era 6,5K-6,7K @ ihsg (no more monthly effect like January Effect)
🍎
ihsg pr tgl 11 Mar 2019:
Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Senin (11/3/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,26% atau 16,63 poin di level 6.366,43 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (8/3), IHSG berakhir di level 6.383,07 dengan pelemahan 1,16% atau 74,89 poin.
IHSG sempat rebound dari pelemahannya dengan dibuka naik 0,56% atau 35,81 poin di level 6.418,88 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.366,04 –6.420,78.
Enam dari sembilan sektor berakhir di zona merah, dipimpin sektor industri dasar dan pertanian yang masing-masing turun 1,14% dan 0,73%. Tiga sektor lainnya mampu ditutup di zona hijau, dipimpin perdagangan yang naik 0,26%.
Baca juga: WSBP Panen Kontrak Baru
Dari 628 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 165 saham menguat, 240 saham melemah, dan 223 saham stagnan.
Saham PT Transcoal Pacific Tbk. (TCPI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing turun 19,93% dan 1,45% menjadi penekan utama atas pelemahan IHSG hari ini.
Baca juga: INDY Pacu Produksi Batu Bara Premium
Di sisi lain, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing naik 1,10% dan 0,80% menjadi pendorong utama sekaligus membatasi besarnya pelemahan IHSG.
Aksi jual bersih oleh investor asing pun berlanjut pada perdagangan hari kedua berturut-turut. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan net sell sebesar Rp558,59 miliar pada perdagangan hari ini.
Menurut riset Profindo Sekuritas, indeks berada di area jenuh jual dan menunjukkan berlanjutnya pelemahan IHSG. Rilis data tenaga kerja AS yang melemah juga turut menambah kekhawatiran para pelaku pasar.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 lanjut berakhir turun 0,06% atau 0,33 poin di level 553,48, setelah ditutup melorot 1,28% atau 7,19 poin di posisi 553,81 pada Jumat (8/3).
Sebaliknya, indeks saham lainnya di Asia mayoritas berakhir menguat hari ini. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang berhasil memutuskan rangkaian pelemahannya dengan ditutup naik masing-masing sebesar 0,57% dan 0,47%.
Indeks Kospi Korea Selatan berakhir naik 0,03%, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong ditutup menguat 0,97%. Adapun dua indeks saham utama di China, Shanghai Composite dan CSI 300 berakhir menguat 1,92% dan 1,98% masing-masing.
Secara keseluruhan, pasar saham di Asia mampu beringsut naik didorong rebound bursa China karena harapan lebih banyak dukungan kebijakan untuk ekonomi yang melambat.
Meski demikian, data ketenagakerjaan AS yang secara mengejutkan menunjukkan hasil yang lesu menimbulkan keraguan pasar tentang kekuatan ekonomi global serta membatasi kenaikannya.
Indeks utama di bursa Wall Street AS membukukan penurunan mingguan terbesarnya sejak akhir 2018 pada pekan lalu sekaligus penurunan hari kelima berturut-turut pada Jumat (8/3) menyusul rilis data payroll yang menunjukkan hasil mengejutkan.
Ekonomi AS hanya menciptakan 20.000 pekerjaan pada bulan Februari, angka terlemah sejak September 2017. Akibatnya, imbal hasil obligasi turun, dengan imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun mencapai level terendah dalam dua bulan di 2,607%.
“Data utama sangat lemah sehingga pasar bisa bereaksi lebih agresif. Saya akan mengatakan pasar bereaksi relatif tenang karena ada unsur-unsur yang menunjukkan pelemahan bersifat sementara,” ujar Tomoaki Shishido, pakar strategi pendapatan tetap di Nomura Securities.
Saham-saham penekan IHSG:
Kode
|
(%)
|
TCPI
|
-19,93
|
BMRI
|
-1,45
|
MEGA
|
-7,69
|
BDMN
|
-3,90
|
TPIA
|
-2,65
|
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode
|
(%)
|
BBCA
|
+1,10
|
TLKM
|
+0,80
|
UNTR
|
+2,59
|
UNVR
|
+0,68
|
SRTG
|
+20,05
|
Sumber: Bloomberg
🍊
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup negatif sore ini. IHSG turun 16,63 poin (0,14%) ke level 6.366,434.
Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah sore ini ada di level Rp 14.285.
Pada perdagangan pre opening, IHSG menguat 35,815 poin (0,56%) ke 6.418,883. Indeks LQ45 menguat 8,736 poin (0,88%) ke 1.003,716.
Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah sore ini ada di level Rp 14.285.
Pada perdagangan pre opening, IHSG menguat 35,815 poin (0,56%) ke 6.418,883. Indeks LQ45 menguat 8,736 poin (0,88%) ke 1.003,716.
Pada pukul 09.05 waktu JATS, IHSG melanjutkan penguatan 27,566 poin ke 6.410,634. Indeks LQ45bertambah 7,468 ke 1.002,448.
Hingga sesi I berakhir, IHSG turun 9,2 poin (0,14%) ke level 6.373,85. Sedangkan indeks LQ45 naik 1,8 poin (0,19%) ke level 996.864.
Menutup perdagangan sore hari, IHSG turun lagi 16,63 poin (0,14%) ke level 6.366,434. Sedangkan indeks LQ45 naik 0,43 poin (0,04%) ke level 995,416.
Perdagangan saham berlangsung lesu, ditransaksikan 371.018 kali dengan nilai Rp 6,6 triliun. Sebanyak 165 saham menguat, 240 saham turun dan 129 saham tak berubah.
Tujuh saham sektoral tercatat negatif. Saham industri dasar dan agrikultur tercatat turun paling dalam.
Sementara itu, dari bursa saham AS ketiga indeks utama ditutup melemah pasca rilisnya Nonfarm Payrolls yang turun signifikan di bawah perkiraan. Penciptaan tenaga kerja (Nonfarm Payrolls) hanya sebanyak 20.000 untuk bulan Februari lebih rendah dibandingkan data pekerja sebelumnya yang sebanyak 311.000.
Perdagangan bursa saham Asia mayoritas bergerak positif sore ini. Berikut pergerakannya:
- Indeks Nikkei 225 naik 99,53 poin 21.125,09
- Indeks Hang Seng bertambah 274,88 poin ke 28.503,3
- Indeks Komposit Shanghai naik 57,13 poin ke 3.026,99
- Indeks Strait Times melemah 4,45 poin ke 3.191,42
Jajaran saham top gainers sore ini antara lain Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 750 ke Rp 23.025, Saratoga Investama (SRTG) bertambah Rp 750 ke Rp 4.490, United Tractors (UNTR) naik Rp 675 ke Rp 26.775, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 525 ke Rp 90.525.
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah Transcoal Pacific turun Rp 1.425 ke Rp 5.725, Bayan Resources (BYAN) turun Rp 800 ke Rp 18.000, Bank Mega (MEGA) turun Rp 500 ke Rp 6.000.
(eds/eds)
🍈
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 1,8 persen ke level 6.383 sepanjang pekan lalu.
Nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi pemicu utama buruknya kinerja pasar modal Indonesia.
Ekonomi AS tumbuh 2,9 persen sepanjang 2018, tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini membuat investor asing banyak menarik dananya dari pasar saham Indonesia.
🍇
ihsg per tgl 08 Mar 2019:
Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku pasar tampaknya akan memperhatikan data cadangan devisa valuta asing (valas) Februari yang akan dirilis Bank Indonesia besok, Jumat (8/3/2019).
Jika data menunjukkan kenaikan nilai cadev dari posisi Januari, yaitu US$ 120,1 miliar, maka akan terbuka kemungkinan pelaku pasar akan teralihkan dari pelemahan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari yang turun tipis kemarin. Paling tidak untuk sementara.
IKK yang juga diumumkan bank sentral menunjukkan adanya penurunan tipis menjadi 125,1 dari 125,2, terutama disebabkan pada penurunan penghasilan di Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini (IKE) dan ekspektasi ketersediaan lapangan kerja di Indeks Ekspektasi Keyakinan Ekonomi (IEK).
Selain itu, terdapat juga pengumuman data survei penjualan eceran (ritel) yang akan diumumkan bank sentral.
Dari global, kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi dunia, khususnya China, menebalkan awan gelap pasar keuangan yang terkoreksi di beberapa belahan dunia.
Hari ini saja, ketika pasar saham Indonesia menjalani libur Hari Raya Nyepi, pasar saham Shanghai di China dan Nikkei di Jepang terkoreksi dan hingga sore ini pasar Eropa masih tertatih di zona merah, menyusul koreksi di Wall Street tadi pagi akibat data penciptaan lapangan kerja yang di bawah prediksi pasar.
Foto: Warga berjalan di Wall St. di seberang New York Stock Exchange (NYSE) di New York, AS, 10 Januari 2019. REUTERS / Brendan McDermid
|
Nanti malam juga masih ada penentuan suku bunga acuan Bank Sentral Eropa (ECB). ECB diprediksi belum akan melakukan perubahan kebijakan moneternya.
Meskipun demikian, pasar saham Amerika Serikat (AS) sudah mulai mengindikasikan koreksi dengan berkaca dari perdagangan Dow Futures yang masih memerah menjelang pembukaan pasar nanti malam.
Belum lagi data neraca berjalan Jepang dan data neraca perdagangan China esok pagi, yang mudah-mudahan hasilnya tidak menambah daftar sentimen negatif yang kemungkinan masih akan membayangi pasar besok.
Selain agenda makro ekonomi domestik dan global tersebut, ada dua emiten pasar saham yang akan menggelar acara esok hari, yaitu PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) dan PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS). Berikut detail agenda besok:
- Data devisa valas, Indonesia
- Survei penjualan ritel, Indonesia.
- Suku bunga ECB, Uni Eropa.
- Neraca berjalan, Jepang.
- Neraca perdagangan, China.
- RUPSLB PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP)
- RUPSLB PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS)
Agenda RUPSLB BABP:
1. Pembatalan rencana pelaksanaan Penambahan Modal melalui mekanisme Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Tanpa HMETD/non-preemptive rights).
2. Pembatalan rencana pelaksanaan Penambahan Modal melalui mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD/rights issue).
3. Persetujuan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD/non-preemptive) baru.
4. Persetujuan Penambahan Modal Perseroan melalui mekanisme Hak Memesan Efek Terlebuh Dahulu (HMETD/rights issue) baru.
5. Menyetujui perubahan nilai nominal saham yang terdiri dari Saham Seri A dan Saham Seri B.
6.Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.
Agenda RUPSLB KIOS:
1. Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.
🍅
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat di zona merah pada pagi tadi, indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami rebound hari ini. IHSG ditutup menguat sebesar 16,68 poin atau 0,26% ke level 6.457,96 pada penutupan Rabu (6/3). Pada Jumat (8/3), analis memperkirakan IHSG masih berpeluang menguat.
Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, rebound yang dialami beberapa sektor, terutama perbankan, menopang penguatan IHSG hari ini. "Terutama perbankan, setelah Bank Mandiri mengkonfirmasi bahwa pihaknya belum ada keputusan untuk mengakuisisi Bank Permata," ujar Mino kepada Kontan.co.id, Rabu (6/3).
BACA JUGA
Selain itu, Mino menambahkan, menguatnya harga nikel dan relatif stabilnya nilai tukar rupiah juga turut memberikan sentimen positif kepada pasar.
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan, sentimen eksternal cukup mendominasi pasar hari ini, terutama kabar stimulus ekonomi dari pemerintah China, yakni soal pengeluaran di bidang infrastruktur dan pemotongan pajak.
"Sebelumnya, pemerintah AS dan China juga dijadwalkan melakukan pertemuan di Mar-A-Lago pada akhir Maret. Diharapkan pertemuan ini menghasilkan kesepakatan dagang untuk mencegah meningkatnya tensi perang dagang di antara kedua negara," jelas Valdy kepada Kontan.co.id, Rabu (6/3).
Sementara sentimen dari dalam negeri berkaitan dengan perilisan Indeks Keyakinan Konsumen Februari 2019 dan penjualan eceran Januari 2019. "Diperkirakan meningkat sehingga mendorong ekspektasi percepatan pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2019," imbuh Valdy.
Sentimen eksternal dan domestik di atas, kata Valdy, masih akan memengaruhi pergerakan IHSG pada Jumat (8/3).
Sementara menurut Mino, sentimen yang akan mempengaruhi IHSG pada lusa, yaitu optimisme kesepakatan dagang akan segera terealisasi, harga komoditas dan laporan keuangan emiten serta pergerakan rupiah.
Untuk Jumat, Valdy memprediksi, dengan berbagai sentimen positif eksternal, IHSG berpeluang menguat terbatas. Valdy memprediksi IHSG bakal menguat di level psikologis 6.500 dengan support di 6.400 dan resistance 6.500.
Setali tiga uang, Mino meramalkan, Jumat (8/3), IHSG berpeluang menguat terbatas dengan support di level 6.425 dan resistance di level 6.490.
🍅
ihsg per tgl 06 Mar 2019:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 16,67 poin atau 0,26% ke level 6.457 di akhir perdagangan Rabu (6/3).
Sebanyak 207 saham naik, 185 saham turun dan 141 saham flat.
BACA JUGA
Kenaikan IHSG ditopang oleh enam sektor. Sedangkan empat sektor lainnya masuk ke zona merah.
Sektor-sektor dengan penguatan tertinggi adalah sektor keuangan yang naik 0,76%, sektor industri dasar yang naik 0,57% dan sektor aneka industri yang naik 0,43%.
Sedangkan sektor-sektor dengan penurunan terdalam adalah sektor infrastruktur yang turun 0,79%, sektor tambang turun 0,26% dan sektor perkebunan yang terkoreksi 0,22%.
Total perdagangan saham di bursa mencapai 22,10 miliar saham dengan total nilai Rp 15,11 triliun.
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
1. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) (5,84%)
2. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (4,05%)
3. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) 2,26%)
2. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (4,05%)
3. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) 2,26%)
Top losers LQ45 hari ini adalah:
1. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) (-15,89%)
2. PT Indika Energy Tbk (INDY) (-3,35%)
3. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) (-2,86%)
1. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) (-15,89%)
2. PT Indika Energy Tbk (INDY) (-3,35%)
3. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) (-2,86%)
Investor asing mencatatkan pembelian bersih Rp 4,12 triliun di seluruh pasar.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) Rp 4,2 triliun, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp 64,3 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 30,3 miliar.
Sementara itu saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) Rp 123,4 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 65,8 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) RP 56,6 miliar.
🍒
Jakarta, Beritasatu.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I siang Rabu (6/3/2019) naik 11,9 (0,18 persen) ke level 6.453,1.
Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam indeks Investor33 naik 0,8 (0,28 persen) mencapai 459,8.
Sedangkan indeks LQ45 naik 0,6 poin (0,06 persen) ke level 1.008,4. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) bertambah 1,1 (0,14 persen) mencapai 701,9.
Volume perdagangan hingga sesi siang ini tercatat sebanyak 161.259 miliar saham senilai Rp 11,004 triliun. Sebanyak 205 saham naik, 187 saham melemah dan 134 saham stagnan.
Mayoritas pergerakan sektor saham menguat dengan kenaikan tertinggi saham sektor industri dasar sebesar 0,69 persen disusul keuangan sebesar 0,65 persen. Sementara sektor saham yang melemah di antaranya infrastruktur sebesar 0,40 persen.
Sumber: BeritaSatu.com
🍎
Analis Panin Sekuritas William Hartanto merekomendasikan saham-sahan lapis dia macam WIKA, BTPS, CLAY, SIDO, dan WTON.
"Alasannya, karena untuk trading maka kita perlu saham-saham yang memberikan indikasi menguat dalam jangka pendek. Dan saham-saham yang saya sebutkan memenuhi kriteria tersebut," jelas William kepada Kontan.co.id, Selasa (5/3).
William menyebut, fluktuasi saham-saham pilihannya tersebut tergolong tidak tinggi. "Enggak akan membuat takut trader pemula. Bahkan dua yang saya sebut, CLAY dan BTPS, cenderung lebih santai pergerakannya," tambahnya.
Menurut William, pergerakan kelima saham tersebut dipengaruhi juga oleh sentimen fundamental perusahaan. " Ada pengaruh. Dari laporan keuangan yang sudah dirilis, beberapa yang mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan akan mengalami penguatan. Jadi, fundamental turut berperan juga," kata William.
Ia merekomendasikan entry buy WIKA di range 1.800 - 1.835, BTPS 2.120 - 2.150, CLAY 2500, SIDO 990 - 1.000, dan WTON 500.
William menambahkan, kisaran pergerakan saham-saham terssbut cukup pendek karena market juga masih melemah, sehingga ia memberi target WIKA di level 2.000, BTPS 2.200, CLAY 3.000, SIDO 1.100 dan WTON 540 - 600.
Sementara, analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji menjagokan saham lapis kedua macam BRIS dan BWPT.
Ia merekomendasikan beli BRIS di current price dengan target harga jangka pendek di level 575. "BRIS secara teknikal tergolong fluktuatif. Sektor finance di tahun ini masih prospektif," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (5/3).
Untuk BWPT, Nafan menyarankan beli di current price dengan target harga jangka pendek di level 179 - 206. BWPT juga secara teknikal masih termasuk fluktuatif.
Pergerakan saham BWPT juga dipengaruhi sentimen fundamental perusahaan. "Sudah memasuki maturity untuk usia sawit sehingga bisa dipetik untuk memproduksi CPO maupun produk-produk turunannya," tambahnya.
🍑
ihsg per tgl 05 Mar 2019:
Jakarta, Beritasatu.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I siang Selasa (5/3/2019) turun 72,2 (1,12 persen) ke level 6.416,1.
Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam indeks Investor33 melemah 4,4 (0,96 persen) mencapai 457,5.
Sedangkan indeks LQ45 melemah 13,1 poin (0,29 persen) ke level 1.004,8. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) turun 7,4 (1,06 persen) mencapai 697,2.
Volume perdagangan hingga sesi siang ini tercatat sebanyak 87.008 miliar saham senilai Rp 5,338 triliun. Sebanyak 123 saham naik, 297 saham melemah dan 107 saham stagnan.
Seluruh pergerakan sektor saham melemah dengan penurunan terdalam saham sektor properti sebesar 1,42 persen disusul konsumsi sebesar 1,41 persen.
Sumber: BeritaSatu.com
🍔
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum berhasil bangkit pada pembukaan perdagangan hari ini. Tercatat, IHSG turun 17,6 poin atau 0,27% ke 6.485.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa(5/3/2019), ada 75 saham menguat, 86 saham melemah, dan 101 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp206,1 miliar dari 605,3 juta lembar saham diperdagangkan.
BERITA TERKAIT+
Baca Juga: Tak Berdaya, IHSG Kian Terpuruk di 6.496
Indeks LQ45 turun 2 poin atau 0,2% menjadi 1.015, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 0,18 poin atau 0,0% ke 704, indeks IDX30 turun 1,22 poin atau 0,2% ke 557, dan indeks MNC36 turun 0,68 poin atau 0,2% ke 364.
Untuk penggerak IHSG , mayoritas melemah, seperti agri turun 0,6% dan properti 0,4%. Sedangakan industri dasar dan mining naik 0,1%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) naik Rp37 atau 29,37% ke Rp163, saham PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) naik Rp100 atau 4,29% ke Rp2.430, dan saham PT Indo Acidatama naik Rp2 atau 2,78% ke Rp74.
Baca Juga: Awal Pekan, IHSG Dibuka Positif ke 6.508
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) turun Rp730 atau 13,27% ke Rp4.770, saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) turun Rp14 atau 4,67% ke Rp286, dan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp2.900 atau 3,07% ke Rp91.500.
(fbn)
🍒
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat menguat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah atau 0,18% ke 6.488,42, Senin (4/3). Perdagangan disertai aksi jual asing, dengan net sell Rp 545,36 miliar.
Analis Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, hampir tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China menjadi sentimen positif. "Di sisi lain, aksi ambil untung di saham rokok dan tertekannya saham sektor telekomunikasi menjadi katalis negatif bagi indeks," kata dia.
BACA JUGA
Dia memperkirakan, hari ini IHSG masih melanjutkan penguatan dan bergerak di support 6.450 dan resistance di level 6.520. "Sentimen yang mempengaruhi antara lain optimisme atas negosiasi dagang AS-China, musim laporan keuangan emiten, dan harga komoditas," kata Mino.
Sebaliknya, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji memperkirakan IHSG berpotensi melemah dengan rentang pergerakan 6.455,12–6.553,88. Masih minimnya sentimen positif dari domestik akan menyebabkan pelemahan.
Di sisi lain, para pelaku pasar dibayangi oleh realitas perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Data indeks manufaktur di berbagai negara Uni Eropa dan AS stagnan, bahkan cenderung turun.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, di awal pekan ini IHSG gagal menembus level resistance. Sehingga, menurutnya berdasarkan historinya, kegagalan tersebut akan membuat indeks tertekan lagi. "Proyeksi IHSG Selasa (5/3) menurun dalam range 6.470-6.520," ungkap William kepada Kontan, Senin (4/3).
Menurut William, kebanyakan sentimen eksternal cenderung memberikan peluang bagi indeks untuk bisa menguat. Khusunya sentimen dari damai perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS).
William pun optimistis bahwa secara keseluruhan, tren pasar saham masih menunjukkan peningkatan. Adapun saham yang direkomendasikan Panin Sekuritas untuk perdagangan Selasa (5/3) yakni WIKA, WSKT, WTON, dan HMSP.
Menurut William, kebanyakan sentimen eksternal cenderung memberikan peluang bagi indeks untuk bisa menguat. Khusunya sentimen dari damai perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS).
William pun optimistis bahwa secara keseluruhan, tren pasar saham masih menunjukkan peningkatan. Adapun saham yang direkomendasikan Panin Sekuritas untuk perdagangan Selasa (5/3) yakni WIKA, WSKT, WTON, dan HMSP.
🍑
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal melanjutkan pelemahan, Selasa (5/3). Sentimen domestik maupun eksternal bakal mendominasi pergerakan IHSG besok.
Senin (4/3), IHSG ditutup di zona merah yakni 6.488,42 atau terkoreksi 0,18%. Kondisi tersebut diikuti aksi net sell dari investor asing di seluruh pasar yang mencapai Rp 545,36 miliar.
