ihsupeRgalaU 2020 #2 (OMDO @ BUYback)

per tgl 10 Juni 2020:

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun lagi pada pertengahan pekan ini. Penurunan IHSG pada hari ini pun lebih dalam daripada penurunan kemarin. IHSG merosot 114,37 poin atau 2,27% ke 4.920,68 pada Rabu (10/6) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Seluruh indeks sektoral melemah. Penuruna paling dalam adalah indeks sektor perkebunan sebesar 3,51%. Sektor konstruksi turun 3,32%. Indeks sektor industri dasar dan keuangan melemah masing0masing 2,91% dan 2,80%.

Sektor aneka industri turun 2,68%. Sektor manufaktur turun 2,33%. Sektor barang konsumsi pun tergerus 1,91%. Sektor tambang melemah 1,56%. Sektor infrastruktur dan perdagangan turun masing-masing 1,48% dan 0,73%.

Baca Juga: Net sell Rp 637 miliar, IHSG melemah ke 4.912 pada akhir perdagangan sesi I hari ini

Total volume transaksi bursa mencapai 10 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 10,97 triliun. Ada 343 saham yang turun harga pada hari ini. Hanya 112 saham masih menguat dan 126 saham flat.

Top gainers LQ45 terdiri dari:

  • PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) 4,26%
  • PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) 0,67%
  • PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) 0%

Top losers LQ45 hari ini adalah:

  • PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) -7%
  • PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) -6,93%
  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) 6,92%

Baca Juga: Rupiah melemah 0,64% ke Rp 13.980 per dolar AS pada akhir perdagangan Rabu (10/6)

Investor asing mencatat penjualan bersih atau net sell Rp 515 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 334,6 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 912 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 66,8 miliar.

Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 106,2 miliar, PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) Rp 34,8 miliar, dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 20,9 miliar.

🍅

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung terkoreksi lebih dari 1 persen dalam sepuluh menit awal perdagangan Rabu (10/6/2020).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG langsung meninggalkan level 5.000 setelah terkoreksi 0,92 persen ke posisi 4.988,6 di lima menit pertama sejak perdagangan dibuka.

Hingga pukul 09.10 WIB, IHSG terkoreksi 1,34 persen dengan 99 saham menguat, 182 saham turun, dan 114 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp825,12 miliar dengan frekuensi transaksi 80.713 kali.

Sebelumnya, Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan IHSG berpeluang diwarnai aksi  profit taking. Namun, perlu dicermati bahwa investor asing tetap melanjutkan aksi belinya. Selain itu secara valuasi masih cukup banyak saham sangat menarik untuk dibeli.

"Kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan buy on weakness atau swing trade maka dapat fokus atas saham dari sektor perkebunan, tambang batu bara, teknologi informasi, bank, ritel, konsumer, pakan ayam dan alat berat dalam perdagangan Rabu ini," katanya dalam keterangan resmi Rabu (10/6).

Di sisi lain, indeks DJIA juga mengalami profit taking sekitar 300 poin yang membuat koreksi 1,09 persen. Edwin menilai hal ini akan membuat IHSG untuk beristirahat sejenak dari trend penguatannya.

Adapun beberapa saham yang layak dicermati pergerakannya hari ini adalah PT Perkebunan London Sumatera Tbk. (LSIP), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) dan PT United Tractor Tbk. (UNTR).

🍒


per tgl 09 Juni 2020:
@ the morning break: 

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bergerak di zona hijau hingga awal perdagangan sesi II, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun di akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini. IHSG turun 35,51 poin atau 0,7% ke 5.035,05 pada Selasa (9/6).

Delapan indeks sektoral turun. Tapi masih ada dua sektor yang bertahan menguat. Sektor perkebunan melesat 3,69%. Sektor barang konsumsi menguat 0,60%.

Sedangkan sektor industri dasar mencatat penurunan terbesar, yakni 1,97%. Sektor konstruksi dan properti turun 1,93%. Sektor infrastruktur melemah 1,53%. Sektor aneka industri melorot 0,83%. Sektor keuangan tergerus 0,81%. Sektor manufaktur terkoreksi 0,40%. Sektor perdagangan dan jasa turun 0,38%. Sektor tambang turun 0,33%.

Baca Juga: Catatkan net buy Rp 176 miliar, IHSG menguat ke 5.081 pada akhir perdagangan sesi I

Total volume transaksi bursa hari ini mencapai 13,46 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 11,65 triliun. Penurunan harga terjadi pada 257 saham. Sebanyak 201 saham menguat dan 127 saham flat.

Top gainers LQ45 hari ini adalah:

  • PT Bukit Asam Tbk (PTBA) 3,91%
  • PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) 2,55%
  • PT Adaro Energy Tbk (ADRO) 1,72%

Top losers LQ45 terdiri dari:

  • PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) -6,90%
  • PT Barito Pacific Tbk (BRPT) -6,84%
  • PT Ciputra Development Tbk (CTRA) -6,49%

Baca Juga: IDX BUMN20 melesat, saham emiten plat merah ini terkerek hingga dua digit

Investor asing mencatat penjualan bersih Rp 230,41 miliar di pasar reguler dan beli bersih Rp 275 miliar di seluruh pasar.

Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Rp 406,1 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 104,7 miliar, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 56,7 miliar.

Sedangkan saham-saham yang mencatat net sell terbesar adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 204,2 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 79 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 30,2 miliar.



🍅


per tgl 08 Juni 2020:




KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau seminggu terakhir. Tercatat sejak 2 Juni hingga 5 Juni 2020, IHSG menguat 4,08% dari sebelumnya level 4.753,61 ke level 4.947,78. 

Asal tahu saja, sepekan ini IHSG hanya mencatatkan pelemahan di hari Kamis (4/6). Pada saat itu, pergerakannya tertekan 24,302 poin atau 0,49% ke level 4.916,70. 

Baca Juga: Saham big cap: Saham ICBP kembali masuk daftar emiten big cap

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee memperkirakan IHSG pekan depan akan bergerak konsolidasi menguat dengan support di level di 4.851 hingga 4.704. Sementara level resistance-nya berada di level 5.014 hingga 5.112. 

Menurut Hans Kwee, sentimen global masih akan mempengaruhi pergerakan IHSG pekan depan, khususnya dari Amerika Serikat dan Eropa. Misalnya, data mengenai tenaga kerja di Amerika Serikat yang lebih baik dibanding ekspektasi pelaku pasar yang diperkirakan menurun. Data pengangguran justru membaik ke level 13,3%, ini mengindikasikan pemulihan ekonomi yang lebih cepat. 

Adapun terkait kerusuhan yang ada di Amerika Serikat, sejauh ini Hans Kwee melihat hal tersebut tidak mempengaruhi pelaku pasar. Hanya saja, jika berlangsung lama berpotensi merusak kepercayaan konsumen. Selain itu, penyebaran pandemi Covid-19 juga berpotensi meningkat. 

" Mengganggu rencana pembukaan ekonomi sehingga menganggu tren kenaikan pasar saham," jelas Hans Kwee dalam keterangan yang disampaikan kepada Kontan.co.id, Sabtu (6/6). 

Baca Juga: Saham-saham ini turut disebut dalam sidang perdana Jiwasraya, jadi sentimen negatif?

Adapun memanasnya hubungan antara Amerika Serikat dan China sejak sepekan lalu diprediksi masih membayangi pergerakan IHSG minggu depan. 

Sementara itu, terkait sentimen dari Eropa, Hans Kwee melihat ekspansi stimulus oleh Bank Sentral Eropa (ECB) dapat menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan.  Sebab, dana yang digelontorkan yang sebesar 600 miliar euro itu di atas ekspektasi pasar. Akan tetapi, pasar masih akan mewaspadai pertumbuhan ekonomi Eropa, ini menjadi sentimen yang memberatkan. 

" Kami perkirakan data ekonomi berbagai negara masih akan jelek terimbas penguncian ekonomi akibat pandemi Covid-19," tutup Hans Kwee. 

🍉



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daftar emiten yang bakal membagikan dividen tunai bertambah panjang. Dua emiten pelat merah kemarin, Kamis (4/6), baru saja mengumumkan bakal membagikan dividen yaitu PT PP Tbk (PTPP) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).

Berikut data lengkap yang telah dihimpun oleh Kontan:

1. PT PP Tbk (PTPP)

PTPP berencana membagikan dividen tunai sekitar 22,5% dari laba bersih alias laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tahun 2019 yang sebesar Rp 930,32 miliar. Dari dividen payout ratio (DPR) tersebut maka total nilai dividen mencapai Rp 209 miliar atau Rp 33,84 per lembar.

Nilai DPR emiten ini lebih besar bila dibandingkan buku 2018 yang sebesar 20%. Dividen tunai yang dibayarkan PTPP pada buku 2018 tercatat sebesar Rp 48,45 per saham atau totalnya sebesar Rp 300 miliar dari laba bersih Rp 1,5 triliun.

Baca Juga: PP Properti (PPRO) catatkan penurunan laba bersih 50,4% sepanjang kuartal I-2020

2. PT Adhi Karya Tbk (ADHI)

Pemegang saham sepakat ADHI membagikan dividen tunai tahun buku 2019 sebesar Rp 66,4 miliar atau setara Rp 18,65 per lembar saham. 

Nilai tersebut setara 10% dari laba bersih Rp 663,8 miliar. Porsi atau DPR tersebut lebih kecil bila dibandingkan buku 2018.

Pada tahun tersebut, ADHI mengalokasikan 20% dari laba bersihnya sebagai dividen tunai. Nilainya sebesar Rp 128,83 miliar dari laba bersih Rp 644,15 miliar.

Manajemen mengatakan, turunnya porsi dividen di tengah kenaikan laba bersih lantaran ADHI membutuhkan dana yang cukup besar untuk menyokong belanja modal, investasi dan operasional. Terlebih banyak proyek tertunda akibat Covid-19.

Baca Juga: Porsi setoran dividen emiten BUMN membesar

3. PT PP Properti Tbk (PPRO)

PPRO bakal mengalokasikan 10% dari total laba bersih 2019 yang sebesar Rp 342,69 miliar untuk membagikannya sebagai dividen tunai. Dus, nilainya mencapai Rp 34,26 miliar. Bila dihitung dari seluruh jumlah saham maka dividen per saham setara Rp 0,7

Porsi dividen tunai tersebut turun dari buku 2018 yang sebesar Rp 94 miliar atau setara 20% dari laba bersih Rp 471 miliar. Penurunan ini sejalan dengan laba bersih yang tercatat turun 27,28% secara tahunan.

4. PT PP Presisi Tbk (PPRE)

Anak usaha PTPP ini bakal membagikan dividen tunai sebesar Rp 66,3 miliar atau setara 20% dari laba bersih Rp 331,3 miliar. Nilai tersebut setara Rp 6,5 per saham.

Porsi tersebut turun dari dividen tunai yang dibayarkan menggunakan buku 2018. PPRE membayarkan dividen tunai buku 2018 mencapai Rp 97,9 miliar atau setara Rp 9,58 per saham. Jumlah tersebut mencapai 30% dari laba bersih yang tercatat Rp 326,4 miliar.

Baca Juga: Multipolar (MLPT) bagi dividen dengan yield 16,22%, catat jadwalnya

5. PT Mediloka Hermina Tbk (HEAL)

HEAL akan membagikan dividen tunai tahun buku 2019 sebesar Rp 12 per saham, yang bila ditotal mencapai Rp 35,68 miliar. Jumlah tersebut setara 14% dari laba bersih tahun lalu yang sebesar Rp 255,37 miliar.

Tanggal pencatatan bakal dilakukan 15 Juni 2020, dan dividen akan dibayarkan pada 3 Juli 2020.

Porsi laba yang dibayarkan tersebut lebih rendah dari tahun buku 2018 yang mencapai 26% dari laba bersih HEAL sebesar Rp 124,37 miliar. Namun bila dilihat nilainya, dividen tunai buku 2018 HEAL hanya sebesar Rp 32,7 miliar atau setara Rp 11 per saham.

Besarnya nilai dividen tunai di buku 2019 bila dibandingkan sebelumnya, sejalan dengan laba bersih yang naik 105,33% menjadi Rp 255,37 miliar.

Baca Juga: Menteri ESDM: Penyesuaian harga gas diharapkan memberikan dampak positif bagi negara

6. PT Multipolar Technology Tbk (MLPT)

Emiten Grup Lippo ini akan membagikan dividen tunai Rp 249,38 miliar atau setara Rp 133 per saham. Nilai tersebut setara 181,67% dari laba bersih tahun 2019 yang sebesar Rp 137,27 miliar.

Tanggal pencatatan bakal dilakukan pada 12 Juni 2020, dan dividen tunai dibayarkan pada 22 Juni 2020.

Nilai dan rasio dividen tunai buku 2019 lebih besar bila dibanding tahun sebelumnya. Nilai dividen tunai buku 2018 yaitu Rp 42,5 per saham atau totalnya mencapai Rp 79,69 miliar. Dari dividen payout ratio, pada buku 2018 rasionya hanya 80% dari laba bersih yang tercatat sebesar Rp 99,66 miliar.

7. PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID)

Emiten plastik tersebut bakal membagikan dividen tunai sebesar Rp 110,62 miliar atau setara Rp 59,16 per saham. Nilai tersebut mencerminkan dividen payout ratio sebesar 49,63% terhadap total laba bersih di tahun 2019 yang sebesar Rp 222,9 miliar.

Tanggal pencatatan dividen tunai PBID bakal dilaksanakan pada 17 Juni 2020, dan dividen akan dibayarkan pada 2 Juli 2020.

Rasio pembayaran dividen untuk buku 2019 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 31,8% atau senilai Rp 93,75 miliar. Padahal laba bersih PBID lebih rendah 24,32% dari laba bersih 2018 yang sebesar Rp 294,51 miliar.

Baca Juga: Peluang dari saham PGAS saat new normal

8. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD)

GOOD bakal membagikan dividen tunai buku 2019 sebesar Rp 28 per saham pada 25 Juni 2020. Total nilai dividen yang bakal dibayarkan GOOD mencapai Rp 206,6 miliar atau setara 49,56% dari laba bersih 2019 yang tercatat sebesar Rp 416,86 miliar.

Nilai dividen yang dibagikan pada buku 2019 lebih besar dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 17 per saham. Dus, total nilai dividen tunai buku 2018 tersebut tercatat Rp 125,45 miliar atau setara 31% dari laba bersih Rp 404,92 miliar.

Bila menggunakan pergerakan harga saat ini, maka dividen yield paling besar adalah MLPT yaitu 14,77%. Harga saham MLPT bergerak di level Rp 900. Kemudian, disusul oleh PBID dengan yield 6,29% di harga Rp 940 dan PTPP dengan yield 3,87% di harga Rp 875. Sedangkan yield terendah adalah HEAL yaitu 0,37% di harga Rp 3.210.

🍑


per tgl 05 Juni 2020:

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 20,43 poin atau 0,42% ke 4.896,27 pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Jumat (5/6).

Sebanyak 198 saham naik, 198 saham turun dan 135 saham stagnan.

Hanya empat sektor saham yang selamat ke zona hijau, sedangkan enam sektor saham lainnya masuk zona merah.

Sektor-sektor saham dengan kenaikan terbesar adalah sektor konstruksi yang naik 2,49%, sektor aneka industri naik 0,73% dan sektor pertambangan naik 0,38%.

Sedangkan sektor-sektor dengan pelemahan terdalam adalah sektor infrastruktur yang turun 1,29%, sektor industri dasar turun 1,06% dan sektor perkebunan turun 1%.

Baca Juga: IHSG dibuka koreksi pada awal perdagangan hari ini, Jumat (5/6)

Total volume perdagangan saham di bursa hingga sesi I hari ini mencapai 5,74 miliar saham dengan total nilai Rp 4,64 triliun.

Top gainers LQ45 hingga sesi I hari ini adalah:

1. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) (9,85%)
2. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) (9,66%)
3. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) (5,92%)

Top losers LQ45 hingga sesi I hari ini adalah:

1. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) (-3,13%)
2. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) (-2,86%)
3. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) (-2,73%)

Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 191,76 miliar di seluruh pasar.

Baca Juga: IHSG Hari Ini (5/6) Masih Terjegal Aksi Ambil Untung

Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 102,3 miliar, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp 34,5 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 25,7 miliar.

🍈


Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan Jumat pekan ini. IHSG tak mampu tembus kembali ke level 5.000. BACA JUGA : Bursa Asia Dibuka Beragam, Investor Cermati Langkah Pemulihan Ekonomi Pada pembukaan perdagangan Jumat (5/6/2020) pukul 09.00 WIB, IHSG melemah 14,86 poin atau 0,29 persen ke posisi 5.902,36. Adapun indeks saham LQ45 juga melemah 0,60 persen ke posisi 760,78. Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.926,26 dan terendah 4.900,38. Sebanyak 134 saham menguat tetapi tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 85 saham melemah dan 127 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 42.631 kali dengan volume perdagangan 459,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 505,9 miliar. Investor asing jual saham Rp 29 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.075. Dari 10 sektor pembentuk IHSG, terdapat tiga sektor yang menguat dan tujuh sektor melemah. Sektor yang perkasa adalah pertambangan, kontruksi dan perdagangan. Sedangkan sektor yang melemah dipimpin oleh industri dasar yang anjlok 1,02 persen. Kemudian diikuti oleh sektor keuangan yang melemah 1 persen dan sektor infrastruktur turun 0,58 persen.
🍉
 

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan, realisasi pembelian kembali (buyback) saham yang dilakukan emiten terus bertambah. Hingga 27 Mei 2020, total realisasi buyback mencapai Rp 1,5 triliun, atau sekitar 8,1 persen dari rencana keseluruhan.


"Sudah meningkat jumlah yang akan melakukan buyback baik perusahaan maupun nilainya," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dalam pesan tertulis, Kamis (28/5/2020).


BACA JUGA

Industri di Konawe Butuh 500 TKA dari China, Ini Alasannya

Adapun jumlah perusahaan tercatat yang berencana untuk melakukan buyback sebanyak 68 emiten, yang terdiri dari 12 perusahaan BUMN dan 56 swasta. Adapun total nilai buyback seluruh emiten tersebut sebesar Rp 19,45 triliun.


Per 27 Mei 2020, total nilai buyback yang telah dilakukan perusahaan BUMN sebesar Rp 326,45 miliar, atau 3,2 persen dari keseluruhan rencana yang bakal dilakukan.


Sebagai catatan, total rencana buyback oleh emiten pelat merah tersebut mencapai Rp 10,15 triliun.


 


2 dari 2 halaman

Emiten Non BUMN

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta

Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sementara untuk emiten non-BUMN, realisasi buyback sebesar Rp 1,24 triliun atau 13,4 persen dari total keseluruhan rencana. Adapun total rencana buyback yang bakal dilakukan emiten swasta ini sekitar Rp 9,29 triliun.


Berdasarkan catatan tersebut, jumlah emiten yang telah melakukan buyback saham sebanyak 47 perusahaan, yang terdiri dari 7 BUMN dan 40 swasta.


Sedangkan untuk emiten sisa yang belum melakukan realisasi buyback saham sebanyak 21 perusahaan, yang terdiri dari 5 BUMN dan 16 swasta.

🍒


Bisnis.com, JAKARTA – Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan terakhir Mei 2020 sekaligus pekan pertama setelah Idulfitri 2020 ditutup positif.

Pada penutupan perdagangan, Jumat (29/5/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,79 persen ke posisi 4.753,61. Kapitalisasi pasar pun mengalami peningkatan cukup signifikan yaitu sebesar 4,56 persen dan kini berada pada posisi Rp5.497,2 triliun dari Rp5.257,03 triliun sepekan sebelumnya.

Rata-rata frekuensi transaksi harian juga mengalami peningkatan sebesar 24,52 persen atau sebesar 639,99 juta kali transaksi dibandingkan pada pekan sebelumnya sebesar 513,97 juta transaksi.

Namun, rata-rata nilai transaksi harian selama periode sepekan pada 26-29 Mei 2020 mengalami penurunan sebesar 37,32 persen menjadi Rp11,604 triliun dari Rp18,514 triliun pada pekan lalu.

Kemudian terjadi penurunan sebesar 38,03 persen di rata-rata volume transaksi harian menjadi 9.242 miliar unit saham dibandingkan pekan sebelumnya, yang tercatat menyentuh 14.914 miliar unit akibat transaksi saham PT Bank Permata Tbk. (BNLI) oleh Bangkok Bank di pasar negosiasi. 

Pada akhir pekan lalu, investor asing investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp85,76 miliar.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee memerkirakan IHSG berpeluang menguat pada awal pekan depan, tapi rawan aksi profit taking pada akhir pekan.

“IHSG berpotensi konsolidasi menguat pada pekan ini dengan support di level 4.700 sampai 4.541 dan resistance di level 4.800 sampai 4.975,” tulisnya dalam publikasi riset, Minggu (31/5).

Menurut Hans, mayoritas sentimen global masih memengaruhi indeks yakni pelaku pasar yang masih akan mencermati ketegangan Amerika Serikat (AS) dengan China menyusul langkah Kongres Rakyat Nasional China yang menyetujui UU Keamanan Nasional untuk Hong Kong.

Pasar juga masih akan memerhatikan peluang AS mengenakan sanksi terhadap perusahaan dan pejabat China atas situasi yang terjadi di Hong Kong.

“Pernyataan Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan tidak ada perubahan kesepakatan perdagangan dengan China meskipun tensi kedua negara meningkat menjadi sentimen positif di awal pekan,” sambung Hans.

Di sisi lain, rencana dana pemulihan zona Eropa sebesar 750 miliar euro, pelonggaran pembatasan sosial di berbagai negara, dan belum ada tanda-tanda gelombang kedua Covid-19 menjadi sentimen positif pasar.

Perkembangan penelitian untuk menemukan vaksin Covid-19 juga akan selalu menjadi perhatian pelaku pasar. Sementara itu, rencana new normal di dalam negeri atau pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan menjadi sentimen positif bagi pasar saham Indonesia. 

🍊



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau. Berdasarkan data dari RTI Business, IHSG menguat 4,37%  dari penutupan perdagangan, Rabu (20/5), yang berada di level 4.545,95 ke level 4.753,61 pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (29/5). 

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menjelaskan asing yang mulai masuk ke pasar menjadi pengerek IHSG pekan ini. Menurutnya, sentimen positif yang mendorong net buy adalah optimisme investor asing terhadap keadaan ekonomi yang akan berjalan normal kembali seiring pembukaan lockdown di beberapa negara. Sentimen positif lainnya, ada cum date dividen beberapa beberapa saham menarik minggu ini. 

Baca Juga: IHSG menguat 0,79% ke level 4.753 pada akhir perdagangan pekan ini, Jumat (29/5)

Senada dengan William, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan, penguatan yang terjadi sepekan ini didorong oleh cum date deviden saham-saham berkapitalisasi jumbo pada akhir bulan ini. 

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, beberapa saham berkapitalisasi pasar besar yang mencatatkan cum date pekan ini seperti PGASTBIGKLBFHMSP, dan EXCL. Adapun pekan depan masih ada ADRO dan ITMG yang akan mencatatkan cum date

Selain itu, bursa global yang menghijau selama Bursa Efek Indonesia (BEI) libur Lebaran turut mengerek  IHSG.  Penguatan pasar global terjadi lantaran berbagai negara menggelontorkan stimulus ekonomi untuk menyelamatkan negaranya. Hal ini memicu harapan dan kepercayaan investor untuk kembali ke pasar saham.

Pekan depan, Herditya memperkirakan IHSG akan cenderung terkoreksi. IHSG akan bergerak di rentang 4.460 hingga 4.480.  Pelemahan ini diperberat dengan adanya profit taking para investor dan memanasnya kembali hubungan antara Amerika Serikat dan China. 

"Kami melihat dari sisi teknikal, selama IHSG tidak sanggup menembus resistance 4.975 maka masih ada potensi pelemahan ke area 4.400 terlebih dahulu," jelas Herditya ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (29/5). 

Baca Juga: Hadapi new normal, begini kebijakan yang disiapkan BEI

Sementara itu, William memproyeksikan dana asing masih akan masuk ke pasar Indonesa pekan depan, sehingga penguatan masih akan berlanjut dengan resitance 4.800. Diprediksi, IHSG minggu depan akan bergerak di level 4.721 hingga 4.811. 

Walaupun diperkirakan menghijau, William mengingatkan, perkembangan hubungan antara  Amerika Serikat dan China masih membayangi pergerakan pasar Asia. Padahal pergerakan IHSG cenderung mengikuti pergerakan pasar Asia. 

🍉

per tgl 29 Mei 2020:
JAKARTA, investor.id –  Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhir pekan ini (29/5/2020) mampu menutup sesi II dengan kinerja positif.    Seperti dilaporkan BeritasatuTV langsung dari lantai bursa pukul 15.10 WIB, IHSG ditutup menguat 37,43 poin atau 0,79% ke level 4.753,61. Penguatan juga dicatat Indeks LQ45 yang naik 2,32% ke level 725,827. Sebanyak 12,1 miliar lebih lembar saham telah diperdagangkan hingga sesi II ditutup, dengan nilai perdagangan sekitar Rp 17,3 triliun lebih, dan frekuensi perdagangan mencapai 699.823 kali transaksi. Enam sektor berkinerja positif dan empat sektor lainnya negatif. Sektor menguat dipimpin oleh sektor aneka industri yang naik 3,49%, diikuti sektor industri dasar  yang naik 2,89%, dan sektor finansial yang menguat 1,42%.   Sedangkan pelemahan terdalam dipimpin sektor properti yang turun 1,39%, disusul sektor pertanian yang melemah 0,71%. IHSG hari ini bergerak di level terendah di angka 4.704 dan level tertinggi di 4.755. IHSG dalam seminggu mencatat kenaikan 4,5%, sedangkan selama sebulan sudah mengalami kenaikan 5,7%. Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "IHSG Akhir Pekan Ditutup Menguat 0,79% ke Level 4.753"
Penulis: Gora Kunjana
Read more at: http://brt.st/6BgQ
🍇

per tgl 28 Mei 2020: 

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melanjutkan penguatannya dan berakhir naik lebih dari 1 persen pada perdagangan hari ini, Kamis (28/5/2020).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup di level 4.716,18 dengan kenaikan tajam 1,61 persen atau 74,63 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (27/5/2020), IHSG berakhir di level 4.641,55 dengan penguatan 0,32 persen atau 14,76 poin.

Penguatan indeks mulai berlanjut pada Kamis dengan menguat 0,84 persen atau 39,20 poin ke level 4.680,76 pada awal perdagangan. Sepanjang perdagangan hari ini, indeks bergerak fluktuatif dalam kisaran 4.638,81–4.741,6.

Sebanyak 7 dari 10 sektor pada IHSG ditutup di wilayah positif, dipimpin finansial (+3,92 persen) dan aneka industri (+3,15 persen). Tiga sektor lainnya berakhir di zona merah, dipimpin infrastruktur (-1,3 persen).

Tercatat 195 saham menguat, 196 saham melemah, dan 162 saham berakhir stagnan.

Menurut Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi, penguatan IHSG di antaranya ditopang oleh tren kenaikan bursa saham Amerika Serikat. Bursa saham AS menguat untuk hari ketiga didorong meningkatnya optimisme bahwa dampak negatif pandemi virus corona (Covid-19) terhadap ekonomi telah mencapai puncaknya.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks saham acuan S&P 500 ditutup naik tajam 1,48 persen atau 44,36 poin ke level 3.036,13 pada perdagangan Rabu (27/5/2020).

Indeks S&P 500 naik ke level tertingginya dalam 11 pekan dan bertahan di atas level 3.000, level teknis yang dipandang penting oleh para pengamat grafik.

Sejalan dengan S&P, indeks Nasdaq Composite menguat 0,77 persen atau 72,14 poin ke posisi 9.412,36 dan indeks Dow Jones Industrial Average bahkan berakhir melonjak 2,21 persen atau 553,16 poin ke level 25.548,27.

Bersama IHSG, indeks saham lain di Asia mayoritas pun berakhir di zona positif, antara lain indeks Nikkei 225 Jepang (+2,32 persen), Shanghai Composite China (+0,33 persen), dan S&P/ASX 200 Australia (+1,32 persen).

Sebaliknya, indeks Hang Seng Hong Kong berakhir melemah 0,72 persen dan indeks Taiex Taiwan terkoreksi 0,64 persen.

Bursa Asia pada umumnya mampu bergerak positif bersama bursa Eropa saat kabar soal stimulus fiskal terbaru dari Eropa mengalahkan friksi antara Amerika Serikat dan China.

Indeks Stoxx Europe 600 dibuka di zona hijau untuk perdagangan hari keempat beruntun setelah Uni Eropa meluncurkan pengeluaran senilai total 2,4 triliun euro (US$2,6 triliun)untuk melawan dampak pandemi virus corona.

Di sisi lain, kontrak berjangka indeks S&P 500 berfluktuasi setelah para anggota parlemen China menentang Presiden Donald Trump dengan menyetujui proposal untuk undang-undang keamanan nasional baru di Hong Kong.

Indeks Hang Seng Hong Kong pun terkoreksi setelah AS menyatakan tidak dapat lagi memastikan otonomi politik Hong Kong dari China.

Keputusan itu dapat membuka peluang dijatuhkannya sanksi dan konsekuensi lain terhadap China maupun Hong Kong, mulai dari pembatasan visa, pembekuan aset para pejabat tinggi China, hingga penerapan tarif atas barang-barang yang datang dari Hong Kong.

Namun, saham-saham global mampu diperdagangkan di kisaran level terkuatnya sejak awal Maret di tengah harapan bahwa ekonomi tengah dalam keadaan membaik seiring dengan melonggarnya lockdown di banyak negara.

Meski angka kematian akibat Covid-19 di AS menembus 100.000 orang, bursa saham AS justru memperpanjang rally-nya pada perdagangan Rabu (27/5/2020) setelah Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard berpendapat ekonomi mungkin telah mencapai titik terendahnya.

“Saya pikir April kemungkinan besar adalah bulan terburuk karena saat itulah Anda semua melihat perintah penutupan di banyak yurisdiksi dan masyarakat tinggal di rumah dengan tingkat tertinggi,” ucap Bullard kepada wartawan pada Rabu.

“Bisa jadi kita telah melihat yang terburuk dari hal ini,” tambahnya, seperti dilansir melalui Bloomberg.

Di pasar mata uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mampu memangkas sebagian besar pelemahannya dan berakhir terdepresiasi hanya 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp14.715 per dolar AS, setelah sepanjang hari bergerak dalam kisaran 14.715-14.770.



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut menguat 0,32% menjadi 4.641,56 pada Rabu (27/5). Kenaikan harga saham sejumlah emiten big cap menopang pergerakan IHSG. Kenaikan IHSG juga membuat peta penguasa market cap Bursa Efek Indonesia (BEI) berubah. Walau IHSG naik, justru anggota emiten big cap berkurang. Adalah saham ICBP yang terdepak dari daftar emiten big cap. Harga saham ICBP dalam tekanan setelah emiten ini berniat mengakuisisi Pinehill Company. Dalam dua hari berturut, harga saham ICBP terkena auto rejection bawah. Baca Juga: Ini rekomendasi HMSP, UNVR, ICBP yang jadi saham konsumsi berkapitalisasi terbesar Rabu (27/5), harga saham produsen mi instan itu turun hingga 6,98% ke Rp 8.325. Hari sebelumnya, Selasa (26/5), saham ICBP juga terkoreksi hingga batas paling bawah 6,77% ke harga Rp 8.950. Alhasil, market cap ICBP pun makin mengempis di bawah Rp 100 triliun dan terdongkel dari daftar emiten big cap. Rabu (27/5), kapitalisasi pasar ICBP tercatat Rp 97,08 triliun, turun dari hari sebelumnya Rp 104,37 triliun. Perubahan lain, saham BBRI kembali menempati urutan kedua emiten dengan market cap terbesar menggeser TLKM yang turun ke urutan ketiga. Per Rabu (27/5), market cap BBRI tercatat Rp 321,15 triliun. Sementara kapitalisasi pasar TLKM Rp 314,02 triliun. BBCA masih menjadi emiten dengan market cap terbesar yakni sebanyak Rp 605,94 triliun. Saham big cap dengan kenaikan market cap tertinggi harian, Rabu (27/5): 1. BBRI (4,37% | Rp 321,15 triliun) 2. HMSP (1,57% | Rp 225,65 triliun) 3. UNVR (0,61% | Rp 312,83 triliun) Saham big cap dengan penurunan market cap harian terdalam, Rabu (27/5): 1. TLKM (-2,46% | Rp 314,02 triliun) 2. TPIA (-0,35% | Rp 127,06 triliun) 3. BBCA (-0,10% | Rp 605,94 triliun)

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat dibuka melemah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 0,31% di 4.641,56 pada Rabu, 27 Mei 2020. Saham-saham indeks sektor industri dasar dan saham sektor perdagangan menjadi pemimpin penguatan. 

Optimisme investor kembali tumbuh setelah mayoritas saham industri dasar melonjak di akhir sesi. Saham SMGR menguat 7,87% setelah mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 66,53% di kuartal I tahun 2020. Ini terjadi karena SMGR melakukan banyak efesiensi dan peningkatan penjualan diawal tahun mampu menopang laba bersih.

Dari regional penguatan IHSG ditopang dari rencana pemerintahan Jepang menggelontorkan paket stimulus baru ¥ 117 triliun setara dengan US$ 1,1 triliun. Investor juga terfokus pada kemajuan perseteruan AS-China yang kembali mengancam perdagangan antara kedua belah pihak membuat yuan tergelincir. Pemerintahan AS juga sedang mempertimbangkan serangkaian sanksi untuk mencoba menghukum China karena tindakan kerasnya terhadap Hong Kong.

Baca Juga: IHSG berhasil menguat tipis di akhir perdagangan Rabu (27/5), ini pemicunya

IHSG hari ini menurut Lanjar Nafi, Kepala Riset Reliance Sekuritas akan terimbas rencana beberapa negara yang membuka kembali ekonomi setelah terpukul dengan infeksi virus corona. "Babak selanjutnya dari ketegangan AS dan China akan kembali menjadi fokus investor," kata Lanjar. 

Secara teknikal, IHSG menurut Lanjar akan cenderung menguat. Ini terlihat dari pergerakan IHSG yang setelah terkonsolidasi dan bertahan pada level MA50 peluang melanjutkan resistance masih terbuka. Tapi Indikator stochastic dan RSI bergerak positif meskipun mendekati area overbought. Sehingga secara teknikal, pergerakan IHSG hari ini bisa berada di kisaran 4.570-4.790. 

Sementara saham-saham yang masih dapat dicermati menurut Lanjar diantaranya, AKRA, IMJS, MCAS, MEDC, UNVR, WIKA, WTON, LPCK.


 

Bisnis.com, JAKARTA - Kresna Sekuritas merekomendasikan investor melakukan aksi spekulasi beli terhadap saham UNTR, TLKM, SIDO, dan PTPP pada perdagangan Rabu (27/5/2020).
Tim analis Kresna Sekuritas menulsikan Indeks saham AS pada perdagangan kemarin ditutup menguat dengan indeks DJIA naik 2,17% dan S&P500 naik 1,23%, diperdagangkan menyentuh level tertingginya sejak awal Maret 2020.
Hal ini disebabkan oleh optimisme terhadap pembukaan kembali ekonomi dan perkembangan vaksin.  Indeks saham Eropa ditutup menguat dengan indeks DAX naik 1% dan FTSE100 naik 1,24%.
Pasar Asia pada pagi hari ini dibuka cenderung flat dengan indeks Nikkei turun 0,05% dan KOSPI turun 0,1%. Dari dalam negeri, BBCA (1Q20) dan TLKM (FY19) rilis kinerja keuangan di mana akan mempengaruhi pergerakan pasar hari ini.
"IHSG kami perkirakan bergerak di rentang 4.550 – 4.720," papar Kresna Sekuritas.
Berikut ulasan sejumlah saham pilihan hari ini.
Technical Update: UNTR TLKM
UNTR 15075. Speculative Buy.* Estimasi rentang 14150-15800. Resisten 15800-16300 apabila dapat melanjutkan penguatan. Stop loss apabila turun ke bawah support 14150. (ryh)
TLKM 3250. Speculative Buy.* Estimasi rentang 3070-3300. Resisten 3300-3390 apabila dapat melanjutkan rebound kemarin. Stop loss apabila turun ke bawah support 3070. (ryh) 
Technical Review (from 20-May-2020)
SIDO 1235. Speculative Buy.* Estimasi rentang 1210-1280. Resisten 1280-1300 apabila dapat melanjutan rebound kemarin. Support 1210-1145. (ryh)
Review: SIDO 1245 (+0.8%). Speculative Buy.* Estimasi rentang 1210-1280. Penguatan sebelumnya sempat menguji resisten 1260. Resisten berikutnya ada di 1280-1300 apabila dapat melanjutan rebound kemarin. Support 1210-1145. (ryh)
PTPP 640. Speculative Buy.* Estimasi rentang 600-680. Resisten 680-700 apabila dapat melanjutkan rebound kemarin. Support 600. (ryh)

Review: PTPP 670 (+4.7%). Speculative Buy.* Estimasi rentang 600-730. Resisten 730 apabila dapat melanjutkan rebound kemarin. Support 600. (ryh)  
🍓


JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup cukup tajam pada perdagangan siang ini. IHSG menguat 63,33 poin atau 1,39% ke 4.609,28.
Pada penutupan perdagangan hari ini, Jakarta, Selasa (26/5/2020), terdapat 235 saham menguat, 141 saham melemah dan 145 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp4,09 triliun dari 3,81 miliar saham yang diperdagangkan.

