APLN: analisis teknikal n fundamental sederhana: APLN

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat global, Fitch Ratings menurunkan peringkat dua perusahaan properti Tanah Air yang dikenal memiliki proyek-proyek prestisius. Keduanya yakni PT Agung Podomoro Tbk (APLN) dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).

Merespons penurunan rating ini, data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, saham APLN minus 0,91% di level Rp 109/saham pada Jumat pekan lalu (7/8), sementara saham ASRI turun 1,67% di level Rp 118/saham.

Berdasarkan keterangan resmi, Fitch Ratings menurunkan peringkat perusahaan Agung Podomoro untuk penerbitan utang jangka panjang dalam mata uang rupiah menjadi C dari CCC-.


Pada saat yang sama Fitch juga menempatkan obligasi senilai US$ 300 juta yang jatuh tempo pada 2024 ke Rating Watch Negative (RWN).

Penurunan peringkat tersebut terjadi setelah perseroan mengumumkan perpanjangan jatuh tempo surat utang yang diterbitkan PT Sinar Menara Deli (SMD), anak usaha perseroan, senilai Rp 350 miliar yang jatuh tempo 26 Agustus 2020 menjadi 22 Agustus 2021.

Menurut Fitch langkah restrukturisasi MTN (surat utang jangka menengah) milik SMD tersebut sebagai distressed debt exchange (DDE) sesuai kriterianya, karena dilakukan untuk menghindari gagal bayar dan terdapat pengurangan material.

SMD adalah anak usaha APLN yang dengan kepemilikan 58% saham. Penurunan peringkat menjadi C mencerminkan kemungkinan gagal bayar yang akan datang.

Fitch menilai SMD melakukan perpanjangan MTN untuk menghindari default (gagal bayar) pembayaran pada Agustus 2020 ketika MTN jatuh tempo. Apalagi likuiditas perusahaan saat ini sangat ketat.

SMD hanya memiliki kas sekitar Rp 50 miliar hingga akhir Juni, dan tidak memiliki sumber likuiditas lain untuk membayar kembali MTN tersebut. Profil operasi SMD telah melemah secara signifikan di tengah kondisi properti yang menantang di Indonesia.

"Pengurangan dalam Ketentuan. Kami percaya perpanjangan jatuh tempo MTN merupakan pengurangan material bagi pemegang wesel, karena ini adalah salah satu persyaratan utama di bawah MTN. Fitch menganggap setiap perubahan pada istilah-istilah kunci sebagai pengurangan material kecuali ada bukti yang jelas bahwa investor akan tidak peduli antara ketentuan asli dan baru," tulis Fitch, dalam keterangan resminya.

Likuiditas rawan

Dalam catatan Fitch, likuiditas APLN lemah karena pandemi virus corona yang membuat usaha di sektor propertinya mengalami kesulitan dan menunda rencananya untuk mendivestasi properti investasi.

APLN melaporkan saldo kas konsolidasi menipis tinggal Rp 492 miliar pada akhir Juni, dari Rp 767 miliar pada akhir Maret.

Fitch memperkirakan likuiditas APLN di holding company sangat ketat sehingga kemungkinan tidak dapat memenuhi pembayaran kupon sebesar US$ 12 juta yang jatuh tempo pada Desember 2020 atas uang kertas dolar AS.

"Kami yakin kemampuannya untuk memenuhi pembayaran kupon ini tergantung pada selesainya penjualan properti investasi atau dukungan eksternal lainnya yang akan datang," tulis Fitch.

Peringkat ASRI

Di sisi lain, Fitch Ratings menurunkan peringkat  Alam Sutera ke CCC- dari sebelumnya B-. Bersamaan dengan itu, Fitch juga menurunkan peringkat surat utang yang diterbitkan dua anak usahanya, Alam Synergy Pte Ltd yang dijaminkan oleh perusahaan dengan peringkat yang sama.

Turunnya rating perusahaan disebabkan karena adanya risiko likuiditas yang dihadapi perusahaan untuk melakukan pembiayaan kembali (refinancing) surat utang anak usahanya. Surat utang yang dimaksud adalah obligasi senilai US$ 115 juta yang jatuh tempo pada 22 April 2021.

