanggal ex dividen di pasar tunai 25 Juni 2020
Tanggal pencatatan (recording date) 24 Juni 2020
Tanggal pembayaran dividen tunai 6 Juli 2020

Baca Juga: Mantap, setoran Pertamina ke pemerintah di 2019 capai Rp 136,6 triliun

PT Samindo Resources Tbk (MYOH)
Dividen per saham senilai US$ 0,0068 (mengacu kurs tengah BI pada 24 Juni 2020)
Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 22 Juni 2020
Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi 23 Juni 2020
Tanggal cum dividen di pasar tunai 24 Juni 2020
Tanggal ex dividen di pasar tunai 25 Juni 2020
Tanggal pencatatan (recording date) 24 Juni 2020
Tanggal pembayaran dividen tunai 16 Juli 2020

PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (LIFE)
Dividen per saham senilai Rp 74
Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 24 Juni 2020
Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi 25 Juni 2020
Tanggal cum dividen di pasar tunai 26 Juni 2020
Tanggal ex dividen di pasar tunai 29 Juni 2020
Tanggal pencatatan (recording date) 26 Juni 2020
Tanggal pembayaran dividen tunai 17 Juli 2020

Baca Juga: Pemerintah akan mengantongi dividen Rp 121,89 miliar dari Semen Indonesia (SMGR)

PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL)
Dividen per saham senilai Rp 2,5
Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 23 Juni 2020
Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi 24 Juni 2020
Tanggal cum dividen di pasar tunai 25 Juni 2020
Tanggal ex dividen di pasar tunai 26 Juni 2020
Tanggal pencatatan (recording date) 25 Juni 2020
Tanggal pembayaran dividen tunai 15 Juli 2020

Baca Juga: Sebelum S&P pasang status creditwatch negatif, harga saham BHIT sudah di level gocap

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
Dividen per saham senilai Rp 20
Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 26 Juni 2020
Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi 29 Juni 2020
Tanggal cum dividen di pasar tunai 30 Juni 2020
Tanggal ex dividen di pasar tunai 1 Juli 2020
Tanggal pencatatan (recording date) 30 Juni 2020
Tanggal pembayaran dividen tunai 15 Juli 2020

Baca Juga: Tunas Ridean (TURI) akan membagikan dividen final Rp 100,44 miliar

PT Trisula International Tbk (TRIS)
Dividen per saham senilai Rp 1,5
Tanggal cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 23 Juni 2020
Tanggal ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi 24 Juni 2020
Tanggal cum dividen di pasar tunai 25 Juni 2020
Tanggal ex dividen di pasar tunai 26 Juni 2020
Tanggal pencatatan (recording date) 25 Juni 2020
Tanggal pembayaran dividen tunai 17 Juli 2020

🍏

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peluang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menuju ke level 5.000 terbuka lebar. Lanjar Nafi Analis Reliance Sekuritas memperkirakan, peluang IHSG menguat terbuka setelah akhir pekan lalu IHSG menguat tipis. 

IHSG naik 0,35% ke level 4.942,27 pada Jumat (19/6). Saham-saham sektor industri dasar yang menguat 1,62% dan aneka indusri naik 1,29% menjadi pemimpin penguatan IHSG. 

Baca Juga: IHSG diperkirakan melemah di awal pekan

Saham-saham produsen semen seperti INTP naik 5,15% dan SMGR naik 1,88% menjadi kontributor utama. Penguatan ini terjadi setelah ada sentimen positif dari penurunan suku bunga BI rate yang berpotensi merangsang kembali pembangunan dan proyek properti. Meski demikian, investor asing masih tercatat net sell sebesar Rp 657,88 miliar. 

Secara teknikal, Lanjar mengatakan, IHSG terkonsolidasi dan bertahan cukup kuat di atas level support moving average lima hari. Indikator stochastic bergerak terkonsolidasi pada area dekat overbought dengan momentum yang tidak begitu optimis. 

Sehingga secara teknikal pergerakan IHSG masih akan cenderung moderate bertahan pada zona hijau dan menguji level psikologis di 5.000. Lanjar memperkirakan, IHSG akan bergerak di support dan resistance 4.930-5.170. Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal diantaranya ANTM, HRUM, INTP, MIKA, PTBA, SMGR dan SMRA.

