ERA 6K @ IHSG, analisis trading harian (11)

per tgl 15 Okt 2018: 
IHsg PER middle of the trading day arrived @ 5800s, again.
🌸
per tgl 31 Okt 2018:

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat turun pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya menguat 42,55 poin atau 0,74% ke level 5.831,65 pada penutupan perdagangan Rabu (31/10).
Tujuh sektor mengangkat IHSG ke atas level 5.800 pada hari ini. Sektor perkebunan mencetak kenaikan terbesar, yakni 2,23%. Sektor aneka industri naik 2,13%.

Tiga sektor menguat dengan kenaikan lebih dari 1%. Sektor keuangan menguat 1,93%, sektor infrastruktur 1,59%, dan sektor konstruksi naik 1,37%.
Tiga sektor masih terdampar di zona, merah. Sektor barang konsumer turun 1,56%. Sektor manufaktur tergerus 0,34% dan sektor perdagangan turun 0,29%.
Total volume transaksi bursa hari ini mencapai 10,98 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 9,40 triliun. Kenaikan harga terjadi pada 208 saham. Masih ada 183 saham yang turun harga dan 120 saham flat.
Top gainers LQ45 terdiri dari:
  • PT Indika Energy Tbk (INDY) 5,16%
  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) 4,98%
  • PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) 4,82%
Top losers LQ45 terdiri dari:
  • PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) -4,05%
  • PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) -3,78%
  • PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) -3,62%
Investor asing mencatatkan pembelian bersih Rp 1,49 triliun di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 406,5 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 315,4 miliar, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 201,3 miliar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT MNC Land Tbk (KPIG) Rp 39,8 miliar, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 21,2 miliar, dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Rp 17,1 miliar.

🌻
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. IHSG hari ini naik atau turun? Dari sepuluh analis yang disurvei KONTAN, semua memperkirakan hari ini (31 Oktober 2018) IHSG bakal naik. 
Selasa (30/10) Bursa Efek Indonesia (BEI) menghijau. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 34,49 poin (0,60%), sebelum bertengger di angka indeks 5.789,10.

Dalam kurun 20 hari perdagangan terakhir, IHSG mengalami 10 kali kenaikan dan 10 kali penurunan. Secara total, dalam kurun waktu tersebut IHSG menurun -78,64 poin (-1,34%).
Nah, bagaimana kira-kira IHSG akan begerak hari ini? Berikut prediksi 10 analis yang dimuat dalam Harian KONTAN edisi 30 Oktober 2018:
Prediksi IHSG 10 Analis (31 Oktober 2018)
AnalisInstitusiNaikTurunSup.Res.
William HartantoPanin Sekuritasv5.7305.830
William Surya W.Indosurya Bersinar Sek.v5.7115.988
MinoIndo Premier Sekuritasv5.7505.825
Valdy KurniawanPhintraco Sekuritasv5.7505.830
RovandiTrimegah Sekuritasv5.7505.840
Kiswoyo Adi JoeNarada Asset Man.v5.7005.900
Aditya Perdana P.Semesta Indovest Sek.v5.7505.820
M. Nafan AjiBinaartha Sekuritasv5.7515.807
Achmad YakiBCA Sekuritasv5.7055.870
Dennies ChristoperArtha Sekuritas Indonesiav5.7515.807
Median5.7505.830
Disclaimer: Prediksi 10 analis disajikan berdasarkan kondisi pasar saham pada saat prediksi ini dibuat. KONTAN dan para analis tidak bertanggungjawab atas segala risiko yang timbul akibat penggunaan prediksi ini
🌷


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bangkit ke zona hijau. Pada penutupan perdagangan Selasa (30/10), indeks ditutup naik 0,6% menuju level 5.789. Investor asing pun mencatatkan pembelian bersih (net sell) sebesar Rp 599,14 miliar.
Analis Trimegah Sekuritas Rovandi mengatakan, indeks Selasa ditopang lebih karena laporan keuangan kuartal III-2018 (Q3) yang membaik dan banyak yang di atas ekspektasi masyarakat. Selain itu, nilai rupiah yang stabil turut membantu menguatnya IHSG.

Penguatan IHSG hari ini terutama didorong oleh sektor aneka industri 1,97% dan keuangan 1,55%.
Senada, Dennies Christoper Jordan, Analis Artha Sekuritas menyebut, kinerja keuangan emiten kuartal ketiga menjadi penopang IHSG hari ini. Tapi, investor mengantisipasi data inflasi Oktober yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) Kamis (1/11) mendatang. 
Dennies memperkirakan, besok IHSG akan bergerak di rentang  5.714 hingga 5.826. Pergerakan masih akan terbatas dalam tren konsolidasi jangka pendek.
Untuk proyeksi Rabu, Rovandi juga memperkirakan IHSG melanjutkan kenaikan di rentang pergerakan support 5.840 dan resistance 5.750.
Menurutnya faktor yang akan membayangi masih dari laporan keuangan kuartal III yang menarik perhatian investor.
🍊

per tgl 30 Okt 2018: 
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik menguat pada perdagangan hari ini. Selasa (30/10), Indeks ditutup dengan penguatan 34,49 poin atau 0,6% menjadi 5.789,1.
Sebanyak 164 saham yang menguat berhasil mengangkat IHSG. Sedangkan jumlah saham yang melemah ada 217, dan saham yang tak bergerak 126 saham. 

Enam dari sepuluh sektor penghuni IHSG bergerak menguat. Beberapa sektor bahkan melaju di atas 1%, sebut saja sektor aneka industri yang menguat sampai 1,97% dan finansial yang naik 1,55%.
Sedangkan sektor yang paling melemah antara lain pertambangan dan agrikultur yang melemah masing-masing 0,85%. 
Total saham yang berpindah tangan hari ini mencapai 10,68 miliar, dengan nilai transaksi Rp 7,43 triliun.
Investor asing hari ini lebih banyak membeli ketimbang menjual, dengan net foreign buy Rp 421,15 miliar di pasar reguler, dan Rp 599,18 miliar di pasar keseluruhan. 
Saham LQ45 yang menjadi top gainers sore ini antara lain:
- PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) yang naik 6,38% menjadi Rp 12.500 per saham
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) sebesar 5,06% menjadi Rp 1.870 per saham
- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar 3,83% menjadi Rp 3.800 per saham.
Sedangkan saham LQ45 yang paling menderita penurunan antara lain:
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang turun 4,26% menjadi Rp 675
- PT Indika Energy Tbk (INDY) turun 3,62% menjadi Rp 2.130
- PT Medco Energi International Tbk (MEDC) turun 3,05% menjadi Rp 795 per saham.

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG naik 34 poin atau 0,59% ke 5.789.

Menutup perdagangan, Selasa (30/10/2018), ada 164 saham menguat, 217 saham melemah, dan 126 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp7,4 triliun dari Rp10,68 miliar lembar saham diperdagangkan.



Indeks LQ45 naik 0.78 poin atau 0.8% menjadi 911.21, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 5.81 poin atau 0.9% ke 642.78, indeks IDX30 naik 4.54 poin atau 0.9% ke 501.35, dan indeks MNC36 naik 2.78 poin atau 0.9% ke 327.50.

Saham penggerak IHSG mayoritas menguat, dengan sektor infrastruktur meningkat 1,3%.


Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Yeloo Integra Datanet Tbk (YELO) naik Rp140 atau 25% ke Rp700, saham PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) naik Rp16 atau 9.82% ke Rp179, dan saham PT Mahkota Group Tbk (MGRO) naik Rp35 atau 7% ke Rp535.

Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) turun Rp28 atau 19.18% ke Rp118, saham PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) turun Rp90 atau 11.04% ke Rp725 dan saham PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) turun Rp18 atau 9.42% ke Rp173.

(dni)

🍊


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju kencang dalam satu jam terakhir menjelang penutupan perdagangan sesi I. Selasa (30/10) siang pukul 12.00 WIB, IHSG tercatat naik 28,21 poin atau 0,49% ke level 5.782,81.
Meski indeks melaju, hanya empat sektor yang naik. Kenaikan masing-masing sektor ini cukup tebal. Misalnya, sektor aneka industri menguat 1,71%.

Sektor infrastruktur dan keuangan naik masing-masing 1,49% dan 1,48%. Sektor industri dasar pun menguat 0,73%.
Enam sektor yang turun dipimpin oleh sektor barang konsumer 0,93%. Sektor konstruksi melemah 0,56%. Sektor tambang dan perkebunan turun masing-masing 0,36% dan 0,33%.
Total volume transaksi bursa mencapai 6,55 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,80 triliun. Kenaikan harga terjadi pada 144 saham. Sebanyak 209 saham turun harga dan 105 saham flat.
Berikut top gainers LQ45 hingga akhir sesi I:
  • PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 4,78%
  • PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) 4,04%
  • PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) 3,28%
Top losers LQ45 terdiri dari:
  • PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) -2,84%
  • PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) -2,08%
  • PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) -2,03%
Investor mencatat pembelian bersih Rp 378,69 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) Rp 183,4 miliar, TLKM Rp 168,4 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 48,9 miliar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 24,7 miliar, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 13,1 miliar, dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Rp 9,5 miliar.
🌻

per tgl 29 Oktober 2018: 
Jakarta detik- IHSG ditutup menguat. IHSG ditutup pada level 5,784.92 (+0.52%). Penguatan didorong oleh Sektor Infrastruktur (+1.09%) dan Trade (+1.08%). IHSG bergerak menguat didorong antisipasi investor menjelang rilis data GDP Amerika Serikat.

Bursa Amerika Serikat ditutup melemah. Dow Jones ditutup 24.688.31 (-1.19%), NASDAQ ditutup 7,167.21 (-2.07%), S&P 500 ditutup 2,658.69 (-1.73%).

Bursa US ditutup menurun kembali dimana penurunan dianggap hanya bersifat sementara oleh para trader di bursa US karena menjelang akhir minggu dan masih ada kecemasan atas peningkatan inflasi yang sangat cepat dimana hal ini akan berujung mendorong The Fed utnuk meningkatkan suku bunga lebih lanjut. 

Data GDP US dilaporkan mencapai 3.5%, di atas prediksi analis yaitu pada 3.4% sedangkan data inflasi personal consumption index (PCE index) menunjukkan peningkatan inflasi sebesar 1.6%. Sedangkan bursa saham Asia dibuka menguat setelah ada kabar bahwa Brazil memilih kandidat Jair Bolsonaro sebagai presiden berikutnya yang memiliki paham sayap kanan.

IHSG diprediksi menguat. Data GDP Kuartal III Amerika Serikat dirilis di angka 3.5%. Angka ini turun dibandingkan data GDP sebelumnya. Hal ini bisa berdampak positif karena ada kemungkinan ke depannya The Fed tidak akan terlalu agresif menaikkan suku bunganya.

Resistance 2: 5,816
Resistance 1: 5,800
Support 1: 5,758
Support 2: 5,732 (eds/eds)
🌸

Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing membukukan aksi beli bersih atau net buy pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Jumat (26/10/2018).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan net buy senilai Rp388,86 miliar.
Investor asing membukukan aksi beli sekitar 1,60 miliar lembar saham senilai Rp2,59 triliun. Adapun aksi jual investor asing tercatat 1,06 miliar lembar saham senilai sekitar Rp2,21 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai Rp7,16 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 10,46 miliar lembar saham.
Sementara itu, kinerja keuangan sejumlah emiten berhasil mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memperpanjang penguatannya pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut.
IHSG ditutup menguat 0,52% atau 29,96 poin di level 5.784,92, setelah berhasil rebound dan berakhir dengan kenaikan 0,80% atau 45,55 poin di posisi 5.754,96 pada Kamis (25/10).
Padahal, indeks sempat tergelincir hingga ke level 5.748 setelah mampu melanjutkan penguatannya dengan dibuka naik 0,11% atau 6,49 poin di posisi 5.761,45. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 5.748,61 – 5.790,95.
Dari 610 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 185 saham menguat, 204 saham melemah, dan 221 saham stagnan.
Sebanyak enam dari sembilan sektor menetap di wilayah positif, dipimpin infrastruktur (+1,09%) dan perdagangan (+1,08%). Adapun sektor industri dasar yang melemah 0,89% berakhir di zona merah diikuti dua sektor lainnya.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang naik 3,06% menjadi pendorong terbesar terhadap penguatan IHSG hari ini bersama saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang naik 2,89%.
Berikut ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
26 Oktober
Rp388,86 miliar
Net buy
25 Oktober
Rp114,06 miliar
Net buy
24 Oktober
Rp686,81 miliar
Net sell
23 Oktober
Rp77,84 miliar
Net sell
22 Oktober
Rp64,5 miliar
Net sell
19 Oktober
Rp255,88 miliar
Net sell
18 Oktober
Rp7,74 miliar
Net sell
17 Oktober
Rp527 miliar
Net buy
16 Oktober
Rp604,67 miliar
Net buy
15 Oktober
Rp340,06 miliar
Net buy
 SumberBursa Efek Indonesia, 2018
🍅
per tgl 26 Oktober 2018: 
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan pagi ini. Tercatat, pasar saham Indonesia naik 6,7 poin atau 0,11% ke level 5.761,45.
Membuka perdagangan, Jumat (25/10/2018), ada 26 saham menguat, 5 saham melemah, dan 14 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp20,5 miliar dari 6,3 juta lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 1,62 poin atau 0,2% menjadi 903,68, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,26 poin ke 636,73, indeks IDX30 naik 0,84 poin atau 0,2% ke 496,08 dan indeks MNC36 naik 0,51 poin atau 0,2% ke 324,22.
Sektor penggerak IHSG mayoritas menguat, dengan sektor infrastruktur menguat sebesar 0,5%. Sementara consumer melemah 0,3%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Propertindo Mulia Investama Tbk (MPRO) naik Rp110 atau 18,03% ke Rp610, saham PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) naik Rp7 atau 4,43% ke Rp165 dan saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp190 atau 4,04% ke Rp4.890.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) turun Rp5 atau 3,76% ke Rp128, saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun Rp25 atau 2,99% ke Rp810 dan saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) turun Rp6 atau 2% ke Rp294.
(dni)
🍁
Bisnis.com, JAKARTA –  Sektor infrastruktur menjadi penopang utama terhadap penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini, Jumat (26/10/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,44% atau 25,05 poin ke level 5.780,01 pada pukul 09.21 WIB, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,11% atau 6,49 poin di level 5.761,45.
Penguatan IHSG berlanjut menjadi 0,24% atau 13,93 poin ke level 5.768,90 pada pukul 9.50 WIB. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada level 5.761,44 – 5.784,13.
Sebanyak 198 saham menguat, 97 saham melemah, dan 315 saham stagnan dari 610 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG pagi ini bergerak di zona hijau pagi ini, dengan dorongan terbesar dari sektor infrastruktur yang menguat 1,42%, disusul sektor tambang yang naik 0,62%.
Sementara itu, sektor aneka industri dan konsumer yang masing-masing melemah 0,6% dan 0,35% menjadi penekan pergerakan IHSG lebih lanjut.
Pergerakan Sektor IHSG Pukul 09.51 WIB
Sektor
Perubahan
Infrastruktur
+1,42%
Tambang
+0,62%
Perdagangan
+0,51%
Pertanian
+0,28%
Properti
+0,22%
Finansial
+0,18%
Industri dasar
+0,17%
Konsumer
-0,35%
Aneka industri
-0,60%
Sumber: Bloomberg
🌼
Bisnis.com, JAKARTA- Binaartha Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan pada akhir pekan Ini, Jumat (26/10) berpotensi terjadinya penguatan lanjutan dengan kisaran 5.798-5.898.
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama IHSG berhasil ditutup menguat signifikan 0,80% di level 5754.965 pada 25 Oktober 2018.
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5667.550 hingga 5580.135.Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5798.672 hingga 5842.379.
Berdasarkan indikator, MACD masih membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.
Di sisi lain, terlihat pola piercing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.
*ADHI, Daily (1215) (RoE: 7.03%; PER: 10.28x; EPS: 118.16; PBV: 0.71x; Beta: 2.18):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish counterattack candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 1200 – 1220, dengan target harga secara bertahap di level 1270 dan 1300. Support: 1200 & 1180.
*BBRI, Daily (3000) (RoE: 17.10%; PER: 12.22x; EPS: 243.84; PBV: 2.09x; Beta: 1.69):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola long white marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 2950 – 3000, dengan target harga secara bertahap di level 3080, 3170, 3290, 3570 dan 3840. Support: 2950 & 2870.
*GGRM, Daily (74050) (RoE: 16.72%; PER: 19.78x; EPS: 3741.78; PBV: 3.35x; Beta: 0.80):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 73650 - 74050, dengan target harga secara bertahap di level 74575, 75825, 77425, 81150 dan 84900. Support: 73650 & 72800.
*INDF, Daily (5800) (RoE: 8.12%; PER: 13.05x; EPS: 444.54; PBV: 1.06x; Beta: 0.88):* Terlihat pola long white marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level level 5725 – 5800, dengan target harga secara bertahap di level 5850, 6350 dan 6650. Support: 5725 & 5500.
*PTBA, Daily (4490) (RoE: 36.18%; PER: 10.02x; EPS: 448.06; PBV: 3.63x; Beta: 1.33):* Terlihat pola bullish piercing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada level 4450 - 4490, dengan target harga secara bertahap di 4540, 4610 dan 4910. Support: 4450, 4310 & 4180.
*UNTR, Daily (44300) (RoE: 104.18%; PER: 47.69x; EPS: 928.92; PBV: 49.88x; Beta: 0.69):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish belt hold line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 44200 – 44400, dengan target harga secara bertahap di level 45225, 47625, 50000 dan 51000. Support: 44200, 43400 & 42800.
*(Disclaimer on)*
🍊

per tgl 25 Oktober 2018: 

JAKARTA sindonews - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mengakhiri perdagangan Kamis (25/10/2018) mendarat di zona hijau, saat mayoritas pasar saham Asia Pasifik berakhir memerah.

Indeks ditutup rebound dengan naik 45,55 poin atau 0,80% ke level 5.754,96. Tanda-tanda penguatan sudah terlihat ketika memasuki sesi kedua perdagangan. Sebelumnya, saat dibuka, indeks jatuh ke level 5.600-an alias melemah sebesar 79,46 poin alias 1,39% ke level 5.629,95. Hari ini IHSG berada di 5.623,84-5.754,96.

Kenaikan indeks ditopang oleh menguatnya indeks sektoral. Hanya satu sektor yang melemah yaitu perdagangan turun 0,07%. Sembilan lainnya menguat dengan sektor industri dasar memimpin penguatan 1,6%, disusul manufaktur naik 1,25% dan konsumer bertambah 1,21%.

Dari 539 saham, 224 menguat, 139 tetap dan 176 tertekan. Nilai transaksi saham sebesar Rp7,44 triliun dari 8,88 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing Rp114,03 miliar dengan aksi beli asing Rp2,68 triliun berbanding aksi jual asing Rp2,57 triliun.

Sementara, bursa saham Asia jatuh pada Kamis ini menyusul penurunan di Wall Street semalam. Mengutip CNBC, indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,63%, Shenzhen turun 0,34% menjadi 1.292,80 dan hanya Shanghai yang naik ke level 2.603,80.

Indeks Nikkei 225 Jepang jatuh 3,72% ditutup pada level 21.268,73 sementara indeks Topix turun 3,1% menjadi 1.600,92. Di Korea Selatan, Kospi turun 1,63% menjadi 2.063,3, dengan saham Samsung Electronics dan SK Hynix keduanya menurun sekitar 3%. Indeks Kospi sudah turun 16% year to date.

ASX 200 Australia turun 2,83% menjadi 5.664,1, dengan sebagian besar sektor menurun. Sektor energi kehilangan 2,65% dan sektor keuangan turun 3,02%. Saham-saham perbankan utama melemah, dengan saham ANZ jatuh 2,55%, Commonwealth Bank turun 2,38%, Westpac turun 2,49% dan National Australia Bank berkurang 2,5%.

🌷
Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan reboundnya dan ditutup di zona hijau dengan kenaikan 0,80% atau 45,55 poin di level 5.754,96 pada perdagangan hari ini, Kamis (25/10/2018).
Pada pagi tadi, IHSG sempat dibuka melorot 1,39% atau 79,47 poin ke level 5.629,95. Perlahan tapi pasti indeks dapat mengikis pelemahan dan berhasil berbalik menguat pada akhir sesi I perdagangan bursa saham.
William Surya Wijaya, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas menjelaskan di tengah gejolak nilai tukar yang sudah mulai mereda tentunya akan merujuk kepada kembalinya aliran dana investasi.
Salah satunya adalah pasar modal yang diharapkan dapat menerima limpahan kembali arus capital inflow sehingga dapat mendongkrak kembali performa dari IHSG.
Menurutnya, potensi tersebut terlihat cukup besar ditunjang oleh masih kuatnya fundamental perekonomian dalam negeri.
🌻
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 45,54 poin atau 0,8% ke level 5.754 pada akhir perdagangan Kamis (25/10).
Hanya satu sektor yang tercatat melemah, yakni sektor perdagangan yang turun 0,07%. Sedangkan sembilan sektor lainnya menghijau.

Sektor-sektor dengan kenaikan tertinggi antara lain sektor industri dasar yang naik 1,6%, sektor manufaktur naik 1,25% dan sektor consumer goods yang naik 1,21%.
Total volume perdagangan di bursa sebesar 8,88 juta transaksi dengan total nilai Rp 7,44 triliun. 
Top gainers LQ45 hari ini:
1. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) (7,05%)
2. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) (4,82%)
3. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) (4,42%)
Top losers LQ45 hari ini:
1. PT Indika Energy Tbk (INDY) (-3,78%)
2. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) (-3,34%)
3. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) (-2,7%)
Investor asing mencatatkan pembelian bersih Rp 99,3 miliar di seluruh pasar.
Saham-saham dengan pembelian terbesar asing adalah PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR) Rp 691 miliar, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp 31,1 miliar dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp 30,5 miliar.
Sedangkan saham-saham dengan penjualan terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 154,1 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 115,4 miliar dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 86,5 miliar.
🍑

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut mengekor pelemahan bursa global dan bursa asia. IHSG merosot 1,07% ke level 5.648 pada pembukaan perdagangan Kamis (25/10).
Seluruh sektor saham berkubang di zona merah, dengan penurunan paling dalam dari sektor industri dasar sebesar 1,88% dan industri lain-lain sebesar 1,69%. Indeks perkebunan juga turun 1,21%. 

Saat ini, total nilai transaksi yang terjadi di pasar saham mencapai Rp 364,21 miliar. Sementara itu, aksi jual bersih investor asing tercatat Rp 31,4 miliar. Sebanyak 188 saham turun dan 91 saham stagnan. Hanya 66 saham yang berhasil ke zona hijau pagi ini. 
Saham-saham LQ45 yang turun paling dalam di antaranya: 
-PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJBR) -5%
-PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) -4,73%
-PT Indika Energy Tbk (INDY) -2,94%
-PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) -2,73%
-PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) -2,03%
Sementara itu, saham-saham LQ45 yang justru bergerak di positif dengan penguatan tertinggi, di antaranya:
PT Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) 1,10%
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 1,02%
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) 0,99%
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) 0,88%
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) 0,85%.
🌹

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan di zona merah pada awal perdagangan hari ini, Kamis (25/10/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,45% atau 25,77 poin ke level 5.683,64 pada pukul 09.15 WIB, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 1,39% atau 79,46 poin di level 5.629,95.


Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada level 5.623,84 – 5.702,90. Pada perdagangan Rabu (24/10), IHSG ditutup melemah 1,53% atau 88,47 poin di posisi 5.709,42.

Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG pagi ini bergerak di zona merah dengan tekanan utama dari sektor industri dasar dengan pelemahan 1,48%, disusul sektor tambang yang melemah 1,12%.

Sebanyak 41 saham menguat, 200 saham melemah, dan 369 saham stagnan dari 610 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang masing-masing melemah 1,37% dan 4,34% menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG hari ini.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis27 melemah 0,41% atau 2,55 poin ke level 494,47 pada pukul 9.16 WIB, setelah dibuka melemah 2,10% di posisi 486,57.

Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan sentimen global masih menjadi perhatian pelaku pasar saham hari ini, dengan UE menolak usulan anggaran Italia dan meminta pemerintah Italia untuk merivisi draft anggaran untuk tahun depannya. 

Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa selain itu, presiden AS kembali melontarkan kritikan kepada petinggi The Fed, di mana Trumph tidak senang dengan The Fed dan menuduh Jerome Powell membahayakan ekonomi AS dengan terus menaikkan suku bunga. 

Hal ini tentu akan meningkatkan tensi antara Trump dengan Powell, khususnya apakah akan mempengaruhi independensi The Fed ke depannya atau tidak. 

Fokus berikutnya adalah menanti rapat Bank Sentral Eropa terkait suku bunga saat ini yang menurutnya belum akan terjadi perubahan. 

Namun, timeline dari rencana pengurangan stimulus akan menjadi sorotan, sehingga rencana pengurangan stimulus yang akan dilakukan tahun depan akan menjadi semakin jelas.

"Indeks IHSG hari ini diprediksi terkoreksi dengan support dan resistance di level 5.672-5.782," katanya dalam riset harian, Kamis (25/10/2018).