Pertimbangan lainnya adalah meningkatnya risiko opsi pembayaran salah satunya melalui pinjaman bank atau melakukan penjualan aset di tengah pandemi yang berdampak pada pelemahan ekonomi dan disrupsi di pasar modal serta kredit.

Beberapa waktu lalu perusahaan mengumumkan untuk menerbitkan obligasi senilai US$ 485 juta untuk refinancing obligasi senilai US$ 115 juta dan USU$ 370 juta yang jatuh tempo masing-masing pada 2021 dan 2022.

"Namun demikian , Fitch yakin transaksi tersebut memiliki risiko eksekusi yang tinggi," tulis Fitch dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (7/8/2020).

Peringkat CCC- ini mencerminkan risiko likuiditas dan refinancing yang tinggi untuk pembayaran utangnya tahun depan.

"Kemampuan perusahaan untuk mengakses kredit dan pasar modal tampaknya telah memburuk mengingat risiko bank dan investor yang lebih besar karena keengganan di tengah kemerosotan ekonomi yang dipicu oleh pandemi saat ini."

Peringkat ini bisa kembali ditingkatkan jika perusahaan bisa meningkatkan likuiditasnya secara signifikan sehingga bisa menyelesaikan utang jatuh temponya dalam waktu singkat.

Namun skenario terburuknyarating ini bisa turun beberapa notch lagi jika perusahaan gagal memenuhi pembayaran utangnya.

🍒

Bisnis.com, JAKARTA - PT Agung Podomoro Land Tbk. menyatakan bahwa virus corona jenis baru penyebab Covid-19 telah berdampak pada penghentian operasional sejumlah lini bisnisnya sejak beberapa bulan terakhir.

Subsektor mal, hotel dan pengerjaan proyek di sejumlah daerah tak lepas dari dampak tersebut dan terpaksa berhenti berjalan akibat adanya pembatasan sosial berskala besar.

Sekretaris Perusahaan  Agung Podomoro Land F. Justini Omas dalam keterbukaan informasi mengatakan bahwa kontribusi pendapatan dari kegiatan operasional yang terhenti tersebut mencapai 51 persen hingga 75 persen di sepanjang tahun lalu. 

Untuk meminimalisir dampak lebih jauh, perusahaan berkode saham APLN itu pun melakukan beberapa inisiatif. Pihaknya melakukan efisiensi dari segi biaya kepegawaian. 

"Kami tidak melakukan penerimaan karyawan baru, tidak memperpanjang perjanjian kerja waktu tertentu karyawan yang berakhir, menghentikan program magang, menunda kenaikan pangkat atau jabatan dan mutasi karyawan antar unit usaha, membatasi jam kerja sehingga tidak ada lembur," katanya dikutip Sabtu (30/5/2020).

Kemudian, APLN juga menurutnya melakukan pengurangan gaji karyawan mulai April untuk level tertentu dan Mei 2020 untuk seluruh karyawan, tidak menaikkan upah pokok dan tunjangan-tunjangan, tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat perayaan atau seremoni, serta mengutamakan internal training.

Pihaknya juga melakukan efisiensi biaya pemasaran dan promosi antara lain dengan meniadakan acara-acara yang bersifat keramaian dan mengurangi biaya promosi dan iklan penjualan.

"Seluruh direktorat dan unit usaha wajib melakukan efisiensi biaya di berbagai bidang," katanya.

Justini Omas mengatakan bahwa dalam beberapa waktu ke depan, sejumlah operasional kemungkinan akan kembali dibuka dengan terus mengikuti perkembangan saat ini. 

Salah satu yang siap dibuka tersebut adalah Mall Park Avenue di Batam yang telah ditutup total sejak 29 Maret 2020 dan diperkirakan akan kembali dibuka pada pertengahan Juni 2020 dengan memperhatikan juga kesiapan tenant-tenant yang sudah ada.

