ERA 6K @ ihsg: analisis trading harian (10)



per tgl 17 September 2018:

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan ditutup terkoreksi 107,02 poin atau 1,80 persen pada perdagangana awal pekan, Senin (17/9/2018).
Sebelumnya, di awal perdagangan, IHSG dibuka melemah pada posisi 5.908,42 poin. Hari ini, IHSG mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp 4,84 triliun dari 7,35 miliar unit saham yang diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 373,287 kali.
Sebanyak 122 saham terpantau menguat, 244 saham melemah dan 121 saham lainnya bergerak mendatar.
Dari bursa saham Asia, mayoritas berada di zona merah. Indeks Hang Seng melemah 1,3 persen, Shanghai Composite melemah 1,11 persen disusul pelemahan indeks Strait Times 0,69 persen.
Sedangkan, bursa saham Amerika Serikat, kompak menguat. Indeks Dow Jones sore ini terpantau menguat 0,03 persen. Sementara, indeks S&P 500 menguat 0,03 persen.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik menyatakan, neraca perdagangan Indonesia pada Agustus kembali mengalami defisit sebesar 1,02 miliar dolar AS. Angka tersebut relatif rendah dari periode Juli sebesar 2,03 miliar dolar AS.
Defisit neraca perdagangan pada Agustus dipicu oleh defisit di sektor minyak dan gas sebesar 1,66 miliar dolar AS kendati sektor nonmigas surplus 0,64 miliar dolar AS.
Tercatat, pada Agustus, nilai ekspor mencapai 15,82 miliar dolar AS atau menurun 2,90 persen dibanding ekspor Juli 2018. Sedangkan, nilai impornya turun 7,97 persen dari Juli lalu menjadi 16,84 miliar dolar AS.


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Neraca Dagang Defisit, IHSG Ditutup Terkoreksi ke Level 5.824,25, http://www.tribunnews.com/bisnis/2018/09/17/neraca-dagang-defisit-ihsg-ditutup-terkoreksi-ke-level-582425.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Fajar Anjungroso
🌷
Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun lebih dari 1% pada awal perdagangan hari ini, Senin (17/9/2018), di tengah pelemahan bursa Asia.
IHSG hari ini dibuka di zona merah dengan turun 0,39% atau 22,85 poin di level 5.908,43 dan lanjut melemah 1,12% atau 66,45 poin ke level 5.864,83 pada pukul 09.35 WIB.
Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada level 5.864,31 – 5.911,65. Padahal, pada perdagangan Jumat (14/9), IHSG berhasil melanjutkan penguatannya dan berakhir menanjak 1,25% atau 73,01 poin di posisi 5.931,28.
Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG pagi ini bergerak di zona merah dengan tekanan utama sektor aneka industri (-1,54%), infrastruktur (-1,44%), dan finansial (-1,41%).
Sebanyak 107 saham menguat, 171 saham melemah, dan 322 saham stagnan dari 600 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing turun 3,33% dan 1,63% menjadi penekan utama terhadap pergerakan IHSG.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis 27 melorot 1,53% atau 7,93 poin ke level 511,06 pada pukul 09.35 WIB, setelah tergelincir ke zona merah dengan dibuka turun 0,60% atau 3,10 poin di level 515,89.
Adapun indeks saham lainnya di Asia Tenggara bergerak variatif pagi ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,71%) dan indeks PSEi Filipina yang bergerak flat.
Tim riset Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak dengan kecenderungan melemah, meskipun ditutup menguat pada akhir pekan lalu.
Mayoritas bursa saham Asia tergelincir pada perdagangan pagi ini di tengah laporan bahwa pemerintah AS akan mengumumkan putaran baru tarif impor atas barang-barang asal China.
Bursa saham di Asia telah melakukan upaya untuk rebound pada akhir pekan lalu seiring dengan harapan bahwa AS dan China akan memasuki masa pembicaraan dan menenangkan kekhawatiran perdagangan.
Namun, kekhawatiran kembali meningkat pada Jumat (14/9) ketika salah seorang sumber mengatakan kepada Bloomberg bahwa Trump memberi instruksi untuk melanjutkan pengenaan tarif, meskipun ada upaya dari menteri keuangan untuk memulai kembali pembicaraan dengan Beijing untuk menyelesaikan perang perdagangan.
Di sisi lain, China sedang mempertimbangkan untuk menolak tawaran pembicaraan perdagangan pemerintah Trump akhir bulan ini setelah adanya ancaman baru terhadap tarif impor dari Washington, Wall Street Journal melaporkan seperti dikutip Bloomberg.
Dilansir dari Reuters, hal itu ditambah likuiditas pada pasar yang tipis saat aktivitas perdagangan di bursa saham Jepang ditutup karena libur nasional.
“Eskalasi kemungkinan akan berlanjut dengan potensi kenaikan tarif impor menjadi 25% dan lebih banyak ancaman tarif. Sementara itu, China dapat menarik diri dari pembicaraan perdagangan,” papar analis JPMorgan.
Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:
BMRI
-3,33%
BBRI
-1,63%
ASII
-2,08%
UNVR
-1,49%
Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:
MDIA
+26,28%
BNII
+5,83%
IMAS
+12,44%
BCAP
+4,82%
Sumber: Bloomberg
🌰


Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan berpeluang menguat pada sesi perdana perdagangan pekan ini melanjutkan hasil akhir pekan lalu ditopang kondisi global yang mulai kondusif.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 73,007 poin atau 1,246% ke level 5.931,281 pada penutupan perdagangan, Jumat (14/9). Sektor saham infrastruktur, utilitas, dan transportasi menguat 22,21 poin atau 2,19% dan sektor saham aneka industri menguat dengan 24,91 poin atau 2,07% menjadi penopang pergerakan. 
Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan bahwa akhir pekan lalu mayoritas indeks saham di Asia menguat. Tercatat, Indeks Nikkei memimpin dengan 1,20% disusul oleh Indeks TOPIX 1,09%
Lanjar menilai sentimen utama masih mengenai pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Kedua negara itu lebih intensif membahas win win solutions. 
Untuk sesi perdagangan hari ini, dia memproyeksikan pergerakan IHSG secara teknikal melanjutkan momentum bullish setelah berhasil bertahan di atas support MA5. Indeks tengah menguji level resistance MA50 dan MA20 dengan indikasi break outmelanjutkan hingga level upper bollinger bands.
Sementara itu, stokastik mendukung pergerakan optimis dengan bullish momentum indikator yang berhasil break out rata-rata 15 momentum indikator RSI. IHSG diprediksi bergerak dengan level support 5.908 dan resistance 6.050.
“IHSG akan bergerak kembali menguat menguji level psikologis 6.000 hingga upper bollinger bands,” tulisnya dalam riset yang dikutip akhir pekan lalu.
Adapun, Reliance Sekuritas Indonesia merekomendasikan sejumlah saham yang dapat dicermati antara lain BBCA, EXCL, BBRI, HRUM, IMAS, INDY, ITMG, KLBF, TLKM, dan TRAM.
Di sisi lain, analis Artha Sekuritas Indonesia Juan Oktavianus Harahap memproyeksikan indeks akan bergerak dengan level support pertama 5.890 dan support kedua 5.849. Sementara, resistance pertama 5.951 dan resistance kedua 5.972.
Juan memproyeksikan IHSG akan menguat pada sesi perdagangan Senin (17/9/2018). Salah satu sentimen yang mendorong pergerakan yakni kondisi global yang mulai kondusif, khususnya perang dagang antara AS  dan China.
Dari sentimen domestik, dia menyebut investor akan mengantisipasi data neraca pedagangan yang akan dirilis pada pekan ini. Rekomendasi saham harian yang dapat menjadi pertimbangan investor yakni EXCL, JPFA, INDY, LPPF, BBTN, UNVR, dan MEDC.
🍉


Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham di Asia diperkirakan mengawali pekan ini bawah tekanan menyusul langkah terakhir AS untuk mengenakan tarif lebih lanjut pada barang-barang impor asal China.
Dilansir Bloomberg, kontrak berjangka pada indeks saham di Hong Kong dan China mengisyaratkan penurunan, dengan pasar Jepang ditutup karena libur nasional.
Sementara itu, Hong Kong menurunkan rating untuk badai topan Mangkhut ke tingkat yang memungkinkan bursa saham untuk membuka kembali perdagangan seperti biasa.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menginstruksikan para pejabatnya untuk melanjutkan pengenaan tarif sekitar US$200 miliar terhadap produk-produk China. Adapun indeks S&P 500 AS ditutup cenderung stagnan pada Jumat karena saham finansial dan energi naik, sementara imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun mencapai 3% pada Jumat pekan lalu.
Bursa saham di Asia telah melakukan upaya untuk rebound pada akhir pekan lalu di tengah harapan bahwa AS dan China akan memasuki masa pembicaraan dan menenangkan kekhawatiran perdagangan.
Namun, kekhawatiran kembali meningkat pada Jumat ketika salah seorang sumber mengatakan kepada Bloomberg bahwa Trump memberi instruksi untuk melanjutkan pengenaan tarif meskipun ada upaya dari menteri keuangan untuk memulai kembali pembicaraan dengan Beijing untuk menyelesaikan perang perdagangan.
Di sisi lain, China sedang mempertimbangkan untuk menolak tawaran pembicaraan perdagangan pemerintah Trump akhir bulan ini setelah adanya ancaman baru terhadap tarif impor dari Washington, Wall Street Journal melaporkan seperti dikutip Bloomberg.
🌸
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China belum juga kendur. Seorang pejabat senior Pemerintah AS kepada Reutersmengatakan,  Presiden AS Donald Trump kemungkinan akan mengumumkan tarif baru impor barang dari China senilai US$ 200 miliar  pada Senin pagi (17/9)
Tarif impor yang akan diterapkan tersebut mungkin akan menjadi sekitar 10%, demikian laporan Wall Street Journal mengutip orang-orang yang akrab dengan masalah ini. Tarif ini di bawah rencana semula yakni 25%. 

Gedung Putih tidak menanggapi permintaan komentar soal ini.  Tarif impor yang akan diberlakukan tersebut mencakup produk teknologi internet, barang elektronik lain,  serta barang-barang konsumsi termasuk makanan laut, furnitur, produk lampu, ban, bahan kimia, plastik, sepeda dan kursi mobil untuk bayi . 
Pada Jumat lalu, juru bicara Gedung Putih Lindsay Walters mengatakan, posisi Trump telah jelas bahwa dia dan pemerintahannya akan terus mengambil tindakan untuk mengatasi praktik perdagangan China yang tidak adil. "Kami mendorong China untuk mengatasi kekhawatiran lama yang telah dikemukakan oleh AS," ujarnya.
Trump meminta para pembantunya di kabinet untuk melanjutkan menekan China dengan tarif impor, meskipun upaya Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin untuk memulai kembali pembicaraan perdagangan dengan China.
Salah satu pengamat di sektor bisnis mengatakan, pemerintah AS  mengurangi tingkat tarif impor  darinyang direncanakan setelah mendengar komentar publik, dan mungkin berharap perusahaan tidak akan segera menaikkan harga barang-barang konsumsi sebagai akibat penerapan tarif impor tersebut.
Namun, tarif tambahan ini dapat mempersulit pembicaraan perdagangan dengan China yang diharapkan berlangsung akhir bulan ini.
Trump telah menuntut agar China memangkas surplus perdagangan sebesar US$ 375 miliar dengan Amerika Serikat. AS juga meminta China mengakhiri kebijakan yang bertujuan untuk memperoleh teknologi AS dan kekayaan intelektual serta tidak memberikan subsidi bagi industri berteknologi tinggi.
Minggu ini, dua negara dengan ekonomi terbesar dunia tampaknya mengalami kemajuan dalam perdagangan. Menteri Keuangan AS mengundang pejabat senior China, termasuk Wakil Perdana Menteri Liu He, untuk pembicaraan lebih lanjut soal negosiasi dagang
Pada 7 September, Trump memperingatkan China bahwa ia akan menerapkan tarif impor lebih lanjut atas produk dari China hingga senilai US$ 267 miliar. 
🍒
TEMPO.CO, Jakarta - Chief Economist Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG akan menguat hingga akhir September 2018. Lana memperkirakan IHSG akan berada di kisaran 6.100.
"Saya kira kalau naik masih akan sekitar 6.100an paling tinggi, mungkin 6.120," kata Lana saat dihubungi, Jumat, 14 September 2018.
Menurut Lana, penguatan IHSG pada September juga terlihat secara historis. Lana mengatakan kemungkinan di tahun terakhir itu 70 persen itu naik.
"Itu dari historis ya, tentu kita tidak tahu ada apa nanti di tengah September di tengah isu apa itu, tapi biasanya September naik," ujar Lana.
Menurut Lana, isu yang menjadi faktor yang pengaruh pergerakan IHSG adalah rapat bank sentral Amerika Serikat atau The Fed. Dalam agenda The Fed akan melakukan rapat pada 25-26 akan jadi penutup bulan ini.
Lana melihat pelaku pasar sudah memperkirakan kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga. "Cukup tinggi, sekitar 93 persen lebih memperkirakan akan naik," kata Lana.
Namun, kata Lana ketika The Fed menaikkan suku bunga di pasar saham tidak terlalu bergejolak. Menurut Lana pasa saham akan terpengaruh kenaikan suku bunga AS, jikaa dolar AS menguat signifikan dan rupiah melemah.
IHSG menguat pada penutupan perdagangan hari ini. IHSG ditutup berada di angka 5.931,281. Angka tersebut menunjukkan penguatan 1,25 persen atau melemah 73,007 dari pembukaan perdagangan. Pada pembukaan perdagangan, IHSG berada pada 5.870,985.
Sepanjang perdagangan BEI mencatat angka IHSG tertinggi berada pada 5.931,281. Sedangkan nilai terendah berada pada 5.870,985.
Terdapat 238 emiten mengalami penguatan, 131 emiten melemah, dan 126 emiten stabil. Ada 7,6 miliar volume saham yang diperjualbelikan dengan frekuensi 341 ribu kali. Nilai harian transaksi saham, yaitu Rp 7,7 triliun. Aksi beli bersih asing tercatat  Rp 270,74 miliar.
🌳
per tgl 14 September 2018:
JAKARTA ID- Seiring dengan harapan meredanya ketegangan perang dagang, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir pekan ini (14/9), ditutup menguat 73,00 poin atau 1,25% menjadi 5.931,28, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 14,40 poin atau 1,56% menjadi 936,86.

Branch Manager Jasa Utama Capital Sekuritas Batam, Chris Apriliony seperti dilansir Antaramengatakan, ada harapan ketegangan perang dagang akan mereda menyusul langkah Amerika Serikat yang mengajukan pertemuan dengan Tiongkok menjadi sentimen positif bursa saham domestik.

"Sentimen perang dagang menjadi perhatian investor saat ini. Pertemuan itu diharapkan menghasilkan solusi," ujarnya.

Ia menambahkan faktor teknikal juga menjadi salah satu penopang IHSG untuk melanjutkan penguatan pada akhir pekan ini (Jumat, 14/9).

"Valuasi sejumlah harga saham di dalam negeri relatif rendah, situasi itu juga yang mendorong investor melakukan akumulasi," katanya.

Ia mengharapkan data neraca perdagangan Indonesia yang sedianya akan dirilis pada pekan depan membukukan surplus sehingga menambah dorongan bagi IHSG untuk melanjutkan penguatan.

Sementara itu, frekuensi perdagangan saham pada Jumat (14/9) tercatat sebanyak 341.785 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 7,66 miliar lembar saham senilai Rp5,69 triliun. Sebanyak 234 saham naik, 131 saham menurun, dan 126 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei naik 273,35 poin (1,20%) ke 23.094,67, indeks Hang Seng menguat 271,92 poin (1,01%) ke 27.286,41, dan indeks Strait Times menguat 29,65 poin (0,95%) ke posisi 3.161,42. (gor)
🍉
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Jumat (14/9) dibuka naik 18 poin menjadi 5.870,9 dari 5.858,2. Pergerakan IHSG di tengah bursa saham Asia Pasifik yang mayoritas cenderung menguat. Kinerja IHSG di bawah Nikkei Jepang, Kospi Korea, Strait Times Singapura dan bursa Thailand.
Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, hingga pukul 09.10 WIB, IHSG menguat 23 poin (0,40 persen) menjadi 5.881.
Adapun kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 naik menjadi 410,8 dari 409,3. Indeks LQ45 naik 3 poin menjadi 925,6 dari 922,4, indeks syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) naik menjadi 641,3 dari 639,7.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks kawasan Asia Pasifik di luar Jepang MSCI index naik 14,23 (1,21 persen) menjadi 1.219,9. Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 176,3 poin (0,77 persen) ke level 22.997, indeks Shanghai SE Composite di Tiongkok melemah 9,0 poin (0,34 persen) ke 2.677, Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 80,7 poin (0,30 persen) menjadi 27.094, indeks Kospi Korea pukul 09.00 WIB naik 29,33 (1,29 persen) mencapai 2.315.
Sementara bursa Malaysia KLCI naik 4,08 poin (0,23 persen) mencapai 1.796, indeks Strait Times Singapura naik 16,1 (0,52 persen) ke posisi 3.148, bursa Thailand Thai set 50 index naik 31,5 poin (2,85 persen) mencapai 1.133,9, bursa Filipina melemah 40,2 poin (0,54 persen) mencapai 7.476.
IHSG Kamis (13/9) naik 60,1 poin (1,03 persen) ke level 5.858,2. Penguatan IHSG sore ini sejalan dengan mayoritas bursa di Benua Kuning yang berada di zona hijau. Indeks LQ-45 naik 11,6 poin (1,28 persen) ke level 922,4. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung Jakarta Islamic Index (JII) naik 5,6 poin (0,89 persen) menjadi 639,7.


Sumber: BeritaSatu.com
🌸

per tgl 13 September 2018: 


JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan dengan penguatan setelah seharian bergerak di zona hijau. Indeks berhasil naik 60,12 poin atau 1,03% ke posisi 5.858,27.
Pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (13/9/2018) tercatat ada 227 saham menguat, 161 saham melemah, dan 103 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp5,71 triliun dari 7,84 miliar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 11,68 poin atau 1,3% menjadi 922,46, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 5,69 poin atau 0,9% ke 639,79, indeks IDX30 naik 6,68 poin atau 1,3% ke 504,87 dan indeks MNC36 naik 4,09 poin atau 1,3% ke 329,14.
Mayoritas sektor penggerak IHSG mengalami kenaikan dengan kenaikan terbesar sektor infrastruktur sebesar 2,1%. Sementara sektor agrikultur, aneka industri, dan perdagangan mengalami penurunan.
Adapun saham-saham yang berada di jajaran top gainers antara lain, saham PT Mahaka Media Tbk (ABBA) naik Rp31 atau 34,44% ke Rp121, saham PT Andira Agro Tbk (ANDI) naik Rp245 atau 20% ke Rp1.470, dan saham PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) naik Rp38 atau 16,10% ke Rp274.
Sementara saham-saham yang berada di jajaran top losers antara lain, saham PT MD Pictures Tbk (FILM) turun Rp315 atau 20,39% ke Rp1.230, saham PT Mitra Investindo Tbk (MITI) turun Rp10 atau 10,53% ke Rp85, dan saham PT Bakrie&Brothers Tbk (BNBR) turun Rp4 atau 7,41% ke Rp50.

🍉
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound pada pembukaan perdagangan pagi ini. IHSG pun naik 49,4 poin atau 0,85% ke level 5.847,58
Pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (13/9/2018) tercatat ada 118 saham menguat, 17 saham melemah, dan 94 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp88,4 miliar dari 62,6 juta saham diperdagangkan.

Indeks LQ45 naik 10,3 poin atau 1,13% menjadi 921,06, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 6,1 poin atau 0,96% ke 640,17, indeks IDX30 naik 5,9 poin atau 1,18% ke 504,08 dan indeks MNC36 naik 3,4 poin atau 1,05% ke 328,47
Mayoritas sektor penggerak IHSG bergerak menguat, dengan sektor aneka industri memimpin penguatan dengan naik 1,71%, sementara sektor perdagangan turun 0,01%.

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp425 atau 1,8% ke Rp24.325, saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) naik Rp375 atau 2,8% ke Rp13.875, dan saham PT United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp275 atau 0,9% ke Rp32.400.
Sementara saham-saham yang berada di jajaran top losers, antara lain saham PT MD Pictures Tbk (FILM) turun Rp265 atau 17,2% ke Rp1.280, saham PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) turun Rp100 atau 1,7% ke Rp5.700, dan saham PT Andira Agro Tbk (ANDI) turun Rp40 atau 3,3% ke Rp1.185.
(dni)
🌷
per tgl 12 September 2018:
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) semakin dekat. Ini tercermin dari pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu (12/9) yang digadang-gadang karena sentimen tersebut.
Berdasarkan RTI, indeks indeks Rabu (12/9) ditutup koreksi 0,57% ke level 5.798,15. Investor asing masih mencatatkan aksi net sell sebanyak Rp 684,49 miliar.


Analis Trimegah Sekuritas Rovandi mengatakan, sekitar 96% lebih pelaku pasar sudah mengantisipasi risiko kenaikan suku bunga acuan The Fed September ini. Namun, investor akan tetap kesulitan atau hanya bisa sedikit mengambil cuan dari momentum tersebut.
"Pekan ini baiknya investor wait and see, karena belum terlalu banyak informasi yang bisa dilihat dari pertemuan The Fed pekan nanti, ditambah rupiah masih melemah," kata Rovandi kepada Kontan.co.id, Rabu (12/9).
Sementara itu, selama wait and see investor bisa sembari melirik beberapa sektor emiten seperti perbankan dan properti. Pada saat harga saham rebound, investor memiliki peluang untuk masuk ke beberapa saham tertentu.
"Jadi harus tunggu beberapa saham bergerak dulu, kalau saat ini BRI Syariah (BRIS) dia udah balik rebound, fundamental juga sudah mulai pick up. Untuk blue chip mungkin BBCA," ungkapnya.
Di sisi lain, Senior Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menilai kinerja sektor perbankan akan tertekan pada saat The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga acuannya. Kondisi tersebut, bakal mendorong Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuannya sehingga berdampak pada kenaikan tren bunga pinjaman dari bank.
"Sektor perbankan sangat krusial, karena ada potensi pelemahan nilai tukar, perang dagang, dan BI harus tetap intervensi dengan menaikkan suku bunga, dampaknya akan ke net interest margin (NIM) perbankan yang naik," ujar William.

Selain perbankan, sektor properti juga akan terkena imbas serupa. Meskipun ada kebijakan pelonggaran loan to value (LTV), menurutnya itu tidak cukup membantu, lantaran suku bunga BI sudah naik berkali kali.


🍉


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) semakin dekat. Ini tercermin dari pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Rabu (12/9) yang digadang-gadang karena sentimen tersebut.
Berdasarkan RTI, indeks indeks Rabu (12/9) ditutup koreksi 0,57% ke level 5.798,15. Investor asing masih mencatatkan aksi net sell sebanyak Rp 684,49 miliar.


Analis Trimegah Sekuritas Rovandi mengatakan, sekitar 96% lebih pelaku pasar sudah mengantisipasi risiko kenaikan suku bunga acuan The Fed September ini. Namun, investor akan tetap kesulitan atau hanya bisa sedikit mengambil cuan dari momentum tersebut.
"Pekan ini baiknya investor wait and see, karena belum terlalu banyak informasi yang bisa dilihat dari pertemuan The Fed pekan nanti, ditambah rupiah masih melemah," kata Rovandi kepada Kontan.co.id, Rabu (12/9).
Sementara itu, selama wait and see investor bisa sembari melirik beberapa sektor emiten seperti perbankan dan properti. Pada saat harga saham rebound, investor memiliki peluang untuk masuk ke beberapa saham tertentu.
"Jadi harus tunggu beberapa saham bergerak dulu, kalau saat ini BRI Syariah (BRIS) dia udah balik rebound, fundamental juga sudah mulai pick up. Untuk blue chip mungkin BBCA," ungkapnya.
Di sisi lain, Senior Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menilai kinerja sektor perbankan akan tertekan pada saat The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga acuannya. Kondisi tersebut, bakal mendorong Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuannya sehingga berdampak pada kenaikan tren bunga pinjaman dari bank.
"Sektor perbankan sangat krusial, karena ada potensi pelemahan nilai tukar, perang dagang, dan BI harus tetap intervensi dengan menaikkan suku bunga, dampaknya akan ke net interest margin (NIM) perbankan yang naik," ujar William.

Selain perbankan, sektor properti juga akan terkena imbas serupa. Meskipun ada kebijakan pelonggaran loan to value (LTV), menurutnya itu tidak cukup membantu, lantaran suku bunga BI sudah naik berkali kali.
🌲

Bisnis.com, JAKARTA – Aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing berlanjut pada perdagangan hari kedelapan berturut-turut, Rabu (12/9/2018).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp684,40 miliar pada perdagangan hari ini.
Investor asing melakukan aksi beli sekitar 802,19 juta lembar saham senilai Rp2,67 triliun. Adapun aksi jual investor asing tercatat 953,84 juta lembar saham senilai sekitar Rp3,35 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai sekitar Rp7,16 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 8,95 miliar lembar saham.
Sementara itu, pelemahan sektor finansial menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penurunannya pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut.
IHSG ditutup melemah 0,57% atau 32,97 poin di level 5.798,15. Padahal, indeks sempat rebound ke zona hijau bahkan menyentuh level 5.870 setelah dibuka dengan kenaikan 0,14% atau 8,19 poin di posisi 5.839,31.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif pada level 5.798,15 – 5.870,60. Adapun pada perdagangan Senin (10/9), IHSG berakhir turun 0,35% di level 5.831,12.
Sektor finansial (-1,99%) dan industri dasar (-1,13%) memimpin pelemahan lima dari sembilan sektor pada IHSG hari ini. Adapun sektor pertanian (+2,12%) dan tambang (+1,02%) memimpin kenaikan di antara empat sektor lainnya sekaligus membatasi pelemahan IHSG.
Dari 601 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 207 saham menguat, 180 saham melemah, dan 213 saham stagnan.
Sejumlah saham emiten perbankan menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG, dengan saham BBCA (-3,43%), BMRI (-3,04%), dan BBRI (-2,02%).
Berikut ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
12 September
Rp684,40 miliar
Net sell
10 September
Rp140,23 miliar
Net sell
7 September
Rp280,35 miliar
Net sell
6 September
Rp967,25 miliar
Net sell
5 September
Rp877,36 miliar
Net sell
4 September
Rp431,31 miliar
Net sell
3 September
Rp305,91 miliar
Net sell
31 Agustus
Rp434,743 miliar
Net sell
30 Agustus
Rp462,13 miliar
Net buy

 SumberBursa Efek Indonesia, 2018
🌷
JAKARTA okezone - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum menunjukan penguatan hingga penutupan sesi I perdagangan hari ini. Tercatat, IHSG turun 32,3 poin atau 0,55% ke 5.819,30.
Pada jeda pertama hari ini, Senin(10/9/2018) tercatat ada 139 saham menguat, 187 saham melemah, dan 123 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp3,6 triliun dari 8,6 miliar saham yang diperdagangkan.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Mahaka Media Tbk (ABBA) naik Rp17 atau 34% ke Rp67, saham PT Rig Tenders Tbk (RIGS) naik Rp52 atau 16% ke Rp372, dan saham PT Andira Agro Tbk (ANDI) naik Rp125 atau 14,62% ke Rp980.
Sementara saham-saham yang berada di jajaran top losers, antara lain saham PT First Indo American Leasing Tbk (FINN) turun Rp3 atau 4,9% ke Rp58, saham PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) turun Rp12 atau 4,5% ke Rp250, dan saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun Rp65 atau 3,2% ke Rp1.920.
🌷
Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan. Hal ini mengikuti gerak bursa Asia yang tertekan.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin (10/9/2018), IHSG melemah 16,08 poin atau 0,2 persen ke posisi 5.835,37. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG susut 13,41 poin atau 0,2 persen ke posisi 5.838. Indeks saham LQ45 merosot 0,98 persen ke posisi 917. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Sebanyak 80 saham melemah sehingga menekan IHSG. 61 saham menguat dan 122 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 5.840,86 dan terendah 5.808,17.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 11.597 kali dengan volume perdagangan 187,2 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 137,8 miliar. Investor asing jual saham Rp 15,7 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.828.
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham konstruksi menghijau. Sektor saham aneka industri merosot 1,99 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham keuangan turun 1,54 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 0,98 persen.
Saham-saham yang menguat pada sesi pagi antara lain saham INPP naik 12,12 persen ke posisi 740 per saham, saham RIGS menanjak 6,88 persen ke posisi 342 per saham, dan saham MTLA menguat 5 persen ke posisi 420 per saham.
Sementara itu, saham SHID turun 24,89 persen ke posisi 1.735 per saham, saham ESSA tergelincir 5,34 persen ke posisi 248 per saham, dan saham TRIO turun 3,6 persen ke posisi 214 per saham.