BACA JUGA
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai, minimnya sentimen positif dari dalam negeri, akan mengantarkan IHSG ke area bearish pada perdagangan besok. Perkiraan dia, IHSG berpotensi bergerak ke support 6.455 hingga 6.471. "Para pelaku pasar juga dibayangi oleh realitas perlambatan pertumbuhan ekonomi global," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Senin (4/3).
Namun, indeks masih punya peluang untuk menuju level resistance 6.521 hingga 6.553. Adapun saham yang direkomendasikan Binaartha Sekuritas untuk perdagangan besok di antaranya:
1. PT Astra International Tbk (ASII), harga Rp 7.150 per saham (RoE: 12.43%; PER: 13.83x; EPS: 535.14; PBV: 1.72x; Beta: 1.40):
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level Rp 7.100 – Rp 7.200, dengan target harga secara bertahap di level Rp 7.575, Rp 7.975, Rp 8.900 dan Rp 9.850. Support: Rp 7.025.
2. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), harga Rp 326 per saham (RoE: 9.09%; PER: 7.50x; EPS: 43.47; PBV: 0.68x; Beta: 1.66):
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Accumulative Buy” pada level Rp 320 – Rp 326, dengan target harga secara bertahap di level Rp 332, Rp 370 dan Rp 404. Support: Rp 316.
3. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), harga Rp 250 per saham (RoE: 5.19%; PER: 11.83x; EPS: 21.31; PBV: 0.62x; Beta: 2.21):
Saat ini, harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terdapat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level Rp 246 – Rp 252 dengan target harga secara bertahap di level Rp 258, Rp 264, Rp 282 dan Rp 298. Support: Rp 246 & Rp 242.
4. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), harga Rp 695 per saham (RoE: 14.88%; PER: 8.16x; EPS: 85.16; PBV: 1.22x; Beta: 1.64):
Terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level Rp 690 – Rp 700, dengan target harga secara bertahap di level Rp 705, Rp 710, Rp 720, Rp 740, Rp 760 dan Rp 775. Support: Rp 690 & Rp 680.
5. PT Eraja Swasembada Tbk (ERAA), harga Rp 2.060 per saham (RoE: 18.05%; PER: 7.88x; EPS: 265.21; PBV: 1.42x; Beta: 1.74):
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan sebelumnya terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level Rp 2.040 – Rp 2.070, dengan target harga secara bertahap di level Rp 2.120 dan Rp 2.160. Support: Rp 2.040 & Rp 1.970.
6. PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM), harga Rp 176 per saham (RoE: 2.35%; PER: 66.75x; EPS: 2.67; PBV: 1.57x; Beta: 0.82):
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level Rp 175 – Rp 177, dengan target harga secara bertahap di level Rp 179, Rp 190, Rp 204, Rp 238 dan Rp 272. Support: Rp 171.
🍓
ihsg per tgl 04 Maret 2019:
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Senin (4/3/2019), di saat rupiah juga berakhir terdepresiasi.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,18% atau 11,46 poin ke level 6.488,42 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (1/3), IHSG berakhir ditutup menguat 6.499,88 dengan penguatan 0,88% atau 56,54 poin.
Baca juga: Astra Masuk ke Gojek Bawa Duit US$100 Juta
Padahal, IHSG sempat melanjutkan penguatan dengan dibuka naik 0,13% atau 8,38 poin di level 6.508,26 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.487,85 – 6.537,23.
Enam dari sembilan sektor berakhir di zona merah, dipimpin sektor infrastruktur dan finansial yang masing-masing melemah 0,6% dan 0,79%. Adapun tiga sektor lain menguat, dipimpin sektor tambang yang naik 1,41%.
Dari 628 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 190 saham menguat, 219 saham melemah, dan 219 saham stagnan.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing melemah 1,53% dan 1,02% menjadi penekan utama atas pelemahan IHSG hari ini.
Baca juga: Jual Beli Emas di Banjarmasin Marak
Sementara itu, indeks Bisnis-27 ikut berakhir melemah sebesar 0,13% atau 0,71 poin ke level 564,81, meskipun dibuka menguat 0,17% atau 0,96 ke level 566,48.
Pelemahan IHSG sejalan dengan rupiah yang juga ditutup terdepresiasi 10 poin atau 0,07% ke level Rp14.130 per dolar AS.
Rupiah sebelumnya dibuka terdepresiasi 18 poin atau 0,13% ke level Rp14.138 per dolar AS, setelah pada perdagangan Jumat (1/3) berakhir dengan pelemahan 51 poin atau 0,36% di level Rp14.120 per dolar AS.
Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.115-Rp14.155 per dolar AS.
Berbanding terbalik dengan IHSG, indeks saham lainnya di Asia mayoritas berakhir menguat. Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing ditutup naik 0,73% dan 1,02%.
Indeks saham di China, Shanghai Composite dan CSI 300 berakhir menguat masing-masing sebesar 1,12% dan 1,18%, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong ditutup naik 0,51%.
Dilansir Reuters, bursa saham Asia menguat di tengah meningkatnya optimisme bahwa AS dan China akan mencapai kesepakatan perdagangan pada bulan ini.
Wall Street Journal sebelumnya melaporkan bahwa Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping mungkin akan menandatangani kesepakatan perdagangan resmi pada 27 Maret, memberikan kemajuan dalam pembicaraan antara kedua negara.
"Pertanyaan kuncinya adalah - apakah semua tarif akan dihapus secara instan, atau akankah mereka secara bertahap dikurangi?" tulis Lukman Otunuga, analis riset di FXTM, seperti dikutip Reuters.
"Sementara minat terhadap aset berisiko terlihat meningkatkan saham Eropa dan AS, investor harus mempertimbangkan berapa banyak sisi baiknya yang tersisa, mengingat bahwa pasar telah secara aktif memperkirakan resolusi perdagangan AS-China,” lanjutnya.
Saham-saham penekan IHSG:
Kode
|
(%)
|
TLKM
|
-1,53
|
HMSP
|
-1,02
|
MAYA
|
-9,29
|
BMRI
|
-1,05
|
ASII
|
-1,04
|
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode
|
(%)
|
GGRM
|
+2,92
|
UNTR
|
+3,77
|
ADRO
|
+7,63
|
ITMG
|
+6,57
|
GMFI
|
+19,84
|
Sumber: Bloomberg
🍉
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 11,46 poin atau 0,18% ke 6.488 di akhir perdagangan Senin (4/3).
Sebanyak 190 saham naik, 219 saham turun dan 136 saham tak bergerak.
BACA JUGA
Hanya tiga sektor yang berhasil masuk ke zona hijau yakni sektor pertambangan yang naik 1,41%, sektor perkebunan naik 1,03% dan sektor perdagangan yang naik 0,47%.
Sedangkan tujuh sektor lainnya masuk zona merah. Sektor-sektor dengan pelemahan terdalam adalah sektor infrastruktur yang turun 0,79%, sektor keuangan turun 0,6% dan sektor aneka industri yang turun 0,52%.
Total volume perdagangan saham di bursa mencapai 12,47 miliar saham dengan total nilai Rp 7,28 triliun.
Top losers LQ45 hari ini adalah:
1. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) (-7,56%)
2. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) (-3,7%)
3. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (-1,67%)
2. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) (-3,7%)
3. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) (-1,67%)
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
1. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) (7,63%)
2. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) (6,57%)
3. PT Indika Energy Tbk (INDY) (6,5%)
2. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) (6,57%)
3. PT Indika Energy Tbk (INDY) (6,5%)
Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 547,55 miliar di seluruh pasar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 175,9 miliar, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Rp 121,9 miliar dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 113,2 miliar.
Sedangkan saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah (BTPS) Rp 76,3 miliar, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) Rp 47,6 miliar dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 33,2 miliar.
🍎
Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham di awal pekan ini.
Pada pembukaan perdagangan saham, Senin (4/3/2019), IHSG menguat 18,6 poin atau 0,28 persen ke posisi 6.518,53. Indeks saham LQ45 menanjak 0,43 persen ke posisi 1.022,5. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Sebanyak 157 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sementara 67 saham melemah dan 130 saham diam di tempat.
Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.526,07 dan terendah 6.508,26.
BACA JUGA
Total frekuensi perdagangan saham 21.816 kali dengan volume perdagangan 858,6 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 355,7 miliar.
Investor asing jual saham Rp 18,19 miliar di total pasar. Sementara rupiah di posisi 14.150 terhadap Dolar Amerika Serikat.
Saham-saham yang cetak keuntungan antara lain saham BBRI naik 0,78 persen ke posisi 3.900 per saham, saham ITMG menanjak 1,41 persen ke posisi 21.600 per saham, dan saham SMGR menguat 0,97 persen ke posisi 13.00 per saham.
🍉
Dari global, meski Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak menandatangani kesepakatan apapun pada pertemuan AS-Korea Utara di Hanoi, Vietnam, namun kedua belah pihak berjanji akan mengadakan pertemuan lanjutan kedepannya.
Oleh sebab itu, IHSG diprediksikan bergerak menguat mengikuti pergerakan bursa regional asia yang menyambut baik pertemuan antara Donald Trump dan Presiden Korea Utara Kim Jong Un itu.
"Selain itu, secara teknikal memang IHSG menunjukan pola bullish harami yang mengindikasikan akan terjadi penguatan dalam jangka pendek. Ini di rentang 6.475-6.514," ungkap Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan di Jakarta, Senin (4/2/2019).
Sementara itu, dari dalam negeri, derasnya dana aliran asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia mambawa sentimen positif pada bursa saham. Adapun saat ini total dana asing yang telah masuk mencapai Rp 45 triliun.
"Jika memang terjadi koreksi wajar dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumuasi pembelian untuk target investasi jangka panjang, namun hari ini peluang kenaikan masih terlihat pada pergerakan IHSG," jelas Analis PT Indosurya Sekuritas William Suryawijaya.
Dia menyebutkan, kemungkinan IHSG akan diperdagangkan pada support dan resistance di level 6.418-6.585.
2 dari 3 halaman
Untuk saham rekomendasi, 6 saham yang laik dibeli pada hari ini ialah sebagai berikut:
1. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
2. PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
3. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)
4. PT Astra International Tbk (ASII)
5. PT Alam Sutera Reality Tbk (ASRI)
6. PT Adhi Karya Tbk (SFHI).
🍎
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bisa melanjutkan penguatan pada hari ini. Sentimen positif dari eksternal dan domestik pada pekan lalu masih menyisakan tenaga untuk indeks.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan memperkirakan, IHSG akan bergerak menguat dengan kisaran 6.475–6.514. "Investor masih menanti rilis kinerja emiten tahun buku 2018," kata Dennies dalam risetnya akhir pekan lalu (1/3).
BACA JUGA
Dari eksternal, sentimen pernyataan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell yang menyebut ekonomi AS dalam keadaan baik akan mempengaruhi IHSG. Dalam testimoni di depan Citizen Budget Commission, Kamis lalu (28/2), Powell mengatakan The Fed akan bersabar sebelum kembali menaikkan bunga acuan.
Sementara itu, pasar regional cukup menyambut baik hasil pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Korea Utara Kim Jong Un.
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama memprediksi, IHSG akan menguat dan bergerak di kisaran 6.451,44–6.529,32 hari ini. "Stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan menjadi faktor penting bagi penguatan indeks," ujar Nafan.
Pada Jumat lalu, IHSG rebound dengan penguatan 0,88% ke posisi 6.499,88. Dalam sepekan, IHSG masih turun tipis sebesar 0,02%. Data tingkat inflasi Indonesia Februari di level 2,57% dan merupakan yang terendah sejak November 2009. Ini menjadi salah satu faktor pendorong IHSG.
Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan IHSG dalam perdagangan besok Senin (04/03/2019) diprediksi masih kokoh lanjutkan penguatan.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan sehingga indeks berpeluang menguji ke area resistance.
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.475,662 hingga 6.451,440. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range 6.514,601 hingga 6.529,318.
Berdasarkan indikator, MACD masih membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.
Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan memasuki bulan ketiga di tahun 2019, yang sekaligus sebagai akhir pekan, kondisi pergerakan IHSG masih menunjukkan peluang kenaikan yang cukup besar.
Dia menjelaskan, rilis data perekonomian awal bulan inflasi yang disinyalir masih akan berada dalam kondisi terkendali tentunya dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG.
"Sehingga peluang kenaikan masih akan terlihat pada pergerakan IHSG," tulis riset hariannya.
🍓
JAKARTA okezone- Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal Maret ini diperkirakan bergerak dua arah (mixed). IHSG dalam rentang 6.420-6.520.
"Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed dalam range 6.420-6.520," demikian dikutip riset Panin Sekuritas, Jakarta, Jumat (1/3/2/2019).
BERITA TERKAIT+
Baca Juga: IHSG Makin Tenggelam ke Level 6.443
Sebelumnya, IHSG ditutup menurun sebesar 82,33 poin (-1.26%) menuju 6.443,34 pada perdagangan hari Kamis 28 Februari 2019 kemarin. IHSG menurun setelah rilisnya hasil pertemuan Trump – Kim Jong Un yang tidak membuahkan kesepakatan karena menolak permintaan penghapusan sanksi bagi Korea Utara.
Data ekonomi China juga kian melemah di mana aktivitas pabrik berkontraksi ke terendah 3 tahun setelah pesanan ekspor turun pada laju tercepat sejak krisis keuangan global. Alhasil, pasar dunia kembali mengalami ketidakpastian. Namun penurunan IHSG termasuk cukup drastis kemarin, dan mengawali patah trend.
"Umumnya akan ada pengujian kembali untuk kembali ke dalam trend line sehingga membuka peluang adanya technical rebound," tulisnya.
Baca Juga: Anjlok 1,1%, IHSG Tinggalkan Level 6.500
Berikut beberapa rekomendasi saham pada perdagangan hari ini:
FREN menurun dengan pungujian terhadap support 280. Jika diturunkan lagi dan membentuk death cross MA5 dengan MA20 maka penguatan berakhir. Namun melihat masih jauhnya posisi kedua MA ini maka potensi menguat masih ada.
Rekomendasi: speculative buy 280, TP 288-296, stop loss <274.
LEAD mengalami rebound pada support trend line pada perdagangan kemarin. Rebound ini menandakan uptrend masih terjaga.
Rekomendasi: buy 82-85, TP 88-90, stop loss <80.
SIDO mencoba menguat kembali dengan resistance teruji pada 1.035. Dengan kondisi seperti ini, buy on breakout menjadi strategi terbaik karena juga menandakan masih ada atau tidaknya optimisme pasar pada saham ini.
Rekomendasi: buy on breakout 1.035, TP 1.050-1.100 (swing), stop loss <990.
SPTO membentuk pola hammer yang mengindikasikan potensi rebound pada hari ini.
Rekomendasi: buy 970-980, TP 1.000-1.020, stop loss <950.
(dni)
🍓
ihsg per tgl 01 Maret 2019:
JAKARTA Id- Seiring positifnya pasar saham Asia, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan (1/3), ditutup menguat sebesar 56,54 poin atau 0,88% menjadi 6.499,88. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 12,07 poin atau 1,2% menjadi 1.018,17.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto seperti dilansir Antara mengatakan sentimen pasar pada hari ini masih didorong oleh laporan keuangan emiten. Ia pun memprediksi penguatan IHSG akan berlanjut pada awal pekan depan.
"Masih belum ada sentimen baru, hanya dari laporan keuangan. Investor bisa fokus mencari emiten mana yang bertumbuh di atas 20%, sahamnya akan menguat pada hari data tersebut dirilis atau sehari setelahnya," ujar William.
Dibuka menguat, IHSG hari ini nyaman berada di zona hijau sepanjang hari hingga penutupan bursa saham.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham investor asing yang ditunjukkan dengan aksi jual bersih atau net foreign sell sebesar Rp510,23 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 401.356 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,09 miliar lembar saham senilai Rp7,86 triliun. Sebanyak 218 saham naik, 173 saham menurun, dan 143 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa regional Asia juga menguat. Indeks Nikkei menguat 217,53 poin (1,02%) ke 21.602,69, indeks Hang Seng menguat 178,99 poin (0,63%) ke 28.812,17, dan indeks Straits Times menguat 7,7 poin (0,24%) ke posisi 3.220,04. (gor)
Analis Panin Sekuritas William Hartanto seperti dilansir Antara mengatakan sentimen pasar pada hari ini masih didorong oleh laporan keuangan emiten. Ia pun memprediksi penguatan IHSG akan berlanjut pada awal pekan depan.
"Masih belum ada sentimen baru, hanya dari laporan keuangan. Investor bisa fokus mencari emiten mana yang bertumbuh di atas 20%, sahamnya akan menguat pada hari data tersebut dirilis atau sehari setelahnya," ujar William.
Dibuka menguat, IHSG hari ini nyaman berada di zona hijau sepanjang hari hingga penutupan bursa saham.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham investor asing yang ditunjukkan dengan aksi jual bersih atau net foreign sell sebesar Rp510,23 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 401.356 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,09 miliar lembar saham senilai Rp7,86 triliun. Sebanyak 218 saham naik, 173 saham menurun, dan 143 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa regional Asia juga menguat. Indeks Nikkei menguat 217,53 poin (1,02%) ke 21.602,69, indeks Hang Seng menguat 178,99 poin (0,63%) ke 28.812,17, dan indeks Straits Times menguat 7,7 poin (0,24%) ke posisi 3.220,04. (gor)
JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound pada pembukaan perdagangan pagi ini. Tercatat, IHSG naik 26,1 poin atau 0,40% ke level 6.469,48.
Membuka perdagangan Jumat (1/3/2019), ada 95 saham menguat, 36 saham melemah, dan 104 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp105,3 miliar dari 186 juta saham diperdagangkan.
Baca Juga: IHSG Makin Tenggelam ke Level 6.443
Indeks LQ45 naik 6 poin atau 0,6% menjadi 1.012, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 4,34 poin atau 0,6% ke 702, indeks IDX30 naik 0,74 poin atau 0,6% ke 556 dan indeks MNC36 naik 2,12 poin atau 0,6% ke 364
Sektor penggerak IHSG mayoritas menguat, dengan sektor aneka industri naik 0,8%, disusul manufaktur naik 0,6%.
Baca Juga: Parkir di Zona Merah, IHSG Turun ke 6.521
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Timah (Persero) Tbk (TINS) naik Rp35 atau 2,55% ke Rp1.405, saham PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA) naik Rp15 atau 2,52% ke Rp610 dan saham PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp150 atau 2,10% ke Rp7.300.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN) turun Rp275 atau 3,23% ke Rp8.250, saham PT Dewata Freightinternational Tbk (DEAL) turun Rp25 atau 2,92% ke Rp803 dan saham PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) turun Rp2 atau 2,78% ke Rp70.
(dni)
🍑
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) peluang kenaikan yang cukup besar dengan jangkauan range dari 6.418 hingga 6.585. Hal tersebut ditunjang oleh sentimen positif dari pasar domestik, khususnya data perekonomian Indonesia.
Director Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya, menjelaskan bahwa rilis data perekonomian awal bulan inflasi yang disinyalir masih akan berada dalam kondisi terkendali akan menjadi sentimen positif terhadap gerak IHSG hari ini.
"Peluang kenaikan masih akan terlihat pada pergerakan IHSG hari ini," imbuh William di Jakarta, Jumat (01/03/2019).
William menyebutkan, ada beberapa menu saham yang bisa dikoleksi investor pada hari ini, yaitu ASII, AALI, PTPP, ASRI, BMRI, BJTM, BBCA, SCMA, dan HMSP.
🍇
JAKARTA ID- Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, berpotensi menguat menjelang penandatanganan kesepakatan dagang Amerika Serikat dan China.
IHSG dibuka menguat 1,25 poin atau 0,02% ke posisi 6.526,93. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,25 poin atau 0,02% menjadi 1.022,03.
"Kami melihat IHSG dapat berpotensi untuk rebounddalam perdagangan hari ini, didorong oleh arah pembicaraan AS-China yang semakin positif. Di sisi lain, pasar akan menantikan data harga konsumen yang akan dirilis akhir pekan ini," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah seperti dilansir Antara.
Kabar baik datang dari AS dimana Donald Trump mengatakan akan menandatangani perjanjian dagang dengan Xi Jinping pekan ini. Sebelumnya Trump juga telah memundurkan tenggat waktu pengenaan tarif terhadap barang China senilai US$ 200 miliar dari 10% menjadi 25% karena pembicaraan yang menunjukkan perkembangan berarti.
Menurut Bank Dunia, rata-rata tarif impor yang dikenakan China termasuk yang tertinggi di dunia dengan 3,5%. "Meskipun demikian kami melihat bahwa isi perundingan dagang tersebut masih belum jelas dan dampaknya terhadap perekonomian global terutama berkaitan dengan apakah perjanjian dagang tersebut bersifat untuk tidak menerapkan kenaikan tarif atau menghapus tarif-tarif yang telah diterapkan," ujar Alfiansyah.
Di sisi lain, isu-isu bilateral AS-Cina yang tak terbatas pada permasalah perdagangan, namun juga geopolitik. Pelarangan perangkat 5G Huawei masih berpotensi menahan kemajuan yang sudah ada.
Sementara itu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akan bertemu dengan Trump di Hanoi, yang dijadwalkan pada pekan ini, untuk membicarakan kelanjutan denuklirisasi Korea Utara. Trump mengatakan bahwa Pyongyang dapat menikmati kesempatan ekonomi yang luas dan berharap dapat membangun hubungan baik dengan Korea Utara. Trump juga mengatakan bahwa perekonomian Vietnam yang sukses berkembang dapat menjadi contoh bagi Pyongyang.
"Kami melihat bahwa pertemuan kedua negara menjadi sinyal stabilisasi global, meskipun masih terlalu dini melihat upaya konkret apa yang dijalankan Pyongyang untuk proses denuklirisasi," ujarnya.
Hingga pukul 9.24 WIB, IHSG kembali berada di zona merah. IHSG melemah 33,8 poin atau 0,52% ke posisi 6.491,88.
