ihsupeRgalaU 2020 #2 (OMDO @ BUYback)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun lagi pada pertengahan pekan ini. Penurunan IHSG pada hari ini pun lebih dalam daripada penurunan kemarin. IHSG merosot 114,37 poin atau 2,27% ke 4.920,68 pada Rabu (10/6) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Seluruh indeks sektoral melemah. Penuruna paling dalam adalah indeks sektor perkebunan sebesar 3,51%. Sektor konstruksi turun 3,32%. Indeks sektor industri dasar dan keuangan melemah masing0masing 2,91% dan 2,80%.
Sektor aneka industri turun 2,68%. Sektor manufaktur turun 2,33%. Sektor barang konsumsi pun tergerus 1,91%. Sektor tambang melemah 1,56%. Sektor infrastruktur dan perdagangan turun masing-masing 1,48% dan 0,73%.
Baca Juga: Net sell Rp 637 miliar, IHSG melemah ke 4.912 pada akhir perdagangan sesi I hari ini
Total volume transaksi bursa mencapai 10 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 10,97 triliun. Ada 343 saham yang turun harga pada hari ini. Hanya 112 saham masih menguat dan 126 saham flat.
Top gainers LQ45 terdiri dari:
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) 4,26%
- PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) 0,67%
- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) 0%
Top losers LQ45 hari ini adalah:
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) -7%
- PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) -6,93%
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) 6,92%
Baca Juga: Rupiah melemah 0,64% ke Rp 13.980 per dolar AS pada akhir perdagangan Rabu (10/6)
Investor asing mencatat penjualan bersih atau net sell Rp 515 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 334,6 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 912 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 66,8 miliar.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 106,2 miliar, PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) Rp 34,8 miliar, dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 20,9 miliar.
🍅
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung terkoreksi lebih dari 1 persen dalam sepuluh menit awal perdagangan Rabu (10/6/2020).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG langsung meninggalkan level 5.000 setelah terkoreksi 0,92 persen ke posisi 4.988,6 di lima menit pertama sejak perdagangan dibuka.
Hingga pukul 09.10 WIB, IHSG terkoreksi 1,34 persen dengan 99 saham menguat, 182 saham turun, dan 114 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp825,12 miliar dengan frekuensi transaksi 80.713 kali.
Sebelumnya, Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan IHSG berpeluang diwarnai aksi profit taking. Namun, perlu dicermati bahwa investor asing tetap melanjutkan aksi belinya. Selain itu secara valuasi masih cukup banyak saham sangat menarik untuk dibeli.
"Kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan buy on weakness atau swing trade maka dapat fokus atas saham dari sektor perkebunan, tambang batu bara, teknologi informasi, bank, ritel, konsumer, pakan ayam dan alat berat dalam perdagangan Rabu ini," katanya dalam keterangan resmi Rabu (10/6).
Di sisi lain, indeks DJIA juga mengalami profit taking sekitar 300 poin yang membuat koreksi 1,09 persen. Edwin menilai hal ini akan membuat IHSG untuk beristirahat sejenak dari trend penguatannya.
Adapun beberapa saham yang layak dicermati pergerakannya hari ini adalah PT Perkebunan London Sumatera Tbk. (LSIP), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) dan PT United Tractor Tbk. (UNTR).
🍒
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bergerak di zona hijau hingga awal perdagangan sesi II, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun di akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini. IHSG turun 35,51 poin atau 0,7% ke 5.035,05 pada Selasa (9/6).
Delapan indeks sektoral turun. Tapi masih ada dua sektor yang bertahan menguat. Sektor perkebunan melesat 3,69%. Sektor barang konsumsi menguat 0,60%.
Sedangkan sektor industri dasar mencatat penurunan terbesar, yakni 1,97%. Sektor konstruksi dan properti turun 1,93%. Sektor infrastruktur melemah 1,53%. Sektor aneka industri melorot 0,83%. Sektor keuangan tergerus 0,81%. Sektor manufaktur terkoreksi 0,40%. Sektor perdagangan dan jasa turun 0,38%. Sektor tambang turun 0,33%.
Baca Juga: Catatkan net buy Rp 176 miliar, IHSG menguat ke 5.081 pada akhir perdagangan sesi I
Total volume transaksi bursa hari ini mencapai 13,46 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 11,65 triliun. Penurunan harga terjadi pada 257 saham. Sebanyak 201 saham menguat dan 127 saham flat.
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
Top losers LQ45 terdiri dari:
- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) -6,90%
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) -6,84%
- PT Ciputra Development Tbk (CTRA) -6,49%
Baca Juga: IDX BUMN20 melesat, saham emiten plat merah ini terkerek hingga dua digit
Investor asing mencatat penjualan bersih Rp 230,41 miliar di pasar reguler dan beli bersih Rp 275 miliar di seluruh pasar.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Rp 406,1 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 104,7 miliar, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 56,7 miliar.
Sedangkan saham-saham yang mencatat net sell terbesar adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 204,2 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 79 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 30,2 miliar.
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau seminggu terakhir. Tercatat sejak 2 Juni hingga 5 Juni 2020, IHSG menguat 4,08% dari sebelumnya level 4.753,61 ke level 4.947,78.
Asal tahu saja, sepekan ini IHSG hanya mencatatkan pelemahan di hari Kamis (4/6). Pada saat itu, pergerakannya tertekan 24,302 poin atau 0,49% ke level 4.916,70.
Baca Juga: Saham big cap: Saham ICBP kembali masuk daftar emiten big cap
Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee memperkirakan IHSG pekan depan akan bergerak konsolidasi menguat dengan support di level di 4.851 hingga 4.704. Sementara level resistance-nya berada di level 5.014 hingga 5.112.
Menurut Hans Kwee, sentimen global masih akan mempengaruhi pergerakan IHSG pekan depan, khususnya dari Amerika Serikat dan Eropa. Misalnya, data mengenai tenaga kerja di Amerika Serikat yang lebih baik dibanding ekspektasi pelaku pasar yang diperkirakan menurun. Data pengangguran justru membaik ke level 13,3%, ini mengindikasikan pemulihan ekonomi yang lebih cepat.
Adapun terkait kerusuhan yang ada di Amerika Serikat, sejauh ini Hans Kwee melihat hal tersebut tidak mempengaruhi pelaku pasar. Hanya saja, jika berlangsung lama berpotensi merusak kepercayaan konsumen. Selain itu, penyebaran pandemi Covid-19 juga berpotensi meningkat.
" Mengganggu rencana pembukaan ekonomi sehingga menganggu tren kenaikan pasar saham," jelas Hans Kwee dalam keterangan yang disampaikan kepada Kontan.co.id, Sabtu (6/6).
Baca Juga: Saham-saham ini turut disebut dalam sidang perdana Jiwasraya, jadi sentimen negatif?
Adapun memanasnya hubungan antara Amerika Serikat dan China sejak sepekan lalu diprediksi masih membayangi pergerakan IHSG minggu depan.
Sementara itu, terkait sentimen dari Eropa, Hans Kwee melihat ekspansi stimulus oleh Bank Sentral Eropa (ECB) dapat menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan. Sebab, dana yang digelontorkan yang sebesar 600 miliar euro itu di atas ekspektasi pasar. Akan tetapi, pasar masih akan mewaspadai pertumbuhan ekonomi Eropa, ini menjadi sentimen yang memberatkan.
" Kami perkirakan data ekonomi berbagai negara masih akan jelek terimbas penguncian ekonomi akibat pandemi Covid-19," tutup Hans Kwee.
🍉
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daftar emiten yang bakal membagikan dividen tunai bertambah panjang. Dua emiten pelat merah kemarin, Kamis (4/6), baru saja mengumumkan bakal membagikan dividen yaitu PT PP Tbk (PTPP) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Berikut data lengkap yang telah dihimpun oleh Kontan:
1. PT PP Tbk (PTPP)
PTPP berencana membagikan dividen tunai sekitar 22,5% dari laba bersih alias laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tahun 2019 yang sebesar Rp 930,32 miliar. Dari dividen payout ratio (DPR) tersebut maka total nilai dividen mencapai Rp 209 miliar atau Rp 33,84 per lembar.
Nilai DPR emiten ini lebih besar bila dibandingkan buku 2018 yang sebesar 20%. Dividen tunai yang dibayarkan PTPP pada buku 2018 tercatat sebesar Rp 48,45 per saham atau totalnya sebesar Rp 300 miliar dari laba bersih Rp 1,5 triliun.
Baca Juga: PP Properti (PPRO) catatkan penurunan laba bersih 50,4% sepanjang kuartal I-2020
2. PT Adhi Karya Tbk (ADHI)
Pemegang saham sepakat ADHI membagikan dividen tunai tahun buku 2019 sebesar Rp 66,4 miliar atau setara Rp 18,65 per lembar saham.
Nilai tersebut setara 10% dari laba bersih Rp 663,8 miliar. Porsi atau DPR tersebut lebih kecil bila dibandingkan buku 2018.
Pada tahun tersebut, ADHI mengalokasikan 20% dari laba bersihnya sebagai dividen tunai. Nilainya sebesar Rp 128,83 miliar dari laba bersih Rp 644,15 miliar.
Manajemen mengatakan, turunnya porsi dividen di tengah kenaikan laba bersih lantaran ADHI membutuhkan dana yang cukup besar untuk menyokong belanja modal, investasi dan operasional. Terlebih banyak proyek tertunda akibat Covid-19.
Baca Juga: Porsi setoran dividen emiten BUMN membesar
3. PT PP Properti Tbk (PPRO)
PPRO bakal mengalokasikan 10% dari total laba bersih 2019 yang sebesar Rp 342,69 miliar untuk membagikannya sebagai dividen tunai. Dus, nilainya mencapai Rp 34,26 miliar. Bila dihitung dari seluruh jumlah saham maka dividen per saham setara Rp 0,7
Porsi dividen tunai tersebut turun dari buku 2018 yang sebesar Rp 94 miliar atau setara 20% dari laba bersih Rp 471 miliar. Penurunan ini sejalan dengan laba bersih yang tercatat turun 27,28% secara tahunan.
4. PT PP Presisi Tbk (PPRE)
Anak usaha PTPP ini bakal membagikan dividen tunai sebesar Rp 66,3 miliar atau setara 20% dari laba bersih Rp 331,3 miliar. Nilai tersebut setara Rp 6,5 per saham.
