terkait saham INFRASTRUKTUR (2): isu fundamental (tlkm, jsmr, wika, excl)
20 Saham Paling Perkasa Sepanjang 2021, Ada DCII hingga BBYB
EXCL Rilis ‘XL SATU Fiber’, Layanan Konvergensi Pertama di Indonesia
EXCL: rencana akuisisi link-net
EXCL: imbas akuisisi LINK 2022
EXCL: pendapatan kuartal 1/2022 tumbuh
Meski pendapatan turun, analis rekomendasikan beli saham XL Axiata (EXCL)
Tetap rekomendasikan buy EXCL, Samuel Sekuritas turunkan target harga jadi Rp 3.000
XL Tak Khawatir Kualitas Layanan Dipantau Kemenkominfo
Disney akan menutup 18 kanal saluran TV, Ini Tanggapan XL Axiata (EXCL)
Dampak Persaingan di Industri Telekomunikasi terhadap XL
EXCL: kurangi saham data center
Diterpa sentimen lelang frekuensi 5G, ini rekomendasi saham TLKM, FREN, EXCL & ISAT
Siap-Siap Dividen Triliunan, Telkom (TLKM) Mau RUPST
Tingkatkan Digitalisasi Pariwisata, TLKM Jalin Kerja Sama dengan Sabre
Gojek Dipercaya Bergerak Eksponensial Usai Raih USD300 Juta
Wow! WEGE Lifting Atap Jakarta International Stadium Seberat 3.900 Ton
11 Bank Beri Pembiayaan Rp 11 Triliun untuk Jalan Tol Serang-Panimbang
Bisnis Indihome TLKM terancam lagi, kini giliran Jasa Marga (JSMR) bisnis Internet
Dilebur jadi Telkomsel Prabayar, begini nasib pelanggan Simpati, Kartu AS, Loop
Tak hanya andalkan Jalan Tol, Jasa Marga (JSMR) kini ekspansi ke bisnis internet
Telkom Bidik Pembangunan Data Center Hyperscale Tahap I Rampung 2021
Mitratel: anak usaha TLKM di bidang MENARa
TLKM: prospek jangka panjang Mitratel
Mitratel ditargetkan gelar IPO sebelum akhir tahun 2021
IPO Mitratel Selangkah Lagi, Dirut Telkom Beberkan Alasan di Baliknya
Tren harga saham tlkm dekat rekor:
Per tgl 22 Desember 2021:
Per tgl tsb : 4170 diincar lageRAPBN 2022: anggaran infrastruktur NAEK
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona yang menekan berbagai lini bisnis nyatanya justru menjadi katalis positif bagi emiten sektor telekomunikasi. Dengan penerapan kebijakan Work from Home (WFH) dan School from Home (SFH), penggunaan data dan internet pun meningkat sehingga menjadi katalis positif untuk sektor telekomunikasi.
Sepanjang paruh pertama tahun ini, secara umum pendapatan sektor telekomunikasi mengalami kenaikan. PT Indosat Tbk (ISAT) misalnya, emiten ini berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 13,45 triliun. Perolehan tersebut naik 9,4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 12,39 triliun.
PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) juga berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan pada semester I-2020. FREN mengantongi pendapatan sebesar Rp 4,30 triliun atau naik 41,98% secara year on year (yoy).
Baca Juga: TOWR Tetap Ekspansif, Belanja Modal Sudah Terserap 65%
Sementara PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) justru mengalami penurunan pendapatan. TLKM tercatat memperoleh pendapatan konsolidasi sebesar Rp 66,85 triliun pada enam bulan terakhir. Jumlah tersebut turun tipis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di mana TLKM mencatatkan Rp 69,34 triliun.
Sedangkan PT XL Axiata Tbk (EXCL) hingga saat ini belum merilis laporan keuangan semester I-2020. Namun, pendapatan EXCL pada kuartal I-2020 mengalami kenaikan sebesar 9% menjadi Rp 6,4 triliun.
Analis Kresna Sekuritas Etta Rusdiana Putra mengatakan perbedaan kinerja emiten telekomunikasi pada semester I mengindikasikan ketatnya kompetisi. Hal tersebut tercermin dari kinerja pemain yang lebih kecil seperti ISAT dan FREN berhasil menunjukkan perbaikan kinerja sementara pemain besar seperti TLKM justru kesulitan menjaga pertumbuhan pendapatan.
“Perbedaan kinerja antara pemain besar dan pemain kecil ini mengindikasikan konsumen masih sensitif dengan harga, terlebih ketika ekonomi sedang melambat seperti saat ini. Dengan kompetisi semakin ketat, efisiensi jaringan dan operasional akan menjadi penentu bagi kelangsungan bisnis emiten telekomunikasi,” ujar Etta kepada Kontan.co.id, Sabtu (8/8).
Baca Juga: Turun tipis, Telkom cetak pendapatan Rp 66,9 triliun dan laba bersih Rp 10,99 triliun
Etta melihat hal ini tercermin dari kinerja TLKM yang berhasil menjaga laba bersih karena mencatatkan penurunan beban operasional sebesar 25% secara year on year. Sementara ISAT dari segi beban operasional hanya turun 1,52% sedangkan FREN justru naik 11,83%.
Sementara analis Samuel Sekuritas Selvi Ocktaviani mengatakan sejatinya TLKM bisa membukukan kenaikan laba bersih pada paruh pertama ini.
“Hal tersebut disebabkan TLKM kembali mencatatkan rugi penurunan nilai investasi atas kepemilikan di Tiphone (TELE) sebesar IDR 342 miliar. Jika tidak disertai rugi ini, sebenarnya TLKM dapat mencatatkan peningkatan laba,” ujar Selvi.
π
Bisnis.com,JAKARTA — PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. atau Telkom mencetak laba bersih Rp10,98 triliun pada semester I/2020. Jumlah tersebut turun tipis dibandingkan dengan pencapaian pada semester I/2019.
Berdasarkan laporan keuangan semester I/2020 yang dipublikasikan Jumat (7/8/2020), Telkom Indonesia mengantongi pendapatan Rp66,85 triliun per 30 Juni 2020. Realisasi itu turun 3,58 persen dari Rp69,34 triliun periode yang sama tahun lalu.
Sejumlah beban yang dikeluarkan oleh emiten berkode saham TLKM itu tercatat menurun secara tahunan pada semester I/2020. Beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi turun 25,53 persen menjadi Rp16,22 triliun per 30 Juni 2020.
Beban pemasaran perseroan juga turun 26,90 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp1,45 triliun per 30 Juni 2020. Beban umum dan administrasi perseroan juga turun 2,89 yoy menjadi Rp2,89 triliun pada semester I/2020.
Dengan sejumlah penurunan beban itu, TLKM mencetak laba usaha Rp22,25 triliun per 30 Juni 2020. Pencapaian itu naik 0,19 persen dari Rp22,21 triliun pada semester I/2019.
Sayangnya, biaya pendanaan emiten telekomunikasi milik negara itu naik 12,92 persen yoy menjadi Rp2,31 triliun. Perseroan juga membukukan rugi penurunan nilai investasi Rp342 miliar.
Dengan demikian, TLKM membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp10,98 triliun pada semester I/2020. Pencapaian itu turun 0,80 persen dari Rp11,07 triliun periode 30 Juni 2019.
Di sisi lain, saham TLKM ditutup melemah 40 poin atau 1,32 persen ke posisi 2.980. Saham TLKM dibuka di level 3.020 dan bergerak di rentang 2.970 hingga 3.030 sepanjang perdagangan hari ini, Jumat (7/8/2020).
Saham TLKM diperdagangkan sebanyak 15.884 kali dengan volume 78,35 juta lembar senilai Rp234,19 miliar. Dalam sepekan terakhir, saham TLKM tercatat turun 4,18 persen. Bila dibandingkan dengan periode awal tahun, saham TLKM tergerus 24,94 persen.
π
JAKARTA, iNews.id - Menteri BUMN, Erick Thohir meminta perusahaan pelat merah bisa berkiprah di mancanegara. Dengan begitu, Indonesia tidak melulu menjadi target pasar melainkan, bisa menjadi produsen bagi pasar global.
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, Erick tengah menyiapkan kejutan dalam program BUMN go global. Sinergi antar perusahaan akan didorong untuk memperkuat bisnis di pasar luar negeri.
"Yang pasti akan membuat BUMN kita sangat kuat di luar negeri dan akan lebih kompak mengatur market bersama-sama, bisa melihat peluang bersama-sama, dan sambil memanfaatkan kekuatan BUMN," ujarnya, beberapa waktu lalu.
Meski begitu, sebenarnya ada beberapa BUMN yang sudah berekspansi ke pasar luar negeri. Berdasarkan catatan iNews.id, setidaknya ada enam BUMN yang mulai go global:
1. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Tak hanya jago kandang, BUMN konstruksi ini sudah mengembangkan jaringan bisnis di luar. WIKA banyak menggarap proyek di Afrika seperti Senegal, Niger, dan Aljazair.
Di Senegal, WIKA menggarap gedung perkantoran 33 lantai, Goree Tower. Perusahaan juga merenovasi Istana Presiden di Niger. Sementara pada 2017, WIKA memperoleh kontrak pembangunan rumah subsidi di Aljazair sebanyak 150 tower apartemen dengan kapasitas 4.000 unit tempat tinggal.
Selain itu, WIKA membangun bandara internasional di Timor Leste. Baru-baru ini, perseroan juga ikut bagian dalam proyek MRT di Taiwan.
2. PT Pertamina (Persero)
Pertamina cukup aktif mencari cadangan migas di luar negeri. Ekspansi bisnis itu dilakukan lewat anak usaha, Pertamina Internasional EP (PIEP).
Saat ini, Pertamina mengelola aset migas di 12 negara, yaitu Aljazair, Malaysia, Irak, Kanada, Prancis, Italia, Namibia, Tanzania, Gabon, Nigeria, Colombia dan Angola. Total produksi migas lapangan luar negeri ini sekitar 99.000 ribu barel per hari dan gas bumi 261 juta setara minyak.
Selain menambang minyak, Pertamina juga aktif menjual produk pelumas di pasar global. Sejauh ini, sudah ada 17 negara termasuk Australia dan Afrika Selatan yang menjadi tempat penjualan Pertamina.
3. Perum Peruri
Perusahaan percetakan mata uang pelat merah ini punya sejarah panjang bisnis di luar negeri. Negara-negara yang pernah dicetak mata uangnya di antaranya Thailand, Filipina, Malaysia, Bangladesh, serta Nepal.
Baru-baru ini, Perum Peruri memperoleh kepercayaan mencetak uang Peru untuk tiga pecahan dari total empat pecahan yang ditenderkan. Tak hanya mata uang, Perum Peruri juga mencetak paspor, kartu pintar, prangko, dan dokumen-dokumen penting lainnya.
4. PT INKA (Persero)
PT Industri Kereta Api (Persero) atau yang dikenal dengan sebutan INKA juga sudah go global. Perusahaan yang bermarkas di Madiun, Jawa Timur itu memenangkan tender pengadaan lebih dari 1.050 gerbong kereta api di Bangladesh pada 2020.
Proyek tersebut bukan yang pertama kali terjadi. Pada 2019 juga memenangkan tender pengadaan 250 kereta api di Bangladesh. Perusahaan itu kini tengah membidik pasar di negara Afrika lainnya dan Asia Tenggara.
5. PT Kimia Farma (Persero) Tbk
BUMN farmasi, Kimia Farma juga melebarkan sayap ke Arab Saudi lewat anak usaha, Kimia Farma Dawaa. Di sana, Kimia Farma memiliki 19 apotek yang tersebar di Mekkah, Madinah, Jeddah, dan Thaif.
Ekspansi apotek Kimia Farma di Arab Saudi untuk membidik pasar para peziarah, baik haji dan umrah. Selain itu, warga lokal juga menjadi target pasar Kimia Farma.
6. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Telkomcel, cucu usaha Telkom, didirikan pada 2013 untuk ekspansi bisnis ke Timor Leste. Telkom membangun jaringan telekomunikasi di negara bekas bagian dari Indonesia itu.
Telkomcel yang didirikan untuk pasar luar negeri itu siap mengembangkan bisnis ke berbagai negara. Pasalnya, jaringan telekomunikasi Telkom sudah mencapai 250.000 km dari New York-Indonesia dan Los Angeles-Indonesia.
