CARA n BIAYA les maen saham sederhana berlaba oleh JO (2)
JO sudah mempublikasikan buku karangan JO: Berbagi Hasrat @ Dasar Trading Saham oleh JO. Ditawarkan model belajar aktif dari buku tersebut kepada siapa pun yang berminat menjadi Trader Saham Mandiri. Tidak bergantung pada robot, melainkan pada manusia, yaitu diri sendiri serta komunitas, yang cara pandang @ pasar sahamnya berbeda daripada komunitas maen saham laennya.
Biaya les Trading Saham: Buku + Diskusi Isi Buku (2 jam diskusi 10 pertanyaan oleh pembeli buku) : Rp 100.000,- (sila SMS ke no. hp. JO : 08159399137).
sebagian besar TRADER SAHAM nyangkut menjadi INVESTOR TERPAKSA aka INVESTOR TERVONIS PASAR ... nah jika ada kebutuhan dana jangka pendek, bole aza ikut KLINIK maen saham sederhana BERLABA JO : dengan 2 TUJUAN:
1. harga rerata beli saham yang nyangkut menjadi LEBE RENDAH daripada harga SAHAM pada saat ini (sesuai per waktu maen saham).
2. selisih harga saham saat ini n rerata harga beli saham tersebut menjadi positif aka BERLABA, dengan sasaran 1-2% dalam periode 2 pekan buka bursa.
KLINIK maen saham sederhana berlaba oleh JO ini membebankan BIAYA KLINIK : 5% dari LABA trading saham tersebut.
Misalnya: saham yang nyangkut n memberikan KERUGIAN itu ternyata berhasil dikembalikan menjadi berlaba + 1-2% dari modal maksimum Rp 2 Miliar. Jadi laba trading = 1% X Rp 2 Miliar = Rp 20 Jt. Biaya klinik saham = 5/100 X Rp 20 Jt = Rp 1 Jt. Di luar biaya trading oleh broker sekuritas, yang biasanya 1 per mil dari total dana transaksi beli n jual saham tersebut. Sekira Rp 2 Miliar + Rp 19 Jt dikantongi oleh PESERTA KLINIK maen saham sederhana berlaba JO.
Tentu aza ada syarat n ketentuan berlaku.
Anda sedang berada di zona nyaman (comfort zone)? Waspadalah! Sebab jika sudah terjebak di zona nyaman dan terbius oleh kenikmatan yang ditawarkannya, seseorang bisa sulit berkembang dan kehilangan kreativitas. Alih-alih melahirkan ide-ide gemilang dan membuat terobosan positif di luar kelaziman (out of the box), seseorang yang terperangkap zona nyaman akan cenderung berpikir dan bertindak ala kadarnya. Alasan itulah yang mendukung dan memberikan motivasi kepada Arief Goenadibrata saat keluar dari industri rokok raksasa, PT HM Sampoerna Tbk. Sempat berkarier di sejumlah perusahaan, Arief akhirnya sekarang bergabung dengan Molindo Incorporated, produsen etanol dan CO2. “Saya suka tantangan dan tak ingin terjebak dalam comfort zone. Selama bekerja di Sampoerna, saya sangat menikmati comfort zone karena semuanya sudah berdasarkan sistem yang sangat mumpuni,”papar Arief kepada wartawati Investor Daily Indah Handayani di Jakarta, baru-baru ini.. Salah satu yang membuat Arief Goenadibrata merasa nikmat bekerja di Molindo Incorporated adalah lingkungan kerjanya yang dinamis dan berhubungan dengan sumber daya alam. Selain itu, bekerja di Molindo menuntut fleksibilitas dan kreativitas ekstra. “Ketika saya pindah ke Molindo, semuanya berbeda keadaannya. Jadi, saya senang bekerja di Molindo karena semuanya bergerak dengan cepat dan harus sanggup berpikir out of the box,” tutur dia. Arief memang tipe eksekutif yang suka tantangan dan persaingan. Lalu, apa yang dilakukannya untuk memenangi persaingan? “Siapkan ide-ide baru yang kreatif agar menghasilkan produk berkualitas dan disukai pasar. Pokoknya, out of the box, jangan pernah sama dengan yang lain. Jadilah yang berbeda, tetapi menguntungkan,” ujar dia. Sifat menyukai tantangan tak lepas dari karakter Arief yang pantang menyerah. “Yang mudah menyerah adalah orang malas dan tak ingin maju. Sebaliknya, yang tidak pernah menyerah adalah ciri-ciri orang sukses,” tegas dia. Berikut penuturan lengkap pria yang gemar berburu kuliner, mendengarkan musik, dan mengoleksi mobil antik itu: Bisa cerita tentang Molindo Group? Molindo Group atau Molindo Incorporated terdiri atas PT Madusari Murni Indah Tbk sebagai holding company dengan dua perusahaan manufaktur, yaitu PT Molindo Raya Industrial yang merupakan produsen etanol dan PT Molindo Inti Gas, produsen CO2 cair. Perusahaan lain di bawah holding yaitu PT Sumber Kita Indah yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi etanol. Madusari Murni Indah melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) dan mencatatkan saham (listing) perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten MOLI pada 30 Agustus 2018. Didirikan di Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Molindo merupakan salah satu perusahaan kimia pertama di Indonesia. Selama lebih dari 53 tahun, Molindo terus berkembang. Sampai sekarang, Molindo mempekerjakan lebih dari 600 orang. Sejarah Molindo berawal dari PT Madusari Murni Indah (Madusari) yang didirikan pada 1965 sebagai produsen etanol di Desa Madukoro, Malang, Jawa Timur. Dalam perkembangan bisnisnya, Madusari kemudian mengakuisisi Molindo, produsen etanol pesaing saat itu. Posisi masing-masing perusahaan saat ini? Molindo Raya Industrial merupakan perusahaan etanol terbaik dan terbesar di Indonesia, dengan jumlah produksi 80 juta liter per tahun. Saat ini, 65% produk kami dipasarkan di dalam negeri dan 35% ke pasar ekspor. Jadi, Molindo memimpin pasar etanol dalam negeri. Sedangkan Molindo Inti Gas adalah produsen gas dengan hasil utama karbon dioksida atau CO2. Molindo Inti Gas tercatat sebagai salah satu produsen CO2 cair terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi 15.360 ton per tahun. Adapun Sumber Kita Indah berperan menjalankan distribusi produk etanol yang diproduksi Molindo Raya Industrial dan Molindo Inti Gas, termasuk CO2, dry ice, dan pupuk. Produk-produk tersebut dijual ke pasar domestic dan pasar ekspor di Asia Pasifik. Bagaimana Anda bergabung dengan Molindo? Sebelum menjadi CEO Molindo Group, saya pernah bekerja di beberapa perusahaan besar, seperti HM Sampoerna, Tiga Raksa Group, dan produsen oli, Top 1 Oil. Setelah itu, baru saya ke Molindo Group. Perjalanan karier saya cukup panjang. Ceritanya, setelah lulus S2 di Amerika di tahun 1995, saya pulang ke Indonesia dan ingin sekali meneruskan bisnis keluarga di Sidoarjo. Tetapi keluarga tidak sependapat dengan saya. Ayah saya ingin saya mengembangkan diri dan mencari pekerjaan di tempat lain, bukan melanjutkan bisnis keluarga. Orang tua saya ingin anaknya menjadi orang besar. Kemudian saya mulai cari pekerjaan dan akhirnya bekerja di HM Sampoerna dan belajar tentang industri rokok. Cukup lama saya bekerja di Sampoerna, sekitar 11 tahun. Di Sampoerna, saya mengawali karier sebagai supervisor hingga jabatan terakhir sebagai Head of Supply Chain Management setelah itu bergabung di Tiga Raksa Group selama 7 tahun, kemudian ada kesempatan pindah ke Industri Oli Top 1. Saya bekerja selama tiga tahun di Top 1, baru kemudian saya bergabung dengan Molindo Group dan menjadi Group CEO dan Direktur Utama anak perusahaan. Anda memilih profesi ini karena alasan idealisme atau alasan lain? Saya orangnya suka tantangan dan tidak ingin terlalu menikmati kondisi dalam comfort zone. Di Molindo, saya mendapatkan tantangan yang berbeda, karena lingkungan kerjanya dinamis dan berhubungan dengan sumber daya alam. Filosofi Anda? Filosofi hidup saya adalah never give up. Saya tidak pernah menyerah, karena kalau saya menyerah berarti kesempatan tidak akan datang lagi. Orang yang mudah menyerah adalah orang malas dan tidak ingin maju. Sebaliknya, orang yang tidak pernah menyerah adalah ciri-ciri orang sukses. Cara Anda mengatasi masalah? Dalam menjalani pekerjaan, saya terus menggali ide-ide baru agar perusahaan semakin berkembang dan maju. Jika ada masalah, saya juga berdiskusi dengan semua pihak dan berupaya menemukan solusinya. Never give up membuat semuanya dimungkinkan untuk menghadapi hambatan. Strategi Anda dalam merespons tantangan atau krisis di perusahaan? Di setiap perusahaan pasti ada kesulitan atau krisis. Namun, ada satu tantangan yang saya highlight, yaitu perbedaan budaya atau kultur perusahaan (corporate culture). Pada waktu saya bekerja di Sampoerna, kulturnya berbeda karena perusahaan yang sangat kaya dengan budaya perusahaannya. Tapi ketika saya masuk ke perusahaan lainnya termasuk Molindo, perbedaan dalam budaya perusahaan sangat terasa karena Molindo perusahaan yang tidak sebesar Sampoerna yang sudah sangat kaya dengan pengalaman, budaya dan pola kerja. Strategi yang saya terapkan adalah beradaptasi, baru kemudian mencari cara untuk mengubah menjadi lebih baik. Ada beberapa hal baik yang pernah saya pelajari di perusahaan besar sebelumnya saya coba untuk terapkan di Molindo demi terciptanya budaya perusahaan yang lebih baik. Gebrakan Anda di Molindo? Saya dan tim berhasil membawa PT Madusari Murni Indah, salah satu perusahaan di bawah bendera Molindo Incorporated, melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) saham pada 30 