Baca Juga: Dana Asing Kabur Rp 2,81 T Dalam Sepekan, Ini Daftar Saham yang Paling Banyak Dijual

Dari eksternal, investor mengalihkan fokusnya mengenai usulan Uni Eropa yang mengusulkan US$ 840 miliar untuk membantu merangsang prekonomian dari tekanan pandemi. 

🍓

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mendarat dengan keras di zona hijau pada akhir pekan dengan kenaikan 1,27 persen. Berbagai sentimen dari dalam dan luar negeri mewarnai pergerakan IHSG dalam periode 15-19 Juni 2020.

Pada perdagangan Jumat (19/6/2020), IHSG mencetak kenaikan 17,03 poin atau 0,35 persen dan bertengger di level 4.942,27. Kenaikan IHSG antara lain dipicu optimisme pelaku pasar terhadap prospek perekonomian setelah Bank Indonesia memangkas tingkat bunga acuan BI 7 Day Repo Rate sebesar 25 basis poin. 

Pelaku pasar cenderung menahan optimisme karena saat penurunan bunga acuan diumumkan pada Kamis (18/6/2020), IHSG ditutup cukup dalam 1,25 persen ke level 4.925,25. 

Kalangan analis menilai IHSG tetap terkoreksi karena di hari itu, pelaku pasar menghkawatirkan potensi gelombang kedua penyebaran virus corona (Covid-19). Situasi di Semenanjung Korea juga panas setelah Korea Utara mengebom Kantor Penghubung di perbatasan kedua negara.

Pada 17 Juni 2020, IHSG ditutup menguat tipis 0,03 persen atau 1,32 poin ke level 4.987,78 Indeks sempat menguat hingga kembali menembus level 5.000 pada awal perdagangan. Namun, stamina IHSG kemudian perlahan mengendur dan terus berfluktuasi hingga akhir perdagangan.

Sehari sebelumnya, IHSG sempat perkasa, mengekor Bursa Asia yang mencetak penguatan tajam. Indeks saham melesat berkat rencana stimulus The Federal Reserve serta sejumlah bank sentral di Asia untuk menyuntik perekonomian. Pada 16 Juni 2020, IHSG naik 3,53 persen ke posisi 4.986,46.

Kenaikan IHSG di hari Selasa menjadi momentum rebound karena pada awal pekan, Senin (15/6/2020), IHSG turun 1,4 persen. Sebanyak 8 dari 10 sektor menetap di zona merah, didorong sektor finansial yang melemah 2,77 persen dan pertanian yang turun 2,01 persen.

Secara umum, dalam satu pekan, total perdagangan saham di BEI mencapai volume 41,89 miliar lembar dengan nilai Rp39,62 triliun. Investor asing mencatat aksi jual bersih atau net sell sebanyak Rp1,2 triliun.

Sektor infrastruktur mencatat kinerja paling moncer dengan kenaikan 6,01 persen. Sementara itu, sektor pertambangan menjadi satu-satunya sektor yang mencetak koreksi sebesar 0,32 persen.

Sementara itu, saham PT Indonesia Pondasi Raya Tbk. tercatat sebagai saham dengan kenaikan tertinggi atau top gainers pada pekan ini sebesar 50,34 persen ke level 218. Adapun saham PT Multipolar Technology Tbk. tercatat sebagai saham top loser dengan penurunan -29,68 persen ke level 770.

🍊

JAKARTA, Investor.id — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (18/6) ditutup anjlok 65,28 poin (1,25%) menjadi 4.925,24. Sedangkan saham yang paling aktif ditransaksikan adalah TLKM, PTBA, BBRI, BBCA, dan BMRI. Penguatan didukung kenaikan harga sebanyak 175 saham, 243 saham turun, dan 154 saham stagnan. Nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 7,31 triliun. Investor asing mencatat transaksi beli bersih (net buy) di semua pasar sebesar Rp 38,58 miliar. Berdasarkan data RTI, saham yang paling aktif ditransaksikan berdasarkan nilai, yakni saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI). Namun, harga TLKM meningkat 2,18%, PTBA menurun 0,81%, BBRI turun 1,61%, BBCA terpangkas 2,36% dan BMRI tergerus 1,63%. Sementara itu, saham-saham yang paling aktif ditransaksikan berdasarkan volume adalah saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Secara rinci saham WSBP ditransaksikan sebanyak 295,13 juta saham, KREN sejumlah 282,28 juta saham, TLKM sebanyak 235,59 juta saham, PURA sejumlah 218,22 juta saham dan PTBA sebanyak 216,2 juta saham.   Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Indeks Melemah 1,25%, Saham TLKM, PTBA, BBRI, BBCA, dan BMRI Paling Aktif Ditransaksikan"
Penulis: Parluhutan Situmorang
Read more at: http://brt.st/6CWG