Di bursa Asia, sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,12 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,04 persen, indeks saham Shanghai tergelincir 0,63 persen, indeks saham Singapura turun 0,48 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,93 persen. Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,05 persen.
🌼

JAKARTA okezone - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melemah pada perdagangan awal pekan ini. Tercatat, IHSG turun 13,4 poin atau 0,22% ke 5.838,05
Pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin(10/9/2018) tercatat ada 67 saham menguat, 48 saham melemah, dan 122 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp43,2 miliar dari 34,6 juta saham diperdagangkan.

Indeks LQ45 turun 14 poin atau 1,5% menjadi 912,66, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 7,1 poin atau 1,1% ke 629,38, indeks IDX30 turun 8 poin atau 1,58% ke 499,17 dan indeks MNC36 turun 5 poin atau 1,52% ke 325,19.
Seluruh sektor penggerak IHSG bergerak melemah, dengan sektor aneka industri memimpin pelemahan dengan turun 1,73%, disusul dengan sektor keuangan yang turun 1,60%.

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) naik Rp130 atau 4,5% ke Rp2.990, saham PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) naik Rp90 atau 3% ke Rp3.140, dan saham PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) naik Rp80 atau 12,1% ke Rp740.
Sementara saham-saham yang berada di jajaran top losers, antara lain saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp750 atau 1% ke Rp72.626, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun Rp550 atau 2,2% ke Rp24.300, dan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp550 atau 1,2% ke Rp43.925.
(dni)
🌳

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gejolak dan pelemahan rupiah kembali mewarnai gejolak IHSG. Apakah faktor-faktor eksternal yang mengguncang bursa akan mereda? Apa yang sebaiknya dilakukan investor? Berikut ini analisis IHSG dari Ernawan Salimsyah Director Indo Premier Investment Management kepada KONTAN.
Apa yang Anda lihat sedang terjadi di pasar belakangan ini? 


Ada dua faktor yang menyebabkan apa yang kita lihat di market hari-hari. Faktor eksternal yang mungkin di luar dari kontrol kita dan faktor internal. Nah mungkin saya mulai dengan faktor eksternal. Faktor eksternal di awal tahun itu mungkin orang akan bicara apa yang akan dilakukan oleh Donald Trump. Mungkin akan radikal, karena orang juga bicaranya setelah dia terpilih akan bangun tembok antara Amerika Meksiko gitu. Dan dengan Kanada juga ada hal yang akan dia lakukan. Tapi ternyata kan itu tidak dalam beberapa bulan terjadi. Sifatnya retorika gitu. 
Demikian juga dengan trade war dengan China mau ditarifin. Tapi kan lebih realisasinya kita, belum jelas. Namun memang pembicaraan memang saling ancam. Itu yang berdampak terhadap pergerakan mata uang beberapa negara, karena diduga ekonominya akan menjadi buruk. Lalu yang 2-3 bulan terakhir ini kan isunya Turki, karena juga tarif dan juga uniknya adalah masalah politik. Karena kan Erdogan itu, orang yang extrovert juga bicaranya sama seperti Trump. Akibatnya menimbulkan spekulasi banyak orang dengan kejadian selanjutnya. Tapi kenyataannya juga di Turki itu secara fundamental inflasinya tinggi. Itu yang orang katakan bisa menular ke tempat lain. Dan yang terakhir adalah Argentina. Jadi yang eksternal itu akan terus berlanjut.
Kalau kita teringat cerita tentang kejadian di 2012, dulu ada istilah namanya PIIGS. Nah PIGS itu juga dikatakan demikian. Jadi kelompok negara Portugal, Ireland, Italy, Greece, dan S nya Spain. Itu ada masalah di negaranya terus akan contagious dikatakan begitu. Tapi seiring berjalannya waktu 2012, 2013, gitu ya memang market agak sedikit volatile para periode itu namun kemudian membaik. Nah saya melihatnya pun seperti itu, bahkan mungkin lebih baik kondisinya, karena ini tersebar ya. Ada yang di Asia Tengah perbatasan dengan Eropa, ada yang di Amerika Latin. Tapi bukan di South East Asia ya walau pun kita terkena dampaknya. Nah kalau dulu tuh 2012, lebih di Blok Uni Eropa. Blok Uni Eropa itu kalau tertular Jerman bisa kena, Inggris juga bisa masuk. Sementara ini kan blok ekonomi terbesar setelah Amerika, bisa ke mana-mana ceritanya.  Tapi kejadian sekarang Ini kan lebih scattered.
Jadi kita melihatnya ini justru adalah kesempatan buat investor untuk menambah posisi mereka secara gradual. 
Apakah kondisi sekarang sudah akan membaik atau gejolak ini akan terus berlanjut sampai akhir tahun?
Kita enggak tahu, karena faktor eksternal ini di luar kontrol. Jadi saya garis bawahi, kalau sifatnya eksternal kecil kemungkinannya berimbas ke Indonesia. Sebaiknya investor mengambil peluang itu untuk beli. Kecuali kejadiannya seperti 2008 misalnya. Pada tahun 2008 itu kan 2/3 ekonomi dunia collapse karena subprime mortgage. 
Ya waktu itu market kita turun dalam, tapi sebenarnya ekonomi kita masih tumbuh 4% di 2008. Seharusnya kita lebih hati-hati karena marketnya terkoreksi cukup dalam 2/3 ekonomi dunia kan. Kenyataannya dengan krisis sebesar itu pun, krisis lah di 2008 ya. Tapi 1 tahun kemudian marketnya rebound, naik 90%-100%. Jadi loss yang 6 bulan lalu kejadian, tiba-tiba hilang bahkan naik lebih tinggi lagi. Unfortunately kalau saya perhatikan di 2008 investor lokal panik dan ikut keluar, pas lagi race to the bottom itu. Nah kemudian pas naik lagi ke atas, mereka juga terlambat masuk. Foreign dulu yang masuk, pas sudah mahal investor lokal baru beli.
Tapi kondisi sekarang kan disertai dengan pelemahan Rupiah yang mencapai angka psikologis? 
Jadi mengenai rupiah kan sebetulnya faktor eksternal ya, karena menguatnya mata uang dolar karena capital flight to quality dari negara-negara yang bermasalah ini. Dolar menguat hampir terhadap semua mata uang, termasuk Indonesia. 
Nah harus diingat dibanding 2012, maupun 20018, apalagi 1998, kondisi makro ekonomi Indonesia jauh lebih kuat. Di 2012 cadangan devisa kita masih sedikit, masih  puluhan miliar ya mendekati 100, mungkin entah 70 atau 80 saya angkanya lupa. Tapi sekarang kita sudah 118 miliar cadangan devisa, tahun 2012 kita belum investment grade seluruhnya, sekarang 3 lembaga rating, 2 investment grade, 1 sudah 1 notch di atas investment grade. Inflasi, pada 2012 juga, inflasi kita relatively lebih tinggi, mungkin dari data terakhir ya keluar cuma 3,22. 
Jadi dengan kondisi seperti ini kita lebih solid kondisi ekonomi kita dibanding dengan 2012, apalagi 2008,  nah apalagi 1998. Saya mau kasih gambaran ekstrem, kalau orang khawatir dengan 1998. Pada tahun 1998 itu dolar dari Rp 3.000, bergerak ke 18 ribu. Kira-kira berapa 600 % depresiasi. Sekarang kita dari Rp 13 ribu ke Rp 14 ribu, jadi kalau mau dipetakan yang satu itu soaring up, yang sekarang itu sebenarnya landai. Tapi orang bilangnya gini, wah sudah 15 ribu nih, nanti seperti dulu lagi nih.  
Kalau ada orang yang bilang sebetulnya ke 18 ribu pun gak apa-apa, karena basenya memang high dari 13 ribu ke 18 ribu. Walau pun secara angka memang wah ini sudah new record, kan orang akan bilang begitu. Tapi secara persentase ini yang penting harus kita lihat. Persentasenya sebetulnya masih flat. Masih landai dibanding 1998. Jadi daya beli masyarakat juga tidak terpuruk dan inflasi rendah, masih 3,22%. 
Pelemahan rupiah ini kan akan mempengaruhi kinerja emiten juga?
Memang ada perusahaan yang punya eksposure utang atau  raw material dalam US dolar, mereka akan menderita dengan pelemahan rupiah. Tapi kan ada juga perusahaan yang sifatnya eksportir. Itu mereka akan diuntungkan, atau ada juga perusahaan modal rupiah, cost of fund rupiah revenue juga rupiah, itu akan gak ada masalah. 
Sedikit mau address masalah kenapa kita selalu terjadi pelemahan rupiah. Bukan salah presiden sekarang, kalau kita lihat semuanya suka disalahin ke pemerintah, bukan salah presiden yang dulu juga. Tapi struktur ekonomi kita yang membuat kita secara natural mata uang kita akan melemah terhadap US dolar. Karena inflasi kita secara natural selalu lebih tinggi dari inflasi di US. Itu dari hitungan dengan interest parity dan purchasing power parity, kalau kita hitung mata uang dua negara dibandingkan dengan bunga dan inflasi di dua negara tersebut, kita akan temukan yang inflasinya lebih tinggi ya mata uangnya akan melemah dari yang inflasi lebih rendah. Nah itu secara natural berlaku seperti itu. 
Jadi kalau kita mau mata uang kita menguat terhadap US dolar misalnya kembali lagi ke 3.000 lagi nih, kalau kita mau eranya seperti itu lagi, dari sekarang yang harus kita lakukan adalah upaya supaya bisa mendatangkan devisa dolar. Caranya apa, ekspor, manufaktur. 
Kalau kita sekarang ini kan 50% konsumsi domestik ya ekonomi kita itu konfigurasinya. Konsumsi domestik kita itu banyak barangnya itu imported goods. Diolah sedikit di sini untuk menjadi barang jadi. Tapi komponen luarnya masih tinggi, entah industri farmasi, bahkan staple food. Yang paling sederhana tahu tempe kedelainya masih impor. 
Jadi ketika kita masih seperti itu, manufaktur kita orientasinya masih impor. Seharusnya kan kita bisa memproduksi barang sendiri dikonsumsi oleh masyarakat kita sisanya kita ekspor. Nah kalau itu yang terjadi, inflasi kita bisa par dengan US bahkan mungkin lebih rendah karena infrastruktur juga dibangun kan oleh pemerintah. Lambat laun kita akan menguat terhadap US dolar. 
Tapi menurut saya dalam kondisi sekarang yang mana pemerintah berusaha sih meningkatkan manufaktur dan mengubah pola konsumsi masyarakat ini, jangan terlalu import oriented seperti yang terjadi sekarang, saya pikir ke depannya akan baik. Tapi yang terpenting sekarang stabil saja lah dulu, sebelum kita menguat. Tapi jangan harapkan menguat drastis, karena menguat drastis pun buruk. Tiba-tiba jadi 5.000 per US dolar  misalnya. Perusahaan kita kan ada yang dollar earning juga, ya nanti separuh dari mereka akan bermasalah juga. Yang terbaik adalah stabil dan menguat bertahap.
Jadi apa yang bisa dilakukan investor sekarang ini?
Menurut saya sih karena faktor eksternal itu di luar kontrol siapa pun, isu bisa apa saja muncul. Mungkin isu berikutnya lagi Afrika Selatan atau Brasil mungkin. Ini akan terus mengguncangkan pasar, tapi kita harus lihat internally isu kita cuma satu, inflasi kita yang lebih tinggi dari US dolar. Itu kalau kita bisa atasi dengan infrastruktur yang dibangun, kita lebih menggunakan produksi dalam negeri, impor kita menurun isu itu bisa di address. 
Nah fundamental kita pun baik, jauh lebih baik dari 2012, 2008, apalagi 1998. Apa yang bisa dilakukan investor? Sebaiknya investor memudahkan investment prosesnya. Dia percaya gak, dalam 10 tahun ke depan pertama Indonesia enggak bubar, yang kedua akan tumbuh paling tidak 5%, yang ketiga akan k inflasi akan lebih rendah, suku bunga akan stabil. Rupiah juga bukan jadi 35 ribu 45 ribu gitu ya per satu dolarnya. Kalau percaya seperti itu, ya sudah setiap ada pelemahan atau dia bisa membeli setiap bulan gradually buy dengan dolar cost averaging berapa dia mau investasi, beli saja tiap bulan. 
Hari-hari di mana terjadi koreksi dalam mindsetnya itu seperti midnight sale di mal-mal. Kan mal penuh tuh, kalau hari biasa ada juga tapi akan lebih penuh kalau midnight sale. Di kita pun begitu, ketika koreksi itu sumbernya dari tempat-tempat yang jauh sifatnya sentimen, kita tahu negeri kita kuat harusnya kita dobelin belinya, jadi misalnya tiap bulan kita rencanakan belinya berapa gitu ya, begitu ada koreksi, seperti kemarin tiba-tiba marketnya turun 5%, kita dobelin posisi kita di situ. Akhirnya apa, akhirnya kita selalu membeli di harga yang rata-rata secara keseluruhan dan ketika misalnya capital market-nya sesuai dengan fundamental dari negara ini dia akan lari. 
Apa bisa sesederhana itu?
Saya ambil contoh gini ya, ini infrastruktur belum dibangun belum ada. Cuma konsumsi domestik saja. Tahun 2000 IHSG itu cuma 400 tahun 2018 kita sekarang sempat 6.600, sekarang kita memang lagi 5.700, tapi katakan 6.000. Itu kan berarti berapa dari 400 ke 6.000, paling gak lebih dari 13 kali, 15 kali lipat gitu. 
Jadi gak usah pilih-pilih saham, seseorang yang mau investasi bisa masuk di produk ETF (reksadana yang diperdagangkan di bursa) yang imbal hasilnya mengikuti indeks. Tiap bulan berapa dia beli ya, selama sekian belas tahun kali 12 berarti sekian ratus bulan, at the end of 2017 mungkin gain keuntungannya dia sudah luar biasa. 
Tapi kalau seseorang yang coba pilih-pilih saham, oh kayaknya ini kayaknya itu, ketika dia lengah dia enggak monitor. Begitu ketika kondisinya berbalik mungkin dia akan kapok masuk capital market dan itu banyak kasusnya seperti itu karena kalau kita lihat volatility terutama di 2006, 2007 2008 itu tinggi banget.  Ada saham yang naik ya sampai Rp 8.000 dari Rp 2.000-3.000 an. Setelah 2008 menuju 2009 dia turun tinggal Rp 25. Kalau orang masuk di saham itu bubar sudah, dia akan kapok dengan capital market

Tapi kalau orang beli eksposure yang menggambarkan IHSG atau paling tidak LQ45 gitu, dia beli tiap bulan, dia akan sangat senang. Dan hidupnya akan indah karena apa, dia tidak perlu terus monitor setiap saat. Yang perlu dia bikin call, bahwa dia percaya Indonesia akan tumbuh selama 10 tahun-20 tahun ke depan. Jadi buat investor dengan horison cukup panjang, gak usah pusing dia beli aja gradual. Jadi really no worries dan ketika ada pelemahan dan pelemahan itu bukan disebabkan oleh masalah internal Indonesia time to double your position.
🌿

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan diprediksi menguat terbatas menguji moving average 50 di awal pekan depan.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat mengungkapkan bahwa secara teknikal pergerakan IHSG pada akhir pekan hampir menutup pelemahan signifikan yang terjadi pada Rabu lalu dengan bergerak menguji resistance moving average 50 hari di kisaran level 5900. 
IHSG ditutup menguat cukup optimis 1,3% sebesar 75,37 poin ke level 5851,46 di antara indeks saham di Asia. Aksi jual investor asing teredam di akhir pekan setelah tercatat net sell 280.35 miliar. 
"Investor tetap kembali menunggu langkah terbaru pada perdagangan perdagangan AS-China serta aksi tunggu data utama dari negara terbesar di dunia," ungkapnya pada Sabtu (8/9/2018).
Secara teknikal, lanjutnya, indikator stochastic golden-cross pada area yang cenderung tanggung dekat zona oversold.
Dengan demikian, diperkirakan IHSG akan bergerak tertahan di awal pekan dengan kecenderungan menguat terbatas menguji kembali MA50 pada rentan pergerakan 5830-5910. 
"Saham-saham yang masih dapat dicermati di antaranya AKRA, BBRI, MAPI, ADRO, ELSA, ERAA, PTPP, dan TRAM," jelasnya.
Sementara itu, sentimen selanjutnya, China akan merilis data aktifitas ekspor dan impor serta neraca perdagangan dengan ekspektasi mengalami perlambatan dari aktivitas ekspor hingga di level 10% dari 12.2%. China pun merilis data inflasi dengan ekspektasi bertumbuh.
🍅
JAKARTA sindonews - Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan sebesar 2,85% menjadi Rp6.589,81 triliun pada penutupan pekan ini dari Rp6.783,26 pada pekan sebelumnya. 

"Sementara itu rata-rata frekuensi transaksi harian juga mengalami penurunan sebesar 2,8% menjadi 344.541 kali transaksi dari 354.462 transaksi pada penutupan pekan lalu," ujar Divisi Komunikasi Perusahaan BEI Hani Ahadiyani di Jakarta, Minggu (9/9/2018). 

Adapun rata-rata volume transaksi harian juga mengalami penurunan sebesar 7,43% menjadi 8,51 miliar unit saham dari 9,19 miliar unit saham pada pekan sebelumnya.

"Rata-rata nilai transaksi harian perdagangan BEI mengalami perubahan sebesar 10,52% menjadi Rp7,16 triliun dari Rp7,99 triliun pada pekan lalu," katanya. 

Adapun, investor asing melakukan jual bersih pada pekan ini senilai Rp2,86 triliun. Sementara itu investor asing melakukan jual bersih senilai Rp53,05 triliun selama tahun 2018.

Pada pekan ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami perubahan sebesar 2,77% pada posisi 5.851,46 dari 6.018,46 pada penutupan pekan lalu.
(fjo)
🌷

per tgl 07 September 2018:


Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (7/9/2018), IHSG menguat 75,37 poin atau 1,3 persen ke posisi 5.851,46. Indeks saham LQ45 menanjak 1,87 persen ke posisi 926,69. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Sebanyak 245 saham menanjak sehingga mengangkat IHSG. 122 saham melemah dan 125 saham diam di tempat.Menjelang akhir pekan ini, IHSG berada di posisi tertinggi 5.851,46 dan terendah 5.769,25.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai.  Total frekuensi perdagangan saham 311.666 kali dengan volume perdagangan saham 8,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 125,96 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.838.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham perdagangan melemah 0,11 persen. Sektor saham aneka industri menanjak 4,42 persen dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi menguat 2,89 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 2,56 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham GDST naik 30,34 persen ke posisi 189 per saham, saham GWSA melonjak 25,19 persen ke posisi 164 per saham, dan saham ESSA mendaki 24,76 persen ke posisi 262 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham BUVA turun 24,81 persen ke posisi 200 per saham, saham PGLI tergelincir 12,10 persen ke posisi 218 per saham, dan saham TRIO susut 10,48 persen ke posisi 222 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi menjelang akhir pekan ini. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah tipis 0,01 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 0,26 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,80 persen.
Selain itu, indeks saham Thailand susut 0,48 persen, indeks saham Singapura melemah 0,49 persen, indeks saham Taiwan turun 0,71 persen. Sedangkan indeks saham Shanghai menguat 0,40 persen.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, pelaku pasar tentu apresiasi peran peran pemerintah dalam jaga stabilitasn fundamental makro ekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan di tengah ketidakpastian global. Hal itu membuat IHSG lanjutkan penguatan menjelang akhir pekan ini.
"IHSG masih lanjutkan reli penguatannya. Di sisi lain, menguatnya rupiah terhadap dolar AS juga memberikan sentimen positif terhadap penguatan IHSG," ujar dia.

🌹


Liputan6.com, Jakarta - Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tampaknya menjadi angin segar bagi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini. Gerak IHSG bahkan diprediksi bakal menguat kembali pada perdagangan Jumat (10/9/2018).
Kepala Riset Koneksi Capital Alfred Nainggolan mengatakan, sentimen nilai tukar rupiah masih akan pengaruhi laju IHSG. Ia meramalkan gerak IHSG bakal berada di zona positif di perdagangan esok.
"Sentimen rupiah masih kuat pengaruhi IHSG. Hari ini memang menguat 1,63 persen tapi itu masih belum bisa me-recovery anjloknya pada perdagangan Rabu kemarin yang sekitar 4 persen," tuturnya kepada Liputan6.com, Jumat.
Oleh karena itu, Alfred meramalkan IHSG bakal menguat tipis untuk hari ini. "Jadi tampaknya akan menguat tipis ya pada hari ini," ujarnya.
Alfred memproyeksikan IHSG di rentang 5.720- 5.840. Dia juga masih merekomendasikan saham-saham sektor pertambangan dan infrastruktur.
"Masih pertambangan, seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), dan juga PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)," ungkapnya.
Alfred menambahkan, laju IHSG pada pekan depan akan sangat ditentukan oleh perdagangan hari ini. "Bursa global kan Sabtu-Minggu libur ya, jadi memang tampaknya kedepan akan sangat ditentukan pada perdagangan hari ini," tutup dia.
🌷

per tgl 06 September 2018:


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berbalik arah pada perdagangan Kamis (6/9). Indeks menambah 92,54 poin sepanjang hari ini atau menguat 1,63%, dan ditutup di level 5.776,09. 
Hari ini, sebanyak 249 saham menguat, berbanding 130 yang turun. Sedangkan 106 saham tak bergerak. Volume transaksi bursa 9,38 miliar saham dengan nilai Rp 9,11 triliun.
Seluruh sepuluh sektor saham di IHSG bertenaga. Sektor industri dasar mencatat penguatan paling besar yaitu 2,46%, diikuti finansial sebesar 2%. 
Ini menjadi penguatan pertama IHSG setelah lima hari perdagangan terakhir. Kemarin, indeks malah sempat terjun 3,76%, tertekan sentimen negatif akan emerging market dan pelemahan rupiah. Sore ini, mengutip RTI, rupiah kembali mencoba menguat di bawah Rp 14.900 per dollar AS.
Saham LQ45 top gainers hari ini antara lain:
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang melompat 7,16% menjadi Rp 2.020 per saham
- PT Sentul City Tbk (BKSL) sebesar 4,76% menjadi Rp 110 per saham
- PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) naik 4,11% menjadi Rp 3.800 per saham. 
Investor asing masih melepaskan saham domestik, dengan net sell Rp 801,62 miliar di pasar reguler, dan Rp 967,25 di pasar keseluruhan. 
Penguatan IHSG sore ini melawan arus bursa di kawasan yang masih merah. Indeks Nikkei yang ditutup tadi siang misalnya melemah 0,4%, Indeks Hang Seng di Hong Kong juga turun 0,9%. Indeks Kospi di Korea Selatan melemah 0,18%. Sedangkan Indeks S&P/ASX 200 di Australia turun 1,12%. 
🌸


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini bergerak mencari arah baru setelah melemah dalam lima hari berturut-turut. Pada akhir perdagangan sesi I, Kamis (6/9), IHSG menguat 0,13% atau 7,64 poin ke 5.691,14.
Meski IHSG menguat tipis, masih ada enam sektor yang melemah hingga tengah hari ini. Sektor aneka industri turun 1,52%, disusul sektor konstruksi yang melemah 0,77%. Sektor perdagangan tergerus 0,49%

Hanya empat sektor yang menguat cukup tebal. Sektor barang konsumer melonjak 1,26%. Sektor industri dasar menguat 0,87%. Sektor infrastruktur dan manufaktur menguat masing-masing 0,85% dan 0,73%.
Total volume transaksi bursa hingga siang ini mencapai 4,90 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,24 triliun. Sebanyak 176 saham melemah. Kenaikan harga terjadi pada 169 saham. Sebanyak 103 saham flat.
Berikut top gainers LQ45:
  • PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 2,65%
  • PT XL Axiata Tbk (EXCL) 2,50%
  • PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) 2,47%
Top losers LQ45 terdiri dari:
  • PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) -2,84%
  • PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) -2,40%
  • PT PP Tbk (PTPP) -2,10%
Investor asing mencatat penjualan bersih Rp 238,97 miliar di pasar reguler. Penjualan bersih di seluruh pasar sebesar Rp 134,99 miliar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 56,9 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 47,7 miliar, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 41,4 miliar.
Saham-saham dengan pembelian terbesar asing terdiri dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 57,2 miliar, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 28,8 miliar, dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) Rp 28,8 miliar.

🌷
TEMPO.COJakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound ke zona hijau dan menguat 0,74 persen atau 42,11 poin ke level 5.725,61, hanya dalam hitungan menit setelah perdagangan dibuka pagi hari ini, Kamis, 6 September 2018. Kemarin IHSG ditutup melorot 3,76 persen atau anjlok 221,80 poin ke level 5.683,50.
Sejak awal perdagangan IHSG dibuka pagi hari ini melemah 0,62 persen atau 36,52 poin ke level 5.868,78. Indeks jatuh semakin dalam pada akhir sesi I yang anjlok 3,33% atau 196,42 poin ke level 5.708,88.
Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya melihat kondisi fundamental perekonomian Indonesia masih berada dalam kondisi stabil sehingga dapat menjadi katalis positif bagi berlangsungnya penguatan IHSG hingga beberapa waktu mendatang. 
Adapun DBS Group Research mengungkapkan pasar keuangan Indonesia terus merasakan ketegangan dari emerging market sell-off, meskipun kondisi domestik saat ini menguntungkan. Ekonom DBS Group, Radhika Rao menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I tahun 2018 meningkat menjadi 5,2 persen yoy, sementara Agustus lalu inflasi CPI melemah dari yang diprediksikan, pada kisaran 3,2 persen yoy stabil dari bulan Juli.
Radhika menjelaskan, hal ini senada dengan target Bank Indonesia pada kisaran 2,5-4,5 persen. Defisit transaksi berjalan fiskal masih sesuai dengan yang dianggarkan yaitu -2,1 persen dari PDB, dimana rasio utang pemerintah terhadap PDB rendah di 28,7 persen (pada akhir tahun 2017).
Setidaknya, kata Radhika, ada dua poin sulit yang masih bertahan. Pertama, meskipun defisit transaksi berjalan di bawah 3 persen tahun ini, hal tersebut diharapkan akan lebih luas dibandingkan tahun 2017, menyiratkan kebutuhan pembiayaan yang lebih tinggi.
Kedua, kepemilikan asing yang cukup besar terhadap obligasi domestik, ditambah dengan utang korporasi dolar AS yang lebih tinggi, di dalam lingkungan dolar AS yang kuat, terlihat mata uang rentan terhadap kelemahan.
IHSG kemarin melemah bersamaan dengan bursa saham lain di Asia, dengan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang melemah 0,77 persen dan 0,51 persen, sedangkan indeks Hang Seng ditutup merosot 2,61 persen dan indeks Shanghai Composite melemah 1,68 persen. Di Asia Tenggara sendiri, Indeks FTSE Straits Times melemah 1,7 persen, indeks FTSE Malay KLCI turun 0,95 persen, indeks SE Thailand melemah 1,3 persen, dan indeks PSEi Filipina melemah 1,64 persen.
🌸
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat dibuka turun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencoba menguat pada hari ini. Kamis (6/9) pukul 9.07 WIB, IHSG naik 52 poin atau 0,91% ke level 5.734.
Seluruh sektor berbalik menguat. Industri dasar mencetak kenaikan 1,86% di pagi ini. Sektor infrastruktur naik 1,72%. Sektor manufaktur dan barang konsumer menguat masing-masing 1,29% dan 1,24%.

