ihsg 6.5K to 7.0K : sbuah ekspektasi (5)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melorot 67,43 poin atau 1,07% ke 6.228,31 di akhir perdagangan Kamis (31/10).
Sebanyak 153 saham naik. 282 saham turun dan 135 saham tak bergerak.
Hanya satu sektor saham yang berhasil selamat ke zona hijau yakni sektor perkebunan yang naik 0,22%.
Sedangkan sembilan sektor saham lainnya masuk zona merah.
Sektor-sektor dengan pelemahan terdalam adalah sektor pertambangan yang turun 3,62%, sektor infrastruktur turun 3,16% dan sektor industri dasar yang turun 1,35%.
Total volume perdagangan saham di bursa mencapai 22,79 miliar saham dengan total nilai Rp 11,70 triliun.
Top losers LQ45 hari ini adalah:
1. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) (-13,52%)
2. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) (-5,71%)
3. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) (-5,07%)
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
1. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) (2,33%)
2. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) (2,15%)
3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) (1,32%)
Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 599,60 miliar di seluruh pasar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 307,7 miliar, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) Rp 106 miliar dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) Rp 28,4 miliar.
Sebanyak 153 saham naik. 282 saham turun dan 135 saham tak bergerak.
Hanya satu sektor saham yang berhasil selamat ke zona hijau yakni sektor perkebunan yang naik 0,22%.
Sedangkan sembilan sektor saham lainnya masuk zona merah.
Sektor-sektor dengan pelemahan terdalam adalah sektor pertambangan yang turun 3,62%, sektor infrastruktur turun 3,16% dan sektor industri dasar yang turun 1,35%.
Total volume perdagangan saham di bursa mencapai 22,79 miliar saham dengan total nilai Rp 11,70 triliun.
Top losers LQ45 hari ini adalah:
1. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) (-13,52%)
2. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) (-5,71%)
3. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) (-5,07%)
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
1. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) (2,33%)
2. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) (2,15%)
3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) (1,32%)
Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 599,60 miliar di seluruh pasar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 307,7 miliar, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) Rp 106 miliar dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) Rp 28,4 miliar.
🍉
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir ke zona merah ada awal perdagangan hari ini, Kamis (31/10/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,30 persen atau 18,76 poin ke level 6.276,99 pada pukul 09.13 WIB dari level penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan Rabu (30/10), IHSG berhasil mengakhiri pergerakannya di level 6.295,75 dengan kenaikan 0,23 persen atau 14,61 poin, reli penguatan hari ketiga berturut-turut.
Indeks mulai tergelincir dari penguatannya ketika dibuka turun tipis 0,08 persen atau 5,18 poin di posisi 6.290,57 pada Kamis (31/10). Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.275,42 – 6.301,59.
Empat dari sembilan sektor terpantau bergerak negatif, dipimpin infrastruktur (-1,76 persen) dan aneka industri (-0,76 persen). Lima sektor lainnya mampu bergerak positif, dipimpin pertanian yang menguat 1,21 persen.
Sebanyak 147 saham menguat, 59 saham melemah, dan 453 saham stagnan dari 659 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) yang masing-masing turun 1,87 persen dan 7,79 persen menjadi penekan utama atas pergerakan IHSG.
MNC Sekuritas memperkirakan IHSG berpeluang koreksi ke level 6.200-6.220 pada perdagangan hari ini.
"Pergerakan IHSG pun kami perkirakan masih berada pada fase koreksi wave [ii]," tulis Tim Riset MNC Sekuritas dalam riset harian.
Level koreksi IHSG terdekat diperkirakan berada pada area 6.200-6.220 dan idealnya berada pada 6.100-6.150.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 lanjut berbalik ke zona merah dan melemah 0,56 persen atau 3,09 poin ke level 547,48 pukul 09.14 WIB. Pada perdagangan Rabu (30/10), indeks Bisnis berakhir naik tipis 0,07 persen atau 0,41 poin di posisi 550,56, reli hari ketiga.
Namun, indeks saham lainnya di Asia mayoritas terpantau bergerak di wilayah positif, di antaranya indeks Hang Seng Hong Kong (+0,93 persen), indeks Kospi Korea Selatan (+0,81 persen), dan indeks Nikkei 225 Jepang (+0,31 persen).
Di China, dua indeks saham utamanya, Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing naik 0,15 persen dan 0,28 persen
Di pasar mata uang domestik, nilai tukar rupiah terpantau menguat 22 poin atau 0,16 persen ke level Rp14.009 per dolar AS pada Kamis pagi (31/10) pukul 09.513 WIB, seiring dengan pelemahan dolar AS pascarilis keputusan suku bunga The Fed.
Seperti yang telah diantisipasi, bank sentral AS tersebut memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin dalam pertemuan kebijakan moneter yang berakhir Kamis (31/10) dini hari WIB.
Dalam menurunkan suku bunga ke kisaran target antara 1,50 persen dan 1,75 persen, The Fed juga mengisyaratkan jeda pemotongan lebih lanjut kecuali jika prospek ekonomi berubah.
🍈
JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada pembukaan perdagangan hari ini. IHSG di awal perdagangan turun tipis 3,84 poin atau 0,1% ke level 6.290,5.
Di awal perdagangan, Kamis (31/10/2019), ada 133 saham menguat, 37 saham melemah, dan 125 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp131,68 miliar dari 147 juta lembar saham diperdagangkan.
Baca Juga: Penurunan Suku Bunga AS Bikin IHSG Galau
Indeks LQ45 turun 3,24 poin atau 0,3% menjadi 995,77, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 0,08 poin atau 0,0% ke 699,99, indeks IDX30 turun 2,18 poin atau 0,4% ke 542,49 dan indeks MNC36 turun 0,29 poin atau 0,1% ke 345,06.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain, saham PT Soechi Lines Tbk (SOCI) naik Rp11 atau 5,70% ke Rp204, saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) naik Rp30 atau 5,08% ke Rp620, dan saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) naik Rp10 atau 3,33% ke Rp310.
Baca Juga: AS Pangkas Suku Bunga untuk Ketiga Kalinya
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, yaitu saham PT Perusahan Gas Negara Tbk (PGAS) turun Rp190 atau 7,79% ke Rp2.250, saham PT JAPFA Tbk (JPFA) turun Rp50 atau 2,85% ke Rp1.705, dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) turun Rp325 atau 2,44% ke Rp13.000.
(fbn)
🍑
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bakal menghijau, Kamis (31/10) besok. The Fed berpeluang untuk menurunkan suku bunga acuan untuk ketiga kalinya setahun ini. Asal tahu saja The Fed akan menggelar pertemuan Komite Pasar Federal Terbuka (FOMC) pada Rabu (30/10) hari ini.
Analis PT Koneksi Kapital Indonesia Alfred Nainggolan menjelaskan, kenaikan IHSG beberapa hari ini bisa jadi antisipasi pasar bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya. Jadi ekspektasi pasar juga sudah terbaca dari pergerakan menghijaunya IHSG.
“Kalau dilihat secara teoritis jika Bank Central Amerika memangkas suku bunga, instrumen seperti deposito di Amerika tidak menarik. Makanya ada potensi dana aliran keluar dari Amerika ke negara emerging market yang rate suku bunganya lebih tinggi untuk cari untung ,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (30/10).
Kendati demikian, berkaca kejadian The Fed memangkas sampai 1% pasar emerging diuntungkan ada dana masuk. Kalau menggunakan logika itu, menurut Alfred dampaknya bisa positif ke IHSG karena ada potensi capital inflow.
Kendati demikian, kalau melihat latar belakang dari penurunan suku bunga Amerika saat ini karena kondisi ekonominya yang kurang baik. Artinya belum tentu juga suku bunga diturunkan investor Amerika bakal memindahkan tapi hanya hold atau dikeluarkan untuk pegang uang kas.
Tapi Alfred melihat dari spread suku bunga Amerika dengan Indonesia, kalau FFR jadi turun, maka spread-nya 3,25 % yang dinilai Alfred masih cukup menggiurkan. Kuncinya adalah kalau asing confident terhadap rupiah, Indonesia berpotensi besar mendapat capital inflow.
Adapun kalau FFR tidak jadi menurunkan suku bunga atau bahkan menaikkan suku bunga ada kemungkinan IHSG bisa terkoreksi karena tidak sesuai harapan pasar.
Kalau The Fed masih menahan suku bunganya Alfred menilai Amerika masih yakin ekonominya akan bertahan.
Kendati demikian, Alfred mengakui kemungkinan ini bisa saja terpatahkan karena kemungkinan lainnya besok pasar bakal lakukan profit taking sehingga IHSG bisa terkoreksi.
🍅
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melanjutkan relinya pada perdagangan hari ketiga berturut-turut saat mayoritas indeks saham di Asia melemah.
Sementara itu, meskipun berakhir menguat, nilai tukar rupiah bergerak terbatas terhadap dolar AS menjelang pengumuman keputusan kebijakan moneter The Fed.
Berikut ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Rabu (30/10/2019):
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG ditutup menguat 0,23 persen atau 14,61 poin di level 6.295,75 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Saham PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing naik 19,56 persen dan 0,72 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG di akhir perdagangan.
Berbanding terbalik dengan IHSG, indeks saham lainnya di Asia mayoritas berakhir di wilayah negatif, di antaranya indeks Nikkei 225 Jepang (-0,57 persen), indeks Shanghai Composite China (-0,50 persen), dan indeks Hang Seng Hong Kong (-0,44 persen).
Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Rabu (30/10), rupiah berada di level Rp14.031 per dolar AS setelah menguat tipis 0,29 persen atau 5 poin. Secara year-to-date (ytd), rupiah masih menguat 2,5 persen.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan saat ini, pasar cenderung wait and see karena menanti kepastian kebijakan moneter The Fed yang diprediksi kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps).
Pasar juga menanti komentar Gubernur The Fed Jerome Powell untuk mengetahui lebih lanjut kebijakan moneter yang akan diambil oleh Bank Sentral AS ke depannya.
Saham PT Gudang Garam Tbk. melaju di zona hijau pada perdagangan hari ini setelah perseroan menyampaikan laporan kinerja keuangan per kuartal III/2019.
Produsen rokok itu meraup pendapatan sebesar Rp81,72 triliun atau tumbuh 16,93% secara tahunan. Adapun, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp7,24 triliun atau tumbuh 25,73% secara tahunan.
Pada perdagangan Rabu (30/10) hingga pukul 16.08 WIB, harga tembaga di bursa London bergerak melemah 0,15 persen menjadi US$5.915 per ton. Sepanjang tahun berjalan 2019, tembaga telah bergerak melemah 0,63 persen.
Perjanjian perdagangan fase pertama antara AS dan China mungkin tidak akan selesai tepat waktu seperti yang diharapkan pasar, walaupun pejabat administrasi AS menegaskan bahwa penundaan tersebut tidak berarti perjanjian tersebut tidak akan disepakati dua negara.
Perang dagang antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia yang terjadi berlarut-larut tersebut telah merusak pertumbuhan ekonomi global dan permintaan tembaga. Sehingga, perjanjian apapun, termasuk perjanjian parsial, akan memberikan harapan pasar bahwa pertumbuhan ekonomi akan pulih.
India, yang merupakan pembeli minyak kelapa sawit terbesar dunia, mempertimbangkan rencana itu untuk meningkatkan pengolahan lokal dan memotong ketergantungan pada pembelian luar negeri.
“Pemerintah India tengah membicarakan proposal untuk memungut retribusi baru di samping bea masuk yang ada, serta menaikkan pajak barang dan jasa pada minyak tropis olahan tersebut,” ujar sumber Bloomberg, seperti dilansir pada Rabu (30/10/2019).
Langkah itu diperkirakan bisa mengurangi pengiriman sawit olahan dari produsen utama seperti Indonesia dan Malaysia. Hal itu juga kemungkinan bisa meredupkan harga acuan sawit yang tengah memanas karena cerahnya prospek ekspor.
Harga emas Comex untuk kontrak Desember 2019 terpantau naik 4,60 poin atau 0,31 persen ke level US$1.495,30 per troy ounce pukul 18.51 WIB.
Pada saat yang sama, indeks dolar AS yang melacak kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau turun 0,05 persen atau 0,046 poin ke posisi 97,644.
Di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta terpantau turun Rp1.000 menjadi Rp751.000 per gram. Adapun harga pembelian kembali atau buyback emas Antam turun tipis Rp100 menjadi Rp670.900 per gram.
🍑
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 14,60 poin atau 0,23% ke 6.295,74 di akhir perdagangan Rabu (30/10).
Sebanyak 177 saham naik, 231 saham turun dan 145 saham tak bergerak.
Tujuh sektor saham menyokong IHSG, sedangkan tiga sektor saham masuk zona merah.
Sektor-sektor saham dengan kenaikan tertinggi adalah sektor pertambangan yang naik 2,37%, sektor perkebunan naik 0,54% dan sektor konstruksi naik 0,44%.
Sedangkan sektor-sektor saham yang melemah adalah sektor infrastruktur turun 0,67%, sektor aneka industri turun 0,40% dan sektor perdagangan turun 0,10%.
Total volume perdagangan saham di bursa mencapai 17,72 milair saham dengan total nilai Rp 9,24 triliun.
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
1. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) (5,24%)
2. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) (4,05%)
3. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) (3,83%)
2. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) (4,05%)
3. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) (3,83%)
Top losers LQ45 hari ini adalah:
1. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) (-3,45%)
2. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) (-2,94%)
3. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) (-2,29%)
2. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) (-2,94%)
3. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) (-2,29%)
Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 59,81 miliar di seluruh pasar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) Rp 105,2 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 53,3 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 44,2 miliar.
🍉
Tujuh sektor menyokong kenaikan IHSG hingga siang ini. Sektor tambang mencatat kenaikan terbesar, yakni 2,70%. Sektor industri dasar naik 0,51%., Sektor barang konsumen menguat 0,45% dan sektor manufaktur naik 0,36%.
Tiga sektor masih turun hingga siang ini. Sektor infrastruktur melemah 0,26%. Sektor aneka industri tergerus 0,24%. Sektor perdagangan dan jasa turun 0,06%.
Total volume transaksi bursa mencapai 11,99 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,85 triliun. Sebanyak 181 saham menguat. Tapi, masih ada 189 saham yang turun harga dan 148 saham flat.
Top gainers LQ45 siang ini adalah:
- PT BTPN Syariah Tbk (BTPS) 4,45%
- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) 3,08%
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 2,55%
Top losers LQ45 terdiri dari:
- PT Jasa Marga Tbk (JSMR) -1,72%
- PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) -1,69%
- PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) -1,65%
Investor asing mencatat net sell Rp 463,01 miliar di pasar reguler. Tapi net sell di seluruh pasar hanya Rp 27,01 miliar.
🍈
Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik ke zona merah pada awal perdagangan hari ini, Rabu (30/10/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG berbalik melemah 0,12 persen atau 7,64 poin ke level 6.273,51 pada pukul 09.16 WIB, setelah dibuka menguat 0,33 persen atau 20,95 poin ke level 6.302,09.
Pada perdagangan Selasa (29/10), IHSG ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,25 poin atau 15,75 persen ke level 6.281,14.
Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.269,53-6.303,42.
Lima dari sembilan sektor terpantau bergerak negatif, didorong oleh sektor aneka industri yang melemah 0,82 persen dan infrastruktur yang turun 0,45 persen. Empat sektor lainnya terpantau menguat, dipimpin oleh industri dasar yang menguat 0,53 persen.
Sebanyak 136 saham menguat, 84 saham melemah, dan 439 saham stagnan dari 659 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing melemah 1,76 persen dan 1,15 persen menjadi penekan utama atas pelemahan IHSG.
Samuel Sekuritas memprediksi IHSG akan cenderung melemah pada hari ini. Hal itu, menurut riset mereka karena adanya sentimen global dan menunggu arah kebijakan The Fed, serta kemungkinan adanya demo Buruh yang menolak kenaikan upah minimum 2020 sebesar +8,51 persen.
Pada perdagangan semalam, bursa saham AS ditutup dengan kecenderungan melemah, dimana Dow bergerak flat -0.07 persen, S&P500 -0.08 persen dan, Nasdaq -0.59 persen.
Pasar masih menerka rancangan kesepakatan dagang fase 1 antara AS dan China yang kemungkinan akan dilakukan pada pertengahan November mendatang, bersamaan dengan KTT Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Chili.
Di sisi lain, investor juga tengah menunggu keputusan The Fed Kamis besok, dimana 90.9 persen dari konsensus yakin akan terjadi pemotongan suku bunga -25bps. Investor juga menunggu arah kebijakan ekonomi lanjutan seperti apakah suku bunga The Fed akan kembali diturunkan pada bulan Desember atau tidak.
“Dengan sentimen global dan menunggu arah kebijakan The Fed, serta kemungkinan adanya demo Buruh yang menolak kenaikan upah minimum 2020 sebesar +8,51%, kami perkirakan IHSG akan cenderung melemah pada hari ini,” ungkap tim riset Samuel Sekuritas, Rabu (30/10/2019).
Mayoritas indeks saham lainnya di kawasan Asia juga turut melemah ini, di antaranya indeks Nikkei 225 Jepang yang turun 0,32 persen dan indeks Hang Seng yang melemah 0,32 persen. Di sisi lain, indeks Topix menguat 0,04 persen.
Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing melemah 0,41 persen dan 0,49 persen, sedangkan indeks Kospi melemah 0,47 persen.
🍒
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) hijau tipis, berikut daftar 10 saham LQ45 dengan price earning ratio (PER) terendah dan tertinggi, setelah penutupan perdagangan pada 29 Oktober 2019.
IHSG merupakan indeks beranggotakan saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). IHSG sekaligus menjadi barometer yang menunjukkan naik turunnya harga saham secara keseluruhan di BEI.
Sumber: RTI
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil PER saham, semakin murah saham itu dibanding saham-saham dalam sektor sejenis. Sebaliknya, semakin tinggi PER suatu saham, secara relatif semakin mahal pula saham tersebut dibanding saham lain dalam sektor yang sama.
Namun, tentu saja, masih banyak faktor lain yang patut diperhitungkan selain PER sebelum seorang investor mengambil keputusan investasi.Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil PER saham, semakin murah saham itu dibanding saham-saham dalam sektor sejenis. Sebaliknya, semakin tinggi PER suatu saham, secara relatif semakin mahal pula saham tersebut dibanding saham lain dalam sektor yang sama.
Baca Juga: Proyeksi IHSG: Masih Bisa Menguat
🍈
Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan saham Selasa ini. Penguatan dipimpin oleh sektor kontruksi yang melesat 1,47 persen.
Pada penutupan perdagangan saham Selasa (29/10/2019), IHSG ditutup di zona hijau dengan naik 15,75 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.281,13. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,43 persen ke posisi 997,84.
Sebanyak 189 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 210 saham melemah dan 154 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 560.284 kali dengan volume perdagangan 21,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,9 triliun.
BACA JUGA
Investor asing jual saham mencapai Rp 372,52 triliun miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.025.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, enam sektor berada di zona hijau dan empat sektor berada di zona merah.
Penguatan dipimpin oleh sektor kontruksi yang melesat 1,47 persen. Diikuti oleh sektor infrastruktur yang menguat 1,07 persen dan sektor perkebunan naik 0,89 persen.
Sementara saham-saham yang menguat antara lain RBMS yang naik 25,88 persen ke Rp 107 per saham, PDES naik 20 persen ke Rp 900 per saham dan MPRO naik 19,59 persen ke Rp 1.465 per saham.
Saham-saham yang melemah antara lain ICON turun 17,50 persen ke Rp 99 per saham, IPCC turun 16,07 persen ke Rp 940 per saham dan KOIN turun 15,26 persen ke Rp 161 per saham.
🍉
Enam sektor menguat dengan kenaikan tertinggi pada sektor tambang. Sektor ini menanjak 0,64%. Sektor aneka industri menguat 0,54%. Sektor infrastruktur naik 0,22%.
Empat sektor melemah di awal perdagangan. Sektor barang konsumen turun 0,38%. Sektor perkebunan turun 0,28%. Sektor industri dasar dan manufaktur turun masing-masing 0,15% dan 0,16%.
Top gainers LQ45 pagi ini adalah:
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) 6,20%
- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) 4,05%
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) 2,19%
Top losers LQ45 terdiri dari:
- PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) -3,60%
- PT Jasa Marga Tbk (JSMR) -1,72%
- PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) -1,45%
Investor asing mencatat penjualan bersih Rp 27,74 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 13 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 9,4 miliar, dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) Rp 5,9 miliar.
🍓
Jakarta, Beritasatu.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini Senin (28/10/2019) naik 13,0 poin (0,20 persen) ke level 6.265,3. Sementara kapitalisasi pasar (market capitalization) sebesar Rp 7.227 triliun.
Berdasarkan data yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham bluechips yang tergabung dalam indeks Investor33 naik 1,3 poin (0,29 persen) mencapai posisi 460,5.
Sementara indeks LQ-45 naik 2,2 poin (0,22 persen) ke level 993,5. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung Jakarta Islamic Index (JII) naik 3,8 poin (0,55 persen) menjadi 696,8.
Sebanyak 180 saham menguat, 213 saham melemah, dan 170 saham stagnan. IHSG sempat mencapai rekor tertinggi di 6.278 dan terendah 6.243.
Mayoritas pergerakan sektor saham menguat dengan kenaikan tertinggi saham sektor aneka industri sebesar 1,25 persen disusul konsumsi 1,15 persen. Sementara sektor saham yang melemah di antaranya infrastruktur sebesar 0,44 persen.
Sumber: BeritaSatu.com
🍉
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melanjutkan penguatan mingguannya sepanjang pekan 21-25 Oktober 2019.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Bisnis.com, Senin (28/10/2019), IHSG menguat 0,98 persen ke level 6.252,34 pada penutupan perdagangan Jumat (25/10/2019) dibandingkan dengan level penutupan perdagangan pekan sebelumnya.
Adapun sepanjang perdagangan pekan yang berakhir pada Jumat (18/10/2019), IHSG juga mencatat kinerja positif dengan kenaikan tajam 1,41 persen ke level 6.191,95 (lihat tabel).
Euforia pelantikan Presiden Joko Widodo untuk masa jabatan keduanya berikut pengumuman jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju, di antaranya, mampu menopang IHSG memperpanjang penguatan mingguan.
Volume perdagangan saham sepanjang 21-25 Oktober 2019 mencapai 88,85 miliar lembar saham, dengan nilai Rp46,71 triliun.
Perolehan nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan periode pekan sebelumnya (14-18 Oktober 2019) yang mencapai Rp45,19 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 78,4 miliar lembar.
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini
Adapun nilai kapitalisasi pasar sepanjang periode 21-25 Oktober mencatatkan kenaikan sekitar 1 persen menjadi Rp7.190,75 triliun dari Rp7.119,48 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Delapan dari 10 sektor pada indeks sektoral membukukan kinerja positif sepanjang pekan lalu, dipimpin pertanian (+2,47 persen) dan finansial (+1,91 persen). Adapun sektor tambang serta perdagangan & jasa masing-masing turun 1,6 persen dan 0,95 persen.
Investor asing pun berhasil membukukan aksi beli bersih (net buy) senilai sekitar Rp326 miliar sepanjang pekan 21-25 Oktober.
Aksi beli saham tercatat hingga 4,08 miliar lembar senilai Rp11,45 triliun, sedangkan aksi jual investor asing mencapai 4,94 miliar lembar saham dengan nilai Rp11,12 triliun.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 mampu melanjutkan penguatannya sebesar 1,26 persen ke level 547,07 pada penutupan perdagangan 25 Oktober dari posisi 540,26 dengan kenaikan tajam 2,67 persen pada penutupan perdagangan 18 Oktober.
Kinerja IHSG secara mingguan
| ||
---|---|---|
Periode
|
Level
|
Perubahan (persen)
|
21-25 Oktober
|
6.252,34
|
+0,98
|
14-18 Oktober
|
6.191,95
|
+1,41
|
7-11 Oktober
|
6.105,80
|
+0,73
|
Sumber: Bursa Efek Indonesia
🍓
Jakarta, Investor.id – Perdagangan pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepakan terakhir, tanggal 21 – 25 Oktober 2019 bergerak dalam teritori positif. Tercermin pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami kenaikan sebesar 0,98% menjadi 6,252.345 pada Jumat (25/10/2019). Pada perdagangan akhir pekan sebelumnya, IHSG tercatat berada di level 6,191.947. Disampaikan Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono, senada dengan IHSG, nilai kapitalisasi pasar juga mengalami peningkatan sebesar 1.00% menjadi sebesar Rp7.190,749 triliun dari Rp7.119,477 triliun pada penutupan pekan sebelumnya. Kemudian untuk data rata-rata transaksi BEI juga mengalami peningkatan, hal tersebut terjadi pada rata-rata volume transaksi yang mengalami peningkatan sebesar 13,33% menjadi 17,771 miliar unit saham dari 15,680 miliar unit saham selama pekan lalu dan peningkatan selanjutnya terjadi pada rata-rata nilai transaksi yang mencatatkan peningkatan sebesar 3,33% menjadi Rp9,341 triliun dari Rp9,040 triliun pada penutupan pekan lalu. “Sementara itu data rata-rata frekuensi transaksi menunjukkan perubahan sebesar 1,30% menjadi sebanyak 527,409 kali transaksi dari 534,357 ribu kali transaksi pada penutupan pekan sebelumnya,” urai Aji sebagaimana keterangan resmi yang diterima Majalah Investor, Sabtu (26/10/2019).
Terkait aktivitas pemodal asing, BEI mencatat, sepanjang tahun 2019, investor asing masih mencatatkan beli bersih sebesar Rp49,653 triliun dan investor asing perdagangan Jumat kemarin mencatatkan beli bersih sebesar Rp52,02 miliar.
Disampaikan juga pada pekan ini BEI mencatatkan dua Obligasi, pertama pada Senin (21/10) Obligasi Berkelanjutan I Bank BJB Tahap III Tahun 2019 yang diterbitkan oleh PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk yang dicatatkan dengan nilai nominal sebesar Rp248.000.000.000.