🍈


JAKARTA sindonews- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan, Selasa (16/6/2020) ditutup melesat naik untuk mengiringi bursa Asia yang juga menghijau. Hingga akhir sesi, IHSG menguat 170,12 poin atau 3,53% menjadi

Sebelumnya pada sesi siang, bursa saham dalam Negeri melesat 3,02% yang setara dengan 145,3 poin ke posisi 4,961.72. Laju positif IHSG dimulai sejak pembukaan pagi tadi yang menanjak naik 77,01 poin menjadi 4.893,35. Sebelumnya di awal pekan kemarin, IHSG bertenggar pada level 4.816,34.

(Baca Juga: Menko Airlangga Tantang Emiten dan BEI Tarik Dana Asing Balik ke RI)



Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Astra International Tbk.(

Sementara saham-saham dengan pelemahan yakni PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG) turun Rp200 menjadi Rp3.100, PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) jatuh Rp-55 menjadi Rp735 serta PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) merosot Rp50 menjadi Rp1.800.

(Baca Juga: Pekan Kedua Juni, Aliran Modal Asing Keluar Capai Rp8,04 Triliun)

Di sisi lain bursa saham Asia terdongkrak pada perdagangan hari Selasa, ketika investor bereaksi terhadap pengumuman terbaru oleh bank sentral. Indeks Nikkei Jepang menguat 4,88% untuk menutup sesi hari ini pada level 22.582,21 saat saham Fanuc meroket 6,74%.

Sementara itu indeks Topix bergerak maju 4,09% untuk menyelesaikan perdagangan hari kedua pekan ini di posisi 1.593,45. Selanjutnya di Korea Selatan, indeks Kospi melambung 5,28% menjadi 2.138,05.

Indeks Hang Seng, Hong Kong juga memperoleh dorongan sebesar 2,51% pada jam-jam terakhir perdagangan. Selain itu bursa saham daratan China juga tercatat lebih tinggi, dengan komposit Shanghai naik 1,44% menjadi 2.931,75 sedangkan komponen Shenzhen bertambah 1,847% ke posisi 11.398,97.

Bursa patokan di Australia tidak terkecuali turut mencetak keuntungan, dimana S&P/ASX 200 naik 3,89% dan mengakhir sesi di level 5.942,30. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang memperoleh tambahan sebesar 2,83%.

Investor pada hari Selasa kemungkinan fokus pada pengumuman bank sentral di beberapa negara. Di dalam risalah Reserve Bank of Australia, pertemuan kebijakan moneter bulan Juni yang dirilis "mengakui bahwa kebijakan fiskal dan moneter yang substansial, terkoordinasi, dan belum pernah terjadi sebelumnya di Australia membantu pereekonomian,".

Sementara itu Bank of Jepang mengumumkan keputusan kebijakan moneter, bahwa ekonomi Jepang masih dalam situasi parah meskipun aktivitas ekonomi mulai dibuka bertahap. Ditambah Federal Reserve AS mengumumkan langkah untuk mendukung pasar.

The Fed mengatakan akan membeli obligasi korporasi individu, menandai pendekatan yang lebih luas untuk membeli obligasi korporasi. Sebelumnya menunjukkan akhir dari membeli obligasi di pasar utama, namun Bank Sentral AS menandai perluasan ke pasar sekunder.


🍉

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut merasakan euforia menghijaunya bursa Asia, Selasa (16/6). Mengutip RTI, indeks melompat tinggi 3,02% atau 145,382 poin ke level 4.961,718 pada sesi I perdagangan.

Tercatat 299 saham naik, 115 saham turun, dan 140 saham stagnan. Total volume 5,31 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 4,94 triliun.

Seluruh dari 10 indeks sektoral menghijau menopang IHSG. Sektor keuangan paling tinggi kenaikannya 4,50%, diikuti aneka industri 4,09% dan infrastruktur 3,21%.