Sementara itu, bursa regional Asia antara lain indeks Nikkei melemah 74,84 poin (0,35%) ke 21.481,67, indeks Hang Seng menguat 96,93 poin (0,34%) ke 28.854,37, dan Straits Times melemah 10,88 poin (0,33%) ke posisi 3.239,14. (gor)
🍅
per tgl 28 Feb 2019 (akhir bulan k 2 / 2019):
Pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (28/2/2019), ada 124 saham menguat, 282 saham melemah, dan 126 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp10,84 triliun dari 14,73 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 15,68 poin atau 1,5% menjadi 1.006, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 14,92 poin atau 2,1% ke 698, indeks IDX30 turun 8,87 poin atau 1,6% ke 552, dan indeks MNC36 turun 6,17 poin atau 1,7% ke 361.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) naik Rp22 atau 7,59% ke Rp312, saham PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) naik Rp4 atau 4,94% ke Rp85, dan saham PT MNC Studios International Tbk (MSIN) naik Rp16 atau 4,85% ke Rp346.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Timah (Persero) Tbk (TINS) turun Rp210 atau 13,29% ke Rp1.370, saham PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA) turun Rp45 atau 7,03% ke Rp595 dan saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) turun Rp750 atau 6,37% ke Rp11.025.
(kmj)
🍌
Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada penutupan perdagangan sesi 1 siang ini. IHSG sempat menguat pada pra perdagangan tadi pagi.
Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah siang ini berada di level Rp 14.056. Posisi dolar AS lebih perkasa dibanding posisi pagi tadi yang Rp 14.030.
Pada perdagangan pre opening, IHSG naik tipis 1,250 poin (0,02%) ke 6.526,933. Indeks LQ45 juga menguat tipis 1,022 poin (0,02%) ke 1.022,027.
Membuka perdagangan, Kamis (28/2/2019), IHSG melemah 0,995 poin (0,02%) ke 6.524,688. Indeks LQ45 berkurang 0,394 poin (0,04%) ke 1.021,385.
Pada pukul 09.05 waktu JATS, IHSG melanjutkan pelemahan dengan penurunan 7,874 poin (0,13%) ke 6.522. Indeks LQ45 juga turun 1,966 poin (0,19%) ke 1.021,087.
Pada penutupan perdagangan sesi 1, IHSG melemah 72,868 poin (1,12%) ke 6.452,815. Indeks LQ45 berkurang 13,064 poin (1,28%) ke 1.008,715.
Total frekuensi perdagangan saham 266.023 kali dengan volume 8,5 miliar dan nilai Rp 4,6 triliun.
Sementara itu, Indeks AS ditutup bervariasi pada hari Rabu. S&P 500 ditutup sedikit lebih rendah pada hari Rabu tetapi jauh di atas sesi rendahnya setelah kesaksian Kongres AS dari perwakilan perdagangan AS Robert Lighthizer dan The Fed.
Baca juga: IHSG Bergerak Dua Arah Pagi Ini
|
Lighthizer mengatakan bahwa AS dan China masih harus bekerja keras untuk menyelesaikan sengketa perdagangan mereka.
The Fed Powell mengatakan bahwa The Fed akan berhenti memotong neracanya sebesar USD4tr tahun ini. Harga minyak melonjak paling tinggi dalam hampir sebulan setelah data AS menunjukkan penarikan terbesar dalam pasokan minyak mentah domestik sejak Juli.
Perdagangan bursa saham Asia mayoritas bergerak merah pagi ini. Berikut pergerakannya:
- Indeks Nikkei 225 turun 75,77 poin ke 21.480
- Indeks Hang Seng bertambah 99,65 poin ke 28.857
- Indeks Komposit Shanghai naik 1,77 poin ke 2.955
- Indeks Strait Times melemah 14,160 poin ke 3.235
Jajaran saham top gainers siang ini antara lain Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 175 ke Rp 12.775, saham AKR Corporindo (AKRA) naik Rp 150 ke Rp 150, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 75 ke Rp 6.550 dan Hero Supermarket (HERO) bertambah Rp 60 ke Rp 860.
Sementara saham top losers antara lain saham Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.050 ke Rp 85.550, United Tractors (UNTR) bertambah Rp 1.050 ke Rp 26.900, saham Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) naik Rp 450 ke Rp 11.325, dan saham Lippo General Insurance (LPGI) naik Rp 400 ke Rp 3.300. (zlf/fdl)
Sementara saham top losers antara lain saham Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.050 ke Rp 85.550, United Tractors (UNTR) bertambah Rp 1.050 ke Rp 26.900, saham Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) naik Rp 450 ke Rp 11.325, dan saham Lippo General Insurance (LPGI) naik Rp 400 ke Rp 3.300. (zlf/fdl)
🍇
JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah pada pembukaan pagi ini. Tercatat, IHSG turun 3,9 poin atau 0,06% ke level 6.521,68.
Membuka perdagangan Kamis (28/2/2019), ada 96 saham menguat, 37 saham melemah, dan 108 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp120,3 miliar dari 54,9 juta saham diperdagangkan.
BERITA TERKAIT+
Baca Juga: Masih Melemah, IHSG Tergelincir ke 6.525
Indeks LQ45 turun 0,41 poin menjadi 1.021, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 1,94 poin atau 0,3% ke 711, indeks IDX30 turun 0,25 poin ke 561 dan indeks MNC36 turun 0,43 poin atau 0,1% ke 367..
Sektor penggerak IHSG mayoritas melemah, dengan sektor aneka industri anjlok 2,5%. Sementara sektor mining naik 0,3%.
Baca Juga: IHSG Makin Loyo, Turun 12 Poin ke 6.528
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT MNC Studios International Tbk (MSIN) naik Rp16 atau 4,85% ke Rp346, saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) naik Rp10 atau 3,45% ke Rp300 dan saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC) naik Rp20 atau 2,14% ke Rp955.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Timah (Persero) Tbk (TINS) turun Rp125 atau 7,91% ke Rp1.455, saham PT Ever Shine Tex Tbk (ESTI) turun Rp4 atau 3,74% ke Rp103 dan saham PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA) turun Rp12 atau 3,33% ke Rp348.
(dni)
🍈
ID: Reliance Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini bergerak kembali mencoba menguat dengan bertahan diatas MA5 pada support resistance 6.495-6.600. Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya SIMP, WSBP, CPIN, JPFA, MAIN, KLBF, BNLI, BSDE, ASRI, PWON, ADHI, RALS.
Secara teknikal IHSG meskipun bergerak melemah namun masih bertahan berada diatas MA5 dengan indikasi cukup positif untuk kembali kuat mencoba break out resistance upper bollinger bands dan level resistance 6.600. Indikator stochastic terkonsolidasi seiring momentum indikator RSI yang tertekan.
IHSG (-0.23%) ditutup melemah 15.27 poin kelevel 6525.68 dengan Indeks sektor Pertanian (-1.34%) kembali memimpin pelemahan. Investor asing tercatat net sell pada pasar regular sebesar Rp 150,57 miliar meskipun total dari kedua pasar reguler dan negosiasi tercatat net buy Rp 260.90 miliar.
Saham BMRI (+1.03%), JPFA (-2.63%) dan ASII (+0.00%) menjadi yang teramai dijual investor asing. Sentimen geopolitik menjadi alasan negatif trader dalam perdagangan ini. Indeks Nikkei (+0.50%), Topix (+0.20%) dan KOSPI (+0.37%) memimpin penguatan sedangkan Indeks HangSeng (-0.05%) dan Shanghai (-0.17%) melemah.
Ketegangan geopolitik menjadi alasan utama dimana India berselisih dengan pakistan mengirim ekuitas dan future terjun bebas. Jet tempur Pakistan menyerang sasaran didalam Kashmir yang dikuasi India. Tindakan Pakistan itu terjadi sehari setelah jet Angkatan Udara India membom apa yang dikatakannya sebagai kamp pelatihan teroris di Pakistan. (*)
🍌
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berikut ini adalah rekomendasi teknikal tiga saham pilihan dari sejumlah analis untuk perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (28/2).
1. PT Sentul City Tbk (BKSL)
BACA JUGA
Saham BKSL limited downside dan berpeluang rebound mendekati support MA50 sekaligus menguji resistance MA20. Adapun indikator RSI dan MACD sudah mendekati area oversold di level 39 dan 21.
Rekomendasi: Buy
Support: Rp 128
Resistance: Rp 140
Support: Rp 128
Resistance: Rp 140
Muhammad Wafi, Bahana Sekuritas
2. PT Timah Tbk (TINS)
Saham TINS berada di upper band bollinger band. Candle membentuk bullish harami dan harga diperdagangkan di atas MA5. Namun, waspadai indikator RSI yang masih rentan terkoreksi di area jenuh jual saat ini atau di level 70,6%.
Rekomendasi: Hold
Support: Rp 1.475
Resistance: Rp 1.650
Support: Rp 1.475
Resistance: Rp 1.650
Aditya Perdana Putra, Semesta Indovest Sekuritas
3. PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
Black body candle mengalami break lower bollinger band (LBB). Indikator MA5 berpotensi deathcross, namun stochastic berada di area oversold dan volume perdagangan meningkat.
Rekomendasi: Buy on Weakness
Support: Rp 1.220
Resistance: Rp 1.300
Support: Rp 1.220
Resistance: Rp 1.300
Achmad Yaki, BCA Sekuritas
🍇
JAKARTA − Penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham semakin marak tahun ini, dengan enam emiten baru meraih dana Rp 1,15 triliun pada Januari-Februari, meningkat 470% dibanding periode sama tahun lalu. Hal itu antara lain didukung optimisme di pasar global, seiring kemungkinan segera ditandatanganinya kesepakatan Amerika Serikat dengan RRT untuk mengakhiri perang dagang.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia ditutup naik 0,24% ke 6.540,95 pada Selasa (26/2/2019), melanjutkan penguatan hari sebelumnya sebesar 0,37% ke level 6.525,36. Asing juga membukukan net buy Rp 352,6 miliar kemarin, melanjutkan pembelian bersih hari sebelumnya sebesar Rp 260,5 miliar.
Secara year to date, pembelian bersih menjadi Rp 11,50 triliun. Berdasarkan data BEI, enam emiten baru yang melakukan IPO pada Januari-Februari 2019 adalah Sentra Food Indonesia, Pollux Investasi Internasional, Estika Tata Tiara, Nusantara Properti Internasional, Citra Putra Realty, dan Armada Berjaya Trans. Mereka meraih total dana segar Rp 1,15 triliun.
Sedangkan pada periode sama 2018, ada dua emiten, yakni LCK Global Kedaton dan Borneo Olah Sarana Sukses, dengan total perolehan dana IPO Rp 201,60 miliar. “Aksi korporasi baik IPO saham maupun emisi obligasi akan lebih marak pascapilpres April 2019. Pilpres begitu krusial,” kata Head of Researcher Narada Asset Management Kiswoyo di Jakarta, Selasa (26/2/2019). (bersambung)
Baca selanjutnya di https://id.beritasatu.com/home/the-fed-dan-pernyataan-trump/185947
🍑
per tgl 27 Feb 2019: HANTU psikologis KONTRA ekspektasi PSIKOLOGI$
Jakarta, Beritasatu.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,2 persen (15,27 poin) ke kisaran 6.525,68 pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (27/2/2019).
Saham-saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 turun 0,5 persen ke kisaran 466,64, indeks LQ45 turun 0,3 persen ke kisaran 1.021,78, JII turun 0,4 persen ke 713,24.
Sektor agri turun 1,3 persen, industri dasar datar, konsumsi turun 0,2 persen, keuangan turun 0,4 persen, infrastruktur turun 0,4 persen.
Sektor manufaktur turun 0,1 persen, tambang turun 0,2 persen, aneka industri turun 0,1 persen, properti naik 0,9 persen, perdagangan turun 0,6 persen.
Di bursa Asia hari ini, Nikkei 225 naik 0,5 persen ke 21.556,51, Topix naik 0,2 persen 1.620,42, Hang Seng Hong Kong turun 0,05 persen ke 28.757,44, CSI 300 turun 0,17 persen ke 3.678,39, S&P/ASX 200 Australia naik 0,36 persen ke 6.150,27, Straits Times turun 0,37 persen ke 3.249,47.
Di Eropa, Euro Stoxx 50 turun 0,52 persen ke 3.272,34, FTSE 100 turun 0,79 persen ke 7.094,8, DAX turun 0,61 persen ke 11.470,2, dan CAC 40 turun 0,38 persen ke 5.218,7.
Harga minyak mentah dunia jenis WTI naik 0,54 persen ke US$ 55,8 per barel dan Brent naik 0,31 persen ke US$ 65,41. Harga emas Comex naik 0,03 persen ke US$ 1.328,9 per troy ons.
🍓
JAKARTA- Di tengah "menghijaunya" bursa saham Asia ndeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi, melemah 8,91 poin atau 0,14% ke posisi 6.532,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 2,16 poin atau 0,21% menjadi 1.021,76.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah seperti dilansir Antara mengatakan, IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi seiring penantian terhadap perkembangan kesepakatan dagang Amerika Serikat dan China.
"Kami melihat IHSG berpeluang untuk bergerak mixed hari ini yang didorong oleh pasar yang masih wait and see menyikapi pembicaraan perdagangan AS-Cina," ujar Alfiansyah.
Senator-senator AS menandatangani surat untuk tak hanya memblokade produk Huawei dalam bidang teknologi informasi, namun juga teknologi lain yang dianggap mengancam keamanan nasional, seperti teknologi energi sinar matahari yang dipercaya dapat memberikan bahaya bagi sistem listrik AS. Sebelumnya, Huawei dituduh menjadi agen pemerintah Cina memata-matai AS.
"Kami melihat IHSG berpeluang untuk bergerak mixed hari ini yang didorong oleh pasar yang masih wait and see menyikapi pembicaraan perdagangan AS-Cina," ujar Alfiansyah.
Senator-senator AS menandatangani surat untuk tak hanya memblokade produk Huawei dalam bidang teknologi informasi, namun juga teknologi lain yang dianggap mengancam keamanan nasional, seperti teknologi energi sinar matahari yang dipercaya dapat memberikan bahaya bagi sistem listrik AS. Sebelumnya, Huawei dituduh menjadi agen pemerintah Cina memata-matai AS.
"Pasar khawatir bahwa usulan tersebut justru dalam mempersulit pembicaraan dagang AS-Cina yang sebelumnya menunjukkan kemajuan berarti," katanya.
Hingga pukul 9.30 WIB, IHSG masih berada di zona merah. IHSG melemah 8,24 poin atau 0,13% ke posisi 6.532,71.
Sementara itu, bursa regional Asia justru "menghijau". Indeks Nikkei menguat 103,83 poin (0,48%) ke 21.553,22, indeks Hang Seng menguat 121,26 poin (0,42%) ke 28.893,32, dan Straits Times menguat 7,67 poin (0,24%) ke posisi 3.269,33. (gor)
Hingga pukul 9.30 WIB, IHSG masih berada di zona merah. IHSG melemah 8,24 poin atau 0,13% ke posisi 6.532,71.
Sementara itu, bursa regional Asia justru "menghijau". Indeks Nikkei menguat 103,83 poin (0,48%) ke 21.553,22, indeks Hang Seng menguat 121,26 poin (0,42%) ke 28.893,32, dan Straits Times menguat 7,67 poin (0,24%) ke posisi 3.269,33. (gor)
🍔
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berlawanan dengan arah bursa regional, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir membuka perdagangan Rabu (27/2). Mengutip RTI, indeks turun 0,20% ke level 6.525,88 pada pukul 09.18 WIB.
Tercatat 103 saham turun, 144 saham naik, dan 118 saham stagnan. Volume perdagangan 1,75 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,40 triliun.
BACA JUGA
Tujuh indeks sektoral memerah. Sektor barang konsumsi paling dalam penurunannya 0,45%. Sedangkan sektor pertambangan memimpin penguatan 0,39%.
Pagi ini, tercatat investor asing membukukan net buy Rp 23,88 miliar di pasar regional dan Rp 304,215 miliar keseluruhan market.
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain:
- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) turun 1,93% ke Rp 12.675
- PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) turun 1,76% ke Rp 19.675
Saham-saham top losers LQ45 antara lain:
- PT Indika Energy Tbk (INDY) naik 3,78% ke Rp 2.060
- PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) naik 2,78% ke Rp 7.400
Asal tahu, bursa saham Asia merangkak naik mengawali perdagangan Rabu (27/2). Setelah Gubernur The Fed Jerome Powell yang menegaskan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) akan lebih memilih pendekatan yang lebih “sabar” dalam menghadapi perlambatan ekonomi.
Mengutip Reuters, indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,1% pada awal perdagangan, tidak jauh dari level tertinggi lima bulan pada hari Senin (25/2). Sedangkan rata-rata saham Nikkei Jepang naik 0,4% da saham Australia naik 0,3%.
Sebelumnya, Powell menyampaikan testimoninya di hadapan kongres perihal pendekatan bank sentral di tengah kemungkinan perlambatan ekonomi. The Fed tidak akan buru-buru untuk membuat penilaian terhadap kenaikan suku bunga.
🍅
Bisnis.com, JAKARTA - Mega Capital Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) akan fluktuatif menguat terbatas di kisaran 6,495-6,580 di tengah bursa regional yang bergerak mixed pagi ini, Rabu (27/2).
IHSG ditutup naik +0.24% di 6,540 dengan sektor barang konsumsi (+1.39%) membukukan kenaikan terbesar sedangkan sektor pertanian (-1.43%) mengalami penurunan terbesar. Saham UNVR, BBCA dan HMSP menjadi market leader sedangkan saham MKPI, BBRI dan ASII menjadi market laggard. Adapun Asing mencatatkan Net Buy sebesar 352,6 miliar rupiah.
Adapun Wall Street melemah dengan indeks DJIA turun –0.13%, S&P 500 turun –0.08% dan Nasdaq turun –0.07%. Menurunnya indeks Wall Street dikarenakan rilis data perumahan yang jatuh ke level terendah dalam lebih dari dua tahun. Sementara itu, Gubernur The Fed menyatakan bahwa bank sentral AS masih akan bersabar dalam memutuskan kenaikan suku bunga lebih lanjut..
Rekomendasi saham hari ini (disclaimer):
Rekomendasi saham hari ini (disclaimer):
- Trd. Buy: SRIL, TP 366-370, SL 336
- Trd. Buy: IMAS, TP 3,560-3,600, SL 3,290
- S o S: ADRO, BF 1,295-1,270, BB 1,435
- B o Break: BSDE, TP 1,390-1,410, SL 1,320
- S o S: TINS, BF 1,420-1,375, BB 1,650
🍓
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini. Adapun sentimen yang bakal mendominasi perdagangan diperkirakan berasal dari sentimen global.
Pada perdagangan kemarin (26/2), indeks sukses ditutup menguat sebanyak 0,24% ke level 6.540,95. Di mana, investor asing masih mencatatkan net buysebanyak Rp 352,60 miliar.
BACA JUGA
Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki mengungkapkan, penguatan indeks masih akan diwarnai sentimen baik dari domestik maupun global. Hanya saja, sentimen eksternal diyakini bakal mendominasi perdagangan.
"IHSG cenderung masih kuat, dengan rupiah stabil, dan market masih menunggu kepastian dari hasil pertemuan Donald Trump dan Xi Jinping," ungkap Achmad kepada Kontan, Selasa (26/2).
Menurutnya, jika hasil pertemuan dua kepala negara tersebut cukup baik, dampaknya mampu membawa harga komoditas rebound. Adapun sentimen lainnya yakni, pasar masih menunggu hasil laporan keuangan emiten sepanjang 2018.
Sehingga, indeks Rabu (27/2) ini diprediksi akan melanjutkan kenaikan dengan dominasi sentimen eksternal dan bergerak di kisaran resistance 6.585. Sedangkan untuk level support berkisar di level 6.479.
Adapun saham yang direkomendasikan BCA Sekuritas untuk perdagangan hari ini di antaranya saham sektor perbankan seperti BBCA, BMRI dan BBRI.
Sedangkan dari sektor pertambangan yakni INDY, yang bisa dimanfaatkan untuk trading di level support Rp 1.960, dengan potensi menguat hingga ke Rp 2.200.
"Saham banking masih oke, karena masih banyak akumulasi dari asing, meskipun BBRI masih koreksi, tapi masih bisa pickup Rabu (27/2). Mining juga sudah kelihatan bagus," tandasnya.
🍉
Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali menguat dengan diperdagangkan pada level 6.511-6.600. Namun, penguatan IHSG hari ini diprediksi masih bersifat terbatas.
Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan menuturkan, penguatan terbatas IHSG dikarenakan secara teknikal pergerakan telah mendekati area resistance. Oleh sebab itu, ia memprediksi IHSG bergerak ke teritori positif di rentang 6.511-6.554.
BACA JUGA
"Penguatan didorong oleh optimisme investor menyambut sentimen positif dari global setelah kembali terdengar kabar baik dari kelanjutkan negosiasi antara China dan US," ujarnya kepada awak media di Jakarta, Rabu (27/2/2019).
Melanjutkan, Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menilai IHSG tidak akan terjebak pada zona merah terlebih dahulu untuk hari ini. IHSG bakal ditutup di zona hijau di kisaran 6.523-6.600.
"Meskipun demikian indikator stochastic terlihat terkonsolidasi pada area overbought dan momentum RSI yang masih bergerak positif mendekati jenuh beli," ujarnya.
Adapun pada perdagangan Rabu ini, Dennies memberikan rekomendasi saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Bisnis.com, JAKARTA—MNC Sekuritas merekomendasikan investor melakukan buy on weakness terhadap saham CTRA dan BBTN pada perdagangan Rabu (27/2/2019).
Dalam laporannya, tim analis MNC Sekuritas menuliskan, penguatan IHSG sebesar 0.24% ke level 6,540 menandakan IHSG akan tetap cenderung menguat dan menguji level 6,552 terlebih dahulu. Apabila IHSG mampu menembus level tersebut, maka wave (ii) dari wave (v) terkonfirmasi selesai.
“Akan tetapi waspadai apabila IHSG turun menembus level 6,481 dimana IHSG akan membentuk wave c dari wave (ii) ke arah 6,440-6,425,” paparnya, Rabu (27/2/2019).