Hasil pemeringkatan untuk Obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) masing-masing adalah idAA- (Double A Minus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk. Kemudian pada hari Kamis (24/10/2019) Obligasi Berkelanjutan IV Astra Sedaya Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2019 PT Astra Sedaya Finance (ASDF) resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp1.556.715.000.000. Hasil pemeringkatan dari PEFINDO untuk Obligasi adalah idAAA (Triple A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Total emisi Obligasi dan Sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2019 adalah 82 Emisi dari 44 Perusahaan Tercatat senilai Rp94,18 triliun. Dengan pencatatan ini maka total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 416 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp438,56 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 117 Perusahaan Tercatat. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 100 seri dengan nilai nominal Rp2.673,85 triliun dan USD400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp8,78 triliun. Pada pekan ini tepatnya Senin (21/10/2019) PT Digital Mediatama Maxima Tbk dengan kode saham DMMX resmi melantai sebagai Perusahaan Tercatat ke-42 di BEI pada tahun 2019. DMMX bergerak pada sektor Trade, Services & Investment dan Subsektor Advertising, Printing and Media. Sumber : Majalah Investor
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "IHSG Menguat 0,98% dalam Sepekan Terakhir"
Penulis: Mashud Toarik
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/ihsg-menguat-098-dalam-sepekan-terakhir
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "IHSG Menguat 0,98% dalam Sepekan Terakhir"
Penulis: Mashud Toarik
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/ihsg-menguat-098-dalam-sepekan-terakhir
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah menguat 10 hari berturut-turut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya terkoreksi. Bahkan, IHSG hari ini (25/10) turun dalam, 1,38% ke 6.252,34 pada penutupan perdagangan.
Meski begitu, melansir data RTI, selama sepekan IHSG menguat 0,98%. Investor asing dalam satu minggu mencatatkan aksi beli bersih di seluruh pasar mencapai Rp 325,68 miliar.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, penguatan IHSG selama sepekan tidak lepas dari pengumuman dan pembentukan Kabinet Indonesia Maju. Pada Senin (21/10), IHSG sempat melemah tapi pasar berbalik menguat menyusul kemunculan nama-nama profesional yang akan mengisi pos menteri.
“Pada Rabu, market melakukan aksi profit taking tetapi dengan ada pembentukan kabinet maka IHSG menguat,” ujar Hans kepada Kontan.co.id, Jumat (25/10).
Selain sentimen pembentukan kabinet, penguatan IHSG berkat dukungan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Untuk pelemahan IHSG hari ini, Hans bilang, murni akibat aksi profit taking.
Proyeksi IHSG pekan depan
Senada, Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan mengatakan, penguatan IHSG pekan ini dipengaruhi sentimen pelantikan dan pembentukan kabinet baru. IHSG akan memasuki fase konsolidasi pada pekan depan.
Kemungkinan, sentimen global akan lebih mendominasi IHSG. Salah satunya, kesepakatan perang dagang tahap pertama antara Amerika Serikat (AS) dan China yang akan diteken November mendatang.
Sebab, Alfred melihat, sentimen internal seperti pembentukan kabinet sudah tidak terlalu kuat memengaruhi pergerakan IHSG. “Masalah pelantikan dan sebagainya sudah clear, tinggal nanti bicara masalah sentimen eksternal,” katanya.
Alfred memprediksikan, IHSG pekan depan tidak begitu jauh dari kondisi pekan ini, berada di kisaran 6.250–6.400.
Sementara Hans memperkirakan, IHSG akan dipengaruhi beberapa sentimen global, seperti kesepakatan Brexit antara Inggris dan Uni Eropa serta ekspektasi penurunan suku bunga bank sentra AS, The Fed
Sementara IHSG dari faktor internal akan lebih banyak dipengaruhi kebijakan kabinet baru dan rilis kinerja keuangan emiten pada kuartal III 2019.
🍑
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat lebih dari 1 persen pada perdagangan hari ini, Kamis (24/10/2019), di tengah sejumlah sentimen domestik yang menjadi pendorong.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 1,31 persen atau 81,84 poin ke level 6.339,65 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Rabu (23/10), IHSG berhasil mengakhiri pergerakannya di level 6.257,81 dengan penguatan 0,52 persen atau 32,31 poin, reli penguatan hari perdagangan kesembilan beruntun sejak 11 Oktober.
Indeks mulai melanjutkan penguatannya dengan dibuka naik 0,22 persen atau 13,71 poin di posisi 6.271,51. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.270,19-6.339,65.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini
Dengan penguatan yang berlanjut untuk perdagangan hari ke-10 berturut-turut pada Kamis (24/10), IHSG menorehkan rentetan penguatan terpanjangnya sejak 1995 di tengah optimisme pasar atas periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Dilansir dari Bloomberg, Presiden Jokowi berjanji untuk meningkatkan investasi dan kemudahan berbisnis untuk masa jabatan lima tahun keduanya.
Guna mencapai tujuannya ini, Jokowi telah menunjuk kembali Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan serta membawa sejumlah taipan bisnis dan teknokrat untuk menangani pos-pos kementerian ekonomi.
Selain itu, Jokowi memercayai pesaingnya dalam pemilu 2014 dan 2019, Prabowo Subianto, untuk menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Langkah ini sekaligus memperluas koalisi partai-partai yang mendukung pemerintah menjadi hampir 75 persen kursi di parlemen.
Jajaran menteri baru Kabinet Indonesia Maju yang ditunjuk Jokowi untuk mendampinginya dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, pun dipandang akan membantu memulihkan kepercayaan investor.
“Kami percaya kabinet baru ini layak dan dapat mendukung reformasi lebih lanjut di masa mendatang. Reformasi struktural maupun peraturan yang sulit dapat didorong tanpa banyak kesulitan,” ujar Ferry Wong, analis di Citigroup Inc.
Laju positif IHSG yang telah berlangsung sejak awal perdagangan semakin bertambah setelah Bank Indonesia memutuskan untuk kembali memangkas suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 5 persen.
Suku bunga deposit facility juga diturunkan 25 bps menjadi 4,25 persen dan suku bunga lending facility 25 basis poin menjadi 5,75 persen.
"Kebijakan tersebut konsisten dengan perkiraan inflasi yang terkendali dan imbal hasil keuangan domestik yang tetap menarik serta langkah preemptive lanjutan untuk momentum mendorong pertumbuhan ekonomi domestik di tengah perlambatan ekonomi global," kata Gubernur BI Perry Warjiyo saat jumpa pers, Kamis (24/10/2019).
Selain itu, jelas Perry, kebijakan ini didukung strategi operasi moneter yang terus diperkuar menjaga kecukupan likuiditas dan menjaga efektivitas bauran kebijakan yang akomodatif.
Di sisi lain, tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 27 poin atau 0,19 persen ke level Rp14.059 per dolar AS pada akhir perdagangan, setelah bergerak pada kisaran Rp13.992 – Rp14.060 per dolar AS.
Delapan dari sembilan sektor berakhir di zona hijau, dipimpin oleh sektor aneka industri yang menguat 2,25 persen, disusul sektor barang konsumsi yang naik 1,98 persen. Adapun hanya sektor tambang yang melemah sebesar 2 persen.
Dari 659 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 225 saham menguat, 165 saham melemah, dan 269 saham lainnya stagnan.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing naik 2,87 persen dan 5,34 persen menjadi penopang utama penguatan IHSG di akhir perdagangan.
IHSG menguat di saat indeks saham lainnya di bergerak menguat pada perdagangan hari ini, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang ditutup menguat 0,34 persen dan 0,55 persen, sedangkan indeks Hang Seng menguat 0,87 persen.
Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 melemah tipis 0,02 persen dan 0,01 persen, sedangkanindeks Kospi menguat 0,24 persen.
Saham-saham pendorong IHSG: | |
---|---|
Saham | Perubahan (persen) |
BBRI
|
+2,87
|
HMSP
|
+5,34
|
CPIN
|
+9,70
|
TLKM
|
+2,11
|
Saham-saham penekan IHSG: | |
---|---|
Saham | Perubahan (persen) |
BYAN
|
-17,42
|
MEGA
|
-8,44
|
INTP
|
-1,10
|
DSSA
|
-5,65
|
Sumber: Bloomberg
🍑
Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak stagnan sepanjang hari ini. Bertepatan dengan pemanggilan sejumlah tokoh yang santer dikabarkan jadi menteri ke istana, IHSG ditutup naik 7 poin (0,11%) ke level 6.198.
Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah sore ini melemah ke level Rp 14.080.
Pada pra perdagangan, IHSG dibuka hijau ke level 6.207. IHSG naik 15,9 poin (0,25%) dan indeks LQ45 bertambah 3,9 poin (0,4%) ke level 978,553.
Membuka perdagangan Senin (21/10/2019), IHSG menguat 26 poin (0,43%) ke 6.218. Sementara indeks LQ45 bertambah 5 poin (0,5%) ke 979,971.
Penguatan masih berlanjut hingga pukul 9.05 waktu sistem perdagangan JATS. IHSG menanjak 33 poin (0,5%) ke 6.225. Sementara Indeks LQ45 menguat 5,9 poin (0,6%) ke 980,524.
Hingga sesi I berakhir, IHSG naik 7 poin (0,12%) ke level 6.199. Sedangkan indeks LQ45 bertambah tipis 0,4 poin (0,04%) ke level 975.
Pada sesi II, IHSG naik tipis 7 poin (0,11%) ke 6.198. Sedangkan indeks LQ45 bertambah 1 poin saja (0,1%) ke level 975,692.
Perdagangan saham ditransaksikan 529.069 kali dengan nilai Rp 8,1 triliun. Sebanyak 168 saham menguat, 227 saham turun, dan 166 saham stagnan.
Bursa Amerika Serikat ditutup Melemah. Dow Jones ditutup 26,770.20 (-0.95%), NASDAQ ditutup 8,089.54 (-0.83%), S&P 500 ditutup 2,986.20 (-0.39%).
Bursa saham US ditutup menurun pada hari Jumat pekan lalu. Penurunan didorong oleh saham Boeing yang menurun sebesar 6.8% setelah adanya temuan bahwa pilot yang melaporkan kasus Boeing 737 max ditemukan telah membohongi regulator terkait buku manual. Namun investor masih ada optimisme dari laporan keuangan 3Q19 dimana beberapa perusahaan telah melaporkan performa keuangan lebih baik dari ekspektasi analis. Sedangkan dari kondisi geopolitik, masih sedikit membebani dari Brexit yang belum terlihat ada kesepakatan antara UK dan Uni Eropa.
Bursa Asia sore ini mayoritas berada di zona positif, berikut pergerakannya:
- Indeks Nikkei 225 menguat 56 poin ke 22.548
- Indeks Hang Seng naik 6 poin ke 26.725
- Indeks Shanghai bertambah 1,4 poin ke 2.939
- Indeks Strait Times lompat 27 poin ke 3.141
Saham-saham yang masuk jajaran top gainers antara lain Batavia Propsperindo (BPII) naik Rp 1.500 ke Rp 9.500, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.075 ke Rp 53.125, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 500 ke Rp 12.750, Gaya Abdi Sempurna (SLIS) naik Rp 305 ke Rp 1.530.
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya Roda Vivatex (RDTX) turun Rp 800 ke Rp 6.100, Dian Swastika (DSSA) turun Rp 775 ke Rp 17.600, Citra Putra Realty (CLAY) turun Rp 500 ke Rp 5.025, Sanurhasta Mitra (MINA) turun Rp 180 ke Rp 1.410.
🍉
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,12% ke level 6.282,13 pada perdagangan Jumat (9/8). Sebanyak 200 saham naik, 172 saham turun dan 161 saham tidak berubah. Net buy asing di seluruh pasar sebesar Rp 63,86 miliar.
Total frekuensi perdagangan 428,803 kali. Sementara total volume perdagangan 13,42 miliar dan total nilai perdagangan Rp 6,74 triliun.
Empat dari 10 sektor menghijau yakni sektor perkebunan naik 1,67%, tambang naik 1,36%, industri dasar naik 0,59% dan sektor keuangan naik 0,24%.
Sementara sektor yang memerah adalah industri dasar turun 1,44%, infrastruktur turun 0,15%, konstruksi turun 0,09%, perdagangan turun 0,08%, manufaktur turun 0,07% dan barang konsumsi turun 0,01%
Top gainers di indeks LQ45 adalah:
1. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 4,50% ke level Rp 3.250 per saham
2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 4,41% ke level Rp 1.065 per saham
3. PT Japfa Tbk (JPFA) naik 2,88% ke level Rp 1.610 per saham
2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik 4,41% ke level Rp 1.065 per saham
3. PT Japfa Tbk (JPFA) naik 2,88% ke level Rp 1.610 per saham
Top losers di indeks LQ45 adalah:
1. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 3,38% ke level Rp 1.285 per saham
2. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) turun 3,21% ke level Rp 9.800 per saham
3. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 2.46% ke level Rp 7.925 per saham
2. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) turun 3,21% ke level Rp 9.800 per saham
3. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 2.46% ke level Rp 7.925 per saham
🍉
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 11,42 poin atau 0,2% ke 6.181,01.
Menutup perdagangan hari ini, Kamis (17/10/2019), ada 232 saham menguat, 185 saham melemah, dan 169 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp6,63 triliun dari 12,41 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 5,16 poin atau 0,5% menjadi 967,77, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 3,75 poin atau 0,6% ke 683,25, indeks IDX30 naik 2,98 poin atau 0,6% ke 527,35 dan indeks MNC36 naik 0,74 poin atau 0,2% ke 336,66.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain, saham PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) naik Rp85 atau 19,77% ke Rp515, saham PT Mahaka Media Tbk (ABBA) naik Rp22 atau 13,75% ke Rp182, dan saham PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) naik Rp38 atau 11,66% ke Rp364.
Baca juga: IHSG Berhasil Ditutup Menguat di 6.169
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain, PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) turun Rp24 atau 8,89% ke Rp246, saham PT Trada Alam Mineral Tbk (TRAM) turun Rp4 atau 3,36% ke Rp115, dan saham PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) turun Rp6 atau 3,24% ke Rp179.
(rzy)
🍊
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Kamis (17/10/2019), didorong oleh penguatan delapan indeks sektoral.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,41 persen atau 25,12 poin ke level 6.194,72 pada pukul 09.21 WIB, setelah dibuka menguat tipis 0,01 persen atau 0,31 poin di posisi 6.169,90 dari level penutupan sebelumnya.
Adapun pada perdagangan Rabu (16/10), IHSG ditutup di level 6.169,59 dengan penguatan 0,19 persen atau 11,43 poin.
Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.169,69 – 6.196,05.
Delapan dari sembilan sektor terpantau bergerak positif, dipimpin oleh sektor aneka industri yang menguat 0,86 persen dan barang konsumsi yang menguat 0,63 persen. Adapun hanya sektor infrastruktur yang melemah 0,01 persen.
Sebanyak 155 saham menguat, 79 saham melemah, dan 424 saham stagnan dari 658 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang masing-masing menguat 1 persen dan 1,77 persen menjadi pendorong utama atas penguatan IHSG.
Indo Premier Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan support di level 6.135 dan resistan di level 6.200.
"Kekhawatiran investor akan adanya potensi resesi ekonomi seiring dengan turunnya data penjualan ritel AS pada September di tengah ketidakpastian negosiasi dagang antara AS dan China diprediksi akan menjadi sentimen negatif di pasar," tulis Tim Riset Indo Premier Sekuritas dalam riset harian, Kamis (17/10/2019)
Di sisi lain, menguatnya sebagian besar harga komoditas diprediksi akan menjadi katalis positif di pasar.
Di negara lainnya di Asia, bursa saham cenderung bergerak variatif. Indeks Topix melemah 0,2 persen, indeks Nikkei 225 menguat 0,18 persen, dan indeks Hang Seng mengut 1,05 persen.
Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing menguat 0,24 persen dan 0,3 persen. Sementara itu, indeks Kospi melemah 0,13 persen.
🍓
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mixed pada perdagangan hari ini. IHSG akan bergerak di kisaran 6.100-6.200.
Mengutip riset Panin Sekuritas, Jakarta, Kamis (17/10/2019), IHSG sedang dalam tren penguatan Bulanan yang jatuh pada Oktober. Dalam beberapa hari ini terbukti IHSG mengonfirmasi penguatan tahunannya.
Baca juga: IHSG Berpotensi Mixed di Kisaran 6.100-6.180
Namun, kenaikan IHSG tersebut tidak maksimal. Hal ini dikarenakan sentimen eksternal yang cukup menekan kenaikan tersebut.
Pada perdagangan Kemarin, Rabu 16 Oktober 2019, IHSG menguji resistance di 6.200 dan support di 6.150 secara bersamaan. Hal hasil, IHSG ditutup menguat sebesar 11,42 poin atau 0,18% menuju level 6.169,59.
Baca juga: IHSG Diprediksi Mixed di Kisaran 6.080-6.180
Berikut saham-saham yang dapat direkomendasikan pada perdagangan hari ini.
1. PT Astra International Tbk (ASII)
Technical Pattern: Membentuk pola hammer yang mengindikasikan rebound.
Rekomendasi: Buy pada Rp6.300-Rp6.375, take point pada Rp6.500, stop loss jika kurang dari Rp6.200.
2. PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS)
Resistance Breakout: Menguat menembus resistance Rp1.500. Berpotensi memasuki uptrend jangka pendek.
Rekomendasi: Buy and hold jika lebih besar dari Rp1.500, take poin di kisaran Rp1.600-Tp1.750.
3. PT Jaya Real Property Tbk (JRPT)
Testing Resistance: Menguji resistance pada Rp675. Penguatan akan berlanjut jika breakout.
Rekomendasi: Buy on breakout Rp675, take point pada Rp700-Rp725, stop loss jika kurang dari Rp650.
(rzy)
🍇
JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada akhir perdagangan, Rabu (16/10/2019) setelah jelang penutupan bergerak dua arah. Indeks terpantau naik 11,42 poin atau 0,18 persen ke 6.169,59.
Dari 546 saham yang diperdagangkan, 188 di antaranya menguat, 218 melemah dan 140 stagnan. Frekuensi perdagangan tercatat 571.130 kali dengan nilai transaksi Rp8,89 triliun dan 15,35 miliar lembar saham diperjualbelikan.
10 indeks sektoral penggerak IHSG separuh melemah, dan lima lainnya menguat. Sektor tambang memimpin pelemahan dengan turun 0,69 persen.
Kontributor utama yang membawa indeks ke zona hijau, yakni sektor keuangan yang naik 0,62 persen. Investor asing menutup perdagangan hari ini dengan aksi jual bersih (net sell) Rp195,56 miliar. Di pasar reguler, asing membukukan net sell Rp6,22 miliar, sementara negosiasi dan tunai Rp189,34 miliar.
Adapun saham yang masuk daftar top gainers, yaitu PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik Rp850 atau 1,90 persen ke Rp45.600, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) naik Rp250 atau 2,02 persen ke Rp12.600, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) naik Rp275 atau 1,40 persen ke Rp19.875 dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik Rp100 atau 1,40 persen ke Rp7.250.
Sementara, saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers, yakni PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp550 atau 2,63 persen ke Rp20.350, PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) turun Rp225 atau 3,52 persen ke Rp6.175, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) turun Rp75 atau 1,32 persen ke Rp5.625 dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun Rp30 atau 0,71 persen ke Rp4.220.
Bursa saham-saham di Asia sementara itu berakhir variatif. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,20 persen menjadi 22.472,92. Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,71 persen ke 2.082,83.
🍇
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (16/10/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG berbalik melemah 0,15 persen atau 9,42 poin ke level 6.148,74 pada akhir sesi dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa (15/10), IHSG ditutup di level 6.158,17 dengan penguatan 0,51 persen atau 31,29 poin.
Indeks sebelumnya dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,2 persen atau 12,4 poin di posisi 6.170,56. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 6.144,37 – 6.183,58.
Enam dari sembilan sektor menetap di zona merah pada akhir sesi I, dipimpin oleh sektor infrastruktur yang melemah 1,2 persen, disusul sektor tambang yang turun 0,57 persen. Adapun tiga sektor lainnya menguat, dipimpin sektor perdagangan yang naik 0,47 persen.
Sebanyak 182 saham menguat, 181 saham melemah, dan 295 saham stagnan dari 658 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing melemah 10 persen dan 1,29 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG di sesi I.
MNC Sekuritas memperkirakan penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) sudah terbatas.
"Selama IHSG tidak menembus area 6.283, maka kami perkirakan IHSG sudah berada pada akhir wave (iv). Selanjutnya, IHSG rentan untuk terkoreksi ke arah 5.950-5.900 untuk membentuk wave (v)," tulis Tim Analis MNC Sekuritas dalam risetnya, Rabu (16/10/2019).
Pada hari ini, level support IHSG diproyeksi ada di kisaran 6.030 hingga 6.100. Sementara itu, level resistan IHSG ada di rentang 6.170 hingga 6.200.
Di negara lainnya di Asia, bursa saham bergerak mayoritas menguat hari ini, dengan indeks Topix dan Nikkei menguat masing-masing 0,67 persen dan 1,29persen, sedangkan indeks Hang Seng menguat 0,25 persen.
Di China, indeks Shanghai Composite melemah 0,29 persen, sedangkan indeks CSI 300 melemah 0,28 persen.
IHSG melemah setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca perdagangan September 2019 yang mengalami defisit US$160,5 juta dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya US$85,1 Juta.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 melemah 0,17 persen atau 0,89 poin ke level 529,49, sedangkan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index naik menguat 0,15 persen atau 1,02 poin ke posisi 677,90 pada akhir sesi I.
Dilansir Reuters, bursa Asia menguat karena investor melihat apakah Inggris dapat mengamankan kesepakatan untuk menghindari no-deal Brexit.
Para pejabat dan diplomat yang terlibat dalam perundingan keluarnya Inggris dari Uni Eropa mengatakan bahwa perbedaan dalam ketentuan perpecahan telah menyempit secara signifikan.
"Saham menguat di mana-mana, didukung oleh serangkaian berita utama Brexit lainnya dan saat musim pendapatan dimulai di Amerika Serikat," tulis analis JPMorgan dalam catatan klien.
"Para pejabat memperingatkan bahwa perundingan belum selesai dan belum ada masalah dalam mencapai batas waktu Selasa tengah malam," tambah mereka.
🍏
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Rabu (16/10/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,25 persen atau 15,59 poin ke level 6.173,72 pada pukul 09.12 WIB dari level penutupan sebelumnya.
Baca juga: Harga Minyak Global Hari Ini
Pada perdagangan Selasa (15/10), IHSG ditutup di level 6.158,17 dengan penguatan 0,51 persen atau 31,29 poin.
Indeks sebelumnya dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,2 persen atau 12,4 poin di posisi 6.170,56. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.169,56 – 6.183,58.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini
Tujuh dari sembilan sektor terpantau bergerak positif, dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang menguat 0,86 persen dan disusul sektor perdagangan yang naik 0,53 persen.
Di sisi lain, hanya sektor aneka industri dan infrastruktur yang melemah masing-masing 0,14 persen dan 0,07 persen dan menahan penguatan IHSG lebih lanjut.
Sebanyak 153 saham menguat, 29 saham melemah, dan 476 saham stagnan dari 658 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang masing-masing naik 0,4 persen dan 0,78 persen menjadi pendorong utama atas penguatan IHSG.
Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak di zona hijau seiring dengan penguatan bursa saham regional.
Di negara lainnya di Asia, mayoritas bursa saham bergerak menguat, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang menguat 1,07 persen dan 1,53 persen, sedangkan indeks Kospi menguat 0,6 persen.
Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing menguat 0,41 persen dan 0,5 persen, sedangkan indeks Hang Seng menguat 0,47 persen.
Bursa saham AS pada perdagangan kemarin juga ditutup, dengan indeks Dow Jones naik 0.89 persen, S&P 500 1.00 persen dan Nasdaq juga menguat 1.24 persen. Penguatan terjadi didukung dengan mulai dirilisnya laporan keuangan emiten yang diatas ekspektasi analis.
Disisi lain, pergerakan saham tertahan oleh International Monetary Fund (IMF) yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia di 2019 menjadi 3 persen dari sebelumnya 3,2 persen. Proyeksi tersebut merupakan yang terendah sejak krisis keuangan global 2008.
Ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang rendah dikarenakan perang dagang yang menimbulkan ketidakpastian dan tekanan pada perekonomian.
Namun angka pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2019 ini, masih sama dengan proyeksi di Juli 2019 lalu, yaitu tetap di level 5 persen.
“Dengan banyaknya sentimen positif, kami memprediksi IHSG akan bergerak positif pada perdagangan hari ini,” ungkap tim riset Samuel Sekuritas, Rabu (16/10/2019).
🍓
Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan lanjut menguat pada perdagangan Rabu (16/10/2019) ke level 6.220.
Pada perdagangan Selasa (15/10/2019), IHSG ditutup menguat 31,28 poin atau 0,51% ke level 6.158,16. Indeks telah menghijau dalam 3 hari perdagangan berturut-turut sejak Jumat (11/10/2019).
Baca juga: 5 Tahun Jokowi-JK, Pasar Saham Kian Semarak
Sepanjang tahun berjalan 2019, kinerja indeks masih tercatat negatif. IHSG melorot 0,59% secara year-to-date.
Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG berhasil tutup di atas Moving Average 20 hari dan FR61.8% pada perdagangan hari ini.
"Dengan begitu, ada potensi IHSG akan melanjutkan penguatan dan cukup berpeluang besar menuju target selanjutnya pada area moving average 50 hari yang berada di level 6.220," ujarnya dalam riset, Selasa (15/10/2019).
Menurut Lanjar, indikator stochastic bergerak optimistis mendekati area overbought dengan RSI yang cenderung memiliki momentum penguatan.
"Kami perkirakan IHSG akan bergerak melanjutkan penguatannya dengan support resistance 6.130-6.220,” katanya.
Lanjar merekomendasikan beberapa saham yang dapat dicermati investor, antara lain WSBP, WTON, MAIN, BRPT, SMBR, HMSP, UNVR, BBNI, BBTN, PGAS, SRIL, IMAS, ADRO, INDY, WSKT, PTPP, ADHI, LPKR, UNTR, dan SCMA.
Senada, analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher memprediksikan IHSG akan menguat pada perdagangan besok.
Secara teknikal, kata Dennies, indikator stochastic melebar setelah membentuk goldencross yang mengindikasikan trend penguatan masih akan berlanjut dalam jangka pendek. Pergerakan diperkirakan akan dipengaruhi oleh sentimen global.
Menurutnya, IHSG akan menguji level resistance 6.173 – 6.185, sedangkan area support ada di level 6.105 – 6.131.
Pada perdagangan besok, Dennies merekomendasikan hold saham MEDC, PTBA, dan BBNI. Selain itu, saham WIKA direkomendasikan beli dan jual saham INCO.
🍉
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memperpanjang relinya pada akhir perdagangan hari ketiga beruntun, Selasa (15/10/2019), meskipun sepanjang hari bergerak fluktuatif.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup di level 6.158,17 dengan penguatan 0,51 persen atau 31,29 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin (14/10), IHSG berakhir di level 6.126,88 dengan kenaikan 0,35 persen atau 21,08 poin, penguatan hari kedua berturut-turut.
Pergerakan indeks terpantau sempat beberapa kali tergelincir ke zona merah setelah dibuka naik tipis 0,06 persen atau 3,42 poin di level 6.130,30 pada Selasa pagi.
Namun, IHSG berhasil menghimpun tenaganya menjelang akhir perdagangan bahkan menyentuh level penutupan tertinggi sejak 30 September. Sepanjang perdagangan Selasa (15/10), IHSG bergerak fluktuatif di level 6.118,26 – 6.158,17.