Baca Juga: IHSG melompat lebih 2% di awal perdagangan Selasa (16/6), ikuti jejak bursa Asia

Saham-saham yang tergabung LQ45 hampir semuanya menghijau. Ada pun saham-saham top gainers LQ45 antara lain;

- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik 10,05% ke Rp 1.095

- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 8,10% ke Rp 4.540

- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik 8,02% ke Rp 1.145

- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik 7,63% ke Rp 2.540

- PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) naik 7,57% ke Rp 995

Sayangnya, laju kenaikan IHSG lebih tinggi masih tertahan aksi jual investor asing. Di pasar reguler, net sell asing Rp 158,498 miliar dan 190.800 miliar.

Saham-saham dengan penjualan bersih asing terbesar adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 123,6 miliar, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 19,8 miliar, dan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) Rp 17,9 miliar.

Bursa saham Asia melonjak pada perdagangan Selasa pagi setelah lompatan dramatis Wall Street semalam.

Indeks Nikkei 225 Jepang melonjak 3,11% pada perdagangan pagi dan indeks Topix menguat 2,61%. Di Korea Selatan, Kospi melonjak 3,88% dan indeks Kosdaq melonjak 4,54%.

Indeks Hang Seng Hong Kong naik 2,49%. Saham China Daratan naik pada awal perdagangan, dengan Shanghai Composite naik sekitar 0,9% dan Shenzhen Component menambahkan 1,346%.

Saham di Australia juga mengalami kenaikan kuat, dengan S&P / ASX 200 naik 3%. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang diperdagangkan 2,21% lebih tinggi.

🍓

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (15/6/2020), pascarilis data perdagangan Mei 2020.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di level 4.877,34 dengan koreksi tipis 3,02 poin atau 0,06 persen pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (12/6/2020), IHSG mampu rebound dan berakhir di level 4.880,36 dengan kenaikan 0,53 persen atau 25,6 poin, setelah tertekan di zona merah tiga hari berturut-turut sebelumnya.

Sebelum berbalik turun, indeks sempat melanjutkan penguatannya pada Senin dimulai dengan naik hanya 0,04 persen atau 1,86 poin ke level 4.882,22 pukul 9.00 WIB. Sepanjang perdagangan hingga akhir sesi I, IHSG bergerak fluktuatif dalam kisaran 4.870 – 4.918,06.

Sebanyak 4 dari 9 sektor menetap di zona merah pada akhir sesi I, dipimpin finansial (-1,13 persen) dan properti (-0,46 persen). Lima sektor lainnya mendarat di wilayah positif, dipimpin infrastruktur (+1,96 persen).

Dari 693 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 203 saham menguat, 205 saham melemah, dan 285 saham stagnan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing turun 1,15 persen dan 1,98 persen menjadi penekan utama IHSG pada akhir sesi I.

Di sisi lain, saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) yang masing-masing naik 3,96 persen dan 2,81 persen menjadi pendorong utama sekaligus membatasi besarnya pelemahan IHSG.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja ekspor Mei 2020 mencapai US$10,53 miliar, turun 28,95 persen secara year-on-year (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya, yang senilai US$14,83 miliar.

Secara bulanan, realisasi ekspor pada Mei menunjukkan penurunan 13,40 persen dari posisi April 2020, yang sebesar US$12,16 miliar.

Data BPS menunjukkan penurunan ekspor secara tahunan tersebut disebabkan oleh turunnya ekspor migas maupun nonmigas ke posisi yang cukup dalam. Sementara itu secara bulanan, ekspor migas mengalami kenaikan walaupun tidak dapat mengompensasi turunnya ekspor nonmigas

"Baik secara bulanan maupun tahunan, ekspor nonmigas padaa Mei mengalami penurunan yang signifikan," papar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung melalui YouTube resmi BPS, Senin (15/6/2020).

Sementara itu, realisasi impor sepanjang Mei 2020 dilaporkan mengalami penurunan 42,20 persen secara tahunan menjadi US$8,44 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang senilai US$14,61 miliar.

Secara bulanan month-on-month (mom), impor pada Mei 2020 terjadi penurunan 32,65 persen dari posisi April 2020, yakni dari sebesar US$12,54 miliar menjadi US$8,44 miliar.

"Penurunan impor yang sangat besar terjadi dari sisi migas, sementara nonmigas juga turun cukup dalam," lanjut Suhariyanto.