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:

ASII

-1,37%

TPIA

-4,34%

GGRM

-1,76%

ICBP

-1,71%

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:

UNVR

+1,16%

BBRI

+0,68%

RMBA
+11,76%

MPRO

+19,39%


Sumber: Bloomberg

🍉
per tgl 24 Oktober 2018: 
JAKARTA sindonews - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (24/10/2018) ditutup berbalik arah dengan turun sebesar 88,47 poin atau 1,53% ke level 5.709,42.

Pagi tadi, IHSG rebound dengan menguat 4,90 poin atau 0,08% ke level 5.802,79 pada pukul 10.10 WIB. Saat bel berbunyi, IHSG dibuka melemah 2,14 poin atau 0,04% ke level 5.795,75. Rabu ini, indeks diperdagangkan di 5.709,42-5.818,84.

Jatuhnya IHSG karena seluruh indeks sektoral memerah. Pelemahan terdalam terjadi pada sektor infrastruktur yang ambruk 3,44%, industri dasar turun 1,88%, sektor konsumer melemah 1,79% dan manufaktur merugi 1,77%.

Dari 546 saham yang diperdagangkan di bursa, 314 tertekan, 116 menguat dan 116 stagnan. Nilai transaksi saham sebesar Rp6,96 triliun dari 9,47 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing minus Rp686,85 miliar, dengan aksi jual asing Rp2,23 triliun melawan aksi beli asing Rp1,54 triliun.

Sementara itu, pasar saham Asia ditutup bervariasi pada Rabu ini. Melansir dari CNBC, indeks Shanghai naik 0,33% menjadi 2.603,30. Namun Shenzhen turun 0,23% ke level 1.297,22 dan Hang Seng Hong Kong tergelincir 0,38% ke posisi 25.249,78.

Indeks Nikkei 225 Jepang pulih dengan lebih tinggi 0,37% menjadi 22.091,18 dan indeks Topix menguat dengan berakhir ke level 1.652,07. Kospi Korea Selatan tergelincir 0,4% ke level 2.097,58 karena turunnya saham Samsung Electronics sebesar 1,16% dan SK Hynix jatuh 3,47%. ASX 200 Australia melemah 0,24% ke 5.829 karena saham energi turun 2,07%.
(ven)


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melorot 88,47 poin atau 1,53% ke level 5.709 pada akhir perdagangan Rabu (24/10).
Seluruh sektor tercatat memerah. Sektor-sektor yang mencatatkan pelemahan terdalam adalah sektor infrastruktur yang melemah 3,44%, sektor consumer goods melemah 1,97% dan sektor industri dasar yang melemah 1,88%.

Sedangkan sektor manufaktur tercatat melemah 1,77% disusul sektor perkebunan yang melemah 1,49%.
Total perdagangan saham di bursa mencapai 9,46 miliar transaksi dengan total nilai Rp 6,96 triliun.
Top losers LQ45 hari ini:
1. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) (-13,31%)
2. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) (-6,81%)
3. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) (-5,65%)
Top gainers LQ45 hari ini:
1. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) (4,14%)
2. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) (3,13%)
3. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) (2,68%)
Investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 686,85 di seluruh pasar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 227 miliar, PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) Rp 173,7 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 107,4 miliar.
Sedangkan saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Astra International Tbk (ASII) Rp 86,5 miliar, PT Bank Mandiri (persero) Tbk (BMRI) Rp 41,3 miliar dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Rp 30,7 miliar.
🍒
per tgl 23 Oktober 2018: 
Jakarta detik- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup di zona merah. Pasar tampaknya merespons kebijakan Bank Indonesia yang mempertahankan bunga acuannya dengan negatif.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah melemah ke angka Rp 15.185.

Pada perdagangan pre-opening, IHSG dibuka merah atau turun 1,74 poin (0,03%) ke 5.838,69. Indeks LQ45 juga turun 0,05% ke 917,923. 

Membuka perdagangan, Selasa (23/10/2018), IHSG berhasil rebound. IHSG naik 2,42 poin (0,04%) ke 5.842,85. Indeks LQ45 juga bertambah 0,01% ke 918,530.

Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG masih bergerak positif. IHSG menguat 6,818 poin (0,11%) ke 5.847,25. Indeks LQ45 juga naik 0,05% ke 918,517.

Jeda siang ini penguatan IHSG berhenti. IHSG turun 24,25 poin ke 5.816,18. Indeks LQ45 turun 4,62 poin (0,5%) ke 913,729.

Dan pada penutupan perdagangan sore ini, IHSG turun 42 poin dan parkir di level 5.797,89. IHSG terus melemah setelah sempat menguat tipis pada pembukaan pagi hari.

Pelemahan 9 saham sektoral mewarnai perlambatan laju IHSG hari ini. Saham sektor infrastruktur jatuh paling dalam, mencapai 2,01%. Sebanyak 137 saham menguat, 260 saham melemah dan 114 saham stagnan.



Sementara itu, bursa Amerika Serikat (AS) ditutup bercampur di mana hanya NASDAQ yang mengalami penguatan. Dow Jones ditutup 25,317.41 (-0.50%), NASDAQ ditutup 7,468.63 (+0.26%), S&P 500 ditutup 2,755.88 (-0.43%).

Sebelumnya pada awal perdagangan seluruh index mengalami peningkatan karena investor mengambil kesempatan dari penurunan tajam selama 3 hari berurutan. Namun penurunan masih dipengaruhi oleh perang dagang di mana respons China yang belum melunak masih mengkhawatirkan bagi para investor, di samping itu mid-term election masih membebani sentimen. 

Pasar Asia dibuka menurun mengikuti pergerakan bursa saham US, setelah mendengar kabar US menjual semua saham Arab Saudi yang mengakibatkan investor takut apabila US memiliki musuh baru seperti China dalam perang dagang.

Sedangkan bursa saham Asia mayoritas masih bergerak merah hari ini. Berikut pergerakannya:
  • Indeks Nikkei 225 berkurang 604,04 poin (2,67%) ke 22.010,78.
  • Indeks Hang Seng turun 806,6 poin (3,08%) ke 25.346,55.
  • Indeks Komposit Shanghai turun 60,05 poin (2,26%) ke 2.594,83
  • Indeks Strait Times turun 46,67 poin (1,52%) ke 3.031,39.
Saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya adalah, Lippo General Insurance (LPGI) menguat Rp 230 ke Rp 4.280, Bayu Buana (BAYU) menguat Rp 230 ke Rp 2.700, Multi Polar Technology (MLPT) menguat Rp 155 ke Rp 900 dan Multifiling Mitra Indonesia (MFMI) naik Rp 140 ke Rp 840.

Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 2.025 ke Rp 78.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 600 ke Rp 24.750, Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) turun Rp 525 ke Rp 13.150 dan Roda Vivatex (RDTX) turun Rp 425 ke Rp 5.250.
🌳


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 42,54 poin atau 0,73% ke level 5.797 pada akhir perdagangan Selasa (23/10).
Hanya satu sektor yang tercatat menghijau yakni sektor aneka industri yang menguat 0,84%. Sedangkan sembilan sektor lainnya tercatat melemah.

Sektor-sektor dengan pelemahan terbesar adalah sektor infrastruktur yang melemah 2,01%, sektor pertambangan yang melemah 1,4% dan sektor perkebunan yang melemah 0,99%.
Total volume perdagangan saham di bursa tercatat sebanyak 7,82 miliar saham dengan total nilai Rp 5,68 triliun
Top losers LQ45 hari ini:
1. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) (-3,84%)
2. PT Indika Energy Tbk (INDY) (-3,16%)
3. PT Waskita Karya (persero) Tbk (WSKT) (-2,81%)
Top gainers LQ45 hari ini:
1. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) (1,11%)
2. PT Astra International Tbk (ASII) (1,03%)
3. PT Sawit Sumbermas Tbk (SSMS) (0,78%)
Investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp 10,7 triliun di seluruh pasar.
Saham-saham dengan penjualan terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 78,3 miliar, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp 53,9 miliar dan PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 49,8 miliar.
Sedangkan saham-saham dengan pembelian terbesar asing adalah PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 134,3 miliar, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rp 59,4 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 29,9 miliar.
🌸

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat. Meskipun sempat memerah, namun di akhir perdagangan Senin (22/10) indeks naik tipis 0,05% ke level 5.840. Investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 64,54 miliar.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menyatakan penguatan IHSG didorong oleh sektor infrastruktur yang naik 1,69% dan 0,47% dari sektor properti. "Selain itu kondisi saat ini cukup kondusif dan nilai tukar rupiah cukup stabil, mendorong penguatan indeks Senin," ujar Dennies.

Namun pergerakan cukup terbatas dikarenakan antisipasi investor menjelang penetapan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7 day reverse repo rate).
Dennies memprediksi indeks akan menguat di rentang level 5.803-5.887 pada perdagangan esok. Menurutnya IHSG menguat didorong ekspektasi bahwa Bank Indonesia belum akan menaikkan suku bunganya pada bulan ini dikarenakan kondisi yang saat ini cukup kondusif dan nilai tukar rupiah cukup stabil.
Valdy Kurniawan, analis Phintraco Sekuritas menjelaskan, penguatan indeks yang cukup terbatas di Senin karena antisipasi dari para pelaku pasar mengenai keputusan Bank Indonesia tentang tingkat suku bunga acuan.
Menurut Valdy indeks Selasa (23/10) akan kembali menguat terbatas, di level support 5.850 dan resistance 5.875. Proyeksi naiknya indeks di Selasa menurut Valdy disebabkan oleh Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang mempertahankan BI 7-DRR di angka 5,75%.

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 3,15 poin atau 0,05% ke level 5.840 pada akhir perdagangan Senin (22/10). Untuk trading Selasa (23/10) hari ini, simak rekomendasi saham-saham berikut:
1. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)

ICBP berpeluang breakdown support MA5 untuk make lower low level dan menuju fase bearish setelah tidak mampu breakout resist MA100. RSI negatif sementara macd bearish crossover.
Rekomendasi : Sell
Support : Rp 8.500
Resistance : Rp 8.800
Muhammad Wafi, Bahana Sekuritas
2. PT PP Properti Tbk (PPRO)
PPRO ada sinyal awal bullish reversal. Ditunjukkan oleh terbentuknya golden cross pada MACD di pekan kemarin yang didukung oleh kenaikan volume transaksi. Hal yang sama juga ditunjukan oleh stochastic yang membentuk golden cross di oversold area. Saat ini stochastic cenderung menguat di level 20%. Artinya potensi berlanjutnya penguatan/rebound masih besar. Dalam jangka pendek, PPRO berpotensi kembali ke kisaran Rp 105-Rp 115.
Rekomendasi : Buy
Support : Rp 95
Resistance : Rp 115
Valdy Kurniawan, Phintraco Sekuritas
3. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)
Muncul three black crows candle dengan dengan RSI melemah dan Stochastic berpotensi Death Cross (DC) serta volume perdagangan menurun.
Rekomendasi : Buy
Support : Rp 1.645
Resistance. : Rp 1.780
Achmad Yaki, BCA Sekuritas

🌻
Per tgl 22 Oktober 2018: 

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 3,15 poin atau 0,05% ke level 5.840 pada akhir perdagangan Senin (22/10).
Empat sektor tercatat menguat, sedangkan enam sektor lainnya melemah. Sektor-sektor yang menghijau antara lain sektor infrastruktur yang menguat 1,69%, sektor konstruksi menguat 0,47% dan sektor pertambangan yang menguat 0,44%.

Sedangkan sektor-sektor yang melemah antara lain sektor perdagangan minus 0,57%, sektor keuangan tercatat melemah 0,31% dan sektor perkebunan yang melemah 0,22%.
Total volume perdagangan di bursa tercatat sebanyak 8,89 miliar transaksi dengan total nilai Rp 5,99 triliun. 
Top gainers LQ45  hari ini adalah:
1. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) (7,25%)
2. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) (5,23%)
3. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) (3,9%)
Top losers LQ45 hari ini adalah:
1. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) (-10,67%)
2. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) (-2,9%)
3. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) (-2,03%)
Investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp 73,82 miliar. 
Saham-saham dengan penjualan terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 164,8 miliar, PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 36,8 miliar dan PT Indosat Tbk (ISAT) Rp 36,8 miliar.
Sedangkan saham-saham dengan pembelian terbesar asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 138,5 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 38 miliar dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp 17,3 miliar.
🌹
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,02 persen ke 5.836,24 pada akhir sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (22/10).
Saham-saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 datar di kisaran 410,61, indeks LQ45 naik 0,1 persen ke kisaran 917,07, JII turun 0,1 persen ke 646,37.
Sektor agri turun 0,2 persen, industri dasar turun 0,1 persen, konsumsi datar, keuangan turun 0,4 persen, infrastruktur naik 1,4 persen.
Sektor manufaktur turun 0,1 persen, tambang naik 0,4 persen, aneka industri turun 0,3 persen, properti naik 0,2 persen, perdagangan turun 0,7 persen.
Saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 2 persen ke Rp 80.050, PT Transcoal Pacific Tbk (TPCI) naik 12,4 persen ke Rp 4.890, PT Roda Vivatex Tbk (RDTX) naik 7,1 persen ke Rp 5.675, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik 0,9 persen ke Rp 25.175, PT Bayu Buana Tbk (BAYU) naik 9,7 persen ke Rp 2.490.
Saham PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) turun 13,8 persen ke Rp 7.025, PT Matahari Department Store Tbk ((LPPF) turun 11,1 persen ke Rp 5.000, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun 2,5 persen ke Rp 16.475, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 0,8 persen ke Rp 44.475, PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 0,8 persen ke Rp 32.125.


Sumber: BeritaSatu.com
👅

JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan pagi ini. Tercatat, IHSG dibuka naik 13,68 poin atau 0,23% ke 5850,97.

Membuka perdagangan Senin (22/10/2018), ada 127 saham menguat, 27 saham melemah, dan 108 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp80,6 dari 201 juta lembar saham diperdagangkan.



Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) naik Rp100 atau 6,60% ke Rp1.615, saham PT Indosat Tbk (ISAT) naik Rp100 atau 3,73% ke Rp2.780 dan saham PT Japfa Tbk (JPFA) naik Rp50 atau 2,59% ke Rp1.980




Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Citatah Tbk (CTTH) turun Rp5 atau 4,17% ke Rp115, saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) turun Rp150 atau 1,94% ke Rp7.600 dan saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun Rp25 atau 1,81% ke Rp1.355.
🌸

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momentum libur akhir tahun dinilai kembali menjadi kesempatan bagi emiten-emiten di sektor ritel untuk meningkatkan kinerja keuangannya di kuartal IV.
Meski begitu, tren pelemahan rupiah yang masih bisa berlanjut tetap perlu diwaspadai oleh emiten di sektor tersebut.

Menurut Michael Tjahjadi, Analis NH Korindo Sekuritas, libur akhir tahun membawa dampak yang signifikan bagi emiten seperti PT Ace Hardware Tbk (ACES) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
Hal ini mengingat biasanya kedua emiten tersebut selalu mencatatkan pendapatan tertingginya dalam satu tahun pada kuartal IV.
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) juga kecipratan efek positif libur akhir tahun. Sebab, momen tersebut memberikan kontribusi terbesar kedua bagi pendapatan kedua emiten ini setelah libur hari raya Idul Fitri di kuartal II.
Maka dari itu, tak heran apabila emiten-emiten ritel akan mempersiapkan strategi promosi yang lebih spesifik dan tematik jelang Natal dan Tahun Baru.
“Bahkan, emiten yang memiliki segmen Food & Beverage dapat menghadirkan produk baru yang hanya dijual pada akhir tahun,” ungkap Michael, Jumat (19/10).
Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya berpendapat, momen libur akhir tahun di atas kertas memang menguntungkan bagi emiten di sektor ritel.
Hanya saja, di tahun ini kondisinya bisa berbeda mengingat agenda politik makin dekat. Belum lagi, volatilitas rupiah masih berlangsung dan suku bunga acuan masih berpotensi naik.
“Ada potensi masyarakat akan lebih berhati-hati untuk membelanjakan uangnya untuk produk ritel,” katanya, akhir pekan lalu.
Mega Christina, Analis Bahana Sekuritas menilai, tren pelemahan rupiah yang cukup dalam menjadi tantangan terbesar bagi emiten-emiten ritel, khususnya ACES dan MAPI yang memiliki produk impor.
ACES sendiri 80% produk yang dijualnya berasal dari luar negeri, sedangkan MAPI memiliki produk pakaian atau fashion yang seluruhnya merupakan barang impor.
Dia pun menyebut, kenaikan harga produk bisa menjadi opsi bagi kedua emiten tersebut untuk meminimalisir efek pelemahan rupiah. Yang terpenting, tingkat kenaikan harga tersebut disesuaikan dengan tingkat koreksi rupiah agar tidak terlalu membebani konsumen.
Senada, William menganggap pilihan menaikkan harga jual produk bukan menjadi masalah bagi emiten-emiten ritel selama tidak mengganggu margin keuntungan.
Lagi pula, emiten ritel diuntungkan karena produk-produknya tidak memiliki batas harga atas dan harga bawah seperti yang terjadi pada emiten di sektor lainnya. “Jadi, emiten ritel bisa lebih leluasa menentukan harga produknya,” ujarnya.
Baik William dan Michael kompak memfavoritkan ACES dan MAPI sebagai emiten yang berpeluang memperoleh kinerja menawan hingga akhir tahun nanti.
Di sisi lain, Mega lebih menjagokan RALS sebagai jawara di tahun ini. Terlebih lagi, emiten tersebut relatif tahan banting terhadap volatilitas rupiah karena produk-produknya merupakan buatan lokal.
Potensi peningkatan dana bantuan sosial dari pemerintah juga menjadi katalis positif bagi emiten ini yang notabene menyasar segmen masyarakat kelas menengah ke bawah.
🌸

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,14% di level 5.837 pada akhir perdagangan akhir pekan ini, Jumat (19/10).
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, salah satu penyebab indeks melemah pada hari karena secara psikologis ketika mulai memasuki hari Jumat maka para pelaku pasar tentunya memanfaatkan aksi profit taking sehingga menyebabkan indeks ditutup di zona negatif.

"Selain itu, sentimen negatif lainnya ialah terkait dengan sentimen kenaikan suku bunga The Fed, kisruh politik di Italia yang mengguncang perekonomian Uni Eropa, dan renggangnya hubungan antara AS dengan Arab Saudi perihal pembunuhan jurnalis Washington Post Jamal Khashoggi yang berkebangsaan Arab Saudi," jelasnya, Jumat (19/10).
Meskipun demikian, Nafan memprediksi IHSG akan kembali menguat pada awal pekan depan (22/10).
"Faktor yang mempengaruhi penguatan indeks adalah mulai meredanya sentimen perang dagang. Di sisi lain, terjaganya stabilitas rupiah maupun harga komoditas akan memberikan sentimen positif bagi IHSG," imbuhnya.
Sementara dari sisi teknikal, ia bilang berdasarkan indikator, MACD berhasil membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI masih berada di area netral.
"Di sisi lain, terlihat pola long white lower shadow candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance," ungkapnya.
Maka di awal pekan depan, Nafan meramalkan IHSG akan menguat dengan support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.802 hingga 5.766. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5.867 hingga 5.897.
Nafan turut menyertakan sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.
1. ADHI, Daily (1.260) (RoE: 7.03%; PER: 10.83x; EPS: 118.16; PBV: 0.75x; Beta: 2.18):
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 1.250 – 1.270, dengan target harga secara bertahap di level 1.290, 1.330 dan 1.395. Support: 1.250 dan 1.220.
2. ADRO, Daily (1.700) (RoE: 9.17%; PER: 9.69x; EPS: 175.90; PBV: 0.89x; Beta: 0.48):
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 1.700 – 1.710, dengan target harga secara bertahap di level 1.750, 1.810, 1.860, 2.070, 2.280 dan 2.490. Support: 1.650.
3. BBCA, Daily (23.375) (RoE: 16.02%; PER: 24.97x; EPS: 936.14; PBV: 4.00x; Beta: 1.02):
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area 23.150 – 23.400, dengan target harga secara bertahap di level 23.750, 24.125, 24.425 dan 25.700. Support: 23.150 & 22.600.
4. BMRI, Daily (6450) (RoE: 13.34%; PER: 12.26x; EPS: 522.13; PBV: 1.64x; Beta: 1.57):
Terlihat beberapa pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 6350 – 6450, dengan target harga secara bertahap di level 6525, 6700 dan 6850. Support: 6350 & 6200.
5. INCO, Daily (3190) (RoE: 3.15%; PER: 37.42x; EPS: 85.52; PBV: 1.18x; Beta: 0.98):
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 3.180 - 3.200, dengan target harga secara bertahap di level 3.320, 3.890, 4.460 and 5.050. Support: 3.180 & 3.010.
6. TLKM, Daily (3730) (RoE: 16.94%; PER: 21.61x; EPS: 172.58; PBV: 3.66x; Beta: 0.78):
Pergerakan harga bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area 3.690 – 3.740, dengan target harga secara bertahap di level 3.890, 4.210 dan 4.530. Support: 3.650 & 3.570.
🍒

per tgl 19 Oktober 2018: 
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berakhir di zona negatif pada sore ini, Jumat (19/10). Indeks turun 0,14% atau 7,9 poin menjadi 5.837,29. 
Meski begitu, IHSG menutup perdagangan sepekan dengan penguatan, yaitu 1,4%. Ini merupakan pekan kedua IHSG menguat, setelah pada pekan pertama Oktober, indeks terkoreksi dalam sampai 4,09%. 
Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 8,5 miliar saham ditransaksikan dengan nilai Rp 6,58 triliun. 
Ada 204 saham yang menyeret IHSG. Indeks tak dapat ditahan oleh 179 saham yang menguat dan 114 lainnya yang tak mengalami perubahan harga. 
Enam dari sepuluh sektor mengalami penurunan. Sektor barang konsumer turun paling dalam, yaitu 0,72%. Sedangkan sektor saham yang paling mencatat kenaikan adalah aneka industri dengan penguatan 3,37%. 
Saham Grup Lippo masih melanjutkan pelemahan. PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) menjadi top losers di antara LQ45, dengan penurunan 4,66% menjadi Rp 5.625.
Grup Lippo yang tengah tersangkut dugaan suap Proyek Meikarta menyeret LPPF terkoreksi sampai 5,86% pekan ini. 
Selain itu, saham yang menderita penurunan antara lain PT Indo Tambangraya Tbk (ITMG) merosot 4,04% menjadi Rp 24.950. 
Sedangkan saham Surya Citra Media Tbk (SCMA) juga merosot 3,36% menjadi Rp 1.725. Padahal, induk SCTV ini mengumumkan kinerja positif untuk periode kuartal III 2018. Pendapatan SCMA naik 30% year on year, sedangkan labanya naik 35%. 
Sedangkan saham LQ45 yang naik antara lain PT Astra International Tbk (ASII) dengan penguatan 3,91% menjadi Rp 7.300, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) sebesar 3,61% menjadi Rp 344, dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) sebesar 2,96% menjadi Rp 348 per saham. 
Investor asing lebih banyak melakukan penjualan ketimbang pembelian. Net sell di pasar reguler sebesar Rp 306 miliar, dan net sell di pasar keseluruhan Rp 255 miliar.
🌹

per tgl 18 Oktober 2018: 
Bisnis.com, JAKARTA--Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah perdagangan Kamis (18/10/2018). Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,40% atau 23,38 poin di level 5.845,24, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,32% atau 18,50 poin di level 5.850,12.
Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG bergerak pada level 5.811,92 – 5.858,79. Pada perdagangan hari sebelumnya (17/10/2018), IHSG mampu melanjutkan penguatannya pada perdagangan hari kedua dengan berakhir menguat 1,17% di posisi 5.868,62.
Lima dari sembilan sektor menetap di zona merah, dengan tekanan terbesar oleh sektor infrastruktur yang melemah 2,52%, disusul sektor tambang dengan pelemahan 0,90%. Sementara itu, tiga sektor lainnya menguat, dipimpin sektor pertanian yang naik 3,58%, sedangkan sektor aneka industri berakhir stagnan.
Dari 610 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 187 saham di antaranya menguat, sedangkan 195 saham melemah, dan 228 saham stagnan. Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) yang melemah 3,59% menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG, diikuti saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang melemah 1,77%.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis 27 ditutup di zona merah dengan pelemahan 0,84% atau 4,322 poin di level 510,85, setelah dibuka melemah 0,54% atau 2,77 poin di posisi 512,41.
Vice President Research Department William Surya Wijaya menyampaikan peluang kenaikan IHSG masih terlihat cukup besar, karena support level teruji sudah berhasil dilewati. Pergerakan indeks akan didukung oleh rilis data kinerja emiten sepanjang kuartal III/2018 yang diyakini mengalami peningkatan.
“Kondisi tersebut akan menunjang kenaikan IHSG hingga beberapa waktu mendatang. Fluktuasi nilai tukar dan harga komoditas masih akan mewarnai pola gerak IHSG,” ungkap William.
Dia memprediksi besok IHSG berpotensi menguat dengan beberapa saham yang direkomendasikan yaitu ASII, WTON, UNVR, GGRM, KLBF, PWON, WIKA, ICBP, dan BBNI.
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menyampaikan berdasarkan daily pivot dari Bloombergsupport pertama maupun kedua IHSG pada Jumat (19/10/2018) memiliki rentang 5.818,51—5.791,78. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki rentang 5.865,37—5.885,51.
“Berdasarkan indikator, MACD berhasil membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, stokastik dan RSI masih berada di area netral. Namun terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support,” ungkap Nafan.
Beberapa saham yang dia rekomendsikan untuk dicermati investor pada perdagangan besok, yaitu BUMI, JSMR, INCO, PGAS, TINS, dan UNVR.
🍊


Bisnis.com, JAKARTA - Reliance Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak menguat hingga MA50 dan bearish trend line sebelum pergerakan yang terkonsolidasi menutup gap dengan support resistance 5.890-5.810.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya AKRA, ANTM, HRUM, PGAS, JPFA, PTRO.
Kepala Riset Lanjar Nafi mengatakan IHSG bergerak berhasil tutup diatas MA20 dan menguji MA50 secara teknikal.
Pergerakan yang cenderung gap up ini memberikan beban aksi jual secara jangka pendek. Pergerakan menghampiri level bearish trend yang berindikasi level jenuh beli di depan mata. 
Dalam perdagangan kemarin, IHSG menguat 1,17% atau 67,80 poin ke level 5.868,62 dengan sektor infrastruktur (+2.71%) dan Industri Dasar (+1.67%) menjadi pemimpin penguatan.
Saham TLKM (+3.17%) dan INKP (+10.41%) memimpin kontribusi penguatan IHSG. TLKM diperdagangkan diatas rata-rata 200 hari dengan tingginya volume trading 1.4x dari rata-rata 30 hari bursa sedangkan INKP memiliki estimasi operating margin diatas rata-rata industri 22.9% dan harga kayu yang rebound lebih dari 5% selama dua hari terakhir menjadi sentimen postiif kedua saham tersebut.
Pergerakan Rupiah menguat 0.33% kelevel 15150 setelah Bank Indonesia menyuntikan rupiah yang setera dengan $75 juta melalu lelang FX Swap. Investor asing tercatat net buy 79.21 Miliar rupiah.
🌹
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski sempat berada di level tertingginya tahun ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini kembali terbanting di bawah level psikologis 6.000. Meski demikian, Bursa Efek Indonesia (BEI) tetap yakin IHSG akan kembali ke level psikologisnya di tahun ini.
"Banyak analis memperkirakan IHSG bisa sekitar 6.100 hingga 6.200. Cuma kami akan konservatif saja, mungkin 6.000 lah" kata Inarno Djayadi, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/7).