Enam dari sembilan sektor berakhir di zona hijau, dipimpin industri dasar (+2,81 persen) dan barang konsumen (+0,46 persen). Tiga sektor lainnya ditutup di zona merah, dipimpin pertanian yang turun 0,27 persen.
Baca juga: Penjualan ORI016 Telah Capai Rp2,48 Triliun
Dari 657 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 213 saham menguat, 180 saham melemah, dan 264 saham stagnan.
Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang masing-masing naik 2,64 persen dan 3,25 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG di akhir perdagangan.
Indeks saham lainnya di Asia berakhir variatif. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing menguat 1,56 persen dan 1,87 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan berakhir naik tipis 0,04 persen.
Di China, dua indeks saham utamanya, Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing ditutup melemah 0,56 persen dan 0,43 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,07 persen.
Meski pergerakan bursa saham Asia beragam, indeks saham Jepang mampu melonjak pascalibur nasional karena investor merespons bereaksi terhadap progres hubungan perdagangan antara AS dan China pada Jumat (11/10).
Kepada CNBC, Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan pihaknya membuat kemajuan substansial dalam negosiasi pekan lalu. Mnuchin berharap Presiden Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping akan menuntaskan perjanjian itu dalam sebuah konferensi di Chili bulan depan.
Sementara itu, musim rilis laporan kinerja keuangan perusahaan di AS akan dimulai pada Selasa (14/10). Di antara perusahaan ternama yang akan melaporakan kinerjanya adalah JPMorgan dan Goldman Sachs.
Para pelaku pasar dipastikan akan mencermati laporan tersebut mengingat latar belakang perlambatan pertumbuhan global, penurunan suku bunga, dan sejumlah risiko makro akibat proses penyelidikan pemakzulan terhadap Trump, perang dagang, Brexit, dan serbuan Turki ke Suriah.
"Kami akan menyarankan klien-klien kami untuk mengambil keuntungan dari penguatan ini,” ujar Tuan Huynh, kepala investasi Asia-Pasifik di Deutsche Bank Wealth Management.
“Di masa lalu, Trump telah mengumumkan semacam perjanjian tetapi pada akhirnya ternyata sedikit terlalu dini, jadi kehati-hatian diperlukan di bidang perdagangan,” tambahnya, dikutip melalui Bloomberg.
Fokus pasar kini telah bergeser ke Eropa di mana para pejabat pemerintah Inggris dan Uni Eropa akan bertemu dalam sebuah pertemuan pekan ini yang akan menentukan apakah Inggris akan menuju Brexit tanpa kesepakatan (no deal Brexit).
"Mengingat intervensi parlemen, saya akan mengatakan peluang Brexit tanpa kesepakatan sekitar 10 persen hingga 20 persen,” terang Shane Oliver, kepala strategi investasi dan kepala ekonom di AMP Capital Investors, Sydney.
"Jika ada kesepakatan, nilai tukar pound sterling akan menguat dan aset berisiko akan meningkat, tetapi reaksinya bisa terbatas,” tambahnya, dikutip dari Reuters.
Namun, para pedagang memperingatkan bahwa sentimen pasar tetap rapuh karena hasil pembicaraan Brexit masih jauh dari kepastian dan perang dagang AS-China tetap berisiko terhadap pertumbuhan global.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja neraca perdagangan September 2019 mengalami defisit US$160,5 juta dibandingkan dengan surplus pada bulan sebelumnya US$85,1 Juta.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, neraca perdagangan Januari-September US$124,1 miliar masih mengalami defisit US$1,9 miliar.
“Defisit ini dibandingkan dengan periode sama 2018, masih lebih rendah. Jadi defisit relatif menyusut," ujar Suhariyanto saat jumpa pers.
Menurutnya, ada banyak perlambatan global yang menyebabkan defisit. Dia memerinci bahwa neraca perdagangan Januari-September 2019 mencatatkan total impor US$126, miliar, sedangkan untuk ekspor tercatat US$124,1 miliar sehingga neraca perdagangan Januari-September 2019 tercatat defisit US$1,95 miliar.
Adapun angka impor September 2019 tercatat mengalami kenaikan secara (mtm) sebesar US$14,26 miliar, atau naik 0,63%.
Secara kumulatif, Januari-September 2019, total impor tercatat US$126,12 miliar atau jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya ada penurunan 9,12%. Adapun peran untuk golongan bahan baku penolong dalam impor tercatat 74,10%.
Untuk ekspor pada September 2019 menurun 1,29% menjadi US$,10 miliar dibandingkan dengan Agustus 2019. Suhariyanto menyatakan dibandingkan dengan September 2018, penurunan ekspor September 2019 ini tercatat sebesar 5,74%.
Secara kumulatif dari Januari-September 2018, total ekspor mengalami penurunan 8,0% (yoy) dari Januari-September 2018. Adapun Agustus – September, ekspor tercatat US$124,17 miliar.
Berbanding terbalik dengan IHSG, nilai tukar rupiah lanjut ditutup melemah 26 poin atau 0,18 persen di level Rp14.166 per dolar AS pada Selasa (15/10), setelah berakhir terdepresiasi tipis 2 poin atau 0,01 persen di posisi 14.140 pada Senin (14/10).
Saham-saham pendorong IHSG: | |
---|---|
Kode
|
Kenaikan (persen)
|
HMSP
|
+2,64
|
BBNI
|
+3,25
|
INKP
|
+11,55
|
CPIN
|
+3,64
|
Saham-saham penekan IHSG: | |
---|---|
Kode
|
Penurunan (persen)
|
BBCA
|
-0,40
|
ICBP
|
-1,94
|
TLKM
|
-0,48
|
TCPI
|
-4,48
|
Sumber: Bloomberg
🍓
Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan saham Selasa pekan ini.
Pada pra pembukaan perdagangan, Selasa (15/10/2019), IHSG naik 3,42 poin atau 0,06 persen ke level 6.130,30. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG melanjutkan penguatan dengan naik 8,15 poin atau 0,08 persen ke 6.131,80.
Sementara itu, indeks saham LQ45 juga menguat 0,12 persen ke posisi 955,44. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona hijau.
Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG level tertinggi berada di 6.136,18 dan terendah di 6.127,94.
BACA JUGA
Sebanyak 99 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau dan 63 saham melemah. Sedangkan 141 saham diam di tempat.
Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 15.272 kali dengan volume perdagangan 506,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 186 miliar.
Investor asing beli saham Rp 8,91 miliar di total pasar dan posisi rupiah di angka 14.145 per dolar AS.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sebagian besar berada di zona hijau. Sektor industri dasar menguat paling tinggi yaitu 0,51 persen. Disusul sektor infrastruktur yang menguat 0,27 persen dan sektor perdagangan naik 0,26 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain IRRA melonjak 49,73 persen ke Rp 560 per saham, SLIS naik 24,60 persen ke Rp 785 per saham, dan MYTX naik 15,38 persen ke Rp 75 per saham.
Sementara saham-saham yang melemah antara lain ITMA yang turun 4,83 persen ke Rp 690 per saham, KBLM turun 4,76 persen ke level Rp 280 per saham dan SKYB turun 3,80 persen ke Rp 76 per saham.
🍉
JAKARTA, Investor.id - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada awal perdagangan Jumat pagi (14/10) berada di zona hijau. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) dari laman idx.co.id tercatat, IHSG menguat 0,67% di level 6.147,22. Indeks LQ45 naik 0,41% di 937,209. Sementara itu, Valbury Asia Sekuritas sebelumnya menyebutkan bahwa IHSG berpeluang menguat awal pekan ini, menyusul adanya kesepakatan parsial terkait negosiasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Kendati demikian, pola gerak IHSG akan mixed dengan trend up to down pada perdagang saham minggu ini, karena faktor kian kuat tuntutan pemakzulan Trump oleh elit politik AS. IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang support 6056/6007/5981 dan level resistance 6132/6159/6208. Hampir semua indikator teknikal menunjukkan penguatan IHSG lebih lanjut. Beberapa saham ini layak untuk dicermati, PGAS, GGRM, BBNI, BBTN, ADHI, dan PTPP
Sumber : Investor Daily
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "IHSG Dibuka Menguat 43,77 Poin"
Penulis: Parluhutan Situmorang
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/ihsg-dibuka-menguat-4377-poin
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "IHSG Dibuka Menguat 43,77 Poin"
Penulis: Parluhutan Situmorang
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/ihsg-dibuka-menguat-4377-poin
🍑
Bisnis.com, JAKARTA - Indosurya Bersinar Sekuritas menyatakan IHSG saat ini terlihat berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajar ditengah penantian untuk kenaikan lanjutan.
Vice President Research Department William Surya Wijaya memgatakan support level terlihat dapat terjaga dengan baik.
Selain itu, katanya, capital inflow secara ytd yang masih tercatat lebih besar dibanding outflow sepanjang tahun sebelumnya masih menunjukkan minat investor terhadap pasar modal Indonesia.
"Kami prediksikan hari ini IHSG berpotensi menguat di level 5.990 - 6.123," demikian menurut riset hariannya.
Berikut rekomendasi saham hari ini:
- ASII
- BBCA
- HMSP
- TLKM
- BJTM
- SRIL
- BBNI
- UNVR
- MYOR,
🍒
Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing membukukan aksi jual bersih pada perdagangan hari ini, Jumat (11/10/2019), di saat IHSG ditutup rebound.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp477,81 miliar.
Investor asing mencatat aksi beli sebesar 695,81 juta lembar saham senilai sekitar Rp2,11 triliun. Adapun aksi jual oleh investor asing tercatat mencapai 1,48 miliar lembar saham senilai Rp2,59 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa hari ini mencapai sekitar Rp8,29 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 15,17 miliar lembar saham.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan rebound dengan penguatan lebih dari 1 persen hingga akhir perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 1,36 persen atau 82,16 poin ke level 6.105,80 dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Kamis (10/10), IHSG berakhir di level 6.023,64 dengan koreksi 0,09 persen atau 5,52 poin, penurunan hari kedua berturut-turut.
Indeks mulai bangkit dari zona merah dengan dibuka naik 0,16 persen atau 9,68 poin di posisi 6.033,32 pada Jumat (11/10) pagi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.033,32-6.109,12.
Delapan dari sembilan sektor berakhir di zona hijau, dipimpin oleh sektor industri dasar yang menguat 2,89 persen, disusul sektor aneka industri yang naik 2,46 persen. Di sisi lain, hanya sektor pertanian yang melemah 1,1 persen.
Dari 657 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 266 saham menguat, 140 saham melemah, dan 251 saham stagnan.
Ringkasan perdagangan saham oleh investor asing | ||
---|---|---|
Tanggal | Total | Keterangan |
11 Oktober
|
Rp477,81 miliar
|
Net sell
|
10 Oktober
|
Rp564,56 miliar
|
Net sell
|
9 Oktober
|
Rp33,32 miliar
|
Net sell
|
8 Oktober
|
Rp185,81 miliar
|
Net sell
|
7 Oktober
|
Rp144,8 miliar
|
Net buy
|
4 Oktober
|
Rp474,79 miliar
|
Net buy
|
3 Oktober
|
Rp792,38 miliar
|
Net sell
|
2 Oktober
|
Rp788,97 miliar
|
Net buy
|
1 Oktober
|
Rp607,2 miliar
|
Net sell
|
30 September
|
Rp68,91 miliar
|
Net sell
|
Sumber: Bursa Efek Indonesia
🍓
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memantapkan rebound-nya dan menguat lebih dari 1 persen pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (11/10/2019), di tengah penguatan bursa Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menanjak 1,03 persen atau 61,77 poin ke level 6.085,41 pada akhir sesi I dari level penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan Kamis (10/10), IHSG berakhir di level 6.023,64 dengan koreksi 0,09 persen atau 5,52 poin, penurunan hari kedua berturut-turut.
Indeks mulai bangkit dari zona merah dengan dibuka naik 0,16 persen atau 9,68 poin di posisi 6.033,32 pada Jumat (11/10) pagi. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 6.033,32 – 6.089,87.
Delapan dari sembilan sektor menetap di zona hijau pada akhir sesi I, dipimpin industri dasar (+1,97 persen) dan infrastruktur (+1,89 persen). Adapun sektor pertanian parkir di zona merah dengan pelemahan 0,21 persen.
Sebanyak 226 saham menguat, 138 saham melemah, dan 293 saham stagnan dari 657 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing naik 2,79 persen dan 1,99 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG.
Indeks saham lainnya di Asia pun menguat, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang masing-masing menanjak 0,81 persen dan 1,09 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan naik tajam 1,06 persen.
Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing menguat 0,44 persen dan 0,52 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong bahkan melonjak 2,19 persen.
Dilansir dari Bloomberg, bursa saham Asia menguat mengikuti Wall Street di tengah optimisme tercapainya kesepakatan perundingan antara pemerintah Amerika Serikat dan China untuk mengakhiri perang tarif.
Pada perdagangan Kamis (10/10), Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 150,66 poin atau 0,57 persen di level 26.496,67, indeks S&P 500 naik 18,73 poin atau 0,64 persen ke 2.938,13, dan Nasdaq Composite berakhir menguat 47,04 poin atau 0,6 persen di 7.950,78.
Perdagangan after-hours di AS pun semakin bergairah karena Presiden AS Donald Trump mengatakan perundingan dengan China telah berjalan "sangat baik". Trump juga berencana untuk bertemu juru runding tingkat tinggi China pada Jumat (11/10) waktu setempat.
Sebagian ekonom mengatakan penyelesaian final atas konflik perdagangan antara kedua negara kecil kemungkinan akan tercapai tahun ini, tetapi beberapa pedagang berharap akan adanya gencatan senjata soal kenaikan tarif lebih lanjut ataupun isu lainnya.
“Sepertinya investor memposisikan diri untuk hasil yang berpotensi menguntungkan,” ujar Fawad Razaqzada dari Forex.com dalam sebuah laporan.
Sementara itu, perkembangan pembicaraan perdagangan AS-China telah menjadi faktor utama yang memengaruhi pasar Hong Kong. Menurut Guodu Hong Kong, setiap progres ataupun kesepakatan parsial dari perundingan ini akan sangat meningkatkan sentimen investor.
“Pelaku pasar telah menunggu berita baik untuk rebound, karena valuasi keseluruhan saham Hong Kong cukup murah untuk saat ini,” tambah perusahaan broker tersebut, dikutip dari Reuters.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 menanjak 1,09 persen atau 5,66 poin ke level 524,54, sedangkan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index naik tajam 1,26 persen atau 8,35 poin ke posisi 668,98 pada akhir sesi I.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau menguat tipis 6 poin atau 0,04 persen ke level Rp14.144 per dolar AS pada pukul 11.01 WIB, di tengah penguatan mata uang di Asia.
🍅
Jakarta detik- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup positif siang ini. IHSG ditutup menguat 61 poin (1,03%) ke level 6.085.
Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah siang ini turun lagi ke level Rp 14.128.
Pada pra perdagangan Jumat (11/10/2019), IHSG naik 9,68 poin (0,16%) ke level 6.033. Indeks LQ45 naik 3 poin (0,32%) ke 936,425.
Membuka perdagangan, IHSG melanjutkan penguatan 17,5 poin (0,29%) ke 6.041. Sementara indeks LQ45 menguat 3,7 poin (0,40%) ke 937,150.
Pada pukul 09.05 JATS, IHSG masih menguat 16,610 poin (0,28%) ke 6.040. Sedangkan indeks LQ45 menguat 3,64 poin (0,39%) ke 937,06.
Hingga sesi I berakhir, IHSG naik 61 poin (1,03%) ke level 6.085. Sedangkan indeks LQ45 menguat 11,7 poin (1,26%) ke level 945,172.
Bursa Amerika Serikat ditutup Menguat. Dow Jones ditutup 26,496.67 (+0.57%), NASDAQ ditutup 7,950.78 (+0.60%), S&P 500 ditutup 2,938.14 (+0.64%). Bursa US ditutup menguat setelah Trump mem-posting tweet-nya tentang perkembangan negosiasi dengan Tiongkok.
Trump mengatakan hari besar untuk negosiasi dagang dengan Tiongkok, namun apakah US menginginkannya? Pertemuan akan dilaksanakan esok hari dengan perwakilan dari Tiongkok.
Investor antisipasi hasil yang baik dari pertemuan antara US dan Tiongkok tersebut. Di samping itu antisipasi atas 3Q19 menambahkan volatilitas bursa US hingga akhir bulan.
Bursa Asia dibuka menguat mengikuti sentimen bursa US menanti hasil dari pertemuan US - Tiongkok pada hari ini.
Bursa Asia siang ini mayoritas berada di zona positif, berikut pergerakannya:
- Indeks Nikkei 225 bertambah 241 poin ke 21.793
- Indeks Hang Seng naik 563 poin ke 26.271
- Indeks Shanghai menguat 12,9 poin ke 2.960
- Indeks Strait Times naik 21 poin ke 3.110
Saham-saham yang masuk jajaran top gainers antara lain Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.850 ke Rp 52.250, Metropolitan Kentjana (MKPI) naik Rp 850 ke Rp 14.150, Transcoal Pacific (TCPI) naik Rp 425 ke Rp 6.825, Indocement Tunggal (INTP) naik Rp 400 ke Rp 18.300.
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya Maskapai Reasuransi (MREI) Rp 270 ke Rp 4.670, Bayu Ruana (BAYU) turun Rp 260 ke Rp 1.340, Kino Indonesia (KINO) turun Rp 130 ke Rp 3.970, Astra Agro Lestari (AALI) turun Rp 100 ke Rp 10.775.
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya Maskapai Reasuransi (MREI) Rp 270 ke Rp 4.670, Bayu Ruana (BAYU) turun Rp 260 ke Rp 1.340, Kino Indonesia (KINO) turun Rp 130 ke Rp 3.970, Astra Agro Lestari (AALI) turun Rp 100 ke Rp 10.775.
🍏
Jakarta, Beritasatu.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,3 persen ke kisaran 6.044,52 pada awal perdagangan hari ini, Jumat (11/10/2019).
Menurut analis Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya, IHSG ditutup lebih rendah -0,09 persen sejalan dengan sebagian besar indeks regional yang ditutup lebih rendah pada hari Kamis. BBRI adalah penyeret terbesar IHSG, seiring dengan BBRI yang mencatat penjualan asing terbesar kemarin.
"Kami perkirakan IHSG akan diperdagangkan mixed cenderung naik hari ini karena pembicaraan perdagangan AS-Tiongkok tingkat tinggi berlanjut ke hari kedua, dan berkembangnya optimisme akan tercapainya gencatan," kata dia.
Indeks AS ditutup naik pada hari Kamis karena investor menjadi lebih optimis tentang perkembangan perdagangan baru-baru ini. Meskipun pembicaraan perdagangan tingkat menengah tidak menghasilkan kemajuan pada masalah-masalah utama, berita bahwa Presiden Trump mengkonfirmasi pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He pada hari Jumat meningkatkan sentimen positif. Harga konsumen AS datar pada bulan September, yang mana merupakan yang terlemah sejak Januari. Namun, CPI inti tahunan tetap stabil di level tertinggi dalam satu tahun yaitu 2,4 persen. Sementara itu, data initial jobless claim tercapai di 210.000, yang mana merupakan yang terendah dalam tiga minggu.
Saham-saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 turun 0,1 persen ke kisaran 440,76, indeks LQ45 datar di kisaran 937,95, JII turun 0,1 persen ke 668,72.
Sektor agri naik 0,4 persen, industri dasar naik 0,6 persen, konsumsi naik 0,2 persen, keuangan naik 0,3 persen, infrastruktur naik 0,4 persen, manufaktur naik 0,4 persen, tambang naik 0,3 persen, aneka industri naik 0,7 persen, properti naik 0,2 persen, perdagangan naik 0,5 persen.
Di bursa Asia hari ini, Nikkei 225 naik 0,9 persen ke 21.746,67, Topix Index Tokyo naik 0,47 persen ke 1.588,85, Hang Seng Hong Kong naik 1,28 persen ke 26.036,15, Indeks Komposit Shanghai (SSEC) naik 0,16 persen ke 2.952,34, S&P/ASX 200 Australia naik 0,64 persen ke 6.589, Straits Times Index Singapura naik 0,51 persen ke 3.105,3.
Di penutupan Wall Street sebelumnya, Dow Jones Industrial Average naik 0,57 persen ke 26.496,67, S&P 500 naik 0,64 persen ke 2.938,13, Nasdaq naik 0,6 persen ke 7.950,78, NYSE naik 0,59 persen ke 12.766.
Sumber: BeritaSatu.com
🍇
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu bangkit hingga penutupan pada perdagangan hari ini. IHSG turun 10,44 poin atau 0,17% ke 6.029,16.
Pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (9/10/2019), ada 201 saham menguat, 189 saham melemah, dan 150 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp7,35 triliun dari 15,3 miliar lembar saham diperdagangkan.
Baca juga: Jeda Sesi I, IHSG Merosot ke Level 6.023
Indeks LQ45 turun 2,30 poin atau 0,2% menjadi 935,69, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 4,06 poin atau 0,6% ke 665,36, indeks IDX30 turun 1,52 poin atau 0,3% ke 509,83 dan indeks MNC36 turun 1,51 poin atau 0,5% ke 326,82.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain, saham PT Intikermaik Alamsari Inds. Tbk (IKAI) naik Rp36 atau 25,90% ke Rp175, saham PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) naik Rp44 atau 12,02% ke Rp410 dan saham PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI) naik Rp17 atau 9,55% ke Rp195.
Baca juga: Jeda Sesi I, IHSG Merosot ke Level 6.023
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain, saham PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL) turun Rp195 atau 9,92% ke Rp1.770, saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun Rp45 atau 4,81% ke Rp890 dan saham PT Sitara Propertindo Tbk (TARA) turun Rp35 atau 4,61% ke Rp725.
(rzy)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hanya menguat sehari, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali turun pada perdagangan pertengahan pekan ini. Rabu (9/10), IHSG tercatat turun 10,44 poin atau 0,17% ke 6.029,16 pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Enam sektor turun bersama dengan IHSG. Penurunan terbesar terjadi pada saham-saham sektor barang konsumen, yakni 1,07%. Sektor aneka industri melemah 0,94%. Sektor manufaktur melemah 0,84%.
Kenaikan empat sektor tak mampu mengangkat IHSG ke area positif. Sektor perkebunan hari ini menguat 1,67%. Sektor tambang naik 0,92%. Sektor infrastruktur naik 0,60%. Sedangkan sektor perdagangan dan jasa naik 0,16%.
Total volume transaksi bursa mencapai 15,77 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 7,76 triliun. Kenaikan harga terjadi pada 201 saham. Ada 189 saham yang turun harga dan 150 saham bergerak mendatar.
Top losers LQ45 adalah:
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) -4,81%
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) -3,23%
- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) -2,56%
Top gainers LQ45 terdiri dari:
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) 6,45%
- PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) 4,44%
- PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) 3,16%
🍉
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan Selasa (8/10) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (iHSG) ditutup menguat 39,02 poin atau naik 0,65% ke level 6.039,60.
Sektor industri barang konsumsi, keuangan, aneka industri, properti, dan agrikultur bergerak menguat dan menjadi kontributor terbesar pada kenaikan IHSG kemarin. Namun, investor asing masih mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 185,8 miliar.
Kendati demikian, Pilarmas Investindo Sekuritas memproyeksi IHSG memiliki peluang menguat pada perdagangan Rabu (9/10) hari ini. Namun, terdapat beberapa sentimen yang perlu diwaspadai oleh pelaku pasar dan investor.
Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menilai peluang pasar obligasi mengalami penguatan masih ada. Namun, ia menilai karena banyaknya sentimen yang ada peluang obligasi turun di pekan ini lebih besar.
Sentimen pertama adalah Amerika Serikat (AS) menambahkan 28 perusahaan China dan agensi baru ke dalam daftar hitamnya. Daftar hitam baru Departemen Perdagangan Amerika itu fokus terhadap perusahaan China yang melakukan bisnis di AS dengan spesialisasi di bidang Artificial Intelligence, machine learning, dan pengawasan digital.
Badan Intelijen Amerika mengatakan apabila AS memberikan China izin terhadap peralatannya dalam membangun infrastruktur di AS, hal itu justru akan melemahkan kemampuan negara Paman Sam itu untuk mempertahankan diri. Alasan lainnya pertambahan daftar hitam itu dikarenakan adanya masalah hak asasi manusia yang telah terjadi di Xinjiang, China.
🍒
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup rebound pada perdagangan hari ini, Selasa (8/10/2019), sejalan dengan mayoritas bursa saham lainnya di Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG mempertahankan rebound dan ditutup menguat 0,65 persen atau 39,02 poin ke level 6.039,60 dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin (7/10), IHSG berakhir di level 6.000,58 dengan penurunan 1 persen atau 60,67 poin.
Indeks mulai bangkit dari pelemahannya ketika dibuka rebound deangan penguatan 0,35 persen atau 21,11 poin di posisi 6.021,69 pada Selasa (8/10) pagi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.009,38 – 6.046,46.
Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat tipis 1 poin atau 0,01 persen ke level Rp14.162 per dolar AS pada akhir perdagangan hari ini.
Delapan dari sembilan sektor berakhir di zona hijau, dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang menguatg 1,35 persen, disusul sektor finansial yang naik 0,92 persen. Di sisi lain, sektor infrastruktur melemah 0,23 persen.
Dari 656 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 229 saham menguat, 167 saham melemah, dan 260 saham stagnan.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang masing-masing menguat 2,36 persen dan 1,65 persen menjadi penopang utama penguatan IHSG di akhir perdagangan.
Mayoritas bursa saham lainnya di Asia juga menguat, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang naik masing-masing 0,87 persen dan 0,99 persen, sedangkan indeks Kospi ditutup menguat 1,21 persen.
Di China, dua indeks utamanya, Shanghai Composite dan CSI 300, ditutup menguat masing-masing 0,29 persen dan 0,61 persen. Sementara itu, indeks Hang Seng menguat 0,28 persen.
Dilansir dari Reuters, bursa Asia mampu menguat meskipun pelaku pasar tampak bersikap hati-hati seiring dengan dimulainya perundingan perdagangan antara Amerika Serikat dan China pekan ini.
Pertemuan level Deputi antara negosiator AS dan China telah dimulai di Washington pada Senin (7/10), dengan sedikit tanda-tanda kemajuan.
Pembicaraan level tinggi kemudian dijadwalkan akan berlangsung pada Kamis (10/10), ketika Wakil Perdana Menteri China Liu He bertemu dengan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.
“Mengingat pentingnya agenda tersebut, pasar akan sangat gugup. Saya kira tak akan banyak perubahan untuk saat ini. Secara keseluruhan, pasar tidak terlalu optimistis tentang prospeknya (perundingan perdagangan),” terang Masahiro Ichikawa, pakar strategi senior di Sumitomo Mitsui Asset Management.