Pelemahan indeks yang terjadi dalam lima hari menyebabkan pasar cenderung jenuh jual. Sebanyak 153 saham menguat. Masih ada 51 saham yang turun harga. Tapi, 100 saham masih mendatar.
Top gainers LQ45 pagi ini adalah:
  • PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) 6,17%
  • PT Sentul City Tbk (BKSL) 3,81%
  • PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 3,45%
Top losers LQ45 terdiri dari:
  • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) -0,61%
  • PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) -0,57%
  • PT United Tractors Tbk (UNTR) -0,46%
Pagi ini investor asing masih melanjutkan penjualan bersih Rp 17,2 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 17,2 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 11,5 miliar, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 11,4 miliar.
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) RP 12,8 miliar, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) Rp 8,6 miliar, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 8,3 miliar.
🌹


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup kembali di zona merah pada sesi perdagangan hari Rabu (5/9).
Pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG melemah 3,76% menuju level 5.683,501.
Investor asing kembali mencatatkan net sell Rp 877,36 miliar. Indeks sudah turun 5,5% dalam tiga hari perdagangan dibandingkan Jumat lalu yang masih di posisi 6.081.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Juan Harahap mengutarakan beberapa faktor harus diperhatikan terkait melemahnya indeks diantaranya kurs rupiah yang terus anjlok hinggan menyentuh Rp 15.000 per dollar AS, data inflasi Indonesia bulan Agustus yang mencatatkan angka yang cukup stabil di level 3,20% namun investor mengantisipasi suku bung The Fed yang dipastikan naik September ini.
Selain itu juga, kenaikan Indonesia 10 years bond yield ke level 8.4% akan menarik perhatian investor untuk masuk ke Indonesia dan menahan pelemahan rupiah. Di sisi lain, investor akan cenderung lebih tertarik menempatkan dananya di obligasi pemerintah ketimbang berinvestasi di pasar modal.
Edwin Sebayang selaku Head of Research MNC Sekuritas menjelaskan jika dirinya tidak kaget akan adanya pelemahan indeks hari ini, karena tergerusnya pelamahan rupiah mempengaruhi kinerja ekonomi domestik dan emiten. Selain itu juga belum ada aksi dari pemerintah terkait dengan adanya pelemahan rupiah. "Karena bagaimanapun juga harus ada tindakan antara menaikkan harga BBM atau dibiarkan begitu saja," ujarnya pada Kontan.
Di sisi lain ada kekhawatiran dari beberapa negara yang mengalami krisis finansial seperti Turki, Iran, dan Venezuela yang akan menyebar ke negara lain termasuk Indonesia. Itulah beberapa hal yang membuat investor melakukan aksi jual karena aset para investor turun.
Edwin memprediksi jika indeks besok (6/9) akan mengalami teknikal rebound di rentang level 5.650-5.750 dikarenakan selama beberapa hari indeks melemah dan dalam dua hari terakhir turun lebih dari 280 poin. Selain itu jika pemerintah mengeluarkan kebijakan seperti mencabut subsidi BBM dan menaikkan tarif dasar listrik (TDL) maka indeks akan tertolong.
Sementara itu Juan memprediksi IHSG hari Kamis (6/9) kembali menurun di level support 5.580 dan resisten 5.827 dengan sentimen yang menurutnya masih sama seperti yang terjadi di hari Rabu. Belum ada sentimen yang membuat indeks akan bangkit besok.


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini terperosok cukup dalam pada hari ini. Indeks turun hingga 3,76% ke angka 5.683 pada perdagangan hari ini. Sebanyak 411 saham mencatatkan penurunan dan hanya 32 perusahaan mencatatkan kenaikan.
Hal ini menjadikan beberapa saham cukup murah. Muhammad Wafi, Analis Bahana Sekuritas mengatakan, secara fundamental sesungguhnya emiten-emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih cukup baik.
Saham-saham di sektor perbankan menurut Wafi masih bisa diakumulasi beli, apalagi market cap perusahaan-perusahaan perbankan masih cukup baik.
Wafi menyarankan untuk bisa mulai membeli saham-saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan juga PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Hari ini, Rabu (5/9), saham BBRI tertekan 5,79% menjadi Rp 2.830. Sedangkan BBCA turun 3,03% menjadi Rp 24.000 per saham.
Selain itu, saham-saham komoditas juga bisa dikoleksi. "Apalagi, harga komoditas masih positif dan berpotensi merangkak naik," kata Wafi kepada KONTAN, Rabu (5/9). Menurutnya, saham UNTRINKP, dan TKIM masih layak untuk dikoleksi.
Opsi ketiga, yang bisa dipilih adalah sektor ritel lantaran mulai bergeraknya sentimen yang berasal dari tahun politik. Hal ini kemungkinan membuat adanya kenaikan inflasi yang kemungkinan akan berpengaruh baik bagi saham-saham sektor ritel sepertiERAA dan dan RALS.
Hingga akhir tahun, Wafi menyarankan untuk beli saham BBRI (sasaran harga Rp 4.530), BBCA (Rp 27.600), UNTR (Rp 41.100), INKP (Rp 24.150), dan RALS (Rp 1.570).
🌺


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan sesi I, Rabu (5/9) dengan penurunan 3,33% ke 5.708,88. Penurunan terjadi di sebagian besar saham.
Analis Teknikal Kresna Sekuritas William Mammudi menilai, tekanan hari ini berpotensi mendorong IHSG ke level bottom terdalam hingga 5.550. Sehingga perlu startegi khusus bagi investor untuk bisa manfaatkan momentum kali ini.

"Saya melihat, hari ini kita bisa uji minor support 5.700, dan perhatikan level support mayor 5.550 yang menjadi basis sideways market IHSG," Kata William kepada Kontan.co.id, Rabu (5/9).
Menurutnya, investor bisa masuk ke pasar dengan mencicil secara pelan-pelan. Apalagi, ketika market tengah turun Kresna Sekuritas menilai itu sebagai diskon bagi para pelaku pasar untuk beli saham. "Jadi jangan all in dulu, meskipun pas IHSG masih tertekan begini semuanya jeblok," ungkapnya.
Saham-saham blue chip masih berpeluang untuk mengalami peningkatan. Beberapa saham blue chip yang bisa jadi pilihan adalah daham sektor perbankan dan konsumer. Sedangkan untuk saham komoditas bisa jadi watchlist.
"Kalau komoditas, saya memantau PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang sudah sangat tertekan," ujarnya.
Untuk ANTM, William perkirakan saat saham berada pada level sekitar support Rp 770, itu sudah akan teruji untuk aksi buy. Sedangkan untuk UNTR, investor bisa wait and see ketika saham berada di level harga Rp 31.000.
🌸
per tgl 05 September 2018:

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) seharian ini bergerak negatif. Sempat anjlok hingga 4,5% siang tadi, IHSG mengakhiri petualangannya hari ini di level 5.683,501.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini bertahan di angka Rp 14.930 setelah kemarin sempat menjinak ke Rp 14.834.

Pada perdagangan pre opening, IHSG turun 36,525 poin (0,62%) ke level 5.868,666. Sedangkan Indeks LQ45 11,115 poin (1,19%) ke 920,539.



Membuka perdagangan, Rabu (4/9/2018), IHSG turun 62,329 poin (1,06%) ke 5.842,972. Indeks LQ45 turun 14,157 poin (1,52%) ke 917,497.

Hingga pukul 09.05 waktu JATS, IHSG masih bergerak negatif dengan penurunan 98,471 poin (1,65%) ke 5.809,115. Indeks LQ45 juga melemah 20,757 poin (0,23%) ke 911,503.

Jeda siang, IHSG masih loyo. IHSG anjlok 196,420 poin (3,33%) ke 5.708,881. Indeks LQ45 turun 36,518 poin (3,92%) ke 895,136.

Sementara pada penutupan perdagangan sore ini, IHSG ditutup melemah 221,800 poin (3,76%) menjadi 5.683,501. Sedangkan indeks LQ45 turun 41,115 poin (4,41%) ke level 890,539.

Laju perdagangan saham terpantau cukup ramai dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 430.313 kali transaksi sebanyak 10,6 miliar lembar saham senilai Rp 8,7 triliun.

Pelemahan terjadi di seluruh saham sektoral dan menyeret IHSG jauh ke dalam zona merah. Pelemahan rata-rata lebih dari 3%. Pelemahan paling dalam dialami saham-saham sektor barang konsumsi yang anjlok 4,17%.

Hanya 32 saham yang mengalami penguatan siang ini. Sementara ada 411 saham yang mengalami pelemahan dan 52 saham stagnan. Investor asing mencatatkan jual bersih mencapai Rp 877,360 miliar hingga sore ini.

Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup kompak di zona merah pada perdagangan awal di bulan September kemarin (04/09). Indeks Dow Jones berakhir melemah sebesar 0.05% ke level 25952, S&P; tertekan 0.17% ke level 2896 dan Nasdaq turun sebesar 0.23% ke level 8091. 

Penurunan pada bursa utama Wall St terjadi seiring masih adanya kekhawatiran pasar terhadap perjanjian NAFTA serta adanya penurunan dalam saham perusahaan perawatan kesehatan, telekomunikasi dan real estate melebihi kenaikan dalam sektor keuangan dan saham konsumen discretionary.

Bursa-bursa Asia juga bergerak negatif siang ini. Berikut situasi di bursa regional siang hari ini:

  • Indeks Nikkei 225 turun 0,51% ke 22.663,801.
  • Indeks Hang Seng turun 2,61% ke 27.789,020.
  • Indeks Komposit Shanghai 1,68% ke 2.741,380
  • Indeks Straits Times turun 1,69% ke 3,199,630
Saham-saham yang sore ini naik signifikan dan masuk jajaran top gainers di antaranya adalah Hotel Sahid Jaya (SHID) naik Rp 500 ke Rp 2.800, Bayan Resources (BYAN) naik Rp 450 ke Rp 19.850, Asuransi Tugu Pratama (TUGU) naik Rp 210 ke Rp 3.050 dan Majapahit Inti Corporation (AKSI) naik Rp 165 ke Rp 840.




Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah Unilever Indonesia (UNVR) turun Rp 2.375 ke Rp 41 600, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 2.175 ke Rp 70.725, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.325 ke Rp 25.900 dan United Tractors turun Rp 1.050 ke Rp 32.450. (eds/dna)
🍦


Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melorot 3,76% atau anjlok 221,80 poin ke level 5.683,50 pada penutupan perdagangan pasar modal hari ini, Rabu (5/9/2018).
Sejak awal perdagangan IHSG dibuka melemah 0,62% atau 36,52 poin ke level 5.868,78. Indeks jatuh semakin dalam pada akhir sesi I yang anjlok 3,33% atau 196,42 poin ke level 5.708,88.
Sentimen pelemahan rupiah, memanasnya perang dagang AS-China dan gejolak pasar negara berkembang yang menjatuhkan ekonomi Turki, Argentina hingga ke Afrika Selatan telah memicu kekhawatiran pasar yang lebih dalam. 
Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya melihat kondisi fundamental perekonomian Indonesia masih menunjukkan berada dalam kondisi stabil sehingga dapat menjadi katalis positif bagi berlangsungnya penguatan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
Kemarin IHSG ditutup melemah pada hari perdagangan keempat berturut-turut hari ini, Selasa (4/9/2018). Indeks ditutup melemah 1,04% atau 62,28 poin ke level 5.905,30, meskipun sempat dibuka rebound dengan penguatan 0,12% atau 7,18 poin di level 5.974,76.
DBS Group Research mengungkapkan pasar keuangan Indonesia terus merasakan ketegangan dari emerging market sell-off, meskipun kondisi domestik saat ini menguntungkan. 
Ekonom DBS Group, Radhika Rao menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I/2018 meningkat menjadi 5,2% YoY, sementara Agustus lalu inflasi CPI melemah dari yang diprediksikan, pada kisaran 3,2% YoY stabil dari bulan Juli.
Menurutnya, hal ini senada dengan target Bank Indonesia pada kisaran 2,5%-4,5%. Defisit transaksi berjalan fiskal masih sesuai dengan yang dianggarkan yaitu -2,1% dari PDB, dimana rasio utang pemerintah terhadap PDB rendah di 28,7% (pada akhir tahun 2017).
Dia melihat terdapat dua poin sulit yang masih bertahan. Pertama, meskipun defisit transaksi berjalan di bawah 3% tahun ini, hal tersebut diharapkan akan lebih luas dibandingkan tahun 2017, menyiratkan kebutuhan pembiayaan yang lebih tinggi.
Kedua, kepemilikan asing yang cukup besar terhadap obligasi domestik, ditambah dengan utang korporasi dolar AS yang lebih tinggi, di dalam lingkungan dolar AS yang kuat, terlihat mata uang rentan terhadap kelemahan.
"Pihak berwenang telah secara aktif mendukung pasar foreign exchange domestik dan pasar obligasi selama serangan volatilitas baru-baru ini. Di tengah penurunan yang lebih luas dalam mata uang regional, langkah-langkah intervensi membantu memperlancar downdraft, tetapi akan menjadi tantangan untuk memutar balik arah saat ini," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Rabu (5/9/2018).
Radhika menjelaskan dengan reformasi subsidi atau liberalisasi untuk harga bahan bakar yang tidak mungkin terjadi sebelum pemilihan umum tahun depan, lebih banyak kebijakan bertahan dan tindakan administratif yang bertujuan untuk menjaga mata uang dan defisit transaksi berjalan diperkirakan akan dilakukan.
Langkah-langkah untuk memperlancar FX dan risiko suku bunga untuk korporasi juga telah diambil.  Sampai sekarang, BI sudah mengurangi transaksi minimum dari hedging swap FX menjadi US$2juta (sebelumnya US$10juta) dan berencana untuk memperkenalkan OIS rates.
🌹
Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot tajam pada sesi pertama perdagangan saham Rabu (5/9/2018).
Pada penutupan sesi pertama, IHSG melemah 196,42 poin atau 3,33 persen ke posisi 5.708,88. Indeks saham LQ45 susut 3,92 persen ke posisi 895,13. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah
Sebanyak 376 saham melemah sehingga menekan IHSG. 38 saham menguat da 42 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di posisi tertinggi 5.868,77 dan terendah 5.704,42.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 219.142 kali dengan volume perdagangan 6,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 3,9 triliun. Investor asing jual saham Rp 338,82 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.912.
10 sektor saham tertekan. Sektor saham tambang turun 3,99 persen, dan catatkan penurunan terbesar di antara sektor saham lainnya. Selain itu, sektor saham barang konsumsi tergelincir 3,62 persen dan sektor saham manufaktur susut 3,53 persen.
Saham-saham yang catatkan penguatan di tengah IHSG yang tertekan antara lain saham SHID naik 24,78 persen ke posisi 2.870 per saham, saham AKSI melonjak 24,44 persen ke posisi 840 per saham, dan saham EPMT mendaki 15,26 persen ke posisi 2.190 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham INPP susut 22,63 persen ke posisi 530 per saham, saham GDST tergelincir 18,13 persen ke posisi 140 per saham, dan saham TPMA melemah 16,67 persen.
Bursa Asia pun kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,76 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,26 persen, indeks saham Jepang Nikkei turun 0,20 persen.
Selain itu, indeks saham Thailand susut 0,80 persen, indeks saham Shanghai tergelincir 0,85 persen, indeks saham Singapura terpangkas 0,77 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,21 persen.
Sebelumnya, Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan minimnya sentimen positif dari domestik serta meningkatnya sentimen negatif dari eksternal seperti misalnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok, krisis keuangan Turki, Venezuela dan Argentina, serta ada potensi akan terjadinya krisis keuangan di beberapa negara berkembang.
"Di sisi lain, sentimen kenaikan suku bunga the Fed pada bulan ini menyebabkan para pelaku pasar lebih cenderung memilih wait and see sehingga IHSG masih akan melemah," kata dia.
Sementara itu, VP PT Ashmore Assets Management Indonesia, Angganata Sebastian menuturkan, ada sejumlah faktor menekan IHSG antara lain, antisipasi menjelang pengumuman apakah impor tarif akan diberlakukan antara AS dan China. "Selain itu ada kecenderungan over panic karena pelemahan rupiah," tutur dia.
Ia mengatakan, gerakan IHSG cenderung jenuh jual. Hal ini mengingat perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini masih membukukan kinerja positif.


🌹


Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah merosot terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih mempengaruhi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Analis masih meramalkan tren koreksi IHSG akan terjadi selama sepekan ini. Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi Taulat mengatakan, IHSG belum menunjukan tren penguatan. Sinyal tersebut, menurut dia, sulit tercapai di tengah kuatnya sentimen pelemahan nilai tukar rupiahterhadap dolar AS. 
"Kalau dilihat dari sentimen belum ada ya, lebih banyak sentimen negatif. Apalagi salah satunya neraca pembayaran kita defisit. Jadi untuk positif tampaknya belum ada tanda-tanda tersebut untuk menopang IHSG," tutur dia kepada Liputan6.com, Rabu (5/9/2018).
Oleh karena itu, Lanjar menekankan, IHSG berpotensi berada di zona negatif dalam satu pekan ini. "Banyaknya sentimen negatif membebani investor asing untuk masuk di emerging market. Seperti ada krisis Argentina, Turki. Jadi potensi pelemahan indeks memang besar selama sepekan ini," ujar dia.
Dia menuturkan, pada Rabu pekan ini, Lanjar memproyeksikan IHSG akan berada di rentang pergerakan 5.800-5.950.
Oleh karena itu, Lanjar masih merekomendasikan saham-saham yang berorientasi ekspor antara lain PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), serta PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
🌸


Bisnis.com, JAKARTA -  Binaartha Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengindikasikan adanya potensi pelemahan dengan rentang perdagangan 5.834-6.014 pada hari ini, Rabu, 5 September 2018.
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan IHSG ditutup melemah 1,04% di level 5905.301 pada 4 September 2018. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5870.021 hingga 5834.741. Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada 5959.655 hingga 6014.010.
Berdasarkan indikator, MACD sudah berhasil membentuk pola golden cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.
Namun demikian, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan pada pergerakan indeks saham, sehingga indeks berpeluang menuju ke area support.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.
*ASII, Daily (7075) (RoE: 12.43%; PER: 13.75x; EPS: 512.80; PBV: 1.71x; Beta: 1.47):* Saat ini, pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 7000 – 7100, dengan target harga secara bertahap di level 7300, 7900 dan 8500. Support: 6700.
*BBNI, Daily (7500) (RoE: 14.29%; PER: 9.33x; EPS: 803.96; PBV: 1.33; Beta: 1.83):* Saat ini bahwa pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan sebelumnya terlihat pola bullish piercing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 7475 – 7525, dengan target harga secara bertahap di area level 7625 dan 7975. Support: 7200.
*BBTN, Daily (2650) (RoE: 12.33%; PER: 9.81x; EPS: 271.18; PBV: 1.21x; Beta: 1.48):* Fase akumulasi masih terlihat dalam rangka pembentukkan pola uptrend. “Akumulasi Beli” pada area 2590 - 2660, dengan target harga di level 2780, 2880, 3110, 3350 dan 3500. Support: 2590 & 2520.
*ELSA, Daily (358) (RoE: 7.93%; PER: 10.23x; EPS: 34.98; PBV: 0.81x; Beta: 0.40):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 354 – 360, dengan target harga secara bertahap di level 370 dan 400. Support: 338.
*ICBP, Daily (8650) (RoE: 21.05%; PER: 22.21x; EPS: 391.64; PBV: 4.66x; Beta: 1.11):* Saat ini, pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan sebelumnya terlihat pola bullish homing pigeon candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 8575 – 8675, dengan target harga secara bertahap di level 8825, 8900, 8975 dan 9250. Support: 8575 & 8425.
*ITMG, Daily (27225) (RoE: 21.67%; PER: 10.10x; EPS: 2696.30; PBV: 2.25x; Beta: 0.66):* Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 26900 – 27300, dengan target harga secara bertahap di level 28500, 32250 dan 36000. Support: 26900 & 25625.

(Disclaimer on)
🌺
Bisnis.com, JAKARTA--Pergerakan indeks masih dibayangi koreksi melanjutkan pelemahan yang terjadi pada sesi perdagangan sebelumnya di tengah fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) tersungkur 62,27 poin atau 1,04% ke level 5.905,301 pada sesi penutupan perdagangan, Senin (4/9). Sektor saham industri dasar menjadi penekan utama indeks dengan koreksi 2,45% dan sektor saham infrastruktur 1,90%.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan memproyeksikan IHSG akan melanjutkan pelemahan pada perdagangan hari ini. Hal tersebut sejalan dengan tekanan untuk nilai tukar rupiah yang masih berlanjut.
Secara teknikal, Dennies menyebut candlestick berpotensi membentuk lower high danlower low. Adapun, pergerakan diproyeksikan berada di level support pertama 5.870 dan support kedua 5.835 sedangkan resistance pertama 5.959 dan resistance kedua 6.013.
“Besok, IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan mengguji support moving average 50,” tulisnya dalam riset harian, Selasa (4/9/2018).
Adapun, Artha Sekuritas memberikan rekomendasi hold untuk saham WSBP dan ANTM pada sesi perdagangan hari ini. Sementara itu, saham PTPP dan MEDC mendapatkan rekomendasi jual.
Di sisi lain, analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan bahwa berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama dan kedua IHSG pada perdagangan esok memiliki rentang level 5.870,021 hingga 5.834,741. Sementara itu, resistance pertama dan kedua memiliki kisaran 5.959,655 hingga 6.014,010.
Nafan mengatakan berdasarkan indikator, MACD telah berhasil membentuk pola golden cross di area positif. Selanjutnya, stokastik dan RSI berada di area netral.
Akan tetapi, sambungnya,terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan IHSG. Dengan demikian, pergerakan indeks berpeluang menuju ke area support.
Untuk sesi perdagangan Rabu (5/9/2018), Binaartha Sekuritas memberikan rekomendasi saham ASII, BBNI, BBTN, ELSA, ICBP, dan ITMG.
🌸

per tgl 04 September 2018:


Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,04% atau terkoreksi 62,28 poin ke level 5.905,30 pada akhir perdagangan pasar saham hari ini, Selasa (4/9/2018).
Pagi tadi, IHSG sempat dibuka rebound dengan kenaikan 0,12% atau 7,18 poin di level 5.974,76. Akan tetapi, pergerakannya berbalik melemah menyusul sentimen kurs rupiah yang masih terus dalam tekanan dolar AS.
Pergerakan indeks melemah 0,72% atau 42,96 poin ke level 5.924,62 pada akhir sesi I, kemudian sempat jatuh ke level 5.894,80 menjelang akhir perdagangan.
Valbury Sekuritas menilai sentimen rupiah yang rentan terhadap dolar AS dan kebijakan Trump pada perdagangan global, memicu kecemasan para investor di pasar modal.
Namun, Fitch yang memberikan afirmasi positif atas Indonesia serta data ekonomi yang menunjukan terkendalinya inflasi dapat menjadi topangan bagi IHSG. Bauran sentimen tersebut bisa membuat IHSG bergerak mixed dengan peluang menguat pada perdagangan hari ini.
Sementara itu, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya memperkirakan pergerakan IHSG masih terlihat berusaha untuk melepaskan diri dari rentang konsolidasi untuk kembali melanjutkan pola uptrend jangka pendeknya.
Menurutnya, peluang kenaikan masih terlihat cukup besar ditengah tekanan dari nilai tukar dalam beberapa waktu belakangan ini yang cukup memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG.
🍉
Jakarta detik- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak lesu pagi ini. Meski bergerak cenderung positif, namun IHSG melaju di rentang yang sangat tipis.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini masih tinggi di angka Rp 14.840 setelah kemarin sempat menjinak ke Rp 14.834.

Pada perdagangan preopening, IHSG naik ke level 5.974,763. Setali tiga uang, Indeks LQ45 naik ke level 943,278.

Membuka perdagangan, Selasa (4/9/2018), IHSG naik 7,568 poin (0,13%) ke level 5.975,147. Indeks LQ45 naik 1,473 poin (0,16%) ke level 942,967.



Pada pukul 09.05 waktu JATS, penguatan IHSG menipis rentangnya menjadi hanya ke 5,996 poin (0,07%) ke level 5.970,188. Sementara Indeks LQ45 juga turun 1,218 poin (0,12%) ke level 944,878.

Kemarin sore, IHSG terpuruk. IHSG berkurang 50,881 poin (0,85%) ke 5.967,579. Indeks LQ45 turun 10,388 poin (1,09%) ke 941,494.

Laju IHSG yang negatif dipicu melemahnya 10 saham sektoral. Pelemahan paling dalam dicatatkan saham sektor industri dasar sebesar 1,91%.

Sementara itu, indeks utama AS libur pada perdagangan kemarin (03/09) dikarenakan Amerika Serikat memperingati Hari Buruh, hari yang dikhususkan untuk menghormati para pekerja dan kontribusi mereka pada perekonomian Amerika. 

Pada tanggal 28 Juni 1884, Kongres meloloskan undang-undang yang menetapkan hari Senin pertama pada bulan September setiap tahun sebagai Hari Buruh, dan menjadikannya sebagai hari libur nasional



Bursa-bursa Asia rata-rata bergerak negatif pagi ini. Sentimen negatif ini terasa hingga mempengaruhi laju IHSG.

Berikut situasi di bursa regional pagi hari ini:
  • Indeks Nikkei 225 turun 0,63% ke level 22.720,381.
  • Indeks Hang Seng turun 0,03% ke level 27.704,520.
  • Indeks Komposit Shanghai menguat 0,17% ke level 2.725,240.
  • Indeks Straits Times turun 0,25% ke level 3.215,260.
(dna/dna)
🌷


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Makin mendekati akhir tahun, goncangan di pasar saham maupun pasar obligasi dalam negeri kian menguat. Jajaran sentimen negatif dari eksternal, ditambah oleh nilai tukar rupiah yang terus menyusut membuat kinerja banyak instrumen investasi terkoreksi. Sayangnya, sentimen-sentimen negatif tersebut kemungkinan besar masih akan berlanjut setidaknya sampai akhir tahun.
Meski begitu, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana berpendapat, investor yang memiliki orientasi jangka panjang seharusnya tetap tenang. Di pasar saham, harga saat ini sudah relatif lebih murah sehingga investor bisa memanfaatkannya untuk masuk dan mengakumulasi. Apalagi, menjelang akhir tahun akan ada momentum window dressing yang biasanya membuat harga indeks kembali naik.

Investor juga tidak perlu terlalu khawatir dengan tahun depan yang merupakan tahun kontestasi politik. "Sejauh ini, sejarah membuktikan indeks saham tidak pernah mencatat kinerja negatif di tahun pemilihan presiden. Justru, kelihatannya ada optimisme di pasar yang menggiring dana asing masuk terlepas dari kecenderungan adanya pergantian presiden atau tidak," kata Wawan, Senin (3/9).
Menurut Wawan, di tengah tren kenaikan suku bunga, instrumen obligasi juga tak serta merta jadi tak menarik. Untuk jangka waktu menengah sekitar 2-3 tahun, obligasi masih menjadi pilihan yang baik. Toh, saat ini yield surat utang negara (SUN) bertenor 10 tahun sudah cukup tinggi di kisaran 7%-8%. 
Dengan kondisi yield SUN acuan tersebut, tentu saja yield yang ditawarkan oleh instrumen obligasi korporasi akan lebih tinggi lagi. "Memang, bagi pemegang obligasi sejak awal tahun pasti akan merasakan kerugian karena turunnya harga akibat suku bunga yang naik. Namun, bagi investor yang baru ingin masuk pasar obligasi dan bisa menahan dana dalam jangka menengah, ini momentum yang bagus," tandas Wawan.
Untuk jangka pendek, risiko di pasar memang bisa dibilang besar sekali. Terutama pada instrumen berbasis obligasi, mengingat suku bunga acuan sangat berpotensi ditingkatkan lagi di tengah kurs rupiah yang terus melemah. 
Wawan menyarankan investor lebih baik beralih ke pasar uang. "Atau bila mempunyai dana yang memadai, bisa juga masuk ke reksadana berdenominasi dollar untuk memanfaatkan penguatan kurs dollar saat ini," tutupnya.
🌸

per tgl 03 September 2018:
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini. Pasar saham masih terus tertekan, di mana IHSG ditutup turun 50,8 poin atau 0,84% ke level 5.967,57.

Menutup perdagangan Senin (3/9/2018), tercatat 133 saham menguat, 261 saham melemah, dan 109 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp4,97 triliun dari 5,93 miliar saham diperdagangkan.



Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Ayana Land International Tbk (NASA) naik Rp72 atau 16,9% ke Rp498, saham PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI)naik Rp100 atau 9,22% ke Rp1.185 dan saham PT Petrosea Tbk (PTRO) naik Rp115 atau 6,20% ke Rp1.970.

Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Intikeramik Alamasri Inds Tbk (IKAI) turun Rp11 atau 6,51% ke Rp158, saham PT Hanson International Tbk (MYRX) turun Rp9 atau 6,34% ke Rp133 dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun Rp240 atau 6,32% ke Rp3.560.