π
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Per Selasa (7/7), Telkom Group (TLKM) akhirnya membuka akses platform video on demand (VOD) Netflix setelah hampir empat tahun diblokir.
Pembukaan akses Netflix ini merupakan apresiasi emiten pelat merah tersebut yang dilakukan dengan komitmen Netflix untuk mengikuti sejumlah penyesuaian untuk pasar Indonesia.
Analis Kresna Sekuritas Etta Rusdiana Putra menilai, keputusan ini bakal menguntungkan kedua belah pihak, baik TLKM maupun Netflix.
Sebab, TLKM adalah operator telekomunikasi terbesar di Indonesia sementara Netflix adalah perusahaan streaming terbesar yang beroperasi di Indonesia dan dilaporkan bertanggung jawab atas lebih dari sepertiga lalu lintas internet di Amerika Serikat.
Baca Juga: Usai buka akses Netflix, ini rencana Telkom (TLKM) selanjutnya
Namun, Etta menilai hal ini akan menghasilkan manfaat yang lebih besar untuk TLKM. Sebab, TLKM dapat memperoleh pendapatan dari bisnis Enterprise (yaitu colocation server), dan penghematan biaya dari bandwidth.
Sementara itu, pengguna akan merasa tergugah untuk berlangganan ke layanan fixed broadband TLKM, yakni IndiHome. Hal ini karena Indihome memiliki fitur download (unduh) yang lebih murah dibandingkan dengan streaming langsung
Etta juga menilai, pembukaan akses ini dapat menjadi peluang TLKM untuk mengembangkan produk baru termasuk paket keluarga.
“Kemitraan baru ini akan membuka peluang untuk menjual paket bundling baru, yang bisa lebih murah daripada membelinya secara terpisah,” tulis Etta dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Rabu (8/7).
Etta mencontohkan, operator seluler asal Negeri Jiran yakni Maxis telah mengadopsi paket keluarga dengan menawarkan fiber optik tanpa batas (mulai dari MYR 89 per bulan dengan kecepatan 30 Mbps), layanan seluler, dan perangkat gratis. Etta menilai, cepat atau lambat hal ini dapat diterapkan di Indonesia, terutama pasca konsolidasi jaringan.
Baca Juga: Netflix dan lima penyedia layanan digital asing jadi pemungut pajak
Dengan menimbang keuntungan yang diperoleh TLKM dari adanya kerjasama ini, Etta mempertahankan rekomendasi beli untuk TLKM.
“Kami mempertahankan target EV/EBITDA kami menjadi 6,3x (+0,5 stdev), yang mencerminkan nilai wajar Rp4,950. Rekomendasi beli dengan 52,3% upside,” pungkasnya.
Namun, ada pula beberapa risiko utama yang membayangi saham TLKM, mulai dari persaingan ketat dan perang harga, pertumbuhan pendapatan yang lebih lambat, dan daya beli konsumen yang menurun.
π
Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten tengah mempersiapkan pelunasan surat utang baik obligasi maupun medium term notes yang akan jatuh tempo sepanjang semester II/2020.
Terdekat, Emiten telekomunikasi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) harus melunasi Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri B dengan jumlah pokok Rp1,99 triliun pada 6 Juli 2020.
Selanjutnya, Telkom juga memiliki total dua MTN yang akan jatuh tempo total Rp496 miliar September 2020. Artinya, perseroan memiliki surat utang jatuh tempo hampir Rp2,5 triliun.
VP Corporate Finance & Investor Relations Telekomunikasi Indonesia Andi Setiawan mengatakan telah mempersiapkan dana internal untuk melunasi obligasi dan MTN yang akan jatuh tempo. Pihaknya mengklaim likuiditas emiten berkode saham TLKM itu tetap baik.
“Memang ada sedikit pengaruh akibat pandemi, khususnya di segmen enterprise. Namun, segmen lain yaitu mobile seluler dan consumer [Indihome] masih tetap baik,” jelasnya kepada Bisnis.
Dikutip dari keterangan yang disampaikan perseroan melalui laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (3/7/2020), Telkom menyatakan kesiapannya melakukan pembayaran pokok Obligasi II Telkom Tahun 2020 Seri B.
Baca Juga : Telkom Buka Diri Untuk Kolaborasi |
---|
“Kami telah mempersiapkan sumber dana pelunasan yang berasal dari dana internal perseroan,” tulis manajemen dalam surat yang ditandatangani oleh VP Corporate Finance & Investor Relation Andi Setiawan.
Untuk diketahui, obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap 10,2 persen per tahun dengan tanggal penerbitan 6 Juli 2010. Pembayaran kupon surat utang tersebut dilakukan setiap triwulan dengan wali amanat PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA).
Adapun, hasil pemeringkatan PT Pefindo untuk obligasi tersebut adalah idAAA (Triple A) dengan outlook stabil.
Obligasi tersebut tidak dijamin dengan agunan khusus berupa benda, pendapatan atau aktiva lain serta tidak termasuk dalam program penjaminan bank yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia dan lembaga penjaminan lainnya.
Sebagai gambaran, emiten bersandi TLKM ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp34,19 triliun sepanjang kuartal pertama tahun 2020. Perolehan tersebut menyusut 1,85 persen secara tahunan dibandingkan pendapatan perseroan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp34,84 triliun.
Dari situ, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik perseroan juga menurun 5,82 persen secara tahunan menjadi Rp5,82 triliun.
Sementara itu pada pos liabilitas, kewajiban TLKM terpantau membengkak 10,97 persen, dari yang semula Rp103,95 triliun menjadi Rp115,36 triliun. Pun, kewajiban tersebut terdiri atas liabilitas jangka pendek Rp64,04 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp51,31 triliun.
Adapun, ekuitas perseroan juga tercatat naik 7,93 persen menjadi Rp126,54 triliun dari sebelumnya Rp117,25 triliun.
Kemudian pada pos aset, per kuartal I/2020 perseroan membukukan aset sebesar Rp241,91 triliun, naik 9,36 persen dari total aset yang tercatat pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp221,20 triliun.
Kas bersih dari aktivitas operasi sepanjang kuartal I/2020 tercatat meningkat signifikan yakni 34,84 persen menjadi Rp17,60 triliun dari semula Rp13,05 triliun. Di sisi lain, kas bersih untuk aktivitas investasi keluar lebih sedikit yakni mencapai Rp5,08 triliun, sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp6,20 triliun.
Sementara untuk aktivitas pendanaan, Telkom tercatat melakukan pengeluaran berkali lipat pada kuartal I/2020 dibandingkan kuartal I/2019, yang mana di kuartal tahun ini kas bersih untuk pendanaan sebesar Rp6,85 triliun, sedangkan sebelumnya hanya Rp898 miliar.
Adapun kas setara kas akhir tahun TLKM naik 4,21 persen, dari yang semula Rp23,28 triliun menjadi 24,36 triliun.
π
Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. atau Telkom mengalami aksi jual-beli yang pesat dari investor asing. Setelah menjadi top net foreign buy pada awal perdagangan, TLKM berbalik menjadi top net foreign sell.
Setelah terkoreksi 1,25 persen pada perdagangan Kamis (18/6/2020), IHSG dibuka menguat 0,79 persen ke level 4.964,39 pada perdagangan hari ini.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menjadi yang paling laris diborong oleh investor asing, dengan pembelian sebanyak Rp10,9 miliar. Hasil ini juga membawa saham TLKM naik 0,91 persen ke Rp3.300.
Namun, pada pukul 10.13 WIB, saham TLKM berbalik melemah 0,91 persen menjadi Rp3.250. Investor asing pun berbalik melakukan net sell Rp28,1 miliar. Bahkan, TLKM menjadi saham yang paling banyak dibuang asing.
Sepanjang hari ini, saham TLKM bergerak di rentang Rp3.250 - Rp3.340. Total transaksinya mencapai Rp203,61 miliar.
Dikutip dari pengumuman pemanggilan RUPST tahun buku 2019 yang dipublikasikan di harian Bisnis Indonesia, Telkom akan menggelar RUPST pada Jumat (19/6/2020) di Auditorium Telkom Landmark Tower, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan pukul 14.00 WIB.
Rapat juga akan dilaksanakan menggunakan fasilitas e-proxy meski tetap dilakukan dengan pertemuan fisik dengan menerapkan protokol kesehatan.
Lebih lanjut, perseroan menyebutkan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPST tersebut adalah mereka yang tercatat sebagai pemegang saham hingga penutupan pasar Rabu (27/5/2020).
Dalam mata acara rapat tersebut, perseroan akan meminta persetujuan dari pemegang saham untuk menetapkan penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2019.
Sebagai informasi, pada tahun lalu, Telkom memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp16,23 triliun. Angka tersebut setara dengan 90 persen dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2018 sebesar Rp18,03 triliun.
Adapun, emiten yang tercatat dalam indeks IDX High Dividend 20 tersebut mencatatkan laba bersih Rp18,66 triliun pada tahun 2019. Torehan tersebut tumbuh 3,5 persen dari capaian periode tahun sebelumnya.
Walhasil, jika perseroan konsisten membagikan rasio pembayaran dividen sebesar 90 persen pada tahun ini, maka kemungkinan perseroan akan membagikan dividen tunai sekitar Rp16,8 triliun atau setara Rp169 per lembar saham.
Satu lagi mata acara yang menjadi pusat perhatian publik adalah perubahan susunan pengurus perseroan.
Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, Co-founder dan Presiden Bukalapak Muhammad Fajrin Rasyid diperkirakan bakal masuk jajaran direksi emiten pelat merah tersebut.
Dikutip dari Tempo.co, sejumlah sumber menyebutkan, Fajrin telah mengikuti assesment untuk menjadi direktur perusahaan milik negara itu.
“Hasilnya bagus sekali,” kata sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya, dengan alasan Telkom adalah perusahaan terbuka.
Saat dihubungi, Fajrin menolak berkomentar dengan penegasan bahwa dirinya masih aktif sebagai Presiden Bukalapak.
Di lantai bursa, pergerakan saham TLKM terpantau positif dengan kenaikan sebesar 2,18 persen atau 70 poin ke level Rp3.280 pada penutupan perdagangan Kamis (18/6/2020). Selama seminggu terakhir, saham TLKM juga sudah melesat 10,43 persen.
π
JAKARTA, investor.id - Indonesia saat ini dinilai sudah sangat membutuhkan jaringan telekomunikasi seluler terbaru, yakni generasi kelima (5G). Kapasitas dan lebar pita (bandwidth) 5G diyakini lebih memadai di tengah kebutuhan internet yang semakin meningkat dibandingkan 4G LTE yang mulai terbatas kemampuannya. Ketua Bidang Industri 4.0 Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Teguh Prasetya mengatakan bahwa kapasitas dan keterjangkauan (coverage) jaringan telekomunikasi 4G LTE yang dikembangkan oleh operator seluler saat ini sudah tak mencukupi lagi untuk kebutuhan masyarakat. Untuk daerah perkotaan dan industri seperti di Jabodetabek saja, layanan jaringan 4G sudah tidak mencukupi. Teknologi 4G dinilainya belum bisa menjanjikan koneksi yang banyak dan bandwidth yang besar. Karena itu, kehadiran jaringan 5G dibutuhkan. “Saat ini, kebutuhan 5G sudah mutlak dan mendesak diimplementasikan di Indonesia. Karena, teknologi 5G menjanjikan koneksi yang lebih banyak dengan bandwidth lebih besar,” ujar dia, dalam keterangannya, Kamis (18/6). Menurut Teguh, operasi perangat internet of things (IoT) sangat membutuhkan konektivitas yang bagus. Saat ini, penerapan IoT di Tanah Air tengah menghadapi masalah ketersediaan dan kapasitas jaringan di beberapa wilayah yang belum mencukupi. Operator telekomunikasi seluler diakuinya sudah menggembangkan jaringan telekomunikasi 4G hingga pelosok Tanah Air. Namun, kualitas dan coverage jaringannya masih belum merata. “Jangankan untuk wilayah yang jauh di luar kota (remote), ketika work from home (WFH), kualitas internet di wilayah Jabodetabek mengalami penurunan,” tambahnya.
Saat ini, pengembang IoT yang ingin mengimplementasikan usahanya pun terkendala ketersediaan dan kualitas jaringan yang bagus. Karena itu, Teguh mendukung rencana pemerintah segera mengimplementasikan teknologi 5G di Tanah Air. Sementara itu, potensi yang paling mudah untuk penerapan teknologi 5G dengan menggunakan frekuensi 2.600 MHz. Hanya saja, frekuensi tersebut masih dimanfaatkan oleh TV berbayar hingga tahun 2024. Pemerintah pun disarankan berbicara dengan penyelenggara TV berbayar yang masih menggenggam frekuensi tersebut agar dapat segera bisa dilakukan penataan (refarming) untuk jaringan 5G.