🍇

Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas saham sektor properti berhasil bertengger di zona hijau pada perdagangan Selasa (26/5/2020) seiring dengan sentimen rencana pembukaan pusat perbelanjaan atau mal dalam waktu dekat.
Berdasarkan data Bloomberg, penguatan saham-saham properti dipimpin oleh PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) yang terapresiasi hingga 34 persen. Kemudian, penguatan diikuti oleh PT Trimitra Propertindo Tbk. (LAND) yang naik 15,38 persen dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) sebesar 7,44 persen.
Emiten milik begawan properti Ciputra, PT Ciputra Development Tbk. (CTRA), juga mengekor dengan menguat 7,14 persen. Selain itu, PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) berhasil menguat 6,47 persen dan PT Agung Podomoro Land Tbk, (APLN) naik 5,26 persen.
Namun sayang, emiten properti dengan kapitalisasi pasar terjumbo, PT Pollux Property Indonesia Tbk. (POLL), harus parkir di zona merah dengan pelemahan 6,88 persen.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan bahwa penguatan saham-saham properti pada perdagangan kali ini didukung oleh kabar kunjungan Presiden Joko Widodo ke salah satu mal milik PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA). Belakangan diketahui, agenda itu tidak terlaksana
Sebagai informasi, Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta mencatat ada sekitar 64 mal yang akan langsung beroperasi setelah PSBB Jilid III rampung pada 4 Juni 2020. Sebanyak 60 mal di Jakarta siap buka perdana pada Jumat, 5 Juni 2020, sementara 4 lainnya pada Senin, 6 Juni 2020.
“Sentimen itu menjadi trigger bagi pelaku pasar untuk melakukan spekulasi dan trading saham-saham properti atas kemungkinan pembukaan operasional mal-mal yang diyakini akan memperbaiki roda ekonomi dalam negeri,” ujar Reza saat dihubungi Bisnis, Selasa (26/5/2020).
Adapun, sentimen kabar kunjungan Presiden Joko Widodo juga berhasil membuat saham SMRA juga berada di zona hijau dengan penguatan hingga 4,31 persen pada penutupan perdagangan Selasa (26/5).
Namun, dia menilai pelaku pasar saat ini belum meneliti secara jauh atas kemungkinan pembukaan operasional mal. Hal itu dikarenakan pembukaan mal tidak serta merta akan membuat kinerja keuangan emiten properti dari sisi pendapatan berulang akan berubah menjadi lebih baik. Dengan demikian, potensi saham-saham properti untuk kembali berbalik melemah sangat besar.
Di antara saham-saham properti tersebut, Reza merekomendasikan saham SMRA, MDLN, dan PWON untuk dikoleksi dalam beberapa perdagangan ke depan.
Senada, Kepala Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan bahwa penguatan yang terjadi di mayoritas saham sektor properti ini hanya akan terjadi sementara.
“Masih banyak tantangan emiten properti tahun ini. Apalagi, untuk penjualannya,” ujar Suria saat dihubungi Bisnis, Selasa (26/5/2020).
Sementara itu, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan bahwa penguatan saham-saham properti berpotensi berlanjut jika di tengah penerapan normal yang baru tidak membuat jumlah pasien baru Covid-19 terus menanjak.
Pasalnya, pembukaan kembali operasional mal diyakini akan berimbas positif pada arus kas dan menjadi angin segar bagi emiten-emiten properti.

“Pasar akan sangat memantau penerapan tatanan hidup baru, sepanjang pemberlakuan new normal ini tidak membuat pasien baru covid melonjak maka tren penguatan bisa terus terjadi hingga akhir tahun,” papar Wawan kepada Bisnis.
🍉


Pasardana.id - Lembaga pemeringkat efek internasional, Fitch Ratings menurunkan peringkat perusahaan dan obligasi PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menjadi ‘CCC-“ atau masuk dalam kategori efek tidak layak investasi.
Mengutip siaran pers Fitch Rating tanggal 17 Juli 2019, disebutkan bahwa peringkat efek baru bagi emiten properti itu berlaku untuk perusahaan dan obligasi dalam mata uang asing senilai USD300 juta dengan bunga 5,95% yang akan jatuh tempo pada tahun 2024.
Dijelaskan, penurunan peringkat ini didasarkan dari risiko likuiditas dan rencana pembiayaan ulang atas utang sindikasi yang akan jatuh tempo senilai Rp1,178 triliun, yang jatuh tempo pada tanggal 5 Juni 2020.
Selain itu, APLN belum dapat menyakinkan pembayaran pinjaman sindikasi senilai Rp550 miliar yang akan jatuh tempo pada Desember 2019 dan Januari 2020.
Pada sisi lain, APLN hanya dapat pinjaman baru senilai Rp750 miliar untuk membayar utang yang jatuh tempo pada tanggal 6 Juni 2019.

Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan perseroan pada akhir kuartal I 2019, tercatat kas perseroan senilai Rp1,2 triliun dan pendapatan Rp754 miliar.
🍓


Pasardana.id - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menetapan harga pelaksanaan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau right issue sebesar Rp240 per lembar saham.
Hal itu tersaji dalam keterbukaan informasi pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (28/2/2020).
Dengan melepas sebanyak 3.986.821.526 saham baru atau sebesar 17,07% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, maka perseroan akan meraup dana sebesar Rp956.837.166.240,-.
Lebih lanjut disebutkan, setiap pemegang 34 saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan pada tanggal 10 Maret 2020 pukul 16:15 WIB berhak atas 7 HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru dengan Harga Pelaksanaan.
Sementara itu, PT Indofica dan Trihatma Kusuma Haliman, selaku pemegang saham Perseroan, menyatakan akan melaksanakan haknya masing-masing sebesar Rp769.335.059.534 dan Rp30.664.940.466.
Bahkan, kedua pihak itu telah melakukan penyetoran uang muka setoran modal kepada Perseroan dalam jumlah sebesar Rp800.000.000.000 berdasarkan Perjanjian Pengambilan Saham Baru tanggal 24 September 2019.

Selanjutnya, dana hasil right issue itu akan digunakan untuk membayar pinjaman kedua pihak, yakni PT Indofica dan Trihatma Kusuma Haliman, sebesar Rp800 miliar. Sedangkan sisanya akan digunakan untuk modal kerja.
🍐


PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) memaparkan kinerja Perusahaan selama periode Sembilan bulan tahun 2019 dalam bentuk presentasi Emiten dan Paparan Publik 2019 di Gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (2/12/2019). Perusahaan membukukan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp2.922,2 miliar dalam sembilan bulan tahun 2019 dimana 66% dikontribusikan oleh penjualan strata dan 34% dikontribusikan oleh pendapatan berulang. Dari total penjualan strata, apartemen memberikan kontribusi sebesar 59%, toko bertingkat sebesar 24%, perumahan sebesar 8%, kios sebesar 7% dan sisa 2% dari kantor. Sementara dari total pendapatan berulang, sewa memberikan kontribusi 67% dan hotel memberikan kontribusi 33%. 
Beritasatu Photo/Uthan AR


🍊
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Herlina Tamblin, General Manager Sales and Marketing SOHO Pancoran mengatakan, penjualan properti berkonsep Small Office, Home Office meningkat tiap bulan usai gelaran politik.
Herlina bilang, sebagaimana pelaku bisnis di industri properti lainnya, masa pemilihan umum yang panas, membuat investor menahan pembelian barang properti.
"Di SOHO Pancoran, peningkatan penjualan per bulan mencapai 70%-80%. 80% ini, diisi oleh perusahaan middle class. Saat sisi keamanan dan politik mulai stabil, mereka baru kembali menjalankan transaksi. Kestabilan ekonomi membuat mereka percaya diri membuka kantor. Ini yang sangat mendorong penjualan unit," ujarnya, Senin (9/9).
Tak hanya perusahaan dari kalangan kelas menengah, SOHO Pancoran juga telah diisi oleh perusahaan rintisan (start up), kantor notaris, hukum, dan lain-lain.
Sementara pengembangan SOHO di titik lain, yakni Central Park, Jakarta Barat, diakui Herlina sudah sold out sepenuhnya. "Penjualan SOHO Podomoro sudah sold out. Tinggal SOHO Pancoran ini, yang tinggal 20% lagi terisi," lanjutnya.
Hingga tutup tahun 2019, Herlina membidik penjualan 100% dengan taksiran nilai mencapai lebih dari Rp 1 triliun."Kami akan terus genjot semester ini," tambahnya.
Pihaknya berharap dapat berkontribusi menyumbang pendapatan kepada PT Agung Podomoro Land (APLN) sebagai induk perusahaan. Tanpa menyebut nilai perolehan, perolehan meningkat mulai Agustus dan September.
Dirinya juga membidik kelompok ekspatriat yang bekerja di Indonesia seperti Malaysia atau bagian Asia lainnya, walau terpantau berjumlah kurang dari 10% dari pekerja asal Indonesia.