Porsi tersebut turun dari dividen tunai yang dibayarkan menggunakan buku 2018. PPRE membayarkan dividen tunai buku 2018 mencapai Rp 97,9 miliar atau setara Rp 9,58 per saham. Jumlah tersebut mencapai 30% dari laba bersih yang tercatat Rp 326,4 miliar.
Baca Juga: Multipolar (MLPT) bagi dividen dengan yield 16,22%, catat jadwalnya
5. PT Mediloka Hermina Tbk (HEAL)
HEAL akan membagikan dividen tunai tahun buku 2019 sebesar Rp 12 per saham, yang bila ditotal mencapai Rp 35,68 miliar. Jumlah tersebut setara 14% dari laba bersih tahun lalu yang sebesar Rp 255,37 miliar.
Tanggal pencatatan bakal dilakukan 15 Juni 2020, dan dividen akan dibayarkan pada 3 Juli 2020.
Porsi laba yang dibayarkan tersebut lebih rendah dari tahun buku 2018 yang mencapai 26% dari laba bersih HEAL sebesar Rp 124,37 miliar. Namun bila dilihat nilainya, dividen tunai buku 2018 HEAL hanya sebesar Rp 32,7 miliar atau setara Rp 11 per saham.
Besarnya nilai dividen tunai di buku 2019 bila dibandingkan sebelumnya, sejalan dengan laba bersih yang naik 105,33% menjadi Rp 255,37 miliar.
Baca Juga: Menteri ESDM: Penyesuaian harga gas diharapkan memberikan dampak positif bagi negara
6. PT Multipolar Technology Tbk (MLPT)
Emiten Grup Lippo ini akan membagikan dividen tunai Rp 249,38 miliar atau setara Rp 133 per saham. Nilai tersebut setara 181,67% dari laba bersih tahun 2019 yang sebesar Rp 137,27 miliar.
Tanggal pencatatan bakal dilakukan pada 12 Juni 2020, dan dividen tunai dibayarkan pada 22 Juni 2020.
Nilai dan rasio dividen tunai buku 2019 lebih besar bila dibanding tahun sebelumnya. Nilai dividen tunai buku 2018 yaitu Rp 42,5 per saham atau totalnya mencapai Rp 79,69 miliar. Dari dividen payout ratio, pada buku 2018 rasionya hanya 80% dari laba bersih yang tercatat sebesar Rp 99,66 miliar.
7. PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID)
Emiten plastik tersebut bakal membagikan dividen tunai sebesar Rp 110,62 miliar atau setara Rp 59,16 per saham. Nilai tersebut mencerminkan dividen payout ratio sebesar 49,63% terhadap total laba bersih di tahun 2019 yang sebesar Rp 222,9 miliar.
Tanggal pencatatan dividen tunai PBID bakal dilaksanakan pada 17 Juni 2020, dan dividen akan dibayarkan pada 2 Juli 2020.
Rasio pembayaran dividen untuk buku 2019 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 31,8% atau senilai Rp 93,75 miliar. Padahal laba bersih PBID lebih rendah 24,32% dari laba bersih 2018 yang sebesar Rp 294,51 miliar.
Baca Juga: Peluang dari saham PGAS saat new normal
8. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD)
GOOD bakal membagikan dividen tunai buku 2019 sebesar Rp 28 per saham pada 25 Juni 2020. Total nilai dividen yang bakal dibayarkan GOOD mencapai Rp 206,6 miliar atau setara 49,56% dari laba bersih 2019 yang tercatat sebesar Rp 416,86 miliar.
Nilai dividen yang dibagikan pada buku 2019 lebih besar dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 17 per saham. Dus, total nilai dividen tunai buku 2018 tersebut tercatat Rp 125,45 miliar atau setara 31% dari laba bersih Rp 404,92 miliar.
Bila menggunakan pergerakan harga saat ini, maka dividen yield paling besar adalah MLPT yaitu 14,77%. Harga saham MLPT bergerak di level Rp 900. Kemudian, disusul oleh PBID dengan yield 6,29% di harga Rp 940 dan PTPP dengan yield 3,87% di harga Rp 875. Sedangkan yield terendah adalah HEAL yaitu 0,37% di harga Rp 3.210.
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 20,43 poin atau 0,42% ke 4.896,27 pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Jumat (5/6).
Sebanyak 198 saham naik, 198 saham turun dan 135 saham stagnan.
Hanya empat sektor saham yang selamat ke zona hijau, sedangkan enam sektor saham lainnya masuk zona merah.
Sektor-sektor saham dengan kenaikan terbesar adalah sektor konstruksi yang naik 2,49%, sektor aneka industri naik 0,73% dan sektor pertambangan naik 0,38%.
Sedangkan sektor-sektor dengan pelemahan terdalam adalah sektor infrastruktur yang turun 1,29%, sektor industri dasar turun 1,06% dan sektor perkebunan turun 1%.
Baca Juga: IHSG dibuka koreksi pada awal perdagangan hari ini, Jumat (5/6)
Total volume perdagangan saham di bursa hingga sesi I hari ini mencapai 5,74 miliar saham dengan total nilai Rp 4,64 triliun.
Top gainers LQ45 hingga sesi I hari ini adalah:
1. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) (9,85%)
2. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) (9,66%)
3. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) (5,92%)
Top losers LQ45 hingga sesi I hari ini adalah:
1. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) (-3,13%)
2. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) (-2,86%)
3. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) (-2,73%)
Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 191,76 miliar di seluruh pasar.
Baca Juga: IHSG Hari Ini (5/6) Masih Terjegal Aksi Ambil Untung
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 102,3 miliar, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp 34,5 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 25,7 miliar.
🍈
Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan, realisasi pembelian kembali (buyback) saham yang dilakukan emiten terus bertambah. Hingga 27 Mei 2020, total realisasi buyback mencapai Rp 1,5 triliun, atau sekitar 8,1 persen dari rencana keseluruhan.
"Sudah meningkat jumlah yang akan melakukan buyback baik perusahaan maupun nilainya," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dalam pesan tertulis, Kamis (28/5/2020).
BACA JUGA
Industri di Konawe Butuh 500 TKA dari China, Ini Alasannya
Adapun jumlah perusahaan tercatat yang berencana untuk melakukan buyback sebanyak 68 emiten, yang terdiri dari 12 perusahaan BUMN dan 56 swasta. Adapun total nilai buyback seluruh emiten tersebut sebesar Rp 19,45 triliun.
Per 27 Mei 2020, total nilai buyback yang telah dilakukan perusahaan BUMN sebesar Rp 326,45 miliar, atau 3,2 persen dari keseluruhan rencana yang bakal dilakukan.
Sebagai catatan, total rencana buyback oleh emiten pelat merah tersebut mencapai Rp 10,15 triliun.
2 dari 2 halaman
Emiten Non BUMN
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)
Sementara untuk emiten non-BUMN, realisasi buyback sebesar Rp 1,24 triliun atau 13,4 persen dari total keseluruhan rencana. Adapun total rencana buyback yang bakal dilakukan emiten swasta ini sekitar Rp 9,29 triliun.
Berdasarkan catatan tersebut, jumlah emiten yang telah melakukan buyback saham sebanyak 47 perusahaan, yang terdiri dari 7 BUMN dan 40 swasta.
Sedangkan untuk emiten sisa yang belum melakukan realisasi buyback saham sebanyak 21 perusahaan, yang terdiri dari 5 BUMN dan 16 swasta.
🍒
Bisnis.com, JAKARTA – Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pekan terakhir Mei 2020 sekaligus pekan pertama setelah Idulfitri 2020 ditutup positif.
Pada penutupan perdagangan, Jumat (29/5/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,79 persen ke posisi 4.753,61. Kapitalisasi pasar pun mengalami peningkatan cukup signifikan yaitu sebesar 4,56 persen dan kini berada pada posisi Rp5.497,2 triliun dari Rp5.257,03 triliun sepekan sebelumnya.
Rata-rata frekuensi transaksi harian juga mengalami peningkatan sebesar 24,52 persen atau sebesar 639,99 juta kali transaksi dibandingkan pada pekan sebelumnya sebesar 513,97 juta transaksi.
Baca Juga : Tetap Cuan di Sektor Konsumer |
---|
Namun, rata-rata nilai transaksi harian selama periode sepekan pada 26-29 Mei 2020 mengalami penurunan sebesar 37,32 persen menjadi Rp11,604 triliun dari Rp18,514 triliun pada pekan lalu.
Kemudian terjadi penurunan sebesar 38,03 persen di rata-rata volume transaksi harian menjadi 9.242 miliar unit saham dibandingkan pekan sebelumnya, yang tercatat menyentuh 14.914 miliar unit akibat transaksi saham PT Bank Permata Tbk. (BNLI) oleh Bangkok Bank di pasar negosiasi.
Pada akhir pekan lalu, investor asing investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp85,76 miliar.
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee memerkirakan IHSG berpeluang menguat pada awal pekan depan, tapi rawan aksi profit taking pada akhir pekan.
“IHSG berpotensi konsolidasi menguat pada pekan ini dengan support di level 4.700 sampai 4.541 dan resistance di level 4.800 sampai 4.975,” tulisnya dalam publikasi riset, Minggu (31/5).
Menurut Hans, mayoritas sentimen global masih memengaruhi indeks yakni pelaku pasar yang masih akan mencermati ketegangan Amerika Serikat (AS) dengan China menyusul langkah Kongres Rakyat Nasional China yang menyetujui UU Keamanan Nasional untuk Hong Kong.
Pasar juga masih akan memerhatikan peluang AS mengenakan sanksi terhadap perusahaan dan pejabat China atas situasi yang terjadi di Hong Kong.
“Pernyataan Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan tidak ada perubahan kesepakatan perdagangan dengan China meskipun tensi kedua negara meningkat menjadi sentimen positif di awal pekan,” sambung Hans.
Di sisi lain, rencana dana pemulihan zona Eropa sebesar 750 miliar euro, pelonggaran pembatasan sosial di berbagai negara, dan belum ada tanda-tanda gelombang kedua Covid-19 menjadi sentimen positif pasar.
Perkembangan penelitian untuk menemukan vaksin Covid-19 juga akan selalu menjadi perhatian pelaku pasar. Sementara itu, rencana new normal di dalam negeri atau pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan menjadi sentimen positif bagi pasar saham Indonesia.