Level support adalah 6,483 dan 6,440, sedangkan level resistan 6,581 dan 6,610. Berikut rekomendasi terhadap sejumlah saham.
*CTRA - Buy on Weakness* (895)
Kami memperkirakan bahwa CTRA masih berpotensi melemah untuk membentuk wave [c] dari wave B ke level 810-815 apabila CTRA mampu turun menembus 850. Akan tetapi sebaliknya, apabila penguatan CTRA terus berlanjut hingga dapat menembus 925, maka yang terjadi adalah skenario alternatif (merah), dimana wave [c] dari wave B sudah selesai dan CTRA sedang berada pada awal wave C.
Buy on Weakness: 810-840
Target Price: 1,000, 1,060, 1,120, 1,200
Stoploss: below 780
*BBTN - Buy on Weakness* (2,520)
Saat ini kami perkirakan pergerakan BBTN masih berada pada wave (ii) dari wave 3. Apabila BBTN mampu menguat dan menembus level 2,610 maka kami perkirakan wave (ii) sudah selesai dan BBTN akan mengawali wave (iii) dengan target di 2,700.
Buy on Weakness: 2,480-2,510
Target Price: 2,610, 2,700, 2,820
Stoploss: below 2,400
*MEDC - Sell on Strength* (940)
Posisi MEDC saat ini diperkirakan sedang membentuk wave [c] dari wave B, dengan level pelemahan di 900 dan masih terdapat target level pelemahan maksimal pada level 800. Potensi penguatan yang bersifat sementara masih bisa terjadi dengan adanya gap kecil pada level 965-970.
Sell on Strength: 940-970
*TINS - Sell on Strength* (1,530)
Saat ini TINS kami perkirakan sudah mengakhiri wave 5, dan akan mengawali fase downtrend yang dimulai dengan wave A. Hal ini ditunjukkan dengan turunnya TINS sebesar 4.7% kemarin. Untuk level pelemahan TINS sendiri terdekatnya ada pada level 1,400.
Sell on Strength: 1,530-1,580
Bisnis.com, JAKARTA—MNC Sekuritas merekomendasikan investor melakukan buy on weakness terhadap saham CTRA dan BBTN pada perdagangan Rabu (27/2/2019).
Dalam laporannya, tim analis MNC Sekuritas menuliskan, penguatan IHSG sebesar 0.24% ke level 6,540 menandakan IHSG akan tetap cenderung menguat dan menguji level 6,552 terlebih dahulu. Apabila IHSG mampu menembus level tersebut, maka wave (ii) dari wave (v) terkonfirmasi selesai.
“Akan tetapi waspadai apabila IHSG turun menembus level 6,481 dimana IHSG akan membentuk wave c dari wave (ii) ke arah 6,440-6,425,” paparnya, Rabu (27/2/2019).
Level support adalah 6,483 dan 6,440, sedangkan level resistan 6,581 dan 6,610. Berikut rekomendasi terhadap sejumlah saham.
*CTRA - Buy on Weakness* (895)
Kami memperkirakan bahwa CTRA masih berpotensi melemah untuk membentuk wave [c] dari wave B ke level 810-815 apabila CTRA mampu turun menembus 850. Akan tetapi sebaliknya, apabila penguatan CTRA terus berlanjut hingga dapat menembus 925, maka yang terjadi adalah skenario alternatif (merah), dimana wave [c] dari wave B sudah selesai dan CTRA sedang berada pada awal wave C.
Buy on Weakness: 810-840
Target Price: 1,000, 1,060, 1,120, 1,200
Stoploss: below 780
*BBTN - Buy on Weakness* (2,520)
Saat ini kami perkirakan pergerakan BBTN masih berada pada wave (ii) dari wave 3. Apabila BBTN mampu menguat dan menembus level 2,610 maka kami perkirakan wave (ii) sudah selesai dan BBTN akan mengawali wave (iii) dengan target di 2,700.
Buy on Weakness: 2,480-2,510
Target Price: 2,610, 2,700, 2,820
Stoploss: below 2,400
*MEDC - Sell on Strength* (940)
Posisi MEDC saat ini diperkirakan sedang membentuk wave [c] dari wave B, dengan level pelemahan di 900 dan masih terdapat target level pelemahan maksimal pada level 800. Potensi penguatan yang bersifat sementara masih bisa terjadi dengan adanya gap kecil pada level 965-970.
Sell on Strength: 940-970
*TINS - Sell on Strength* (1,530)
Saat ini TINS kami perkirakan sudah mengakhiri wave 5, dan akan mengawali fase downtrend yang dimulai dengan wave A. Hal ini ditunjukkan dengan turunnya TINS sebesar 4.7% kemarin. Untuk level pelemahan TINS sendiri terdekatnya ada pada level 1,400.
Sell on Strength: 1,530-1,580
🍒
per tgl 26 Feb 2019:
Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Aksi beli investor asing dan nilai tukar rupiah yang menguat mengangkat IHSG.
Sebelumnya IHSG sempat berada di zona merah. Bahkan sempat sentuh level terendah 6.497. Meski sempat dibuka naik dua poin ke posisi 6.527,72, tapi tak berlangsung lama hingga kembali ke zona merah.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (26/2/2019), IHSG menguat 15,59 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.540,95. IHSG pun sempat berada di level tertinggi 6.540,95.
BACA JUGA
Sebanyak 145 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 261 saham melemah dan 135 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham 461.291 kali dengan volume perdagangan saham 17,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 357,84 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di Rp 13.991.
Sebagian besar sektor saham tertekan dengan sektor pertanian pimpin pelemahan 1,43 persen. Disusul sektor saham tambang susut 1,37 persen dan sektor saham konstruksi melemah 0,39 persen.
Sementara itu, sektor saham barang konsumsi naik 1,39 persen dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur naik 0,76 persen dan sektor saham keuangan menanjak 0,44 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham BNLI menguat 4,64 persen ke posisi 1.015 per saham, saham OCAP menanjak 34,62 persen ke posisi 175 per saham, dan saham IMJS menguat 11,84 persen ke posisi 850 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham CSIS turun 34,45 persen ke posisi 78, saham MKPI merosot 18,94 persen ke posisi 14.550 per saham, dan saham JAYA terpangkas 10,37 persen ke posisi 605 per saham.
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,65 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,37 persen, indeks saham Thailand tergelincir 0,30 persen, indeks saham Shanghai merosot 0,67 persen dan indeks saham Singapura melemah 0,33 persen. Sementara itu, indeks saham Taiwan menguat 0,01 persen.
🍅
Bisnis.com, JAKARTA - Berikut laporan Live indeks harga saham gabungan (IHSG) yang diperbarui perkembangannya mulai pembukaan sampai penutupan perdagangan pasar saham hari ini Selasa (26/2).
Indosurya Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) masih terkonsolidasi dalam jangka pendek dengan rentang pergerakan 6418 - 6585.
William Surya Wijaya, Director Indosurya Bersinar Sekuritas menjelaskan rentang gerak IHSG dalam jangka pendek masih menunjukkan pola konsolidasi sebelum kembali melanjutkan kenaikan.
Hal itu, mengingat dalam jangka menengah dan panjang pola uptrend masih terlihat cukup kuat, yang tentunya ditopang oleh beberapa faktor diantaranya fundamental perekonomian yang masih kuat, terlihat dari data terlansir.
Demikian juga dengan kinerja emiten-emiten dalam pasar modal Indonesia yang masih menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses mempertahankan reboundnya di zona hijau pada perdagangan hari Senin, di tengah penguatan bursa saham Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,37% atau 23,98 poin di level 6.525,36 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
🍅
per tgl 25 Feb 2019:
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau hingga penutupan perdagangan hari ini. Tercatat, IHSG naik 23,98 poin atau 0,36% ke 6.525.
Pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (25/2/2019), ada 216 saham menguat, 195 saham melemah, dan 148 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp10,2 triliun dari 17,4 miliar lembar saham diperdagangkan.
BERITA TERKAIT+
Baca Juga: Begini Pergerakan IHSG Jelang Pemilu
Indeks LQ45 naik 4,57 poin atau 0,5% menjadi 1.020, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,89 poin atau 0,1% ke 712, indeks IDX30 naik 2,40 poin atau 0,4% ke 560, dan indeks MNC36 naik 1,61 poin atau 0,4% ke 368.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT KMI Wire & Cable Tbk (KBLI) naik Rp40 atau 12,50% ke Rp360, saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik Rp42 atau 12,07% ke Rp390, dan saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) naik Rp30 atau 10,64% ke Rp312.
Baca Juga: IHSG Dibuka Rebound ke 6.527
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) turun Rp15 atau 11,19% ke Rp119, saham PT Sentul City Tbk (BKSL) turun Rp14 atau 9,66% ke Rp131 dan saham PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) turun Rp28 atau 8,43% ke Rp304.
(fbn)
🍉
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII), mempertahankan reboundnya dan bergerak di zona hijau pada awal sesi II perdagangan hari ini, Senin (25/2/2019).
JII menguat 0,58% atau 4,12 poin ke level 716,13 pada pukul 13.48 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (22/2/2019), JII ditutup melemah 0,62% atau 4,44 poin di posisi 712.
Indeks syariah mulai rebound ketika dibuka dengan kenaikan 0,52% atau 3,68 poin di level 716,13. Sepanjang perdagangan hari ini, JII bergerak di level 711,88-716,42.
Sebanyak 14 saham menguat, 14 saham melemah, dan 2 saham stagnan dari 30 saham yang diperdagangkan.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing naik 1,30% dan 1,31% menjadi penopang tama terhadap pergerakan JII pada awal sesi II.
Sejalan dengan JII, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan reboundnya dan menguat pada awal sesi II perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG menguat 0,39% atau 25,18 poin ke level 6.526,55 pada pukul 13.48 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Jumat (22/2), IHSG ditutup melemah 0,56% atau 36,39 poin di posisi 6.501,38. IHSG mulai rebound dari pelemahannya ketika dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,32% atau 20,93 poin di level 6.522,31 pagi tadi.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.507,92 – 6.530,55.
Saham-saham indeks syariah yang menguat siang ini (pukul 13.48 WIB):
TLKM
|
+1,30%
|
ASII
|
+1,31%
|
SMGR
|
+2,58%
|
TPIA
|
+1,35%
|
Saham-saham indeks syariah yang melemah:
UNTR
|
-1,97%
|
PGAS
|
-1,13%
|
ITMG
|
-2,54%
|
ICBP
|
-0,48%
|
Sumber: Bloomberg
🌲
Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal sesi perdagangan Senin ini. Seluruh sektor menguat dipimpin oleh sektor infrastruktur.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (25/2/2019), IHSG menguat 20,93 poin atau 0,32 persen ke posisi 6.522,31. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG masih menguat 26,94 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.526,57.
Indeks saham LQ45 juga menguat 0,38 persen ke posisi 1.019,27. Seluruh indeks saham acuan menguat pada perdagangan pagi ini.
Sebanyak 163 saham menguat sehingga membawa IHSG menghijau. Sebanyak 133 saham diam di tempat dan 48 saham melemah.
BACA JUGA
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.530,54 dan terendah 6.519,35.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 15.987 kali dengan volume perdagangan 552,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 374 miliar.
Investor asing jual saham Rp 8 miliar di total pasar. Posisi Dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.005.
Seluruh sektor menghijau dipimpin oleh sketor infrastruktur yang menguat 0,77 persen. Disusul sektor kontruksi yang naik 0,12 persen dan sektor saham keuangan menguat 0,31 persen.
Saham yang mencatat penguatan antara lain OCAP sebesar 34,02 persen menjadi 130 dan JAYA yang naik 25 menjadi 675. Sementara yang melemah YULE turun 9,50 persen menjadi 181 dan BPTR sebesar 9,09 persen menjadi 70.
🌽
JAKARTA okezone- Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat pada perdagangan hari ini. IHSG diprediksi masih berada di range 6.500.
"Hari ini IHSG berpotensi menguat dalam range 6.470-6.520," demikian dikutip riset Panin Sekuritas, Jakarta, Senin (25/2/2019).
BERITA TERKAIT+
Sebelumnya, IHSG ditutup menurun sebesar 36,38 poin (-0.56%) menuju 6.501,37 pada perdagangan hari Jumat 22 Februari 2019 kemarin.
IHSG gagal menguat, walaupun secara teknikal sudah berhasil menembus resistance 6.520 yang pada 3 hari perdagangan sebelumnya sulit ditembus. Namun berhasilnya IHSG bertahan pada level 6.501 dan terjadinya re-akumulasi pada saham-saham blue chips khususnya perbankan dan tambang malah mengindikasikan masih banyaknya peluang di pasar.
"Sentimen eksternal datang dari penguatan DJIA terkait damai dagang," kata riset tersebut.
Berikut beberapa saham pilihan pada perdagangan hari ini.
ADRO membentuk golden cross MA5 dan MA20 (bagian dilingkari) yang mengindikasikan penguatan. Namun waspada karena kemarin membentuk pola shotting star maka berpotensi terkoreksi dulu dalam range 1.365-1.400, range ini masih merupakan range yang aman untuk membeli.
Rekomendasi: buy on suport 1.365-1.400, TP 1.450-1.500, stop loss <1.350.
BKSL menguat menembus 2 resistance kuat sekaligus yaitu pada 139 dan 142. Penguatan disertai dengan akumulasi. Jika resistance yang telah ditembus ini bias dipertahankan maka penguatan akan berlanjut.
Rekomendasi: buy 142-145, TP 150-163, stop loss <139.
GIAA membentuk pola koreksi rounding bottom dengan resistance teruji pada 505. Penguatan akan berlanjut apabila resistance ini berhasil ditembus. Koreksi yang terjadi sebelumnya adalah karena sentimen penurunan harga tiket pesawat.
Rekomendasi: buy 486-496, TP 505-520, stop loss <450.
GMFI secara teknikal terpantau mengalami rebound setiap kali menyentuh support MA60 (bagian dilingkari), dengan demikian dikarenakan kemarin saham ini menguat bersamaan dengan GIAA setelah memantul dari MA60 maka diperkirakan akan ada penguatan lanjutan dengan resistance teruji pada 254.
Rekomendasi: buy on breakout 254, TP 260-274 (swing), stop loss <240.
🍆
Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan berpotensi menguat pada perdagangan Senin (25/2/2019), setelah ditutup melemah pada Jumat (22/2/2019).
Perdagangan pada Jumat (22/2/2019), ditutup melemah 0,557% atau turun 36,388 poin ke level 6.501,378. Sektor pertambangan dan perdagangan berada di zona hijau, sedangkan 8 sektor lainnya berada di zona merah.
Sektor perdagangan mencatatkan kenaikan terbesar yakni 6,85 poin atau 0,83%. Adapun, penurunan terbesar berasal dari sektor industri dasar dan kimia sebesar 14,97 poin atau 1,66%.
Director PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG saat ini masih terkonfirmasi berada dalam jalur uptrend jangka pendek maupun menengah. Support level juga terlihat cukup kuat terjaga di tengah fluktuasi harga komoditas yang masih terjadi.
Sentimen yang minim jelas akhir bulan kedua pada awal tahun 2019, memberikan ruang terhadap IHSG untuk bergerak konsolidasi dalam jangka pendek dengan peluang kenaikan yang masih cukup besar. "Hari ini IHSG berpotensi menguat," katanya dalam riset harian yang dikutip Minggu (24/2/2019).
Esok hari IHSG diproyeksi pada rentang 6.418-6.585. Adapun, saham yang direkomendasikan untuk dicermati yakni TLKM, EXCL, ASRI, PWON, CTRA, SMRA, SCMA, KLBF, MYOR, ROTI.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.478,495 hingga 6.455,613. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range 6.527,240 hingga 6.553,103.
Berdasarkan indikator, MACD masih membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, stochastic dan RSI berada di area netral.
"Di sisi lain, terlihat pila downward bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support," katanya dikutip dari riset harian.
Binaartha Sekuritas merekomendasikan saham yang dapat dicermati yakni ADRO, BBTN, ERAA, HMSP, LPPF, MYOR.
Binaartha Sekuritas merekomendasikan saham yang dapat dicermati yakni ADRO, BBTN, ERAA, HMSP, LPPF, MYOR.
🍇
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 36,38 poin atau 0,56% ke 6.501 di akhir perdagangan Jumat (22/2). Selama sepekan, IHSG naik 1,76%. Pekan depan, IHSG diramal masih akan menguat.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menjelaskan selama sepekan ini pergerakan indeks lebih didominasi oleh penguatan. "Walaupun memang chart menunjukkan beberapa candlestick berwarna merah, namun arah IHSG sebenarnya naik," terangnya pada Jumat ini.
BACA JUGA
Sementara untuk pekan depan, William memprediksi indeks bakal bergerak menguat. "Indeks bakal minim sentimen dan sepertinya akan lebih mengikuti pasar Asia karena masih terkait urusan dengan damai dagang AS-China," tambahnya.
Maka William memprediksi indeks bakal menguat dengan support di level 6.470 dan resistance di level 6.520. "Penurunan pada Jumat pekan terakhir ini merupakan koreksi sehat menguji support tersebut, namun pada penutupan dikembalikan ke 6.500," imbuhnya.
Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas memaparkan penguatan indeks disebabkan oleh faktor rebound teknikal dari eksternal yang berasal dari market global yang juga mengalami penguatan karena optimisme pertemuan Federal Reserve diperkirakan masih akan menahan suku bunganya seiring inflasi yang bergerak moderat.
"Kemudian sentimen positif berasal dari domestik rilis suku bunga dari BI yang menahan suku bunga di level 6%," ujar dia.
Untuk pekan depan, ia memprediksi indeks bakal bergerak menguat.
Sukarno menjabarkan, dari sentimen eksternal berasal dari perundingan dagang antara AS-Cina di Washington semakin positif karena AS-Cina telah menyepakati nota kesepahaman untuk perdamaian dagang antar kedua negara. "Selain itu, di minggu depan juga akan ada rilis loan growth," lanjutnya.
Sukarno memprediksi indeks akan kembali menguat dengan pergerakan support maupun resistance di kisaran 6.428 hingga 6.581.
Sementar itu, analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra mengatakan bahwa pergerakan indeks selama sepekan terakhir ini dibayangi oleh kondusifnya berita hubungan dagang antara AS-China. "Investor juga relatif cukup intensif dalam aksi belinya karena pekan lalu indeks terkena sentimen jual," paparnya.
Selanjutnya untuk pekan depan, Aditya bilang, indeks akan bergerak melemah atau bearish. Adapun sentimen domestik yang bakal pengaruhi pergerakan IHSG adalah sikap investor yang akan cenderung menunggu rilis data makro Indonesia awal bulan Maret mendatang. "Untuk sentimen eksternal dari sisi kondisi perang dagang AS-China, data AS dan perkembangan ekonomi Eropa," lanjutnya.
Aditya memprediksi sepanjang pekan depan, indeks bakal melemah dengansupport di level 6.350 dan resistance di level 6.550.
🍒
per tgl 21 Feb 2019:
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah ke zona merah pada perdagangan pagi ini. Tercatat, IHSG dibuka turun 2,21 poin atau 0,03% ke level 6.510,57.
Membuka perdagangan Kamis (21/2/2019), ada 22 saham menguat, 9 saham melemah, dan 13 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp28,81 miliar dari 8,04 juta saham diperdagangkan.
BERITA TERKAIT+
Indeks LQ45 turun 0,52 poin atau 0,1% menjadi 1.018, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 0,61 poin atau 0,1% ke 713, indeks IDX30 turun 0,43 poin atau 0,1% ke 559,86, dan indeks MNC36 turun 0,26 poin atau 0,1% ke 367,40.
Mayoritas sektor penggerak IHSG melemah, dengan sektor aneka industri memimpin pelemahan sebesar 0,8%. Sementara sektor properti naik 0,2%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) naik Rp6 atau 2,11% ke Rp290, saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) naik Rp10 atau 2,04% ke Rp500 dan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp20 atau 1,89% ke Rp1.080.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) turun Rp35 atau 3,04% ke Rp1.115, saham PT Matahari Putra Prima Ltd Tbk (MPPA) turun Rp8 atau 2,25% ke Rp348 dan saham PT Dewata Freightinternational Tbk (DEAL) turun Rp15 atau 1,90% ke Rp775.
(kmj)
🍝
Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada awal sesi perdagangan saham. Namun, IHSG mampu berbalik arah ke zona hijau.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (21/2/2019), IHSG melemah tipis 2,21 poin atau 0,03 persen ke posisi 6.510,57. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 6,3 poin atau 0,10 persen ke posisi 6.519,39.
Indeks saham LQ45 merosot 0,07 persen ke posisi 1.019,04. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
BACA JUGA
Sebanyak 141 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 109 saham diam di tempat dan 45 saham melemah. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.521,25 dan terendah 6.508,51.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 16.136 kali dengan volume perdagangan 610 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 358,1 miliar. Investor asing jual saham Rp 18,87 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.065.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham aneka industri turun 0,92 persen, sektor saham barang konsumsi susut 0,38 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 0,23 persen.
Sementara itu, sektor saham tambang naik 0,38 persen, sektor saham industri dasar menanjak 0,33 persen dan sektor saham perdagangan menguat 0,34 persen.
🍉
per tgl 20 Feb 2019:
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG naik, 18,11 poin atau 0,27% ke 6.512.
Menutup perdagangan, Rabu (20/2/2019), ada 197 saham menguat, 204 saham melemah, dan 135 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp10,09 triliun dari Rp13,62miliar lembar saham diperdagangkan.
BERITA TERKAIT+
Baca Juga: IHSG Melemah ke 6.489 di Jeda Sesi I
Indeks LQ45 naik 0,64 poin atau 0,1% menjadi 1.014.59, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 2,22 poin atau 0,3% ke 710.34, indeks IDX30 turun 0,19 poin atau 0,0% ke 557.62, dan indeks MNC36 turun 0,41 poin atau 0,1% ke 366.11.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Logindo SamudramakmurTbk (LEAD) naik Rp17 atau 22,67% ke Rp92, saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik Rp50 atau 16,34% ke Rp356, dan saham PT Nusantara Properti Internasional Tbk (NATO) naik Rp75 atau 14,56% ke Rp590.