Selaras dengan itu, Herlina masih menyembunyikan target dan rencana SOHO membangun jenis hunian berkonsep sama di daerah industrial di waktu mendatang. "Nanti akan dikabari lagi," katanya.
🍓

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah kesulitan melunasi utang sebesar Rp1,3 triliun yang akan jatuh tempo pada akhir bulan ini, saham emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk. naik tajam dan menjadi top gainers pada perdagangan Selasa (3/9/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, saham emiten berkode APLN itu naik signifikan 26,6 persen menuju level Rp238 per saham pada akhir perdagangan hari ini. APLN bergerak di kisaran Rp188-Rp252 per saham.
Secara year-to-date, APLN mencetak penguatan 56,58 persen. Harga tertinggi APLN di level Rp260 per saham terbentuk pada 24 Juni 2019.
Jumlah saham APLN yang diperdagangkan pada hari ini sebanyak 897,3 juta saham dengan total transaksi sebanyak 21.515 kali. Adapun dana yang terhimpun dari transaksi itu sebesar Rp209,5 miliar.
Penguatan saham tersebut berlangsung di tengah kondisi perseroan yang sedang kesulitan menghimpun dana untuk membayar utang Rp1,3 triliun. APLN memiliki tenggat pembayaran pinjaman sindikasi sebesar Rp1,3 triliun hingga 30 September 2019. Kendati demikian, saldo kas APLN pada Juni hanya sebesar Rp666,67 miliar.
Selain itu, perusahaan memiliki surat utang yang akan jatuh tempo yakni Obligasi I/2014-2015 fase III sebesar Rp451 miliar dan Obligasi I/2014-2015 fase IV Rp99 miliar pada 19 Desember 2019 dan 25 Maret 2019 secara berturut-turut.
Belum lagi penurunan peringkat oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk APLN ke BBB dan Fitch Ratings ke level CCC-. Lantas apa yang membuat laju saham APLN kian bugar?
Hans Kwee, Direktur PT Anugerah Mega Investama, menilai proyek superblok APLN di Balikpapan merupakan sinyal positif bagi para investor. Menurutnya dengan rencana pemindahan ibu kota, hal tersebut akan berdampak positif meski dalam jangka panjang.
“Dengan memiliki lahan dan proyek properti di Balikpapan, APLN akan diuntungkan apalagi pemerintah mau memindahkan ibu kota,” sebutnya ketika dihubungi Bisnis, Selasa (3/9/2019).
Sementara itu menurut sumber Bisnis, pergerakan saham APLN yang naik signifikan disebabkan oleh tiga aspek. Pertama, rumor perihal penjualan salah satu mal APLN, yakni Central Park di Jakarta Barat.
Menurutnya, APLN telah menjual mal tersebut sebesar Rp4 triliun. Dengan begitu market cap perseroan akan naik dua kali lipat menjadi Rp8,61 triliun. Dengan kecenderungan pasar properti yang sedang lesu, memiliki jumlah dan kas yang lebih banyak akan memudahkan gerak perseroan ketimbang berbentuk barang.
Kedua, izin Pulau G milik APLN di komplek pulau reklamasi telah keluar semua. Dengan begitu perseroan bisa mulai melakukan pembangunan dll. Terakhir, perseroan sedang melakukan konsolidasi internal untuk mengubah konsep marketing dan jajaran direksi.

Sementara itu, baik Sekretaris Perusahaan APLN Justini dan Direktur Keuangan APLN Cesar M. Dela Cruz belum membalas konfirmasi terkait dengan rumor penjualan Central Park.
🍑