🍊
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau. Berdasarkan data dari RTI Business, IHSG menguat 4,37% dari penutupan perdagangan, Rabu (20/5), yang berada di level 4.545,95 ke level 4.753,61 pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (29/5).
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menjelaskan asing yang mulai masuk ke pasar menjadi pengerek IHSG pekan ini. Menurutnya, sentimen positif yang mendorong net buy adalah optimisme investor asing terhadap keadaan ekonomi yang akan berjalan normal kembali seiring pembukaan lockdown di beberapa negara. Sentimen positif lainnya, ada cum date dividen beberapa beberapa saham menarik minggu ini.
Baca Juga: IHSG menguat 0,79% ke level 4.753 pada akhir perdagangan pekan ini, Jumat (29/5)
Senada dengan William, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan, penguatan yang terjadi sepekan ini didorong oleh cum date deviden saham-saham berkapitalisasi jumbo pada akhir bulan ini.
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, beberapa saham berkapitalisasi pasar besar yang mencatatkan cum date pekan ini seperti PGAS, TBIG, KLBF, HMSP, dan EXCL. Adapun pekan depan masih ada ADRO dan ITMG yang akan mencatatkan cum date.
Selain itu, bursa global yang menghijau selama Bursa Efek Indonesia (BEI) libur Lebaran turut mengerek IHSG. Penguatan pasar global terjadi lantaran berbagai negara menggelontorkan stimulus ekonomi untuk menyelamatkan negaranya. Hal ini memicu harapan dan kepercayaan investor untuk kembali ke pasar saham.
Pekan depan, Herditya memperkirakan IHSG akan cenderung terkoreksi. IHSG akan bergerak di rentang 4.460 hingga 4.480. Pelemahan ini diperberat dengan adanya profit taking para investor dan memanasnya kembali hubungan antara Amerika Serikat dan China.
"Kami melihat dari sisi teknikal, selama IHSG tidak sanggup menembus resistance 4.975 maka masih ada potensi pelemahan ke area 4.400 terlebih dahulu," jelas Herditya ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (29/5).
Baca Juga: Hadapi new normal, begini kebijakan yang disiapkan BEI
Sementara itu, William memproyeksikan dana asing masih akan masuk ke pasar Indonesa pekan depan, sehingga penguatan masih akan berlanjut dengan resitance 4.800. Diprediksi, IHSG minggu depan akan bergerak di level 4.721 hingga 4.811.
Walaupun diperkirakan menghijau, William mengingatkan, perkembangan hubungan antara Amerika Serikat dan China masih membayangi pergerakan pasar Asia. Padahal pergerakan IHSG cenderung mengikuti pergerakan pasar Asia.
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "IHSG Akhir Pekan Ditutup Menguat 0,79% ke Level 4.753"
Penulis: Gora Kunjana
Read more at: http://brt.st/6BgQ
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melanjutkan penguatannya dan berakhir naik lebih dari 1 persen pada perdagangan hari ini, Kamis (28/5/2020).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup di level 4.716,18 dengan kenaikan tajam 1,61 persen atau 74,63 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Rabu (27/5/2020), IHSG berakhir di level 4.641,55 dengan penguatan 0,32 persen atau 14,76 poin.
Penguatan indeks mulai berlanjut pada Kamis dengan menguat 0,84 persen atau 39,20 poin ke level 4.680,76 pada awal perdagangan. Sepanjang perdagangan hari ini, indeks bergerak fluktuatif dalam kisaran 4.638,81–4.741,6.
Sebanyak 7 dari 10 sektor pada IHSG ditutup di wilayah positif, dipimpin finansial (+3,92 persen) dan aneka industri (+3,15 persen). Tiga sektor lainnya berakhir di zona merah, dipimpin infrastruktur (-1,3 persen).
Tercatat 195 saham menguat, 196 saham melemah, dan 162 saham berakhir stagnan.
Menurut Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi, penguatan IHSG di antaranya ditopang oleh tren kenaikan bursa saham Amerika Serikat. Bursa saham AS menguat untuk hari ketiga didorong meningkatnya optimisme bahwa dampak negatif pandemi virus corona (Covid-19) terhadap ekonomi telah mencapai puncaknya.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks saham acuan S&P 500 ditutup naik tajam 1,48 persen atau 44,36 poin ke level 3.036,13 pada perdagangan Rabu (27/5/2020).
Indeks S&P 500 naik ke level tertingginya dalam 11 pekan dan bertahan di atas level 3.000, level teknis yang dipandang penting oleh para pengamat grafik.
Sejalan dengan S&P, indeks Nasdaq Composite menguat 0,77 persen atau 72,14 poin ke posisi 9.412,36 dan indeks Dow Jones Industrial Average bahkan berakhir melonjak 2,21 persen atau 553,16 poin ke level 25.548,27.
Bersama IHSG, indeks saham lain di Asia mayoritas pun berakhir di zona positif, antara lain indeks Nikkei 225 Jepang (+2,32 persen), Shanghai Composite China (+0,33 persen), dan S&P/ASX 200 Australia (+1,32 persen).
Sebaliknya, indeks Hang Seng Hong Kong berakhir melemah 0,72 persen dan indeks Taiex Taiwan terkoreksi 0,64 persen.
Bursa Asia pada umumnya mampu bergerak positif bersama bursa Eropa saat kabar soal stimulus fiskal terbaru dari Eropa mengalahkan friksi antara Amerika Serikat dan China.
Indeks Stoxx Europe 600 dibuka di zona hijau untuk perdagangan hari keempat beruntun setelah Uni Eropa meluncurkan pengeluaran senilai total 2,4 triliun euro (US$2,6 triliun)untuk melawan dampak pandemi virus corona.
Di sisi lain, kontrak berjangka indeks S&P 500 berfluktuasi setelah para anggota parlemen China menentang Presiden Donald Trump dengan menyetujui proposal untuk undang-undang keamanan nasional baru di Hong Kong.
Indeks Hang Seng Hong Kong pun terkoreksi setelah AS menyatakan tidak dapat lagi memastikan otonomi politik Hong Kong dari China.
Keputusan itu dapat membuka peluang dijatuhkannya sanksi dan konsekuensi lain terhadap China maupun Hong Kong, mulai dari pembatasan visa, pembekuan aset para pejabat tinggi China, hingga penerapan tarif atas barang-barang yang datang dari Hong Kong.
Namun, saham-saham global mampu diperdagangkan di kisaran level terkuatnya sejak awal Maret di tengah harapan bahwa ekonomi tengah dalam keadaan membaik seiring dengan melonggarnya lockdown di banyak negara.
Meski angka kematian akibat Covid-19 di AS menembus 100.000 orang, bursa saham AS justru memperpanjang rally-nya pada perdagangan Rabu (27/5/2020) setelah Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard berpendapat ekonomi mungkin telah mencapai titik terendahnya.
“Saya pikir April kemungkinan besar adalah bulan terburuk karena saat itulah Anda semua melihat perintah penutupan di banyak yurisdiksi dan masyarakat tinggal di rumah dengan tingkat tertinggi,” ucap Bullard kepada wartawan pada Rabu.
“Bisa jadi kita telah melihat yang terburuk dari hal ini,” tambahnya, seperti dilansir melalui Bloomberg.
Di pasar mata uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mampu memangkas sebagian besar pelemahannya dan berakhir terdepresiasi hanya 5 poin atau 0,03 persen ke level Rp14.715 per dolar AS, setelah sepanjang hari bergerak dalam kisaran 14.715-14.770.
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat dibuka melemah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 0,31% di 4.641,56 pada Rabu, 27 Mei 2020. Saham-saham indeks sektor industri dasar dan saham sektor perdagangan menjadi pemimpin penguatan.
Optimisme investor kembali tumbuh setelah mayoritas saham industri dasar melonjak di akhir sesi. Saham SMGR menguat 7,87% setelah mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 66,53% di kuartal I tahun 2020. Ini terjadi karena SMGR melakukan banyak efesiensi dan peningkatan penjualan diawal tahun mampu menopang laba bersih.
Dari regional penguatan IHSG ditopang dari rencana pemerintahan Jepang menggelontorkan paket stimulus baru ¥ 117 triliun setara dengan US$ 1,1 triliun. Investor juga terfokus pada kemajuan perseteruan AS-China yang kembali mengancam perdagangan antara kedua belah pihak membuat yuan tergelincir. Pemerintahan AS juga sedang mempertimbangkan serangkaian sanksi untuk mencoba menghukum China karena tindakan kerasnya terhadap Hong Kong.
Baca Juga: IHSG berhasil menguat tipis di akhir perdagangan Rabu (27/5), ini pemicunya
IHSG hari ini menurut Lanjar Nafi, Kepala Riset Reliance Sekuritas akan terimbas rencana beberapa negara yang membuka kembali ekonomi setelah terpukul dengan infeksi virus corona. "Babak selanjutnya dari ketegangan AS dan China akan kembali menjadi fokus investor," kata Lanjar.
Secara teknikal, IHSG menurut Lanjar akan cenderung menguat. Ini terlihat dari pergerakan IHSG yang setelah terkonsolidasi dan bertahan pada level MA50 peluang melanjutkan resistance masih terbuka. Tapi Indikator stochastic dan RSI bergerak positif meskipun mendekati area overbought. Sehingga secara teknikal, pergerakan IHSG hari ini bisa berada di kisaran 4.570-4.790.
Sementara saham-saham yang masih dapat dicermati menurut Lanjar diantaranya, AKRA, IMJS, MCAS, MEDC, UNVR, WIKA, WTON, LPCK.
Bisnis.com, JAKARTA - Kresna Sekuritas merekomendasikan investor melakukan aksi spekulasi beli terhadap saham UNTR, TLKM, SIDO, dan PTPP pada perdagangan Rabu (27/5/2020).
Tim analis Kresna Sekuritas menulsikan Indeks saham AS pada perdagangan kemarin ditutup menguat dengan indeks DJIA naik 2,17% dan S&P500 naik 1,23%, diperdagangkan menyentuh level tertingginya sejak awal Maret 2020.
Hal ini disebabkan oleh optimisme terhadap pembukaan kembali ekonomi dan perkembangan vaksin. Indeks saham Eropa ditutup menguat dengan indeks DAX naik 1% dan FTSE100 naik 1,24%.