Baca Juga: Rebound, IHSG Menguat 27 Poin ke 6.521
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) turun Rp80 atau 6,50% ke Rp1.150, saham PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) turun Rp18 atau 5,59% ke Rp304 dan saham PT JAPFA Tbk (JPFA) turun Rp130 atau 5,33% ke Rp2.310.
(dni)
🍒
JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan siang hari ini. Tercatat, IHSG turun 5,24 poin atau 0,08% ke 6.489.
Baca Juga: Rebound, IHSG Menguat 27 Poin ke 6.521
BERITA TERKAIT+
Pada perdagangan siang ini, Rabu (20/2/2019), ada 196 saham menguat, 176 saham melemah, dan 123 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp5,04 triliun dari Rp8,94 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 0,42 poin atau 0,0% menjadi 1,013, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 2,15 poin atau 0,3% ke 710,27, indeks IDX30 turun 0,64 poin atau 0,1% ke 557,17, dan indeks MNC36 naik 0,01 poin atau 0,0% ke 366,53.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik Rp48 atau 15,69% ke Rp354, saham PT Nusantara Properti Internasional Tbk (NATO) naik Rp75 atau 14,56% ke Rp590, dan saham PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) naik Rp4 atau 6,25% ke Rp68.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) turun Rp13 atau 8,44% ke Rp141, saham PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) turun Rp4 atau 5,97% ke Rp63 dan saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) turun Rp12 atau 4,17% ke Rp276.
(kmj)
🍆
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal bertahan di zona hijau. Pada akhir perdagangan sesi I, Rabu (20/1), IHSG turun 5 poin atau 0,08% ke level 6.489,42.
Enam sektor menyeret IHSG ke zona merah hingga siang ini. Sektor infrastruktur mencetak penurunan terbesar, yakni 0,97%. Sektor aneka industri turun 0,70%. Sektor barang konsumen melemah 0,53%.
BACA JUGA
Masih ada empat sektor yang menahan penurunan IHSG lebih lanjut. Keempat sektor ini adalah sektor industri dasar yang menguat 0,95%, sektor konstruksi 0,66%, sektor tambang 0,28%, dan sektor keuangan 0,14%.
Total volume transaks bursa mencapai 8,95 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 5,05 triliun. Meski IHSG turun, masih ada 196 saham yang bergerak menguat. Penurunan harga tampak pada 176 saham. Sedangkan 123 saham flat.
Top gainers pada indeks LQ45 adalah:
- PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) 6,25%
- PT PP Tbk (PTPP) 3,32%
- PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) 3,26%
Top losers LQ45 terdiri dari:
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) -2,43%
- PT Gudang Garam Tbk (GGRM) -2,18%
- PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) -2,11%
Investor asing mencetak pembelian bersih Rp 163,3 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 109,5 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 79,8 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 51 miliar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 170,8 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 33,1 miliar, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 27,2 miliar.
🍑
Bisnis.com, JAKARTA – Sektor industri dasar memimpin sejumlah sektor mendongkrak penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di zona hijau pada perdagangan pagi ini, Rabu (20/2/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG terpantau menguat 0,73% atau 47,09 poin ke level 6.541,76 pada pukul 09.16 WIB, setelah rebound ke zona hijau dengan dibuka naik 0,42% atau 27,14 poin di level 6.521,81.
Penguatan indeks saat itu mendapat dukungan dari delapan sektor yang dipimpin industri dasar (+1,18%) dan finansial (+1,04%). Adapun sektor pertanian bergerak sendiri di zona merah dengan pelemahan tipis 0,03%.
Kemudian pada pukul 09.56 WIB, penguatan IHSG terpantau sedikit terkikis menjadi 0,54% atau 32,26 poin ke level 6.529,93 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.521,24 – 6.552,15.
Adapun pada perdagangan Selasa (19/2), IHSG berakhir di level 6.494,67 dengan koreksi tipis 0,05% atau 3,15 poin.
Sektor industri dasar yang menguat 1,21% masih mendorong penguatan IHSG, disusul sektor properti (+0,96%) dan lima sektor lain.
Kendati demikian, sektor infrastruktur yang sebelumnya mampu bergerak positif tergelincir ke zona merah dan turun tipis 0,01%. Adapun sektor pertanian melemah 0,24% pada pukul 09.56 WIB.
Sementara itu, sebanyak 203 saham bergerak menguat, 101 saham bergerak melemah, dan 323 saham stagnan dari 627 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham BBCA (+2,60%), UNVR (+1,42%), INTP (+6,25%), dan ASII (+0,64%) menjadi pendorong utama atas penguatan IHSG pada pukul 09.56 WIB.
Pergerakan Sektor IHSG Pukul 09.56 WIB
Sektor
|
Perubahan
|
Industri dasar
|
+1,21%
|
Properti
|
+0,96%
|
Finansial
|
+0,84%
|
Tambang
|
+0,70%
|
Aneka industri
|
+0,64%
|
Konsumer
|
+0,26%
|
Perdagangan
|
+0,12%
|
Pertanian
|
-0,24%
|
Infrastruktur
|
-0,01%
|
Sumber: Bloomberg
🍅
Bisnis.com, JAKARTA - Indosurya Bersinar Sekuritas memprediksi gelombang capital inflow secara ytd yang masuk ke dalam pasar modal belum terlihat akan berakhir dalam waktu dekat.
Hal itu, menurutnya, menunjukkan bahwa minat investasi masih cukup besar ke dalam pasar modal Indonesia, sehingga hal ini dapat mendorong IHSG untuk terus dapat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa dalam waktu mendatang.
Selain itu, hal ini tentunya juga turut ditunjang oleh stabilnya kondisi perekonomian dalam negri, hari ini IHSG berpotensi menguat.
Berikut rekomendasi saham hari ini :
- AKRA
- TOTL
- BBCA
- BJTM
- BBNI
- MAIN
- BMRI
- SMRA
- SMCB
🍒
per tgl 19 Feb 2019:
Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat siang ini. IHSG naik 20,65 poin (0,31%) ke 6.518,469.
Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah siang ini berada di level Rp 14.110.
Pada perdagangan pre opening, IHSG naik 2,886 poin (0,04%) ke 6.500,701. Indeks LQ45 juga bertambah 0,743 poin (0,07%) ke 1.018,556.
Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah siang ini berada di level Rp 14.110.
Pada perdagangan pre opening, IHSG naik 2,886 poin (0,04%) ke 6.500,701. Indeks LQ45 juga bertambah 0,743 poin (0,07%) ke 1.018,556.
Membuka perdagangan, Selasa (19/2/2019), IHSG melanjutkan penguatan 14,039 poin (0,22%) ke 6.511,854. Indeks LQ45 bertambah 1,542 poin (0,15%) ke 1.019,363.
Pada pukul 09.05 waktu JATS, IHSG melanjutkan penguatan dengan kenaikan 21,548 poin (0,34%) ke level 6.519,918. Sedangkan indeks LQ45 naik 3,060 poin (0,40%) ke 1.021,791.
Menutup sesi I, IHSG naik 20,65 poin (0,31%) ke 6.518,469. Sedangkan indeks LQ45 naik 2,11 poin (0,21%) ke 1.019,930.
Perdagangan saham ditransaksikan sebanyak 249.778 kali dengan nilai Rp 4,3 triliun. Sebanyak 224 saham menguat, 163 saham turun dan 114 saham tak berubah.
Penguatan saham diwarnai oleh menghijaunya tujuh saham sektoral. Saham sektor tambang naik paling tinggi disusul agrikultur.
Baca juga: Dolar AS Pagi Ini Menguat ke Rp 14.110
|
Sementara itu, perdagangan Bursa Wall St ditiadakan karena memperingati hari Washington atas kelahiran Presiden Pertama AS.
Perdagangan bursa saham Asia bergerak variatif siang ini. Berikut pergerakannya:
Indeks Nikkei 225 naik 0,21% ke 21.326
Indeks Hang Seng turun 0,13% ke 28.310,32
Indeks Komposit Shanghai turun 0,0% ke 2.754
Indeks Strait Times naik 0,09% ke 3.269
Saham-saham yang masuk jajaran top gainers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 825 ke Rp 21.925, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 700 ke Rp 85.700, Alkindo (ALDO) naik Rp 500 ke Rp 2.520, dan Adira (ADMF) naik Rp 275 ke Rp 10.700.
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya ialah Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 325 ke Rp 6.050, FKS Multi Agro (FISH) turun Rp 260 ke Rp 3.410, Charoen (CPIN) turun Rp 175 ke Rp 7.425.(eds/eds)
🍇
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan di hari kedua. Selasa (19/2) pukul 9.06 WIB, IHSG menguat 0,52% atau 34 poin ke level 6.532.
Sembilan sektor mengerek IHSG kembali ke atas level 6.500. Sektor tambang menyokong kenaikan 0,99%. Sektor infrastruktur menguat 0,89%. Sektor keuangan mendaki 0,68%. Sektor perkebunan menguat 0,59% dan sektor konstruksi naik 0,50%.
BACA JUGA
Berikut adalah top gainers LQ45:
- PT Indika Energy Tbk (INDY) 5,60%
- PT XL Axiata Tbk (EXCL) 4,35%
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 2,86%
Top losers LQ45 pagi ini terdiri dari:
- PT Jasa Marga Tbk (JSMR) -0,98%
- PT Astra International Tbk (ASII) -0,95%
- PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) -0,66%
Investor asing mencetak pembelian bersih Rp 72,06 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah BBRI Rp 85,7 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 16,2 miliar, dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp 6,6 miliar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) Rp 19,2 miliar, ASII Rp 13,5 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 10,9 miliar.
🍕
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,70% ke level 6.497,82 pada akhir perdagangan hari ini (18/2). Pergerakan indeks dibayangi oleh investor asing yang kembali mencatatkan net sell sebesar Rp 147,03 miliar. Sementara itu. rupiah bergerak menguat 0,33% ke level Rp14.107 per dollar AS.
Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, penguatan indeks pada hari ini ditopang oleh sektor industri dasar yang menguat 2,93% dan sektor infrastruktur yang menguat 2.46%. Sedangkan saham-saham yang menjadi kontributor penguatan IHSG di antaranya BBCA yang naik 2,24% dan HMSP naik 2,97%.
BACA JUGA
"Saham-saham perbankan menjadi pemimpin di tengah optimisme pertumbuhan kredit yang kembali di atas 12%. Meskipun begitu, secara fundamental BBCA mempunyai PBV cukup tinggi dari perusahaan sejenis dengan PBV 4,70 kali dengan rata-rata PBV perusahaan sejenis sebesar 2,88 kali," ujarnya.
Sementara untuk Selasa (19/2) besok, Lanjar memprediksi indeks bakal tetap di zona hijau. Ia bilang, IHSG secara teknikal bergerak melompat dengan pola bullish separating line dengan kembali kuat di atas level 6.400.
"IHSG mampu break out MA20 dan indikator stochastic golden-cross pada momentum bullish reversal indikator RSI memberikan harapan penguatan lanjutan," paparnya.
Indeks bakal menguat dengan support dan resistance masing di level 6.474 dan 6.570. Ia juga menyarankan agar investor mencermati sejumlah saham untuk trading esok hari di antaranya TBLA, LSIP, AALI, INKP, TKIM, WSBP, ICBP, BBCA, BBTN, ASII, MEDC, INCO, ERAA.
🍈
per tgl 18 Feb 2019:
JAKARTA sindonews - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Senin (18/2/2019) ditutup terdongkrak naik setelah pekan sebelumnya mengalami tekanan cukup besar untuk membuat pasar saham tertekan. Awal pekan, IHSG bangkit kembali usai terdongkrak naik sebesar 1,70% atau 108,73 poin ke level 6.497,81
Bursa saham Tanah Air pagi tadi dibuka mengawali pekan ini dengan kenaikan 63,340 poin atau setara 0,991% menjadi 6.452,42, dimana raihan tersebut masih lebih baik dari penutupan Jumat (15/2) yang berada di 6.389,08. Kenaikan ditopang oleh raihan positif sektor perbankan di dalam negeri.
Sektor saham dalam negeri tanpa terkecuali bergerak menghijau di perdagangan sore dipimpin kenaikan tertinggi sektor aneka industri sebesar 2,93%. Selain itu diikuti infrastruktur serta consumer yang masing-masing bertambah 2,46% serta 2,07%.
Baca Juga:
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp9,44 triliun dengan 12,91 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp148,90 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp3,04 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,89 triliun. Tercatat sebesar 284 saham menguat, 157 melemah dan 127 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Astra International Tbk. (ASII) naik Rp275 menjadi Rp7.875, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) bertambah Rp130 menjadi Rp2.930 dan PT Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC) melonjak Rp80 ke posisi Rp1.800.
Berbanding terbalik saham-saham dengan pelemahan yakni PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST)) turun Rp400 menjadi Rp8.500, PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) melemah Rp190 menjadi Rp3.210 serta PT Arthavest Tbk (ARTA) turun Rp165 menjadi Rp935.
Di sisi lain pasar saham daratan China memimpin lonjakan pada kawasan Asia, saat pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China bakal berlanjut di Washington pekan ini. Sebelumnya pertemuan tingkat tinggi antar dua ekonomi terbesar dunia berlangsung di Beijing, pekan lalu.
Komposit Shanghai melonjak 1,22% untuk berakhir pada kisaran level 2.754,36 untuk mengiringi kenaikan komposit Shenzhen mencapai 3,705% hingga ditutup pada posisi 1.440,95. Sedangkan indeks Hang Seng di Hong Kong mendapatkan dorongan sebesar 446,17 poin yang setara 1.60% di akhir sesi menjadi 28.347,02.
Nikkei 225 Jepang melonjak 1,82% pada sesi penutupan awal pekan untuk menyentuh level 21.281,85 serta mengiringi lesatan indeks Topix hingga 1,56% dan menyelesaikan sesi perdagangan di level 1.601,96. Sentimen positif datang dari saham Fast Retailing, perusahaan di belakang jaringan toko pakaian Uniqlo, melonjak 3,9%.
Sementara itu indeks Kospi di Korea Selatan juga tercatat naik 0,67% pada akhir sesi bertengger di posisi 2.210,89 karena industri kelas berat Samsung Electronics mencetak keuntungan 0,33%. Selanjutnya bursa patokan Australia yakni ASX 200 melompat 0,39% menjadi 6.089,80 karena sebagian besar sektor mengalami kenaikan.
(akr)
🍗
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menguat hingga penutupan perdagangan sesi I hari ini. IHSG naik 76,95 poin atau 1,2% ke 6.466.
Menutup perdagangan, Senin (18/2/2019), ada 263 saham menguat, 127 saham melemah, dan 103 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp4,04 triliun dari 7,56 miliar lembar saham diperdagangkan.
BERITA TERKAIT+
Baca Juga: IHSG Melesat 39 Poin di Awal Pekan
Indeks LQ45 naik 17,24 poin atau 1,7% menjadi 1.012,21 indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 11,40 poin atau 1,6% ke 704,83, indeks IDX30 naik 10,00 poin atau 1,8% ke 557,07, dan indeks MNC36 naik 5,96 poin atau 1,7% ke 365,46.
Baca Juga: Ikuti IHSG, Rupiah Menguat ke Rp14.104/USD
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Timah (Persero) Tbk (TINS) naik Rp160 atau 11,23% ke Rp1.585, saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) naik Rp7 atau 8,43% ke Rp90, dan saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik Rp190 atau 8,12% ke Rp2.530.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) turun Rp65 atau 5,16% ke Rp1.195, saham PT Sitara Propertindo Tbk (TARA) turun Rp30 atau 3,41% ke Rp850 dan saham PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) turun Rp2 atau 2,86% ke Rp68.
(fbn)
🌹
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada pembukaan perdagangan hari ini. Tercatat, IHSG dibuka naik 39,19 poin atau 0,61% ke level 6.428,27.
Membuka perdagangan Senin (18/2/2019), ada 42 saham menguat, 1 saham melemah dan 2 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp34,49 miliar dari 21,85 juta saham diperdagangkan.
BERITA TERKAIT+
Indeks LQ45 naik 13,86 poin atau 1,4% menjadi 1.008, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 8,26 poin atau 1,2% ke 701,69, indeks IDX30 naik 7,61 poin atau 1,4% ke 554,68, dan indeks MNC36 naik 4,47 poin atau 1,2% ke 363,97.
Seluruh sektor penggerak IHSG menguat, dengan sektor aneka industri memimpin kenaikan sebesar 1,6%. Disusul sektor mining yang menguat 1,4%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) naik Rp4 atau 5,48% ke Rp77, saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik Rp110 atau 4,70% ke Rp2.450 dan saham PT Elnusa Tbk (ELSA) naik Rp14 atau 3,76% ke Rp386.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS) turun Rp7 atau 10,14% ke Rp62, saham PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) turun Rp8 atau 3,33% ke Rp232 dan saham PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) turun Rp5 atau 3,11% ke Rp156.
(kmj)
🍋
Jakarta, Beritasatu.com - Bila Pemilu 2019 berjalan lancar, pasar modal dinilai akan semakin agresif, karena investasi diyakini banyak masuk ke Indonesia.
"Kalau hasil Pemilu 2019 ini lancar, investasi akan masuk. Pasar modal harus lebih agresif, akan banyak IPO dan direct investment ke Indonesia," ujar Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Minggu (17/2/2019).
Hal tersebut juga ia singgung saat Investor Gathering and Corporate Forum 2019, di MNC Conference Hall, Jakarta, Kamis (14/2/2019) lalu.
Hary mengatakan, pada tahun ini, banyak hal mempengaruhi perekonomian Indonesia, antara lain faktor eksternal, seperti trade war yang kini telah usai, setelah Tiongkok akhirnya menyerah dan bersedia untuk impor dari AS senilai US$ 1 triliun hingga 2024.
Namun, kata pria yang akrab disapa HT itu, faktor utama yang paling mempengaruhi adalah hasil Pemilu 2019 nanti. Saat ini, lanjutnya, banyak investor yang menahan diri menunggu Pemilu usai. Namun, HT meyakini investasi yang tertunda akan masuk ke Indonesia pasca Pemilu 2019.
HT sendiri memuji kinerja pasar modal Indonesia yang mampu berkembang pesat di bawah kepemimpinan Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi. Transaksi tumbuh dan jumlah emiten yang melantai di bursa pun tumbuh sekitar 10% dari total emiten yang ada.
Pria yang telah mengajar di lebih dari 200 perguruan tinggi tersebut mengatakan pasar modal harus terus didorong untuk bertumbuh.
"Pasar modal salah satu instrumen untuk membangun ekonomi bangsa. Emiten berkembang dengan go public, investor bisa investasi. Ini harus kita dorong untuk tumbuh," kata HT.
Dengan perusahaan-perusahaan yang tumbuh dan berkembang, maka akan lebih banyak lagi lapangan pekerjaan terbuka. Pendapatan negara dari pajak akan bertumbuh, seiring dengan semakin majunya perusahaan-perusahaan yang melantai di bursa.
Dalam forum yang mengangkat tema ‘The Last Defense’ tersebut, HT menyampaikan komitmennya untuk memajukan pasar modal di Indonesia.
Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina mengatakan, forum tersebut penting, terutama bagi para investor, yaitu untuk memperoleh pemahaman lebih mendalam mengenai kondisi pasar pada tahun 2019. Diharapkan dengan adanya paparan ini, investor akan lebih nyaman untuk melakukan investasi.
"Kami berharap acara tahunan yang digelar sejak tahun 2012 ini, semakin memperluas wawasan nasabah dan meningkatkan confidence berinvestasi di pasar modal Indonesia,” ujar Susy.
Susy menuturkan, perseroan berkomitmen untuk terus fokus mengembangkan digital trading dengan fitur-fitur canggih terkini sesuai perkembangan industri. Hal tersebut dikembangkan guna menjawab kebutuhan gaya hidup masyarakat masa kini yang tidak terlepas dari teknologi.
🍟
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah. Pada perdagangan Jumat (15/2), IHSG melemah 0,48% ke level 6.389,09. Dalam sepekan terakhir, IHSG telah melemah sekitar 2,03%.
Meski begitu, analis meyakini IHSG masih bisa kembali menguat. Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas menuturkan, berdasarkan asumsi rata-rata earning per share (EPS) emiten yang sebesar Rp 420, dengan price to earning ratio (PER) sekitar 16 kali, IHSG berpeluang menuju level 6.718 "IHSG berpeluang menguat hingga pemilu," ujar dia belum lama ini.
BACA JUGA
Tapi Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy punya pendapat beda. Ia memprediksi, tren pelemahan indeks masih bisa terus terjadi. Pasalnya, menurut hitungan Robertus, target 6.550 sudah tercapai.
Ia menilai indeks bakal melemah hingga akhir bulan ini. Ada kemungkinan IHSG bergerak mix cenderung melemah di Maret. "Karena pada bulan tersebut tensi politik meningkat," kata Yanuar, Jumat (15/2).
Lalu, usai pesta politik tahun ini, indeks berpotensi bergerak turun. Apalagi, aksi jual asing saat ini tampak membesar. Selama seminggu terakhir saja, net sellinvestor asing sudah mencapai Rp 3,33 triliun.
Terlalu cepat
Selain itu, IHSG dinilai naik terlalu cepat. November tahun lalu, IHSG masih di level 5.700. Tak butuh waktu terlalu lama, indeks menembus level 6.500 di awal tahun ini.
Managing Director Head of Equity Capital Market Samuel International Harry Su tak menampik kenaikan indeks terlalu kencang. Menurut dia, rentang tertinggi IHSG tahun ini bisa mencapai 6.800. "Kalau di Januari sudah 6.500, itu terlalu cepat naiknya," beber dia.
Namun, cepatnya kenaikan IHSG bukan satu-satunya faktor yang bisa menekan indeks saham. Faktor lainnya, efek sejumlah kebijakan baru akan dirasakan dampaknya tahun ini. Efek kebijakan tersebut bakal tercermin pada hasil kinerja emiten di kuartal pertama dan kedua.
Edwin melihat, kebijakan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga merupakan salah satu kebijakan yang bakal dirasakan dampaknya tahun ini. Terlebih, kenaikannya terbilang agresif, sehingga bunga acuan saat ini di level 6%.