Hal ini berdasarkan beberapa asumsi. Salah satunya kondisi eksternal yang masih tetap sama seperti saat ini akibat sentimen perang dagang dan kenaikan suku bunga The Federal Reserve. "Saya berharap tak akan ada lagi sentimen negatif dari eksternal" kata Inarno.
Beberapa upaya juga akan dilakukan oleh BEI demi menaikkan IHSG. Salah satunya dengan meningkatkan produk-produk di pasar modal seperti produk derivatif.
🌸

per tgl 17 Oktober 2018: 

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mantap menguat sampai akhir perdagangan pada Rabu (17/10). Indeks ditutup dengan penambahan 67,80 poin atau 1,17% menjadi 5.868,62. 
Sebanyak 278 saham bergerak menguat, berbanding 126 yang turun dan 117 lainnya yang stagnan. 

Seluruh sepuluh sektor penopang IHSG menghijau. Sektor infrastruktur melejit 2,71%, diikuti sektor industri dasar yang naik 1,67%. Sedangkan sektor yang kenaikannya paling kecil adalah aneka industri dengan penamahan 0,55%. 
Di antara saham LQ45, top gainers hari ini antara lain: PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) yang melonjak 10,41% per saham mejadi Rp 13.525 per saham, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) sebesar 6,34% menjadi Rp 1.090, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sebesar 6,19% menjadi Rp 6.000 per saham. 
Sedangkan saham yang mengalami penurunan antara lain PT Medco Energi International Tbk (MEDC) yang melemah 1,64% menjadi Rp 900 per saham, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sebesar 1,32% menjadi Rp 45.000 per saham, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) dengan penurunan 0,53% menjadi Rp 1.885 per saham.
Total, transaksi hari ini melibatkan jual beli 8,7 miliar saham dengan nilai Rp 6,33 triliun. 
Sementara itu, pemodal asing masih lebih banyak melakukan pembelian ketimbang penjualan. Net buy di pasar reguler tercatat Rp 447,13 miliar dan Rp 527 miliar di pasar keseluruhan. 
Penguatan IHSG mengikuti kondisi pasar di pasar regional. Sekadar informasi, hari ini, Indeks Nikkei di Jepang misalnya bertambah 1,29%. Indeks Shanghai di China naik 0,6%. Indeks Kospi di Korea Selatan juga menguat 1,04% dan Indeks ASX 200 di Australia juga bertambah 1,18%. 
Kinerja APBN 2018, September
Selain ditopang sentimen positif regional, Indonesia mencatat kinerja APBN 2018 positif sampai September. Pendapatan negara mencapai Rp 1.312,3 triliun atau 69,3% dari target tahun ini. Kenaikannya dibanding September 2017 mencapai 19%. 
Pendapatan perpajakan per September yang mencapai Rp 1.024,5 triliun lebih tinggi 16,4% dibanding akhir September tahun lalu. Sedangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang mencapai Rp 281,4 triliun, sudah melampaui alias 102% di atas target. 
Belaja negara yang mencapai 1.512 triliun, lebih tinggi 10% dari September 2017. "Pertumbuhannya lebih cepat dua kali lipat ketimbang tahun lalu yang hanya 5,3%," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Dengan pencapaian itu, defisit APBN 2018 hanya sebesar 1,35% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini pun lebih kecil ketimbang defisit tahun 2017 yang mencapai 2% dari PDB.
🌹
JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan hari ini. Penutupan perdagangan sore ini, IHSG naik 67,8 poin atau 1,16% ke level 5.868,62.
Menutup perdagangan Rabu (17/10/2018), ada 278 saham menguat, 126 saham melemah, dan 117 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp6,07 triliun dari 8,56 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 8,57 poin atau 0,9% menjadi 925,98, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 7,55 poin atau 1,2% ke 651,05, indeks IDX30 naik 4,49 poin atau 0,9% ke 508,65 dan indeks MNC36 naik 2,84 poin atau 0,9% ke 331,10.
Seluruh saham penggerak IHSG bergerak menguat dengan infrastruktur memimpin penguatan hingga 2,8%. Disusul dengan sektor perkebunan yang menguat 1,7%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) naik Rp25 atau 34,25% ke Rp98, saham PT Multipolar Tbk (MLPL) naik Rp17 atau 23,94% ke Rp88 dan saham PT Mahaka Media Tbk (ABBA) naik Rp17 atau 17,17% ke Rp116.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Natura City Developments Tbk (CITY) turun Rp67 atau 12,29% ke Rp478, saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) turun Rp125 atau 7,14% ke Rp1.625, dan saham PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM) turun Rp8 atau 5,33% ke Rp142.
(Feb)
(rhs)
🍁
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mantap melaju di zona hijau. Hingga akhir perdagangan sesi I, Rabu (17/10), IHSG menguat 29,71 poin atau 0,51% ke level 5.830,53.
Sembilan sektor menyulut tenaga IHSG. Sektor infrastruktur melaju dengan kecepatan tertinggi, yakni 2,13%. Sektor tambang menguat 1,44%. Sektor industri dasar naik 1,21% dan sektor perkebunan menguat 1,03%. Sektor barang konsumer masih tercatat turun 0,50%.

Total volume transaksi bursa hingga siang ini mncapai 4,78 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,10 triliun. Kenaikan harga terjadi pada 253 saham. Sebanyak 112 saham turun harga dan 118 saham flat.
Top gainers indeks LQ45 hingga siang ini adalah:
  • PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) 7,35%
  • PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 4,55%
  • PT Bukit Asam Tbk (PTBA) 3,87%
Top losers LQ45 terdiri dari:
  • PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) -2,19%
  • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) -1,33%
  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) -1,14%
Investor asing mencatatkan pembelian bersih Rp 259,06 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Astra International Tbk (ASII) Rp 146,3 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 54,6 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 14,6 miliar.
Penjualan asing masih terlihat pada saham-saham UNVR Rp 11,4 miliar, PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 9,5 miliar, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Rp 6,2 miliar.

🌸
JAKARTA ID- Seiring proyeksi positif investor terhadap kinerja laporan keuangan emiten kuartal ketiga Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu dibuka menguat 32,43 poin atau 0,56% menjadi 5.833,25.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 8,07 poin atau 0,88% menjadi 925,48.

Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah seperti dilansir Antara mengatakan menjelang musim laporan laba perusahaan cukup meredam sentimen pasar dari ketidakpastian global terutama perang dagang Amerika Serikat dengan China.

"Investor akan memperhatikan laporan laba perusahaan," katanya.

Ia menambahkan antusiasme dari investor asing juga turut mewarnai laju penguatan IHSG. Investor asing mulai masuk ke pasar dalam beberapa hari terakhir ini.

Selain itu, lanjut dia, membaiknya bursa saham global turut menjadi sentimen positif bagi IHSG sehingga peluang untuk kembali naik cukup terbuka.

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turut menjadi sentimen positif bagi pergerakan IHSG.

"Berita positif dari dalam negeri terkait kurs, proyeksi positif emiten hingga bertahannya investor asing untuk tetap melakukan aksi beli membuat IHSG melanjutkan penguatan," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks nikkei menguat 309,36 poin (1,37%) ke 22.858,60, indeks Shanghai menguat 17,35 poin (0,68%) ke 2.563,68, dan indeks Strait Times menguat 43,50 poin (1,43%) ke posisi 3.077,81. (gor)
 🍈


per tgl 16 Oktober 2018: 
JAKARTA ID- Ditopang sentimen positif yang beredar di dalam negeri, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ditutup menguat sebesar 73,56 poin atau 1,28% menjadi 5.800,81.
Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 17,10 poin atau 1,90% menjadi 917,40.

"Neraca perdagangan Indonesia yang mencatatkan surplus pada September 2018 serta musim laporan keuangan menjadi katalis positif bagi iHSG," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah seperti dilansir Antara.

Ia mengemukakan neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus US$ 230 juta pada September 2018, membaik dibandingkan dengan neraca perdagangan bulan sebelumnya yang mencatat defisit sebesar US$ 0,94 miliar.

Menurutnya investor juga merespon positif pertemuan tahunan IMF-WBG di Bali. Indonesia telah menyampaikan kepada dunia sebagai negara yang sangat multikultural, produktif, inovatif, sekaligus well govern dan well manage.

"Testimoni dari para delegasi peserta perhelatan memberikan apresiasi atas penyelenggaraan itu yang berlangsung lancar dan berjalan aman," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, tekanan yang berlanjut pada bursa saham global menjadi sala satu faktor yang menahan kenaikan IHSG lebih tinggi.

Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham pada hari ini (15/10) sebanyak 363.315 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,32 miliar lembar saham senilai Rp6,29 triliun. Sebanyak 200 saham naik, 195 saham menurun, dan 112 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional, di antaranya indeks nikkei menguat 277,94 poin (1,25%) ke 22.549,24, indeks Hang Seng menguat 17,19 poin (0,07%) ke 25.462,26, dan indeks Strait Times melemah 11,66 poin (0,38%) ke posisi 3.034,31. (gor)
🌳

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat berupaya naik pada perdagangan pagi, menutup transaksi hari ini dengan penurunan. IHSG ditutup dengan penurunan 29,23 poin atau 0,51% menjadi 5.727,26. 
Sebanyak 296 saham yang turun menyeret IHSG, sementara 118 saham menguat. Sedangkan 106 lainnya tak bergerak.
Pasar hari ini memperjualbelikan 8,8 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 6,35 triliun. 
Sembilan dari sepuluh sektor penopang IHSG menderita penurunan. Saham industri dasar anjlok sampai 3,68%. Penurunan diikuti sektor saham pertambangan yang turun 1,69% dan manufaktur sebesar 1,27%. 
Satu-satunya sektor yang naik adalah finansial, yang mendaki 0,97%.
Saham LQ45 yang paling menderita penurunan antara lain: PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) yang merosot 18,18% menjadi Rp 11.700 per saham. Diikuti PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang turun 6,42% menjadi Rp 3.500 per saham. Juga saham PT Indika Energy Tbk (INDY) yang turun 4,91% menjadi Rp 2.520 per saham.
Saham LQ45 yang masih menguat antara lain: PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan kenaikan 2,58% menjadi Rp 23.850, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 1,81% menjadi Rp 7.050 per saham, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 1,69% menjadi Rp 3.000 per saham.
Investor asing hari ini lebih banyak membeli ketimbang menjual. Net buy di pasar reguler mencapai Rp 379,28 miliar. Sedangkan di pasar keseluruhan tercatat net buy sebesar Rp 340,06 miliar.  

Hari ini, data neraca perdagangan September Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka surplus US$ 227,1 juta. Kendati angka impor merosot 13,18% dibanding Agustus, angka ekspor masih lesu dengan penurunan 6,58%. 


Jakarta  detik- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka di zona hijau. Jeda siang penguatan kembali berlanjut ke zona hijau, kemudian berbalik arah ke zona merah pada penutupan sore hari ini.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah terpantau melemah ke Rp 15.201 dibanding posisi pagi ini yang berada di Rp 15.241.

Pada perdagangan pre opening, IHSG dibuka hijau atau naik 30,174 poin (0,52%) ke 5.786,664. Indeks LQ45 juga naik 7,516 poin (0,55%) ke 910,305.
Membuka perdagangan, Senin (15/10/2018), IHSG melanjutkan penguatan. IHSG naik 37,746 poin (0,66%) ke 5.794,236. Indeks LQ45 juga naik 0,91% ke 911,028.

Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG masih melanjutkan penguatan. IHSG naik 10,948 poin (0,19%) ke 5.767,438. Sementara Indeks LQ45 menguat 11,564 poin (1,28%) ke 914,373.

Memasuki jeda siang, IHSG masih melanjutkan penguatan. IHSG naik 55,58 poin (0,97%) ke 5.758,40. Sementara indeks LQ45 naik 0,65% ke 908,677.

IHSG berbalik arah ke zona merah pada penutupan sore hari ini. IHSG di tutup pada level 5.727,256. Sementara LQ45 juta turun 0,19% ke 900,31

Ke-10 saham sektoral kompak menguat. Saham sektor barang konsumsi naik paling signifikan pagi ini sebesar 1,30%.

Sementara itu, indeks utama bursa AS kompak ditutup dalam teritori positif pada perdagangan akhir pekan kemarin. Indeks Dow Jones naik 1.15%, S&P menguat 1.42% dan Nasdaq terangkat 2.29%.

Indeks bursa saham AS berhasil rebound di akhir pekan kemarin setelah terkoreksi cukup besar dikarenakan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan oleh IMF. 

Bursa saham Asia justru bergerak negatif pagi ini. Berikut pergerakannya di sore hari:
  • Indeks Nikkei 225 melemah 1,87% ke 22.271,301
  • Indeks Hang Seng berkurang 1,38% ke 25.445,061
  • Indeks Komposit Shanghai turun 1,49% ke 2.568,100
  • Indeks Strait Times turun 0,76% ke 3.045,970
Saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya adalah Bank Central Asia (BBCA) naik Rp 600 ke Rp 23.850, Sona Topas Toursm (SONA) naik 550 ke Rp 5.500, Holcim Indonesia (SMCB) naik Rp 28 ke Rp 1.845, dan Apexindo Pratama (APEX) naik Rp 250 ke Rp 1.765.

Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) turun Rp 2.600 ke Rp 11.700, Pabrik Kertas Tjiwi (TKIM) turun Rp 1.550 ke Rp 10.050, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.075 ke Rp 73.200, dan Unilever Indonesia (UNVR) turun Rp 700 ke Rp 43.600. (fdl/ara)
🌱

JAKARTA, iNews.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kurs rupiah bergerak berlawanan pada jeda sesi pertama perdagangan Senin (15/10/2018) siang.
IHSG parkir di zona hijau setelah naik 10,95 poin atau 0,19 persen ke 5.767,48. Mengutip data RTI, dari total 477 saham yang diperdagangkan, 128 menguat, 226 melemah, dan 123 stagnan. Frekuensi perdagangan terjadi 214.234 kali dengan nilai transaksi Rp3,18 triliun dan 5,2 miliar lembar saham diperjualbelikan.
Dari sembilan sektoral penggerak IHSG, empat sektor menguat dan lima sektor melemah. Sektor keuangan 2,14 persen memimpin penguatan indeks setelah naik 1,07 persen sementara sektor industri dasar menahan laju IHSG naik lebih tinggi setelah terkoreksi 1,97 persen.
Sejumlah saham yang masuk dalam daftar top gainers antara lain:
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp600 (2,58 persen) ke Rp23.850
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) naik Rp125 (1,81 persen) ke Rp7.050
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) naik Rp100 (1,56 persen) ke Rp6.500
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik Rp50 (0,9 persen) ke Rp5.625
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) naik Rp50 (1,69 persen) ke Rp3.000
Sementara saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) turun Rp1725 (12,06 persen) ke Rp12.575
- PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) turnu Rp975 (8,41 persen) ke Rp10.625
- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun Rp90 (2,41 persen) ke Rp.3650
- PT Indika Energy Tbk (INDY) turun Rp40 (1,51 persen) ke Rp2.610
- PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) turun Rp70 (3,3 persen) ke Rp2.050
Investor asing mencatat aksi beli bersih (net buy) Rp160,37 miliar di pasar reguler dan Rp155,67 miliar di seluruh pasar, termasuk pasar negosiasi dan pasar tunai.
Sementara itu depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot mulai menyempit. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melemah 26 poin atau 0,17 persen ke 15.223 per dolar AS.

Editor : Rahmat Fiansyah
🌷

JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan dengan tren positif. Pasar saham Indonesia berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan pagi ini. IHSG naik 30,17 poin atau 0,52% ke level 5.786,66.
Membuka perdagangan, Senin (15/10/2018), ada 22 saham menguat, 4 saham melemah dan 17 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp38,22 miliar dari 12,57 juta lembar saham diperdagangkan.

Indeks LQ45 naik 7,51 poin atau 0,8% menjadi 910,30, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 2,20 poin atau 0,3% ke 637,17, indeks IDX30 naik 4,40 poin atau 0,9% ke 499,36 dan indeks MNC36 naik 2,69 poin atau 0,8% ke 324,98.
Mayoritas saham penggerak IHSG bergerak menguat dengan sektor konsumer memimpin penguatan hingga 1,3% dan manufaktur 0,8%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) naik Rp36 atau 12,86% ke Rp316, saham PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) naik Rp140 atau 10,69% ke Rp1.450 dan saham PT MNC Land Tbk (KPIG) naik Rp7 atau 5,34% ke Rp138.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) turun Rp35 atau 5,93% ke Rp555, saham PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) turun Rp412 atau 4,84% ke Rp236, dan saham PT First Indo American Leasing Tbk (FINN) turun Rp3 atau 4,48% ke Rp64.
(kmj)

🌸

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menguat di akhir pekan, Indeks Saham Gabungan (IHSG) masih tercatat turun 9,43 % sejak awal tahun. Menurut data Bursa Efek Indonesia, IHSG mencatat kinerja terburuk ketiga di Asia Tenggara setelah PSEi Index negara Filipina yang merosot 18,15% dan Straits Times Singapura yang turun 9,81%.
Dari 13 bursa di Asia, IHSG menduduki peringkat delapan. Penurunan lebih dalam tampak pada indeks Shanghai yang merosot 21,17% secara year to date. Hang Seng turun 13,76% dan indeks Kospi turun 12,39% sejak awal tahun.

Menurut Analis Panin Sekuritas William Hartanto, penurunan IHSG tidak besar seperti bursa Asia lainnya, lantaran Indonesia tidak terlibat langsung dengan perang dagang sehingga Indonesia hanya terkena efeknya saja. Berbeda dengan Tiongkok, Filipina dan Korea Selatan yang terlibat langsung dalam perang dagang.
William mengatakan, walaupun mata uang rupiah mencatat kinerja terburuk kedua setelah rupee, pelaku pasar menilai positif upaya pemerintah dalam menjaga kestabilan rupiah yang tidak terlihat panik. “Jika terlihat panik maka indikasinya negara akan berbahaya untuk menjadi tujuan investasi, jika kondisinya seperti itu barulah IHSG akan turun tajam,” kata William. 
Rupiah memang mengalami penurunan cukup tajam sepanjang tahun ini. Menurut data Bloomberg, rupiah melemah 10,80% sejak awal tahun, terburuk kedua setelah rupee yang melemah 13,18%. Meski rupee melemah, indeks Sensex justru masih menguat 1,78% sejak awal tahun dan menjadi satu-satunya bursa Asia yang positif.
Peso Filipina melemah 7,81% pada periode yang sama. Sedangkan yuan melemah 5,9%.
William menilai, prospek IHSG ke depan masih bagus selama bertahan di atas 5.500. Tren turun juga dianggap William akan berakhir bulan ini mengulang siklus tahunannya. “Selama 10 tahun berjalan tren IHSG memang selalu mengalami rebound dimulai pada bulan Oktober,” ujarnya. 
Dia menambahkan, pelemahan rupiah tidak akan menjatuhkan IHSG. William mengatakan, selama ini IHSG menguat hingga 6.000 tapi rupiah tetap terus melemah. Di sisa tahun ini, William memprediksi, level IHSG terendah akan berada di 5.400–5.500. 
Sedangkan posisi IHSG di akhir tahun berada di level 6.300-6.500. Faktor yang mendorong IHSG berada di level tersebut pada November hingga Desember adalah window dressing.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, penurunan IHSG tidak terlalu dalam seperti bursa Asia lainnya lantaran keadaan inflasi di Indonesia masih cenderung stabil sehingga daya beli masyarakat masih terjaga.
Stabilitas politik dan keamanan yang cenderung terjaga juga menjadi salah satu faktor pelaku pasar cenderung nyaman untuk berinvestasi di Indonesia. “Ditambah lagi pasar obligasi tanah air masih kondusif sehingga capital outflow tidak terjadi secara signifikan,” kata Nafan.
Sejalan dengan William, Nafan menilai penurunan bursa Asia seperti Tiongkok akibat oleh kenaikan suku bunga Federal Reserve . Nafan mengungkapkan, negara-negara Asia lainnya lebih terdampak oleh perang dagang contohnya saja Tiongkok, sementara Indonesia masih memiliki hubungan baik dengan AS dan menjadi salah satu negara yang diperhitungkan sebagai mitra dagang AS.
Berbeda dengan pendapat William, Nafan menilai IHSG akan bergerak secara konsolidasi. Jika dilihat secara teknikal, Nafan mengatakan pada bulan Oktober IHSG berpotensi turun tipis. 
“Kalau dilihat candle stick berwarna merah, sehingga Oktober akan terjadi penurunan lagi,” kata Nafan. Dia menetapkan bottom IHSG akan berada di level 5.607 untuk Oktober tahun ini.

Nafan,memprediksi IHSG akan berada di level 6.117 hingga akhir tahun.
🌷

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan 0,94% ke level 5.756,49 pada Jumat (12/10). Indeks berpeluang melanjutkan penguatan pada awal pekan depan.
"Secara teknikal MACD berada di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral. Meskipun demikian, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance," kata Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, analis Binaartha Sekuritas, Jumat (12/10).

Maka, Nafan memprediksi IHSG akan menguat dengan rentang support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.723 hingga 5.689. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5.789 hingga 5.822.
Ia turut menyertakan sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.
1. ASII, Daily (6.850) (RoE: 12.43%; PER: 13.55x; EPS: 512.80; PBV: 1.68x; Beta: 1.57):
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 6.700–6.900, dengan target harga secara bertahap di level 7.050, 7.300, 7.900 dan 8.500. Support: 6.700 & 6.550.
2. HOKI, Daily (820):
Terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 800–820, dengan target harga secara bertahap di level 840, 880, 930, 1045 dan 1160. Support: 790 & 755.
3. ICBP, Daily (6.725):
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Buy on Weakness” pada area level 8.600–8.700, dengan target harga secara bertahap di level 8.800, 9.250 dan 9.700. Support: 8.600 & 8.450.
4. PGAS, Daily (2.120):
Terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 2.100–2130, dengan target harga secara bertahap di level 2.230, 2.310, 2.380 dan 2.670. Support: 2.100 & 1.970.
5. UNTR, Daily (31.675):
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 31.300–31700, dengan target harga secara bertahap di level 32.300, 33.250, 34.000, 37.250, 40.500 dan 43.725. Support: 30.775.
6. WSKT, Daily (1.615):

Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 1.580-1.620, dengan target harga secara bertahap di level 1.640 dan 1.830. Support: 1.500.
🍃

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 0,94% di level 5.756 pada Jumat, (1210).
Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra mengatakan, indeks akan berpeluang untuk kembali menguat di awal perdagangan pekan depan, Senin (15/10).