Pasar Asia pada pagi hari ini dibuka cenderung flat dengan indeks Nikkei turun 0,05% dan KOSPI turun 0,1%. Dari dalam negeri, BBCA (1Q20) dan TLKM (FY19) rilis kinerja keuangan di mana akan mempengaruhi pergerakan pasar hari ini.
"IHSG kami perkirakan bergerak di rentang 4.550 – 4.720," papar Kresna Sekuritas.
Berikut ulasan sejumlah saham pilihan hari ini.
Technical Update: UNTR TLKM
UNTR 15075. Speculative Buy.* Estimasi rentang 14150-15800. Resisten 15800-16300 apabila dapat melanjutkan penguatan. Stop loss apabila turun ke bawah support 14150. (ryh)
TLKM 3250. Speculative Buy.* Estimasi rentang 3070-3300. Resisten 3300-3390 apabila dapat melanjutkan rebound kemarin. Stop loss apabila turun ke bawah support 3070. (ryh)
Technical Review (from 20-May-2020)
SIDO 1235. Speculative Buy.* Estimasi rentang 1210-1280. Resisten 1280-1300 apabila dapat melanjutan rebound kemarin. Support 1210-1145. (ryh)
Review: SIDO 1245 (+0.8%). Speculative Buy.* Estimasi rentang 1210-1280. Penguatan sebelumnya sempat menguji resisten 1260. Resisten berikutnya ada di 1280-1300 apabila dapat melanjutan rebound kemarin. Support 1210-1145. (ryh)
PTPP 640. Speculative Buy.* Estimasi rentang 600-680. Resisten 680-700 apabila dapat melanjutkan rebound kemarin. Support 600. (ryh)
Review: PTPP 670 (+4.7%). Speculative Buy.* Estimasi rentang 600-730. Resisten 730 apabila dapat melanjutkan rebound kemarin. Support 600. (ryh)
🍓
JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup cukup tajam pada perdagangan siang ini. IHSG menguat 63,33 poin atau 1,39% ke 4.609,28.
Baca juga: IHSG Dibuka Rebound ke 4.524
Pada penutupan perdagangan hari ini, Jakarta, Selasa (26/5/2020), terdapat 235 saham menguat, 141 saham melemah dan 145 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp4,09 triliun dari 3,81 miliar saham yang diperdagangkan.
Sementara itu, saham-saham yang masuk top gainers yaitu saham PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) naik Rp12 atau 14,46% ke Rp97, saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp140 atau 10,33% ke Rp1.495 dan saham PT Modernland Realty Ltd Tbk (MDLN) naik Rp11 atau 22% ke Rp61.
Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) turun Rp650 atau 6,77% ke Rp8.950, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) turun Rp425 atau 6,61% ke Rp6.000 dan saham PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) turun Rp4 atau 6,90% ke Rp54.
🍓
Bisnis.com,JAKARTA - Investor yang telah memiliki emergency cash atau dana darurat lebih dari 12 bulan dan pekerjaan yang stabil dapat mulai mencicil beli saham dan obligasi setelah libur Lebaran 2020.
Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di level 4.545,952 pada akhir perdagangan, Rabu (20/5/2020). Posisi itu menguat tipis 0,85 persen dari 4.507,607 akhir pekan lalu.
Kendati demikian, IHSG masih bergerak di teritori negatif sepanjang periode berjalan 2020. Pasalnya, laju indeks sudah amblas 27,87 persen secara year to date (ytd).
Sampai dengan perdagangan jelang libur Lebaran 2020, sektor saham aneka industri menjadi penekan utama laju IHSG dengan koreksi 38,53 persen secara year to date (ytd). Sektor saham pertanian dan sektor saham keuangan menyusul dengan masing-masing 36,52 persen dan 34,54 persen.
Usai musim libur Lebaran 2020, perdagangan di BEI akan dimulai lagi pada, Selasa (26/5/2020). Investor pun dapat menempuh berbagai strategi untuk menjaga keuntungannya di pasar modal salah satunya melalui menyeimbangkan kembali atau rebalancing portofolio.
Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali menjelaskan bahwa ada dua perspektif untuk rebalancing portofolio di tengah kondisi saat ini. Pertama, untuk investor yang belum memiliki dana darurat untuk biaya hidup minimal 12 bulan ke depan maka disarankan mulai untuk memenuhi porsi tersebut.
“Lebih baik mulai memenuhi porsi cash [biaya hidup minimal 12 bulan] karena masih penuh dengan ketidakpastian saat ini,” jelasnya kepada Bisnis, Minggu (24/5/2020).
Kendati demikian, Frederik menyebut investor yang telah memiliki emergency cash selama 12 bulan dan pekerjaan yang stabil justru dapat mulai mencicil saham dan obligasi. Untuk instrumen saham, pihaknya menyebut masih banyak emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps yang sudah memiliki valuasi terdiskon.
“Untuk obligasi masih ada tekanan menurun suku bunga yang dimana menguntungkan bagi investor obligasi sebelum bunga turun,” paparnya.
Dikutip melalui laman resmi www.worldgovernmentbonds.com Minggu (24/5/2020), yield surat utang negara (SUN) Indonesia tenor 10 tahun berada di level 7,821 persen. Sementara itu, premi credit default swap (CDS) bertenor 5 tahun di posisi180,17.
Secara terpisah, Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper memprediksi IHSG akan menguat pada perdagangan, Selasa (26/5/2020). Secara teknikal, candlestick membetuk doji didukung stokastik yang melebar setelah membentuk goldencross.
“Potensi penguatan masih terbuka namun pergerakan diperkirakan akan cukup terbatas dibayangi banyaknya ketidakpastian dari dampak Covid-19,” jelasnya.
Dennies memprediksi IHSG akan bergerak dengan level support pertama 4.524 dan kedua 4.502, Selasa (26/5/2020). Selanjutnya, resistance pertama 4.565 dan kedua 4.584.
🍇
Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan cenderung bergerak konsolidasi melemah di perdagangan selepas libur Lebaran.
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menuturkan sejumlah sentimen akan mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan ini, salah satunya rencana undang-undang keamanan nasional baru China yang membuat Beijing punya kontrol yang lebih besar pada Hong Kong.
RUU tersebut kembali memantik ketegangan antara AS-China. Pasalnya, AS menentang RUU tersebut dan berpotensi menimbulkan perang dingin kedua negara yang merupakan ekonomi terbesar dunia saat ini.
Selain itu, potensi ketegangan bertambah akibat tuduhan Trump yang menyebut soal ketidakmampuan China dalam mengatasi pandemi Covid-19 sehingga menyebar ke seluruh dunia. Di sisi lain, senat AS telah menyetujui RUU terkait peningkatan pengawasan terhadap perusahaan China.
“Ini adalah sentimen negatif di pasar keuangan dan kemunduran dalam perkembangan pasar modal dunia kususnya Amerika Serikat,” ujar Hans.
Sementara itu, pelonggaran bertahap lockdown oleh sebagian negara bagian Amerika dan negara-negara dunia menjadi sentiment positif. Akan tetapi di saat yang sama kekhawatiran gelombang ke dua menjadi perhatian pasar meski sejauh ini tidak ditemukan tanda-tanda gelombang kedua Covid-19.
Angka klaim penggangguran AS masih tinggi biarpun dalam tren turun. Akan tetapi, yang dikhawatirkan adalah setelah pelongaran lockdown ternyata tidak terjadi penciptaan lapangan kerja seperti yang diharapkan.
Hans menyebut beberapa pekan ke depan menjadi periode penting bagi pasar keuangan dunia karena pelaku pasar akan mencermati apakah pelonggaran lockdown mampu mengembalikan daya beli dan mengembalikan ekonomi kembali normal sebelum pandemi Covid-19.
Hans menyebut sebagian besar sentimen pasar yang ada relatif negatif di tengah terkoreksi pasar saham dunia pada saat pasar Indonsia libur Idufitri 2020, sehingga dia memperkirakan IHSG akan cenderung konsolidasi melemah di awal pekan.
“Namun IHSG berpotensi mengalami rebound pada akhir pekan. Adapun support IHSG ada di level 4460 sampai 4317 dan resistance di level 4609 sampai 4726,” tutup Hans.
🍇
Jakarta, Beritasatu.com- Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya ditutup melemah 2,7 poin atau 0,06 persen ke 4.545,95 pada perdagangan Rabu (20/5). IHSG sempat dibuka naik tipis 0,9 poin atau 0,02 persen ke 4.549 pada pembukaan sesi I, setelah ditutup di zona hijau sehari sebelumnya dengan naik 1,82%.
Namun, penutupan IHSG hari ini diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp 71,68 miliar. Dari 10 sektor saham, hanya dua yang mengalami kenaikan dan yang terbesar adalah di sektor keuangan sebanyak 2,08 persen. Sedangkan sektor lainnya turun dan yang terdalam adalah di sektor konsumer dengan 2,83 persen.
Sementara, frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 463.025 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 31,02 miliar lembar saham senilai Rp 39,71 triliun. Sebanyak 161 saham naik, 212 saham menurun, dan 174 saham tidak bergerak nilainya.
Di bursa regional, mayoritas ditutup melemah. Hanya Indeks Nikkei Jepang yang mampu menguat 0,79 persen. Sedangkan, Hang Seng turun 0,07 persen, dan Strait Times juga melemah 0,82 persen, serta Shanghai Index turun 0,51 persen.
Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya dalam risetnya, Rabu (20/5) mengatakan, pergerakan IHSG saat ini terlihat sedang mengalami fase teknikal rebound, namun potensi tekanan masih cukup besar mengingat arus deras capital outflow masih terjadi hingga saat ini. Di mana, kuatnya fundamental perekonomian Indonesia belum dapat menjadi penopang bagi kenaikan IHSG.
Sumber: BeritaSatu.com
JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup cukup tajam pada perdagangan siang ini. IHSG menguat 63,33 poin atau 1,39% ke 4.609,28.
Jakarta, Beritasatu.com- Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhirnya ditutup melemah 2,7 poin atau 0,06 persen ke 4.545,95 pada perdagangan Rabu (20/5). IHSG sempat dibuka naik tipis 0,9 poin atau 0,02 persen ke 4.549 pada pembukaan sesi I, setelah ditutup di zona hijau sehari sebelumnya dengan naik 1,82%.