Agustus 2018. IPO perseroan berjalan sukses. Dari semula perusahaan keluarga menjadi perusahaan publik yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Itu merupakan sebuah kebanggaan bagi saya dan termasuk achievement terbesar dalam karier saya. Cara Anda memenangi persaingan dalam bisnis? Saya kan suka tantangan. Jadi, kalau mau menang dalam persaingan, ya harus siapkan ideide baru yang kreatif, sehingga menghasilkan produk berkualitas dan disukai pasar. Pokoknya, out of the box, jangan pernah sama dengan yang lain. Jadilah yang berbeda, tetapi menguntungkan. Budaya perusahaan yang Anda terapkan? Bekerja sama dan selalu terbuka. Jangan pernah menutup diri . Kalau saling terbuka, semuanya akan berjalan lancar dan fair. Gaya kepemimpinan Anda? Saya orangnya bisa strict, bisa juga santai. Untuk urusan pekerjaan yang mempunyai target dan sifatnya urgent, saya termasuk yang ketat karena berhubungan dengan nasib perusahaan. Sebaliknya, jika urusan pekerjaannya tidak urgent, saya lebih santai dan memberikan kebebasan kepada anak buah untuk menyelesaikannya. Tapi banyak juga anak buah saya yang bilang saya detail dalam urusan pekerjaan. Ada pula yang bilang saya orangnya enak tapi santai. Tergantung penilaian orang. Intinya, saya tetap mengutamakan niat seseorang dalam bekerja dan hasilnya. Bagaimana Anda menjalin komunikasi dengan mitra bisnis? Saya menjalin komunikasi dengan mitra bisnis bermodalkan kepercayaan dan kesetiaan. Banyak supplier yang memujinya. Jika mitra bisnis bisa dipercaya dan setia maka jalan untuk maju dan berkembang semakin terbuka lebar. Selain itu, jangan pernah membohongi mitra bisnis, harus terbuka apa adanya. Kalau pernah dibohongi, mereka tidak akan pernah percaya lagi. Nilai-nilai yang Anda terapkan di keluarga? Saya membedakan urusan pekerjaan dengan urusan keluarga. Untuk keluarga, saya termasuk tipe ayah yang liberal dan memberikan kebebasan kepada anak-anak saya untuk berkembang dan mengejar mimpinya. Saya punya dua anak laki-laki. Ketika mereka masih kecil, saya justru menyuruh mereka untuk berantem. Tapi aturannya hanya diperbolehkan sekali saja dalam sehari agar tidak menjadi kebiasaan. Pada saat mereka hampir berantem, mereka selalu kami ingatkan apakah jatah berantemnya mau dipakai sekarang sementara hari masih panjang, apa gak mau disimpan untuk nantinanti? Biasanya mereka malah lupa akan “jatah” ini dan gak jadi berantem. Begitulah cara saya mendidik anak-anak saya. Mereka diberi kebebasan tetapi sesuai aturan. Sosok panutan Anda dalam berkarier? Saya dulu mempunyai seorang om yang sukses dalam karirnya, pekerjaannya bagus, pekerja keras dan juga hasil kerjanya terlihat nyata. Impian untuk bisa menjadi profesional seperti beliau memacu saya untuk membentuk karier saya di jalur profesional. Nilai tukar rupiah sedang bergejolak, bagaimana Anda menyikapinya? Kalau di Molindo, 35% hasil produknya diekspor, sehingga pelemahan rupiah dalam beberapa bulan terakhir justru menguntungkan kalau dari sisi ekspornya. Kami konsisten mendorong ekspor karena menguntungkan perusahaan. Pasar ekspor paling besar masih di Asia Pasifik. Molindo merupakan penghasil etanol yang dipakai berbagai industri, terutama consumer goods baik di pasar domestik maupun di pasar luar negeri. Tantangan industri etanol ke depan? Ketersediaan bahan baku di dalam negeri masih menjadi tantangan bagi kami. Di Indonesia, bahan baku etanol masih berasal dari limbah industri gula, dan itu terbatas. Pada saat Pemerintah nantinya mengaktifkan pasokan bio-ethanol, maka ketersediaan bahan baku ini menjadi tantangan buat industri etanol. Oleh karena itu kami berupaya untuk mencari bahan baku alternatif seperti jagung untuk memproduksi etanol di masa depan. Apa lagi yang sedang Anda kejar? Untuk target pribadi, saya sedang mempersiapkan bentuk pensiun saya nantinya seperti apa. Saya masih memikirkannya, mungkin bisnis kuliner atau bengkel modifikasi otomotif. Untuk target perusahaan, saya ingin Molindo menjadi perusahaan terdepan di Asia Pasifik, sehingga membuat bangga Indonesia. Saya juga ingin Molindo menjadi perusahaan etanol yang terintegrasi, bernilai tambah dan berdaya saing tinggi. Baca juga http://id.beritasatu.com/home/makan-musik-mobil-3m/183006
Biaya les Trading Saham: Buku + Diskusi Isi Buku (2 jam diskusi 10 pertanyaan oleh pembeli buku) : Rp 100.000,- (sila SMS ke no. hp. JO : 08159399137).