"Penguatan pasar saham AS dan rilis data ekspor-impor akan diperhatikan oleh investor. Valuasi yang atraktif di pasar saham juga menjadi katalis positif bagi penguatan IHSG pada Senin nanti," paparnya, Sabtu (13/10).
Ia melanjutkan, IHSG akan melakukan penguatan dengan rentang support di level 5.710 dan resistance di level 5.800.
Aditya turut menyertakan sejumlah saham yang menarik dicermati investor untuk trading awal pekan depan antara lain sebagai berikut.
1. Saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dengan support di level Rp 1.740 per saham dan resistance di level Rp 1.800 per saham.
2. Saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan support di level Rp 4.460 per saham dan resistance di level Rp 4.750 per saham.
3. Saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dengan support di level Rp 1.340 per saham dan resistance di level Rp 1.420 per saham.
4. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan support di level Rp 6.800 per saham dan resistance di level Rp 7.100 per saham.
5. Saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dengan support di level Rp 4.350 per saham dan resistance di level Rp 4.620 per saham.
🌹
Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis selama sepekan ini. Hal itu ditopang aksi beli investor domestik dan rupiah stabil.
Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, Sabtu (13/10/2018) IHSG menguat 0,43 persen dari posisi 5.731 pada 5 Oktober 2018 ke posisi 5.756 pada 12 Oktober 2018. Penguatan IHSG didorong aksi beli investor domestik dan nilai tukar rupiah yang stabil terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Selain itu, saham kapitalisasi besar masuk indeks saham LQ45 menguat 0,54 persen selama sepekan. Hal itu didorong saham konsumsi dan semen. Investor asing jual saham USD 273 juta atau sekitar Rp 4,15 triliun (asumsi kurs Rp 15.204 per dolar AS).
Di pasar obligasi atau surat utang, indeks obligasi turun 1,3 persen. Hal itu seiring harapan inflasi akan tinggi yang didorong kenaikan harga minyal. Imbal hasil obligasi pemerintah ke posisi 8,75 persen. Sementara itu, rupiah alami depresi ke posisi 15.197 per dolar AS dari sebelumnya di posisi 15.183.
Investor asing masuk ke obligasi dengan beli obligasi capai USD 16,4 juta atau sekitar Rp 249,34 miliar hingga perdagangan Kamis pekan ini.
Ada sejumlah sentimen pengaruhi pergerakan pasar keuangan selama sepekan, antara lain:
Pertama, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk pertama kali. Ini seiring ada perang dagang dan tekanan di negara berkembang.
IMF memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3,7 persen pada 2018. Angka ini turun dari proyeksi tiga bulan lalu sekitar 3,9 persen. Proyeksi ini turun untuk pertama kali sejak Juli 2016.
Selain itu, IMF juga memangkas pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) menjadi 2,5 persen pada 2019. Hal itu didorong sentimen penerapan tarif impor yang dilakukan AS. Selain itu, IMF juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi China jadi 6,2 persen pada 2019.
Lemahnya permintaan pada lelang surat berharga AS atau treasury US juga pengaruhi pasar. Imbal hasil obligasi naik usai investor menurunkan permintaan sekitar USD 60 miliar untuk penerbitan surat berharga. Surat berharga atau obligasi tersebut bertenor 3 tahun dan 10 tahun. Penjualan surat berharga bertenor 10 tahun tersebut membutuhkan perjuangan untuk menarik minat investor.
Analis menilai, meningkatnya data ekonomi yang ditunjukkan dari inflasi dan banjirnya penerbitan surat utang mendorong kenaikan suku bunga. Imbal hasil obligasi bertenor 10 tahun naik sekitar 17 basis poin selama sepekan usai rilis tingkat pengangguran AS terendah dalam 49 tahun.
Harga minyak bergejolak pun jadi sorotan. Harga minyak merosot ke posisi terendah dalam dua minggu pada Kamis pekan ini seiring bursa saham global yang turun. Ini didorong sentimen investor cermati persediaan minyak AS yang diperkirakan lebih besar dari perkiraan.
Persediaan minyak mentah naik 6 juta barel dalam sepekan hingga 5 Oktober. Stok naik selama tiga minggu berturut-turut seiring kilang terus menurunkan produksi untuk pemeliharaan. Minyak mentah turun 352 ribu barel per hari karena tingkat pemanfaatan turun 1,6 persen.

🌸

per tgl 12 Okt 2018

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan akhir pekan ini dengan kenaikan. Jumat (12/10), IHSG menguat 53,67 poin atau 0,94% ke level 5.756,49.
Sembilan sektor menopang kenaikan indeks. Hanya sektor barang konsumer yang hari ini melemah sebesar 0,41%. Sedangkan sektor infrastruktur mencetak kenaikan terbesar, 2,06%. Sektor keuangan naik 1,69% dan sektor aneka industri naik 1,63%.

Sektor tambang menguat 0,95%. Sektor industri dasar menguat 0,86% dan sektor perdagangan menanjak 0,55%.
Sebanyak 247 saham bergerak menguat. Masih ada 148 saham yang melemah dan 130 saham flat. Total volume transaksi bursa mencapai 7,76 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 7,42 triliun.
Berikut top gainers LQ45 di hari terakhir pekan ini:
  • PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) 3,08%
  • PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 2,97%
  • PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) 2,60%
Top losers LQ45 terdiri dari:
  • PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) -2,84%
  • PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) 1,97%
  • PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) -1,58%
Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 1,2 triliun di seluruh pasar. Di pasar reguler, hanya ada net sell sebesar Rp 159,69 miliar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) Rp 898 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 84,6 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 83,8 miliar.

Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 162,2 miliar, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp 40,7 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 28,4 miliar.
🌷

JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan hari ini. Pasar saham Indonesia mengalami kenaikan sebesar 58,581 poin atau 0,975% ke level 5.758,403.
Menutup perdagangan Sesi I, Jumat (12/10/2018), ada 214 saham menguat, 148 saham melemah, dan 120 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp2,86 triliun dari 4,28 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 11,57 poin atau 1,3% menjadi 905,22, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 8,06 poin atau 1,3% ke 635,23, indeks IDX30 naik 6,58 poin atau 1,3% ke 496,23 dan indeks MNC36 naik 4,10 poin atau 1,3% ke 323,17.
Mayoritas saham penggerak IHSG bergerak menguat dengan infrastruktur memimpin penguatan hingga 2%. Sedangkan sektor perkebunan melemah 0,6%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) naik Rp225 atau 21,43% ke Rp1275, saham PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) naik Rp32 atau 13,11% ke Rp276 dan saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) naik Rp170 atau 12,41% ke Rp1.540.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Propertindo Mulia Investama Tbk (MPRO) turun Rp18 atau 6,52% ke Rp258, saham PT Pratama Abadi Nusa Industri (PANI) turun Rp16 atau 6,15% ke Rp244, dan saham PT Lotte Chemical Titan Tbk (FPNI) turun Rp8 atau 4,21% ke Rp182.
 (Feb)

(rhs)


Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memperthankan rebound-nya hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (12/10/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,97% atau 55,58 poin ke level 5.758,40 pada akhir sesi I, setelah dibuka menguat 0,34% atau 19,66 poin di posisi 5.722,49.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.722,49– 5.769,94. Adapun pada perdagangan Kamis (11/10), IHSG ditutup di zona merah dengan pelemahan 2,02% atau 117,85 poin di posisi 5.702,82.
Sebanyak 214 saham menguat, 148 saham melemah, dan 248 saham stagnan dari 610 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia siang ini.
Delapan dari sembilan sektor menopang penguatan IHSG hingga akhir sesi I hari ini, dengan penguatan terbesar dialami sektor aneka industri yang naik 1,99%, disusul sektor infrastruktur yang menguat 1,98%.
Adapun sektor pertanian melemah 0,64% dan menahan penguatan IHSG lebih lanjut di akhir sesi I.
Sementara itu, indeks saham lain di Asia Tenggara bergerak menguat siang ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura yang naik 0,19%, PSEi Filipina menguat 0,79%, FTSE Malay KLCI menguat 0,79%, dan indeks SE Thailand naik 0,62%.
Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang melemah 0,33% dan 0,37%, dan indeks Shanghai Composite melemah 0,12%. Adapun indeks Hang Seng menguat 1,18%.
Bursa saham Asia bergerak lebih stabil pada perdagangan hari ini, tetapi sentimen negatif pada pasar tetap bertahan setelah bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) melemah dan ekspektasi volatilitas pasar melonjak.
Indeks saham S&P 500 melemah 2,06% pada perdagangan Kamis ke level terendahnya dalam tiga bulan, menyusul penurunan sebesar 3,29% pada Rabu (10/10).
Kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari perang perdagangan China-AS, lonjakan imbal hasil obligasi AS pekan ini, berikut sikap hati-hati investor menjelang musim laporan keuangan, disebut sebagai alasan di balik aksi jual yang meluas kemarin.
Namun bursa berjangka AS berhasil rebound 0,6% pada awal perdagangan di Asia pagi ini, sebagian terbantukan pemberitaan bahwa Kementerian Keuangan AS tidak akan melabeli China sebagai manipulator mata uang dalam laporannya nanti.

“Pasar (saham AS) saat ini sekitar 7% lebih rendah dari level tertingginya dalam 100 hari, tetapi ini jauh dari kejadian langka secara historis,” tulis ekonom di RBC Capital Markets, seperti dikutip Reuters.
🌷
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) balik arah pada perdagangan hari ini. Setelah anjlok, pasar saham menguat 53 poin atau 0,94% ke level 5.756.
Membuka perdagangan, Jumat (12/10/2018), ada 144 saham menguat, 50 saham melemah dan 122 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp381 miliar dari 629 juta lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 10,57 poin atau 1,2% menjadi 904,22, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 7,78 poin atau 1,2% ke 634,95, indeks IDX30 naik 6 poin atau 1,2% ke 495,65 dan indeks MNC36 naik 3,71 poin atau 1,2% ke 322,78.
Mayoritas saham penggerak IHSG bergerak menguat dengan sektor keuangan memimpin penguatan hingga 1,5% dan infrastruktur 1,2%.

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) naik Rp600 atau 25% ke Rp3.000, saham PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) naik Rp205 atau 21,81% ke Rp1.145 dan saham PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) naik Rp40 atau 16,39% ke Rp284.
🌹

Bisnis.com, JAKARTA - Berikut laporan Live indeks harga saham gabungan (IHSG) yang diperbarui perkembangannya mulai pembukaan sampai dengan penutupan perdagangan pasar modal hari ini, Jumat (12/10/2018).
Valbury Sekuritas Indonesia memperkiraan berlanjutnya tekanan pasar saham global setelah saham AS kembali anjlok tajam pada Kamis, kembali dapat menyulitkan bagi IHSG untuk bergerak ke teritori positif pada perdagangan Jumat ini.
Reliance Sekuritas Indonesia memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) mempunyai peluang menguat terbatas pada akhir pekan dengan mencoba kembali menguji level 5762.
Lanjar Nafi, Analis Reliance Sekuritas menjelaskan mayoritas ekuitas Asia ditutup terperosok lebih dari 3%. Indeks Nikkei (-3.89%), TOPIX (-3.52%), HangSeng (-3.54%), CSI (-4.80%) dan KOSPI (-4.44%) ditutup pesimistis seiring aksi jual saham terbesar di AS mengirim penurunan saham terburuk di Asia.
Keresahan perusahaan AS pada dampak berkepanjangan dari perang perdagangan yang sedang memanas menjadi faktor utama. Sehingga timbul kepanikan dalam mata uang. Penurunan saham adalah koreksi yang sudah lama dinanti Trump guna melambatkan ekonomi di Amerika yang mulai tiba pada puncak pertumbuhan.
IHSG (-2.03%) ditutup melemah 117.85 poin kelevel 5702.82 dengan saham-saham sektor aneka industry (-2.92%) dan Keuangan (-2.68%) memimpin pelemahan setelah menjadi pemimpin penguatan pada perdagangan sebelumnya. Terhempasnya IHSG hingga 2% diakibatkan sentimen global yang beramai-ramai menjual ekuitasnya meskipun demikian IHSG cenderung tertahan jika dibandingkan dengan Mayoritas indeks saham di Asia.

Hal tersebut disebabkan masih optimisnya investor dalam negeri di Indonesia melihat upaya pemerintah meningkatkan inflasi dengan rencana menaikan harga BBM sehingga dapat menjadi stimulus penguatan permintaan rupiah kedepan. Investor asing tercatat net sell cukup besar di level Rp1.19 triliun seiring depresiasi Rupiah sebesar 0.23% dilevel 15.235 per US$.
🌸

Bisnis.com, JAKARTA -  Reliance Sekuritas Indonesia memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) mempunyai peluang menguat terbatas pada akhir pekan dengan mencoba kembali menguji level 5762.
Lanjar Nafi, Analis Reliance Sekuritas menjelaskan mayoritas ekuitas Asia ditutup terperosok lebih dari 3%. Indeks Nikkei (-3.89%), TOPIX (-3.52%), HangSeng (-3.54%), CSI (-4.80%) dan KOSPI (-4.44%) ditutup pesimistis seiring aksi jual saham terbesar di AS mengirim penurunan saham terburuk di Asia.
Keresahan perusahaan AS pada dampak berkepanjangan dari perang perdagangan yang sedang memanas menjadi faktor utama. Sehingga timbul kepanikan dalam mata uang. Penurunan saham adalah koreksi yang sudah lama di nanti Trump guna melambatkan ekonomi di Amerika yang mulai tiba pada puncak pertumbuhan.
IHSG (-2.03%) ditutup melemah 117.85 poin kelevel 5702.82 dengan saham-saham sektor aneka industry (-2.92%) dan Keuangan (-2.68%) memimpin pelemahan setelah menjadi pemimpin penguatan pada perdagangan sebelumnya. Terhempasnya IHSG hingga 2% diakibatkan sentimen global yang beramai-ramai menjual ekuitasnya meskipun demikian IHSG cenderung tertahan jika dibandingkan dengan Mayoritas indeks saham di Asia.
Hal tersebut disebabkan masih optimisnya investor dalam negeri di Indonesia melihat upaya pemerintah meningkatkan inflasi dengan rencana menaikan harga BBM sehingga dapat menjadi stimulus penguatan permintaan rupiah kedepan. Investor asing tercatat net sell cukup besar di level Rp1.19 triliun seiring depresiasi Rupiah sebesar 0.23% dilevel 15.235 per US$.
Bursa Eropa mengawali sesi perdagangan dengan pelemahan lebih dari 1% menyusul pelemahan yang cukup mengkhawatirkan di Asia. Indeks Eurostoxx (-1.47%), FTSE (-1.86%), DAX (-1.39%) dan CAC (-1.56%) melemah dengan pergerakan gap down. Tarjamnya kenaikan imbal hasil 10 tahunan di AS menyebabkan investor melakukan aksi jual.
Pemangkasan neraca dan menaikan suku bunga memprovokasi kemarahan Trump dan membantu memaksa repricing aset berisiko menjadi dasar faktor pelemahan ekuitas global.
Investor akan menanti data inflasi dan stok persediaan minyak di AS yang diperkirakan cukup membuat rebound jangka pendek mayoritas ekutias disana.
Pada akhir pekan Investor akan disuguhkan data Aktifitas perdagangan di China dengan Data import pada ekspektasi turun menjadi 15.0% dan export menjadi 8.9%.
Pergerakan IHSG secara teknikal bergerak gap down melemah menyentuh level support dan ditutup berhasil mengcounter pelemahannya hingga menguji level resistance MA5.
Indikator stochastic masih memberikan indikasi penguatan yang cukup lambat dengan momentum dari Indikator RSI melambat hingga terkoreksi setelah tidak mampu break out MA14 dari momentumnya di area middle oscillator.
Sehingga diperkirakan IHSG mempunyai peluang menguat terbatas di akhir pekan dengan mencoba kembali menguji MA5 dikisaran level 5762 dengan support resistance 5670-5762.
Saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya AKRA,BSDE, JPFA, KLBF, MNCN, ADRO, MEDC.

(Disclaimer on)
🌼
Bisnis.com, JAKARTA -- Kepanikan karena kenaikan yield obligasi Amerika Serikat (AS) mendorong investor untuk mengamankan asetnya, sehingga pasar saham di sejumlah negara berada di zona merah.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menjelaskan, naiknya yield obligasi  AS akan menyebabkan kenaikan suku bunga bank sentral sehingga mendorong keluarnya dana investasi dari negara emerging market.
Kemudian, kritik yang disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump kepada The Fed semakin membuat pelaku pasar semakin panik karena dianggap kebijakan di negara tersebut penuh ketidakpastian.
"Kebijakan mereka dianggap berbeda sehingga pasar panik karena khawatir akan adanya pelambatan ekonomi, banyak yang mengamankan aset karena cari aman. Dampaknya pasar saham terjun," kata dia saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (11/10/2018).
Di sisi lain, International Monetary Fund (IMF) dan World Bank sempat menyinggung bahwa perang dagang akan membahayakan banyak negara dan menghambat pertumbuhan ekonomi global. Peringatan ini ditanggapi negatif oleh pelaku pasar sehingga memicu kekhawatiran.
Hans menambahkan, tekanan pasar pada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh AS cukup memberatkan proses pemulihan pasar. "Butuh waktu yang lebih panjang untuk memulihkan indeks yang biasanya bagus pada akhir tahun," kata dia.
Dia memprediksi, setidaknya hingga bulan depan ketidakpastian masih akan menjadi pengaruh utama pergerakan indeks harga saham gabungan, termasuk pasar saham di negara-negara kawasan Asia.
Kepala Riset Narada Kapital Indonesia Kiswoyo Adi Joe menambahkan, ada dua kunci yang menjadi penggerak utama indeks yakni Dow Jones dan nilai tukar rupiah terhadap AS.
Dia menambahkan, saat ini pergerakan Dow Jones dan rupiah memang sulit diprediksi sehingga ada potensi gangguan ini akan bertahan hingga akhir tahun. Selama keduanya masih bergerak negatif, maka indeks akan tertekan.
Menurutnya, satu-satunya penyelamat indeks adalah kinerja emiten pada kuartal III/2018. Jika mayoritas emiten berkinerja positif, maka dampak dari tekanan global terhadap pergerakan IHSG bisa diminimalisasi.
"Sejauh ini kinerja emiten rata-rata bagus. Harapannya nanti kalau laporan keuangan rilis indeks bisa pulih. Ini menjadi satu-satunya harapan," ujarnya. Adapuns sektor yang menurutnya akan menopang indeks adalah perbankan.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup anjlok 2,02% atau 117,85 poin di level 5.702,82 pada perdagangan Kamis (11/10/2018). 
Hampir seluruh indeks saham di Asia Tenggara terpantau memerah dengan kemerosotan yang dalam sore ini, di antaranya indeks SE Thailand (-2,61%), indeks FTSE Malay KLCI (-1,54%), indeks FTSE Straits Time Singapura (-2,69%), dan indeks PSEi Filipina (-1,67%).
Di wilayah lainnya di Asia, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing berakhir anjlok 3,52% dan 3,89%, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan tersungkur lebih dari 5%.

Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China terjun ke level terendahnya dalam beberapa tahun, masing-masing sebesar 5,22% dan 4,80%. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong berakhir anjlok 3,54%.
🍚
per tgl 11 Okt 2018: 

JAKARTA okezone Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali 'kebakaran' pada hari ini. Tak tanggung-tanggung, IHSG sore ini anjlok 117,8 poin atau 2,02% ke level 5.702,82
Menutup perdagangan hari ini, Kamis (11/10/2018), ada 78 saham menguat, 337 saham melemah, dan 93 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp7,17 triliun dari 11,06 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 21,3 poin atau 2,3% menjadi 893,65, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 13,1 poin atau 2,0% ke 627,17, indeks IDX30 turun 11,8 poin atau 2,3% ke 489,65 dan indeks MNC36 turun 7,4 poin atau 2,2% ke 319,07.
Seluruh saham penggerak IHSG bergerak melemah dengan sektor aneka industri memimpin pelemahan sebesar 2,92%, disusul industri dasar 2,23%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham, PT GarudaFood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) naik Rp475 atau 24,7% ke Rp2.400, saham PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) naik Rp350 atau 50% ke Rp1.050, dan saham PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) naik Rp185 atau 24,5% ke Rp940.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) turun Rp1,075 atau 8,4% ke Rp11.650, saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) turun Rp900 atau 6% ke Rp14.025, dan saham PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp900 atau 2,8% ke Rp31.400.

(dni)
🍁

JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan hari ini. Setelah sempat menguat kemarin, pasar sahamturun 129 poin atau 2,2% ke level 5.691.
Membuka perdagangan, Rabu (10/10/2018), ada 21 saham menguat, 210 saham melemah dan 67 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp304 miliar dari 451 juta lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 24,23 poin atau 2,6% menjadi 890,74, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 16,88 poin atau 2,6%% ke 623,42, indeks IDX30 turun 13,19 poin atau 2,6% ke 488,28 dan indeks MNC36 turun 8,48 poin atau 2,6% ke 317,95.
Mayoritas saham penggerak IHSG bergerak melemah dengan sektor industri dasar memimpin pelemahan hingga 2,8% dan infrastruktur 2,3%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) naik Rp475 atau 24,68% ke Rp2.400, saham PT Propertindo Mulia Investama Tbk (MPRO) naik Rp62 atau 24,60% ke Rp314 dan saham PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) naik Rp185 atau 24,50% ke Rp940.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) turun Rp60 atau 5,97% ke Rp945, saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) turun Rp6 atau 4,80% ke Rp119, dan saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) turun Rp700 atau 4,69% ke Rp14.225.

 (Feb)
🌸


Bisnis.com, JAKARTA -- Saham sektor perbankan menjadi buruan para investor, di tengah masih tingginya volatilitas market. Selain perbankan, sektor konsumsi juga menjadi idola para investor memasuki kuartal terakhir tahun ini.
Equity Online Trading Departement PT Samuel Sekuritas Indonesia Wahyu Widodo menjelaskan, saham perbankan yang diburu oleh investor adalah PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Permata Tbk. (BNLI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).
Padahal sebelumnya, saham yang dilirik investor Samuel Sekuritas adalah sektor konsumsi seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dan sektor konstruksi. Namun perlahan dua sektor itu dikalahkan oleh perbankan.
"Sektor perbankan masih menjadi buruan utama investor, ini terjadi sejak memasuki kuartal IV/2018. Adanya sentimen suku bunga baik dari The Fed maupun dari Bank Indonesia," jelasnya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (10/10/2018).
Beberapa pekan lalu, bank sentral kembali menaikkan suku bunga acuan. Kebijakan ini secara tidak langsung mempengaruhi pergerakan saham emiten perbankan, yang pada saat bersamaan bergerak ke zona merah sehingga banyak investor melakukan aksi beli.
Wahyu menilai, saham emiten perbankan memang cukup sensitif terhadap kebijakan global. Namun pemulihan saham sektor ini tak butuh waktu lama. Inilah yang menguatkan keyakinan investor untuk masuk ke sektor perbankan.
"Investor juga masih menunggu berita dari The Fed dan BI selanjutnya seperti apa. Pengaruh dollar AS dan kemungkinan suku bunga naik. Ini terus dipantau [oleh investor sebelum melakukan aksi beli]," ujarnya.
Investor yang cukup aktif bertransaksi di Samuel Sekuritas online trading adalah ritel yang mencapai 60%. Selain perbankan, saham sektor pertambangan batu bara juga menjadi idola investor dalam beberapa hari terakhir. Ini tak terlepas dari sektor tersebut yang dianggap cukup prospektif sejalan dengan penguatan dolar AS, di mana mayoritas batu bara dipasarkan di luar negeri.
Senada, Presiden Direktur PT Indo Premier Sekuritas Moloenoto menambahkan, bank menjadi saham yang cukup menarik untuk dikoleksi. Terutama, emiten perbankan yang termasuk ke dalam kapitalisasi pasar jumbo alias big cap.
"Kalau volatilitas market masih seperti ini saham big caps menjadi pilihan terbaik. Dan untuk sektornya yang cukup ramai ditransaksikan adalah perbankan saat ini," kata dia.
Dia menjelaskan, saat market bergerak tidak menentu saham jumbo termasuk perbankan menjadi pilihan terbaik. Sebab saham-saham ini dianggap memiliki likuiditas yang cukup baik. Dengan kata lain, saat terjadi masalah di market investor bisa menjual sahamnya dengan mudah.
Ini berbeda dengan saham-saham di luar big caps yang biasanya kurang terserap investor saat terjadi gejolak di pasar saham. Menurutnya, tren ini selalu terjadi saat market mengalami tekanan.
"Saat pasar jatuh kemudian naik, itu yang paling cepat pulih big caps. Dengan market seperti ini orang tidak berani ambil small cap. Takutnya kalau ada apa-apa susah dijual," tegasnya.
Sementara itu, Direktur PT Danareksa Sekuritas Boumediene Sihombing menilai saham sektor ritel konsumsi masih cukup menjanjikan untuk dikoleksi pada akhir tahun ini.
Sektor ini, kata dia, berkaitan dengan pendapatan dan belanja masyarakat. Dengan kata lain, masyarakat masih akan terus melakukan belanja konsumsi dalam kondisi apapun sehingga emiten sektor ini diprediksi berhasil mencatatkan kinerja positif.
"Kalau emiten konsumsi target profitnya masih tinggi ini masih cukup diminati dan masih sangat menarik. Sejauh ini minat investor juga baik," kata dia.
Berdasarkan data Bloomberg, perbankan memang menjadi salah satu sektor yang paling banyak ditransaksikan, setidaknya oleh tiga perusahaan sekuritas dengan nilai transaksi terbesar sepanjang bulan lalu.
Saham perbankan yang sering diperdagangkan antara lain PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), BBRI, dan BBCA.