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk. sedang bekerja sama dengan para pemegang saham untuk mendapatkan suntikan dana atau uang muka untuk membayar pinjaman sindikasi senilai Rp1,3 triliun yang akan jatuh tempo pada 30 September 2019.
Hal itu diungkapkan oleh Sektetaris Perusahaan Agung Podomoro Land Justini Omas dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, Rabu (21/8/2019).
Dalam penjelasannya, Justini memaparkan perseroan berencana melunasi seluruh pinjaman sindikasi Rp1,3 triliun yang perjanjiannya ditandatangani pada 5 Juni 2018 pada Juni 2019.
Pinjaman sindikasi itu diberikan oleh PT Bank BNP Paribas Indonesia, PT Bank DBS Indonesia, Standard Chartered Bank cabang Jakarta, PT Bank Mandiri (Perserro) Tbk., PT Bank Shinhan Indonesia, dan PT Bank Permata Tbk. Per 30 Juni 2019, outstanding pinjaman sindikasi itu mencapai Rp1,17 triliun.
Sumber dana pelunasan pinjaman sindikasi itu direncanakan berasal dari fasilitas pinjaman baru. Namun, fasilitas baru itu tidak dapat mencairkan dana tersebut tepat waktu.
"Keterlambatan pencairan fasilitas pinjaman tahap 2 dari perjanjian fasilitas baru terjadi di luar kendali perseroan," tulis Justini.
Untuk mengatasi keterlambatan itu, lanjutnya, emiten bersandi saham APLN itu mengajukan perpanjangan tanggal pembayaran pinjaman sindikasi. Menurut Justini, APLN telah mendapat persetujuan tertulis dari semua pemberi pinjaman sindikasi untuk memperpanjang pembayaran paling lambat 30 September 2019.
"Untuk memenuhi tanggal jatuh tempo baru dari pinjaman sindikasi, perseroan saat ini bekerja bersama-sama dengan pemegang saham untuk mendapatkan suntikan atau uang muka dari pemegang saham," imbuhnya.
Saat ini, pemegang saham APLN terdiri atas PT Indofica dengan kepemilikan 80,41%, PT Agung Podomoro Land Tbk. 5,54%, Trihatma Kusuma Haliman 3,2%, dan publik 16,37%.
Selain itu, APLN juga menyebut sedang bekerja sama dengan pemberi pinjaman sindikasi baru untuk penggalangan dana lainnya.
Selain pinjaman sindikasi itu, APLN juga memiliki dua surat utang yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan ke depan. Pertama, obligasi berkelanjutan I APLN Tahap III Tahun 2014 senilai Rp451 miliar yang akan jatuh tempo pada 19 Desember 2019. Kedua, Obligasi Berkelanjutan I APLN Tahap IV Tahun 2015 senilai Rp99 miliar dan jatuh tempo pada 25 Maret 2020.
Di sisi lain, kas dan setara kas perusahaan properti itu tercatat senilai Rp666,67 miliar per 30 Juni 2019. Nilai itu menyusut dari posisi Rp1,33 triliun per 30 Juni 2018.
Besarnya nilai kewajiban yang akan jatuh tempo dalam jangka pendek, kondisi kas perseroan yang tidak memadai, dan rencana pendanaan yang masih simpang-siur membuat rating APLN diturunkan oleh sejumlah lembaga pemeringkat utang.
Moody's Investor Service memangkas peringkat APLN dari B1 menjadi B2. Sementara itu, Fitch Ratings menurunkan peringkat APLN dari B- ke CCC-.
Di dalam negeri, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menggunting peringkat APLN dari idA- menjadi idBBB dan proyeksi credit watch.
Outlook credit watch dengan implikasi negatif diberikan untuk mengantisipasi keterbatasan perseroan untuk membiayai kembali utang yang akan jatuh tempo dalam kurun waktu 12 bulan. Pertimbangan lainnya yakni keadaan keuangan perusahaan yang terbatas untuk mengajukan utang baru serta terbatasnya aset yang belum dijadikan jaminan.

