ERA 6.2K-6.5K@ ihsg 2019: wei-JI to MEI-ji
pasca ihsg 6500-an, pertanyaan n antisipasi berikut: akan mnuju berapa? kapan? JO ga bisa jawab pasti. mungkin 6700 di semester 2 / 2019 baru terjadi. tapi ekspektasi analis profesional: 7K d akhir taon 2019 (taon politis). tetap rumit kondisi investasi n trading saham taon ini. JO jalani aza lah.ihsg per tgl 24 Maret 2019:
INILAHCOM, New York - Warren Buffett menjelaskaan fakta sederhana tentang investasi jangka panjang. Buffett menguraikan dalam surat terbarunya kepada pemegang saham.
Dalam surat itu, Buffett membuat kasus yang menarik untuk apa yang ia sebut "penarik Amerika," gagasan sederhana bahwa investor tidak benar-benar membeli perusahaan ketika mereka berinvestasi, tetapi sebuah gagasan. "Bahwa kemakmuran Amerika - dan pertumbuhan kekayaannya - didorong oleh dedikasi kami terhadap ide Amerika."
Selama kira-kira tiga masa hidup manusia, Buffett berpendapat, Amerika Serikat tumbuh dari hanya empat juta orang menjadi negara paling kuat di dunia. Kenaikan tak terhindarkan itu diselingi oleh revolusi, Perang Sipil, Depresi Hebat, dan dua perang dunia, namun gagasan Amerika tetap bertahan.
"Mengesampingkan orang yang pesimis sejak lahir, orang Amerika percaya bahwa anak-anak mereka dan generasi selanjutnya akan menjalani kehidupan yang jauh lebih baik daripada yang telah mereka jalani sendiri," tulis Buffett.
"Warga negara mengerti, tentu saja, bahwa jalan di depan tidak akan mulus. Tidak pernah ada."
Pertumbuhan ekonomi kita sejak 1942, tahun investasi pertama Buffett, telah "menakjubkan," ia berpendapat seperti mengutip marketwatch.com.
Analis Mitch Tuchman mengungkapkan investasi pertama Buffett, sebesar US$114,75, ada dalam satu saham. Jika ia berinvestasi sebagai dana indeks tanpa biaya S&P 500 SPX, -1,90% jumlah kecil itu akan tumbuh menjadi US$606.811 pada akhir Januari 2019.
Investasi US$1 juta dalam investasi bebas pajak, seperti dana abadi perguruan tinggi, akan tumbuh menjadi US$5,3 miliar, lanjut Buffett, dengan perolehan 5.288 untuk 1.
Tentunya, Anda mungkin berpikir, seseorang di luar sana, beberapa operator saham yang tajam atau orang "yang tahu" melakukan lebih baik. Dan Anda akan salah.
"Biarkan saya menambahkan satu perhitungan tambahan yang saya yakin akan mengejutkan Anda," tulis Buffett.
"Jika lembaga hipotetis itu hanya membayar 1% aset setiap tahun kepada manajer investasi dan konsultan, keuntungannya akan dipotong setengah, menjadi $ 2,65 miliar. Itulah yang terjadi selama 77 tahun ketika pengembalian tahunan 11,8% yang sebenarnya dicapai oleh S&P 500 dihitung ulang pada tingkat 10,8%. "
Memilih Amerika
Memilih Amerika
Sepertinya ini adalah kepercayaan yang salah tempat dalam memilih saham yang membuat banyak dari kita kecewa ketika datang untuk berinvestasi.
"Berinvestasi adalah menjaga hidup tetap sederhana. Mengendarai angin," tulis Tom Heath dari The Washington Post dalam satu kolom surat kabar. "Masukkan uang Anda dalam dana indeks murah yang mencerminkan ekonomi AS. Biarkan American Tailwind melakukan pekerjaan. "
Seperti yang diuraikan Buffett pada CNBC, memiliki dana indeks berbiaya rendah dari seluruh pasar saham adalah jawaban bagi sebagian besar investor jangka panjang.
"Anda tidak harus tahu akuntansi, Anda hanya harus percaya pada Amerika. Dan Anda tidak harus memilih stok yang tepat, Anda hanya memilih Amerika," kata Buffett. "Itu bukan angin penarik. Ini lebih seperti badai. Bisnis Amerika telah berjalan dengan sangat baik, dan Amerika melakukan dengan sangat baik."
Amerika luar biasa dalam hal ini, lanjut miliarder ikonik, dan telah sejak awal.
"Kami punya sesuatu yang berfungsi," kata Buffett. "Bukannya kami bekerja lebih keras. Bukankah kami lebih pintar. Tapi kami memiliki kerangka kerja yang melepaskan potensi manusia."
Sebelum Anda mulai dari jalur "segalanya telah berubah," pertimbangkan hal ini: Buffett telah mengatakan kepada pengacaranya sendiri bahwa, setelah kematiannya, uangnya sendiri yang diserahkan kepada ahli waris harus diinvestasikan dalam dana indeks berbiaya rendah.
🍅
ihsg per tgl 26 Feb 2019:
🍑
ihsg per tgl 31 Jan 2019:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan bulan Januari dengan meriah. Kamis (31/1), IHSG melonjak 68,78 poin atau 1,06% ke level 6.532,97.
Kenaikan indeks ini ditopang oleh volume dan nilai transaksi jumbo. Volume transaksi bursa mencapi 23,55 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 28,04 triliun.
BACA JUGA
Kenaikan harga terjadi pada 231 saham. Ada 174 saham yang turun harga dan 124 saham bergerak mendatar.
Delapan sektor menguat seiring dengan kenaikan IHSG. Sektor keuangan naik tertinggi, yakni 1,73%. Sektor infrastruktur melaju 1,68%. Sektor tambag pun melonjak 1,56%. Sektor konstruksi menguat 1,33% dan sektor aneka industri naik 1,15%.
Dua sektor masih turun di tengah lonjakan IHSG. Sektor industri dasar tergerus 0,21%. Sektor perkebunan terkoreksi 0,17%.
Berikut top gainers LQ45 pada perdagangan hari ini:
Top losers LQ45 hari ini terdiri dari:
- PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) -2,92%
- PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) -2,28%
- PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) -1,89%
Investor asing mencatat pembelian bersih Rp 1,48 triliun di pasar reguler. Untuk seluruh pasar, asing mencatat penjualan bersih Rp 11,54 triliun.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 550,8 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 415,4 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 329,7 miliar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) Rp 12,9 triliun, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) Rp 184,8 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 175,8 miliar.
Sekadar informasi, hari ini terjadi transaksi akuisisi 6,18 miliar saham SMCB oleh SMGR. Nilai akuisisi mencapai Rp 12,96 triliun.
🍓
Membuka perdagangan Kamis (31/1/2019), ada 37 saham menguat, 1 saham melemah, dan 7 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp50,71 miliar dari 15,91 juta saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 8,34 poin atau 0,8% menjadi 1.031, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 6,69 poin atau 0,9% ke 725,44, indeks IDX30 naik 4,61 poin atau 0,8% ke 567,21, dan indeks MNC36 naik 3,05 poin atau 0,8% ke 372,38.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) naik Rp11 atau 6,01% ke Rp194, saham PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) naik Rp5 atau 4,13% ke Rp126 dan saham PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) naik Rp8 atau 3,88% ke Rp214.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Nusantara Properti Internasional Tbk (NATO) turun Rp14 atau 3,02% ke Rp450, saham PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) turun Rp40 atau 2,20% ke Rp1.775 dan saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) turun Rp125 atau 1,64% ke Rp7.475.
(kmj)
🍉
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal melanjutkan penguatan pada perdagangan akhir Januari. Sentimen dari eksternal diyakini bakal mendominasi perdagangan Kamis (31/1).
Berdasarkan RTI, indeks Rabu (30/1) indeks sukses ditutup menghijau 0,43% ke level 6.464,19. Penguatan tersebut, diiukuti aksi net buy dari investor asing sebanyak Rp 14,61 triliun.
BACA JUGA
Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra mengatakan, sentimen perundingan antara Amerika Serikat (AS) dengan China membuka peluang yang erat untuk negosiasi yang lebih baik. Hal ini mengacu pada isu panas kedua negara, yakni perang dagang.
"Selain itu, suku bunga acuan AS (Fed Rate) diperkirakan masih tetap," kata Aditya kepada Kontan.co.id, Rabu (30/1).
Sementara itu, sentimen domestik cenderung masih minim mewarnai pergerakan indeks besok. Ini terlihat dari kondisi nilai tukar rupiah yang cukup stabil, dan harga minyak masih rendah saat ini.
Untuk itu, penguatan IHSG diperkirakan masih akan berlanjut pada perdagangan Kamis (31/1) hari ini. Adapun level support IHSG diperkirakan berada pada kisaran 6.420 dan untuk level resistance yakni 6.500.
"Saham saham yang bisa dipilih yakni BBRI, UNVR, PGAS, BBTN, TKIM, INKP dan TLKM," tandasnya.
🍧
ihsg per tgl 30 Jan 2019:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju pada perdagangan sesi I, Rabu (30/1). Mengutip RTI, indeks ditutup naik 0,20% atau 12.589 poin ke level 6.449,06.
Tercatat 186 saham bergerak naik, 171 saham bergerak turun, dan 134 saham stagnan. Volume perdagangan pagi capai 9,06 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 18,2 triliun.
BACA JUGA
Lima indeks sektoral menopang laju IHSG. Sektor barang konsumsi memimpin penguatan 1,15%. Sedangkan, sektor industri dasar paling dalam penurunannya 1,42%.
Capital inflow mengalir deras pada sesi I ini. Investor asing mencatatkan net buy Rp 48,442 miliar di pasar reguler dan Rp 14,308 triliun keseluruhan pasar perdagangan.
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain:
- PT Medco Energi International Tbk (MEDC) naik 6,15% ke Rp 950
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 4,24% ke Rp 3.690
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik 2,99% ke Rp 49.025
Saham-saham top losers LQ45 antara lain:
- PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) turun 3,38% ke Rp 19.300
- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) turun 3,30% ke Rp 12.450
- PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 2,98% ke Rp 815
🍒
Bisnis.com, JAKARTA – Sektor tambang mayoritas sektor dan menopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di zona hijau pada perdagangan pagi ini, Rabu (30/1/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,08% atau 4,98 poin ke level 6.441,46 pada pukul 09.22 WIB, setelah dibuka rebound dengan penguatan 8,93 poin atau 0,14% di posisi 6.445,41.
Pergerakannya saat itu mendapat dorongan dari lima sektor yang bergerak di zona hijau, dipimpin oleh sektor konsumer yang menguat 0,83% dan disusul sektor tambang dengan penguatan 0,76%.
Adapun empat sektor lainnya melemah dan menahan penguatan IHSG lebih lanjut, didorong oleh sektor industri dasar yang turun 0,85%.
Kemudian pada pukul 09.49 WIB, IHSG terpantau masih menguat 0,26% atau 16,62 poin ke level 6.453,10. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.435,42 – 6.459,06.
Pergerakan IHSG kali ini ditopang sektor tambang yang menguat 1,14%, sedangkan sektor konsumer masih mengat sebesar 0,99%.
Sementara itu, sebanyak 184 saham bergerak menguat, 126 saham melemah, dan 317 saham stagnan dari 627 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang masing-masing naik 2,73% dan 1,36% menjadi pendorong utama atas penguatan IHSG pagi ini.
Pergerakan Sektor IHSG Pukul 09.46 WIB
Sektor
|
Perubahan
|
Tambang
|
+1,14%
|
Konsumer
|
+0,99%
|
Infrastruktur
|
+0,46%
|
Finansial
|
+0,24%
|
Properti
|
+0,15%
|
Perdagangan
|
-0,23%
|
Aneka industri
|
-0,42%
|
Pertanian
|
-0,48%
|
Industri dasar
|
-0,95%
|
Sumber: Bloomberg
🍑
Membuka perdagangan Rabu (30/1/2019), ada 25 saham menguat, 7 saham melemah, dan 13 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp37,24 miliar dari 9,23 juta saham diperdagangkan.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA) naik Rp48 atau 14,55% ke Rp378, saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik Rp150 atau 4,24% ke Rp3.690 dan saham PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) naik Rp4 atau 4,08% ke Rp102.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) turun Rp80 atau 5,37% ke Rp1.410, saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) turun Rp500 atau 3,88% ke Rp12.375 dan saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun Rp25 atau 3,62% ke Rp665.
(kmj)
🍉
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Federal Reserve akan menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) hingga Rabu (30/1). Para pelaku pasar akan menunggu hasil rapat tersebut yang akan diumumkan pada Kamis (31/1) pagi. Analis memprediksikan, the Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuannya kali ini.
Analis Trimegah Sekuritas Rovandi berpendapat, investor perlu wait and see menjelang pengumuman suku bunga acuan oleh the Fed. Namun, kata Rovandi, investor bisa buy on weakness saham yang valuasinya murah, seperti saham INDF, WOOD, KINO, dan ICBP.
BACA JUGA
“Karena sektor konsumer baru naik 1,7% dari awal tahun hingga jauh tertinggal dari IHSG yang sebesar 4,7% dan sektor lainnya. Untuk sektor keuangan sudah overweight dan asing sudah masuk banyak sehingga rentan take profit dan sensitif terhadap isu suku bunga,” kata Rovandi kepada Kontan.co.id, Selasa (29/1).
Senada, analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan juga memprediksi the Fed hampir dipastikan akan menahan suku bunganya di bulan ini. “Akan tetapi, yang membuat investor wait and see adalah penyampaian Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengenai kisi-kisi arah kebijakan the Fed di tahun 2019 ini,” ujar Valdy kepada Kontan.co.id, hari ini.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji juga berpendapat investor akan wait and see menjelang rapat FOMC. “Namun, jika hasil FOMC sudah diumumkan, apalagi the Fed tetap mempertahankan suku bunga acuannya, saya rasa semuanya akan kembali normal sehingga pergerakan pasar akan kembali bergairah,” kata Nafan.
Dengan perkiraan the Fed akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 2,5%, Rovandi merekomendasikan saham-saham sektor konsumer dan sektor perdagangan untuk dicermati, sedangkan saham yang sebaiknya dihindari adalah saham di sektor keuangan.
Valdy merekomendasikan saham-saham bank yang tertekan hari ini (29/1). “Saham-saham itu menarik untuk dicermati. Pelemahannya diperkirakan masih berlanjut hingga rilis hasil FOMC. Ini bisa sebagai kesempatan bargain hunting. Selain itu, saham TLKM juga menarik karena mulai menunjukkan sinyal minor bullish reversal,” jelasnya.
Sementara, Nafan menyebut saham-saham yang menarik untuk dicermati oleh pelaku pasar, seperti saham di sektor keuangan, pertambangan, aneka industri, barang konsumsi, dan infrastruktur, dan jasa. “Saham-saham di sektor tersebut berpeluang mengalami penguatan,” katanya.
Nafan bilang, jika the Fed berpandangan hawkish atau memberikan kejutan dengan menaikkan suku bunga acuannya pada Januari ini. Pergerakan rupiah akan terdepresiasi dan juga akan membuat pergerakan indeks bursa relatif mengalami penurunan kembali.
Sedangkan, Rovandi menjelaskan, jika skenario kenaikan suku bunga terjadi, capital outflow akan terjadi dan bursa domestik akan terkena dampaknya, yakni potensi koreksi, terutama saham-saham Indeks LQ45.
“Ini karena investor asing paling banyak masuk ke saham-saham LQ45 sehingga jika the Fed menaikkan suku bunga, maka akan terjadi outflow dari saham. Dan yang pertama dijual tentu saham-saham likuid di LQ45,” kata Rovandi.
Menurut Valdy, pasar akan langsung bereaksi jika skenario kenaikan suku bunga oleh the Fed benar-benar terjadi pada Januari ini. Dengan begitu, Valdy bilang, profit taking akan kembali terjadi dengan nilainya yang signifikan.
“Dengan kondisi ekonomi global yang dibayangi kekhawatiran perlambatan pertumbuhan, menaikkan suku bunga akan kontradiktif dengan upaya memulihkan pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya.
🍂
Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan IHSG hari ini diprediksi rebound, pascamelemah dalam penutupan perdagangan kemarin.
Binaartha Sekuritas memproyeksi IHSG berpotensi rebound dalam perdagangan hari ini, Rabu (30/01/2019).
Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.414,884 hingga 6.393,289.
Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range 6.471,661 hingga 6.506,843. Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif.
Sementara itu, Stochastic dan RSI sudah berada di area netral. Meskipun demikian, terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi rebound pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance.
Indosurya Bersinar Sekuritas memprediksi perjalanan kenaikan IHSG belum berakhir.
Vice President Research Department William Surya Wijaya menyebutkan hal itu mengingat posisi saat ini masih di bulan awal tahun 2019, sedangkan pola uptrend yang telah terbentuk cukup kuat.
Penguatan itu, menurutnya ditopang oleh capital inflow yang masih terus deras mengalir menunjukkan bahwa potensi untuk dapat meraih level tertinggi sepanjang masa yang baru semakin terbuka lebar yang tentunya juga ditunjang oleh sisi fundamental perekonomian yang kuat.
"Maka hari ini peluang naik masih terlihat dalam pergerakan IHSG intraday dengan pergerakan di level 6.318 - 6.542," demikian menurut riset hariannya.