Sedangkan sektor di luar perbankan yang cukup diminati oleh pelaku pasar adalah sektor telekomunikasi yakni PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. alias PGAS.
🌷
per tgl 10 Okt 2018: 

JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau. Tercatat, pada penutupan perdagangan sore ini, IHSG naik 23,8 poin atau 0,41% ke level 5.820,66.
Menutup perdagangan Rabu (10/10/2018), ada 220 saham menguat, 172 saham melemah, dan 123 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp7,44 triliun dari 14,7 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 3,1 poin atau 0,35% menjadi 914,97, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 3 poin atau 0,48% ke 640,30, indeks IDX30 naik 1,8 poin atau 0,35% ke 501,47 dan indeks MNC36 naik 1,1 poin atau 0,34% ke 326,43.
Mayoritas penggerak IHSG bergerak menguat, dengan sektor consumer memimpin penguatan sebesar 1,19%. Sedangkan sektor aneka industri melemah 0,67%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp1.350 atau 1,8% ke Rp75.350, saham PT Garuda Food Tbk (GOOD) naik Rp640 atau 49,8% ke Rp1.925 dan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik Rp500 atau 1,1% ke Rp44.900.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun Rp375 atau 1,6% ke Rp23.375, saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) turun Rp250 atau 2,8% ke Rp8.625, dan saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) turun Rp250 atau 1,6% ke Rp14.925.

(dni)
🌼

Bisnis.com, JAKARTA - Oso Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan melemah dengan pergerakan di kisaran 5.746 - 5.862.
Hal tersebut terindikasi dari IHSG yang ditutup candle
bullish dengan indikator Stochastic golden cross, MACD histogram bergerak ke arah positif dengan volume turun. 
Pada perdagangan kemarin (09/10), IHSG berhasil ditutup menguat sebesar 0,62% ke level 5.796,79.
Sembilan dari sepuluh indeks sektoral berakhir
dalam zona hijau, dimana sektor Aneka Industri dan Industri Dasar memimpin penguatan masing-masing sebesar 2,12% dan 1,58%.
Adapun saham yang menjadi penggerak indeks diantaranya: BBCA, BMR, TLKM, BBRI, ASII
Penguatan pada indeks salah satunya dikarenakan statement dari Moody's yang menilai Ekonomi Indonesia masih cukup kuat menghadapi konflik
perang dagang global.
Hal ini dinilai dari cadangan devisa Indonesia yang
masih tinggi dibandingkan negara berkembang lainya serta memiliki rasio pembayaran utang yang cukup baik yaitu diatas level 18%.
Kemarin, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1%. Pelaku pasar asing membukukan aksi jual bersih (Netsell) sebesar Rp 300
miliar. Nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 0.13% ke level 15.238.

Sementara itu, indeks utama bursa Wall st ditutup mixed dengan mayoritas ditutup dalam teritori negatif pada perdagangan Selasa (09/10). Indeks Dow
Jones dan S&P turun masing-masing sebesar 0.21% dan 0.14%. Sedangkan satu indeks utama lainnya berhasil berakhir naik meski tipis sebesar 0.03%.
Pelemahan tersebut terjadi ditengah turunnya imbal hasil obligasi AS 10-tahun.
Adapun pelaku pasar saat ini sedang mengantisipasi adanya pernyataan Dana Moneter Internasional yang menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi global untuk 2018 dan 2019.

Adapun diperkirakan tahun 2019 untuk negara AS dan China kemungkinan besar akan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi sebagai dampak dari beban perang dagang yang mereka lakukan.
🌹

Bisnis.com, JAKARTA - Penguatan IHSG diprediksi berlanjut pada perdagangan hari ini, Rahu (10/10).
Binaartha Sekuritas memproyeksikan IHSG akan kembali lanjutkan penguatan di hari ketiga.
Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance.
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.769,757 hingga 5.742,726.
Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5.810305 hingga 5.823822.
Berdasarkan indikator, MACD sudah membentuk pola dead cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI sudah berada di area netral. 
Sementara itu, 
Indosurya Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak menguat di level 5.688 - 5.877.
Vice President Research Department mengatakan harapan terhadap kembalinya arus capital inflowmasih terus kita dambakan sehingga dapat terus mendongkrak kenaikan IHSG dalam jangka menengah panjang.
Di sisi lain fundamental perekonomian dalam negri yang masih cukup baik juga turut menopang serta masih memberikan daya tarik bagi investor asing untuk terus berinvestasi ke dalam pasar modal Indonesia

"Hari ini IHSG berpotensi naik," demikian menurut risetnya.
🌲

per tgl 09 Okt 2018: 
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat pada penutupan perdagangan sore ini. Tercatat, IHSG naik 35,7 poin atau 0,62% ke level 5.796,79.
Menutup perdagangan Selasa (9/10/2018), ada 189 saham menguat, 192 saham melemah, dan 123 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp5,81 triliun dari 9,23 miliar lembar saham diperdagangkan.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) naik Rp34 atau 17,71% ke Rp226, saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) naik Rp50 atau 10% ke Rp550 dan saham PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) naik Rp8 atau 9,64% ke Rp91.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) turun Rp70 atau 9,66% ke Rp655, saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC) turun Rp65 atau 6,60% ke Rp920, dan saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) turun Rp40 atau 5,37% ke Rp705.

(dni)
🌷

JAKARTA okezone– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan tipis pada penutupan perdagangan sesi I. Pasar saham Indonesia bertahan di zona hijau dengan kenaikan 6,4 poin atau 0,11% ke level 5.767,51.
Menutup perdagangan siang ini Selasa (9/10/2018), ada 171 saham menguat, 169 saham melemah, dan 124 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp2,92 triliun dari 5,50 miliar lembar saham diperdagangkan.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Panin Financial Tbk (PNLF) naik Rp26 atau 9,29% ke Rp306, saham PT Multisrada Arah Sarana (MASA) naik Rp40 atau 8% ke Rp540 dan saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) naik Rp40 atau 6,96% ke Rp615.

Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) turun Rp22 atau 11,46% ke Rp170, saham PT Mahaka Media Tbk (ABBA) turun Rp10 atau 8,7% ke Rp105, dan saham PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) turun Rp14 atau 5,93% ke Rp222.
🌹

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berhasil rebound. Meskipun di awal perdagangan Senin (8/10) indeks sempat memerah tipis, namun pada akhirnya IHSG naik 0,51% ke level 5.761,07. Kenaikan IHSG disokong sentimen positif dari rapat IMF-Bank Dunia di Bali.
Meski demikian, tetap investor asing masih saja mencatatkan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 900,22 miliar. Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, IHSG hari ini mempertahankan support di 5.700.

"Ada sentimen positif dari rapat IMF yang diprediksi akan membawakan devisa bagi Indonesia," imbuh William. Namun, pergerakan IHSG masih terbatas karena net sell asing. Apalagi, IHSG juga belum menembus level 5.800.
M. Nafan Aji analis Binaartha Sekuritas mengatakan, jika apresisasi para pelaku pasar terhadap stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan, membuat pergerakan indeks relatif menguat, meskipun rupiah terdepresiasi melebihi level Rp 15.200 per dollar AS.
"Sentimen positif berasal dari faktor penyelengaraan IMF-World Bank Anual Meetings di Bali yang diyakini akan berjalan dengan kondusif sehingga dapat menghasilkan resolusi yang komprehensif dalam rangka menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi global," tutur Nafan.
Berdasarkan indikator, Moving Average Convergence Divergence (MACD) sudah membentuk pola dead cross di area negatif. Namun, stochastic sudah berhasil membentuk pola golden cross di area oversold atau jenuh jual.
Di sisi lain, terlihat pola morning star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance. Proyeksi Nafan, IHSG Selasa (9/10) akan bergerak di rentang 5.695-5.827.

William juga mengungkap, IHSG diprediksi masih bisa menguat dan berupaya menembus 5.800. Sehingga IHSG akan bergerak di level support 5.720 dan resistance 5.820. Hal ini didukung pula oleh sentimen data penjualan ritel Indonesia yang diprediksi menguat.

🌸
per tgl 08 Okt 2018: 
Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan rebound-nya dan berakhir menguat di zona hijau pada akhir perdagangan hari ini, Senin (8/10/2018), setelah mengalami pukulan telak sepanjang pekan lalu.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG rebound dengan ditutup menguat 0,51% atau 29,14 poin di level 5.761,07. Padahal, indeks sempat melanjutkan pelemahannya saat dibuka turun tipis 0,06% atau 3,24 poin di posisi 5.728,70 pagi tadi.
Namun, IHSG mampu rebound di awal perdagangan dan mempertahankannya hingga ditutup. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.728,64-5.794,43.
Rebound IHSG sekaligus mengakhiri pelemahan yang dialami lima hari perdagangan beruntun sebelumnya dengan penurunan sebesar 4,1%. Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (5/10), IHSG berakhir melemah 0,43% di posisi 5.731,93.
Sektor konsumer (+2,13%) dan industri dasar (+0,56%) memimpin kenaikan di antara empat sektor mendorong pergerakan IHSG di akhir perdagangan, sedangkan sektor properti cenderung stagnan, dan empat sektor lainnya, dipimpin aneka industri yang melemah 1,15%, terkoreksi di zona merah.
Dari 606 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 167 saham menguat, 216 saham melemah, dan 223 saham stagnan.
Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang naik 3,57% menjadi pendorong utama terhadap rebound IHSG, diikuti saham HMSP (+2,67%), BBCA (+1,74%), dan GGRM (+4,21%).
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berhasil rebound dengan berakhir naik 0,22% atau 1,09 poin di level 499,87, mematahkan pelemahan yang dibukukan lima hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.
Sebaliknya, indeks saham lainnya di Asia terpantau tertekan di wilayah negatif sore ini, dengan indeks SE Thailand (-1,20%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,08%), indeks PSEi Filipina (-0,39%), dan indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,86%).
Indeks Kospi Korea Selatan ditutup turun 0,60%, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China berakhir anjlok 3,72% dan 4,30% masing-masing, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong ditutup melorot 1,39%.
Secara keseluruhan, bursa Asia melemah untuk perdagangan hari keenam berturut-turut saat bursa saham China anjlok terseret penurunan global yang diakibatkan kenaikan imbal hasil Treasury AS dan penurunan saham teknologi setelah libur selama sepekan.
Indeks MSCI Asia, selain Jepang, turun 1,3% ke posisi 494,44 pada pukul 4.28 sore waktu Hong Kong, menuju level penutupan terendah dalam hampir 17 bulan.
Pasar saham China anjlok pada perdagangan hari ini, setelah aktivitas perdagangan dimulai kembali pascalibur panjang. Padahal, pemerintah Tiongkok baru saja melancarkan langkah memangkas rasio cadangan wajib (RRR) demi menopang perekonomian.
Bursa saham Asia turun 3,4% pekan lalu saat imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik ke level tertinggi dalam tujuh tahun, sekaligus meningkatkan kekhawatiran kebijakan moneter yang lebih ketat dari perkiraan.
Adapun indeks Teknologi Informasi Asia Pasifik MSCI AC turun ke level terendahnya dalam 15 bulan menyusul laporan Bloomberg News bahwa China telah menyusupkan perusahaan-perusahaan Amerika dengan peretasan perangkat keras.
“Kenaikan pada imbal hasil AS dan pelemahan pada saham teknologi AS di tengah kekhawatiran regulator merembes masuk ke dalam pasar ekuitas Asia,” ujar Nader Naeimi, head of dynamic markets di AMP Capital Investors Ltd., seperti dikutip Bloomberg.
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode
(%)
UNVR
+3,57
HMSP
+2,67
BBCA
+1,74
GGRM
+4,21
Saham-saham penekan IHSG:
 Kode
(%)
ASII
-1,44
BMRI
-1,20
UNTR
-1,61
ADRO
-3,31

Sumber: Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Aksi jual bersih oleh investor asing berlanjut pada perdagangan hari kelima berturut-turut, Senin (8/10/2018).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp900,21 miliar pada perdagangan hari ini.
Investor asing melakukan aksi beli sekitar 930,53 juta lembar saham senilai Rp1,54 triliun. Adapun aksi jual investor asing tercatat 1,62 miliar lembar saham senilai sekitar Rp2,44 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai sekitar Rp6,89 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 12,95 miliar lembar saham.
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound dengan ditutup menguat 0,51% atau 29,14 poin di level 5.761,07. Padahal, indeks sempat melanjutkan pelemahannya saat dibuka turun tipis 0,06% atau 3,24 poin di posisi 5.728,70 pagi tadi.
Namun, IHSG mampu rebound di awal perdagangan dan mempertahankannya hingga ditutup. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.728,64-5.794,43.
Rebound IHSG sekaligus mengakhiri pelemahan yang dialami lima hari perdagangan beruntun sebelumnya dengan penurunan sebesar 4,1%. Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (5/10), IHSG berakhir melemah 0,43% di posisi 5.731,93.
Sektor konsumer (+2,13%) dan industri dasar (+0,56%) memimpin kenaikan di antara empat sektor mendorong pergerakan IHSG di akhir perdagangan, sedangkan sektor properti cenderung stagnan, dan empat sektor lainnya, dipimpin aneka industri yang melemah 1,15%, terkoreksi di zona merah.
Dari 606 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 167 saham menguat, 216 saham melemah, dan 223 saham stagnan.
Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang naik 3,57% menjadi pendorong utama terhadap rebound IHSG, diikuti saham HMSP (+2,67%), BBCA (+1,74%), dan GGRM (+4,21%).
Berikut ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
8 Oktober
Rp900,21 miliar
Net sell
5 Oktober
Rp1,26 triliun
Net sell
4 Oktober
Rp1,16 triliun
Net sell
3 Oktober
Rp242,30 miliar
Net sell
2 Oktober
Rp98,68 miliar
Net sell
1 Oktober
Rp278,17 miliar
Net buy
28 September
Rp885,11 miliar
Net buy
27 September
Rp113,72 miliar
Net sell
26 September
Rp233,47 miliar
Net buy
25 September
Rp19,54 miliar
Net buy

 SumberBursa Efek Indonesia, 2018
🍀

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu kembali ditutup melemah. Pada penutupan pasar Jumat (5/10) indeks tergerus 0,43% menuju level 5.731. Investor asing masih mencatatkan aksi jual (net sell) sebesar Rp 1,26 triliun.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menyatakan jika turunnya indeks didorong dari sektor properti (1,58%) dan sektor aneka industri 1,34%.

"Selain itu pelemahan juga diakibatkan oleh nilai tukar rupiah dan antisipasi cadangan devisa Indonesia," imbuh Dennies, Minggu (7/10).
Lanjar Nafi, analis Reliance Sekuritas menyatakan hal yang sama, pelemahan indeks Jumat (5/10) dikarenakan turunnya sektor aneka industri dan properti. Juga terdepresiasinya nilai rupiah yang sempat menyentuh Rp 15.194 di awal sesi perdagangan menjadi trigger utama.
"Ditambah data cadangan devisa turun di bawah ekspektasi US$114,8 miliar dari US$117,9 miliar, yang mana hal tersebut menurunkan tingkat kepercayaan investor terhadap pertahanan pemerintah untuk menahan depresiasi rupiah," ungkap Lanjar.
Lanjar menambahkan secara teknikal pergerakan IHSG membentuk pola terkonsolidasi dengan candlestick doji pada momentum dan trend pergerakan bearish jangka menengah. Indikator Stochastic masuk pada area jenuh jual dengan momentum bearish RSI yang menekan.
Meskipun demikian potensi reversal jangka pendek hingga technical reboundmemiliki peluang cukup besar. Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak mencoba menguat diawal pekan dengan rentan pergerakan 5705-5820.
Namun, Dennies memprediksikan IHSG akan kembali melemah di level support 5.679 dan resistance 5.783. Menurutnya indeks akan disetir oleh pelemahan kurs rupiah dan data cadangan devisa yang baru dirilis menunjukkan hasil yang kurang baik, turun ke level US$ 114.8 miliar.

Selain itu investor juga akan mengantisipasi data retail sales. Secara teknikal penurunan mulai terbatas melihat pergerakan saat ini berada di level support Bollinger Band.
🌸

per tgl 05 Okt 2018: 

JAKARTA sindonews - Awal Oktober 2018 menjadi pekan buruk bagi Indeks Harga Saham Gabungan. Sejak Senin hingga Jumat (5/10), IHSG ditutup merana imbas sentimen negatif kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Pada Jumat petang ini, IHSG ditutup kehilangan 24,68 poin atau 0,43% ke level 5.731,94.

Pembukaan pagi tadi, IHSG turun 0,31% atau 18,02 poin di level 5.738,59. Sepanjang Jumat ini, indeks diperdagangkan di level 5.706,40-5.758,27.


Enam indeks sektoral tercatat melemah, dengan koreksi terdalam pada sektor konstruksi yang berkurang 1,58%, aneka industri turun 1,34% dan sektor infrastruktur juga turun 1,15%. Sementara tiga sektor ditutup menguat, yaitu pertambangan naik 0,40%, sektor perdagangan menguat 0,39% dan perkebunan bertambah 0,06%.

Dari 536 saham yang diperdagangkan di bursa, 238 melemah, 129 stabil dan 169 menguat. Nilai transaksi saham sebesar Rp6,97 triliun dari 14,33 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing minus Rp1,20 triliun, dengan aksi jual asing Rp2,79 triliun melawan aksi beli asing Rp1,58 triliun.

Senada, bursa regional Asia juga ditutup menurun, merespons kenaikan imbal hasil treasury AS yang memukul investor. Mengutip CNBC, Jumat (5/10), indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,8% menjadi 23.783,72, dan indeks Topix tergelincir 0,47% menjadi 1.792,65.

Di Korea Selatan, Kospi turun 0,31% ditutup pada 2.267,52, karena saham blue-chip seperti Samsung Electronics berakhir lebih rendah. Hang Seng Hong Kong turun 0,19% menjadi 26.572,57, karena saham Lenovo turun 15,1%.

Bursa Australia, ASX 200 melawan tren dengan naik 0,15% menjadi 6.185,50 berkat kenaikan saham energi sebesar 0,15%. Adapun pasar China masih ditutup untuk liburan Golden Week.
(ven)
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melemah pada perdagangan hari ini. Penutupan perdagangan sore ini, IHSG turun 24,68 poin atau 0,429% ke level 5.731,935.
Menutup perdagangan Jumat (5/10/2018), ada 161 saham menguat, 222 saham melemah, dan 124 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp6,9 triliun dari 14,35 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 6,39 poin atau 0,7% menjadi 897,95, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 5,49 poin atau 0,9% ke 630,97, indeks IDX30 turun 3,87 poin atau 0,8% ke 491,48 dan indeks MNC36 turun 2,73 poin atau 0,8% ke 320,52.
Mayoritas saham penggerak IHSG bergerak melemah dengan properti memimpin pelemahan hingga 1,6%. Sedangkan sektor pertambangan dan perdagangan menguat 0,4%.

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (DYAN) naik Rp8 atau 8,51% ke Rp102, saham PT Dyandra Media International Tbk (PNIN) naik Rp95 atau 9,22% ke Rp1.125 dan saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) naik Rp170 atau 8,02% ke Rp2.290.

Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) turun Rp14 atau 8,97% ke Rp142, saham PT Citatah Tbk (CTTH) turun Rp6 atau 4,72% ke Rp121, dan saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) turun Rp16 atau 4,30% ke Rp356.
🌸

JAKARTA ID - Masih dipengaruhi sentimen global, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat dibuka melemah 18,02 poin atau 0,31% menjadi 5.738,59. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 4,48 poin atau 0,50% menjadi 899,85.

"Pasar saham Indonesia masih dipengaruhi oleh sentimen yang timbul dari global," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah seperti dilansir Antara.

Sentimen global yang mempengaruhi, lanjut dia, secara beruntun mulai dari konflik perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok, pelemahan mata uang Turki hingga kenaikan harga minyak dunia telah mempengaruhi pasar saham domestik dan nilai tukar rupiah.

"Pelemahan nilai tukar rupiah menambah beban bagi IHSG untuk bisa bertahan di area positif," katanya.

Namun, ia mengatakan, dalam mengatasi pelemahan rupiah, pemerintah sudah melakukan berbagai langkah-langkah kebijakan diantaranya melakukan pembatasan impor. Di sektor energi, kebijakan penggunaan B-20 diharapkan dapat mengurangi impor.

Pengamat pasar modal, Aria Santoso menambahkan investor juga sedang mengantisipasi kinerja emiten untuk kuartal ketiga di tengah pergerakan rupiah yang bergejolak akibat sentimen global.

"Apresiasi dolar AS secara global berdampak negatif pada mata uang rupiah, dikhawatirkan dapat mempengaruhi kinerja emiten," katanya.

Sementara itu di bursa regional, di antaranya indeks Nikkei melemah 153,93 poin (0,64%) ke 23.821,69, indeks Hang Seng melemah 109,67 poin (0,41%) ke 26.514,19, dan indeks Strait Times melemah 6,98 poin (1,22%) ke posisi 3.224,61. (gor)
🌹


JAKARTA okezone – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin terjungkal ke level 5.700-an. Pasar saham Indonesia sore ini turun tajam hingga 1,89% atau 111,11 poin ke level 5.756,61.
Menutup perdagangan, Kamis (4/10/2018), ada 90 saham menguat, 305 saham melemah, dan 99 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp8,12 triliun dari 11,1 miliar lembar saham diperdagangkan.

Indeks LQ45 turun 20,96 poin atau 2,3% menjadi 904,34, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 13,83 poin atau 2,1% ke 636,46, indeks IDX30 turun 11,63 poin atau 2,3% ke 495,35 dan indeks MNC36 turun 7,17 poin atau 2,2% ke 323,25.
Seluruh Sektor IHSG melemah dengan sektor industri dasar memimpin pelemahan hingga 3,5% dan sektor keuangan turun 2,4%.

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) naik Rp40 atau 34,48% ke Rp156, saham PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) naik Rp25 atau 22,1% ke Rp138 dan saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) naik Rp52 atau 14,53% ke Rp410.
🍊

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) kembali mendarat di zona merah pada akhir perdagangan Selasa (2/10/2018). IHSG amblas hingga 1,16 persen atau 68,98 poin ke level 5.875,61. Investor asing membukukan net sell sebesar Rp 98,71 miliar.  Seluruh indeks sektoral negatif. Sektor yang tergerus paling dalam adalah sektor industri dasar dengan koreksi hingga 2,98 persen, diikuti sektor industri lain-lain sebesar 1,7 persen. Sementara itu, sektor manufaktur dan perkebunan turun masing-masing 1,4 persen dan 1,39 persen.  Sekitar 283 saham turun harga. Hanya ada 109 saham yang naik harga dan 123 saham lainnya stagnan. Total volume perdagangan mencapai 11,82 miliar saham dengan total nilai transaksi Rp 7,81 triliun.  Top gainers LQ45 terdiri dari: PT Bukit Asam Tbk (PTBA) (4,32 persen) PT PP Tbk (PTPP) (3,79 persen) PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) (3,65 persen) Sementara itu, top losers LQ45 adalah: PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) (-7,90 persen) PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) (-5,99 persen) PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) (-4,74 persen).  Saham-saham dengan penjualan bersih asing terbesar, yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar RP 167,91 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Sebesar Rp 103,67 miliar, dan PT Sitara Propertindo Tbk (TARA) sebesar Rp 76,64 miliar. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akhir Perdagangan Hari Ini, IHSG Ditutup Anjlok 1,16 Persen", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/02/164004526/akhir-perdagangan-hari-ini-ihsg-ditutup-anjlok-116-persen

Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan
🌳


per tgl 02 Okt 2018: 
JAKARTA okezone– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam pada penutupan perdagangan sore ini. Pasar saham Indonesia anjlok 1,16% atau 68,98 poin ke level 5.875,61. Penurunan pasar saham seiring dengan melemahnya rupiah ke level Rp15.000 per USD.
Menutup perdagangan Selasa (2/10/2018), ada 109 saham menguat, 283 saham melemah, dan 123 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp7,72 triliun dari 11,57 miliar lembar saham diperdagangkan.

Indeks LQ45 turun 13,04 poin atau 1,4% menjadi 928,97, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 8,53 poin atau 1,3% ke 653,74, indeks IDX30 turun 7,10 poin atau 1,4% ke 509,06 dan indeks MNC36 turun 4,11 poin atau 1,2% ke 331,02.
Seluruh sektor penggerak IHSG bergerak melemah dengan sektor industri dasar memimpin pelemahan hingga 3% disusul sektor aneka industri melemah 1,7%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) naik Rp32 atau 24,06% ke Rp165, saham PT Citatah Tbk (CTTH) naik Rp21 atau 16,41% ke Rp149 dan saham PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) naik Rp23 atau 15,97% ke Rp167.

Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (ANDI) turun Rp1.075 atau 6,26% ke Rp16.100, saham PT Medco Energi International Tbk (MEDC) turun Rp50 atau 4,74% ke Rp1.005, dan saham PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) turun Rp7 atau 4,32% ke Rp155.
🌸

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) makin merosot pada awal perdagangan sesi II. Pada Selasa (2/10) pukul 13.51 WIB, IHSG turun 60 poin atau 1,02% ke 5.883.
Seluruh sektor turun dengan penurunan terbesar pada sektor industri dasar. Sektor ini tergerus 2,83%. Sektor infrastruktur menyusul dengan penurunan 1,48%. Sektor keuangan pun terkoreksi 1,23% dan sektor manufaktur minus 1,01%.

Penurunan harga terjadi pada 257 saham. Sebanyak 104 saham yang bertahan naik dan 129 saham bergerak mendatar.
Saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) mencatat penurunan terdalam pada indeks LQ45. Harga saham INKP turun 6,28%. Saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) pun turun 4,74%, disusul saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang turun 4,18%.