🍊
JAKARTA, investor.id — Indeks harga saham gabungan (IHSG) pagi tadi dibuka di zona hijau, namun kemudian indeks berbalik arah ke area negatif. IHSG selanjutnya bergerak fluktuatif dan akhirnya menutup sesi I di zona merah. Seperti dilaporkan BeritasatuTV langsung dari lantai bursa Rabu siang (20/5) pukul 12.03 WIB, IHSG ditutup terdepresiasi 19,04 poin atau 0,42% ke level 4.529,62. Indeks LQ 45 juga melemah, turun 0,52% ke posisi 667,604. IHSG bergerak di level terendahnya di 4.521 dan level tertingginya di angka 4.561. Sebanyak 28 miliar lembar saham telah diperdagangkan hingga sesi I ditutup, dengan nilai perdagangan sekitar Rp 35 triliun, dan frekuensi perdagangan mencapai 269.465 kali transaksi. Tujuh sektor tercatat berkinerja buruk dan menyeret IHSG di area negatif. Pelemahan terdalam dipimpin sektor properti yang turun 2,3%, disusul sektor konsumsi yang turun 2,1%, dan sector infrastruktur yang turun 1,8%. Sementara tiga sektor menguat namun tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Penguatan dipimpin sector industri dasar yang naik 1,7%. Sumber : Investor Daily
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Fluktuatif, IHSG Sesi I Ditutup di Zona Merah ke Level 4.529"
Penulis: Gora Kunjana
Read more at: http://brt.st/6AwO
🍓
JAKARTA sindonews - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Rabu (20/5/2020) dibuka merangkak naik untuk menjadi sinyal positif. Di awal sesi, IHSG menghijau dengan tambahan 2,22 poin atau 0,05% menjadi 4.550,88.
Sebelumnya bursa saham Tanah Air pada perdagangan kemarin berakhir menguat ke posisi 4.548,66 poin, naik 37,598 poin yang setara 0,833% dari penutupan 4.511,06 pada awal pekan. Harga saham sejumlah emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp200 triliun ditutup naik pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/5) kemarin.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia pagi ini ini tercatat Rp278 miliar dengan volume mencapai 269 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp10,56 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp116,84 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp127,41 miliar. Tercatat sebesar 106 saham menguat, 101 saham melemah dan 119 saham stagnan.
Baca Juga:
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Indospring Tbk. (INDS) naik Rp70 menjadi Rp1.900, PT. Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) bertambah Rp60 ke posisi Rp2.690 dan PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) meningkat Rp50 menjadi Rp5.050.
Selanjutnya saham-saham dengan pelemahan yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp700 menjadi Rp48.600, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menyusut Rp70 ke posisi Rp2.210 serta PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) berkurang Rp50 menjadi Rp9.325.
Di sisi lain bursa saham Asia Pasifik bergerak mixed alias variatif pada perdagangan Rabu pagi, ketika China menahan suku bunga acuan tidak berubah. Saham daratan China berangsur lebih rendah di awal sesi dengan kedua komponen yakni Komposit Shanghai dan Komposit Shenzhen turun sekitar 0,2%.
Indeks Hang Seng di Hong Kong bertambah 0,34%. Sementara di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,74% ketika indeks Topix memperoleh dorongan mencapai sebesar 0,4%. Sedangkan indeks Kospi di Korea Selatan terpantau 0,25% lebih tinggi. Bursa utama Australia, S&P/ASX 200 menurun 0,29%. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang diperdagangkan meningkat 0,09%.
JAKARTA, investor.id -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I, Selasa (19/5), ditutup naik 82,23 poin (1,82%) ke level 4.593,29. Level tertinggi indeks pada level 4.609,04 sedangkan kisaran terendah 4.519,50. Sebanyak 244 saham menguat, 132 saham turun, dan 142 saham lainnya mengalami stagnan. Nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi I mencapai Rp 5,73 triliun. Investor asing mencatatkan transaksi jual bersih (net sell) di semua pasar sebesar Rp 2,04 triliun. Sementara itu, berdasarkan data dari RTI, saham-saham pencetak keuntungan tertinggi (top gainers), antara lain saham PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syaria Tbk (BTPS), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Harga BRIS melesat 12,50%, BBRI melonjak 10,40%, BTPS meningkat 7,17%, DMAS menguat 6,15%, dan BBNI naik 6,01%. Sementara itu, saham-saham yang harganya turun paling tajam (top losers), yaitu antara lain saham PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD). Adapun secara rinci harga BBKP terkoreksi 6,06%, MIKA tergelincir 4,08%, PSAB terpangkas 3,52%, MDKA tergerus 2,87%, dan WOOD melemah 2,70%. Sumber : Investor Daily
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Sesi I IHSG Menghijau, Deretan Saham Bank Pimpin "Top Gainers""
Penulis: Thereis Love Kalla
Read more at: http://brt.st/6Aq1
bisnis.com: Pukul 9.01 WIB: IHSG Melonjak 1,72 Persen
Bisnis.com, JAKARTA – Aksi jual bersih oleh investor asing berlanjut pada perdagangan hari ini, Senin (18/5/2020), meskipun IHSG ditutup menguat tipis.
Ringkasan perdagangan saham oleh investor asing | ||
---|---|---|
Tanggal | Total | Keterangan |
18 Mei | Rp669,2 miliar | Net sell |
15 Mei | Rp1,09 triliun | Net sell |
14 Mei | Rp955,57 miliar | Net sell |
13 Mei | Rp774,12 miliar | Net sell |
12 Mei | Rp1,04 triliun | Net sell |
11 Mei | Rp268,91 miliar | Net sell |
8 Mei | Rp812,71 miliar | Net sell |
6 Mei | Rp289,43 miliar | Net sell |
5 Mei | Rp429,95 miliar | Net sell |
4 Mei | Rp121,6 miliar | Net sell |
Bisnis.com, JAKARTA — Gejolak pasar modal sepanjang periode berjalan 2020 telah membuat puluhan saham LQ45 diperdagangkan dengan valuasi murah. Momentum pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) pun menjadi kesempatan bagi para investor untuk mengoleksi emiten dengan likuiditas tinggi dan fundamental baik.
Berdasarkan data Bloomberg, saat ini, terdapat 21 saham anggota indeks LQ45 yang diperdagangkan dengan Price Earning Ratio (PER) di bawah 10 kali hingga Jumat (15/5/2020). Beberapa di antaranya merupakan emiten berkapitalisasi pasar jumbo alias big caps.
PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) misalnya, diperdagangkan dengan PER 8,65 kali. Valuasi itu juga lebih rendah dibandingkan dengan produsen rokok lainnya yang menjadi kompetitor perseroan.
Di sektor keuangan, tiga saham perbankan pelat merah juga tengah diperdagangkan dengan valuasi murah dan jauh di bawah perusahaan sejenisnya. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) memiliki PER masing-masing 8,01 kali, 6,35 kali, dan 4,03 kali.
Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali menjelaskan rata-rata PER emiten di Indonesia terus mengalami penurunan dan terlihat undervalued. Namun, investor masih cemas untuk berinvestasi ke dalam saham.
Dia menuturkan PER merupakan indikator historikal yang didapatkan dari membagi harga saham dengan Earning per Share (EPS). Di tengah periode ketidakpastian, EPS cenderung susah ditebak dan menurun.
Kondisi itu menyebabkan harga saham mengalami penurunan dan PER terlihat murah. Pasalnya, beberapa investor masih mengantisipasi penurunan EPS pada masa depan, sehingga PER akan kembali meningkat.
Frederik menyebut saat ini, terdapat beberapa emiten yang menarik dikoleksi oleh investor di tengah penurunan kondisi ekonomi. Selain memiliki PER murah, emiten-emiten itu memiliki prospek kinerja fundamental yang baik.
Dia menilai investor dengan jangka waktu investasi yang cukup panjang dapat melirik saham-saham perbankan. Meski terdampak penurunan ekonomi, sektor ini diyakini akan memimpin saat perekonomian pulih.
“Perbankan menarik untuk dikoleksi terutama untuk bank BUKU [Bank Umum Kegiatan Usaha] IV seperti BBRI, BBNI, BMRI,” jelas Frederik kepada Bisnis, Jumat (15/5).
Emiten yang dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat saat wabah berlangsung juga dipandang menarik untuk dikoleksi, misalnya PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA), PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM).
Di lain pihak, Head of Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan valuasi sejumlah emiten LQ45 memang sudah murah. Tetapi, investor perlu memahami hal itu umumnya terjadi karena proyeksi pendapatan yang diperkirakan menurun.
“Pada kuartal I/2020, beberapa emiten masih menunjukkan kenaikan sedangkan pada kuartal II/2020, diperkirakan dampak penuh pandemi dan juga berkurangnya operasional perusahaan akan sangat terasa serta menekan laba emiten,” paparnya.
Kendati demikian, Wawan meyakini sektor keuangan akan memiliki potensi rebound paling kencang setelah pandemi berlalu. Pasalnya, kebutuhan dana akan meningkat dan regulator akan memberikan banyak stimulus untuk mendorong roda perekonomian.
Dengan demikian, emiten bank dengan modal besar seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), BBRI, dan BMRI menarik untuk dikoleksi jangka panjang. Emiten di sektor konsumer seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) juga direkomendasikan karena penjualan justru meningkat saat masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Untuk investor yang memang bisa memiliki horizon panjang hingga 10 tahun, bisa belanja sekarang. Tetapi, untuk yang dananya akan digunakan hingga 3 tahun ke depan, idealnya hanya 20 persen dana investasi dalam bentuk saham,” jelas Wawan.
Sulit Diprediksi
Adapun Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengemukakan saat ini, memang sudah banyak emiten yang terdiskon dibandingkan dengan harga awal tahun. Bahkan, beberapa saham perbankan sudah mengalami penurunan hingga 50 persen dari awal 2020.
Kendati demikian, dia menyebut sulit memprediksi bottom dari pasar. Berkaca dari data yang ada, ekonomi global termasuk Indonesia mengalami perlambatan di bawah ekspektasi analis pada kuartal I/2020 dan lebih buruk pada kuartal II/2020, karena adanya sejumlah pembatasan.