“Saat ini, utilisasi dan pemanfaatan frekuensi 2.600 MHz oleh TV berbayar tersebut rendah. Terlebih lagi, PNBP (penerimaan negara bukan pajak) di sektor TV berbayar dibandingkan dengan industri telekomunikasi jauh lebih kecil. Pemanfaatan frekuensi 2.600 MHz (untuk 5G) akan berdampak positif bagi APBN,” tegas Teguh. Network Sharing Pada kesempatan tersebut, Teguh juga menyampaikan, untuk implementasi 5G yang efektif dan efesien, penerbitan regulasi berbagi jaringan (network sharing) sangat dibutuhkan. Sebab, implementasi 5G membutuhkan lebar pita frekuensi yang besar. Selain itu, teknologi 5G membutuhkan jarak antar-base transceiver station (BTS) yang semakin dekat dibandingkan 4G LTE. Karena itu, investasi yang dibutuhkan untuk menggembangkan 5G tidak sedikit. “Jika tidak melakukan network sharing, maka akan sulit menerapkan 5G yang efisien dan efektif. Penerapan network sharing seharusnya di teknologi baru dan area baru untuk penggembangan jaringan telekomunikasi. Tujuannya agar digital economy di Indonesia dapat segera tumbuh dan menarik investasi asing,” terang Teguh. Harapannya, aturan network sharing untuk teknologi baru tersebut bisa diatur dengan jelas melalui RUU Cipta Kerja yang saat ini tengah dibahas antara pemerintah dan DPR. “Kita ingin agar regulasinya benar-benar jelas. Kerangka hukumnya harus ada terlebih dahulu. Tujuannya agar tidak ada lagi kasus pidana seperti yang pernah dialami oleh IM2,” tuturnya. Sumber : Investor Daily
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Indonesia Sudah Sangat Butuh Jaringan 5G"
Penulis: Abdul Muslim
Read more at: http://brt.st/6CY0
π
Jakarta, CNBC Indonesia - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) memutuskan membagikan dividen sebesar Rp 15,26 triliun atau 81,78% dari total laba bersih yang diraup pada 2019.
Setiap pemegang saham Telkom akan mendapatkan Rp 154,06/saham.
Sepanjang tahun 2019, emiten berkode saham TLKM itu membukukan laba bersih Rp 18,66 triliiun. Angka tersebut tumbuh 3,5% dari capaian periode tahun sebelumnya.
Dividen ini lebih kecil dibandingkan tahun lalu. Pada tahun lalu, Telkom memutuskan membagikan dividen Rp 16,23 triliun kepada pemegang saham atau Rp 183/saham. Jumlah itu setara dengan 90% dari laba bersih perseroan tahun 2018.
Secara rinci, pembagian dividen ini terdiri dari dividen tunai, yakni 60 persen dari laba bersih 2019, atau sejumlah Rp 11,19 triliun, atau Rp 113,03 per saham.
Selanjutnya, dividen special senilai 21,78% dari laba bersih atau Rp 4,64 triliun.
"Sedangkan, sebesar 18,22% atau Rp 3,43 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan yang digunakan untuk pengembangan usaha perseroan," kata Rhenald Kasali, Komisaris Utama Telkom, Jumat (19/6/2020).
Rhenald melanjutkan, investor yang berhak menerima dividen adalah yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan per 1 Juli 2020 pukul 16.15 WIB. Dividen akan dibayarkan secara sekaligus selambat-lambatnya pada 23 Juli 2020.
Sebagai informasi saja, pada 2019, Telkom membukukan laba bersih Rp 18,66 triliiun. Angka tersebut tumbuh 3,5% dari capaian periode tahun sebelumnya.
π
Bisnis.com,JAKARTA— PT Pemeringkat Efek Indonesia menegaskan peringkat kredit idAAA dan outlook stabil untuk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAAA terhadap perusahaan bersandi saham TLKM tersebut. Hasil pemeringkatan yang sama juga ditegaskan untuk Obligasi II Seri B Tahun 2010, Obligasi Berkelanjutan I Tahun I Tahun 2015, dan Medium Term Notes (MTN) I Tahun 2018.
Pada saat yang sama, Pefindo juga menegaskan peringkat idAAA terhadap MTN I Tahun 2018 Seri B senilai Rp200 miliar dan peringkat idAAA(sy) terhadap MTN Syariah Ijarah I Tahun 2018 Seri B senilai Rp296 miliar yang akan jatuh tempo pada September 2020. Perseroan akan berencana melunasi kedua instrumen itu dengan menggunakan kas internal.
Analis Pefindo Niken Indriarsih dan Qorri Aina menjelaskan bahwa obligor berperingkat idAAA merupakan yang tertinggi diberikan oleh Pefindo. Kemampuan obligasi dengan peringkat itu untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya, relatif terhadap obligasi Indonesia lainnya, adalah superior.
“Peringkat mencerminkan posisi bisnis perusahaan yang superior didukung dengan bisnis yang terdiversifikasi dan jaringan yang luas, marjin profitabilitas yang kuat, dan ukuran proteksi arus kas yang sangat kuat didukung oleh struktur permodalan yang sangat konservatif,” tulis Tim Analis Pefindo melalui siaran pers, Senin (15/6/2020).
Kendati demikian, Pefindo menggarisbawahi peringkat TLKM dibatasi oleh persaingan dalam industri telekomunikasi. Namun, emiten telekomunikasi itu diprediksi tetap unggul dalam jangka pendek hingga menengah.
“TLKM didukung dengan infrastruktur dan jaringan yang mapan sebagai keunggulan kompetitif yang penting dalam bisnis telekomunikasi,” ujar Pefindo.
Pefindo dapat menurunkan peringkat TLKM jika dalam pandangan kompetisi semakin ketat atau investasi pada masa depan berdampak buruk terhadap profil bisnis dan keuangan perusahaan. Akan tetapi, industri telekomunikasi dinilai memiliki eksposur rendah terhadap isu Covid-19.
“Namun, pemain di industri mungkin masih mendapatkan dampak tidak langsung seperti jangka waktu pembayaran yang lebih lama dari pelanggan yang mengalami kesulitan keuangan dan daya beli yang lebih rendah sebagai dampak dari Covid-19,” imbuh Pefindo.
Sepanjang 2019, emiten bersandi saham TLKM itu membukukan pendapatan Rp135,56 triliun, naik 3,66 persen secara tahunan. Dari jumlah itu, TLKM mampu membukukan laba bersih Rp18,66 triliun pada 2019. Pencapaian itu tumbuh 3,50 persen dari Rp18,03 triliun periode 2018.
π
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT XL Axiata Tbk. Dian Siswarini mengatakan industri telekomunikasi tidak imun terhadap dampak pandemi Covid-19. "Kita juga tidak imun terhadap impact negatif karena belum tahu berapa lama berlangsung dan dampak ke ekonomi," ujar dia dalam diskusi di instagram @tempodotco bertajuk "Apa Kabar Bisnis Telekomunikasi?" Senin, 15 Juni 2020.
Dian mengatakan kalau imbasnya jangka panjang dan penghasilan masyarakat berkurang, maka pendemi pun akan berimbas pula kepada industri. Kendati demikian, ia tidak memungkiri dalam beberapa bulan terakhir memang terjadi lonjakan trafik pengguna internet lantaran masyarakat mulai mengalihkan aktivitasnya ke dunia virtual.
"Orang mesti berinteraksi dengan digital, bekerja, sekolah digital memang kebutuhan akan internet meningkat," ujar Dian. Karena itu, bukan hanya harus cepat, ia mengatakan operator harus bisa cepat, dapat diakses 24/7, stabil, dan robust lantaran kebutuhan yang tinggi.
Namun demikian, ia mengatakan ke depannya pandemi masih tidak bisa diprediksi karena kondisi saat ini belum pernah terjadi sebelumnya. Namun kebutuhan akan internet yang stabil, cepat, dan robust akan menjadi kebutuhan yang harus tetap dipenuhi ke depannya.
Dian hingga saat ini masih mempelajari apakah ada perubahan kebiasaan dari masyarakat. Misalnya saat ini penggunaan internet masih dilakukan di suatu tempat. Namun, bisa saja nanti masyarakat beraktivitas kembali dengan mobilitas.
Pada Triwulan I 2020, XL melaporkan pertumbuhan pendapatan 8,88 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp6,49 triliun. Kenaikan itu ditunjang oleh pendapatan layanan data yang tumbuh 17 persen. Pada saat yang sama, beban EXCL menciut 18,36 persen menjadi Rp4,32 triliun. Penurunan dipicu oleh biaya infrastruktur yang merosot 12,3 persen menjadi Rp2,03 triliun.
Sejalan dengan penurunan beban dan penjualan menara, laba bersih emiten telekomunikasi ini melesat dari Rp 57,19 miliar pada kuartal I 2019 menjadi Rp 1,51 triliun per 31 Maret 2020. EBITDA perseroan juga meningkat 40 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang didorong oleh pertumbuhan revenue, efisiensi biaya dan implementasi International Financial Reporting Standard (IFRS) 16.
π
Bisnis.com, JAKARTA – Emiten telekomunikasi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. siap menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan digelar Jumat (19/6/2020) pekan depan.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), RUPST akan dilaksanakan melalui fasilitas e-proxy meski tetap dilakukan dengan pertemuan fisik dengan menerapkan protokol kesehatan.
Lebih lanjut, perseroan menyebutkan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPST tersebut adalah mereka yang tercatat sebagai daftar pemegang saham hingga penutupan pasar Rabu (27/5/2020).
Sebagai informasi, pada tahun lalu, Telkom memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp16,23 triliun. Angka tersebut setara dengan 90 persen dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2018 sebesar Rp18,03 triliun.
Emiten yang tercatat dalam indeks IDX High Dividen 20 tersebut memang konsisten membagikan rasio pembayaran dividen diatas 70 persen sepanjang tiga tahun terakhir.
Adapun, emiten berkode saham TLKM tersebut mencatatkan laba bersih Rp18,66 triliiun pada tahun 2019. Torehan tersebut tumbuh 3,5 persen dari capaian periode tahun sebelumnya.
Jika perseroan konsisten membagikan rasio pembayaran dividen sebesar 90 persen pada tahun ini, maka kemungkinan perseroan akan membagikan dividen tunai sekitar Rp16,8 triliun atau setara Rp169 per lembar saham.
π
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Pendapatan Enterprise TLKM Bakal Tergerus, Laba Diramal Tumbuh 9,8%"
Penulis: Mashud Toarik
Read more at: http://brt.st/6Cwp
Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. kinerja perseroan masih berlangsung baik saat masa pandemi Covid-19.
Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Sabtu (30/5/2020), manajemen TLKM menjelaskan pandemi Covid-19 tidak berpengaruh terhadap kelangsungan usaha perseroan. Kondisi keuangan perseroan pun tidak terganggu.
"Secara umum kelangsungan usaha saat ini masih tetap baik, tetapi ada beberapa kendala," paparnya.
Baca Juga : Telkom (TLKM) Pacu Pengembangan Layanan Digital |
---|
Manajemen mencontohkan, kendala tersebut terjadi di sektor consumer. Pasalnya, dengan adanya pembatasan fisik, terdapat kendala dalam pemasangan instalasi IndiHome ke rumah-rumah pelanggan.
Sebelumnya, manajemen TLKM menyampaikan akan terus berupaya mengembangkan berbagai layanan digital untuk menjadi motor pertumbuhan bagi perseroan pada masa mendatang.
Direktur Utama Telekomunikasi Indonesia Ririek Adriansyah mengatakan realisasi kinerja 2019 menunjukkan bahwa perseroan berada di jalur yang tepat menjadi digital telecommunication company dan berkomitmen tinggi dengan memperkuat kapabilitas bisnis digital.
Tujuannya, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan dan masyarakat Indonesia.
Di segmen mobile, TLKM melaporkan bahwa Telkomsel masih menjadi operator dengan basis pelanggan terbesar di Indonesia sebanyak 171,1 juta pelanggan dengan pengguna mobile data sebanyak 110,3 juta pelanggan. Kontribusi pendapatan dari bisnis digital naik dari 53 persen tahun sebelumnya menjadi 64 persen pada 2019.