Analis Pefindo Yogie Perdana mengatakan rencana refinancing perusahaan menjadi perhatian utama.
🍒
JAKARTA okezone- Menyikapi pemangkasan peringkat PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) oleh dua lembaga rating internasional Moody;s Investors Service dan FitchRatings karena asumsi meningkatnya risiko pembiayaan kembali dan likuiditas APLN yang disebabkan oleh keterlambatan dalam menerbitkan fasilitas pinjaman tahap 2 berdasarkan perjanjian fasilitas II hingga Rp2,6 triliun tertanggal 24 Mei 2019 untuk bayar kembali pada bulan Juni 2019 semua pinjaman yang belum dibayar Rp1,178 triliun, direspons manajemen APLN untuk memberikan klarifikasi terkait hal tersebut.
Perseroan mengungkapkan, keterlambatan pencairan fasilitas pinjaman tahap 2 dari perjanjian fasilitas II, terjadi di luar kendali APLN. Disampaikannya, perseroan hanya diberi informasi oleh pemberi pinjaman perjanjian fasilitas II bahwa fasilitas pinjaman tahap 2 akan tersedia untuk penarikan untuk melunasi seluruh pinjaman perjanjian fasilitas I pada bulan Juni 2019.
Namun sayangnya para pemberi pinjaman sindikasi tidak dapat mencairkan jumlah fasilitas pinjaman tahap 2 tersebut tepat waktu. Demikian dikutip Harian Neraca, Jakarta, Selasa (23/7/2019).
Maka untuk mengatasi keterlambatan pembayaran kembali pinjaman perjanjian fasilitas I, perseroan telah meminta dan telah berhasil mendapatkan persetujuan tertulis dari semua pemberi pinjaman dalam perjanjian fasilitas I untuk memperpanjang tanggal pembayaran kembali pinjaman perjanjian fasilitas I dimaksud hingga 30 September 2019.
Selain senior notes 2024, perjanjian fasilitas I dan perjanjian fasilitas II, perusahaan juga memiliki pinjaman yang belum dibayar berupa obligasi sebesar Rp451 miliar yang akan jatuh tempo pada bulan Desember 2019 dan obligasi senilai Rp99 miliar yang akan jatuh tempo pada bulan Maret 2020. Kemudian satu-satunya kewajiban yang dijamin oleh Central Park Mall yang memiliki nilai valuasi sebesar Rp6,3 triliun pada akhir tahun 2018 adalah obligasi rupiah dengan total nilai Rp550 miliar.
Manajemen menyakini bahwa Central Park Mall masih memiliki ruang yang cukup sebagai jaminan untuk pembiayaan jangka pendek jika diperlukan. Selanjutnya, untuk memenuhi tanggal jatuh tempo baru perpanjangan dari pinjaman perjanjian fasilitas I, perseroan saat ini sedang bekerja bersama-sama dengan pemegang saham untuk mendapatkan suntikan/uang muka dari pemegang saham.
“Kami juga sedang bekerja bersama-sama dengan para pemberi pinjaman sindikasi perjanjian fasilitas II untuk penggalangan dana lainnya. Terakhir, perusahaan juga sedang mengerjakan penjualan salah satu dari properti komersialnya yang diharapkan direalisasikan pada paruh kedua tahun 2019 dan menggunakan sebagian dari hasil penjualan tersebut untuk mengurangi total hutang APLN,” ujar manajemen.
Dalam hal lainnya, perseroan juga ingin menginformasikan perkembangan Pluit City. Perusahaan masih bekerja sama dengan pemerintah untuk menemukan solusi dalam pengembangan Pluit City. “Kami berharap bahwa kami dapat melanjutkan pengembangan yang telah terhenti sejak Mei 2016 tersebut dalam waktu dekat,” harap perseroan.
(dni)
🍓

per tgl 18 Januari 2019, secara teknikal, BATAS ATAS Bollinger Band tlah tertembus @ 176 @ tren harga saham APLN: 


🌳


ekspektasi per tgl 26 Januari 2018 @ tren harga saham APLN: jelas tren harga saham dah menyentuh batas atas Bollinger Band 240, dibantu tren BULLISH jangka PENDEK @ Moving Average 20 Day @ 225... sedangkan daya beli saham ini mase agak kuat @ stochastic, jauh dari area jenuh beli ... secara sederhana: tren harga saham APLN, sang pengembang properti nasional ini akan menembus 240 dengan ekspektasi menuju k 250 dalam waktu dekat ... bahkan sejak awal Januari 2018, tren harga sahamnya dah terbang tinggi dari 210, jadi sekira + 14% naeknya... cukup menjanjikan bwat taon Anjing Tanah... well, liat aza :)