Sementara itu, saham-saham yang masuk top gainers yaitu saham PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) naik Rp12 atau 14,46% ke Rp97, saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp140 atau 10,33% ke Rp1.495 dan saham PT Modernland Realty Ltd Tbk (MDLN) naik Rp11 atau 22% ke Rp61.
Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) turun Rp650 atau 6,77% ke Rp8.950, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) turun Rp425 atau 6,61% ke Rp6.000 dan saham PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) turun Rp4 atau 6,90% ke Rp54.
🍓

Bisnis.com,JAKARTA - Investor yang telah memiliki emergency cash atau dana darurat lebih dari 12 bulan dan pekerjaan yang stabil dapat mulai mencicil beli saham dan obligasi setelah libur Lebaran 2020.
Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di level 4.545,952 pada akhir perdagangan, Rabu (20/5/2020). Posisi itu menguat tipis 0,85 persen dari 4.507,607 akhir pekan lalu.
Kendati demikian, IHSG masih bergerak di teritori negatif sepanjang periode berjalan 2020. Pasalnya, laju indeks sudah amblas 27,87 persen secara year to date (ytd).
Sampai dengan perdagangan jelang libur Lebaran 2020, sektor saham aneka industri menjadi penekan utama laju IHSG dengan koreksi 38,53 persen secara year to date (ytd). Sektor saham pertanian dan sektor saham keuangan menyusul dengan masing-masing 36,52 persen dan 34,54 persen.
Usai musim libur Lebaran 2020, perdagangan di BEI akan dimulai lagi pada, Selasa (26/5/2020). Investor pun dapat menempuh berbagai strategi untuk menjaga keuntungannya di pasar modal salah satunya melalui menyeimbangkan kembali atau rebalancing portofolio.
Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali menjelaskan bahwa ada dua perspektif untuk rebalancing portofolio di tengah kondisi saat ini. Pertama, untuk investor yang belum memiliki dana darurat untuk biaya hidup minimal 12 bulan ke depan maka disarankan mulai untuk memenuhi porsi tersebut.
“Lebih baik mulai memenuhi porsi cash [biaya hidup minimal 12 bulan] karena masih penuh dengan ketidakpastian saat ini,” jelasnya kepada Bisnis, Minggu (24/5/2020).
Kendati demikian, Frederik menyebut investor yang telah memiliki emergency cash selama 12 bulan dan pekerjaan yang stabil justru dapat mulai mencicil saham dan obligasi. Untuk instrumen saham, pihaknya menyebut masih banyak emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps yang sudah memiliki valuasi terdiskon.
“Untuk obligasi masih ada tekanan menurun suku bunga yang dimana menguntungkan bagi investor obligasi sebelum bunga turun,” paparnya.
Dikutip melalui laman resmi www.worldgovernmentbonds.com Minggu (24/5/2020), yield surat utang negara (SUN) Indonesia tenor 10 tahun berada di level 7,821 persen. Sementara itu, premi credit default swap (CDS) bertenor 5 tahun di posisi180,17.
Secara terpisah, Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper memprediksi IHSG akan menguat pada perdagangan, Selasa (26/5/2020). Secara teknikal, candlestick membetuk doji didukung stokastik yang melebar setelah membentuk goldencross. 
Potensi penguatan masih terbuka namun pergerakan diperkirakan akan cukup terbatas dibayangi banyaknya ketidakpastian dari dampak Covid-19,” jelasnya.
Dennies memprediksi IHSG akan bergerak dengan level support pertama 4.524 dan kedua 4.502, Selasa (26/5/2020). Selanjutnya, resistance pertama 4.565 dan kedua 4.584.
🍇


Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan cenderung bergerak konsolidasi melemah di perdagangan selepas libur Lebaran.
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menuturkan sejumlah sentimen akan mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan ini, salah satunya rencana undang-undang keamanan nasional baru China yang membuat Beijing punya kontrol yang lebih besar pada Hong Kong.
RUU tersebut kembali memantik ketegangan antara AS-China. Pasalnya, AS menentang RUU tersebut dan berpotensi menimbulkan perang dingin kedua negara yang merupakan ekonomi terbesar dunia saat ini.
Selain itu, potensi ketegangan bertambah akibat tuduhan Trump yang menyebut soal ketidakmampuan China dalam mengatasi pandemi Covid-19 sehingga menyebar ke seluruh dunia. Di sisi lain, senat AS telah menyetujui RUU terkait peningkatan pengawasan terhadap perusahaan China.
“Ini adalah sentimen negatif di pasar keuangan dan kemunduran dalam perkembangan pasar modal dunia kususnya Amerika Serikat,” ujar Hans.
Sementara itu, pelonggaran bertahap lockdown oleh sebagian negara bagian Amerika dan negara-negara dunia menjadi sentiment positif. Akan tetapi di saat yang sama kekhawatiran gelombang ke dua menjadi perhatian pasar meski sejauh ini tidak ditemukan tanda-tanda gelombang kedua Covid-19.
Angka klaim penggangguran AS masih tinggi biarpun dalam tren turun. Akan tetapi, yang dikhawatirkan adalah setelah pelongaran lockdown ternyata tidak terjadi penciptaan lapangan kerja seperti yang diharapkan.
Hans menyebut beberapa pekan ke depan menjadi periode penting bagi pasar keuangan dunia karena pelaku pasar akan mencermati apakah pelonggaran lockdown mampu mengembalikan daya beli dan mengembalikan ekonomi kembali normal sebelum pandemi Covid-19.
Hans menyebut sebagian besar sentimen pasar yang ada relatif negatif di tengah terkoreksi pasar saham dunia pada saat pasar Indonsia libur Idufitri 2020, sehingga dia memperkirakan IHSG akan cenderung konsolidasi melemah di awal pekan.
“Namun IHSG berpotensi mengalami rebound pada akhir pekan. Adapun support IHSG ada di level 4460 sampai 4317 dan resistance di level 4609 sampai 4726,” tutup Hans.
🍇

Jakarta, Beritasatu.com- Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya ditutup melemah 2,7 poin atau 0,06 persen ke 4.545,95 pada perdagangan Rabu (20/5). IHSG sempat dibuka naik tipis 0,9 poin atau 0,02 persen ke 4.549 pada pembukaan sesi I, setelah ditutup di zona hijau sehari sebelumnya dengan naik 1,82%. 
Namun, penutupan IHSG hari ini diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp 71,68 miliar. Dari 10 sektor saham, hanya dua yang mengalami kenaikan dan yang terbesar adalah di sektor keuangan sebanyak 2,08 persen. Sedangkan sektor lainnya turun dan yang terdalam adalah di sektor konsumer dengan 2,83 persen.
Sementara, frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 463.025 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 31,02 miliar lembar saham senilai Rp 39,71 triliun. Sebanyak 161 saham naik, 212 saham menurun, dan 174 saham tidak bergerak nilainya.
Di bursa regional, mayoritas ditutup melemah. Hanya Indeks Nikkei Jepang yang mampu menguat 0,79 persen. Sedangkan, Hang Seng turun 0,07 persen, dan Strait Times juga melemah 0,82 persen, serta Shanghai Index turun 0,51 persen.
Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya dalam risetnya, Rabu (20/5) mengatakan, pergerakan IHSG saat ini terlihat sedang mengalami fase teknikal rebound, namun potensi tekanan masih cukup besar mengingat arus deras capital outflow masih terjadi hingga saat ini. Di mana, kuatnya fundamental perekonomian Indonesia belum dapat menjadi penopang bagi kenaikan IHSG.

Sumber: BeritaSatu.com

🍊


JAKARTA, investor.id — Indeks harga saham gabungan (IHSG) pagi tadi dibuka di zona hijau, namun kemudian indeks berbalik arah ke area negatif. IHSG selanjutnya bergerak fluktuatif dan akhirnya menutup sesi I di zona merah. Seperti dilaporkan BeritasatuTV langsung dari lantai bursa Rabu siang (20/5) pukul 12.03 WIB, IHSG ditutup terdepresiasi 19,04 poin atau 0,42% ke level 4.529,62. Indeks LQ 45 juga melemah, turun 0,52% ke posisi 667,604. IHSG bergerak di level terendahnya di 4.521 dan level tertingginya di angka 4.561. Sebanyak 28 miliar lembar saham telah diperdagangkan hingga sesi I ditutup, dengan nilai perdagangan sekitar Rp 35 triliun, dan frekuensi perdagangan mencapai 269.465 kali transaksi. Tujuh sektor tercatat berkinerja buruk dan menyeret IHSG di area negatif. Pelemahan terdalam dipimpin sektor properti yang turun 2,3%, disusul sektor konsumsi yang turun 2,1%, dan sector infrastruktur yang turun 1,8%. Sementara tiga sektor menguat namun tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Penguatan dipimpin sector industri dasar yang naik 1,7%. Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Fluktuatif, IHSG Sesi I Ditutup di Zona Merah ke Level 4.529"
Penulis: Gora Kunjana
Read more at: http://brt.st/6AwO

🍓


JAKARTA sindonews - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Rabu (20/5/2020) dibuka merangkak naik untuk menjadi sinyal positif. Di awal sesi, IHSG menghijau dengan tambahan 2,22 poin atau 0,05% menjadi 4.550,88.

Sebelumnya bursa saham Tanah Air pada perdagangan kemarin berakhir menguat ke posisi 4.548,66 poin, naik 37,598 poin yang setara 0,833% dari penutupan 4.511,06 pada awal pekan. Harga saham sejumlah emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp200 triliun ditutup naik pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/5) kemarin.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia pagi ini ini tercatat Rp278 miliar dengan volume mencapai 269 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp10,56 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp116,84 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp127,41 miliar. Tercatat sebesar 106 saham menguat, 101 saham melemah dan 119 saham stagnan.



Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Indospring Tbk. (INDS) naik Rp70 menjadi Rp1.900, PT. Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) bertambah Rp60 ke posisi Rp2.690 dan PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) meningkat Rp50 menjadi Rp5.050.

Selanjutnya saham-saham dengan pelemahan yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp700 menjadi Rp48.600, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menyusut Rp70 ke posisi Rp2.210 serta PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) berkurang Rp50 menjadi Rp9.325.

Di sisi lain bursa saham Asia Pasifik bergerak mixed alias variatif pada perdagangan Rabu pagi, ketika China menahan suku bunga acuan tidak berubah. Saham daratan China berangsur lebih rendah di awal sesi dengan kedua komponen yakni Komposit Shanghai dan Komposit Shenzhen turun sekitar 0,2%.

Indeks Hang Seng di Hong Kong bertambah 0,34%. Sementara di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,74% ketika indeks Topix memperoleh dorongan mencapai sebesar 0,4%. Sedangkan indeks Kospi di Korea Selatan terpantau 0,25% lebih tinggi. Bursa utama Australia, S&P/ASX 200 menurun 0,29%. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang diperdagangkan meningkat 0,09%.

🍓



JAKARTA, investor.id -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I, Selasa (19/5), ditutup naik 82,23 poin (1,82%) ke level 4.593,29. Level tertinggi indeks pada level 4.609,04 sedangkan kisaran terendah 4.519,50. Sebanyak 244 saham menguat, 132 saham turun, dan 142 saham lainnya mengalami stagnan. Nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi I mencapai Rp 5,73 triliun. Investor asing mencatatkan transaksi jual bersih (net sell) di semua pasar sebesar Rp 2,04 triliun. Sementara itu, berdasarkan data dari RTI, saham-saham pencetak keuntungan tertinggi (top gainers), antara lain saham PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syaria Tbk (BTPS), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Harga BRIS melesat 12,50%, BBRI melonjak 10,40%, BTPS meningkat 7,17%, DMAS menguat 6,15%, dan BBNI naik 6,01%. Sementara itu, saham-saham yang harganya turun paling tajam (top losers), yaitu antara lain saham PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD). Adapun secara rinci harga BBKP terkoreksi 6,06%, MIKA tergelincir 4,08%, PSAB terpangkas 3,52%, MDKA tergerus 2,87%, dan WOOD melemah 2,70%.   Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Sesi I IHSG Menghijau, Deretan Saham Bank Pimpin "Top Gainers""
Penulis: Thereis Love Kalla
Read more at: http://brt.st/6Aq1

🍉

bisnis.com: Pukul 9.01 WIB: IHSG Melonjak 1,72 Persen


Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung melonjak 1,72 persen atau 77,66 poin ke level 4.588,71 pada awal perdagangan hari ini.
🍊

Bisnis.com, JAKARTA – Aksi jual bersih oleh investor asing berlanjut pada perdagangan hari ini, Senin (18/5/2020), meskipun IHSG ditutup menguat tipis.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing membukukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp669,20 miliar, net sell hari ke-10 berturut-turut (lihat tabel).
Aksi beli oleh investor asing pada Senin (18/5) tercatat 798,82 juta lembar saham senilai Rp1,98 triliun. Adapun, aksi jual oleh investor asing tercatat 1,15 miliar lembar saham senilai Rp2,65 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa hari ini mencapai sekitar Rp6,50 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 6,08 miliar lembar saham.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) IHSG ditutup di level 4.511,06 dengan penguatan tipis 0,08 persen atau 3,45 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Jumat (15/5/2020), IHSG ditutup di level 4.507,61 dengan penurunan 0,14 persen atau 6,23 poin, koreksi hari perdagangan keempat beruntun.
Indeks sempat menyentuh level 4.525,08 dengan kenaikan 0,39 persen atau 17,47 poin pada awal perdagangan Senin (18/5). Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 4.487,18-4.527,97.
Tercatat 183 saham menguat, 199 saham melemah, dan 165 saham stagnan.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menjadi penopang utama terhadap penguatan IHSG hari ini dengan kenaikan 3,9 persen, disusul oleh saham PT Astra International Tbk (ASII) yang menguat 5,4 persen.
Sebanyak 3 dari 10 sektor dalam IHSG menetap di zona hijau, dipimpin oleh sektor infrastruktur dengan penguatan 2,4 persen.
Tujuh sektor lainnya menetap di wilayah negatif, didorong oleh sektor industri dasar yang melemah 1,99 persen dan finansial yang turun 0,71 persen.

Ringkasan perdagangan saham oleh investor asing
TanggalTotalKeterangan
18 MeiRp669,2 miliarNet sell
15 MeiRp1,09 triliunNet sell
14 MeiRp955,57 miliarNet sell
13 MeiRp774,12 miliarNet sell
12 MeiRp1,04 triliunNet sell
11 MeiRp268,91 miliarNet sell
8 MeiRp812,71 miliarNet sell
6 MeiRp289,43 miliarNet sell
5 MeiRp429,95 miliarNet sell
4 MeiRp121,6 miliarNet sell

Sumber: BEI
🍉

Bisnis.com, JAKARTA — Gejolak pasar modal sepanjang periode berjalan 2020 telah membuat puluhan saham LQ45 diperdagangkan dengan valuasi murah. Momentum pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) pun menjadi kesempatan bagi para investor untuk mengoleksi emiten dengan likuiditas tinggi dan fundamental baik.

Berdasarkan data Bloomberg, saat ini, terdapat 21 saham anggota indeks LQ45 yang diperdagangkan dengan Price Earning Ratio (PER) di bawah 10 kali hingga Jumat (15/5/2020). Beberapa di antaranya merupakan emiten berkapitalisasi pasar jumbo alias big caps.

PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) misalnya, diperdagangkan dengan PER 8,65 kali. Valuasi itu juga lebih rendah dibandingkan dengan produsen rokok lainnya yang menjadi kompetitor perseroan.

Di sektor keuangan, tiga saham perbankan pelat merah juga tengah diperdagangkan dengan valuasi murah dan jauh di bawah perusahaan sejenisnya. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) memiliki PER masing-masing 8,01 kali, 6,35 kali, dan 4,03 kali.


Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali menjelaskan rata-rata PER emiten di Indonesia terus mengalami penurunan dan terlihat undervalued. Namun, investor masih cemas untuk berinvestasi ke dalam saham.

Dia menuturkan PER merupakan indikator historikal yang didapatkan dari membagi harga saham dengan Earning per Share (EPS). Di tengah periode ketidakpastian, EPS cenderung susah ditebak dan menurun.

Kondisi itu menyebabkan harga saham mengalami penurunan dan PER terlihat murah. Pasalnya, beberapa investor masih mengantisipasi penurunan EPS pada masa depan, sehingga PER akan kembali meningkat.

Frederik menyebut saat ini, terdapat beberapa emiten yang menarik dikoleksi oleh investor di tengah penurunan kondisi ekonomi. Selain memiliki PER murah, emiten-emiten itu memiliki prospek kinerja fundamental yang baik.

Dia menilai investor dengan jangka waktu investasi yang cukup panjang dapat melirik saham-saham perbankan. Meski terdampak penurunan ekonomi, sektor ini diyakini akan memimpin saat perekonomian pulih.

“Perbankan menarik untuk dikoleksi terutama untuk bank BUKU [Bank Umum Kegiatan Usaha] IV seperti BBRI, BBNI, BMRI,” jelas Frederik kepada Bisnis, Jumat (15/5).

Emiten yang dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat saat wabah berlangsung juga dipandang menarik untuk dikoleksi, misalnya PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM).


Di lain pihak, Head of Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan valuasi sejumlah emiten LQ45 memang sudah murah. Tetapi, investor perlu memahami hal itu umumnya terjadi karena proyeksi pendapatan yang diperkirakan menurun.

“Pada kuartal I/2020, beberapa emiten masih menunjukkan kenaikan sedangkan pada kuartal II/2020, diperkirakan dampak penuh pandemi dan juga berkurangnya operasional perusahaan akan sangat terasa serta menekan laba emiten,” paparnya.

Kendati demikian, Wawan meyakini sektor keuangan akan memiliki potensi rebound paling kencang setelah pandemi berlalu. Pasalnya, kebutuhan dana akan meningkat dan regulator akan memberikan banyak stimulus untuk mendorong roda perekonomian.

Dengan demikian, emiten bank dengan modal besar seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), BBRI, dan BMRI menarik untuk dikoleksi jangka panjang. Emiten di sektor konsumer seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) juga direkomendasikan karena penjualan justru meningkat saat masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Untuk investor yang memang bisa memiliki horizon panjang hingga 10 tahun, bisa belanja sekarang. Tetapi, untuk yang dananya akan digunakan hingga 3 tahun ke depan, idealnya hanya 20 persen dana investasi dalam bentuk saham,” jelas Wawan.

Sulit Diprediksi
Adapun Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengemukakan saat ini, memang sudah banyak emiten yang terdiskon dibandingkan dengan harga awal tahun. Bahkan, beberapa saham perbankan sudah mengalami penurunan hingga 50 persen dari awal 2020.

Kendati demikian, dia menyebut sulit memprediksi bottom dari pasar. Berkaca dari data yang ada, ekonomi global termasuk Indonesia mengalami perlambatan di bawah ekspektasi analis pada kuartal I/2020 dan lebih buruk pada kuartal II/2020, karena adanya sejumlah pembatasan.



“Tetapi, untuk investor, resesi adalah kesempatan emas untuk membeli saham yang berkualitas dengan harga diskon. Oleh karena itu, saat ini boleh melakukan pembelian bertahap dan tentunya perlu menyiapkan kas jikalau market masih memberikan kesempatan untuk membeli lagi di harga yang lebih murah,” papar Frankie.

Untuk penghuni LQ45, dia cenderung menyukai PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) dan BBNI. Keduanya memiliki valuasi menarik dan pertumbuhan kinerja keuangan yang baik.

Saat dihubungi Bisnis, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan di saat pandemi justru kesempatan selalu ada bahkan sangat menarik bagi para investor. Tetapi, pihaknya mengingatkan agar investor mencermati fundamental emiten.

“Namun, di saat laporan keuangan tahunan 2019 keluar dan juga menjelang RUPS [Rapat Umum Pemegang Saham] perlu diperhatikan perusahaan-perusahaan yang memang secara fundamental baik dan yang ada kemungkinan pembagian dividen,” ujarnya.


🍒

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 6,22 poin atau 0,14% ke 4.507,60 pada perdagangan Jumat (15/5).
Dengan net sell atau jual bersih investor asing sebesar  Rp 1,09 triliun. Namun asing masih mencatat net buy atau beli bersih terhadap sejumlah saham.
Mengutip data RTI, sebanyak 221 saham turun dan 149 saham lainnya naik serta 167 saham tidak berubah. Total volume perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) 5,96 miliar dengan nilai perdagangan Rp 7,20 triliun dan total frekuensi 545.954 kali.
Tiga dari 10 sektor jatuh yakni sektor keuangan turun 2,67%, sektor perdagangan turun 0,52 dan sektor tambang turun 0,13%. Sementara sektor aneka industri naik 2,53% dan sektor barang konsumsi naik 1,89%.
Saham  PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) merupakan saham terbesar yang diborong asing. Tercatat 244,54 juta saham MNCN yang diperdagangkan dengan nilai Rp 225,01 miliar sepanjang perdagangan. Saham MNC diperdagangkan sebanyak 20.103 kali.
Saham MNCN naik 5,03% ke Rp 940 per saham pada akhir perdagangan dibandingkan penutupan kemarin Rp 895 per saham.
Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) merupakan saham terbesar berikutnya yang diborong asing. Saham UNVR diperdagangkan sebanyak 23,05 juta dengan nilai Rp 195,81 miliar dan frekuensi transaksi 10.567 kali.
Saham UNVR ditutup naik 3,31% ke Rp 8.575 per saham pada penutupan perdagangan dari kemarin Rp 8.300 per saham
Berikut 10 saham net buy terbesar investor asing pada perdagangan Jumat 15 Mei 2020:
1. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Rp 93,5 miliar
2. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 39,2 miliar
3. PT Astra International Tbk (ASII) Rp 33,3 miliar
4. PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) Rp 15,4 miliar
5. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) Rp 9,2 miliar
6. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Rp 6,5 miliar
7. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 6,4 miliar
8. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) RP 6,2 miliar
9. PT Bank Permata Tbk (BNLI) Rp 5,0 miliar
10. PT Pacific Strategic Financial Tbk (APIC) Rp 2,7 miliar.


🍓
Jakarta detik- 
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka di zona hijau. IHSG naik tipis 9 poin (0,2%) ke 4.523.
Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini ada di level Rp 14.850.
IHSG pada pembukaan perdagangan Jumat (15/5/2020), naik tipis 9 poin (0,2%) ke 4.523. Sedangkan indeks LQ45 bertambah 1 poin (0,1%) ke 662.
Penguatan IHSG berangsur naik hingga ke level 4.525, namun cenderung stagnan.
Bursa Amerika Serikat ditutup Menguat. Dow Jones ditutup 23,625.34 (+1.62%), NASDAQ ditutup 8,943.72 (+0.91%), S&P 500 ditutup 2,852.50 (+1.15%).
Bursa saham US ditutup menguat meskipun sempat mengalami perlemahan di awal mula perdagangan hari kamis. Namun, investor masih terus waspada bahwa krisis masih terus terjadi di dalam US dimana data Jobless Claim pada minggu ini masih meningkat sebanyak 3 juta penduduk yang di mana lebih dari 36 juta penduduk tidak memiliki pekerjaan.
Bursa Asia dibuka menguat dengan optimisme data dari China akan dirilis menguat. Data tersebut adalah data produsi industri China dan investasi pada aset tetap.
Bursa Asia pagi ini mayoritas bergerak positif. Berikut pergerakannya:

  • Indeks Nikkei 225 melemah 0,5 poin ke 19.914
  • Indeks Hang Seng naik 1,3 poin ke 23.831
  • Indeks Shanghai bertambah 0,7 poin ke 2.871
  • Indeks Strait Times menguat 4,5 poin ke 2.526🍅

Bisnis.com, JAKARTA — PT Panin Sekuritas memilih empat saham berkapitalisasi pasar kecil dan menengah (small and medium caps) sebagai pilihan utama di tengah pasar saham yang volatil.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyebutkan beberapa saham dengan kapitalisasi pasar kecil dan menengah berpeluang tumbuh.  Menurutnya emiten dengan kapitalisasi pasar kecil dan menengah justru berpeluang menguat ketika pasar melemah.
"Dalam downtrend sekalipun akan tetap ada saham [kecil dan menengah] yang menguat,"ungkapnya kepada Bisnis pada Kamis (14/5).
William memilih beberapa saham yang menarik untuk dicermati. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN), PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR), PT Transcoal Pacific Tbk. (TCPI) dan PT Karya Bersama Anugrah Tbk. (KBAG).
Masing-masing perseroan saat ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp78 triliun, Rp50 triliun, Rp24 triliun dan Rp2,16 triliun. 
Pada perdagangan hari ini, CPIN menguat 4,35 persen ke Rp4.800, TCPI melemah 0,40 persen ke Rp4.980, SMGR menguat 4,26 persen ke Rp8.575, dan KBAG menguat 4,14 persen ke Rp302.
William mengatakan pilihannya itu berdasarkan faktor teknikal dan frekuensi perdagangan yang tinggi.
"Secara teknikal memasuki uptrend, sedangkan frekuensi menandakan bahwa aktivitas perdagangan saham meninggi, berarti banyak yang berminat trading di saham ini," katanya.

Lebih lanjut, William menambahkan target harga jangka bagi keempat emiten itu sebagai berikut. CPIN Rp5.000 - Rp5.200, SMGR Rp8.500 - Rp9.100, TCPI Rp5.200 - Rp5.650 dan KBAG Rp330 - Rp344.
🍈


JAKARTA, Investor.id - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi lanjutkan pelemahan dengan kisaran pergerakan 4.474-4.696 sepanjang hari ini. Hal ini dipengaruhi atas penurunan indeks Wall Street semalam dan didukung hasil analisa teknikal. Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal, IHSG break out MA20 dan berpotensi menguji lower bollinger bands dan support fractal. Indikator stochastic menunjukkan indeks bearish dengan momentum indikator RSI yang mulai bergerak tertekan di area middle. “Hal ini berpotensi mendorong pelemahan lebih lanjut indeks dengan level pergerakan support 4.474 dan resistance 4.696. Beberapa saham yang layak untuk dicermati adalah GGRM, HMSP, HRUM, INDF, dan MNCN,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Semalam indeks Wall Street ditutup anjlok dengan pelemahan indeks Dow Jones mecapai 2,17%, indeks S&P500 turun 1,75%, dan Nasdaq anjlok 1,55%. Pelemahan juga melanda hampir semua indeks bursa Eropa. Sedangkan indeks future Dow Jones, S&P, dan Nasdaq menunjukkan perbaikan dengan penguatan tipis. Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "IHSG Lanjutkan Koreksi, Cermati GGRM, HMSP, HRUM, INDF, dan MNCN"
Penulis: Parluhutan Situmorang
Read more at: http://brt.st/6zWp
🍇


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 34,37 poin atau 0,75% ke level 4.554,35 pada perdagangan Rabu (13/5).
Kendati investor asing mencatat jual bersih atau net sell sebesar Rp 774,11 miliar di seluruh pasar, tapi asing juga tercatat memborong sejumlah saham.
Mengutip data RTI, IHSG bergerak dari level terendah 4.519,97 ke level tertinggi 4.586,62 sepanjang perdagangan. Sebanyak 142 saham naik, 246 turun dan 150 tidak berubah.
Total volume perdagangan saham di BEI mencapai 5,72 miliar saham, dengan nilai Rp 5,44 triliun. Transaksi tersebut dilakukan sebanyak 500.150 kali.
Nah, investor asing tercatat mengoleksi saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Saham BBNI ditutup naik 1,64% ke Rp 3.720. Total volume perdagangan saham BBNI 39,01 miliar dengan nilai Rp 143,82 miliar.
Transaksi saham ini dilakukan sebanyak 8.904 kali
Kemudian saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk  (TLKM) yang ditutup dengan kenaikan hara saham tipis yakni 0,32% ke Rp 3.160. Total perdagangan saham TLKM mencapai 73,24 miliar dengan nilai Rp 229,33 miliar.
Frekuensi perdagangan saham TLKM dilakukan sebanyak 10.007 kali.
Ini 10 saham terbesar net buy asing pada perdagangan Rabu 13 Mei 2020
1. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 30,6 miliar
2. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 18,5 miliar
3. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 9,8 miliar
4. PT XL Axiata Tbk (EXCL) Rp 7,2 miliar
5. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 6,1 miliar
6. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) RP 5,4 miliar
7. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 3,8 miliar
8. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) Rp 3,0 miliar
9. PT Bank Permata Tbk (BNLI) Rp 2,9 miliar
10. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 1,8 miliar.
🍉


Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan Selasa (12/5/2020) seiring penurunan bursa Asia.
Pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka melemah 0,16 persen atau 7,4 poin menjadi 4.631,70 . Sebanyak saham 88 menguat, 60 saham melemah, dan 114 saham stagnan.
Indeks Futures A.S. dan bursa saham Asia turun pada Selasa (12/5) karena para pedagang menilai tantangan yang dihadapi ekonomi akan lebih berat akibat pandemi virus korona.
Bursa saham jatuh di Tokyo, Sydney dan Seoul, sementara kontrak S&P 500 tergelincir setelah indeks ditutup datar. Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan sektor bisnis termasuk konstruksi, ritel , dan beberapa kegiatan rekreasi akan dibuka kembali minggu ini secara regional.
Meski demikian, Walikota Bill de Blasio mengatakan bahwa lockdown di New York kemungkinan akan berlangsung hingga Juni. Hal ini menyebabkan imbal hasil treasury turun dan minyak stabil setelah Arab Saudi mengatakan akan memangkas produksi.
Ekuitas global telah turun hampir 50 persen pada 23 Maret saat virus corona menyebar ke seluruh dunia. Namun, keberlanjutan reli masih dipertanyakan di tengah pendapatan dan data perusahaan yang buruk ketika negara-negara mulai melepaskan lockdown yang telah membekukan kegiatan ekonomi.
Lebih dari 33 juta orang Amerika telah kehilangan pekerjaan mereka dalam tujuh minggu sejak pembatasan dilakukan untuk membendung wabah.
Goldman Sachs Group Inc. memperingatkan para investor yang sudah maju dan Indeks S&P 500 akan turun hampir 20 persen dalam tiga bulan ke depan karena kembalinya normalitas ekonomi masih jauh.
Chris Rands, portfolio manager fixed income Nikko Asset Managemen mengatakan penyakit mungkin telah terbendung, tetapi berapa lama resesi ekonomi yang terjadi akibat itu masih berlanjut.
"Biasanya ketika Anda melihat lonjakan pengangguran yang mereka butuhkan bertahun-tahun untuk memperbaikinya, mereka tidak memperbaiki diri dalam tiga bulan," imbuhnya.
Berikut ini adalah rangkuman utama di pasar:
Bursa saham
S&P 500 berjangka turun 0,5% pada pukul 9:40 pagi di Tokyo. S&P 500 sedikit berubah pada jam 4 malam di New York.
Indeks Topix turun 0,2%.
Indeks S & P / ASX 200 Australia turun 0,8%.
Indeks Kospi Korea Selatan kehilangan 0,8%.
Mata uang
Yen diperdagangkan sedikit berubah pada 107,59 per dolar.
Yuan lepas pantai berada di 7,1114 per dolar.
Indeks Spot Dollar Bloomberg naik 0,3%.
Euro membeli US$1,0789 turun 0,2%.
Obligasi
Imbal hasil pada obligasi 10-tahun turun sekitar satu basis poin menjadi 0,70%.
Imbal hasil obligasi 10-tahun Australia stabil di 0,97%.
Komoditas
Minyak mentah West Texas Intermediate naik 0,8% menjadi US$24,33 per barel.
Emas berada di US$1.696 per ounce.

🍑
JAKARTA, investor.id – Setelah pada perdagangan akhir pekan lalu (8/5/2020) ditutup melemah, indeks harga saham gabungan (IHSG) Senin pagi (11/5/2020) ini berhasil rebound dibuka di zona hijau. Seperti dilaporkan BeritasatuTV langsung dari lantai bursa sekitar pukul 09.00 WIB, terpantau IHSG naik 33,88 poin atau 0,74% ke level 4.631,31.   Kinerja IHSG awal sesi I Senin pagi (11/5/2020). Sumber: BSTV Sebanyak 90 juta lembar saham telah diperdagangkan di menit awal, dengan nilai perdagangan sekitar Rp 56 miliar, dan frekuensi perdagangan baru sebanyak 6.022 kali transaksi. Kinerja bursa regional Senin pagi (11/5/2020). Sumber: BSTV Penguatan IHSG seiring dengan bursa regional yang pagi ini terpantau kompak menghijau. Kinerja bursa regional Senin pagi (11/5/2020). Sumber: BSTV Prediksi analis Victoria Sekuritas memperkirakan IHSG berada pada rentang 4.546-4.649 untuk perdagangan Senin (11/5). Analis merekomendasikan Buy ITMG (TP 8.100) dan MYOR (TP 2.190). Sell ACES (TP 1.310), INCO (TP 3.000), dan TPIA (TP 7.700). Phintraco Sekuritas memperkirakan pergerakan sideways IHSG dalam rentang support-resistance 4.500-4.700 masih berlanjut di awal pekan ini (11/5). IHSG diperkirakan masih berpotensi melemah, menguju support level 4500 (11/5). Hal ini didasari oleh masih berlanjutnya kecenderungan net sell investor asing sepanjang pekan kemarin. Dari sisi fundamental, Investor nampaknya masih “mencerna” data pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q1-2020 dan cenderung bersikap wait and see terhadap rilis kinerja keuangan Q1-2020 dari emiten-emiten di BEI. Oleh sebab itu, Investor dapat mulai mencermati peluang akumulasi beli pada saham-saham komoditas, diantaranya ADRO, PTBA, ANTM dan termasuk UNTR. Investor juga dapat mencermati saham bank, BBNI, BBRI dan BMRI) yang mulai mengindikasikan fase konsolidasi pada support area. Panin Sekuritas memprediksi hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam range 4.565 sampai 4.730. Gagalnya IHSG pekan lalu mempertahankan support 4.603 menjadi indikasi koreksi lanjutan. Cermati ASII, BTPS, BULL, SSIA. IHSG ditutup menurun sebesar -11,36 poin (-0.25%) menuju level 4.597,43 pada perdagangan hari Jumat 8 Mei 2020. 181 saham menguat, 210 saham menurun, dan 156 saham ditutup tidak mengalami perubahan. IHSG berakhir menurun karena tekanan jual investor asing yang besar pada saham-saham blue chips, terutama pada perbankan sehingga memberikan tekanan besar terhadap IHSG, akhirnya IHSG pun bergerak anomali dibanding bursa Asia lainnya. Selain IHSG, Indeks LQ 45 juga turun 1,21 poin atau 0,18% ke posisi 686,23. Indeks Investor33 turun 1,28 poin atau 0,39% ke level 329,39. Sedangkan Indeks JII naik 0,55 poin atau 0,11% ke posisi 516,91. Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Rebound, IHSG Awal Pekan Dibuka Naik 0,74% ke Level 4.631"
Penulis: Gora Kunjana
Read more at: http://brt.st/6zCR


Bisnis.com, JAKARTA - Bank of America memprediksi pasar saham Asia yang memiliki volatilitas tinggi dapat mengalami rebound besar-besaran dalam tahapan reli berikutnya.
Dikutip dari Bloomberg, ahli strategi Bank of America (BofA) termasuk Nigel Tupper menyatakan saham-saham yang menggabungkan sensivitas terbesar dengan volatilitas tinggi dalam pendapatan dan harga saham berpeluang rebound.
Menurut BofA, sektor-sektor material, industri, dan konsumsi, menjadi saham dengan performa terbaik di Asia Pasifik kecuali Jepang, sepanjang April dan menguat 3,8 persen. Meski begitu, saham-saham berisiko tersebut masih harus mengejar ketertinggalan.
"Saham-saham berisiko diperdagangkan dengan valuasi yang terdiskon besar-besaran dalam dua dekade terakhir. Bisa terjadi perubahan sramatis dari risiko ke peningkatan selanjutnya," papar laporan, dikutip Sabtu (9/5/2020).
Jika rebound saham disertai dengan kenaikan imbal hasil obligasi, hal itu juga bisa mengangkat saham yang memiliki kinerja buruk di kawasan Asia Pasifik.
"Di Asia, valuasi memiliki beta tinggi, dan juga sensitif terhadap imbal hasil obligasi, sehingga sahamnya dapat berkinerja lebih baik. Ketika pendapatan bertumbuh, imbal hasil obligasi juga dalam tren menanjak," imbuh BofA.
Sementara itu, Bursa saham Jepang berhasil melonjak lebih dari 2 persen pada akhir perdagangan Jumat (8/5/2020), di tengah penguatan bursa Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix ditutup di level 1.458,28 dengan lonjakan 2,21 persen atau 31,55 poin dari level 1.426,73 pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu, indeks Nikkei 225 berakhir di level 20.179,09 dengan lonjakan 2,56 persen atau 504,32 poin dari level 19.674,77 pada perdagangan sebelumnya. Sepanjang perdagangan hari ini, Nikkei bergerak dalam kisaran 19.894,58 – 20.179,09.
Saham JTEKT Corp. yang naik 9,21 persen mencatat kenaikan terbesar pada Nikkei, disusul saham Sumitomo Corp. (+8,25 persen), dan Ricoh Co. Ltd. (+7,77 persen).
Sejalan dengan bursa Jepang, indeks saham lain di Asia mayoritas berakhir menguat, antara lain indeks Kospi Korea Selatan (+0,89 persen), Taiex Taiwan (+0,54 persen), S&P/ASX 200 Australia (+0,50 persen), dan SET 50 Thailand (+0,68 persen).
Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing ditutup menanjak 0,83 persen dan 0,99 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong berakhir naik tajam 1,08 persen.
Bursa saham global telah bergulat untuk menentukan arahnya pada awal bulan ini meskipun mampu mencetak rebound kuat pada April setelah tepukul aksi jual yang dramatis pada kuartal pertama.
Sentimen optimistis mengacu pada upaya banyak negara untuk membuka kembali aktivitas perekonomiannya, laju baru infeksi corona yang melambat, dan stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya.


per tgl 08 Mei 2020:

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 11,36 poin atau 0,25% ke level 4.597,43 pada perdagangan Jumat (8/5).
Mengutip data RTI, investor asing mencatat net sell atau jual bersih sebesar Rp Rp 812,7 miliar di seluruh pasar. Asing masih melanjutkan net sell terbesar di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan saham  PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) serta saham PT Asta International Tbk (ASII).
Saham-saham ini tercatat sudah dilepas asing selama berminggu-minggu.
Kendati demikian, asing juga mencatat net buy atau beli bersih terhadap sham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Penurunan IHSG tertekan penurunan enam dari 10 sektor. IHSG tertekan penurunan sektor industri dasar yang turun 1,51%, sektor keuangan turun 1,19%. Kemudian sektor manufaktur turun 0,32%.
Sementara ada empat sektor yang menguat antara lain sektor tambang naik 2,71%. Sektor konstruksi dan properti naik 2,40%
Ini 10 saham dengan net buy terbesar Jumat 8 Mei 2020:
NoNama EmitenKode SahamNilai (Rp/Miliar)
1PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI59,6
2PT HM Sampoerna TbkHSMP13,0
3PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk INKP7,2
4PT Semen Indonesia (Persero) TbkSMGR 4,6
5PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk SIDO3,27
6PT MNC Land Tbk KPIG2,0
7PT Bank Pembangunan Deerah Jawa Barat TbkBJBR1,3
8PT Ciputra Development TbkCTRA628,5 juta
9PT MNC Vision Networks TbkIPTV389,7 juta
10PT Unilever Indonesia Tbk UNVR90,3 juta




KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,46% menjadi 4.608,79 pada Rabu (6/5). Turunnya harga saham sejumlah emiten big cap menekan IHSG.
Rabu (6/5), dari 10 saham emiten big cap dengan kapitalisasi pasar lebih dari Rp 100 triliun, 7 saham diantaranya terkoreksi dan hanya 3 saham yang menguat.
Meski banyak yang melemah, beberapa saham big cap harganya masih meneruskan reli kenaikan beberapa hari berturut.
Saham big cap yang naik selama 3 hari berturut turut yakni ASIIBBCAHMSP
Saham big cap dengan kenaikan market cap tertinggi harian, Rabu (6/5):
1. HMSP (4,81% | Rp 190,18 triliun)
2. BBCA (1,32% | Rp 653,53 triliun)
3. ASII (0,83% | Rp 147,36 triliun)
Saham big cap dengan penurunan market cap harian terdalam, Rabu (6/5):
1. BRPT (-6,88% | Rp 114,38 triliun)
2. TPIA (-4,12% | Rp 145,34 triliun)
3. UNVR (-2,41% | Rp 309,01 triliun)
Berikut valuasi saham big cap per Rabu (6/5):

KodeHarga (Rp)Perubahan (%)PEREPSPBV
BBCA26.7751,3223,11.159,003,79
TLKM3.240-2,4114,592223,22
BBRI2.620-0,389,392791,57
UNVR8.100-2,4141,5419542,86
BMRI4.160-1,427,065890,95
HMSP1.6354,8113,861185,33
ASII3.6400,837,664750,95
TPIA8.150-4,12452,78185,96
BRPT1.285-6,88183,5776,98
ICBP9.675-0,7722,44324,46
Sumber: RTI


per tgl 06 Mei 2020:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 21,34 poin atau 0,46% ke 4.608,79 pada akhir perdagangan Rabu (6/5).
Sebanyak 150 saham naik, 244 saham turun dan 143 saham stagnan.
Hanya empat sektor saham yang selamat ke zona hijau, sedangkan enam sektor saham lainnya masuk zona merah.
Sektor-sektor saham dengan penguatan terbesar adalah sektor pertambangan yang naik 0,89%, sektor konstruksi naik 0,73% dan sektor aneka industri naik 0,61%.
Sedangkan sektor-sektor saham dengan pelemahan terdalam adalah sektor industri dasar yang turun 2,87%, sektor infrastruktur turun 1,37% dan sektor manufaktur turun 0,92%.
Total volume perdagangan saham di bursa hari ini mencapai 6,85 miliar saham dengan total nilai Rp 5,37 triliun.
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
1. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) (10,38%)
2. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) (4,97%)
3. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) (4,81%)
Top losers LQ45 hari ini adalah:
1. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) (-6,915)
2. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (-6,88%)
3. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) (-5,43%)
Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 289,04 miliar di seluruh pasar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Astra International Tbk (ASII) Rp 121 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 87,1 miliar dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 56,9 miliar.
Sedangkan saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 115 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 37,9  miliar danPT HM Sampoerna Tbk (HMSP) Rp 30,4 miliar.