Dari sisi konsumer, TLKM mengklaim IndiHome terus melanjutkan momentum positif dan menjadi pendorong pertumbuhan perseroan. IndiHome mencatat kenaikan pendapatan signifikan sebesar 28,1 persen menjadi Rp 18,3 triliun.
Untuk segmen enterprise, TLKM melakukan perubahan kebijakan bisnis dengan berfokus pada lini bisnis yang memiliki profitabilitas lebih tinggi yang bersifat recurring atau berulang.
Sepanjang 2019, profil bisnis segmen enterprise menjadi lebih baik dengan pendapatan sebesar Rp18,7 triliun dan memberikan kontribusi sebesar 14 persen terhadap pendapatan konsolidasian.
Sementara itu, segmen wholesale dan international business pada 2019 menunjukkan kinerja yang cukup baik dan menjadi enabler bagi segmen lainnya. TLKM mencatat pendapatan segmen ini senilai Rp10,61 triliun atau tumbuh 5,2 persen secara year on year dan memberikan kontribusi sebesar 8 persen terhadap total pendapatan konsolidasian.
Adapun, total belanja modal perseroan pada tahun 2019 tercatat senilai Rp36,59 triliun atau 27,0 persen dari total pendapatan. Dana itu digelontokan untuk meningkatkan kapabilitas digital dengan terus membangun infrastruktur broadband.
“Kami sadari bahwa kondisi saat ini menjadi tantangan untuk semua pihak, tak terkecuali TLKM. Melalui berbagai segmen bisnis kami, perseroan terus berupaya untuk mengembangkan berbagai layanan digital berbasis smart platform. Kami berkeyakinan bahwa lini bisnis digital merupakan pendorong pertumbuhan bagi TLKM di masa mendatang,” jelas Ririek melalui siaran pers, Selasa (26/5/2020).
Dalam laporan keuangan 2019 yang dipublikasikan Selasa (26/5/2020), emiten bersandi TLKM itu membukukan pendapatan Rp135,56 triliun pada 2019. Realisasi itu naik 3,66 persen dari Rp130,78 triliun periode 2018.
Dari situ, TLKM mampu membukukan laba bersih Rp18,66 triliun pada 2019. Pencapaian itu tumbuh 3,50 persen dari Rp18,03 triliun periode 2018.
Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis mengestimasikan TLKM akan mengantongi pendapatan Rp137,406 triliun pada 2019. Artinya, realisasi tahun lalu masih dibawah ekspektasi para analis.
Sementara itu, TLKM diperkirakan akan mampu mengantongi laba bersih Rp20,49 triliun pada 2019. Dengan demikian, capaian laba bersih senilai Rp18,66 triliun masih di bawah konsensus.
π
- Per akhir 2019, kontribusi bisnis digital terhadap pendapatan Telkomsel juga naik menjadi 64%, dari 53% pada tahun sebelumnya. “Ini seiring dengan pengembangan berbagai layanan digital seperti Digital Lifestyle, Digital Advertising, Big Data, Digital Enterprise Solution, dan Mobile Payment,” tutur Ririek dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/5).
- Tak mau ketinggalan, bisnis segmen consumer Telkom, yakni IndiHome juga mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 28,1% yoy menjadi Rp 18,3 triliun pada 2019. Jumlah pelanggan IndiHome tumbuh 37,2% secara tahunan menjadi 7 juta pelanggan per akhir tahun lalu. “Profitabilitas IndiHome juga semakin baik dengan EBITDA margin mencapai 33,9%, mendekati standar profitabilitas global,” kata Ririek.
- Sebaliknya, Telkom mengurangi dan tidak memprioritaskan solusi bisnis yang memiliki tingkat margin relatif rendah dan non-recurring. Alhasil, sepanjang 2019 profil bisnis segmen enterprise menjadi lebih baik dengan pendapatan sebesar Rp 18,7 triliun atau setara 14% terhadap pendapatan konsolidasian.
- Segmen wholesale and international business pada tahun 2019 turut menunjukkan kinerja yang cukup baik dan menjadi enabler bagi segmen lainnya. Di segmen ini, Telkom memberikan layanan kepada operator telekomunikasi, internet service provider, dan digital player baik domestik maupun global. Pendapatan segmen ini tumbuh 5,2% yoy menjadi Rp 10,61 triliun atau berkontribusi 8% terhadap pendapatan konsolidasian.
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Telkom Kantongi Laba Bersih Rp 18,66 Triliun"
Penulis: Farid Firdaus
Read more at: http://brt.st/6B0S
JAKARTA, investor.id – PT XL Axiata Tbk (EXCL) tetap mempertahankan target ekspansi jaringan tahun ini, meskipun terjadi perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "XL Axiata Pertahankan Target Ekspansi"
Penulis: Farid Firdaus
Read more at: http://brt.st/6AnE
1. Ini Alasan Sekuritas Jagokan Saham Telkom (TLKM)
JAKARTA, investor/id - Tren peningkatan trafik data diharapkan menjadi penopang pertumbuhan kinerja keuangan PT XL Axiata Tbk (EXCL). Terlebih, mayoritas pendapatan perseroan dikontribusi oleh penjualan dari segmen data. Sedangkan sengitnya persaingan usaha bisnis telekomunikasi diperkirakan menjadi faktor penghambat kinerja tahun ini. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Selvi Ocktaviani mengungkapkan, peningkatan trafik data diharapkan menjadi penopang pertumbuhan kinerja keuangan XL tahun ini. Lonjakan trafik data perseroan diperkirakan berlangsung pada kuartal II tahun ini. “Peningkatan kebutuhan data oleh pelanggan untuk mengakses informasi, berkumunikasi, dan akses hiburan digital diharapkan menjadi penopang penjualan,” tulis Selvi dalam risetnya, baru-baru ini. Dia memproyeksikan kenaikan pendapatan XL dari Rp 25,13 triliun menjadi Rp 27,73 triliun tahun ini. EBITDA juga diproyeksikan menguat dari Rp 9,96 triliun menjadi Rp 11,39 triliun. Sedangkan laba bersih diperkirakan bertumbuh menjadi Rp 1,02 triliun tahun ini dibandingkan realisasi tahun 2019 senilai Rp 713 miliar. Dian Siswarini, Presiden Direktur & CEO XL Axiata. Dengan kontribusi segmen penjualan data mendominasi terhadap total pendapatan, XL akan menjadi operator telekomunikasi yang paling diuntungkan atas peningkatan trafik data tersebut ke depan. Berdasarkan data hampir 77% pendapatan perseroan bersumber dari penjualan segmen data. Ekspektasi berlanjutnya pertumbuhan kinerja keuangan didukung oleh inisiatif perseroan untuk meluncurkan fitur baru guna menarik pelanggan. Fitur baru yang diluncurkan adalah paket data unlimited untuk merebut pangsa pasar dari sengitnya persaingan bisnis telekomunikasi di dalam negeri. Produk tersebut menyasar layanan yang marak dimanfaatkan pengguna telekomunikasi, seperti media sosial dan hiburan. Terkait realisasi kinerja keuangan XL tahun lalu, menurut Selvi, realisasi pendapatan perseroan yang senilai Rp 25,1 triliun menjadi rekor terbaru sepanjang masa. Perseroan juga kembali meraih keuntungan dengan perolehan Rp 713 miliar. “Meski demikian, perlu diwaspadai pertumbuhan pendapatan flat perseroan pada kuartal IV-2019,” jelasnya. XL mencatatkan total pengguna bertumbuh menjadi 56,7 juta pelanggan hingga akhir tahun lalu. Angka tersebut menunjukkan penambahan sebanyak 1,2 juta pelanggan dari total pelanggan perseroan hingga kuartal III-2019 mencapai 55,5 juta. Hal ini membuktikan terjadi pengurangan pembelian dari pelanggan higher-end subscriber menjadi pembelian dari segmen lowerend subscriber. Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham EXCL dengan target harga Rp 3.500 per saham. Target tersebut mengimplikasikan perkiraan EV/EBITDA XL tahun ini sekitar 4,2 kali. Target harga tersebut juga telah mempertimbangkan potensi berlanjutnya pertumbuhan kinerja keuangan perseroan. Pandangan tentang pertumbuhan kinerja keuangan XL tahun ini juga disampaikan tim riset Sinarmas Sekuritas. Teknisi merawat BTS XL Axiata. (IST) Pendapatan XL diharapkan bertumbuh dari Rp 25,13 triliun menjadi Rp 26,45 triliun. EBITDA juga diproyeksikan meningkat dari Rp 9,96 triliun menjadi Rp 11,18 triliun. Begitu juga dengan laba bersih diproyeksikan naik pesat dari Rp 713 miliar menjadi Rp 1,56 triliun. Analis Sinarmas Sekuritas Richardson Raymond mengungkapkan, bisnis telekomunikasi memang masih menghadapi tantangan, meski demikian kinerja XL diproyeksikan tetap konstruktif tahun ini. Tantangan datang dari tingginya persaingan industri yang menawarkan beragam paket data menarik unuk menarik pelanggan. Richardson yakin XL mampu mempertahankan kenaikan rerata pendapatan per pengguna (average revenue per user/ARPU), meski cenderung melambat. Menurut dia, kenaikan ARPU akan mendorong berlanjutnya pertumbuhan kinerja keuangan, seperti pendapatan dan laba bersih. “Manajemen perseroan juga telah memposisikan brand Axis untuk mengimbangi pesatnya penawaran program unlimited dari beberapa operator. Axis secara agresif menyesuaikan tariff untuk menghalau penawaran jor-joran dari operator lainnya,” ungkap dia. Selain faktor tersebut, penjualan sebanyak 2.782 menara telekomunikasi kepada Protelindo dan Centratama dengan nilai transaksi sebesar Rp 4,05 triliun juag mempengaruhi kinerja XL. Perseroan diberikan kesempatan sebagai penyewa utama menara yang dijual tersebut dalam jangka waktu 10 tahun. Berdasarkan perhitungan Sinarmas Sekuritas, keuntungan yang diperoleh perseroan dari pelepasan menara tersebut yang disertai penyewaan kembali berkisar Rp 3,25triliun. Sinarmas Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham EXCL dengan target harga Rp 3.000. Sumber : Investor Daily
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "XL Paling Diuntungkan dari Peningkatan Trafik Data"
Penulis: Parluhutan Situmorang
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/xl-paling-diuntungkan-dari-peningkatan-trafik-data
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat 188,40 poin atau 4,07% ke 4.811,93 pada akhir perdagangan Senin (6/4). Berikut merupakan rekomendasi teknikal tiga saham pilihan dari beberapa analis untuk diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (7/4).
Support: Rp 960
Resistance: Rp 1.080
Support: Rp 2.240
Resistance: Rp 2.550
Support: Rp 700
Resistance: Rp 770
π
Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat telekomunikasi Nonot Harsono mengatakan bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda industri telekomunikasi dipacu oleh disrupsi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penghasilan XL Axiata Tembus Rp 25 Triliun Pada 2019 Lalu, https://www.tribunnews.com/bisnis/2020/02/10/penghasilan-xl-axiata-tembus-rp-25-triliun-pada-2019-lalu.
Editor: Hendra Gunawan
Britama.com – XL Axiata Tbk (EXCL) membukukan pendapatan sebesar Rp25,15 triliun sepanjang 2019, meningkat 9% YoY, melampaui ekspektasi rata-rata industri yang diperkirakan para analis sebesar 4%.
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan sektor telekomunikasi kompak menguat. Analis memproyeksikan ruang pertumbuhan sektor halo-halo masih terbuka lebar seiring meningkatnya tren penggunaan data. Emiten sektor ini pun jadi menarik karena termasuk sebagai sektor defensif.
Liputan6.com, Jakarta - Selama tahun 2019, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom / TLKM) konsisten memberikan layanan terbaik bagi konsumennya dan terus menjadi pemimpin pasar.