Pembukaan Pagi Ini IHSG Anjlok Nyaris 1%

(Feb)


(rhs)
🌷
Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham sesi pertama Senin (3/9/2018). IHSG melemah ini di tengah pengumuman data Badan Pusat Statistik (BPS) yang Agustus 2018 alami deflasi sebesar 0,05 persen.
Pada sesi pertama, IHSG turun 48,27 poin atau 0,80 persen ke posisi 5.970,18. Indeks saham LQ45 melemah 1,21 persen ke posisi 940,40. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.
Sebanyak 210 saham melemah sehingga menekan IHSG. 133 saham menguat dan 123 saham di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.026,91 dan terendah 5.968,12.
Total frekuensi perdagangan saham 157.404 kali dengan volume perdagangan saham 3,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 39,52 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.778.
Sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor pertanian naik 0,06 persen. Sektor saham industri dasar turun 2,11 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Selain itu, sektor saham manufaktur susut 1,4 persen dan sektor saham aneka industri melemah 1,18 persen.
Saham-saham yang melemah antara lain saham GLOB turun 28,95 persen ke posisi 135 per saham, saham IKAI tergelincir 9,47 persen ke posisi 153 per saham, dan saham NIKL susut 7,2 persen ke posisi 2.450 per saham.
Sedangkan saham-saham yang menguat antara lain saham AKSI naik 25 persen ke posisi 675 per saham, saham BMAS melonjak 15,15 persen ke posisi 380 per saham, dan saham ABMM mendaki 12,20 persen.
Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,96 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,79 persen, dan indeks saham Jepang Nikkei merosot 0,64 persen.
Selain itu, indeks saham Shanghai tergelincir 0,87 persen, indeks saham Singapura susut 0,38 persen dan indeks saham Taiwan melemah 0,87 persen. Sedangkan indeks saham Thailand naik 0,10 persen.
Pelemahan IHSG terjadi di tengah pengumuman inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada Agustus 2018 mengalami deflasi sebesar 0,05 persen. Angka ini berbanding terbalik dibandingkan Juli 2018 yang mengalami inflasi sebesar 0,28 persen.
Deflasi Agustus 2018 tersebut lebih rendah dibandingkan Agustus 2017 yang mengalami deflasi sebesar 0,22 persen.
Kepala BPS Suhariyanto menyatakan,‎ dengan deflasi ini berarti tingkat inflasi tahun kalender Januari-Agustus sebesar 2,13 persen. Sedangkan inflasi tahun ke tahun Agustus 2018 ke Agustus 2018 3,20 persen.
"Inflasi pada Agustus 2018, berdasarkan perkembangan harga berbagai komoditas pada Agustus secara umum mengalami penurunan. Ini menggembirakan karena di bawah target, diharapkan inflasi tetap terkendali," ujar dia di Kantor BPS, Jakarta, Senin 3 September 2018.

🌷
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menyusul penurunan bursa Asia di awal September ini. Senin (3/9) pukul 9.07 WIB, IHSG tergerus 0,47% ke 5.991,24.
Seluruh sektor menurun. Penurunan terbesar tampak pada sektor industri dasar yakni 1,03%, disusul sektor tambang 0,75% dan sektor manufaktur 0,73%. Sedangkan sektor aneka industri mencatat penurunan terkecil, yakni 0,04%.

Pada pembukaan perdagangan pagi ini, sebanyak 117 saham turun. Ada 111 saham yang bergerak datar dan 88 saham masih kuat menanjak.
Top losers LQ45 terdiri dari:
PT XL Axiata Tbk (EXCL) -3,77%
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) -3,64%
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) -3,16%
Top gainers LQ45 pagi ini adalah:
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) 0,83%
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 0,55%
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) 0,55%
Berdasarkan data RTI, investor asing mencatat net buy tipis Rp 4,37 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan net buy terbesar adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Rakya Indonesia Tbk (BBRI) masing-masing Rp 2,3 miliar, serta PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) masing-masing Rp 1,9 miliar.
Saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) Rp 2,9 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 2,9 miliar dan PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) Rp 917,1 juta.

🌸
JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat performa positif selama Agustus 2018.
Pada penutupan perdagangan Jumat (31/8/2018) kemarin, IHSG ditutup stagnan di level 6.018,46 poin. Dengan demikian, indeks menguat 1,38 persen selama sebulan setelah akhir bulan Juli 2018 ditutup di level 5.936,44 poin.
Capaian ini sekaligus melanjutkan tren positif bulan Juli 2018 yang naik 2,37 persen. Tren positif ini kembali membuat IHSG selalu menghijau di bulan Agustus setidaknya dalam tiga tahun terakhir.
Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Oskar Herliansyah menambahkan, IHSG meningkat 0,83 persen selama sepekan, melanjutkan kenaikan signifikan pada pekan sebelumnya yang naik 3,2 persen.
"Mengikuti kenaikan IHSG, kapitalisasi pasar BEI menanjak 0,79 persen menjadi Rp6.783,26 triliun pada penutupan pekan ini dari Rp6.729,79 pada pekan sebelumnya," kata Oskar melalui keterangan tertulis, Sabtu (1/9/2018).
Sementara itu, lanjut dia, rata-rata volume transaksi harian IHSG juga naik 12,90 persen menjadi 9,19 miliar. Rata-rata nilai transaksi juga naik 2,74 persen menjadi Rp7,99 triliun. Sementara selama sebulan, nilai transaksi mencapai Rp125,76 triliun.
Sementara itu, investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) pada pekan ini senilai Rp1,1 triliun. Sejak awal tahun, nilai net sell asing mencapai Rp50,18 triliun.

Editor : Rahmat Fiansyah
🌷

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kuartal tiga akan berakhir satu bulan lagi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi pada bulan September ini akan tertekan.
Salah satunya lantaran The Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga di bulan September ini.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan para investor akan memperhatikan data inflasi Indonesia dan kenaikan suku bunga The Fed oleh bank sentral AS, Federal Reserve.
"Tentunya benar sekali kenaikan suku bunga The Fed dan data inflasi Indonesia nantinya akan diperhatikan juga oleh investor, sebab menyangkut nilai mata uang yang semakin melemah terhadap dollar," jelasnya, Minggu (2/9).
Dia memprediksi, IHSG bisa tertekan dengan upaya dari The Fed menaikan suku bunga acuan pada bulan ini. "Namun jika BI merespons kembali kenaikan suku bunga The Fed, maka seharusnya tekanannya tidak besar bagi pergerakan indeks," ungkapnya.
William bilang kondisi ini, bisa dimanfaatkan investor untuk membeli saham dengan kinerja keuangan yang bertumbuh.
"Justru di saat ini, mereka bisa membeli saham-saham dengan harga murah dan berfundamental bagus. Mereka tidak perlu panik ataupun berpikir tentang krisis. saya kira kita masih jauh dari krisis itu," imbuhnya.
William kemudian melanjutkan bahwa saat ini IHSG masih dalam ketidakpastian.
"Belum lagi masih ada potensi panasnya perang dagang AS vs China sehingga saya memprediksi range IHSG akan melebar mejadi 5.700 - 6.116 dalam satu bulan ke depan," tandasnya.

🌸

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan Jumat (31/8). IHSG ditutup pada level 6,018.46. Pelemahan didorong oleh sektor aneka industri sampai 2,45% dan properti 1%.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, pelemahan IHSG diakibatkan oleh nilai tukar rupiah yang kembali melemah. Selain itu, aksi ambil untung masih berlangsung setelah kenaikan yang cukup tinggi pekan lalu.
Dennies memprediksi, IHSG akan lanjutkan pelemahan pada esok hari, Senin (3/9).
"IHSG akan kembali melemah karena pelemahan nilai tukar rupiah masih berlanjut. Selain itu, kenaikan Indonesia 10 Year Bonds yield ke level 8,1% juga menjadi sentimen negatif bagi pasar saham, Investor juga akan mengantisipasi data inflasi yang akan segera rilis awal pekan ini," ungkapnya, Jumat (31/8).
Dennies memprediksi IHSG akan melemah dengan resistance pertama maupun kedua masing-masing di level 6.044 dan 6.070.
Sedangkan support pertama maupun kedua masing-masing di level 5.966 dan 5.914.
Ia juga menyertakan sejumlah rekomendasi saham yang boleh dicermati investor seperti :
1. PT Astra International Tbk (ASII) (Target Price: Rp 7.700/share)
Stop Loss: 7.250
Support - Resistance: 7.300 - 7.700
Melemah menembus support sebelumnya. Take profit.
2. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) (Target Price: Rp 1.600/share)
Stop Loss: 1.470
Support - Resistance: 1.500 – 1.600
Bergerak di sekitaran area support.
3. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) (Target Price: Rp 2.040/share)
Stop Loss: 1.820
Support - Resistance: 1.900 – 2.040
Bergerak di sekitaran area support.
🌾

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten yang memiliki pendapatan dalam dalam dolar menjadi rekomendasi saham yang layak dibeli pada pekan depan.
 Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan bahwa di tengah penguatan dolar terhadap mata uang rupiah, maka emiten yang akan terkena dampak positif yakni perusahaan yang memiliki sumber pendapatan dalam doCalar, seperti emiten batubara dan tambang.
Saat dihubungi Bisnis, Jumat (31/8/2018), Edwin merekomendasikan PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG), PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Timah Tbk. (TINS) dan PT Vale Indonesia Tbk. (INCO).
MNC Sekuritas juga merekomendasi dua saham emiten barang-barang konsumsi yakni PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP). Dia juga merekomendasikan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. (MARK) mengingat tinggi penjualan ekspor yang dicetak MARK.
Pada penutupan perdagangan Jumat (31/8/2018), IHSG memerah, turun 0,01% atau setara 0,5 poin menuju level 6.018,46. Sepanjang pekan ini, IHSG juga sempat menguat hingga 0,83%.
Pada pekan depan, Edwin memprakirakan, IHSG akan bergerak pada kisaran 5.950-6070.
Setelah rilis laporan keuangan berakhir, maka kinerja saham emiten akan dipengaruhi aksi korporasi dan faktor eksternal seperti krisis di Turki menimbulkan kekhawatiran bagi negara berkembang.
🍈
Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu lanjutkan penguatan selama sepekan. Hal ini didorong kepercayaan investor di negara berkembang.
Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, Sabtu (1/9/2018), IHSG menguat 0,8 persen dari posisi 5.968 pada 24 Agustus 2018 menjadi 6.018 pada 31 Agustus 2018.
Penguatan IHSG tersebut didorong saham berkapitalisasi besar yang masuk indeks LQ45 menguat 1,3 persen dan saham kapitalisasi kecil mendaki 0,7 persen.
Penguatan IHSG juga didukung dari aksi beli investor asing capai USD 71,9 juta atau sekitar Rp 1,06 triliun (asumsi kurs Rp 14.752 per dolar Amerika Serikat).
Sementara itu, indeks BINDO yang menunjukkan kinerja surat utang cenderung mendatar. Imbal hasil surat utang atau obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik dari 7,94 persen menjadi 8,2 persen. Nilai tukar rupiah berada di posisi 14.710 per dolar AS. Hingga Rabu, investor asing beli obligasi sekitar USD 78,9 juta atau sekitar Rp 1,16 triliun.
Ada sejumlah faktor yang pengaruhi pasar keuangan termasuk IHSG dalam sepekan. Dari eksternal, sentimen perang dagang masih jadi sorotan. Pelaku pasar mencermati penerapan pengenaan tarif impor barang China oleh Amerika Serikat (AS) senilai USD 200 miliar yang mungkin dilakukan pada pekan depan.
Hal ini terjadi usai pertemuan dua negara tersebut tidak menemui hasil. China bersiap untuk membalas AS dengan barang yang diimpor dari AS. Selain itu, Presiden AS Donald Trump juga menyatakan tidak ada waktu untuk mulai kembali perundingan dengan China.
Perusahaan AS dan masyarakat memiliki waktu hingga 6 September untuk mengajukan komentar atas proposal tarif yang diajukan.  Trump akan memberlakukan tarif begitu batas waktu berlalu. Trump juga berbicara seolah-olah Uni Eropa menjadi target berikutnya. "Hampir buruk dengan China, hanya lebih kecil," ujar dia.
Donald Trump juga mengancam akan keluar dari Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO). Ini sangat melemahkan sistem perdagangan global dengan kekuatan Eropa dan AS yang telah membangunnya.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi AS sedikit lebih kuat dari yang diperkirakan pada kuartal II. Bahkan kinerja pertumbuhan ekonomi AS terbaik dalam hampir empat tahun. Ini seiring pengeluaran bisnis dan impor menurun.
Departemen Perdagangan AS menyebutkan produk domestik bruto (PDB) AS tumbuh 4,2 persen pada kuartal II 2018 dari estimasinya 4,1 persen. Bisnis di AS menghabiskan lebih banyak anggaran untuk perangkat lunak dan negara impor lebih sedikit minyak.

🌽
per tgl 31 Agustus 2018: 
Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah menjelang akhir pekan ini. Pergerakan IHSG ini ikuti bursa saham Asia yang tertekan.
Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Jumat (31/8/2018), IHSG melemah 71,61 poin atau 1,19 persen ke posisi 5.947,34. Indeks saham LQ45 merosot 1,62 persen ke posisi 937,19. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.
Sebanyak 255 saham melemah sehingga menekan IHSG dan 119 saham diam di tempat. 79 saham menguat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.984,96 dan terendah 5.940,90. Transaksi perdagangan saham cukup ramai.
Total frekuensi perdagangan saham 156.031 kali dengan volume perdagangan 4,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 3 triliun. Investor asing jual saham Rp 2,9 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 14.723.
10 sektor saham tertekan menjelang akhir pekan. Sektor saham aneka industri melemah 2,34 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi susut 1,7 persen dan sektor saham manufaktur melemah 1,58 persen.
Saham-saham yang melonjak antara lain saham AKSI naik 25 persen ke posisi Rp 540 per saham, saham MOLI melonjak 24,71 persen ke posisi Rp 1.085 per saham, dan saham BAJA mendaki 22,88 persen ke posisi Rp 145 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham DART turun 25 persen ke posisi Rp 210 per saham, saham YPAS merosot 16,03 persen ke posisi Rp 550 per saham, dan saham LPLI tergelincir 12,67 persen ke posisi Rp 131 per saham.
Di bursa Asia, indeks saham acuan kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,91 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,08 persen, indeks saham Thailand mendaki 0,09 persen.
Selain itu, indeks saham Shanghai merosot 0,08 persen, indeks saham Singapura susut 0,18 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,70 persen. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,31 persen.
Dalam riset PT Artha Sekuritas menyebutkan IHSG diprediksi melemah akibat faktor global. Hal ini usai pemerintah Argentina meminta pinjaman kepada IMF sebesar USD 50 miliar yang menimbulkan kecemasan di pasar negara berkembang. Di sisi lain, investor juga memanfaatkan penguatan sepekan terakhir usai aksi ambil untung.
🌸

per tgl 30 Agustus 2018:
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan. Usai jeda sesi I, pergerakan IHSG terus turun 46,1 poin atau 0,76% ke level 6.018,96.
Menutup perdagangan, Kamis (30/8/2018), ada 145 saham menguat, 223 saham melemah, dan 124 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp6,8 triliun dari 8,5 miliar juta saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 9,31 poin atau 1,0% menjadi 953,40, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 4,15 poin atau 0,6% ke 664,46, indeks IDX30 turun 5,73 poin atau 1,1% ke 519,36 dan indeks MNC36 turun 3,48 poin atau 1,0% ke 338,70.
Seluruh sektor penggerak IHSG mayorita mengalami penurunan. Hanya sektor perkebunan yang naik 0,3%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND) naik Rp230 atau 24,86% ke Rp1.155, saham PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) naik Rp200 atau 6,17% ke Rp3.440 dan saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik Rp20 atau 3,88% ke Rp535.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) turun Rp22 atau 9,02% ke Rp222, saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) turun Rp7 atau 5,51% ke Rp120, dan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI)turun Rp12 atau 5% ke Rp228.
🌹
JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) balik arah pada akhir sesi I perdagangan, Kamis (30/8/2018) setelah di awal sesi melaju positif. Indeks tercatat turun tipis 0,34 poin atau 0,006 persen ke 6.064,8.
Dari 455 saham yang diperdagangkan, 178 di antaranya menguat, 143 melemah dan 134 stagnan. Frekuensi perdagangan tercatat 191.242 kali dengan nilai transaksi Rp3,16 triliun dan 4,39 miliar lembar saham diperjualbelikan.
Meski indeks memerah, 10 sektoral penggerak mayoritas bergerak ke teritori positif, sementara hanya dua di antaranya yang mencatatkan pelemahan. Sektor infrastruktur berperforma paling buruk dengan turun 0,91 persen. Adapun, sektor tambang memimpin penguatan dengan naik 0,38 persen.
Investor asing juga masih mempertahankan aksi beli di tengah indeks yang memerah dengan membukukan net buy Rp158,31 miliar di pasar reguler dan Rp92,51 miliar di seluruh pasar.
Adapun saham yang masuk daftar top gainers, yaitu PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp300 atau 1,06 persen ke Rp28.600, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) naik Rp225 atau 1,17 persen ke Rp19.375, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik Rp40 atau 0,96 persen ke Rp4.190 dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik Rp50 atau 1,33 persen ke Rp19.375.
Sementara, saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers, yakni PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp275 atau 0,62 persen ke Rp44.175, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun Rp75 atau 0,96 persen ke Rp7.775, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun Rp50 atau 0,71 persen ke Rp6.950 dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun Rp50 atau 1,40 persen ke Rp3.530.
Sedangkan kurs rupiah di pasar spot pada sesi siang masih tak berdaya melawan laju dolar Amerika Serikat (AS). Data Reuters menunjukkan, rupiah melemah ke level Rp14.670 per dolar AS dari sesi terakhir kemarin Rp14.655 per dolar AS. Laju harian rupiah tercatat Rp14.650-14.670 per dolar AS dengan level pembukaan di Rp14.650 per dolar AS.
Yahoo Finance mencatat, rupiah terdepresiasi 15 poin atau 0,10 persen menjadi Rp14.665 per dolar AS dari posisi terakhir kemarin Rp14.650 per dolar AS. Saat dibuka, rupiah diperdagangkan ke Rp14.648 per dolar AS dengan rentang pergerakan harian Rp14.640-14.655 per dolar AS.
Berdasarkan laporan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah melemah 12 poin menjadi Rp14.655 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.643 per dolar AS.

Editor : Ranto Rajagukguk
🌷

JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan pagi ini. IHSG naik 12,9 poin atau 0,21% ke level 6.078,06.

Membuka perdagangan pagi ini, Kamis (30/8/2018), ada 94 saham menguat, 8 saham melemah, dan 90 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp58,6 miliar dari 50,0 juta saham diperdagangkan.


Indeks LQ45 naik 2,9 poin atau 0,30% menjadi 956,63, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 1,9 poin atau 0,28% ke 670,51, indeks IDX30 naik 1,6 poin atau 0,30% ke 526,69 dan indeks MNC36 naik 1 poin atau 0,29% ke 343,17.



Seluruh sektor penggerak IHSG bergerak menguat, dengan sektor mining memimpin penguatan sebesar 0,60%, disusul perkebunan 0,34%.

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp425 atau 0,6% ke Rp73.800, saham PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR) naik Rp425 atau 7,1% ke Rp6,400 dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp300 atau 1,2% ke Rp25.100.

 IHSG Ditutup Naik 16 Poin ke 6.042 pada Selasa 28 Agustus 2018

Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) turun Rp120 atau 3,7% ke Rp3.120, saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) turun Rp100 atau 0,7% ke Rp15.000, dan saham PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp100 atau 0,3% ke Rp34.900.

(dni)
🌸
Bisnis.com, JAKARTA -  Pergerakan IHSG hari ini diprediksi akan mengalami pasang surut menyusul masih tingginya tekanan. 
Binaartha Sekuritas memproyeksikan IHSG masih dalam tekanan dan akan terkoreksi wajar dalam perdagangan hari ini. 
Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan terlihat pola tweezer top candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan indeks saham, sehingga indeks berpeluang menuju ke area support.
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 6.024,045 hingga 5.982,942.
Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada 6.085,700 hingga 6.106,252.
Berdasarkan indikator, MACD sudah berhasil membentuk pola golden cross di area positif.
Meskipun demikian, stochastic dan RSI sudah menunjukkan overbought. 
Sementara itu, Reliance Sekuritas memprediksi IHSG  bergerak pada rentang pergerakan 6.017-6.100.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantara BWPT, PTBA, WIKA, ELSA, MEDC, PTPP.
Analis Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG bergerak terkonsolidasi mendekati level overbought dengan indikasi pergerak terkonsolidasi jika melihat indikator Stochastic yang memiliki pola dead-cross pada area jenuh beli. 
🌴

per tgl 29 Agustus 2018:
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan hari ini. Meski sempat melemah, IHSG menguat 22,4 poin atau 0,37% ke level 6.065,14.
Menutup perdagangan, Rabu (29/8/2018), ada 158 saham menguat, 190 saham melemah, dan 145 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp7,6 triliun dari 9,4 miliar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 5,7 poin atau 0,6% menjadi 962,71, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 6,55 poin atau 1% ke 668,61, indeks IDX30 naik 3,11 poin atau 0,6% ke 525,09 dan indeks MNC36 turun 1,7 poin atau 0,5% ke 342,18.
Sektor penggerak IHSG bergerak dua arah, dengan sektor perkebunan memimpin penguatan sebesar 2,3%. Sementara sektor keuangan turun 0,5%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp850 atau 12,69% ke Rp7.550, saham PT Andira Agro Tbk (ANDI) naik Rp65 atau 8,4% ke Rp835 dan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik Rp18 atau 8,11% ke Rp240.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) turun Rp320 atau 8,99% ke Rp3.240, saham PT First Indo American Leasing Tbk (FINN) turun Rp3 atau 3,8% ke Rp76, dan saham PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) turun Rp8 atau 3,17% ke Rp244.
🌹

JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan sesi pertama hari ini. IHSG kembali turun 31,8 poin atau 0,52% ke level 6.010,75.
Menutup perdagangan sesi pertama , Rabu (29/8/2018), ada 137 saham menguat, 196 saham melemah, dan 114 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp3,5 triliun dari 5,3 miliar saham diperdagangkan.
Indeks LQ45 turun 6,4 poin atau 0,7% menjadi 950,58, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,54 poin atau 0,1% ke 663,54, indeks IDX30 turun 3,68 poin atau 0,7% ke 518,30 dan indeks MNC36 turun 2,6 poin atau 0,8% ke 337,82.
Sektor penggerak IHSG bergerak dua arah, dengan sektor perkebunan memimpin penguatan sebesar 2%. Sementara sektor keuangan turun 1,3%.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp700 atau 10,45% ke Rp7.400, saham PT Andira Agro Tbk (ANDI) naik Rp50 atau 6,49% ke Rp820 dan saham PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) naik Rp50 atau 5,63% ke Rp1.125.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) turun Rp210 atau 5,90% ke Rp3.350, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk turun Rp200 atau 2,54% ke Rp7.675, dan saham PT Surya Semesta Internussa Tbk (SSIA) turun Rp12 atau 2,5% ke Rp468.
(rhs)
🌸

JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan pagi ini. IHSG turun 15,1 poin atau 0,25% ke level 6.027,50.
Membuka perdagangan pagi ini, Rabu (29/8/2018), ada 66 saham menguat, 141 saham melemah, dan 88 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp38,2 miliar dari 16,1 juta saham diperdagangkan.

Indeks LQ45 turun 4,2 poin atau 0,44% menjadi 952,78, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 1,5 poin atau 0,22% ke 663,54, indeks IDX30 turun 2,5 poin atau 0,49% ke 519,43 dan indeks MNC36 turun 1,7 poin atau 0,49% ke 338,76.
Sektor penggerak IHSG bergerak dua arah, dengan sektor aneka industru memimpin penguatan sebesar 1,09%. Sementara sektor keuangan turun 1,04%.

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp575 atau 8,6% ke Rp7.275, saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik Rp375 atau 2,9% ke Rp13.175 dan saham PT United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp150 atau 0,4% ke Rp34.550.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp1.050 atau 1,4% ke Rp73.100, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp450 atau 1,6% ke Rp27.325, dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun Rp400 atau 1,6% ke Rp24.575.
(dni)
🌹

Bisnis.com, JAKARTA -  Indosurya Sekuritas memprediksi IHSG cenderung bergerak dingin tanpa ada gejolak kenaikan ataupun penurunan. 
Vice President Research Department William Surya Wijaya IHSG masih betah berada dalam rentang konsolidasi ditengah minimnya sentimen beredar.  Hal ini  tentunya akan sedikit memberikan susana dingin terhadap pasar sehingga pasar belum terlihat akan bergejolak naik maupun turun dalam rentang yang signifikan
Sedangkan, katanya  fluktuasi harga komoditas dan kondisi nilai tukar rupiah terhadap USD masih akan memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG dalam jangka pendek.
"Hari ini IHSG berpotensi naik di level 5.872 - 6.226," ujarnya. 
Berikut rekomendasi saham hari ini
- HMSP
- KLBF
- JSMR
- TLKM
- PWON
- AKRA
- SMRA
- SRIL
- ROTI
- MYOR
- BJTM
🌸

per tgl 28 Agustus 2018:
JAKARTA ID- Searah dengan pergerakan bursa saham eksternal, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, ditutup menguat sebesar 16,68 poin atau 0,27% menjadi 6.042,65.
Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 3,60 poin atau 0,38% menjadi 957,01.

Analis Henan Putihrai Liza Carmelia Suryanata seperti dilansir Antara mengatakan, bursa saham eksternal yang bergerak naik berimbas positif pada pergerakan IHSG.

"Bursa regional cukup bagus karena isu perang dagang global yang mereda, situasi itu mendorong investor, termasuk di dalam negeri kembali masuk ke pasar saham sehingga mendorong IHSG bergerak naik," ujarnya.

Ia menambahkan fluktuasi nilai tukar rupiah yang relatif stabil juga turut memicu keyakinan investor untuk melakukan akumulasi saham. Selain itu, inflasi inti di dalam negeri yang naik menunjukan konsumsi yang meningkat yang akhirnya berampak pada pertumbuhan ekonomian nasional.

Sentimen domestik cukup kondusif. Apalagi pemerintah terus berupaya menurunkan defisit neraca perdagangan," katanya.

Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham pada hari ini (28/8) sebanyak 409.323 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,327 miliar lembar saham senilai Rp7,448 triliun. Sebanyak 176 saham naik, 194 saham menurun, dan 139 saham tidak bergerak nilainya.

Adapun di bursa regional, di antaranya indeks Nikkei naik 13,83 poin (0,06%) ke 22.813,47, indeks Hang Seng menguat 80,35 poin (0,28%) ke 28.351,62, dan indeks Strait Times menguat 21,93 poin (0,68%) ke posisi 3.247,55. (gor)
🌰
kumparan: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau menutup perdagangan sore ini. Pada perdagangan, Selasa (28/8), IHSG ditutup naik 16,682 poin (0,28 persen) ke 6.042,650. Sementara indeks LQ45 juga ditutup menguat 3,632 poin (0,38 persen) ke 957,005.






































































Enam dari 10 indeks sektoral menguat dipimpin sektor infrastruktur yang naik 1,85 persen.
Sebanyak 176 saham naik, 194 saham turun, dan 139 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 409,451 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 9,333 miliar saham senilai Rp 7,479 triliun. Dana asing masuk ke pasar reguler tercatat Rp 765,206 miliar. Sementara kapitalisasi pasar mencapai Rp 6.833,214 triliun.
Saham-saham yang naik tajam dan masuk dalam jajaran top gainers sore ini antara lain Indo Tambangraya (ITMG) naik 1.875 poin (7,24 persen) ke 27.775, Indika Energy (INDY) naik 130 poin (4,30 persen) ke 3.150, Telekomunikasi Indonesia (TLKM) naik 120 poin (3,47 persen) ke 3.580, Bank Negara Indonesia (BBNI) naik 200 poin (2,61 persen) ke 7.875, dan Bukit Asam (PTBA) naik 80 poin (1,97 persen) ke 4.140.





































































Ilustrasi IHSG. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)

Sementara di pasar valuta asing, dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat terhadap rupiah. Mengutip data perdagangan Reuters, dolar AS sore ini bergerak di Rp 14.617 atau menguat dibandingkan posisi pembukaan pagi tadi di Rp 14.595.
Berikut kondisi bursa saham Asia sore ini:
- Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 13,83 poin (0,06 persen) ke 22.813,47
- Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 80,35 poin (0,28 persen) ke 28.351,62
- Indeks SSE Composite di China turun 2,92 poin (0,10 persen) ke 2.777,98
- Indeks Straits Times di Singapura naik 22,20 poin (0,69 persen) ke 3.247,82



🌹
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rehat pada perdagangan tengah hari, masih di area hijau. Indeks tercatat menguat 14,39 poin atau 0,24% menjadi 6.040,36 pada pukul 12:00.
Sebanyak 171 saham yang menguat, menopang IHSG. Selain itu, ada 145 saham yang turun dan 153 yang tak bergerak.

Sampai siang ini, ada 4,7 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp 3,7 triliun.
Enam dari sepuluh sektor menghijau. Sektor infrastruktur memimpin dengan kenaikan 2,05%.
Sedangkan tiga sektor yang dilanda koreksi paling besar adalah agrikultur dengan penurunan 1,41%. Sektor saham konstruksi tercatat rehat di level flat.
Di jajaran LQ45, saham yang paling mencatat penguatan antara lain:
- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang naik 4% menjadi Rp 5.200
- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik 3,76% menjadi Rp 3.590
- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 2,46% menjadi Rp 4.160 per saham.