🍑
Bisnis.com, JAKARTA—MNC Sekuritas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi mendekati level 6.400 pada perdagangan Rabu (30/1/2019).
Dalam risetnya, tim analis MNC Sekuritas menyebutkan, kemarin (29/1/2019) IHSG ditutup melemah 0,34% pada level 6,436. Diperkirakan IHSG masih rawan untuk melanjutkan koreksinya dan membentuk wave iv. Target terdekat koreksi IHSG berada pada level 6,400 kemudian 6,350.
“Level support adalah 6,425 dan 6,390, sedangkan level resistan 6,570 dan 6,700,” paparnya dalam riset.
Berikut sejumlah saham yang dapat diperhatikan investor secara teknikal pada perdagangan hari ini versi MNC Sekuritas.
*ISAT - Buy on Weakness*
Koreksi ISAT diperkirakan adalah merupakan bagian dari wave iv dari wave C, dimana level koreksi ISAT diperkirakan dapat mencapai 2,460. Namun setelah itu ISAT akan kembali menguat untuk membentuk wave v dari wave C.
Buy on Weakness: 2,460-2,610
Target Price: 3,280, 3,500, 3,750
Stoploss: 2,350
*BBRI - Buy on Weakness*
Terkoreksinya BBRI merupakan akhir dari wave c dari wave (ii) dari wave [v] dari wave 5, diperkirakan koreksi tersebut berada pada level 3,600-3,650. Selanjutnya BBRI diperkirakan akan menguat untuk membentuk wave (iii) dari wave [v] dari wave 5.
Buy on Weakness: 3,600-3,650
Target Price: 3,850, 4,000, 4,200
Stoploss: 3,520
*DOID - Buy on Weakness*
Koreksi DOID diperkirakan adalah bagian dari wave (iii) dari wave [iii] dari wave (5), kami perkirakan level koreksi dapat mencapai 600. Kemudian DOID dapat menguat kembali untuk menyelesaikan wave (iii) dari wave [iii] dari wave (5).
Buy on Weakness: 590-600
Target Price: 670, 715
Stoploss: below 560
*WSKT - Sell on Strength*
Koreksi WKST diperkirakan merupakan bagian dari wave c dari wave (iv) dari wave 1 yang berada pada level 1,760-1,800. Setelah itu WSKT dapat menguat untuk mengarah ke wave (v) dari wave 1.
Sell on Strength 1,845-1,870
🍧
ihsg per tgl 29 Jan 2019:
JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melemah pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG turun 22,23 poin atau 0,34% ke 6.436.
Menutup perdagangan hari ini, Selasa (29/1/2019), ada 159 saham menguat, 241 saham melemah, dan 134 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp9,33 triliun dari 11,44 miliar lembar saham diperdagangkan.
BERITA TERKAIT+
Baca Juga: IHSG Masih Melemah 0,12% di Jeda Sesi I
Indeks LQ45 turun 3,62 poin atau 0,36% menjadi 1.015, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 2,77 poin atau 0,39% ke 716,119, indeks IDX30 turun 2,16 poin atau 0,39% ke 558,17, dan indeks MNC36 turun 1,85 poin atau 0,5% ke 367,02.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA) naik Rp66 atau 25,00% ke Rp330, saham PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) naik Rp10 atau 4,95% ke Rp212, dan saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) naik Rp160 atau 4,94% ke Rp3.400.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Cottonindo Arieta Tbk (KPAS) turun Rp14 atau 6,25% ke Rp210, saham PT PP (Persero) Tbk (PTPP) turun Rp130 atau 5,70% ke Rp2.150 dan saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) turun Rp400 atau 4,82% ke Rp7.900.
(dni)
🍚
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal melanjutkan pelemahan pada perdagangan Selasa (29/1). Sikap wait and see dari pelaku pasar diprediksi bakal mendominasi perdagangan besok.
Berdasarkan RTI, indeks Senin (28/1) tercatat koreksi 0,37% ke level 6.458,71. Pelemahan ini diikuti aksi net sell dari investor asing sebanyak Rp 661,58 miliar.
BACA JUGA
Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra mengatakan, investor bakal melakukan profit taking terbatas, di tengah pekan yang sibuk oleh data eksternal pekan ini. "Aksi wait and see juga sudah dilakukan dengan adanya aksi net sell sementara. Ini karena, adanya rapat penentuan suku bunga acuan AS (The Fed)," kata Aditya kepada Kontan.co.id, Senin (28/1).
Selain itu, perundingan antara AS dengan China, dan potensi kembali terjadinya shutdown di pemerintahan AS masih menjadi perhatian para investor di perdagangan Selasa (29/1). Untuk itu, IHSG berpeluang lanjutkan pelemahan dan bergerak di kisaran support 6.390 dan resistance di 6.480. "Saham-saham pilihan yang layak dicermati untuk dibeli yakni, TPIA, INKP, KPAS, SCMA, ACES, dan MEDC," ungkap Aditya.
Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, saham CTRAyang terkoreksi 5,61% menjadi pemimpin pelemahan di sektor properti. "Meskipun secara fundamental baik, dengan estimasi 2018 peningkatan penjualan 15,8%, bottom line 14,4% dan target price secara konsensus di level Rp 1.280 per saham," kata Lanjar.
Selain itu Lanjar bilang, duo saham telekomunikasi seperti EXCL dan TLKMmasing-masing turun 2,74% dan 2,58%. "Dua saham ini menuai kekalahan terdalam di sektor infrastruktur dengan trigger ketatnya persaingan harga data di Indonesia," tambah dia.
Ia juga mengungkapkan bahwa pergerakan indeks awal pekan dipengaruhi oleh sejumlah sentimen global di antaranya mayoritas indeks ekuitas di Eropa dibuka pesimis. "Poundsterling juga tergelincir dengan penurunan terbesar dalam lebih dari seminggu," imbuhnya.
Lebih lanjut, Lanjar bilang untuk Selasa (29/1), IHSG akan melanjutkan pelemahan. Dia menuturkan, pergerakan indeks akan dibayangi oleh sentimen mengenai prospek pembicaraan perdagangan AS-China, harga komoditas energi seperti minyak WTI. "Harga batubara merespons stok persediaan minyak di AS setelah sanksi Venezuela yang dikabarkan memangkas supply dan menaikan demand," kata Lanjar.
Dari sisi teknikal, Lanjar mengatakan IHSG hari ini menyentuh level resistance target di kisaran 6.500 dan melemah break out level support MA5. Candlestick membentuk pola bearish engulfing dengan potensi melemah menguji level lower bollinger bands dan MA20 di kisaran 6.360. "Adapun indikator stochastic bearish setelah keluar dari area overbought dengan momentum RSI yang mulai menukik negatif akan memberatkan pergerakan IHSG pada perdagangan selanjutnya," ujar dia.
Sehingga Lanjar memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung melanjutkan pelemahan dengan range pergerakan dengan support di level 6.400 dan resistance di level 6.465.
Ia juga menyarankan agar investor mencermati sejumlah saham yang untuk trading esok hari di antaranya WTON, CPIN, HMSP, HOKI, BBNI dan ADRO.
Bisnis.com, JAKARTA - Reliance Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak cenderung melanjutkan pelemahan dengan range pergerakan 6.400-6.465.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya WTON, CPIN, HMSP, HOKI, BBNI, ADRO.
Kepala Riset Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG menyentuh level resistance target dikisaran 6500 dan melemah break out level support MA5.
Candlestick membentuk pola bearish engulfing dengan potensi melemah menguji level lower bollinger bands dan MA20 dikisaran 6.360.
Indikator Stochastic bearish setelah keluar dari area overbought dengan momentum RSI yang mulai menukik negatif akan memberatkan pergerakan IHSG pada perdagangan selanjutnya.
🍁
ihsg per tgl 28 Jan 2019:
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini Senin (28/1) melemah 24,1 poin (0,38 persen) ke level 6.458,7. Pelemahan IHSG sore ini di tengah mayoritas bursa Asia yang berada di zona merah.
Berdasarkan data yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham bluechips yang tergabung dalam indeks Investor33 melemah 4,4 (0,94 persen) mencapai posisi 469,2.
Sementara indeks LQ-45 turun 6,6 poin (0,65 persen) ke level 1.019,1. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung Jakarta Islamic Index (JII) melemah 6,9 poin (0,65 persen) menjadi 718,8.
Perdagangan hari ini tercatat dengan volume 131.725 miliar saham senilai Rp 9,885 triliun. Sebanyak 182 saham menguat, 251 saham melemah, dan 154 saham stagnan.
Mayoritas pergerakan sektor saham melemah dengan penurunan terdalam saham sektor properti sebesar 1,73 persen disusul infratruktur sebesar 1,42 persen. Sementara sektor saham yang menguat di antaranya industri dasar sebesar 1,50 persen.
Bursa Asia Pasifik
Sementara bursa saham regional Asia pada penutupan sore ini bervariasi dengan kecenderungan melemah.
Sementara bursa saham regional Asia pada penutupan sore ini bervariasi dengan kecenderungan melemah.
Mengacu data Bloomberg, hingga sore ini pukul 16.00 WIB, indeks Asia Pasifik di luar Jepang, MSCI index naik 2,56 poin (0,23 persen) mencapai 1.187, indeks Nikkei 225 Jepang ditutup melemah 124 poin (0,60 persen) mencapai 20.649, Shanghai SE composite di Tiongkok melemah 4 poin (0,18 persen) mencapai 2.596, indeks Hang Seng di Hong Kong naik 7 poin (0,03 persen) mencapai 27.576, dan Kospi di Korea Selatan ditutup melemah 0,43 poin (0,02 persen) mencapai 2.177.
Di Asia Tenggara, bursa Malaysia KLCI melemah 5 poin (0,30 persen) menjadi 1.695, Strait Times Singapura pada pukul 16.00 ditutup turun 4 poin (0,15 persen) mencapai 3.197, bursa Thailand Thai set 50 index naik 0,9 poin (0,08 persen) menjadi 1.087. Sedangkan bursa Filipina PSEi naik 0,7 poin (0,01 persen) mencapai 8.053.
Sumber: BeritaSatu.com
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah pada perdagangan sesi pagi, Senin (28/1). Mengutip RTI, indeks ditutup turun 0,14% ke level 6.473,96.
Ada 186 saham bergerak turun, 197 saham bergerak naik, dan 137 saham stagnan. Volume perdagangan sesi I 6,47 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,3 triliun.
BACA JUGA
Lima indeks sektoral membebani IHSG. Sektor yang paling dalam penurunannya yakni infrastruktur 1,2%. Sedangkan, sektor yang memimpin penguatan industri dasar naik 1,89%.
Saham-saham top losers LQ45 antara lain:
- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 2,58% ke Rp 3.700
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 2,19% ke Rp 47.975
- PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turun 2,07% ke Rp 1.420
- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 2,58% ke Rp 3.700
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 2,19% ke Rp 47.975
- PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turun 2,07% ke Rp 1.420
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain:
- PT Medco Energi International Tbk (MEDC) naik 8,93% ke Rp 915
- PT Indika Energy Tbk (INDY) naik 7,88% ke Rp 2.190
- PT Chandra Astri Petrochemical Tbk (TPIA) naik 4,65% ke Rp 5.625
- PT Medco Energi International Tbk (MEDC) naik 8,93% ke Rp 915
- PT Indika Energy Tbk (INDY) naik 7,88% ke Rp 2.190
- PT Chandra Astri Petrochemical Tbk (TPIA) naik 4,65% ke Rp 5.625
Aksi profit taking turut membebani perdagangan. Tercatat net sell asing Rp 271,359 miliar di pasar reguler dan Rp 261,570 miliar ke seluruhan pasar.
🍀
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin, 28 Januari 2019, dibuka menguat bersamaan dengan dirilisnya laporan keuangan emiten.
IHSG dibuka menguat 6,06 poin atau 0,01 persen ke posisi 6.488,9. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 1,52 poin atau 0,15 persen menjadi 1.027,31.
"Kami positif terhadap pergerakan IHSG minggu ini didorong oleh rilis laporan keuangan tahunan yang dapat menjadi katalis bagi indeks," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Senin.
Sementara itu dari sisi eksternal, setelah penutupan pemerintahan (government shutdown) selama 35 hari, Kongres AS akhirnya berhasil membuka kembali pemerintahan tanpa adanya pembahasan mengenai tembok pembatas. Donald Trump mengatakan persetujuannya untuk menghindari dampak negatif terhadap 800 ribu pekerja federal.
"Namun, kami melihat situasi ketidakpastian masih besar, mengingat anggaran yang dikucurkan hanya untuk tiga minggu ke depan, sedangkan Republik tidak ingin berkompromi soal tembok," ujarnya.
Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG mengawali pekan terakhir di bulan pertama tahun 2019 ini, sekaligus sepekan menjelang hari raya Imlek, masih menunjukkan pola penguatan yang terlihat masih akan berlanjut. "Hal ini tentunya ditopang oleh beberapa faktor, di antaranya 'capital inflow' yang masih terus berlangsung secara 'year to date', yang didukung oleh faktor kondisi fundamental perekonomian yang masih relatif stabil terlihat dari data terlansir dan beberapa faktor lain," ujar William.
Ia memprediksi IHSG pada Senin ini, akan bergerak di kisaran 6.318 hingga 6.542.
Selain IHSG, bursa regional, di antaranya indeks Nikkei melemah 65,34 poin (0,31 persen) ke 20.708,22, indeks Hang Seng menguat 160,53 poin (0,58 persen) ke 27.729,72, dan Straits Times menguat 11,43 poin (0,36 persen) ke posisi 3.213,68.
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama awal Januari 2019 sampai penutupan pekan ini, Jumat (25/1), IHSG sering berada di zona hijau. Analis berpendapat, January effect membantu mendorong IHSG menguat selama Januari 2019.
Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji menilai ada pengaruh January Effect yang membuat IHSG mengalami reli selama bulan Januari. “Investor melakukan akumulasi beli di awal tahun dan juga capital inflow masuk. Jadi, wajar saja jika January effect tetap berlaku,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (25/1).
BACA JUGA
Senada, Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas, Kevin Juido bilang, efek Januari sudah berlangsung. “Januari effect ada, terbukti dari posisi IHSG di akhir Desember IHSG yang berada di posisi 6.194,45. Sekarang sudah mau mencapai 6.500. Polanya cepat banget,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Sabtu (26/1).
Selain itu, Kevin menambahkan, efek Januari bisa dilihat dari volume perdagangan pasar modal juga tinggi. “Itu berarti pelaku pasar, baik ritel atau institusi, masuk ke pasar modal. Itu tidak hanya IHSG, Straits Times Index Singapura juga terdampak,” ujarnya.
Menurutnya, January effect merupakan dampak dari positifnya perekonomian eksternal, seperti kebijakan suku bunga the Fed, yang diprediksi hanya akan dua kali menaikkan suku bunga acuannya. Sementara sentimen domestik, misalnya, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Kevin menjelaskan, January effect berlaku akibat pelaku pasar masuk ke pasar saham di awal tahun sehingga menyebabkan harga saham naik. Permintaan saham yang meningkat akan mengerek pula nilai IHSG.
“Kalau kita perhatikan, investor asing dan lokal itu masuknya ke perusahaan-perusahaan big caps, seperti BBCA di sektor finance. Kita tahu, BBCA punya bobot terhadap IHSG itu sebesar 9-10%,” jelasnya.
Analis Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan juga mengatakan penguatan IHSG masih didorong oleh dampak fenomena January effect. “Asset manager di awal tahun cenderung mengubah komposisi portfolio. Jadi, hal itu mendorong IHSG bergerak menguat,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (25/1).
Tercatat, IHSG hanya mengalami penurunan sebanyak empat kali selama Januari. Merosotnya IHSG di mulai saat pembukaan pasar di awal tahun (2/1) yang merosot -0,22% ke level 6.181,18.
Selanjutnya, secara berturut-turut, IHSG mengalami pelemahan pada perdagangan Selasa (8/1) sebesar -0,39% ke level 6.262,85, pada Senin (14/1) sebesar -0,40% (di posisi 6.336,12), dan pada Rabu (23/1) yang merosot sebesar -0,27% (6.451,17).
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju mengikuti jejak bursa Asia perdagangan Senin (28/1). Mengutip RTI, indeks dibuka naik 0,12% ke level 6.491, 41 pukul 09.06 WIB.
Ada 166 saham bergerak naik, 47 saham bergerak turun, dan 144 saham stagnan. Volume di awal perdagangan 868,4 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 549 miliar.
BACA JUGA
Tiga indeks sektoral menopang IHSG. Sektor industri dasar paling tinggi penguatannya 0,73%. Sementara, indeks paling dalam penurunannya aneka industri sebesar 0,68%.
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain:
- PT Medco Energi International Tbk (MEDC) naik 5,36% ke Rp 880
- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) naik 3,62% ke Rp 2.290
Saham-saham top losers LQ45 antara lain:
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 1,07% ke 48.525
- PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turun 1,03% ke Rp 1.435
Pagi ini, investor mengambil posisi jual. Di pasar reguler, net sell asing Rp 34,233 miliar dan Rp 34,385 miliar keseluruhan pasar.
Bursa saham Asia menghijau mengawali pekan ini. Menyusul kesepakatan untuk membuka kembali jalannya pemerintah Amerika Serikat (AS) setelah penutupan yang berkepanjangan yang telah menggusarkan pasar.