Prospek untuk progres dalam perundingan perdagangan AS-China meredup setelah pemerintah AS memasukkan sejumlah perusahaan China ke dalam daftar hitam.
Pemerintahan Trump mendaftarhitamkan (blacklist) delapan raksasa teknologi China atas tuduhan keterlibatan dalam pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas Muslim di wilayah Xinjiang.
Kedelapan perusahaan tersebut termasuk produsen kamera pengawas Hangzhou Hikvision Digital Technology Co. dan Zhejiang Dahua Technology Co., diketahui mengendalikan sepertiga pasar global untuk kamera pengintai.
Pengumuman ini disampaikan bertepatan dengan dimulainya persiapan perundingan dagang antara AS dan China di Washington selama 2 hari, 10-11 Oktober.
Saham-saham pendorong IHSG | |
---|---|
Kode | Kenaikan (persen) |
BMRI
|
+2,36
|
UNVR
|
+1,65
|
HMSP
|
+1,90
|
BBRI
|
+0,77
|
Saham-saham penekan IHSG: | |
---|---|
Kode | Penurunan (persen) |
BRPT
|
-3,11
|
INTP
|
-2,96
|
TLKM
|
-0,49
|
MIKA
|
-3,45
|
Sumber: Bloomberg
🍇
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound ke zona hijau dan menguat pada awal perdagangan hari ini, Selasa (8/10/2019), di tengah minimnya sentimen positif.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,62 persen atau 37,24 poin ke level 6.037,82 pada pukul 09.17 WIB dari level penutupan sebelumnya. Pada perdagangan Senin (7/10), IHSG berakhir di level 6.000,58 dengan penurunan tajam 1 persen atau 60,67 poin.
Indeks mulai bangkit dari pelemahannya ketika dibuka naik 0,35 persen atau 21,11 poin di posisi 6.021,69. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.021,69 – 6.046,46.
Delapan dari sembilan sektor terpantau bergerak positif, dipimpin aneka industri (+0,81 persen) dan barang konsumen (+0,79 persen). Satu-satunya sektor yang bergerak di zona merah adalah pertanian yang turun tipis 0,07 persen.
Sebanyak 188 saham menguat, 50 saham melemah, dan 418 saham stagnan dari 656 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing naik 2,22 persen dan 1,22 persen menjadi pendorong utama atas penguatan IHSG.
Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan mampu membukukan rebound pada perdagangan hari ini terlepas dari minimnya sentimen positif di pasar.
Pada perdagangan Senin (7/10), bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah karena pelaku pasar melihat mengecilnya kemungkinan bahwa kesepakatan dagang antara kedua belah pihak akan tercapai.
“Pelaku pasar masih akan mencermati negosiasi dagang AS-China yang masih alot dan data Caixin PMI sektor jasa China yang akan dirilis hari ini,” terang Samuel Sekuritas, dilansir dari riset hariannya.
Agenda penting berikutnya adalah pidato Gubernur Bank Sentral AS Federal Reserve Jerome Powell pada Rabu malam (9/10) WIB dan data inflasi AS pada Kamis malam (10/10) WIB.
“Kami prediksikan IHSG dapat rebound namun tetap bergerak waspada di tengah pasar yang masih minim sentimen positif,” tambahnya.
Sementara itu menurut Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya, pola gerak IHSG terlihat masih berada dalam fase konsolidasi.
Namun, peluang kenaikannya masih cukup besar mengingat kondisi fundamental yang masih cukup kuat. Hal ini tercermin dari rilis data perekonomian, ditunjang oleh minat investor yang masih cukup tinggi untuk berinvestasi ke dalam pasar modal Indonesia.
“Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang. Hari ini IHSG bergerak di level 5.990 – 6.123,” papar William melalui riset yang diterima Bisnis.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 rebound dan menguat 0,73 persen atau 3,77 poin ke level 519,9 pukul 09.22 WIB, setelah berakhir melorot 1,16 persen di posisi 516,13 pada perdagangan Senin (7/10).
Di negara lainnya di Asia, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing terpantau menguat 0,69 persen dan 0,92 persen pada Selasa pagi (8/10), sedangkan indeks Kospi Korea Selatan menanjak 0,93 persen.
Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing menguat 0,48 persen dan 0,71 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,91 persen.
🍒
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah. IHSG sore ini melemah 60,67 poin atau 1% di 6.000,58.
Posisi IHSG sore ini di ambang batas. Di mana, sedikit lagi ditutup kembali ke 5.900-an .
Baca juga: Turun 30 Poin, IHSG Terperosok ke Zona Merah
Menutup perdagangan hari ini, Senin (7/10/2019), ada 131 saham menguat, 272 saham melemah, dan 138 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp7,05 triliun dari 17,06 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 11,6 poin atau 1,2% menjadi 931,04, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 11,06 poin atau 1,6% ke 665,59, indeks IDX30 turun 6,72 poin atau 1,3% ke 508,15 dan indeks MNC36 turun 3,51 poin atau 1,1% di level 324,74.
Baca juga: IHSG Dibuka Menguat Tipis ke 6.078
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain, saham PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) naik Rp520 atau 24,6% ke Rp2.630, saham PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) naik Rp260 atau 5,8% ke Rp4.760, dan saham PT Grand Kartech Tbk (KRAH) naik Rp235 atau 24,9% ke Rp1.180.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp1.425 atau 3,1% ke Rp18.550, saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun Rp650 atau 3,4% ke Rp18.550, dan saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) turun Rp300 atau 3,6% ke Rp8.000.
(rzy.-)
🍒
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah setelah dibuka menguat perdagangan Senin (7/10). Mengutip RTI, indeks terkoreksi 0,50% atau 30,245 poin ke level 6.031,007 pada sesi I.
Tercatat 174 saham turun, 162 saham naik, dan 160 saham stagnan. Volume perdagangan capai 10,41 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 3,64 triliun.
Sembilan dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG ke zona merah. Sektor industri dasar paling dalam penurunannya 1,97%. Sementara, hanya sektor keuangan yang naik 0,07%.
Aksi ambil untung investor asing turut membebani IHSG. Perdagangan pagi net sell asing capai Rp 21,811 miliar.
Saham-saham top losers LQ45 antara lain;
- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) turun 3,31% ke Rp 8.025
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun 3,02% ke Rp 965
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 2,75% ke Rp 44.175
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain;
- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) naik 3,48% ke Rp 3.570
- PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) naik 3,15% ke Rp 5.725
- PT Medco Energgi International Tbk (MEDC) naik 0,79% ke Rp 640
Asal tahu, posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir September 2019 rupanya menurun. Bank Indonesia (BI) mencatat perolehan cadev pada akhir bulan lalu adalah sebesar US$ 124,3 miliar. Lebih rendah US$ 2,1 miliar dari bulan Agustus 2019 yang sebesar US$ 126,4 miliar.
🍑
Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah analis memperkirakan pergerakan IHSG masih mampu pertahankan penguatan, pascaditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan lalu.
Indosurya Bersinar Sekuritas mengestimasi IHSG bergerak kembali positif ditopang sejumlah sentimen positif.
Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan IHSG akam bergerak di level 6.002 - 6.241.
Menurutnya, mengawali pekan dengan penantian rilis data perekonomian tentang pertumbuhan kredit serta cadangan devisa yang disinyalir akan tetap berada dalam kondisi baik dengan potensi meningkat.
Hal itu, katanya, tentunya akan memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang, hal tersebut juga menunjukkan bahwa kondisi perekonomian masih berada dalam kondisi stabil.
"Maka dari itu kami proyeksikan hari ini IHSG berpotensi menguat," demikian menurut riset hariannya.
Binaartha Sekuritas memproyeksikan IHSG masih akan bergerak menguat dalam perdagangan hari ini, menyusul terlihatnya pola upaward bar.
Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan support pertama maupun kedua memiliki range pada 5.997,69 hingga 5.907,12.
Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.141,62 hingga 6.174,99.
Berdasarkan indikator, MACD masih berada di area negatif. Meskipun demikian, Stochastic dan RSI sudah bergerak ke atas meninggalkan area oversold atau jenuh jual.
🍉
Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Jumat ini. Nilai tukar dolar berada di level 14.135 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pada penutupan perdagangan saham Jumat (2/10/2019), IHSG ditutup menguat 22,72 poin atau 0,38 persen ke level 6.061,25. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga turun 0,77 persen ke posisi 942,63.
Sebanyak 185 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 185 saham melemah dan 167 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 474.185 kali dengan volume perdagangan 14,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7 triliun.
BACA JUGA
Investor asing beli saham Rp 373,93 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.135.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, empat sektor berada di zona hijau. Penguatan dipimpin sektor industri dasar yang naik 1,5 persen, diikuti sektor keuangan naik 1 persen dan sektor perdagangan naik 0,96 persen.
Sementara sektor yang turun antara lain sektor industri dasar yang anjlok 1,09 persen, sektor barang konsumsi turun 0,88 persen dan sektor konstruksui turun 0,29 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain GLOB naik 25 persen ke Rp 480 per saham, PAMG naik 24,6 persen ke Rp 200 per saham dan YPAS naik 12,5 persen ke Rp 468 per saham.
Sementara saham-saham yang melemah antara lain TFCO yang turun 18,46 persen ke Rp 424 per saham, PTSP turun 16,67 persen ke Rp 4.860 per saham dan OPMS turun 14 persen ke Rp 430 per saham.
🍎
Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka rebound dengan penguatan 0,24 persen atau 14,22 poin ke level 6.052,75.
Rebound ini sekaligus mematahkan reli pelemahan IHSG yang terjadi sejak awal Oktober 2019.
Sementara itu, bursa saham lainnya di Asia cenderung bergerak variatif, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 yang melemah 0,39 persen dan 0,23 persen, sedangkan indeks Hang Seng menguat 0,03 persen dan indeks Kospi naik 0,19 persen.
Dalam perdagangan kemarin, Kamis (03/10), IHSG ditutup melemah 0,28 persen atau 16,90 poin di level 6.038,53. Enam dari sembilan sektor berakhir di zona merah, dipimpin finansial (-0,95 persen) dan pertanian (-0,67 persen).
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing turun 3,05 persen dan 1,92 persen menjadi penekan utama berlanjutnya pelemahan IHSG.
Indeks saham lainnya pun mayoritas mengakhiri pergerakannya di zona merah. Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang ditutup turun tajam 2,01 persen dan 1,72 persen.
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyuntikan "suplemen" kepada para pelaku pasar. Hal ini dilakukan agar pelaku pasar tetap bergairah meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah dalam satu pekan ini.
Suntikan itu berupa penegasan komitmen pemerintah memperbaiki kebijakan dan iklim investasi di Indonesia. Pasalnya, tekanan yang dihadapi Indonesia saat ini tidak hanya berasal dari perekonomian dan geopolitik global, tetapi juga adanya konflik politik di dalam negeri.
"Kita fokus harapkan sampai akhir tahun instrumen yang ada di fiskal bisa menjalankan APBN hingga akhir tahun dengan baik," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (3/10).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut memilih instrumen fiskal sebagai suplemen untuk dunia usaha lantaran Kementerian Keuangan merupakan instansi yang mengelola kebijakan fiskal pemerintah. Ia menegaskan, penggunaan instrumen fiskal yang tepat akan menjaga stabilitas makrekonomi dalam negeri. Diharapkan hal itu mampu meream gejolak ekonomi saat ini.
Apalagi saat ini, kondisi politik di Amerika Serikat juga memanas seiring dengan adanya isu pemakzulan Presiden Donald Trump oleh kongres. Sri Mulyani menegaskan hal tersebut akan memberikan dampak ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Untuk itulah, pemerintah menurut dia akan terus fokus memerbaiki daya tahan perekonomian dalam negeri. "Karena itu kan suatu ketidakpastian dan polictical event yang sangat besar di AS, yang tentu saja akan memengaruhi sentimen dan confident dunia terhadap pelemahan ekonomi yang akan terjadi di sana," ujar dia.
Sebelumnya, pergerakan IHSG terus melemah dalam satu pekan ini. Pada penutupan perdagangan Kamis (3/10), IHSG pun berada di zona merah melemah 0,28% ke level 6.038,529.
Sebanyak 155 saham naik, 262 saham turun dan 128 saham tak bergerak.
Tiga sektor saham selamat ke zona hijau, sedangkan tujuh sektor saham lainnya masuk zona merah.
Sektor-sektor saham yang menguat adalah sektor pertambangan yang naik 1,52%, sektor konstruksi naik 1,04% dan sektor aneka industri naik 0,22%.
Sedangkan tiga sektor dengan penurunan terdalam adalah sektor keuangan yang turun 0,95%, sektor perkebunan turun 0,67% dan sektor industri dasar yang turun 0,43%.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Upaya Sri Mulyani Gairahkan Pelaku Pasar di Tengah Merosotnya IHSG..."
🍅
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal perdagangan hari ini. Jumat (4/10) pukul 9.07 WIB, IHSG menguat 27 poin atau 0,44% ke 6.065.
Delapan sektor menguat di awal perdagangan. Sektor keuangan mencatat kenaikan terbesar, yakni 0,82%. Sektor infrastruktur naik 0,52%. Sektor industri dasar menguat 0,54% dan sektor perdagangan dan jasa naik 0,46%.
Dua sektor masih tercatat turun tipis. Sektor barang konsumen turun 0,13%. Sektor perkebunan turun tipis 0,02%.
Top gainers LQ45 adalah:
- PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) 4,75%
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 2,89%
- PT BTPN Syariah Tbk (BTPS) 2,62%
Top losers LQ45 terdiri dari:
- PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) -2,22%
- PT Gudang Garam Tbk (GGRM) -1,88%
- PT Waskita Karya Tbk (WSKT) -0,87%
Investor asing mencatat pembelian bersih Rp 39,66 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah BBRI Rp 31,7 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 6,1 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 5,1 miliar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah LPPF Rp 5,3 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 4,4 miliar, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) Rp 2,8 miliar.
🍇
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,28% ke 6.038,52 pada perdagangan Kamis (3/10). Berikut ini rekomendasi teknikal Analis Profindo Sekuritas Indonesia Dimas W. P. Pratama untuk diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (4/10) hari ini.
1. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
Pada perdagangan Kamis (3/10) ditutup pada level Rp 3.590 atau menguat Rp 360. Secara teknikal, candle terbentuk bullish engulfing mengindikasikan rebound. Indikator stochastic golden cross dan volume menunjukkan tren pembelian.
Rekomendasi: Buy dengan target harga Rp 3.860 dan stop loss kurang dari Rp 3.530.
2. PT Mayora Indah Tbk (MYOR)
Pada perdagangan Kamis (3/10) ditutup pada level Rp 2.300 atau menguat Rp 80. Secara teknikal, candle terbentuk two white soldiers mengindikasikan bullish. Indikator stochastic uptrend dan volume menunjukkan tren pembelian meningkat.
Rekomendasi: Sell on strength pada level Rp 2.500.
3. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Pada perdagangan Kamis (3/10) ditutup pada level Rp 6.400 atau melemah Rp 125. Secara teknikal, koreksi sudah berada di area buttom fishing berpotensi rebound. Indikator stochastic oversold dan volume menunjukkan akumulasi pembelian.
Rekomendasi: Buy dengan target harga Rp 7.325 dan stop loss kurang dari Rp 6.250.
4. PT Blue Bird Tbk (BIRD)
Pada perdagangan Kamis (3/10) ditutup pada level Rp 2.450 atau menguat Rp 100. Secara teknikal, candle terbentuk bullish engulfing mengindikasikan rebound. Indikator stochastic golden cross dan volume menunjukkan tren pembelian meningkat.
Rekomendasi: Sell on strength pada level Rp 2.650.
5. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
Pada perdagangan Kamis (3/10) ditutup pada level Rp 1.900 atau menguat Rp 20. Secara teknikal, candle terbentuk white spinning mengindikasikan rebound. Indikator stochastic golden cross dan volume menunjukkan tren pembelian meningkat.
Rekomendasi: Buy dengan target harga Rp 2.160 dan stop loss kurang dari Rp 1.840.
6. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
Pada perdagangan Kamis (3/10) ditutup pada level Rp 3.920 atau menguat Rp 160. Secara teknikal, candle terbentuk bullish engulfing mengindikasikan rebound. Indikator stochastic uptrend dan volume menunjukkan tren pembelian meningkat.
Rekomendasi: Buy dengan target harga Rp 4.150 dan stop loss kurang dari Rp 3.850.
🍆
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 16,89 poin atau 0,28% ke 6.038,52 di akhir perdagangan Kamis (3/10).
Sebanyak 155 saham naik, 262 saham turun dan 128 saham tak bergerak.
Tiga sektor saham selamat ke zona hijau, sedangkan tujuh sektor saham lainnya masuk zona merah.
Sektor-sektor saham yang menguat adalah sektor pertambangan yang naik 1,52%, sektor konstruksi naik 1,04% dan sektor aneka industri naik 0,22%.
Sedangkan tiga sektor dengan penurunan terdalam adalah sektor keuangan yang turun 0,95%, sektor perkebunan turun 0,67% dan sektor industri dasar yang turun 0,43%.
Total volume perdagangan saham di bursa mencapai 16,38 miliar saham dengan total nilai Rp 8,42 triliun.
Top losers LQ45 hari ini adalah:
1. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) (-4,18%)
2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) (-3,05%)
3. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) (-2,79%)
2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) (-3,05%)
3. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) (-2,79%)
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
1. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) (7,81%)
2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) (4,89%)
3. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) (4,88%)
2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) (4,89%)
3. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) (4,88%)
Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 755,49 miliar di seluruh pasar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 331,9 miliar, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp 121,2 miliar dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) Rp 74,2 miliar.
🍉
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh lebih dalam pada pembukaan perdagangan hari ini. IHSG ibuka melemah 53 poin atau 0,88% ke 6.001,93.
Membuka perdagangan hari ini, Kamis (3/10/2019), ada 56 saham menguat, 164 saham melemah, dan 110 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp315 miliar dari 275,33 juta lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 11,14 poin atau 1,2% menjadi 930,60, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 5,10 poin atau 0,8% ke 667,34, indeks IDX30 turun 5,78 poin atau 1,1% ke 508,71 dan indeks MNC36 turun 4,63 poin atau 1,4% di level 324,43.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain, saham PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA) naik Rp60 atau 8,82% ke Rp740, saham PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) naik Rp8 atau 8,25% ke Rp2015, dan saham PT Bliss Properti Indonesia Tbk (POSA) naik Rp7 poin 5,88% ke Rp126.
Baca Juga: IHSG Ditutup Anjlok 1,35% ke 6.055
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain, saham PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) turun Rp110 atau 3,13% ke Rp3.410, saham PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) turun Rp25 atau 2,84% Rp825, dan saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) turun Rp175 atau 2,79% ke Rp6.100.
(fbn)
🍒
Jakarta, Investor.id – Saham-saham sektor perbankan masih mendominasi nilai kapitalisasi pasar di lantai bursa saham. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga penutupan perdagangan pada 27 September 2019 kemarin, saham PT Bank Central Asia (BBCA) kokoh berada paling atas dengan nilai kapitalisasi Rp 741 triliun. Jumlah ini menunjukan kenaikan sebesar 10,4% dibanding penutupan pasar saham di akhir 2018 atau year to date (ytd). Di bawah BBCA, terdapat saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) pada posisi kedua dengan nilai kapitalisasi Rp 510 triliun atau naik 7,2%. Posisi ketiga ditempati PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Saham pelat merah sektor telekomunikasi ini mencatat angka kapitalisasi pasar Rp 427 triliun atau naik 6% sejak awal tahun. Posisi keempat ditempati saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan kapitalisasi Rp 359 triliun, disusul saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mencatat angka Rp 322 triliun. Posisi selanjutnya PT Astra International Tbk (ASII) Rp 269 triliun, saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatat kapitalisasi sedikit di bawah ASII dengan angka Rp 268 triliun. Saham dengan kode perdagangan TPIA berada di peringkat delapan dengan angka kapitalisasi Rp 147 triliun, lalu saham ICBP dan saham BBNI harus puas berada di posisi ke-9 dan ke-10. Kepala Riset PT Narada Asset Management, Kiswoyo Adi Joe menilai, dominasi sektor perbankan pada angka kapitalisasi pasar merupakan hal wajar, termasuk saat kondisi ekonomi sedang berfluktuasi. “Sektor perbankan ini merupakan bisnis yang tahan banting, termasuk saat kondisi ekonomi sedang bergejolak maupun flat, bank-bank kita bisa tetap meraih profit besar,” ujar Kiswoyo saat dihubungi Majalah Investor, Sabtu (28/9/2019). Tingginya nilai kapitalisasi saham BBCA dan BBRI menurut Kiswoyo juga disebabkan karena dua saham ini sangat digandrungi pemodal asing. Pasalnya keduanya merupakan bank yang mampu membukukan net interest margin tertinggi di dunia. Begitu pula dengan rasio-rasio keuangan lain seperti ROA. Adapun saham TLKM menurut Kiswoyo yang berada diposisi ketiga harus diwaspadai oleh dua emiten bank tadi. Sebab TLKM menurutnya punya aset-aset strategis yang bila disinergikan dengan anak-anak usahanya bisa menjadi tantangan tersendiri bagi emiten lain. “Contohnya TLKM punya sekitar 100 ribu BTS, sementara anak usahanya Mitratel punya belasan ribu BTS. Bila digabungkan maka ini akan menjadi yang terbesar mengalahkan jumlah BTS milik TOWR,” urainya. Sayangnya Mitratel belum masuk ke pasar modal, juga sejumlah anak-anak usaha TLKM lainnya. Adapun total kapitalisasi pasar di BEI hingga akhir pekan ini tercatat mencapai Rp 7.123,480 triliun. Sementara 10 emiten dengan kapitalisasi terbesar tercatat menguasai nilai kapitalisasi Rp 3.319 trililiun di BEI, angka ini menunjukan kenaikan 46,6% secara ytd. Sumber : Majalah Investor
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Top 10 Kapitalisasi Pasar Saham, BBCA dan BBRI Kokoh di Puncak"
Penulis: Mashud Toarik
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/top-10-kapitalisasi-pasar-saham-bbca-dan-bbri-kokoh-di-puncak
🍉
Pasardana.id-Pada hari ini, Rabu (2/10/2019) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali ditutup di zona merah dengan koreksi -82,825 basis point atau melemah 1,34% ke level 6.055,425. Indeks bergerak dari batas bawah di level 6.051 hingga batas atas pada level 6.153.
Investor melakukan transaksi sebanyak 539.366 kali senilai Rp9,365 triliun. Pada pasar reguler terjadi transaksi senilai Rp6,651 triliun dan pasar negosiasi terjadi transaksi senilai Rp2,713 triliun.
Pada sisi investor asing, tercatat melakukan aksi beli sebesar Rp2,556 triliun dan aksi jual sebesar Rp1,735 triliun. Sehingga investor asing tercatat net buy sebesar Rp822 miliar.
Sementara itu, indeks LQ45 mengalami koreksi -1,92% ke level 941,742. Selanjutnya, IDX30 mengalami koreksi -1,97% ke level 514,489. Sementara IDX80 melemah -1,93% ke level 133,846. Kemudian, JII melemah -1,09% ke level 672,444.
Semua indeks sektoral mengalami pelemahan antara lain Basic-Industry melemah -1,41%, Infrastructure -1,04%, Consumer -1,16%, Manufactur -1,27%, sektor property koreksi -1,45%, Misc-Industry -1,43%, Finance -1,55%, Mining terkoreksi -1,80%, sektor Agri melemah -0,91% dan sektor Trade yang terkoreksi -1,06%.
Saham-saham yang tergolong top gainer antara lain PKPK yang naik 25 point atau menguat 34,72% ke level 97. Dilanjutkan ARTO naik 335 point atau menguat 24,72% ke level 1.690. SKRN menguat 20,86% atau bertambah 101 point ke level 585. AGRS menguat 14,94% atau naik 26 point ke level 200. SMMA menguat 13,41% atau naik 1.325 point ke level 11.200.
Sedangkan saham-saham yang tergolong top losser antara lain CTBN -1.070 point atau melemah 24,88% ke level 3.230. TALF melemah 20,54% atau koreksi -76 point ke level 294. POOL -395 point atau melemah 19,75% ke level 1.605. WICO turun -112 point atau melemah 19,64% ke level 458. YPAS -70 point atau melemah 16,43% ke level 356.
Pasardana
🍑
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I kian tertekan di zona merah. IHSG jeda siang ini melemah 31,5 poin atau 0,51% ke 6.106,70.
Perdagangan siang ini, Rabu (2/10/2019), ada 152 saham menguat, 233 saham melemah, dan 127 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp5,12 triliun dari 9,36 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 6,8 poin atau 0,7% menjadi 953,35 indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 1,74 poin atau 0,3% ke 678,11, indeks IDX30 turun 3,91 poin atau 0,7% ke 520,91 dan indeks MNC36 turun 2,41 poin atau 0,7% di level 332,70.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain, saham PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) naik Rp13 atau 18,08% ke Rp85, saham PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB) naik Rp9 atau 10,59% ke Rp94, dan saham PT Bliss Properti Indonesia Tbk naik Rp9 poin 8,04% ke Rp121.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top Losers antara lain, saham PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI) turun Rp41 atau 21,4% ke R150, saham PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL) turun Rp275 atau 13,7% Rp1.725, dan saham PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) turun Rp60 atau 9,30% ke Rp585.
(fbn)
🍒
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berani melawan arus pelemahan bursa Asia. Rabu (2/10) pukul 9.09 WIB, IHSG menguat 0,15% ke 6.147.
IHSG menguat setelah sempat turun ke 6.124 pada pra-perdagangan tadi. Penguatan tujuh sektor menyokong kenaikan indeks di awal perdagangan pagi ini.
Sektor barang konsumen menguat 0,61%. Sektor infrastruktur pun naik 0,61%. Sektor tambang menguat 0,43%. Sedangkan sektor manufaktur menguat 0,32%.
Sektor perkebunan masih tercatat urun 0,36%. Sektor konstruksi dan properti melemah 0,20%. Sedangkan sektor keuangan tergerus 0,09%.
Top gainers LQ45 pagi ini adalah:
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 1,96%
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) 1,78%
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) 1,57%
Top losers LQ45 terdiri dari:
- PT Adaro Energy Tbk (ADRO) -1,52%
- PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) -1,08%
- PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) -0,96%
Investor asing mencatat net sell Rp 18,09 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 27 miliar, PT Timah Tbk (TINS) Rp 2,7 miliar, dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) Rp 1,8 miliar.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 4,8 miliar, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 3,1 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 1,8 miliar.