Kenaikan suku bunga selalu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Naiknya bunga acuan membuat perekonomian melambat. Dampaknya akan terlihat pada kinerja perusahaan tahun ini. Belum lagi masih adanya potensi kelanjutan perang dagang.
Selama indeks bergerak di level saat ini, siapa pun presiden terpilih, aksi ambil untung bakal terus terjadi. Kalau presiden lama sudah priced in, kalau presiden baru pelaku pasar akan kaget, terang Harry.
Skenario terburuknya, IHSG akan kembali bearish. Indeks berpotensi turun menuju level 6.298. "Ini akan terjadi pasca pelantikan presiden," ujar Edwin.
Analis Senior Samuel Sekuritas Muhamad Alfatih menambahkan, indeks saat tahun politik periode sebelumnya cenderung naik. Ini menjadi salah satu alasan optimisme indeks bullish tahun ini.
Cuma, Alfatih menghitung, di awal tahun ini indeks saham sudah mencapai level 6.500. Menurut dia, level ini merupakan level resistance.
Sejumlah data juga diperkirakan kurang mendukung penguatan IHSG. Salah satunya, defisit neraca perdagangan Indonesia yang ternyata lebih buruk dari ekspektasi. "Kami prediksi IHSG akan terkoreksi, kemudian konsolidasi di kisaran 6.2006.500," terang Alfatih.
🍑
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melambat memasuki pertengahan kuartal pertama 2019 ini. Tensi politik yang mulai meningkat disinyalir membuat investor akan lebih memilih untuk wait and see.
Menanggapi pergerakan IHSG di tahun politik ini, Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy mengatakan, pelemahan IHSG kemungkinan dapat terjadi pada pertengahan hingga akhir bulan Februari 2019. Di bulan Maret kemungkinan juga akan bergerak mix cenderung melemah.
“Karena ada tensi politik yang kemungkinan akan mulai meningkat. Indeks justru akan bullish pascapemilu April 2019,” ujar Robertus kepada Kontan.co.id, Jumat (15/2).
Pihaknya memproyeksikan IHSG pada periode pra pemilu di kisaran 6.550 dan sejauh ini sudah tercapai. Lebih lanjut pihaknya mengatakan kepastian politik sebagai faktor yang lebih berat dalam mempengaruhi optimisme investor.
Terkait isu perang dagang menurutnya tensi secara global tidak akan sebesar tahun 2018 karena diharapkan akan ada resolusi di bulan Maret nanti. “Akhir tahun pascapemilu target IHSG kami 6.650 sampai 6.700. Kepastian politik akan mendorong IHSG dan kepercayaan investor,” ujar Robertus.
Managing Director Head of Equity Capital Market Samuel International, Harry Su mengatakan, siapapun presiden yang akan memenangkan pemilihan tahun ini, aksi ambil untung dari investor akan terus terjadi. Dengan catatan IHSG berada pada level sekarang. “Kalau presiden lama ya sudah priced in, kalau presiden baru market akan kaget,” ujar Harry kepada Kontan.co.id.
Menurutnya secara fundamental, nanti hasil-hasil dari pendapatan perusahaan untuk kuartal I 2019 harusnya akan melemah. Dan berlanjut hingga kuartal II 2019. Ini disebabkan efek dari tahun 2018 yang baru terasa pada tahun 2019.
Menanggapi pergerakan IHSG di tahun politik ini, Analis Kresna Sekuritas Robertus Yanuar Hardy mengatakan, pelemahan IHSG kemungkinan dapat terjadi pada pertengahan hingga akhir bulan Februari 2019. Di bulan Maret kemungkinan juga akan bergerak mix cenderung melemah.
“Karena ada tensi politik yang kemungkinan akan mulai meningkat. Indeks justru akan bullish pascapemilu April 2019,” ujar Robertus kepada Kontan.co.id, Jumat (15/2).
Pihaknya memproyeksikan IHSG pada periode pra pemilu di kisaran 6.550 dan sejauh ini sudah tercapai. Lebih lanjut pihaknya mengatakan kepastian politik sebagai faktor yang lebih berat dalam mempengaruhi optimisme investor.
Terkait isu perang dagang menurutnya tensi secara global tidak akan sebesar tahun 2018 karena diharapkan akan ada resolusi di bulan Maret nanti. “Akhir tahun pascapemilu target IHSG kami 6.650 sampai 6.700. Kepastian politik akan mendorong IHSG dan kepercayaan investor,” ujar Robertus.
Managing Director Head of Equity Capital Market Samuel International, Harry Su mengatakan, siapapun presiden yang akan memenangkan pemilihan tahun ini, aksi ambil untung dari investor akan terus terjadi. Dengan catatan IHSG berada pada level sekarang. “Kalau presiden lama ya sudah priced in, kalau presiden baru market akan kaget,” ujar Harry kepada Kontan.co.id.
Menurutnya secara fundamental, nanti hasil-hasil dari pendapatan perusahaan untuk kuartal I 2019 harusnya akan melemah. Dan berlanjut hingga kuartal II 2019. Ini disebabkan efek dari tahun 2018 yang baru terasa pada tahun 2019.
January effect memang khusus bwat kondisi saham per bulan pertama stiap taon. Februari dst akan menjadi bulan-bulan penuh ketidakpastian. Bahkan secara musiman: Mei, Agustus, September, n Oktober akan menjadi bulan-bulan "berdarah". Namun April akan berhimpitan antara bulan suci Ramadhan n Lebaran dengan Mei "yang berdarah-darah di saham". Puasa n lebaran merupakan bulan belanja aka konsumerisasi. Namun April juga bulan politik, karna ada hari pencoblosan (sila jalankan hak politik anda ya).
Tunggu aza gerak gerik investor asienK lah.
🐷Happy Lunar New Year 2570
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG turun 30,93 poin atau 0,48% ke 6.389.
Menutup perdagangan, Jumat (15/2/2019), ada 130 saham menguat, 284 saham melemah, dan 122 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp8,32 triliun dari Rp11,95 miliar lembar saham diperdagangkan.
BERITA TERKAIT+
Baca Juga: IHSG Melemah 21 poin ke 6.398 di Jeda Sesi I
Indeks LQ45 turun 5,80 poin atau 0,6% menjadi 994,97, indeks Jakarta Islamic Index (JII) 3,20 poin atau 0,5% ke 693,43, indeks IDX30 turun 3,10 poin atau 0,6% ke 547,07, dan indeks MNC36 turun 1,87 poin atau 0,5% ke 359,50.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik Rp290 atau 14,15% ke Rp2,340, saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) naik Rp135 atau 12.00% ke Rp1,260, dan saham PT MNC Investama Tbk (BHIT) naik Rp10 atau 11,90% ke Rp94.
Baca Juga: Naik 5 Poin, IHSG Dibuka Hijau
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Nusantara Properti Internasional Tbk (NATO) turun Rp80 atau 13,68% ke Rp505, saham PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) turun Rp6 atau 7,59% ke Rp73 dan saham PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) turun Rp100 atau 5,36% ke Rp1,765.
(dni)
🍑
ihsg per tgl 14 Feb 2019 (happy Valentine day, hari Kasih) :
Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja pasar saham dalam negeri sepanjang tahun berjalan 2019 masih belum cukup kuat, mengingat capaian kinerjanya yang masih di bawah sejumlah bursa saham di Asia.
Sepanjang tahun berjalan 2019, kinerja saham dalam negeri, yang tercermin melalui indeks harga saham gabungan (IHSG) tercatat tumbuh 3,63%. Pencapaian tersebut lebih rendah dibandingkan dengan sejumlah negara lainnya di Asean. Indonesia hanya mampu mengungguli indeks saham Malaysia, yakni FTSE BM yang tercatat -0,31%.
Sementara itu, di Asia Pacific, Indonesia hanya mampu unggul dari Malaysia dan India. Indeks Sensex India tercatat tumbuh 0,23%. Melebarnya defisit neraca berjalan (current account deficit/CAD) menjadi pemberat pergerakan IHSG secara year-to-date.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai bahwa melebarnya defisit neraca berjalan sebesar 3,57% pada kuartal IV/2018 atau defisit terdalam sejak kuartal II/2014, menjadi pemberat kinerja rupiah yang seterusnya mempengaruhi IHSG.
“Pasar sedikit grogi karena rupiah melemah. Pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh faktor perang dagang AS—China,” katanya ketika dihubungi Bisnis, Rabu (13/2/2019).
Adapun, keputusan Presiden AS Donald Trump untuk tidak bertemu Presiden China Xi Jinping dalam waktu dekat dinilai membawa kekhawatiran di pasar global mengenai prospek penyelesaian sengketa dagang kedua negara.
Dengan demikian, para investor cenderung kembali meninggalkan pasar negara berkembang (emerging market), termasuk Indonesia. “Seiring meningkatnya risiko global karena perang dagang dan dari dalam negeri ada masalah CAD, dana asing yang keluar membuat rupiah melemah. Jadi pasar agak grogi saja,” imbuhnya.
Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali menilai, posisi IHSG yang berada di bawah sejumlah indeks lainnya di kawasan Asia Pasifik terjadi karena IHSG telah lebih dulu reli, yakni sejak. November 2018.
“Beberapa index lainya low base dan baru reli pada awal tahun ini. Sedangkan IHSG sudah meningkat sejak November 2018. Secara ytd hitungnya dari Januari jadi tentunya [IHSG] kecil,” katanya.
Oleh karena itu, posisi IHSG yang berada di bawah indeks lainnya tersebut merupakan siklus yang mana indeks negara-negara lain baru mulai menguat.
Di sisi lain, Deputy Chief Investment Officer Mandiri Investasi Aldo Perkasa menilai, kondisi pasar saham Indonesia pada tahun politik kali ini lebih baik dibandingkan dengan 2014. Dia menilai, pergerakan IHSG pada tahun pemilu akan positif.
“Tahun pemilu, kecenderungan IHSG bergerak positif,” ujarnya dalam acara Mandiri Investasi Market Outlook 2019 bertema Sunshine After the Rain: Finding Pots of Gold at the end of the Rainbow, di Jakarta, Rabu (13/2).
Aldo menjelaskan bahwa pada 2013, pasar saham Indonesia diterpa aksi jual. Kala itu, sentimen pemberat dari eksternal datang dari Bank Sentral AS (Federal Reserve) yang mulai memasuki masa pengetatan moneter.
Sementara itu, dari domestik, Indonesia terkendala masalah defisit neraca berjalan. Alhasil, rupiah terdepresiasi dan IHSG melemah 0,98% secara tahunan. Namun demikian, kepastian dari Pilpres 2014 berhasil melambungkan IHSG hingga 22,29% secara tahunan.
“2014 menarik, kurang lebih kondisinya sama [dengan 2019 nanti]. Karena 2013 pertama kali The Fed melakukan pengetatan, rupiah terdepresiasi, dan ada masalah CAD juga,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Aldo menunjukkan bahwa pada 2014 memang terjadi perlambatan ekonomi Indonesia di mana PDB 2014 turun ke level 5,02% dari tahun sebelumnya 5,78%. Namun demikian, hal itu tetap tidak memengaruhi aktivitas perdagangan saham (trading) yang dibuktikan dengan penguatan indeks.
Adapun untuk tahun ini, pasar saham Indonesia diperkirakan bakal pulih beriringan dengan pasar negara berkembang (emerging market) lainnya. Pasalnya, sentimen dovish dari kenaikan suku bunga AS dan antisipasi dampak dari perang dagang diharapkan dapat melegakan emerging market.
Kendati pemulihan untuk Indonesia relatif lebih rendah ketimbang negara-negara berkembang lainnya, pasar saham tanah air diperkirakan tetap akan dapat menikmati keuntungan dari berbaliknya investor ke aset-aset berisiko.
Menurut Aldo, Indonesia memang tidak berada di spotlight yang diincar oleh investor global karena konsensus ekspektasi pertumbuhan Indonesia relatif rendah di kisaran 5,1%—5,2%, “tetapi paling tidak, apabila terjadi shift of expectation bahwa investor mulai masuk ke emerging market, harusnya Indonesia juga mendapatkan keuntungan,” imbuhnya.
Selain itu, kekuatan investor domestik juga dinilai memengaruhi kekuatan IHSG kali ini setelah terkena aksi jual pada tahun lalu. Namun demikian, indeks yang kini sudah reli, cenderung rentan terkena aksi ambil untung.
Aldo membangindkan, pada periode-periode sebelumnya ketika Indonesia sempat mengalami volatilitas pada 2013 dan 2015, dana asing tercatat keluar sekitar Rp40 triliun dan membuat indeks anjlok 15%.
“Namun, tahun 2018, dana asing keluar Rp120 triliun tapi indeks turun sekitar 11%—15%. jadi ini bukti bahwa investor lokal semakin berperan,” katanya.
Adapun beberapa investor asing yang mulai kembali ke Indonesia saat ini masih berupa dana pasif yang ditransaksikan lewat ETF. Dengan demikian, Aldo menilai, masih ada peluang untuk menarik inevstor asing masuk kembali ke Indonesia.
🌹
Bisnis.com, JAKARTA -- Tahun lalu, pergerakan saham lapis dua cukup menarik perhatian dan bahkan mampu menopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tertekan.
Kepala Riset PT Koneksi Kapital Marolop Alfred Nainggolan menyatakan kondisi pasar yang bagus dan kepercayaan investor akan menjadi faktor penguat berkembangnya saham-saham lapis kedua pada 2019. Menurut dia, investor akan tertarik masuk ke saham small-medium cap bila saham-saham big cap atau lapis pertama sudah stabil.
Saat ini, stabilitas saham-saham besar di bursa efek diyakini terjaga. Oleh karena itu, investor berani menanamkan modal di saham menengah ke bawah.
“Tahun ini, kami perkirakan bursa [tumbuh positif]. Akhir tahun kemarin saja, [Indeks Harga Saham Gabungan/IHSG] bisa ditutup di atas level 6.000 dan sekarang masih menguat,” ujar Alfred kepada Bisnis, Selasa (12/2/2019).
IHSG ditutup di level 6.194 pada hari perdagangan terakhir 2018, menguat 0,06% dari hari sebelumnya. Namun, secara year-to-date (ytd), sebenarnya IHSG terkoreksi 2,54%.
Adapun pertumbuhan saham lapis kedua yang signifikan diprediksi dialami emiten infrastruktur, perbankan, dan manufaktur. Lebih spesifik, PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL), PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP), PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP), dan PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL).
Emiten-emiten di tiga sektor ini dipandang prospektif karena sejumlah faktor, di antaranya tingginya permintaan pasar, terjaganya pertumbuhan ekonomi, dan rendahnya harga minyak dunia pada awal 2019.
Saham emiten infrastuktur seperti WSBP memiliki prospek bagus karena masih tingginya pemakaian jasa konstruksi tahun ini. Kemudian, saham seperti BBKP memiliki harapan lantaran pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi masih bagus pada 2019.
“Apalagi, pada 2018, pertumbuhan kredit kita melaju baik. Pada awal tahun, pertumbuhan kredit 8%, tapi di akhir tahun bisa ditutup di angka 12%. Padahal, sepanjang 2018, suku bunga kredit naik, justru confident, dan pertumbuhan kredit bisa besar,” terangnya.
Adapun emiten manufaktur dinilai bisa dilirik karena rendahnya harga minyak dunia dan stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sejak awal tahun. Faktor-faktor itu dipercaya akan berkontribusi terhadap efisiensi yang dilakukan emiten manufaktur seperti SRIL dan GJTL.
Saat ini, harga minyak WTI berada di kisaran US$53 per barel, sedangkan minyak Brent di level US$62 per barel. Sementara itu, berdasarkan data Bank Indonesia (BI), rupiah melemah 2,6% sejak awal tahun ke level Rp14.088 per dolar AS pada Selasa (12/2).
“Kalau dari sisi internal ya karena valuasi [saham emiten] yang disebutkan cukup murah. Bank Bukopin itu Price Book Value-nya (PBV) masih 0,5 kali. Jadi, relatif cukup murah,” lanjut Alfred.
Sebagai perbandingan, pada emiten perbankan, PBV BBKP tergolong rendah dibanding perusahaan lain seperti PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) (0,87), PT Bank BRI Syariah Tbk. (BRIS) (1,07), PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN) (1,25), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) (1,24).
Harga Komoditas dan Kebijakan Pemerintah
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menyebut saham PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT), PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. (ISSP), PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) sebagai saham-saham yang pantas diperhatikan.
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menyebut saham PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT), PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. (ISSP), PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) sebagai saham-saham yang pantas diperhatikan.
Saham-saham emiten perkebunan, pertambangan, manufaktur, dan consumer goodsitu masuk hitungan didukung oleh faktor internal dan eksternal.
Saham BWPT misalnya, berpotensi tumbuh karena lahan perkebunan mereka sudah memasuki usia matang. Produksi sawit yang bisa dihasilkan pohon-pohon berusia dewasa berpeluang meningkatkan produksi dan penjualan.
“Sejauh ini, pergerakan harga CPO pun masih bertahan di area 2.200 ringgit per ton. Kita berharap demand CPO global meningkat secara perlahan seiring dengan, katakanlah skenario positifnya, terkait dampak negosiasi perdagangan bebas,” jelas Nafan.
Sementara itu, saham ISSP dan KRAS prospektif karena adanya kebijakan pemerintah membatasi impor baja dari China. Kebijakan itu telah berlaku sejak 20 Januari 2019.
Dia melanjutkan ISSP dan KRAS harus maksimal memanfaatkan peluang dari pembatasan impor baja yang dilakukan pemerintah. Salah satunya dengan mempercepat proses pembangunan infrastruktur di pabrik masing-masing agar bisa meningkatkan produksi.
Produksi mesti cepat digenjot karena pasar ekspor diprediksi bakal terbuka setelah adanya pembatasan impor dari Negeri Panda. Ekspor baja global dari China juga diproyeksi akan menyusut tahun ini.
Adapun MYOR dinilai bakal mendapatkan keuntungan dari berbagai kebijakan pemerintah yang pro pasar, salah satunya kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diyakini akan mendorong daya beli. Hal itu diprediksi berdampak positif pada emiten consumer goods seperti MYOR.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada memiliki pandangan lain. Dia memandang pertumbuhan nilai saham-saham lapis kedua tergantung sentimen para investor.
Reza juga menyebut faktor pasar yang dalam kondisi bagus akan meningkatkan prospek saham lapis kedua. Selain itu, pertumbuhan akan dipengaruhi isu, rumor, maupun pemberitaan yang menimpa emiten-emiten terkait.
Sejumlah emiten yang dinilainya prospektif antara lain PT Buyung Poetra Sembada Tbk. (HOKI), PT Elnusa Tbk. (ELSA), PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD), PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA), PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC), PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO), dan PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA).
💘
ihsg per tgl 13 Feb 2019:
JAKARTA ID- Dipicu turunnya saham perbankan, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah sebesar 7,21 poin atau 0,11% menjadi 6.419,12. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 4,64 poin atau 0,46% menjadi 1.004,18.
"Sektor perbankan menjadi pemicunya pelemahan IHSG karena penguatan rupiah yang semakin menipis menjelang akhir perdagangan, sehingga tetap bertahan di atas level 14.000-an," kata Analis Indopremier Sekuritas Mino seperti dilansir Antara.
Saham BCA turun 200 poin (0,73%) ke posisi 27.100, saham BRI turun 60 poin (1,56%) ke posisi 3.790, saham Bank Mandiri turun 175 poin (2,36%) ke 7.250, dan saham BNI turun 250 poin (2,81%) ke posisi 8.650.
Sebenarnya, sepanjang hari IHSG cenderung positif dimana hampir sepanjang hari berada di zona hijau seiring optimisme kesepakatan perdagangan Amerika Serikat dan China. Namun, jelang penutupan bursa saham, IHSG justru terkoreksi.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham investor asing yang ditunjukkan dengan aksi jual bersih atau net foreign sell sebesar Rp1,38 triliun.
Frekuensi perdagangan saham pada Rabu tercatat sebanyak 484.557 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,47 miliar lembar saham senilai Rp9,57 triliun. Sebanyak 218 saham naik, 208 saham menurun, dan 117 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa regional di antaranya, indeks Nikkei menguat 280,27 poin (1,34%) ke 21.144,48, indeks Hang Seng menguat 326,26 poin (1,16%) ke 28.497,59, dan Straits Times menguat 43,62 poin (1,36%) ke posisi 3.244,77. (gor)
"Sektor perbankan menjadi pemicunya pelemahan IHSG karena penguatan rupiah yang semakin menipis menjelang akhir perdagangan, sehingga tetap bertahan di atas level 14.000-an," kata Analis Indopremier Sekuritas Mino seperti dilansir Antara.
Saham BCA turun 200 poin (0,73%) ke posisi 27.100, saham BRI turun 60 poin (1,56%) ke posisi 3.790, saham Bank Mandiri turun 175 poin (2,36%) ke 7.250, dan saham BNI turun 250 poin (2,81%) ke posisi 8.650.
Sebenarnya, sepanjang hari IHSG cenderung positif dimana hampir sepanjang hari berada di zona hijau seiring optimisme kesepakatan perdagangan Amerika Serikat dan China. Namun, jelang penutupan bursa saham, IHSG justru terkoreksi.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham investor asing yang ditunjukkan dengan aksi jual bersih atau net foreign sell sebesar Rp1,38 triliun.
Frekuensi perdagangan saham pada Rabu tercatat sebanyak 484.557 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,47 miliar lembar saham senilai Rp9,57 triliun. Sebanyak 218 saham naik, 208 saham menurun, dan 117 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa regional di antaranya, indeks Nikkei menguat 280,27 poin (1,34%) ke 21.144,48, indeks Hang Seng menguat 326,26 poin (1,16%) ke 28.497,59, dan Straits Times menguat 43,62 poin (1,36%) ke posisi 3.244,77. (gor)
🍇
Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan terkoreksi pada perdagangan saham Rabu pekan ini (13/2/2019). Tren pelemahan secara teknikal mendukung IHSG untuk berpeluang melemah.
Analis PT Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menjelaskan, pola candlestickIHSG membentuk long black body setelah terbentuk pattern double top. Kata dia, ini mengindikasikan IHSG masih berpotensi melanjutkan pelemahan dalam jangka menengah.