Di pasar mata uang, rupiah memangkas sebagian besar penguatannya dan terpantau terapresiasi 23 poin atau 0,16 persen ke level Rp14.110 per dolar AS, setelah sempat menguat 80 poin ke level Rp14.053 per dolar AS.

🍓


JAKARTA okezone - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan menguat ke level 4.744-4.956

"Hari ini IHSG berpotensi bergerak menguat dalam range 4.744-4.956," demikian seperti dikutip riset Panin Sekuritas, Jakarta, Senin (15/6/2020).

Baca Juga: 

Sebelumnya, IHSG ditutup menguat sebesar +26,60 poin (+0.53%) menuju level 4.880,35 pada perdagangan Jumat 12 Juni 2020. 162 saham menguat, 247 saham menurun, dan 171 saham ditutup tidak mengalami perubahan. Menyapu bersih pelemahan, sehingga ditutup kembali di zona hijau.

IHSG memperlihatkan bahwa koreksi yang terjadi hanyalah koreksi sehat terbatas pada support MA20, setelah itu rebound kembali.

"Segera kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh investor asing untuk profit taking. Mengikuti pola dan tren secara teknikal, IHSG masih akan melanjutkan penguatannya. Saat ini pola yang terbentuk adalah pola rising wedge," tulisnya.

Baca Juga: 

Berikut beberapa rekomendasi saham hari ini:

CPIN

Technical Rebound: Mengalami rebound di dalam pola falling wedge. Berpotensi menguat menuju hingga 6950 sebagai pengujian pola ini.

Rekomendasi: Buy 5.700-5.800, TP 6.470-6.950, stop loss <5.075.

Support: 5.075.

Resistance: 6.470.

ERAA

Technical Pattern: Membentuk pola hammer yang mengindikasikan peluang untuk mengalami rebound.

Rekomendasi: Buy 1.200-1.255, TP 1.400-1.500, stop loss <1.140.

Support: 1.140.

Resistance: 1.400.

JPFA

Technical Pattern: Mengkonfirmasi pola flag yang merupakan pola bullish.

Rekomendasi: Buy 1.200-1.225, TP 1.345-1.500, stop loss <1.040.

Support: 1.040.

Resistance: 1.345.

WIKA

Technical Pattern: Membentuk pola hammer yang mengindikasikan peluang untuk rebound.

Rekomendasi: Buy 1.150-1.260, TP 1.400-1.555, stop loss <1.110.

Support: 1.110.

Resistance: 1.400.

🍓

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai menipis pada satu jam setelah pembukaan pasar. Jumat (12/6) pukul 10.00 WIB, IHSG turun 65,95 poin atau 1,36% ke 4.788,81. 

Seluruh sektor masih berada di zona merah dan menyeret IHSG. Koreksi terbesar tampak pada sektor industri dasar, yakni 2,20%. Disusul pertanian yang melorot 1,98%, dan sektor manufaktur turun 1,67%.

Baca Juga: IHSG dibuka melemah 2,5% ke 4.731 di awal perdagangan Jumat (12/6)

Sektor barang konsumen juga turun 1,62% dan sektor konstruksi melemah 1,61%. Sedangkan sektor perdagangan turun 1,06%.

Net sell juga masih terlihat di seluruh pasar, nilainya mencapai Rp 238,30 miliar. Sejumlah saham masih mencetak net sell cukup besar yakni 

  • PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 114,4 miliar
  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 70,2 miliar
  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 18,5 miliar
  • PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 17,3 miliar
  • PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Rp 11,4 miliar

🍓


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah. Pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin, IHSG ditutup di zona merah dengan mencatatkan pelemahan -1,34% ke level 4.854,75.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, pelemahan IHSG kemarin disetir pergerakan bursa global dan regional yang juga cenderung terkoreksi.

Bahkan koreksi di bursa Asia cukup dalam. Selain itu, menurut Herditya, IHSG juga melemah karena faktor teknikal.

Baca Juga: 

Herditya memperkirakan, IHSG hari ini masih bergerak di zona merah. Salah satu sentimennya adalah rilis data Indeks Keyakinan Konsumen yang diprediksi kurang baik. "Kami perkirakan IHSG akan cenderung bergerak melemah," ujar Herditya kepada KONTAN, Kamis (11/6).