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak volatil sepanjang sesi pertama perdagangan Rabu (6/5/2020). Indeks akhirnya tersungkur di zona merah.
Di akhir perdagangan sesi I, IHSG terpantau bertengger di level 4.600,90 setelah melemah 29,22 poin atau 0,63 persen dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Indeks sebenarnya sempat menyentuh level 4.647,52, tapi kemudian terjerembap jatuh.
Saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di antara anggota indeks yakni saham PT Bank Central Asia Tbk. alias BBCA menjadi yang paling diburu asing, dengan mencatatkan net buy sebesar Rp44 miliar.
Sebaliknya, saham berkapitalisasi pasar jumbo lainnya masih menjadi sasaran jual para investor asing, seperti TLKM (Rp63,5 miliar), ASII (Rp22,5 miliar) dan BMRI (Rp20,4 miliar). Adapun total aksi jual bersih mencapai Rp125,58 miliar di seluruh market.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan pergerakan IHSG sesuai dengan proyeksi sebelumnya, yang mana penguatannya kemarin hanya technical rebound dan bersifat sementara.
Selain itu, rendahnya produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang diumumkan kemarin juga memberikan sentimen yang menekan pergerakan pasar pada perdagangan hari ini dan mendorong investor untuk melakukan aksi jual bersih.
“Karena PDB ada di bawah ekspektasi,”ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (6/5/2020)
Di sisi lain, tambah Dennies, sentimen atas Covid-19 masih terus menghantui. Terlihat dari bursa Asia yang mayoritas melemah atas ketegangan antara US – China yang makin panas sehingga investor lebih berhati-hati.



per tgl 05 Mei 2020:
JAKARTA, investor.id – Dibuka menguat saat pembukaan, indeks harga saham gabungan (IHSG) terus konsisten bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan Selasa (5/5/2020) hingga penutupan. Seperti dilaporkan BeritasatuTV langsung dari lantai bursa sekitar pukul 15.08 WIB, IHSG tercatat naik 24.65 poin atau 0,54% ke level 4.630,13. IHSG berada di level terendahnya di 4.605,49, dan level tertingginya di 4.667,79. Penguatan juga dialami kelompok saham unggulan yang tergabung dalam Indeks LQ45 yang naik 0,24% ke posisi 690,961. Sebanyak 5,9 miliar lembar saham telah diperdagangkan hingga penutupan pasar, dengan nilai perdagangan sebesar Rp 5,2 triliun lebih, dan frekuensi sebanyak 483.698 kali transaksi. Enam sektor saham berkinerja baik dan mendorong IHSG di zona hijau. Penguat terbesar dicatat sektor properti yang terangkat  2,19%, disusul sektor consumer yang naik 1,82%, dan sektor pertanian yang menguat 1,08%. Sementara 4 sektor melemah, yang dipimpin sektor industri dasar yang terpangkas 0,51%. 
Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Konsisten Hijau, IHSG Ditutup Naik 0,54% ke Level 4.630"
Penulis: Gora Kunjana
Read more at: http://brt.st/6zao

IHSG menguat tipis 0,25% ke 4.617 pada akhir perdagangan sesi I



per tgl 04 Mei 2020:

Pukul 15.00 WIB: IHSG Ditutup Melemah 2,35 Persen

Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 2,35 persen atau 110,92 poin ke level 4.605,49 pada akhir perdagangan hari ini.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 4.576,23-4.716,35.
🍑

JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini anjlok cukup dalam. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG melemah 133,74 poin atau 2,93% ke level 4.582,66.
Pada pembukaan perdagangan pagi ini, Senin (4/5/2020), ada 36 saham menguat, 160 saham melemah, dan 111 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp177,57 miliar dari 157 juta lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 21,29 poin atau 3% ke 692,35, indeks IDX30 turun 11,94 poin atau 3% ke 379,84, indeks JII turun 13,86 poin atau 2,6% ke 528,64 dan indeks MNC36 turun 7,44 poin atau 2,8% ke 255,41.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Royalindo Investama Wijaya Tbk (INDO) naik Rp9 atau 15,79% ke Rp66, saham PT Dewata Freightinternational Tbk (DEAL) naik Rp9 atau 8,11% ke Rp120 dan saham PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) naik Rp7 atau 4,83% ke Rp152.

Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) turun Rp9 atau 6,47% ke Rp130, saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) turun Rp55 atau 5,79% ke Rp895 dan saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun Rp50 atau 5,46% ke Rp865.

🍓

per tgl 30 Apr 2020:
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjutkan penguatan pada perdagangan pagi ini. IHSG dibuka menguat 35,61 poin atau 0,8% ke 4.602,93 atau 4.603.
Mengawali pagi ini, Jakarta, Kamis (31/4/2020), terdapat 147 saham menguat, 31 saham melemah dan 66 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp253,82 miliar dari 183,34 juta lembar saham yang diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 8,04 poin atau 1,2% ke 688,5, indeks IDX30 naik 4,47 poin atau 1,2% ke 377,8, indeks JII naik 3,98 poin atau 0,8% ke 530,35 dan indeks MNC36 naik 2,97 poin atau 1,2% ke 255,27.
Sementara itu, saham-saham yang masuk top gainers yaitu saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC) naik Rp28 atau 6,9% ke Rp434, saham PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) naik Rp4 atau 5,33% ke Rp79, dan saham PT Elnusa Tbk (ELSA) naik Rp10 atau 5,26% ke Rp200.
Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) turun Rp7 atau 6,86% ke Rp95, saham PT Emdeki Utama Tbk (MDKI) turun Rp9 atau 6,67% ke Rp126, dan saham PT Pool Advista Finance Tbk (POLA) turun Rp5 atau 6,17% ke Rp76.
🍓
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren penguatan pada hari ini dengan merangkak naik ke level 4.567,32, menguat 0,83 persen dari penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Kemarin, IHSG juga tercatat menguat 0,36 persen atau 16,41 poin terhadap penutupan perdagangan sehari sebelumnya.
Volume transaksi pada perdagangan hari ini mencapai Rp6,05 triliun, dengan frekuensi transaksi mencapai 457.914 kali. Total kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga tercatat meningkat ke level Rp5.281 triliun dari sebelumnya Rp5.237 triliun.
Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp401,82 miliar. Sementara itu, investor domestik mencatatkan beli bersih sekitar Rp402 miliar pada perdagangan hari ini.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper menyatakan bahwa kenaikan IHSG pada hari ini lebih didorong oleh mulai menguatnya harga minyak. Selain itu, menurutnya optimisme investor juga tumbuh seiring rilis laporan keuangan sejumlah emiten di kuartal I/2020 yang mengalami pertumbuhan.
“Saya rasa pergerakan hari ini didorong oleh mulai menguatnya harga minyak. Kemudian dari dalam negeri saya rasa beberapa emiten yang baru saja rilis laporan keuangan kuartal I/2020 mencatatkan kinerja positif, sehingga mendorong optimisme investor,” katanya kepada Bisnis, Rabu (29/4/2020).
Sementara itu, SVP Research PT Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial menuturkan bahwa kenaikan IHSG pada hari terbilang cukup signifikan. Penopang utama penguatan indeks adalah emiten di sektor telekomunikasi dan basic consumer goods.
“Notabene kedua sektor itu adalah yang paling diuntungkan oleh Pembatasan Sosial Berskala Besar [PSBB] dan social distancing,” katanya kepada Bisnis, Selasa (29/4/2020).
Emiten telekomunikasi dan basic consumer goods menjadi pendorong penguatan indeks. TLKM yang menguat 6 persen ke level Rp3.350 per saham contohnya, berkontribusi 16,3 poin terhadap penguatan IHSG. 
Saham UNVR dan HMSP juga turut berkontribusi cukup besar terhadap pergerakan IHSG, masing-masing menyumbang 4,9 poin dan 5,5 poin terhadap IHSG.
BBCA menjadi satu-satunya emiten perbankan yang masuk jajaran Top Movers pada perdagangan hari ini. Bank swasta dengan aset terbesar di Indonesia itu mengalami kenaikan harga sebesar 0,4 persen ke level Rp24.250 per saham, berkontribusi 2,1 poin terhadap pergerakan IHSG.
Meski demikian, Janson berpendapat bahwa pergerakan indeks pada perdagangan hari ini juga terhambat oleh pergerakan emiten perbankan yang masuk ke zona merah. Menurutnya, hal ini terjadi lantaran adanya kekhawatiran investor terhadap penurunan pendapatan pada kuartal II/2020.
“Kenaikan IHSG agak terhambat oleh penurunan sektor perbankan yang dikhawatirkan earnings di kuartal II akan turun tajam seiring dengan kenaikan kredit bermasalah, sebagai imbas dari PSBB dan social distancing,” ujarnya.
Saham-saham perbankan jumbo lainnya seperti BMRI, BBNI, dan BBRI memang masuk jajaran Top Laggard. Penurunan harga BMRI sebesar 3,6 persen ke level Rp4.000 per saham berkontribusi -6 poin terhadap pergerakan indeks hari ini.
Sementara itu, INTD, BRAM, dan SSTM menjadi tiga Top Gainers pada perdagangan hari ini. INTD menguat 26,7 persen ke level Rp228 per saham, BRAM menguat 24,6 persen ke level Rp4.920 per saham, sedangkan SSTM menguat 24 persen ke level Rp620 per saham.
Di sisi lain, Top Losers pada perdagangan hari ini diemban oleh PICO yang turun 7 persen, DFAM (7 persen), dan VICO (6,9 persen). PICO turun ke level Rp240 per saham, DFAM ke level Rp400 per saham, dan VICO Rp95 per saham.

🍉
per tgl 29 Apr 2020:
Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Rabu pekan ini. Sebanyak 118 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau.
Pada pembukaan perdagangan Rabu (29/4/2020) pukul 09.00 WIB, IHSG naik 9,77 poin atau 0,22 persen ke posisi 4.539,32. Adapun indeks saham LQ45 menguat 0,38 persen ke posisi 673,68. Seluruh indeks saham acuan berada di zona hijau.
Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.553,08 dan terendah 4.523,95.
Sebanyak 118 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 48 saham melemah dan 78 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham 15.315 kali dengan volume perdagangan 231,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 259,2 miliar.
Investor asing jual bersih saham Rp 11,2 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.355.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya dua sektor yang berada di zona merah yaitu sektor aneka industri yang turun 0,77 persen dan sektor perdagangan yang melemah 0,23 persen.
Sementara sektor yang menguat antara lain sektor perkebunan yang melonjak 1,18 persen, disusul sektor industri dasar naik 0,89 persen dan sektor infrastruktur naik 0,90 persen.


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 16,41 poin atau 0,36% ke level 4.529,55 pada akhir perdagangan Selasa (28/4). 
Berikut ini rekomendasi teknikal tiga saham pilihan dari sejumlah analis untuk diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada hari ini.
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)
Harga ERAA cenderung bergerak dalam tren konsolidasi. Candle bearish dengan indikator stochastic bearish. MACD histogram menurun dengan volume perdagangan juga menurun. Harga menguji trendline support
  • Rekomendasi: Sell 
  • Suport: Rp 1.140
  • Resisten: Rp 1.235
Sukarno Alatas, OSO Sekuritas
PT PP (Persero) Tbk (PTPP)
Pada saham PTPP muncul bullish engulfing pattern candle dengan RSI menguat. Sementara, volume perdagangan meningkat serta ditutup di atas moving average (MA)20. Hati-hati jika gagal break resistance Rp 660-Rp 685.
  • Rekomendasi: Hold
  • Suport: Rp 620
  • Resisten: Rp 685
Achamd Yaki, BCA Sekuritas
PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
Saham ADRO ditutup melemah dan dalam tren sideways. Indikator stochastic di level 13 menunjukkan oversold. Hari ini, ADRO diperkirakan masih akan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat.Spekulasi buy ADRO apabila mampu bertahan di level Rp 875 dan berhasil mengalami breakout Rp 930.
  • Rekomendasi: Hold
  • Suport: Rp 975
  • Resisten: Rp 985
Hendri Widiantoro, Erdhika Elit Sekuritas
🍉




per tgl 28 Apr 2020:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 16,41 poin atau 0,36% ke level 4.529,55 pada akhir perdagangan Selasa (28/4).
Sebanyak 171 saham naik, 195 saham turun dan 148 saham stagnan.
Tujuh sektor saham menopang IHSG, sedangkan tiga sektor saham lainnya tergelincir ke zona merah.
Sektor-sektor saham dengan penguatan terbesar adalah sektor industri dasar yang naik 2,99%, sektor perkebunan naik 2,51% dan sektor manufaktur naik 2,33%.
Sedangkan tiga sektor saham yang masuk zona merah adalah sektor keuangan yang melemah 1,53%, sektor pertambangan turun 0,95% dan sektor konstruksi turun 0,42%.
Total volume perdagangan saham di bursa hari ini mencapai  6,40 miliar saham dengan total nilai Rp 6,19 triliun.
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
1. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (11,11%)
2. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) (11,73%)
3. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) (8,65%)
Top losers LQ45 hari ini adalah
1. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) (-5,37%)
2. PT United Tractors Tbk (UNTR) (-5,18%)
3. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) (-4,76%)
Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 1,10 triliun di seluruh pasar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 351,2 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 304,1 miliar dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) Rp 271,8 miliar.
Sedangkan saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp 80 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 29,6 miliar dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 8 miliar.
🍊
Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah berita menjadi topik utama harian Bisnis Indonesia hari ini, Selasa (28/4/2020), di antaranya mengenai keyakinan pemerintah bahwa pandemi Covid-19 akan mereda.
Berikut ringkasan sejumlah topik utamanya:

Penanganan Jangan Kendur. Keyakinan pemerintah bahwa pandemi Covid-19 akan mereda pada Juni membawa optimisme bagi dunia usaha. Namun, hal tersebut harus dibarengi dengan penguatan penanganan di lapangan agar target tercapai, sehingga ekonomi segera membaik.
Dalam 3 hari terakhir, tren penambahan kasus baru terus menurun. Penurunan kasus baru mulai terlihat sejak Sabtu (25/4).
Akankah Kepatuhan Meningkat? Guyuran insentif bagi wajib pajak badan yang diberikan pemerintah diyakini menjadi ‘jamu mujarab’ dunia usaha di tengah pandemi Covid-19. Jelang batas akhir pelaporan SPT Tahunan wajib pajak badan, pemerintah kembali mengeluarkan insentif. Akankah keringanan ini mendorong peningkatan kepatuhan?
Ketersediaan Lapangan Kerja Perlu Dijamin. Kalangan pelaku usaha kembali mengkritik efektivitas program Kartu Prakerja. Selain tidak ada jaminan ketersediaan lapangan kerja atau usaha, data yang lemah juga menjadikan program ini tidak tepat sasaran.
Pangan Global Kian Rentan. Keamanan pangan global kian rentan setelah produsen daging di Amerika Serikat, Brasil, dan Kanada menutup pabrik demi menekan laju penyebaran virus corona. Pada saat yang sama, Rusia membatasi ekspor gandum hingga Juni.
Ekonomi Vietnam Sulit Pulih Seketika. Ekonomi Vietnam diperkirakan tidak akan pulih seketika meskipun karantina wilayah telah diakhiri. Gangguan ekspor ke sejumlah negara yang masih bergulat dengan wabah virus corona akan menjadi faktor pemberat.
🍊

per tgl 27 Apr 2020:
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil kembali menguat di akhir perdagangan. IHSG ditutup naik 17,08 poin atau 0,38% ke 4.513,14 atau 4.513.
Menutup jeda perdagangan hari ini, Jakarta, Senin (27/4/2020), terdapat 170 saham menguat, 216 saham melemah dan 129 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp4,85 triliun dari 5,96 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 7,85 poin atau 1,18% ke 671,55, indeks IDX30 naik 3,65 poin atau 1% ke 367,58, indeks JII naik 4,23 poin atau 0,85% ke 502,27 dan indeks MNC36 naik 2,26 poin atau 0,92% ke 248,52.
Sementara itu, saham-saham yang masuk top gainers yaitu saham PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG) naik Rp32 atau 14,04% ke Rp260, saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) naik Rp100 atau 7,19% ke Rp1.490, dan saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) naik Rp450 atau 6,72% ke Rp7.150.
Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) turun Rp6 atau 6,67% ke Rp84, saham PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) turun Rp5 atau 6,02% ke Rp78, dan saham PT Envy Technologies Indonesia TBk (ENVY) turun Rp7 atau 5,34% ke Rp124.
🍇
Bisnis.com, JAKARTA - Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan buy on weakness saham ANTM, EXCL dan PWON pada awal pekan ini, Senin (27/4/2020). 
Dikutip dari risetnya, Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya menyatakan pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 2,1 persen pada akhir pekan lalu dipimpin oleh koreksi di sektor keuangan dimana terlihat BBRI, BBCA, BMRI, BBNI, BTPS, BBTN, BJBR mengalami penurunan harga saham. 
"Penurunan IHSG sejalan dengan indeks regional yang lemah di belakang suasana risk-off investor asing yang dipicu oleh meningkatnya pengangguran di AS dan berita bahwa pengobatan coronavirus Gilead Science, remdesivir, gagal dalam uji klinis," ungkap Hariyanto. 
Investor asing dilaporkan membukukan penjualan bersih dengan besaran Rp1,1 triliun pada Jumat (24/4/2020). Ditambah lagi, laporan PT United Tractors Tbk. (UNTR) yang membukukan penurunan pendapatan alat berat meski volume penjualan batu bara cukup kuat pada Maret 2020.
Hal ini membuat sekuritas berharap indeks akan berkonsolidasi pada hari ini pasca pantauan indeks Amerika Serikat yang ditutup menguat akhir pekan lalu. 
Analis teknikal Tasrul menyatakan pelemahan indeks pada Jumat lalu berada pada trading range 4.464-4.632. Indikator MFI optimized relative flat dan indikator W%R optimized serta indikator stochastic%D menurutnya akan menguji support trendline. 
"Pada periode weekly indikator MFI optimized dan indikator W%R optimized coba naik lebih lanjut. Daily support di 4.464 dan daily resistance di 4.632. Cut loss level di 4.440," tulis Tasrul dalam risetnya.
Berikut saham pilihan Mirae Asset Sekuritas untuk perdagangan Senin (27/4/2020)
1. ANTM Daily, 494 (-0.80 persen), buy on weakness, trading range 480 – 520.
Indikator MFI optimized, indikator indikator W%R optimized dan indikator Stochastic%D optimized masih bergerak turun menguji support trendline.
Daily support  di 480 sementara itu daily resistance di  520. Cut loss level  di 464.
2. EXCL Daily, 2,380 (-1.24 persen), buy on weakness, trading range 2,350– 2,560. indikator MFI optimized indikator W%R optimized dan Stochastic%D optimized sudah  berada sekitar support line.
Daily support  di 2,350 sementara itu daily resistance  di 2,560. Cut loss level  di 2,230.
3. PWON Daily , 350 (-6.91 persen), buy on weakness, trading range 346 – 380. Indikator MFI optimized , indikator W%R optimized dan Indikator Stochastic%D optimized  masih cenderung turun.
Perkiraan daily support di 346 dan daily resistance di 380. Cut loss level di 340.
🍒


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku pasar dapat mencermati saham-saham dari sektor barang konsumsi atawa consumer goods memasuki bulan puasa tahun ini. Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo mengatakan, tumbuhnya tingkat konsumsi masyarakat pada Ramadan bisa menjadi katalis positif untuk sektor ini.
Menurut Wisnu, pola konsumsi masyarakat cenderung fokus pada kebutuhan-kebutuhan pokok serta suplemen kesehatan pada puasa tahun 2020. Adapun, saham pilihannya sepanjang bulan puasa meliputi PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), Mayora Indah Tbk (MYOR), dan Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Selanjutnya, saham-saham dari sektor telekomunikasi juga diuntungkan adanya peningkatan kebutuhan penggunaan paket data internet untuk berkoordinasi atau meeting, seiring dengan penerapan kerja dari rumah. Dari sektor telekomunikasi, Wisnu merekomendasikan investor untuk mencermati saham seperti PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Indosat Tbk (ISAT).
Senada, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menuturkan, saham-saham barang konsumsi dan telekomunikasi memperoleh sentimen positif di bulan puasa. “Di tengah pandemi Covid-19, demand terhadap makanan kemasan dan hygiene product masih akan tinggi,” kata Valdy kepada Kontan.co.id, Jumat (24/4).
Valdy juga menjagokan saham seperti INDF, ICBP, UNVR dan KLBF. Menurut dia, saham dari sektor telekomunikasi juga menarik, misalnya saja TLKM.
Tak hanya itu, Valdy juga menyarankan investor untuk melirik saham-saham blue chips yang secara valuasinya sudah menarik. Hanya saja untuk saat ini investor bisa fokus dulu ke saham Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan Bank Mandiri Tbk (BMRI).

🍇


per tgl 24 Apr 2020:
Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka tak bertenaga pada momen hari pertama puasa, Jumat (24/4/2020).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG terpantau melemah 0,64 persen atau 29,46 poin ke level 4.564,09 pada pukul 09.12 WIB dari level penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan Kamis (23/4/2020), IHSG mampu ditutup di level 4.593,55 dengan kenaikan 0,57 persen atau 25,99 poin.
Indeks mulai tergelincir dari penguatannya dengan dibuka turun 0,17 persen atau 7,85 poin ke level 4.585,71 pada Jumat (24/4). Sepanjang perdagangan pagi ini, indeks bergerak dalam kisaran 4.562,94 - 4.593,83.
Pada pembukaan pasar hari ini, terdapat 70 saham yang bergerak positif, 120 saham yang bergerak negatif dan sisanya 83 saham bergerak dalam posisi statis.
Adapun, harga saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) terpantau bergerak di zona merah imbas dari pemberlakuan larangan angkutan umum baik darat, laut, dan udara untuk keluar masuk daerah zona merah pandemi Covid-19 oleh pemerintah.
Harga saham JSMR terpantau terkoreksi 1,16 persen atau 30 poin ke level Rp2.550 hingga perdagangan pukul 09.13 WIB, akhir pekan ini.
Pergerakan negatif juga tercermin dari laju saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) pasca dikabarkan akan merger dengan PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS).
Institution Research Team MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness saham PT Astra International Tbk. (ASII), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) pada sesi perdagangan, Jumat (24/4/2020).
MNC Sekuritas menjelaskan bahwa indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat tips sebesar 0,6 persen pada perdagangan, Kamis (23/4/2020). Posisi IHSG diperkirakan sedang berada di wave 2 pada skenario biru atau bagian wave B pada skenario merah.
“Pergerakan IHSG kami perkirakan akan terkoreksi terlebih dahulu dalam waktu dekat, meskipun IHSG memiliki potensi upside untuk membentuk wave 2 ke arah 4.747 sekaligus menguji level resistance-nya,” tulis tim Institution Research Team MNC Sekuritas dalam riset harian, Jumat (24/4/2020).
Setelah terkonfirmasi membentuk wave 2, IHSG diperkirakan selanjutnya akan cenderung terkoreksi ke arah 4.150—4.300. Level support diperkirakan 4.540 dan 4.350 sementara resistance 4.620 dan 4.747.
🍊
Bisnis.com,JAKARTA — Institution Research Team MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness saham PT Astra International Tbk. (ASII), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) pada sesi perdagangan, Jumat (24/4/2020).
Institution Research Team MNC Sekuritas menjelaskan bahwa indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat tips sebesar 0,6 persen pada perdagangan, Kamis (23/4/2020). Posisi IHSG diperkirakan sedang berada di wave 2 pada skenario biru atau bagian wave B pada skenario merah.
“Pergerakan IHSG kami perkirakan akan terkoreksi terlebih dahulu dalam waktu dekat, meskipun IHSG memiliki potensi upside untuk membentuk wave 2 ke arah 4.747 sekaligus menguji level resistance-nya,” tulis tim Institution Research Team MNC Sekuritas dalam riset harian, Jumat (24/4/2020).
Setelah terkonfirmasi membentuk wave 2, IHSG diperkirakan selanjutnya akan cenderung terkoreksi ke arah 4.150—4.300. Level support diperkirakan 4.540 dan 4.350 sementara resistance 4.620 dan 4.747.
Rekomendasi Institution Research Team MNC Sekuritas untuk perdagangan Jumat (24/4/2020) sebagai berikut:
ASII - Buy on Weakness (BOW)
ASII ditutup menguat 3,3 persen ke level Rp3.760, Kamis (23/4/2020), diikuti dengan tekanan beli yang cukup besar. ASII diperkirakan saat ini sedang berada di awal wave [iii], sehingga ASII berpotensi melanjutkan penguatannya.
  • BOW: Rp3.610-Rp3.710
  • Target Price (TP): Rp4.150, Rp4.760, dan Rp5.325
  • Stoploss: di bawah Rp3.220
KLBF - BOW
Posisi KLBF diperkirakan sedang berada di wave 3, yang berarti KLBF masih berpotensi melanjutkan penguatannya untuk membentuk wave 3. Skenario ini akan gagal apabila KLBF terkoreksi menembus support Rp1.085.
  • BOW: Rp1.210-Rp1.250
  • TP: Rp1.350, Rp1.500
  • Stoploss: di bawah Rp1.085
 JPFA - BOW
JPFA ditutup menguat 3,3 persen di level Rp930 dan pergerakannya tertahan oleh MA5 dan MA20. Posisi JPFA saat ini sedang berada di awal wave C, di mana JPFA masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
  • BOW: Rp900-Rp920
  • TP: Rp1.020, Rp1.180, dan Rp1.300
  • Stoploss: di bawah Rp775
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) - Sell on Strength
Penguatan tipis yang terjadi pada BBRI sebesar 0,4 persen, Kamis  (23/4/2020). BBRI diperkirakan sedang berada di wave iii dari wave (c) dari wave [v]. BBRI rentan terkoreksi kembali dengan level terdekat berada pada level Rp2.700 dan diperkirakan akan menuju area Rp2.250-Rp2.400.
Sell on Strength: Rp2.830-Rp2.900
🍅
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound 1,46% ke level 4.567,56, Rabu (22/4). Bangkitnya IHSG membuat peta penguasa kapitalisasi pasar atau market cap bursa berubah.
Saham BRPT yang sempat terlempar dari daftar emiten big cap atau berkapitalisasi pasar lebih dari Rp 100 triliun, kini kembali masuk daftar. Tercatat kini ada 10 emiten yang masuk kategori big cap ini.
Saham BRPT kembali masuk daftar big cap setelah harga saham emiten ini melejit 19,21% menjadi Rp 1.210 per saham.
Alhasil, nilai kapitalisasi pasar TPIA menembus lagi Rp 100 triliun, persisnya Rp 107,71 triliun.
BBCA masih menjadi emiten dengan market cap terbesar yakni Rp 627,90 triliun, turun 0,21% dari perdagangan hari sebelumnya. Menyusul BBRI dengan kapitalisasi pasar Rp 340,69 triliun dan TLKM dengan market cap Rp 313,03 triliun.
Saham big cap dengan kenaikan market cap tertinggi harian, Rabu (22/4):
1. BRPT (19,21% | Rp 107,71 triliun)
2. TPIA (7,94% | Rp 151,58 triliun)
3. BMRI (3,22% | Rp 207,43 triliun)
Sebaliknya big cap saham dengan penurunan market cap harian terdalam, Rabu (22/4)
1. BBCA (-0,29% | Rp 627,90 triliun)
Berikut daftar emiten big cap dengan kapitalisasi pasar lebih dari Rp 100 triliun:

NoKodeMarket CapMarket CapPerubahan(%)
(2020-04-22)*(2020-04-21)*(2020-04-21)
1BBCA627,9629,73-0,29
2BBRI340,69332,142,57
3TLKM313,03304,122,93
4UNVR270,86264,182,53
5BMRI207,43200,963,22
6HMSP183,2182,610,32
7TPIA151,58140,437,94
8ASII147,36147,360
9ICBP116,91116,320,5
10BRPT107,7190,3519,21
Jumlah2,466,702,408,262,43

🍓

per tgl 23 Apr 2020:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,57% ke level 4.593,55 pada penutupan perdagangan Kamis (23/4). Adapun level ini jauh lebih baik dibandingkan penutupan perdagangan Selasa (24/3) yang menyentuh level 3.937,35, terendah sejak awal tahun 2020.
Seiring dengan IHSG yang menguat, sepuluh saham kapitalisasi pasar (big caps) terbesar pun turut berubah. Pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (23/4) BRPT masuk kembali ke jajaran 10 emiten big caps. Adapun kapitalisasi pasar BRPT hari ini mencapai Rp 107,71 triliun, naik signifikan 165,36% dibandingkan kapitalisasi pasarnya pada Selasa (24/3) yang mencapai Rp 40,59 triliun.
Head of Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai, penguatan signifikan yang dialami BRPT didorong oleh harga saham BRPT yang menurun sebelumnya. Di sisi lain, pasar masih memiliki sisa-sisa harapan bahwa permintaan produk-produk BRPT akan membaik seperti yang dialami di tahun 2019. "Saya lihat keyakinan itu masih ada sekarang," kata Wawan ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (23/4).
Nasib serupa juga dialami oleh anak usaha BRPT, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).  Asal tahu saja, kapitalisasi pasar TPIA naik hingga 42,85% dari sebelumnya Rp 106,11 triliun menjadi Rp 151,58 triliun.
Wawan melihat, kenaikan kapitalisasi pasar yang drastis sulit terjadi. Industri dasar dan kimia, khususnya BRPT dan TPIA untuk tahun ini akan menghadapi tantangan berat seperti impor bahan baku, kurs rupiah dan menurunnya permintaan. Hal-hal inilah yang akan menyeret harga saham keduanya.
Salah satu faktor yang bisa mendorong harga saham keduanya membaik adalah ketika PSBB dicabut. Untuk saat ini, karena PSBB diperpanjang, pasar masih cenderung wait and see mengamati kinerja masing-masing emiten.
Sementara jika dilihat  dari harga sahamnya, BRPT dan TPIA cukup menarik untuk jangka panjang karena valuasi sudah murah. "Tapi dibanding sebulan yang lalu valuasi sudah naik tinggi. Jadi harus waspada terhadap profit taking," tambah Wawan.
Tidak jauh berbeda, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengamati market cap BRPT yang meningkat tajam dipicu oleh penurunan harga yang terjadi sebelumnya. Hal serupa juga dialami oleh TPIA.
Meskipun kapitalisasi pasarnya naik tajam, kinerja BRPT dan TPIA yang termasuk ke dalam industri pengolahan itu akan berat menghadapi dampak Covid-19. "Sebab banyak impor bahan baku, padat karya, capex tinggi, mesinnya impor," jelas Hans kepada Kontan.co.id, Kamis (23/4).
Adapun saham yang kapitalisasi pasarnya bertumbuh dan berpotensi terkerek lagi adalah PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Asal tahu saja, marketcap UNVR telah bertumbuh hingga 25,11% menjadi Rp 270,86 triliun dari sebelumnya.
Hans Kwee melihat kapitalisasi pasar UNVR masih mungkin bertumbuh karena sejauh ini kinerjanya cukup solid. Tidak berbeda, Wawan melihat cashflow UNVR masih kuat di tengah pandemi COVID-19. Mengingat, permintaan masyarakat terhadap produk-produk UNVR tidak berkurang banyak. "Wajar kalau dia salah satu yang paling cepat rebound," tutupnya.
🍆
Bisnis.com,JAKARTA— Sejumlah saham masih dapat dipertimbangkan investor pada sesi perdagangan, Kamis (23/4/2020), sejalan dengan prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan melanjutkan penguatan.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan IHSG berhasil ditutup menguat signifikan 1,46 persen di level 4.576,56 pada, Rabu (22/4/2020). Secara teknikal, rasio fibonaccisupport pertama maupun kedua memiliki kisaran level 4.443,63 hingga 4.318,10.
Selanjutnya, resistance pertama maupun kedua memiliki kisaran 4.747,88 hingga 4.975,54. Berdasarkan indikator, MACD (Moving Average Convergence Divergence) kemungkinan membentuk pola dead cross di area negatif dan stokastik serta RSI (Relative Strength Indexberada di area netral. 
“Di sisi lain, terlihat pola white bozu candle yang mengindikasikan adanya penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke level resistance terdekat,” tulisnya dalam riset harian yang dikutip, Kamis (23/4/2020).
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor menurut Binaartha Sekuritas sebagai berikut:
PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI)      
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” di area level Rp560-Rp590, dengan target harga secara bertahap di level Rp640, Rp725, dan Rp.1100. Support: Rp515.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI)
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” di area Rp3.900–Rp4.020 dengan target harga di level Rp4.240, Rp4.620, dan Rp5.000. Support: Rp3.850 dan Rp3.470.
PT Ciputra Development Tbk. (CTRA)
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” di area level Rp515 – Rp535 dengan target harga secara bertahap di level Rp585, Rp640, dan Rp870. Support: Rp505 dan Rp405.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP)
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area Rp1.530 – Rp1.580 dengan target harga di level Rp1.660, Rp1.820, Rp 2.190 dan Rp2.550. Support: Rp1.430.
PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF)
Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10 dan 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level Rp1.300 – Rp1.340 dengan target harga secara bertahap di level level Rp1.380, Rp1.430, Rp1.505, Rp1.685 dan Rp1.865. Support: Rp1.280 dan Rp1.230.
PT Malindo Feedmill Tbk. (MAIN)
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level level Rp482 – Rp555, dengan target harga secara bertahap di level Rp585, Rp640, Rp685 dan Rp855. Support: Rp430.
🍉

per tgl 22 Apr 2020:
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound setelah melemah pada pembukaan perdagangan pagi tadi. IHSG jeda siang ini naik 24,75 poin atau 0,55% ke 4.526,66.
Menutup sesi I hari ini, Jakarta, Rabu (22/4/2020), terdapat 137 saham menguat, 228 saham melemah dan 133 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp4,39 triliun dari 5,96 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
Sementara itu, saham-saham yang masuk top gainers yaitu saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik Rp205 atau 20,20% ke Rp1.220, saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) naik Rp650 atau 11,02% ke Rp6.550, dan saham PT Indofarma Tbk (INAF) naik Rp80 atau 7,69% ke Rp1.120.

Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) turun Rp5 atau 6,85% ke Rp68, saham PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) turun Rp6 atau 6,90% ke Rp81, dan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun Rp60 atau 6,45% ke Rp870.
🍅
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah pada pekan lalu diperkirakan akan kembali melanjutkan tren tersebut pada perdagangan hari ini, Rabu (22/4/2020).
Analis PT Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper menjelaskan bahwa IHSG melemah sebesar 1,62 persen pada perdagangan kemarin, ke level 4.501,92. Pelemahan itu didorong oleh sektor agrikultur yang melemah 2,46 persen dan pertambangan sebesar 2,3 persen.
“IHSG ditutup melemah didorong oleh kembali anjloknya harga minyak dimana sangat mempengaruhi bagi negara penghasil komoditas seperti Indonesia. Di sisi lain, masih minim sentimen dari dalam negeri dan masih dibayangi pendemik Covid-19,” katanya dikutip dari riset, Rabu (22/4/2020).
Dia memprediksi IHSG akan kembali melemah pada perdagangan hari ini. Hal ini didasarkan pada adanya sinyal menunjukkan sinyal distribusi mengindikasikan akan mengalami trend bearish jangka pendek dari indikator MACD.
“Secara global IHSG masih akan dibayangi kekhawatiran akibat fluktuasi harga minyak dunia dan terkait penyebaran Covid-19 dari dalam negeri,” ujarnya.
Dia memperkirakan level support pertama IHSG akan berada pada level 4.458, sedangkan level support kedua berada pada level 4.414. Sementara itu, level resistance pertama diperkirakan berada pada level 4.571 dan level resistance kedua berada pada level 4.640.
Adapun, sejumlah saham yang perlu dicermati investor pada perdagangan hari ini, menurut Dennies adalah sebagai berikut.
PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Call: HOLD
Target Price: Rp920—Rp960
Entry Level:  Rp680–700
Stop Loss: Rp850

PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) Call: SELL
Target Price: Rp900—Rp930
Entry Level:  Rp820—Rp850
Stop Loss: Rp800

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) Call: HOLD
Target Price: Rp3.000—Rp3.100
Entry Level:  Rp2.750—Rp2.850
Stop Loss: Rp2.700

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) Call: HOLD
Target Price: Rp6.500—Rp6.600
Entry Range: Rp6.000—Rp6.100
Stop Loss: Rp2.700
🍈

per tgl 21 Apr 2020:

Bisnis.com, JAKARTA -  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut semakin terbenam di kisaran level 4.500 pada awal perdagangan hari ini, Selasa (21/4/2020). Indeks ditutup melemah 1,62 persen ke level 4.501,92 pada akhir perdagangan hari ini.
Kinerja IHSG memang sudah loyo sejak awal perdagangan. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG terpantau melorot 1,1 persen atau 50,16 poin ke level 4.525,74 pada pukul 09.28 WIB dari level penutupan sebelumnya.
IHSG akhirnya parkir di zona merah pada sesi pertama perdagangan, Selasa (21/4/2020). Pergerakan amblas 1,90 persen atau 86,757 poin ke level 4.489,148.
Pada sesi itu, hanya 63 saham yang mampu mencatat penguatan. Sisanya, sebanyak 323 melemah dan 107 stagnan. Total nilai transaksi di pasar reguler, tunai, dan negosiasi senilai Rp4,13 triliun.
Sebelumnya, analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menjelaskan bahwa IHSG terkoreksi karena di sesi kedua perdagangan aksi jual oleh investor asing cukup deras. Dia memperkirakan aliran net sell investor asing menjadi respons atas potensi perlambatan ekonomi yang terdampak penyebaran virus COVID-19. Akibatnya, net sell terus berlanjut secara konsisten sejak Februari 2020.
Dia memproyeksikan IHSG masih akan mengalami tekanan pada sesi perdagangan, Selasa (21/4/2020). Indeks diperkirakan akan bergerak dengan level support 4.500 dan resistance 4.600—4.650.
Di lain puhak, MNC Sekuritas memperkirakan peluang IHSG untuk bangkit pada perdagangan hari ini, Selasa (21/4/2020) cenderung terbatas selama belum mampu menembus level resistance di level 4.747 s.d 4.975. 
IHSG diperkirakan rentan mengalami koreksi ke arah 4.150 s.d 4.300 terlebih dahulu. Para investor diminta mewaspadai level 3.911 sebagai level support atau batas bawah penurunan yang bisa membawa IHSG menuju area 3.800.
Berikut saham-saham yang perlu dicermati pada perdagangan hari ini, Selasa (21/4/2020), dikutip dari laporan riset harian MNC Sekuritas.
PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) - Buy on Weakness (1.225)
Meskipun terkoreksi 2,4 persen pada perdagangan kemarin, MNC Sekuritas memperkirakan saat ini posisi ERAA masih berada di wave (v) dari wave [c] sehingga ERAA masih berpeluang untuk melanjutkan penguatannya sekaligus diperkirakan untuk menutup gap yang ada.
 Buy on Weakness: 1.160-1.200
Target Harga: 1.300, 1.450
Stop Loss : di bawah  1.045
PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) - Buy on Weakness (7.000)
UNVR menguat 1,8 persen pada perdagangan kemarin (20/4) dan pergerakannya tertahan retracement 38.2. Saham UNVR diperkirakan  sedang berada di awal wave [iii], di mana UNVR berpotensi melanjutkan penguatannya dan menembus resistance terdekatnya di 7.475.
 Buy on Weakness : 6.800-6.950
Target Harga: 7.725, 8.250, 9.000
Stop Loss: di bawah 5,275

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) - Buy on Weakness (10.950)
Terkoreksi tipis pada perdagangan kemarin (20/4), posisi INTP saat ini diperkirakan sedang berada di wave [a] dari wave 5. INTP berpeluang menguat dalam jangka pendek untuk membentuk wave [b] dari wave 5 terlebih dahulu.
Buy on Weakness : 10.600-10.900
Target Harga: 12.000, 13.500
Stop Loss : di bawah 9.850
PT United Tractors Tbk. (UNTR) - Sell on Strength (17.300)
UNTR terkoreksi tipis 0,1 persen ke level 17,300 kemarin (20/4). MNC Sekuritas memperkirakan posisi UNTR sedang berada di wave 2, di mana UNTR kami perkirakan akan terkoreksi terlebih dahulu untuk membentuk wave 2. Adapun level koreksi terdekat UNTR berada pada 16.350 dan idealnya diperkirakan berada pada area 14.700-15.500. Investor bisa  buyback secara bertahap pada area-area koreksi diperkirakan.
🍈
per tgl 20 Apr 2020:
Bisnis.com,JAKARTA — Indeks Bisnis-27 mengawali sesi perdagangan, Selasa (21/4/2020), dengan terkoreksi tipis 0,49 persen.
Berdasarkan data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks Bisnis-27 terkoreksi 1,91 poin atau 0,49 persen ke level 391,781 pada awal perdagangan, Selasa (21/4/2020), pukul 09:15 WIB. Laju Bisnis-27 sejalan dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang juga mengawali perdagangan dengan bergerak di zona merah.
Sampai dengan pukul 09:19 WIB, IHSG terkoreksi 0,45 persen ke level 4.556,181. Investor asing telah mencetak net sell atau jual bersih Rp20,99 miliar hingga periode tersebut.

Dari jajaran 27 konstituen Bisnis-27, koreksi paling dalam dialami oleh PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) yang turun 4,06 persen ke level Rp945 pada awal perdagangan. Secara year to date (ytd), emiten energi itu telah ambles 38,91 persen.
Pergerakan PT United Tractors Tbk. (UNTR) juga terkoreksi hingga 3,18 persen ke level Rp16.750 pada awal perdagangan, Selasa (21/4/2020). Harga saham emiten Grup Astra itu sudah ambles 22,30 persen dalam periode tahun berjalan.
Berdasarkan pantauan hingga pukul 09:25 WIB, hanya ada dua saham konstituen indeks Bisnis-27 yang mengalami penguatan harga yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF). Pergerakan keduanya masing-masing menguat 0,50 persen dan 1,20 persen.
Sementara itu, bank-bank berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps penghuni indeks Bisnis-27 juga tidak luput dari tekanan. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) misalnya, terkoreksi 1,77 persen ke level Rp26.300. 
Adapun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga kompak bergerak di zona merah pada awal perdagangan, Selasa (21/4/2020).
🍓
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif antara zona hijau dan merah pada awal perdagangan hari ini, Senin (20/4/2020).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG terpantau melorot 0,63 persen atau 29,34 poin ke level 4.605,48 pada pukul 09.10 WIB dari level penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan Jumat (17/4/2020), IHSG berhasil mendarat di zona hijau dan ditutup di level 4.634,82 dengan lonjakan 3,44 persen atau 154,21 poin.
Sebelum berbalik terkoreksi pada Senin (20/4), indeks sempat memperpanjang penguatannya dengan dibuka naik 0,3 persen atau 13,9 poin ke level 4.648,72. Sepanjang perdagangan pagi ini, indeks bergerak fluktuatif dalam kisaran 4.592,09-4.653,22.
Seluruh 10 sektor dalam IHSG bergerak negatif, dipimpin industri dasar (-1,47 persen), manufaktur (-1,07 persen), pertanian (-0,99 persen), dan aneka industri (-0,97 persen).
Adapun, sebanyak 76 saham menguat, 163 saham melemah, dan 104 saham bergerak stagnan.
Bersama IHSG, beberapa indeks saham di Asia juga bergerak negatif, di antaranya indeks Nikkei 225 Jepang (-1,13 persen), Taiex Taiwan (-0,08 persen), dan S&P/ASX 200 Australia (-1,35 persen).
Di China, indeks saham acuan Shanghai Composite dan CSI 300 China pun turun 0,07 persen dan 2,60 persen masing-masing. Adapun, indeks Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,26 persen.
Sebaliknya, indeks Kospi Korea Selatan mampu naik 0,10 persen dan indeks S&P/NZX 20 New Zealand naik tipis 0,05 persen.
Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG pada perdagangan hari ini masih berpotensi menguat di tengah pasar yang bergerak variatif.
Pada perdagangan Jumat (17/4), bursa saham di AS ditutup menguat didorong kabar mengenai potensi ditemukannya obat Covid-19 oleh Gilead dan pengumuman pemerintahan Presiden Donald Trump terkait pedoman untuk pembukaan kembali ekonomi di AS.
Di sisi lain, perkiraan akan oversupply minyak telah menekan harga minyak WTI sehingga turun tajam -8,7 persen dan menembus harga terendahnya dalam 18 tahun ke US$18,27 per barrel.
Sementara itu, ekonomi China diberitakan mengalami kontraksi -6,8 persen yoy pada kuartal I/2020. Ini merupakan penurunan pertama kalinya sejak China mulai melaporkan PDB secara kuartalan pada 1992.
Adapun di Indonesia, pekan lalu diberitakan realisasi penerimaan pajak di kuartal I/2020 masih tumbuh tipis +0,4 persen yoy menjadi Rp 279,9 triliun.
“IHSG kami perkirakan masih berpotensi menguat di tengah pasar yang bergerak bervariasi,” tulis Samuel Sekuritas dalam publikasi riset hariannya.
🍅

JAKARTA okezone- PT Busa Efek Indonesia (BEI) mencatat nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia menurun selama sepekan. Pada periode minggu ini, kapitalisasi pasar mencapai Rp5.367,529 triliun.
Mengutip data BEI, Sabtu (18/4/2020), BEI mencatat nilai kapitalisasi pasar pekan ini menurun 0,28% dibandingkan pekan lalu. Di mana pada akhir perdagangan Jumat 17 April 2020, nilai kapitalisasi pasar pada posisi Rp5.367,529 triliun dari Rp5.382,730 triliun sepekan sebelumnya.
Selama sepekan ini, data rata-rata volume transaksi harian di BEI mengalami peningkatan sebesar 5,16% menjadi 8.517 miliar unit saham dari 8.099 miliar unit saham pada periode pekan lalu.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG mengalami perubahan sebesar 0,31% berada pada posisi 4.634,821 dari 4.649,079 pada penutupan pekan lalu.
Sebelumnya, kapitalisasi pasar BEI selama periode 6 – 9 April 2020 menunjukkan peningkatan sebesar 0,78% atau sebesar Rp5.382,730 triliun dari Rp5.341,128 triliun selama sepekan yang lalu.

🍉

JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat di 4.634,82 atau 4.635. Di mana, selama sepekan telah mencatat kenaikan 0,31%.
Performa IHSG pun semakin membaik apalagi di tengah wabah virus Corona yang berdampak pada perekonomian. Terlihat, IHSG mulai bangkit kembali.
Oleh sebab itu, Jakarta, Sabtu (18/4/2020), berikut fakta-fakta perdagangan IHSG selama sepekan atau periode 13 hingga 17 April 2020:
1. IHSG Akhiri Pekan Ini dengan Penguatan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau. Jelang akhir pekan, IHSG ditutup menguat 154,21 poin atau 3,44% ke 4.634,82 atau 4.635.
Menutup perdagangan Jumat 17 April 2020, terdapat 262 saham menguat, 132 saham melemah dan 131 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp7,29 triliun dari 8,66 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
2. IHSG Sepekan Menguat Tipis

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam periode satu minggu ini tercatat mengalami perubahan sebesar 0,31 persen berada pada posisi 4.635 dari 4.649 pada penutupan pekan lalu.
3. Nilai Kapitalisasi Pasar Alami Penurunan
Kapitalisasi pasar BEI selama periode minggu ini juga mengalami penurunan sebesar 0,28% atau ditutup pada posisi Rp5.367,53 triliun. Di mana pada pekan sebelumnya sebesar Rp5.382,73.
4. Rata-Rata Volume Transakasi Harian Naik 5,16%
Selama sepekan hanya data rata-rata volume transaksi harian di BEI yang mengalami peningkatan sebesar 5,16persen menjadi 8.517 miliar unit saham dari 8.099 miliar unit saham pada periode pekan lalu.
Sementara itu rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan mengalami penurunan sebesar 11,95% atau sebesar 545.555 ribu kali transaksi dari penutupan pekan lalu yang ditutup pada posisi 619.583 ribu kali transaksi.
5. Rata-Rata Nilai Transaksi Harian Alami Penurunan hingga 13,44%
Perubahan juga terjadi pada data rata-rata nilai transaksi harian yang tercatat mengalami perubahan sebesar 13,44% menjadi Rp6,48 triliun. Besaran tersebut dibandingkan pekan sebelumnya yang sebesar Rp7,49 triliun.
6. Aksi Jual Bersih Asing Semakin Bertambah di 2020
investor asing pada Jumat 17 April 2020 mencatat nilai jual bersih sebesar Rp562,31 miliar. Dari data tersebut, sepanjang tahun 2020 jual bersih asing mencapai Rp14,87 triliun.
🍉

per tgl 17 Apr 2020:
Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (17/4/2020) mengalami penguatan seiring dengan menanjaknya Bursa Asia dan Wall Street.
Saat penutupan, IHSG menanjak 3,44 persen atau 154,21 poin menjadi 4.634,82. Terpantau saham 262 menguat, 132 saham melemah, dan 131 saham stagnan.
Sebelumnya, pada akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG menguat 2,9 persen atau 129,76 poin menjadi 4.610,36.
Nilai transaksi mencapai Rp7,38 triliun dengan volume 597.359 kali transaksi. Kapitalisasi pasar mencapai Rp5383,99 triliun, meningkat Rp179,33 triliun dari penutupan Kamis (16/4/2020) sebesar Rp5.204,66 triliun.
Kendati demikian, investor asing masih mencatatkan net sell sebesar Rp555,37 miliar pada hari ini. Catatan net sell sepanjang 2020 pun bertambah menjadi Rp14,9 triliun.
Sejumlah saham yang menopang penguatan IHSG di antaranya adalah BBRI +8,43 persen, BBCA +3,53 persen, TLKM +7,67 persen, BMRI +4,04 persen, BTPS +4,05 persen, ASII +4,97 persen, dan BBNI +4,52 persen.
Adapun, saham yang diborong asing ialah BBRI dengan net buy Rp117,3 miliar, TLKM Rp69,7 miliar, TOWR Rp20 miliar, BNLI Rp4,4 miliar, dan IPTV Rp1,9 miliar.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyampaikan kombinasi peningkatan Bursa Asia dan Bursa Berjangka AS menjadi katalis positif bagi IHSG.
"IHSG berpeluang rebound di tengah valuasi saham yang sangat menarik untuk di beli," paparnya, Jumat (17/4/2020).
🍇


JAKARTA, Investor.id —  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (15/4) ditutup turun 80,58 poin (1,71%) ke level 4.625,90. Indeks bergerak dalam kisaran 4.605,05-4.747,72. Sebanyak 131 saham harganya naik, 277 saham turun, dan 130 saham stagnan. Nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 7,03 triliun. Investor asing mencatat transaksi jual bersih (net sell) di semua pasar sebesar Rp 379,01 miliar. Meski demikian, berdasarkan data dari RTI, investor asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) pada beberapa saham, yakni saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Namun, harga BRMS stagnan, MAPI naik 14,15%, BBCA terkoreksi 0,54%, GGRM melemah 0,52%, dan ADRO tergerus 3,24%. Sementara itu, saham-saham yang banyak dilepas asing (net sell) adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Harga BBRI terpangkas 4,83%, ASII menurun 3,54%, TLKM tergerus 4,01%, BMRI terkoreksi 3,72%, dan BBNI naik 1,20%. Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Merah Merona, Lima Saham Ini Diborong Asing"
Penulis: Muhammad Nabil Alfaruq
Read more at: http://brt.st/6xs2

🍓

JAKARTA, investor.id - Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG melemah dalam rentang perdagangan (support-resistance) 4.400-4.600 di akhir pekan ini (17/4). Seiring dengan peningkatan tekanan jual Investor Asing dalam dua pekan terakhir, terutama pada perdagangan Kamis (16/4). Secara teknikal, potensi pelemahan IHSG diindikasikan oleh support breakout pada level 4625 yang memvalidasi sinyal death cross pada indikator Stochastic. Sementara indikator MACD membentuk penyempitan slope, sebagai indikasi distribution phase. Oleh sebab itu, jangan terlalu agresif dalam melakukan akumulasi beli. Pendekatan trading jangka pendek dapat dilakukan pada saham-saham defensive, misalnya ICBP, INDF, UNVR dan TLKM
Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "IHSG Diperkirakan Melemah di Rentang Support-Resistance 4.400-4.600"
Penulis: Ely Rahmawati
Read more at: http://brt.st/6xBN
🍉


per tgl 16 Apr 2020:
Bisnis.com, JAKARTA —Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (16/4/2020) dibuka melemah, mengikuti pergerakan Bursa Asia pagi ini, dan penutupan Wall Street.
Baru beberapa detik berjalan pukul 09.00 WIB, indeks tersungkur 1,41 persen atau 65,18 poin menjadi 4.560,72. Terpantau 119 saham melemah, 48 saham naik, dan 76 saham stagnan.
Saham Asia turun setelah sesi pelemahan mendera Wall Street, akibat data ritel, manufaktur, dan pembangunan yang kembali suram menambah kekhawatiran tentang resesi parah AS. Di sisi lain harga minyak stabil mendekati level terendah dalam dua dekade.
Bursa saham global mulai dari Sydney hingga Seoul terpantau ikut melemah, meskipun penurunan lebih dangkal daripada yang terlihat di AS semalam. S&P 500 juga tergelincir setelah indeks melemah lebih dari dari 2 persen pada Rabu (15/4/2020), ketika semua sektor utama turun. 
Saham sektor finansial merosot ketika portofolio investasi Goldman Sachs Group Inc. terpukul pandemi coronavirus. Bank of America Corp dan Citigroup Inc. mengikuti saingannya dalam menyisihkan miliaran untuk kerugian pinjaman. 
Dalam waktu yang sama US Treasury menahan kenaikan mereka, sedangkan dolar terus merangkak naik.
Baik laporan pendapatan perusahaan maupun data ekonomi menyoroti dampak parah dari economy shutdown yang dirancang untuk memerangi penyebaran virus corona. 
Penjualan ritel AS dan output pabrik mencatat penurunan bersejarah pada bulan Maret dan proyeksi untuk bulan April tak lebih baik. Data manufaktur di negara bagian New York dan sentimen di antara para pembangun rumah Amerika turut anjlok.
Global Credit Chief Investment Officer Pacific Investment Management Co. Mark Kiesel mengatakan pihaknya tak dapat memprediksi bagaimana perekonomian pada tahun depan karena banyaknya ketidakpastian terkait pandemi.
“Kita belum benar-benar melalui ini, kemungkinan ada gelombang kedua [pandemi]," imbuhnya seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (16/4/2020)
Sementara itu, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa AS telah melewati puncak pandemi, mengacu pada data kasus-kasus baru. Dia juga akan mengumumkan pedoman “diam di rumah sambil bersantai”. 
Langkah tersebut baru diambil ketika Covid-19 kini telah menginfeksi 2 juta orang secara global, dengan kematian di seluruh dunia mencapai 133.000.
Di sisi lain, harga minyak naik lebih tinggi setelah jatuh pada perdagangan sebelumnya, di tengah rekor penurunan permintaan bahan bakar dan peningkatan terbesar mingguan pasokan minyak mentah domestik. Peso Meksiko mundur setelah Fitch menurunkan peringkat utang negara.
Berikut ringkasan pasar:
Saham
  - Futures pada S&P 500 turun 0,6% pada 9:01 di Tokyo. Indeks yang mendasarinya turun 2,2% pada hari Rabu.
  - Indeks Topix Jepang turun 1,3%.
  - Kospi Korea Selatan kehilangan 0,7%.
   -Indeks S & P / ASX 200 Australia merosot 0,9%.
Mata uang
    -Euro berada di level US$1,0904, sedikit berubah dari perdagangan sebelumnya.
    - Yen turun 0,1% menjadi 107,63 per dolar.
    -Yuan lepas pantai diperdagangkan flat pada 7,0705 per dolar.
Obligasi
   - Imbal hasil pada obligasi 10-tahun tetap di 0,63%.
   - Imbal hasil 10-tahun Australia menurun sekitar 8 basis poin menjadi 0,84%.
Komoditas
   - Minyak mentah West Texas Intermediate bertambah 2,3% menjadi US$20,33 per barel.
   -Emas berada di US$ 1,716.21 per ounce, sedikit berubah dibandingkan hari sebelumnya.

🍒


per tgl 15 Apr 2020:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melorot 80,58 poin atau 1,71% ke 4.625,90 pada akhir perdagangan Rabu (15/4).
Sebanyak 131 saham naik, 277 saham turun dan 130 saham stagnan.
Hanya satu sektor saham yang selamat ke zona hijau yakni sektor perkebunan yang naik 0,12%.
Sedangkan sembilan sektor saham lainnya masuk zona merah. Sektor-sektor saham dengan pelemahan terdalam adalah sektor aneka industri yang turun 2,59%, sektor infrastruktur turun 2,35% dan sektor konstruksi turun 2%.
Total volume perdagangan saham di bursa hari ini mencapai 9,98 miliar saham dengan total nilai Rp 7,03 triliun.
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
1. PT Tower Bresama Infrastructure Tbk (TBIG) (5,13%)
2. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) (4,51%)
3. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) (2,44%)
Top losers LQ45 hari ini adalah:
1. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) (-6,86%)
2. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) (-6,67%)
3. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) (-6,67%)
Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 373,22 miliar di seluruh pasar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 277 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 89,9 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 28,7 miliar.

🍇


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 1,79% ke level 4.706,49 pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Selasa (14/4). Penguatan ini dibarengi oleh net sell asing sebesar Rp 427,22 miliar di seluruh pasar.
Adapun volume transaksi bursa mencapai 7,07 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 6,03 triliun. Ada 262 saham mengalami kenaikan harga, kemudian 143 saham turun, dan 137 saham stagnan.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, sejumlah sentimen yang menggerakkan IHSG pada hari ini, salah satunya Bank Indonesia (BI) menetapkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate di 4,5% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) April 2020.
“BI juga menerapkan langkah-langkah lanjutan dalam menyokong perekonomian Indonesia dengan meningkatkan intervensi di pasar keuangan, adanya quantitative easing (QE) dan lainnya,” kata Herditya kepada Kontan.co.id, Selasa (14/4).
Menurut Herditya, pelaku pasar menyambut baik upaya-upaya yang telah dilakukan oleh otoritas sehingga IHSG kembali naik. Sementara dari global, sambungnya, IHSG juga mengekor bursa regional yang rata-rata bergerak menguat.
Herditya bilang, pada perdagangan Rabu (15/4), pelaku pasar akan memperhatikan rilis neraca perdagangan. Dia memproyeksi, IHSG akan bergerak menguat terbatas dengan support di level 4.650 dan resistance 4.730.
Senada dengan Herditya, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan, pasar akan menanti pengumuman neraca dagang untuk perdagangan besok. “Untuk hari ini, IHSG menguat lantaran antisipasi rilis suku bunga yang diumumkan pukul 15.00 tadi, dan indeks regional yang cenderung hijau,” imbuh Hendriko.
Hendriko meramal, IHSG berpotensi menguji support barunya di level 4.700 dengan resistance selanjutnya pada level 4.900-4.950. Apabila tidak berhasil bertahan di level 4.700, maka IHSG berpotensi kembali menguji support 4.600.

🍇


per tgl 14 Apr 2020:
Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil dibuka menguat pada perdagangan Selasa (14/4/2020).
Pada pukul 9.04 WIB, indeks naik 0,6 persen atau 27,59 poin menjadi 4.651,48. Terpantau 169 saham menguat, 47 saham melemah, dan 81 saham stagnan.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyampaikan kombinasi turunnya DJIA sebesar -1.39% disertai dengan turunnya EIDO -0.20% dan kembali jatuhnya harga minyak mentah sebesar -3.45% berpotensi menjadi sentimen negatif untuk perdagangan Selasa ini.
Di sisi lain, menguatnya sebagian Bursa Asia pagi ini ditengah penguatan kembali harga emas berpotensi menjadi katalis positif bagi perdagangan dihari Selasa.
"Mengetahui IHSG berpeluang rebound, di tengah secara valuasi banyak saham sangat menarik untuk dibeli, kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan pembelian dan atau swing trade maka dapat fokus atas saham dari Sektor Logam Emas, Bank, Konsumer, Infrastruktur, Rumah Sakit, Konstruksi dan Telko dalam perdagangan Selasa ini," paparnya.
Sebelumnya, IHSG terkoreksi 0,54 persen atau 25,185 poin ke level 4.623.894, Senin (13/4/2020). Sempat menyentuh level resistance 4.659.030, indeks tidak mampu mendarat di zona hijau.
Pada sesi tersebut, sebanyak 199 saham menguat, 207 mengalami koreksi, dan 148 stagnan. Total nilai transaksi di pasar reguler, tunai, dan negosiasi senilai Rp5,54 triliun pada akhir penutupan, Senin (13/4/2020), atau menjadi yang terendah sepanjang April 2020.
Sepanjang April 2020, nilai total nilai transaksi tertinggi terjadi pada, Selasa (7/4/2020). Saat itu, transaksi di pasar reguler, tunai, dan negosiasi mencapai Rp9,59 triliun.
Di sisi lain, investor asing tercatat mencetak net buy atau beli bersih senilai Rp321,49 miliar sepanjang sesi, Senin (13/4/2020). Namun, investor asing masih tercatat net sell secara year to date periode 2020 senilai Rp12,34 triliun.
Sektor saham infrastruktur menjadi penahan koreksi IHSG dengan penguatan 1,86 persen. Sebaliknya, sektor saham aneka industri terkoreksi paling dalam sebesar 2,21 persen.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing turun 1,7 persen dan 4,3 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG.
🍅
JAKARTA, investor.id -Phintraco Sekuritas memperkirakan tekanan pada IHSG masih cukup besar seiring dengan penambahan jumlah kasus Covid -19 terkonfirmasi di Indonesia. Isu ini diperkirakan masih akan mempengaruhi psikologis Investor dalam beberapa waktu ke depan. Oleh sebab itu, IHSG diperkirakan berfluktuasi dengan kecenderungan melemah ke support area 4450-4550 pada hari ini (14/4). 
Hal lain yang menjadi perhatian Investor adalah Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang dijadwalkan pada 13-14 April 2020. BI diperkirakan mempertahankan sukubunga acuannya dalam RDG kali ini. Ekspektasi tersebut memicu penguatan nilai tukar Rupiah lebih dari 1% ke kisaran Rp15,600 per USD pada Senin sore (13/4). 
Penguatan ini diperkirakan masih dapat berlanjut pada hari ini (14/4). Oleh sebab itu, Investor dapat mencermati peluang trading buy pada saham-saham bank (BBNI, BBRI, BMRI dan BBCA). 
Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Cermati Peluang Trading Buy pada Saham BBNI, BBRI, BMRI, dan BBCA"
Penulis: Ely Rahmawati
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/cermati-peluang-trading-buy-pada-saham-bbni-bbri-bmri-dan-bbca
🍏

per tlg 13 Apr 2020:
JAKARTA, investor.id - Victoria Sekuritas memperkirakan IHSG berada di rentang 4.561-4.697 untuk perdagangan Senin (13/4), searah dengan Wall Street. Mayoritas bursa Asia ditutup menguat pada perdagangan Kamis (9/4), diantaranya ASX 200 (+3,46%), Hang Seng (+1,34%), KOSPI (+1,61%), Nikkei (-0,04%). Analis merekomendasikan Buy DMAS (TP 180) dan INTP (TP 11.950). Sell INAF (TP 1.170), JSMR (TP 2.720), dan SMGR (TP 7.850). Sentimen positif dari eksternal menopang pergerakan IHSG dengan ditutup menguat (+0,48%) ke level 4.649,08 di perdagangan Kamis (9/4). Pergerakan IHSG yang cenderung fluktuatif seiring rilis sejumlah data ekonomi dalam negeri yang menunjukkan pelemahan, seperti cadangan devisa bulan Maret (7/4) dan penjualan ritel bulan Februari (8/4). 
Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Buy DMAS (TP 180) dan INTP (TP 11.950). Sell INAF (TP 1.170), JSMR (TP 2.720), dan SMGR (TP 7.850)"
Penulis: Ely Rahmawati
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/buy-dmas-tp-180-dan-intp-tp-11950-sell-inaf-tp-1170-jsmr-tp-2720-dan-smgr-tp-7850
🍉

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan atau IHSG diprediksi melanjutkan tren penguatan atau bullish pada perdagangan pekan depan.
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa secara teknis indeks tampak berpotensi untuk melanjutkan penguatannya dari penutupan perdagangan pekan ini.
“Terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance,” ujar Nafan seperti dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (11/4/2020).
Adapun, pada perdagangan Kamis (9/4/2020), IHSG ditutup di level 4.649,079, menguat 0,48 persen atau 22,384 poin. Secara teknikal, MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.
Nafan menjelaskan, level support pertama maupun kedua IHSG pada pekan depan memiliki kisaran pada level 4.529,48 dan 4.397,44, sedangkan level resistance pertama maupun kedua memiliki kisaran pada 4.697,67 hingga 4.883,15.
Selain itu, sejumlah rekomendasi saham oleh Nafan yang dapat menjadi pertimbangan investor, yaitu BBNI dengan target harga di level Rp4.240 per saham, BMRI dengan target harga secara bertahap di level Rp4.790 per saham, INTP yang akan menguji level Rp12.925 per saham, dan LPKR dengan target harga Rp152 per saham.
Nafan juga mengatakan bahwa saham LPPF yang akan menguji level Rp1.380 per saham dan saham MAIN dengan target harga secara bertahap di level Rp496 per saham juga dapat menjadi pertimbangan investor.
🍉

bisnis.com: JAKARTA — Implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di DKI Jakarta pada hari pertama masih diwarnai sejumlah pelanggaran. Padahal, kedisiplinan sangat penting untuk memastikan kebijakan ini berjalan efektif.
Berdasarkan pantauan Bisnis, masih terlihat masyarakat yang tak patuh seperti pengendara sepeda motor yang berboncengan, orang yang beraktivitas tanpa menggunakan masker, dan kerumunan orang di sejumlah titik.
Tak hanya itu, restoran yang hanya diperbolehkan melayani pembelian untuk dibawa pulang (take away), ternyata masih membolehkan konsumen makan di tempat.
Protokol pencegahan yang dimaksud meliputi antara lain kewajiban menggunakan masker, menyediakan vitamin dan nutrisi tambahan untuk pekerja, melarang tamu yang sakit masuk hotel, dan pembatasan aktivitas pekerja hanya di dalam kawasan proyek. Untuk lebih lengkapnya bisa ditemukan pada Harian Bisnis Indonesia edisi Sabtu (11/4/2020).
Pada Seksi Finansial, terdapat beberapa berita menarik.
  1. Minat investor dan emiten baru untuk masuk ke pasar modal makin tak terbendung meskipun volatilitas pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) sangat tinggi akibat sentimen pandemi COVID-19. Tingginya minat tersebut tecermin dalam jumlah investor yang terus mencatatkan kenaikan serta banyaknya perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa efek.
  2. Cerita tentang ketahanan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) guna mengantisipasi dampak pandemi COVID-19. LPS pun menyadari kondisi saat ini sudah masuk dalam tahap waspada, dan bersiap mengantisipasi segala hal yang diperlukan untuk menghadapi skenario terberat.
Pada Halaman Industri dan Regional juga menawarkan beberapa berita yang relevan.
  1. Kekhawatiran makin suramnya bisnis properti tergambar ketika pemerintah memberlakukan pembatasan sosial berkala besar (PSBB) di DKI Jakarta yang berlaku mulai 10 April 2020 hingga 14 hari mendatang. Beberapa pengembang memutuskan menghentikan operasional dengan alasan sektor properti tidak masuk bidang yang dikecualikan beroperasi secara terbatas selama PSBB.
  2. Pemerintah Provinsi Jawa Barat memprediksi jumlah orang terinfeksi virus corona di provinsi itu akan terus bertambah jika tradisi mudik Lebaran pada tahun ini tidak dilarang sehingga fatwa haram dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dibutuhkan sebagai pendukung.
Khusus edisi akhir pekan, terdapat beberapa artikel yang bisa disimak salah satunya.
  1. Seruan pemerintah dan implementasi pembatasan kegiatan sosial membuat banyak pengusaha sektor hiburan menutup sementara usahanya. Salah satunya adalah usaha bioskop. Kondisi ini membuat penikmat film layar lebar beralih media dengan memilih genre favoritnya melalui aplikasi video on demand yang dihadirkan penyelenggara over the top.

🍅

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia ( BI) Perry Warjiyo mengatakan, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) di wilayah DKI Jakarta yang mulai berlaku hari ini, Jumat (10/4/2020) akan membawa dampak positif pada pasar keuangan. Dia menuturkan, PSBB merupakan salah satu langkah yang diambil pemerintah untuk mencegah penyebaran virus. Pencegahan inilah yang membuat sentimen positif para investor semakin tinggi. "Semakin cepat kita bisa mengatasi Covid-19, itu akan semakin baik. Tidak hanya dampaknya terhadap aspek kemanusiaan dan kesehatan, tapi juga dampaknya terhadap ekonomi akan lebih rendah," kata Perry dalam konferensi video, Kamis (9/4/2020). Baca juga: Prediksi BI: Inflasi April 0,2 Persen, Rendah dan Terkendali 
Adapun saat ini, sentimen para investor berangsur membaik. 
Kondisi risiko di global berangsur membaik terlihat dari indikator volatilitas pasar keuangan (Volatility Index/VIX). VIX merupakan indikator ketakutan pasar (fear index) yang mengukur ekspektasi volatilitas dari pasar. Perry penyebut, indeks VIX sempat berada di level 18,8 sebelum akhirnya pada minggu ke-2 hingga ke-3 Maret meninggi di level 82 akibat wabah virus corona. Namun belakangan, indeks VIX kembali menurun menjadi 43,3 didorong oleh kebijakan di berbagai negara. "Saya tidak mengatakan pulih, masih naik turun. Tapi dibandingkan dengan minggu kedua dan ketiga Maret itu membaik," ungkap Perry. Baca juga: Gubernur BI: Kita Upayakan Pertumbuhan Ekonomi Tidak Lebih Rendah dari 2,3 Persen Membaiknya sentimen positif investor membuat nilai tukar rupiah semakin menguat dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, penguatan rupiah lebih dipengaruhi oleh aktifitas jual beli di pasar sehingga BI mengurangi kebutuhan intervensi. "Dan karenanya di Indonesia, semakin kita secara cepat bisa mengatasi pandemi covid-19 ini, tentu saja dampaknya terhadap ekonomi lebih baik. Oleh karena itu, saya menegaskan apa yang diimbau oleh pemerintah, agar bersama kita mematuhinya," pungkas Perry. Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai Jumat, (10/4/2020). Hal itu telah disetujui pula oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto. Baca juga: BI Yakin Cadangan Devisa Bakal Meningkat Jadi 125 Miliar Dollar AS Pelaksanaan untuk PSBB tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). PSBB akan diterapkan selama 14 hari atau sampai 23 April 2020 dan bisa diperpanjang. Baca berikutnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gubernur BI: PSBB Bawa Sentimen Positif untuk Investor", https://money.kompas.com/read/2020/04/10/080800026/gubernur-bi--psbb-bawa-sentimen-positif-untuk-investor.
Penulis : Fika Nurul Ulya
Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan


per tgl 09 Apr 2020:
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik menguat pada perdagangan hari ini sejalan dengan mayoritas bursa saham lainnya di Asia.
Penguatan IHSG kali ini pun diikuti oleh rupiah yang terapresiasi menyusul optimisme Gubernur Bank Indonesia bahwa nilai tukar dapat menyentuh level Rp15.000.
Berikut adalah ringkasan perdagangan yang dirangkum Bisnis.com, Kamis (9/4/2020):

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memangkas pelemahannya kembali ke zona hijau pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (9/4/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,48 persen atau 22,38 poin ke level 4.649,08 setelah bergerak dalam kisaran 4.562,90-4.669,71.
Pada perdagangan Rabu (8/4/2020), IHSG ditutup di level 4.626,69 dengan pelemahan tajam 3,18 persen atau 154,94 poin.
Indeks sempat terguling ke zona merah pada sesi I perdagangan, namun justru terguling ke kisaran level 4.500, sebelum akhirnya kembali mendapat momentum dan menguat hingga akhir perdagangan.
Sebanyak 7 dari 10 sektor dalam IHSG bergerak positif pada perdagangan hari ini, didorong oleh sektor aneka industri yang menguat 4,49 persen dan sektor manufaktur yang naik 1,82 persen.

Rupiah diparkir menguat 2,28 persen ke level Rp15.880 pada perdagangan pekan pertama April.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menyentuh level Rp15.880 per dolar AS pada penutupan Kamis (9/4/2020). Mata uang nasional terapresiasi 370 poin atau 2,28 persen dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Adapun, indeks dolar AS pada pukul 16.50 WIB terpantau melesu 0,11 persen atau 0,115 poin menjadi 100,004.
Penguatan rupiah hari ini menyusul pernyataan dari Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang optimis nilai tukar rupiah dapat mencapai level Rp15.000 per dolar AS pada akhir 2020.
Bursa saham global menguat bersama dengan kontrak berjangka bursa AS pada perdagangan Kamis (9/4/2020) menjelang libur menjelang perayaan paskah karena investor mempertimbangkan perkiraan pemulihan ekonomi ketika wabah virus corona mereda.
Indeks Stoxx Europe 600 dibuka menguat, dengan semua saham Eropa lainnya menghijau. Kontrak indeks S&P terpantau berbalik menguat sehari setelah S&P 500 ditutup lebih dari 3 persen ke wilayah pasar bullish.
DI Asia, indeks Shanghai Composite menguat 0,37 persen, sedangkan indeks Hang Seng naik 1,3 persen. Sementar aitu, indeks FTSE Straits Time Singapura menguat 1,22 persen.

Indeks Bisnis-27 mampu parkir di zona hijau pada perdagangan akhir pekan ini.
Setelah dibuka pada level 403,503 pada pagi tadi, indeks harga saham hasil kerja sama antara PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harian Bisnis Indonesia tersebut naik tipis 0,16 persen atau 0,65 poin ke level 404,149 pada penutupan perdagangan Kamis (9/4/2020).
Bersamaan dengan itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga bergerak pada tren positif sejak sesi kedua perdagangan dengan penutupan pada level 4.649,079, naik 0,48 persen atau 22,384 poin. Padahal, pada awal perdagangan indeks terpantau bergerak volatil.