Mengutip Reuters, indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,2 %. Indeks KOSPI Korea Selatan naik 0,2 %, begitu pula pasar saham Selandia Baru mengikuti tren kenaikan. Sementara, indeks Nikkei Jepang sebaliknya melawan tren dan menurun 0,2 %.
🍒
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona hijau pada perdagangan pagi ini. Tercatat, IHSG dibuka naik 6,05 poin atau 0,09% ke 6.488,90.
Membuka perdagangan hari ini, Senin (28/1/2019), ada 33 saham menguat, 2 saham melemah, dan 10 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp38,01 miliar dari 9,38 juta saham diperdagangkan.
BERITA TERKAIT+
Indeks LQ45 naik 2,00 poin atau 0,2% menjadi 1.027, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 1,81 poin atau 0,2% ke 727, indeks IDX30 naik 0,78 poin atau 0,1% ke 565,35 dan indeks MNC36 naik 0,34 poin atau 0,1% ke 372.
Seluruh penggerak IHSG menguat, dengan sektor mining memimpin penguatan sebesar 0,6%, disusul industri dasar naik 0,4%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS) naik Rp16 atau 7,77% ke Rp222, saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC) naik Rp40 atau 4,76% ke Rp880 dan saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik Rp16 atau 4,47% ke Rp374.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) turun Rp125 atau 13,51% ke Rp800, saham PT Timah (Persero) Tbk (TINS) turun Rp85 atau 6,39% ke Rp1.245 dan saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) turun Rp70 atau 2,26% ke Rp3.030.
(kmj)
🍒
Eka Tjipta Widjaja yang merupakan orang terkaya ketiga di Indonesia ini telah membangun gurita bisnis di Indonesia. Pria kelahiran 1921 ini memiliki enam pilar usaha di bawah naungan grup Sinar Mas.
Pilar bisnis grup Sinar Mas tersebut antara lain pulp dan kertas, agribisnis dan pangan, layanan keuangan, pengembang dan real estate, telekomunikasi dan energi serta infrastruktur.
Pilar usaha tersebut membawa Eka Tjipta memiliki kekayaan sekitar USD 8,6 miliar berdasarkan versi Forbes 2018. Berikut bisnis grup Sinar Mas yang dikutip dari website perseroan dan sumber lainnya:
1.Produk pulp dan kertas
Asia Pulp and Paper (APP) memproduksi pulp, kertas beserta produk turunannya yang menggunakan sejumlah merek untuk memenuhi kebutuhan dari berbagai penjuru dunia. Bermula dari PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia di Mojokerto, Jawa Timur pada 1972.
APP berkembang menjadi industri berkapasitas produksi hingga 12 juta ton per tahun. APP menjangkau 120 negara di 6 benua dengan memiliki lebih dari 70 ribu karyawan.
Adapun di bawah Asia Pulp and Paper ini ada perusahaan yang melepas saham ke publik yaitu PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM). Perusahaan ini mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1990. Pemegang sahamnya antara lain PT Purinusa Persada sebesar 59,67 persen dan masyarakat sebesar 40,32 persen.
Kemudian ada PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), perusahaan joint venture yang didirikan pada 1976. Kemudian grup Sinar Mas akuisisi 67 persen saham dari total saham pada 1986.
Kemudian perseroan mencatatkan saham di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada saat itu pada pertengahan 1990. Pemegang saham perseroan antara lain PT Purinusa Persada sebesar 52,98 persen, masyarakat sebesar 47,01 persen.
2. Agribisnis dan pangan
Sinar Mas bergerak di sektor agribisnis dan pangan melalui Golden Agri-Resources Ltd (GAR) yang berdiri pada 1996. Bersama salah satu anak perusahaannya PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1992.
Pemegang saham SMAR antara lain PT Purimas Sasmita sebesar 92,4 persen dan masyarakat sebesar 7,6 persen. GAR termasuk pengelola perkebunan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia.
3. Pengembang dan Real Estate
Sinar Mas Land merupakan pengembang properti terbesar di Indonesia sediakan produk mulai dari kota mandiri, perumahan, kawasan komersial dan industri, hotel hingga resor wisata yang juga tersebar di Asia hingga Eropa.
Di usaha properti ini ada PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang mencatatkan saham perdana pada 6 Juni 2008 dengan melepas 1,09 miliar saham ke publik.
Pemegang sahamnya antara lain PT Paraga Artamida sebesar 26,57 persen, PT Ekacentra Usahamaju sebesar 25 persen dan publik sebesar 48,42 persen. Perseroan ini berdiri pada 16 Januari 1984 yang mengembangkan kota mandiri meliputi pembangunan perumahan, komersial, industrial dan fasilitas pendukungnya.
Kemudian ada PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) yang didirikan pada 29 Desember 1972. Perusahaan ini mencatatkan saham pada 2 November 1994.
Adapun bisnis yang dijalani antara lain perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi perumahan, pusat perbelanjaa, apartemen dan hotel. Pemegang sahamnya antara lain PT Bumi Serpong Damai Tbk sebesar 88,56 persen dan publik kurang dari lima persen sebesar 11,44 persen.
Selanjutnya PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) yang berdiri pada 12 November 1993 ini mencatatkan saham perdana di BEI pada 29 Mei 2015.
Perseroan ini bergerak dalam bidang pengembangan kawasan industri yang didukung pembangunan perumahan dan komersial. Pemegang saham perseroan antara lain Sojitz Corporation sebesar 25 persen, PT Sumber Arusmulia sebesar 57,28 persen dan publik kurang dari lima persen sebesar 17,71 persen.
2 dari 2 halaman
Jasa Keuangan hingga Energi
4. Jasa Keuangan
Grup Sinar Mas melalui PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menyediakan berbagai layanan keuangan bagi nasabah korporasi termasuk pula usaha mikro, kecil dan menengah, maupun perorangan.
Melalui sejumlah anak perusahaannya, menjangkau masyarakat dengan layanan global di sektor bank, asuransi, pembiayaan, dan aset managemen.
SMMA didirikan pada 21 Oktober 1982, dan mencatatkan saham perdana di BEI pada 5 Juli 1995. Adapun yang menjadi pemegang saham antara lain PT Sinar Mas Cakrawala sebesar 7,77 persen, Bank of Singapore Ltd sebesar 51,11 persen, dan PT Asuransi Simas Jiwa sebesar 13,38 persen, serta publik sebesar 27,71 persen.
Perseroan juga telah memiliki financial technology yang diberi nama Danamas. Fintech Danamas tersebut bergerak di usaha peer to peer lending. Kemudian fintech lainnya yang dimiliki yaitu PT Dana Pinjaman Inklusif, dan PT Oriente Mas Sejahtera.
Sedangkan unit usaha di bawah SMMA lainnya antara lain asuransi, multifinance, bank dan sekuritas, dan lainnya. Di asuransi ada PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG, PT Asuransi Simas Jiwa, PT Arthamas Konsulindo, PT Asuransi Simas Net, PT KB Insurance Indonesia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Sinar Mas Insurance, PT Asuransi Sumit Oto dan PT Reasuransi Nusantara Makmur.
Di perusahaan pembiayaan ada PT Sinar Mas Multifinance, PT AB Sinar Mas Multifinance, PT Sinar Mas Hana Finance, PT OTO Multiartha, PT Summit Oto Finance, dan PT Century Tokyo Leasing Indonesia.
Anak usaha grup Sinar Mas yang bergerak di usaha perbankan yang mencatatkan saham perdana di publik yaitu PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM). Perseroan mencatatkan saham perdana pada 13 Desember 2010. Selain itu, di bawah SMMA juga ada PT Simas Money Changer.
Di unit usaha sekuritas ada perusahaan PT Sinar Mas Sekuritas, PT Sinarmas Asset Management, PT Sinarmas Futures dan PT Sinartama Gunita.
Usaha lainnya antara lain PT Shinta Utama, PT Rizky Lancar Sentosa, PT Arthamas Solusindo, PT Wapindo Jasaartha, PT Arthamas Informatika, PT Balai Lelang Sinarmas, PT Sinar Artha Inforindo, PT Artha Bina Usaha. Kemudian ada PT Sinar Artha Trading, PT Sinar Artha Solusindo, Global Asian Investment Ltd, Sinarmas Najing and Zi Jin Venture Capital Management, PT Jakarta Teknologi Utama dan PT Autopro Utama Perkasa.
5. Komunikasi dan Teknologi
Grup Sinar Mas menyediakan layanan telekomunikasi melalui PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dengan mengandalkan teknologi 4G LTE Advanced pertama di Indonesia. Teknologi ini merupakan jaringan nirkabel tidak membedakan jaringan GSM dan CDMA dengan menggabungkan dua atau lebih saluran radio untuk mendapatkan kecepatan lebih baik.
FREN didirikan pada 16 Desember 2002 dan mencatatkan saham di BEI pada 29 November 2006. Pemegang saham FREN antara lain PT Wahana Inti Nusantara sebesar 28,46 persen, PT Global Nusa Data sebesar 43,32 persen, PT Bali Media Telekomunikasi sebesar 18,86 persen, dan publik kurang dari lima persen sebesar 9,34 persen.
6. Energi dan Infrastruktur
Grup Sinar Mas bergerak pula dalam penyediaan energi listrik, pertambangan batu bara, infrastruktur, bahan kimia, perdagangan ritel dan multimedia. Sejak 1998 melalui PT Dian Swastatika Sentosa Tbk dan sejumlah perusahaan di bawah naungannya. PT Dian Swastatika Tbk berdiri pada 2 Agustus 1996, dan mencatatkan saham perdana pada 10 Desember 2009.
🍒
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Bursa saham Asia menghijau mengawali pekan ini, Senin (28/1). Menyusul kesepakatan untuk membuka kembali jalannya pemerintah Amerika Serikat (AS) setelah penutupan yang berkepanjangan yang telah menggusarkan investor.
Mengutip Reuters, indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,2 %. Indeks KOSPI Korea Selatan naik 0,2 %, begitu pula pasar saham Selandia Baru mengikuti tren kenaikan. Sementara, indeks Nikkei Jepang sebaliknya melawan tren dan menurun 0,2 %.
BACA JUGA
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyepakati pada Jumat (25/1) lalu untuk sementara waktu mengakhiri penutupan sebagian pemerintah AS yang sudah berjalan 35 hari.
Wall Street langsung merespons positif kesepakatan ini. Pasalnya, penutupan pemerintah AS terpanjang dalam sejarah ini telah membuat investor cemas dan frustrasi di tengah tanda-tanda perlambatan pertumbuhan global.
"Kenaikan di pasar saham yang lebih luas tampaknya akan terus berlanjut. Pembukaan kembali pemerintah AS jelas merupakan nilai tambah bagi sentimen pasar," kata Soichiro Monji, ekonom senior di Daiwa SB Investments.
🍉
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks KOMPAS100 dihuni sejumlah saham baru, antara lain seperti WOOD, TBLA, SMSM, SMDR, SIMP, SILO, SIDO, PTRO, MAIN, IMAS, FASW, ESSA, DMAS, CLEO, BTPN, dan BBKP. Sementara saham yang keluar dari daftar Indeks KOMPAS 100 adalah ARMY, BHIT, BIPI. BRMS, BWPT, KAEF, KBLI, KRAS, KREN, LEAD, MAMI, MYRX, POOL, SMBR, TARA dan TRAM.
Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki mengatakan bahwa alasan ada saham baru yang masuk dalam daftar KOMPAS 100 karena memang memenuhi syarat dari indeks tersebut. "Sedangkan yang keluar dari daftar karena sudah tak memenuhi syarat dari indeks KOMPAS100," terangnya, Jumat (25/1).
BACA JUGA
Menurut Yaki, persyaratan masuk indeks KOMPAS100 adalah telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) minimal tiga bulan. Kemudian dipilih 150 saham berdasarkan nilai transaksi di pasar reguler. Selanjutnya dari 150 saham tersebut, 60 saham dengan nilai transaksi terbesar secara otomatis akan masuk dalam perhitungan indeks KOMPAS 100.
" Dan untuk menggenapi 100 saham, maka akan dipilih 40 saham lagi dengan menggunakan kriteria haria transaksi di pasar regular, frekuensi transaksi di pasar regular, dan kapitalisasi pasar," tambah dia.
Adapun metode pemilihan 40 saham tersebut adalah dari 90 saham akan dipilih 75 saham berdasarkan hari transaksi di pasar reguler. Lalu dari 75 saham tersebut, akan dipilih 60 saham berdasarkan frekuensi transaksi di pasar reguler. "Kemudian dari 60 saham tersebut akan dipilih 40 saham berdasarkan kapitalisasi pasar sehingga akan didapat 100 saham untuk indeks KOMPAS100,"ucapnya.
Selanjutnya sebagai langkah terakhir dalam penyusunan daftar saham-saham ini, Bursa juga akan mempertimbangkan faktor fundamental perusahaan dan pola perdagangan setiap harinya.
Dari daftar saham baru di indeks KOMPAS100, Yaki merekomendasikan untuk beli saham WOOD dengan target harga di jangka pendek pada level Rp 635 hingga Rp 670 per saham. Kemudian ia rekomendasikan saham TBLA dengan target harga di jangka pendek pada level Rp 1.000 per saham. "Kalau bisa break di Rp 1.000 per saham, maka ada potensi ke Rp 1.075 per saham," tukas dia.
Ia juga merekomendasikan saham SIMP dengan target harga di jangka pendek pada level Rp 540 hingga Rp 565 per saham. Untuk saham SIDO target harga di jangka pendek pada level Rp 855 hingga Rp 860 per saham.
Lebih lanjut, Yaki juga merekomendasikan untuk beli saham PTRO, IMAS, ESSA, CLEO, DMAS, BTPN dan BBKP untuk jangka pendek. "Beli PTRO dengan target harga Rp 1.995 per saham. IMAS dengan target harga Rp 3.300 per saham. ESSA dengan target harga Rp 420 per saham. CLEO dengan target harga Rp 300 per saham. DMAS dengan target harga Rp 226 per saham. BTPN dengan target harga Rp 3.900 per saham. BBKP dengan target harga Rp 390 per saham," pungkas dia.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menambahkan bahwa yang masuk dalam indeks KOMPAS 100 adalah emiten yang memiliki fundamental yang bagus. Sementara untuk saham-saham yang keluar dari daftar, ia bilang karena trennya menurun dan valuasi sangat mahal.
"Saya yakin Kompas juga memperhatikan aspek value dalam memilih saham. Maka saya rekomendasi wait and see untuk saham-saham tersebut karena memang sudah menurun harganya," kata dia.
Dari sisi saham, ia merekomendasikan beli saham DMAS, SIDO, SMSM, CLEO dan BTPN untuk jangka pendek. "Beli DMAS dengan target harga Rp 330 per saham. SIDO dengan target harga Rp 1.000 per saham. SMSM dengan target harga Rp 1.800 per saham. CLEO dengan target harga Rp 400 per saham. BTPN dengan target harga Rp 4.000 per saham," papar dia.
🍓
ihsg per tgl 24 Jan 2019:
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG naik 15,48 poin atau 0,24% ke 6.466.
Menutup perdagangan, Kamis (24/1/2019), ada 226 saham menguat, 189 saham melemah, dan 134 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp11,52 triliun dari Rp15,19 miliar lembar saham diperdagangkan.
BERITA TERKAIT+
Baca Juga: 238 Saham Menguat, IHSG Ambil Jeda di 6.464
Indeks LQ45 naik 0,67 poin atau 0,1% menjadi 1.023, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 3,26 poin atau 0,5% ke 724,57, indeks IDX30 naik 0,57 poin atau 0,1% ke 562,80, dan indeks MNC36 naik 1,18 poin atau 0,3% ke 370,26.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Timah (Persero) Tbk (TINS) naik Rp165 atau 17,65% ke Rp1.100, saham PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) naik Rp9 atau 9,89% ke Rp100, dan saham PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) naik Rp18 atau 9,28% ke Rp212
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) turun Rp40 atau 6,06% ke Rp620, saham PT Multipolar Tbk (MLPL) turun Rp6 atau 4,84% ke Rp118 dan saham PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) turun Rp4 atau 3,54% ke Rp109.
(kmj)
🌼
Bisnis.com, JAKARTA – Berita terkait konsolidasi perbankan serta perdagangan bilateral Indonesia-Filipina menjadi sorotan media massa hari ini, Rabu (23/1/2019).
Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional:
Investor Asing Agresif. Konsep konsolidasi dalam kerangka Arsitektur Perbankan Indonesia hanya mendorong investor asing mengakuisisi bank di Tanah Air. Sedikit sekali pemodal dalam negeri yang memanfaatkan kesempatan tersebut. (Bisnis Indonesia)
Kecelakaan Dominasi Klaim BPJS. Realisasi klaim dan manfaat yang dibayarkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan sepanjang 2018 membengkak 13,21%, didorong oleh naiknya jumlah pembayaran jaminan hari tua, dan klaim kecelakaan kerja. (Bisnis Indonesia)
RI Siap Hadapi Ancaman Filipina. Indonesia siap menghadapi Filipina yang mengancam bakal menerapkan hambatan dagang terhadap ekspor komoditas minyak sawit dan kopi dalam kemasan dari Tanah Air. (Bisnis Indonesia)
Laju Ekonomi Nasional Ditargetkan 6%. Dalam draf Rencana Pembangunan Jangka Menegah Nasional (RPJMN) 2020—2024, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menggariskan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,4%—6,0% pada periode tersebut. (Bisnis Indonesia)
Menyeleksi Saham Anti Resesi Global. Pertumbuhan ekonomi global akan melaju ke level terlemah dalam tiga tahun pada 2019. Dana Moneter Internasional (IMF) dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia di Swiss memaparkan, pertumbuhan ekonomi dunia di 2019 Cuma 3,5%. (Kontan)
Perlu Insentif Hilirisasi Tambang. Program hilirisasi di sektor pertambangan serta mineral dan batu bara (minerba) perlu diakselerasi. Untuk itu, pengusaha di sektor ini mengusulkan skema insentif hilirisasi kepada pemerintah. (Investor Daily)
🌳
Bisnis.com, JAKARTA – Saham HMSP menjadi pendorong utama terhadap penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (23/1/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,13% atau 8,42 poin ke level 6.476,98 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Selasa (22/1), IHSG berakhir menguat 0,27% atau 17,73 poin di posisi 6.468,56, kenaikan hari keenam beruntun. Hingga Selasa, IHSG telah menguat 4,4% bulan ini.
IHSG sempat tergelincir dari reli penguatannya ketika dibuka turun 0,24% atau 15,66 poin di posisi 6.452,91 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.450,21 – 6.483,89.
Tujuh dari sembilan sektor menetap di zona hijau, dipimpin sektor aneka properti (+1,17%) dan aneka industri (+0,56%). Adapun sektor finansial dan infrastruktur masing-masing turun 0,52% dan 0,03%.
Sebanyak 229 saham menguat, 137 saham melemah, dan 261 saham stagnan dari 627 saham yang diperdagangkan.
Baca juga: INDY Pacu Produksi Batu Bara Premium
Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang naik 0,80% menjadi pendorong utama terhadap penguatan IHSG pada akhir sesi I, bersama sejumlah saham.
Berdasarkan persentase, saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM) yang melesat 25,68% membukukan kenaikan harga saham terbesar, disusul saham PT Citra Putra Realty Tbk. (CLAY) yang melesat 25%.
Berikut perincian saham pada IHSG di akhir sesi I:
Lima saham pendorong utama berdasarkan kapitalisasi pasar:
Kode
|
Perubahan
|
HMSP
|
+0,80%
|
INKP
|
+4,19%
|
BNLI
|
+10,00%
|
BBRI
|
+0,53%
|
UNTR
|
+2,30%
|
Lima saham terkuat berdasarkan persentase:
Kode
|
Perubahan
|
WIIM
|
+25,68%
|
CLAY
|
+25,00%
|
INCF
|
+21,97%
|
BRAM
|
+13,11%
|
CTTH
|
+13,08%
|
Sumber: Bloomberg
🍑
Bisnis.com, JAKARTA - Perkembangan pola gerak IHSG saat ini menurut Indosurya Bersinar Sekuritas terlihat masih cukup kuat dengan peluang untuk terus dapat melanjutkan perjalanan naik hingga membentuk resistance level baru pada tahun ini.
Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan mengingat kondisi masih di awal tahun dan perjalanan panjang masih terhampar ke depan dengan penopang dari sisi fundamental perekonomian yang kuat sebagai bekal hingga masa mendatang.
"Kami prediksi hari ini IHSG berpotensi naik.
Berikut rekomendasi saham hari ini
- JSMR
- KLBF
- SMCB
- HMSP
- TLKM
- ASRI
- PWON
- BJTM
- ICBP
👌
ihsg per tgl 23 Jan 2019:
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini. IHSG turun 17,39 poin atau 0,26% ke 6,451.
Pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (23/1/2019), ada 229 saham menguat, 185 saham melemah, dan 134 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp9,97 triliun dari Rp13,26 miliar lembar saham diperdagangkan.
BERITA TERKAIT+
Baca Juga: IHSG Kembali Bangkit ke 6.476 di Jeda Sesi I
Indeks LQ45 turun 8,60 poin atau 0,8% menjadi 1022,46, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 3,45 poin atau 0,5% ke 721,31, indeks IDX30 turun 4,98 poin atau 0,9% ke 562,23, dan indeks MNC36 turun 3,31 poin atau 0,9% ke 369,08.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Multipolar Tbk (MLPL) naik Rp30 atau 31,91% ke Rp124, saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS) turun Rp11 atau 5,95% ke Rp174, saham PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) turun Rp40 atau 4,28% ke Rp895 dan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) turun Rp275 atau 3,55% ke Rp7475.
(kmj)
🍋
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung turun pada awal perdagangan hari ini. Rabu (23/1) pukul 9.10 WIB, IHSG turun 0,19% ke level 6.457.
Meski turun, IHSG masih bergerak di rentang terbatas. Hal ini tampak pada lima sektor yang masih menguat dan lima sektor yang turun.
BACA JUGA
Sektor keuangan mencetak penurunan terbesar, yakni 0,77%. Sektor tambang turun 0,34%. Sektor industri dasar menurun 0,18%.
Sektor aneka industri justru menguat 0,92%, disusul sektor perdagangan dan jasa yang naik 0,68%. Sektor konstruksi menguat 0,22%.
Berikut top losers LQ45 pagi ini:
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) -1,96%
- PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) -1,25%
- PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) -1,14%
Top gainers LQ45 pagi ini terdiri dari:
- PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) 2,52%
- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) 1,77%
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) 1,20%
Investor asing mencatat net sell Rp 50,08 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS) Rp 19 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 17,9 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 14 miliar.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 6 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 2,7 miliar, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Rp 2,2 miliar.
"Turunnya bursa Asia pagi ini akan mempengaruhi pergerakan IHSG yang rawan terkena aksi profit taking dalam perdagangan Rabu ini," kata Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang kepada Kontan.co.id.
Lebih lanjut Edwin menyebut IHSG akan bergerak di range 6.413-6.487 pada perdagangan hari ini. Saham sektor perbankan, properti dan crude palm oil (CPO) bisa dijadikan fokus perdagangan hari ini memanfaatkan issue M&A dan kenaikan harga CPO.
Secara khusus Edwin merekomendasikan investor untuk membeli saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), PT Mark Dynamic Indonesia Tbk (MARK), dan PT Bank Permata Indonesia Tbk (BNLI).
🍧
Bisnis.com, JAKARTA—Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bakal terkoreksi wajar pada perdagangan Rabu, (23/1/2019) untuk kembali melanjutkan penguatan.
Pada akhir perdagangan Selasa (22/1/2019), IHSG ditutup menguat 0,27% atau naik 17,72 poin ke level 6.468,563. Padahal, mayoritas harga saham di Asia ditutup melemah seiring dengan investor tengah mencermati komentar Presiden China Xi Jinping terkait dengan stabilitasi politik yang dikhawatirkan berdampak terhadap perlambatan lebih lanjut ekonomi China.
Selain itu, Dana Moneter Internasional (IMF) yang merevisi turun perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia juga menambah kekhawatiran pasar global, setelah perkembangan perang dagang AS—China belum juga memberikan kepastian.
Adapun sektor industri dasar dan konsumen menjadi pendorong penguatan IHSG pada akhir sesi perdagangan, yang masing-masing naik 1,42% dan 0,74%. Sementara itu, investor asing tercatat melakukan aksi-beli (net-buy) sebesar Rp89,31 miliar.
Secara teknikal, Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memaparkan bahwa IHSG bergerak kembali terkonsolidasi bertahan pada area support MA5 pada kisaran 6.440. Indikator stocahstic dead-cross pada area overbought dengan momentum indikator RSI yang cukup tinggi pada poin 88,76 oscillator menandakan pergerakan yang sudah cukup tinggi,
“Penguatan yang telah cukup signifikan perlu adanya koreksi wajar jangka pendek guna melanjutkan tren penguatan,” katanya seperti dikutip dari riset harian, Selasa (22/1/201).
Dia memperkirakan, IHSG pada Rabu (23/1/2019) cenderung tertekan karena aksi ambil untung (profit taking) dengan bergerak pada kisaran 6.420—6.500.
Lanjar merekomendasikan WTON, JPFA, TPIA, HMSP, INTP, dan UNTR untuk dicermati.
Di sisi lain, Director PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menjelaskan bahwa IHSG saat ini masih tampak berusaha mempertahankan rentang konsolidasi pada posisi yang wajar pascapenguatan. “Hal ini tentunya juga ditunjang oleh capital inflow yang terus-menerus berlangsung ke dalam pasar modal Indonesia,” katanya seperti dikutip dari riset harian.
Dia memperkirakan masuknya arus modal asing tersebut dapat menopang penguatan IHSG baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan begitu, dia memperkirakan IHSG tetap dapat menguat pada kisaran 6.226—6.542 dengan saham emiten yang perlu dicermati a.l. SCMA, WSBP, WTON, TOTL, SMRA, INDF, ICBP, ASRI, dan AALI.
🍇
Melansir Reuters, Selasa (22/1/2019), ramalan IMF memperkirakan ekonomi global akan tumbuh 3,5% pada 2019 dan 3,6% pada 2020. Prediksi tersebut turun masing-masing 0,2% dan 0,1% dari perkiraan Oktober lalu.
Penurunan pertumbuhan ekonomi global tercermin dari kelemahan di Eropa dan pada hari yang sama China merilis data pertumbuhan paling lambat dalam 28 tahun. Hal ini tentu menambah kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
Adapun tiga indeks utama Wall Street, Dow Jones turun 145 poin atau 0,59%. S&P 500 turun 17,75 poin atau 0,66% dan Nasdaq 100 e-minis NQc1 turun 57,75 poin atau 0,85%.
Sebuah survei oleh raksasa audit dan akuntansi PwC menawarkan sedikit harapan kepada para investor setelah menunjukkan 29% dari hampir 1.400 CEO percaya pertumbuhan ekonomi global akan menurun selama 12 bulan ke depan.
Perlambatan yang lebih besar dari perkiraan di China memicu kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar, yang berkontribusi terhadap penurunan harga minyak hampir 2% dan membebani persediaan energi.
Saham-saham China yang terdaftar di AS jatuh di perdagangan premarket bersama dengan saham-saham chip, yang mendapatkan sebagian besar pendapatan mereka dari Tiongkok. Advanced Micro Devices Inc (AMD.O) turun 1,4%, sedangkan Micron Technology Inc (MU.O) turun 1,3%.
Saham AS keluar dari kenaikan mingguan keempat beruntun setelah rally yang kuat di bulan Januari menempatkan indeks acuan S&P 500 di jalur untuk kenaikan bulanan terbaik sejak Maret 2016.
Saham Johnson & Johnson (JNJ.N) naik 1,2% setelah raksasa kesehatan melaporkan pendapatan kuartal keempat di atas perkiraan Wall Street, dibantu oleh permintaan yang kuat untuk obat-obatannya untuk mengobati kanker dan psoriasis.
Halliburton Co (HAL.N) turun 1,5% setelah penyedia layanan ladang minyak melaporkan pertumbuhan datar dalam pendapatan kuartalan. Sahamnya sebentar naik 0,6% setelah hasil sebelum berbalik arah.
(fbn)
🌽
ihsg per tgl 22 Jan 2019:
JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik menguat pada akhir perdagangan, Selasa (22/1/2019) dengan naik 17,72 poin atau 0,27 persen ke 6.468,56. Penguatan itu terjadi jelang penutupan perdagangan yang di mana hampir sepanjang sesi indeks betah di zona merah.
Dari 545 saham yang diperdagangkan, 198 di antaranya menguat, 231 melemah dan 116 stagnan. Frekuensi perdagangan tercatat 468.318 kali dengan nilai transaksi Rp10,16 triliun dan 12,62 miliar lembar saham diperjualbelikan.
10 indeks sektoral penggerak IHSG mayoritas menguat, sementara tiga di antaranya mencatatkan koreksi. Sektor tambang memimpin pelemahan dengan naik 1,71 persen.
Kontributor utama yang mengerek indeks ke zona hijau, yakni sektor industri dasar yang naik 1,42 persen diikuti konsumer 0,74 persen. Investor asing menutup perdagangan dengan aksi beli bersih (net buy) Rp99.23 miliar di pasar reguler dan Rp89,31 miliar untuk seluruh pasar.
Adapun saham yang masuk daftar top gainers, yaitu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik Rp250 atau 2,45 persen ke Rp10.450, PT Bank Danamon Tbk (BDMN) naik Rp650 atau 7,78 persen ke Rp9.000, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) naik Rp40 atau 1,07 persen ke Rp3.770 dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) naik Rp170 atau 7,59 persen ke Rp2.410.
Sementara, saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers, yakni PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp750 atau 2,79 persen ke Rp26.100, PT Astra International Tbk (ASII) turun Rp125 atau 1,50 persen ke Rp8.200, PT PP Tbk (PTPP) turun Rp30 atau 1,28 persen ke Rp2.310 dan PT Indika Energy Tbk (INDY) turun Rp80 atau 3,76 persen ke Rp2.050.
Pasar saham Asia sementara itu mayoritas anjlok karena meningkatknya kekhawtiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Di wilayah China, indeks komposit Shanghai turun sekitar 1,18 persen menjadi 2.579,70 dan indeks komponen Shenzhen turun 1,435 persen ke 7.516,79. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong tergelincir hampir 1 persen, pada jam terakhir perdagangannya.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 0,47 persen menjadi 20.622,91 sementara indeks Topix turun 0,63 persen ke 1.556,43. Selanjutnya, indeks Kospi Korea Selatan turun 0,32 persen menjadi 2.117,77 dan indeks ASX 200 Australia merosot 0,54 ke 5.858,8.
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG naik 17,72 poin atau 0,27% ke 6.468.
Menutup perdagangan, Selasa (22/1/2019), ada 198 saham menguat, 231 saham melemah, dan 115 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp9,48 triliun dari Rp12,40 miliar lembar saham diperdagangkan.
BERITA TERKAIT+
Baca Juga: IHSG Turun 31,7 Poin ke 6.419 di Jeda Sesi I
Indeks LQ45 turun 5,41 poin atau 0,5% menjadi 1.023, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 2,85 poin atau 0,4% ke 720,95, indeks IDX30 turun 3,61 poin atau 0,6% ke 562,93, dan indeks MNC36 turun 2,65 poin atau 0,7% ke 369,59.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Indosat Tbk (ISAT) naik Rp290 atau 13,88% ke Rp2.380, saham PT Nusantara Properti Internasional Tbk (NATO) naik Rp28 atau 11,86% ke Rp264, dan saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) naik Rp26 atau 8,78% ke Rp322.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS) turun Rp15 atau 7,50% ke Rp185, saham PT Bumi Resources Tbk (BRMS) turun Rp4 atau 7,14% ke Rp52 dan saham PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) turun Rp10 atau 5,03% ke Rp189.
(kmj)
🌾
Bisnis.com, JAKARTA—MNC Sekuritas dalam laporan hariannya, Selasa (22/1/2019) menyampaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih rawan terkoreksi, karena sudah berada pada akhir wave (v) dari wave iii.
IHSG akan terkonfirmasi membentuk wave iv apabila turun menembus level 6,360, dimana target koreksi wave iv berada pada area 6,280-6,330. Level support 6,360 dan 6,250, sedangkan resistance 6,550 dan 6,660. Berikut rekomendasinya dari MNC Sekuritas.
IHSG akan terkonfirmasi membentuk wave iv apabila turun menembus level 6,360, dimana target koreksi wave iv berada pada area 6,280-6,330. Level support 6,360 dan 6,250, sedangkan resistance 6,550 dan 6,660. Berikut rekomendasinya dari MNC Sekuritas.
CPO - Commodity
Pada chart weekly untuk komoditas CPO, kami memperkirakan bahwa harga CPO masih dapat menguat untuk membentuk wave 4 di level 2,330.
BNLI - Buy on Weakness
MNC memperkirakan BNLI sudah berada pada akhir wave (iii) dari [iii], dan berpotensi untuk terkoreksi hingga level 765 untuk membentuk wave (iv). Namun apabila fase koreksi tersebut sudah selesai, maka BNLI dapat mencapai 945 untuk mengakhiri wave (v) dari wave [iii].
Buy on Weakness: 765-795
Target Price: 945, 990, 1,050
Stoploss: 645
PWON - Buy on Weakness
Posisi PWON saat ini sedang membentuk wave [ii] dari wave C, dimana target koreksi wave [ii] diperkirakan berada pada level 630. Apabila wave [ii] sudah terpenuhi maka selanjutnya PWON dapat menguat hingga 725.
Buy on Weakness: 630-645
Target Price: 725, 780
Stoploss: 590
LSIP - Sell on Strength
LSIP kami perkirakan sudah berada pada akhir wave [v] dari wave [C], dan dimungkinkan akan terkoreksi hingga level 1,230.
Sell on Strength 1,440-1,500.
UNTR - Sell on Strength
UNTR kami perkirakan sudah berada pada akhir wave (i) dan berpotensi terkoreksi menuju ke level 26,400-26,650. Setelah itu UNTR dapat kembali menguat untuk membentuk wave (iii).
Sell on Strength 26,850-27,000.
Pada chart weekly untuk komoditas CPO, kami memperkirakan bahwa harga CPO masih dapat menguat untuk membentuk wave 4 di level 2,330.
BNLI - Buy on Weakness
MNC memperkirakan BNLI sudah berada pada akhir wave (iii) dari [iii], dan berpotensi untuk terkoreksi hingga level 765 untuk membentuk wave (iv). Namun apabila fase koreksi tersebut sudah selesai, maka BNLI dapat mencapai 945 untuk mengakhiri wave (v) dari wave [iii].