Masih ada delapan saham penghuni LQ45 yang menguat, seperti PTBALPPFPGASSRILPTPPICBPGGRM, dan BJBR.
🍁

per 1 Oktober 2018: 

Bisnis.com, JAKARTA -- Setelah menutup September 2018 dengan penguatan, indeks harga saham gabungan berpeluang melanjutkan hasil penutupan perdagangan pekan lalu pada sesi perdana Oktober 2018.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 47,33 poin atau 0,798% ke level 5.976,553 pada perdagangan, Jumat (28/9/2018). Sektor saham pertanian memimpin penguatan dengan 1,69% disusul sektor industri dasar dan kimia 1,38%.
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan bahwa berdasarkan daily pivot dari Bloombergsupport pertama dan kedua memiliki rentang level 5.945,922 hingga 5.915,290. Sementara itu, resistance pertama dan kedua memiliki range pada 5.991,870 hingga 6.007,186.
Nafan menyebut berdasarkan indikator, MACD bergerak ke atas menuju area positif. Selanjutnya, stokastik dan RSI bergerak ke atas menuju area overbought.
“Saat ini terlihat pola long white marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance,” tulisnya dalam riset akhir pekan lalu.
Binaartha Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yang dapat menjadi pertimbangan investor hari ini yakni BUMI, ERAA, HOKI, INDF, LSIP, dan PPRO.
Sementara itu, Lanjar Nafi, Head of Research Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Indonesia mengungkapkan indeks saham Asia mayoritas menguat pada sesi perdagangan akhir pekan lalu. Tercatat, Indeks Nikkei, TOPIX, HangSeng, dan CSI menguat masing-masing 1,36%, 0,95%, 0,26%, dan 1,04%.

Dari dalam negeri, dia menuturkan sektor saham pertanian terdongkrak peningkatan produksi crude palm oil (CPO) yang dispekulasi naik karena faktor cuaca. Adapun, sektor saham industri dasar dan kimia terkerek sentimen konsumsi semen yang akan membaik pada akhir 2018.
Untuk awal pekan ini, Lanjar mengatakan pergerakan IHSG menguji level psikologis 6.000 setelah berhasil break out MA50 di level 5.930 secara teknikal. Kendati demikian,  beberapa indikator memberikan signal overboughtdengan potensi pulled upper bollinger bands.
Oleh karena itu, pihaknya memproyeksikan IHSG akan bergerak cenderung terkoreksi awal pekan ini. Pergerakan diperkirakan memiliki level support 5.907 dan resistance 6.000.
Adapun, Reliance Sekuritas Indonesia memberikan rekomendasi saham-saham yang masih dapat dicermati yakni ASRI, BBCA, BBRI, JPFA, LSIP, TRAM, dan AALI.
Di sisi lain, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan memprediksi IHSG akan bergerak dengan level support pertama 5.945 dan kedua 5.914. Selanjutnya, resistance pertama 5.991 dan resistance kedua 6.006.
Dennies memproyeksikan IHSG menguat terbatas didorong antisipasi investor terhadap data inflasi yang akan dirilis awal pekan ini. Peluang penguatan masih terbuka terlihat dari candlestick ditutup di atas moving average 50.
“Namun kenaikan dua hari terakhir sudah cukup tinggi sehingga sangat mungkin terjadi profit taking,” jelasnya

Artha Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham untuk sesi perdagangan harian yakni BBTN, PGAS, INCO, MEDC, ELSA, ADHI, WSKT, dan BBNI.
🌷
ID; Gonjang-ganjing di pasar modal kita dipastikan segera berakhir, bulan depan sudah rebound dan mulai masuk zona bullish. Rontoknya indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kali ini lebih karena gejolak eksternal dengan episentrum The Fed menaikkan suku bunga lebih agresif, berbeda dengan saat krismon 1998 yang akibat kerapuhan ekonomi dalam negeri.
Normalisasi kebijakan moneter oleh bank sentral Amerika Serikat itu menyebabkan arus modal berbalik arah dari emerging markets, termasuk Indonesia, sebelum nantinya membentuk keseimbangan baru.
Perubahan kebijakan AS sebagai ekonomi terbesar dunia itu tidak hanya di sektor moneter. Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga mereformasi sektor fiskal dengan memangkas pajak untuk menarik investasi, plus menaikkan tarif bea masuk barang impor yang memicu perang dagang, terutama dengan RRT. Imbasnya, sejumlah Negara berkembang seperti Turki dan Argentina menjadi makin bermasalah dan masuk pusaran krisis ekonomi, yang menambah kekhawatiran terhadap emerging markets.
Kekhawatiran investor global itu tentu saja ikut menggoyang pasar modal dan rupiah kita, meski ekonomi Indonesia masih bagus. Bank Dunia pekan lalu tegas menyatakan Indonesia jauh dari krisis ekonomi, meski memang ada risiko defisit transaksi berjalan melebar tahun ini.
Menjelang penaikan suku bunga oleh The Fed dalam pertemuan FOMC Rabu (26/9) waktu AS, atau Kamis dini hari waktu Indonesia, investor pun cenderung menahan beli untuk menghindari risiko. Perdagangan yang cenderung sepi terlihat pada transaksi saham di BEI kemarin yang hanya Rp 7,6 triliun, di bawah rata-rata transaksi harian Rp 8,5 triliun. Indeks harga saham gabungan (IHSG) tercatat turun tipis, 0,02% ke 5.873,3.
Market capitalization di BEI pun tergerus kemarin, menjadi Rp 6.611 triliun. Jika dibanding kapitalisasi pasar yang menembus Rp 7.072 triliun seiring lonjakan kenaikan IHSG 20,0% hingga akhir tahun lalu, market capini sudah terpangkas Rp 461 triliun. Penurunan tersebut akibat anjloknya harga-harga saham yang tertekan gejolak global dan penguatan dolar AS, yang menyeret IHSG anjlok 7,6% year to date, dari 6.355,6 per 29 Desember 2017 ke 5.873,3.
Padahal, ekonomi Indonesia masih baik dan kinerja emiten masih solid. Fiskal kita masih cukup sehat, deficit APBN hanya Rp 150 triliun atau 1,02% dari produk domestik bruto (PDB) hingga Agustus 2018, membaik dari periode sama 2017 yang defisit Rp 220 triliun atau sekitar 1,6% PDB. Neraca keseimbangan primer yang tahun lalu masih defisit, tahun ini sudah positif.
Penerimaan negara hingga Agustus 2018 mencapai Rp 1.152 triliun atau 60% dari target. Inflasi juga masih bisa dijaga rendah, di bawah 3,5%. Ini didukung upaya stabilisasi harga dan penambahan pasokan pangan, plus keputusan tidak menaikkan harga solar bersubsidi, premium, hingga listrik sampai tahun depan. Tak heran, hingga kini, kinerja emiten kita masih bagus dan diproyeksikan berlanjut pada kuartal III-2018.
Prospek membaiknya ekonomi kita juga datang dari banyaknya event penting regional dan internasional hingga akhir tahun ini. Ini misalnya Asian Para Games 6-13 Oktober serta Annual Meetings of the International Monetary Fund and the World Bank Group 12-14 Oktober.
Dengan prospek ekonomi yang lebih baik dan kinerja emiten yang kinclong, maka harga-harga saham saat ini sudah terlalu murah. Kondisi harga saham-saham emiten di Tanah Air yang sudah sangat murah itu bisa tercium dari aksi investor asing mulai mengambil posisi beli dalam perdagangan sepekan terakhir. Aksi beli bersih (net buy) oleh investor asing terus berlanjut pada Rabu (26/9) senilai Rp 233,47 miliar, sehingga dalam perdagangan lima hari berturut-turut, asing sudah mencatatkan net buy sebanyak Rp 2,19 triliun.
Jika kita menengok ke krismon tahun 1998, saat itu IHSG merosot ke 398,03, namun tahun berikutnya melambung 70,07% menembus 676,92. Hal yang sama terjadi saat krisis keuangan global 2008 merontokkan indeks 50% lebih, dari 2.745,83 tahun sebelumnya ke 1.355,41. Tahun berikutnya, indeks langsung naik 86,98% ke level 2.534,36. Bahkan, pada pada 2010, masih menanjak 46,13%.
Berkaca dari itu, maka IHSG dipastikan segera meninggalkan level terendahnya. Bursa saham kita akan memasuki zona bullish, apalagi ada daya dorong tambahan dari aksi window dressing oleh investor institusi, baik dari para manajer investasi maupun perusahaan asuransi dan dana pensiun.
Momen jelang pemilihan presiden (pilpres) April 2019 juga menjadi penggerak tambahan, mengingat presiden petahana dipastikan matimatian menggerakkan ekonomi untuk memenuhi janjinya. Proyek-proyek infrastruktur juga akan diselesaikan dan bantuan-bantuan social lebih gencar digelontorkan. Itulah sebabnya, pada momem-momen pilpres sebelumnya, laju indeks bergerak positif.
Lihat saja pada 2004, IHSG melejit 44,56%, kemudian berulang pada 2009 melambung 86,98% dan 2014 meningkat 22,29%. Itulah sebabnya, saat ini merupakan momentum yang sangat bagus bagi investor domestik untuk mengakumulasi saham-saham unggulan di BEI. Apalagi, secara historis, kinerja IHSG menguat setiap kuartal IV dan berpeluang berlanjut hingga Maret- Mei tahun berikutnya.

Kita jangan kalah dengan strategi investor asing, yang sering menggoyang harga saham serendah-rendahnya menjelang masuk pasar besar-besaran. Momen akhir tahun ini pantas dirayakan dengan aksi suka cita memborong saham. (*)
🍓

Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam perdagangan besok, Senin (30/01) diproyeksi masih lanjutkan penguatan.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.945,922 hingga 5.915,290.
Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5.991,870 hingga 6.007,186.
Berdasarkan indikator, MACD bergerak ke atas menuju ke area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI bergerak ke atas menuju ke area overbought.
"Saat ini terlihat pola long white marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance," demikian menurut risetnya.
Vice President Research Department Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan mengawali awal bulan, sekaligus memasuki kuartal ke empat di tahun 2018 dimana rilis data perekonomian awal bulan, inflasi yang disinyalir akan berada dalam kondisi terkendali.

Hal ini, tentunya diharapkan dapat menopang pola gerak IHSG pada hari ini, selain dari pada itu penantian terhadap rilis kinerja emiten sepanjang kuartal ketiga juga akan turut mewarnai pola gerak IHSg hingga beberap waktu mendatang.
🌺
Bisnis.com, JAKARTA—Indeks Bisnis-27 ditutup menguat 5,5 poin ke level 523 pada akhir perdagangan Jumat (28/9) dan tercatat outperformed terhadap IHSG yang membaik 47 poin ke level 5.976. Tercatat investor asing melakukan foreign net buy hingga Rp886 miliar yang mengerek kinerja bursa hari ini.
Saham-saham anggota konstituen Indeks Bisnis-27 yang paling banyak diborong oleh investor asing yaitu BBRI (61 juta saham), TLKM (46 juta saham), PTBA (36 juta saham), dan PGAS (33 juta saham). Indeks Bisnis-27 sudah menyentuh bottom-nya pada bulan September dengan berbagai tekanan dari eksternal dan domestik.
Tensi perang dagang terlihat mulai mereda, disusul keputusan The Federal pada FOMC meeting September untuk menaikkan suku bunga The Fed sebesar 25 bps menjadi 2,25%, tidak lagi begitu signifikan mempengaruhi pasar.
Chairperson The Fed Jerome Powell juga telah memberikan sinyal cukup jelas ke pasar untuk arah kebijakan hawkish secara gradual, di mana The Fed akan kembali menaikkan suku bunganya pada Desember 2018. Kenaikan juga akan terjadi 3 kali pada tahun depan dan 1 kali pada 2020 dengan asumsi penguatan ekonomi negeri Paman Sam itu terus melanjutkan penguatan dalam 3 tahun mendatang.
Sementara itu, tekanan dari domestik juga tidak kalah dominan sempat menghantam kinerja Indeks Bisnis-27. Nilai tukar rupiah mengalami depresiasi terhadap dolar AS hingga mencapai 14.935 pada 5 September 2018.
Kepanikan dan kekhawatiran berlebihan investor akan contagion effect atas krisis Turki dan Argentina tersebut telah menggencet mata uang Garuda dan mengoreksi IHSG (3,76% dtd) dan Indeks Bisnis-27 (4,15% dtd).
Data-data ekonomi seperti perkembangan capital outflow yang tinggi, kinerja ekspor yang terpantau cenderung moderat dan neraca pembayaran yang buruk masih akan menjadi fokus investor.
  • Bisnis-27 Index Technical Review
Indeks Bisnis-27 telah breakout MA50 di level 518 dengan kecenderungan bullish pada indikator stochastic oscillator. Sementara itu, indikator relative strength index terlihat netral. Diperkirakan Indeks Bisnis-27 masih akan melanjutkan penguatan terbatas pada awal pekan depan dengan support-resistance di level 514-543.
Sumber: Bloomberg
  • Jakarta Composite Index Technical Review
IHSG ditutup menguat dengan breakout MA50 di level 5.930 dengan kecenderungan overbought (jenuh beli ) yang terlihat pada indikator stochastic oscillator. Sementara itu, indikator relative strength index pada area netral. Diperkirakan IHSG masih akan melanjutkan penguatan terbatas menantikan rilis data-data ekonomi di awal bulan, di mana support-resistance IHSG dalam rentang 5.908 – 6.000.
Sumber: Bloomberg
  • Indeks Bisnis-27 dan Indeks Lainnya
Sepanjang 2018, sebagian besar kinerja indeks yang juga menjadi alternatif acuan baik funds manager maupun investor mengalami koreksi kecuali IDX SMC Composite yang tumbuh 1,2% (ytd). Sementara itu, Indeks Bisnis-27 mengalami koreksi secara year to date sebesar 9,3%. Namun, koreksi indeks ini relatif lebih baik apabila dibandingkan dengan LQ 45 dan Sri Kehati Indeks yang juga terkoreksi masing-masing sebesar 12,3% (ytd) dan 10,2% (ytd).
Saat ini valuasi Indeks Bisnis-27 berada pada harga premium dengan forward PE ratiosebesar 17 kali (di atas rata-rata historis 5 tahun dengan forward PE ratio sebesar 13 kali). Bahkan Indeks Bisnis-27 terlihat outperformed (lebih baik) terhadap IHSG yang juga memiliki valuasi premium , di mana forward PE ratio IHSG sebesar 15 kali (di atas rata-rata historis 5 tahun dengan forward PE ratio sebesar 12 kali).
Sumber: Bisnis Indonesia Resources Center, BEI
  • Sektor Pendorong Indeks Bisnis-27
Sepanjang tahun 2018, sebanyak delapan emiten yang tumbuh positif secara year to date yaitu emiten dari sektor industri dasar dan kimia yang diwakili oleh konstituen PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk tumbuh 221,3%. Kondisi ini tidak terlepas dari meningkatnya permintaan kertas dari China sehingga mampu melejitkan harga kertas dan dapat menggenjot kinerja pendapatan emiten kertas.
Selanjutnya, sektor pertambangan yang masih menjadi leading sector diwakili oleh konstituen PT Bukit Asam Tbk tumbuh 75,61% (ytd) di tengah harga batu bara yang masih tinggi dan kinerja fundamental emiten positif yang pada kuartal II. Sementara itu, 19 anggota konstituen lainnya terkoreksi sepanjang tahun 2018.
  • Monthly Preview
Berbagai kebijakan pemerintah sebagai upaya untuk menahan pelebaran defisit neraca perdagangan telah ditempuh seperti pengurangan impor minyak mentah dengan mensubstitusi ke pemanfaatan biodiesel dalam program B20. Tidak hanya itu, pemerintah juga menekan aktivitas impor dengan memberlakukan peningkatan tarif pajak penghasilan (PPh) impor untuk 900 komoditas.
Sementara itu, Bank Indonesia juga terus melakukan upaya dalam bentuk kebijakan yang cukup konsisten untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, salah satunya dengan kembali menaikkan suku bunga 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps ke level 5,75%. Kebijakan makro dan kenaikan suku bunga ini sebagai upaya penyesuaian untuk terus memperkuat ketahanan dalam menghadapi shocks eksternal dan menstabilkan makroekonomi.
Meskipun tekanan eksternal terkait perang dagang AS dan China cenderung mereda, risiko capital outflow yang meninggalkan emerging market harus terus diwaspadai seiring dengan penguatan ekonomi AS.
Indeks Bisnis-27 diperkirakan akan mengalami bullish reversal sepanjang Oktober 2018 setelah melewati fase trough level. Perkembangan berbagai upaya pemerintah untuk menekan current account deficit hingga 2,7% terhadap PDB dan rilis laporan keuangan emiten kuartal III/2018 bisa menjadi katalis positif bagi kinerja Indeks Bisnis-27 sepanjang Oktober mendatang.
Sementara itu, anggota konstituen yang masih akan menjadi penggerak Indeks Bisnis-27 yaitu saham-saham emiten dari sektor pertambangan (bobot indeks 2,96%) , industri dasar dan kimia (12,38%), dan keuangan (41,93%). Selain dari bobotnya yang cukup besar, kinerja industri di sektor tersebut juga diperkirakan masih positif sehingga berpeluang menjadi motor penggerak Indeks Bisnis-27 pada bulan depan.

*) Anida ul Masruroh, Analis Bisnis Indonesia Resources Center
🌷
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu ditutup menguat. Perdagangan Jumat (28/9), indeks naik 0,80% ke level 5.976,55. Investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 885,13 miliar.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengungkap, naiknya indeks mengikuti mayoritas ekuitas Asia yang menguat optimistis di akhir pekan. Sektor pertanian naik 1,68% dan sektor industri dasar naik 1,38% memimpin penguatan. Peningkatan produksi CPO yang dispekulasi akan naik karena faktor cuaca dan konsumsi semen yang akan membaik di akhir tahun menjadi trigger kedua sektor tersebut.

Senada, Dennies Christoper Jordan, analis Artha Sekuritas menambahkan, naiknya indeks di akhir pekan juga disetir window dressing pada hari terakhir perdagangan kuartal III tahun 2018.
Untuk hari Senin (1/10), Dennies memprediksi IHSG akan menguat terbatas, di level support 5.914 dan resistance 6.006. Indeks akan didorong antisipasi invetor terhadap data inflasi yang akan rilis di awal bulan Oktober. Di sisi lain peluang penguatan masih terbuka terlihat dari candlestick ditutup di atas moving average 50, namun kenaikan di 2 hari pekan lalu cukup tinggi, kemungkinan akan terjadi aksi profit taking.

Lanjar bilang, hari Senin pergerakan IHSG menguji level psikologis 6.000 setelah berhasil break out MA50 di level 5930 secara teknikal. Meskipun demikian beberapa indikator memberikan signal overbought dengan potensi pulled upper bollinger bands. Sehingga diperkiraan IHSG akan bergerak cenderung terkoreksi di awal pekan dengan rentang level 5.907-6.000. Saham-saham yang masih dapat dicermati antara lain ASRIBBCABBRIJPFALSIPTRAMAALI.
🍄
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang Oktober, rupanya ada beberapa saham emiten yang cenderung mengalami kenaikan dalam lima tahun terakhir. Dari rangkuman Kontan, terdapat empat saham yang pertumbuhannya bisa mencapai dua digit atau di atas 10%.
Keempat saham tersebut di antaranya PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT PP Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT). Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengungkapkan, kenaikan indeks dalam lima tahun tersebut merupakan hal yang wajar.

"Ini karena, sektor konstruksi menguat karena efek kebijakan ekonomi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam membangun infrastruktur," ujar William kepada Kontan, Kamis (27/9).
Sayangnya, William menilai dari keempat emiten tersebut hanya satu emiten yang berpotensi mengalami kenaikan di Oktober 2018. Sejak terjadi cash flow, beberapa emiten tersebut bergerak negatif, pergerakan saham sektor konstruksi pun justru mengalami penurunan.
"Secara teknikal, yang berpotensi mengulang siklus (kenaikan) itu SRIL. Sedangkan tiga lainnya saya kira agak sulit untuk Oktober tahun ini," kata William kepada Kontan, Kamis (27/9).
Meskipun begitu, peluang rebound untuk ketiga saham konstruksi tersebut, masih ada di tahun ini. Alasan rebound nantinya berasal dari laporan keuangan emiten masing masing.
"Jika perolehan kontrak masih tinggi, disertai cash flow yang membaik, itu bisa bikin rebound," ujarnya.
Ditambah lagi, jika berdasarkan siklusnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan rebound di setiap bulan Oktober. Dengan begitu, keempat saham tersebut berpotensi untuk mengikuti pergerakan kenaikan IHSG di bulan depan.
Untuk investor, direkomendasikan untuk membeli saham SRIL dengan target harga Rp 400 dan WIKA dengan target Rp 1.750. Sedangkan untuk saham PTPP, investor harus menunggu indeks menyentuh level support Rp 1.500 untuk bisa menyentuh target harga Rp 1.700 - Rp 2.000.

Begitu juga untuk saham WSKT yang perlu menyentuh level support Rp 1.600, sebelum akhirnya buy dengan target harga Rp 1.800 - Rp 2.200.
🌹

per tgl 28 Sep 2018:

Jakarta detik- IHSG pada akhir pekan ditutup ditutup di zona hijau. Sepanjang hari ini IHSG berhasil bertahan di zona hijau dan parkir di 5.976,55.

Sentimen positif ini diikuti oleh penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sore ini dolar AS berada di level Rp 14.896.

Membuka perdagangan, Jumat (28/9/2018), IHSG bertambah 23 poin (0,4%) ke 5.952,927. Indeks LQ45 naik 3,143 poin (0,33%) ke 941,362.

Memasuki jeda siang, IHSG naik 19 poin ke posisi 5.949,04.

Hingga tutup perdagangan sore ini, IHSG masih menguat. IHSG naik 47,33 poin (0,79%) ke 5.976,553. Indeks LQ45 menguat 12,718 poin (1,37%) ke 938,219.

Laju positif IHSG sore ini ditopang penguatan 9 sektor saham. Saham sektor agrikultur naik paling signifikan mencapai 1,69%. Sebanyak 220 saham menguat, 163 saham melemah dan 118 saham melemah.


Sementara itu, indeks utama bursa Wall Street ditutup dalam teritori negatif pada perdagangan Rabu (26/09).

Indeks Dow Jones turun 0.40% ke level 26,385, S&P melemah 0.33% ke level 2,905, dan Nasdaq tertekan sebesar 0.21% ke level 7,990.

Pelemahan indeks tersebut terjadi pasca rilisnya keputusan The Fed yang menetapkan suku bunga di level 2.25% atau naik 25 BPS.

Kenaikan ini kemudian direspon pelaku pasar dengan melakukan antisipasi atas aset-aset berisiko seiring adanya potensi kenaikan Suku bunga sekali lagi pada bulan Desember 2018, kemungkinan tiga kali pada tahun 2019, dan satu kali pada tahun 2020.

Bursa saham Asia mayoritas bergerak positif sore ini. Berikut pergerakannya:
  • Indeks Nikkei 225 naik 1,36% ke 24.120,04
  • Indeks Hang Seng naik 0,26% ke 27.788,52
  • Indeks Komposit Shanghai naik 1,06% ke 2.821,35
  • Indeks Strait Times naik 0,64% ke 3.257,05
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk jajaran top gainers siang ini adalah, Indofarma (INAF) naik Rp 1.000 ke Rp 5.900, United Tractors (UNTR) naik Rp 880 ke Rp 33.000, Pelat Timah Nusantara (NIKL)) naik Rp 790 le Rp 4.900 dan Multi Bintang Indonesia (MLBI) naik Rp 650 ke Rp 16.500.

Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah, Bayan Resources (BYAN) turun Rp 1.150 ke Rp 18.550, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 950 ke Rp 74.050, Asuransi Tugu Pratama (TUGU) turun Rp 360 ke Rp 2.630 dan Sona Topas Tourism (SONA) turun Rp 350 ke Rp 5.525. (eds/fdl)
🌲
Per tgl 27 Sep 2018
Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak melemah pada perdagangan saham Kamis (27/9/2018) dipicu keputusan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) yang kembali menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin atau 0,25 persen menjadi 2,25 persen.
Kenaikan suku bunga acuan The Fed ini tentu berdampak pada kondisi pasar modal RI. Investor kini tengah menanti putusan suku bunga acuan Bank Indonesia usai The Fed naikkan suku bunga.

"Oleh karena itu, laju IHSG hari ini saya rasa bakal berada di teritori negatif. Itu dengan tekanan bearsih setelah ditutup dibawah level MA50 dan MA5," tutur Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi di Jakarta.
Pada pergerakan indeks saham hari ini, menurut Lanjar, IHSG akan berada pada rentang 5.820-5.905.
Sementara itu, Fund Manager PT Valbury Capital Management, Suryo Narpati, mengungkapkan perhatian pasar memang akhir-akhir ini memang tertuju pada pertemuan the Fed. Terutama bagaimana kebijakan moneter bank sentral AS itu berpengaruh pada mata uang garuda.
"Kekhawatiran pelemahan rupiah menciptakan tekanan tersendiri bagi pergerakan IHSG untuk melaju di zona positif pada hari ini," ujar dia.
Suryo pun meramalkan IHSG berada di kisaran 5.852-5.896. Dalam situasi ini, Lanjar menyarankan saham yang bonafit di pasar antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).