“Tetapi, untuk investor, resesi adalah kesempatan emas untuk membeli saham yang berkualitas dengan harga diskon. Oleh karena itu, saat ini boleh melakukan pembelian bertahap dan tentunya perlu menyiapkan kas jikalau market masih memberikan kesempatan untuk membeli lagi di harga yang lebih murah,” papar Frankie.
Untuk penghuni LQ45, dia cenderung menyukai PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) dan BBNI. Keduanya memiliki valuasi menarik dan pertumbuhan kinerja keuangan yang baik.
Saat dihubungi Bisnis, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan di saat pandemi justru kesempatan selalu ada bahkan sangat menarik bagi para investor. Tetapi, pihaknya mengingatkan agar investor mencermati fundamental emiten.
“Namun, di saat laporan keuangan tahunan 2019 keluar dan juga menjelang RUPS [Rapat Umum Pemegang Saham] perlu diperhatikan perusahaan-perusahaan yang memang secara fundamental baik dan yang ada kemungkinan pembagian dividen,” ujarnya.
2. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 39,2 miliar
3. PT Astra International Tbk (ASII) Rp 33,3 miliar
4. PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) Rp 15,4 miliar
5. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) Rp 9,2 miliar
6. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Rp 6,5 miliar
7. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 6,4 miliar
8. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) RP 6,2 miliar
9. PT Bank Permata Tbk (BNLI) Rp 5,0 miliar
10. PT Pacific Strategic Financial Tbk (APIC) Rp 2,7 miliar.
- Indeks Nikkei 225 melemah 0,5 poin ke 19.914
- Indeks Hang Seng naik 1,3 poin ke 23.831
- Indeks Shanghai bertambah 0,7 poin ke 2.871
- Indeks Strait Times menguat 4,5 poin ke 2.526🍅
Bisnis.com, JAKARTA — PT Panin Sekuritas memilih empat saham berkapitalisasi pasar kecil dan menengah (small and medium caps) sebagai pilihan utama di tengah pasar saham yang volatil.
JAKARTA, Investor.id - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi lanjutkan pelemahan dengan kisaran pergerakan 4.474-4.696 sepanjang hari ini. Hal ini dipengaruhi atas penurunan indeks Wall Street semalam dan didukung hasil analisa teknikal. Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal, IHSG break out MA20 dan berpotensi menguji lower bollinger bands dan support fractal. Indikator stochastic menunjukkan indeks bearish dengan momentum indikator RSI yang mulai bergerak tertekan di area middle. “Hal ini berpotensi mendorong pelemahan lebih lanjut indeks dengan level pergerakan support 4.474 dan resistance 4.696. Beberapa saham yang layak untuk dicermati adalah GGRM, HMSP, HRUM, INDF, dan MNCN,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Semalam indeks Wall Street ditutup anjlok dengan pelemahan indeks Dow Jones mecapai 2,17%, indeks S&P500 turun 1,75%, dan Nasdaq anjlok 1,55%. Pelemahan juga melanda hampir semua indeks bursa Eropa. Sedangkan indeks future Dow Jones, S&P, dan Nasdaq menunjukkan perbaikan dengan penguatan tipis. Sumber : Investor Daily
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 34,37 poin atau 0,75% ke level 4.554,35 pada perdagangan Rabu (13/5).
2. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 18,5 miliar
3. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 9,8 miliar
4. PT XL Axiata Tbk (EXCL) Rp 7,2 miliar
5. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 6,1 miliar
6. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) RP 5,4 miliar
7. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 3,8 miliar
8. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) Rp 3,0 miliar
9. PT Bank Permata Tbk (BNLI) Rp 2,9 miliar
10. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 1,8 miliar.
S&P 500 berjangka turun 0,5% pada pukul 9:40 pagi di Tokyo. S&P 500 sedikit berubah pada jam 4 malam di New York.
Indeks Topix turun 0,2%.
Indeks S & P / ASX 200 Australia turun 0,8%.
Indeks Kospi Korea Selatan kehilangan 0,8%.
Yen diperdagangkan sedikit berubah pada 107,59 per dolar.
Yuan lepas pantai berada di 7,1114 per dolar.
Indeks Spot Dollar Bloomberg naik 0,3%.
Euro membeli US$1,0789 turun 0,2%.
Imbal hasil pada obligasi 10-tahun turun sekitar satu basis poin menjadi 0,70%.
Imbal hasil obligasi 10-tahun Australia stabil di 0,97%.
Minyak mentah West Texas Intermediate naik 0,8% menjadi US$24,33 per barel.
Emas berada di US$1.696 per ounce.
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Rebound, IHSG Awal Pekan Dibuka Naik 0,74% ke Level 4.631"
Penulis: Gora Kunjana
Read more at: http://brt.st/6zCR
No | Nama Emiten | Kode Saham | Nilai (Rp/Miliar) |
1 | PT Bank Mandiri (Persero) Tbk | BMRI | 59,6 |
2 | PT HM Sampoerna Tbk | HSMP | 13,0 |
3 | PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk | INKP | 7,2 |
4 | PT Semen Indonesia (Persero) Tbk | SMGR | 4,6 |
5 | PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk | SIDO | 3,27 |
6 | PT MNC Land Tbk | KPIG | 2,0 |
7 | PT Bank Pembangunan Deerah Jawa Barat Tbk | BJBR | 1,3 |
8 | PT Ciputra Development Tbk | CTRA | 628,5 juta |
9 | PT MNC Vision Networks Tbk | IPTV | 389,7 juta |
10 | PT Unilever Indonesia Tbk | UNVR | 90,3 juta |
2. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) (4,97%)
3. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) (4,81%)
2. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (-6,88%)
3. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) (-5,43%)
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Konsisten Hijau, IHSG Ditutup Naik 0,54% ke Level 4.630"
Penulis: Gora Kunjana
Read more at: http://brt.st/6zao
Pukul 15.00 WIB: IHSG Ditutup Melemah 2,35 Persen
per tgl 30 Apr 2020:
- Rekomendasi: Sell
- Suport: Rp 1.140
- Resisten: Rp 1.235
- Rekomendasi: Hold
- Suport: Rp 620
- Resisten: Rp 685
- Rekomendasi: Hold
- Suport: Rp 975
- Resisten: Rp 985
per tgl 28 Apr 2020:
2. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) (11,73%)
3. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) (8,65%)
2. PT United Tractors Tbk (UNTR) (-5,18%)
3. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) (-4,76%)
per tgl 27 Apr 2020:
Baca Juga : Awal Perdagangan Senin (27/4), Pasar Mata Uang Stabil di Tengah Tanda-Tanda Positif Kasus Covid-19 |
---|
per tgl 24 Apr 2020:
- BOW: Rp3.610-Rp3.710
- Target Price (TP): Rp4.150, Rp4.760, dan Rp5.325
- Stoploss: di bawah Rp3.220
- BOW: Rp1.210-Rp1.250
- TP: Rp1.350, Rp1.500
- Stoploss: di bawah Rp1.085
- BOW: Rp900-Rp920
- TP: Rp1.020, Rp1.180, dan Rp1.300
- Stoploss: di bawah Rp775
2. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) (4,51%)
3. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) (2,44%)
2. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) (-6,67%)
3. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) (-6,67%)
Baca Juga : Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas Hari Ini |
---|
bisnis.com: JAKARTA — Implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di DKI Jakarta pada hari pertama masih diwarnai sejumlah pelanggaran. Padahal, kedisiplinan sangat penting untuk memastikan kebijakan ini berjalan efektif.
- Minat investor dan emiten baru untuk masuk ke pasar modal makin tak terbendung meskipun volatilitas pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) sangat tinggi akibat sentimen pandemi COVID-19. Tingginya minat tersebut tecermin dalam jumlah investor yang terus mencatatkan kenaikan serta banyaknya perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa efek.
- Cerita tentang ketahanan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) guna mengantisipasi dampak pandemi COVID-19. LPS pun menyadari kondisi saat ini sudah masuk dalam tahap waspada, dan bersiap mengantisipasi segala hal yang diperlukan untuk menghadapi skenario terberat.
- Kekhawatiran makin suramnya bisnis properti tergambar ketika pemerintah memberlakukan pembatasan sosial berkala besar (PSBB) di DKI Jakarta yang berlaku mulai 10 April 2020 hingga 14 hari mendatang. Beberapa pengembang memutuskan menghentikan operasional dengan alasan sektor properti tidak masuk bidang yang dikecualikan beroperasi secara terbatas selama PSBB.
- Pemerintah Provinsi Jawa Barat memprediksi jumlah orang terinfeksi virus corona di provinsi itu akan terus bertambah jika tradisi mudik Lebaran pada tahun ini tidak dilarang sehingga fatwa haram dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dibutuhkan sebagai pendukung.
- Seruan pemerintah dan implementasi pembatasan kegiatan sosial membuat banyak pengusaha sektor hiburan menutup sementara usahanya. Salah satunya adalah usaha bioskop. Kondisi ini membuat penikmat film layar lebar beralih media dengan memilih genre favoritnya melalui aplikasi video on demand yang dihadirkan penyelenggara over the top.
JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia ( BI) Perry Warjiyo mengatakan, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) di wilayah DKI Jakarta yang mulai berlaku hari ini, Jumat (10/4/2020) akan membawa dampak positif pada pasar keuangan. Dia menuturkan, PSBB merupakan salah satu langkah yang diambil pemerintah untuk mencegah penyebaran virus. Pencegahan inilah yang membuat sentimen positif para investor semakin tinggi. "Semakin cepat kita bisa mengatasi Covid-19, itu akan semakin baik. Tidak hanya dampaknya terhadap aspek kemanusiaan dan kesehatan, tapi juga dampaknya terhadap ekonomi akan lebih rendah," kata Perry dalam konferensi video, Kamis (9/4/2020). Baca juga: Prediksi BI: Inflasi April 0,2 Persen, Rendah dan Terkendali
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gubernur BI: PSBB Bawa Sentimen Positif untuk Investor", https://money.kompas.com/read/2020/04/10/080800026/gubernur-bi--psbb-bawa-sentimen-positif-untuk-investor.