JO sehari-hari terbiasa trading saham sejak Maret 2009. Karena meyakini dari pengalaman trading saham bahwa laba bisa diraup, maka JO meneruskan kebiasaan trading saham ini menjadi sebuah budaya pribadi. Sebagai budaya pribadi @ trading saham, JO mengalami fluktuasi kondisi pasar saham juga, dan tetap berhasil mengendalikan portofolio saham investasi JO menjadi sebuah keberhasilan mencetak laba.
Pada tahun 2018 ini, kondisi fluktuasi pasar terjadi luar biasa, lage. JO berbekal pengalaman hidup berbudaya trading saham, kebiasaan berdiskusi saham, dan juga atas dorongan seorang teman, yang sungguh-sungguh ingin blajar trading saham, maka JO berkenan menerbitkan buku : Berbagi Hasrat @ Dasar Trading Saham by JO. Melalui buku ini, JO berekspektasi kuat bahwa Macan-macan Trading Saham bisa terbentuk. Bahkan bukan sebuah kemustahilan, bahwa bisa hadir orang-orang superkaya baru melalui trading saham, yang bisa melampaui kesuksesan seorang budayawan saham, seperti JO. Monggo!
🍓
MENURUT ANALIS PROFESIONAL laen: Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus terombang-ambing selama pandemi Corona. Naik turun pasar saham tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia saja tetapi juga di belahan dunia manapun.
Menariknya, IHSG sempat terjun bebas beberapa saat lalu karena investor menarik semua investasinya dan mencari instrumen safe haven.
BACA JUGANah, sebenarnya kamu bisa membeli saham dengan harga murah, dan menikmati cuan di masa depan. Tapi, jangan sampai kamu sembarangan dalam berinvestasi.
Kamu harus mengetahui strategi aman tetap berinvestasi saham saat virus corona covid-19 menghantui.
Apa sajakah tipsnya? Dikutip dari Swara Tunaiku, berikut tips berinvestasi di saham di tengah pandemi Corona:
1. Investasi saham untuk jangka panjangSebagai awal, kamu harus meniatkan diri untuk membeli saham untuk investasi jangka panjang (long term). Yang perlu kamu ingat, keuntungan investasi saham biasanya akan lebih terasa saat jangka panjang. Untuk memperoleh keuangan yang lebih baik, ada baiknya kamu memperbarui mindset supaya keinginanmu tercapai.
Dalam menabung saham, kamu harus konsisten. Upayakan untuk menyisihkan 10-15% penghasilan untuk menabung saham.
2 dari 3 halaman
2. Beli saham dengan fundamental yang kuatTips kedua, jangan sampai kamu asal pilih saham. Tidak selamanya saham dengan harga murah memiliki kualitas yang baik. Jangan mudah tergiur dengan harga saham yang kelewat murah.
Di masa pandemik seperti sekarang, kamu sangat disarankan untuk menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menabung saham.
Sebelum kamu membeli saham, kamu harus memastikan apakah saham yang kamu inginkan termasuk dalam sektor saham yang berpotensi saat virus corona covid-19 mereda.
3 dari 3 halaman
3. Tingkatkan ilmu investasi dan sabarDua hal ini adalah yang terpenting. Supaya kamu mahir berinvestasi, asah kemampuanmu tentang saham dengan aktif mengikuti berbagai pelatihan baik online ataupun offline. Untuk menjadi investor jangka panjang, sangat penting bagimu untuk belajar analisis fundamental ataupun analisis teknikal saham.