Sedangkan Suryo lebih memilih saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN), PT Blue Bird Tbk (BIRD) serta PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).
🌺

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski menguat sepanjang hari, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu (26/9) ditutup melemah tipis 0,02% ke level 5.873. Meskipun demikian, investor asing kembali mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp 233,48 miliar.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, sektor perdagangan (-0,56%) dan konsumer (-0,42%) menjadi penekan IHSG di akhir sesi perdagangan. Sedangkan sektor aneka industri menguat (+1,58%) dan pertanian (+0,76%) yang memimpin penguatan tidak mampu menahan tekanan sehingga IHSG ditutup melemah di akhir sesi.

Rupiah menguat setelah sempat melemah hingga 0,18% ke level Rp 14.944. Investor asing pun mencatatkan net buy Rp 233,48 miliar. Asing melanjutkan aksi beli investor sejak akhir pekan lalu.
"Juga sebagian investor berhati-hati dengan menahan investasinya menjelang keputusan suku bunga The Fed terlepas dari perang dagang antara AS dan China yang kian memanas," terang Lanjar kepada Kontan.co.id.
Selain itu, sentimen refleksi The Fed dalam pertemuan membahas kenaikan suku bunga dan kebijakan moneter lain hingga stok persediaan minyak di AS menjadi fokus utama investor pada perdagangan selanjutnya.
Lanjar melanjutkan, secara teknikal, IHSG kembali terkonsolidasi dengan tekanan bearish setelah tutup di bawah level MA 50 dan MA 5. Indikator stochastic memberikan signal pergerakan negatif dengan momentum yang flat pada middle area.

Lanjar memperkirakan, IHSG masih akan bergerak cenderung tertekan dengan level support 5.820 dan resistance 5.905. Saham-saham yang masih dapat dicermati antara lain BBCABBNIEXCLLSIPMYORTRAM, dan AALI.
🌹

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Federal Reserve diperkirakan akan kembali mengerek suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) dalam rapat FOMC nanti. Kenaikan suku bunga diperkirakan sebesar 25 basis point (bps) yang artinya berada di kisaran 2% sampai 2,25%.
Aditya Perdana Putra, Analis Semesta Indovest mengatakan, pasar saham masih akan naik hingga akhir tahun, terlepas dari kenaikan FFR. Aditya mengatakan, pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjadi karena rupiah yang melemah. "Untuk kenaikan FFR sudah diantisipasi pasar, justru kita akan melihat long term view dari kebijakan The Fed. Apakah akan tetap hawkish? Jika iya, tentu BI rate akan terus mengikuti," kata Aditya, Rabu (26/9)

Hal ini secara tidak langsung akan membebani perusahaan karena cost of borrowing akan semakin tinggi. Jika rupiah melemah maka ada risiko ganda. "Jadi pelaku pasar saat ini bisa memanfaatan pola trading yang disiplin. Gunakan risk-reward dan batasi kerugian dengan stop loss. Beberapa sektor terlihat memiliki volatilitas yang tinggi seperti sektor perbankan, barang konsumsi dan aneka industri," kata Aditya
Saham-saham blue chip sektor aneka industri, perbankan, barang konsumsi dan infrastruktur bisa diamati dan ada peluang untuk beli jika melemah. "Penguatan biasanya mengikuti pola kenaikan IHSG. Bisa cukup baik mengikuti rebound IHSG akhir-akhir ini, yang secara umum tren indeks saya lihat masih konsolidasi. Jadi ruang penguatan akan terbatas meski akan ada penguatan," kata Aditya.
Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan kalau suku bunga naik terlalu cepat maka inflasi sulit naik di atas 2%. "Sebenarnya market tidak suka Fed Rate naik, jadi kalau The Fed lebih dovish maka market bisa bullish," kata Aditya.
Aditya menyarankan agar para pelaku pasar memperhatikan saham blue chips. Ia memperhatikan, saham blue chips yang dua minggu sudah turun banyak pasti rebound di minggu ketiga. Jika minggu pertama turun di minggu kedua naik, ada momentum untuk trading di saham-saham blue chips tadi. "Yang patut diingat, pergerakan market belum akan bullish dalam jangka panjang dan bisa mempergunakan peluang trading di jangka pendek," tutup Aditya.

Adapun saham yang direkomendasikan Aditya adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan target harga Rp 3.640; PT Astra International Tbk (ASII) di target harga Rp 7.500; PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di target harga Rp 24.800; PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) di target harga Rp 9.500; PT Gudang Garam Tbk (GGRM) di target harga Rp 75.000; PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) di target harga 47.250 dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) di target harga Rp 3.180.

🍚
Bisnis.com, BALIKPAPAN – Kepala Unit Pengembangan Produk Divisi Riset dan Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jimmi Charlo Simanjuntak menyatakan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 tidak terlalu memengaruhi kinerja saham di Bursa Efek Indonesia.
“Pasar modal Indonesia adalah salah satu yang terbaik di dunia. Pada tahun politik, [indeks harga saham gabungan/IHSG] diprediksi malah bisa naik sekitar 4% - 5%,” ungkapnya kepada Bisnis di sela-sela Investor Summit 2018 di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Selasa (25/9/2018).
Jimmi menambahkan mengatakan bahwa kondisi eksternal dari perekonomian global dengan adanya perang dagang Amerika Serikat – China, melemahnya nilai tukar rupiah, dan tahun politik tidak menyebabkan anjloknya pasar saham Indonesia secara signifikan.
“Kondisi saat ini cukup baik, market-nya tidak terlalu banyak berubah, rupiah stabil, kebijakan yang diambil pemerintah cukup baik, sekarang ini investor lokal sudah lebih banyak dari investor asing. Pergerakan saat ini lebih terpicu pada peristiwa lokal,” ungkapnya.
Jumlah investor lokal telah mencapai 62% dan sisanya 38% adalah investor asing, berbanding terbalik pada 2013, tercatat investor asing mencapai 62% dan lokal hanya 38%.
Melihat data tersebut, pencapaian keberhasilan edukasi mengenai pasar modal yang dilakukan BEI melalui 401 galeri investasi, 30 kantor cabang terbilang sukses.
Artinya, menurut dia, banyak dari masyarakat Indonesia yang sudah mulai melek saham, dengan komposisi usia yang dominan 25 hingga 45 tahun.
“Bisa jadi ini hasil program regular seperti Investor Summit, kelas pasar modal, dan ulasan di media. Apalagi sekarang semua sudah ditopang dengan teknologi yang memudahkan untuk memantau pergerakan pasar modal,” paparnya.

Emiten masih didominasi oleh sektor perbankan dan komunikasi dengan catatan ada lebih dari 600 emiten di BEI. “Tahun ini ada 34 emiten baru dan kemungkinan ada beberapa lagi hingga akhir tahun,” tambah Jimmi.
🌹

per tgl 26 Sep 2018: 
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII), berhasil mengakhiri pergerakannya di zona hijau pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (26/9/2018).
JII ditutup naik 0,06% atau 0,40 poin di level 648,06, setelah berakhir di wilayah negatif dua hari berturut-turut sebelumnya. Indeks mulai rebound ke zona hijau ketika dibuka dengan kenaikan 0,03% di level 647,85 pagi tadi.
Berdasarkan data Bloomberg, JII bergerak pada level 646,89-654,04 sepanjang perdagangan hari ini. Adapun pada perdagangan Selasa (25/9), JII berakhir melemah 0,16% di level 647,66.
BACA
Sebanyak 12 saham menguat, 11 saham melemah, dan 7 saham stagnan dari 30 saham yang diperdagangkan.
Saham PT Astra International Tbk. (ASII) yang naik 2,08% menjadi pendorong utama terhadap kenaikan JII, diikuti saham INTP (+3,34%), PGAS (+3,38%), dan SMGR (+1,39%).
Berbanding terbalik dengan JII, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal mempertahankan reboundnya dan harus memperpanjang koreksinya pada akhir perdagangan hari ketiga berturut-turut.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup turun tipis 0,02% atau 1,03 poin di level 5.873,27, setelah berakhir melemah 0,13% atau 7,92 poin di posisi 5.874,30 pada Selasa (25/9).
Padahal, indeks sempat rebound ke zona hijau hingga kembali menembus level 5.900 setelah dibuka melandai 0,05% atau 2,74 poin di level 5.871,56 pagi tadi. Namun, tenaganya terkikis menjelang penutupan perdagangan hari ini dan berakhir terkoreksi lagi.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif pada level 5.870,30 – 5.908,59.
Sektor perdagangan (-0,56%) dan konsumer (-0,43%) memimpin  di antara lima sektor menekan pergerakan IHSG di akhir perdagangan. Di sisi lain, sektor aneka industri yang naik 1,58% memimpin penguatan di antara empat sektor tersisa sekaligus membatasi pelemahan IHSG.
Dari 602 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 180 saham menguat, 180 saham melemah, dan 242 saham stagnan.
Saham-saham syariah yang mendorong indeks JII hari ini:
Kode
(%)
ASII
+2,08
INTP
+3,34
PGAS
+3,38
SMGR
+1,39
Saham-saham syariah yang menekan indeks JII hari ini:
Kode
(%)
UNTR
-3,19
ICBP
-2,82
TPIA
-2,40
TLKM
-0,56


Sumber: Bloomberg
🍁
JAKARTA okezone– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan sesi I. Pasar saham Indonesia ditutup naik 29,97 poin atau 0,51% ke level 5.904,27.

Menutup perdagangan sesi I, Rabu (26/9/2018), ada 187 saham menguat, 141 saham melemah, dan 111 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp3,34 triliun dari 6,51 miliar lembar saham diperdagangkan.



Indeks LQ45 naik 7,26 poin atau 0,8% menjadi 933,87, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 5,58 poin atau 0,9% ke 653,24, indeks IDX30 naik 4,20 poin atau 0,8% ke 511,18 dan indeks MNC36 naik 2,22 poin atau 0,7% ke 333,94.

Mayoritas sektor penggerak IHSG bergerak menguat dengan sektor konsumer memimpin penguatan sebesar 0,8%. Sedangkan sektor perdagangan turun 0,5%.



Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) naik Rp95 atau 18,27% ke Rp615, saham PT Mahaka Media Tbk (ABBA) naik Rp25 atau 12,82% ke Rp220 dan saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) naik Rp60 atau 8,33% ke Rp780.


Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk (PANI) turun Rp55 atau 9,24% ke Rp540, saham PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) turun Rp14 atau 8% ke Rp161, dan saham PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA) turun Rp12 atau 7,02% ke Rp159.


(kmj)
🌸


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyaknya sentimen yang terjadi di kuartal III-2018, justru membuat risiko dan ketidakpastian di Bursa Tanah Air. Sehingga, menurut Head of Lots Services PT Lotus Sekuritas Krishna Dwi Setiawan di kuartal IV-2018 yang tersisa tinggal sentimen positif.
Sebagaimana prediksi pasar di awal tahun, The Fed akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak tiga kali, dan diperkirakan kenaikan terakhir akan diterjadi di September ini. 

Meskipun ada rapat The Fed (FOMC) sebanyak dua kali lagi hingga akhir tahun, menurutnya Amerika tidak akan agresif untuk menaikkan suku bunga acuannya hingga 4x tahun ini.
"Harusnya sudah engga ada lagi, apalagi kalau lihat situasi perang dagang yang mungkin memicu risiko baru bagi AS. Jadi The Fed enggak akan terlalu ceroboh untuk naikin empat kali tahun ini," kata Krishna kepada Kontan.co.id, Selasa (25/9).
Selain itu, AS juga sudah mengenakan tarif impor kepada China sebanyak dua kali, sehingga menyebabkan perang dagang antar kedua negara tersebut. Diperkirakan sampai akhir tahun, AS tidak akan mengenakan tarif tambahan lagi ke China.
"Artinya, pemicu pemicu besar yang menyebabkan indeks bisa tertekan, itu sudah keluar semua. Sampai akhir tahun, kita bisa berharap ada perbaikan terhadap indeks Tanah Air," ujarnya.
Dengan meredanya ketidakpastian di pasar, Lotus Sekuritas memperkiran hal pertama akan diuntungkan adalah nilai tukar rupiah. Ketika perang dagang mereda, tidak ada lagi kenaikan Fed Fund Rate (FFR), maka rupiah secara perlahan akan bisa kembali menguat.
Ditambah lagi, di akhir tahun ekspektasinya akan ada perbaikan dari sisi fundamental makro Tanah Air. Di mana pada kuarta IV-2018, neraca perdagangan diperkirakan membaik, meskipun di akui untuk kuartal III-2018 defisit masih cenderung akan lebar.
Artinya di kuartal III-2018, market sudah mengantisipasi bahwa defisit masih cukup lebar, sehingga tidak akan berikan efek kejutan dan berdampak ke pergerakan pasar secara signifikan. "Mungkin ada respon jangka pendek, tapi respon besar jangka panjang harusnya sudah enggak ada lagi," ungkapnya.
Meredanya sentimen perang dagang dan berakhirnya risiko kenaikan suku bunga tahun ini, diiring dengan membaiknya fundamental makro, diharapkan mampu memberikan perbaikan sentimen hingga akhir tahun. Bahkan memasuki kuartal IV-2018 segala sentimen negatif diharapkan bisa keluar.

"Jadi kita tinggal berharap (sentimen) yang bagus, seperti laporan keuangan kuartal III-2018 yang akan diumumkan akhir Oktober, data trade balance Oktober yang dirilis November dengan harapan bisa surplus. Kita bisa berharap asing masuk lagi dan cadangan devisa bisa mulai pickup atau minimal enggak turun lagi," ucapnya.
🌸

per tgl 25 Sep 2018: 
Bisnis.com, JAKARTA — Memanasnya tensi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China memperpanjang pelemahan pasar negara berkembang (emerging market).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun berakhir turun bersama nilai tukar rupiah pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Selasa (25/9/2018).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 0,13% atau 7,92 poin di level 5.874,30, setelah berakhir melorot 1,27% atau 75,52 poin di posisi 5.882,22 pada Senin (24/9).
Meski sempat terseok hingga menyentuh level 5.850 setelah dibuka turun 0,12% di level 5.875,16 pagi tadi, indeks mampu mengikis pelemahannya. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.850,75 – 5.895,02.
Sektor industri dasar (-1,58%) dan properti (-0,63%) memimpin pelemahan di antara lima sektor menekan pergerakan IHSG di akhir perdagangan. Namun, empat sektor lainnya, dipimpin sektor tambang yang menguat 0,99%, mampu naik sekaligus membatasi pelemahan IHSG.
Dari 602 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 163 saham menguat, 175 saham melemah, dan 264 saham stagnan.
Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang turun 2,28% menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG, diikuti saham BMRI (-1,85%), INKP (-4,22%), dan CPIN (-2,82%).
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berakhir turun 0,14% atau 0,72 poin di level 513,33, koreksi hari kedua berturut-turut, setelah dibuka melemah 0,22% atau 1,11 poin di posisi 512,94.
Bersama IHSG, indeks saham lainnya di Asia Tenggara mayoritas bergerak negatif sore ini dengan indeks SE Thailand (-0,04%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,32%), dan indeks PSEi Filipina (-1,36%). Adapun indeks FTSE Straits Time Singapura naik 0,53%.
Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing berakhir melemah 0,58% 0,90%, hari pertama pascapemberlakuan tarif oleh Tiongkok dan AS terhadap impor satu sama lain.
Dilansir Reuters, indeks pasar emerging market turun 0,5%, dengan bursa saham China melemah di tengah meningkatnya kekhawatiran atas dampak konflik perdagangan antara dua negara berkekuatan ekonomi terbesar di dunia tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi global. Bursa saham mulai dari Rusia, Afrika Selatan, hingga Turki pun turun.
“Kami melihat tanda-tanda eskalasi lebih lanjut atas perang dagang antara China dan AS, dan kami melihat kemungkinan bahwa putaran tarif baru akan diumumkan ... segera pada sisa impor China, dan itu pasti akan membebani pasar negara berkembang,” kata Jakob Christensen, kepala riset emerging market di Danske Bank.
“Di atas itu, Anda melihat imbal hasil AS meningkat dan pasar cemas menunggu untuk melihat apakah The Fed akan menjadi lebih hawkish daripada sebelumnya,” lanjutnya.
Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik di atas 3,1% ke level tertinggi baru dalam empat bulan menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve mulai hari ini waktu setempat.
Rapat The Fed tersebut diperkirakan akan memutuskan kenaikan suku bunga, sehingga menambah kegelisahan atas biaya pendanaan untuk banyak pasar negara berkembang.
Dengan stabilnya pergerakan dolar AS, mata uang emerging market berada di bawah tekanan. Yuan China mencapai level terlemahnya dalam sebulan terhadap dolar AS, rupee India bergerak di kisaran rekor terendah yang disentuh pekan sebelumnya, dan peso Filipina menyelami level terendahnya sejak akhir tahun 2005.
Sementara itu, nilai tukar rupiah di pasar spot hari ini ditutup melemah 52 poin atau 0,35% di level Rp14.918 per dolar AS. Pada perdagangan Senin (24/9), mata uang Garuda berakhir terdepresiasi 49 poin di level 14.866.
Saham-saham penekan IHSG:
 Kode
(%)
UNVR
-2,28
BMRI
-1,85
INKP
-4,22
CPIN
-2,82
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode
(%)
ASII
+1,05
INAF
+23,63
BBRI
+0,66
GGRM
+1,65

Sumber: Bloomberg
🌸

per tgl 24 Sep 2018: 
JAKARTA okezone - Anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 1,26% berimbas ke nilai tukar Rupiah pada sore hari ini.
Tercatat, nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) sore mengalami pelemahan ke level Rp14.800-an per USD.

Melansir Bloomberg Dollar Index, Senin (24/9/2018) pukul 16.58 WIB, Rupiah pada perdagangan spot exchange melemah 49,5 poin atau 0,33% ke level Rp14.866 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.846 per USD-Rp14.879 per USD.
Sementara itu, Yahoofinance juga mencatat Rupiah melemah 46 poin atau 0,31% menjadi Rp14.862 per USD. Dalam pantauan Yahoofinance, Rupiah berada dalam rentang Rp14.816 per USD hingga Rp14.880 per USD.
Seperti yang diberitakan Okezone, IHSG terus melemah pada perdagangan hari ini. Penutupan perdagangan sore ini, IHSG turun 75,5 poin atau 1,26% ke level 5.882,22.

Menutup perdagangan Senin, ada 112 saham menguat, 268 saham melemah, dan 122 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp6,5 triliun dari 9,8 miliar lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 15,42 poin atau 1,6% menjadi 928, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 8,48 poin atau 1,3% ke 649,22, indeks IDX30 turun 8,5 poin atau 1,6% ke 507,80 dan indeks MNC36 turun 5,38 poin atau 1,6% ke 331,91.

Seluruh sektor penggerak IHSG bergerak melemah dengan bisnis dan infrastruktur memimpin pelemahan hingga 1,8% disusul sektor minyak 1,6%.
🍓

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terparkir di zona hijau pada Jumat (21/9). Indeks naik 0,45% setara 26,48 poin ke level 5.957.
Dennies Christoper Jordan, Analis Artha Sekuritas mengatakan penguatan didorong oleh sektor industri dasar naik  1,39% dan pertambangan 0,93%.

Didorong oleh sentimen optimisme investor setelah faktor global yang mulai kondusif dan nilai tukar rupiah yang juga mulai cukup stabil.
"Namun, investor akan cenderung mengantisipasi keputusan suku bunga The Fed dan suku bunga Bank Indonesia. Candlestick membentuk doji setelah kenaikan beberapa hari berturut-turut mengindikasikan akan terjadi koreksi," kata Dennies, Jumat (21/9)
Sekadar informasi, The Fed akan menggelar rapat bunga acuan pada 25-26 September. Sedangkan Bank Indonesia menggelar penentuan bunga pada 26-27 September. 

Sehingga, Senin (24/9) mendatang, IHSG diprediksi akan melemah. Pergerakannya diperkirakan akan dalam rentang:
Resistance 1      : 5.976
Support 1            : 5.936
Resistance 2      : 5.995
Support 2            : 5.915

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan ini berhasil menguat selama tiga hari. Pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat (21/9) indeks kembali dui tutup di zona hijau 0,45% ke level 5.957. Bahkan, dalam sepekan ini, investor asiing lebih sering mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 1,01 triliun.
Analis Anugerah Sekuritas Indonesia, Bertoni Rio menyatakan selama sepekan ini IHSG naik 0,58%. Kenaikan sepekan ini didorong dari penguatan rupiah terhadap dollar AS, yang di penutupan pasar uang Jumat (21/9) berdasarkan data Bloomberg Rp 14.817.
Sepekan ini, indeks juga tertopang dari sektor aneka industri dan tambang. Juga di pekan ini terdapat beberapa emiten yang telah melakukan initial public offering (IPO) di BEI.
William Hartanto, analis Panin Sekuritas menyatakan pasar masuk periode window dressing dan penguatan rupiah. Itulah yang membuat IHSG pekan ini ditutup di zona hijau.
Selain itu, perang dagang setelah sekian lama yang mana AS dan China yang saling ancam satu sama lain, sudah tidak menjadi ancaman bagi pelaku pasar, hingga pada akhirnya indeka Asia menguat.
Untuk pekan depan, William meramalkan akan ada 2 kali koreksi utk merapihkan chart, terutama karena IHSG ada gap di 5.870 jadi ada potensi menurun. Indeks akan bergerak di level 5.870- 6.000.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu rapat FOMC dan BI, kebijakan suku bunga akan menjadi penentu gerak pasar pekan depan.

Proyeksi Bertoni Rio untuk sepekan ke depan IHSG akan bergerak di rentang level 5.880 - 6.067. Indeks akan disentimeni oleh rapat The Fed. Di sisi lain dari domestik, indeks akan di setir dari penantian nomer urut capres dan cawapres.
🌹

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rally Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut. Kamis (20/9), indeks ditutup naik 0,98% ke level 5.931,27. Investor asing membukukan pembelian bersih alias net buy sebesar Rp 221,46 miliar.
William Hartanto, analis Panin Sekuritas, menilai, pasar mulai memasuki window dressing kuartal ketiga. "IHSG didukung net buy asing selama tiga hari terakhir," kata dia, kemarin.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji menambahkan, sentimen perang dagang juga mereda. Pasar lebih tenang setelah Amerika Serikat mengumumkan tarif impor barang China. Isu geopolitik di Semenanjung Korea relatif stabil, setelah Korsel dan Korut menggelar pertemuan bilateral di Pyongyang.
Dari domestik, fundamental makroekonomi cukup baik. Alhasil, kurs rupiah cukup stabil dan mendukung laju IHSG.
Secara teknikal, indikator MACD IHSG sudah membentuk pola golden cross di area negatif. Stochastic dan RSI masih di area netral. Tapi, masih terlihat pola upward bar yang mengindikasikan potensi penguatan lanjutan.

Itu sebabnya, Nafan memprediksi, Jumat (21/2), indeks akan menguat di rentang 5.879–5.966. Proyeksi William, IHSG juga akan lanjut naik dengan support 5.880 dan resistance 5.990.

🌸
per tgl 21 Sep 2018:
Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju positif pagi ini. Namun, jeda siang ini IHSG penguatan IHSG tak berlangsung mulus dan parkir stagnan di 5.935. IHSG kemudian terparkir di zona hijau pada penutupan sore ini.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) siang ini ikut mengalami penguatan. Dolar AS berada di level Rp 14.823, lebih lemah sedikit dari posisi kemarin sore di Rp 14.846.

Pada perdagangan preopening, IHSG naik ke level 5.956,500. Sementara indeks LQ45 naik ke posisi 944,901.
Membuka perdagangan, Jumat (22/9/2018), IHSG bertambah 37,031 (0,62%) ke 5.968,297. Indeks LQ45 naik 7,763 poin (0,83%) ke 946,397.

Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG naik 40,533 poin (0,68%)ke 5.971,799. Indeks LQ45 menanjak 7,095 poin (0,76%) ke 945,729.

Jeda siang ini IHSG melaju stagnan. IHSG naik 4,057 poin (0,07%) ke 5.935,323. Indeks LQ45 menurun 2,34 poin (0,36%) ke 653,423.

Sore ini IHSG masih melaju positif. IHSG naik 26,478 poin (0,45%) ke 5.957,744. Indeks LQ45 naik 4,790 poin (0,51%) ke 943,424.

Pelemahan 4 saham sektoral menahan laju penguatan IHSG siang ini. Saham sektor aneka industri tergelincir paling dalam siang ini mencapai 2,06%. Sebanyak 189 saham menguat, 150 saham emelamh dan 125 saham stagnan.

Sementara itu, indeks utama bursa AS kompak ditutup dalam zona hijau pada perdagangan dini hari (20/09).

Indeks Dow Jones naik 0.95%, S&P menguat 0.78%, dan Nasdaq terangkat 0.98% didukung kenaikan sektor teknologi.

Bursa saham Asia bergerak positif. Berikut pergerakannya:
Indeks Nikkei 225 menguat 0,82% ke 23.896,930
Indeks Hang Seng naik 1,73% ke 27.953,580
Indeks Komposit Shanghai bertambah 2,50% ke 2.797,480
Indeks Strait Times naik 1,17% ke 3.217,680

Saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya adalah, United Tractors (UNTR) naik Rp 500 ke Rp 33.300, Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) naik Rp 450 ke Rp 18.750, Unilever Indonesia (UNVR) naik Rp 450 ke Rp 47.075, Bank Negara Indonesia (BBNI) naik Rp 350 ke Rp 7.650

Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers adalah Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 600 ke Rp 26.400, Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 475 ke Rp 7.000, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 475 ke Rp 73.30075.025, dan MAP Aktif Adiperkasa turun Rp 380 ke Rp 3.800.(fdl/fdl)

JAKARTA sindonews - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan, Jumat (21/9/2018) terus melesat ke zona hijau untuk melengkapi tren peningkatan sepanjang hari. IHSG ditutup menguat 26,48 poin atau 0,45% ke level 5.957,74 untuk mengiringi tren positif bursa utama Asia. 