Sedangkan saham LQ45 yang paling menderita penurunan antara lain:
- PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dengan pelemahan 1,7% menjadi Rp 17.200
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun 1,68% menjadi Rp 880
- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang turun 1,6% menjadi Rp 9.250 per saham.

Investor asing masih melakukan aksi beli dengan net buy Rp 456,7 miliar di pasar reguler dan Rp 445 miliar di pasar keseluruhan.
Saham yang paling banyak dibeli asing antara lain:
- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan net buy sebesar Rp 304 miliar
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan net buy Rp 30,5 miliar
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan catatan net buy Rp 28,6 miliar.

🌹

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tinggi pada perdagangan hari ini. Berdasarkan RTI, indeks Senin (27/8), menguat 0,96% ke level 6.025,97 diikuti aksi net buy investor asing sebanyak Rp 668,9 miliar.
Dari data RTI, 221 saham menguat, berbanding 150 yang turun, dan 134 flat. Volume transaksi bursa mencapai 10,32 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 8,74 triliun.

Menurut Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia, sentimen perdagangan positif. Hal ini karena net buy foreign yang meningkat. Sinyal kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) turut menekan dollar AS dan menyebabkan rupiah menguat tipis.
"IHSG besok berpotensi meningkat dengan kisaran 5.985 sampai 6.069," kata Bertoni kepada Kontan.co.id, Senin (27/8).
Kiswoyo Adi Joe, analis senior Narada Asset Management mengatakan, IHSG mampu tembus 6.000 pada perdagangan hari ini. Secara teknikal level psikologis mengarah ke atas atau naik.
"Sentimen fundamental analisisnya baik. Dalam artian iklim investasi di Indonesia mendukung dan kondisi di Indonesia baik-baik saja," kata dia.
IHSG sempat tertekan pada pertengahan Agustus akibat sentimen Turki yang berlebihan. Menjelang akhir Agustus, IHSG mulai naik. "Untuk besok support 6.000 dan resistance 6.250," tandasnya.
Bagi investor yang ingin membeli saham, Kiswoyo sarankan saham blue chip seperti BBRITLKMBMRIBBNIASII, dan UNVR.

🌹
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan menutup perdagangan Senin (27/8) dengan mencatatatkan penguatan 0,96%. Berikut rekomendasi tiga saham pilihan dari sejumlah analis untuk perdagangan Selasa (28/8).
1. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Analis Bahana Sekuritas, Muhammad Wafi melihat, saham BMRI mulai rebound dari support MA 50 sekaligus breakout resistance MA 20 untuk tutup gap atas.
Rekomendasi: Buy
Support: Rp 6.850
Resistance: Rp 7.100

2. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, saham AALI koreksi wajar terbatas pada MA 5, masih ada peluang menguat.
Rekomendasi: Buy
Support
: Rp 13.000
Resistance: Rp 14.000
3. PT Intraco Penta Tbk (INTA)
Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki mengatakan, muncul three white soldiers candle dengan RSI menguat dan MACD berpotongan golden cross (GC) diikuti dengan kenaikan volume perdagangan serta ditutup di atas MA5.
Rekomendasi: Buy
Support: Rp 456
Resistance: Rp 488
🌹

per tgl 27 Agustus 2018:
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin menguat pada perdagangan hari ini di level 6.000. Tercatat, IHSG ditutup semakin kokoh dengan kenaikan 57,2 poin atau 0,95% ke level 6.025,96.

Menutup perdagangan Senin (27/8/2018), ada 221 saham menguat, 150 saham melemah, dan 134 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp8,3 triliun dari 10,2 miliar lembar saham diperdagangkan.




Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Smartfren Telecom Tbk naik Rp23 atau 20% ke Rp138, saham PT Trada Alam Minera Tbk naik Rp34 atau 15,12% ke Rp256 dan saham PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) naik Rp80 atau 9,04% ke Rp965.




Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Andira Agro Tbk (ANDI) turun Rp95 atau 11,52% ke Rp730, saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) turun Rp445 atau 8,28% ke Rp4.930, dan saham PT JAPFA Tbk (JPFA) turun Rp190 atau 8,12% ke Rp2.150.

JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil reboundpada pembukaan perdagangan pagi ini dan ke level 6.000. Tercatat, IHSG dibuka naik 35,7 poin atau 0,6% ke level 6.004,54.
Membuka perdagangan Senin (27/8/2018), ada 129 saham menguat, 16 saham melemah, dan 89 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp83,2 miliar dari 61,4 juta lembar saham diperdagangkan.

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Andira Agro Tbk (ANDI) naik Rp75 atau 9,09% ke Rp900, saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) naik Rp875 atau 5,84% ke Rp15.850 dan saham PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) naik Rp10 atau 4,5% ke Rp232.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) turun Rp5 atau 4,46% ke Rp107, saham PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) turun Rp8 atau 3,57% ke Rp216, dan saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) turun Rp100 atau 3,07% ke Rp3.160. (dni)

    (rhs)


    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke zona merah dengan penurunan 0,24% ke level 5.968.75, Jumat (24/8). Meski demikian, dalam sepekan ini, IHSG sudah naik 2,62%. Hari ini, investor asing masih mencatatkan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 29,98 miliar.
    Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengatakan, dalam sepekan, pasar saham cenderung meningkat. Krisis keuangan Turki membayangi pergerakan indeks dalam sepekan terakhir. Suntikan dari Qatar senlai US$ 15 miliar mendatangkan berita positif untuk pasar. 
    "Meskipun demikian, berita positif ini mulai berkurang karena pasar memperhatikan faktor lain salah satunya perang dagang," ujarnya, Jumat (24/8). 
    Analis Semesta Indovest Sekuritas, Aditya Perdana Putra mengatakan, penguatan IHSG pekan ini juga banyak terdorong dari membaiknya laba bersih sektor perbankan di bulan Juni-Juli. 
    "Nilai tukar rupiah masih relatif stabil, walaupun di akhir pekan ada pelemahan," ujarnya. Kondisi pasar global juga dinilai lebih kondusif dan belum banyak sentimen berarti yang menekan pasar. 
    Pada pekan depan, Aditya memperkirakan IHSG akan bergerak di sisi positif. Prediksi dia, IHSG akan menguji level 6.000, dengan resistance di level 6.010 dan support 5.940. 
    Sementara itu, Hans memprediksi pekan depan IHSG cenderung bearish,dengan rentang perdagangan di level 5.898-6.027. Isu perang dagang dan kebijakan The Fed terkait suku bunga masih akan menjadi penggerak bursa saham pekan depan. 

    🍁

    KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa saham Wall Street bullish setelah Ketua The Federal Reserve Jerome Powell dalam pidatonya menyatakan akan melanjutkan kenaikan bunga secara bertahap bila ekonomi AS makin kuat.
    Bahkan indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang masa pada awal perdagangan, Jumat (24/8).

    Powell menyebutkan, kenaikan suku bunga bertahap adalah cara terbaik untuk melindungi pemulihan ekonomi AS, menjaga pertumbuhan pekerjaan sekuat mungkin dan mengendalikan inflasi.
    Penegasan Powell tersebut tidak banyak mengubah ekspektasi pasar bahwa kenaikan suku bunga The Fed akan dilakukan pada bulan September 2018 dan mungkin akan naik lagi pada bulan Desember 2018.
    "The Fed sangat percaya diri dalam ekonomi AS, dan Powell mengindikasikan the Fed tidak memiliki niat untuk memperlambat kenaikan suku bunga dan tampaknya mereka akan melihat kekhawatiran perdagangan sebagai masa lalu untuk saat ini," kata Chris Zaccarelli, Chief Investment Officer Independent Advisor Alliance di Charlotte, seperti dilaporkan Reuters.
    Itu sebabnya, pasca pidato Powell, bursa sham Wall Street langsung melejit. Hingga Pukul 11.13, Jumat (24/8) waktu AS, indeks Dow Jones Industrial Average naik 121,78 poin atau 0,47% menjadi 25.778,76.
    Sementara indeks S&P 500 naik 14,87 poin atau 0,52% ke level 2.871,85 dan indeks Nasdaq Composite menanjak 63,60 atau 0,81% ke posisi 7.942,05.
    Powell dalam pidatonya pada konferensi tahunan gubernur bank sentral di Jackson Hole, Wyoming  menjelaskan mengapa The Fed yakin bahwa kenaikan bunga secara bertahap tetap sesuai.
    “Ekonomi AS kuat. Inflasi mendekati target 2% dan kebanyakan orang yang menginginkan pekerjaan. Jika pertumbuhan yang kuat dalam pendapatan dan pekerjaan terus berlanjut, peningkatan bertahap The Fed Fund Rate akan tetap sesuai," demikian pidato Powell.
    🌸

    per tgl 24 Agustus 2018:
    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah naik dalam perdagangan tiga hari berturut-turut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini menurun. Jumat (24/8) pukul 9.08 WIB, IHSG turun 0,50% ke 5.953,58.
    Seluruh sektor melemah pada pagi ini. Sektor industri dasar turun paling dalam, yakni 1,06%. Sektor perdagangan tergerus 0,92%. Sektor infrastruktur pun turun 1,02%. Sektor pertambangan turun 0,59%.

    Di awal perdagangan, ada 126 saham yang turun harga. Sebanyak 77 saham masih mencetak kenaikan dan 121 saham flat.
    Top losers LQ45 terdiri dari:
    • PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) -2,96%
    • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) -2,94%
    • PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) -2,65%
    Top gainers LQ45 terdiri dari:
    • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) 0,81%
    • PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) 0,52%
    • PT Indika Energy Tbk (INDY) -0,33%
    Asing mencatat net buy Rp 29,5 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan net buy asing terbesar adalah PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) Rp 18,4 miliar, BBCA Rp 6,7 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 6 miliar.
    Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 3,8 miliar, BBNI Rp 3,7 miliar, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 784 juta.
    🌹

    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil reli selama tiga hari perdagangan. Kamis (23/8), indeks naik 0,65% ke 5.982,99. Investor asing akhirnya mencatatkan pembelian bersih (net buy) Rp 548 miliar.
    Analis Panin Sekuritas William Hartanto melihat, IHSG melanjutkan uptrend meski sempat turun. Pelemahan rupiah sempat menahan indeks.

    M. Nafan Aji, analis Binaartha Sekuritas, menilai, indeks fluktuatif lantaran pelaku pasar mengapresiasi fundamental makroekonomi domestik yang stabil. Tapi, dari eksternal, masih ada kecemasan krisis keuangan di Turki dan Venezuela yang berkelanjutan.
    "Selain itu, hasil notulen rapat FOMC menegaskan The Fed akan menaikkan suku bunga di sisa tahun ini, karena outlook ekonomi AS sudah positif," papar Nafan.
    Secara teknikal, MACD masih membentuk pola dead cross di area positif. RSI sudah overbought, sehingga indeks berpeluang menuju area support.
    Selain itu terlihat pola hanging man candle yang mengindikasikan potensi koreksi wajar. Prediksi Nafan, Jumat (34/8), IHSG akan melemah dan bergerak di kisaran 5.912–6.026. Tapi, William masih melihat peluang penguatan IHSG dengan pergerakan antara support 5.950 dan resistance 6.120.
    🌷

    per tgl 23 Agustus 2018:
    JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan tren kenaikan sejak perdagangan awal pekan. Sore ini, IHSG ditutup naik 38,68 poin atau 0,65% ke level 5.982,98.

    Menutup perdagangan Kamis (24/8/2018), ada 181 saham menguat, 193 saham melemah, dan 133 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp9,44 triliun dari 9,04 miliar saham diperdagangkan.



    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) naik Rp11 atau 8,87% ke Rp135, saham PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) naik Rp32 atau 21,05% ke Rp184 dan saham PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS) naik Rp50 atau 8,20% ke Rp660.



    Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) turun Rp1.080 atau 24,9% ke Rp3.250, saham PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) turun Rp300 atau 4,26% ke Rp6.750, dan saham PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) turun Rp10 atau 4,24% ke Rp226.

    (kmj)
    🌱

    JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan tren kenaikan sejak perdagangan kemarin. Pagi ini, IHSG dibuka naik 17,8 poin atau 0,29% ke level 5.962,10.
    Pemandangan ini berbeda dengan nilai tukar Rupiah yang ambruk ke level Rp14.625 per USD.
    Membuka perdagangan Kamis (23/8/2018), ada 29 saham menguat, 4 saham melemah, dan 11 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp41,05 miliar dari 11,9 juta saham diperdagangkan.

    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) naik Rp8 atau 6,45% ke Rp132, saham PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) naik Rp45 atau 3,27% ke Rp1.420 dan saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) naik Rp4 atau 2,9% ke Rp142.
    Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) turun Rp1.080 atau 24% ke Rp3.250, saham PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) turun Rp40 atau 5,97% ke Rp630, dan saham PT MNC Studios International Tbk (MSIN) turun Rp18 atau 4,05% ke Rp426.
    🍉

    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil reli selama dua hari. Selasa (21/8), indeks ditutup naik 0,88% ke level 5.944.
    Namun, investor asing masih mencatatkan jual bersih alias net sell Rp 146,89 miliar. Analis Henan Putihrai Liza Carmelia Suryanata menilai, belum ada katalis khusus yang mendukung kenaikan IHSG.

    Kenaikan indeks berlanjut karena masih ada sentimen positif dari sejumlah emiten yang mencetak pertumbuhan laba pada semester pertama 2018.
    William Siregar, Analis Paramitra Alfa Sekuritas, melihat, IHSG tertopang pergerakan rupiah yang cenderung stabil. Menurut dia, masih ada peluang indeks menguat pada Kamis (23/8).
    "Indeks akan terbantu dengan ekspektasi Asian Games berjalan lancar. Ini menjadi sentimen positif bagi market. Apalagi jika rupiah tetap stabil," ujar dia.
    Liza juga melihat peluang penguatan indeks. Pasar akan didukung sentimen kenaikan anggaran infrastruktur tahun depan dan paket kebijakan untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
    Liza memprediksi, Kamis (23/8), IHSG akan bergerak di kisaran 5.900 hingga 5.965. Sementara William memperkirakan indeks menguat dengan support di 5.938 dan resistance 5.974.
    🌷

    per tgl 21 Agustus 2018:
    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan hari ini dengan penguatan. Indeks acuan domestik ini bertambah 52,11 poin atau 0,88% ke level 5.944,30 pada Selasa (21/8). Besok, perdagangan saham diliburkan untuk merayakan Iduladha 1439 Hijriah. 

    Sebanyak 213 saham mengangkat indeks, sementara 157 lainnya menurun. Sedangkan 123 saham lainnya tak bergerak. 



    Jelang libur Idul Adha, indeks dibuka melaju 0,24%

    Sampai sore ini, total saham yang diperjualbelikan sebanyak 7,8 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 7,39 triliun. 

    Delapan dari sepuluh sektor menguat. Indeks industri dasar, barang konsumer, dan manufaktur menguat di atas 2%. Sedangkan dua sektor yang melemah adalah pertambangan dengan penurunan 0,77% dan infrastruktur sebesr 0,14%. 

    Di antara LQ45, saham yang menjadi top gainers antara lain:
    -PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dengan kenaikan 8,64% menjadi Rp 1.320
    - PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) dengan kenaikan 5,08% menjadi Rp 19.125
    - PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) sebesar 4,77% menjadi Rp 1.975 per saham.

    Sedangkan saham LQ45 yang menjadi top losers antara lain: 
    - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang merosot 3,29% menjadi Rp 4.120
    - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan penurunan 2,99% menjadi Rp 26.800
    - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) merosot 2,34% menjadi Rp 835 per saham.

    Investor asing masih lebih nyaman melepas saham domestik. Net sell di pasar reguler tercatat Rp 26,22 miliar, dan di pasar keseluruhan Rp 84,30 miliar.

    Saham yang paling besar mencatat net sell antara lain:
    - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan nilai Rp 149,2 miliar
    - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) senilai Rp 78,5 miliar

    - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) senilai Rp 47,7 miliar.
    🌸

    INILAHCOM, Jakarta - Pada sesi pertama perdagangan Selasa (21/8/2018) hingga pukul 09.02 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju naik 16,644 poin (0,28%) ke posisi 5.908,836.
    Sepanjang 2 menit pertama perdagangan, indeks mencapai level tertingginya di 5.912,568 atau menguat 20,376 poin dan mencapai level terendahnya di 5.899,298 atau menguat 7,106 poin.
    Sebanyak 123 saham naik, 31 saham turun, 20 saham stagnan dan 480 saham tidak ditransaksikan sama sekali.
    Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp105,2 miliar dan Rp30,1 miliar di pasar negosiasi. Total transaksi mencapai Rp135,3 miliar.
    Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp35,4 miliar dan penjualan saham senilai Rp70,2 miliar. Alhasil, investor asing mencatatkan penjualan saham bersih (net foreign sell) senilai Rp34,8 miliar. [jin]
    🍂
    JAKARTA okezone – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menjaga tren kenaikan sejak kemarin. Pasar saham Indonesia pagi ini dibuka naik 16,9 poin atau 0,28% ke level 5.909.
    Membuka perdagangan Selasa (21/8/2018), ada 125 saham menguat, 41 saham melemah, dan 96 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp177,9 miliar dari 171,73 juta saham diperdagangkan.

    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT MD Pictures Tbk (FILM) naik Rp160 atau 11,76% ke Rp1.520, saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) naik Rp150 atau 15,31% ke Rp1.130 dan saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) naik Rp7 atau 5,38% ke Rp137.

    Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) turun Rp3 atau 2,91% ke Rp100, saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun Rp20 atau 2,11% ke Rp930, dan saham PT Bentojaya Manunggal Tbk (BTON) turun Rp6 atau 1,96% ke Rp300.
    (kmj)
    🌷

    Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan saham Senin pekan ini. Sentimen dari dalam dan luar menjadi pendorong kenaikan IHSG pada perdagangan hari ini. 

    Pada penutupan perdagangan saham, Senin (20/8/2018), IHSG naik 108,39 poin atau 1,87 persen ke posisi 5.892,19. Indeks saham LQ45 juga naik 2,36 persen ke posisi 926,13. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zonba hijau.

    Sebanyak 266 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu 130 saham melemah dan 144 saham diam di tempat.

    Pada Senin pekan ini, IHSG sempat berada di posisi tertinggi 5.919,33 dan terendah 5.833,53. Transaksi perdagangan saham cuku ramai. Total frekuensi perdagangan saham 337.099 kali dengan volume perdagangan 8,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8 triliun.


    Investor asing jual saham Rp 340 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.583.

    Seluruh sektor saham menguat. Sektor saham aneka industri naik 3,56 persen, sektor saham industri dasar mendaki 2,69 persen, sektor saham pertambangan mendaki 2,47 persen.

    Saham-saham yang menguat antara lain saham INCF melonjak 26,19 persen ke posisi 212 per saham, saham SONA menanjak 24,89 persen ke posisi 2.810 per saham, dan saham SMCB menguat 24,84 persen ke posisi 980 per saham.


    Selain itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham MYTX turun 24,05 persen ke posisi 120 per saham, saham MDFA tergelincir 22,05 persen ke posisi 122 per saham dan saham TMPO susut 17,95 persen ke posisi 160 per saham.
    🌹
    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harian Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau 1,87% dengan level 5.892,192, Senin (20/8). Meski begitu, investor asing keluar dari pasar saham dengan net sell Rp 332,67 miliar.
    Analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang menjelaskan beberapa sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG pada hari ini. Antara lain, kenaikan Dow Jones sebanyak 400 poin saat libur beberapa hari kemarin, adanya negosiasi Amerika Serikat dan Cina mengenai perang dagang, dan pidato kenegaraan yang mengindikasikan bahwa APBN di Indonesia masih cukup ekspansif.

    "Kita semua tahu bahwa seminggu lalu IHSG turun beberapa persen, termasuk didalamnya juga mengalami rebound teknikal," tambah Edwin. Menurutnya, hal-hal tersebutlah yang telah memotivasi para pelaku pasar.
    Edwin juga memprediksi, IHSG hari ini berpeluang mengalami kenaikan dengan rentang perdagangan 5.850 sampai dengan 5.940 pada perdagangan besok. 
    Meskipun begitu kenaikan IHSG besok diperkirakan Edwin, tak akan sebesar hari ini. 
    Sentimen lain yang harus diperhatikan besok antara lain pergerakan rupiah. Dia menilai, kenaikan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) belum bisa mengangkat kurs rupiah.
    🌷

    per tgl 20 Agustus 2018:

    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melambung sepanjang perdagangan hari ini, Senin (20/8). Indeks acuan domestik ini ditutup dengan penambahan 108 poin atau 1,87% menjadi 5.892,19.
    Sebanyak 266 saham memperkuat IHSG, sementara 130 saham melemah. Sedangkan 114 saham lainnya tak bergerak. 

    Sepuluh sektor saham kompak menguat. Grup saham aneka industri memimpin dengan penguatan 3,56%, diikuti sektor industri dasar dan pertambangan. 
    Tampaknya, investor kembali mengoleksi saham yang jatuh tajam pekan lalu. Lihat saja tiga top gainers LQ$% hari ini:
    - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) yang naik 9,88% menjadi Rp 15.850 per saham. Akhir pekan lalu, saham INTP merosot sampai 3,19%.
    - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik 8,95% menjadi Rp 7.000. Saham Matahari pekan lalu turun 3,75%, merosot untuk pekan ketiga berturut-turut.
    - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 8,44% menjadi Rp 4.110 per saham. Saham INCO pekan lalu jatuh 11,66%. 
    Sedangkan top losers LQ45 antara lain:
    - PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) turun 2,82% menjadi Rp 344
    - PT Chandra asri Petrochemical Tbk (TPIA) turun 2,43% menjadi Rp 5.025
    - PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) turun 1,52% menjadi Rp 1.295 per saham.
    Meski melompat hampir 2%, investor asing masih melakukan aksi jual. Net sell di pasar reguler sebesar Rp 328,26 miliar. Sedangkan di pasar keseluruhan Rp 332,65 miliar.
    🍁
    Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini Senin (20/8) naik 108,3 poin (1,87 persen) ke level 5.892,1. Penguatan IHSG sore ini menjadi yang terbaik di Asia.
    Berdasarkan data yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham bluechips yang tergabung dalam indeks Investor33 naik 9,3 (2,32 persen) mencapai posisi 410,7.
    Sementara indeks LQ-45 naik 21,3 poin (2,36 persen) ke level 926,1. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung Jakarta Islamic Index (JII) naik 13,9 poin (2,21 persen) menjadi 643,8.
    Perdagangan hari ini tercatat dengan volume 84,375 miliar saham senilai Rp 7,385 triliun. Sebanyak 271 saham menguat, 134 saham melemah, dan 124 saham stagnan.
    Seluruh pergerakan sektor saham menguat dengan kenaikan tertinggi saham sektor aneka industri sebesar 3,5 persen disusul industri dasar sebesar 2,69 persen. Sementara sektor saham yang menguat hanya sektor agri sebesar 0,71 persen.
    Bursa Asia Pasifik
    Sementara bursa saham regional Asia pada penutupan sore ini bervariasi cenderung menguat.
    Mengacu data Bloomberg, hingga sore ini pukul 16.00 WIB, indeks Asia Pasifik di luar Jepang, MSCI index naik 11,5 poin (0,98 persen) mencapai 1.224, indeks Nikkei 225 Jepang ditutup melemah 5,4 poin (0,26 persen) mencapai 22.199, Shanghai SE composite di Tiongkok naik 29,5 poin (1,11 persen) mencapai 2.698, indeks Hang Seng di Hong Kong naik 384 poin (1,41 persen) mencapai 27.598, dan Kospi di Korea Selatan ditutup naik 0,8 poin (0,04 persen) mencapai 2.247.
    Di Asia Tenggara, bursa Malaysia KLCI naik 6 poin (0,35 persen) menjadi 1.789, Strait Times Singapura pada pukul 16.00 ditutup melemah 2 poin (0,08 persen) mencapai 3.206, bursa Thailand Thai set 50 index naik 10 poin (0,96 persen) menjadi 1.127.
    Sedangkan bursa Vietnam Ho Chi Minh Stock index naik 0,04 poin (0,08 persen) mencapai 969, bursa Laos composite index naik 8 poin (0,95 persen) mencapai 879 dan bursa Filipina PSEi melemah 82 poin (1,09 persen) mencapai 7.500.



    Sumber: BeritaSatu.com
    🌸

    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,56% ke level 5.783,80 pada Kamis (16/8). Indeks turun diiringi oleh penjualan bersih investor asing Rp 761,99 miliar.
    Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri mengungkapkan, IHSG diwarnai tekanan turun pekan lalu. “Hari Senin turun cukup dalam, Selasa juga turun, lalu di hari Rabu terjadi rebound dan saat itu memang Bank Indonesia sedang menaikkan suku bunga, meskipun nilainya tidak terlalu besar,” kata Hans, Kamis.

    Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, secara teknikal MACD telah membentuk pola dead cross di area negatif. Namun demikian Stochastic dan RSI telah berada di area netral. Selain itu terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan indeks saham, sehingga indeks berpeluang menuju ke area resistance 
    Untuk esok (20/8), Nafan memproyeksikan IHSG akan berpotensi menguat dan bergerak di rentang perdagangan 5.711,51 hingga 5.847,77. Nafan menambahkan, beberapa saham yang bisa dicermati oleh para investor seperti BMRI, ELSA, INCO, UNTR, WIKA, dan ERRA.
    Hans memprediksi, IHSG berpeluang konsolidasi menguat, berada di level support 5.689 dan level resistance 5.890. Hans mengatakan, pada Agustus ini akan ada perundingan antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) yang menimbulkan ekspektasi bahwa perang dagang yang panas bisa berkurang dan diharapkan adanya solusi mengenai tarif impor. 
    Analis Narada Asset Management Kiswoyo Adi Joe juga memprediksikan IHSG bakal menguat pada perdagangan Senin (20/8). Apalagi, sentimen eksternal tengah mereda. "Sentimennya lebih karena teknikal, IHSG sudah turun dalam. Ditambah lagi, krisis Turki juga sudah mulai mereda," kata Kiswoyo, Jumat (17/8).
    Kiswoyo memperkirakan, IHSG akan bergerak dengan support 5.700 dan resistance di level 5.900.
    🌸


    per tgl 16 Agustus 2018:
    JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang hari berada di zona merah. Tercatat, pada penutupan perdagangan sore ini IHSG turun 32 poin atau 0,56% ke level 5.783,79
    Menutup perdagangan sore ini, Kamis (16/8/2018), ada 135 saham menguat, 242 saham melemah, dan 128 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp6,60 triliun dari 8,31 miliar saham diperdagangkan.

    Indeks LQ45 turun 7,6 poin atau 0,83% menjadi 904,78, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 1,8 poin atau 0,28% ke 629,87, indeks IDX30 turun 4,1 poin atau 0,83% ke 492,38 dan indeks MNC36 turun 2,4 poin atau 0,75% ke 322,43.
    Penggerak IHSG bergerak dua arah sore ini, dengan sektor infrastruktur memimpin pelemahan sebesar 1,78%, kemudian keuangan turun 1,65%. Sementara, sektor industri dasar naik 1,02%.