"Meski begitu, di sisi lain ada kemungkinan terjadi dead cat bounce (rebound) di IHSG dalam jangka pendek," ujarnya kepada awak media di Jakarta.
BACA JUGA
Sementara itu, dari sisi global, sentimen kesepakatan dagang antara China dan US diyakini masih akan menghiasi pola indeks untuk beberapa waktu ke depan. Adapun IHSG ia perkirakan tertekan pada rentang support 6.374 dan resistance di 6.495.
Seirama dengan Dennies, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menuturkan, pada hari IHSG berpotensi untuk rebound. Menurutnya, IHSG bakal rebound di kisaran 6.323-6.564.
Untuk saham yang dinilai cuan, Dennies menganjurkan saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Elnusa Tbk (ELSA), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
Sedangkan Nafan menyarankan saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), serta PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
🍒
Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal perdagangan Rabu ini. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.024.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (13/2/2019), IHSG naik 18,85 poin atau 0,29 persen ke posisi 6.445,17. Penguatan IHSG berlanjut pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 25,58 poin atau 0,41 persen ke posisi 6.452,72.
Indeks saham LQ45 naik 0,51 persen ke posisi 1.014. Seluruh indeks saham acuan berada di zona hijau. Sebanyak 160 saham menguat dan mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 25 saham melemah dan 83 saham diam di tempat.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.455,69 dan terendah 6.445,17.
BACA JUGA
Total frekuensi perdagangan saham mencapai 14.095 kali dengan volume perdagangan 695,6 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 308 miliar.
Investor asing jual saham Rp 34 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.024.
Adapun sektor saham aneka industri naik 1,15 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasaar naik 0,96 persen dan sektor saham pertambangan naik 0,90 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham ALDO sebesar 24,36 persen ke posisi 1.710 per saham, saham SDMU melonjak 6,56 persen ke posisi 65 per saham, dan saham LRNA menguat 6,25 persen ke posisi 117 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang melemah dan menekan IHSG antara lain saham PICO melemah 12,50 persen ke posisi 252 per saham, saham CSIS susut 8,21 persen ke posisi 179 per saham. Saham KPAS melemah 6,25 persen ke level Rp 195.
🍉
ihsg per tgl 12 Feb 2019:
Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Aksi jual investor asing menekan laju IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (11/2/2019), IHSG melemah 68,67 poin atau 1,06 persen ke posisi 6.426,32. Indeks saham LQ45 terpangkas 1,17 persen ke posisi 1.008,81. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.
BACA JUGA
Sebanyak 309 saham melemah sehingga menekan IHSG. 118 saham menguat dan 114 saham diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.513,10 dan terendah 6.392,23.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 532.031 kali dengan volume 14,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,5 triliun. Investor asing jual saham Rp 595 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.069.
🍉
Jakarta, Beritasatu.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,1 persen (68,67 poin) ke kisaran 6.426,33 pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (12/2).
Saham-saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 turun 1,5 persen ke kisaran 463,49, indeks LQ45 turun 1,2 persen ke kisaran 1.008,82, JII turun 1,7 persen ke 698,58.
Sektor agri turun 2,2 persen, industri dasar turun 0,7 persen, konsumsi naik 0,3 persen, keuangan turun 1,1 persen, infrastruktur turun 2,33 persen.
Sektor manufaktur turun 0,5 persen, tambang turun 0,6 persen, aneka industri turun 3,4 persen, properti turun 1,8 persen, perdagangan turun 1,1 persen.
Saham PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) naik 25 persen (Rp 275) ke Rp 1.375, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik 0,5 persen (Rp 225) ke Rp 49.100, PT Arthavest Tbk (ARTA) naik 23,6 persen (Rp 215) ke Rp 1.125, PT Sky Energy Indonesia (JSKY) naik 16,5 persen (Rp 165) ke Rp 1.165, PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) naik 2,9 persen (Rp 150) ke Rp 5.350.
Saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) turun 4,8 persen (Rp 900) ke Rp 18.000, PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 2,2 persen (Rp 550) ke Rp 24.825, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) turun 5,7 persen (Rp 500) ke Rp 8.300, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun 2,6 persen (Rp 350) ke Rp 13.200.
🍑
Bisnis.com, JAKARTA – Sektor aneka industri memimpin sejumlah sektor membebani pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di zona merah pada perdagangan pagi ini, Selasa (12/2/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG berbalik melemah 0,11% atau 7,13 poin ke level 6.487,87 pada pukul 09.23 WIB, meskipun dibuka rebound dengan penguatan 0,12% atau 8,05 poin ke level 6.503,05 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin (11/2), IHSG ditutup melemah 0,41% atau 26,66 poin di posisi 6.495. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.479,19 – 6.513,10.
Pergerakan indeks saat itu mendapat tekanan dari lima dari sembilan sektor IHSG bergerak di zona merah, dengan tekanan utama dari sektor aneka industri yang melemah 1,67% dan sektor infrastruktur yang turun 0,82%.
Pada pukul 09.53, IHSG terpantau masih melemah 0,22% atau 14,56 poin ke level 6.480,44. Sektor aneka industri dan infrastruktur masih menjadi penekan utama dengan pelemahan masing-masing 1,35% dan 1,09%.
Sementara itu, sektor finansial berbalik melemah 0,09%, sedangkan tiga sektor lainnya menguat dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut, dipimpin sektor tambang yang naik 0,64%.
Sebanyak 152 saham bergerak menguat, 161 saham bergerak melemah, dan 314 saham stagnan dari 627 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham TLKM (-1,78%), ASII (-1,88%), BMRI (-0,66%), dan BBNI (-0,83%) menjadi penekan utama atas pergerakan IHSG pada pukul 09.53 WIB.
Pergerakan Sektor IHSG Pukul 09.50 WIB
Sektor
|
Perubahan
|
Aneka industri
|
-1,35%
|
Infrastruktur
|
-1,09%
|
Pertanian
|
-0,71%
|
Properti
|
-0,54%
|
Industri dasar
|
-0,18%
|
Finansial
|
-0,09%
|
Perdagangan
|
+0,08%
|
Konsumer
|
+0,46%
|
Tambang
|
+0,64%
|
Sumber: Bloomberg
🍈
Bisnis.com, JAKARTA—MNC Sekuritas dalam publikasi risetnya merekomendasikan investor untuk melakukan buy on weakness terhadap tiga saham, yakni WSKT, TKIM, dan ASII.
Tim analis MNC Sekuritas menuliskan, mengawali pekan IHSG ditutup melemah 0.4% ke level 6,495. Diperkirakan bahwa IHSG akan menutup gap yang terjadi pada area 6,464-6,479 sekaligus membentuk wave iv dari wave [5] dari wave (iii).
Selanjutnya IHSG akan berpotensi menguat kembali dengan target 6,680 untuk membentuk wave v dari wave [5] dari wave (iii), dengan catatan IHSG tidak berlanjut turun menembus 6,428. Level support 6,450 dan 6,420, sedangkan level resitan 6,610 dan 6,650
*WSKT - Buy on Weakness* (1,945)
WSKT diperkirakan sudah menyelesaikan wave i dari wave (v) dari wave 1. Saat ini WSKT berpotensi melemah untuk membentuk wave ii pada level 1,915.
Buy on Weakness: 1,870-1,915
Target Price: 2,100, 2,140, 2,270
Stoploss: 1,830
*TKIM - Buy on Weakness* (12,675)
Kami memperkirakan TKIM sudah berada pada akhir wave (iv) dari wave [iii]dengan level pelemahan 12,600 (minimal) hingga 12,250 (ideal). Selanjutnya TKIM berpotensi menguat untuk membentuk wave (v) dari wave [iii] ke level 15,000.
Buy on Weakness: 12,250-12,600
Target Price: 14,000, 14,350, 15,000
Stoploss: 11,725
*ASII - Buy on Weakness* (8,000)
Pelemahan ASII yang terjadi kemarin (11/2), diperkirakan adalah akhir dari wave [ii] dari wave 5. ASII berpotensi menguat untuk membentuk wave [iii] dari wave 5 dengan target 9,050.
Buy on Weakness: 7,950-8,000
Target Price: 8,550, 8,675, 8,900, 9,050
Stoploss: below 7,950
*WOOD - Sell on Strength* (705)
WOOD pernah direkomendasikan Buy pada tanggal 2 Januari 2019 dan telah mengenai target, dimana saat ini WOOD berada pada akhir wave (iii) dari wave [iii]. Saat ini WOOD diperkirakan berpotensi melemah ke level 660 untuk membentuk wave (iv) dari wave [iii].
Sell on Strength: 705-760
🍒
Bisnis.com, JAKARTA - IHSG diprediksi bergerak mixed dalam perdagangan hari ini, Selasa (12/02/2019).
Binaartha Sekuritas memproyeksikan IHSG lanjutkan pelemahan dalam sesi dagang hari ini, Selasa (12/02/2019).
Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan terlihat pola black closing marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.481,025 hingga 6.467,048.
Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range 6.522,079 hingga 6.549,155.
Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.
Indosurya Bersinar Sekuritas memprediksi kondisi pergerakan IHSG masih terlihat bergerak dalam rentang konsolidasi wajar sebelum kembali beranjak naik.
Vice President Research Department William Surya Widjaya mengatakan, peluang kenaikan masih terlihat sangat besar mengingat kondisi saat ini masih berada pada awal tahun dimana para investor sedang memulai untuk berinvestasi.
"Maka hari ini IHSG berpeluang menguat di level 6.442 - 6.676," demikian menurut riset hariannya.
🍜
INILAHCOM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat penjualan eceran pada Desember 2018 yang terindikasi dari indeks penjualan riil (IPR) tumbuh 7,7%.
Capaian itu lebih tinggi ketimbang November 2018 sebesar 3,4%. Hal itu berdasarkan laporan Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) soal hasil Survei Penjualan Eceran BI pada Desember 2018 yang dikutip di Jakarta, Senin (11/2/2019). Di mana, penjualan eceran diprakirakan tetap tumbuh positif pada Januari 2019.
Dijelaskan, kenaikan penjualan eceran pada Desember 2018 ditopang kelompok makanan, minuman (mamin) dan tembakau, barang budaya dan rekreasi, perlengkapan rumah tangga Lainnya, dan suku cadang aksesoris.
Sepanjang 2018, penjualan eceran menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan 2017. Ini tercermin dari rata-rata pertumbuhan IPR sepanjang 2018 sebesar 3,7% (year on year/yoy). Atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata 2017 yang hanya 2,9% (yoy).
Menurut BI, penjualan eceran diperkirakan tetap tumbuh positif pada Januari 2019 yang terindikasi dari IPR Januari 2019 tumbuh 4,8% (yoy). Ditopang penjualan kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, barang budaya dan rekreasi, dan subkelompok sandang.
Namun, pertumbuhan tersebut tertahan dibandingkan dengan pertumbuhan periode sebelumnya, sesuai dengan pola historis pada awal tahun.
Hasil survei mengindikasikan penurunan tekanan harga di tingkat pedagang eceran dalam tiga bulan mendatang yakni Maret 2019. Indikasi tersebut tercermin dari indeks ekspektasi harga umum (IEH) tiga bulan yang akan datang sebesar 156,9, atau lebih rendah dibandingkan dengan 160,1 pada bulan sebelumnya. [tar]
🍄
ihsg per tgl 11 Feb 2019:
Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing mencatatkan aksi jual saham pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Senin (11/2/2019), seiring dengan berlanjutnya pelemahan IHSG.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi jual bersih atau net sell senilai sekitar Rp132,9 miliar pada perdagangan hari ini.
Investor asing membukukan aksi beli sekitar 1,89 miliar lembar saham senilai Rp2,24 triliun. Adapun aksi jual oleh investor asing tercatat 861,03 juta lembar saham senilai sekitar Rp2,37 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai sekitar Rp7,79 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 14,06 miliar lembar saham.
Sementara itu, pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut pada akhir perdagangan hari ketiga berturut-turut.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,41% atau 26,66 poin di level 6.495 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (8/2), IHSG berakhir terkoreksi 0,23% atau 14,79 poin di posisi 6.521,66.
Padahal indeks sempat rebound dari pelemahannya ketika dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,03% atau 2,04 poin di level 6.523,70 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.494,12 – 6.535,18.
Tujuh dari sembilan sektor dalam IHSG berakhir di teritori negatif, dipimpin sektor aneka industri (-1,65%) dan tambang (-1,53%). Adapun sektor perdagangan dan infrastruktur mampu berakhir di zona hijau, masing-masing dengan kenaikan 1,11% dan 0,69%.
Dari 627 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 172 saham menguat, 232 saham melemah, dan 223 saham stagnan.
Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing turun 1,91% dan 1,84% menjadi penekan utama atas berlanjutnya pelemahan IHSG hari ini.
Berikut ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
11 Februari
|
Rp132,9 miliar
|
Net sell
|
8 Februari
|
Rp205,30 miliar
|
Net sell
|
7 Februari
|
Rp372,83 miliar
|
Net buy
|
6 Februari
|
Rp138,54 miliar
|
Net buy
|
4 Februari
|
Rp517,88 miliar
|
Net sell
|
1 Februari
|
Rp683,51 miliar
|
Net buy
|
31 Januari
|
Rp11,5 triliun
|
Net sell
|
30 Januari
|
Rp14,6 triliun
|
Net buy
|
29 Januari
|
Rp607,51 miliar
|
Net buy
|
28 Januari
|
Rp660,99 miliar
|
Net sell
|
Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2019
🍕
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan melanjutkan pelemahan pada perdagangan Senin (10/2). Di mana, indeks saat ini tengah memasuki masa konsolidasi sejak awal tahun terus mencatatkan penguatan hingga 5,28%.
Pekan lalu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat penutupan indeks Jumat (8/2) di zona merah 6.521,66 atau melemah sebanyak 0,22%. Pelemahan tersebut diikuti aksi net sell dari investor asing di seluruh market sebanyak Rp 205,27 miliar.
BACA JUGA
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengungkapkan, pelemahan perdagangan pekan lalu sedikit membaik. Dengan begitu, pada perdagangan pekan depan, indeks diperkirakan masih konsolidasi dengan sedikit bearish.
"Market kita sudah naik signifikan hingga 5%, jadi harusnya sekarang masanya untuk konsolidasi. Jadi (indeks) plus minus dalam kisaran sempit," ungkap Edwin kepada Kontan, Jumat (8/2).
Menurutnya, konsolidasi masih akan berlangsung sembari menunggu rilis laporan keuangan emiten di kuartal I 2019. Meskipun begitu, masih ada ruang penguatan utuk IHSG sebelum laporan keuangan emiten dirilis.
"Menurut saya, sentimen lebih karena kejatuhan bursa regional dalam menyikapi rencana Amerika Serikat (AS) dan China dalam pembahasan perang dagang. Tapi Senin, rasanya sudah membaik," ungkapnya.
Untuk perdagangan Senin (11/2), Edwin memperkirakan IHSG akan bergerak pada kisaran sempit, di mana support bakal berada di kisaran 6.478. Sedangkan untuk level resistance pekan depan diperkirakan berada di kisaran 6.573.
Adapun rekomendasi saham dari MNC Sekuritas untuk Senin (11/2) yakni BNGA, SMRA, RALS, PPRO, PGAS, PJAA, INDF, AGII, HMSP dan WIKA.
🍚
JAKARTA – Penggalangan dana korporasi melalui rights issue, penerbitan surat utang, dan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham selama 1-25 Januari 2019 mencapai Rp 6,42 triliun. Nilai tersebut melonjak 1.184% dibandingkan penggalangan dana korporasi periode sama tahun lalu sebesar Rp 500 miliar.
Berdasarkan statistik pasar modal Indonesia yang dipublikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), selama 1-25 Januari 2019, terdapat dua perusahaan yang mendapat izin efektif untuk menggelar IPO saham dengan perolehan dana sebesar Rp 299,6 miliar.
Selain itu, terdapat dua korporasi yang menggalang dana lewat penawaran umum terbatas (PUT/ rights issue) sebesar Rp 5,29 triliun. OJK juga telah memberikan izin efektif kepada satu korporasi yang berencana menerbitan obligasi dan sukuk senilai Rp 830 miiar.
Sedangkan pada periode sama 2018, OJK baru memberikan izin efektif atas rencana rights issue senilai Rp 500 miliar dari satu korporasi. Pada 1-25 Januari 2018 tersebut belum ada aksi penggalangan dana korporasi melalui IPO dan penerbitan surat utang.
Khusus terkait IPO, meski OJK hanya mencatat dua perusahaan yang meraih pendanaan dari IPO selama 1-25 Januari 2019, faktanya pencatatan (listing) saham emiten baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai lima perusahaan. Tiga perusahaan sudah lebih dulu meraih izin efektif dari OJK pada Desember 2018, sehingga penggalangan dananya tidak tercatat dalam periode 1-25 Januari 2019.
Sementara itu, hingga 7 Februari ini sejumlah korporasi juga tengah memproses penggalangan dana. (bersambung)
Baca selanjutnya di https://id.beritasatu.com/marketandcorporatenews/mini-expose-pt-bliss-properti-indonesia/185250
🍒
ihsg per tgl 08 Feb 2019:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun dari posisi tertinggi sebelas bulan. Kamis (7/2), IHSG terkikis 0,17% menjadi 6.536,46.
Head of Research Lotus Andalan Sekuritas Krishna Setiawan menilai, pelemahan IHSG lebih karena aksi ambil untung. Rupiah juga melemah mendekati Rp 14.000 per dollar AS.
Sedangkan Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan berpendapat, penurunan cadangan devisa akhir Januari 2019 sebesar US$ 600 juta menjadi US$ 120,1 miliar mempengaruhi pergerakan IHSG.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto melihat, penurunan IHSG secara teknikal merupakan koreksi sehat. Karena itu, IHSG hari ini, Jumat (8/2) berpotensi menguat.
William melihat data ekonomi Indonesia masih jadi sentimen positif. Ia memperkirakan IHSG menguat dengan rentang gerak 6.520-6.600.
"Investor asing kembali mencatatkan net buy, dan stochastic belum memasuki area overbought," kata Valdy. Proyeksi dia, IHSG menguat terbatas dengan rentang 6.515-6.580.
Tetapi Krishna memprediksi IHSG turun lantaran sentimen aksi ambil untung, penguatan dollar AS dan koreksi harga komoditas. Kisaran gerak IHSG di 6.510-6.560.
🍇
ihsg per tgl 07 Feb 2019:
Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu lanjutkan penguatan pada perdagangan saham Kamis pekan ini.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (7/2/2019), IHSG naik tipis 8,23 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.556,11.
Penguatan IHSG berlanjut pada pukul 09.00 WIB, IHSG mendaki 13,97 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.561. Indeks saham LQ45 menanjak 0,08 persen ke posisi 1.036,44. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Sebanyak 162 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 40 saham melemah dan 87 saham diam di tempat.
BACA JUGA
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.563,98 dan terendah 6.555,88. Indeks saham LQ45 menanjak 0,07 persen ke posisi 1.036,29. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Total frekuensi perdagangan mencapai 18.788 kali dengan volume perdagangan 668 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 302,2 miliar. Investor asing beli saham Rp 16,59 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.978.
Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham keuangan melemah 0,13 persen. Sektor saham konstruksi menguat 0,65 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham pertanian menanjak 0,58 persen dan sektor saham perdagangan menguat 0,38 persen.
Saham-sahjam yang menguat antara lain saham LPLI naik 20 persen ke posisi 150 per saham, saham WIIM melonjak 10,38 persen ke posisi 404 per saham, dan saham BIRD menguat 9,57 persen ke posisi 3.090 per saham.
Sementara itu, saham PSDN melemah 4,72 persen ke posisi 242 per saham, saham KBLM susut 3,23 persen ke posisi 240 per saham, dan saham COWL tergelincir 3,54 persen ke posisi 382 per saham.
Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,17 persen dan indeks saham Singapura menguat 0,71 persen. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei terpangkas 0,79 persen. Bursa saham Asia lainnya masih libur peringati Imlek.
JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren penguatan pada pembukaan perdagangan pagi ini. Tercatat, IHSG naik 13,9 poin atau 0,21% ke 6.561,85.
Membuka perdagangan Kamis (7/2/2019), ada 134 saham menguat, 23 saham melemah, dan 90 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp91,5miliar dari 234,2 juta saham diperdagangkan.
BERITA TERKAIT+
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) naik Rp35 atau 5,65% ke Rp665, saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) naik Rp18 atau 4,92% ke Rp384 dan saham PT MNC Investama Tbk (BHIT) naik Rp3 atau 3,80% ke Rp82.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Rig Tenders Tbk (RIGS) turun Rp14 atau 3,54% ke Rp382, saham PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) turun Rp4 atau 2,96% ke Rp131 dan saham PT Capital Financial Indonesia Tbk (CASA) turun Rp8 atau 2,58% ke Rp302.
(dni)
🍑
Bisnis.com, JAKARTA — Mega Capital Sekuritas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah terbatas pada perdagangan Rabu (6/2/2019). Ada tiga saham yang mendapat rekomendasi Sell on Strength (SoS).
Pada Senin (4/2), IHSG ditutup turun 0,88% ke level 6.481. Sektor aneka industri mengalami koreksi terdalam sebesar 2,09%, sedangkan sektor pertambangan mengalami kenaikan tertinggi sebesar 0,8%.
Adapun saham CPIN, MAYA, dan BYAN menjadi market leader sedangkan saham BBCA, BMRI, dan ASII menjadi market laggard.
“Pelemahan IHSG dipengaruhi oleh aksi profit taking dan juga antisipasi pasar terhadap rilis kinerja keuangan emiten untuk 2018,” papar tim analis Mega Capital dalam laporan risetnya, Rabu (6/2).
Di sisi lain, Wall Street menguat dengan indeks DJIA naik 0,68%, S&P 500 naik 0,47%, dan Nasdaq naik 0,74% menjelang pidato State of Union dari Presiden AS Donald Trump serta optimisme akan kinerja emiten setelah Alphabet dan Estee Lauder melaporkan laba yang lebih baik dari ekspektasi.
Hampir setengah dari perusahaan indeks S&P 500 telah melaporkan laba, di mana sekitar 70% melampaui proyeksi. Sementara itu, dalam pidato kenegaraan, pasar menantikan petunjuk dalam pidato Trump termasuk mengenai konflik dagang antara AS dan China.