Gaet Pasar Milenial
JAKARTA, investor.id – Grup Djarum melalui PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) berminat mengikuti lelang 3.300 menara telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL). Sementara itu, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau Telkom (TLKM) melalui PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) masih melakukan review terkait menara XL tersebut. Wakil Direktur Utama Sarana Menara Nusantara Adam Ghifari mengatakan, jika memang XL menjalankan proses penjualan menara melalui proses tender, perseroan berminat ikut serta. Namun, dia tidak menyebutkan, apakah perseroan mengincar seluruh menara yang dilelang atau hanya sebagian. “Sesuai dengan strategi perusahaan, maka kami akan berpartisipasi,” kata dia kepada Investor Daily di Jakarta, Kamis (14/11). Adam menambahkan, perseroan memiliki cukup ruang pendanaan untuk mendapatkan pinjaman yang efisien sebagai modal ekspansi. Rating investment grade BBB dari Standard & Poor’s (S&P) yang disematkan kepada perseroan dinilai cukup baik menunjang akses pendanaan melalui perbankan ataupun pasar modal. Baru-baru ini, Sarana Menara melalui PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) mendapat tambahan fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi Rp 2 triliun. Protelindo sebelumnya mendapat fasilitas pinjaman dari BCA sebesar Rp 500 miliar pada Desember 2016. Sekretaris Perusahaan Sarana Menara Nusantara Irfan Ghazali mengatakan, pinjaman ini memiliki jangka waktu 48 bulan sejak penarikan pertama. “Pinjaman ini akan digunakan untuk keperluan umum perusahaan, namun tidak terbatas pada akuisisi yang diperbolehkan, pengeluaran kegiatan operasional dan talangan arus kas Protelindo,” ujar Irfan. Sebagai informasi, pinjaman ini sudah mengalami perubahan empat kali sejak perjanjian pertama pada 21 Desember 2016. Perubahan pertama pada 6 September 2017. Kemudian, diubah lagi pada 19 September 2018 dan 21 Mei 2019. Pada September 2017, perseroan menaikkan nilai pinjaman menjadi Rp 750 miliar dibandingkan dengan perjanjian kredit perseroan pada 21 Desember 2016 yang hanya sebesar Rp 500 miliar. Di lain pihak, Vice President Corporate Communication Telkom Arif Prabowo mengatakan, pihaknya belum dapat membeberkan informasi lebih lanjut karena masih melakukan review terkait lelang menara XL. Saat ini, Mitratel dan Protelindo diketahui sama-sama sedang menunggu penyelesaian akuisisi menara PT Indosat Tbk (ISAT). Keduanya diumumkan sebagai pemenang atas lelang dan melakukan perjanjian jual-beli 3.100 menara Indosat bernilai Rp 6,39 triliun pada 14 Oktober 2019. Rinciannya, Mitratel membeli 2.100 menara dengan nilai Rp 4,44 triliun, sedangkan Protelindo mengakuisisi 1.000 menara dengan nilai Rp 1,95 triliun. Penutupan transaksi ini harus melewati restu pemegang saham Indosat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 21 November 2019. Indosat menginisiasi rencana investasi yang signifikan selama 2018-2019 untuk mendukung pertumbuhan pasar dan tujuan transformasi. Untuk mempercepat rencana investasi tersebut, perseroan mengevaluasi kontribusi yang dapat dicapai dari penjualan tower untuk memenuhi persyaratan ini. Transaksi ditargetkan selesai sebelum akhir 2019. Atas hasil evaluasi, Indosat mengadopsi model sales & leaseback untuk 3.100 tower dengan tujuan memanfaatkan nilai tower, menghasilkan uang tunai secara organik dan meningkatkan kemampuan peminjaman dengan mengendurkan persyaratan keuangan. Lelang XL Sementara itu, XL resmi membuka lelang menara telekomunikasi pada 5 November 2019. Direktur Keuangan XL Axiata Mohamed Adlan mengatakan, jumlah menara telekomunikasi yang akan dilepas sekitar 3.200-3.300 unit. “Penjualan aset ini ditargetkan rampung pada kuartal I-2020. Hasil penjualan menara sebagian besar akan digunakan untuk modal kerja tahun depan,” jelas Adlan, baru-baru ini. Rencana transaksi ini diperkirakan berpotensi sebagai transaksi material. Hal ini berarti nilai transaksinya lebih dari 20% ekuitas perseroan. Tercatat, total ekuitas perseroan mencapai Rp 18,89 triliun per 30 September 2019. Dengan demikian, nilai penjualan menara ini berpotensi mencapai lebih dari Rp 3,8 triliun. Sumber : Investor Daily
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Grup Djarum Siap Beli Menara Telekomunikasi XL"
Penulis: Farid Firdaus
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/grup-djarum-siap-beli-menara-telekomunikasi-xl
π
Bisnis.com, JAKARTA--PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) membukukan pertumbuhan laba sebesar 15,65% pada periode Januari-September 2019 bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dikutip dari laporan keuangannya, Rabu (30/10/2019), emiten telekomunikasi itu meraup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan sebesar Rp16,46 triliun pada 9 bulan pertama 2019 atau tumbuh sebesar 15,65% dari Rp14,23 triliun per kuartal III/2018.
Baca juga: Sanggupkah Saham TLKM Melaju ke Rp5.000?
Kendati laba bersih emiten berkode saham TLKM itu tumbuh cukup tinggi, tetapi pertumbuhan yang dicapai pada periode kali ini belum mampu melampaui pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya dengan pertumbuhan 20,6%.
Laba yang menggemuk ditopang oleh pertumbuhan pendapatan yang dibukukan oleh perusahaan pelat merah itu. TLKM mencatatkan pendapatan sebesar Rp102,63 triliun selama 9 bulan pertama 2019 atau tumbuh 3,45% dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun 2018 yakni Rp99,20 triliun.
Kendati tumbuh tipis, pertumbuhan pendapatan yang dicapai perseroan kali ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada kuartal III/2019, yakni sebesar 2,3%.
Adapun, pendapatan tersebut disokong oleh internet dan jasa teknologi informasi dan komunikasi yang berkontribusi sebesar 88,6%.
Baca juga: Caplok Menara Indosat, Anak Usaha Telekomunikasi Indonesia (TLKM) Gelontorkan Rp4,44 Triliun
Pendapatan dari bisnis internet dan jasa TIK mencapai Rp60,06 triliun atau tumbuh 12,7%. Pertumbuhan yang cukup besar pada bisnis ini didukung oleh bisnis data dan seluler yang berkontribusi 62,43%.
Bisnis data dan seluler pada kuartal III/2019 menyumbang pendapatan sebesar Rp41,24 triliun atau tumbuh sebesar 28,37% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018.
Sebaliknya, bisnis lain seperti SMS turun 23,35% dari Rp7,11 triliun menjadi Rp5,45 triliun. Begitu juga dengan bisnis telepon yang pada kuartal III/2019 turun 17,19% menjadi Rp23,14 triliun dari Rp27,95 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
π
KONTAN.CO.ID - ENDE. PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus melanjutkan pembangunan jaringan telekomunikasi dan data di daerah-daerah terpencil melalui skema USO (Universal Service Obligation) di tahun 2019 ini.
Guna menandai pembangunan jaringan USO di Nusa Tenggara Timur dan Kawasan Timur Indonesia lainnya, manajemen XL Axiata dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meresmikan salah satu BTS USO di Desa Aewora, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, NTT, pada Senin (28/10).
Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D. Yosetya, mengatakan, program USO pemerintah memiliki spirit yang sejalan dengan visi pemerintah dalam menyediakan jaringan telekomunikasi dan data/internet bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil.
"Agar mereka segera dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mengejar ketertinggalan dari daerah lain dan memajukan wilayahnya tersebut. Ini sekaligus mempercepat pembangunan nasional yang dilaksanakan pemerintah,” ujarnya.
XL Axiata tahun ini menargetkan pembangunan 289 titik jaringan BTS USO di berbagai provinsi yang sebagian besar di wilayah Timur, termasuk di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Adapun yang sudah terbangun sebanyak 64 titik jaringan atau tower.
Yessie menambahkan, semua titik BTS USO yang dibangun XL Axiata tahun ini berada di 51 kabupaten, di antaranya ada di Kawasan Tengah dan Timur Indonesia, termasuk Sulawesi, NTT, Maluku, dan Papua.
Pembangunan jaringan USO di titik-titik tersebut telah mulai dilaksanakan sejak Oktober 2019 dan ditargetkan selesai akhir tahun ini. Dari seluruh 289 BTS USO yang dibangun merupakan BTS 4G.
XL Axiata berharap akan bisa melanjutkan pembangunan BTS USO di tahun 2020 di area yang semakin luas. Selain itu, XL Axiata juga akan mengelola dan mengembangkan semua jaringan USO yang dibangun menjadi jaringan yang benar-benar mampu melayani masyarakat semaksimal mungkin agar memberikan nilai ekonomi dan bisnis.
Untuk itu, seiring dengan pembangunan jaringan USO ini, juga akan dibangun ekosistem pendukung sehingga masyarakat setempat semakin mudah mengakses dan memanfaatkan semua jenis layanan XL Axiata.
“Area luar Jawa, memiliki potensi perluasan jaringan terutama karena penggunaan data internet yang sangat tinggi," imbuh Yessie.
Dia menyebut berdasarkan data APJII, pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan hingga 500% dari 29 juta menjadi 171 juta di tahun 2018. Di mana 44% penggunanya berada di luar Jawa.
π
Bisnis.com, JAKARTA- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. melalui anak usahanya PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) telah menandatangani perjanjian jual beli 2.100 menara PT Indosat Tbk. senilai Rp4,44 triliun.
Dalam keterbukaan informasi Selasa (15/10/2019), VP Investor Relations Telkom Andi Setiawan mengungkapkan bahwa perjanjian tersebut diteken pada 14 Oktober 2019.
"Pembelian 2.100 menara telekomunikasi ini akan memperkuat fundamental bisnis dan menciptakan nilai tambah bagi Mitratel, sekaligus sejalan dengan rencana jangka panjang Mitratel," tulisnya.
Dengan pembelian ini, terhitung sejak terpenuhinya segala kewajiban berdasarkan perjanjian termasuk ditandatanganinya akta pengalihan antara para pihak, jumlah menara telekomunikasi Mitratel bertambah 2.100 menjadi lebih dari 15.800 menara.
Mitratel merupakan anak perusahaan emiten berkode saham TLKM yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi. Saat ini, Mitratel telah mengelola menara telekomunikasi yang tersebar di berbagai wilayah dan melayani semua operator seluler di Indonesia.
Selain menjual menara telekomunikasi kepada Mitratel, Indosat juga melego 1.000 menara kepada PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) yang merupakan anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR). Nilai penjualan 1.000 menara itu mencapai Rp1,95 triliun.
Bisnis.com, JAKARTA--PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) membukukan pertumbuhan laba sebesar 15,65% pada periode Januari-September 2019 bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Laba yang menggemuk ditopang oleh pertumbuhan pendapatan yang dibukukan oleh perusahaan pelat merah itu. TLKM mencatatkan pendapatan sebesar Rp102,63 triliun selama 9 bulan pertama 2019 atau tumbuh 3,45% dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun 2018 yakni Rp99,20 triliun.
Adapun, pendapatan tersebut disokong oleh internet dan jasa teknologi informasi dan komunikasi yang berkontribusi sebesar 88,6%.
Sebaliknya, bisnis lain seperti SMS turun 23,35% dari Rp7,11 triliun menjadi Rp5,45 triliun. Begitu juga dengan bisnis telepon yang pada kuartal III/2019 turun 17,19% menjadi Rp23,14 triliun dari Rp27,95 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
KONTAN.CO.ID - ENDE. PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus melanjutkan pembangunan jaringan telekomunikasi dan data di daerah-daerah terpencil melalui skema USO (Universal Service Obligation) di tahun 2019 ini.