🍑
JAKARTA sindonews - Aksi demonstrasi yang telah berjalan lebih seminggu, yang terkadang menimbulkan kericuhan, telah memberi dampak terhadap perekonomian Indonesia. Aksi demonstrasi ini dinilai telah menimbulkan sentimen negatif di pasar keuangan.
"Sentimen negatif akibat demonstrasi ini terbukti, di pasar saham Indonesia, para investor mengurangi basis portofolionya. Ini terlihat dari indikator net foreign sell yang mencapai Rp1,77 triliun," ulas ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet kepada SINDOnews di Jakarta, Selasa (1/10/2019).
Yusuf menerangkan investasi portofolio, yang berkarakteristik cepat keluar masuk dalam pasar keuangan, akan menjadi tidak stabil apabila aksi demonstrasi ini terus berlanjut.
Baca Juga:
"Kita juga tidak tahu, ketika demo berjalan, mungkin saja ada investor asing langsung (FDI) yang sedang mempertimbangkan untuk berinvestasi, tetapi batal karena ada demo tersebut," tambah Yusuf.
Namun sebenarnya, lanjut Yusuf, yang patut dicermati adalah tuntutan para pendemo, dalam hal ini terkait RUU KPK yang diindikasikan akan melemahkan fungsi penindakan korupsi.
"Ini yang akan menjadi preseden buruk bagi investor, karena penindakan korupsi merupakan ukuran daya saing yang menjadi salah satu pertimbangan penting bagi investor," imbuhnya.
Yusuf menjelaskan bahwa RUU KPK ini akan semakin memberatkan dan tantangan terhadap investasi khususnya investasi asing. Baca: Sebagian Besar Tuntutan Mahasiswa Telah Dipenuhi Pemerintah
"Apalagi RUU ini diindikasikan melemahkan peran KPK dalam memberantas korupsi. Jika demikian, maka ongkos investasi akan semakin besar karena potensi ketidakjelasan kebijakan yang bisa dihasilkan dari korupsi," tutupnya.
(ven)
🍒
Jakarta, Beritasatu.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini Selasa (1/10/2019) melemah 30,8 poin (0,51 persen) ke level 6.138,2. Sementara kapitalisasi pasar (market capitalization) sebesar Rp 7.076 triliun.
Berdasarkan data yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham bluechips yang tergabung dalam indeks Investor33 turun 4,1 poin (0,92 persen) mencapai posisi 449,1.
Sementara indeks LQ-45 melemah 7 poin (0,83 persen) ke level 960,1. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung Jakarta Islamic Index (JII) turun 6,0 poin (0,89 persen) menjadi 679,8.
Sebanyak 184 saham menguat, 274 saham melemah, dan 132 saham stagnan. IHSG sempat mencapai rekor tertinggi di 6.176 dan terendah 6.134.
Seluruh pergerakan sektor saham melemah dengan penurunan terdalam saham sektor infrastruktur sebesar 0,99 persen disusul pertambangan 0,68 persen.
Sumber: BeritaSatu.com
🍉
Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (1/10/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,57 persen atau 35,61 poin ke level 6.161,27 pada akhir sesi I, setelah dibuka melemah 0,08 persen atau 5,12 poin ke level 6.163,98 dari level penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin (30/9), IHSG ditutup melemah 0,45 poin atau 27,79 poin ke level 6.169,1. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.157,68-6.176,61.
Tujuh dari sembilan sektor menetap di zona merah pada akhir sesi I, dipimpin infrastruktur yang turun 1,01 persen, disusul sektor industri dasar yang melemah 0,85 persen. Di sisi lain, sektor barang konsumsi dan finansial menguat masing-masing 0,14 persen dan 0,02 persen.
Sebanyak 161 saham menguat, 193 saham melemah, dan 301 saham stagnan dari 656 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) yang masing-masing turun 2,09 persen dan 7,04 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen pada September 2019 mengalami deflasi sebesar 0,27 persen. Posisi ini lebih rendah dari deflasi Agustus 2019 sebesar 0,68%,
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan perkembangan harga berbagai komoditas secara umum menunjukkan adanya penurunan sehingga membuat IHK September mengalami deflasi.
"Dengan deflasi 0,27% ini maka inflasi tahun kalender Januari-September sebesar 2,20% sedangkan inflasi tahunan [yoy] itu adalah 3,39%," katanya saat menggelar jumpa pers Selasa (1/10/2019).
Menurutnya, dengan inflasi yoy yang di bawah target, maka inflasi hingga akhir tahun diperkirakan terkendali. Dari 82 kota yang disurvei, 70 kota mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi di Sibolga dan terendah di Surabaya, sedangkan 12 kota mengalami inflasi di mana inflasi tertinggi di Meulaboh dan terendah di Watampone dan Palopo.
Sejalan dengan IHSG, Jakarta Islamic Index melemah 0,84 persen atau 5,79 poin ke level 6880,13 pada akhir sesi I, sedangkan idneks Bisnis-27 melemah 0,47 persen atau 2,53 poin ke level 533,58.
Mayoritas indeks saham lain di Asia cenderung menguat, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang masing-masing naik 0,99 persen dan 0,71 persen, sedangkan indeks Kospi menguat 0,28 persen.
🍇
Jakarta detik- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini bergerak cenderung galau. Pagi tadi dibuka turun, kemudian naik, lalu turun lagi.
Membuka perdagangan, Selasa (1/10/2019), IHSG naik 2 poin (0,03%) ke 6.171. Indeks LQ45 masih merah dengan turun 0,1 poin (0,01%) ke level 968.
Pada pukul 09.05 JATS, IHSG balik arah lagi ke zona merah. IHSG turun7 poin (0,11%) ke 6.162,08. Indeks LQ45 turun 0,13 poin (0,01%) ke 968,017.
Hingga pukul 10.57 waktu JATS IHSG sudah turun 0,10%. Level terendah hingga titik itu di posisi 6.157 sedangkan tertingginya 6.176.
Di level itu, investor asing juga masuk melakukan aksi jual. Tercatat net sell di seluruh pasar mencapai Rp 126 miliar.
Aksi jual itu menambah catatan keluarnya dana asing selama sepekan, yang tercatat mencapai Rp 1,13 triliun. Dana asing keluar diiringi kondisi di masyarakat yang masih memanas dengan adanya aksi-aksi demo secara beruntun.
Di level itu, investor asing juga masuk melakukan aksi jual. Tercatat net sell di seluruh pasar mencapai Rp 126 miliar.
Aksi jual itu menambah catatan keluarnya dana asing selama sepekan, yang tercatat mencapai Rp 1,13 triliun. Dana asing keluar diiringi kondisi di masyarakat yang masih memanas dengan adanya aksi-aksi demo secara beruntun.
🍉
Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (30/9/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,57 persen atau 35,61 poin ke level 6.161,27 pada akhir sesi I, setelah dibuka terkoreksi 0,11 persen atau 6,52 poin di level 6.190,37.
Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 6.152,5 – 6.219a,77. Pada perdagangan Jumat (27/9), IHSG berakhir di level 6.196,89 dengan pelemahan 0,54 persen atau 33,44 poin.
Tujuh dari sembilan sektor menetap di zona merah pada akhir sesi I, dipimpin industri dasar yang turun 1,29 persen, disusul sektor tambang yang melemah 0,7 persen. Di sisi lain, sektor pertanian dan perdagangan menguat masing-masing 0,08persen dan 0,14 persen.
Sebanyak 144 saham menguat, 226 saham melemah, dan 285 saham stagnan dari 656 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang masing-masing turun 1,2 persen dan 1,28 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG.
Menurut tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, IHSG masih akan mendapatkan sentimen negatif dari global. Di antaranya, perang dagang Amerika Serikat dengan China yang belum mencapai titik temu.
Lalu, isu pemakzulan Presiden AS Donald Trump yang bisa mempengaruhi pergerakan IHSG. Trump dituduh melakukan penyalahgunaan wewenang sehingga Parlemen AS menyusun penyelidikan mosi tidak percaya.
“Untuk situasi politik di Indonesia juga patut diwaspadai. Gejolak politik dan demonstrasi terkait penolakan RUU KUHP dan RUU KPK dapat menjadi katalis negatif yang memperberat laju IHSG,” ungkap Samuel Sekuritas dalam risetnya, Senin (30/9/2019).
Mayoritas indeks saham lain di Asia juga melemah, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang masing-masing merosot 1,18 persen dan 0,84 persen. Sementara itu, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 melemah 0,29 persen dan 0,33 persen.
Dilansir dari Reuters, bursa saham Asia melemah karena investor menunggu bagaimana pasar keuangan Cina akan bereaksi terhadap berita bahwa pemerintah AS mempertimbangkan untuk melakukan delisting perusahaan-perusahaan China dari bursa saham AS.
Aset berisiko terpukul di perdagangan AS pada hari Jumat setelah berita bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan taktik tekanan keuangan baru yang radikal di Beijing, termasuk kemungkinan menghapus perusahaan China dari bursa saham A.S.
Laporan itu menekan bursa saham China yang terdaftar di bursa AS, dengan Alibaba Group Holding jatuh 5,15 persen dan JD.com melemah 5,95 persen pada hari Jumat.
Delisting perusahaan-perusahaan China dari bursa saham AS adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk membatasi investasi AS di perusahaan-perusahaan China, ungkap dua sumber kepada Reuters.
"Sementara China mencatat surplus neraca berjalan dan merupakan kreditor bersih, perusahaan-perusahaan China adalah debitur bersih dan bergantung pada modal asing," ungkap Koji Fukaya, presiden Kantor Fukaya Consulting, seperti dikutip Reuters.
"Washington tampaknya berusaha membatasi kegiatan perusahaan-perusahaan China dengan menekan pendanaan mereka," katanya.
Namun, dengan pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina yang diperkirakan akan diadakan 10-11 Oktober, banyak pelaku pasar tetap berharap langkah-langkah drastis seperti itu di pasar modal dapat dihindari.
"Pada titik ini, pasar akan bersikap wait and see. Tentu saja kita harus bersiap terhadap tajuk berita yang lebih gila, tetapi minggu ini bisa sedikit lebih tenang mengingat liburan di China. Data ekonomi kemungkinan akan menjadi pendorong utama untuk pasar," kata Kyosuke Suzuki, direktur valas di Societe Generale.
🍑
Delapan sektor turun dengan penurunan terbesar pada sektor keuangan sebesar 0,70%. Sektor industri dasar turun 0,65%. Sektor aneka industri melemah 0,60%. Sedangkan sektor konstruksi dan properti turun 0,55%. Sektor manufaktur melemah 0,50%.
Hanya dua sektor yang menguat di awal perdagangan hari ini. Sektor perdagangan dan jasa naik 0,19%. Sedangkan perkebunan naik 0,05%.
Top losers LQ45 pagi ini adalah:
- PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) -2,78%
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) -2,36%
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) -1,92%
Top gainers LQ45 terdiri dari:
- PT Indika Energy Tbk (INDY) 1,84%
- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) 1,36%
- PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) 1,30%
Investor asing mencatat net sell Rp 33,7 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan terbesar asing adalah BBNI Rp 17,9 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 7,1 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 3,9 miliar.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Rp 1,8 miliar, PT BTPN Syariah Tbk (BTPS) Rp 1,2 miliar, dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Rp 758 juta.
🍇
Bisnis.com, JAKARTA – PT MNC Sekuritas memperkirakan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) rentan terkoreksi pada perdagangan hari ini, Senin (30/9/2019) setelah pada Jumat (27/9) indeks terkoreksi 0,54 persen ke level 6.196.
“Selama IHSG belum mampu menguat di atas 6.283, maka kami masih memperkirakan IHSG berpotensi terkoreksi ke level 5.900,” tulis Tim Riset MNC Sekuritas lewat riset harian.
Meskipun bisa menguat, IHSG diperkirakan menguji level 6.260 terlebih dahulu.
Berikut sejumlah saham yang direkomendasikan untuk hari ini:
PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) - Buy on Weakness (266)
Saat ini diperkirakan APLN berada di wave iv dari wave (c) dari wave [iii], dimana APLN masih rentan untuk terkoreksi kembali. Namun, setelah wave iv terkonfirmasi selesai, APLN dapat kembali menguat untuk membentuk wave v dari wave (c) dari wave [iii].
Buy on Weakness : 255-266
Target Price : 286, 306
Stoploss : di bawah 238
PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) - Buy on Weakness (332)
Diperkirakan WSBP sudah mengkonfirmasi wave C dari wave [B], yang berarti WSBP akan melanjutkan penguatannya dalam jangka pendek. Adapun arah penguatan WSBP dapat mencapai area 360.
Buy on Weakness : 320-330
Target Price : 344, 360
Stoploss : below 314
PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) - Buy on Weakness (1.315)
Posisi ADRO saat ini sudah berada pada akhir wave [iv], dimana koreksi ADRO sudah relatif terbatas. Selanjutnya, ADRO akan bergerak menguat untuk membentuk wave [v].
Buy on Weakness : 1.270 – 1.310
Target Price : 1.440, 1.550
Stoploss : below 1.200
PT Astra International Tbk. (ASII) - Sell on Strength (6.650)
Diperkirakan posisi ASII saat ini berada di akhir wave (ii) dari wave [v], di mana ASII akan menguat namun terbatas. Selanjutnya, ASII akan melanjutkan koreksinya kembali.
Sell on Strength: 6.650 – 6.750
🍓
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,54% ke level 6.196 di akhir perdagangan saham kemarin. Sejumlah sentimen jadi penggerak IHSG sepanjang sepekan terakhir.
Direktur Investa Saran Mandiri, Hand Kwee menuturkan pergerakan Indeks sepekan terakhir masih didominasi sentimen perang dagang antara AS-China. Serangan terhadap kilang minyak Arab Saudi juga menjadi sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG pekan ini pasalnya Indonesia termasuk negara eksportir minyak.
Kebijakan penurunan suku bunga The Fed yang turun 2 pekan lalu juga berimbas pada pasar karena mendapatkan respons negatif pasca The Fed menyatakan tidak akan ada lagi penurunan suku bunga lanjutan.
Adanya demo yang belakangan ini terjadi di dalam negeri juga menjadi sentimen yang mempengaruhi pergerakan bursa menurut analis Iindo Premier Sekuritas Mino. Pada perdagangan pekan depan, menurut Mino IHSG masih akan dipengaruhi oleh sentimen perkembangan politik dalam negeri.
Pasar akan menantikan keputusan presiden terkait penerbitan Perppu untuk membatalkan revisi Undang-undang KPK. Diiringi sentimen window dresing yang menurut William juga masih akan berlanjut.
Dari global, Hans melihat pasar masih akan menyoroti sentimen perang dagang terkait pertemuan AS-Tiongkok dalam rangka negosiasi. Kelanjutan penyelidikan Trump atas dugaan penyelidikan lawa politiknya di pemilu AS tahun 2020 mendatang juga masih akan menjadi perhatian bagi pasar.
🍐
Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks Bisnis-27 berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Jumat (27/9/2019), bersama IHSG
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Bisnis-27 ditutup melemah 0,73 persen atau 3,93 poin di level 538,1 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Kamis (26/9), indeks Bisnis-27 berakhir di level 542,03 dengan penguatan tajam 1,94 persen atau 10,32 poin, kenaikan hari kedua berturut-turut.
Indeks mulai tergelincir dari relinya dengan dibuka turun 0,47 persen atau 2,54 poin di posisi 539,49 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, indeks Bisnis-27 bergerak di level 537,33-540,71.
Sebanyak 6 saham menguat, 14 saham melemah, dan 7 saham stagnan dari 27 saham anggota indeks Bisnis-27 yang diperdagangkan pada akhir perdagangan hari ini.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing turun 1,76 persen dan 1,15 persen menjadi penekan utama atas pelemahan indeks Bisnis-27.
Indeks Bisnis-27 merupakan indeks yang terdiri dari 27 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.
Sejalan dengan indeks Bisnis, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri pergerakannya di zona merah, setelah mampu membukukan penguatan selama dua hari berturut-turut sebelumnya.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup di level 6.196,89 dengan melemah 0,54 persen atau 33,44 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Kamis (26/9), IHSG berakhir di level 6.230,33 dengan kenaikan tajam 1,37 persen atau 83,93 poin, kenaikan hari kedua.
Indeks mulai tergelincir dari relinya ketika dibuka turun 0,26 persen atau 16,4 poin di level 6.213,93 pada Jumat pagi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.191,66 – 6.219,77.
Seluruh sembilan sektor berakhir di zona merah, dipimpin properti (-0,89 persen), infrastruktur (-0,87 persen), dan industri dasar (-0,74 persen).
Dari 656 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 147 saham menguat, 250 saham melemah, dan 259 saham stagnan.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing turun 1,76 persen dan 1,15 persen turut menjadi penekan utama pelemahan IHSG.
Berikut adalah harga saham Bisnis-27: | ||
---|---|---|
Kode
|
Nama Perusahaan
|
Harga (Rp)
|
ACES
|
PT Ace Hardware Indonesia Tbk.
|
1770
|
ADRO
|
PT Adaro Energy Tbk
|
1315
|
ANTM
|
PT Aneka Tambang Tbk.
|
990
|
ASII
|
PT Astra International Tbk
|
6650
|
BBCA
|
PT Bank Central Asia Tbk
|
30350
|
BBNI
|
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
|
7425
|
BBRI
|
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
|
4180
|
BDMN
|
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
|
4740
|
BMRI
|
PT Bank Mandiri Persero Tbk
|
6975
|
CPIN
|
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
|
5200
|
HMSP
|
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
|
2300
|
ICBP
|
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
|
11950
|
INCO
|
PT Vale Indonesia Tbk PT
|
3550
|
INDF
|
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
|
7825
|
INKP
|
PT Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk
|
6625
|
INTP
|
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
|
18850
|
JPFA
|
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
|
1520
|
KLBF
|
PT Kalbe Farma Tbk
|
1675
|
MAPI
|
PT Mitra Adiperkasa Tbk
|
1025
|
MYOR
|
PT Mayora Indah Tbk
|
2280
|
PTBA
|
PT Bukit Asam Tbk
|
2300
|
PWON
|
PT Pakuwon Jati Tbk
|
645
|
SCMA
|
PT Surya Citra Media Tbk
|
1155
|
SMGR
|
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
|
11850
|
TLKM
|
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
|
4310
|
TPIA
|
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
|
8225
|
UNTR
|
PT United Tractors Tbk
|
20475
|
Sumber: Bloomberg
🍎
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan di sesi I. Tercatat, IHSG siang ini naik 43,50 poin atau 0,70% ke level 6.189,90.
Pada perdagangan siang ini di bursa saham Indonesia, Kamis (26/9/2019), ada 212 saham menguat, 151 saham melemah, dan 135 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp3,925 triliun dari 10,83 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 9,55 poin atau 1,0% menjadi 970, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 4,43 poin atau 0,6% ke 686, indeks IDX30 naik 5,61 poin atau 1,1% ke 531 dan indeks MNC36 naik 3,75 poin atau 1,1% di level 339.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain, saham MD Pictures Tbk (FILM) naik Rp60 atau 20,69% ke Rp350, saham Telefast Indonesia Tbk (TFAS) naik Rp28 atau 12,17% ke Rp258, dan saham Hotel Fitra International Tbk (FITT) naik Rp10 atau 11,90% ke Rp94.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, yaitu Bhakti Agung Propertindo Tbk (BAPI) turun Rp23 atau 16,31% ke Rp118, saham Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) turun Rp14 atau 6,19% ke Rp212, dan saham Eagle High Plantations Tbk (BWPT) turun Rp5 atau 3,68% ke Rp131.
(rzy)
🍉
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada awal perdagangan hari ini, Kamis (26/9/2019), di tengah penguatan bursa saham global.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,64 persen atau 39,41 poin ke level 6.185,81 pada pukul 09.06 WIB dari level penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan Rabu (25/9), IHSG berakhir di level 6.146,4 dengan kenaikan 0,14 persen atau 8,80 poin, sekaligus mematahkan pelemahan yang dialami empat hari beruntun sebelumnya.
Penguatan indeks mulai berlanjut Kamis pagi ini (26/9) ketika dibuka naik 0,36 persen atau 22,26 poin di posisi 6.168,67. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.165,93 – 6.188,76.
Seluruh sembilan sektor terpantau bergerak positif, dipimpin aneka industri (+1,53 persen), finansial (+1,12 persen), dan tambang (+0,53 persen).
Sebanyak 31 saham menguat, 4 saham melemah, dan 621 saham stagnan dari 656 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing naik 1,10 persen dan 1,45 persen menjadi pendorong utama atas penguatan IHSG.
IHSG diprediksi akan mampu melanjutkan penguatannya setelah ditutup rebound pada perdagangan Rabu (25/9). Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan support pertama maupun kedua IHSG memiliki range pada 6.105,09 hingga 6.022,60.
Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.154,22 hingga 6.206,20. Berdasarkan indikator, MACD berada di area negatif. Namun demikian, Stochastic dan RSI sudah menunjukkan oversold atau jenuh jual.
“Di sisi lain, terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance,” papar Nafan melalui riset hariannya.
Di belahan lainnya Asia, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing terpantau menguat 0,56 persen dan 0,41 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,47 persen.
Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing naik 0,17 persen dan 0,19 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,47 persen pukul 09.07 WIB.
Pada perdagangan Rabu (25/9), bursa saham AS menguat setelah investor mengabaikan pemberitaan soal penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump.
Pada Selasa (24/9), anggota parlemen Demokrat mengumumkan meluncurkan penyelidikan secara resmi terhadap Trump. Sentimen ini sempat membuat indeks melemah. Namun, saham mampu pulih karena investor mengabaikan berita tersebut.
"Kita akan melihat apa yang dilakukan Demokrat, apakah mereka bergerak maju atau tidak. Tampaknya ini tidak akan menjadi gangguan terhadap pasar," kata Tim Ghriskey, kepala analis di Inverness Counsel, seperti dikutip Reuters.
Di sisi lain, ekspektasi untuk tercapainya kesepakatan perdagangan AS-China terangkat setelah Trump mengatakan kepada wartawan di New York bahwa AS dan China tengah melakukan "pembicaraan yang baik" bahwa perjanjian antara kedua belah pihak dapat terjadi lebih cepat dari perkiraan.
"Ini cukup untuk mengubah gelombang risiko," ujar Michael McCarthy, kepala strategi pasar di broker CMC Markets di Sydney mengenai komentar Trump.
Seiring dengan pergerakan IHSG, indeks Bisnis-27 menguat 0,96 persen atau 5,13 poin ke level 536,85 pukul 09.07 WIB, setelah berakhir naik 0,06 persen di posisi 531,72 pada perdagangan Rabu (25/9).
Kendati demikian, nilai tukar rupiah masih terus melemah 0,08 persen atau 11 poin ke level Rp14.163 per dolar AS pukul 09.06 WIB, setelah ditutup terdepresiasi 38 poin atau 0,27 persen di posisi 14.152 pada Rabu.
🍓
Bisnis.com, JAKARTA -- MNC Sekuritas memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan melanjutkan penguatan dan menguji level support pada perdagangan Kamis (26/9/2019).
Pada akhir perdagangan Rabu (25/9), IHSG menguat tipis 0,1 persen ke level 6.146.
"Kami memperkirakan IHSG masih dapat melanjutkan penguatannya, sekaligus menguji level 6.150-6.200," tulis Tim Riset MNC Sekuritas dalam riset harian, Kamis (26/9).
Namun setelahnya, IHSG dinilai masih berpotensi terkoreksi untuk menuju area 5.900, terlebih jika IHSG tidak mampu menguat menembus 6.283.
PT Summarecon Agung Tbk.
*SMRA - Buy on Weakness* (1.140)
Diperkirakan SMRA saat ini sedang berada pada wave 2 dari wave [C], di mana SMRA masih berpotensi terkoreksi terlebih dahulu. Selanjutnya, SMRA akan kmebali menguat untuk membentuk wave 3.
Buy on Weakness: 1.095- 1.130
Target Price: 1.220, 1.350
Stoploss: below 1.040
PT Indosat Ooredoo Tbk.
*ISAT - Buy on Weakness* (2.890)
Posisi ISAT saat ini diperkirakan sedang berada pada akhir wave [c] dari wave W. Setelahnya, ISAT berpotensi menguat kembali menuju area 3,400.
Buy on Weakness: 2.800-2.890
Target Price: 3.200, 3.400
Stoploss: below 2.600
PT United Tractors Tbk.
*UNTR - Buy on Weakness* (21.125)
Diperkirakan UNTR saat ini berada di akhir wave [b] dari wave A, di mana koreksi UNTR sudah mulai terbatas. Selanjutnya, UNTR akan berbalik menguat untuk membentuk wave [c] dari wave A.
Buy on Weakness: 20.500-21.000
Target Price: 22.500, 24.500
Stoploss: below 19.600
PT Erajaya Swasembada Tbk.
*ERAA - Sell on Strength* (1.920)
Diperkirakan bahwa ERAA saat ini sedang berada di akhir wave [v], di mana penguatan ERAA cukup terbatas. Selanjutnya, ERAA berpotensi untuk terkoreksi dengan level berada pada 1.500-1.700.
Sell on Strength: 1.930-2.200
🍐
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup menghijau setelah empat hari berturut-turut memerah. Pada penutupan perdagangan, Rabu (25/9), IHSG naik 0,14% ke posisi 6.146,40.
Mengutip data RTI, sebanyak 197 saham naik, 213 saham turun dan 148 saham tidak berubah. Total volume perdagangan 17,01 miliar saham. Nilai perdagangan Rp 8,01 triliun. Frekuensi transaksi hari ini 431.627 kali.
Asing mencatat penjualan bersih Rp 769,28 miliar di semua pasar. Sebanyak tujuh dari 10 sektor menghijau. Antara lain, sektor perkebunan mencatat kenaikan tertinggi sebesar 0,82% disusul sektor industri dasar naik 0,71%, infrastruktur naik 0,50%, barang-barang konsumen naik 0,41%, dan sektor manufaktur naik 0,39%.
Sementara sektor aneka industri mencatat penurunan tipis 0,28%, disusul sektor keuangan turun 0,21% dan sektor tambang turun 0,15%.