Hitungan Herditya, IHSG  hari ini akan bergerak di kisaran level support di 4.747 dan resistance di 5.014

Baca Juga: 

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani juga memperkirakan IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan melemah.

IHSG hari ini masih akan diwarnai sentimen ketakutan pasar akan perlambatan ekonomi dunia yang telah disebutkan pada FOMC meeting. Ia memperkirakan, IHSG hari ini bergerak di rentang 4.800-5.000.

🍅

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun dalam tiga hari berturut-turut hingga akhir perdagangan hari ini. IHSG merosot 65,93 poin atau 1,34% ke 4.854,75 pada akhir perdagangan Kamis (11/6) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Penurunan IHSG ini menyusul turunnya mayoritas bursa Asia. Indeks Nikkei 225 turun 2,82%. Hang Seng melorot 2,27%. Indeks Straits Times anjlok 3,49%. Sedangkan indeks Shanghai turun 0,78%.

Baca Juga: Barito Pacific (BRPT) bukukan pendapatan US$ 610,6 juta pada kuartal I 2020

Sembilan sektor turun bersama IHSG. Hanya sektor industri dasar yang mencatat kenaikan 1,05%.

Indeks sektor aneka industri mencetak penurunan paling dalam, yakni 2,09%. Sektor keuangan turun 1,99%. Sektor perdagangan dan jasa melemah 1,86%. Sektor barang konsumsi turun 1,37%. Indeks sektor perkebunan turun 1,29%.

Sektor konstruksi dan properti melemah 1,10%. Sektor tambang pun melorot 1%. Sektor infrastruktur melemah 0,96%. Sektor manufaktur tergerus 0,73%.

Baca Juga: Pekan depan, Bumi Serpong Damai (BSDE) bakal private placement 1,92 miliar saham

Total volume transaksi bursa mencapai 8,91 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 9,52 triliun. Ada 289 saham yang hari ini turun harga. Sebanyak 137 saham masih menguat dan 134 saham flat.

Top losers LQ45 hari ini adalah:

  • PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) -6,86%
  • PT Waskita Karya Tbk (WSKT) 6,08%
  • PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) -5,96%

Top gainers LQ45 terdiri dari:

  • PT BPTN Syariah Tbk (BTPS) 4,33%
  • PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) 2,73%
  • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) -2,73%

Baca Juga: IHSG melemah 0,51% ke 4.895,69 di akhir sesi pertama I Kamis (11/6)

Investor asing mencatat net sell Rp 248 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 253,4 miliar, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 43,2 miliar, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 39,3 miliar.

Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 197,7 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 112,8 miliar, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 22,6 miliar.

🍊


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat bergerak ke zona hijau, namun akhirnya kembali ke zona merah hingga akhir perdagangan sesi I hari ini. Kamis (11/6), IHSG melemah 24,99 poin atau 0,51% ke 4.895,69 pada akhir perdagangan sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI).  

Sembilan sektor menyeret IHSG ke area negatif hingga siang ini. Sektor aneka industri memimpin pelemahan sebesar 4,18%. Sektor perkebunan turun 3,60%. Indeks sektor konstruksi pun melemah 3,10%. Sedangkan sektor perdagangan turun 2,65%.

Hanya satu indeks sektor yang berhasil bergerak ke area positif yakni sektor industri dasar yang menanjak 1,03%. 

Baca Juga: IHSG dibuka melorot 2% ke 4.820 pada perdagangan hari ini (11/6)

Total volume transaksi bursa hingga siang ini mencapai 5,80 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 5,54 triliun. Kenaikan harga terjadi pada 143 saham. Sementara ada 239 saham yang turun harga dan 150 saham flat.

Top losers LQ45 terdiri dari:

  • PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 4,65%
  • PT Waskita Karya Tbk (WSKT) turun 4,05%
  • PT PP Tbk (PTPP) turun 3,37%

Top gainers LQ45 terdiri dari:

  • PT Japfa Tbk (JPFA) naik 5,24%
  • PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) naik 3,33%
  • PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) naik 3,21%

Baca Juga: Simak rekomendasi saham BRPT, GJTL, dan MDKA untuk Kamis (11/6)

Investor asing mencatat net sell Rp 215,54 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 152,6 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 26,0 miliar dan PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 17,9 miliar.

Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 94,6 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 64,7 miliar dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) Rp 11,4 miliar.