Penulis : Fika Nurul Ulya
Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan
per tgl 06 Apr 2020:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir dalam waktu dekat, membuat bisnis sektor otomotif dan komponen ikut tertekan. Berikut rekomendasi teknikal empat saham pilihan sektor otomotif dan komponen untuk hari ini:
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Prospek Saham Pekan Depan"
Penulis: Oleh Hari Prabowo
Read more at: https://investor.id/investory/prospek-saham-pekan-depan
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Dipengaruhi Sentimen Global, IHSG Diprediksi Melemah Pekan Depan"
Penulis: Mashud Toarik
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/dipengaruhi-sentimen-global-ihsg-diprediksi-melemah-pekan-depan
Chris memprediksi IHSG pada Jumat (3/4) akan menguat dengan kisaran 4.500 hingga 4.650.
JPFA: 950-1075 SL:945 TP:1075
JSMR: 2500-2800 SL:2490 TP:2800
LPKR: 132-150 SL:129 TP:150
MAIN: 450-540 SL:448 TP:540
MEDC: 420-500 SL:418 TP:500
PGAS: 800-935 SL:795 TP:900
Pukul 15.00 WIB: IHSG Ditutup Naik Tajam 1,47 Persen
- Sektor Industri Dasar (-0,61%),
- Sektor Tambang (-0,76%),
- Sektor Barang Konsumsi (-1,20%),
- Sektor Manufaktur (-1,20%),
- Sektor Pertanian (-1,50%),
- Sektor Keuangan (-1,72%),
- Sektor Perdagangan (-1,80%),
- Sektor Infrastruktur (-1,95%),
- Sektor Aneka Industri (-2,46%)
- Sektor Konstruksi (-2,80%).
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 61,5 miliar,
- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 37,5 miliar,
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 29,7 miliar.
- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syaria Tbk (BTPS) turun 6,81% ke Rp 1.985
- PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 6,74% ke Rp 1.245
- PT PP (Persero) Tbk (PTPP) turun 6,36%
- PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 3,03% ke Rp 1.020
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 2,76% ke Rp 745
- PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 1,30% ke Rp 312
per tgl 01 April 2020:
Baca Juga
per tgl 31 Mar 2020:
JAKARTA, investor.id – Setelah dibuka menguat di awal sesi I, indeks harga saham gabungan (IHSG) terus bergerak di area positif hingga sesi I berakhir. Seperti dilaporkan BeritasatuTV langsung dari lantai bursa sekitar pukul 12.01 WIB, IHSG sesi I ditutup terapresiasi 75.20 poin atau naik 1,70% ke level 4.489,70. Penguatan juga dialami kelompok saham unggulan yang tergabung dalam Indeks LQ 45, naik 1,68% ke posisi 692,025. Sebanyak 269 saham harganya naik, 144 saham turun, dan sisanya stagnan. Sebanyak 3,9 miliar lebih lembar saham telah diperdagangkan hingga sesi I ditutup, dengan nilai transaksi Rp 3,6 triliun lebih, dan frekuensi perdagangan mencapai 349.781 kali transaksi. Seluruhnya atau 10 sektor saham berkinerja baik dipimpin oleh sektor consumer yang melambung 5,71%, disusul sektor manufaktur yang menguat 3,9%, dan sektor perdagangan yang naik 2,53%, serta sektor industri dasar yang terangkat 1,74%. Sumber : Investor Daily
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "IHSG Sesi I Ditutup Naik 1,7% ke Level 4.489"
Penulis: Gora Kunjana
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/ihsg-sesi-i-ditutup-naik-17-ke-level-4489
Baca Juga : Investor Asing Aksi Jual Bersih Rp53,26 Miliar |
---|
per tgl 30 Mar 2020:
- PT Gudang Garam Tbk (GGRM) -6,99%
- PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) -6,98%
- PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) -6,96%
OJK Sebut Penurunan IHSG Imbas Virus Corona Turut Terjadi di Pasar Modal Dunia
per tgl 27 Mar 2020:
Baca Juga : Ketika para Direksi Gelar Aksi Borong Saham |
---|
Ringkasan perdagangan saham oleh investor asing | ||
---|---|---|
Tanggal | Total | Keterangan |
27 Maret | Rp221,25 miliar | Net buy |
26 Maret | Rp662,26 miliar | Net buy |
24 Maret | Rp631,41 miliar | Net sell |
23 Maret | Rp36,63 miliar | Net buy |
20 Maret | Rp794,06 miliar | Net sell |
19 Maret | Rp636,24 miliar | Net sell |
18 Maret | Rp258,47 miliar | Net sell |
17 Maret | Rp1,01 triliun | Net sell |
16 Maret | Rp238,11 miliar | Net buy |
13 Maret | Rp575,84 miliar | Net sell |
Baca Juga : 7 Menit Pembukaan, IHSG Melompat 7,13 Persen |
---|
per tgl 26 Mar 2020:
JAKARTA, investor.id - Panin Sekuritas menyatakan hari ini, Kamis (26/3), IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam kisaran 3.800 sampai 4.130. IHSG akan mulai menguji resistance MA5 yang pada saat ini berada pada 4.130, penurunan akan lebih terbatas. Ada indikasi jenuh pada MACD histogram. Pertimbangkan saham-saham ini ADRO, BEST, INDY, dan PTBA. IHSG ditutup menurun sebesar -51,88 poin (-1,30%) menuju level 3.937,63 pada perdagangan hari Selasa 24 Maret 2020 kemarin. Menariknya pada perdagangan kemarin, di tengah net sell asing yang masih besar, IHSG mampu bertahan dengan ditutup di atas support 3.918. Ini memberikan harapan rebound pada bulan April, jika IHSG mampu mempertahankan kondisi seperti ini sampai pada akhir pekan. Sumber : Investor Daily
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "IHSG Berpotensi Mixed Cenderung Melemah di Kisaran 3.800-4.130"
Penulis: Ely Rahmawati
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/ihsg-berpotensi-mixed-cenderung-melemah-di-kisaran-38004130
1. Review & Rebalance Portofolio
2. Perhatikan Momentum Investing
3. Diversifikasi, Diversifikasi, Diversifikasi
4. Dana Darurat
5. Sehat Pangkal Bahagia & Kaya
per tgl 25 Mar 2020:
Daftar Harga Emas 24 Karat Antam, Senin (23/3/2020) | Daftar Harga Emas 24 Karat Antam, Selasa (24/3/2020) | ||
---|---|---|---|
Ukuran (gram) | Harga 23 Maret 2020 (Rupiah) Pukul 08.49 WIB | Harga 23 Maret 2020 (Rupiah) Pukul 12.35 WIB | Harga 24 Maret 2020 (Rupiah) Pukul 9.07 WIB |
0,5 | 455.000 | 470.000 | 484.000 |
1 | 861.000 | 891.000 | 919.000 |
2 | 1.671.000 | 1.731.000 | 1.787.000 |
3 | 2.485.000 | 2.575.000 | 2.659.000 |
5 | 4.125.000 | 4.275.000 | 4.415.000 |
10 | 8.185.000 | 8.485.000 | 8.765.000 |
25 | 20.355.000 | 21.105.000 | 21.805.000 |
50 | 40.635.000 | 43.135.000 | 43.535.000 |
100 | 81.200.000 | 84.200.000 | 87.000.000 |
250 | 202.750.000 | 210.250.000 | 217.250.000 |
500 | 405.300.000 | 420.300.000 | 434.300.000 |
1.000 | 810.600.000 | 840.600.000 | 868.600.000 |
- PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) -6,99%
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) -6,99%
- PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) -6,95%
- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) 15,38%
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) 10,69%
- PT Adaro Energy Tbk (ADRO) 9,68%
ASII : 3500-4000 SL:3490 TP:3700
KAEF : 800-1000 SL:795 TP:960
INAF : 700-820 SL:695 TP:850
PTRO : 850-1000 SL:845 TP:1000
TBLA : 400-515 SL:398 TP:500
- PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) 25%
- PT Adaro Energy Tbk (ADRO) 13,18%
- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) 12,21%
- PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) 10,24%
2. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) Rp 23,8 miliar
3. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) Rp 20,9 miliar
4. PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 17,2 miliar
5. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) Rp 12 miliar
7. PT Medco Energi International Tbk (MEDC) Rp 5,3 miliar
8. PT Blue Bird Tbk (BIRD) Rp 4,9 miliar
9. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) Rp 4,7 miliar
10. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 4,2 miliar
Saham-saham syariah yang melemah | |
---|---|
Kode | Pergerakan (persen) |
UNVR | -6,92 |
TLKM | -4,42 |
CPIN | -6,85 |
ASII | -4,36 |
Saham-saham syariah yang menguat | |
---|---|
Kode | Pergerakan (persen) |
TPIA | +1,07 |
KLBF | +5,03 |
INTP | +1,79 |
Baca juga: Anjlok 3,5%, IHSG Parkir di 4.735
|
- Indeks Nikkei 225 turun 429 poin ke 17.002
- Indeks Hang Seng berkurang 969 poin ke 23.063
- Indeks Shanghai melemah 98 poin ke 2.789
- Indeks Strait Times terkoreksi 138 poin ke 2.495
🍉
|
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) naik 0,0%
- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun 0,66%
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) 3,62%
- PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 7%
- PT Japfa Tbk (JPFA) turun 6,90%
- PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 6,84%
Baca Juga: | IHSG Anjlok 5 Persen, Ini Kata OJK |
---|
Berikut adalah rincian 10 saham dengan kenaikan harga terbesar atau Top gainers periode 9-13 Maret 2020: | |||
---|---|---|---|
Kode Saham | Harga Pekan Lalu (Rp) | Harga Pekan Sebelumnya (Rp) | Perubahan (persen) |
BESS | 200 | 105 | 90,48 |
ESTA | 210 | 120 | 75,00 |
DADA | 250 | 164 | 52,44 |
LPLI | 82 | 54 | 51,85 |
FMII | 680 | 470 | 44,68 |
TFAS | 158 | 115 | 37,39 |
CARE | 139 | 103 | 34,95 |
AMAN | 148 | 110 | 34,55 |
BACA | 470 | 350 | 34,29 |
PEGE | 171 | 130 | 31,54 |
No | Kode Saham | Emiten | Kas dan Setara Kas (Rp) |
1 | BBRI | BANK RAKYAT INDONESIA | 101.635.661.496.320 |
2 | BMRI | BANK MANDIRI | 74.585.194.102.784 |
3 | BBCA | BANK CENTRAL ASIA | 73.326.080.819.200 |
4 | BBNI | BANK NEGARA INDONESIA | 52.465.793.761.280 |
5 | ASII | ASTRA INTERNATIONAL | 24.329.999.876.096 |
6 | ADRO | ADARO ENERGY | 21.825.516.444.672 |
7 | HMSP | HM SAMPOERNA | 19.514.420.887.552 |
8 | BNGA | BANK CIMB NIAGA | 17.088.760.512.512 |
9 | BBTN | BANK TABUNGAN NEGARA | 16.881.495.834.624 |
10 | TLKM | TELKOM | 15.016.999.780.352 |
11 | PGAS | PERUSAHAAN GAS NEGARA | 13.661.807.366.336 |
12 | INKP | INDAH KIAT PULP | 12.583.760.159.168 |
13 | UNTR | UNITED TRACTORS | 12.090.661.142.528 |
14 | BTPN | BANK BTPN | 11.298.291.056.640 |
15 | BNLI | BANK PERMATA | 10.386.546.884.608 |
16 | PNBN | PAN INDONESIA | 10.352.325.558.272 |
17 | NISP | BANK NISP | 9.846.364.569.600 |
18 | BJBR | BPD JABAR BANTEN | 9.673.111.502.848 |
19 | BNII | BANK MAYBANK INDONESIA | 9.506.468.659.200 |
20 | INDF | INDOFOOD SUKSES | 9.408.188.776.448 |
21 | BRPT | BARITO PACIFIC | 9.382.423.888.832 |
22 | WIKA | WIJAYA KARYA | 8.899.863.248.896 |
23 | INDY | INDIKA ENERGY | 8.655.406.460.288 |
24 | BJTM | BPD JATIM | 8.464.303.128.576 |
25 | BDMN | BANK DANAMON | 8.354.009.186.304 |
26 | TPIA | CHANDRA ASRI | 8.069.718.977.664 |
27 | BSDE | BUMI SERPONG | 6.863.950.184.448 |
28 | BBKP | BANK BUKOPIN | 6.430.786.060.288 |
29 | ICBP | INDOFOOD CBP SUKSES | 6.051.156.983.808 |
30 | INTP | INDOCEMENT TUNGGAL | 6.026.374.938.624 |
31 | ISAT | INDOSAT | 5.881.173.901.312 |
32 | SMMA | SINAR MAS MULTI | 5.874.204.016.640 |
33 | MEGA | BANK MEGA | 5.381.789.057.024 |
34 | CASA | CAPITAL FINANCIAL | 5.214.908.186.624 |
35 | LPKR | LIPPO KARAWACI | 5.173.129.773.056 |
36 | MAYA | BANK MAYAPADA | 5.065.805.922.304 |
Kenapa buyback saham menjadi sebuah aturan yang dapat membantu menstabilkan harga di pasar?