Sebagai investor yang ingin berinvestasi jangka panjang, jangan panik menjual saham saat keadaan pasar sedang anjlok. Kamu juga tidak perlu terburu-buru dalam menjual saham saat harga saham melesat naik.
Untuk menjadi investor jangka panjang, biasakan untuk tidak gegabah dalam bertindak. Pelajari pasar saham dan perhatikan tren penurunan saham. Lihatlah peluang dalam berbagai kondisi. Tetaplah optimis dan percaya bahwa pandemik ini akan berakhir. Setelah pandemik berakhir, kamu akan memperoleh untuk yang besar.
Walaupun sedang masa pandemik, persiapkan keuanganmu dengan investasi saham! Beranikan diri dalam berinvestasi, karena dengan berinvestasi secara bijaksana, kamu bisa memperoleh masa depan yang lebih baik. Yuk, mulai investasi!
🍉
sebagian besar TRADER SAHAM nyangkut menjadi INVESTOR TERPAKSA aka INVESTOR TERVONIS PASAR ... nah jika ada kebutuhan dana jangka pendek, bole aza ikut KLINIK maen saham sederhana BERLABA JO : dengan 2 TUJUAN:
1. harga rerata beli saham yang nyangkut menjadi LEBE RENDAH daripada harga SAHAM pada saat ini (sesuai per waktu maen saham).
2. selisih harga saham saat ini n rerata harga beli saham tersebut menjadi positif aka BERLABA, dengan sasaran 1-2% dalam periode 2 pekan buka bursa.
KLINIK maen saham sederhana berlaba oleh JO ini membebankan BIAYA KLINIK : 5% dari LABA trading saham tersebut.
Misalnya: saham yang nyangkut n memberikan KERUGIAN itu ternyata berhasil dikembalikan menjadi berlaba + 1-2% dari modal maksimum Rp 2 Miliar. Jadi laba trading = 1% X Rp 2 Miliar = Rp 20 Jt. Biaya klinik saham = 5/100 X Rp 20 Jt = Rp 1 Jt. Di luar biaya trading oleh broker sekuritas, yang biasanya 1 per mil dari total dana transaksi beli n jual saham tersebut. Sekira Rp 2 Miliar + Rp 19 Jt dikantongi oleh PESERTA KLINIK maen saham sederhana berlaba JO.
Tentu aza ada syarat n ketentuan berlaku.
rahasia trading (skenario) saham bumi oleh Edy Djoenardi mnurut JO (11-11-2019):
Penjelasan secara sederhana (KASAR) @ grafik2/tabel trading oleh ED (skenario):
A. JO menggunakan data Yahoo Finance monthly tentang harga2 saham bumi dalam periode 1 Juli 2003 s/d 1 Juli 2008. Sebagai data pembuka: harga saham penutupan (75), n sbagai data penutupan: harga saham tertinggi dalam hari observasi (8450).
B. Scara kasar sederhana (monthly), tren harga saham BUMI sbb: 2003 @ 0% (awal), 2004 @ 666.67%, 2005 @ +1006.67%, 2006 @ +1073.33%, 2007 @ +3600%, n (akhirnya) 2008 @ +11166%. Ada tren kenaekan harga (walo tetap fluktuatif) yang signifikan @ harga saham BUMI periode tersebut.