Harga emas terpantau bergerak volatil di tengah pandemi COVID-19 atau virus corona di Indonesia.
Dikutip dari informasi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas Antam untuk cetakan 1 gram pada Kamis (9/4/2020) dibanderol harga Rp938.000.
Sementara itu, harga emas batangan cetakan Antam dan UBS di Pegadaian dibanderol masing-masing Rp969.000 dan Rp965.000.
🍇

per tgl 06 Apr 2020:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Senin (6/4). Pukul 09.05 WIB, IHSG menguat 63,80 poin atau 1,39% ke 4.685,68.
Sebanyak 178 saham naik, 54 saham turun dan 101 saham stagnan.
Seluruh sektor saham kompak menguat. Sektor-sektor saham dengan penguatan terbesar adalah sektor industri dasar yang naik 2,93%, sektor konstruksi naik 2,70% dan sektor manufaktur naik 1,77%.
Total volume perdagangan saham di bursa pagi ini mencapai 509,22 juta saham dengan total nilai Rp 417,32 miliar.
Top gainers LQ45 pagi ini adalah:
1. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) (12,79%)
2. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) (8,24%)
3. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) (8,79%)
Top losers LQ45 pagi ini adalah:
1. PT kalbe Farma Tbk (KLBF) (-1,20%)
2. PT Tower Bresama Infrastructure Tbk (TBIG) (-1,10%)
3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) (0,00%) 
Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 54,79 miliar di seluruh pasar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 40,2 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 12,4 miliar dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 11,4 miliar.
Sedangkan saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 31,5 miliar, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) Rp 5,3 miliar dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 1,2 miliar.

























KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir dalam waktu dekat, membuat bisnis sektor otomotif dan komponen ikut tertekan. Berikut rekomendasi teknikal empat saham pilihan sektor otomotif dan komponen untuk hari ini:
1. PT Astra International (ASII)
Pada Januari – Februari di tahun 2020, ASII hanya mencatatkan pertumbuhan penjualan 13,3% secara year on year menjadi 83.784 unit. Berbeda dengan penjualan tahun 2017 – 2019, ASII mampu tumbuh mencapai 14%-16%.
Meski demikian, penjualan ASII terbilang cukup baik dibandingkan pesaing-pesaingnya. Selain itu, ASII juga didukung oleh pangsa pasar sebesar 52,4% ketimbang tahun lalu 51,3%.
Rekomendasi: Buy di harga Rp 7.000
Analis Maybank Kim Eng Isnaputra Iskandar
2. PT Indomobil Sukses Internasional (IMAS)
Kinerja saham IMAS tahun ini terbilang cukup positif mengingat adanya tren penurunan suku bunga. Hanya saja, hambatan yang akan dihadapi adalah pelemahan ekonomi akibat virus corona.
Selain itu, keunggulan dari saham IMAS yang tergolong murah apalagi kinerja terakhir mencatatkan pertumbuhan laba yang signifikan.
Rekomendasi: Buy di harga Rp 590
Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas
3. PT Selamat Sempurna (SMSM)
Perkembangan perang dagang antara Amerika Serikat dengan China akan menjadi keuntungan bagi SMSM. Hanya saja, ketidakpastian harga komoditas akan menjadi salah satu faktor penghambat kinerja penjualan body maker SMSM ke depan.
Meski begitu, performa SMSM secara keseluruhan diproyeksikan membaik secara gradual.
Rekomendasi: Buy di harga Rp 1.900
Analis PT Deutsche Verdhana Sekuritas Indonesia Ryan Daniel
4. PT Astra Otoparts (AUTO)
Agar dapat memenuhi target untuk mencetak pertumbuhan kinerja di sepanjang 2020, AUTO berencana untuk melakukan ekspansi bisnis penjualan komponen di pasar suku cadang pengganti.
Apalagi, AUTO juga mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1 triliun. Hanya saja, AUTO dihadapkan dengan adanya pelemahan ekonomi akibat virus corona sehingga dapat menjadi penghambat kinerja AUTO.
Rekomendasi: Buy di harga Rp 1.000
Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas


JAKARTA, Investor.id - Secara mingguan IHSG naik 1,71%, namun secara bulanan masih melemah 18%, dan secara year to date (YTD) juga minus 26.61%. Sampai saat ini memang masih sulit menduga-duga sampai kapan kondisi yang mengenaskan ini bisa kembali normal. Kalau investor membeli saham pada awal tahun bahkan dua bulan yang lalu, bisa diperkirakan nilai portfolionya rata-rata masih minus karena semua sektor mengalami tekanan. Saham Blue Chip yang biasa dipakai sebagai unggulan, tak terkecuali juga masih minus antara 30% sampai dengan 50% secara YTD dari awal tahun 2020 ini. Kini bukan saatnya mengeluh yang tidak ada artinya, tetapi mengambil hikmahmya sekaligus berusaha mengatasi portfolio masing-masing dengan menerapkan strategi yang memungkinkan, yakni trading di harga bawah sehingga berharap mendapatkan "gain", setidaknya memperkecil "loss" portfolio secara keseluruhan. Mungkin lebih beruntung jika investor baru mulai investasi saat ini, karena mereka masuk bursa dengan harga yang rendah. Dengan demikian ratio kemungkinan mendapatkan return lebih besar dari risikonya. Saya amati beberapa investor yang membeli saham dalam pekan kemarin sampai akhir pekan sudah mendapatkan "potential gain" yang cukup lumayan. Saya mengambil contoh untuk saham-saham sektor konstruksi dan infrastruktur seperti WSKT, WIKA, PTPP, ADHI serta saham perbankan papan atas seperti BBNI BMRI BBCA BBTN. Lantas bagaimana prediksi bursa pekan depan antara tgl6 April sd 9 April 2020? Hal yang negatif adalah indeks DOW minus 1,6% demikian pula indeks utama bursa Eropa yang rata-rata juga turun 1%. Para investor umumnya sangat mempertimbangkan indeks bursa tersebut sebagai dasar pengambilan keputusan. Di sisi lain harga minyak dunia naik tajam 15% akhir pekan kemarin karena harapan terjadinya pemangkasan produksi minyak oleh negara-negara pengeskpor minyak dan sekutunya (OPEC+). Tujuannya adalah mestabilisasi harga minyak dunia yang telah turun lebih rendah dari harga bir Kanada. Harga minyak turun tajam, bahkan sempat di bawah US$ 20 per barel karena pukulan ganda. Pertama, anjloknya permintaan akibat banyak negara menutup diri (lockdown) dan berkurangnya aktivitas masyarakat dunia dengan tinggal di rumah untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Kedua, perang dagang antra Rusia dan Arab Saudi terkait kesepakatan pemotongan produksi minyak. Senin (6/4/2020), anggota OPEC + akan melakukan pertemuan untuk membahas pengurangan produksi, setidaknya 10 juta barel per hari. Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa ia telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dan mereka sepakat untuk mengurangi pasokan hingga 10-15 juta barel per hari dari total pasokan global sekitar 100 juta barel per hari. Jika harga minyak kembali bisa mendekati US$ 30 per barel akan berpotensi mengerek harga saham-saham yang berbasis minyak, gas, batubara, dan CPO. Akhir pekan, harga saham yang berbasis energi sudah menguat antara 5-10%. Berdasarkan faktor-faktor di atas, saya memprediksikan bahwa IHSG masih akan berfluktuasi antara 4570 sampai dengan 4700. Saham-saham yang menarik untuk trading harian adalah TLKM, BBRI, BBNI, UNVR, ASII, PTBA, WIKA, ADHI, WSKT ,dan PTPP terutama dengan strategi "BUY ON WEAKNESS" , beli jika harga turun secara drastis karena berpotensi untuk mantul naik kembali dalam jangka pendek. ***Hari Prabowo, Ketua LP3M INVESTA , dan pengamat pasar modal. Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Prospek Saham Pekan Depan"
Penulis: Oleh Hari Prabowo
Read more at: https://investor.id/investory/prospek-saham-pekan-depan


JAKARTA, investor.id – Setelah sempat mengalami akumulasi penguatan sebesar 1,75% dalam sepakan terakhir, pasar saham diyakini akan kembali mengalami pelemahan pada pekan depan. Pelamahan pasar akan kembali dipicu oleh penyebaran virus korona. Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee mengatakan pelemahan IHSG akan terjadi pada awal pekan, kemudian di akhir pekan pasar diyakini akan menguat lagi. “Pergerakan IHSG akan sangat dipengaruhi oleh pasar global dan regional yang masih terus mencermati perkembangan COVID-19,” urai Hans dalam riset mingguan yang diterima Majalah Investor, Sabtu (4/4/2020). Berdasarkan asumsi itu, Hans memperkirakan pergerakan IHSG pada pekan depan ditargetkan dengan titik support di level 4.393 sampai 3.918 dan resistance di level 4.848 sampai 5.112. Para investor disarankan memilih strategi buy on weakness (BOW) atau beli ketika terjadi pelemahan di pasar. Sebagaimana disampaikan di atas, pada pekan ini pada pasar saham Indonesia sempat menguat karena merepon paket stimulus fiskal senilai Rp405,1 triliun yang diampkan Presiden Jokowi untuk melawan dampak negatif penyebaran pandemi Covid-19 terhadap perekonomian. Tetapi perkiraan terburuk dampak Covid-19 terhadap perekonomian juga menekan pergerakan pasar. Perkiraan nilai tukar Rupiah terhadap USD dari Rp 17.500 - 20.000, Inflasi 3,9% – 5,1%, minyak US$ 38 – US$ 31 per barel, dan perumbuhan ekonomi 2,3% - minus 0,4%. “Angka prediksi yang jelek akan menjadi kekuatan dan sentiment positif ketika data realisasi lebih baik dari perkiraan. Pasar menutup akhir pekan dengan kinerja positif akibat kenaikan harga minyak mentah dunia dan stimulus fiskal,” ujar Hans. Kendati begitu, pada pekan ini pasar akan kembali merespon masalah Covid-19, terlebih kenaikan jumlah kasus yang cenderung lebih lambat di bandingkan Negara lain di kawatirkan akibat masih rendahnya jumlah test yang dilakukan. Kenaikan jumlah kasus ketika test di perbanyak menjadi indikasi bagus penangan kasus Covid-19. Adapun pasar keuangan dunia pekan ini sempat positif akibat Presiden Donald Trump mengatakan telah bicara dengan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Saudi Mohammad Bin Salman untuk mengurangi produksi minyak mentah. Trump memperkirakan kedua Negara akan mengurangi produksi hingga 10 juta barel. Brent patokan internasional naik 21% dan West Texas Intermediate patokan Amerika juga naik 25%. Tahun ini minyak sudah turun lebih dari 58% yang berakibat pelaku pasar menjual aset keuangan lain untuk menutup kerugian kontrak minyak mentah. Penurnan ini juga memukul industry shale oil AS yang mendorong ekonomi dan menyerap banyak tenaga kerja di sana. “Saya tidak percaya Rusia dan Anggota OPEC akan segera menurunkan pasokan minyak mentah mereka karena Arab baru saja menaikan produksinya. Selain itu tanpa partisipasi AS dalam menurunkan produksi Shale oil sulit menemukan penurunan produksi dalam waktu dekat,” paparnya. Minyak cenderung tertekan akibat penurunan permintaan akibat aktivitas lockdown yang di pakai berbagai Negara untuk melawan Covid-19. Hanya Tiongkok yang mulai pulih dari Covid-19 dilaporkan mulai membeli minyak untuk cadangan darurat menjadi berita positif minyak mentah. Wall Street menutup pekan ini dengan penurunan, setalah pelaku pasar kembali fokus Covid-19. Telah ada 1.098.762 kasus Covid-19 di dunia dengan 59.172 mengalami kematian. AS memimpin dengan 277.467 kasus dengan kematian 7.402. “Pasar dalam dua pekan ke depan akan memperhatikan pernyataan Presiden Donald Trump yang mengatakan mereka bersiap dengan lonjakan kasus virus korona baru dalam dua pekan kedepan,” ujarnya. Pejabat Gedung Putih memproyeksikan antara 100.000 dan 240.000 kematian di AS dengan perkiraan puncaknya selama dua minggu ke depan. Sebagian besar data yang keluar mengkonfirmasi dampak buruk covid 19 terhadap perekonomian AS dan Dunia. Indeks manufaktur ISM turun menjadi 49,1 di Maret dari 50,1 pada Februari. Klaim awal tunjangan pengangguran naik menjadi 6,65 juta dari sebelumnya 3,3 juta pengangguran AS pada pekan terakhir Maret. Data ini kembali mencatatkan rekor tertinggi. Sedangkan data lapangan kerja AS turun 701.000 pada Maret dan ini merupakan laporan pekerjaan terburuk sejak 2009. Tingkat pengangguran naik menjadi 4,4%. Lockdown di sebagian wilayah melawan Covid-19 membuat ekonomi USA menjadi berat dan ini akan di konfirmasi oleh data-data yang keluar. Ditambah dengan lonjakan kasus Covid 19 membuat kami perkirakan Indek- indek di Wall Street akan cenderung tertekan pekan depan. Adapun bursa Eropa pada pekan lalu tercatat cukup berflutuasi setelah terangkat oleh kenaikan harga minyak. Tetapi besarnya data kasus Covid 19 di Italia, Spanyol, Jerman dan Prancis menekan pergerakan pasar keuangan. Besarnya kasus di Italia, Spanyol dan Prancis di ikuti angka persentase kematian yang cukup tinggi di atas 10%. Italia memberikan harapan setelah mulai menunjukan kurva penuruna pada kasus baru, tetapi masih cukup awal menyimpulkan bahwa Covid 19 akan segera berlalu dari Negara tersebut. Data ekonomi yang keluar mengkonfirmasi dampak Covid-19 terhadap perekonomian. Sebagian saham industri keuangan mengalami tekanan akibat menunda dan membatalkan pembagian dividen dan akan memilih melakukan buyback saham mengikut anjuran Bank Sentral Eropa (ECB). ECB menganjurkan agar uang tunai yang dihasilkan harus digunakan untuk menopang perekonomian kawasan tersebut. Dalam jangka pendek terutama dalam periode ketidakpastian pelaku pasar lebih mementingkan kas. Karena itu pelaku pasar memilih menjual aset berisiko dan memegang kas. “Kami pikir pasar Europa akan cenderung fluktuasi cenderung tertekan,” urainya.       Sumber : Majalah Investor

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Dipengaruhi Sentimen Global, IHSG Diprediksi Melemah Pekan Depan"
Penulis: Mashud Toarik
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/dipengaruhi-sentimen-global-ihsg-diprediksi-melemah-pekan-depan



per tgl 03 Apr 2020:
JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhiri pekan ini dengan penguatan. IHSG naik 91,74 poin atau 2,03% ke 4.623,43 atau 4.623.
Menutup perdagangan hari ini, Jakarta, Jumat (3/4/2020), terdapat 257 saham menguat, 142 saham melemah dan 135 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp3,6 triliun dari 6,1 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 14,31 poin atau 2,1% menjadi 702,42, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 12,14 poin atau 2,5% ke 494,56, indeks IDX30 naik 7,59 poin atau 2% ke 389,64, dan indeks MNC36 naik 6,92 poin atau 2,8% ke level 255,49.
Sementara itu, saham-saham yang masuk top gainers yaitu saham PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) naik Rp21 atau 34,43% ke Rp82, saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) naik Rp28 atau 25,69% ke Rp137, dan saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) naik Rp14 atau 22,58% ke Rp76.
Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) turun Rp115 atau 5,99% ke Rp1.805, saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun Rp65 atau 5,6% ke Rp1.095, dan saham PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) turun Rp4 atau 5,33% ke Rp71.
🍇
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1 persen pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Jumat (3/4/2020).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG terpantau menguat 1,02 persen atau 46,11 poin ke level 4.577,79 pada akhir perdagangan sesiI hari ini.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 4.531,81-4.594,55.
Indeks mengawali perdagangan hari ini dengan penguatan menguat 1,16 persen atau 52,74 poin ke level 4.584,42 pada pukul 09.01 WIB.
Adapun pada perdagangan Kamis (2/4), IHSG berhasil parkir di level Rp4,531,68 setelah menguat 65,64 poin atau 1,47 persen.
Tujuh dari 10 sektor dalam IHSG menguat, dipimpin oleh sektor industri dasar yang naik 7,06 persen, disusul sektor infrastruktur yang naik 2,31 persen. Tiga sektor lainnya melemah, dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang melemah 0,84 persen.
Hingga akhir sesi I, tercatat 242 saham menguat, 130 saham melemah 314 saham lainnya stagnan.
Saham PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) mencatat penguatan terbesar pagi ini dengan lonjakan hingga 32,79 persen, disusul saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) yang melonjak 17,74 persen.
IHSG menguat di saat bursa saham Asia bergerak melemah karena para pelaku pasar mempertimbangkan data wabah virus corona (COVID-19) yang suram.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang terpantau melemah 0,64 persen dan 0,48 persen masing-masing. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,76 persen.
Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 melemah masing-masing 0,33 persen dan 0,22 persen, sedangkan indeks Hang Seng di Hong Kong melemah 0,6 persen.
Investor terus tertekan oleh kekhawatiran penyebaran virus corona setelah jumlah infeksi di seluruh dunia menembus 1 juta kasus, hanya dalam empat bulan setelah kasus pertama ditemukan di Wuhan, China.
Dengan lockdown yang diberlakukan di banyak negara diperkirakan berlangsung lebih lama, kegiatan ekonomi menjadi korbannya. Hampir 10 juta warga di AS kehilangan pekerjaan dalam dua pekan terakhir, lebih banyak dari jumlah tenaga kerja yang hilang selama resesi tahun 2008 silam.
"Tidak akan ada pemulihan nyata di pasar sampai jumlah infeksi (virus corona) dan kematian mencapai puncaknya," ungkap Stephen Dover dari Franklin Templeton, seperti dikutip  Bloomberg.
"Pasar akan terus mengalami volatilitas yang sangat tinggi ketidakpastian ini dapat dilewati,” lanjutnya.
🍒
Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan pada pembukaan perdagangan Jumat (3/4/2020) mengikuti tren kenaikan bursa Wall Street.
Indeks terpantau menguat 1,16 persen menjadi 4.584. Sejumlah 137 saham menguat, 22 saham melemah, dan 64 saham stagnan.
Kepala riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyampaikan pernyatan Presiden Trump yang telah berbicara dengan pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman dan berharap Arab Saudi dan Rusia untuk mengurangi produksi minyak sebanyak 10 juta hingga 15 juta barel per hari, mendorong kenaikan harga minyak mentah WTI sebesar +16.7%.
"Sentimen itu kemudian mendorong naik DJIA sebesar +2.24% berpotensi mendorong kembali naik IHSG dalam perdagangan Jumat ini," paparnya.
Lebih lanjut, naiknya harga komoditas seperti Nikel +0.36% & Gold +2% juga berpotensi menjadi sentimen positif untuk market melakukan akumulasi beli Jumat ini. Kenaikan EIDO sebesar +5.5% semalam serta sebagian Bursa Asia Jumat pagi menjadi tambahan katalis bagi penguatan IHSG hari ini.
"Mengetahui IHSG berpeluang melanjutkan lanjutan kenaikan, ditengah secara valuasi masih banyak saham sangat atraktif, kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan Buy maka dapat fokus atas saham dari Sektor Konsumer, Farmasi, Infrastruktur, FMCG, Otomotif  Telko dan Rokok dalam perdagangan Jumat ini," paparnya.
Sementara itu, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 50 poin atau 0,3 persen ke level Rp16.445 per dolar AS pada awal perdagangan hari ini.
Rupiah menguat seiring dengan pergerakan indeks dolar AS terpantau melemah 0,028 poin atau 0,03 persen ke level 100,152 pada pukul 08.50 WIB.
Dalam paparannya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry mengungkapkan aliran dana masuk dari lelang surat utang akan membawa pergerakan rupiah ke level Rp15.000 pada akhir tahun 2020.
Perry mengungkapkan capital inflow atau aliran dana masuk baik dari lelang SBN dan SBSN, serta tambahan pasokan valas akan memperkuat stabilitas nilai tukar.
"Insyaallah, rupiah bukan hanya stabil dan menguat," ungkap Gubernur BI dari paparan, Kamis (2/4/2020).
Saat ini, BI melihat rupiah undervalue. Hal ini disebabkan oleh risiko global tinggi. Ke depannya, BI yakin rupiah akan kembali menguat ke arah Rp15.00 karena ada aliran dari portofolio.
Sebelumnya, beredar skenario buruk dan terburuk bagi rupiah. Dalam dua skenario tersebut, rupiah diperkiraan akan mencapai Rp17.500 - Rp20.000 per dolar AS.
Perry meluruskan bahwa angka-angka tersebut bukan proyeksi, melainkan hanya skenario dalam kondisi tidak normal.
"Angka-angka itu what if scenario bukan proyeksi."
Perry sebelumnya menegaskan pihaknya akan berupaya keras untuk menjaga pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
🍈

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat sebesar 1,47% ke level 4.531,685 pada penutupan perdagangan Kamis (2/4). Dalam seminggu terakhir, IHSG perlahan bangkit 4,44%.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai, secara teknikal IHSG berada pada uptrend jangka pendek. Hal ini terlihat dari pergerakan IHSG yang mampu bertahan di atas rata-rata nilainya dalam lima hari terakhir (moving average/MA5) dan indikator moving average convergence divergence (MACD) membentuk golden cross.
Selain itu, pergerakan IHSG juga tersokong adanya kenaikan harga minyak. “Kenaikan harga minyak yang diakibatkan oleh pembelian dari China juga ikut membawa sentimen positif bagi bursa regional sejak sesi 2 tadi,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (2/4).
Dalam catatan Kontan.co.id, pada Kamis (2/4) benchmark Brent naik 11% pada awal perdagangan, naik 7,6% ke level US$ 26,63 per barel pada 13.30 GMT, sementara minyak mentah AS naik 7,8% ke level US$ 21,90 per barel. Harga minyak menguat setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa Rusia dan Arab Saudi segera mencapai kesepakatan.
Nah untuk besok, Hendriko meramal IHSG berpotensi menguji resisten jangka menengah di level 4.560 dengan support di level 4.300.
Selain itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony berpendapat, menguatnya IHSG juga tak lepas dari sentimen stimulus oleh pemerintah.
Chris memprediksi IHSG pada Jumat (3/4) akan menguat dengan kisaran 4.500 hingga 4.650.
🍉
Bisnis.com, JAKARTA — Setelah jatuh bangun di awal perdagangan, Kamis (2/4/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat sepanjang perdagangan sesi II dan menutup pergerakannya di zona hijau.
IHSG berhasil parkir di level Rp4,531,68 setelah menguat 65,64 poin atau 1,47 persen. Adapun hari ini IHSG dibuka pada level 4.466 dan sepanjang perdagangan sempat menyentuh level terendah di 4.393,66.
Tercatat, total nilai transaksi di seluruh pasar mencapai Rp6,61 triliun dengan aksi jual bersih yang dilakukan investor asing sebesar Rp384,28 miliar.
Dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 217 saham menguat, 182 saham melemah, dan 122 saham tidak bergeming.
Dua saham perbankan besar membukukan rapor merah pada perdagangan hari ini yakni saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang turun 2,05 persen dan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang turun 1,28 persen.
Keduanya menjadi sasaran aksi jual investor asing sejak awal perdagangan. Hingga penutupan pasar, net sellBBRI mencapai Rp279,70 miliar dan BBCA sebesar Rp15,30 miliar.
Selain itu, meski parkir di zona hijau, saham lain seperti PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) juga mencetak net sellmasing-masing Rp73,98 miliar, Rp12,96 miliar, dan Rp8,29 miliar.
Sementara itu bursa lainnya di dunia bergerak variatif. Bursa Amerika Serikat kompak memerah, Indeks Dow Jones melemah 4,44 persen, sedangkan indeks S&P dan Nasdaq parkir di zona merah setelah sama-sama turun 4,41 persen.
Di Asia, indeks Nikkei dan Topix Tokyo masing-masing turun 1,37 persen dan 1,57 persen. Adapun sisanya menghijau yakni indeks Hang Seng Hongkong (0,84 persen), indeks Shanghai Composite (1,69 persen) dan Strait Times Singapura (0,52 persen).
Direktur PT Anugrah Mega Investama Hans Kwee mengatakan pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini di luar perkiraan. Awalnya, indeks diprediksi akan kembali tertekan karena banyak data ekonomi AS yang tak sesuai harapan.
“Ditambah penyebaran corona di Amerika juga semakin tinggi bahkan ada statement yang bilang jumlah kasusnya akan mencapai 200.000 orang lebih,” katanya saat dihubungi, Kamis (2/4/2020).
Hans memperkirakan kenaikan harga minyak menjadi sentimen positif terhadap kinerja indeks hari ini, setelah Presiden Donald Trump mengatakan bahwa Arab Saudi dan Rusia akan segera berdamai.
Mengenai aksi jual yang masih mewarnai pasar domestik, Hans menyebut saat ini para investor masih kurang percaya diri karena puncak pandemi masih belum teraba, baik di Indonesia, maupun di Amerika dan Eropa.
Menurutnya, investor masih mengira-ngira waktu masuk yang tepat karena pelemahan pasar diperkirakan belum mencapai titik terendahnya.
“Kalau berkaca pada krisis 2008 lalu, pelaku pasar masuk setelah ada kepastian stimulus. Sekarang stimulus sudah ada, tapi kan corona masih belum terlihat ujungnya,” tutur Hans.
Untuk perdagangan Jumat (3/4/2020), dia memperkirakan indeks akan kembali terkoreksi. Salah satunya karena data pengangguran AS yang akan keluar kemungkinan besar tidak menunjukkan angka yang memuaskan sehingga dapat menekan pasar.
Hans menyebut IHSG akan bergerak pada evel support antara 4393 sampai 4317 dan pada level resistance di rentang 4627 sampai 4700.
Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyebutkan sejumlah saham yang dapat diperhatikan investor pada hari ini adalah HMSP, PWON, GGRM, TLKM, EXCL, WIKA, WSBP, BBNI.
Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menyebutkan sejumlah saham yang dapat diperhatikan investor hari ini. Adapun, IHSG akan bergerakn di rentang 4390 - 4590.
ERAA: 900-1050 SL:895 TP:1050
JPFA: 950-1075 SL:945 TP:1075
JSMR: 2500-2800 SL:2490 TP:2800
LPKR: 132-150 SL:129 TP:150
MAIN: 450-540 SL:448 TP:540
MEDC: 420-500 SL:418 TP:500
PGAS: 800-935 SL:795 TP:900

per tgl 02 Apr 2020:

Pukul 15.00 WIB: IHSG Ditutup Naik Tajam 1,47 Persen

bisnis Indonesia: IHSG sukses membukukan rebound dan berakhir naik tajam 1,47 persen atau 65,65 poin ke level 4.531,68 pada perdagangan hari ini.
🍉
Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan terkoreksi 0,12 persen pada sesi perdagangan pertama, Kamis (2/4/2020). Emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps jadi sasaran aksi jual investor asing.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak zig-zag pada sesi pertama perdagangan, Kamis (2/4/2020). Laju indeks langsung ambles menyentuh level support 4.393,669 pada sesi pembukaan.
IHSG kemudian mencoba rebound untuk melewati level 4.466,037 sebelum pukul 10:00 WIB. Pergerakan sempat menyentuh level resistance 4.504,746 sebelum akhirnya ditutup dengan koreksi tipis 0,12 persen atau 5,58 poin ke level 4460,47  pada akhir sesi pertama, Kamis (2/4/2020).
Total nilai transaksi saham di pasar reguler, negosiasi, dan tunai senilai Rp2,91 triliun. Sebanyak 194 saham menguat, 178 melemah, dan 99 stagnan.
Investor asing tercatat membukukan net sell atau jual bersih senilai Rp374,66 miliar hingga akhir sesi pertama, Kamis (2/4/2020). Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) memimpin daftar saham paling banyak dilepas asing dengan catatan net sell Rp179,2 miliar.
Selain BBRI, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga mencetak net sell Rp98,6 miliar. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) berada di posisi selanjutnya dengan total jual bersih investor asing masing-masing Rp54,6 miliar, Rp14,4 miliar, dan Rp13,5 miliar.
Pergerakan IHSG kompak dengan bursa saham Asia yang juga melemah pada awal perdagangan, Kamis (2/4/2020). Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix dan Nikkei 225 bergerak melemah masing-masing 0,47 persen dan 0,87 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,95 persen.
Adapun, kontrak berjangka indeks S&P 500 menguat 1 persen setelah Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Rabu (1/4/2020).
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan laju emiten sektor perbankan cukup berat pada sesi pertama perdagangan pertama, Kamis (2/4/2020). Menurutnya, kabar mengenai gagal bayar dan penundaan pembayaran menimbulkan kekhawatiran terhadap saham di sektor itu.
Dari sentimen global, dia menyebut sentimen penyebaran COVID-19 di Eropa dan Amerika Serikat (AS) masih membuat cemas investor. Selain itu, para pelaku pasar juga masih menanti rilis beberapa data perekonomian.
“Investor cenderung wait and see,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (2/4/2020).
Sebelumnya, Dennies memprediksi IHSG bakal melemah pada sesi, Kamis (2/4/2020). Secara teknikal, indeks masih berada dalam tren konsolidasi jangka pendek dan terdapat potensi untuk melemah.
Dia memperkirakan IHSG akan bergerak dengan level support 1 4.398 dan support 2 4.331. Adapun, resistance 1 4.695 dan resistance 2 4.580.
🍉
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berfluktuasi pada perdagangan hari ini, Kamis (2/4/2020), setelah sempat melemah di awal perdagangan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG terpantau menguat tipis 0,14 persen atau 6,40 poin ke level 4.472,44 pada pukul 09.14 WIB, namun kembali melemah 0,44 persen atau 19,73 poin ke level 4.446,31 pada pukul 09.21 WIB.
Indeks sempat mengawali perdagangan hari ini dengan pelemahan 1,36 persen atau 60,69 poin ke level 4.405,35 pad aukul 09.01 WIB sebelum berbalik menguat tipis.
Adapun pada perdagangan Rabu (1/4), indeks mengakhiri perdagangan dengan koreksi 1,61 persen atau 72,893 poin ke level 4.446,037 pada penutupan.
Tujuh dari 10 sektor dalam IHSG menguat, dipimpin oleh sektor industri dasar yang naik 2,44 persen, disusul sektor barang konsumsi yang menguat 1,13 persen. Tiga sektor lainnya melemah, dipimpin oleh sektor properti yang melemah 1,96 persen.
Pagi ini, tercatat 109 saham menguat, 113 melemah 464 saham lainnya stagnan.
Saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST) mencatat penguatan terbesar pagi ini dengan lonjakan hingga 24,83 persen, disusul saham PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) yang melonjak 16,89 persen.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper menyebut pelemahan IHSG pada Rabu (1/4/2020) didorong sektor saham aneka industri dan infrastruktur yang masing-masing terkoreksi 2,46 persen dan 1,95 persen. Kecemasan dari penyebaran COVID-19 yang semakin mencemaskan juga menjadi penekan laju indeks.
Dennies memprediksi IHSG bakal melemah pada sesi, Kamis (2/4/2020). Secara teknikal, indeks masih berada dalam tren konsolidasi jangka pendek dan terdapat potensi untuk melemah.
“Kekhawatiran akibat penyebaran COVID-19 masih akan membayangi pergerakan. Investor juga akan menanti beberapa data perekonomian baik dalam dan luar negeri yang akan segera dirilis,” tulisnya dalam riset.
Dia memperkirakan IHSG akan bergerak dengan level support 1 4.398 dan support 2 4.331. Adapun, resistan 1 4.695 dan resistan 2 4.580.
🍊
KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pada akhir sesi perdagangan, Rabu (1/4) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun lumayan dalam.
Ketika Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup hari perdagangan, IHSG berada di angka indeks 4.466,04. Itu berarti dalam sehari, indeks utama di bursa saham Indonesia ini turun sedalam 1,61%.
Penurunan IHSG itu ternyata sejalan dengan penurunan cuaca indeks sektoral. Dari 10 indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia, seluruhnya negatif.
  1. Sektor Industri Dasar (-0,61%),
  2. Sektor Tambang (-0,76%),
  3. Sektor Barang Konsumsi (-1,20%),
  4. Sektor Manufaktur (-1,20%),
  5. Sektor Pertanian (-1,50%),
  6. Sektor Keuangan (-1,72%),
  7. Sektor Perdagangan (-1,80%),
  8. Sektor Infrastruktur (-1,95%),
  9. Sektor Aneka Industri (-2,46%)
  10. Sektor Konstruksi (-2,80%).
Tampak bahwa penurunan terdalam perdagangan ini menimpa indeks sektor Konstruksi.

Aksi jual investor asing turut menyeret IHSG kemarin. Di pasar reguler net sell asing Rp 69,201 miliar dan Rp 69,789 miliar untuk keseluruhan market.
Saham-saham dengan penjualan bersih asing terbesar >>>
Saham-saham dengan penjualan bersih asing terbesar sebegai berikut:
  1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 61,5 miliar,
  2. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 37,5 miliar,
  3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 29,7 miliar.
Seperti biasa, di jajaran saham-saham konstituen indeks LQ45 muncul top gainers dan top losers.
Saham-saham top losers LQ45 antara lain:
  1. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syaria Tbk (BTPS) turun 6,81% ke Rp 1.985
  2. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 6,74% ke Rp 1.245
  3. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) turun 6,36%
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain:
  1. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 3,03% ke Rp 1.020
  2. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 2,76% ke Rp 745
  3. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 1,30% ke Rp 312
🍉

per tgl 01 April 2020:
TEMPO.COJakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah hari ini, Rabu 1 April 2020 kompak terguling ke zona merah. Pelemahan itu terjadi seiring meningkatnya kekhawatiran investor tentang dampak wabah corona (Covid-19) ke pertumbuhan ekonomi nasional. 
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup di level 4.466,04 dengan penurunan tajam 1,61 persen atau 72,89 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Sebelumnya, IHSG sempat menguat lebih dari 1 persen pada perdagangan Rabu pagi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 4.445,14 – 4.627,42.
Kepala Riset Mirae Sekuritas Hariyanto Wijaya memperkirakan kondisi seperti ini akan bertahan hingga Mei 2020. “Saya memperkirakan tren melemah IHSG akan terus berlanjut sampai dengan Mei 2020,” ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu 1 April 2020.
Menurut Hariyanto, tergulingnya IHSG ke zona merah dipicu oleh aksi penghindaran risiko oleh investor, seiring dengan meningkatnya kasus COVID-19. 
Namun IHSG tak sendiri, mayoritas indeks saham lain di Asia ikut berakhir di zona merah hari ini. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing ditutup anjlok 3,70 persen dan 4,50 persen.


Bursa saham lokal yang perkasa pada awal perdagangan berakhir tragis pada penutupan sesi II, Rabu (1/04/2020). Pasalnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bergerak turun hingga ditutup koreksi sedalam -1,61% ke level 4.466,04 pada akhir sesi kedua. 
Sepanjang hari ini, IHSG bergerak dalam jangkauan mulai dari level terendah di 4.445,14 hingga level tertinggi di 4.627,41. Sebenarnya, arus modal yang keluar dari pasar modal nilainya tidak terlalu besar, yakni hanya Rp50,41 miliar untuk asing dan Rp56,35 untuk domestik. 

Baca Juga

Sejumlah 6,04 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi 532.626 kali dan membukukan nilai transaksi harian sebesar Rp7,23 triliun. Pergerakan saham yang terpantau meliputi 129 saham naik, 267 saham turun, dan 130 saham lainnya stagnan.
Asal tahu saja, keempat bursa saham regional juga ambruk berjamaah, yakni Nikkei turun 4,50%, Hang Seng turun 2,24%, Shanghai turun 0,57%, dan Strait Times turun 1,71%.
🍊

Jakarta, Beritasatu.com - IHSG pada perdagangan Rabu (1/4/2020) dibuka naik di tengah melemahnya bursa saham AS.
Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, hingga pukul 09.15 WIB, indeks harga saham gabungan naik 49,3 poin (1,08 persen) menjadi 4.587. IHSG sempat menyentuh level tertinggi 4.595 dan level terendah 4.510.
Adapun kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 naik menjadi ke 342,3. Indeks LQ45 naik menjadi 700,7 dan Indeks syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) naik menjadi 483,6.
Sementara bursa AS Wall Street Bursa pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB (1/4/2020) melemah. Dow Jones Industrial Average ditutup turun 410,32 poin, atau 1,84 persen menjadi 21.917,16, S&P 500 kehilangan 42,06 poin atau 1,60 persen menjadi 2.584,59 dan Nasdaq Composite turun 74,05 poin, atau 0,95 persen menjadi 7.700.
Adapun IHSG menguat 2,82 persen ke 4.538,93 pada akhir perdagangan Selasa (31/3/2020). Indeks Investor33 naik 3,27 persen ke 337,62, indeks LQ45 naik 3,04 persen ke 691,13, JII naik 5,9 persen ke 476,39

Sumber: BeritaSatu.com

🍇

per tgl 31 Mar 2020:
Jakarta, Beritasatu.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 2,82 persen ke kisaran 4.538,93 pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (31/3/2020).
Menurut data RTI, indeks bergerak di kisaran terendah 4.416,5 hingga tertinggi di 4.569,47 pada perdagangan hari ini. Sebanyak 6,93 miliar lembar saham senilai Rp 7,81 triliun ditransaksikan hari ini. Sebanyak 252 saham menguat, 154 melemah, dan 123 stagnan. Investor asing mencatat aksi jual bersih sebesar Rp 317,45 miliar di pasar reguler, negosiasi dan transaksi, dengan rincian beli Rp 3,1 triliun dan jual Rp 3,4 triliun.
Saham-saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 naik 3,27 persen ke kisaran 337,62, indeks LQ45 naik 3,04 persen ke kisaran 691,13, JII naik 5,9 persen ke 476,39.
Sektor konsumsi naik 6,26 persen, tambang naik 2,18 persen, manufaktur turun 5,1 persen, agri naik 3,07 persen, aneka industri naik 2,45 persen, keuangan naik 1,05 persen, industri dasar naik 4,03 persen, properti naik 0,25 persen, infrastruktur naik 2,07 persen, perdagangan naik 4,98 persen.