Top gainer LQ45 adalah
- PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) naik 5,18% menjadi Rp 5.175 per saham
- PT Jasar Marga Persero (JSMR) naik 3,60% menjadi Rp 5.750 per saham
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 3,13% menjadi Rp 990 per saham
Top loser LQ45 adalah
- PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) turun 4.00% menjadi RP 19.225 per saham
- PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) turun 3,98% menjadi Rp 1.930 per saham
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 2,19% menjadi RP 2.230 per saham
🍎
JAKARTA, investor.id – Bergerak fluktuatif pada sesi kedua, indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil rebound pada perdagangan Rabu (25/9/2019), dan berakhir naik 8,80 poin atau 0,14% di level 6.146,404. Sebaliknya kelompok 45 saham unggulan LQ45 turun 0,04% di 961,126. Seperti dilaporkan BeritasatuTV langsung dari lantai bursa sekitar pukul 16.00 WIB, tercatat sebanyak 16,1 miliar lembar saham telah diperdagangkan dalam frekuensi 426.346 kali transaksi senilai total Rp7,4, triliun. ' Sepanjang perdagangan indeks berada di level terendah di 6.086 dan tertinggi di kisaran 6.146. Tercatat investor asing melakukan aksi jual di pasar reguler sebesar Rp 620,4 miliar. Sebanyak 228 saham melemah, 173 saham menguat, dan 146 saham lainnya stagnan. Sumber : Investor Daily
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Rebound, IHSG Rabu Berakhir Naik 0,14% di 6.146,404"
Penulis: Gora Kunjana
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/rebound-ihsg-rabu-berakhir-naik-014-di-6146404
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Rebound, IHSG Rabu Berakhir Naik 0,14% di 6.146,404"
Penulis: Gora Kunjana
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/rebound-ihsg-rabu-berakhir-naik-014-di-6146404
🍇
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir merosot lebih dari 1 atu persen, sekaligus melanjutkan rangkaian pelemahan pada hari keempat berturut-turut, Selasa (24/9/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup berbalik menguat 0,14 persen atau 8,80 poin ke level 6.146,40, setelah dibuka turun 0,26 persen atau 16,12 poin di level 6.121,49.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.086-6.139,25. Adapun pada perdagangan Selasa (24/9), IHSG berakhir melorot 1,11 persen atau 68,59 poin di level 6.137,61, pelemahan hari keempat berturut-turut.
Indeks sempat tertekan sepanjang perdagangan hari ini oleh sejumlah sentimen dari dalam dan luar negeri, namun pelemahan indeks perlahan mampu menipis hingga akhirnya berbalik menguat di akhir perdagangan.
Enam dari sembilan sektor berakhir di zona hijau, dipimpin oleh sektor pertanian yang menguat 0,82 persen, disusul sektor industri dasar yang menguat 0,71 persen. Di sisi lain, tiga sektor melemah, dipimpin oleh sektor aneka industri yang melemah 0,28 persen.
Dari 655 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 196 saham menguat, 213 saham melemah, dan 246 saham stagnan.
Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang masing-masing menguat 1,78 persen dan 5,18 persen menjadi penopang utama penguatan IHSG.
Reliance Sekuritas menyebutkan secara teknikal IHSG terjatuh setelah break out support factal yang berada di kisaran 6.190.
Kepala Riset Lanjar Nafi mengatakan pelemahan IHSG disaat indikator Stochastic dan RSI telah berada pada area oversold pada parameter lebih cepat.
Di sisi lain, mayoritas bursa saham Asia melemah pada perdagangan hari inisetelah anggota parlemen AS menyerukan penyelidikan terhadap Presiden Donald Trump dan meningkatkan prospek ketidakpastian politik berkepanjangan di AS.
Indeks Nikkei 225 dan Topix masing-masing melemah 0,36 persen dan 0,18 persen. Di China, indeks Shanghai composite ditutup melemah 1 persen dan CSI 300 tutun 0,77 persen, sedangkan indeks Hang Seng melemah 1,28 persen.
Langkah dramatis partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat menambah kekhawatiran para investor dengan keyakinan yang telah diguncang oleh ketegangan perdagangan AS dan China serta risiko resesi global.
"Penyelidikan impeachment telah membuat saham Asia berkurang," kata Kiyoshi Ishigane, manajer dana di Mitsubishi UFJ Kokusai Asset Management Co, seperti dikutip Reuters.
"Saham China sudah terkena risiko penurunan. Komentar Trump kemungkinan meningkatkan risiko itu. Ada kekhawatiran tentang sentimen konsumen AS, ada juga kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi China belum berhenti," lanjutnya.
Dewan Perwakilan AS akan meluncurkan penyelidikan impeachment resmi terhadap dugaan bahwa Trump mencari bantuan dari Ukraina untuk merugikan mantan Wakil Presiden Joe Biden, calon nominasi presiden dari Partai Demokrat untuk pemilu 2020. Trump membantah klaim tersebut.
Saham-saham pendorong IHSG: | |
---|---|
Kode | Penguatan (persen) |
HMSP
|
+1,78
|
CPIN
|
+5,18
|
BRPT
|
+3,13
|
TBIG
|
+8,18
|
Saham-saham penekan IHSG: | |
---|---|
Kode | Penurunan (persen) |
BBRI
|
-0,73
|
INTP
|
-4,00
|
BMRI
|
-0,72
|
UNVR
|
-0,58
|
Sumber: Bloomberg
🍈
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah di awal perdagangan Rabu (25/9). Pukul 09.05 WIB, IHSG melemah 41,65 poin atau 0,68% ke 6.095,75.
Sebanyak 74 saham naik, 151 saham turun dan 105 saham tak bergerak.
Hanya satu sektor saham yang berhasil selamat ke zona hijau yakni sektor infrastruktur yang naik 0,04%, sedangkan sembilan sektor lainnya masuk zona merah.
Sektor-sektor dengan pelemahan terdalam adalah sektor industri dasar yang turun 1,04%, sektor keuangan turun 0,85% dan sektor manufaktur turun 0,89%.
Total volume perdagangan saham pada pagi ini mencapai 1,54 miliar saham dengan total nilai Rp 457,17 miliar.
Top losers LQ45 pagi ini adalah:
1. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) (-2,75%)
2. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) (-2,44%)
3. PT Indika Energy Tbk (INDY) (-2,23%)
2. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) (-2,44%)
3. PT Indika Energy Tbk (INDY) (-2,23%)
Top gainers LQ45 pagi ini adalah:
1. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) (1,57%)
2. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) (1,33%)
3. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 1,04%)
2. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) (1,33%)
3. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 1,04%)
Investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 130,63 miliar di seluruh pasar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 69,1 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 31 miliar dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Rp 4,1 miliar.
🍅
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) menghijau, berikut daftar 10 saham LQ45 dengan price earning ratio (PER) terendah dan tertinggi, setelah penutupan perdagangan pada 24 September 2019.
Sumber: RTI
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil PER saham, semakin murah saham itu dibanding saham-saham dalam sektor sejenis. Sebaliknya, semakin tinggi PER suatu saham, secara relatif semakin mahal pula saham tersebut dibanding saham lain dalam sektor yang sama.
Namun, tentu saja, masih banyak faktor lain yang patut diperhitungkan selain PER sebelum seorang investor mengambil keputusan investasi.
Baca Juga: Proyeksi IHSG: Disetir Kondisi Politik
🍑
JAKARTA, investor.id – Sebanyak 323 saham mengalami pelemahan, memicu indeks harga saham gabungan (IHSG) di perdagangan sesi pertama Selasa (24/9/2019), dituttup turun 1,26% ke level 6.128,21. Seperti dilaporkan BeritasatuTV langsung dari lantai bursa sekitar pukul 12.00 WIB, tercatat pada sesi pertama ini sebanyak 7,7 miliar lembar saham telah diperdagangkan sebanyak 271.682 kali transaksi dengan nilai perdagangan mencapai Rp 4, 0 triliun. Sebanyak 323 sham melemah yang menekan indeks lebih dari 1%, hanya 74 saham yang mengalami penguatan, dan 105 saham sisanya stagnan. Pelemahan indeks kali ini sesuai dengan prediksi para analis. Erdikha Elit Sekuritas memperkirakan indeks pada perdagangan hari ini masih akan bergerak konsolidasi cenderung melemah dengan range pergerakan 6190-6220. Saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini meliputi UNVR, ASII, BBRI, MAPI. Ada beberapa kekhawatiran investor terhadap kondisi internal maupun external. Dari eksternal, rencananya pasca menggelar negosiasi dagang, delegasi Tiongkok akan mengunjungi ladang pertanian di Montana dan Nebraska. Pelaku pasar mulai mempertanyakan potensi dicapainya kesepakatan dagang dalam waktu dekat. Artha Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan hari ini dengan bergerak pada kisaran support 6.166-6.186 dan resistance 6.237-6.268. Secara teknikal candlestick IHSG membentuk lower high dan lower low disertai stochastic yang membentuk deadcross menandakan potensi pelemahan masih terbuka. Namun dorongan jual diperkirakan tidak akan setinggi hari sebelumnya. Sedangkan Reliance Sekuritas Indonesia memproyeksikan secara teknikal IHSG hari ini akan melakukan teknikal rebound tepat di atas level 6.200 dengan support resistance 6.200-6.305. Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal diantaranya TBLA, UNVR, HOKI, BNLI, TBIG, ITMG, TINS, HRUM, ANTM, INCO, WSKT, ASRI, AKRA, MAPI. IHSG secara teknikal tertahan pada level support 6200 dengan harapan teknikal rebound melihat indikator stochastic dan RSI yang telah cenderung berada di area oversold. Indikator bollinger bands terlihat menahan pergerakan IHSG di kisaran 6200 sebagai indikasi volatilitas IHSG yang sampai pada ambang batas bawah rata-rata. Sumber : Investor Daily
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "323 Saham Melemah, IHSG Sesi I Ditutup Turun 1,26% di 6.128"
Penulis: Gora Kunjana
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/323-saham-melemah-ihsg-sesi-i-ditutup-turun-126-di-6128
🍓
Bisnis.com, JAKARTA - Gelaran unjuk rasa yang dilakukan para mahasiswa dari sejumlah universitas yang menolak perubahan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (revisi UU KPK) dan rancangan aturan lain yang dianggap kontroversial di depan Kompleks Parlemen ternyata sangat berdampak pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (24/9/2019).
Dikutip dari pemberitaan sebelumnya, berdasarkan data Bloomberg, IHSG menunjukkan pelemahan 0,41 persen atau 25,43 poin ke level 6.180,77 pada pukul 09.05 WIB dari level penutupan sebelumnya.
IHSG pun konsisten mengalami penurunan hingga pukul 10.30 WIB akibat dari demo yang tak kunjung usai hingga hari ini
Kondisi IHSG yang memerah ini pun menjadi topik pembicaraan yang hangat di antara warganet sehingga membuatnya menjadi trending topic Twitter kawasan Indonesia urutan ke-13. IHSG menjadi istilah yang paling banyak dibicarakan warganet hingga pukul 11.00 WIB.
Banyak dari warganet menyayangkan kondisi politik Indonesia yang tidak stabil beberapa hari ini berdampak pada pergerakan saham yang susah menembus zona hijau pada hari ini.
"Klo mau lihat situasi politik di indonesia yang sebenarnya ya lihat aja IHSG. Karena duit tidak pernah bohong," tulis akun @AndhiWidyatmoko.
"Entah apakah ada hubungannya IHSG hari ini dgn situasi politik negeri. "Biasanya" ketika beberapa indeks tetangga hijau, maka kita juga akan hijau.
Tapi memerahnya indeks hari ini sama sekali tidak membuatku sedih sebab msh banyak orang yg peduli dgn keadaan negeri ini," tulis akun @luthfialfiansyh.
"DPR nganu, Indonesia heboh...demo dimanamana....IHSG turun," tulis akun @aliifarhann.
"Gilgilaa IHSG merah semua," tulis akun @agasadguna.
"IHSG makin turun, yg investor angkut terus. yg trading masih mantau pantulan support," tulis akun @rezaabdia.
Sementara itu selain IHSG, #HidupMahasiswa #SayaBersamaJokowi dan #AnggotaDewanPerwakilanTwitter masih menjadi tiga tagar yang mendominasi di jejaring media sosial Twitter kawasan Indonesia.
IHSG pun konsisten mengalami penurunan hingga pukul 10.30 WIB akibat dari demo yang tak kunjung usai hingga hari ini
Kondisi IHSG yang memerah ini pun menjadi topik pembicaraan yang hangat di antara warganet sehingga membuatnya menjadi trending topic Twitter kawasan Indonesia urutan ke-13. IHSG menjadi istilah yang paling banyak dibicarakan warganet hingga pukul 11.00 WIB.
Banyak dari warganet menyayangkan kondisi politik Indonesia yang tidak stabil beberapa hari ini berdampak pada pergerakan saham yang susah menembus zona hijau pada hari ini.
"Klo mau lihat situasi politik di indonesia yang sebenarnya ya lihat aja IHSG. Karena duit tidak pernah bohong," tulis akun @AndhiWidyatmoko.
"Entah apakah ada hubungannya IHSG hari ini dgn situasi politik negeri. "Biasanya" ketika beberapa indeks tetangga hijau, maka kita juga akan hijau.
Tapi memerahnya indeks hari ini sama sekali tidak membuatku sedih sebab msh banyak orang yg peduli dgn keadaan negeri ini," tulis akun @luthfialfiansyh.
"DPR nganu, Indonesia heboh...demo dimanamana....IHSG turun," tulis akun @aliifarhann.
"Gilgilaa IHSG merah semua," tulis akun @agasadguna.
"IHSG makin turun, yg investor angkut terus. yg trading masih mantau pantulan support," tulis akun @rezaabdia.
Sementara itu selain IHSG, #HidupMahasiswa #SayaBersamaJokowi dan #AnggotaDewanPerwakilanTwitter masih menjadi tiga tagar yang mendominasi di jejaring media sosial Twitter kawasan Indonesia.
🍎
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahannya pada Selasa (24/9). Mengutip RTI, pukul 9.22 WIB, indeks turun 0,74% ke level 6.160,827.
Tercatat 188 saham turun, 83 saham naik, dan 120 saham stagnan. Total volume capai 2,16 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 1,08 triliun.
Seluruh indeks sektoral memerah. Sektor pertambangan paling dalam penurunan 1,26% dari 10 indeks sektoral. Diikuti barang konsumsi 1,18% dan infrastruktur 1,14%.
Baca Juga: Proyeksi IHSG: Investor Wait and See
Investor asing catatkan jual bersih (net sell) Rp 153,343 miliar di pasar reguler dan Rp 173,797 miliar keseluruhan market pagi ini.
"Tampaknya tekanan di Bursa Indonesia belum akan beranjak hari ini menyusul beragamnya level penutupan indeks di Wall Street semalam serta turunnya beragamnya harga komoditas seperti: Tin -0.79%, Nikel -0.2%, CPO -1.79% & Coal -1.60%," kata analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang dalam prediksinya.
Di samping itu, turunnya sebagian Bursa Asia Selasa pagi ini dan rencana akan dilakukannya demonstrasi mahasiswa secara merata di berbagai belahan provinsi di Indonesia turut menyumbang faktor negatif bagi perdagangan hari ini.
Senada, PT Valbury Sekuritas Indonesia dalam market summary juga memprediksi IHSG bakal bergerak melemah. "Sentimen dari pasar global yang terbatas setelah bursa saham AS ditutup variatif pada perdagangan Senin kemarin, kian membatasi bagi IHSG untuk bergerak ke zona hijau pada perdagangan saham hari ini," tulisnya.
🍒
Bisnis.com, JAKARTA -- MNC Sekuritas memperkirakan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung tertekan pada perdagangan Selasa (24/9/2019).
Pada akhir perdagangan Senin (23/9), IHSG ditutup melemah 0,4 persen ke level 6.206.
"Apabila IHSG terkoreksi ke bawah 6.149, maka kami perkirakan IHSG akan mengarah ke area 6.100 terlebih dahulu," tulis Tim Riset MNC Sekuritas dalam riset harian, Selasa (24/9).
Berikut sejumlah saham yang direkomendasikan hari ini:
PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
*PGAS - Buy on Weakness* (2.280)
Diperkirakan PGAS sudah berada pada akhir wave (iii) dari wave [iii], hal ini berarti PGAS akan terkoreksi terlebih dahulu untuk membentuk wave (iv). Selanjutnya, PGAS akan berbalik menguat kembali untuk membentuk wave (v) dari wave [iii].
Buy on Weakness: 2.100-2.130
Target Price: 2.320, 2.350, 2.400
Stoploss: below 2.020
PT Aneka Tambang Tbk.
*ANTM - Buy on Weakness* (1.055)
Posisi ANTM saat ini diperkirakan sedang berada pada awal wave [c] dari wave 5, dimana ANTM akan menguat menuju area 1.200.
Buy on Weakness: 1.040-1.055
Target Price: 1.150, 1.200
Stoploss: below 1.010
PT PP Tbk.
*PTPP - Sell on Strength* (1.725)
Diperkirakan PTPP masih berpotensi untuk melanjutkan koreksinya untuk membentuk wave [v] dari wave C. Adapun level koreksi PTPP berada pada area 1.550-1.570.
Sell on Strength: 1.725-1.800
PT Bank Permata Tbk.
*BNLI - Sell on Strength* (1.130)
Saat ini, diperkirakan BNLI sudah berada pada akhir wave [v] dari wave C dari wave (B), sehingga penguatan BNLI relatif terbatas dan berpotensi untuk terkoreksi. Adapun target koreksi BNLI berada pada level 960 dan 920.
🍏
Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan IHSG diprediksi sejalan dengan rupiah yang kembali melemah dalam sesi dagang hari ini, Selasa (24/09/2019).
Binaartha Sekuritas memproyeksikan IHSG kembali lanjutkan pelemahan dalam perdagangan hari ini, Selasa (24/09/2019).
Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.149,02 hingga 6.119,47.
Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.239,00 hingga 6.282,06.
Berdasarkan indikator, MACD berada di area negatif. Sementara itu, Stochastic sudah berada di area oversold dan RSI masih berada di area netral. Di sisi lain, terlihat pola three black crows candlestick pattern yang mengindikasikan masih adanya potensi pelemahan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke level support terdekat.
Reliance Sekuritas menyatakan IHSG secara teknikal tertahan pada level support 6.200 dengan harapan teknikal rebound melihat indikator stochastic dan RSI yang telah cenderung berada diarea oversold.
Kepala Riset Lanjar Nafi mengatakan indikator bollinger bands terlihat menahan pergerakan IHSG dikisaran 6.200 sebagai indikasi volatilitas IHSG yang sampai pada ambang batas bawah rata-rata.
"Sehingga secara teknikal kami proyeksikan IHSG akan melakukan teknikal rebound tepat diatas level 6.200 dengan support ressitance 6.200-6.305," demikian menurut riset hariannya.
Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal diantaranya TBLA, UNVR, HOKI, BNLI, TBIG, ITMG, TINS, HRUM, ANTM, INCO, WSKT, ASRI, AKRA, MAPI.
🍈
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah. IHSG sore ini ditutup melemah 25,27 poin atau 0,40% ke 6.206,19.
Menutup perdagangan hari ini, Senin (23/9/2019), ada 143 saham menguat, 275 saham melemah, dan 146 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp7,71 triliun dari 15,12 miliar lembar saham diperdagangkan.
Baca juga: Jeda Siang, IHSG Tergelincir ke 6.213
Indeks LQ45 turun 3,99 poin atau 0,4% menjadi 976, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 3,28 poin atau 0,5% ke 691, indeks IDX30 turun 1,62 poin atau 0,3% ke 534,31 dan indeks MNC36 turun 0,52 poin atau 0,2% di level 340,81.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain, saham PT Asuransi Harta Aman P Tbk (AHAP) naik Rp26 atau 34,67% ke Rp101, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) naik Rp28 atau 11,67% ke Rp268, dan saham PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) naik Rp14 atau 11,57% ke Rp135.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, yaitu PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) turun Rp31 atau 17,61% ke Rp145, saham PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF) turun Rp5 atau 7,58% ke Rp61, dan saham PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) turun Rp30 atau 4,48% ke Rp640.
(rzy)
🍓
JAKARTA okezone- Selama satu pekan ke depan, pasar diprediksi akan kembali fokus pada perkembangan negosiasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Pasar menanti hasil pertemuan awal para negosiator kedua negara yang sudah di mulai dari Kamis-Minggu.
“Pertemuan awal ini akan memberikan gambaran perkembangan negosiasi dagang kedua negara ke depannya,” ujar Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee, dalam keterangannya, Minggu (22/9/2019).
Kemudian, data ekonomi dari beberapa negara yang keluar minggu lalu menunjukkan data yang bercampur. Sebagian menunjukkan indikasi perlambatan ekonomi.
“ Tetapi pasar mulai mempertimbangkan akselasi ekonomi dunia menyusul banyaknya pelongaran kebijakan moneter oleh beberapa bank sentral,” ujarnya.
Di antaranya, pada minggu lalu pasar di warnai berita pelonggaran kebijakan moneter oleh beberapa bank sentral. Dimulai dari ECB yang menurunkan suku bunganya 10 bps dari minus 0.4% menjadi minus 0.5%. Kebijakan ini diikuti dengan pembelian obligasi sebesar 20 miliar euro per bulan mulai dari November 2019.
Kebijakan ini di harapkan mendorong laju perekonomian zona Euro dan mampu meningkatkan inflasi. Likuditas di industri keuangan pasti akan lebih longer dengan kebijakan ini.
Lalu, The Federal Reserve Amerika Serikat (Fed) melakukan kebijakan penurunan suku bunga 25 bps menjadi kisaran 1,75% sampai 2 %. Penurunan bunga diikuti dengan prediksi perekonomian AS masih tetap kuat dan inflasi masih terkendali di level 2%.
“Pasar saham dunia kecewa karena tidak ada indikasi penurunan lebih lanjut pada suku bunga. Dan dikhawatirakn penuruan ini adalah penurunan yang terakhir di tahun ini,” ujarnya.
Pasar punya harapan agar Fed dapat kembali melakukan penurunan suku bunga pada 11 Desember 2019. Hal ini yang membuat pasar saham kita terkoreksi setelah penurunan suku bunga Fed.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,25%. Kebijakan ini konsisten dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah, imbal hasil yang tetap menarik, serta sebagai langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
BI juga menyempurnakan pengaturan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM)/RIM Syariah, melakukan pelonggaran rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) untuk kredit/pembiayaan properti sebesar 5%, uang muka untuk kendaraan bermotor pada kisaran 5%-10%, serta tambahan keringanan uang muka untuk kredit dan pembiayaan kendaraan bermotor berwawasan lingkungan masing-masing 5%.
Ketentuan tersebut berlaku efektif sejak 2 Desember 2019. Kebijakan pelonggaran likuditas akan berpengaruh baik untuk perekonomian Indonesia, terutama pada sektor perbankan, properti, kendaraan dan multi finance. Tetapi di jangka pendek masih agak sulit mendorong ekpansi kredit akibat masih tingginya raiso LDR perbangkan.
:Pasar minggu ini kami perkirakan akan bergerak cukup mix dengan potensi positif dengan support di level 6.193 sampai 6.022 dan resistance level 6.282 sampai 6.318,” ujarnya.
🍉
Bisnis.com, JAKARTA--Dampak positif yang diharapkan dari pemangkasan suku bunga pada pekan ini dinilai tak akan langsung terasa di pasar saham.
Mengakhiri perdagangan Jumat (20/9/2019), sehari setelah BI menurunkan suku bunga acuan ke level 5,25 persen, IHSG masih bertahan di zona merah dengan pelemahan 0,21 persen ke level 6.231. Selama sepekan, indeks tertekan 1,63 persen.
Analis MNC Sekuritas Muhamad Rudy Setiawan menjelaskan pemangkasan suku bunga yang dilakukan Bank Sentral AS (Federal Reserve) yang diikuti oleh Bank Indonesia (BI) pada Kamis (19/9/2019) memang tak akan secara langsung berdampak ke pasar saham.
Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga sebanyak 3 kali pada tahun ini, sehingga 7-Day Reserve Repo Rate kini berada di level 5,25 persen.
“Harus tetap melihat dari perkembangan industri yang terjadi pada sisa akhir tahun ini, sampai dengan semester I/2020,” kata Rudy kepada Bisnis.
Pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve) yang diikuti oleh Bank Indonesia (BI) dipandang lebih sebagai langkah untuk mencegah ancaman risiko resesi global sebagai akibat dari perang dagang AS—China. Penurunan suku bunga tersebut juga telah diantisipasi dan sesuai dengan perkiraan pelaku pasar.
Di tengah ancaman perlambatan global, bank sentral utama dunia mulai memangkas suku bunga untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi. Pekan lalu, Bank Sentral Eropa (European Central Bank) telah lebih dulu memotong suku bunga ke zona negatif sebesar -0,50 persen.
Sejauh ini perlambatan pertumbuhan ekonomi global mulai terlihat dari melemahnya data makroekonomi seperti hasil industri (output) di China yang hanya tumbuh 4,4 persen secara tahunan (year-on-year) atau terendah sejak 17 tahun terakhir.
Selain itu, Bank Dunia juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun ini hanya akan sebesar 2,9 persen dan terus akan melambat pada tahun depan menjadi 2,8 persen.
Dari dalam negeri, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) paruh pertama tahun ini yang hanya tumbuh 5,05 persen dari posisi 5,27 persen pada periode yang sama tahun lalu juga memperlihatkan bahwa melesunya ekonomi global mulai terasa.
Sementara itu, Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi menjelaskan, pelemahan IHSG juga tertekan oleh arus modal keluar (foreign capital outflow). Pasalnya, investor asing cenderung melakukan flight-to-safety atau mengamankan asetnya ke negara maju, seperti AS, yang dinilai lebih aman.
Selain itu, pelemahan harga komoditas juga menjadi pemberat langkah emiten komoditas. Pasalnya, ekspor komoditas Indonesia masih besar, seperti minyak sawit, nikel, dan timah. Selain itu, dampak penyerangan kilang minyak di Arab Saudi juga turut mengancam defisit neraca berjalan (CAD) Indonesia.
“[Pelemahan] dari sisi harga komoditas, ketika FFR diturunkan 25 bps, kami juga lihat emiten komoditas rata-rata turun kecuali mineral,” tutur Wafi.
Wafi memperkirakan ke depannya masih terbuka kemungkinan untuk bank sentral kembali memangkas suku bunga. Adapun, The Fed diperkirakan masih berpotensi menurunkan suku bunga sebanyak 1 kali lagi menjelang akhir tahun.
“Kemungkinan hanya 1 kali lagi saja. Total [tahun ini] 3 kali,” imbuhnya.
🍑
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat mempertahankan support jangka pendek pada perdagangan hari ini, Jumat (20/9/2019).
Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan IHSG bakal berada di kisaran 6.187 hingga 6.372 pada perdagangan akhir pekan. Adapun, hal itu didukung oleh pertahanan titik support jangka pendek sehingga menopang penguatan. Menurutnya, rilis data perekonomian yang memberikan kondisi stabil mendukung penguatan IHSG pada perdagangan berikutnya.
Padahal, pada perdagangan Kamis (19//2019), IHSG berada di zona merah meskipun terdapat sentimen dari pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia sebesar 25 basis poin. IHSG berada di level 6.244 atau turun 32,16 poin atau 0,5%.
Adapun, pelemahan terjadi di seluruh sektor dengan sektor agrikultur yang tertekan paling dalam yakni sebesar 1,44% atau 20,04 poin. Sektor lainnya yang juga tertekan cukup dalam yakni sektor pertambangan dan sektor aneka industri yang kompak melemah 1,19%.