C. dst.
nah JO memasukkan data tren harga saham BUMI dari YAHOO finance periode 2007, dan mlakukan strategi TRADING n INVES berbasis BUNGA MAJEMUK, ala JO :
Scara skenario BUNGA MAJEMUK, tren harga saham BUMI bisa dimanfaatken dalam periode 2008 neh mnuju Rp 5 T:
nah JO memasukkan data tren harga saham BUMI dari YAHOO finance periode 2007, dan mlakukan strategi TRADING n INVES berbasis BUNGA MAJEMUK, ala JO :
Scara skenario BUNGA MAJEMUK, tren harga saham BUMI bisa dimanfaatken dalam periode 2008 neh mnuju Rp 5 T:
Les Maen Saham per tgl 03 April 2018, kecemasan lawan keakraban. kecemasan dalam berinvestasi dengan risiko tinggi itu amat wajar. sejak awal berinvestasi, kecemasan itu teman akrab investor. hebatnya, teman akrab investor ini amat setia. slalu hadir dalam semua keadaan investasi. saat investasi sedang euforia (gembira secara berlebihan, tren ihsg naek trus slama berbulan-bulan) ekh, kecemasan juga ada. teman akrab ini mengingatkan bahwa tren naek biasanya akan diakhiri oleh kejatuhan juga, bahkan bisa aza kejatuhan dahsyat. saat investasi sedang tertekan, bahkan crash, teman akrab mengingatkan bahwa dana investasi kita bisa nol atwa bahkan malah investor bisa berutang gede. teman akrab investor ini, yaitu kecemasan, memang amat menyulitkan. tapi teman akrab investor ini skaligus menjadi guru pengalaman investasi. kecemasan sbagai teman akrab investor jelas hanya menyajikan pengalaman duka. kecemasan sbagai guru pengalaman investasi justru menjadikan investor bertindak rasional, yaitu menahan diri n nafsu investasi saat euforia hadir. kecemasan yang adalah guru pengalaman investasi pada saat investasi tertekan bahkan terjerat krisis akan mengajarkan n memberikan keindahan WEI-JI. krisis itu pengalaman duka tapi skaligus bisa menjadi batu loncatan peluang tertinggi dalam investasi. begitu!contoh out of the box attitude neh :
Anda sedang berada di zona nyaman (comfort zone)? Waspadalah! Sebab jika sudah terjebak di zona nyaman dan terbius oleh kenikmatan yang ditawarkannya, seseorang bisa sulit berkembang dan kehilangan kreativitas. Alih-alih melahirkan ide-ide gemilang dan membuat terobosan positif di luar kelaziman (out of the box), seseorang yang terperangkap zona nyaman akan cenderung berpikir dan bertindak ala kadarnya. Alasan itulah yang mendukung dan memberikan motivasi kepada Arief Goenadibrata saat keluar dari industri rokok raksasa, PT HM Sampoerna Tbk. Sempat berkarier di sejumlah perusahaan, Arief akhirnya sekarang bergabung dengan Molindo Incorporated, produsen etanol dan CO2. “Saya suka tantangan dan tak ingin terjebak dalam comfort zone. Selama bekerja di Sampoerna, saya sangat menikmati comfort zone karena semuanya sudah berdasarkan sistem yang sangat mumpuni,”papar Arief kepada wartawati Investor Daily Indah Handayani di Jakarta, baru-baru ini.. Salah satu yang membuat Arief Goenadibrata merasa nikmat bekerja di Molindo Incorporated adalah lingkungan kerjanya yang dinamis dan berhubungan dengan sumber daya alam. Selain itu, bekerja di Molindo menuntut fleksibilitas dan kreativitas ekstra. “Ketika saya pindah ke Molindo, semuanya berbeda keadaannya. Jadi, saya senang bekerja di Molindo karena semuanya bergerak dengan cepat dan harus sanggup berpikir out of the box,” tutur dia. Arief memang tipe eksekutif yang suka tantangan dan persaingan. Lalu, apa yang dilakukannya untuk memenangi persaingan? “Siapkan ide-ide baru yang kreatif agar menghasilkan produk berkualitas dan disukai pasar. Pokoknya, out of the box, jangan pernah sama dengan yang lain. Jadilah yang berbeda, tetapi menguntungkan,” ujar dia. Sifat menyukai tantangan tak lepas dari karakter Arief yang pantang menyerah. “Yang mudah menyerah adalah orang malas dan tak ingin maju. Sebaliknya, yang tidak pernah menyerah adalah ciri-ciri orang sukses,” tegas dia. Berikut penuturan lengkap pria yang gemar berburu kuliner, mendengarkan musik, dan mengoleksi mobil antik itu: Bisa cerita tentang Molindo Group? Molindo Group atau Molindo Incorporated terdiri atas PT Madusari Murni Indah Tbk sebagai holding company dengan dua perusahaan manufaktur, yaitu PT Molindo Raya Industrial yang merupakan produsen etanol dan PT Molindo Inti Gas, produsen CO2 cair. Perusahaan lain di bawah holding yaitu PT Sumber Kita Indah yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi etanol. Madusari Murni Indah melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) dan