Seberapa efektif buyback saham meredakan dan atau mengurangi efek kepanikan di pasar?
Ada yang berpendapat tujuan perusahaan melantai di bursa adalah untuk mencari uang lewat menjual saham, tetapi kenapa ada aturan buyback. Tujuan dari perusahaan di dirikan dan dikelola adalah meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Dalam hal ini kesejahteraan kepada pemegang saham dapat berupa pengembalian kepada pemegang saham atau pun peningkatan nilai perusahaan.
Pengembalian kepada pemegang saham dapat berupa dividen baik tunai maupun saham ataupun berupa saham bonus. Dividen kas mengurangi laba di tahan dan kas yang tersimpan di perusahaan untuk dibagikan kepada pemegang saham.
Peningkatan nilai perusahaan untuk perusahaan publik tercermin dari peningkatan kapitalisasi pasar perusahaan tersebut. Bila jumlah saham beredar tetap maka kenaikan nilai perusahaan ditunjukkan oleh peningkatan harga saham. Hal ini bisa didapatkan dari peningkatan kinerja atau keuntungan perusahaan sehingga harga saham mengalami kenaikan.
Ketika laba per lembar saham (earning per share) mengalami kenaikan, maka harga saham cenderung naik. Asumsi yang digunakan adalah harga saham akan mencerminkan nilai fundamental perusahaan tersebut.
Bagaimana bila pasar bergerak anomali atau bergerak terlalu berfulktuasi secara signifikan? Besar kemungkinan harga saham akan bergerak terlalu jauh dari nilai fundamentalnya.
Dalam kasus pasar saham dalam kondisi bearish (tren turun) maka besar kemungkinan banyak saham di perdagangkan jauh lebih murah dari nilai fundamentalnya.
Kasus virus corona (COVID-19) beberapa saat terakhir ini menimbulkan kekhawatiran para pelaku pasar. Bukan hanya kekhawatiran terkait kesehatan tetapi juga kekhawatiran kerusakan ekonomi dan bisnis akibat penyebaran virus corona.
Undervalue?
Di sisi lain emiten atau perusahaan publik mengetahui dengan pasti berapa nilai perusahaan. Ketika harga saham sudah terlalu jauh meninggalkan harga wajar, maka tugas manajemen memperbaikinya, salah satunya dengan membeli kembali. Karena tujuan perusahaan untuk kesejahteraan pemegang saham maka aksi buyback saham menjadi masuk akal.
Penulis melihat OJK memahami kondisi pasar keuangan sehingga membuat surat edaran yang mengijinkan emiten atau perusahaan publik melakukan pembelian saham kembali tanpa RUPS. Dengan aturan ini perusahaan publik atau emiten menjadi lebih leluasa melakukan kebijakan buyback ketika merasa harga sahamnya terlalu murah.
Buyback saham meningkatkan demand saham dan ketika supply tetap, maka harga saham akan cenderung naik. Buyback saham juga mengurangi jumlah saham beredar sehingga penghasilan per lembar saham (earning per share - EPS) mengalami kenaikan.
Kenaikan EPS juga mampu mendorong harga saham naik. Buyback saham juga mengurangi arus kas perusahaan sehingga mengurangi potensi masalah ke agenan.
Selain hal di atas ketika sebuah perusahaan melakukan buyback saham, sebenarnya perusahaan tersebut sedang memberikan sinyal kepada pemegang saham bahwa harga saham di pasar sudah murah. Pengelola perusahaan tahu persisi apa isi perusahaan, bagaimana kinerja perusahaan dan bagaimana prospek perusahaan ke depan.
Manajemen juga tahu berapa kira-kira valuasi perusahaan dan ketika dirasakan sudah terlalu jauh di atas harga pasar manajemen dapat memutuskan melakukan buyback saham. Hal inilah yang membuat banyak investor asing sangat menyukai perusahaan yang melakukan buyback saham.
Karena itu pengumuman buyback saham oleh emiten mampu mengurangi tekanan jual saham dan harusnya membuat pelaku pasar berbalik melakukan pembelian saham. Hal ini mendorong harga saham naik dan menjadi lebih stabil serta dapat menghilangkan kepanikan para pelaku pasar.
Tetapi apakah semua perusahaan bagus akan melakukan buyback saham? Jawabannya: belum tentu, tergantung ketersediaan kas atau dana di perusahaan.
Perusahaan bagus yang tidak tersedia dana kas biasanya tidak melakukan buyback saham. Beberapa perusahaan bagus juga tidak melakukan buyback saham karena mempunyai banyak proyek perioritas yang harus dilakukan. Selain itu ada juga perusahaan yang menahan kas untuk menghadapi risiko atau masalah di masa yang akan datang.
Memang beberapa kasus ketika memulai buyback harga saham tidak langsung naik. Butuh waktu tetapi ini membuka peluang emiten melakukan pembelian di beberapa level harga dan sesudah itu harga mulai naik.
Menariknya, rata-rata emiten ketika menjual kembali saham tersebut mengalai keuntungan besar. Artinya kesejahteraan pemegang saham meningkat akibat aksi buyback karena nilai perusahaan juga naik.
Aturan OJK ini kami pikir memberikan keleluasaan kepada emiten melakukan strategi buyback saham untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham.
🍆
|
Menurut Luhut, hal ini bukan cuma terjadi di Indonesia. Menurutnya, perekonomian global memang sedang bermasalah, dia pun menyatakan bahwa pemerintah pasti menyikapi hal ini.
"Langkah stimulus yang diberikan presiden semua itu saya kira akan membantu. APBN juga akan diluncurkan ke bawah, stimulus pada PKH juga mau diberikan Rp 50 ribu atau berapa," kata Luhut.
"Itu akan membantu ekonomi, karena kita kan 80p kan di dalam negeri ekonimi kita," ujarnya.
Dia mengingatkan kepada semua pihak, termasuk para investor yang menarik modalnya dari pasar modal agar tidak usah khawatir berlebihan. Menurutnya, pemerintah tidak akan membiarkan hal buruk terjadi.
"Tak perlu khawatir berlebihan, bahwa hati hati yes, bermasalah, yes. Peluang Indonesia masih bagus kok. Buat apa khawatir? Pemerintah ini hands on (turun tangan) kok," kata Luhut.
Beruntungnya, IHSG sore ini ditutup positif. IHSG berhasil berbalik dari zona merah dan ditutup menguat 11,8 poin (0,2%) ke level 4.907. Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah sore ini kembali ke level Rp 14.800.
- PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) -18,21%
- PT Waskita Karya Tbk (WSKT) -16,23%
- PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) -14,86%
2. Matahari Department Store (LPPF) , PER 4,57 kali
3. United Tractors (UNTR), PER 5,37 kali
4. Adaro Energy (ADRO), PER 5,47 kali
5. Bumi Serpong Damai (BSDE), PER 5,63 kali
6. Indo Tambangraya Megah (ITMG), PER 5,67 kali
7. Bukit Asam (PTBA), PER 6,25 kali
8. Indah Kiat Pulp & Paper (INKP), PER 6,51 kali
9. Bank Negara Indonesia (BBNI) , PER 6,7 kali
10. Wijaya Karya (WIKA), PER 6,81 kali
Pukul 12.00 WIB: Akhir Sesi I, IHSG Melonjak 2,30 Persen
Jakarta - DETIK
- Indeks Nikkei 225 turun 240 poin ke 19.458
- Indeks Hang Seng bertambah 149 poin ke 25.190
- Indeks Shanghai melemah 2 poin ke 2.941
- Indeks Strait Times naik 38 poin ke 2.820
Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bakal menyentuh level support 5.000. Sektor apa saja yang rawan tergelincir? simak perkiraannya berikut ini.
Comments
Post a Comment