“Potensi penguatan akan terlihat hingga beberapa waktu mendatang, rilis data perekonomian yang mencerminkan kondisi stabil akan turut menopang pergerakan IHSG,” katanya dalam risetnya.
Berdasarkan proyeksi tersebut, dia merekomendasikan agar investor mencermati beberapa emiten seperti AKRA, MYOR, ROTI dan ICBP. Kemudian, saham emiten lainnya yang bisa dicermati yakni BBNI, BBCA, GGRM, TLKM dan JSMR.
Hal senada diungkapkan analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christopher Jordan dalam hasil risetnya. Menurutnya, terdapat peluang bahwa IHSG mengalami penguatan pada perdagangan akhir pekan.
Secara teknis, dia berujar, indikator stochastic membentuk golden cross di wilayah oversold. Dengan demikian, hal itu mengindikasikan adanya penguatan jangka pendek. Dia menilai sentimen suku bunga yang dipangkas belum direspons oleh pasar sehingga belum bisa mengantarkan IHSG masuk ke zona hijau pada perdagangan Kamis (19/9/2019).
Adapun, dengan potensi penguatan tersebut, IHSG pada akhir pekan diperkirakan bakal berada di level support 6.217 hingga 6.231. Sementara itu, untuk titik resistance, IHSG diperkirakan berada di rentang 6.270 hingga 6.295.
“IHSG diprediksi menguat. Secara teknikal indikator stochastic membentuk goldencross di sekitar area oversold mengindikasikan potensi penguatan dalam jangka pendek,” katanya.
Atas proyeksi tersebut, dia merekomendasikan agar investor mencermati saham dari beberapa emiten yakni BSDE, PGAS, SMGR, ADRO, HMSP dan JPFA.
🍆
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,51% ke 6.244 di akhir perdagangan Kamis (19/9). Untuk perdagangan Jumat (20/9) hari ini, berikut ini rekomendasi teknikal tiga saham pilihan dari sejumlah analis.
1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Candle saham BBCA berusaha menembus midband. Level support terlihat dapat dijaga dengan baik.
Indikator RSI dan MACD masih bergerak sideways. Saham BBCA bepotensi naik cukup besar.
Rekomendasi: Buy
Support: Rp 29.600
Resistance: Rp 32.000
Support: Rp 29.600
Resistance: Rp 32.000
William Surya Wijaya, Indosurya Bersinar Sekuritas
2. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
Saham SMRA sedang menguji dark cloud cover candle. Indikator RSI melemah. MA5 berpotensi membentuk pola death cross.
Volume perdagangan saham SMRA turun tetapi indikator stochastic membentuk pola golden cross.
Volume perdagangan saham SMRA turun tetapi indikator stochastic membentuk pola golden cross.
Rekomendasi: Sell on strength
Support: Rp 1.185
Resistance: Rp 1.265
Support: Rp 1.185
Resistance: Rp 1.265
Achmad Yaki, BCA Sekuritas
3. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)
Dalam minor tren harga masih uptrend. Indikator stochastic masih bergerak bullish. Indikator MACD dalam histogram positif dengan volume yang meningkat.
Harga saham ERAA berpeluang lanjutkan penguatan dengan menguji resistance terdekat.
Rekomendasi : Buy
Support : Rp 1.895
Resistance :Rp 2.020
Support : Rp 1.895
Resistance :Rp 2.020
Sukarno Alatas, OSO Sekuritas
🍈
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,51% ke level 6.244,47 pada perdagangan Kamis (19/9). Koreksi IHSG disertai dengan penjualan bersih investor asing sebesar Rp 596,52 miliar di seluruh pasar.
Dimas W.P. Pratama, analis Profindo Sekuritas memperkirakan, IHSG berpeluang melemah terbatas pada kisaran 6.220-6.280. Berikut ini rekomendasi saham dari Profindo untuk Jumat (20/9) hari ini.
1. PT KMI Wire & Cable Tbk (KBLI)
Pada perdagangan Kamis (19/9) ditutup pada level Rp 695 atau menguat Rp 25. Secara teknikal, pola terbentuk break out triangle mengindikasikan bullish. Indikator stochastic overbought dan volume menunjukkan tren pembelian meningkat.
Rekomendasi: Accumulation buy pada area Rp 650-Rp 700 dengan target harga Rp 755 dan stop loss kurang dari Rp 650.
2. PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM)
Pada perdagangan Kamis (19/9) ditutup pada level Rp 2. Secara teknikal, candle terbentuk morning star mengindikasikan bullish. Indikator stochastic oversold dan volume menunjukkan tren pembelian meningkat.
Rekomendasi: Sell on strength pada level Rp 115.
3. PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN)
Pada perdagangan Kamis (19/9) ditutup pada level Rp 1.400 atau menguat Rp 60. Secara teknikal, pola terbentuk double bottom mengindikasikan rebound. Indikator stochastic uptrend dan volume menunjukkan tren pembelian meningkat.
Rekomendasi: Trading buy pada area Rp 1.380- Rp 1.425 dan stop loss kurang dari Rp 1.380.
4. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
Pada perdagangan Kamis (19/9) ditutup pada level Rp 1.610 atau Rp 20. Secara teknikal, candle terbentuk two white soldiers mengindikasikan bullish. Indikator stochastic uptrend dan volume menunjukkan tren pembelian meningkat.
Rekomendasi: Sell on strength pada level Rp 1.665.
5. PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF)
Pada perdagangan Kamis (19/9) ditutup pada level Rp 348 atau menguat.Rp 8. Secara teknikal, candle terbentuk white candle mengindikasikan bullish. Indikator stochastic bersiap golden cross dan volume menunjukkan tren pembelian meningkat.
Rekomendasi: Sell on strength pada level Rp 360.
6. PT Communication Cable System Indonesia Tbk (CCSI)
Pada perdagangan Kamis (19/9) ditutup pada level Rp 324 atau menguat Rp 28. Secara teknikal, candle terbentuk long white candle mengindikasikan rebound. Indikator stochastic golden cross dan volume menunjukkan tren pembelian meningkat.
Rekomendasi: Sell on strength pada level Rp 338.
🍑
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambles pada perdagangan, Kamis (19/9/2019) untuk melengkapi laju negatif sepanjang hari ini. Hingga akhir sesi, IHSG jatuh 32,16 poin atau setara dengan minus 0,51% menjadi 6.244,47.
Pada perdagangan sesi I siang tadi, IHSG melanjutkan tren pelemahan sejak pembukaan, usai jatuh -25,11 poin yang setara -0,40% ke level 6.251,52 setelah pagi tadi kehilangan 12,760 poin atau 0,203% menjadi 6.263,87. Sebelumnya pada penutupan Rabu, kemarin bursa sahan Tanah Air bertengger di 6.276,63.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp7,75 triliun dengan 14,95 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp596,66 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,68 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,08 triliun. Tercatat sebesar 156 saham menguat, 288 melemah dan 156 stagnan.
Baca Juga:
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Pollux Properti Indonesia Tbk. (POLL) lebih tinggi Rp325 menjadi Rp5.325, PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) naik Rp150 menjadi Rp5.375 serta PT KMI Wire & Cable Tbk. (KBLI) meningkat Rp25 menjadi Rp695.
Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Arkadia Digital Media Tbk. (DIGI) turun Rp295 menjadi Rp1.695, PT Astra International Tbk. (ASII) menyusut Rp100 menjadi Rp6.600 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk. (AMFG) berkurang Rp90 ke level Rp4.750.
Di sisi lain seperti dilansir CNBC, saham-saham pada wilayah Asia sebagian besar lebih tinggi setelah The Fed alias Bank Sentral Amerika Serikat memangkas suku bunga acuan sedangkan Bank of Japan menjaga kebijakan moneter tetap stabil. Saham daratan China menanjak naik dimana Komposit Shanghai terdongkrak 0,46% ke level 2.999,28 serta mengiringi Komposit Shenzhen bertambah 1,028% di posisi 1.672,63.
🍒
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I ditutup melemah. IHSG siang ini tercatat turun 25,11 poin atau 0,4% ke level 6.251,51.
Pada perdagangan siang ini, Kamis (19/9/2019), ada 141 saham menguat, 226 saham melemah, dan 146 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp3,52 triliun dari 9,27 miliar lembar saham diperdagangkan.
Baca Juga: Sempat Drop, IHSG Balik Menghijau ke 6.280
Indeks LQ45 turun 8,32 poin atau 0,8% menjadi 983, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 6,15 poin atau 0,9% ke 694, indeks IDX30 turun 4,70 poin atau 0,9% ke 537 dan indeks MNC36 turun 2,29 poin atau 0,7% di level 343.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain, saham Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) naik Rp110 atau 13,10% ke Rp950, saham Communication Cable Systems Indonesia T (CCSI) naik Rp22 atau 7,43% ke RP 318, dan saham KMI Wire & Cable Tbk (KBLI) naik Rp35 atau 5,22% ke Rp705.
Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat 40 Poin ke 6.276,63
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, yaitu Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) turun Rp150 atau 12,05% ke Rp1.095, saham Pool Advista Indonesia Tbk (POOL) turun Rp75 atau 4,55% ke Rp1.575, dan saham Barito Pacific Tbk (BRPT) turun Rp12 atau 4,44% ke Rp258.
🍇
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun di awal perdagangan Kamis (19/9). Pada pukul 9.02 WIB, IHSG turun tipis 0,04% ke 6.273.
Lima sektor melemah dan lima sektor lainnya menguat. Sektor aneka industri mencatat kenaikan 0,59%. Sektor keuangan turun 0,29%. Sektor infrastruktur tergerus 0,13%.
Sementara sektor properti dan konstruksi naik 0,31%. Sektor industri dasar menguat 0,19%. Sektor perdagangan dan jasa naik 0,06%.
Top gainers LQ45 pagi ini adalah:
- PT BTPN Syariah Tbk (BTPS) 2,13%
- PT Ciputra Development Tbk (CTRA) 1,75%
- PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) 1,07%
Top losers LQ45 terdiri dari:
- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) -1,75%
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) -1,36%
- PT Jasa Marga Tbk (JSMR) -1,32%
Investor asing mencatat penjualan bersih Rp 17,03 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 13,2 miliar, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 5,2 miliar, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 3,8 miliar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 497 juta, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 394 juta, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Rp 237 juta.
JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini berpotensi melanjutkan penguatan. Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat 0,64 persen di level 6.276.
Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.
"Terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance," ujarnya, Kamis (19/9/2019).
Sementara itu, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.236 hingga 6.193. Kemudian, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.294 hingga 6.334.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain:
- AKRA. Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 3910 – 3980, dengan target harga secara bertahap di level 4040, 4300 dan 5100. Support: 3910 dan 3820.
- ASII. Terlihat pola white bozu candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 6550 – 6750, dengan target harga secara bertahap di level 6950 dan 7125. Support: 6550 dan 6175.
- ELSA. Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10 dan 20 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 336 – 342, dengan target harga secara bertahap di level 346, 352, 378, 406 dan 432. Support: 336 dan 324.
- MAPI. Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 970 - 995, dengan target harga secara bertahap di level 1005, 1015 dan 1060. Support: 970 dan 950.
- MEDC. Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10 dan 20 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 750 – 760, dengan target harga secara bertahap di level 785, 830, 885 dan 1050. Support: 740 dan 715.
- PTBA. Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 2540 – 2560, dengan target harga secara bertahap di level 2590, 2690 dan 2780. Support: 2500 dan 2400.
🍓
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga Gabungan () berada di posisi 6.276 pada Rabu (18/9). Posisi tersebut menguat 0,64 persen dibandingkan Selasa (17/9) kemarin.RTI Infokom mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp7,72 triliun dengan volume 13,52 miliar saham. Sementara, pelaku pasar asing tercatat jual bersih atau net sell di seluruh pasar sebesar Rp338,04 miliar.
Pada penutupan kali ini, 203 saham bergerak menguat, 189 turun, dan 153 lainnya tidak bergerak. Di sisi lain, mayoritas indeks sektoral menguat, hanya tiga sektor yang terpantau melemah.Sektor aneka industri memimpin penguatan sebesar 2,7 persen. Di sisi lain, nilai tukar rupiah pada pukul 16.15 WIB menguat 0,25 persen ke posisi Rp14.060 per dolar AS.Sejak pagi, rupiah bergerak dalam rentang Rp14.060-Rp14.095 per dolar AS. Sementara itu, mayoritas indeks saham Asia melemah. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang turun 0,18 persen dan Hang Seng di Hong Kong turun 0,13 persen. Sedangkan Kospi Index di Korea Selatan naik 0,41 persen.Sebaliknya, mayoritas indeks saham di Eropa menguat. Indeks DAX di Jerman naik 0,07 persen, CAC All-Tredable di Perancis naik 0,1 persen, danFTSE100 di Inggris naik 0,22 persen.
🍇
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Rabu (18/9/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau menguat 0,22 persen atau 13,98 poin ke level 6.250,67 pada pukul 09.16 WIB, setelah dibuka dengan penguatan 0,03 persen atau 2,02 poin ke level 6.238,70.
Baca juga: Harga Minyak Global Hari Ini
Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.236,48- – 6.252,62. Adapun pada perdagangan Selasa (17/9), IHSG ditutup rebound dengan penguatan 0,22 persen atau 13,98 poin ke level 6.250,67.
Tujuh dari sembilan sektor menetap di zona hijau pagi ini, dipimpin sektor aneka industri yang menguat 0,89 persen, disusul sektor barang konsumsi yang menguat 0,62 persen. Di sisi lain, sektor pertanian dan tambang melemah masing-masing 0,56 persen dan 0,20 persen.
Sebanyak 123 saham menguat, 78 saham melemah, dan 452 saham stagnan dari 652 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing menguat 2,58 poin atau 1,79 persen menjadi penopang penguatan IHSG pagi ini.
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini
Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG cenderung bergerak datar di tengah penantian investor terhadap kebijakan suku bunga AS dan Bank Indonesia.
Pasar saham akan dipengaruhi aksi wait and see para pelaku pasar yang sedang menunggu keputusan apakah Federal Reserves akan kembali memangkas suku bunganya sebesar 25 bps di hari Kamis (19 September) mendatang.
Gubernur The Fed, Jerome Powell sebelumnya telah mengisyaratkan penurunan suku bunga di tengah melemahnya kinerja ekonomi dan meningkatnya risiko pertumbuhan. Selain itu, pelaku pasar menunggu petunjuk dari The Fed dalam menentukan kebijakan terkait suku bunga pada bulan-bulan mendatang.
“Dengan demikian, kami memperkirakan IHSG akan cenderung bergerak flat menanti kebijakan suku bunga AS dan juga suku bunga Bank Indonesia pada hari kamis mendatang,” ungkap tim riset Samuel Sekuritas, Rabu (18/9).
Sementara itu, mayoritas bursa saham di Asia juga menguat, dengan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 menguat masing-masing 0,38 persen dan 0,52 persen, sedangkan indeks Nikkei 225 menguat 0,06 persen.
Di sisi lain, indeks Hang Seng melemah tipis 0,02 persen pada pukul 08.58 WIB, sedangkan indeks Topix turun 0,35 persen.
🍒
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mematahkan rangkaian koreksinya dan ditutup di zona hijau pada perdagangan hari ini, Selasa (17/9/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG berakhir naik 0,28 persen atau 17,25 poin di level 6.236,69 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Baca juga: Harga Minyak Global Hari Ini
Pada perdagangan Senin (16/9), IHSG berakhir di level 6.219,43 dengan penurunan tajam 1,82 persen atau 115,41 poin, penurunan hari perdagangan ketiga beruntun.
Sebelum rebound, indeks sempat melanjutkan pelemahannya dengan dibuka turun tipis 0,07 persen atau 4,20 poin di level 6.215,24 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.205,3 – 6.240,35.
Enam dari sembilan sektor berakhir di zona hijau, dipimpin pertanian (+2,95 persen) dan infrastruktur (+1,50 persen). Tiga sektor lainnya ditutup di zona merah, dipimpin aneka industri yang turun 2,71 persen sekaligus membatasi besarnya kenaikan IHSG.
Dari 652 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 212 saham menguat, 181 saham melemah, dan 259 saham stagnan.
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. yang masing-masing naik 1,43 persen dan 1,18 persen menjadi penopang utama rebound IHSG.
Menurut tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh sentimen negatif global dan sikap wait and see investor atas kebijakan suku bunga bank sentral.
“Pasar diperkirakan akan bersikap wait and see menjelang pengumuman kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve pada Kamis dini hari (19/9/2019) WIB,” papar Samuel
The Fed diantisipasi akan memangkas suku bunga acuannya dalam merespons perlambatan ekonomi global. Pada hari yang sama, pasar akan menantikan rilis kebijakan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).
Pakar strategi senior emerging market TD Securities Mitul Kotecha memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuannya dalam pertemuan kebijakan yang berakhir Kamis (19/9), pascaserangan terhadap salah satu instalasi minyak utama di Arab Saudi.
BI sebelumnya diperkirakan akan kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 5,25 persen dari level saat ini 5,50 persen.
“Sebelum serangan drone, keputusan (BI) tampaknya jelas akan memangkas, dengan inflasi tetap rendah dan BI menjadi lebih berorientasi pro-pertumbuhan. Sekarang muncul seruan lebih dekat mengingat pelemahan berikutnya pada rupiah,” terang Kotecha, seperti dilansir dari Bloomberg.
Berbanding terbalik dengan IHSG, nilai tukar rupiah ditutup melemah 58 poin atau 0,41 persen di level Rp14.100 per dolar AS, setelah berakhir terdepresiasi 75 poin atau 0,54 persen di posisi 14.042 pada Senin (16/9).
Seperti diberitakan, pada Sabtu (14/9/2019), fasilitas minyak milik raksasa minyak Arab Saudi, Saudi Aramco, terbakar setelah diserang drone. Serangan drone tersebut berdampak pada dua pabrik Aramco, yakni di Abqaiq dan Khurais, serta mendongkrak harga minyak melonjak.
Saudi Aramco kini menghadapi beberapa pekan atau bulan sebelum mayoritas output dipulihkan di pabrik pengolahan raksasa Abqaiq pascaserangan tersebut. Hal ini serta merta menambahkan beban baru bagi ekonomi global.
Perkembangan tersebut di Timur Tengah menguji sentimen pasar setelah awal yang bullish bulan ini untuk ekuitas global dan aset berisiko lainnya. Pemimpin tertinggi Iran menyatakan negara Republik Islam ini tidak akan bernegosiasi dengan AS di manapun dan tingkat apapun.
Peristiwa itu juga membayangi kekhawatiran investor tentang memanasnya perang dagang AS-China. Tim negosiator perdagangan AS dan China dikabarkan akan memulai kembali pembicaraan, menjelang pertemuan para pejabat tinggi pemerintah masing-masing pihak pada awal Oktober.
“Anda melihat sikap wait and see, dan itulah mengapa pasar sangat gugup,” ujar Virginie Maisonneuve, chief investment officer di Eastspring Investments, dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Television.
Mayoritas indeks saham di Asia berakhir di wilayah negatif, di antaranya indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China yang masing-masing melorot 1,74 persen dan 1,68 persen. Adapun Hang Seng Hong Kong ditutup turun tajam 1,23 persen.
Baik indeks Shanghai dan indeks blue-chip China turun sekitar 1,7 persen setelah PBOC mempertahankan suku bunga utamanya, terlepas dari bukti baru-baru ini atas tekanan lebih lanjut terhadap ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
Saham-saham pendorong IHSG: | |
---|---|
Kode
|
Kenaikan (persen)
|
BBRI
|
+1,43
|
TLKM
|
+1,18
|
HMSP
|
+1,75
|
PGAS
|
+6,34
|
Saham-saham penekan IHSG: | |
---|---|
Kode
|
Penurunan (persen)
|
ASII
|
-3,36
|
MEGA
|
-4,88
|
CPIN
|
-1,87
|
BRPT
|
-1,39
|
Sumber: Bloomberg
🍓
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu rebound ke zona hijau pada awal perdagangan perdagangan hari ini, Selasa (17/9/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau berbalik menguat 0,23 persen atau 14,28 poin ke level 6.233,72 pada pukul 09.32 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,07 persen atau 4,2 poin ke level 6.215,24.
Baca juga: Harga Minyak Global Hari Ini
Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.205,30- – 6.238,42. Adapun pada perdagangan Senin (16/9), IHSG ditutup melemah 1,82 persen atau 115,41 poin ke level 6.219,43.
Tujuh dari sembilan sektor menetap di zona hijau pagi ini, dipimpin sektor infrastruktur yang menguat 1,07 persen, disusul sektor barang konsumsi yang menguat 0,61 persen. Di sisi lain, sektor industri dasar dan finansial melemah masing-masing 0,23 persen dan 0,08 persen.
Sebanyak 150 saham menguat, 106 saham melemah, dan 396 saham stagnan dari 652 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing menguat 3,49 poin atau 0,47 persen menjadi penopang penguatan IHSG pagi ini.
Baca juga: Nilai Tukar Rupiah Hari Ini
Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan pasar akan bersikap wait and see menjelang kebijakan suku bunga The Fed yang akan diumumkan pada Kamis dini hari pukul 01:00 WIB, kemudian dilanjutkan kebijakan suku bunga dari dalam negeri di hari yang sama pukul 14:30 WIB.
“Dengan sentimen negatif global dan perkiraan wait and see kebijakan suku bunga, kami perkirakan IHSG akan bergerak flat,” ungkap tim riset Samuel Sekuritas.
Di sisi lain, analis PT Reliance Sekuritas Indonesia menyatakan indeks harga saham gabungan masih akan mengalami pelemahan dengan support resistance 6.170-6.263 pada perdagangan hari ini.
“Pergerakan IHSG secara teknikal break out support MA20 dan tiba pada level support 6.200. Indikator Stochastic dan RSI bearish menekan mengiringi pergerakan IHSG yang break out lower bollinger bands,” tulis analis Reliance Lanjar Nafi dalam risetnya.
Menurutnya, target pelemahan IHSG secara fibonacci retracement dari bullish trend jangka menengahnya berada di kisaran level 6.170 sebelum berbalik rebound. Secara teknikal Lanjar memproyeksikan IHSG masih akan mengalami pelemahan.
Sementara itu, bursa saham lainnya di Asia cenderung melemah hari ini. Indeks Shanghai Composite dan CSI 300 terpantau melemah masing-masing 0,83 persen dan 0,74 persen, sedangkan indeks Hang Seng melemah 0,79 persen.
Sementara itu, indeks Topix menguat 0,36 persen, indeks Nikkei 335 melemah 0,08 persen, sedangkan indeks Kospi menguat 0,04 persen.
🍈
JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah pada pembukaan perdagangan pagi ini, IHSG melemah 10,2 poin atau 1,16% ke level 6.209,21.
Pada perdagangan pagi ini, Selasa (17/9/2019), ada 101 saham menguat, 68 saham melemah, dan 137 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp173 miliar dari Rp490 juta lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 2,34 poin atau 0,2% menjadi 980, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 0,45 poin atau 0,1% ke 699,78, indeks IDX30 turun 1,44 poin atau 0,3% ke 536,46 dan indeks MNC36 turun 0,75 poin atau 0,3% di level 341,42.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain, saham PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) naik Rp84 atau 46,6% ke Rp264, saham PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB) naik Rp23 atau 25,56% ke Rp113, dan saham PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) naik Rp60 atau 6,6% ke Rp1.060.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, yaitu PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) turun Rp4 atau 1,71% ke Rp230, saham PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp350 atau 1,52% ke Rp22.725, dan saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) turun Rp75 atau 1,40% ke Rp5.275.
(fbn)
🍒
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan () meradang ke posisi 6.219 pada penutupan perdagangan Senin (16/9) sore. Indeks tercatat rontok 115,40 poin atau 1,82 persen.RTI Infokom mencatat investor membukukan transaksi sebesar Rp8,73 triliun dengan volume saham yang ditransaksikan sebanyak 13,57 miliar. Sementara, pelaku pasar asing tercatat jual bersih atau net sell di seluruh pasar Rp291,15 miliar.
Pada penutupan kali ini, 122 saham bergerak menguat, sebanyak 297 saham menurun, dan 138 saham lainnya tidak bergerak. Di sisi lain, mayoritas indeks sektoral melemah dengan sektor konsumer turun paling tajam sebesar 6,06 persenDi sisi lain, nilai tukar rupiah pada pukul 16.30 WIB melemah 0,54 persen ke posisi Rp14.040 per dolar AS. Sejak pagi, rupiah bergerak dalam rentang Rp14.055-Rp13.965 per dolar AS.Sementara itu, indeks saham Asia bergerak variatif. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Kospi Index di Korea Selatan naik 0,64 persen dan Nikkei225 di Jepang naik 1,05 persen. Sedangkan, indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,83 persen.Sedangkan indeks saham di Eropa mayoritas melemah. Indeks DAX di Jerman turun 0,76 persen dan CAC All-Tredable di Perancis turun 0,62 persen, dan FTSE100 di Inggris turun 0,17 persen.
🍑
Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka negatif hari ini. IHSG turun 87,9 poin (1,29%) ke level 6.247.
Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini merosot ke level Rp 13.945.
Pada pra perdagangan, IHSG turun 72 poin (1,15%) ke 6.262. Indeks LQ45 berkurang 7,2 poin (0,73%) ke 985.
Membuka perdagangan Senin (16/9/2019), IHSG turun 87,9 poin (1,29%) ke level 6.247. Indeks LQ45 juga melemah 9,7 poin (0,98%) ke level 982.
Hingga pukul 09.05 JHTS, IHSG masih loyo 119 poin (1,88%) ke level 6.217. Sedangkan indeks LQ45 turun 11,7 poin (1,19%) ke level 980.
Pada perdagangan Jumat (13/9) bursa saham Wall Street ditutup bervariasi dengan kecenderungan melemah, dimana S&P 500 dan Nasdaq turun masing-masing sebesar 0,07% dan 0,22% sedangkan Dow Jones menguat 0.13%. Pergerakan indeks masih cenderung dipengaruhi oleh aksi wait and see oleh pelaku pasar terhadap negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China pada bulan depan di Washington.
Sedangkan dari sisi ekonomi, penjualan ritel AS meningkat pada Agustus hingga dua kali lipat dari yang diperkirakan sebelumnya atau sebesar 0,4%, hal ini menunjukkan belanja konsumen yang kuat akan erus mendukung ekspansi ekonomi AS yang paling lama berlangsung.
Baca juga: Stagnan, IHSG Ditutup Hijau di 6.343
|
Perdagangan bursa saham Asia mayoritas bergerak negatif pagi ini. Berikut pergerakannya:
- Indeks Nikkei 225 libur
- Indeks Hang Seng turun 285 poin ke 27.066
- Indeks Komposit Shanghai melemah 2,4 poin ke 3.028
- Indeks Strait Times turun 13,8 poin ke 3.197 🍇
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup berbalik melemah pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (13/9/2019), meskipun bergerak menguat sepanjang perdagangan.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,12 persen atau 7,33 poin ke level 6.334,84 pada akhir perdagangan hari ini, setelah dibuka dengan penguatan 0,43 persen atau 27,25 poin di level 6.369,42.