mencatatkan saham (listing) perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten MOLI pada 30 Agustus 2018. Didirikan di Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Molindo merupakan salah satu perusahaan kimia pertama di Indonesia. Selama lebih dari 53 tahun, Molindo terus berkembang. Sampai sekarang, Molindo mempekerjakan lebih dari 600 orang. Sejarah Molindo berawal dari PT Madusari Murni Indah (Madusari) yang didirikan pada 1965 sebagai produsen etanol di Desa Madukoro, Malang, Jawa Timur. Dalam perkembangan bisnisnya, Madusari kemudian mengakuisisi Molindo, produsen etanol pesaing saat itu. Posisi masing-masing perusahaan saat ini? Molindo Raya Industrial merupakan perusahaan etanol terbaik dan terbesar di Indonesia, dengan jumlah produksi 80 juta liter per tahun. Saat ini, 65% produk kami dipasarkan di dalam negeri dan 35% ke pasar ekspor. Jadi, Molindo memimpin pasar etanol dalam negeri. Sedangkan Molindo Inti Gas adalah produsen gas dengan hasil utama karbon dioksida atau CO2. Molindo Inti Gas tercatat sebagai salah satu produsen CO2 cair terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi 15.360 ton per tahun. Adapun Sumber Kita Indah berperan menjalankan distribusi produk etanol yang diproduksi Molindo Raya Industrial dan Molindo Inti Gas, termasuk CO2, dry ice, dan pupuk. Produk-produk tersebut dijual ke pasar domestic dan pasar ekspor di Asia Pasifik. Bagaimana Anda bergabung dengan Molindo? Sebelum menjadi CEO Molindo Group, saya pernah bekerja di beberapa perusahaan besar, seperti HM Sampoerna, Tiga Raksa Group, dan produsen oli, Top 1 Oil. Setelah itu, baru saya ke Molindo Group. Perjalanan karier saya cukup panjang. Ceritanya, setelah lulus S2 di Amerika di tahun 1995, saya pulang ke Indonesia dan ingin sekali meneruskan bisnis keluarga di Sidoarjo. Tetapi keluarga tidak sependapat dengan saya. Ayah saya ingin saya mengembangkan diri dan mencari pekerjaan di tempat lain, bukan melanjutkan bisnis keluarga. Orang tua saya ingin anaknya menjadi orang besar. Kemudian saya mulai cari pekerjaan dan akhirnya bekerja di HM Sampoerna dan belajar tentang industri rokok. Cukup lama saya bekerja di Sampoerna, sekitar 11 tahun. Di Sampoerna, saya mengawali karier sebagai supervisor hingga jabatan terakhir sebagai Head of Supply Chain Management setelah itu bergabung di Tiga Raksa Group selama 7 tahun, kemudian ada kesempatan pindah ke Industri Oli Top 1. Saya bekerja selama tiga tahun di Top 1, baru kemudian saya bergabung dengan Molindo Group dan menjadi Group CEO dan Direktur Utama anak perusahaan. Anda memilih profesi ini karena alasan idealisme atau alasan lain? Saya orangnya suka tantangan dan tidak ingin terlalu menikmati kondisi dalam comfort zone. Di Molindo, saya mendapatkan tantangan yang berbeda, karena lingkungan kerjanya dinamis dan berhubungan dengan sumber daya alam. Filosofi Anda? Filosofi hidup saya adalah never give up. Saya tidak pernah menyerah, karena kalau saya menyerah berarti kesempatan tidak akan datang lagi. Orang yang mudah menyerah adalah orang malas dan tidak ingin maju. Sebaliknya, orang yang tidak pernah menyerah adalah ciri-ciri orang sukses. Cara Anda mengatasi masalah? Dalam menjalani pekerjaan, saya terus menggali ide-ide baru agar perusahaan semakin berkembang dan maju. Jika ada masalah, saya juga berdiskusi dengan semua pihak dan berupaya menemukan solusinya. Never give up membuat semuanya dimungkinkan untuk menghadapi hambatan. Strategi Anda dalam merespons tantangan atau krisis di perusahaan? Di setiap perusahaan pasti ada kesulitan atau krisis. Namun, ada satu tantangan yang saya highlight, yaitu perbedaan budaya atau kultur perusahaan (corporate culture). Pada waktu saya bekerja di Sampoerna, kulturnya berbeda karena perusahaan yang sangat kaya dengan budaya perusahaannya. Tapi ketika saya masuk ke perusahaan lainnya termasuk Molindo, perbedaan dalam budaya perusahaan sangat terasa karena Molindo perusahaan yang tidak sebesar Sampoerna yang sudah sangat kaya dengan pengalaman, budaya dan pola kerja. Strategi yang saya terapkan adalah beradaptasi, baru kemudian mencari cara untuk mengubah menjadi lebih baik. Ada beberapa hal baik yang pernah saya pelajari di perusahaan besar sebelumnya saya coba untuk terapkan di Molindo demi terciptanya budaya perusahaan yang lebih baik. Gebrakan Anda di Molindo? Saya dan tim berhasil membawa PT Madusari