π
Rumor XL Axiata Merger dengan Tri, Ini Jejak Historisnya
Sempat Didepak dari Perhitungan IHSG
XL Axiata Akuisisi dan Merger Axis
JAKARTA, investor.id – PT Hutchison 3 Indonesia siap melangsungkan merger dan akuisisi dengan salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan yang dijajaki adalah PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT), dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN). Wakil Direktur Utama Hutchison 3 Indonesia Danny Buldansyah mengatakan, perseroan sudah melakukan pembicaraan dengan tiga perusahaan telekomunikasi yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut. "Diskusi untuk saling menjajaki (sudah dilakukan), namun belum ada diskusi formal," kata dia kepada Investor Daily di Jakarta, Senin (23/9). Danny menegaskan, penjajakan tersebut dilakukan sesuai imbauan pemerintah untuk melakukan konsolidasi di antara perusahaan telekomunikasi. Perseroan juga tidak menutup kemungkinan untuk semua opsi konsolidasi. "Semua skema konsolidasi open for discussion,” ujar dia. Adapun menurut laporan Bloomberg, perusahaan asal Hong Kong CK Hutchison Holdings Ltd berencana melakukan konsolidasi bisnis seluler di Indonesia dengan unit bisnis Axiata Group Bhd di Indonesia, yakni XL Axiata. Hutchison memegang kendali atas Hutchison 3 Indonesia, pengelola operator merek 3. Namun, Chief Executive Officer (CEO) Axiata Group Jamaludin Ibrahim menolak berkomentar mengenai hal ini. Secara terpisah, Direktur Keuangan XL Axiata Mohamed Adlan juga enggan menyatakan pendapatnya. “Pertanyaan soal kabar itu (Hutchison) bisa ditanyakan langsung kepada Axiata Group selaku pengendali XL,” jelas dia kepada Investor Daily. Adapun, menurut Jamaludin, saat ini perseroan fokus pada efisiensi operasional. Pihaknya menyakini keuntungan serta arus kas perseroan dalam keadaan tidak cukup baik, lantaran industri telekomunikasi yang melambat. “Selama tiga tahun terakhir, kami telah berbicara dengan pihak-pihak di kedua negara (Malaysia dan Indonesia). Salah satu aksi yang direncanakan yakni hampir terjadinya merger dengan Telenor,” pungkas dia. Pada awal September lalu, Axiata dan Telenor sepakat mengakhiri diskusi untuk konsolidasi aset dan operasi di Asia. Semula, penggabungan aset infrastruktur ini perkirakan menghasilkan pendapatan US$ 13 miliar dan laba sebelum bunga dan pajak (EBITDA) hingga US$ 5,5 miliar. Di sisi lain, XL Axiata menjajaki peluang penjualan 4.500 menara telekomunikasi miliknya. Jika berhasil dieksekusi, aksi ini akan menjadi yang ketiga kalinya, setelah perseroan berhasil melepas 6.000 menara pada 2014 dan 2016. Semula, aset 4.500 menara ini masuk dalam kelompok aset strategis. Disebut strategis lantaran perseroan cukup bergantung pada menara dalam rancangan jaringan telekomunikasinya. Namun, seiring berjalan waktu, kini ketergantungan tersebut telah berkurang karena arsitektur jaringan XL lebih terdistribusi. Pada 2014, XL Axiata telah menjual 3.500 menara melalui proses lelang seharga Rp 5,6 triliun kepada PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR). Selanjutnya, perseroan mengantongi Rp 3,56 triliun dari hasil penjualan 2.500 menara kepada anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), yakni PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), pada 2016. Sumber : Investor Daily
Artikel ini telah tayang di Investor.id dengan judul "Siap Merger dan Akuisisi, Hutchison 3 Dekati XL, Indosat, dan Smartfren"
Penulis: Gita Rossiana
Read more at: https://investor.id/market-and-corporate/siap-merger-dan-akuisisi-hutchison-3-dekati-xl-indosat-dan-smartfren
JAKARTA okezone - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp11,07 triliun pada semester I/2019. Raihan tersebut meningkat 27,36% dari raihan Rp8,69 triliun pada semester I/2018.
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah loyo di awal pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bangkit dan naik 0,57% menjadi 6.388,32, Selasa (9/7). Saham TLKM (anggota indeks Kompas100) menjadi saham dengan nilai transaksi terbesar, kemarin.
Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyetujui revisi alokasi pengadaan tanah proyek strategis nasional berupa jalan tol Tahun Anggaran 2018 dan 2019.
Liputan6.com, Jakarta - Indonesia sedang membangun jalur kereta cepat Jakarta-Bandung. Nantinya kereta cepat ini memiliki kecepatan hingga 200 kilometer per jam dan melintas di bawah tanah menuju ke jalur layang.
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekerjaan pembangunan tol layang Jakarta Cikampek (Japek) terus berlangsung. Pada Senin malam, 24 Juni 2019, pihak kontraktor yakni kerjasama operasi antara Waskita, Acset dan Bukaka dan sub kontraktor PT PT Freyssinet Total Technology sudah memasang sambungan jembatan pertama di P74 Km 18. Setelah melakukan pemasangan sambungan tersebut, maka rencana pemasangan sambungan jembatan dengan total panjang sekitar 5.500 meter di bagian yang lain bisa segera dikerjakan.
Bisnis.com, JAKARTA — PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Telkomsel Smart Office, Jakarta pada Rabu (29/5/2019). RUPST menunjuk Emma Sri Martini sebagai Direktur Utama Telkomsel menggantikan Ririek Adriansyah.
- President Director : Emma Sri Martini
- Director Sales : Ririn Widaryani
- Director Finance : Herry Supriadi
- Director Human Capital Management : Irfan A Tachrir
- Director Network : Iskriono Windiarjanto
- Director Planning & Transformation : Edward Siew Ying
- Director Information Technology : Bharat Alva
- Director Marketing : Alistair Johnston
Jakarta - Astra Infra melalui PT Astra Tol Nusantara pada hari ini (17/05) mengumumkan akuisisi 44,5% saham PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM), pemegang konsesi jalan tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) sepanjang 36,3 km.
Akuisisi saham tersebut, yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian jual beli saham JSM dari PT Moeladi sebesar 24,2% dan PT Wijaya Karya Tbk sebesar 20,3%. Hal ini merupakan upaya Astra Infra untuk memperkuat portofolio investasi di ruas tol Trans Jawa.
Dengan selesainya proses akuisisi ini, Astra Infra kini memiliki 44,5% saham JSM, sedangkan selebihnya sebesar 55,5% dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Adapun kontribusi Astra Infra di Tol Trans Jawa meliputi ruas tol Tangerang-Merak (72,5 km), Cikopo-Palimanan (116,8 km), Semarang-Solo (72,6 km), Jombang-Mojokerto (40,5 km) dan Surabaya-Mojokerto (36,3 km).
Ruas jalan tol Sumo yang tersambung dengan tol Jombang-Mojokerto dan tol Surabaya-Gempol ini telah beroperasi penuh sejak 19 Desember 2017. Ruas tol Sumo menjadi salah satu jalur tol Trans Jawa yang strategis karena menghubungkan kota Surabaya dengan wilayah Jawa Timur bagian barat.
Keberadaan jalan tol ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan di sepanjang jalur Surabaya-Mojokerto, meningkatkan konektivitas serta menjadi jalur utama logistik nasional, sehingga akan meningkatkan potensi ekonomi daerah Mojokerto, Jombang dan sekitarnya pada khususnya, serta Jawa Timur pada
umumnya.
Saat ini Astra Infra memiliki 6 ruas jalan tol dimana 5 ruas telah beroperasi penuh di tol Trans Jawa dengan total panjang 338,6 km.
Selain ke-5 ruas tol di Trans Jawa tersebut, Astra Infra juga memiliki ruas tol Serpong-Kunciran yang merupakan bagian dari JORR 2 (Jakarta Outer Ring Road).
Baca juga: Ini Lokasi Pom Bensin di Jalur Tol JKT-SBY
|
Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya (persero) Tbk., PT PP (Persero) Tbk., dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.. membidik tambahan dana segar dari divestasi kepemilikan saham di proyek investasi perseroan untuk memperkuat neraca keuangan dan menjaga pertumbuhan kinerja.
Bisnis.com, MALANG -- Sejalan dengan pengoperasian Tol Pandaan-Malang, kawasan segitiga Malang Raya yang mencakup Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu, siap mengakselerasi pembangunan ekonomi.
Bisnis.com, JAKARTA — PT XL Axiata Tbk. kembali mencetak laba pada awal 2019 setelah membukukan rugi nyaris Rp3,3 triliun pada tahun lalu. Perbaikan kinerja tersebut ditopang oleh agresivitas XL memacu penggunaan layanan data di jaringan.
JAKARTA- Laporan Keungan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2018 menyatakan bahwa XL Axiata sukses mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 0,4% dibandingkan 2017.
“Pencapaian ini merupakan prestasi tersendiri karena operator lain merasakan dampak yang lebih berat dari penurunan kinerja layanan warisan masa lalu tersebut,” kata Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini kepada pers usai acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT XL Axiata Tbk di Jakarta, Senin.
JAKARTA okezone - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Salah satu keputusan telah dicapai mengangkat kembali anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang sudah habis masa jabatannya tahun ini.
Bahkan, sinyal positif dari kinerja sektor halo-halo ini sudah terlihat dengan melonjaknya harga saham emiten operator komunikasi ini.
Sejak awal tahun hingga Jumat (5/4) harga saham PT Indosat Tbk (ISAT, anggota indeks Kompas100 ini) melonjak 55,49%. Kompak, PT Xl Axiata Tbk (EXCL, anggota indeks Kompas100 ini) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM, anggota indeks Kompas100 ini) juga harga sahamnya naik 32,83% dan 8% di periode yang sama.
Gani Analis Ciptadana Sekuritas Asia mengatakan pelaku pasar mulai kembali melirik saham halo-halo karena tekanan dari kebijakan registrasi kartu perdana prabayar yang berlaku sejak akhir 2017 silam mulai mereda. Perang tarif antar operator pun Gani proyeksikan juga akan berangsur mereda.
Mengulas sedikit, sejak kebijakan registrasi SIM Card di terapkan emiten operator berlomba mendapatkan pelanggan dengan cara menurunkan tarif dan memberi banyak bonus pada paket nomor baru. Namun, Gani memproyeksikan kondisi tersebut tidak akan terulang di tahun ini.
"Sektor telekomunikasi di tahun ini akan recovery karena tarif data tidak mengalami penurunan jadi harusnya pendataan emiten operator bisa tumbuh," kata Gani, Jumat (5/4).
Senada, Analis Danareksa Sekuritas Niko Margaronis mengatakan nasib kinerja sektor telekomunikasi di tahun ini akan lebih positif dibanding tahun lalu.
"Tahun ini akan lebih positif karena tren kenaikan tarif di beberapa paket data meski belum naik signifikan paling tidak, tidak akan turun seperti di tahun lalu," kata Niko, Jumat (5/4).
Tercatat, awal tahun, ISAT menaikkan harga Paket Yellow sebesar 25% menjadi Rp 2.500 per GB. Sementara, TLKM telah menaikkan tarif pada Oktober 2018 ketika paket kuota besar yang lebih dari 10 GB naik 2%-10%.
Selain margin yang bisa tumbuh karena kenaikan tarif, Gani menyampaikan rencana pemerintah untuk mendorong perusahaan telekomunikasi agar berkonsolidasi memberi sentimen positif pada sektor ini.
"Rencana merger diharapkan juga bisa menghapus masalah tarif data untuk mencegah predatory pricing di antara perusahaan operator ini," kata Gani.
PT Wijaya Karya Tbk meraup laba bersih Rp 2,07 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,36 triliun.
Penjualan perseroan tumbuh 19,03 persen dari Rp 26,18 triliun pada 2017 menjadi Rp 31,16 triliun pada 2018. Penjualan itu belum termasuk proyek kerja sama operasi/KSO).
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 27,55 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 23,30 triliun.
Hal itu mendorong laba kotor perseroan tumbuh 25,32 persen menjadi Rp 3,60 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,87 triliun.
Beban penjualan perseroan naik menjadi Rp 10,44 miliar pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9,95 miliar. Perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan lain-lain dari Rp 416,73 miliar pada 2017 menjadi Rp 1,12 triliun pada 2018. Laba usaha tercatat naik menjadi Rp 3,83 triliun pada 2018 dari periode 2017 sebesar Rp 2,32 triliun.
Dengan melihat kondisi itu, laba bersih per saham dasar naik menjadi 193,02 pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya 134,10.
Peningkatan laba bersih dan penjualan itu didukung oleh penerapan teknologi dan inovasi yang menghasilkan efisiensi pada beberapa proyek di antaranya penerapan teknologi BIM dan inovasi simulai WEB cyclone pada proyek new development of oecusse airport project.
Net profit margin (NPM) pada 2018 mengalami kenaikan sebesar 6,65 persen pada 2018 dibandingkan 2017 sebesar 5,18 persen.
Melihat kondisi itu, semakin kuat dengan dicatatkannya arus kas operasi yang positif sebesar Rp 2,72 triliun.
"Perolehan ini semakin memperkuat keyakinan Wijaya Karya untuk merealisasikan target pada 2019 ini," ujar Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk, Tumiyana, dalam keterangan tertulis, Rabu (20/3/2019).
Selain itu, aset perseroan tumbuh 29,65 persen menjadi Rp 59,23 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 45,68 triliun. Sementara itu, perseroan mencatatkan total liabilitas naik menjadi Rp 42,01 triliun pada 2018 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 31,05 triliun.