IHSG pada perdagangan sesi I siang tadi menguat tipis ke level 5.935,32 dengan tambahan 4,06 poin atau 0,07% setelah pagi tadi bursa saham Tanah Air dibuka meningkat 38,960 poin yang setara 0,657% menjadi 5.970,23. Kemarin, IHSG berakhir pada level 5.931,27 dengan peningkatan 57,67 poin atau 0,98%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp15,54 triliun dengan 16,75 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp1,14 triliun dengan aksi jual asing sebesar Rp6,70 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp7,84 triliun. Tercatat sebesar 208 saham menguat, 194 melemah dan 149 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) naik Rp350 menjadi Rp7.650, PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) bertambah Rp210 menjadi Rp2.270 dan PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) melonjak Rp140 ke posisi Rp1.560.

Sementara, beberapa saham yang melemah yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) turun Rp475 menjadi Rp75.025, PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) lebih rendah Rp380 menjadi Rp3.800 serta PT Astra International Tbk. (ASII) turun Rp250 menjadi Rp7,250.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters, sebagian besar pasar saham Asia bergerak dalam jalur positif pada hari terakhir perdagangan pekan ini. Indeks Nikkei berbalik menguat dengan tambahan 0,82% menjadi 23.869,93 ditopang lesatan sektor asuransi mencapai 2,17%. 

Tren perbaikan juga diperlihatkan Indeks Topix yang lebih tinggi 0,92% hingga ditutup pada level 1.804,02 atau menyentuh level terbaiknya dalam hampir empat bulan. Sentimen positif datang mengikuti rilis data yang menunjukkan bahwa indeks harga konsumen inti nasional untuk Agustus naik 0,9% dibandingkan 2017. 

Indeks Kospi di Korea Selatan juga mengakhiri sesi lewat penguatan sebesar 0,68% di posisi 2.339,17 meskipun saham chipmaker HIMEX melemah 3,03%. Selanjutnya bursa Australia, ASX 200 menutup perdagangan akhir pekan meningkat 0,42% ke level 6.194,6 dipimpin lesatan sektor keuangan sebesar 0,14% dan mayoritas sahan perbankan.

Pada daratan China, indeks Hang Seng di Hong Kong memperpanjang kenaikan usai memperoleh tambahan 1,65^% menjadi 27.930,53. Sementara itu, komposit Shanghai melonjak 2,5% ke level 2.797,49 ketika komposit Shenzhen juga menguat 1,76% menjadi 1.445,11.
(akr)
🌷

JAKARTA sindonews - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hingga sesi I perdagangan, Jumat (21/9/2018) masih perkasa di zona hijau saat mata uang Negeri Paman Sam -julukan AS- masih tertekan. Lonjakan rupiah mengiringi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga terus menguat. 

Menurut Yahoo Finance, rupiah hingga perdagangan sesi I berada di posisi Rp14.818/USD atau terus melaju lebih baik dari posisi penutupan sebelumnya Rp14.840/USD. Rupiah sendiri bergerak pada kisaran level Rp14.800 hingga Rp14.840/USD.

Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, siang ini tertahan pada level Rp14.821/USD untuk menerukan tren perbankan dibandingkan penutupan kemarin di posisi  Rp14.849/USD. Siang ini tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp14.805-Rp14.837/USD.

Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan, rupiah siang ini tampil kokoh di level Rp14.825/USD atau melompat tinggi dibanding penutupan sebelumnya di posisi Rp14.845/USD.
Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, menunjukkan rupiah siang ini tertahan di level  Rp14.824/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah berbalik melawan dari posisi sebelumnya di level Rp14.839/USD.

Di sisi lain IHSG pada perdagangan siang ini menguat tipis ke level 5.935,32 dengan tambahan 4,06 poin atau 0,07% setelah pagi tadi bursa saham Tanah Air dibuka meningkat 38,960 poin yang setara 0,657% menjadi 5.970,23. Kemarin, IHSG berakhir pada level 5.931,27 dengan peningkatan 57,67 poin atau 0,98%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp 8,68 triliun dengan 10,67 juta saham diperdagangkan pada sesi siang hari ini dan transaksi beli bersih asing Rp272,63 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,81 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp3,08 triliun. Tercatat 192 saham naik, 154 turun dan 191 saham mendatar.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI), PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI). Selanjutnya saham-saham dengan pelemahan yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), PT Astra International Tbk. (ASII) serta PT XL Axiata Tbk. (EXCL).
(akr)
🍊

JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Jumat (21/9/2018). Pasar saham Indonesia bertahan di zona hijau dengan naik 40,43 poin atau 0,68% ke level 5.971,32.
Membuka perdagangan hari ini, ada 174 saham menguat, 229 saham melemah, dan 92 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp235 miliar dari 244 juta lembar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 7,73 poin atau 0,8% menjadi 946,36, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 3,87 poin atau 0,8% ke 659,64, indeks IDX30 naik 4,19 poin atau 0,8% ke 517,86 dan indeks MNC36 naik 2,77 poin atau 0,8% ke 337,99.
Mayoritas sektor penggerak IHSG bergerak menguat dengan sektor industri dasar memimpin penguatan sebesar 1,0% dan agri 0,9%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP) naik Rp9 atau 10,84% ke Rp92, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) naik Rp5 atau 9,09% ke Rp60 dan saham PT Indo Acidatama Tbk (SRSN) naik Rp6 atau 7,89% ke Rp82.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT MD PIctures Tbk (FILM) turun Rp35 atau 3,08% ke Rp1.100, saham PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) turun Rp6 atau 2,07% ke Rp284, dan saham PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) turun Rp1 atau 1,64% ke Rp60.
(Feb)

(rhs)
🌹

Bisnis.com, JAKARTA--Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan penguatan. Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat 0,98% atau 57,67 poin di level 5.931,27, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,42% atau 24,88 poin di posisi 5.898,48.
Dari 602 saham yang diperdagangkan, 239 saham di antaranya menguat, sedangkan 159 saham melemah dan 204 saham lainnya stagnan.
Delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG ditutup menguat, dengan dorongan terbesar dari sektor industri dasar yang naik 1,82%, disusul sektor konsumer yang menguat 1,21%. Adapun sektor properti berakhir stagnan.
Research Division PT Erdikha Elit Sekuritas Hendri Widiantoro mengatakan, indeks pada perdagangan kemari ditutup menguat dengan pola candle yang membentuk gap upmencoba menguji level resistant fraktal buy 5.931.
Kata Hendri, terjadi golden cross pada stochastic disertai dengan volume akumulasi yang cukup signifikan. Indikator Bill William menunjukan adanya penguatan momentum kendati masih berada pada fase deselerasi, potensi bullish continuation apabila fractal buy tertembus, namun apabila gagal, indeks juga berpotensi bergerak konsolidasi.
"Berdasarkan indikator diatas, indeks diperkirakan akan bergerak menguat dengan ruangan yang sempit pada range pergerakan 5.900-5.987," ujarnya dalam riset, Kamis (20/9/2018).
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menambahkan, IHSG berhasil ditutup menguat signifikan 0,98% di level 5.931,266 pada 20 September 2018.
Berdasarkan daily pivot dari Bloombergsupport pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.905,571 hingga 5.879,876. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5.948,98 hingga 5.966,71.
Dia menambahkan, berdasarkan indikator, MACD sudah berhasil membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, stochastic dan RSI masih berada di area netral.
"Sebagai tambahan informasi, masih terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance," ujarnya.

Saham yang direkomendasikan Binaartha adalah AALI, JSMR, MYOR, SIMP, WIKA, dan WTON. Adapun saham yang direkomendasikan oleh Erdikha adalah INDF, PPRO, PTPP, dan WSKT.

per tgl 19 Sep 2018:

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan sesi I, Rabu (19/9) dengan kenaikan 0,99% atau 57,72 poin ke 5.869,51.
Sembilan sektor menopang kenaikan indeks hingga siang ini. Sektor aneka industri mencatat kenaikan terbesar, yakni 2,41%, disusul sektor manufaktur 1,79% dan sektor barang konsumer 1,77%. Hanya sektor perkebunan yang masih turun 0,20%.

Total volume transaksi bursa mencapai 6,21 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,11 triliun. Sebanyak 232 saham menguat, 129 saham turun harga dan 107 saham flat.
Berikut top gainers LQ45 hingga siang ini:
  • PT Vale Indonesia Tbk (INCO) 3,75%
  • PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) 3,23%
  • PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) 3,18%
Top losers LQ45 adalah:
  • PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) -1,13%
  • PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) -0,97%
  • PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) -0,68%
Investor asing mencatatkan pembelian bersih Rp 149,24 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) Rp 90 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 80,5 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 34,5 miliar.

Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT MNC Land Tbk (KPIG) Rp 35,8 miliar, PGAS Rp 21,9 miliar, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 21,7 miliar.
🌹
Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik arah ke zona hijau pada awal sesi perdagangan Rabu (19/9/2018). IHSG mengikuti gerak bursa saham global yang positif.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu pekan ini, IHSG menguat 24 poin atau 0,41 persen ke posisi 5.835,79. Indeks saham LQ45 mendaki 0,65 persen. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG mendaki 39,83 poin ke posisi 5.851. Indeks saham LQ45 bertambah 0,88 persen ke posisi 920,33. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Sebanyak 149 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 27 saham melemah dan 87 saham lainnya diam di tempat. Pada awal perdagangan saham, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.854,62 dan terendah 5.835,79.
Total frekuensi perdagangan saham 11.122 kali dengan volume perdagangan saham 372,1 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 199,5 miliar. Investor asing jual saham Rp 14,83 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.894.
Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertanian melemah 0,26 persen. Sektor saham aneka industri menguat 1,48 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur mendaki 0,88 persen dan sektor saham tambang menguat 0,84 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham PANI mendaki 34,43 persen ke posisi Rp 246 per saham, saham DIGI melonjak 24,71 persen ke posisi Rp 424 per saham, dan saham FILM melonjak 6,31 persen ke posisi Rp 1.180 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TRIL merosot 7,14 persen ke posisi Rp 65 per saham, saham KBLM turun 6,5 persen ke posisi Rp 230 per saham, dan saham PKPK tergelincir 3,55 persen ke posisi Rp 163 per saham.

Bursa saham Asia pun sebagian menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,47 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 1,27 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Kemudian indeks saham Shanghai melonjak 0,29 persen, indeks saham Singapura naik 0,20 persen dan indeks saham Taiwan menanjak 0,63 persen.
🌹

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah di level 5,811.79 atau turun 0,21% pada akhir perdagangan Selasa (18/9). Pelemahan didorong oleh sektor properti yang turun 1,48% dan sektor konsumer yang turun 1,22%.
Namun, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta memprediksi kondisi IHSG akan berbalik arah atau menguat pada Rabu (19/9) hari ini.

Ia mengatakan berdasarkan indikator, MACD masih berada di area negatif. Sementara itu, stochastic dan RSI masih berada di area netral.
"Meskipun demikian, terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance," jelasnya, Selasa (18/9).
Nafan bilang IHSG akan rebound dengan support pertama maupun kedua di kisaran level 5.780-5.749.
Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range 5.844 hingga 5.876.
Ia juga menyertakan sejumlah saham rekomendasi yang dapat menjadi pertimbangan investor pada perdagangan hari ini, antara lain:
1. BBNI
Daily (7225) (RoE: 14.29%; PER: 8.99x; EPS: 803.96; PBV: 1.28; Beta: 1.83):
Saat ini pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. 
“Akumulasi Beli” pada area level 7000 – 7300, dengan target harga secara bertahap di area level 7625 dan 7975. Support: 6900 & 6800.
2. BMRI
Daily (6375) (RoE: 13.83%; PER: 12.09x; EPS: 527.18; PBV: 1.67x; Beta: 1.57):
Saat ini, pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. 
“Akumulasi Beli” pada area level 6200 – 6400, dengan target harga secara bertahap di level 6750 dan 7350. Support: 6200 & 6100.
3. BSDE
Daily (1140) (RoE: 2.73%; PER: 26.98x; EPS: 42.62; PBV: 0.74x; Beta: 1.85):
Saat ini pergerakan harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. 
“Akumulasi Beli” pada area level 1120 – 1150, dengan target harga secara bertahap di level 1200 dan 1300. Support: 1080.
4. GGRM
Daily (72200) (RoE: 16.72%; PER: 19.30x; EPS: 3741.78; PBV: 3.27x; Beta: 0.80):
Pergerakan harga saham memasuki fase re-akumulasi dalam rangka pembentukkan pola uptrend. 
“Akumulasi Beli” pada area level 72000 - 72300, dengan target harga secara bertahap di level 72900, 76300, 79675 dan 89000. Support: 71450 & 70300.
5. MYOR
Daily (2780) (RoE: 18.73%; PER: 42.31x; EPS: 65.70; PBV: 7.91x; Beta: 1.01):
Saat ini pergerakan harga bertahan di area garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. 
“Akumulasi Beli” pada area level 2740 – 2800, dengan target harga secara bertahap di level level 2840, 3060, 3280 dan 3500. Support: 2720 & 2620.
6. UNTR
Daily (31975) (RoE: 20.14%; PER: 10.80x; EPS: 2961.70; PBV: 2.19x; Beta: 0.73):
Saat ini bahwa pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. 

“Akumulasi Beli” pada area level 34000 – 34500, dengan target harga secara bertahap di level 32300, 33250, 34000, 37250, 40500 dan 43725. Support: 30775.

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dua hari berturut jatuh di zona merah. Di penutupan perdagangan Selasa (18/9) indeks ditutup minus 0,21% ke level 5.811. Investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 89,09 miliar.
Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan menyatakan, IHSG hari ini ditopang oleh aksi bargain hunting pada sejumlah saham bluechip yang melemah signifikan di hari sebelumnya. "Salah satunya, adalah TLKM yang menguat 2,88% di hari Selasa ini," imbuh Valdy.

William Siregar, Analis Paramitra Alfa Sekuritas bilang, eksternal terkait tarif impor baru yang dikenakan ke China oleh Amerika Serikat. " Hari ini indeks kita sempat rebound, namun karena tiba-tiba AS mengeluarkan tarif baru, market kita jadi melemah," ungkap William kemarin.
Untuk hari ini (19/9) William berkata jika dilihart secara internal dan eksternal, belum ada pemicu khusus dari pemerintah untuk menopang IHSG. Namun, kalau dilihat dari kacamata teknikal, setelah dua mengalami penurunan, kemungkinan indeks hari ini akan mengalami technical reboubnd di level support 5.799 dan resistance 5.857.
Proyeksi Valdy, IHSG Rabu (19/9) masih berpotensi anjlok, mengingat sentimen global yang mana investor menantikan perkembangan isu perang dagang antara AS-Tiongkok. Juga dari domestik investor merespons defisit neraca perdagangan Juli 2018. Namun, defisit bulan Juli lebih rendah dari Juni 2018.

Menurut dia, IHSG hari ini diperkirakan menguji support 5.750, dengan critical level 5.800. Jika bertahan di atas 5.800, maka IHSG berpeluang reboundteknikal ke kisaran 5.850-5.875.

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berikut rekomendasi teknikal tiga saham pilihan dari sejumlah analis, yang bisa jadi pertimbangan untuk perdagangan besok, Rabu (19/9)
1. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
Hendri Widiantoro, Analis Erdikha Elit Sekuritas melihat, saham PTBA ditutup menguat berhasil menembus garis MA25 disertai dengan volume akumulasi yang cukup signifikan kendati stochastik berada pada area overbought. Indikator Bill William berada pada fase akselerasi dengan momentum yang masih menguat didukung dengan PTBA yang telah berhasil menembus level resisten jangka menengah 4080. PTBA akan menguji level double top jangka pendek.
Rekomendasi: Buy
Support: 4.070
Resistance: 4.350
2. PT Panin Financial Tbk (PNLF)
Muhammad Wafi, Analis Bahana Sekuritas melihat PNLF berpeluang mengalami koreksi teknikal untuk membuat higher low level setelah membentuk three white soldiers pattern serta mengalami fase reversal bearish menjadi bullish.
Rekomendasi: Buy on weakness
Support: 220
Resistance: 240
3. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
Achmad Yaki, Analis BCA Sekuritas mengamati, UNVR tengah menguji three black crows candle dengan Klinger Oscillator (KO) berpotongan Death Cross (DC) dan RSI melemah. Namun, volume perdagangan meningkat dan saat ini menguji level support 44450-44950 dengan potensi rebound.

Rekomendasi: Buy on weakness
Support: 44.450
Resistance: 46.125

🍑
Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih (net sell) pada perdagangan hari ini, Selasa (18/9/2018), di saat IHSG ditutup melemah.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan net sell senilai Rp196,83 miliar pada perdagangan hari ini.
Investor asing melakukan aksi beli sekitar 741,90 juta lembar saham senilai Rp1.2 triliun hari ini. Adapun aksi jual investor asing tercatat 870,47 juta lembar saham senilai sekitar Rp2,32 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai sekitar Rp6,67 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 9,45 miliar lembar saham.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,21% atau 12,47 poin di level 5.811,79, setelah sebelumnya ditutup menguat 1,80% atau 107,03 poin ke level 5.824,26 pada akhir perdagangan Senin (17/9).
Indeks sebelumnya dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,1% atau 5,54 poin di posisi 5.818,72 dan sempat rebound setelahnya, namun indeks kembali melemah hingga ahkhir perdagangan. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada level 5.811,79 – 5.844,95.
Dari 600 saham yang diperdagangkan di IHSG hari ini, 152 saham di antaranya menguat, sedangkan 213 saham melemah dan 235 saham lainnya stagnan.
Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG ditutup melemah, dengan tekanan terbesar dari sektor properti yang turun 1,48%, disusul sektor konsumer yang melemah 1,21%.
Adapun sektor infrastruktur menguat paling tajam sebesar 1,55% di antara tiga sektor yang berada di zona hijau.  
Berikut ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
18 September
Rp196,83 miliar
Net sell
17 September
Rp394,91 miliar
Net sell
14 September
Rp270,73 miliar
Net buy
13 September
Rp193,72 miliar
Net sell
12 September
Rp684,40 miliar
Net sell
10 September
Rp140,23 miliar
Net sell
7 September
Rp280,35 miliar
Net sell
6 September
Rp967,25 miliar
Net sell
5 September
Rp877,36 miliar
Net sell
4 September
Rp431,31 miliar
Net sell

 SumberBursa Efek Indonesia, 2018
🌸

per tgl 18 Sep 2018: 
Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan pada perdagangan saham Selasa (18/9/2018). Namun, tekanan IHSG terbatas.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa pekan ini, IHSG melemah 12,46 poin atau 0,21 persen ke posisi 5.811,79. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,18 persen ke posisi 912,28. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Sebanyak 213 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. 154 saham menguat dan 115 saham diam di tempat.
IHSG pun sempat berada di level tertinggi 5.884,95 dan terendah 5.781,28. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 408.040 kali dengan volume perdagangan 9,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,5 triliun. Investor asing   jual saham Rp 132,34 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.876.
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham tambang naik 0,69 persen, sektor aneka industri menguat 0,75 persen, dan sektor saham infrastruktur bertambah 1,55 persen.
Sektor saham konstruksi merosot 1,48 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi tergelincir 1,22 persen dan sektor saham pertanian melemah 0,88 persen.
Saham-saham pendatang baru catatkan penguatan di tengah IHSG melemah. Saham DIGI naik 70 persen ke posisi Rp 340 per saham, saham PANI melonjak 69,44 persen ke posisi Rp 183 per saham. Saham lainnya yang menguat yaitu saham SRSN naik 34,92 persen ke posisi 85 per saham, saham ABBA melonjak 34,48 persen ke posisi 195 per saham dan saham MBTO mendaki 6,94 persen ke posisi 154 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham  NUSA susut 25 persen ke posisi 189 per saham, saham COWL tergelincir 18,25 persen ke posisi 515 per saham, dan saham GOLD merosot 16,14 persen ke posisi 478 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,56 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,26 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 1,41 persen, indeks saham Thailand menguat 1,56 persen, dan indeks saham Shanghai mendaki 1,82 persen. Sementara itu, indeks saham Singapura turun 0,07 persen dan indeks saham Taiwan tergelincir 0,63 persen.
Analis PT Binaarta Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, secara eksternal, pengumuman tarif baru oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap impor dari China senilai USD 200 miliar memberikan sentimen negatif terhadap pergerakan bursa dalam skala global. Ini sebab eskalasi perang dagang antara AS dengan China masih berlanjut. Ini sentimen pengaruhi IHSG.
"Di sisi lain, minimnya sentimen positif dari dalam negeri membuat penguatan IHSG relatif terbatas pada hari ini," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

 🌳

JAKARTA sindonews- Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan bergerak di kisaran level 5.745-6.002.

William menjelaskan, IHSG pasca rilis data perekonomian mengenai perkembangan data ekspor-impor menunjukkan bahwa perekonomian berada dalam kondisi stabil.

"Hal ini dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG dalam jangka pendek," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/9/2018).

Sementara, William menyampaikan, data perekonomian Indonesia tersebut dapat menjadi daya tarik untuk kembalinya capital inflow ke dalam pasar modal kita.

"Pada perdagangan hari ini, IHSG berpotensi menguat," pungkasnya.

Adapun sejumlah saham yang direkomendasikan pada perdagangan hari ini yakni MYOR, PWON, ASRI, SMRA, JSMR, TLKM, BBNI, BJTM dan UNVR.
(ven)
🌸


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan ini, senin (17/9) ditutup melemah 107 poin atau 1,80% menjadi 5.824,26 dengan aksi jual investor asing yang kembali net sell sebesar Rp 394,91 miliar. Saham BMRI, BBRI dan TLKM hari ini menjadi top net sell value investor asing.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengatakan bahwa pelemahan rupiah yang sempat terdepresiasi hingga 0,7% ke level Rp 14.915 per dolar AS menjadi faktor utama investor asing melakukan aksi jual. Selain itu, data defisit neraca perdagangan di luar ekspektasi menjadi penyebab melemahnya IHSG hari ini.

“Data aktivitas ekspor turun, sedangkan impor cukup moderat 24,65% membuat lebar defisit neraca perdagangan hingga Us$ 1,02 miliar di luar ekspektasi,” kata Lanjar, senin (17/9). Lanjar melihat, sentimen regional juga masih menjadi kekhawatiran karena membuat sebagian mata uang emerging marketterdepresiasi.
Sejalan dengan pendapat Lanjar, Juan Harahap analis Artha sekuritas menilai, bahwa melemahnya IHSG hari ini sejak sesi pertama hingga pasar tutup dikarenakan rilis data neraca perdagangan Indonesia yang berada di bawah level ekspkektasi.
Juan menambahkan, pelemahan IHSG didorong oleh sektor Misc Ind yang melemah 3,07% dan sektor Infrastruktur melemah 2,50%.
Juan memprediksi IHSG besok masih melemah didorong oleh data neraca perdagangan yang menunjukkan hasil di bawah ekspektasi. Selain itu, perang dagang yang kembali memanas juga menjadi sentimen negatif yang mendorong IHSG kembali melemah.
Dia meralamalkan IHSG besok berada di level resistance pertama 5.886 dengan support 5.786. Juga resistance kedua 5.948 dengan support 5.748.

Sementara Lanjar memprediksi IHSG besok akan kembali melemah dengan pergerakan di rentang 5.768-5.904.
🌹


Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) pada perdagangan hari ini, Senin (17/9/2018), di saat IHSG ditutup melemah.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan net sell senilai Rp394,91 miliar pada perdagangan hari ini.
Investor asing melakukan aksi beli sekitar 472,25 juta lembar saham senilai Rp1,14 triliun hari ini. Adapun aksi jual investor asing tercatat 642,59 juta lembar saham senilai sekitar Rp1,54 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai sekitar Rp4,88 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 7,31 miliar lembar saham.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,80% atau 107,02 poin di level 5.824,26, setelah dibuka melemah 0,39% atau 22,85 poin di level 5.908,43 pagi tadi.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.811,92 – 5.911,65. Dari 600 saham yang diperdagangkan di IHSG hari ini, 122 saham di antaranya menguat, sedangkan 244 saham melemah dan 234 saham lainnya stagnan.
Sektor aneka industri yang melemah 3,07% memimpin pelemahan seluruh indeks sektoral IHSG hari ini, disusul sektor infrastruktur yang turun 2,5% dan sektor industri dasar yang melemah 2,49%.
Berikut ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
17 September
Rp394,91 miliar
Net sell
14 September
Rp270,73 miliar
Net buy
13 September
Rp193,72 miliar
Net sell
12 September
Rp684,40 miliar
Net sell
10 September
Rp140,23 miliar
Net sell
7 September
Rp280,35 miliar
Net sell
6 September
Rp967,25 miliar
Net sell
5 September
Rp877,36 miliar
Net sell
4 September
Rp431,31 miliar
Net sell
3 September
Rp305,91 miliar
Net sell
 SumberBursa Efek Indonesia, 2018

Comments

Popular posts from this blog

onlineisasi-digitalisasi (5)

terkait perbankan (bbri, bbca, bnii)

analisis fundamental sederhana: saham KONSUMER (mapi, myor, unvr, icbp, amrt, cpin, hero, mapi, cleo, ades)