    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik Rp1.725 atau 4,2% ke Rp42.525, saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik Rp600 atau 4,3% ke Rp14.425 dan saham PT Supreme Cable Mnfctrg & Commerce Tbk (SCCO) naik Rp350 atau 3,7% ke Rp9.850.
    Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp600 atau 1,8% ke Rp33.400, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp575 atau 2,1% ke Rp26.175, dan saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) turun Rp575 atau 4,1% ke Rp13.400.
    (dni)
    Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) senilai lebih dari Rp700 miliar pada perdagangan hari ini, Kamis (16/8/2018), di tengah aksi jual saham yang meluas di pasar global.
    Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi jual bersih senilai Rp761,96 miliar.
    Aksi beli oleh investor asing tercatat mencapai sekitar 791,43 juta lembar saham senilai Rp2,44 triliun. Di sisi lain, aksi jual investor asing tercatat 1,09 miliar lembar saham senilai sekitar Rp3,20 triliun.
    Adapun total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai sekitar Rp6,91 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 8,45 miliar lembar saham.
    Kekhawatiran mengenai ketidakpastian global terus membebani emerging market sekaligus menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun menjelang libur akhir pekan panjang.
    IHSG ditutup melemah 0,56% atau 32,79 poin di level 5.783,80. Indeks mulai tergelincir ke zona merah setelah dibuka turun 0,49% atau 28,53 poin di level 5.788,06 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.743,49 – 5.811,62.
    Sektor infrastruktur (-1,78%) dan finansial (-1,65%) memimpin pelemahan enam dari sembilan sektor pada IHSG. Tiga sektor lainnya mampu menetap di zona hijau sekaligus membatasi pelemahan IHSG, dipimpin sektor aneka industri yang menguat 1,44%.
    Dari 598 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 134 saham menguat, 242 saham melemah, dan 222 saham stagnan.
    Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) yang masing-masing turun 4,98% dan 2,33% menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG hari ini.
    Secara keseluruhan, bursa saham Asia turun untuk hari kedua berturut-turut di tengah aksi penghindaran risiko oleh para investor seiring dengan berlanjutnya kekhawatiran seputar potensi perlambatan di emerging market.
    Berikut ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
    16 Agustus
    Rp761,96 miliar
    Net sell
    15 Agustus
    Rp352,77 miliar
    Net sell
    14 Agustus
    Rp782,13 miliar
    Net sell
    13 Agustus
    Rp646,87 miliar
    Net sell
    10 Agustus
    Rp650,02 miliar
    Net sell
    9 Agustus
    Rp64,57 miliar
    Net sell
    8 Agustus
    Rp483,50 miliar
    Net sell
    7 Agustus
    Rp106,54 miliar
    Net buy
    6 Agustus
    Rp360,06 miliar
    Net buy
    3 Agustus
    Rp176,22 miliar
    Net sell
     SumberBursa Efek Indonesia, 2018
    🍓
    per tgl 15 Agustus 2018:
    JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat pada perdagangan sore ini setelah sebelumnya jatuh ke level 5.689 pada sesi I. IHSG sore ini berhasil rebound dengan naik 46,7 poin atau 0,81% ke level 5.816,59.
    Menutup perdagangan hari ini, Rabu(15/8/2018), 187 saham menguat, 183 saham melemah, dan 128 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp7,86 triliun dari 8,04 miliar saham diperdagangkan.
    Indeks LQ45 naik 9,3 poin atau 1,03% menjadi 912,38, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 7,4 poin atau 1,20% ke 628,11, indeks IDX30 naik 4,9 poin atau 1% ke 496,50 dan indeks MNC36 naik 3 poin atau 0,94% ke 324,86.
    Seluruh sektor bergerak mayoritas menguat, dengan sektor perkebunan memimpin penguatan hingga 5,85%. Hanya sektor properti yang turun 0,28%.
    Adapun saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers antara lain, saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik Rp1.400 atau 11,8% ke Rp13.300, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) naik Rp1.000 atau 5,3% ke Rp20.000 dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp850 atau 3,3% ke Rp26.750.
    Sedangkan saham yang berada dalam jajaran top losers antara lain, saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp1.700 atau 2,3% ke Rp71.800, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) turun Rp775 atau 5,34% ke Rp13.975, dan PT Supreme Cable Mnfctrg & Commerce Tbk (SCCO) turun Rp500 atau 5% ke Rp9.500.
    (dni)
    🌷
    Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah analis kompak memprediksi hari ini IHSG bakal berbalik menguat, pascamelemah dalam perdagangan kemarin, Selasa (14/08).
    Binaartha Sekuritas memprediksi IHSG akan berbalik rebound, karena investor mulai jenuh jual. 
    Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan Stochastic dan RSI sudah menunjukkan oversold atau jenuh jual, maka pergerakan indeks saham berpotensi rebound.
    Dia menjelaskan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.712,636 hingga 5.655,399.
    Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.859,049 hingga 5.948,226.
    Berdasarkan indikator, MACD sudah membentuk pola dead cross di area negatif. 
    Indosurya Sekuritas memprediksi IHSG potensial berbalik menguat dalam perdagangan hari ini, Rabu (15/08).
    Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan hari ini IHSG akan bergerak di level 5.717 - 5.988.
    Dia menjelaskan pergerakan IHSG hari ini akan dipengaruhi oleh hasil rilis data perekonomian tentang neraca perdagangan yang disinyalir masih akan menunjukkan kondisi fundamental perekonomian yang stabil.
    Sehingga,  dapat menopang pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
    Sedangkan kondisi nilai tukar rupiah terhadap USD terlihat masih akan cukup stabil mengingat USD indeks yang tidak terlalu bergerak fluktuatif.
    "Dengan demikian hari ini IHSG berpotensi menguat, " tulis hasil risetnya.
    🍒

    per tgl 14 Agustus 2018:

    JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mendapatkan tenaga untuk bangkit, justru makin terperosok. Pada penutupan perdagangan sore ini, indeks kembali turun 91,37 poin atau 1,5% ke level 5.769,87.

    Namun, kejatuhan IHSG tergolong membaik ketimbang penurunan pada perdagangan kemarin sebesar 215,9 poin atau 3,55% ke level 5.861,24.

    Sepanjang perdagangan hari ini, indeks memang menunjukkan tren penurunan, dimana sejak pembukaan perdagangan hingga jeda sesi I, indeks masih parkir di zona merah.



    Menutup perdagangan hari ini, Selasa (14/8/2018), 114 saham menguat, 266 saham melemah, dan 108 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp8,53 triliun dari 10,8 miliar saham diperdagangkan.

    Indeks LQ45 turun 20,14 poin atau 2,2% menjadi 903,09, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 19,84 poin atau 3,1% ke 620,68, indeks IDX30 turun 10,67 poin atau 2,1% ke 491,58 dan indeks MNC36 turun 6,78 poin atau 2,1% ke 321,85.

    Seluruh sektor bergerak melemah, kecuali sektor agrikultur yang naik 0,7%. Sementara sektor aneka industri menjadi sektor dengan penurunan paling tajam sebesar 3,3% disusul oleh sektor konsumer dan manufaktur yang turun sebesar 2,8%.



    Adapun saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers antara lain, saham PT MD Pictures Tbk (FILM) naik Rp175 atau 23,03 poin ke Rp935, PT Dyandra Media Internasional Tbk (DYAN) naik Rp9 atau 10,98 poin ke Rp91, dan PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA) naik Rp19 atau 10,27 poin ke Rp204.


    Sedangkan saham yang berada dalam jajaran top losers antara lain, saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun Rp690 atau 14,23 poin ke Rp4.160, PT Sentul City Tbk (BKSL) turun Rp7 atau 5,34 poin ke Rp124, dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) turun Rp275 atau 3,87 poin ke Rp6.825.
    🌹

    JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren melemah pada pembukaan perdagangan pagi ini. IHSG turun 14,7 poin atau 0,25% ke level 5.846,46.

    Membuka perdagangan Selasa (14/8/2018), ada 40 saham menguat, 75 saham melemah, dan 96 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp53,3 miliar dari 29.9 juta saham diperdagangkan.




    Indeks LQ45 turun 6,9 poin atau 0,75% menjadi 916,33, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 6,6 poin atau 1,04% ke 633,89, indeks IDX30 turun 3,7 poin atau 0,74% ke 498,55 dan indeks MNC36 turun 2,2 poin atau 0,68% ke 326,39.

    Seluruh penggerak IHSG bergerak melemah, dengan sektor mining melemah paling besar turun 1,78%, kemudian disusul industri dasar 0,68% dan keuangan turun 0,52%.



    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) naik Rp1.975 atau 12% ke Rp18.475, saham PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) naik Rp675 atau 11,2% ke Rp6.675 dan saham PT MD Pictures Tbk (FILM) naik Rp190 atau 25% ke Rp950.

    Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp975 atau 2,8% ke Rp33.525, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp975 atau 2,3% ke Rp41.625, dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun Rp690 atau 14,2% ke Rp4.160.


    (dni)
    🌷
    Jakarta, CNBC Indonesia - Kami menilai empat saham ini berpotensi mengalami penguatan harga pada perdagangan bursa hari ini, Selasa (14/8/2018), berdasarkan analisis teknikal. Untuk mengulas ke-4 saham tersebut, Tim Riset CNBC Indonesia menggunakan beberapa indikator teknikal seperti rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), slow stochastic (SS) dan analisis volume. Berikut ini laporannya.
    Ini 4 Saham Pilihan yang Secara Teknikal Berpotensi MenguatSumber: Reuters
    Berdasarkan indikator MACD terdapat tiga saham yang berada pada jalur pelemahan, yaitu PT Timah Tbk (TINS), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP).  Namun berdasarkan indikator stochastic slow, ketiganya suadh berada pada posisi jenuh jual (oversold) sehingga berpeluang mengundang aksi pembelian di harga murah (buy on weakness) di kalangan investor. Di sisi lain, hanya satu saham yang berada pada jalur penguatan (golden cross) menurut indikator MACD, yaitu PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP). Meskipun stochastic slow berada pada posisi netral, ruang penguatan bisa dikatakan masih terbuka. Di tengah tren koreksi bursa saham seperti sekarang, perhatikan level penopang (support) harga turun dan level penghalang (resistance) pada masing-masing saham tersebut. TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/prm)
    🍐

    per tgl 13 Agustus 2018:
    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbang 200 poin atau 3,29% selama sesi pertama perdagangan Senin (13/8). IHSG ditutup sementara siang ini di level 5.877,04.
    Sebanyak 369 saham yang turun menyeret IHSG. Hanya ada 32 saham yang menguat, sedangkan 70 lainnya tak bergerak. 
    Investor asing tengah menarik dananya dari bursa Tanah Air. Net sell di pasar reguler mencapai Rp 505 miliar, dan di pasar keseluruhan Rp 500,68 miliar.
    Sektor saham finansial melorot sampai 4,08%. Enam sektor lainnya, seperti industri dasar, aneka industri, tambang, manufaktur, infrastruktur, dan agrikultur turun di atas 3%.
    Total perdagangan sampai siang ini memperjualbelikan 4,89 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,1 triliun.
    Semua emiten LQ45 merosot pada perdagangan sampai siang ini. Tiga saham yang paling turun antara lain:
    -Media Nusantara Citra (MNCN) yang turun 7,07% menjadi Rp 920 per saham
    - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar 6,8% menjuadi Rp 6.850 per saham
    - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar 6,58% menjadi Rp 7.450 per saham.
    Yuliana, Analis PT Profindo Sekuritas Indonesia mengatakan, penurunan IHSG hari ini memang disebabkan dari panic selling. Hal itu terjadi karena kekhawatiran krisis di Turki yang dapat mempengaruhi ke emerging market.
    Sentimen dari dalam negeri pun tak kalah panas. Dia menyebut, data ekonomi current account deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan Indonesia yang membengkak ke level 3% juga membuat indeks jatuh di hari ini.
    Namun, ini bisa menjadi peluang bagus bagi investor. "Menurut saya, ini bisa jadi momentum buy on weakness karena seharusnya krisis Turki tidak akan berpengaruh signifikan terhadap fundamental Indonesia,” ujar Yuliana kepada Kontan.co.id
    Di sisi lain, menurutnya Bank Indonesia (BI) juga sepertinya akan menaikan suku bunga di tanggal 14 hingga 15 Agustus nanti. Dan, ini akan menjadi sentimen positif bagi market.
    🌹

    per tgl 10 Agustus 2018:
    Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) pada perdagangan hari ini, Jumat (10/8/2018), meski IHSG ditutup rebound.
    Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi jual bersih senilai Rp650,02 miliar pada perdagangan hari ini.
    Aksi beli oleh investor asing tercatat mencapai sekitar 681,33 juta lembar saham senilai Rp1,94 triliun. Di sisi lain, aksi jual investor asing tercatat 901,79 juta lembar saham senilai sekitar Rp2,59 triliun.
    Adapun total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai sekitar Rp6,51 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 7,12 miliar lembar saham.
    Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup rebound 0,20% atau 11,92 poin di level 6.077,17, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,32% atau 19,55 poin di level 6.084,80 pagi tadi.
    IHSG rebound setelah pada perdagangan kemarin, Kamis (9/8), indeks berakhir melemah 0,49% atau 29,57 poin ke level 6.065,26.
    Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 6.059,99 – 6.107,70. Dari 598 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 182 saham menguat, 186 saham melemah, dan 230 saham stagnan.
    Berdasarkan data Bloomberg, lima dari sembilan indeks sektoral IHSG ditutup di zona hijau, dengan dorongan terbesar dari sektor properti yang menguat 1,09%, disusul sektor konsumer yang menguat 0,74%.
    Sementara itu, empat sektor lainnya ditutup melemah dan menjadi penahan pelemahan IHSG lebih lanjut, dipimpin oleh sektor pertanian yang turun 1,9%.

    Berikut ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
    10 Agustus
    Rp650,02 miliar
    net sell
    9 Agustus
    Rp64,57 miliar
    Net sell
    8 Agustus
    Rp483,50 miliar
    Net sell
    7 Agustus
    Rp106,54 miliar
    Net buy
    6 Agustus
    Rp360,06 miliar
    Net buy
    3 Agustus
    Rp176,22 miliar
    Net sell
    2 Agustus
    Rp155,01 miliar
    Net buy
    1 Agustus
    Rp629,89 miliar
    Net buy
    31 Juli
    Rp270,42 miliar
    Net buy
    30 Juli
    Rp234,83 miliar
    Net buy
     SumberBursa Efek Indonesia, 2018
    🍊

    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan akhir pekan ini dengan penguatan, seiring berakhirnya drama dan gimik politik pencalonan presiden dan wapres untuk pemilu 2019. 
    Sempat naik 0,6% pada perdagangan intrahari, IHSG hari ini ditutup dengan penguatan 0,2% atau 11,92 poin ke level 6.077,17.
    Sebanyak 182 saham yang menguat, mengangkat IHSG hari ini, berbanding 186 yang turun. Sedangkan 137 lainnya tak bergerak.
    Transaksi hari ini memperjualbelikan 7,14 miliar saham dengan nilai Rp 6,5 triliun. 
    Asing lebih banyak melakukan penjualanNet sell di pasar reguler Rp 473,48 miiar dan di pasar keseluruhan Rp 650 miliar. 
    Enam dari sepuluh sektor menguat. Grup saham konstruksi memimpin penguatan dengan kenaikan 1,09%. Sedangkan agrikultur menjadi yang paling terlemah, turun 1,9%. 
    Saham LQ45 yang menjadi top gainers antara lain:
    - PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang naik 5,57% menjadi Rp 1.990
    - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) naik 3,94% menjadi Rp 2.110
    - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sebesar 3,05% menjadi Rp 1.690 per saham.

    Saham LQ45 yang menjadi top losers sore ini antara lain:
    - PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) yang turun 4,35% menjadi Rp 990 per saham
    - PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun 2,85% menjadi Rp 3.070
    - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yang turun 2,17% menjadi Rp 360 per saham.
    🍅

    per tgl 09 Agustus 2018:
    JAKARTA detik- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir sesi perdagangan, Kamis (9/8/2018) tergelincir untuk melanjutkan tren negatif sepanjang hari. IHSG ditutup kehilangan 29.57 poin atau 0,49% menjadi 6.065,26.

    IHSG pada sesi I siang tadi jatuh 3,35 poin atau 0,05% ke posisi 6.091,48. Pada sesi pagi tadi, bursa saham Tanah Air dibuka tergelincir 0,17% setara 10,08 poin ke level 6.084,75 sedangkan kemarin IHSG terlihat menanjak lewat lonjakan 3,58 poin di posisi 6.094.

    Sektor saham hingga perdagangan sore hampir semua tenggelam cukup dalam dipimpin pelemahan perkebunan sebesar 1,35% serta pertambangan anjlok 1,32%. Sedangkan kenaikan tertinggi dan menjadi satu-satunya dicetak sektor aneka industri 0,90%.

    Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp8,92 triliun dengan 7,38 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp66,71 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp4,35 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp4,29 triliun. Tercatat sebesar 131 saham menguat, 264 melemah dan 126 stagnan.

    Beberapa saham yang menguat di antaranya PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) menanjak naik Rp150 menjadi Rp3.700, PT Sona Topas Tourism Industry Tbk. (SONA) melompat Rp150 ke posisi Rp2.400 dan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) terdongkrak Rp110 menjadi Rp3.160.

    Sedangkan saham-saham dengan pelemahan yakni PT BISI International Tbk. (BISI) turun Rp150 menjadi Rp1.410, PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) jatuh Rp90 menjadi Rp700 serta PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) menyusut sebesar Rp70 ke level Rp4.100.

    Pasar saham Asia sebagian besar diperdagangkan lebih tinggi pada sesi sore perdagangan, Kamis dipimpin lompatan besar indeks China lebih dari 1%. Dilansir CNBC, tercatat komposit Shanghai meningkat 50,31 poin atau setara 1,83% menjadi 2.794,38 serta komposit Shenzhen mendapatkan tambahan 38,93 poin ke level 1.505,63.

    Data ekonomi China yang diumumkan kemarin, menunjukkan ekspor Negeri Tirai Bambu -julukan China- pada periode Juli meningkat 12,2% untuk melampaui ekspektasi para analis yang memperkirakan tumbuh 10%. Data Juli, menjadi rilisan pertama sejak AS menerapkan tarif tinggi senilai USD34 miliar terhadap produk impor China. 

    Di Australia, indeks ASX 200 naik 29,2 poin atau 0,47% di posisi 6.297,7. Namun subindex energi bergerak di antara untung dan rugi sebelum akhirnya jatuh 0,27% untuk mengikuti tekanan pada harga minyak hingga mengalami penurunan. 

    Sementara Nikkei Jepang berbanding terbalik mengalami penyusutan sebesar 45,92 poin setara 0,2% ke level 22.598,39 dan indeks Topix melemah 4,55 poin atau 0,26% di posisi 1.740,16. Produsen utama automotif seperti saham Toyota turun 1,01% serta Nissan melemah 0,81% ditambah saham Honda lebih rendah 1,28%.

    Selanjutnya saham Mazda Motor anjlok 1,3% diikuti kejatuhan Suzuki Motor mencapai 6,04% dan Yamaha Motor kehilangan 4,63%. Penurunan tersebut mengikuti laporan bahwa pembuat mobil melakukan pengujian bahan bakar dan emisi yang tidak benar pada kendaraan mereka, menurut kementerian transportasi Jepang.

    Lonjakan terlihat pada indeks Kospi di Korea Selatan sebesar 2,26 poin atau 0,1% menjadi 2.303,71 dan indeks Hang Seng di Hong Kong naik 0,89% pada perdagangan sore.
    🍊
    per tgl 08 Agustus 2018:
    Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona positif pada pembukaan perdagangan pagi ini.

    Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini berada di angka Rp 14.432. Dolar AS terus melemah sejak awal pekan ini setelah posisi akhir pekan lalu berada di angka Rp 14.490.

    Pada pra pembukaan, IHSG melompat 19,591 poin ke 6.110,841. Indeks LQ45 juga naik 4,859 ke 972,473.

    Membuka perdagangan Rabu (8/8/2018), IHSG melanjutkan penguatan 15,411 poin (0,25%) ke 6.107,803. Indeks LQ45 naik 2,324 poin (0,2%) ke 969,718.

    Pada pukul 09.05 waktu JATS, IHSG masih menghijau naik 9,265 (0,13%) ke 6.100,506. Indeks LQ45 turun 0,375 poin (0,09%) ke 966,890.



    Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup kompak di teritori positif pada perdagangan kemarin (07/08). Indeks Dow Jones berakhir menguat sebesar 0.49% ke level 25,628.91, S&P terangkat 0.28% ke level 2,858.45 dan Nasdaq naik sebesar 0.31% ke level 7,883.66.

    Sedangkan bursa regional mayoritas bergerak positif pagi ini. Berikut pergerakan bursa Asia pagi ini:

    • Indeks Nikkei 225 naik 0,36% ke 22.744,820
    • Indeks Komposit Shanghai turun 0,49% ke 2.765,480
    • Indeks Strait Times turun 0,79% ke 3.313,610
    • Indeks Hang Seng naik 0,06% ke 28.265,811
    🌹
    Bisnis. com, JAKARTA -  Indosurya Sekuritas memprediksi IHSG masih berpeluang mengalami kenaikan  di tengah tekanan. 
    Vice President Research Department William Surya Wijaya mrmprediksi hari ini indeks akan bergerak di level 5.841 - 6.157. 
    Dia menjelaskan, IHSG saat ini terlihat memiliki peluang untuk mengalami penguatan dalam jangka pendek.
    Sedangkan dalam jangka panjang IHSG masih memiliki kekuatan naik yang cukup besar terlihat dari kondisi fundamental perekonomian yang masih terjaga cukup baik di tengah fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar rupiah terhadap dolar.
    "Artinya, potensi menguat masih akan terlihat pada pergeraakan IHSG hari ini," demikian menurut risetnya. 
    Pantau saham-saham berikut hari ini:
    - SRIL
    - WTON
    - WSBP
    - ADHI
    - SMRA
    - LSIP
    - PTPP
    - BBNI
    - BJTM
    - BBCA
    🌹
    per tgl 07 Agustus 2018:

    Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
    Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (7/8/2018), IHSG melemah tipis 9,8 poin atau 0,16 persen ke posisi 6.091,25. Indeks saham LQ45 susut 0,37 persen ke posisi 967,57. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham DBX naik 0,09 persen.
    Sebanyak 215 saham melemah sehingga menekan IHSG. 168 saham menguat dan 131 saham lainnya diam di tempat.
    Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.113,99 dan terendah 6.079,48. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 394.358 kali dengan volume perdagangan 8,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,4 triliun.
    Investor asing beli saham Rp 85,55 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.432.
    Sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham pertanian melemah 0,86 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur susut 0,74 persen dan sektor saham keuangan melemah 0,75 persen.
    Sedangkan sektor tambang naik 1,37 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar mendaki 1,29 persen.
    Saham-saham bukukan penguatan terbesar antara lain saham FILM naik 49,52 persen ke posisi 314 per saham, saham RIGS melonjak 25 persen ke posisi 350 per saham, dan saham DUTI menanjak 24,86 persen ke posisi 4.370 per saham.
    Sementara itu, saham JSPT turun 24,91 persen ke posisi 1.100 per saham, saham TMAS melemah 22,71 persen ke posisi 800 per saham, dan saham TRUK susut 16,06 persen ke posisi 230 per saham.
    Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,54 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,60 persen, indeks saham Jepang Nikkei naik 0,69 persen.
    Selanjutnya indeks saham Thailand menanjak 0,70 persen, indeks saham Shanghai menguat 2,74 persen, dan indeks saham Singapura mendaki 1,8 persen. Sedangkan indeks saham Taiwan melemah 0,37 persen.
    Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menilai, banyak sentimen positif pada Selasa pekan ini antara lain penguatan harga minyak dunia, rupiah dan sebelumnya rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II sebesar 5,27 persen. Angka itu di atas harapan pasar. Namun, pelemahan IHSG menurut Nafan disebabkan faktor psikologis.
    "Aksi ambil untung oleh pelaku pasar setelah indeks kemarin mengalami penguatan signifikan,” ujar dia.
    🌸
    per tgl 06 Agustus 2018:

    Jakarta okezone - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I siang Senin (6/8) naik 76,8 (1,27 persen) ke level 6.084,3. Penguatan IHSG sejalan dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018.
    BPS menyebutkan, pertumbuhan ekonomi nasional atau produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II-2018 sebesar 5,27 persen. Raihan kuartal II 2018 ini lebih bagus dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 sebesar 5,06 persen. Selain itu, pertumbuhan ekonomi April-Juni 2018 lebih tinggi dibandingkan kuartal yang sama pada 2017 sebesar 5,01 persen.
    Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam indeks Investor33 menguat 7,3 (1,75 persen) mencapai 426,9.
    Sedangkan indeks LQ45 menguat 17,2 poin (1,82 persen) ke level 967,4. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) bertambah 12,5 (1,91 persen) mencapai 670,5.
    Volume perdagangan hingga sesi siang ini tercatat sebanyak 51,384 miliar saham senilai Rp 3,735 triliun. Sebanyak 243 saham naik, 143 saham melemah dan 123 saham stagnan.
    Seluruh pergerakan sektor saham menguat dengan kenaikan tertinggi saham sektor aneka industri sebesar 2,9 persen disusul infrastruktur sebesar 2,3 persen.

    Sumber: BeritaSatu.com


    🌸
    JAKARTA sindonews - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga sesi perdagangan siang, Selasa (6/8/2018) masih kokoh di zona hijau sejak sesi pembukaan pagi tadi. Penguatan bursa dalam negeri mengiringi rupiah yang juga masih merayap naik untuk meneruskan tren positif. 

    Bursa saham Tanah Air pada perdagangan siang ini menguat di level 6.084,35 dengan tambahan 76,82 poin atau 1,28%. Sedangkan pagi tadi dibuka menguat 29,30 poin atau setara dengan 0,49% di level 6.036,84. Sedangkan pada akhir pekan kemarin IHSG turun tipis 4,19 poin atau 0,070% ke level 6.007,54

    Sektor saham dalam negeri hingga siang ini, tanpa terkecuali berada di jalur hijau dengan sektor aneka industri melesat paling tinggi mencapai 2,96%. Selanjutnya penguatan juga diikuti oleh infrastruktur dengan lompatan sebesar 2,30%. 

    Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sesi siang tercatat Rp3,73 triliun dengan 5,13 miliar saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi beli bersih asing Rp156,38 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp863,85 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp1,02 triliun. Tercatat 243 saham naik, 143 saham turun dan 123 saham stagnan.

    Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Astra International Tbk. (ASII), PT Indonesian Paradise Property Tbk. (INPP) dan PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL). Sementara, beberapa saham yang melemah yakni PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk. (ABDA), PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) serta PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA).

    Di sisi lain pada pasar mata uang tetap terjaga dimana rupiah masih terus mencoba menguat. Menurut Yahoo Finance, rupiah pada perdagangan sesi I berada di posisi  Rp14.470/USD atau naik dari posisi penutupan sebelumnya Rp14.490/USD. Rupiah bergerak pada kisaran level Rp14.458 hingga Rp14.490/USD.

    Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, siang ini berada pada level Rp14.469/USD atau membaik dari penutupan akhir pekan kemarin. Siang ini tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp14.469-Rp14.493/USD.

    Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan, rupiah siang ini masih menguat ke level Rp14.470/USD. Rupiah terlihat masih mencoba melawan dari penutupan sebelumnya. 

    Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, menunjukkan rupiah siang ini tertahan di level Rp14.481/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah labih baik dari posisi sebelumnya Rp14.503/USD.

    🌴
    JAKARTA okezone– Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan ini dibuka berbalik arah ke zona positif. Setelah ditutup menurun di akhir pekan lalu, pasar saham Indonesia pagi ini dibuka naik 18,06 poin atau 0,31% ke level 6.025,60.

    Membuka perdagangan Senin (6/8/2018), ada 32 saham menguat, 3 saham melemah, dan 10 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp16,01 miliar dari 4,93 juta saham diperdagangkan.


    Indeks LQ45 naik 5,02 poin atau 0,5% menjadi 955,20, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 3,96 poin atau 0,6% ke 661,93, indeks IDX30 naik 2,84 poin atau 0,5% ke 519,87 dan indeks MNC36 naik 1,72 poin atau 0,5% ke 339,75.

    Seluruh sektor penggerak IHSG bergerak menguat, dengan sektor infrastruktur memimpin penguatan hingga 0,6%. Disusul sektor konsumer yang naik 0,5%.



    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) naik Rp45 atau 7,63% ke Rp635, saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) naik Rp6 atau 4,69% ke Rp134 dan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik Rp100 atau 2,89% ke Rp3.560.


    Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) turun Rp28 atau 8,38% ke Rp306, saham PT MNC Studios International Tbk (MSIN) turun Rp14 atau 2,8% ke Rp486, dan saham PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) turun Rp30 atau 2,4% ke Rp1.180.
    🌷
    Bisnis.com, JAKARTA -  Indosurya Sekuritas memprediksi IHSG masih dalam momentum koreksi wajar, meski terus mengalami penurunan. 
    Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan potensi IHSG dalam beberapa waktu mendatang masih menunjukan adanya kekuatan naik yang belum berkurang.
    Dia mengatakan momentum koreksi wajar masih dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat kondisi fundamental perekonomian yang cukup stabil, demikian juga dengan capital inflow yang terlihat mulai terjadi sepanjang pekan lalu dan berpotensi berlanjut pekan ini. 
    "Peluang kenaikan masih terlihat dalam pola gerak IHSG pekan depan," demikian menurut risetnya. 
    Berikut saham yang direkomendasikan Indosurya Sekuritas
    - JSMR
    - WSBP
    - SRIL
    - TLKM
    - HMSP
    - BBNI
    - BBCA
    - BJTM
    - KAEF
    - MYOR
    🌳
    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen di pasar yang cenderung positif membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat sepekan terakhir. Kemarin, IHSG ditutup di 6.007,54, menguat 0,31% selama sepekan terakhir. Selain itu, kemarin asing kembali mencetak net sell Rp 176,22 miliar, setelah mencetak net buy selama sepekan.
    Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, positifnya indeks sepekan terakhir menunjukkan daya beli masyarakat masih positif, meski inflasi di bawah ekspektasi. "Di sisi lain, sentimen perang dagang meningkat. Untungnya The Fed masih mempertahankan suku bunga acuan di 2%," tandas Nafan kepada Kontan.co.id, Jumat (3/8).