"Performa WIKA selama tahun 2018 menunjukkan bahwa kami sudah on track menghasilkan efisiensi dan berpotensi untuk terus bertumbuh secara finansial maupun portofolio proyek. Kami bersyukur bahwa WIKA telah dipercaya untuk menangani berbagai proyek strategis sehingga ruang PT Wijaya Karya Tbk untuk berkembang masih sangat luas," lanjut Tumiyana.
Secara rasio finansial, posisi hutang berbunga dibandingkan ekuitas perseroan (Gross Gearing Ratio) tercatat berada di level yang rendah yaitu hanya sebesar 0,79 kali, dengan batas hutang berbunga (debt covenant) sebesar 2,5 kali.
Bahkan apabila hutang berbunga dikurangi dengan posisi kas setara kas perusahaan dan dibandingkan dengan jumlah ekuitas, perseroan tercatat berada di posisi -0,02 kali.
Hal tersebut berarti PT Wijaya Karya Tbk memiliki kas setara kas Rp 13,97 triliun yang lebih tinggi dibandingkan dengan total hutang berbunga sebesar Rp 13,59 triliun.
2 dari 2 halaman
Ekspansif di Mancanegara
Perseroan juga makin ekspansi di luar negeri pada 2018. Saat ini PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) telah berekspansi hingga sembilan negara, antara lain: Timor Leste, Malaysia, Filipina, Myanmar di belahan Asia Tenggara. Niger, Nigeria, Senegal, Aljazair di Benua Afrika. Uni Emirat Arab dengan Dubai sebagai representasi terbaik Timur Tengah, serta Taiwan di Asia Timur.
Tidak kurang dari 3.570 tenaga kerja atau duta bangsa, demikian kami menyebutnya diproyeksikan akan mengisi berbagai proyek di negara-negara itu dalam kurun 2018-2019. Aljazair, merupakan negara yang akan menyerap para duta bangsa paling besar (1.800 orang) guna berkiprah dalam pembangunan social housing (logement) 5.000 unit di 4 kota; Harrach, Barakhi, Ain de Fla, dan Khemis Miliana.
Selain Aljazair, kiprah para duta bangsa WIKA di Afrika juga akan tersebar di Niger untuk Proyek Presidential Palace sebanyak 120 orang (30 orang 2018, 90 orang 2019). Kemudian Nigeria sebanyak 150 orang (2019) untuk Proyek Konstruksi Smelter Timah. Lalu, Proyek Mixed Used Building, The Goree, Senegal dengan kebutuhan 500 orang duta bangsa (2019)
Untuk Timur Tengah, sejak 2018, 100 duta bangsa telah berkontribusi membangun Villa Bateen Al Samar di Dubai, Uni Emirat Arab. Bergeser ke Asia Timur, WIKA berekspansi membangun Kinmen Bridge dan Dajiang Bridge di Taiwan, dengan nilai kontrak masing-masing USD 7 juta dan USD 21 juta.
Total tenaga kerja pada kedua proyek jembatan bertipe cable stayed tersebut adalah 100 orang duta bangsa (25 orang 2018, 75 orang 2019)
Asia Tenggara menjadi wilayah yang tak kalah potensialnya. Timor Leste menjadi pemasok duta bangsa Indonesia terbesar dengan total 600 orang pada 2018. Mereka tersebar pada proyek-proyek seperti; Manatutu Road, Comoro Bridge, Soilbada Bridge, Oecusse International Airport, dan Road Rehabilitation of Natarbora.
Negara jiran lainnya yang menjadi tujuan kiprah professional para duta bangsa kita adalah Malaysia, 150 orang (25 orang 2018, 125 orang 2019) untuk Limbang Bridge Cable Stayed, Sarawak; Filipina untuk Proyek Reconstruction of Clarin Bridge, sebanyak 25 orang (5 orang 2018, 20 orang 2019), dan Myanmar sebanyak 25 duta bangsa (20 orang 2018, 5 orang 2019) untuk Proyek Maubin Pyapon Road Rehabilitation.
2. Bogor Ring Road Segmen Kedung Badak-Simpang Yasmin sepanjang 2,65 Km
3. Batang-Semarang sepanjang 75,00 Km
4. Semarang-Solo Segmen Salatiga-Kartasura sepanjang 32,65 Km
5. Solo-Ngawi sepanjang 90,43 Km
6. Ngawi-Kertosono-Kediri Segmen Ngawi-Kertosono sepanjang 87,02 Km
7. Gempol-Pasuruan Segmen Rembang-Pasuruan (Grati) sepanjang 20,25 Km
Bisnis.com, JAKARTA — Konsolidasi dan perbaikan harga telah menjadi perbincangan yang menarik bagi bisnis telekomunikasi Indonesia, namun secara tahun berjalan (year-to-date) saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. hanya mampu naik 1,33%.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tersambung Tol, Bakauheni-Palembang Cuma 6 Jam", https://properti.kompas.com/read/2019/03/07/212655221/tersambung-tol-bakauheni-palembang-cuma-6-jam.
Penulis : Erwin Hutapea
Editor : Hilda B Alexander
JAKARTA − PT Timah Tbk (TINS) dan anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), yakni PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), menambah modal anak usaha dengan skema inbreng aset. Telkomsel melakukan inbreng bisnis TCASH kepada PT Fintek Karya Nusantara, sedangkan Timah mengalihkan kepemilikan lahan kepada PT Rumah Sakit Bakti Timah.
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor konstruksi menarik untuk diamati tahun ini. Sejumlah kontrak besar yang telah berlangsung mampu menstimulus kinerjanya. Di tahun ini tantangan kian seru, sebab proyek mendatang tidak sebesar yang sebelumnya di tengah tahun politik.
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatatkan kerugian Rp 3,30 triliun pada tahun 2018 silam, hal ini berbanding terbalik dari capaian kinerja di tahun 2017, pasalnya pada tahun 2017 EXCL berhasil membukukan laba Rp 375 miliar.
Ia pun merekomendasikan beli saham EXCL dengan harga Rp 3.000 per saham. Sekedar informasi saja, harga saham EXCL hari ini ditutup di level Rp 2.530 atau naik 8,12%.
JAKARTA okezone - Sepanjang 2018, PT XL Axiata Tbk (EXCL) membukukan rugi bersih hingga Rp3,29 triliun. Kerugian yang diraih disebabkan dampak dari penutupan seluruh layanan 2G.
***
- Pada tahun 2018 yang baru saja lewat, aset BUMN telah mencapai Rp8.000 triliun lebih. Ini kenaikan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang ‘hanya’ Rp7.200 triliun.
- Pada tahun 2015 awal, aset BUMN baru mencapai Rp5.700 triliun.
- Artinya, aset BUMN selama 4 tahun terakhir melonjak Rp2.300 triliun.
- Proyek tol bagian trans Sumatra itu dibangun mulai dari nol sejak pembebasan lahan mulai kuartal II tahun 2015, dan akan selesai akhir Juni 2019 . “Itu rekor pembangunan jalan tol (tercepat), hanya 4 tahun,” ujar Rini Soemarno.
- satu terowongan di jalur kereta cepat –dari total 13 tunnel—yang hampir selesai.
- Akumulasi KUR dalam 4 tahun terakhir telah mencapai Rp300-an triliun.
- sampai akhir tahun ini akan terbangun 10.000 Pertashop di seluruh Indonesia.
- rasio elektrifikasi juga kian meningkat dan sudah melampaui angka 90%, termasuk dengan mengandalkan renewable energi atau energi terbarukan.
***
- Kinerja BUMN Karya yang mendapatkan banyak sorotan pada umumnya bahkan membaik. Kinerja BUMN perbankan juga kian kinclong. Tiga besar bank BUMN, yakni Bank BRI, Mandiri dan BNI masing-masing membukukan laba Rp32 triliun, Rp25 triliun dan Rp14 triliun pada tahun 2018.
- Prognosa laba BUMN pada tahun 2018 diperkirakan melampaui Rp188 triliun,
- naik tipis dibandingkan laba tahun 2017.
- Belanja modal naik drastis dari Rp315 triliun pada tahun 2017
- menjadi Rp487 triliun pada tahun 2018.
- 2015 awal, utang BUMN mencapai Rp1.300 triliun.
- Selama 4 tahun terakhir, terjadi kenaikan utang BUMN sebanyak Rp1.100 triliun, sehingga total utang BUMN pada
- akhir 2018 mencapai Rp2.390 triliun.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tiga Ruas Tol Baru akan Beroperasi di Semester Pertama 2019, http://www.tribunnews.com/bisnis/2019/02/13/tiga-ruas-tol-baru-akan-beroperasi-di-semester-pertama-2019.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Choirul Arifin
Jakarta, Beritasatu.com – Tarif ruas jalan Tol Prof Dr Ir Sedyatmo mulai tanggal 14 Februari 2019 pukul 00.00 dinaikkan alias berlaku tarif baru. Kenaikkan itu sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 121/KPTS/M/2019 tanggal 6 Februari 2019 tentang Penyesuaian Tarif Tol pada Ruas Tol Prof Dr Ir Sedyatmo.
Gol I : Rp 7.500 dari sebelumnya Rp 7.000
Gol II : Rp 10.000 dari sebelumnya Rp 8.500
Gol III: Rp 10.000 dari sebelumnya Rp 10.000 Gol IV: Rp 11.000 dari sebelumnya Rp 12.500
Gol V: Rp 11.000 dari sebelumnya Rp 15.000
Selain itu, penyesuaian tarif juga berlaku pada Gerbang Tol Ruas Jalan Tol Prof Dr Ir Sedyatmo yang terintegrasi seperti:
1. Gerbang Tol Kapuk (terintegrasi dengan Tarif Jalan Tol Dalam Kota Jakarta)
Gol I: Rp 17.000,- dari sebelumnya Rp 16.500
Gol II: Rp 21.500 dari sebelumnya Rp 20.000
Gol III: Rp 25.500 dari sebelumnya Rp 25.500
Gol IV: Rp 30.000,- dari sebelumnya Rp 31.500
Gol V: Rp 34.000 dari sebelumnya Rp 38.000
Gol I: Rp 22.500 dari sebelumnya Rp 22.000
Gol II: Rp 32.500 dari sebelumnya Rp 31.000
Gol III: Rp 32.500 dari sebelumnya Rp 32.500
Gol IV: Rp 41.000 dari sebelumnya Rp 42.500
Gol V: Rp 41.000 dari sebelumnya Rp 45.000.
Dermawan Heru, mengatakan, pada dua gerbang tol di atas, penyesuaian hanya dilakukan pada besaran tarif ruas Jalan Tol Prof Dr Ir Sedyatmo dan tidak dilakukan penyesuaian pada besaran tarif Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta ataupun Jakarta Outer Ring Road (JORR) Integrasi.
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) berencana akan melakukan penyesuaian tarif harga tol untuk 15 ruas jalan tol pada tahun ini. Adapun 15 tol proyek Jasa Marga yang akan melakukan penyesuaian tarif adalah Makassar Seksi IV, Gempol-Pandaan, Cikampek-Palimanan, Bali Mandara (Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa).
JAKARTA okezone - Asosiasi Logisitik Indonesia (ALI) mengeluhkan tingginya tarif Tol Trans Jawa. Mereka menyebut jika tarif Trans Jawa untuk truk pengangkut logisitik mencapai Rp1,3 juta.
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (28/1). Agenda yang diputuskan dalam RUPSLB tersebut adalah menyetujui perubahan status Persero menjadi Non-Persero. Perubahan status ini merupakan langkah menuju holding BUMN Perumahan dan Pengembangan Kawasan.
Direktur Utama WIKA Tumiyana mengatakan bahwa guna mencapai target tersebut, Perseroan telah menyiapkan strategi yang terintegrasi. Bisnis WIKA pada sektor infrastruktur dan bangunan yang telah sustain, terang Tumiyana akan mendukung pertumbuhan pada sektor energi & industrial plant, industri serta properti di tahun 2019.
Optimisme itu, sejalan dengan rencana WIKA untuk berinvestasi lebih agresif pada lini bisnis energi, properti dan infrastruktur. “Dengan demikian, kontrak baru akan datang dari proyek-proyek investasi kita. Selain itu, investasi di sektor tersebut akan men-generate recurring income dan memperbesar rasio laba WIKA,” terang Tumiyana.