🍉

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada hari ini. Kamis (11/6) Pukul 09.06 WIB, IHSG melemah 100,21 poin atau 2,04% ke 4.820,47. 

Ada 72 saham yang naik, namun sebanyak 199 saham bergerak turun dan 89 saham stagnan.

Semua sektor saham berada di zona merah dan menjadi pemberat pergerakan IHSG di awal perdagangan. Sektor dengan penurunan terdalam adalah sektor keuangan yang turun 3,06%. Dilanjutkan, sektor aneka industri yang turun 2,49% sektor industri dasar turun 1,84% dan sektor manufaktur yang turun 1,71%.

Baca Juga: Saham big cap: Semua memerah, saham BMRI dan BBRI turun paling dalam

Total volume perdagangan saham di bursa pagi ini mencapai 745,92 juta saham dengan total nilai Rp 738,16 miliar. 

Top losers LQ45 pagi ini adalah:

  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 6,92% 
  • PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 6,86%
  • PT Waskita Karya Tbk (WSKT) turun 6,08%

Top gainers LQ45 pagi ini adalah:

  • PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) naik 0,50%
  • PT Ace Hardware Tbk (ACES) 0,00%
  • PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) turun 0,21%

Baca Juga: IHSG bisa kembali melemah, berikut saham yang bisa dicermati hari ini (11/6)

Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 36,44 miliar di seluruh pasar.

Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 21,1 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 16,8 miliar dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp 4 miliar

🍓


Bisnis.com,JAKARTA— Indeks harga saham gabungan diprediksi akan kembali bergerak di zona merah seiring kecemasan data kasus baru Covid-19 secara harian terus meningkat setelah dilonggarkannya pembatasan sosial berskala besar.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai melonggarkan pembatasan sosial berskala besar terhitung mulai, Jumat (5/6/2020). Tahapan itu menjadi transisi sebelum dilakukan pembukaan seluruh aktivitas publik.

Awalnya, kebijakan itu sempat menjadi angin segar bagi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). Indeks menguat tipis 0,632 persen akhir perdagangan, Jumat (5/6/2020).

Bahkan, IHSG sempat memberikan angin surga dengan menembus level 5.000 pada awal pekan ini. Pergerakan indeks parkir di zona hijau menguat 2,481 persen ke level 5.070,561 akhir sesi, Senin (8/6/2020).

Namun, laju IHSG berbalik terkoreksi 0,70 persen pada perdagangan berikutnya, Selasa (9/6/2020). Bahkan, indeks harus puas turun 2,272 persen ke level 4.920,682 akhir perdagangan, Rabu (10/6/2020).

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher menjelaskan bahwa IHSG bergerak melemah dengan indikasi adanya aksi ambil untung atua 

Dennies memprediksi IHSG akan melemah sehingga koreksi masih akan berlanjut. Dari global, investor fokus menantikan kebijakan The Fed terkait suku bunga.

“Dari dalam negeri, mulai ada kekhawatiran setelah data kasus baru Covid-19 secara harian mulai meningkat setelah pelonggaran pembatasan sosial berskala besar [PSBB],” jelasnya melalui riset harian yang dikutip, Kamis (11/6/2020).

Dia memprediksi IHSG akan bergerak dengan level 

Berdasarkan catatan 

Jumlah penambahan kasus baru terus meningkat dalam empat hari terakhir. Pada Minggu (7/6/2020), jumlah kasus pasien terkonfirmasi positif bertambah sebanyak 672 orang.

Secara terpisah, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menuturkan berdasarkan rasio fibonacci, 

“Di sisi lain, terlihat pola 

Berikut pergerakan IHSG dalam empat perdagangan terakhir, dikutip dari Bursa Efek Indonesia

Pergerakan IHSG 5-10 Juni 2020
Periode NilaiPergerakan (%)Total Nilai Transaksi (Rp Triliun)
05/06/20204.947,7820,6329,76
08/06/20205.070,5612,48113,52
09/06/20205.035,055-0,7011,65
10/06/20204.920.682-2,27210,97

Comments

Popular posts from this blog

onlineisasi-digitalisasi (5)

analisis fundamental sederhana: saham KONSUMER (mapi, myor, unvr, icbp, amrt, cpin, hero, mapi, cleo, ades)

terkait fundamental saham ENERGI n TAMBANG (3) (pgas, adro, indy, bumi, antm, elsa)