Pada perdagangan pagi ini, bursa regional menguat dan IHSG diprediksi fluktuatif melemah terbatas dalam rentang 6.450-6.520.
Berikut sejumlah pergerakan bursa saham global:
IHSG 6481,451 (0%)
Nikkei 20844,45 (-0,19%)
Hangseng 27990,21 (0%)
FTSE 100 7177,37 (2,04%)
Xetra Dax 11367,98 (1,71%)
Dow Jones 25411,52 (0,68%)
Nasdaq 7402,084 (0,74%)
S&P 500 2737,7 (0,47%)
IHSG 6481,451 (0%)
Nikkei 20844,45 (-0,19%)
Hangseng 27990,21 (0%)
FTSE 100 7177,37 (2,04%)
Xetra Dax 11367,98 (1,71%)
Dow Jones 25411,52 (0,68%)
Nasdaq 7402,084 (0,74%)
S&P 500 2737,7 (0,47%)
Berikut sejumlah harga komoditas:
Oil Price (Brent)US$61,98 per barel (-0,85%)
Oil Price (WTI) US$53.66 per barel (-1,65%)
Gold Price US$1315,68 per ounce (0,14%)
Nickel-LME US$12978,5 per ton (-1,63%)
Tin-LME US$20910 per ton (0,3%)
CPO Malaysia 2207 ringgit Malaysia per ton (0%)
Coal EUR US$76,5 per ton (-3,16%)
Coal NWC US$98,3 per ton (0,1%)
Exchange Rate Rp13.960 per dolar AS (0%)
Telkom (TLK) 3.838
Oil Price (Brent)US$61,98 per barel (-0,85%)
Oil Price (WTI) US$53.66 per barel (-1,65%)
Gold Price US$1315,68 per ounce (0,14%)
Nickel-LME US$12978,5 per ton (-1,63%)
Tin-LME US$20910 per ton (0,3%)
CPO Malaysia 2207 ringgit Malaysia per ton (0%)
Coal EUR US$76,5 per ton (-3,16%)
Coal NWC US$98,3 per ton (0,1%)
Exchange Rate Rp13.960 per dolar AS (0%)
Telkom (TLK) 3.838
Berikut sejumlah rekomendasi saham untuk perdagangan Rabu (6/2):
Spec.Buy: PWON, TP 690-700, SL 640
S o S: MEDC, BF 960-925, BB 1.090
S o S: SMRA, BF 920-900, BB 1.010
B o W: BSDE, TP 1.405-1.425, SL 1.320
S o S: HMSP, BF 3.620-3.590, BB 3.830
Spec.Buy: PWON, TP 690-700, SL 640
S o S: MEDC, BF 960-925, BB 1.090
S o S: SMRA, BF 920-900, BB 1.010
B o W: BSDE, TP 1.405-1.425, SL 1.320
S o S: HMSP, BF 3.620-3.590, BB 3.830
🌼
Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan IHSG hari ini, Kamis (08/02/2019) diprediksi masih lanjutkan penguatan dan mampu menembus level 6.600.
Reliance Sekuritas memprediksi IHSG terus mencoba bertahan diatas MA5 dengan potensi menguji resistance pada range pergerakan 6.513-6.600.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya LSIP, WSBP, CPIN, SMGR, TLKM, WSKT, BSDE, PWON, UNTR.
Kepala Riset Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal pergerakan IHSG kembali bertahan diatas MA5 sehingga memberikan sedikit ruang penguatan kembali menguji resistance 6600.
Indikator Stochastic terkonsolidasi pada area middel begitu juga RSI yang tertahan pada momentum overbought.
Binaartha Sekuritas memprediksi IHSG terus bergerak menguat dalam perdagangan hari ini, Kamis (07/02/2019).
Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.516,898 hingga 6.485.,918.
Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range 6.565,537 hingga 6.583,196.
Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Meskipun demikian, Stochastic dan RSI terlihat bergerak ke atas menuju ke area overbought sehingga IHSG masih berpeluang menuju ke area resistance.
🍦
ihsg per tgl 06 Feb 2019:
Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan seluruh sektor berhasil mendorong rebound Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini, Rabu (6/2/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG rebound dan menguat 0,76% atau 48,97 poin ke level 6.530,42 pada pukul 09.25 WIB, setelah berakhir melemah 0,87% atau 57,19 poin di posisi 6.481,45 pada Senin (4/2).
Pergerakannya saat itu ditopang penguatan seluruh sembilan sektor bergerak di zona hijau, yang dipimpin sektor aneka industri (+1,27%), infrastruktur (+1,18%), dan properti (+1,11%).
Kemudian pada pukul 09.45 WIB, IHSG terpantau lanjut menguat 0,78% atau 50,82 poin ke level 6.532,27. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.503,58 – 6.534,86.
Pergerakan IHSG masih ditopang penguatan seluruh sektor yang kali ini dipimpin sektor infrastruktur (+1,34%), pertanian (+1,31%), dan properti (+1,21%).
Sementara itu, sebanyak 223 saham bergerak menguat, 87 saham bergerak melemah, dan 317 saham stagnan dari 627 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham TLKM (+1,59%), HMSP (+1,35%), UNVR (+1,43%), dan BMRI (+1,36%) menjadi pendorong utama atas penguatan IHSG pada pukul 09.45 WIB.
Pergerakan Sektor IHSG Pukul 09.45 WIB
Sektor
|
Perubahan
|
Infrastruktur
|
+1,34%
|
Pertanian
|
+1,31%
|
Properti
|
+1,21%
|
Aneka industri
|
+1,07%
|
Konsumer
|
+1,01%
|
Industri dasar
|
+0,80%
|
Perdagangan
|
+0,62%
|
Tambang
|
+0,47%
|
Finansial
|
+0,39%
|
Sumber: Bloomberg
🍈
Bisnis.com, JAKARTA - Indosurya Sekuritas memproyeksikan IHSG akan terkatrol rilis data perekonomian.
Adapun beberapa data ekonomi yang mengatrol tersebut antaralain perihal indeks kepercayaan konsumen, bisnis confidence serta GDP, yang disinyalir akan berada dalam kondisi stabil, sehingga akan semakin memperlihatkan bahwa kondisi fundamental perekonomian negara berada dalam kondisi yang cukup baik.
"Hal ini diharapkan dapat mempercantik pola pergerakan IHSG hinga beberapa waktu mendatang yang dapat membuat investor semakin yakin untuk berinvestasi ke dalam pasar modal Indonesia," demikian menurut riset hariannya.
Dia memprediksi hari ini IHSG berpotensi menguat di level 6.442 - 6.676.
Berikut rekomendasi saham hari ini :
- AKRA
- MYOR
- ROTI
- ICBP
- INDF
- ACES
- SMRA
- BBNI
- TLKM
- EXCL
🍇
Bisnis.com, JAKARTA—Pergerakan IHSG pada perdagangan Rabu (6/2/2019) diperkirakan melanjutkan pelemahan akibat tertekan dari sentimen eksternal.
Pada peragangan Senin (4/2/2019), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,87% atau 57,19 poin ke level 6.481,45.
Adapun sektor aneka industri dan konsumer menjadi yang paling terpukul dengan masing-masing merosot 2,09% dan 1,47%.
Sepinya perdagangan menjelang libur tahun baru China (Imlek) pun menjadi sentimen negatif bagi pasar modal. Rupiah ikut melemah 0,10% menjadi Rp13.962 per dolar AS dan aksi jual investor asing mencapai Rp517,87 miliar.
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menilai pelemahan IHSG memang disebabkan oleh aksi ambil untung serta terkoreksinya rupiah di hadapan dolar AS dan melemahnya beberapa harga komoditas dunia.
"Pasar agak sepi menjelang perayaan hari Imlek. Misalnya, pasar di China libur, sementara pasar di Singapura dan Hong Kong hanya aktif hingga pukul 12.00 [siang],” ujarnya kepada Bisnis, Senin (4/2/2019).
Nafan memperkirakan IHSG bakal kembali meneruskan pelemahan karena faktor teknikal. Selain itu, faktor eksternal seperti liburnya bursa China, ketidakpastian Brexit, dan terapresiasinya kinerja dolar AS terhadap instrumen forex beserta komoditas dunia lainnya juga dapat menekan pergerakan IHSG pada Rabu (6/2/2019).
Nafan memperkirakan IHSG bergerak di rentang support--resistance pertama pada 6.455,005–6.351,942 dan support--resistance kedua pada 6.428,559– 6.582,433.
Senada, analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menjelaskan secara teknikal bahwa IHSG telah menembus support MA5 dengan indikasi cukup negatif menguji MA20, sehingga dalam waktu dekat berada dikisaran 6.424.
Indikator stochastic terkonsolidasi dengan momentum bearish reversal indikator RSI. Dengan begitu, Lanjar memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung melanjutkan pelemahan jika tidak berhasil kembali datas 6.500 dengan support--resistance 6.424-6.500.
“Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya WSBP, WTON, CPIN, MYOR, PWON, ADHI,” tulis Lanjar seperti dikutip dari riset harian.
Sementara Nafan merekomendasikan beberapa saham yang juga layak dicermati a.l. ADRO, BWPT, DOID, HRUM, INAF, dan ITMG.
Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan IHSG pada Rabu, (06/02/2019) diprediksi bergerak lanjut terkoreksi.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.455,005 hingga 6.428,559.
Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range 6.531,942 hingga 6.582,433.
Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI sudah berada di area netral. Terlihat pola evening star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.
Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG break out support MA5 dengan indikasi cukup negatif menguji MA20 dalam jangka waktu dekat berada dikisaran 6.424.
Indikator stochastic terkonsolidasi dengan bearish reversal momentum indikator RSI. sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung melanjutkan pelemahan jika tidak berhasil kembali datas 6.500.
Pada support resistance 6.424-6.500. Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya WSBP, WTON, CPIN, MYOR, PWON, ADHI.
🍊
ihsg per tgl 04 Feb 2019:Jakarta detik - Menyambut Imlek yang akan dirayakan besok, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah. IHSG sore ini turun 57,18 poin (0,87%) ke posisi 6.481,451.
Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini berada di level Rp 13.950.
Pada perdagangan pre opening, IHSG naik 2,13 poin (0,03%) ke level 6.540,77. Indeks LQ45 juga bertambah 0,53 poin (0,05%) ke 1.042,214.\
Membuka perdagangan, Senin (4/2/2019), IHSG melanjutkan penguatan 9,95 poin (0,15%) ke level 6.548,592. Indeks LQ45 stagnan 0,18 poin (0,00%) tetap di level 1.041,887.
Pada pukul 09.05 waktu JHTS, IHSG naik 6,18 poin (0,09%) ke level 6.544,823. Sedangkan indeks LQ45 turun 0,22 (0,02%) ke level 1.041,305.
Menutup sesi I, IHSG ditutup turun 37,29 poin (0,57%) ke posisi 6.501,34. Sedangkan indeks LQ45 turun 12,77 (1,23%) ke level 1.028,90.
Sore hari, IHSG ditutup melemah 57,18 poin (0,87%) ke posisi 6.481,451. Sedangkan indeks LQ45 turun 17,63 poin (1,69%) ke level 1.024,045.
Perdagangan saham ditransaksikan sebanyak 418.381 kali dengan nominal Rp 8,1 triliun. Sebanyak 219 saham menguat, 191 saham turun dan 120 saham tak berubah.
Bursa Amerika Serikat ditutup bercampur. Dow Jones ditutup 25,063.89 (+0.26%), NASDAQ ditutup7,263.87 (-0.25%), S&P 500 ditutup 2,706.53 (+0.09%).
Data pekerjaan US menunjukkan 304,000 pekerjaan baru muncul sepanjang Januari 2019 jauh di atas ekspektasi analis pada 170,000 pekerjaan baru. Namun, Investor memantau pertumbuhan gaji yang lebih kecil dari ekspektasi, sehingga investor mulai ada kecurigaan pada kondisi ekonomi US.
Bursa Asia masih cukup menguat siring dengan data pertumbuhan service sector yang masih menguat menunjukkan perlambatan China belum terjadi secara menyeluruh, namun investor masih tetap berhati-hati atas melambatnya ekonomi China.
Perdagangan bursa saham Asia bergerak variatif sore ini. Berikut pergerakannya:
- Indeks Nikkei 225 naik 0,07% ke 20.788,39
- Indeks Hang Seng bertambah 0,21% ke 27.990,21
- Indeks Komposit Shanghai libur
- Indeks Strait Times turun 0,13% ke 3.184,56
Saham-saham yang masuk jajaran top gainers antara lain Bayan Resources (BYAN) naik Rp 800 ke Rp 19.500, Roda Vivatex (RDTX) naik Rp 600 ke Rp 6.200, Map Aktif Adiperkasa (MAPA) naik Rp 500 ke Rp 4.800, dan Bank Mayapada (MAYA) naik Rp 500 ke Rp 6.300.
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya ialah Gudang Garam (GGRM) turun Rp 2.000 ke Rp 81.000, Unilever Indonesia (UNVR) turun Rp 1.100 ke Rp 48.900, Indocement Tunggal (INTP) turun Rp 800 ke Rp 19.050, dan Bank Central Asia (BBCA) turun Rp 675 ke Rp 27.500.
Baca juga: Turun 37 Poin, IHSG Menukik ke 6.501
|
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG turun 57,18 poin atau 0,87% ke 6.481.
Menutup perdagangan, Senin (4/2/2019), ada 219 saham menguat, 191 saham melemah, dan 120 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp8,14 triliun dari Rp12,06 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 17,63 poin atau 1,7% menjadi 1.024, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 10,73 poin atau 1,5% ke 716,08, indeks IDX30 turun 10,28 poin atau 1,8% ke 662,28, dan indeks MNC36 turun 6,12 poin atau 1,6% ke 369,55.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) naik Rp34 atau 34,34% ke Rp133, saham PT MD Pictures Tbk (FILM) naik Rp135 atau 19,42% ke Rp830, dan saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) naik Rp34 atau 13,08% ke Rp294.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) turun Rp17 atau 15,45% ke Rp93, saham PT Timah (Persero) Tbk (TINS) turun Rp60 atau 4,27% ke Rp1.345 dan saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) turun Rp475 atau 3,73% ke Rp12.250.
(kmj)
🍉
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di awal pekan ini. Senin (4/1) pukul 9.00 WIB, IHSG menguat 0,13% ke level 6.547. Delapan sektor menguat bersama dengan IHSG.
Tapi, sektor aneka industri dan sektor keuangan masih turun masing-masing 0,28%. Sementara sektor industri dasar menguat 0,62%. Sektor perkebunan pun melaju 0,50%. Sektor konstruksi naik 0,41% dan sektor infrastruktur menguat 0,30%.
BACA JUGA
Berikut saham-saham top gainers LQ45 di awal perdagangan:
- PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) 3,48%
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) 2,08%
- PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) 1,78%
Top losers LQ45 pagi ini adalah:
- PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) -2,19%
- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) -1,84%
- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) -1,30%
Investor asing mencatat penjualan bersih Rp 9,7 miliar di seluruh pasar pada awal perdagangan hari ini. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing terdiri dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 16,3 miliar, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp 974 juta, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 898 juta.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 3 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 2,7 miliar, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 1,8 miliar.
🍑
ihsg per tgl 01 Februari 2019:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 5,66 poin atau 0,09% ke level 6.538 pada akhir perdagangan Jumat (1/2).
Sebanyak 196 saham naik, 189 saham turun dan 147 saham tak bergerak.
BACA JUGA
Hanya empat sektor yang berhasil masuk zona hijau. Sedangkan enam sektor lainnya terperosok ke zona merah.
Sektor-sektor dengan penguatan tertinggi adalah sektor perdagangan yang naik 0,94%, sektor keuangan naik 0,72% dan sektor industri dasar yang naik 0,27%.
Sedangkan sektor-sektor dengan pelemahan terdalam adalah sektor infrastruktur yang turun 1,03%, sektor pertambangan turun 0,66% dan sektor consumer goodsturun 0,48%.
Total perdagangan di bursa mencapai 12,72 miliar saham dengan total nilai Rp 9,51 triliun.
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
1. PT Charoen Phokpand Indonesia Tbk (CPIN) (4,39%)
2. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) (4,14%)
3. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) (3,33%)
2. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) (4,14%)
3. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) (3,33%)
Top losers LQ45 hari ini adalah:
1. PT XL Axiata Tbk (EXCL) (-3,23%)
2. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) (-2,74%)
3. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) (-2,56%)
2. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) (-2,74%)
3. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) (-2,56%)
Investor asing mencatatkan pembelian bersih Rp 676,91 miliar di seluruh pasar.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 296 miliar, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rp 219,7 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 86,8 miliar.
Sedangkan saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 93,9 miliar, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Rp 51,2 miliar dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) Rp 47,5 miliar.
🍐
Bisnis.com, JAKARTA—Mega Capital Sekuritas dalam publikasi risetnya menyampaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami koreksi ke bawah level 6,500.
IHSG Menguat 1.06%.* IHSG ditutup menguat 1.06% dari level penutupan sebelumnya ke level 6,532. Sektor finansial (+1.73%) dan infrastruktur (+1.68%) menjadi pendorong utama kenaikan IHSG seiring dengan penguatan rupiah terhadap dolar AS hingga menembus di bawah Rp 14,000.
IHSG menguat seiring dengan penguatan indeks bursa utama Asia lainnya seperti Indeks Nikkei 225 Jepang (+1.06%), Indeks Shanghai Composite (+0.35%), dan Indeks Hang Seng Hong Kong (+1.08%) setelah hasil rapat The Fed pada hari Rabu lalu yang mengindikasikan sikap lebih dovish sehingga mengurangi ekspektasi investor atas kenaikan suku bunga tambahan.
Sedangkan di Amerika Serikat, Indeks S&P 500 (+0.86%) dan Indeks Nasdaq Composite (+1.37%) ditutup menguat dan Indeks Dow Jones (-0.06%) ditutup turun tipis. Wall Street bergerak menguat seiring laporan kinerja Facebook yang kuat serta pernyataan The Fed pada Rabu lalu.
Saham Facebook melonjak 10,82%, kenaikan harian terkuatnya sejak Januari 2016, setelah laba kuartalannya melampaui ekspektasi di tengah serangkaian skandal terkait pelanggaran privasi pada tahun lalu.
“Pagi ini bursa regional menguat, IHSG fluktuatif melemah terbatas di rentang 6,370-6,500,” paparnya, Jumat (1/2/2019).
Berikut rekomendasi perdagangan sejumlah saham pada hari ini, Jumat (1/2/2019).
Trd. Buy: BBTN, TP 2,800-2,820, Stop Loss 2,670
Spec.Buy: BBNI, TP 9,325-9,400, Stop Loss 8,875
Spec.Buy: ITMG, TP 23,575-23,825, Stop Loss 22,350
Trd. Buy: PTPP, TP 2,430-2,450, Stop Loss 2,240
Spec.Buy: WSKT, TP 2,020-2,050, Stop Loss 1,930
Daftar pergerakan indeks global dan harga komoditas.
IHSG 6532.969 (1.06%)
Nikkei 20773.49 (1.06%)
Hangseng 27942.47 (1.08%)
FTSE 100 6968.85 (0.39%)
Xetra Dax 11173.1 (-0.08%)
Dow Jones 24999.67 (-0.06%)
Nasdaq 7281.737 (1.37%)
S&P 500 2704.1 (0.86%)
Oil Price (Brent) USD/barel 60.84 (-1.14%)
Oil Price (WTI) USD/barel 53.79 (-0.81%)
Gold Price USD/Ounce 1320.97 (-0.12%)
Nickel-LME (US$/ton) 12281 (0%)
Tin-LME (US$/ton) 20885 (0%)
CPO Malaysia (RM/ton) 2200 (-0.18%)
Coal EUR (US$/ton) 79 (-1.25%)
Coal NWC (US$/ton) 99.05 (-1.15%)
Exchange Rate (Rp/US$) 13973 (0%)
🍉
Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan Kamis pekan ini. Aksi beli investor asing dan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) jadi katalis positif.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (31/1/2019), IHSG melonjak 68,78 poin atau 1,06 persen ke posisi 6.532,96. Indeks saham LQ45 mendaki 1,51 persen ke posisi 1.038,97. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Sebanyak 231 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 174 saham melemah dan 124 saham diam di tempat.
BACA JUGA
Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.544,47 dan terendah 6.491,38.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 503.904 kali dengan volume perdagangan 23,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 27,8 triliun. Tingginya transaksi tersebut didorong saham PT Holcim Indonesia Tbk di pasar negosiasi yang mencapai Rp 13 triliun. Hal itu terkait akuisisi saham PT Holcim Indonesia Tbk oleh PT Semen Indonesia Tbk.
Investor asing beli saham Rp 1,46 triliun di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.973.
Sebagian besar sektor saham kompak menguat kecuali sektor saham pertanian turun 0,17 persen dan sektor saham industri dasar merosot 0,21 persen.
Sementara itu, sektor saham keuangan mendaki 1,73 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur menanjak 1,68 persen dan sektor saham konstruksi naik 1,33 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham CSIS mendaki 24,73 persen ke posisi Rp 454 per saham, saham RIGS menguat 24,41 persen ke posisi 316 per saham, dan saham MBTO mendaki 18,06 persen ke posisi 1.700 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham FISH merosot 22,22 persen, saham KAEF tergelincir 10,06 persen ke posisi 2.950 per saham, dan saham SRAJ terpangkas 8,26 persen ke posisi 200 per saham.
Kepala Riset PT Samuel International, Harry Su menuturkan, penguatan IHSG didorong sentimen eksternal. Namun, penguatan IHSG tersebut hanya sementara.
IHSG menguat tersebut didorong dari bursa saham regional yang positif dan indeks Dow Jones naik 400 basis poin. Penguatan bursa global juga didorong dari langkah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve tahan suku bunga.
"Fed meeting, kelihatan mereka akan lebih sabar menaikkan suku bunga. Kalau tidak dinaikkan dolar AS melemah, rupiah menguat, jadi bagus buat market," ujar Harry saat dihubungi Liputan6.com, lewat pesan singkat.
🍧
Comments
Post a Comment