Tumiyana mengakui bahwa masuknya WIKA pada investasi sektor-sektor tersebut di atas, dipertimbangkan setelah melihat peluang besar di masa akan datang. Pada sektor properti, WIKA melalui entitas anak PT WIKA Realty, kini tengah aktif membangun kawasan hunian di lokasi strategis yang berada di Pulau Jawa dan Bali. WIKA Realty juga menjadi pemain penting pengembangan Transit Oriented Development (TOD) di jalur strategis Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Pada saat yang bersamaan, WIKA juga akan mengembangkan portofolionya di sektor energi dengan meningkatkan kepemilikan saham pada pembangkit-pembangkit listrik di Indonesia. Dari sektor industri, WIKA saat ini sedang mendorong produksi massal motor listrik GESITS yang direncanakan akan dimulai pada tahun 2019. Proses produksi ini akan dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi dengan target 60.000 unit.
Sederetan target itu akan menjadi lebih rasional untuk direalisasikan mengingat serangkaian prestasi luar biasa yang telah dicapai pada 2018. WIKA, sepanjang tahun lalu berhasil menyelesaikan dengan baik banyak mega infrastruktur.
Sebut saja diantaranya, venues Asian Games berkelas global seperti, Jakarta International Velodrome, Jakarta International Equestrian Park, Stadion Madya, Lapangan Baseball & Softball, Basket hingga Squash Field. Menyiapkan moda transportasi modern berbasis kereta, seperti LRT dan MRT yang akan siap digunakan pada triwulan-1 2019. Terdepan dalam konstruksi Dam dengan membangun 16 bendungan se-antero Indonesia, menyelesaikan Bandara Internasional Oe-cusse, Timor Leste, dan masih banyak lainnya.
Pada saat yang sama, pada 2018, WIKA juga mencatatkan kontrak-kotrak baru proyek raksasa, antara lain: Terminal Kijing Mempawah, Logement 4.400 unit di Aljazair, Flyover Teluk Lamong, Pelabuhan Patimban, Bendungan Sadawarna, hingga Bendungan Randu Gunting.
Peningkatan kinerja Perseroan pada 2019 akan semakin komprehensif melalui pembaharuan lima aspek manajemen yang menjadi KPI utama; quality, time, cost, financial, dan human development. Kolaborasi kesemuanya diyakini akan semakin meningkatkan efisiensi dan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi Perusahaan.
Melalui pendekatan lima aspek itu, seluruh kegiatan manajemen proyek dan seluruh elemen dalam organ WIKA yang dilaksanakan harus dapat memenuhi biaya sesuai anggaran (tepat biaya), dapat memenuhi target (tepat waktu), memenuhi kualitas sehingga bisa diandalkan (tepat mutu), dapat memberikan dampak pada cash flow positif (tepat keuangan) dan mendorong adanya pengembangan diri yang lebih baik (tepat manajemen human development)
Selain itu pada 2019 ini, Perseroan melalui gelaran konsolidasi seluruh WIKA Grup yang dijembatani oleh CEO Talk telah menyatakan komitmennya untuk menyempurnakan kualitas pekerjaan, keselamatan kerja dan juga dari aspek finansial. Salah satunya melalui standardisasi kualitas pekerjaan, zero rework, regenerasi engineer unggul, dan implementasi BIM (Building Information Modelling)
"Kalau pekerjaan bagus, rasio margin akan lebih baik dan diharapkan dapat semakin mengangkat brand WIKA di mata publik khususnya owner proyek. Itu semua akan berdampak bagi kesejahteraan kita bersama," ungkap Tumiyana.
Multiplayer Efffect BIM
Menjadi salah satu future engineering tool dalam konteks konstruksi digital, WIKA meyakini bahwa implementasi BIM akan mampu memberikan keuntungan dari sisi biaya, mutu dan waktu. Program ini mampu melaksanakan beberapa tahap perencanaan engineering secara bersamaan, mulai dari desain, model, visualisasi dan simulasi.
Tahun 2018, implementasi BIM mampu mengakomodir 7 proyek strategis WIKA dari 2 target yang diberikan, mengakomodir program di 14 proyek WIKA, mengakomodir 1 pilot project untuk BIM Level 2 serta mendapatkan sertifikasi PII.
Beberapa kesuksesan implementasi BIM diantaranya mampu menemukan clash detection di beberapa proyek seperti Harbour Road 2 Ancol, Jalan Tol Serang – Panimbang, Jalan Tol Pekanbaru, Mandiri University dan Bendungan Sukamahi. Clash detection ini berfungsi bagi tim proyek untuk mengungkap potensi masalah di awal dan mengintegrasikannya.
Pada tahun keduanya pada 2019 ini, BIM WIKA bersiap menjawab tantangan dengan strategi baru menyusul kesuksesan sepak terjang di tahun 2018 lalu. Setelah tahun lalu berhasil meraih 2 penghargaan internasional, tahun ini BIM dituntut untuk lebih memberikan manfaat nyata bagi proyek–proyek WIKA.
BIM WIKA meyakini akan mampu mengimplementasikan program level 1 pada sebagian besar proyek, serta mengembangkan program BIM bagi seluruh karyawan dan publik eksternal melalui BIM Academy dan publikasi.
Keunggulan yang dimiliki BIM WIKA adalah bersifat open program yaitu tim WIKA dapat mengadopsi program–program BIM sesuai kebutuhan. Hal ini menjadi kekuatan bagi WIKA karena selain mampu menemukan clash detection, BIM juga mampu memperbaiki desain sebelum proses konstruksi dimulai.
BIM WIKA juga mengadopsi program survei yang dapat mengklarifikasi desain dan memperbaiki desain yang dapat dilakukan bersamaan dengan proses BOQ. Laporan desain yang dihasilkan lebih akurat dan aktual. Gabungan dari seluruh kelebihan tersebut berujung pada optimalisasi dan efisiensi biaya pada proyek–proyek yang dikerjakan. (gor)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pemeringkat investasi Moody's Investors Service menegaskan peringkat Baa1 ke perusahaan telekomunikasi Tanah Air, yakni PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan anak usahanya, PT Telekomunikasi Selular, Senin (14/1).
Telkom Indonesia (TLKM) akan fokus garap bisnis digital lifestyle tahun ini
NH Korindo Sekuritas: Tantangan Telkom adalah persaingan yang semakin ketat
Akuisisi Collega Inti Pratama tidak pengaruhi kinerja Telekomunikasi Indonesia (TLKM)
Analis melihat pemilu tahun ini menjadi berkah bagi saham TLKM
NUSA DUA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memastikan, pihaknya ikut memonitor utang Badan Usaha Milik Negara ( BUMN). Sebab, menurut Sri Mulyani, BUMN merupakan agen pembangunan yang kinerjanya pun harus dipantau. Berdasarkan data Kementerian BUMN, total utang seluruh BUMN mencapai Rp 5.271 triliun hingga kuartal III 2018. Adapun, pada periode yang sama, total aset BUMN mencapai Rp 7.718 triliun. "Soal utang BUMN, saya dan Menteri BUMN terus monitor kesehatan BUMN, karena mereka adalah agent of development," ujarnya di Nusa Dua, Kamis (6/12/2018). Baca juga: Per September 2018, Utang BUMN Mencapai Rp 2.488 Triliun Selain agen pembangunan, sejumlah BUMN, kata Sri Mulyani, pun mendapatkan dana dari pemerintah melalui suntikan dana Penanaman Modal Negara (PMN) di APBN. Oleh karena itu, imbuh dia, monitoring oleh Kementerian Keuangan terhadap keuangan BUMN menjadi sangat penting. "Jadi harusnya neracanya harus kita jaga. Saya yakin Menteri BUMN akan terus monitor kinerja BUMN," ungkap Sri Mulyani. Baca juga: Ini 10 BUMN dengan Utang Terbesar, Ada yang Tembus Rp 1.000 Triliun Sebelumnya Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro menyebutkan, total utang seluruh BUMN mencapai Rp 5.271 triliun hingga kuartal III 2018. Adapun asetnya mencapai Rp 7.718 triliun. Sementara itu, ekuitas seluruh BUMN Rp 2.414 triliun. Adapun laba bersih hingga kuartal III 2018 hanya Rp 79 triliun. Di BUMN sektor keuangan, utangnya mencapai Rp 3.311 triliun. Adapun 74 persennya merupakan simpanan Dana Pihak Ketiga (DPK). Baca juga: Dirut Mandiri: Kalau Dana Pihak ketiga Dilaporkan Sebagai Utang Ya Susah... Sementara itu, utang BUMN sektor non keuangan mencapai Rp 1.960 triliun. Di mana 26 persennya utang BUMN sektor listrik dan 27 persennya BUMN sektor migas. Meski utang BUMN membengkak, Aloysius mengatakan bahwa kesanggupan BUMN membayar utang masih aman. Artinya BUMN diyakini masih bisa membayar utangnya.
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan pantauan di RTI pada Jumat (30/11) pukul 14.43 WIB, harga saham JSMR berada di Rp 4.160 per saham, turun 34,11% secara year to date (ytd). Sepanjang tahun 2018, saham emiten BUMN naik turun hingga menyentuh level terendah di angka Rp 3.820. Padahal, pada pembukaan perdagangan awal tahun ini, harga saham masih berada di angka Rp 6.115.
JAKARTA id – Sentimen positif pasar yang mendorong indeks harga saham gabungan (IHSG) rebound di atas level psikologis 6.000, hanya menimpa emiten-emiten sektor tertentu. Emiten BUMN infrastruktur, konstruksi, dan sejumlah sektor lain misalnya, justru mengalami penurunan harga saham cukup dalam dan kini sudah undervalued.
Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Desi Arryani menyatakan akan mempercepat proses pengerjaan proyek pembangunan tol layang (elevated). Proyek tersebut ditargetkan rampung sebelum Idul Fitri 2019.
Empat tahun berjalan, efek pembangunan infrastruktur pun mulai terasa. Salah satu efek yang terasa adalah diakuinya perkembangan pesat Indonesia dalam pembangunan infrastruktur di mata dunia.
Kepala Biro Perencanaan Kementerian Perhubungan I Gede Pasek Suardika mengatakan, pembangunan infrastruktur yang dibangun begitu masif membuat Indonesia menempati posisi tiga dengan Infrastruktur terbaik di Asia Tenggara (ASEAN). Indonesia masih berada di bawah Singapura dan Malaysia yang menempati peringkat pertama dan kedua. Pemeringkatan ini dikeluarkan langsung oleh lembaga independen dunia Internasional Monetary Fund (IMF).
"Infrastruktur kita terbaik ketiga di ASEAN. Ini di publikasi resmi dari IMF. Itu disampaikan orang lain bukan kita sendiri yang menilai. Lembaganya independen," ujarnya dalam acara Forum Perhubungan bersama MNC Group di Hotel Santika Premiere, Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Menurut Gede, hal tersebut merupakan prestasi yang sangat luar biasa. Meskipun dirinya mengakui jika infrastruktur Indonesia masih di bawah negara tetangga Singapura yang memang infrastrukturnya sudah lama maju.
"Pasti yang terbaik pertama adalah Singapura lah ya. Tapi kan luar biasa kita terbaik ketiga Asean. Luar biasa orang enggak percaya itu," jelasnya.
Pembangunan infrastruktur Indonesia juga membuat peringkat global competitiveness Indonesia naik. Peringkat global competitiveness Indonesia sendiri pada tahun 2017 naik dari peringkat 41 menuju peringkat 36.
Tak hanya itu, peringkat kemudahan Berusaha (Easy of Doing Business/EoDB) Indonesia mengalami peningkatan. Pada tahun 2017 peringkat EoDB Indonesia naik dari peringkat 91 menuju 72 dan naik lagi pada tahun 2019 menjadi peringkat 40.
Tentunya ini menjadi sangat penting bagi Indonesia untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Sebab biasanya para investor baik dalam maupun luar negeri akan mengandalkan data tersebut sebagai acuan ketika akan menginvestasikan uangnya.
"Jadi mohon bantuannya untuk mempromosikan kepada para investor biar mau masuk ke Indonesia," ucapnya.
(kmj)
Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan usulan untuk menghapuskan tarif di sejumlah ruas tol terbuka untuk diwujudkan. Namun, pembebasan tarif tol harus menempuh evaluasi dan perhitungan yang cermat.
Promo www.Fanspoker.com :
ReplyDelete- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||
KABAR BAIK!!!
ReplyDeleteNama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.
Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com
Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.
Sepatah kata cukup untuk orang bijak.