Sumber: BeritaSatu.com
🍉


JAKARTA, investor.id – Setelah dibuka menguat di awal sesi I, indeks harga saham gabungan (IHSG) terus bergerak di area positif hingga sesi I berakhir.   Seperti dilaporkan BeritasatuTV langsung dari lantai bursa sekitar pukul 12.01 WIB, IHSG sesi I ditutup terapresiasi 75.20 poin atau naik 1,70% ke level 4.489,70. Penguatan juga dialami kelompok saham unggulan yang tergabung dalam Indeks LQ 45, naik 1,68% ke posisi 692,025. Sebanyak 269 saham harganya naik, 144 saham turun, dan sisanya stagnan. Sebanyak 3,9 miliar lebih lembar saham telah diperdagangkan hingga sesi I ditutup, dengan nilai transaksi Rp 3,6 triliun lebih, dan frekuensi perdagangan mencapai 349.781 kali transaksi. Seluruhnya atau 10 sektor saham berkinerja baik dipimpin oleh sektor consumer yang melambung 5,71%, disusul sektor manufaktur yang menguat 3,9%, dan sektor perdagangan yang naik 2,53%, serta sektor industri dasar  yang terangkat 1,74%. Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "IHSG Sesi I Ditutup Naik 1,7% ke Level 4.489"
Penulis: Gora Kunjana
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/ihsg-sesi-i-ditutup-naik-17-ke-level-4489
🍉
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kompak melemah tajam bersama nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di tengah meningkatnya penyebaran virus corona (Covid-19) di secara global.
Secara keseluruhan, bursa Asia melemah saat investor mencermati perkembangan negatif virus corona (Covid-19) dan langkah-langkah stimulus yang memicu lonjakan aset berisiko pekan lalu.
Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Senin (30/3/2020):
Berdasarkan data BEI, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi tajam 2,88 persen atau 131,07 poin ke level 4.414,5.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 4.317,71 – 4.545,36. Sebanyak 85 saham menguat, 332 saham melemah, dan 106 saham stagnan.
Sementara itu, seluruh 10 sektor tertekan di zona merah, dipimpin aneka industri (-5,47 persen), industri dasar (4,79 persen), dan manufaktur (-4,35 persen).
Pemerintahan Trump memperkirakan puncak kematian akibat pandemi corona di AS akan tercapai dalam sekitar dua pekan.
Direktur National Institute for Allergy and Infectious Disease Anthony Fauci pada Minggu (29/3/2020) mengatakan jutaan warga Amerika dapat terinfeksi virus tersebut dan angka kematian akibat di AS dapat mencapai 200.000 korban jiwa.
"Pasar masih dalam wilayah yang belum dipetakan. Ketika melihat tahap-tahap pandemi ini, tampak peningkatan. Epicenter telah bergeser ke AS,” ujar Medha Samant, direktur investasi di Fidelity International.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa pelemahan rupiah masih disebabkan oleh kekhawatiran pasar terkait penyebaran virus corona atau Covid-19 yang makin parah di seluruh dunia.
Mengutip data worldometers, total kasus penyebaran virus corona di seluruh dunia hingga 30 Maret 2020 pukul 16.00 WIB mencapai 724.798 orang dengan total kematian hingga 34.021 jiwa.
“Perkembangan wabah yang masih meningkat menjadi kekhawatiran utama pasar, seperti yang terjadi di AS dan Eropa, Indonesia juga demikian. Dampaknya juga sudah terlihat ke perlambatan aktivitas ekonomi global,” ujar Ariston saat dihubungi Bisnis.
Proyeksi produk kinerja reksa dana berdenominasi dolar ikut tersungkur bersama pelemahan pasar beberapa waktu belakangan. Namun, reksa dana berbasis greenback dinilai tetap punya sejumlah kelebihan.
Awal tahun ini, reksa dana berdenominasi dolar AS diprediksi bakal mencatatkan kinerja positif. Adapun produk reksa dana saham dinilai akan menjadi produk dengan imbal hasil tertinggi dibandingkan produk sejenis lainnya yang berbasis greenback.
Sejumlah faktor disebut akan berkontribusi, mulai dari suku bunga The Fed yang flat, meredanya sentimen perang dagang global, dan penambahan suplai obligasi pemerintah AS atau US Treasury.
PT Bakrie & Brothers Tbk. akhirnya mencetak laba bersih sebesar Rp850 miliar pada 2019 setelah lima tahun puasa mencetak laba.
Emiten berkode saham BNBR itu mencatakan rugi bersih Rp1,75 triliun pada 2015, kemudian naik menjadi Rp3,60 triliun pada 2016. Sempat turun menjadi Rp 1,21 triliun pada 2017 dan kembali merugi Rp1,26 triliun pada akhir 2018. Posisi itu berbalik menjadi profit sebesar Rp850 miliar pada akhir Desember 2019.
Direktur Utama Bakrie & Brothers Anindya Novyan Bakrie mengatakan perseroan akhirnya berhasil mencetak laba bersih setelah melakukan restrukturisasi utang. 
Harga emas Comex untuk kontrak Juni 2020 terpantau terkoreksi 11,50 poin atau 0,70 persen ke level US$1.642,60 per troy ounce pukul 19.00 WIB.
Perdagangan untuk emas sedikit teredam setelah pasar terhempas ke dalam gejolak pekan lalu ketika krisis kesehatan mengganggu rantai pasokan.
Hal tersebut menciptakan tekanan pada futures emas karena kapasitas penjual untuk memenuhi komitmen mengirimkan logam mulia ini menjadi terbatas.
Di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta naik Rp2.000 menjadi level Rp926.000 per gram. Adapun harga pembelian kembali atau buyback emas tak berubah di posisi Rp835.000 per gram dari harga sebelumnya.
🍈

per tgl 30 Mar 2020:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada akhir perdagangan sesi I hari ini. IHSG turun 187,14 poin atau 4,12% ke 4.358,43 pada penutupan perdagangan sesi I pukul 11.30 WIB, Senin (30/3).
Seluruh sektor turun hingga siang ini. Pelemahan terbesar adalah sektor aneka industri dan industri dasar masing-masing sebesar 5,55%. Sektor manufaktur turun 5,23%. Sektor barang konsumen turun 4,98%. Sektor keuangan melemah 4,34%.
Sektor perkebunan turun 3,91%. Sektor infrastruktur tergerus 3,71%. Sektor tambang melemah 2,90%. Sektor konstruksi dan properti melorot 2,83% dan sektor perdagangan dan jasa turun 1,74%.
Total volume transaksi bursa hingga siang ini adalah 2,60 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,79 triliun. Penurunan harga terjadi pada 311 saham. Hanya 55 saham yang menguat dan 101 saham flat.
Seluruh saham penghuni LQ45 ada di zona merah. Top losers LQ45 hingga siang ini adalah:
  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) -6,99%
  • PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) -6,98%
  • PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) -6,96%
Investor asing mencatat net sell Rp 28 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 15,8 miliar, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 14,7 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 8,9 miliar.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) Rp 11,8 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 6,9 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 5,6 miliar.
🍅

Merdeka.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melakukan pembekuan perdagangan saham. Pembekuan tersebut dilakukan karena adanya penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pukul 10:20:48 waktu JATS.
"Dengan ini kami menginformasikan bahwa pada hari ini, Senin, 30 Maret 2020 telah terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) pada sistem perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada pukul 10:20:48 waktu JATS," ujar Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono.
Yulianto mengatakan, penurunan IHSG terjadi beberapa saat usai pembukaan perdagangan. Adapun penurunan IHSG terjadi mencapai 5 persen, sehingga bursa saham harus menahan perdagangan selama 30 menit.
Pembekuan ini dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat.
"Perdagangan akan dilanjutkan pukul 10:50:48 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan," tandasnya.
1 dari 1 halaman

OJK Sebut Penurunan IHSG Imbas Virus Corona Turut Terjadi di Pasar Modal Dunia

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan beberapa faktor penyebab Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan hebat beberapa waktu terakhir. Salah satunya adalah isu mengenai virus corona.
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II OJK, Fakhri Hilmi, mengatakan adanya virus corona ini tidak hanya membuat pasar modal Indonesia terimbas, namun hampir seluruh pasar modal dunia ikut terdampak. Hal ini bisa terlihat dari penurunan IHSG secara signifikan.
"Kondisi pasar modal di seluruh dunia mengalami tekanan yang cukup berat, pertama karena pandemik corona yang terjadi di seluruh dunia. Jadi, ini luar biasa pandemik corona ini sehingga semua aspek ekonomi terkena," kata dia Padang, Sumatera Barat, Jumat (13/3).
Tidak hanya virus corona, isu global lain yang membuat tekanan terhadap IHSG adalah perang harga minyak mentah antara Arab Saudi dan Iran. Di tambah lagi, sentimen Amerika Serikat yang telah memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebagai upaya menangkal dampak virus asal China itu.
"Dalam satu minggu kurang, mereka (AS) sudah cut 50 basis poin dan tidak berhasil (menahan pelemahan indeks), sampai sekarang indeks masih tertekan," kata dia.
🍉

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 4,76% di level 4.545,57 pada Jumat (27/3). Dua hari terakhir di pekan lalu IHSG menguat sehingga dalam satu pekan, pasar saham menguat 8,36% ketimbang akhir pekan lalu.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, penguatan dalam dua hari terakhir didorong oleh sentimen utama penguatan Dow Jones yang rally sejak Selasa (24/3).
Penguatan tersebut merupakan respons investor terhadap rencana stimulus fiskal oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) yang nilainya diperkirakan mencapai US$ 2 triliun.
"Dari dalam negeri juga ada sentimen fiskal terutama paket kebijakan dan beberapa kebijakan terbaru untuk meredam dampak Covid-19," jelas Valdy kepada Kontan.co.id, Jumat (27/3).
Beberapa kebijakan yang dimaksud Valdy antara lain pelonggaran pembayaran cicilan motor untuk ojek dan perahu untuk nelayan, serta bantuan langsung tunai (BLT) melalui kartu pra kerja.
Dari sisi moneter adanya relaksasi kredit dan berbagai upaya BI untuk meningkatkan likuiditas. "Harapannya agar sektor usaha bisa tetap berjalan di tengah wabah Covid-19 ini," imbuh dia.
Sebagai catatan, pemerintah pada pekan lalu resmi mengumumkan paket kebijakan stimulus fiskal maupun non fiskal kedua dengan alokasi anggaran sebesar Rp 22,9 triliun.
Sebelumnya, pada paket pertama total alokasi anggaran Rp 10,3 triliun. Selain itu, pemerintah juga merelaksasi defisit APBN 2020 menjadi 2,5% atau sekitar Rp 432,2 triliun.
Sehingga total anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp 158,2 triliun.
Pekan depan, Valdy memprediksi IHSG masih cukup volatile. Dus perlu dicermati perkembangan stimulus oleh pemerintah AS dan perkembangan Covid-19 beserta penanganannya termasuk di Indonesia.

🍇

per tgl 27 Mar 2020:
Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) pada perdagangan hari ini, Jumat (27/3/2020), saat Indeks Harga Saham Gabungan melanjutkan reli penguatannya.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan net buy senilai sekitar Rp221,25 miliar di hari kedua berturut-turut (lihat tabel).
Aksi beli oleh investor asing tercatat 1,96 miliar lembar saham senilai Rp5,38 triliun. Adapun, aksi jual oleh investor asing tercatat 2,16 miliar lembar saham senilai Rp5,16 triliun.
Total nilai ransaksi yang terjadi di lantai bursa hari ini mencapai sekitar Rp12,36 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 9,93 miliar lembar saham.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan reli penguatannya pada perdagangan menjelang akhir pekan hari ini.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup menguat 4,76 persen atau 206,67 poin ke level 4.545,57 menjelang akhir perdagangan hari ini.
Indeks melanjutkan penguatannya setelah pada perdagangan Kamis (26/3/2020), IHSG berakhir menguat 10,19 persen atau 401,27 poin ke level 4.338,90.
Sepanjang hari ini, IHSG bergerak dalam kisaran 4.338,91-4.697,67.
Seluruh 9 sektor dalam IHSG menguat, dipimpin oleh sektor aneka industri yang menguat 10,04 persen, disusul sektor properti yang menguat 7,85 persen dan industri dasar yang naik 6,31 persen.
Hingga penutupan perdagangan, 294 saham menguat, 139 terkoreksi, dan 256 stagnan.

Ringkasan perdagangan saham oleh investor asing
TanggalTotalKeterangan
27 MaretRp221,25 miliarNet buy
26 MaretRp662,26 miliarNet buy
24 MaretRp631,41 miliarNet sell
23 MaretRp36,63 miliarNet buy
20 MaretRp794,06 miliarNet sell
19 MaretRp636,24 miliarNet sell
18 MaretRp258,47 miliarNet sell
17 MaretRp1,01 triliunNet sell
16 MaretRp238,11 miliarNet buy
13 MaretRp575,84 miliarNet sell
Sumber: BEI
🍇
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG kembali melanjutkan tren penguatan dengan lonjakan tajam sebesar 7,89 persen atau 342,47 poin ke level 4.681,38 hingga penutupan sesi I perdagangan, Jumat (27/3/2020).  
Praktis, capaian ini membuat IHSG kembali menjadi raja dari klasmen bursa Asia yang mayoritas menghijau pada akhir pekan ini.
Sebagai catatan, ini adalah kali kedua IHSG melompat setelah pada Kamis (26/3/2020) kemarin, indeks tiba-tiba diserbu aksi panic buying investor dengan kenaikan sebesar 10,19 persen ke level 4.338,90.
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan pergerakan IHSG pada awal sesi ini memang cukup membingungkan banyak pelaku pasar.
Terutama jika berkaca pada sentimen negatif global seperti tingkat pengangguran di Amerika yang menembus angka 3 juta. Hal tersebut kemungkinan besar dapat memperlambat ekonomi global.
“Virus COVID-19 yang angkanya sebenarnya masih menunjukkan peningkatan di Indonesia sebenarnya menyebabkan pasar kian pesimis, tetapi pasar malah naik sangat pesat,” ujar Frankie kepada Bisnis, Jumat (27/3/2020).
Menurut Frankie, stimulus yang digelontorkan oleh pemerintah untuk mendorong ekonomi kemungkinan menjadi sentimen pengerek indeks pada akhir pekan ini.
Ditambah lagi aksi korporasi emiten yang sedang melakukan pembelian kembali saham atau buyback dikarenakan valuasi saham yang sudah sangat murah.
“Kalau bisa bertahan atau tidaknya (pada sesi kedua), sebenarnya cukup sulit kita prediksi, ya. Tetapi saya merasa momen seperti ini bukan saat yang tepat untuk mengejar saham karena volatilitas yang tinggi,” imbuh Frankie.
Mengingat masih ada risiko penurunan harga saham yang masih terbuka lebar, dia pun tidak memiliki rekomendasi saham untuk ditransaksikan investor pada sesi kedua perdagangan perdagangan hari ini.
🍓

JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan penguatannya pada pembukaan perdagangan pagi ini. IHSG menguat 325,2 poin atau 7,4% ke 4.664,13.
Membuka perdagangan, Jakarta, Jumat (27/3/2020), terdapat 183 saham menguat, 27 saham melemah, dan 51 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp504,73 miliar dari 319,57 juta lembar saham yang diperdagangkan.
Sementara itu, saham-saham yang masuk top gainers yaitu saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik Rp700 atau 23,81% ke Rp3.640, saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) naik Rp275 atau 21,15% ke Rp1.575 dan saham PT Indofarma Tbk (INAF) naik Rp235 atau 21,36% ke Rp1.335.

Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY) turun Rp12 atau 6,9% ke Rp161, saham PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) turun Rp18 atau 6,87% ke Rp244 dan saham PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) turun Rp30 atau 6,85% ke Rp408.
🍆

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau pada perdagangan Kamis (26/3). IHSG ditutup menguat sebanyak 401,27 poin atau 10,19% ke level 4.338,90.
Meskipun naik cukup tinggi, Analis Henan Putihrai Liza Camelia menilai penguatan hari ini hanya bersifat sementara. "Saya belum bisa katakan bahwa ini confirm trend reversal, karena persis di high hari ini 4.370 ada resistance terdekat yaitu MA10. Jadi, lebih baik jangan lengah," jelas Liza ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (26/3).
Secara teknikal, Liza melihat penguatan hari ini masih didorong oleh level support di kisaran 3.900 hingga 4.000. Sementara secara fundamental, price to earnings ratio (PER) IHSG pada perdagangan 25 Maret ketika IHSG ditutup di level 3.938 adalah 9 kali. Lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata P/E selama tiga tahun terakhir yang berada di angka 22 kali.
Apalagi, pasar diwarnai dengan sentimen positif berupa kenaikan indeks Dow Jones 14% dua hari yang ditopang oleh rencana paket ekonomi US$ 2 triliun untuk mengatasi dampak Covid-19. Sehingga tidak mengherankan teknikal rebound terjadi.
Masih akan terjadi volatilitas tinggi pada IHSG untuk beberapa hari bahkan beberapa pekan. Liza menjelaskan, jika saat ini benar merupakan fase bottoming, maka investor musti terbiasa dengan IHSG yang bergerak naik ataupun turun yang cukup besar secara bergantian.
"Hal ini dimaksudkan untuk membentuk base bagi trend reversal, building volume, dan akumulasi harga saham murah," kata Liza. Meskipun menjadi saat yang tepat untuk akumulasi harga saham murah, Liza tetap menyarankan jangan beli terlalu banyak, cukup 10% dari total dana trading.
Sementara itu, untuk  IHSG Jumat besok masih akan dipengaruhi oleh  bursa Eropa yang saat ini tengah memerah 2% hingga 3%. Di sisi lain, Dow Future juga mengalami minus 100 poin lebih. Ini menjadi pertanda untuk bersiap-siap terhadap pelemahan regional market yang akan berimbas ke pasar besok.
Tapi, Wall Street malam ini dibuka menguat meski klaim pengangguran AS mencapai rekor. "Hari Jumat perlu melihat IHSG mampu tembus level resistance 4.370, akan lebih baik jika bisa clossing di atas 4.400, sambil memperhatikan support di 4.123," imbuh Liza.
Tidak jauh berbeda, Analis MNC Sekuritas Heritya Wicaksana memperkirakan penguatan IHSG akan berlangsung sementara. Ia memprediksi penguatan akan berlangsung hingga awal pekan depan.
Akan tetapi, lanjut Herditya, perlu juga dicermati pergerakan pada akhir Maret nanti apakah IHSG mampu bertahan di atas level 4.250. Jika mampu bertahan di atas level tersebut, maka IHSG berpotensi rebound.  Adapun faktor yang akan mendorong IHSG bertahan di atas level tersebut adalah penyebaran dan penyembuhan Covid-19 serta faktor dari global.
Jika nantinya IHSG benar rebound, Herditya menyarankan investor untuk buy atau hold saham-saham dividend player. "Kami masih menyarankan koleksi saham dividend player seperti ITMGPTBAHMSP, dan GGRM," kata Herditya ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (26/3).
Adapun untuk pergerakan IHSG besok Jumat, Herditya memperkirakan akan menguat terbatas dengan range 4.000 hingga 4.500. Sentimen yang memberatkan adalah pergerakan bursa global hari ini yang cenderung tertekan, sehingga mempengaruhi pergerakan IHSG besok.
🍊

per tgl 26 Mar 2020:
kumparan : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Kamis (26/3), dibuka melesat. Pada perdagangan saham pukul 10.57 waktu bursa (JATS), indeks bursa saham Indonesia itu sudah melesat 8,33 persen atau menguat 328,002 poin ke 4.265,634. Pada pukul 11.01, IHSG naik lagi ke 8,48 persen. Selang 9 menit kemudian, IHSG naik 10,00 persen.
Total dana asing masuk tercatat Rp 295,621 triliun. Di mana 282 saham menguat, 93 saham turun dan 104 saham stagnan. Saham-saham unggulan (blue chip) seperti BBCA, BMRI, BBRI, TLKM, PGAS, WIKA, BBNI, ICBP tercatat melesat.
Mengutip data historis harian di investing.com, pergerakan IHSG hari ini tercatat sebagai yang tertinggi sejak awal tahun 2000 atau tertinggi sehari dalam 20 tahun terakhir.
TEMPO.COJakarta -  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup dengan catatan moncer karena berhasil melonjak lebih dari 10 persen. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup menguat 10,19 persen atau 401,27 poin ke level 4.338,90 menjelang akhir perdagangan hari ini, Kamis 26 Maret 2020.
Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 3.935,91-4.370,66. Sembilan sektor dalam IHSG semuanya menguat. Dipimpin oleh sektor finansial yang menguat 14,06 persen, disusul sektor barang konsumsi yang menguat 13 persen dan infrastruktur yang naik 11,43 persen.
Sampai dengan penutupan perdagangan, 300 saham tercatat menguat, 129 terkoreksi, dan 115 stagnan. Investor asing terpantau tengah memburu emiten big caps dengan torehan net buy atau beli bersih senilai Rp 669,83 miliar.
Emiten perbankan menduduki daftar tiga teratas saham paling diburu investor asing. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencetak net buy masing-masing Rp 295,41 miliar, Rp 292,47 miliar, dan Rp 181,09 miliar.  Adapun, saham ketiganya menguat 20,49 persen, 17,33 persen, dan 15,80 persen.
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menilai kenaikan IHSG terkerek oleh indeks Dow Jones yang mencatat kenaikan kumulatif sebesar 13 persen dalam dua hari. Kondisi itu dipicu oleh paket stimulus senilai US$ 2 triliun yang dikucurkan AS untuk mengantisipasi dampak pandemi corona.
Dari dalam negeri, Frankie menyebut terdapat sejumlah sentimen yang mengerek laju indeks. Salah satunya stimulus dari pemerintah untuk menstabilkan ekonomi dan kenaikan plafon defisit fiskal menjadi 5 persen. “Valuasi banyak perusahaan di Indonesia yang sudah murah menyebabkan IHSG mengalami kenaikan besar pada hari ini,” jelasnya, Kamis 26 Maret 2020.
Dia menambahkan penguatan IHSG juga merupakan akumulasi. Pasalnya, sejumlah bursa saham Asia sudah lebih dulu mengalami kenaikan pada perdagangan Rabu kemarin.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan menguatnya IHSG tidak lepas dari perkembangan positif terkait penanganan virus Corona (Covid-19) di negara maju. "Penguatan IHSG cukup signifikan. Dua minggu lalu, terjadi tekanan kepanikan pasar keuangan global. Banyak saham hari ini sebagian besar warna hijau," katanya saat siaran langsung melalui Youtube Bank Indonesia, Kamis.

🍊
Bisnis.com,JAKARTA— Indeks Harga Saham Gabungan dibuka menghijau pada awal perdagangan, Kamis (26/3/2020), setelah aksi beli investor asing memborong emiten perbankan berkapitalisasi jumbo.
Pada pembukaan perdagangan Kamis (26/3/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di level 3.937,63. Namun, indeks langsung melesat ke zona hijau melewati level 4.000.
Berdasarkan pantauan hingga pukul 09:17 WIB, indeks telah menguat 5,69 persen atau 223,910 poin ke level 4.161,542. Sebanyak 188 emiten menghijau, 61 emiten mengalami koreksi, dan 70 emiten stagnan.
Tiga emiten bank berkapitalisasi jumbo, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) langsung berada di posisi atas daftar saham paling diburu asing hingga pukul 09:19 WIB.
Nilai net buy atau beli bersih masing-masing yakni BBCA Rp154,3 miliar, BBRI Rp77,5 miliar, dan BMRI Rp66,1 miliar.
Dua saham emiten farmasi pelat merah, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) dan PT Indofarma Tbk. (INAF) masih diburu oleh investor sehingga masuk ke dalam jajaran tiga besar top gainers hingga pukul 09:19 WIB.
Saham KAEF menguat 17,31 persen dan INAF 15,91 persen.Dalam risetntya, Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyebut penguatan Dow Jones Industria Average yang terjadi sekitar 14 persen dalam dua hari akan menjadi pendorong IHSG, Kamis (26/3/2020).
Kenaikan harga komoditas seperti minyak, nikel, dan timah juga akan menjadi bahan bakar laju indeks.Edwin menyebut banyak saham yang sudah semakin aktraktif.
Pihaknya merekomendasikan agar investor sangat selektif dalam melakukan pembelian.“Jika investor ingin melakukan buy makan dapat fokus atas saham dari sektor logam emas, farmasi, batu bara, CPO, pakan ternak, dan telekomunikasi pada perdagangan kamis ini,” jelasnya dalam riset, Kamis (26/3/2020).
Sementara itu, Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper memprediksi IHSG masih melemah pada, Kamis (26/3/2020). Menurutnya, sejauh ini belum ada sentimen atau stimulus tambahan dari dalam negeri.
“Penyebaran Corona terutama dari dalam negeri yang semakin mengkhawatirkan masih akan membayangi pergerakan. Volatilitas diperkirakan masih akan tinggi,” tulisnya dalam riset.
🍒

JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound dan menguat tajam pada pembukaan perdagangan pagi ini usai libur Nyepi. IHSG menguat 121 poin atau 3% ke 4.059.
Membuka perdagangan, Jakarta, Kamis (26/3/2020), terdapat 118 saham menguat, 30 saham melemah, dan 68 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp184 miliar dari 123 juta lembar saham yang diperdagangkan.
Sementara itu, saham-saham yang masuk top gainers yaitu saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp4.300 atau 19,1% ke Rp26.800, saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) naik Rp180 atau 17,3% ke Rp1.220 dan saham PT Indofarma Tbk (INAF) naik Rp140 atau 15,9% ke Rp1.020.
Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST) turun Rp9 atau 6,9% ke Rp121, saham PT Industri dan Perdagangan Bintraco Tbk (CARS) turun Rp4 atau 6,7% ke Rp55 dan saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) turun Rp80 atau 6,6% ke Rp1.130.
(dni)
🍧

JAKARTA, investor.id -  Panin Sekuritas menyatakan hari ini, Kamis (26/3), IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam kisaran 3.800 sampai 4.130. IHSG akan mulai menguji resistance MA5 yang pada saat ini berada pada 4.130, penurunan akan lebih terbatas. Ada indikasi jenuh pada MACD histogram. Pertimbangkan saham-saham ini ADRO, BEST, INDY, dan PTBA. IHSG ditutup menurun sebesar -51,88 poin (-1,30%) menuju level 3.937,63 pada perdagangan hari Selasa 24 Maret 2020 kemarin. Menariknya pada perdagangan kemarin, di tengah net sell asing yang masih besar, IHSG mampu bertahan dengan ditutup di atas support 3.918. Ini memberikan harapan rebound pada bulan April, jika IHSG mampu mempertahankan kondisi seperti ini sampai pada akhir pekan. Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "IHSG Berpotensi Mixed Cenderung Melemah di Kisaran 3.800-4.130"
Penulis: Ely Rahmawati
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/ihsg-berpotensi-mixed-cenderung-melemah-di-kisaran-38004130
🍊
Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi corona atau Covid-19 memberikan dampak signifikan bagi roda perekonomian, termasuk di industri pasar modal. 
Dalam periode tahun berjalan,  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah merosot hingga 37,36 persen. Bahkan, selama 2 pekan terakhir saja IHSG telah mengalami setidaknya 5 kali suspensi perdagangan sementara (trading halt) karena anjlok hingga 5 persen dalam satu hari.
Penyebaran virus yang cepat nyatanya berdampak sangat dalam, tidak terkecuali bagi perekonomian global yang terus menunjukkan volatilitas, bahkan cenderung menurun. Ketidakpastian atas jangka waktu redanya pandemi ini juga membuat pergerakan pasar modal di hampir seluruh negara mengalami koreksi dalam.
Hal ini tentu menimbulkan keresahan bagi investor dan masyarakat pada umumnya, terutama dalam membangun kembali optimisme di tengah terhambatnya arus perekonomian. 
Di satu sisi, pemerintah dan otoritas terkait kian gencar memberikan stimulus dan relaksasi demi mengurai hambatan ekonomi yang muncul dari pandemi ini. Mulai dari pengaturan mekanisme pasar keuangan hingga beragam insentif untuk sektor riil.
Chief Investment Officer & Director PT Jagartha Penasihat Investasi Erik Argasetya mengatakan upaya pemerintah untuk menjaga ekonomi nasional layaknya diapresiasi dengan langkah bijak masyarakat dalam mengelola strategi keuangannya. 
Dalam publikasi hariannya yang dikutip Bisnis, Selasa (24/3/2020) Erik memberikan beberapa tips untuk mengelola keuangan di tengah situasi ini, berikut di antaranya.

1. Review & Rebalance Portofolio

Peninjauan ulang portofolio secara berkala wajib dilakukan sesuai dengan tujuan investasi masing-masing investor. Saat menentukan tujuan investasi di awal, maka alokasi aset ditentukan dengan mengisi sebuah set pertanyaan investment risk profiler. 
Namun, tambah Erik, satu hal yang harus diingat adalah risk profile seorang investor pun dapat berubah sesuai dengan tujuan investasi yang berubah, usia, kondisi finansial dan juga kondisi pasar seperti yang terjadi saat ini.
“Sehingga, investor pun direkomendasikan untuk melakukan review dan rebalance kembali portofolionya apakah masih sesuai dengan kondisi saat ini,” ujarnya.

2. Perhatikan Momentum Investing

Jika sudah melakukan review & rebalancing portofolio dan memang masih ada sisa dana yang dapat diinvestasikan, Erik menyebut tidak ada salahnya untuk mulai dapat melakukan momentum berinvestasi.
“Penurunan pasar saham yang sudah “diskon besar-besaran” memberikan banyak kesempatan bagi para investor untuk mulai membangun portofolionya,” kata Erik.
Aksi beli, jika dilakukan secara tepat dengan modal pengetahuan yang cukup, akan sangat berpeluang memberikan keuntungan. Meskipun masih dilanda kekhawatiran, secara historis ada beberapa sektor yang cenderung bersifat defensif seperti sektor Konsumer dan Kesehatan. 
Menariknya, karena adanya himbauan pemerintah untuk bekerja, belajar dan beribadah dari rumah, maka ada beberapa emiten telekomunikasi yang mungkin dapat diuntungkan dengan tingginya permintaan data internet.
Lebih lanjut Erik menyatakan jika dilihat secara jangka panjang pun, pasar saham akan selalu kembali rebound setelah adanya sebuah epidemi, sehingga investor juga dapat memanfaatkan situasi ini untuk membeli produk investasi berbasis saham karena harga saham yang rendah dan membiarkannya hingga kondisi pasar kembali membaik.

3.  Diversifikasi, Diversifikasi, Diversifikasi

Diversification is Key in Investing. Saat ini sudah banyak pilihan lain untuk berinvestasi selain di instrumen pasar modal modal seperti saham, obligasi dan reksa dana. “Diversifikasi investasi melalui investasi alternatif yang marak ditawarkan oleh platform-platform fintech misalnya seperti Equity Crowdfunding (ECF), Project Financing dan Peer-to-Peer (P2P).
Lending dapat menjadi pilihan diversifikasi yang baik bagi para investor. Namun, pastikan investor untuk berinvestasi hanya di produk investasi dan penyelenggara yang menyediakan produk investasi yang telah terdaftar dan mendapatkan izin dari OJK,” himbau Erik.

4. Dana Darurat

Tingkatkan dana darurat. Tak hanya bagi investor tapi bagi masyarakat secara umum. Pasalnya, para ahli kesehatan memperkirakan, diperlukan waktu yang tidak sebentar hingga pandemi mereda sampai mencapai titik normal. 
Maka dari itu investor perlu mengalokasikan lebih banyak dana darurat untuk berjaga di rentang waktu sekitar tiga hingga enam bulan ke depan. Dana darurat dapat dengan memegang uang tunai secara langsung atau dialokasikan di tabungan, deposito atau reksa dana pasar uang.

5. Sehat Pangkal Bahagia & Kaya

Terakhir, yang tak kalah penting adalah jaga kesehatan diri masing-masing dan tingkatkan empati untuk membantu sesama. Masih banyak orang yang tidak terlalu beruntung untuk memiliki pilihan di masa isolasi seperti ini. Karenanya, memiliki empati dan saling membantu semampunya akan sangat baik untuk membesarkan hati mereka yang sedang kesulitan. 
“Apakah gunanya kekayaan jika kita tidak mempunyai kesehatan dan berbagi dengan sesama” tutup Erik.
🍉

per tgl 25 Mar 2020:
Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) pada hari ini, Selasa (24/3/2020) meningkat Rp28.000 menjadi Rp919.000 per gram dari sebelumnya 891.000 per gram. Ini sekaligus menjadi rekor tertinggi.
Sebelumnya pada Senin (23/3/2020) harga kembali mengalami kenaikan tajam hanya berselang 3,5 jam dari perubahan terakhir. Berdasarkan informasi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas Antam untuk cetakan 1 gram pada pukul 12.35 WIB terpantau Rp891.000 per gram, naik Rp30.000 dibandingkan dengan posisi terakhir hari ini pukul 08.49 WIB.
Sementara itu, harga jual kembali (buyback) emas Antam di level Rp836.000 per gram, naik Rp26.000 dibandingkan dengan perubahan terakhir pada Senin (23/3/2020). Harga jual kembali ini belum mempertimbangkan pajak jika nominalnya lebih dari Rp10 juta.
Berdasarkan PMK No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk. dengan nominal lebih dari Rp 10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen (untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non NPWP). PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.
Berikut daftar harga jual emas Antam, Selasa (24/3/2020), dilansir dari logammulia.com :
Daftar Harga Emas 24 Karat Antam, Senin (23/3/2020)Daftar Harga Emas 24 Karat Antam, Selasa (24/3/2020)
Ukuran (gram)Harga 23 Maret 2020 (Rupiah) Pukul 08.49 WIBHarga 23 Maret 2020 (Rupiah) Pukul 12.35 WIBHarga 24 Maret 2020 (Rupiah) Pukul 9.07 WIB
0,5455.000470.000484.000
1861.000891.000919.000
21.671.0001.731.0001.787.000
32.485.0002.575.0002.659.000
54.125.0004.275.0004.415.000
108.185.0008.485.0008.765.000
2520.355.00021.105.00021.805.000
5040.635.00043.135.00043.535.000
10081.200.00084.200.00087.000.000
250202.750.000210.250.000217.250.000
500405.300.000420.300.000434.300.000
1.000810.600.000840.600.000868.600.000
🍉
per tgl 24 Mar 2020:

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun pada hari ini. IHSG melemah 51,88 poin atau 1,30% ke 3.937,63 pada penutupan perdagangan Selasa (24/3).
Sektor aneka industri yang anjlok 4,57% memimpin penurunan delapan indeks sektoral. Sektor konstruksi menyusul dengan penurunan 2,92%. Sektor infrastruktur melemah 2,92%. Sektor industri dasar turun 1,88%.
Sektor manufaktur turun 1,69%. Sektor keuangan melemah 1,61%. Sedangkan sektor barang konsumen tergerus 0,87%. Sektor perdagangan mencatat penurunan paling kecil, yakni 0,10%.
Dua sektor berhasil menguat ke zona hijau. Sektor tambang melesat 3,64%. Sedangkan sektor perkebunan naik 1,06%.
Total volume transaksi bursa mencapai 6,56 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 7,77 triliun. Sebanyak 217 saham turun harga pada hari ini. Ada 183 saham yang menguat dan 138 saham flat.
Tekanan jual berkurang, terlihat dari jumlah penghuni LQ45 yang mencatat penurunan lebih dari 6% hanya 17 saham daripada kemarin yang lebih dari 40 saham. Top losers LQ45 terdiri dari:
  • PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) -6,99%
  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) -6,99%
  • PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) -6,95%
Top gainers LQ45 pada hari ini adalah:
  • PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) 15,38%
  • PT Vale Indonesia Tbk (INCO) 10,69%
  • PT Adaro Energy Tbk (ADRO) 9,68%
Investor asing mencatat penjualan bersih Rp 316 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 114,5 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 120,6 miliar, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 79,2 miliar.

Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) Rp 36,7 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 36,2 miiar, dan PT MNC Investama Tbk (BHIT) Rp 17,2 miliar.
🍓

JAKARTA, KOMPAS.com –  Indeks harga saham gabungan ( IHSG) Senin (23/3/2020) diproyeksikan masih dalam tertekan. Kemarin indeks acuan Bursa Efek Indonesia (BEI) ini ditutup pada level 3.989,51 atau turun 4,9 persen (205,42 poin) dibandingkan Jumat pekan lalau 4.194.94.  Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, meski masih diselimuti sentimen negatif, IHSG berpeluang naik meski tipis. “Hari ini indeks bisa terkoreksi turun. Tapi nanti siang di sesi siang ada perbaikan indeksnya. Tapi Dow (Future) bisa bergerak hijau. Pasar kita bisa hijau, tapi tipis lah,” kata Has kepada Kompas.com. Baca juga: IHSG Melorot, BEI Hentikan Sementara Perdagangan Saham Dalam penutupan perdagangan terpantan indeks Dow Jones Future naik 1,2 persen. Namun indeks AS lainnya terpantau merah. Dollar Indeks turun 0,4 persen, S&P 500 turun 2,9 persen dan Nasdaq terkoresksi 0,27 persen. Hal sama juga terjadi pada indeks saham Eropa. FTSE ditutup turun 3,7 persen sementara Xetra Dax juga terkoreksi 2,1 persen Hans menyebut, turunnya indeks AS karena sentiment pasar yang kecewa karena parlemen AS tidak meloloskan paket stimulus 1 triliun dollar AS untuk membantu ekonomi dalam krisis corona ini. “Kalau kita lihat faktor yang dominan di pasar itu, kekecewaan karena parleman AS gagal meloloskan paket stimulus 1 triliun dollar AS,” katanya. Baca juga: Paket Stimulus Trump Digagalkan Senat, Wall Street Kembali Anjlok Di sisi lain, sentimen yang membuat pasar khawatir adalah angka pasien yang terjangkit corona di seluruh dunia sudah mencapai 350.000 orang dan 15.000 orang meninggal akibat corona. Selain itu, kebijakan lockdown juga dikhawatirkan akan melambatkan ekonomi dan menimbulkan resesi. Namun kabar baiknya, The Fed abru saja mengeluarkan stimulus dengan nilai unlimited. “Jadi selama dibutuhkan dia bisa dipakai. Tadinya kan cuma 300 milliar dollar AS,” tambahnya. Baca juga: Cara Investasi Saham yang Bebas Fear and Greed

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mungkinkah IHSG Bangkit Hari Ini?", https://money.kompas.com/read/2020/03/24/081300626/mungkinkah-ihsg-bangkit-hari-ini.
Penulis : Kiki Safitri
Editor : Erlangga Djumena
🍏
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih cenderung tertekan pada perdagangan Selasa (24/3/2020) akibat dampak ekonomi dari wabah corona.
Pada Senin (23/3/3030), berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi tajam tajam 4,90 persen atau 205,43 poin ke level 3.989,52.
Perdagangan sempat dibekukan sementara atau trading halt selama 30 menit karena indeks terkoreksi 5 persen pada pukul 14:52 WIB. Pemberlakuan trading halt tercatat sudah kelima kalinya setelah BEI mulai menetapkannya pada 11 Maret 2020.
Seluruh 10 sektor pada IHSG tertekan di zona merah, dipimpin industri dasar (-5,87 persen), manufaktur (-5,77 persen), dan barang konsumen (-5,75 persen).
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing turun 6,4 persen dan 6,8 persen menjadi penekan utama atas pelemahan yang dialami IHSG.
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani membenarkan pandemi corona atau Covid-19 masih menjadi faktor utama tertekannya indeks pada hari ini. Ditambah, mayoritas bursa Asia lain pun parkir di zona merah.
Setelah menembus level psikologis 4.000, Hendriko memperkirakan IHSG akan bergerak pada level support di rentang 3.800-3.850.
“Akan uji support selanjutnya,” kata Hendriko.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher menjelaskan bahwa IHSG ditutup melemah didorong aksi jual setelah penyebaran Covid-19 semakin mengkhawatirkan di Eropa dan Indonesia. Selain itu, nilai tukar rupiah juga semakin melemah.
Dennies memproyeksikan IHSG masih akan melemah pada, Selasa (24/3/2020). Support pertama berada di level 3.912 dan support kedua 3.833.
Adapun, resistan pertama berada di level 4.132 dan resistan kedua di level 4.273.
“Pergerakan diperkirakan masih akan dibayangi oleh kekhawatiran akibat penyebaran corona terutama dari dalam negeri,” tulisnya
Sementara itu, Reliance Sekuritas memberikan sejumlah menu saham yang dapat diperhatikan investor hari ini.
ADRO : 700-900 SL:690 TP:850
ASII : 3500-4000 SL:3490 TP:3700
KAEF : 800-1000 SL:795 TP:960
INAF : 700-820 SL:695 TP:850
PTRO : 850-1000 SL:845 TP:1000
TBLA : 400-515 SL:398 TP:500
🍈
per tgl 23 Mar 2020:

JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah pada pembukaan perdagangan pagi ini. IHSG anjlok 148 poin atau 3,5% ke 4.046,31.
Membuka perdagangan awal pekan, Jakarta, Senin (23/3/2020), terdapat 25 saham menguat, 156 saham melemah, dan 51 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp106 miliar dari 109 juta lembar saham yang diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 26,65 poin atau 4,3% menjadi 598,11, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 17,09 poin atau 4% ke 414,08, indeks IDX30 turun 14,59 poin atau 4,2% ke 329,58 dan indeks MNC36 turun 9,51 poin atau 4,2% ke level 214,88.
Sementara itu, saham-saham yang masuk top gainers yaitu saham PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) naik Rp40 atau 17,54% ke Rp268, saham PT Indofarma Tbk (INAF) naik Rp80 atau 14,16% ke Rp645 dan saham PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) naik Rp32 atau 12,03% ke Rp298.
Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) turun Rp625 atau 6,96% ke Rp8.350, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun Rp26 atau 6,95% ke Rp348 dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun Rp310 atau 6,95% ke Rp4.150.

🍑
JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada hari ini. Adapun indeks akan bergerak di kisaran 3.930-4.408.
Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, berdasarkan indikator, MACD masih negatif. Meskipun demikian, Stochastic dan RSI sudah oversold atau jenuh jual.
"Di sisi lain, masih terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance," ujar Nafan dalam risetnya, Senin (23/3/2020).
Adapun support pertama maupun kedua memiliki range di 3.930,93 hingga 3.837,74. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range di 4.330,67 hingga 4.408,80.
IHSG sebelumnya ditutup menguat 2,18 persen ke level 4.194. Terdapat 192 saham menguat, 224 saham melemah, dan 118 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp12,42 triliun dari 13,53 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain ADRO, BBRI, BMRI, BSDE, CPIN dan HMSP.
🍒

JAKARTA sindonews - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan terguncang akibat penyebaran pandemi virus corona (Covid-19). Dalam sepekan IHSG anjlok hingga 14,52%, menjadi 4.194,944 dibanding pekan sebelumnya di level 4.907,571.

Mencermati IHSG yang bergerak fluktuatif, Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, meminta pelaku pasar untuk tetap tenang jangan panik dan tetap rasional dalam mencermati IHSG.

"Lakukan akumulasi beli bagi investor yang punya jangka waktu investasi lebih dari 1 tahun," ujar Hans Kwee di Jakarta, Sabtu (21/3/2020).



Dia menerangkan bahwa akhir pekan ini, Bursa Eropa berhasil bangkit dari tekanan merespon positif kebijakan bank sentral Inggris untuk mengatasi dampak virus Covid-19. Bank sentral Inggris mengumumkan pemotongan suku bunga dan meningkatkan program pembelian obligasi.

"Sepekan berbagai stimulus di keluarkan bank sentral dan pemerintah kawasan Eropa. Sebelumnya European Central Bank mengumumkan Pandemic Emergency Purchase Programme dan akan menggunakan 750 miliar euro untuk membeli sekuritas untuk mendukung ekonomi Eropa," katanya.

Selain itu, ECB juga sudah mengeluarkan program quantitative easing senilai USD821 miliar. Pemerintah Inggris juga mengumumkan paket hampir USD400 miliar untuk membantu bisnis melalui krisis tersebut. Prancis juga meluncurkan paket USD50 miliar untuk membantu bisnis kecil dan karyawan.

Namun, langkah lockdown dan menutup perbatasan yang dilakukan beberapa negara Eropa dan yang lain, bisa membatasi aktifitas ekonomi dan sosial, ditengarai dapat memukul perekonomian kawasan. "Sehingga koreksi masih mungkin terjadi di bursa Eropa," katanya.

Sementara itu, pasar saham Amerika Serikat (Wall Street) kembali turun akibat tekanan harga minyak dan meningkatnya kasus corona di AS. Menurut Johns Hopkins University, jumlah kasus corona di AS mencapai lebih dari 14.000 kasus dengan lebih dari 200 kematian.

Hal ini ditambah dengan menurunnya penjualan ritel dan data pengangguran. Departemen Tenaga Kerja mengatakan tingkat pengangguran bulan Februari, naik 70 ribu menjadi 281 ribu, dimana ini merupakan level tertinggi sejak September 2017.

Rilis data penjualan ritel AS secara tak terduga turun pada Februari, rumah tangga mengurangi pembelian berbagai produk, dan wabah virus corona diperkirakan menekan penjualan pada beberapa bulan mendatang.

Gedung Putih sedang berupaya mendapatkan persetujuan paket stimulus antara USD850 miliar hingga USD1,2 triliun. Hal ini ditambah dukungan anggota parlemen di Capitol Hill untuk memberikan bantuan kepada individu dan UKM, serta menopang maskapai penerbangan. Tetapi paket ini belum jelas kapan disahkan.

Sebelumnya, The Fed melakukan kebijakan darurat dengan memangkas suku bunga acuan menjadi 0%-0,25% dari sebelumnya 1%-1,25%, level terendah sejak 2015, dan meluncurkan program pelonggaran kuantitatif besar-besaran senilai USD700 miliar.

Tetapi berbagai stimulus ini hanya mampu menaikan pasar dalam jangka pendek. Sebagian melihatnya sebagai sinyal dampak pandemi Covid-19 cukup signifikan terhadap ekonomi dan bisnis.

Sedangkan pasar saham Indonesia berhasil ditutup positif pada perdangangan Jumat akhir pekan, merespon positifnya pasar global dan regional. Pemotongan suku bunga acuan tidak terlalu di respon pasar akibat pengaruh dari luar.

BPS menyatakan neraca perdagangan periode Februari 2020 surplus sebesar USD2,34 miliar. Surplus terjadi akibat nilai ekspor sebesar USD13,94 miliar dan nilai impor sebesar USD11,60 miliar.

Hal tersebut membuat IHSG berhasil naik membuat candle dengan shadow di bawah indikasi perlawanan atas tekanan turun.

Kendati demikian, melihat tekanan pada pasar Amerika, Hans Kwee memperkirakan IHSG berpeluang kembali tertekan dengan support di level 3.918 sampai 3.686 dan resistance di level 4.238 sampai 4.900.

"Awal pekan, peluang tekanan terjadi pada IHSG tetapi di akhir pekan, kami perkirakan IHSG dapat kembali naik (tapi secara) terbatas," analisanya.

🍈

Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso meminta para investor pasar modal tidak perlu khawatir berlebihan dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa waktu terakhir.
Wimboh mengatakan, fundamental dari saham emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia masih bagus. Tekanan yang terus mengerek IHSG hingga ke kisaran 4.000 dalam beberapa waktu terakhir hanya disebabkan oleh sentimen negatif.
"Ini tidak perlu khawatir. Jadi semua saham listing di Indonesia melalui pasar modal ini fundamentalnya bagus, ini hanya sentimen negatif saja," kata Wimboh dikutip Antara.
Wimboh mengatakan, relaksasi di sektor riil yang dilakukan otoritas akan memberikan stimulus kepada para emiten. Otoritas telah merelaksasi penilaian kolektabilitas kredit bermasalah debitur dan juga restrukturisasi kredit bagi UMKM.
Selain stimulus mengenai kelonggaran kewajiban debitur, OJK juga telah menerapkan kebijakan di pasar modal seperti tidak diperbolehkan melakukan short selling dan penerapan auto rejection untuk mengendalikan agar tidak terjadi kepanikan.
Short selling adalah aksi menjual saham tanpa memiliki saham perusahaan tersebut terlebih dahulu. Saham yang dijual akan dipinjamkan dulu oleh sekuritas (broker), kemudian investor harus mengganti saham tersebut dengan membeli kembali saham perusahaan yang telah dijual.
Sedangkan Auto Rejection adalah penolakan secara otomatis oleh sistem perdagangan efek yang berlaku di bursa terhadap penawaran jual dan atau permintaan beli efek bersifat ekuitas yang melampaui batasan harga atau jumlah yang ditetapkan oleh BEI.
🍇

per tgl 20 Mar 2020:

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit pada penutupan perdagangan Jumat akhir pekan ini. Pada saat pembukaan IHSG bahkan sempat menembus level di bawah 4.000
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (20/3/2020), IHSG ditutup menguat 89,52 poin atau 2,18 persen ke posisi 4.194,94. Sementara itu, indeks saham LQ45 menguat 2,07 persen ke posisi 624,75.
Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.238,26 dan terendah 3.918,34.
Sebanyak 224 saham melemah namun tak menghambat IHSG bangkit ke zona hijau. Sementara 192 saham menguat dan 117 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 581.688 kali dengan volume perdagangan 13,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,4 triliun.
Investor asing jual saham Rp 840,01 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.925.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, delapan sektor menghijau. Penguatan dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang menguat 7,79 persen. Disusul sektor infrastruktur yang menguat 5,75 persen dan sektor manufaktur naik 5,74 persen.
Sementara sektor saham yang melemah adalah sektor aneka industri turun 1,61 persen dan sektor keuangan melemah 1,4 persen.
Saham yang menguat dan mendorong IHSG bangkit antara lain YPAS naik 34,76 persen ke Rp252 per saham, SSIA naik 24,86 persen ke Rp 432 per saham, dan ITIC naik 24,76 persen ke Rp 3.830 per saham.
Saham-saham yang melemah diantaranya SQMI yang turun 7 persen ke Rp 186 per lembar saham, BIRD melemah 7 persen ke Rp 1.395 per lembar saham dan MAPA turun 7 persen ke Rp 2.790 per lembar saham.

🍎

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagangan bursa saham Asia Jumat (20/3/2020) sebagian besar ditutup menguat setelah rebound semalam di pasar saham AS dan Eropa, karena paket bantuan besar diumumkan oleh bank sentral global dan pemerintah untuk mengurangi dampak ekonomi dari pandemi virus corona yang meningkatkan sentimen investor.
Serangkaian stimulus ini, telah dilakukan Bank sentral Eropa (Europe Central Bank/ECB) dengan paket stimulus ECB yang akan membeli obligasi senilai 750 miliar Euro (US$ 820 miliar).
Sementara Inggris dengan paket stimulus senilai US$ 400 miliar juga digelontorkan, selain paket stimulus, Bank sentral Inggris (Bank of England/BOE) juga telah memangkas tingkat suku bunga acuan dua kali di bulan ini.
Pada pertemuan kebijakan Monetary Policy Committee (MPC) (11/3/2020) BOE memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 0,25%, sedangkan di pertemuan terakhir MPC (19/3/2020) BOE kembali memangkas sebesar 15 bps menjadi 0,10%.
Stimulus terakhir dari Inggris memberikan sentimen positif investor yang memicu penguatan saham-saham di bursa utama di Asia Pasifik yang ikut bereuforia.
Indeks Shanghai Composite China naik 1,61% menjadi 2.745,62, indeks Hang Seng melonjak 5,05% pada 22.805,07, pasar saham Australia S&P/ASX 200 menguat 0,7% pada 4.816,6, sedangkan FTSE Straits Times Singapore (STI) terapresiasi 5,1% ke 2.428,85.

Pasar Jepang pada Jumat (20/3/2020) ditutup untuk liburan hari Ekuinoks. Ekuinoks adalah saat matahari berada di atas garis khatulistiwa. Pada saat ini, seluruh tempat di Bumi akan memiliki jumlah jam siang 12 jam, serta jam malam 12 jam pula.
Hari Ekuinoks Musim Semi adalah hari libur resmi di Jepang yang jatuh tanggal 20 Maret atau 21 Maret ketika terjadi ekuinoks vernal (titik musim semi), saat siang dan malam sama panjang.


Di tempat lain di Asia, Taiwan memperoleh lebih dari 5 persen, Korea Selatan naik hampir 4%, Malaysia menambahkan lebih dari 2%. Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terapresiasi 2,18% menjadi 4.194,94.
🍇


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) makin mempersempit penurunan dan mulai menginjakkan kaki di zona hijau pada awal perdagangan sesi II hari ini. Jumat (20/3) pukul 14.02 WIB, IHSG tercatat menguat tipis 6 poin atau 0,17% ke 4.112.
Padahal, IHSG sempat merosot hampir 4,4% ke level terendah hari ini 3.918 pagi tadi.
IHSG terus mempersempit penurunan sepanjang perdagangan sesi I dan mulai ada di zona hijau di sesi II ini.
Pada indeks LQ45 pun, ada 15 saham yang sudah menguat. Penguatan terbesar saham-saham LQ45 tampak pada:
  • PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) 25%
  • PT Adaro Energy Tbk (ADRO) 13,18%
  • PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) 12,21%
  • PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) 10,24%


Investor asing masih mencetak net sell Rp 429 miliar di seluruh pasar. Tapi, sejumlah saham juga mencatat net buy asing, seperti TLKM Rp 26,2 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 23,7 miliar, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Rp 11,7 miliar, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 10 miliar.
🍓

per tgl 19 Mar 2020:

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampaknya belum reda. Pada perdagangan Kamis (19/3) IHSG ambles 5,20% ke 4.105,42 pada penutupan perdagangan.
Kendati demikian, asing tercatat memborong sejumlah saham meskipun nilainya tergolong kecil.
Mengutip data RTI, investor asing mencatat penjualan bersih atau net sell di seluruh market senilai Rp 636,23 miliar.  Namun 10 saham berikut ini menjadi pembelian terbesar asing pada perdagangan Kamis (19/3).
Berikut 10 saham yang dikoleksi asing
1. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Rp 75,5 miliar
2. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) Rp 23,8 miliar
3. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) Rp 20,9 miliar
4. PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 17,2 miliar
5. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) Rp 12 miliar
6. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 9 miliar
7. PT Medco Energi International Tbk (MEDC) Rp 5,3 miliar
8. PT Blue Bird Tbk (BIRD) Rp 4,9 miliar
9. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) Rp 4,7 miliar
10. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 4,2 miliar
Investor asing memang tercatat rajin membeli saham MDKA, UNTR, KLBF dalam beberapa hari terakhir ini. Pembelian ini dilakukan di tengah penurunan IHSG.

🍉

Jika dilihat dari valuasi saham selama lima tahun terakhir, Hendriko bilang, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) untuk saat ini memiliki valuasi normal. Berdasar pengamatan Kontan.co.id, price to earnings ratio (PER) BBCA memang lebih tinggi dibandingkan saham perbankan lain di LQ45 yang berada di bawah 12 kali. BBCA memiliki PER 21,57 kali.
Sementara itu, saham yang tergolong premium adalah PT Barito Pacific Tbk (BRPT). PER BRPT sebesar 178,33 kali. 
Selain saham yang masih tergolong wajar dan mahal, Hendriko mengamati ada saham-saham yang sudah undervalue, seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT  Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).
Terhadap saham-saham yang tergolong murah, Hendriko menyarankan investor tetap menunggu terlebih dahulu karena diproyeksi outflow masih akan terjadi. Asal tahu saja, pada penutupan perdagangan hari ini investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih hingga Rp 258,44 juta. Sejak awal tahun asing melepas saham hingga Rp 8,82 triliun.
Di sisi lain, Hendriko melihat belum ada sentimen positif yang cukup kuat mempengaruhi pasar. "Tapi bisa sambil watchlist saham-saham yang sudah diperdagangkan pada valuasi murah," imbuhnya.
Tidak jauh berbeda, Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas juga menyarankan investor untuk wait and see saham-saham LQ45 dan melihat perkembangan virus corona. "Tinggal menunggu momentum saja," kata Sukarno ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (18/3).
Adapun di antara saham LQ45 sudah terdiskon, Sukarno masih menjagokan saham-saham sektor properti dan konstruksi mengingat adanya tren penurunan suku bunga. 
🍉

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor asing masih melakukan aksi jual bersih atau net sell hingga Rp 258, 44 miliar pada penutupan perdagangan, Rabu (18/3). Asal tahu saja, jual bersih oleh investor asing mencapai Rp 8,82 triliun sejak awal tahun. 
Adapun untuk hari ini, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjadi  yang paling banyak dilepas ini. Asing menjual saham BMRI sebesar Rp 140,4 juta dan saham BBNI sebesar Rp 83,3 juta. 
Aksi asing melepas saham sektor perbankan bukalah hal yang baru. Menurut RTI Business, saham sektor perbankan menjadi yang paling banyak dijual asing dalam sepekan terakhir seperti BBRI, BMRI, BBCA dan BBNI. Adapu BBRI dijual asing hingga Rp 732 juta, menjadikannya saham yang paling banyak dijual investor asing dalam sepekan terakhir. 
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan, investor asing menjual saham-saham perbankan karena kekhawatiran profitabilitas yang menurun.  "Kekhawatiran adanya kredit macet disebabkan oleh mewabahnya Covid19 yang mengganggu bisnis secara global," jelas Herditya ketika dihubungi Kontan.co,id, Rabu (18/3).
Saham-saham tersebut dilepas murni karena kekhawatiran pasar karena  perlambatan ekonomi global. Jika ditilik dari sisi fundamentalnya, saham sektor perbankan masih tergolong bagus.
Meskipun saham memiliki fundamental yang baik dan harga yang cenderung murah, Herditya masih menyarankan kepada investor untuk terlebih dahulu melihat momentum dan kesempatan. Sebab, kondisi global masih belum tentu karena penyebaran COVID-19. "Kondisi saat ini kurang memungkinkan untuk buy dan hold. Jadi, akan lebih baik melihat momentum dan kesempatan yang ada," sarannya. 
Herditya menambahkan, aksi jual bersih pun masih mungkin berlanjut karena investor mengalihkan asetnya ke instrumen investasi yang lebih aman seperti uang tunai atau emas.
🍎

per tgl 18 Mar 2020:

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII), ditutup melemah nyars 4 persen pada perdagangan hari ini, Rabu (18/3/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, JII ditutup melemah 3,90 persen atau 17,63 poin ke level 434,49 dari level penutupan sebelumnya. Sepanjang perdagangan hari ini, JII bergerak di level 428,19-456,55.
Dari 30 saham yang diperdagangkan JII, 3 saham di antaranya menguat, sedangkan 27 saham lainnya melemah.
Sebelumnya pada perdagangan Selasa (17/3/2020), JII mengakhiri pergerakannya dengan pelemahan 6,41 persen atau 30,94 poin ke level 452,12.
Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing melemah 6,92 persen dan 4,42 persen menjadi penekan utama atas pelemahan yang dialami JII hari ini.
Sejalan dengan JII, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah di level terendahnya sejak 4,5 tahun lalu pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2,83 persen atau 126,07 poin ke level 4.330,67. Indeks mencapai level terendahnya sejak 2 Oktober 2015. Saat itu, indeks berakhir di posisi 4.207,80.
Adapun, pagi tadi pasar dibuka pada angka 4.456,749. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 4.284,67-4.473,82.
Pada akhir perdagangan Selasa (17/3/2020), indeks ditutup melemah 4,99 persen atau 233,91 poin ke level 4456,75.
Seluruh 9 sektor pada indeks berakhir di wilayah negatif, sengan sektor infrastruktur mencatat pelemahan terbesar hingga 3,85 persen, disusul oleh barang konsumsi yang melemah 3,77 persen.
Dari 686 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 93 saham di antaranya menguat, 319 saham melemah, dan 274 saham lainnya stagnan.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang masing-masing melemah 6,79 persen dan 6,92 persen menjadi penekan utama IHSG pada perdagangan hari ini.

Saham-saham syariah yang melemah
KodePergerakan (persen)
UNVR-6,92
TLKM-4,42
CPIN-6,85
ASII-4,36
Saham-saham syariah yang menguat
KodePergerakan (persen)
TPIA+1,07
KLBF+5,03
INTP+1,79

🍓

per tgl 17 Mar 2020:


JAKARTA, investor.id – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan Selasa (17/3) sore ditutup turun 233,90 poin (-4,99%) ke level 4.456,74. Level tertinggi indeks mencapai 4.698,04 sedangkan terendah 4.447,95. Sebanyak 68 saham harganya naik, 357 saham melemah, dan 91 saham stagnan. Total nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp 7,03 triliun. Investor asing mencatatkan transaksi jual bersih (net sell) di semua pasar sebesar Rp 1,01 triliun. Adapun berdasarkan data dari RTI, asing membukukan transaksi beli bersih (net buy) pada beberapa saham yaitu saham PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). Adapun harga UNTR terkoreksi 6,88%, TBIG turun 6,83%, MDKA terpangkas 4,89%, SCMA tergerus 6,58%, dan KLBF melemah 0,50%. Sementara itu, saham-saham yang banyak dilepas oleh asing antara lain saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Secara rinci, harga BBCA terkoreksi 6,99%, BMRI turun 6,75%, BBRI melemah 6,86%, BBNI terpangkas 6,82% dan UNVR tergerus 6,81%.   Sumber : Investor Daily

Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "IHSG Tergerus 4,99%, Asing Borong Saham UNTR, Lepas Saham Bank Papan Atas"
Penulis: Thereis Love Kalla
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/ihsg-tergerus-499-asing-borong-saham-untr-lepas-saham-bank-papan-atas
🍓

JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka lanjutkan pelemahan. IHSG melemah 123,01 poin atau 2,62% ke 4.583,97.
Mengawali perdagangan, Jakarta, Selasa (17/3/2020), terdapat 33 saham menguat, 186 saham melemah, dan 53 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp475,34 miliar dari 295,11 juta lembar saham yang diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 27,44 poin atau 3,75% menjadi 703,51, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 18,64 poin atau 3,86% ke 464,42, indeks IDX30 turun 14,97 poin atau 3,72% ke 387,34 dan indeks MNC36 turun 8,78 poin atau 3,38% ke level 250,71.
Sementara itu, saham-saham yang masuk top gainers yaitu saham PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN) naik Rp43 atau 21,61% ke Rp242, saham PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) naik Rp13 atau 11,11% ke Rp130, dan saham PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) naik Rp9 atau 6,92% ke Rp139.
Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT PP Tbk (PTPP) turun Rp50 atau 6,85% ke Rp680, saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) turun Rp10 atau 6,49% ke Rp144, dan saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) turun Rp75 atau 6,02% ke Rp1.170.
🍉

per tgl 16 Mar 2020:

Jakarta - DETIK
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sore ini ditutup di zona merah. IHSG berkurang 216 poin (4,4%) ke level 4.690.
Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah sore ini ada di level Rp 15.049.
Membuka perdagangan, Senin (16/3/2020), IHSG berkurang 85 poin (1,7%) ke level 4.821. Indeks LQ45 melemah 25 poin (3,3%) ke 746.
Hingga sesi I perdagangan berakhir, IHSG turun 171 poin (3,5%) ke level 4.735. Sedangkan indeks LQ45 berkurang 36 poin (4,6%) ke level 741.
Menutup sesi II, IHSG turun 216 poin (4,4%) ke level 4.690. Sedangkan indeks LQ45 melemah 45 poin (5,8%) ke level 731.
Perdagangan saham ditransaksikan 394.168 kali dengan nilai Rp 6,4 triliun. Sebanyak 69 saham menguat, 351 saham turun, dan 94 saham tak berubah.
Bursa Amerika Serikat ditutup Menguat. Dow Jones ditutup 23,185.62 (+9.36%), NASDAQ ditutup 7,874.88 (+9.35%), S&P 500 ditutup 2,711.02 (+9.29%).
Bursa US ditutup pada zona hijau pada perdagangan jumat pekan lalu. Peningkatan index diikuti harapan investor atas stimulus lebih lanjut dari The Fed dan menanti perkembangan dari kebijakan Donald Trump.
Saat ini The Fed telah memangkas suku bunga hingga 0% dan mengeluarkan quantitative easing program sebesar US$700 miliar. Namun, investor merespon secara negative yang tercermin pada DOW futures turun hingga 1,000 point. Bursa Asia dibuka bercampur dan cenderung melemah dimana indeks saham Australia sudah mengalami penurunan hingga 4.85%.
Bursa Asia sore ini mayoritas bergerak negatif. Berikut pergerakannya:
  • Indeks Nikkei 225 turun 429 poin ke 17.002
  • Indeks Hang Seng berkurang 969 poin ke 23.063
  • Indeks Shanghai melemah 98 poin ke 2.789
  • Indeks Strait Times terkoreksi 138 poin ke 2.495

🍉

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melorot pada awal perdagangan hari ini. Senin (16/3) pukul 09.01 WIB, IHSG melorot 163,247 poin atau 3,33% ke 4.744,342
Sebanyak 23 saham naik, 157 saham turun dan 61 saham stagnan.
Seluruh sektor saham kompak melemah. Sektor-sektor saham dengan pelemahan terdalam adalah sektor manufakur yang  turun 4,92%, sektor keuangan turun 4,40% dan sektor industri dasar turun 3,64%
Total volume perdagangan saham di bursa pagi ini mencapai 252,8 juta saham dengan total nilai Rp 185,6 miliar.
Top gainers LQ45 pagi ini adalah:
  • PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) naik 0,0%
  • PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun 0,66%
  • PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) 3,62%
Top losers LQ45 pagi ini adalah:
Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 44,4 miliar di seluruh pasar.
🍊

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham mampu bertahan di tengah anjloknya kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) paa perdagangan pekan lalu.
IHSG mengalami salah satu pekan terburuknya sejak tahun 2008 hingga anjlok di bawah level 5.000 sepanjang perdagangan 9-13 Maret 2020.
IHSG tak mampu selamat dari penurunan tajam karena hanya menguat dalam 2 dari 5 hari perdagangan pekan lalu. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG anjlok hingga 10,75 persen sepanjang pekan lalu. Ini merupakan kinerja mingguan terburuk sejak Oktober 2008.
Selain itu, perdagangan di BEI juga mengalami penghentian sementara (trading halt) selama 30 menit sebanyak dua kali karena IHSG merosot lebih dari 5 persen.
Volume perdagangan saham sepanjang pekan lalu mencapai 31,65 miliar lembar saham, dengan nilai perdangan mencapai Rp39,11 triliun.
Seiring dengan pelemahan IHSG, nilai kapitalisasi pasar juga anjlok menjadi Rp5.678,28 triliun pekan lalu dari Rp6.356,91 triliun pekan sebelumnya. Adapun rata-rata price to earning ratio (PER) emiten sepanjang pekan lalu mencapai 14,02.
Seluruh 9 sektor pada indeks membukukan kinerja negatif pekan lalu, dengan pelemahan terbesar dialami oleh sektor industri dasar yang anjlok 18,68 persen, disusul sektor pertanian yang melemah 17,45 persen.
Sementara itu, investor asing membukukan aksi jual bersih (net sell) senilai sekitar Rp1,3 triliun sepanjang pekan lalu.
Di antara 10 saham yang paling menguat (top gainers) sepanjang pekan lalu, PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS) menguat paling tajam dengan lonjakan hingga 90,48 persen pekan lalu.
Di posisi kedua klasemen top gainers sepanjang 9-13 Maret adalah saham PT Esta Multi Usaha Tbk. (ESTA) yang melonjak 75 persen menjadi Rp200 per lembar saham.
Saham BESS dan ESTA sendiri baru saja melakukan perdagangan perdananya di BEI pada pekan lalu. Keduanya mencatatkan perdagangan pertama pada Senin (9/2/2020).

Berikut adalah rincian 10 saham dengan kenaikan harga terbesar atau Top gainers periode 9-13 Maret 2020:
Kode SahamHarga Pekan Lalu (Rp)Harga Pekan Sebelumnya (Rp)Perubahan (persen)
BESS20010590,48
ESTA21012075,00
DADA25016452,44
LPLI825451,85
FMII68047044,68
TFAS15811537,39
CARE13910334,95
AMAN14811034,55
BACA47035034,29
PEGE17113031,54
Sumber: BEI
🍒


JAKARTA sindonews - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan hari ini berpotensi berbalik menguat. Hal ini setelah sebelumnya pada Jumat kemarin, bursa saham Tanah Air ditutup menanjak naik 11,823 poin atau setara 0,242% menjadi 4.907,5.

Analis saham dari PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya mengatakan, IHSG masih berpotensi untuk kembali melanjutkan menguat. Hal ini berdasarkan rilis data neraca perdagangan yang diperkirakan akan stabil.

"Pergerekan IHSG saat ini akan diwarnai oleh rilis data perekonomian tentang neraca perdagangan yang disinyalir akan berada dalam kondisi stabil," ujar William di Jakarta, Senin (16/3/2020).



Dia melanjutkan, IHSG saat ini terlihat berpotensi untuk mengalami teknikal rebound dimana momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka menengah hingga jangka panjang. Adapun IHSG diprediksi bakal bergerak di kisaran level 4811 hingga 5050.

"IHSG terlihat masih memiliki potensi menguat pada hari ini," jelasnya.

Berikut menu saham yang bisa dimainkan hari ini di antaranya PT Bank Central Asia (BBCA), PT Unilever Tbk (UNVR), PT Indofood Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ( ICBP), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia TBK (BBNI).
(akr)
🍒


CNBC Indonesia:
NoKode SahamEmitenKas dan Setara Kas (Rp)
1BBRIBANK RAKYAT INDONESIA101.635.661.496.320
2BMRIBANK MANDIRI74.585.194.102.784
3BBCABANK CENTRAL ASIA73.326.080.819.200
4BBNIBANK NEGARA INDONESIA52.465.793.761.280
5ASIIASTRA INTERNATIONAL24.329.999.876.096
6ADROADARO ENERGY21.825.516.444.672
7HMSPHM SAMPOERNA19.514.420.887.552
8BNGABANK CIMB NIAGA17.088.760.512.512
9BBTNBANK TABUNGAN NEGARA16.881.495.834.624
10TLKMTELKOM15.016.999.780.352
11PGASPERUSAHAAN GAS NEGARA13.661.807.366.336
12INKPINDAH KIAT PULP12.583.760.159.168
13UNTRUNITED TRACTORS12.090.661.142.528
14BTPNBANK BTPN11.298.291.056.640
15BNLIBANK PERMATA10.386.546.884.608
16PNBNPAN INDONESIA10.352.325.558.272
17NISPBANK NISP9.846.364.569.600
18BJBRBPD JABAR BANTEN9.673.111.502.848
19BNIIBANK MAYBANK INDONESIA9.506.468.659.200
20INDFINDOFOOD SUKSES9.408.188.776.448
21BRPTBARITO PACIFIC9.382.423.888.832
22WIKAWIJAYA KARYA8.899.863.248.896
23INDYINDIKA ENERGY8.655.406.460.288
24BJTMBPD JATIM8.464.303.128.576
25BDMNBANK DANAMON8.354.009.186.304
26TPIACHANDRA ASRI8.069.718.977.664
27BSDEBUMI SERPONG6.863.950.184.448
28BBKPBANK BUKOPIN6.430.786.060.288
29ICBPINDOFOOD CBP SUKSES6.051.156.983.808
30INTPINDOCEMENT TUNGGAL6.026.374.938.624
31ISATINDOSAT5.881.173.901.312
32SMMASINAR MAS MULTI5.874.204.016.640
33MEGABANK MEGA5.381.789.057.024
34CASACAPITAL FINANCIAL5.214.908.186.624
35LPKRLIPPO KARAWACI5.173.129.773.056
36MAYABANK MAYAPADA5.065.805.922.304
Sumber: Henan Putihrai, 10 Maret 2020
🍓

Pembelian kembali alias buyback saham menjadi perbincangan hangat di pasar modal, setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan Surat Edaran OJK Nomor 3/SEOJK.04/2020 tanggal 9 Maret 2020 tentang Kondisi Lain sebagai Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan dalam Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik.
Kenapa buyback saham menjadi sebuah aturan yang dapat membantu menstabilkan harga di pasar?

Seberapa efektif buyback saham meredakan dan atau mengurangi efek kepanikan di pasar?

Ada yang berpendapat tujuan perusahaan melantai di bursa adalah untuk mencari uang lewat menjual saham, tetapi kenapa ada aturan buyback. Tujuan dari perusahaan di dirikan dan dikelola adalah meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Dalam hal ini kesejahteraan kepada pemegang saham dapat berupa pengembalian kepada pemegang saham atau pun peningkatan nilai perusahaan.


Pengembalian kepada pemegang saham dapat berupa dividen baik tunai maupun saham ataupun berupa saham bonus. Dividen kas mengurangi laba di tahan dan kas yang tersimpan di perusahaan untuk dibagikan kepada pemegang saham.

Peningkatan nilai perusahaan untuk perusahaan publik tercermin dari peningkatan kapitalisasi pasar perusahaan tersebut. Bila jumlah saham beredar tetap maka kenaikan nilai perusahaan ditunjukkan oleh peningkatan harga saham. Hal ini bisa didapatkan dari peningkatan kinerja atau keuntungan perusahaan sehingga harga saham mengalami kenaikan.

Ketika laba per lembar saham (earning per share) mengalami kenaikan, maka harga saham cenderung naik. Asumsi yang digunakan adalah harga saham akan mencerminkan nilai fundamental perusahaan tersebut.

Bagaimana bila pasar bergerak anomali atau bergerak terlalu berfulktuasi secara signifikan? Besar kemungkinan harga saham akan bergerak terlalu jauh dari nilai fundamentalnya.

Dalam kasus pasar saham dalam kondisi bearish (tren turun) maka besar kemungkinan banyak saham di perdagangkan jauh lebih murah dari nilai fundamentalnya.

Kasus virus corona (COVID-19) beberapa saat terakhir ini menimbulkan kekhawatiran para pelaku pasar. Bukan hanya kekhawatiran terkait kesehatan tetapi juga kekhawatiran kerusakan ekonomi dan bisnis akibat penyebaran virus corona. 
Kepanikan pelaku pasar sering membuat harga saham turun di luar kewajaran dan menjadi terlalu murah. Ketika pasar menjadi panik yang dilakukan sebagian pelaku pasar adalah menjual pada harga berapa pun untuk menghindari kerugian lebih dalam tanpa menyadari dan berpikir berapa nilai wajar saham tersebut.

Undervalue?
Di sisi lain emiten atau perusahaan publik mengetahui dengan pasti berapa nilai perusahaan. Ketika harga saham sudah terlalu jauh meninggalkan harga wajar, maka tugas manajemen memperbaikinya, salah satunya dengan membeli kembali. Karena tujuan perusahaan untuk kesejahteraan pemegang saham maka aksi buyback saham menjadi masuk akal. 
Tetapi untuk melakukan buyback saham perusahaan perlu mendapat persetujuan dari RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham), dan hal ini seringkali memakan waktu.

Penulis melihat OJK memahami kondisi pasar keuangan sehingga membuat surat edaran yang mengijinkan emiten atau perusahaan publik melakukan pembelian saham kembali tanpa RUPS. Dengan aturan ini perusahaan publik atau emiten menjadi lebih leluasa melakukan kebijakan buyback ketika merasa harga sahamnya terlalu murah.
Tujuan perusahaan melakukan buyback saham adalah untuk meningkatkan harga saham yang sudah terlalu murah (undervalue) dan dengan sendirinya meningkatkan nilai pemegang saham.

Buyback saham meningkatkan demand saham dan ketika supply tetap, maka harga saham akan cenderung naik. Buyback saham juga mengurangi jumlah saham beredar sehingga penghasilan per lembar saham (earning per share - EPS) mengalami kenaikan.

Kenaikan EPS juga mampu mendorong harga saham naik. Buyback saham juga mengurangi arus kas perusahaan sehingga mengurangi potensi masalah ke agenan.

Selain hal di atas ketika sebuah perusahaan melakukan buyback saham, sebenarnya perusahaan tersebut sedang memberikan sinyal kepada pemegang saham bahwa harga saham di pasar sudah murah. Pengelola perusahaan tahu persisi apa isi perusahaan, bagaimana kinerja perusahaan dan bagaimana prospek perusahaan ke depan.

Manajemen juga tahu berapa kira-kira valuasi perusahaan dan ketika dirasakan sudah terlalu jauh di atas harga pasar manajemen dapat memutuskan melakukan buyback saham. Hal inilah yang membuat banyak investor asing sangat menyukai perusahaan yang melakukan buyback saham.

Karena itu pengumuman buyback saham oleh emiten mampu mengurangi tekanan jual saham dan harusnya membuat pelaku pasar berbalik melakukan pembelian saham. Hal ini mendorong harga saham naik dan menjadi lebih stabil serta dapat menghilangkan kepanikan para pelaku pasar.

Tetapi apakah semua perusahaan bagus akan melakukan buyback saham? Jawabannya: belum tentu, tergantung ketersediaan kas atau dana di perusahaan.