Padahal, indeks terus bergerak menguat sepanjang perdagangan hari ini, sebelum akhirnya menipis menjelang akhir perdagangan. IHSG bergerak fluktuatif di level 6.318,92 – 6.375,8.
Adapun pada perdagangan Kamis (12/9), IHSG berakhir melemah 0,62 persen atau 39,78 poin di level 6.342,17.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini
Lima dari sembilan sektor menetap di zona merah, didorong oleh sektor tambang yang melemah 2,1 persen, disusul sektor industri dasar yang turun 0,73 persen. Di sisi lain, empat sektor menguat, dipimpin sektor pertanian yang naik 0,96 persen.
Sebanyak 164 saham menguat, 229 saham melemah, dan 258 saham stagnan dari 651 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang masing-masing melemah 4,3 persen dan 2,73 persen menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG.
Di sisi lain, saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.(BBRI) yang masing-masing menguat 1,14 persen dan 0,7 persen menjadi penopang sekaligus membatasi pelemahan IHSG.
IHSG melemah di saat mayoritas bursa saham Asia menguat, meskipun volume perdagangan cenderung tipis karena pasar saham Korea Selatan dan China tutup
Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 ditutup menguat masing-masing 0,93 persen dan 1,05 persen, sedangkan indeks Hang Seng menguat 0,84 persen.
"Aset berisiko akan mendapatkan dukungan lebih lanjut dari kebijakan akomodatif, yang ditetapkan untuk tetap menjadi tren dalam beberapa waktu, dan tidak hanya di Eropa seperti yang terlihat dalam tren pelonggaran global," kata Esty Dwek, kepala analis pasar global di Natixis, seperti dikutip Reuters.
Amerika Serikat pada hari Kamis menyambut pembelian baru barang-barang pertanian AS oleh China sambil mempertahankan ancaman kenaikan tarif AS ketika dua negara ekonomi terbesar di dunia bersiap untuk melakukan pembicaraan perdagangan lanjutan.
Sentimen pasar sebelumnya telah mendapat dukungan dari langkah ECB untuk memangkas suku bunga acuannya dan membeli obligasi senilai 20 miliar euro (US$22 miliar) sebulan.
Dalam pertemuan kebijakan yang berakhir Kamis (12/9) waktu setempat, ECB memangkas suku bunga deposito sebesar 10 basis poin ke rekor terendah minus 0,5 persen dan mengatakan akan memulai kembali pembelian obligasi senilai 20 miliar euro per bulan mulai 1 November.
Menurut tim riset Sinarmas Sekuritas, langkah ECB tersebut turut mendorong sentimen yang menopang pasar di sisi global, selain indikasi bahwa pemerintah AS tengah mempertimbangkan kesepakatan interim dengan China.
“Dari dalam negeri, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) menargetkan transaksi industri ritel tahun 2019 mencapai senilai Rp 258 triliun, atau tumbuh 10 persen dari realisasi tahun sebelumnya,” tulis dalam riset harian.
Di sisi lain, Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi sebelumnya mengungkapkan pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini akan dihantui oleh tekanan jual.
“Candlestick IHSG membentuk pola dark cloud cover dengan potensi terkoreksi jangka pendek kembali menguji support MA20 dalam jangka pendek. Pelemahan ini membawa momentum RSI menjadi bearish dan dead-crossnya indikator Stochastic,” jelas Lanjar.
Sementara itu, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 27 poin atau 0,19 persen ke level Rp13.967 per dolar AS setelah bergerak pada kisaran level Rp13.930-Rp13.969 per dolar AS.
Saham-saham penekan IHSG: | |
---|---|
Kode | Perubahan (persen) |
TPIA
|
-4,30
|
ICBP
|
-2,73
|
EMTK
|
-8,20
|
HMSP
|
-0,71
|
Saham-saham pendorong IHSG: | |
---|---|
Kode | Perubahan (persen) |
UNVR
|
+1,14
|
BBRI
|
+0,70
|
TOWR
|
+8,59
|
BMRI
|
+0,70
|
\Sumber: Bloomberg
🍅
Lima sektor menguat dan lima sektor turun. Sektor tambang menjadi pemberat IHSG. Sektor ini melorot 1,47%. Selain sektor tambang, empat sektor lain hanya mencatat penurunan kurang dari 0,20%.
Lima sektor masih menguat. Sektor perkebunan yang naik 0,69% mengangkat kembali IHSG ke area positif. Sektor infrastruktur menguat 0,46% dan sektor keuangan naik 0,30%.
Meski IHSG bergerak flat dengan kecenderungan naik tipis, investor asing mencatat net sell Rp 115,62 miliar di seluruh pasar.
Saham-saham dengan net sell terbesar adalah:
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Rp 58,1 miliar
- PT Bank Mandiri TBk (BMRI) Rp 14,1 miliar
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 12,8 miliar.
Net buy asing masih tercatat pada saham-saham:
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 40,4 miliar
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 22,3 miliar
- PT Astra International Tbk (ASII) Rp 7,4 miliar.
🍐
JAKARTA, investor.id – Setelah kemarin ditutup melemah, indeks harga saham gabungan (IHSG) di awal perdagangan akhir pekan (13/9/2019) ini, berhasil rebound.
IHSG dibuka menguat 27,24 poin atau 0,43% menjadi 6.369,42. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 7,49 poin atau 0,75% menjadi 1.000,11.
Penguatan indeks pagi ini berbeda dengan prediksi para analis. Erdikha Elit Sekuritas memperkirakan indeks pada hari ini masih bergerak cenderungan melemah dengan range pergerakan 6290 sampai 6361. Saham-saham yang dicermati investor untuk hari ini yaitu meliputi EXCL,BSDE.
The Federal Reserve AS diperkirakan akan memangkas suku bunga lagi yang akan dibahas pada pertemuan minggu depan. Tujuannya untuk mengatasi terjadinya perlambatan pertumbuhan global.
Reliance Sekuritas Indonesia memperkirakan indeks harga saham gabungan hari ini masih mengalami tekanan jual dan akan menghantui dengan percobaan menguji support MA50 terlebih dahulu.
Indeks akan bergerak dengan support resistance 6.320-6.350. Saham-saham yang masih cukup menarik secara teknikal diantaranya; SMGR, INTP, HOKI, GGRM, BNGA, RALS.
Artha Sekuritas memprediksi IHSG melemah pada perdagangan hari ini dengan bergerak pada kisaran support 6.289-6.315 dan resistance 6.391-6.441..
Secara teknikal pergerakan IHSG bergerak di sekitar area overbought dan membentuk deadcross pada indikator stochastic menunjukkan potensi pelemahan dalam jangka pendek.
Investor akan mengantisipasti rilis beberapa data perekonomian dari China dan Amerika Serikat. IHSG ditutup melemah kemarin.
IHSG ditutup melemah di level 6,342.17 (-0.62%), pelemahan didorong oleh MISC-IND (-2.03%) dan Infrastructure (-1.37%). IHSG ditutup melemah meskipun sentimen global kian membaik. Investor terlihat merespon kenaikan beberapa hari terakhir dengan aksi profit taking.
Sumber : Investor Daily
🍊
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga Gabungan () diprediksi loyo pada perdagangan Jumat (13/9). Laju IHSG masih terjegal aksi ambil untung (profit taking) pelaku pasar.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan investor mengambil untung dari kenaikan IHSG dalam beberapa hari terakhir.
"Secara teknikal IHSG menunjukkan potensi pelemahan dalam jangka pendek," kata Dennies dalam risetnya, dikutip Jumat (13/9).
Di sisi lain, sambung dia, investor juga menunggu rilis data perekonomian AS-China di tengah ketegangan dagang dua negara. Ia memprediksi IHSG akan bergerak di rentang support 6.289-6.315 dan resistance 6.391-6.441.
"Tekanan jual akan menghantui," katanya.
Usai menguat sejak awal pekan, IHSG terpantau melemah pada penutupan perdagangan Kamis (12/9). Indeks ditutup di level 6.342 turun 39,78 poin atau 0,62 persen.
Sementara itu, saham-saham utama Wall Street kompak menguat pada perdagangan Kamis (13/9). Perkembangan positif perdagangan AS-China serta janji stimulus lanjutan dari Bank Sentral Eropa memberikan angin segar bagi pasar.
Dow Jones naik 45,41 poin atau 0,17 persen menjadi 27.182. Lalu, S&P 500 naik 8,64 poin atau 0,29 persen menjadi 3.009, dan Nasdaq Composite naik 24,79 poin atau 0,3 persen menjadi 8.194.
🍑
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan Kamis (12/9). Mengutip RTI, indeks terkoreksi 0,62% ke 6.342,174.
Tercatat 213 saham turun, 175 saham naik, dan 157 saham stagnan. Total volume 14,05 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 8,82 triliun.
Sembilan dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG. Sektor aneka industri paling dalam penurunannya 2,03%. Sementara, hanya sektor konstruksi yang menghijau 0,12%.
Hari ini, investor asing mencatatkan net sell 496,037 miliar di pasar reguler dan Rp 498,609 miliar keseluruhan market.
Saham-saham top losers LQ45 antara lain:
- PT Indo Tambangraya Megah TBk (ITMG) turun 3,76% ke Rp 14.075
- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) turun 3,47% ke Rp 3.060
- PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) turun 3,26% ke Rp 5.200
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain:
- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) naik 2,46% ke Rp 12.475
- PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 2,45% ke Rp 3.350
- PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) naik 1,44% ke Rp 2.820
JAKARTA okezone- Pasar saham Indonesia ditutup anjlok tatkala sebagian besar pasar saham Asia melonjak, merespon perkembangan positif menuju pembicaraan dagang Amerika Serikat dan China.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (12/9/2019) ditutup anjlok 39,78 poin atau 0,62% ke level 6.342,17. IHSG melemah setelah sebelumnya selama enam hari menguat secara beruntun.
Pagi tadi, IHSG dibuka menguat 17,04 poin atau 0,27% ke level 6.398,99. Namun, laju IHSG terus mundur menjelang sesi pertama perdagangan. Kamis ini, IHSG diperdagangkan di level 6.337,52-6.414,48.
Dari 590 saham yang diperdagangkan, 227 tertekan, 176 stabil, dan 187 menguat. Nilai transaksi saham mencapai Rp8,82 triliun dari 14,06 miliar unit saham. Transaksi bersih asing -Rp494,15 miliar, dengan aksi jual asing Rp2,64 triliun dan aksi beli asing Rp2,14 triliun.
Kontradiksi, pasar saham Asia ditutup menguat setelah Presiden AS Donald Trump menunda kenaikan tarif terhadap produk-produk China. Mengutip dari CNBC, hal ini membuat indeks Shanghai China naik 0,75% menjadi 3.031,24 dan Shenzhen naik 0,58% menjadi 1.681,23. Indeks Hang Seng Hong Kong tergelincir sekitar 0,2%, pada jam terakhir perdagangannya.
Di Jepang, Nikkei 225 bertambah 0,75% menjadi 21.759,61, sementara Topix meningkat 0,72% ke level 1.595,10. Di Australia, ASX 200 bertambah 0,25% ditutup ke posisi 6.654,90.
JAKARTA okezone- Pasar saham Indonesia ditutup anjlok tatkala sebagian besar pasar saham Asia melonjak, merespon perkembangan positif menuju pembicaraan dagang Amerika Serikat dan China.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (12/9/2019) ditutup anjlok 39,78 poin atau 0,62% ke level 6.342,17. IHSG melemah setelah sebelumnya selama enam hari menguat secara beruntun.
Pagi tadi, IHSG dibuka menguat 17,04 poin atau 0,27% ke level 6.398,99. Namun, laju IHSG terus mundur menjelang sesi pertama perdagangan. Kamis ini, IHSG diperdagangkan di level 6.337,52-6.414,48.
Baca Juga:
Dari 590 saham yang diperdagangkan, 227 tertekan, 176 stabil, dan 187 menguat. Nilai transaksi saham mencapai Rp8,82 triliun dari 14,06 miliar unit saham. Transaksi bersih asing -Rp494,15 miliar, dengan aksi jual asing Rp2,64 triliun dan aksi beli asing Rp2,14 triliun.
Kontradiksi, pasar saham Asia ditutup menguat setelah Presiden AS Donald Trump menunda kenaikan tarif terhadap produk-produk China. Mengutip dari CNBC, hal ini membuat indeks Shanghai China naik 0,75% menjadi 3.031,24 dan Shenzhen naik 0,58% menjadi 1.681,23. Indeks Hang Seng Hong Kong tergelincir sekitar 0,2%, pada jam terakhir perdagangannya.
Di Jepang, Nikkei 225 bertambah 0,75% menjadi 21.759,61, sementara Topix meningkat 0,72% ke level 1.595,10. Di Australia, ASX 200 bertambah 0,25% ditutup ke posisi 6.654,90.
🍆
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menembus 6.400 pada awal perdagangan Kamis (12/9). Pada pukul 9,06 WIB, IHSG tercatat menguat 14 poin atau 0,23% ke 6.397.
IHSG sempat menyentuh 6.414,48 pada awal perdagangan sebelum mengurangi kenaikan. Ini adalah kenaikan IHSG dalam tujuh hari berturut-turut sejak 4 September.
Enam sektor tercatat menguat dengan kenaikan tertinggi pada sektor keuangan, sebesar 0,69%. Sektor perdagangan dan jasa naik 0,40%. Sektor perkebunan menguat 0,38%. Sedangkan sektor barang konsumen naik 0,33%.
Empat sektor masih turun. Sektor aneka industri memimpin penurunan sebesar 0,54%. Sektor infrastruktur turun 0,19%. Sektor tambang tergerus 0,27% dan sektor industri dasar melemah 0,13%.
Top gainers LQ45 pagi ini adalah:
- PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) 4,74%
- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) 2,75%
- PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) 1,85%
Top losers LQ45 terdiri dari:
- PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) -1,45%
- PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) -1,40%
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) -1,38%
Investor asing mencatat net sell Rp 15,63 miliar di pasar reguler dan total net sell Rp 3,54 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 20,8 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 10,8 miliar, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 5 miliar.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 31,2 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 20,7 miliar, dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) Rp 7,1 miliar.
🍑
Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan melanjutkan tren penguatanya pada perdagangan saham Kamis (12/9/2019).
Dalam riset Artha Sekuritas, sentimen global yang masih positif cukup mendorong pergerakan indeks pada perdagangan hari ini.
Menurutnya, indeks pada hari ini akan diperdagangkan pada zona hijau di rentang support 6.311-6.347 dan resistance 6.400-6.417 di pasar saham.
BACA JUGA
"Kami melihat skenario kenaikan akan terjadi lagi di perdagangan hari ini. Mungkin di kisaran 6.311-6.417," papar risetnya hari ini.
Hal senada juga diungkapkan dari Riset Indosurya Bersinar Sekuritas. Pihaknya memproyeksi IHSG masih akan ditransaksikan positif pada kisaran 6.350-6.425.
"Mengingat dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam pola uptrend, demikian juga dengan capital inflow yang masih tercatat secara year-to-date, menunjukkan bahwa minat investor asing masih cukup besar ke pasar modal Indonesia," tulis risetnya.
🍈
JAKARTA okezone- Tren pasar modal saat ini masih belum stabil. Hal tersebut terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masih bergerak fluktuatif.
Ditambah lagi, saat ini perekonomian global juga masih belum stabil. Bahkan perekonomian global diambang resesi karena isu perang dagang Amerika Serikat dan China, hingga keluarnya Inggris dari Uni Eropa alias Brexit.
Meskipun begitu, Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina mengaku optimistis jika pasar modal bisa kembali rebound. Meskipun diakuinya, masih ada beberapa faktor eksternal maupun internal yang bisa membuat pasar modal bergejolak.
Menurut Susy, optimismenya itu bukan tanpa alasan. Karena jika dilihat saat ini perusahaan-perusahaan yang ingin go public atau Initial Public Offering (IPO) sangat tinggi sekali.
Sebagai gambaran, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per 6 September 2019, jumlah perusahaan yang telah mencatatkan saham di bursa mencapai 648 emiten. Sementara hingga akhir tahun lalu, jumlah perusahaan yang mencatatkan saham di BEI mencapai 619 emiten dengan penambahan 57 emiten baru sepanjang 2018.
Tingginya minat perusahaan untuk melantai di BEI turut menjadikan Indonesia sebagai negara di Asia dengan jumlah emiten paling banyak. Hal ini menandakan jika para perusahaan juga menyambut ketidakpastian ini dengan optimisme.
“Memang banyak yang bilang market volatile, karena pengaruh regional dan sebagainya. Tapi kita lihat bahwa minat perusahaan tidak turun. Bahkan, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, 2 tahun ini luar biasa. Banyak sekali minat perusahaan-perusahaan,” ujarnya saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (11/9/2019).
Selain itu, lanjut Susy, kebijakan pemerintah di pasar modal bisa menjadi salah satu stimulus pendobrak pasar modal. Pasalnya, kebijakan yang dibuat pemerintah begitu memanjakan dan juga semakin mempermudah para stekholder pasar modal.
“Karena regulator semakin mempermudah untuk melantai, jadi syarat ketentuan makin mudah. Jadi makin mudah. Dan menurut saya ini tren yg perlu disikapi dengan baik dan direspon positif. Karena kita perlu emiten-emiten berkualitas,” jelasnya.
(rhs)
🍉
JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tutup menguat pada perdagangan hari ini. Sore ini, IHSG turun 45,28 poin atau 0,71% ke 6.381,95.
Pada perdagangan sore ini, Rabu (11/9/2019), ada 249 saham menguat, 191 saham melemah, dan 175 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp7,61 triliun dari 13,63 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 9,69 poin atau 1% menjadi 1.002,55, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 2,13 poin atau 0,3% ke 706,23, indeks IDX30 naik 4,64 poin atau 0,9% ke 548,02 dan indeks MNC36 naik 3,6 poin atau 1% di level 354,81.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain, saham PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) naik Rp84 atau 25% ke Rp420, PT Capri Nusa Satu Properti Tbk (CPRI) naik Rp5 atau 8,77% ke Rp62, dan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik Rp8 atau 8,51% ke Rp102.
Baca juga: IHSG Dibuka Negatif ke Level 6.334
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, yaitu PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) turun Rp675 atau 5,25% ke Rp12.175, saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun Rp975 atau 4,57% ke Rp20.375 dan saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) turun Rp200 atau 2,52% ke Rp7.750.
(rzy)
🍉
JAKARTA, investor.id - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (10/9/2019) sore ditutup naik 10,4 poin atau 0,16% ke level 6.336,6. Sementara kapitalisasi pasar (market capitalization) mencapai Rp7.292 triliun.
Penguatan juga dialami kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 yang naik 2,8 poin atau 0,29%, ke level 992,8, begitu pun indeks berbasis syariah yang tergabung Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,4 poin atau 0,06% menjadi 704,0, serta indeks Investor33 bertambah 1,9 atau 0,42% mencapai posisi 460,3.
Tercatat sebanyak 223 saham menguat, 219 saham melemah, dan 165 saham stagnan. IHSG sempat mencapai rekor tertinggi di 6.342 dan terendah 6.311. (gr)
Sumber : Investor Daily
🍆
JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bertahan di zona hijau hingga jeda sesi I perdagangan hari ini. IHSG menguat 2,85 poin atau 0,04% ke 6.329,07.
Pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (10/9/2019), ada 192 saham menguat, 172 saham melemah, dan 148 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp4,18 triliun 10,41 miliar lembar saham diperdagangkan.
Baca Juga: Tancap Gas, IHSG Dibuka Menguat ke 6.336
Indeks LQ45 turun 0,93 poin atau 0,1% menjadi 989, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 0,24 poin atau 0,0% ke 703, indeks IDX30 turun 1,08 poin atau 0,2% ke 540, dan indeks MNC36 turun 0,54 poin atau 0,2% di level 349.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain, saham Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) naik Rp66 atau 24,44% ke 336, saham Smartfren Telecom Tbk (FREN) naik Rp17 atau 11,72% ke 162, dan saham Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS) naik Rp11 atau 10,09% ke Rp120.
Baca Juga: Seharian Menguat, IHSG Ditutup di 6.326
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, yaitu Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) turun Rp470 atau 15,46% ke Rp2.570, saham Batavia Prosperindo Trans Tbk (BPTR) turun Rp11 atau 9,91% ke Rp100 dan saham Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) turun Rp45 atau 6,57% ke Rp640.
(fbn)
🍇
JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan pagi ini. Tercatat, IHSG langsung naik 10,7 poin atau 0,17% ke 6.336,94.
Mengawali perdagangan hari ini, Selasa (10/9/2019), ada 148 saham menguat, 49 saham melemah, dan 118 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp280,07 miliar dari 522,8 juta lembar saham diperdagangkan.
Baca Juga: Seharian Menguat, IHSG Ditutup di 6.326
Indeks LQ45 turun 1,37 poin atau 0,1% menjadi 998, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,66 poin atau 0,1% ke 702, indeks IDX30 turun 1,21 poin atau 0,5% ke 540 dan indeks MNC36 turun 0,43 poin atau 0,1% di level 349.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain, saham PT MNC Studios International Tbk (MSIN) naik Rp41 atau 8,84% ke Rp505, saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik Rp230 atau 7,01% ke Rp3.510, dan saham PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) naik Rp14 atau 5,19% ke Rp284.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, yaitu PT Batavia Prosperindo Trans Tbk (BPTR) naik Rp7 atau 6,31% ke Rp104, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) turun Rp8 atau 2,92% ke Rp266 dan saham PT Indika Energy Tbk (INDY) turun Rp35 atau 2,32% ke Rp1.475.
(fbn)
🍑
JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG ditutup menguat 17,26 poin atau 0,27% di 6.326,21.
Menutup perdagangan hari ini, Senin (9/9/2019), ada 236 saham menguat, 178 saham melemah, dan 148 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp7,8 triliun dari 15,57 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 1,19 poin atau 0,1% menjadi 989, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 6,38 poin atau 0,9% ke 703, indeks IDX30 naik 0,60 poin atau 0,1% ke 541, dan indeks MNC36 naik 0,67 poin atau 0,2% di level 350.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain, saham PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) naik Rp580 atau 23,58% ke Rp3.040, saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) naik Rp24 atau 10,17% ke Rp260, dan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) naik Rp28 atau 8,00% ke Rp378.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, yaitu PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) turun Rp89 atau 15,21% ke Rp496, saham PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) turun Rp140 atau 4,61% ke Rp2.900 dan saham PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) turun Rp14 atau 3,14% ke Rp432.
(rzy)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan awal pekan ini. Senin (9/9), IHSG naik 17,26 poin atau 0,27% ke level 6.326,21 pada penutupan perdagangan.
Tujuh sektor menguat bersama dengan kenaikan IHSG. Sektor tambang mencatat kenaikan 1,65%. Sektor infrastruktur menanjak 1,16%. Sektor perdagangan dan jasa menguat 1,08%.Sektor barang konsumen menguat 0,91%.
Tiga sektor berakhir di zona merah dengan penurunan terbesar pada sektor aneka industri. Sektor ini turun 1,06%. Sektor keuangan melemah 0,71%. Sektor konstruksi dan properti turun 0,12%.
Total volume transaksi bursa mencapai 15,66 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 7,92 triliun. Kenaikan harga terjadi pada 236 saham. Ada 178 saham yang turun harga dan 148 saham bergerak mendatar.
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
- PT United Tractors Tbk (UNTR) 8%
- PT Adaro Energy Tbk (ADRO) 5,99%
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) 5,86%
Top losers LQ45 terdiri dari:
- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BPTS) -4,61%
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) -2,34%
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) -2,33%
Investor asing mencatat penjualan bersih Rp 350,57 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah BBRI Rp 104,2 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) 46,6 miliar, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 44 miliar.
🍑
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di zona hijau pada sesi I perdagangan, Senin (9/9). Mengutip RTI, indeks parkir di level 6.322,263 atau naik 0,21%.
Tercatat 231 saham naik, 155 saham turun, dan 139 saham stagnan. Total volume perdagangan 10,09 miliar saham dengan nilai transaksi capai Rp 4,08 triliun.
Tujuh dari 10 indeks sektoral jadi penopang penguatan IHSG. Sektor pertambangan paling tinggi penguatannya 1,91%. Sementara, sektor aneka industri paling dalam pelemahannya 0,87%.
Laju penguatan IHSG masih tertahan oleh investor asing yang mencatatkan aksi jual. Net sell asing Rp 74,974 miliar di pasar reguler dan Rp 42,762 miliar keseluruhan market.
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain:
Saham-saham top losers LQ45 antara lain:
- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syaria Tbk (BTPS) turun 3,29% ke Rp 2.940
Sebagian besar pasar saham Asia Tenggara naik tipis pada Senin (9/9). Lemahnya data ekonomi terbaru Amerika Serikat (AS) dan China telah mendorong harapan langkah-langkah stimulus lebih lanjut untuk menopang perlambatan pertumbuhan ekonomi.
IHSG memimpin kenaikan tertinggi pasar saham di Asia Tenggara. Saham Filipina naik 0,1%, memperpanjang kenaikan ke sesi keempat, di sektor keuangan. Saham Ayala Corp naik 0,4%, sementara BDO Unibank Inc naik 0,6%.
Saham Singapura beringsut lebih tinggi pada saham industri dan konsumen. Konglomerat industri Jardine Matheson Holdings Ltd naik 0,8%, sementara pengecer Dairy Farm International Holdings naik 0,6%. Pasar keuangan Malaysia ditutup untuk liburan.
🍈
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) nyaman di zona hijau pada perdagangan pagi ini. Tercatat, IHSG dibuka menguat 20,3 poin atau 0,32% di 6.329,25.
Mengawali perdagangan hari ini, Senin (9/9/2019), ada 127 saham menguat, 29 saham melemah, dan 123 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp64,5 miliar dari 85,9 juta lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 4,81 poin atau 0,5% menjadi 993, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 4,31 poin atau 0,6% ke 701, indeks IDX30 naik 2,80 poin atau 0,5% ke 544 dan indeks MNC36 naik 1,29 poin atau 0,4% di level 350.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain, saham PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) naik Rp85 atau 11,4% ke Rp825, saham PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) naik Rp5 atau 3,7% ke Rp137, dan saham PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) naik Rp8 atau 3,10% ke Rp266.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, yaitu PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA) turun Rp8 atau 9,8% ke Rp73, saham PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) turun Rp14 atau 5,07% ke Rp645 dan saham PT Steadfast Marine Tbk (KPAL) turun Rp15 atau 2,2% ke Rp645.
Comments
Post a Comment