Murni Indah, salah satu perusahaan di bawah bendera Molindo Incorporated, melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) saham pada 30 Agustus 2018. IPO perseroan berjalan sukses. Dari semula perusahaan keluarga menjadi perusahaan publik yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Itu merupakan sebuah kebanggaan bagi saya dan termasuk achievement terbesar dalam karier saya. Cara Anda memenangi persaingan dalam bisnis? Saya kan suka tantangan. Jadi, kalau mau menang dalam persaingan, ya harus siapkan ideide baru yang kreatif, sehingga menghasilkan produk berkualitas dan disukai pasar. Pokoknya, out of the box, jangan pernah sama dengan yang lain. Jadilah yang berbeda, tetapi menguntungkan. Budaya perusahaan yang Anda terapkan? Bekerja sama dan selalu terbuka. Jangan pernah menutup diri . Kalau saling terbuka, semuanya akan berjalan lancar dan fair. Gaya kepemimpinan Anda? Saya orangnya bisa strict, bisa juga santai. Untuk urusan pekerjaan yang mempunyai target dan sifatnya urgent, saya termasuk yang ketat karena berhubungan dengan nasib perusahaan. Sebaliknya, jika urusan pekerjaannya tidak urgent, saya lebih santai dan memberikan kebebasan kepada anak buah untuk menyelesaikannya. Tapi banyak juga anak buah saya yang bilang saya detail dalam urusan pekerjaan. Ada pula yang bilang saya orangnya enak tapi santai. Tergantung penilaian orang. Intinya, saya tetap mengutamakan niat seseorang dalam bekerja dan hasilnya. Bagaimana Anda menjalin komunikasi dengan mitra bisnis? Saya menjalin komunikasi dengan mitra bisnis bermodalkan kepercayaan dan kesetiaan. Banyak supplier yang memujinya. Jika mitra bisnis bisa dipercaya dan setia maka jalan untuk maju dan berkembang semakin terbuka lebar. Selain itu, jangan pernah membohongi mitra bisnis, harus terbuka apa adanya. Kalau pernah dibohongi, mereka tidak akan pernah percaya lagi. Nilai-nilai yang Anda terapkan di keluarga? Saya membedakan urusan pekerjaan dengan urusan keluarga. Untuk keluarga, saya termasuk tipe ayah yang liberal dan memberikan kebebasan kepada anak-anak saya untuk berkembang dan mengejar mimpinya. Saya punya dua anak laki-laki. Ketika mereka masih kecil, saya justru menyuruh mereka untuk berantem. Tapi aturannya hanya diperbolehkan sekali saja dalam sehari agar tidak menjadi kebiasaan. Pada saat mereka hampir berantem, mereka selalu kami ingatkan apakah jatah berantemnya mau dipakai sekarang sementara hari masih panjang, apa gak mau disimpan untuk nantinanti? Biasanya mereka malah lupa akan “jatah” ini dan gak jadi berantem. Begitulah cara saya mendidik anak-anak saya. Mereka diberi kebebasan tetapi sesuai aturan. Sosok panutan Anda dalam berkarier? Saya dulu mempunyai seorang om yang sukses dalam karirnya, pekerjaannya bagus, pekerja keras dan juga hasil kerjanya terlihat nyata. Impian untuk bisa menjadi profesional seperti beliau memacu saya untuk membentuk karier saya di jalur profesional. Nilai tukar rupiah sedang bergejolak, bagaimana Anda menyikapinya? Kalau di Molindo, 35% hasil produknya diekspor, sehingga pelemahan rupiah dalam beberapa bulan terakhir justru menguntungkan kalau dari sisi ekspornya. Kami konsisten mendorong ekspor karena menguntungkan perusahaan. Pasar ekspor paling besar masih di Asia Pasifik. Molindo merupakan penghasil etanol yang dipakai berbagai industri, terutama consumer goods baik di pasar domestik maupun di pasar luar negeri. Tantangan industri etanol ke depan? Ketersediaan bahan baku di dalam negeri masih menjadi tantangan bagi kami. Di Indonesia, bahan baku etanol masih berasal dari limbah industri gula, dan itu terbatas. Pada saat Pemerintah nantinya mengaktifkan pasokan bio-ethanol, maka ketersediaan bahan baku ini menjadi tantangan buat industri etanol. Oleh karena itu kami berupaya untuk mencari bahan baku alternatif seperti jagung untuk memproduksi etanol di masa depan. Apa lagi yang sedang Anda kejar? Untuk target pribadi, saya sedang mempersiapkan bentuk pensiun saya nantinya seperti apa. Saya masih memikirkannya, mungkin bisnis kuliner atau bengkel modifikasi otomotif. Untuk target perusahaan, saya ingin Molindo menjadi perusahaan terdepan di Asia Pasifik, sehingga membuat bangga Indonesia. Saya juga ingin Molindo menjadi perusahaan etanol yang terintegrasi, bernilai tambah dan berdaya saing tinggi. Baca juga http://id.beritasatu.com/home/makan-musik-mobil-3m/183006
Comments
Post a Comment