Buy on Weakness: 765-795
Target Price: 945, 990, 1,050
Stoploss: 645
PWON - Buy on Weakness
Posisi PWON saat ini sedang membentuk wave [ii] dari wave C, dimana target koreksi wave [ii] diperkirakan berada pada level 630. Apabila wave [ii] sudah terpenuhi maka selanjutnya PWON dapat menguat hingga 725.
Buy on Weakness: 630-645
Target Price: 725, 780
Stoploss: 590
LSIP - Sell on Strength
LSIP kami perkirakan sudah berada pada akhir wave [v] dari wave [C], dan dimungkinkan akan terkoreksi hingga level 1,230.
Sell on Strength 1,440-1,500.
UNTR - Sell on Strength
UNTR kami perkirakan sudah berada pada akhir wave (i) dan berpotensi terkoreksi menuju ke level 26,400-26,650. Setelah itu UNTR dapat kembali menguat untuk membentuk wave (iii).
Sell on Strength 26,850-27,000.
🌾
Shares in Asia rose modestly on Monday, extending gains on Wall Street last week. Buying enthusiasm was spurred by renewed hopes for progress on resolving the trade standoff between the U.S. and China. Shares rose in Shanghai and Hong Kong early Monday despite news that China’s economy grew at its lowest pace in three decades last year.
The Shanghai Composite Index SHCOMP, +0.56% closed up 0.6% and Hong Kong’s Hang Seng index HSI, +0.39% climbed 0.3%. Japan’s Nikkei 225 indexNIK, +0.26% rose 0.3%. South Korea’s Kospi SEU, +0.02% was almost flat and the S&P ASX 200 XJO, +0.18% in Australia added 0.2%. Shares rose in Southeast Asia and Taiwan Y9999, +0.54% .
Among individual stocks, Nissan 7201, +0.44% rose slightly as former chairman Carlos Ghosn renewed an attempt for bail. Electronics maker TDK 6762, +3.31% and Takeda Pharmeceutical 4502, +3.28% were among Tokyo’s biggest gainers. In Hong Kong, shares of Sunny Optical 2382, +5.51% surged while fellow Apple component maker AAC 2018, -0.41% fell. In Australia, Treasury Wine EstatesTWE, +1.04% stock jumped after announcing its chief operating officer had left the company due to a breach of internal policies.
China on Monday announced its economy expanded by 6.6% over a year earlier, down from 2017’s 6.9%. Growth in the three months ending in December cooled to 6.4% from the previous quarter’s 6.5%. China’s communist leaders are trying to steer China to slower, more self-sustaining growth based on consumer spending instead of trade and investment. But the slowdown has been sharper than expected, prompting Beijing to ease lending controls and step up government spending to shore up growth and avoid politically dangerous job losses. The lackluster data raised hopes for more policy action.
Stock benchmarks in the U.S. and Europe jumped Friday after Bloomberg News reported that Chinese officials offered to buy more goods and services from the U.S., potentially eliminating its trade deficit by 2024. On Wednesday the Chinese government said the top trade envoys from both countries will meet at the end of January. The U.S. trade deficit with China grew to a record $323.3 billion in 2018. The two countries have raised taxes on billions of dollars of each other’s goods in the spat over the trade deficit, Beijing’s manufacturing plans, and U.S. complaints that China steals technology from foreign companies.
“The scrutiny remains on U.S.-China trade even as no scheduled announcements or meetings are expected. After seeing Wall Street enthused by reports of the U.S. considering lifting tariffs on Friday, the weekend delivered another dose of positivity for markets. This came in the form of reports suggesting that China had offered a path to eliminate trade imbalances with the U.S. in their early January talk in China,” Jingyi Pan of IG said in a commentary.
On Friday, the S&P 500 SPX, +1.32% climbed 1.3% to 2,670.71 and the Dow Jones industrial average DJIA, +1.38% climbed 1.4% to 24,706.35. The Nasdaq composite COMP, +1.03% added 1% to 7,157.23. Stock indexes have surged since reaching a low point on Christmas Eve, as the S&P 500 has risen for four weeks in a row. It climbed 2.9% last week. It’s risen at least 1.9% every week during that rally. The Dow Jones Industrial Average is up 5.9% and the S&P 500 index has risen 6.5% so far this year, a surprisingly strong showing coming off a punishing end to 2018. U.S. stock and bond markets will be closed Monday for the Martin Luther King Jr. Day holiday.
U.S. crude CLG9, +0.00% rose modestly to $54.06 per barrel in electronic trading on the New York Mercantile Exchange. It rose 3.3 percent on Friday to $53.80 in New York. Brent crude LCOH9, -0.03% , used to price international oils, picked up 16 cents to $62.86 per barrel. It added 2.5 percent to $62.70 a barrel in London on Friday.
The dollar USDJPY, -0.12% fell to 109.62 yen from 109.78 yen.
🍨
ihsg per tgl 21 Jan 2019:
Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,04% atau 2,68 poin ke level 6.450,83 penutupan perdagangan pasar modal hari ini,Senin (21/1), setelah bergerak pada kisaran 6.438,90-6.472,15.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang menguat 1,94% menjadi pendorong utama terhadap penguatan IHSG hari ini, disusul saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang menguat 21,28%.
IHSG telah menguat sejak pembukaan pagi tadi dengan kenaikan tipis 0,01% atau 0,38 poin ke level 6.448,54. Sepanjang perdagangan hari ini indeks bergerak positif, meskipun kenaikannya sangat tipis.
William Surya Wijaya, Director PT Indosurya Bersinar Sekuritas menjelaskan progres pergerakan IHSG hingga terlewati perjalanan setengah bulan pertama pada awal tahun 2019 masih menunjukkan pola uptrend yang cukup kuat dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang.
Menurut William, hal ini terlihat dari pertumbuhan IHSG secara year to date serta masih terus mengalirnya arus dana asing yang masuk ke dalam pasar modal domestik.
"Tentunya hal ini juga ditunjang oleh kuatnya fundamental perekonomian kita. Hari ini IHSG berpeluang menguat," tulis William dalam riset yang diterima Bisnis.
🌳
ihsg per tgl 18 Jan 2019:
Panin Sekuritas dalam risetnya menyampaikan, IHSG ditutup menguat sebesar 10,5 poin atau 0.16% menuju 6.423,77 pada perdagangan hari Kamis 17 Januari 2019. Pengujian level 6.420 sebagai support baru telah selesai.
loading...
BERITA TERKAIT +
Naik 20 Poin, IHSG Kian Kokoh ke 6.444
Ditutup Menguat, IHSG Naik Tipis ke 6.423
IHSG Menguat 0,49% ke 6.444 di Jeda Makan Siang
Baca Juga: Ditutup Menguat, IHSG Naik Tipis ke 6.423
"IHSG mengurangi penguatannya pasca pengumuman suku bunga, namun juga dikarenakan adanya debat capres kemarin, maka pelaku pasar cenderung wait and see. Secara teknikal IHSG masih kokoh untuk menuju level berikutnya pada 6.500," tulis riset Panin, Jumat (18/1/2019).
Berikut rekomendasi beberapa saham pada perdagangan hari ini:
- CPIN membentuk kembali pola measured moving up di mana selalu ada resistance yang dibentuk dan kemudian dibreakout sebelum melanjutkan penguatan. Saat ini resistance baru yang sudah dibentuk ada pada 8.600.
Rekomendasi: buy 8400 sampai dengan 8.500, TP 8.600 sampai 9.000 (swing), stop loss <8.200.
- PTPP melemah terbatas pada support trend line yang juga berada pada MA5.
Lakukan pembelian selama harga bertahan di atas 2.300.
Rekomendasi: buy 2.300 sampai 2.350, TP 2.400 sampai 2.500 (swing), stop loss <2.250.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,49% ke 6.444 di Jeda Makan Siang
- PTSN memantul dari support MA5 (bagian dilingkari) yang mengindikasikan bahwa uptrend jangka pendek belum berakhir.
Rekomendasi: buy 1.550 sampai 1.600, TP 1.750 sampai 1.800, stop loss <1.250.
- TLKM membentuk resistance pada 3.990. Cukup kuat untuk ditembus dengan resistance psikologis 4.000.
Rekomendasi: buy on breakout 4.000, TP 4.100 sampai 4.200, stop loss <3.880.
(fbn)
🍇
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak terganggu dengan hasil debat Calon Presiden yang dilangsungkan tadi malam.IHSG masih berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan hari ini, naik 20,4 poin atau 0,31% ke 6.444.
Membuka perdagangan hari ini, Jumat (18/1/2019), ada 29 saham menguat, 1 saham melemah, dan 15 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp35 miliar dari 10,65 juta saham diperdagangkan.
loading...
BERITA TERKAIT+
Indeks LQ45 naik 5,52 poin atau 0,5% menjadi 1.030, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 3,04 poin atau 0,4% ke 724,46, indeks IDX30 naik 2,99 poin atau 0,5% ke 578,01, dan indeks MNC36 naik 1,4 poin atau 0,3% ke 371,30.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PTAdaro Energy Tbk (ADRO) naik Rp20 atau 1,37% ke Rp1.480, saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik Rp50 atau 1,37% ke Rp3.690, dan saham PT H M Sampoerna Tbk (HMSP) naik Rp50 atau 1,32% ke Rp3.840.
Baca Juga: Ditutup Menguat, IHSG Naik Tipis ke 6.423
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) turun Rp20 atau 3,81% ke Rp505, saham PT MNC Studios International Tbk (MSIN) turun Rp10 atau 3,23% ke Rp300 dan saham PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) turun Rp25 atau 2,63% ke Rp925.
(fbn)
🍑
per tgl 17 Jan 2019:
Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup hijau sore ini. IHSG menghijau seharian dan berhasil ditutup menguat 10,42 poin (0,16%) ke level 6.423.
Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah sore ini berada di level Rp 14.175.
Pada perdagangan pre opening, IHSG naik 8,04 poin (0,12%) ke level 6.421,40. Indeks LQ45 juga bertambah 11,703 poin (1,16%) ke 1.019,29.
Membuka perdagangan, Kamis (17/1/2019), IHSG melanjutkan penguatan 16,13 poin (0,25%) ke level 6.428,49. Indeks LQ45 juga naik 2,92 poin (0,28%) ke 1.024,42.
Pada pukul 09.05 JATS, IHSG masih bergerak positif, naik 19,09 poin (0,29%) ke 6.432,45. Indeks LQ45 juga naik 3,82 poin (0,37%) ke 1.025,60.
Pada sesi I, IHSG bertahan di zona hijau setelah menguat 12 poin ke level 6.420,89. Indeks LQ45 naik 3,14 poin (0,31%) ke level 1.022,44.
Sore ini, IHSG ditutup menguat 10,42 poin (0,16%) ke level 6.423,78. Sementara indeks LQ45 naik 3,31 poin (0,32%) ke 1.024,90.
Perdagangan saham ditransaksikan 541.976 kali dengan nilai Rp 9,3 triliun. Sebanyak 182 saham menguat, 229 saham turun dan 134 saham tidak berubah.
Sementara itu, Bursa Amerika Serikat ditutup menguat. Dow Jones ditutup 24,207.16 (+0.59%), NASDAQ ditutup 7,034.69 (+0.15%), S&P 500 ditutup 2,616.10 (+0.22%).
Bursa US ditutup menguat kembali. Trend menguat masih didorong oleh laporan keuangan FY2018 dari perusahaan-perusahaan US, namun investor masih was-was akan terjadi sell off usai dari masa leporan keuangan full year 2018 dan kembali berfokus pada perlambatan ekonomi global. Kecemasan atas kemungkinan US masuk ke dalam masa resesi juga akan membebani investor.
Perdagangan bursa saham Asia mayoritas bergerak negatif sore ini. Berikut pergerakannya:
- Indeks Nikkei 225 turun 0,2% ke 20.402,27
- Indeks Hang Seng turun 0,54% ke 26.755,63
- Indeks Komposit Shanghai turun 0,42% ke 2.559,64
- Indeks Strait Times turun 0,45% ke 3.214,44
Saham-saham yang masuk jajaran top gainers antara lain adalah Unilever Indonesia (UNVR) naik Rp 950 ke Rp 48.875, United Tractors (UNTR) naik Rp 800 ke Rp 26.850, Indocement Tunggal (INTP) naik Rp 700 ke Rp 18.500, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 550 ke Rp 22.425.
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya Asuransi Bina Dana (ABDA) turun Rp 1.120 ke Rp 3.360, Pool Advista (POOL) turun Rp 325 ke Rp 4.800, Matahari (LPPF) turun Rp 250 ke Rp 5.900, Bank Nationalnobu turun Rp 160 ke Rp 840.
(eds/fdl)
🌽
Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada awal perdagangan saham Kamis pekan ini.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (17/1/2019), IHSG menguat terbatas 8,04 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.421,40. Indeks saham LQ45 naik 0,20 persen ke posisi 1.023,60. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Penguatan IHSG pun berlanjut pada pukul 09.00 waktu JATS. IHSG menanjak 17,15 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.430,68. Indeks saham LQ45 menguat 0,29 persen ke posisi 1.024. Seluruh indeks saham acuan menghijau.
BACA JUGA
Sebanyak 131 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. 27 saham melemah dan 124 saham diam di tempat.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.432,85 dan terendah 6.421,40.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 14.400 kali dengan volume perdagangan 272,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 247,3 miliar. Investor asing beli saham Rp 5,26 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.138.
10 sektor saham menghijau. Sektor saham tambang naik 1,17 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar menguat 0,73 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 0,40 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham CANI melonjak 24,76 persen ke posisi 262 per saham, saham AGRS meroket 24,60 persen ke posisi 466 per saham, dan saham TIRA bertambah 19,87 persen ke 374 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BPTR turun 10,26 persen ke posisi 70 per saham, saham INCF susut 5,14 persen ke posisi 332 per saham, dan saham BGTG melemah 4,55 persen ke posisi 105 per saham.
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Jepang Nikkei susut 0,19 persen, indeks saham Shanghai tergelincir 0,08 persen dan indeks saham Singapura merosot 0,27 persen, serta indeks saham Hong Kong Hang Seng tergelincir 0,16 persen.
Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,08 persen, indeks saham Taiwan menanjak 0,16 persen.
🍉
per tgl 16 Jan 2019:
Jakarta, CNBC Indonesia - Dibuka menguat 0,13% ke level 6.417,13, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan cepat berbalik ke zona merah, bahkan sempat meninggalkan level psikologis 6.400 yakni ke level 6.394,83. Namun pada pukul 9:28 WIB, IHSG sudah balik menguat sebesar 0,08% ke level 6.413,94.
Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona hijau: indeks Shanghai naik 0,01%, indeks Strait Times naik 0,07%, dan indeks Kospi naik 0,02%.
Angin segar yang datang dari China berhasil mengangkat kinerja bursa saham regional. Seperti yang kita ketahui, rilis data perdagangan internasional China periode Desember 2018 menunjukkan adanya tekanan yang signifikan bagi perekonomian Negeri Panda.
Pada hari Senin (14/1/2019), ekspor periode Desember 2018 dimumkan terkontraksi sebesar 4,4% YoY, di bawah konsensus yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 3% YoY, seperti dilansir dari Trading Economics. Kemudian, impor anjlok hingga 7,6% YoY, juga di bawah ekspektasi yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 5% YoY.
Pemerintah China terlihat responsif dalam menanggapi hal tersebut. Kemarin (15/1/2019), Kementerian Keuangan China mengatakan bahwa mereka akan mengimplimentasikan pemotongan pajak dan biaya yang lebih besar.
Melansir Reuters, beberapa analis percaya bahwa China dapat memberlakukan pemotongan pajak dan biaya senilai CNY 2 triliun. Selain itu, China juga diyakini akan memperbolehkan pemerintah daerah untuk menerbitkan obligasi khusus (special bond) senilai CNY 2 triliun yang sebelumnya banyak digunakan untuk membiayai proyek-proyek penting.
Di sisi lain, risiko yang menghantui jalannya perdagangan datang dari kondisi politik di Inggris yang kian runyam. Pada dini hari tadi, proposal Brexit yang diusung pemerintahan Perdana Menteri Theresa May ditolak oleh parlemen dengan hasil 432 berbanding 202. Ini adalah kekalahan pemerintah terbesar dalam sejarah Inggris modern.
Menanggapi hasil tersebut, pimpinan Partai Buruh Jeremy Corbyn kemudian mengajukan pelaksanaan pemungutan suara atas mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan May. Pemungutan suara akan dilakukan pada hari ini.
Kini, ada kemungkinan May akan dilengserkan dari posisinya dan membuat Partai Buruh mengambil alih pemerintahan. Ada tanda tanya besar yang kini menyelimuti proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa.
TIM RISET CNBC INDONESIA
🌽
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebuah jajak pendapat pada Asian Financial Forum yang dihelat awal pekan ini menyebutkan, Asia Tenggara sebagai tujuan investasi terbaik di tahun 2019. Sebanyak 39% responden pada acara diskusi panel bertajuk "Global Investment in New Economny" yang berlangsung di Hong Kong itu, menjagokan Asia Tenggara.
Adapun sebanyak 35% responden lainnya, memprediksi China sebagai tujuan investasi terbaik tahun ini. Sementara 16% respon lainnya memilih Amerika Serikat.