    Tetapi, lantaran IHSG bergerak positif sejak awal pekan, IHSG akhirnya ditutup melemah di perdagangan Jumat (3/8) kemarin. Meski begitu, IHSG cuma melemah tipis, yakni 0,07%.
    Pelemahan indeks saham terutama didorong oleh saham sektor aneka industri. Kemarin, indeks saham sektor aneka industri tercatat turun sebesar 1,90%. Disusul indeks sektor infrastruktur yang turun 0,82%.
    Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menyebut, untungnya indeks sektor agrikultur masih menguat ditopang sentimen program biodiesel yang akan dilaksanakan pemerintah mulai bulan depan.
    Ia menilai, penurunan IHSG juga terjadi lantaran pelaku pasar melakukan profit taking setelah pekan lalu IHSG naik cukup banyak.
    Pekan depan, analis menilai IHSG masih berpotensi kembali menguat.
    🌳
    per tgl 03 Agustus 2018:

    JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun cukup tajam menjelang akhir pekan. Meski dibuka menguat, pasar saham Indonesia sore ini ditutup melemah 4,18 poin atau 0,07% ke level 6.007,53.
    Menutup perdagangan Jumat (3/8/2018), ada 168 saham menguat, 205 saham melemah, dan 116 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp10,78 triliun dari 22,96 miliar saham diperdagangkan.

    Indeks LQ45 naik 0,80 poin atau 0,1% menjadi 950,18, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 4,45 poin atau 0,7% ke 657,97, indeks IDX30 naik 0,69 poin atau 0,1% ke 517,03 dan indeks MNC36 naik 0,07 poin.
    Mayoritas penggerak IHSG bergerak menurun. Sektor yang turun tertinggi yakni aneka industri sebesar 1,9%. Sementara sektor perkebunan mengalami kenaikan sebesar 2,3%.
    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) naik Rp115 atau 12,85% ke Rp1.010, saham PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) naik Rp11 atau 7,53% ke Rp157 dan saham PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM) naik Rp20 atau 5,95% ke Rp356.
    Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA) turun Rp54 atau 21,26% ke Rp200, saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) turun Rp31 atau 19,50% ke Rp128, dan saham PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) turun Rp42 atau 14,29% ke Rp252.
    (kmj)
    🍀
    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan di teritori positif pada Jumat pagi (3/8). Tapi, katalis negatif akhirnya menyeret indeks memasuki zona merah dalam waktu singkat.  
    Mengutip RTI, IHSG sempat naik tipis pada awal pembukaan. IHSG akhirnya turun 0,16% atau 7 poin ke posisi 6.003 pada pukul 9:08 WIB.

    Sektor yang paling melemah yaitu aneka industri sebesar 1%. Sedangkan sektor yang paling menguat dicatat grup saham konstruksi sebesar 0,25%. 
    Sekadar mengingatkan, IHSG kemarin terkoreksi 0,36% ke level 6.011,72. Namun, investor asing masih mencatatkan net buy Rp 154,68 miliar. Indeks terpapar sentimen suku bunga AS oleh The Fed dan aksi profit taking di sektor pertambangan dan aneka industri. 
    Departemen Riset PT Valbury Sekuritas Indonesia menilai, tensi perang dagang AS dan China akan tetap membayangi pasar global. Namun, pagi ini, pasar Asia mengesampingkan faktor ini karena terdorong bursa AS yang ditutup menguat tadi malam, didukung saham-saham teknologi. 
    Menurut Valbury pada risetnya hari ini, sentimen ini akan memberi dukungan bagi IHSG. Namun, hanya terbatas, di tengah minimnya katalis positif.
    Dari perspektif teknikal, Valbury melihat major trend IHSG hari ini masih turun. Proyeksinya, IHSG bergerak dalam rentang support 5.997/5.983/5.954 dan resistance 6.041/6.070/6.084.
    Sementara itu, analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra kemarin memperkirakan, IHSG hari ini akan bergerak sideways ke arah melemah. Perkiraan dia, IHSG akan bergerak dalam kisaran level support 5.960 dan resistance 6.060.
    Indeks Nikkei di Jepang menguat 0,21% pada pagi ini. Indeks Hang Seng menguat tipis 0,04% dan Indeks Shanghai di China terkoreksi 0,45%. Indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,44% dan Indeks ASX 200 naik 0,12%. 

    🍃
    per tgl 03 Agustus 2018:


    per tgl 02 Agustus 2018:

    Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal melanjutkan laju positifnya sore ini dan terjungkal ke zona merah di 6.011.

    Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah sore ini berada di angka Rp 14.479.

    Pada pra pembukaan, IHSG naik 6,168 poin (0,10%) ke 6.039,587. Indeks LQ45 naik 1,530 poin (0,16%) ke 955,874.
    Membuka perdagangan Kamis (2/8/2018), IHSG melanjutkan penguatan 7,150 poin (0,12%) ke 6.040,569. Indeks LQ45 naik 0,753 poin (0,08%) ke 955,097.

    Pada pukul 09.05 waktu JATS, IHSG naik 20,144 (0,33%) ke 6.053,563. Indeks LQ45 menguat 3,406 poin (0,36) ke 957,750.

    Jeda siang ini IHSG tercatat melemah 11,601 poin (0,19%) ke 6.021,818. Indeks LQ45 melemah 2,109 poin (0,22%) ke 952,235.

    Menutup perdagangan saham sore ini, IHSG berakhir negatif. IHSG turun 21,696 poin (0,36%) ke 6.011,723. Indeks LQ45 melemah 4,961 poin (0,52%) ke 949,383.

    Perdagangan sore ini diwarnai pelemahan 7 saham sektoral. Saham sektor aneka industri tercatat melemah paling dalam siang ini mencapai 1,97%. Sebanyak 148 saham menguat, 230 saham melemah, dan 131 saham stagnan.

    Laju perdagangan saham terpantau moderat dengan frekuensi perdagangan saham sebanyak 429.365 kali transaksi sebanyak 10,4 miliar lembar saham senilai Rp 7,9 triliun. Investor asing mencatat beli bersih sebesar Rp 154 miliar.

    Sementara itu, indeks utama bursa Wall street ditutup bervariatif pada perdagangan semalam dengan mayoritas berada di zona merah. Indeks Dow Jones turun 0,32%, S&P melemah 0,1%. Sedangkan Nasdaq menguat 0,46%. Pelemahan indeks terjadi di tengah rilisnya hasil pertemuan Federal Reserve yang menyatakan suku bunga acuan kemungkinan besar akan dinaikkan di September.

    Kenaikan suku bunga ini terjadi dikarenakan tingkat inflasi AS yang mendekati target 2% serta membaiknya pasar tenaga Kerja. Sementara itu, sektor energi sedikit tertekan setelah rilisnya pasokan minyak mentah AS yang meningkat di atas perkiraan.

    Pelemahan IHSG sejalan dengan pelemahan yang dialami bursa saham regional. Berikut pergerakan bursa Asia sore ini:
    • Indeks Nikkei 225 melemah 1,03% ke 22.512,529
    • Indeks komposit Shanghai turun 2,00% ke 2.768,020
    • Indeks Strait Times berkurang 1,28% ke 3.286,320
    • Indeks Hang Seng turun 2,21% ke 27.714,561
    Saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya adalah Metropolitan Kentjana (MKPI) naik Rp 2.500 ke Rp 22.000, Transcoal (TCPI) naik Rp 800 ke Rp 4.010, Astra Agro (AALI) naik Rp 800 ke Rp 12.075.

    Saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah, Matahari (LPPF) turun Rp 550 ke Rp 7.400, Indo Rma (INDR) turun Rp 475 ke Rp 6.950, Indah Kiat (INKP) turun Rp 450 ke Rp 19.250 dan Pabrik Kertas Tjiwi (TKIM) turun Rp 450 ke Rp 13.925. (dna/zlf)
    🍁
    Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya menyerah di zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (2/8/2018), di tengah meluasnya aksi jual di Asia.
    IHSG ditutup turun 0,36% atau 21,70 poin di level 6.011,72. Padahal indeks sempat melanjutkan penguatannya hingga mencapai level 6.055 setelah dibuka dengan kenaikan 0,10% atau 6,17 poin di level 6.039,59 pagi tadi.
    Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 6.011,72 – 6.055,07. Dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 148 saham menguat, 230 saham melemah, dan 219 saham stagnan.
    Berdasarkan data Bloomberg, enam dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di wilayah negatif, dipimpin sektor aneka industri (-1,97%) dan tambang (-1,34%).
    Tiga sektor lainnya mampu menetap di zona hijau dengan sektor pertanian yang menguat 3,32% sebagai kontributor terbesar sekaligus membatasi pelemahan IHSG hari ini.   
    Saham PT Astra International Tbk. (ASII) yang turun 2,34% dan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) yang turun 1,41% menjadi penekan terbesar terhadap pelemahan IHSG (lihat tabel).
    Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis 27 tergelincir ke zona merah dan berakhir turun 0,44% atau 2,33 poin di level 523,61, setelah rebound dan ditutup menguat 2,18% atau 11,20 poin di posisi 525,93 pada Rabu (1/8).
    Indeks saham lainnya di Asia Tenggara juga bergerak negatif sore ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (-1,28%), indeks PSEi Filipina (-1%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,57%), dan indeks SE Thailand (-0,82%).
    Di Jepang, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing berakhir turun 1%. Indeks Kospi Korea Selatan turun 1,60%, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 2,21%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing ditutup melemah 2% dan 2,22%.
    Dilansir dari Bloomberg, aset di Asia berada di bawah tekanan menyusul ancaman tarif yang lebih tinggi oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap impor China.
    Presiden AS Donald Trump meningkatkan tekanan pada China untuk mereformasi praktik perdagangannya dengan mengusulkan tarif yang lebih tinggi terhadap impor senilai US$200 miliar asal China menjadi 25% dari rencana 10% sebelumnya.
    Fase terkini dari langkah proteksionisme itu membayangi pesan optimistis tentang ekonomi AS dari Federal Reserve dalam pertemuan kebijakan bank sentral AS tersebut yang berakhir Rabu (1/8) waktu setempat.
    “Perang dagang ini masih membebani sentimen untuk emerging market,” kata Inan Demir, ekonom senior emerging market di Nomura, dikutip Reuters. “Selama kita tidak memiliki kejelasan dan resolusi atasnya, tekanan pada emerging market akan terus berlanjut.”
    Saham-saham penekan IHSG:
     Kode
    (%)
    ASII
    -2,34
    TLKM
    -1,41
    HMSP
    -0,79
    INKP
    -2,28
    Saham-saham pendorong IHSG:
    Kode
    (%)
    BBRI
    +1,88
    TCPI
    +24,92
    MKPI
    +12,82
    BMRI
    +0,71

    Sumber: Bloomberg
    🍈
    Bisnis.com, JAKARTA -- IHSG berhasil mempertahankan rebound-nya dan berakhir menguat lebih dari 1% pada perdagangan Rabu (1/8/2018).
    IHSG ditutup menguat 1,63% atau 96,98 poin ke level 6.033,42, level penutupan tertinggi baru dalam tujuh pekan terakhir. Dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 251 saham menguat, 135 saham melemah, dan 211 saham stagnan. Berdasarkan data Bloomberg, seluruh  indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor aneka industri yang menguat 3,84%, industri dasar naik 2,97%, dan finansial menguat 2,34%.  
    Saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang naik 5,26% dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang naik 3,91% menjadi penopang terbesar baik terhadap penguatan sektor finansial maupun IHSG.
    Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis 27 mempertahankan rebound-nya di zona hijau bahkan berakhir menguat 2,18% atau 11,20 poin di level 525,93, setelah ditutup merosot 1,89% di posisi 514,73 pada Selasa (31/7). 
    Secara keseluruhan, bursa saham Asia bergerak variatif saat investor mencermati potensi pukulan atas eskalasi tensi perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
    Vice President Reserch Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengungkapkan bahwa pada awal bulan ini, peluang kenaikan IHSG masih cukup besar. Apalagi, pemerintah baru merilis data perekonomian yang menunjukkan kondisi stabil.
    “Rilis data kinerja emiten semester pertama tahun ini masih terus berlanjut sehingga dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG,” ungkap William.
    Dia memprediksi IHSG pada Kamis (2/8/2018) menguat dengan rentang pergerakan 5.821—6.117. Beberapa saham yang direkomendasikan yaitu TLKM, HMSP, UNVR, ICBP, KAEF, KLBF, JSMR, PWON, dan SMRA.
    Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengungkapkan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range 5.974,39 hingga 5.915,36. Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range 6.063,49 hingga 6.093,57.
    “Adapun MACD sudah berada di area positif. Stochastic dan RSI bergerak ke atas di area overbought atau jenuh beli. Saat ini, terlihat pola long white body candleyangmengindikasikan adanya potensi bullish pada pergerakan indeks saham, sehingga indeks berpotensi menuju ke area resisten,” ungkap Nafan.

    Beberapa saham yang dia rekomendasikan untuk dikoleksi pada pada perdagangan hari ini yaitu BMTR, BSDE, SMBR, SMRA, SRIL, dan TINS.

    Bisnis.com, JAKARTA -  Pergerakan IHSG diprediksi kembali bertaji, setelah sukses rebound dalam perdagangan kemarin, Rabu (01/08/18).
    Binaartha Sekuritas memprediksi IHSG akan lanjutkan penguatan, pascarebound dalam perdagangan kemarin, Rabu (01/08/18).
    Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan berdasarkan pola pergerakan dari Bloomberg, terlihat support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.974,392 hingga 5.915,364.
    Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada level 6.063,498 hingga 6.093,576.
    Adapun berdasarkan indikator, MACD sudah berada di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI bergerak ke atas di area overbought atau jenuh beli.
    "Saat ini, terlihat pola long white body candleyang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan indeks saham, sehingga indeks berpotensi menuju ke area resisten," demikian menurut risetnya. 
    Sementara itu, 
    Indosurya Sekuritas memprediksi IHSG berpotensi kembali menguat,  karena sejumlah faktor sentimen dalam negeri yang positif. 
    Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan hari ini IHSG akan bergerak di level 5.821 - 6.117. 
    Dia menjelaskan peluang kenaikan IHSG di awal bulan masih terlihat cukup besar, pascarilis data perekonomian terlansir yang menunjukkan dalam kondisi terkendali.
    Selain itu, katanya, ditambah dengan masih terus berlanjutnya rilis data kinerja emiten selama semester pertama tahun ini yang tentunya dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang. 

    "Dengan demikian hari ini IHSG berpotensi menguat," demikian menurut laporannya. 
    🍁
    per tgl 01 Agustus 2018:
    JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat pada penutupan perdagangan sore ini. IHSG pun naik 96,9 poin atau 1,63% ke level 6.033,41.
    Menutup perdagangan, Rabu (1/8/2018), ada 251 saham menguat, 135 saham melemah, dan 118 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp8,46 triliun dari 9,7 miliar saham diperdagangkan.

    Indeks LQ45 naik 20,5 poin atau 2,1% menjadi 954,34, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 15,5 poin atau 2,3% ke 670,58, indeks IDX30 naik 11,3 poin atau 2,2% ke 519,05 dan indeks MNC36 naik 7,2 poin atau 2,1% ke 339,43.
    Seluruh penggerak IHSG bergerak menguat, dengan sektor industri dasar memimpin penguatan hingga 2,97%, disusul keuangan 2,34%.

    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik Rp1.475 atau 3,4% ke Rp44.725, saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) naik Rp1.025 atau 13,5% ke Rp8.625 dan saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik Rp775 atau 5,5% ke Rp14.900.
    Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) turun Rp4.400 atau 18,4% ke Rp19.500, saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun Rp2.800 atau 13,3% ke Rp18.175, dan saham PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) turun Rp750 atau 11,1% ke Rp6.000.
    (dni)
    🍌
    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menyentuh level 6.000 di akhir sesi pertama perdagangan Rabu (1/8). Indeks acuan domestik ini menguat 1,08% atau 64,35 poin ke level 6.000,79.
    Sebanyak 234 saham menguat, berbanding 125 yang melemah. Sedangkan 98 lainnya tak bergerak.

    Transaksi sampai siang ini melibatkan 4,7 miliar saham dengan nilai Rp 3,67 triliun.
    Investor asing lebih banyak membeli ketimbang menjual, dengan net buy di pasar reguler sebesar Rp 69,29 miliar, dan di pasar keseluruhan Rp 76,12 miliar.
    Sepuluh sektor IHSG kompak menguat. Sektor saham aneka industri naik 2,63%. Sedangkan sektor konstruksi, pertambangan, manufaktur, industri dasar, agrikultur, dan keuangan naik di atas 1%. 
    Saham LQ45 yang menjadi top gainers di sesi pertama antara lain PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang naik 6,58% menjadi Rp 8.100 per saham, PT Sentul City Tbk (BKSL) sebesar 6,35% menjadi Rp 134, dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang menguat 4,58% menjadi Rp 4.570 per saham.

    Sedangkan saham LQ45 yang melemah antara lain PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang turun sebesar 0,94% menjadi Rp 2.100, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) sebesar 0,91% menjadi Rp 19.025, dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) sebesar 0,73% menjadi Rp 2.730 per saham.
    🍁
    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berikut ini rekomendasi teknikal tiga saham pilihan dari sejumlah analis untuk diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (1/8).
    1. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)

    Saham JPFA membentuk long black candle sehingga tekanan masih akan terjadi. JPFA juga menguji level MA20, sedangkan indikator RSI berada di level 68,7% atau masih dalam tahap overbought. Volume jual masih cukup tinggi dan MACD masih berpotensi Death Cross.
    Rekomendasi: Buy on Weakness
    Support: Rp 2.015
    Resistance: Rp 2.220
    Aditya Perdana Putra, Semesta Indovest Sekuritas
    2. PT Indika Energy Tbk (INDY)
    Saham INDY berpotensi untuk menutup gap bawah di level 3.530—3.620 dengan Stochastic berpotongan Death Cross (DC) di area jenuh beli (overbought).
    Rekomendasi: Buy on Weakness
    Support: Rp 3.530
    Resistance: Rp 3.720
    Achmad Yaki, BCA Sekuritas
    3. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
    Saham GGRM berpeluang melanjutkan penguatannya setelah membentuk pola rounding bottom yang mengindikasikan bullish tren dalam jangka panjang.
    Selain itu, potensi kenaikan harga saham GGRM juga didukung oleh Golden Cross indikator MACD dan meningkatnya volume transaksi.
    Rekomendasi: Buy
    Support: Rp 71.000
    Resistance: Rp 77.500

    Krishna Setiawan, Lotus Andalan Sekuritas

    🍉
    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah dibayangi sentimen eksternal, Selasa (31/7). Mengacu data RTI, indeks terjun 1,52% atau 91,493 poin ke level 5.936,443.
    Tercatat 271 saham bergerak turun, 129 saham bergerak naik, 98 saham stagnan. Volume perdagangan 11,8 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,59 triliun.

    Sembilan dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG. Sektor infrastruktur paling dalam penurunannya 4,82%. Sementara hanya sektor aneka industri yang menghijau 0,30%.
    Di pasar reguler, investor asing mengambil aksi jual Rp 210,319 miliar. Meski demikian, secara keseluruhan, investor asing mencatatkan net buy Rp 269,102 miliar.
    Saham-saham top losers LQ45:
    PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 15,53% ke Rp 8.025
    PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 8,85% ke Rp 1.905
    PT PP (Persero) Tbk (PTPP) turun 8,77% ke Rp 2.080
    Saham-saham top gainers LQ45:
    PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 2,75% ke Rp 4.480
    PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) naik 1,90% ke Rp 428
    PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik 1,20% ke Rp 6.350

    Asal tahu saja, selama dua hari penuh, 31 Juli-1 Agustus 2018, Federal Open Market Committee (FOMC) akan menggelar rapat sebelum menetapkan kebijakan moneter mereka: menaikkan, menurunkan, atau tak mengubah bunga acuan Federal Fund.
    🌻
    Bisnis.com, JAKARTA – Aksi beli bersih (net buy) oleh investor asing berlanjut pada perdagangan hari ketujuh berturut-turut, Selasa (31/7/2018).
    Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi beli bersih senilai Rp270,42 miliar pada perdagangan hari ini.
    Investor asing melakukan aksi beli sekitar 2,30 miliar lembar saham senilai Rp3,54 triliun. Adapun aksi jual investor asing tercatat 1,32 miliar lembar saham senilai sekitar Rp3,27 triliun.
    Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai sekitar Rp10,56 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 11,72 miliar lembar saham.
    Di sisi lain, IHSG ditutup melorot 1,52% atau 91,49 poin di level 5.936,44, setelah tergelincir ke zona merah saat dibuka turun 0,25% atau 15,01 poin di level 6.012,93 pagi tadi.
    Padahal, IHSG mampu memperpanjang relinya selama tujuh hari perdagangan berturut-turut ketika ditutup menguat 0,65% atau 38,80 poin di level 6.027,94 pada perdagangan Senin (30/7), level penutupan tertinggi dalam sekitar tujuh pekan terakhir.
    Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 5.910,08 – 6.013,86. Dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 129 saham menguat, 270 saham melemah, dan 198 saham stagnan.
    Berdasarkan data Bloomberg, delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dipimpin sektor infrastruktur (-4,82%) dan tambang (-2,72%). Satu-satunya sektor yang mempu menetap di zona hijau adalah aneka industri yang naik 0,30%.
    Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) yang turun 8,70% menjadi penekan terbesar terhadap sektor infrastruktur dan IHSG hari ini.
    Berikut ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
    31 Juli
    Rp270,42 miliar
    Net buy
    30 Juli
    Rp234,83 miliar
    Net buy
    27 Juli
    Rp122,61 miliar
    Net buy
    26 Juli
    Rp861,40 miliar
    Net buy
    25 Juli
    Rp95,99 miliar
    Net buy
    24 Juli
    Rp288,34 miliar
    Net buy
    23 Juli
    Rp347,56 miliar
    Net buy
    20 Juli
    Rp14,61 miliar
    Net sell
    19 Juli
    Rp75,53 miliar
    Net sell
    18 Juli
    Rp35,66 miliar
    Net sell

     SumberBursa Efek Indonesia, 2018
    🍋
    per tgl 31 Juli 2018: 
    JAKARTA, iNews.id – Reli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama enam hari perdagangan berturut-turut harus berhenti setelah terkoreksi pada Selasa (31/7/2018).
    Indeks ditutup melemah 91,49 poin atau 1,52 persen ke 5.936,44 poin. Mengutip RTI, dari 498 saham yang diperdagangkan, 129 menguat, 271 melemah, dan 98 stagnan. Frekuensi perdagangan tercatat 488.383 kali dengan 11,83 miliar lembar saham diperjualbelikan dan nilai transaksi Rp10,59 triliun.
    Dari sembilan sektor penggerak IHSG, hanya satu sektor yang menguat yaitu sektor aneka industri sebesar 0,3 persen. Sektor infrastruktur menjadi pemberat utama laju indeks setelah anjlok 4,82 persen, diikuti oleh sektor pertambangan 2,72 persen dan sektor properti 2,2 persen.
    Sejumlah saham yang masuk dalam daftar top losers antara lain:
    - PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp675 (1,9 persen) ke Rp35.250
    - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp1.525 (5,08 persen) ke Rp28.475
    - PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) turun Rp650 (3,27 persen) ke Rp19.200
    - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun Rp150 (1,4 persen) ke Rp10.875
    - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun Rp1.475 (15,53 persen) ke Rp8.025
    Sementara sejumlah saham yang masuk dalam top gainers dan melawan arus pelemahan IHSG antara lain:
    - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp750 (1 persen) ke Rp75.150
    - PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) naik Rp750 (5,45 persen) ke Rp14.500
    - PT Bank Danamon Tbk (BDMN) naik Rp325 (5,2 persen) ke Rp6.575
    - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik Rp75 (1,2 persen) ke Rp6.350
    - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik Rp120 (2,75 persen) ke Rp4.480
    Investor asing mencatat penjualan bersih (net sell) di pasar reguler sebesar Rp210,31 miliar sementara di pasar tunai dan negosiasi, asing mencatat pembelian bersih (net buy) Rp269,06 miliar.
    Pelemahan IHSG hari ini terjadi di tengah arus bursa Asia yang variatif. Di Tokyo, Indeks Nikkei 225 ditutup naik tipis 0,04 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,52 persen sementara Komposit Shanghai China menguat 0,26 persen.

    Editor : Rahmat Fiansyah

    🍀
    kumparan.com: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah menutup perdagangan sore ini. Pada perdagangan, Selasa (31/7), IHSG ditutup turun tajam 91,493 poin (1,52 persen) ke 5.936,443. Sementara indeks LQ45 juga ditutup turun 19,648 poin (2,06 persen) ke 933.891.



























































































































    Sembilan dari 10 indeks sektoral melemah. Pelemahan paling tajam terjadi di sektor infrastruktur yang turun 4,82 persen.
    Sebanyak 129 saham naik, 271 saham turun, dan 98 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 488.383 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 11,832 miliar saham senilai Rp 10,590 triliun. Dana asing keluar ke pasar reguler tercatat Rp 210,319 miliar. Sementara kapitalisasi pasar mencapai Rp 6.707,657 triliun.
    Saham-saham yang turun dan masuk dalam jajaran top losers sore ini antara lain Matahari Departement Store (LPPF) turun 1.475 poin (15,53 persen) ke 8.025, Adaro Energy (ADRO) turun 185 poin (8,85 persen) ke 1.905, Telekomunikasi Indonesia (TLKM) turun 340 poin (8,70 persen) ke 3.570, Indika Energy (INDY) turun 240 poin (6,25 persen) ke 3.600, dan Indo Tambangraya (ITMG) turun 1.525 poin (5,08 persen) ke 28.475.


























































































































    IHSG merosot usai libur Lebaran (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)

    Sementara di pasar valuta asing, dolar Amerika Serikat (AS) masih menguat terhadap rupiah. Mengutip data perdagangan Reuters, dolar AS sore ini bergerak di Rp 14.424 atau menguat dibandingkan posisi pembukaan pagi tadi di Rp 14.405.
    Berikut kondisi bursa saham Asia sore ini:
    - Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 8,88 poin (0,04 persen) ke 22.553,72
    - Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 150,12 poin (0,52 persen) ke 28.583,01
    - Indeks SSE Composite di China naik 7,35 poin (0,26 persen) ke 2.876,40

    - Indeks Straits Times di Singapura naik 12,70 poin (0,38%) ke 3.319,85
    🍊

    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok sampai 1,3% atau sekitar 80 poin pada perdagangan Selasa pagi ini (31/7). Indeks kembali meninggalkan level psikologis dan berkutat di level 5.950. 
    Analis Panin Sekuritas William Hartanto melihat, penurunan indeks pagi ini dampak aksi ambil untung investor, terutama di saham pertambangan dan infrastruktur. Sekadar tahu, IHSG memang sudah melaju selama tujuh hari perdagangan berturut-turut. 
    “Dari sektor infrastruktur, paling dalam terjadi di TLKM, saya perhatikan laporan keuangannya menurun secara tahunan atau year on year. Saya kira ini alasannya mengapa harganya turun,” ujar William kepada Kontan.co.id, Selasa (31/7).
    PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mengumumkan penurunan laba 26% akibat kenaikan beban operasi dan perawatan yang sampai 24%. Sementara pendapatannya selama semester I 2018 hanya naik 5%. 
    Hari ini, TLKM menjadi mover terberat bagi IHSG. Penurunan sahamnya pagi ini mencapai 6,39% menjadi 3.660 per saham, menghapus bobot IHSG sebesar 22,6 poin.

    Penurunan Telkom menyeret sektor infrastruktur menjadi yang terlemah di antara sembilan sektor lainnya. Penurunan sektor infrastruktur mencapai 3,59% pagi ini, mengutip RTI.