Perusahaan bagus yang tidak tersedia dana kas biasanya tidak melakukan buyback saham. Beberapa perusahaan bagus juga tidak melakukan buyback saham karena mempunyai banyak proyek perioritas yang harus dilakukan. Selain itu ada juga perusahaan yang menahan kas untuk menghadapi risiko atau masalah di masa yang akan datang. 
Beberapa emiten telah melakukan buyback saham ketika pasar panik, dan rata-rata aktifitas ini berhasil menaikkan harga saham.

Memang beberapa kasus ketika memulai buyback harga saham tidak langsung naik. Butuh waktu tetapi ini membuka peluang emiten melakukan pembelian di beberapa level harga dan sesudah itu harga mulai naik.

Menariknya, rata-rata emiten ketika menjual kembali saham tersebut mengalai keuntungan besar. Artinya kesejahteraan pemegang saham meningkat akibat aksi buyback karena nilai perusahaan juga naik.

Aturan OJK ini kami pikir memberikan keleluasaan kepada emiten melakukan strategi buyback saham untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham.


🍆

KONTAN.CO.ID - PADANG. Pasar keuangan global tertekan dalam beberapa pekan terakhir ini. Harga minyak sempat merosot hingga 25% dalam sehari dan pekan ini mencetak penurunan terburuk sejak krisis finansial.
Deputi Komisioner Pengawasan Pasar Modal II OJK Fahri Hilmi mengatakan, anjloknya pasar modal disebabkan oleh tiga hal utama, yakni pandemik virus corona, penurunan harga minyak, dan pemangkasan suku bunga Fed Fund Rate sebesar 50 basis point (bps).
Fahri menyebutkan, World Health Organization (WHO) mengklaim corona merupakan suatu penyakit yang menyebar secara global, bukan hanya dalam bidang kesehatan. Lockdown yang terjadi secara global untuk membatasi penyebaran virus corona menyebabkan aktivitas bisnis terhenti di berbagai negara, termasuk Indonesia. "Pandemik corona punya dampak besar, sehingga semua aspek ekonomi tidak bisa diisolasi walau hanya di Indonesia,” Kata Fahri.
Lebih lanjut ia menambahkan, harga minyak pun turut menjadi faktor utama dalam jatuhnya pasar modal. Penurunan harga minyak terjadi setelah Arab Saudi dan Rusia perang harga minyak. Kedua negara tidak sepakat dalam pemangkasan produksi ketika pertemuan OPEC+ pekan lalu. Alhasil, Arab Saudi berniat menaikkan produksi minyak mulai bulan depan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok setelah pemerintah mengumumkan kasus virus corona. Otoritas pasar modal telah merilis sejumlah kebijakan untuk menahan kejatuhan pasar, seperti aturan buyback tanpa harus melalui rapat umum pemegang saham (RUPS).
OJK dan BEI pun membatasi penurunan harga (auto rejection bawah) saham maksimal 7% per hari. OJK pun menetapkan trading halt jika IHSG turun lebih dari 5%.
Fahri mengatakan, buyback saham ini sifatnya terbuka. “OJK hanya memastikan perusahaan tersebut menyampaikan buyback-nya,” tambah Fahri.
Sejak kelonggaran buyback, sejumlah emiten telah menyampaikan minat dalam keterbukaan informasi di BEI. Bahkan, sejumlah emiten telah memulai periode buyback dalam dua hari perdagangan terakhir pekan ini. “Saya tidak bisa menilai buyback efektif atau sebaliknya, hanya saja dalam waktu dua hari dibuka sudah ada beberapa perusahaan yang mendaftar,” kata Fahri.

🍇

JAKARTA, investor.id – Sebanyak sembilan emiten dari sektor swasta telah mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham dengan total anggaran Rp 2,65 triliun. Para emiten tersebut memanfaatkan relaksasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna meredam gejolak di pasar saham.
PT Barito Pacific Tbk (BRPT) merancang buyback maksimal 2% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan selama periode 13 Maret-13 Juni 2020. Anggaran yang disiapkan emiten milik taipan Prajogo Pangestu ini sekitar Rp 1 triliun. Sekuritas yang menangani aksi ini adalah PT Henan Putihrai.
Wakil Direktur Utama Barito Pacific Rudy Suparman mengatakan, Komitmen buyback saham ini dilakukan sebagai bentuk keseriusan korporasi menjaga tingkat kepercayaan investor terhadap perusahaan. Pihaknya ingin menegaskan, perusahaan memiliki prospek usaha yang sangat bagus dalam jangka panjang.
“Program buyback ini diharapkan mengirim sinyal positif bahwa manajemen dan pemegang saham pengendali Barito Pacific memiliki keseriusan menjaga kepercayaan publik terutama di pasar modal,” jelas dia dalam keterangan resmi.
Sementara PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mengalokasikan dana maksimal Rp 40,4 miliar untuk membeli hingga 422 juta saham atau setara 10% dari modal disetor. Periode pembelian direncanakan selama 21 April 2020-21 Oktober 2021.
PT Jaya Real Properti Tbk (JRPT) turut menyediakan Rp 100 miliar untuk membeli maksimal 243,9 juta saham atau setara 1,77% dari total saham yang beredar. PT CLSA Sekuritas Indonesia menjadi perantara pedagang efek yang menangani aksi tersebut.
Manajemen Jaya Real Properti menjelaskan, perseroan mencatat laba bersih per saham per 30 September 2019 sebesar Rp 53,88. Jika buyback saham dilakukan sepenuhnya, maka pro forma laba bersih per saham menjadi Rp 55,18.
Adapun, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) akan membeli maksimum 700 juta saham dengan nilai nominal Rp14 miliar. Periode buyback adalah 2 Maret 2020 hingga 11 Juni 2020. Nilai buyback yang akan dilakukan  maksimal Rp 1.500 per saham. Dengan demikian, nilai pembelian maksimal bisa mencapai Rp 1,05 triliun.
Selanjutnya, PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) akan melakukan buyback saham sebanyak 5 juta saham atau setara 9,35% dari modal disetor. Emiten kebun sawit ini akan melakukan pembelian secara bertahap dalam waktu tiga bulan ke depan, atau hingga 9 Juni 2020. Perseroan menyiapkan dana hingga Rp 300 miliar. PT Mahastra Capital menjadi sekuritas yang akan menangani aksi buyback.
PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) turut berniat melangsungkan buyback maksimal 200 juta saham. Pengelola jaringan restoran Kentucky Fried Chicken itu menyiapkan dana sebanyak Rp10 miliar. Perseroan akan melakukan pembelian kembali saham mulai 12 Maret 2020 hingga 11 Juni 2020.
PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk (YULE) berencana melakukan buyback dengan harga maksimal Rp 200 per saham. Buyback akan dilaksanakan pada 12 Maret 2020-11 Juni 2020. Anggaran buyback yang akan dikeluarkan oleh Yulie Sekuritas maksimal Rp 70 miliar untuk 350 juta saham atau setara 19,61% dari modal disetor.
Ada pula emiten pendapatan baru yang listing tahun lalu, yakni PT Eastparc Hotel Tbk (EAST) yang menyisihkan hingga Rp 20 miliar untuk buyback. perseroan bakal melaksanakan  secara bertahap pada periode 13 Maret 2020-13 Juni 2020.
Tak ketinggalan, miten distribusi alat kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) akan menggelontorkan dana maksimal Rp60 miliar untuk jumlah 200 juta  saham atau sebesar 12,5% dari jumlah saham yang beredar.
Daftar emiten swasta yang akan melangsungkan buyback saham diperkirakan terus bertambah. Hal ini juga menandakan emiten swasta dapat bersaing dengan kelompok dari BUMN dalam menggelar aksi serupa.
Baru-baru ini, tim riset PT Henan Putihrai Sekuritas merilis daftar 36 emiten yang memiliki kas dan setara kas jumbo, yang berpotensi melakukan buyback. Dari daftar tersebut, emiten di luar BUMN yang mengantongi kas terbesar yakni, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 73,32 triliun, PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 24,32 triliun, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) senilai Rp 21,82 triliun.
Sumber : Investor Daily
🍉

per tgl 13 Mar 2020:
Jakarta detik - 
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengomentari soal anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Saking anjloknya, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai dihentikan sementara pagi tadi.

Menurut Luhut, hal ini bukan cuma terjadi di Indonesia. Menurutnya, perekonomian global memang sedang bermasalah, dia pun menyatakan bahwa pemerintah pasti menyikapi hal ini.
"Itu kan global bukan cuma di Indonesia saja, kita akan sikapi. Bahwa terjadi tekanan-tekanan, itu yes. Karena itu global," ungkap Luhut ditemui di kantornya, Jumat (13/3/2020).

Menurutnya, pemerintah pun sudah menyiapkan beragam stimulus untuk menjaga aktivitas perekonomian dalam negeri tetap lancar. Pasalnya, perekonomian Indonesia bertumpu pada pasar dalam negeri hingga 80%.

"Langkah stimulus yang diberikan presiden semua itu saya kira akan membantu. APBN juga akan diluncurkan ke bawah, stimulus pada PKH juga mau diberikan Rp 50 ribu atau berapa," kata Luhut.

"Itu akan membantu ekonomi, karena kita kan 80p kan di dalam negeri ekonimi kita," ujarnya.

Dia mengingatkan kepada semua pihak, termasuk para investor yang menarik modalnya dari pasar modal agar tidak usah khawatir berlebihan. Menurutnya, pemerintah tidak akan membiarkan hal buruk terjadi.

"Tak perlu khawatir berlebihan, bahwa hati hati yes, bermasalah, yes. Peluang Indonesia masih bagus kok. Buat apa khawatir? Pemerintah ini hands on (turun tangan) kok," kata Luhut.
Sementara itu, anjloknya IHSG memang sempat membuat BEI melakuakn penghentian perdagangan sementara (trading halt). Hal itu dilakukan setelah IHSG anjlok 5%. Trading halt itu terjadi pada pukul 09.15.33 waktu JATS.

Beruntungnya, IHSG sore ini ditutup positif. IHSG berhasil berbalik dari zona merah dan ditutup menguat 11,8 poin (0,2%) ke level 4.907. Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah sore ini kembali ke level Rp 14.800.

🍓

Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada perdagangan Jumat (13/3). Tekanan jual yang tinggi menjadi faktor utama pelemahan usai pasar saham terjun 5,1 persen pada perdagangan kemarin (12/3).

Sebagai informasi, perdagangan diberhentikan sementara (trading halt) pada pukul 15.33 WIB, Kamis (12/3) usai indeks terjun tak terkendali ke level 4.895. RTI Infokom mencatat IHSG anjlok 13,17 persen dalam sepekan terakhir. Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan pelemahan akan dibatasi aksi pembelian kembali (buyback) sejumlah emiten BUMN. 


"IHSG diperkirakan melemah, tekanan jual diperkirakan akan lebih terbatas didorong aksi buyback sejumlah emiten BUMN," kata Dennies seperti dikutip dari risetnya Jumat, (13/3). Dennies memprediksikan IHSG bergerak dalam rentang support 4.799-4.848 dan resistance 4.993-5.089.

Senada, analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya meramal IHSG akan melanjutkan pelemahan. Pergerakan IHSG masih dibayangi sentimen pasar global dan regional.

🍎
per tgl 12 Mar 2020:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdagangan saham hari ini ditutup lebih cepat daripada hari biasanya. Perdagangan bursa saham terhenti secara otomatis pada pukul 15.33 WIB karena trading halt akibat penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lebih dari 5%.
Pada Kamis (12/3) pukul 15.33 WIB, IHSG turun 5,01% atau 258,36 poin ke 4.895,75. Ini adalah posisi terendah IHSG sejak Juni 2016.
IHSG bergerak di bawah 5.000 di sebagian besar perdagangan hari ini. Posisi tertinggi IHSG sepanjang hari ini adalah 5.040,99 dan terendah pada penutupan perdagangan.
Berdasarkan data RTI, volume transaksi bursa mencapai 5,32 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 5,98 triliun. Penurunan harga terjadi pada 398 saham. Hanya ada 39 saham yang menguat hingga sebelum trading halt yang sekaligus menjadi penutupan perdagangan hari ini. Sedangkan 80 saham flat.
Seluruh saham pada indeks LQ45 turun harga pada hari ini. Sedangkan top losers LQ45 adalah:
  • PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) -18,21%
  • PT Waskita Karya Tbk (WSKT) -16,23%
  • PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) -14,86%
Investor asing mencatat net sell atau penjualan bersih Rp 252,85 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 213,3 miliar, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 65,6 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 45,3 miliar.
Saham-saham yang masih mencatat pembelian bersih asing pada hari ini adalah PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Rp 20,1 miliar, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) Rp 19,6 miliar, dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) Rp 19,3 miliar.

🍑
TEMPO.COJakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tembus ke level di bawah 5.000 dan bergerak di kisaran 4.000 untuk pertama kalinya sejak Juli 2016. 
Analis Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia menjelaskan bahwa IHSG akan menuju target dari pola double top atau light green di level 4.750 sejak diberitakan pada 9 Maret 2020. Hal itu terjadi ketika indeks akhirnya memang tidak mampu lagi naik ke atas 5.350 dan dipukul mundur ke bawah 5.288, atau level previous low yang tadinya menjadi andalan support.
“Namun, sebelum itu terjadi, tren jangka panjang ini masih mempunyai seutas support trendline di kisaran 4.950–4.900. Gerakan turun terdeteksi melunak saat ini ketika mendekati area tersebut, di saat RSI sudah lama terlihat tak jua hendak beranjak dari wilayah oversold,” kata dia, Kamis 12 Maret 2020.
Liza menambahkan akan butuh lebih dari sekadar support testing yang berhasil untuk menyelamatkan tren naik dari 2011. Ke depan, masih akan ada fase bottoming yang choppy untuk membentuk sebuah base dan membangun volume yang solid demi sebuah perbaikan tren.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Kamis 12 Maret 2020 hingga pukul 10.18 WIB, IHSG di posisi 4.950,97 terkoreksi 3,94 persen atau 203,13 poin.
Dari total 684 saham tergabung dalam indeks tersebut, sebanyak 328 saham bergerak melemah, 33 saham menguat, dan 323 tampak tidak bergerak dari posisinya.
Sepanjang tahun berjalan 2020, IHSG telah terkoreksi cukup dalam hingga 21,41 persen. Jika dibandingkan dengan rekan indeks bursa di Asia Pasifik, kinerja IHSG year to date menjadi kinerja terburuk kelima.
Posisi IHSG tepat di bawah indeks Nikkei 225 yang melemah 22,17 persen, JPX Nikkei 400 yang turun 22,71 persen, Topix turun 23,38 persen, dan indeks SE Thai yang melorot 25,61 persen.
Adapun, level IHSG saat ini merupakan level terendah dalam empat tahun terakhir, yaitu sejak 1 Juli 2016. Kala itu, IHSG berada di level 4.971,581 dan terkoreksi 0,9 persen.
Berdasarkan data historis, pada September 2014, IHSG berhasil menutup perdagangan di atas level 5.000 untuk pertama kalinya, yaitu pada 30 September 2014 di posisi 5.137,579.
Sejak saat itu, IHSG bergerak kuat di kisaran tersebut hingga akhirnya pada Juni 2015, IHSG kembali terpuruk, menyentuh kisaran 4.000 lagi, yaitu di level 4.899 pada perdagangan 9 Juni 2015.
Pada Agustus 2015, IHSG jatuh ke level terendah di level 4.120,5 tetapi berhasil naik menjadi 4.593,0 saat penutupan akhir tahun. Perdagangan saham IHSG berhasil kembali ke pijakan area 5.000 pada 11 Juli 2016, yaitu ditutup di level 5.069.
🍒


Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Rabu 11/03/2020, IHSG ditutup melemah 66 poin atau 1,28% menjadi 5.154. Sektor properti, infrastruktur, agrikultur, pertambangan, industri dasar, perdagangan, keuangan, aneka industri bergerak melemah dan menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG kemarin. Investor asing membukukan pembelian bersih sebesar 172.1 milyar rupiah.
Adapun cerita hari ini akan kita mulai dari;
1.PANDEMI DUNIA
Wabah virus corona saat ini sudah sah menjadi musuh dunia, hal ini sudah disampaikan oleh WHO kemarin, dan mendesak Pemerintah untuk meningkatkan upaya untuk mengurangi dan menahan karena jumlah kasus sudah terjadi di seluruh dunia dan mencapai 120.000 dan kematian yang melebihi 4.300. Saat ini infeksi telah menyebar di benua Eropa dan Amerika. WHO mengatakan bahwa semua Negara masih dalam mengubah arah dari Pandemi yang terjadi saat ini. Virus corona merupakan pandemi pertama sejak 2009 lamanya, ketika virus influenza menyebar keseluruh dunia dan menginfeksi jutaan orang. Kepala Program Darurat WHO mengatakan bahwa Eropa barat harus melihat dan membuat program untuk mengontrol virus corona dan menilai apakah yang dilakukan sudah cukup atau belum untuk menekan penularan virus tersebut. Iran dan Italia merupakan Negara yang terinfeksi paling banyak diluar China, dan hal ini akan menjadi perhatian bersama.
2.STIMULUS CHINA
Kabinet di China menyerukan untuk melakukan pengurangan lebih lanjut dalam jumlah uang tunai yang harus di berikan oleh beberapa kreditur di Bank Sentral, hal ini dilakukan agar Pemerintah dapat memberikan pelonggaran moneter untuk mendukung ekonomi di tengah dampak virus corona tersebut. Pertemuan Dewan Negara yang dipimpin oleh Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan untuk memotong rasio persyaratan cadangan bagi perusahaan kecil dan menengah. Dalam pertemuan tersebut, Li Keqiang juga mendesak untuk dilakukannya pemotongan tambahan tingkat suku bunga China. Kedua langkah ini dimaksudkan agar dapat meningkatkan ekonomi dan menurunkan cost pembiayaan, terutama untuk perusahaan kecil yang terkena impact virus corona. Li juga menyerukan beberapa hal lainnya yaitu, pengurangan daftar negatif yang menandai beberapa daerah yang tidak boleh di masuki oleh perusahaan asing. Selain itu China juga akan memperkuat kerja sama internasional untuk memfasilitasi kelancaran rantai pasokan global yang sebelumnya mulai terhenti dan terhambat, termasuk menambah penerbangan kargo internasional. Hal ini ditujukan agar perusahaan asing yang telah berinvestasi di China tidak keluar dari Negara tersebut. Oleh sebab itu kami melihat hal ini merupakan sebuah stimulus yang dapat memacu kinerja China agar tidak sampai ketinggalan mengejar target pertumbuhan ekonomi dan tentunya ini seuai dengan arah Presiden Xi.
3.BAGAIMANA DENGAN EROPA?
Christine Lagarde, Presiden Bank Sentral Eropa mengatakan bahwa Eropa saat ini beresiko menghadapi goncangan ekonomi terbesar yang mulai menggemakan krisis keuangan global, kecuali para pemimpin bertindak secepatnya terhadap wabah virus corona dan memberikan perintah kepada lembaga lembaga yang bersangkutan untuk mengambil langkah secepatnya. Lagarde juga mengatakan kepada para pemimpin Uni Eropa dalam confrence press kemarin bahwa tanpa tindakan yang terkoordinasi di Eropa, maka kita akan melihat skenario yang akan mengingatkan kita mengenai krisis keuangan pada tahun 2008. Lagarde mengatakan para pejabatnya saat ini mencari semua tools yang mereka miliki untuk membuat keputusan yang akan dilakukan pada hari Kamis ini, terutama untuk memberikan dana “super murah” dan memastikan likuiditas dan kredit tidak mengering. Namun demikian, Lagarde juga menekankan bahwa langkah yang diambil oleh bank Sentral hanya bisa bekerja jika Pemerintah melepaskan permasalah mereka di belakang, dan memastikan bahwa bank memberikan pinjaman kepada bisnis di daerah daerah yang terkena dampak dari virus corona tersebut. Kami melihat pilihan Bank Sentral Eropa untuk memberikan kebijakan moneter merupakan salah satu program yang sudah ada sebelumnya yang dimana menawarkan pinjaman jangka panjang namun dengan potensi tingkat suku bunga yang negatif, yang dalam artian sebenarnya bahwa Bank di paksa untuk memberikan pinjaman. Jika Bank memberikan pinjaman uang tunai kepada Perusahaan dan rumah tangga, tentu hal ini dapat mendorong pinjaman kepada usaha kecil dan menengah jika lilkuiditas mereka mengering karena virus corona yang menggangu rantai pasokan, perjalanan, dan pengeluaran. Atau bisa juga Bank Sentral meningkatkan program pembelian assetnya. Investor terus meminta Bank Sentral Eropa untuk menurunkan tingkat suku bunganya meskipun sudah minus 0.5%. Hal ini yang dilakukan oleh Bank Sentral Canada yang pada akhirnya menurunkan tingkat suku bunganya sebanyak 50 bps. Dari sebelumnya 0.75% menjadi 0.25%. Beberapa analyst juga sudah mengatakan bahwa ditengah situasi dan kondisi saat ini, Eropa mungkin akan terkena resesi. Sejauh ini Menteri Keuangan Italia juga sudah menaikkan jumlah yang direncanakan untuk meredam efek akibat virus corona menjadi 25 miliar euro atau $28.3 miliar.
4.BANK INDONESIA JUGA TAK MAU KETINGGALAN
Penyebaran virus corona makin meluas ke berbagai negara, memberikan kekhawatiran akan terjadi perlambatan ekonomi dampak penyebaran virus corona di dalam negeri, Bank Indonesia kembali melakukan kalkulasi pertumbuhan ekonomi tahun 2020 setelah virus semakin merebak dan masuk ke negara-negara maju. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini berpotensi lebih rendah. Sebelumnya, BI memprediksi perekonomian Indonesia bisa mencapai 5,1%. Ini bercermin dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2019 yang masih mencapai 4,97% meski terpapar dampak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia di sepanjang tahun 2019 sebesar 5,02% yoy. Dengan kondisi tersebut membuat Bank Indonesia mengkalkulasi kembali pertumbuhan ekonomi Indonesia dan diharapkan sumber perekonomian harus diperkuat agar virus corona tak mengganggu fundamental perekonomian. Dalam menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri dampak wabah virus corona, Bank Indonesia mengukapkan tidak dapat dilakukan sendiri, dan dibutuhkan kordinasi antar lembaga terkait. Dalam keterangannya, Bank Indonesia memerlukan tiga jenis kebijakan dalam meningkatkan kapasitas ekonomi melalui transformasi ekonomi agar dapat membangun pondasi yang lebih kuat, antara lain reformasi struktural harus berupaya untuk mencapai pertumbuhan tinggi melalui produktivitas modal, tenaga kerja, dan teknologi; kebijakan fiskal bertugas untuk menjaga stabilitas makroekonomi melalui defisit fiskal; percepatan proses impor untuk 500 importir, efisiensi proses logistik, penghapusan sementara PPh Badan dan UMKM, relaksasi bea masuk, penurunan tarif PPN, dan subsidi pajak. BI mengatakan bank sentral, pemerintah, dan OJK harus terus bergerak dalam satu sinergi agar dapat menemukan berbagai solusi dan stimulus lainnya. Sinergi tersebut juga bertujuan untuk menemukan sumber-sumber baru yang dapat dijadikan sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi tanah air ketika sedang tertekan akibat wabah virus corona.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah dan ditradingkan pada level 5.089 – 5.241,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Kamis (12/3/2020).
🍅

per tgl 11 Maret 2020:

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali keok dan ditutup melemah 1,28% ke level 5.154,105. Secara year-to-date, IHSG telah tergerus 18,18%.
Bak dua sisi mata uang, pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga membuat price to earning ratio (PER) emiten menjadi lebih murah. Termasuk PER saham-saham penghuni indeks LQ45 yang merupakan saham-saham terlikuid dan memiliki kapitalisasi pasar terbesar.
Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menilai, bagi investor berorientasi jangka panjang, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) danPT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) cukup menarik. Selain terdorong sentimen penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia, valuasi dari kedua saham ini juga sudah murah.
Namun secara teknikal, Sukarno melihat kedua saham ini belum memiliki sinyal untuk kembali transisi menguat. Sehingga, membutuhkan waktu cukup lama bagi kedua saham ini untuk transisi ke tren bullish.
Yang jelas, ke depan Sukarno melihat IHSG masih memiliki peluang untuk turun lagi sehingga secara tidak langsung BBNI dan BSDE juga berpotensi untuk terseret penurunan indeks. “Solusi selanjutnya adalah mungkin kita bisa melakukan cicil beli sedikit demi sedikit,” terang Sukarno kepada Kontan.co.id, Rabu (11/3).
Meski memiliki valuasi PER yang rendah, Sukarno melihat saat ini saham-saham emiten pertambangan khususnya batubara juga masih kurang menarik. Sebab, komoditas batubara sedang menghadapi sentimen virus Covid-19 yang dibarengi oleh penurunan permintaan dari China.
Khusus untuk saham SRIL, ke depan dia memperkirakan kinerja ekspor emiten tekstil tersebut bakal terganggu dengan penyebaran virus corona. Selain itu, saham SRIL juga berpotensi untuk turun kembali. “Jadi bagi investor lebih baik wait and see terlebih dahulu,” sambung dia.
Analis MNC Sekuritas Catherina Vincentia mengatakan saat ini strategi terbaik di tengah pelemahan indeks adalah melakukan pembelian untuk jangka panjang, terutama saham-saham yang memiliki fundamental oke.
Di antara konstituen LQ45, Catherina merekomendasikan beli saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan target harga Rp 5.000 dan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan target harga Rp 4.700 per saham.
Catherina juga merekomendasikan saham consumer goods seperti saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dengan target harga Rp 2.500, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) target harga Rp 8.700, dan saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan target harga Rp 7.600 per saham.
Melansir RTI Business, berikut ini merupakan 10 saham konstituen LQ45 yang memiliki PER terendah pada Rabu (11/3) :


1. Sri Rejeki Isman (SRIL), PER 2,78 kali
2. Matahari Department Store (LPPF) , PER 4,57 kali
3. United Tractors (UNTR), PER 5,37 kali
4. Adaro Energy (ADRO), PER 5,47 kali
5. Bumi Serpong Damai (BSDE), PER 5,63 kali
6. Indo Tambangraya Megah (ITMG), PER 5,67 kali
7. Bukit Asam (PTBA), PER 6,25 kali
8. Indah Kiat Pulp & Paper (INKP), PER 6,51 kali
9. Bank Negara Indonesia (BBNI) , PER 6,7 kali
10. Wijaya Karya (WIKA), PER 6,81 kali



Bisnis.com, JAKARTA – Sentimen penyebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia menekan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah hari ini.
Kekhawatiran dampak virus corona terhadap ekonomi Indonesia meningkat setelah seorang pasien terinfeksi di Indonesia meninggal dunia.
Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Rabu (11/3/2020):

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,28 persen atau 66,72 poin di level 5.154,10 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa (10/3/2020), IHSG mengakhiri pergerakannya di level 5.220,83 dengan kenaikan tajam 1,64 persen atau 84,02 poin.
Sebelum berbalik turun, indeks sempat memperpanjang penguatannya pada awal perdagangan dengan dibuka naik 0,21 persen atau 10,78 poin di posisi 5.231,61. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.112,32-5.264,48.
Sebanyak 8 dari 9 sektor berakhir di wilayah negatif, dengan sektor properti mencatat pelemahan terbesar hingga 3,59 persen, disusul sektor infrastruktur yang melemah 3,19 persen. Di sisi lain, sektor barang konsumsi menguat 1,25 persen.
Dari 684 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 78 saham menguat, 350 saham melemah, dan 256 saham stagnan.

Nilai tukar rupiah masih belum mampu melepaskan diri dari tekanan. Mata uang Garuda kembali masuk zona merah pada perdagangan Rabu (11/3/2020) seiring dengan sentimen penyebaran virus corona atau Covid-19 yang belum mereda.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp14.374 per dolar AS, terkoreksi 0,15 persen 23 poin. Penutupan kali ini menjadi kinerja terburuk kedua di antara mata uang Asia lainnya, di bawah dolar Taiwan yang melemah 0,25 persen.
Adapun, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama terpantau melemah 0,173 poin atau 0,18 persen ke level 96,241 pada pukul 15.53 WIB.
Sepanjang tahun berjalan, rupiah telah terkoreksi 3,5  persen, juga menjadi kinerja year to date terburuk kedua di antara mata uang Asia, tepat di bawah baht yang turun 5,5 persen.

Kontrak pada indeks S&P 500 turun lebih dari 1,5 persen setelah Presiden AS Donald Trump batal memberikan rincian langkah stimulus ekonomi utama untuk memerangi dampak dari virus corona (Covid-19).
Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang terpantau melemah 0,77 persen atau 4,84 poin ke level 619,99 pada pukul 15.15 WIB. Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 ditutup melemah masing-masing 1,53 persen dan 2,27 persen.
Di China, indeks Shanghai Composite melemah 0,94 persen di akhir perdagangan, sedangkan indeks CSI 300 ditutup turun 1,33 persen. Sementara itu, indeks Hang Seng ditutup melemah 0,63 persen.

Harga emas Comex untuk kontrak April 2020 terpantau berbalik melemah 1,4 poin atau 0,08 persen ke level US$1.658,90 per troy ounce.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,173 poin atau 0,18 persen ke level 96,241 pada pukul 15.53 WIB.
Meski tergelincir dari penguatannya, harga emas tetap bergerak di kisaran level tertinggi dalam lebih dari 7 tahun karena para investor mencari tempat berlindung dalam aset investasi aman (safe haven).
“Kami percaya bahwa kita sedang melihat emas bergerak dua arah saat ini. Dan ini tidak biasa untuk emas ketika terdapat aksi jual yang tajam dalam pasar ekuitas,” tutur Suki Cooper, analis logam mulia di Standard Chartered, kepada Bloomberg TV, seperti dilansir dari Bloomberg.
🍈
per tgl 10 Maret 2020:

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan rebound-n pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (10/3/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,64 persen atau 84,02 poin ke level 5.220,83 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin (9/3/2020), IHSG mengakhiri pergerakannya di level 5.136,81 dengan penurunan tajam 6,58 persen atau 361,73 poin, penurunan hari ketiga berturut-turut sejak perdagangan 5 Maret.
Indeks mulai rebound dari zona merah pada Selasa (10/3) pagi dengan dibuka naik 0,25 persen atau 12,68 poin di posisi 5.149,49. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.149,45-5.278,42.
Sebanyak 8 dari 9 sektor menetap di wilayah positif hari ini, dipimpin sektor finansial yang menguat 2,38 persen dan barang konsumsi yang melonjak 2,19 persen.
Dari 684 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 254 saham menguat, 145 saham melemah, dan 285 saham stagnan.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing naik 4,27 persen dan 2,42 persen menjadi pendorong utama lonjakan IHSG pada perdagangan hari ini.
IHSG berhasil bangkit dari pelemahannya dan melonjak setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) melancarkan stimulus sebagai upaya guna meredam gejolak di pasar dan menahan laju penurunan pasar modal dalam negeri.
Pada Senin (9/3), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan relaksasi aturan pembelian kembali saham atau buyback. Relaksasi tersebut tertuang dalam Surat Edaran OJK Nomor 3/SEOJK.04/2020 tanggal 9 Maret 2020.
Beleid ini mengatur tentang Kondisi Lain Sebagai Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan Dalam Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik.
Dalam surat itu, buyback saham dapat dilakukan tanpa terlebih dahulu memperoleh persetujuan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Selain itu, jumlah saham yang dibeli kembali dapat lebih dari 10 persen dari modal disetor dan paling banyak 20 persen dari modal disetor. Adapun, ketentuan paling sedikit saham beredar yakni 7,3 persen dari modal disetor.
Sementara itu, BEI mengimplementasikan perubahan batas auto rejection, yaitu hanya dapat turun maksimal 10 persen. Jika saham bergerak melemah dari batas tersebut, maka saham bersangkutan akan terkena auto rejection bawah, sementara batas atas masih pada batas 20-35 persen.
Tak berhenti di situ, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, beserta pihak otoritas lainnya dikabarkan siap untuk menerapkan semua kebijakan yang mungkin untuk melawan dampak virus corona dan penurunan pasar terhadap ekonomi.
“Pihak otoritas akan mempertimbangkan semua alat, termasuk kerangka stabilisasi obligasi dan auto reject asimetris untuk pasar saham, guna mengelola sentimen pasar yang pada akhirnya dapat memengaruhi fundamental negara,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kepada awak media di Jakarta pada Selasa (10/3), seperti dikutip dari Bloomberg.
Selain itu, pemerintah mempersiapkan skenario jangka pendek dan jangka panjang yang akan fokus pada menjaga ekonomi yang sehat.
IHSG menguat di tengah rebound bursa saham di kawasan Asia. Indeks Topix dan Nikkei 225 ditutup rebound 1,27 persen dan 0,85 persen setelah anjlok 4 persen pada sesi perdagangan sebelumnya.
Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 ditutup menguat 1,82 persen dan 2,14 persen, sedangkan indeks Hang Seng ditutup menguat 1,41 persen.
Dilansir Bloomberg, bursa Asia mampu rebound dari pelemahan tajam kemarin setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa pemerintah akan membahas kemungkinan pemotongan pajak penghasilan dengan Kongres AS.
Trump juga mengatakan akan ada pengumuman kebijakan ekonomi Utama pada hari Selasa waktu setempat. Sememnatara itu, Menteri Keuangan Steven Mnuchin menolak perbandingan jatuhnya pasar saham kemarin dengan krisis keuangan tahun 2008.

🍊
bisnis.com: Adapun, BEI juga akan mengimplementasikan perubahan batas auto rejection bawah sebesar 10 persen mulai Selasa (10/3/2020). Langkah ini menyusul laju indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terkoreksi tajam.
Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan hari ini indeks bergerak pada rentang 4.971 – 5.202 dengan kecenderungan melemah. Sejumlah saham yang dapat diperhatikan adalah BBCA, BBNI, JSMR, ASII, ROTI, TLKM, BBRI, UNVR, dan ICBP.































































































































12:03 WIB

Pukul 12.00 WIB: Akhir Sesi I, IHSG Melonjak 2,30 Persen

Pergerakan IHSG melonjak 2,30 persen atau 118,37 poin ke level 5.255,18 pada akhir sesi I perdagangan hari ini. 

🍉

Jakarta - DETIK
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka menguat setelah anjlok habis-habisan kemarin. IHSG naik 33 poin (0,64%) ke level 5.169.
Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini ada di level Rp 14.400.
Pada pra perdagangan, IHSG naik 12 poin (0,25%) ke level 5.149. Indeks LQ45 bertambah 3 poin (0,39%) ke 816.
Pada pembukaan perdagangan, Selasa (10/3/2020), IHSG naik 33 poin (0,64%) ke level 5.169. Indeks LQ45 juga menguat 13 poin (2,01%) ke 830.
Bursa Amerika Serikat ditutup Melemah. Dow Jones ditutup 23,851.78 (-7.79%), NASDAQ ditutup 7,950.68 (-7.29%), S&P 500 ditutup 2,756.56 (-7.60%).
Bursa saham US ditutup melemah. Penurunan terjadi terdalam, mirip dengan krisis finansial pada tahun 2008. Transaksi dari indeks S&P 500 sempat dibekukan karena menurun terlalu tajam. Investor terus mencari aset yang memiliki risiko lebih rendah seperti Treasury Notes yang dimana yield terus menurun ke level 0.5% dari 0.8% akhir pekan lalu.
Selain itu harga minyak masih berkisar di level $33/barrel dan belum terlihat akan pulih dalam waktu dekat. Bursa Asia dibuka masih menurun, namun tidak lebih buruk dibandingkan perdagangan kemarin setelah Trump mengumumkan pemangkasan pajak untuk menghindari perusahaan tidak menggaji karyawannya.
Bursa Asia pagi ini bergerak variatif. Berikut pergerakannya:

  • Indeks Nikkei 225 turun 240 poin ke 19.458
  • Indeks Hang Seng bertambah 149 poin ke 25.190
  • Indeks Shanghai melemah 2 poin ke 2.941
  • Indeks Strait Times naik 38 poin ke 2.820
🍈

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal menyentuh level support 5.000. Sektor apa saja yang rawan tergelincir? simak perkiraannya berikut ini.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan IHSG berpotensi menyentuh level support 5.000. Dia pesimistis, pasar bisa bullish ke level resistance 5.300 pada saat ini.
Menurutnya pasar tengah diselimuti sentimen negatif berupa perang tarif minyak antara Arab Saudi dengan Rusia. Oleh sebab itu, dia tidak menyarankan sama sekali investor menaruh modalnya di sektor pertambangan batu bara. Pasalnya ada kemungkinan kinerja saham akan rontok mengikuti harga jual yang melemah.
Berdasarkan data statistik BEI, sektor pertambangan telah tergelincir sedalam 6,12 persen. INDY terkoreksi paling dalam sebesar 17,57 persen.
"Saya juga menyarankan untuk menahan masuk sektor perbankan karena dengan penurunan suku bunga acuan oleh The Fed. Artinya ada sinyal akan terjadi perlambatan," katanya pada Senin (9/3/2020).
Menurutnya, kebijakan tersebut terbilang positif untuk mendorong perekonomian. Namun, ikut menciptakan spekulasi liar para investor di tengah merebaknya virus corona.
Adapun sektor lain yang bakal ikut terdampak adalah properti. Meskipun digadang bakal naik tahun ini, sektor itu diperkirakan bakal melemah seiring penguatan kurs dolar. William mengatakan eksposur nilai tukar akan memperlambat pertumbuhan bisnis pada tahun ini.
"Saat ini yang bisa dilakukan adalah mencermati, karena situasi ini bisa jadi peluang untuk dimanfaatkan. Perhatikan dan masuk setelah terjadi sideways," katanya.
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan support pertama maupun kedua memiliki rentaang pada 5.022 hingga 4.940. Nafan menambahkan resistance pertama maupun kedua memiliki rentang pada 5.328 hingga 5.498.
Berdasarkan indikator, MACD, Stochastic dan RSI masih menunjukkan sinyal negatif. Di sisi lain, terlihat pola three black crows candlestick pattern. Hal itu mengindikasikan adanya potensi bearish continuation pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju level support terdekat.
🍓

Comments

Popular posts from this blog

onlineisasi-digitalisasi (5)

analisis fundamental sederhana: saham KONSUMER (mapi, myor, unvr, icbp, amrt, cpin, hero, mapi, cleo, ades)

terkait fundamental saham ENERGI n TAMBANG (3) (pgas, adro, indy, bumi, antm, elsa)