🍧🍦
Bisnis.com, JAKARTA - Reliance Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak menguat tertahan cenderung dihantui aksi profit taking dengan support resistance 6.341-6.424.
Adapun saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya TKIM, MAIN, TPIA, INTP, INDF, HMSP, ICBP, WOOD, HOKI.
Kepala Riset Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG break out resistance dan upper bollinger bands sehingga terus bergerak menguat menguji FR261.8% dikisaran 6.424.
Indikator Stochastic bergerak terkonsolidasi pada area jenuh beli dengan momentum RSI yang cenderung mahal.
Dalam perdagangan kemarin, Selasa (15/01/2019), IHSG ditutup rebound signifikan 1,15% atau 72,67 poin ke level 6.408,l78 dengan Sektor Konsumer (+1,44%) dan Keuangan (+0,78%) memimpin kontributor penguatan IHSG hingga akhir sesi perdagangan.
Data aktifitas import bulan Desember 2018 rilis paling lambat dalam 18 bulan terakhir dilevel 1,16% YoY setelah pemerintah mengadopsi langkah-langkah tarif yang lebih tinggi pada beberapa barang import. Sehingga posisi defisit neraca perdagangan sedikit berkurang dilevel $-1,10 Miliar berbanding $-2,05 Miliar pada periode sebelumnya.
Total Akitifitas Export 2018 tumbuh 6,65% dan Import tumbuh 20,15% menjadi trigger positif investor pada perdagangan hari ini. Rupiah menguat terhadap USD sebesar 0,24% ke level Rp14.090 per USD.
Investor asing pun kembali tercatat net buy Rp1,91 triliun rupiah dengan komposisi di papan reguler sebesar Rp840,72 miliar dan dipapan negosiasi Rp1,06 triliun. Saham TLKM, BMRI, BBCA, BBRI dan UNVR menjadi top net buy value.
🌳
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sektor keuangan masih bergerak positif dengan tumbuh 3,23% sejak awal tahun atau year to date (ytd). Menariknya, dari sektor tersebut, beberapa saham lapis kedua atau second liner kompak melaju kencang.
Saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN) sudah naik 11,84% ytd, PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) naik 10,48% ytd, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) naik 23,50% ytd, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) naik 8,66% ytd dan PT Bank Tabungan Pensiunan Negara Tbk (BTPN) naik 6,40% ytd.
BACA JUGA
Menanggapi kondisi tersebut, analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, kenaikan tersebut disebabkan adanya ekspektasi yang lebih stabil dari sektor keuangan pada tahun 2019. Ekspektasi sektor keuangan tahun ini misalnya proyeksi suku bunga acuan yang tidak akan bergerak terlalu agresif seperti tahun 2018.
Asal tahu saja, sepanjang tahun 2018, Bank Indonesia (BI) sudah mengerek suku bunga acuan sebanyak 175 bps menjadi di level 6%. Disisi lain, nilai tukar rupiah dirasa sudah cukup stabil. “Saham bank di luar blue chip akan sensitif terhadap sentimen tersebut,” ujar Valdy kepada Kontan.co.id, Selasa (15/1).
Menurut Valdy, setidaknya kondisi ini akan bertahan hingga akhir Juni 2019 saat bank sentral Amerika Serikat diprediksi akan kembali mengkaji kebijakan suku bunga acuan.
Valdy merekomendasikan untuk bisa memperhatikan dan mengoleksi BDMN, BTPN dan BBTN. Itu karena BDMN terdorong oleh pembiayaan kendaraan dari Adira Finance. BBTN terdongkrak potensi kredit perumahan yang diperkirakan akan terus melaju dan BTPN semakin berpotensi pasca akusisi yang dilakukan.
William Hartanto, Analis Panin Sekuritas justru menilai ini buntut dari sentimen sektor perbankan yang cukup mendukung dari nilai tukar rupiah dan suku bunga acuan. Selain itu, investor bisa memanfaatkan momentum ini untuk masuk ke saham-saham lapis kedua untuk mengantisipasi saham blue chip perbankan yang sudah terlampau mahal.
Pihaknya merekomendasikan untuk masuk ke BDMN dengan target harga Rp 9.000 per saham, PNBN dengan target harga Rp 1.300 per saham dan BBTN dengan target harga Rp 2.850-Rp3.000 per saham.
🍓
per tgl 15 Jan 2019:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat tinggi meski defisit neraca dagang Indonesia tercatat naik. Selasa (15/1), IHSG ditutup menguat 1,15% atau 72,67 poin ke 6.408,78.
Meski indeks naik tinggi, masih ada satu sektor yang turun pada perdagangan hari ini. Sektor perkebunan turun 0,45% hingga tutup pasar. Sembilan sektor lainnya menguat, dengan kenaikan tertinggi pada sektor industri dasar sebesar 2,43%.
BACA JUGA
Sektor konstruksi menguat 1,87%. Sektor infrastruktur menguat 1,79% dan sektor manufaktur naik 1,58%. Sektor barang konsumer pun menguat hingga 1,44%.
Total volume transaksi bursa mencapai 17,57 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 10,78 triliun. Kenaikan harga terjadi pada 234 saham. Sebanyak 170 saham turun harga dan 139 saham bergerak mendatar.
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
Top losers LQ45 terdiri dari:
- PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) -1,80%
- PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) -1,72%
- PT United Tractors Tbk (UNTR) -1,54%
Investor asing mencatat pembelian bersih Rp 846 miliar di pasar reguler dan total Rp 1,92 triliun di seluruh pasar.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah saham PT Bank Agris Tbk (AGRS) Rp 1 triliun, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 230,8 miliar, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 189,8 miliar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing terdiri dari saham UNTR Rp 58,2 miliar, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Rp 20,7 miliar, dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Rp 12,4 miliar.
🌱
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 15,67 poin atau 0,25% ke level 6.351 pada penutupan perdagangan sesi I Selasa (15/1).
Sebanyak 206 saham menguat, 153 saham turun dan 142 saham tak bergerak.
BACA JUGA
Tujuh sektor tercatat menguat dan tiga sektor lainnya melemah.
Sektor-sektor dengan penguatan tertinggi adalah sektor konstruksi yang naik 1,33%, sektor infrastruktur naik 0,66% dan sektor industri dasar yang naik 0,67%.
Sedangkan sektor yang melemah adalah sektor perkebunan yang turun 0,26%, sektor aneka industri yang turun 0,23% dan sektor keuangan yang terkoreksi 0,07%.
Total transaksi perdagangan di bursa hingga sesi I sebesar 7,55 miliar saham dengan total nilai Rp 4,19 triliun.
Top gainers LQ45 adalah:
1. Lippo Karawaci Tbk (LPKR) (12,03%)
2. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) (6,25%)
3. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) (4,81%)
2. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) (6,25%)
3. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) (4,81%)
Top losers LQ45 adalah:
1. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) (-2,3%)
2. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) (-1,81%)
3. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (-1,25%)
2. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) (-1,81%)
3. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (-1,25%)
Investor asing mencatatkan pembelian bersih Rp 205,77 miliar di seluruh pasar.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp69,3 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 47,2 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 45 miliar.
Sedangkan saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 15,2 miliar, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) Rp 11 miliar dan PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) Rp 7,8 miliar.
🍤
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini di area negatif. IHSG turun 26,35 poin atau 0,40% ke level 6.336 pada perdagangan Senin (14/1).
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menyebut, berdasarkan indikator, MACD masih berada di area positif. Sementara itu, RSI sudah berada di area netral. Terlihat pola upside gap tasuki candlestick pattern yang mengindikasikan adanya penguatan. "Pergerakan IHSG berpeluang menuju ke area resistance," kata Nafan, Senin (14/1).
BACA JUGA
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.305 hingga 6.275. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki kisaran pada 6.363 hingga 6.390. Adapun sejumlah rekomendasi saham yang disertakan sehingga dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain:
1. ASII
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 7.975–8.200, dengan target harga secara bertahap di level 8.300, 8.425, 8.725 dan 9.025. Support: 7.975 & 7.825.
2. BBCA
Terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 25.475–26.025, dengan target harga secara bertahap di level 26.250, 26.750, 27.125 dan 28.775. Support: 25.475 & 24.775.
3. HMSP
Pergerakan harga akan menguji garis MA 20 dan MA 60 sehingga peluang terjadinya rebound terbuka lebar. “Buy on Weakness” pada area level 3.710–3.760, dengan target harga secara bertahap di level 3.840, 3.880, 3.920, 4.020 dan 4.130. Support: 3.760, 3.710 & 3.670.
4. SMGR
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 11.375–11.575 dengan target harga secara bertahap di level 11.700, 12.050 dan 12.375. Support: 11.375 & 11.275.
5. TRAM
Terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 180–183, dengan target harga secara bertahap di level 185, 200 dan 216. Support: 179 & 174.
6. WSBP
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 380–384, dengan target harga secara bertahap di level 388, 398, 410 and 420. Support: 380 & 376.
🍓
per tgl 10 Jan 2019:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 56,47 poin atau 0,9% ke level 6.328 di akhir perdagangan Kamis (10/1).
Sembilan sektor tercatat menguat, dan satu sektor yang melemah yakni sektor perkebunan yang turun 0,37%.
BACA JUGA
Sektor-sektor dengan penguatan tertinggi antara lain sektor consumer goods yang naik 1,96%, sektor industri dasar yang naik 1,79% dan sektor manufaktur yang menguat 1,63%.
Sebanyak 217 saham menguat, 219 saham melemah dan 125 saham tidak bergerak.
Total transaksi di bursa mencapai 15,55 miliar saham dengan total nilai Rp 10,77 triliun.
Top gainers LQ45 hari ini:
1. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) (8,64%)
2. PT Matahari Departemen Store Tbk (LPPF) (6,96%)
3. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) (6,47%)
2. PT Matahari Departemen Store Tbk (LPPF) (6,96%)
3. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) (6,47%)
Top losers LQ45 hari ini:
1. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) (-2,92%)
2. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) (-2,26%)
3. PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) (-2%)
2. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) (-2,26%)
3. PT Indo Tambangraya Megah (ITMG) (-2%)
Investor asing mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp 771,90 miliar di seluruh pasar.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 281,8 miliar, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp 211,3 miliar dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 153,7 miliar.
Sedangkan saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 207,7 miliar, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) Rp 138,2 miliar dan PT Bank Danamon Tbk (BDMN) Rp 22,2 miliar.
🍐
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berhasil ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Walau penguatannya relatif terbatas. Kemarin, IHSG berakhir dengan penguatan 0,15%. IHSG masih belum mampu finis di level psikologis 6.300. Bursa saham utama Asia juga mampu menguat, hanya saja agak jauh lebih signifikan. Indeks Nikkei 225 melonjak 1,1%, Hang Seng melesat 2,27%, Shanghai Composite naik 0,71%, Kospi melompat 1,95%, dan Straits Times terdongkrak 1,12%.
Sementara nilai tukar rupiah menguat 0,14% terhadap dolar AS kala penutupan perdagangan pasar spot. Rupiah sempat cukup lama berada di zona merah sebelum mulai menguat jelang penutupan pasar.
Penguatan IHSG dan rupiah wajar adanya karena sentimen positif tengah memayungi pasar keuangan Asia. Angin segar datang dari dialog dagang AS-China di Beijing yang diperpanjang dari 2 hari menjadi 3 hari. Pelaku pasar menilai extra time tersebut merupakan wujud komitmen kedua negara untuk menyelesaikan masalah secara tuntas. Dengan begitu, jalan menuju damai dagang menjadi semakin terbuka.
Optimisme investor membuncah, dan arus modal berdatangan ke Asia. Hasilnya jelas, paar keuangan Benua Kuning kompak menguat. Hanya saja memang penguatan yang dialami Indonesia relatif terbatas. Di pasar saham, sektor barang konsumsi mengalami tekanan karena rilis data Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK). Angka IKK pada Desember 2018 yang sebesar 127 memang bagus, tertinggi sejak Agustus. Namun bukan berarti masyarakat semakin rajin berbelanja. Pada Desember, porsi konsumsi dari total pengeluaran adalah 67,2%, turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 68,2%. Sebaliknya, porsi yang digunakan untuk tabungan naik menjadi 20,4% dari sebelumnya 19%. Ada kemungkinan, masyarakat menahan konsumsi seiring dengan ketidakpastian yang masih tinggi sampai dengan akhir 2019. Saham-saham barang konsumsi yang dilego investor di antaranya UNVR (-2,85%), GGRM (-1,76%), KLBF (-1,6%), dan HMSP (-0,78%). Sementara untuk rupiah, tekanan yang sempat hadir disebabkan oleh aksi ambil untung dan kenaikan harga minyak dunia. Penguatan rupiah cukup tajam menjadi bumerang, membuat rupiah rentan terserang technical correction. Selain itu, perkembangan harga minyak juga kurang suportif buat rupiah. Kemarin, harga si emas hitam masih naik di kisaran 1%. Kenaikan harga minyak yang berlangsung konstan menimbulkan kekhawatiran terhadap prospek transaksi berjalan (current account) Indonesia. Jika tren ini berlanjut, maka beban impor minyak akan semakin besar sehingga defisit transaksi berjalan kian lebar. Tanpa pasokan valas yang memadai dari ekspor-impor barang dan jasa, rupiah akan kekurangan' darah'. Fundamental penyokong rupiah menjadi rapuh sehingga rentan melemah.
🌼
per tgl 09 Jan 2019:
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan posisi di zona hijau hingga penutupan perdagangan sore ini. IHSG menguat 9,3 poin (0,15%) ke level 6.272.
Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah sore ini menjinak ke level Rp 14.130.
Pada perdagangan preopening, IHSG menguat 33,268 poin (0,53%) ke 6.296,115. Indeks LQ45 juga bertambah 10,764 poin (1,07%) ke 1.012,403.
Membuka perdagangan, Rabu (9/1/2019), IHSG melanjutkan penguatan 39,771 poin (0,69%) ke level 6.302,626. Indeks LQ45 juga naik 10,764 poin (1,07%) ke 1.012,403.
Pada pukul 09.05 JATS, IHSG kian perkasa, naik 44,76 poin (1,01%) ke 6.307,247. Indeks LQ45 juga naik 3,9 poin (1,4%) ke 1.086,915.
Sepanjang sesi I, IHSG naik 27,34 poin ke level 6.290,192. Sementara indeks LQ45 naik 4,2 poin ke level 1.001.
Pada sore hari, IHSG ditutup menguat 9,39 poin (0,15%) ke level 6.272. Sedangkan indeks LQ45 lengser dari level 1.000, turun 0,65 poin (0,07%) ke level 996,771.
Perdagangan saham ditransaksikan 486.696 kali dengan total nilai transaksi Rp 9,3 triliun. Sebanyak 237 saham menguat, 173 saham turun dan 133 saham tak berubah.
Indeks utama bursa saham AS kompak ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan kemarin. Indeks Dow Jones menguat 3.29%, S&P naik 3.43% dan Nasdaq terangkat 4.26%. Penguatan terjadi seiring dengan rilisnya data ketenagakerjaan AS yang menunjukkan kekuatan ekonomi serta adanya pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell bahwa bank sentral AS akan sabar dengan kebijakan moneternya.
Saham bursa saham AS menguat hingga di atas 3% pasca Powell mampu meyakinkan pelaku pasar bahwa kebijakan Federal Reserve akan lebih memperhatikan aktivitas pasar serta akan fleksibel dalam memutuskan kenaikan suku bunga di masa depan.
Sementara itu bursa saham Asia mayoritas positif sore ini. Berikut pergerakannya:
Indeks Nikkei 225 naik 1,1% ke 20.427,1
Indeks Hang Seng naik 2,27% ke 26.462,3
Indeks Komposit Shanghai naik 0,71% ke 2.544,34
Indeks Strait Times naik 0,86% ke 3.149,74
Saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya ialah United Tractors (UNTR) naik Rp 600 ke Rp 28.100, Andira Agro (ANDI) naik Rp 455 ke Rp 2.400, Pabrik Kertas Tjiwi (TKIM) naik Rp 450 ke Rp 11.700 dan Indosat (ISAT) naik Rp 445 ke Rp 2.250.
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.450 ke Rp 80.900, Asuransi Bina Dana (ABDA) turun Rp 1.375 ke Rp 5.600, Unilever Indonesia (UNVR) turun Rp 1.350 ke Rp 46.000 dan Jembo Cable Company (JECC) turun Rp 1.325 ke Rp 5.325.
(eds/eds)
🌹
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I siang Rabu (9/1) naik 27,3 (0,43 persen) ke level 6.290,6.
Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam indeks Investor33 naik 2,4 (0,52 persen) mencapai 459,7.
Sedangkan indeks LQ45 melemah 4,2 poin (0,42 persen) ke level 1.001,6. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) naik 1,8 (0,26 persen) mencapai 700,5.
Volume perdagangan hingga sesi siang ini tercatat sebanyak 79.577 miliar saham senilai Rp 4,532 triliun. Sebanyak 58 saham naik, 152 saham melemah dan 131 saham stagnan.
Mayoritas pergerakan sektor saham menguat dengan kenaikan tertiggi saham sektor agri sebesar 0,89 persen disusul perdagangan sebesar 0,75 persen. Sementara sektor saham yang melemah di antaranya konsumsi sebesar 0,00 persen.