Comments

  1. Halo semuanya
    Nama saya JOSEPHINE JUMAWAN CABALLO, saya tinggal di orion bataan, phillipine. Saya ingin berterima kasih kepada ibu yang baik KARINA ROLAND karena membantu saya mendapatkan pinjaman yang baik setelah saya mengalami pinjaman pinjaman online palsu yang menipu saya untuk mendapatkan uang tanpa memberikan pinjaman, saya membutuhkan pinjaman selama 2 tahun yang lalu untuk memulai bisnis saya sendiri di kota orion bataan tempat saya tinggal dan saya jatuh ke tangan perusahaan palsu di dubai yang menipu saya dan tidak menawarkan saya pinjaman. dan saya sangat Frustrasted karena saya kehilangan semua uang saya ke perusahaan palsu di dubai, karena saya berutang bank saya dan teman-teman saya dan saya tidak punya apa-apa untuk dijalankan, pada hari yang sangat setia teman saya memanggil susan Ramirez setelah membaca kesaksiannya tentang bagaimana dia mendapat pinjaman dari Mrs. KARINA ROLAND LOAN COMPANY, jadi saya terpaksa menghubungi Susan Ramirez dan dia mengatakan kepada saya dan meyakinkan saya untuk menghubungi Mrs. KARINA ROLAND bahwa dia adalah ibu yang baik dan saya dipaksa untuk bersikap berani dan saya menghubungi Mrs. KARINA ROLAND dan saya terkejut dengan pinjaman saya yang diproses dan diteruskan dan dalam waktu 6 jam pinjaman saya ditransfer ke akun saya dan saya sangat terkejut bahwa ini adalah keajaiban dan saya harus memberikan informasi tentang kerja yang baik dari Ny. KARINA ROLAND jadi saya menyarankan semua orang yang membutuhkan pinjaman untuk menghubungi email Mrs. KARINA ROLAND LOAN COMPANY: (karinarolandloancompany@gmail.com) atau whatsapp hanya +1 (585) 708-3478 dan saya jamin Anda akan memberikan informasi seperti yang saya miliki selesai dan Anda juga dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut tentang Mrs.karina Roland email saya: (josephinejumawancaballo@gmail.com) semoga Tuhan terus memberkati dan mencintai ibu KARINA ROLAND untuk mengubah kehidupan finansial saya.

    ReplyDelete
  2. Nama saya SHARON LOGAN, saya dari Washington, DCUSA, saya ingin menggunakan media ini untuk menulis kepada orang-orang di internet yang membutuhkan pinjaman nyata, bahwa jika Anda memerlukan pinjaman tanpa ditipu, berlaku dari KARINA ROLAND LOAN COMPANY adalah perusahaan yang tepat untuk diterapkan dari saya seorang guru. Saya ditipu 2 kali oleh perusahaan palsu yang berkeinginan menjadi pemberi pinjaman tetapi pada akhirnya scammed, tetapi sekarang saya tidak lagi khawatir karena KARINA ROLAND telah membantu saya jadi jika Anda memerlukan pinjaman mendesak untuk melakukan proyek atau bisnis apa pun yang akan membuat perusahaan ini tersenyum di wajah Anda. Saya juga telah memperkenalkan sebagian besar teman saya ke perusahaan ini dan hanya 2 teman saya yang mengatakan kepada saya bahwa mereka telah menerima pinjaman di sana, salah seorang teman saya menerima pinjaman $ 39.000,00 dolar dan yang lain dari teman saya menerima jumlah $ 65.000,00 dolar sehingga siapa pun yang membutuhkan pinjaman online berlaku dari perusahaan ini dan Anda akan yakin, karena perusahaan ini sangat membantu dan Tuhan akan terus menggunakannya untuk membantu orang yang membutuhkan loa n. Jika Anda memerlukan pinjaman online, lamar dari perusahaan ini dan hubungi mereka melalui ini berarti alamat email karinarolandloancompany@gmail.com atau whatsapp hanya +1(585)708-3478 dan Anda juga dapat menghubungi saya melalui email sharonlogan023@gmail.com untuk informasi lebih lanjut. , Terima kasih semua.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

onlineisasi-digitalisasi (5)

analisis fundamental sederhana: saham KONSUMER (mapi, myor, unvr, icbp, amrt, cpin, hero, mapi, cleo, ades)

terkait fundamental saham ENERGI n TAMBANG (3) (pgas, adro, indy, bumi, antm, elsa)