Sumber: BeritaSatu.com
🍌
Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound dan menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (9/1/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,67% atau 41,76 poin ke level 6.304,60 pada pukul 09.21 WIB, setelah rebound dengan dibuka naik 0,53% atau 33,27 poin di posisi 6.296,11.
Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.295,32 – 6.311,58. IHSG rebound setelah berakhir di zona merah dengan pelemahan 0,39% atau 24,38 poin di posisi 6.262,85 pada perdagangan Selasa (8/1/2019).
Seluruh sembilan sektor terpantau bergerak positif pagi ini, dipimpin sektor aneka industri (+0,97%), infrastruktur (+0,86%), dan konsumer (+0,65%).
Sebanyak 208 saham menguat, 50 saham melemah, dan 365 saham stagnan dari 623 saham yang diperdagangkan.
🍉
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,39% ke level 6.262 pada perdagangan Selasa (8/1).
Analis Indovest Semesta Sekuritas Aditya Perdana Putra mengatakan, penyebab terkoreksi IHSG hari ini adalah profit taking yang dilakukan oleh investor. Wajar saja, sejak awal tahun ini indeks kembali menguat.
BACA JUGA
"Kalau kita lihat data dalam negeri juga membaik seperti rupiah, cadangan devisa juga naik US$ 220 miliar, kemudian dari luar masih kondusif, pembukaan lapangan kerja di Amerika juga bagus, perekonomian mereka berarti masih positif," katanya.
Adit memprediksi IHSG besok akan melanjutkan pelemahannya di level 6.210-6.310 akan tetapi pelemahan terjadi secara wajar sebab berdasarkan perhitungannya dua hari yang akan datang IHSG kembali menguat.
Menurut Adit jika besok data pertumbuhan kredit perbankan, data penjualan automotif dan data penjualan retail dirilis. Data tersebut akan menjadi salah satu sentimen penggerak IHSG besok.
Menurut pandangannya data pertumbuhan kredit masih akan positif sehingga IHSG terkoreksi wajar.
Senada, Analis Artha Sekuirtas Dennies Chrisoper Jordan memprediksi IHSG besok akan melanjutkan pelemahan di level support 6.236-6.211 dan resistance 6.301 - 6.237
Namun menurut perhitungan Dennies, pelemahan IHSG esok hari akan terbatas, akibat didorong kuatnya nilai tukar rupiah dan January effect yang masih berlangsung.
🍉
per tgl 08 Jan 2019:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal bertahan di zona hijau. Hingga akhir perdagangan sesi I, Selasa (8/1), IHSG berbalik arah melemah 14,56 poin atau 0,23% ke 6.272,67.
Enam sektor melemah, dengan penurunan terbesar pada sektor barang konsumen, sebesar 1,19%. Sektor manufaktur turun 0,73%. Sektor pertambangan tergerus 0,58%.
BACA JUGA
Masih ada empat sektor yang menguat meski IHSG turun. Keempat sektor ini adalah sektor konstruksi 0,81%. Sektor infrastruktur naik 0,69%. Sektor perdagangan dan aneka industri menguat masing-masing 0,26% dan 0,24%.
Total volume transaksi bursa mencapai 7,28 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4 triliun. Pelemahan indeks ini terjadi meski ada 205 saham yang menguat. Hanya ada 162 saham yang melemah. Sedangkan 132 saham flat.
Berikut top gainers LQ45:
Top losers LQ45 adalah:
- PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) -3,19%
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) -2,42%
- PT Indika Energy Tbk (INDY) -2,31%
Investor asing masih mencatat pembelian bersih Rp 188,74 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 49,5 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 35,1 miliar, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 23,4 miliar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 26,8 miliar, PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 10,2 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 9,7 miliar
🍅
Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan IHSG diprediksi terancam berbalik melemah, pascaditutup menguat tipis 0,20% kemarin, Senin (07/01/2019).
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan terlihat pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.264,713 hingga 6.242,202.
Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.332,247 hingga 6.377,269.
Berdasarkan indikator, MACD berhasil membentuk pola golden cross di area positif. Namun demikian, Stochastic dan RSI sudah menunjukkan overbought atau jenuh beli.
Reliance Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak cenderung melemah dengan support resistance 6.231-6.317.
Adapun saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya TBLA, LSIP, MAPI, SIMP, INTP, UNTR.
Kepala Riset Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG bergerak menguat namun membentuk pola candle bearish belt hold dengan indikasi terkoreksi setelah mencapai level resistance.
Indikator Stochastic bergerak pada area overbought dan membentuk pola dead-cross dengan momentum RSI yang cukup mahal menguatkan signal koreksi pada perdagangan selanjutnya.
🌼
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah diliputi sentimen positif, baik dari dalam maupun luar negeri. Tetapi, waspadai ancaman aksi ambil untung di tengah tren indeks yang bullish. Sekadar mengingatkan, IHSG Jumat lalu (4/1) ditutup menguat 0,86% ke 6.274,54. Dalam sepekan, IHSG naik 1,29%.
Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu mengumumkan kenaikan upah pekerja, tetapi Chairman Federal Reserve Jerome Powell membuka peluang The Fed menyetop sementara kenaikan bunga jika ekonomi AS melemah. Selama ini, pasar khawatir kenaikan bunga The Fed yang agresif menjegal pertumbuhan ekonomi.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, dari dalam negeri, investor juga lega dengan inflasi yang diumumkan pekan lalu, serta cukup optimistis dengan kinerja keuangan emiten di kuartal IV-2018.
Tapi secara teknikal, IHSG terlihat sudah jenuh beli atau overbought, ditandai penurunan volume transaksi. "Mengacu dengan kondisi tersebut, umumnya dibayangi aksi profit taking," kata Valdy, Jumat (4/1).
Senior Research Analyst Infovesta Utama Praska Putrantyo menambahkan, pertemuan AS dan China untuk membicarakan hubungan dagang belum bisa membawa sentimen positif bagi bursa. "IHSG pekan depan lebih flat atau negatif, bergerak di kisaran 6.180 sampai 6.260," kata Praska.
Sedangkan Valdy memperkirakan, IHSG Senin (7/1) terkoreksi dan bergerak dengan rentang pergerakan indeks di 6.175 hingga 6.350.
🌼
per tgl 07 Jan 2019:
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memantapkan penguatannya di level 6.300 pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (7/1/2019), menuju kenaikan hari ketiga berturut-turut.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,79% atau 49,35 poin ke level 6.323,89 pada akhir sesi I, dari level penutupan perdagangan sebelumnya, Jumat (4/1/2019), di posisi 6.274,54 dengan penguatan 0,86% atau 53,53 poin.
Penguatan IHSG mulai berlanjut ketika dibuka naik 0,69% atau 43,09 poin di posisi 6.317,63 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.315,93 – 6.354,76.
Delapan dari sembilan sektor menetap di zona hijau, dipimpin sektor pertanian (+1,47%) dan properti (+1,21%). Adapun sektor aneka industri memilih menetap di zona merah dengan pelemahan 0,67%.
Sebanyak 244 saham menguat, 137 saham melemah, dan 241 saham stagnan dari 622 saham yang diperdagangkan.
Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing naik 2,88% dan 1,34% menjadi pendorong utama terhadap penguatan IHSG pada akhir sesi I.
Bersama IHSG, rupiah melanjutkan penguatannya untuk hari ketiga berturut-turut. Nilai tukar rupiah terpantau melonjak 246 poin atau 1,72% ke level Rp14.024 per dolar AS pada pukul 11.35 WIB.
Nilai tukar rupiah melonjak ke level terkuatnya sejak Juni 2018 terhadap dolar AS setelah langkah pelonggaran moneter lebih lanjut dari pemerintah China dan harapan atas meredanya tensi perdagangan antara AS dan China memacu daya tarik aset berisiko.
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Nanang Hendarsah mengatakan BI merencanakan mengadakan intervensi langsung dalam pasar non-deliverable forward (NDF) domestik pada hari ini.
“Intervensi dilakukan melaui delapan broker dalam jumlah yang cukup besar,” ungkap Nanang, seperti dikutip Bloomberg.
Indeks saham lainnya di kawasan Asia juga menguat siang ini, di antaranya indeks FTSE Straits Times Singapura (+1,28%), indeks FTSE Malay KLCI (+0,63%), indeks SE Thailand (+0,97%), dan indeks PSEi Filipina (+1,50%).
Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing bahkan melonjak 3% dan 2,75%. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan menguat 1,50%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing naik 0,45% dan 0,35%.
Minat terhadap aset berisiko mendapat dorongan besar pada hari Jumat (4/1) ketika rilis data tenaga kerja AS menunjukkan 312.000 lapangan kerja baru pada bulan Desember, sedangkan upah naik 3,2% sepanjang tahun 2018.
Di sisi lain, setelah serangkaian data manufaktur yang lebih lemah dari perkiraan, otoritas China memangkas rasio persyaratan cadangan bank (reserve requirement ratio/RRR) sebesar 100 basis poin.
Ekspektasi pasar juga terdorong oleh agenda perundingan pemerintah AS dan China pada hari ini di Beijing guna mencapai kesepakatan perdagangan yang komprehensif.
“Secara keseluruhan, kami memproyeksikan IHSG akan menguat seiring dengan katalis positif dari luar dan dalam negeri,” jelas tim analis Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya.
🍂
Bisnis.com, JAKARTA -- IHSG berpotensi mencatatkan return positif hingga akhir Januari, menyusul penguatan yang telah terjadi pada awal bulan ini. Apakah itu didorong adanya January Effect?
Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menjelaskan bahwa Indonesia bukan menjadi salah satu negara yang mengalami fenomena January Effect. Tren positif yang terjadi pada indeks dinilai hanya sebuah kebetulan yang terjadi karena sentimen-sentimen yang terjadi pada Januari.
“Kenaikan yang terjadi sampai dengan saat ini selama Januari lebih kepada sentimen sektornya saja atau sentimen IHSG-nya yang sedang bagus,” ujarnya kepada Bisnis.com, akhir pekan lalu.
Dia menilai, sejumlah penelitian telah membuktikan anomali January Effect tidak pernah terjadi di Indonesia.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengungkapkan bahwa January Effecthanya fenomena yang terjadi di luar negeri lantaran banyak investor yang melakukan aksi profit taking pada Desember. Setelah melakukan aksi ambil untung pada akhir tahun, investor kembali mengoleksi saham-saham secara massif pada Januari sehingga terjadi lonjakan pada saham-saham kecil.
Hans berpendapat bahwa penguatan pasar saham Indonesia pada perdagangan awal tahun lebih disebabkan kepada sentimen-sentimen eksternal. “Dana itu mulai kembali lagi ke emerging market, salah satunya Indonesia, beberapa hari ini market kita lumayan, dana asing mulai masuk, indeks mulai bergerak naik,” ujarnya kepada Bisnis.com, baru-baru ini.
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan bahwa January Effect masih berlaku pada pergerakan indeks di Indonesia. Kebijakan The Federal Reserve atau The Fed yang mengurangi intensitas dalam menaikkan suku bunga acuan menjadi salah satu faktor pendorong penguatan indeks pada awal tahun.
“Ini memang juga bisa psikologis yang memberikan efek positif terkait dengan pergerakan indeks di negara-negara emerging market, akan mengalami capital inflow, terutama Indonesia,” paparnya.
🌼
JAKARTA ID- Seiring ekspektasi positif terhadap fundamental ekonomi nasional, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, ditutup menguat sebesar 53,53 poin atau 0,86% menjadi 6.274,54.
Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 10,76 poin atau 0,86% menjadi 1.001,63.
"IHSG berakhir menguat setelah sempat tertekan di awal perdagangan tadi pagi. Ekspektasi positif terhadap ekonomi Indonesia menjadi faktor penopang IHSG," ujar analis senior Infovesta Utama, Praska Putrantyo seperti dilansir Antara.
Ia menambahkan apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menambah kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi nasional.
"Pergerakan kurs juga menjadi salah satu yang menjadi penilaian investor dalam menentukan investasinya di suatu negara," katanya.
Ia menilai situasi Amerika Serikat yang kurang kondusif menyusul penutupan pemerintahannya memicu aliran dana masuk ke negara berkembang, salah satunya Indonesia sehingga berdampak pada penguatan kurs dan saham.
Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan aksi beli atau "foreign net buy" sebesar Rp392,87 miliar pada hari ini (Jumat, 4/1).
Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham pada hari ini (4/1) sebanyak 407.963 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,36 miliar lembar saham senilai Rp7,62 triliun. Sebanyak 222 saham naik, 176 saham menurun, dan 146 saham tidak bergerak nilainya.
Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei melemah 452,80 poin (2,26%) ke 19.562,00, indeks Hang Seng menguat 561,60 poin (2,24%) ke 25.626,00, dan indeks Strait Times menguat 46,35 poin (1,54%) ke posisi 3.059,23. (gor)
"IHSG berakhir menguat setelah sempat tertekan di awal perdagangan tadi pagi. Ekspektasi positif terhadap ekonomi Indonesia menjadi faktor penopang IHSG," ujar analis senior Infovesta Utama, Praska Putrantyo seperti dilansir Antara.
Ia menambahkan apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menambah kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi nasional.
"Pergerakan kurs juga menjadi salah satu yang menjadi penilaian investor dalam menentukan investasinya di suatu negara," katanya.
Ia menilai situasi Amerika Serikat yang kurang kondusif menyusul penutupan pemerintahannya memicu aliran dana masuk ke negara berkembang, salah satunya Indonesia sehingga berdampak pada penguatan kurs dan saham.
Berdasarkan data BEI, investor asing membukukan aksi beli atau "foreign net buy" sebesar Rp392,87 miliar pada hari ini (Jumat, 4/1).
Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham pada hari ini (4/1) sebanyak 407.963 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,36 miliar lembar saham senilai Rp7,62 triliun. Sebanyak 222 saham naik, 176 saham menurun, dan 146 saham tidak bergerak nilainya.
Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei melemah 452,80 poin (2,26%) ke 19.562,00, indeks Hang Seng menguat 561,60 poin (2,24%) ke 25.626,00, dan indeks Strait Times menguat 46,35 poin (1,54%) ke posisi 3.059,23. (gor)
🌲
per tgl 04 Jan 2019:
Mengawali perdagangan akhir pekan pertama di tahun 2019, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,16% ke level 6.211,09. Meskipun demikian, IHSG diprediksi akan bergerak menguat seiring dengan adanya sentimen positif dari penguatan rupiah.
Volume perdagangan yang tercatat hingga sepuluh menit awal, yaitu 701,64 miliar saham dengan frekuensi 22.782 kali transaksi. Adapun pergerakan saham yang tercatat ialah 110 saham naik, 82 saham turun, dan 140 saham lainnya stagnan.
Pelemahan IHSG pagi ini diperberat oleh pelemahan saham top losers, yaitu PTSN (16,38%), BNGA (2,37%), BUMI (1,71%), INDF (1,00%), dan BBCA (0,87%).
Senada dengan IHSG, mayoritas saham Asia juga dibuka melemah pagi ini. Misalnya saja, indeks Nikkei melemah 3,30% dan indeks Shanghai melemah 0,18%. Sementara itu, indeks Hang Seng dan indeks Strait Times berhasil menguat sebesar 0,13% dan 0,29%.
🌸
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah di level 6.211,09 pada perdagangan Jumat (4/1). Kemarin IHSG ditutup melaju 39,83 poin atau menguat 0,64% ke level 6.221,01
Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas mengatakan diturunkannyanya proyeksi profit Apple Inc untuk kuartal pertama fiskal yang berakhir pada 29 Desember 2018 menjadi sebesar US$ 84 miliar dari target awal pada kisaran US$89 miliar - US$93 miliar dan di bawah angka proyeksi analis sebesar US$91,5 miliar menyebabkan tajamnya kejatuhan saham Apple sebesar -9.2%.
Serta data ISM menunjukkan aktivitas manufaktur AS melambat lebih dari yang diharapkan pada bulan Desember merujuk indeks aktivitas pabrik nasional turun menjadi 54,1 dan jauh dari perkiraan ekonomi pada level 57,9 menyebabkan DJIA turun tajam -2.83% dikombinasikan dengan turunnya EIDO -1.15% serta jatuhnya harga Coal -1.3%.
"Ini menjadi faktor negatif bagi IHSG yang diperkirakan berpotensi dilanda aksi profit taking dihari Jumat ini pada rentang level 6,184 - 6,256," kata Edwin, Jumat (4/1).
Adapun rupiah diperkirakan bergerak sekitaran rentang harga RP 14,375 - RP 14,450. Rekomendasi beli untuk saham-saham Jasa Marga (JSMR), Ciputra Development (CTRA), Bumi Serpong Damai (BSDE), Wijaya Karya (WIKA), Adhi Karya (ADHI), Charoen Pokphand Indonesia (CPIN), Astra International (ASII), Mark Dynamics Indonesia (MARK), Unilever Indonesia (UNVR).
🌳
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tahun 2019 ini, tercatat 13 perusahaan yang siap melakukan penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO). Perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan tahun buku 30 Juni 2018 hingga 31 Oktober 2018.
Kepala Riset Ekuator Swarna Sekuritas David Nathanael Sutyanto mengatakan, prospek IPO tahun ini harusnya masih oke karena banyak pipeline IPO yang akan listing. "Selain itu, kondisi ekonomi juga masih baik," tuturnya pada hari ini (3/1).
Lalu soal nilai emisi IPO dan jadwal IPO, David bilang bahwa itu tergantung dengan perusahaan yang mau listing. Lebih lanjut, David tak menampik bahwa saham-saham IPO memang menarik, tapi juga punya risiko tersendiri.
"Emiten pada umumnya dalam jangka pendek tidak dapat melakukan apa-apa melihat fluktuasi harganya. Tapi dalam jangka panjang, dengan rutin melakukan keterbukaan informasi, maka fluktuasi harganya lebih terjaga," kata dia.
Dari 13 perusahaan yang berencana IPO, David menjagokan PT Sentra Food Indonesia (SFI) dan PT Nusantara Properti Internasional (NPI) lantaran punya prospek yang baik ke depan."SFI itu perusahaan yang memiliki Kemfood, itu merek sosis terkenal. Lalu NPI adalah perusahaan perhotelan yang berfokus ke pariwisata. Nah pariwisata sedang berkembang, jadi ada potensi di sana," ujarnya.
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, tahun ini IHSG diperkirakan akan recovery setelah negatif pada 2018. Dengan demikian, bisa membuat investor lebih optimis untuk membeli saham-saham IPO. "Pada tahun 2018, kinerja saham-saham IPO rata-rata cukup baik terutama pada satu bulan setelah listing. Saya prediksi tren ini masih akan berlajut di 2019," terangnya.
Menurut Wawan, IPO tahun ini sebagian besar masih dari sektor properti yang kinerjanya masih lesu di 2018. Sehingga ia tak menyarankan membeli saham perusahaan tersebut. "Tahun lalu, ketika IHSG minus 2%, indeks sektoral property minus hingga 9%. Di tahun ini karena suku bunga masih ada kemungkinan naik jadi berimbas negatif ke industri properti," tambahnya.
Wawan menyarankan investor melirik sektor Financial Technology (Fintech). "Untuk Fintech, ada PT Envy Technologies Indonesia. Selain itu, kalau kita lihat kinerja sektor fintech yang ikut IPO di 2018 sangat baik," imbuhnya. Lebih lanjut Wawan menerangkan bahwa untuk fintech memang umumnya investor tertarik kepada potensi kinerja di masa depan," paparnya.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyatakan, tahun ini IPO akan lebih ramai, mengingat outlook ekonomi Indonesia yang lebih stabil. "Akan tetapi, dari calon emiten yang sudah mengumumkan rincian target perolehan dananya relatif kecil. Yang relatif besar perolehan dananya hanya PT Pollux Investasi International," jelas dia.
Valdy bilang, hal ini mengindikasikan adanya kecenderungan sikap wait and see dari perusahaan untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). "Seperti beberapa anak usaha perusahaan BUMN yang kembali menunda IPO ke kuartal II 2019 hingga kuartal IV 2019.
Selain itu, kalau dicermati mayoritas adalah emiten-emiten di sektor properti dan konstruksi. Hal ini dapat mengindikasikan perbaikan di sektor tersebut pada tahun ini," paparnya. Dari 13 daftar perusahaan yang bakal IPO, Ia menilai yang menarik adalah Pollux dan Nusantara Properti International. "Selain besar dari ukuran perusahaan, produk-produk yang ditawarkan juga relatif memiliki brand awareness yang cukup baik di masyarakat," pungkas dia.
🌷
per tgl 03 Januari 2019:
JAKARTA sindonews- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Kamis (3/1/2019) berakhir melesat untuk terus menjaga raihan positif sepanjang hari ini. Menjelang akhir pekan, IHSG ditutup menanjak naik 39,83 poin atau 0,64% ke level 6.221,01.
Pada sesi I perdagangan siang tadi, IHSG menguat dengan tambahan 16,47 poin atau 0,27% di posisi 6.197,65 ketika pagi tadi meningkat 26,900 poin yang setara 0,435% menjadi 6.208,07. Sedangkan kemarin jatuh ke level 6.181,17 usai kehilangan 13,32 poin atau mencapai 0,22%.
Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sore secara keseluruhan berada dalam jalur hijau. Di mana sektor yang mengalami kenaikan tertinggi yakni properti melompat tinggi sebesar 2,69% diikuti sektor consumer dengan lonjakan 1,61%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp7,33 triliun dengan 10,76 miliar saham diperdagangkan dan transaksi beli bersih asing mencapai Rp203,97 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,41 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,61 triliun. Tercatat sebesar 242 saham menguat, 188 melemah dan 141 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) naik Rp650 menjadi Rp6.050, PT Astra International Tbk. (ASII) menanjak Rp175 ke posisi Rp8.375 serta PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) bertambah Rp85 menjadi Rp1.055.
Saham-saham dengan pelemahan yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp750 menjadi Rp83.075, PT Panin Sekuritas Tbk. (PANS) menyusut Rp170 menjadi Rp1,385 dan PT Waran Seri I Pool Advista Finance Tbk. (POLA-W) berkurang Rp100 ke level Rp900.
Di sisi lain sebagian besar pasar saham Asia hingga sesi sore perdagangan Kamis, lebih rendah terimbas gejolak pasar keuangan Amerika Serikat. Indeks Kospi di Korea Selatan menyusut hingga 0,81% untuk menutup perdagangan pada level 1.993,70 saat saham Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing jatuh 2,97% dan 4,79%.
Selanjutnya pada daratan China, indeks Hang Seng menyerah usai sempat menanjak naik untuk kemudian berbalik tergelincir menjadi 25.064,36 usai kehilangan 65,99 poin atau 0,26% dalam sesi sore. Perang dagang antara Beijing yang masih berlangsung versus Washington terus menekan bursa saham patokan China.
Komposit Shanghai ditutup sebagian besar mendatar ke posisi 2.464,36 dengan penurunan sebesar 0,04% serta mengiringi kejatuhan komposit Shenzhen terseret saham teknologi hingga parkir di level 1.246,37.
ASX 200 di Australia, memperlihatkan kenaikan 1,36% untuk menuju level 5.633,40 dengan semua sektor mencetak keuntungan. Subindex energi naik 2,97% karena saham perusahaan-perusahaan yang terkait dengan minyak menguat seiring laju positif harga minyak dunia. Sementara pasar saham Jepang ditutup masih libur hari ini.
(akr)
🍅
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,27 persen ke kisaran 6.197,65 pada awal perdagangan hari ini, Kamis (3/1).
Saham-saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 naik 0,2 persen ke kisaran 451,51, indeks LQ45 datar di kisaran 984,75, JII naik 0,8 persen ke 690,71.
Sektor agri naik 0,2 persen, industri dasar naik 1,2 persen, konsumsi naik 0,6 persen, keuangan turun 0,5 persen, infrastruktur naik 0,4 persen.
Sektor manufaktur naik 0,6 persen, tambang turun 0,2 persen, aneka industri turun 0,5 persen, properti naik 1,6 persen, perdagangan naik 0,7 persen.
Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik 1,2 persen (Rp 550) ke Rp 46.950, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) naik 6,8 persen (Rp 475) ke Rp 7.425, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik 1,7 persen (Rp 300) ke Rp 18.400, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) naik 5,6 persen (Rp 240) ke Rp 4.530, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik 1,7 persen (Rp 200) ke Rp 11.875.
Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun 1,9 persen (Rp 1.600) ke Rp 82.225, PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) turun 24,6 persen (Rp 480) ke Rp 1.470, PT Phapros Tbk (PEHA) turun 10,3 persen (Rp 360) ke Rp 3.150, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 0,9 persen (Rp 225) ke Rp 25.975, PT Indofarma Tbk (INAF) turun 3,6 persen (Rp 200) ke Rp 5.300.
Sumber: BeritaSatu.com
JAKARTA ID- Seiring berlanjutnya optimisme pelaku pasar, pada pembukaan awal tahun 2019 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat 7,09 poin atau 0,11% menjadi 6.201,59. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,22 poin atau 0,13% menjadi 983,96.
"Kita telah melewati 2018 dengan baik di tengah gejolak di dunia internasional, ekonomi dan juga pasar modal kita jelas memiliki ketahanan. Itu modal baik untuk kita tetap optimistis," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam pidato pembukaan perdagangan BEI, di Jakarta, Rabu.
Ia mengharapkan agar pelaku pasar modal terus menegakkan integritas agar masyarakat melirik pasar modal sebagai salah satu tempat pembiayaan dan investasi.
"Dengan menegakkan integritas maka pasar modal bukan sekadar pelengkap pembiayaan, tetapi menjadi pilihan di samping perbankan, sekaligus menjadi tempat investasi," katanya.
Secara terpisah, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan pelaku pasar modal yang optimistis terhadap laju inflasi yang terkendali turut menjadi faktor yang menopang IHSG.
"Membuka awal tahun baru disuguhi dengan data inflasi yang disinyalir masih dalam kondisi terkendali, itu menjadi salah satu faktor yang menopang pergerakan IHSG," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks hang Seng melemah 556,39 poin (2,15%) ke 25.289,30, indeks Shanghai melemah 25,50 poin (1,02%) ke 2.468,40, dan indeks Strait Times melemah 19,75 poin (0,64%) ke posisi 3.049,01. (gor/ant)
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melemah pada pembukaan perdagangan hari ini. IHSG turun 5,02 poin atau 0,08% ke 6.176.
Membuka perdagangan, Kamis (3/1/2019), ada 28 saham menguat, 9 saham melemah, dan 8 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp32,7 miliar dari 7,74 juta lembar saham diperdagangkan.
BERITA TERKAIT+
Indeks LQ45 naik 1,74 poin atau 0,2% menjadi 986,09, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 2,87 poin atau 0,4% ke 687,79, indeks IDX30 naik 0,73 poin atau 0,1% ke 542,48, dan indeks MNC36 turun 0,07 poin atau 0,0% ke 352,84.
Sektor penggerak IHSG melemah dengan sektor keuangan sebesar 0,3%, disusul sektor aneka industri turun 0,2%.
Baca Juga: IHSG Melemah ke 6.181 di Awal 2019
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) naik Rp65 atau 11,50% ke Rp630, saham PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) naik Rp5 atau 4,17% ke Rp125, dan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) naik Rp20 atau 2,78% ke Rp740.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) turun Rp49 atau 22,90% ke Rp165, saham PT Inter Delta Tbk (INTD) turun Rp48 atau 16,0% ke Rp252 dan saham PT Phapros Tbk (PEHA) turun Rp310 atau 8,83% ke Rp3.200.
(fbn)
🍦
Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak melemah pada perdagangan saham Kamis (3/1/2019). Pelemahan lanjutan IHSG ini diperkirakan akan diperdagangkan pada level 6.002-6.355.
Dari sisi teknikal, analis menggambarkan, IHSG pada hari ini terkonfirmasi akan terkoreksi. IHSG berpeluang terkoreksi wajar di perdagangan saham hari kedua tahun ini.
"Secara teknikal pola, nothern star itu mengindikasikan pola negatif kepada IHSG. Oleh karena itu, IHSG berpotensi terkoreksi kembali pada penutupan perdagangan saham hari ini," jelas Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi Taulat di Jakarta.
BACA JUGA
Adapun IHSG berpeluang terkoreksi dengan berlabuh di support dan resistance pada level 6.135-6.200. Saham karya dan industri barang konsumsi (consumer goods) menjadi rekomendasi pada hari ini.
Lebih lanjut, Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menuturkan, IHSG akan bergerak melemah terbatas di kisaran 6.142-6.225. Belum pulih sepenuhnya aktifitas pemodal setelah libur panjang disinyalir menggiring IHSG sehingga terkoreksi wajar.
Adapun saham-saham bervaluasi besar ia anjurkan hari ini antara lain seperti saham PT Astra International Tbk (ASII), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Sedangkan Lanjar Nafi menyarankan saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Waskita Karya (Persero) Tbk WSKT), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), serta PT JAPFA Tbk (JPFA).
🍅
per tgl 02 Januari 2019:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 13,32 poin atau 0,22% ke level 6.181 di akhir perdagangan Rabu (2/1).
Hanya dua sektor yang sanggup bertahan di zona hijau, sedangkan delapan sektor lainnya terparkir di zona merah.
BACA JUGA
Dua sektor yang menguat adalah sektor consumer goods yang menguat 0,40% dan sektor konstruksi yang menguat 0,19%.
Sedangkan sektor dengan pelemahan terdalam antara lain sektor pertambangan yang turun 1,61%, sektor industri dasar yang melemah 1,04% dan sektor perkebunan yang melemah 0,8%.
Total volume perdagangan saham di bursa mencapai 15,26 miliar transaksi dengan total nilai Rp 7,47 triliun.
Top losers LQ45 hari ini:
1. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) (-4%)
2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) (-3,27%)
3. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) (-3,07%)
2. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) (-3,27%)
3. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) (-3,07%)
Top gainers LQ45 hari ini:
1. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) (5,82%)
2. PT Mecdo Energi Internasional Tbk (MEDC) (5,11%)
3. PT Waskita Kartya (Persero) Tbk (WSKT) (4,76%)
2. PT Mecdo Energi Internasional Tbk (MEDC) (5,11%)
3. PT Waskita Kartya (Persero) Tbk (WSKT) (4,76%)
Investor asing mencatatkan pembelian bersih Rp 217,7 miliar di seluruh pasar.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 45,6 miliar, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) RP 35,1 miliar dan PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 27,2 miliar.
Sedangkan saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) RP 43,9 miliar, PT PP Persero Tbk (PTPP) Rp 15,5 miliar, dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) Rp 12,2 miliar.
🍀
Bisnis.com, JAKARTA – Sektor pertanian melemah paling tajam dan menekan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini, Rabu (2/1/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,04% atau 2,51 poin ke level 6.191,99 pada pukul 09.16 WIB, meskipun dibuka dengan penguatan 0,05% atau 3,37 poin di posisi 6.197,87.
Enam dari sembilan sektor menekan indeks, didorong sektor industri dasar dan tambang yang masing-masing melemah 0,53% dan 0,40%. Tiga sektor lainnya bergerak di zona hijau, dipimpin sektor konsumer yang menguat 0,28%.
Pergerakan IHSG melanjutkan pelemahan 0,12% atau 7,27 poin ke level 6.187,23 pada pukul 09.45 WIB. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.180 – 6.205,89.
Sektor pertanian yang melemah 0,77% memimpin pelemahan tujuh sektor di zona merah, disusul sektor tambang yang melemah 0,62%. Sektor properti yang sebelumnya menguat ikut terseret ke zona merah.
Di sisi lain, hanya sektor konsumer dan aneka industri yang menguat masing-masing 0,21% dan 0,2% dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut.
Sebanyak 154 saham bergerak menguat, 151 saham bergerak melemah, dan 317 saham stagnan dari 622 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing melemah 1,09% dan 1,36% menjadi penekan utama terhadap pergerakan IHSG pagi ini.
Pergerakan Sektor IHSG Pukul 09.45 WIB
Sektor
|
Perubahan
|
Pertanian
|
-0,77%
|
Tambang
|
-0,62%
|
Finansial
|
-0,33%
|
Perdagangan
|
-0,24%
|
Properti
|
-0,23%
|
Industri dasar
|
-0,1%
|
Infrastruktur
|
-0,08%
|
Aneka industri
|
+0,2%
|
Konsumer
|
+0,21%
|
Sumber: Bloomberg
🌻
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah sentimen negatif berpotensi menekan kinerja pasar saham dan obligasi Indonesia di sepanjang tahun 2019. Beberapa instrumen alternatif bisa dijadikan pilihan oleh investor agar terhindar dari risiko penurunan kinerja pasar.
Direktur Utama Indo Premier Investment Diah Sofianti menyampaikan, kelanjutan perang dagang antara AS dan China bisa menjadi sentimen negatif yang mempengaruhi pasar keuangan domestik di tahun ini. Selain itu, kenaikan suku bunga acuan AS juga bisa menimbulkan gejolak walau frekuensinya berkurang.
Direktur Utama BNI Asset Management Reita Farianti menambahkan, risiko bagi pasar keuangan Indonesia juga berasal dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019 yang diprediksi lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini didorong oleh beberapa faktor, seperti pelemahan di sektor investasi asing secara langsung dan ekspektasi pelemahan harga komoditas yang menjadi tulang punggung ekspor Indonesia.
Di tengah masih adanya sejumlah risiko di pasar keuangan dalam negeri, Reita menyebutkan, obligasi ritel bisa menjadi instrumen alternatif untuk dikoleksi para investor. Sebab, posisi kuponnya diprediksi akan lebih tinggi dari yield surat utang negara (SUN) untuk beberapa seri tertentu.
“Investor juga masih bisa memperoleh potensi kenaikan kupon apabila terjadi kenaikan suku bunga,” tambahnya, Sabtu (29/12).
Sementara buat investor institusi, Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Efek Beragun Aset (EBA) dapat menjadi pilihan alternatif pada tahun ini. Selain diprediksi memberikan imbal hasil menarik, pengelolaan risiko KIK EBA juga lebih terukur dibandingkan instrumen surat utang lainnya.
Diah menambahkan, di luar instrumen yang tersedia di pasar modal, investor juga bisa memanfaatkan emas sebagai pilihan investasi yang relatif lebih aman pada tahun ini. “Kurs rupiah masih berpeluang mengalami peningkatan volatilitas sepanjang tahun ini,” ujarnya.
🌾
KABAR BAIK!!!
ReplyDeleteNama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.
Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com
Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.
Sepatah kata cukup untuk orang bijak.