    Tapi, William tetap melihat ada peluang bagi IHSG untuk menguat. “Selama masih di atas 5.950, IHSG masih berpotensi ditutup menguat,” tutup William.
    🌼

    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 90 poin atau 1,5% menjadi 5.937,53 pada akhir sesi pertama perdagangan Selasa (31/7).
    Seluruh sektor pendukung IHSG kompak memerah. Sektor infrastruktur tercatat mengalami penurunan paling dalam, yaitu sampai 3,81%, diikuti sektor agrikultur yang merosot 2,02%, dan barang konsumer sebesar 1,87%. 
    Sampai tengah hari ini, 244 saham melemah berbanding 111 yang naik. Sedangkan 108 saham lainnya tak bergerak. 
    Transaksi hari ini memperjualbelikan 6,55 miliar saham dengan nilai Rp 4,79 triliun.
    Investor asing mencatat net sell di pasar reguler sebesar Rp 214 miliar, tapi di pasar keseluruhan net buy sebesar Rp 352,94 miliar.
    Di antara LQ45, saham yang paling mencatat penurunan antara lain PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) yang anjlok 12,63% menjadi Rp 8.300 per saham, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) turun 7,42% menjadi Rp 3.620, dan PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) yang turun 4,53% menjadi Rp 14.225 per saham.

    Sedangkan saham LQ45 yang masih mencatat penguatan antara lain PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang naik 1,65% mejadi Rp 75.625 per saham, PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) sebesar 1,33% menjadi Rp 304, dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) yang masih menanjak 0,92% menjadi Rp 4.400 per saham. 

    🍓
    JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan dibuka melemah. Meski sempat kembali ke level 6.000-an, IHSG pagi ini berada di zona merah. IHSG turun 37 poin atau 0,61% ke level 5.990,91.
    Membuka perdagangan Selasa (31/7/2018), ada 109 saham menguat, 62 saham melemah, dan 15 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp345,14 miliar dari 352,811 juta saham diperdagangkan.
    Indeks LQ45 turun 9,88 poin atau 1,0% menjadi 943,66, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 13,25 poin atau 2,0% ke 663,72, indeks IDX30 turun 5,61 poin atau 1,1% ke 513,10 dan indeks MNC36 turun 3,22 poin atau 0,9% ke 335,97.
    Mayoritas seluruh penggerak IHSG bergerak menurun. Hanya sektor agri yang menguat 3,40 poin atau 0,2%.
    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT First Indo American Leasing Tbk (FINN) naik Rp5 atau 5,62% ke Rp94, saham PT Transcoal Pacific Tbk naik Rp110 atau 4,4% ke Rp2.610 dan saham PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) naik Rp16 atau 4,37% ke Rp382.

    Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk turun Rp240 atau 6,14% ke Rp3.670, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) turun Rp170 atau 4,43% ke Rp3.670, dan saham PT PP (Persero) Tbk turun Rp90 atau 3,95% ke Rp2.190.
    🍁
    Liputan6.com, Jakarta Pasca ditutup positif pada penutupan perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih melanjutkan penguatan pada perdagangan, Selasa (31/7/2018).
    Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, tembusnya IHSG pada level 6.000 pada hari ini patut mendapat apresiasi. Sebab itu, ia meramalkan IHSG bakal lanjutkan penguatan.
    Namun Reza menyayangkan, hal ini tidak diikuti dengan pergerakan positif dari sejumlah bursa saham di Asia.
    Reza berharap IHSG dapat bertahan di atas support 5.992-6.002 dan resisten yang menyentuh 6.043-6.057.
    "Tampaknya IHSG akan mampu lanjutkan pergerakan positifnya. Namun tetap awasi sentimen-sentimen yang akan merosotkan indeks," tuturnya di Jakarta.
    Reza berujar, penguatan IHSG selama dua hari berturut-turut ini disebabkan kembali menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar serta pergerakan emiten yang terbilang baik untuk topang laju IHSG.
    Tak hanya Reza, Analis PT Kresna Securities William Mamudi pun berpendapat IHSG bakal menguat kembali di rentang 6.000 hingga 6.040.
    "Meski menguat, tetap waspadai volatilitas yang bisa meningkat di earning season," ungkapnya.
    Pada hari ini, rekomendasi saham pun masih didominasi oleh saham-saham emiten pertambangan, antara lain;
    Analis Senior Reza memilih saham PT Kirana Megatara Tbk (KMTR), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Kedawung Setia Industri Tbk (KDSI), serta PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)

    Sedangkan Mamudi mencermati saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan juga Pabrik Kerta Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).
    🌸
    Bisnis.com, JAKARTA -- Reliance Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung menguat tertahan dengan rentang pergerakan 5.989-6.050 pada hari ini, Selasa (31/7).
    Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi menjelaskan ekuitas Asia pada awal pekan ditutup melemah. Dipimpin oleh indeks saham di Jepang dengan Nikkei (-0.74%) dan Topix (-0.43%) di ikuti dengan indeks Hangseng (-0.25%) dan CSI (-0.17%) yang juga melemah di China dan Hong Kong.
    Investor menanti hasil keputusan kebijakan moneter bank sentral di dunia. Yen stabil dan imbal hasil obligasi 10 tahun Jepang turun karena Bank of Japan merencanakan kembali untuk membeli obligasi dalam jumlah yang tidak terbatas untuk ketiga kalinya dalam seminggu.
    IHSG (+0.41%) menguat 24.66 poin kelevel 6013.80 dengan emiten sektor pertambangan (+3.28%) memimpin dan menjadi trigger penguatan IHSG.
    Faktor dilepasnya kuota ekspor tambang oleh pemerintah guna menjaga defisit neraca perdagangan berdampak optimis bagi emiten pertambangan. HRUM (+10.18%), INDY (+8.78%), ADRO (+6.36%) dan ANTM (+6.11%) menjadi penopang penguatan disektor pertambangan.
    Investor asing pun merespon positif dengan tercatat net buy 216.43 Miliar rupiah diawal pekan pada saham ADRO, INDY dan HRUM menjadi top net buy value investor asing.
    Bursa saham Eropa dibuka mayoritas melemah mengikuti mayoritas ekuitas Asia. Indeks Eurostoxx (-0.31%), FTSE (-0.23%) dan DAX (-0.23%) dengan emiten tambang dan konsumer menjadi pemimpin pelemahan ditengah earning season yang mulai bergerak dibawah ekspektasi.
    Tingkat Indeks kepercayaan konsumen di zona Eropa stagnan di level -0.6 sedangkan Indeks kepercayaan industry turun menjadi 5.8 dalam data yang rilis siang ini menjadi sentimen negatif.
    Sentimen yang akan hadir selanjutnya diantaranya hasil pertemuan dan keputusan BOJ pada kebijakan moneter.
    Selain itu data penjualan ritel dan beberapa data inflasi di zona Eropa pun tidak luput menjadi perhatian investor ditengah aksi tunggu data consumer spending di AS sebagai indikator tingkat inflasi dan hawkish fed rate kedepannya.
    Pergerakan IHSG mengarah pada resistance MA200 secara teknikal setelah berhasil kuat diatas MA5. Meskipun demikian ruang pergerakan IHSG terlihat terbatas pada indikator Stochastic yang yang telah jenuh beli dengan indikasi dead-cross.
    Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya ICBP, ANTM, TLKM, MEDC, PTPP, SMSM, TKIM, ADHI.

    (Disclaimer on)
    🍧
    per tgl 30 Juli 2018: 
    JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melaju di awal pekan, Senin (30/7/2018) dan mencetak reli enam hari perdagangan berturut-turut.
    Indeks ditutup menguat 38,8 poin atau 0,65 persen ke 6.027,94 poin. Mengutip RTI, dari 515 saham yang diperdagangkan, 217 menguat, 172 melemah, dan 126 stagnan. Frekuensi perdagangan tercatat 431.551 kali dengan 11,42 miliar lembar saham diperjualbelikan dan nilai transaksi Rp8,02 triliun.
    Dari sembilan sektor penggerak IHSG, tujuh sektor naik dan dua sektor turun. Sektor tambang memimpin penguatan indeks dengan kenaikan 2,72 persen, diikuti sektor aneka industri 1,5 persen dan sektor perkebunan 1,01 persen. Sementara dua sektor yang melemah yaitu sektor infrastruktur 0,2 persen dan sektor perdagangan 0,1 persen.
    Sejumlah saham yang masuk dalam daftar top gainers antara lain:
    - PT United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp525 (1,5 persen) ke Rp35.925
    - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp1.000 (3,96 persen) ke Rp30.000
    - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) naik Rp300 (2,05 persen) ke Rp14.900
    - PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) naik Rp225 (1,66 persen) ke Rp13.750
    - PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp125 (1,79 persen) ke Rp7.100
    Sementara sejumlah saham yang masuk dalam top losers antara lain:
    - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp225 (0,5 persen) ke Rp44.100
    - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) turun Rp120 (2,42 persen) ke Rp4.830
    - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun Rp240 (5,22 persen) ke Rp4.360
    - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun Rp120 (2,71 persen) ke Rp4.300
    - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) turun Rp140 (4,3 persen) ke Rp3.140
    Investor asing mencatat pembelian bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp183,34 miliar sementara di pasar tunai dan negosiasi, asing juga mencatat net buy Rp234,53 miliar.
    Penguatan IHSG hari ini terjadi di tengah arus bursa Asia yang memerah. Di Tokyo, Indeks Nikkei 225 ditutup turun 0,74 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,25 persen dan Komposit Shanghai China melemah 0,16 persen.

    Editor : Rahmat Fiansyah

    INILAHCOM, Jakarta - Pada perdagangan Senin (30/7/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 38,800 poin (0,65%) ke posisi 6.027,936.
    Sepanjang perdagangan, indeks mencapai level tertingginya di level penutupan tersebut dan mencapai level terendahnya di 5.994,079 atau menguat 4,943 poin.
    Sebanyak 227 saham naik, 180 saham turun, 133 saham stagnan dan 112 saham tidak ditransaksikan sama sekali.
    Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp6,41 triliun dan Rp1,6 triliun di pasar negosiasi. Total transaksi mencapai Rp8,01 triliun.

    Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp2,14 triliun dan penjualan saham senilai Rp1,9 triliun. Alhasil, investor asing mencatatkan pembelian saham bersih (net foreign buy) senilai Rp234,5 miliar. [jin]
    🍉

    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah beberapa minggu sebelumnya terus melorot, IHSG di minggu lalu mulai tampak membaik. Tapi apakah ini indikator kondisi pasar sudah benar-benar pulih? Untuk para investor yang mempunyai selera risiko rendah atau pun tinggi, sebaiknya memilih saham apa saja? Berikut ini perbincangan KONTAN dengan Muhammad Wafi Technical Analyst Bahana Securities
    Bagaimana Anda melihat kondisi pasar saat ini?
    Ya jadi untuk kondisi pasar sekarang ini memang kelihatannya ada mixed antara kondisi global dan domestik. Di sisi domestik kita lagi menunggu laporan keuangan kuartal ke dua dan semester satu yang kelihatannya sedikit banyak akan positif untuk mayoritas emiten. Dan itu positif juga untuk sentimen di pasar. Cuma kalau kita lihat dari sisi globalnya, memang masih banyak concern dan mayoritas memang masih banyak sentimen negatif. Terutama dipicu oleh isu perang dagang antara Amerika dan China dan juga dampaknya ke beberapa Uni Eropa. Bukan cuma masalah perang dagang, tapi juga dampaknya ke rupiah dan harga komoditas kita.
    Dari laporan keuangan yang sudah keluar, apakah ini bisa membawa sentimen positif?
    Saya rasa dari laporan keuangan ini akan menjadi katalis positif untuk masing-masing emiten saja. Jadi kalau kita bicara mengenai IHSG kita bicara mengenai mayoritas saham, tapi kalau kita bicara mengenai laporan keuangan itu ke masing-masing emiten. Dan saya lihat laporan keuangan ini ini justru akan menjadi paling penting dalam pergerakan masing-masing dari saham tersebut.
    Target Anda untuk IHSG di akhir tahun berapa?
    Kalau saya lihat akhir tahun IHSG masih ada peluang untuk menguji level 6.400 walaupun secara fundamental di awal tahun kami masih melihat IHSG akhir tahun akan berada di level sekitar 7.000. Namun melihat dari kondisi perang dagang, awal tahun kan kita tidak melihat ada isu perang dagang ya. Saat ini kita sedang mengaji ulang target akhir tahun fundamental kita di 7.000, apakah ada perubahan atau tidak.
    Apa saja saham yang menarik untuk investor?
    Sebenarnya untuk investor, baik itu saham untuk kapitalisasi pasar besar atau pun saham second liner, itu dua-duanya cukup atraktif ya. Kalau di satu sisi kita lihat saham berkapitalisasi besar itu sudah mengalami aksi jual yang cukup lumayan dalam kalau kita lihat dari awal tahun bahkan dari akhir tahun 2017 kemarin. Yang membuat valuasi saham-saham big caps ini, di perbankan, otomotif, konsumer menjadi sangat murah. Jadi itu bisa menjadi salah satu alternatif untuk investor yang memang memiliki profil risiko low risk low return.
    Namun bagi para investor yang memang memiliki toleransi risiko yang memang cukup tinggi, saham-saham second liner cukup menarik. Memang beberapa isu di luar perang dagang yang memang negatif ada beberapa saham yang memang saya lihat diuntungkan sekali, seperti kenaikan dengan adanya perang dagang itu, kita lihat ada rally harga pulp misalkan di global dalam setahun terakhir. Ini membuat performa saham seperti INKP (Indah Kiat Pulp and Paper Tbk) dan TKIM (Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk) itu rally mulai dari akhir tahun dan sampai menyentuh level tertingginya, all time high-nya. Saya lihat katalis positif itu masih akan terus berlanjut dan akan berpengaruh juga terhadap fundamentalnya.
    Apa saja top picks untuk saham-saham big caps?  
    Untuk perbankan to picks kita masih di BMRI dan BBCA. Kita paling suka Bank Mandiri dan BBCA walaupun secara sektoral perbankan masih akan tertekan karena memang kenaikan suku bunga 7 days reverse repo yang terakhir malah lebih tinggi dibandingkan estimasi pasar. Namun jika mau tetap di perbankan, kami melihat di BCA dan Mandiri. Yang pertama untuk BCA, kami suka BCA karena BCA termasuk defensive bank, low cost of fund.
    Paling murah dan paling bagus, kemudian Mandiri story-nya karena memang sudah kitchen sinking di sekitar 2016-2017, sehingga secara valuasi ini sudah cukup murah dan kreditnya juga sudah lebih healthy ke depannya dan paling diuntungkan juga dengan kenaikan tingkat suku bunga, karena exposures mereka lebih banyak ke institusi.
    Untuk otomotif kita tetap di Astra Internasional, kalau kita lihat faktornya bermacam-macam ya. Penjualan auto masih flat, namun yang kita highlight ini adalah penjualan dari salah satu unit usaha, unit usaha bisnis heavy equipment-nya, yaitu United Tractor. Jadi top picks kita itu yaitu Astra dan United Tractor. Penjualan alat beratnya cukup bagus untuk United Tractor, itu juga mendongkrak untuk performa fundamental Astra, karena revenue terbesar kedua datang dari heavy equipment dari United Tractor, kemudian kalau kita lihat dari model bisnisnya United Tractor 2 tahun terakhir itu juga sudah berkembang tidak hanya dari heavy equipment saja, tapi juga mining contracting-nya juga naik. Harga komoditasnya batubara yang naik menguntungkan dari overburden removal revenue-nya. Jadi secara garis besar saya melihat dari United Tractornya positif, ke Astra-nya juga masih positif karena kalau kita lihat mayoritas dari lini bisnisnya Astra Internasional itu masih cukup positif. Mungkin satu dua yang masih kelihatan negatif atau flat saja, tapi secara kontribusi revenue itu masih tidak terlalu besar.

    Kemudian untuk konsumer, kami masih top picks kami masih di Era Jaya dan Ramayana. Untuk Erajaya memang kita melihat ada perubahan bisnis dari emiten ini, terutama di akhir tahun 2017. Perubahan bisnisnya saya lihat mulai dari hulu ke hilir mulai restrukturisasi bisnis ya,sehingga ini sedikit banyak diuntungkan dalam performa net margin-nya. Kemudian perusahaan ini juga diuntungkan oleh adanya launching baru dari seri Samsung dan Iphone kemarin plus juga dengan angka penjualan Xiao Mi juga terus mengalami kenaikan. Itu juga tidak kami ekspektasikan sebelumnya. Untuk Ramayana memang story-nya sama ada perubahan model bisnisnya, saya lihat restrukturisasi bisnis di mana Ramayana setelah ada kerjasama dengan Spar mereka mengubah image-nya juga, lay out bisnisnya juga, modelnya juga sedikit diubah, plus mereka juga ada sedikit keuntungan dengan kartu Jakarta Pintar dan kartu Indonesia Pintar yang memang bisa digunakan di model bisnis itu sendiri. Jadi karena saya lihat marketnya lebih banyak bermain di kelas middle low, itu akan sedikit banyak diuntungkan denganadanya subsidi-subsidi yang diberikan pemerintah untuk kelas-kelas masyarakat kecil.
    🌷
    Bisnis.com, JAKARTA -- Pergerakan indeks harga saham gabungan diproyeksikan menguat pada sesi perdagangan perdana pekan ini melanjutkan tren positif yang terjadi akhir pekan lalu.
    Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 43 poin atau 0,72% ke level 5.989,136 pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Sektor saham aneka industri dan pertambangan menjadi pemimpin penguatan dengan masing-masing 3,66% dan 1,93%.
    Di sisi lain, sejumlah indeks di Asia ditutup menguat seperti Indeks Nikkei 0,56%, Indeks TOPIX 0,57%, Indeks HangSeng 0,08%, dan Indeks KOSPI 0,26%. Sementara, Indeks CSI ditutup melemah 0,42%.
    Analis Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan menilai penguatan indeks pada sesi perdagangan akhir pekan lalu ditopang optimisme pasar setelah rilis laporan keuangan kuartal II/2018. Pasalnya, beberapa emiten mencatatkan hasil di atas ekspektasi.
    Untuk awal pekan ini, Dennies memproyeksikan IHSG bergerak dengan rentang support pertama 5.960 dan support kedua 5.931. Selanjutnya, resistance pertama berada di level 6.005 dan resistance kedua 6.021.
    “Secara teknikal candlestick IHSG membentuk higher high dan higher low sehingga masih berpotensi menguat,” ujarnya dalam riset yang dikutip akhir pekan lalu.
    Dia menambahkan investor juga masih mengantisipasi kinerja emiten terutama sektor pertambangan yang akan dirilis dalam waktu dekat. Dari sentimen global, data produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat akan mendorong penguatan indeks global.
    Artha Sekuritas memberikan rekomendasi saham yang dapat dicermati untuk perdagangan harian yakni BRPT, BBNI, ADRO, SMGR, BSDE, BKSL, dan WSBP.
    Di sisi lain, Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menjelaskan pergerakan IHSG terkonfirmasi break out upper bollinger bands secara teknikal. Dengan demikian, pergerakan kembali berpeluang menguat hingga level optimis menguji resistance Moving Average 200 hari.
    Dia mengungkapkan indikator stokastik bergerak bullish di area overbought sehingga memberikan signal penguatan yang terbatas dan cenderung tertekan. Kendati demikian, Indikator RSI masih berpeluang pada momentum bullish menuju level area jenuh beli.
    “Diperkirakan IHSG akan menguat terbatas pada awal pekan,” imbuhnya.

    Reliance Sekuritas Indonesia memberikan rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor yakni AKRA, INCO, ADRO, INKP, dan SMSM.
    🌹
    Bisnis.com, JAKARTA -- Berikut ini laporan Live indeks harga saham gabungan (IHSG) mulai pembukaan sampai dengan penutupan perdagangan pasar modal hari ini, Senin (30/7).
    Indeks harga saham gabungan pada Senin Ini (30/7) diperkirakan bergerak fluktuatif pada kisaran 5.721-5.988 dengan potensi menguat.
    William Surya Wijaya, VicePresident Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas menjelaskan memasuki pekan terakhir pada awal semester kedua ini, kondisi pola gerak IHSG masih akan terus diwarnai oleh rilis kinerja emiten selama paruh pertama tahun 2018.
    Menurutnya, hasil kinerja emiten diperkirakan akan cukup stabil sehingga dapat menopang pergerakan IHSG dalam beberapa waktu mendatang.
    Selain dari pada itu, penantian terhadap rilis data perekonomian awal bulan juga dapat menjadi salah satu faktor yang diperhatikan investor saat ini. "Hari ini IHSG berpotensi menguat," jelasnya.

    🌷

    Bisnis.com, JAKARTA - Laju Indeks Harga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan terakhir (23-27 Juli) mengalami peningkatan sebesar 1,98% menjadi 5.989,13 poin dari 5.872,78 poin pada periode sepekan sebelumnya.
    "Peningkatan level IHSG juga diikuti dengan peningkatan kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) yang meningkat 2% menjadi Rp6.747,50 triliun dari Rp6.615,50 triliun pada pekan sebelumya," tulis BEI dalam keternagan resmi yang diterima, Minggu (29/7/2018).
    Rata-rata volume transaksi harian saham di BEI pekan ini meningkat 11,97% menjadi 9,94 miliar unit saham dari 8,88 miliar unit saham sepekan sebelumnya.
    Selain itu, rata-rata frekuensi transaksi harian saham di BEI selama sepekan ini juga meningkat 5,44% menjadi 370.340 kali transaksi dari 351.240 kali transaksi pada pekan sebelumnya.
    Meski demikian, rata-rata nilai transaksi harian saham di BEI sepanjang pekan ini mengalami perubahan 0,92% menjadi Rp6,95 triliun dari Rp7,02 triliun pada pekan lalu.

    Investor asing melakukan jual bersih pada pekan ini senilai Rp1,71 triliun. Sepanjang tahun 2018 investor asing sudah melakukan jual bersih senilai Rp49,14 triliun.
    🍁
    per tgl 27 Juli 2018: 



    JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menuju level 6.000 pada perdagangan sore akhir pekan ini. Tercatat, IHSG naik 43 poin atau 0,72% ke level 5.989,13.
    Menutup perdagangan Jumat (27/7/2018), ada 202 saham menguat, 175 saham melemah, dan 122 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp6,47 triliun dari 9,81 miliar lembar saham diperdagangkan.

    Indeks LQ45 naik 8,16 poin atau 0,9% menjadi 947,05, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 7,79 poin atau 1,2% ke 671,78, indeks IDX30 naik 4,23 poin atau 0,8% ke 515,08 dan indeks MNC36 naik 3,12 poin atau 0,9% ke 336,99.
    Sektor penggerak IHSG mayoritas bergerak menguat dengan sektor industri dasar memimpin kenaikan hingga 1,3%. Sementara itu, sektor perkebunan turun sebesar 0,9%.

    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp2.000 atau 2,8% ke Rp72.550, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp875 atau 3,1% ke Rp29.000 dan saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) naik Rp750 atau 5,9% ke Rp13.525.
    Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun Rp1.450 atau 6,9% ke Rp19.550, saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun Rp300 atau 2% ke Rp14.600, dan saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) turun Rp200 atau 3,9% ke Rp4.950.

    (dni)
    🌹
    Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Astra International Tbk. menjadi pendorong utama Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memperpanjang penguatannya pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (27/7/2018).
    IHSG naik 0,30% atau 17,85 poin ke level 5.963,98 pada akhir sesi I, setelah dibuka dengan kenaikan hanya sebesar 0,02% atau 1,22 poin di level 5.947,36.
    Pada Kamis (26/7), indeks mampu melanjutkan relinya untuk perdagangan hari kelima dengan berakhir naik 0,21% atau 12,25 poin di level 5.946,14. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.947,06 – 5.971,06.
    Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 191 saham menguat, 157 saham melemah, dan 249 saham stagnan dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
    Saham PT Astra International Tbk. (ASII) yang naik 3,75% menjadi pendorong utama terhadap penguatan IHSG pada akhir sesi I, berikut empat saham lainnya berdasarkan nilai kapitalisasi pasar (lihat tabel).
    Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG menetap di zona hijau dengan kontribusi terbesar datang dari sektor aneka industri (+2,95%) dan industri dasar (+0,85%).
    Dua sektor lainnya, finansial dan pertanian, masing-masing turun 0,30% dan 0,19% sekaligus membatasi kenaikan IHSG.
    Sementara itu, saham ASII (+3,75%), AUTO (+2,05%), SRIL (+1,15%), dan GMFI (+0,77%) menjadi pendorong utama terhadap penguatan sektor aneka industri pada indeks sektoral IHSG siang ini.
    Berikut rincian saham pada IHSG di akhir sesi I:
    Lima saham pendorong utama berdasarkan kapitalisasi pasar:
    Kode
    Perubahan
    ASII
    +3,75%
    CPIN
    +3,18%
    JPFA
    +6,91%
    INKP
    +1,16%
    TKIM
    +2,94%
    Lima saham terkuat berdasarkan persentase: 
    Kode
    Perubahan
    MLPT
    +24,14%
    FISH
    +20,69%
    MAIN
    +17,03%
    MYTX
    +13,48%
    INCF
    +11,49%

    Sumber: Bloomberg
    🌹
    Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I siang Jumat (27/7) naik 17,8 (0,30 persen) ke level 5.963,9.
    Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam indeks Investor33 naik 0,9 (0,22 persen) mencapai 411,8.
    Sedangkan indeks LQ45 naik 1,5 poin (0,16 persen) ke level 940,4. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) naik 3,7 (0,56 persen) mencapai 667,7.
    Volume perdagangan hingga sesi siang ini tercatat sebanyak 52,689 miliar saham senilai Rp 3,045 triliun. Sebanyak 200 saham naik, 163 saham melemah dan 116 saham stagnan.
    Mayoritas pergerakan sektor saham menguat dengan kenaikan tertinggi saham sektor aneka industri sebesar 2,95 persen disusul industri dasar sebesar 0,85 persen. Sementara sektor saham yang melemah di antaranya keuangan sebesar 0,30 persen.

    Sumber: BeritaSatu.com
    🍁

    JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi pembukaan perdagangan jelang akhir pekan terus bertahan di zona hijau. IHSG pagi ini masih nyaman dengan kenaikan 11,422 poin atau 0,19% pada level 5.957,55.

    Membuka perdagangan Jumat (27/7/2018), ada 135 saham menguat, 48 saham melemah, dan 96 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp306,49 miliar dari 436,333 juta saham diperdagangkan.


    Indeks LQ45 turun 0,77 poin atau 0,1% menjadi 938,12, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 1,13 poin atau 0,2% ke 665,12, indeks IDX30 turun 0,67 poin atau 0,1% ke 510,18 dan indeks MNC36 turun 0,09 poin atau 0,0% ke 333,78.

    Seluruh sektor penggerak IHSG menguat, dengan sektor industri dasar memimpin penguatan hingga 0,9% disusul sektor perdagangan yang naik 0,7%.



    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) naik Rp32 atau 7,92% ke Rp436, saham PT JAPFA Tbk (JPFA) naik Rp90 atau 4,15% ke Rp2.260 dan saham PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) naik Rp2 atau 4% ke Rp52.


    Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Sentul City Tbk (BKSL) turun Rp3 atau 2,14% ke Rp137, saham PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) turun Rp6 atau 2,08% ke Rp282, dan saham PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) turun Rp1 atau 1,82% ke Rp54.
    🍊

    per tgl 26 Juli 2018: 
    JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan tren penguatan dalam beberapa hari terakhir. Sore ini, IHSG ditutup naik 12,2 poin atau 0,20% ke 5.946,13.
    Menutup perdagangan Kamis (26/7/2018), ada 198 saham menguat, 191 saham melemah, dan 116 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp7,97 triliun dari 11,4 miliar lembar saham diperdagangkan.

    Indeks LQ45 naik 2,42 poin atau 0,3% menjadi 938,89, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 1,05 poin atau 0,2% ke 663,99, indeks IDX30 naik 1,84 poin atau 0,4% ke 510,85 dan indeks MNC36 naik 1,99 poin atau 0,6% ke 333,87.
    Sektor penggerak IHSG bergerak dua arah, dengan sektor mining dan perkebunan memimpin kenaikan masing-masing 1%. Sementara itu, sektor properti turun sebesar 1,4%.

    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp1.775 atau 6,7% ke Rp28.125, saham PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR) naik Rp775 atau 13,2% ke Rp6.650 dan saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) naik Rp750 atau 4% ke Rp19.400.
    Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) turun Rp600 atau 14,6% ke Rp3.500, saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) turun Rp580 atau 12,9% ke Rp3.920, dan saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun Rp500 atau 2,3% ke Rp21.000.

    (dni)
    🍓
    Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,47 persen ke 5.962,02 pada awal perdagangan hari ini, Kamis (26/7).
    Saham-saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 naik 0,5 persen ke kisaran 412,1, indeks LQ45 naik 0,5 persen ke kisaran 941,09, JII naik 0,5 persen ke 668,33.
    Sektor agri naik 0,2 persen, industri dasar naik 0,9 persen, konsumsi naik 0,6 persen, keuangan naik 0,4 persen, infrastruktur naik 0,4 persen.
    Sektor manufaktur naik 0,6 persen, tambang naik 1,1 persen, aneka industri naik 0,1 persen, properti naik 0,2 persen, perdagangan naik 0,2 persen.

    Sumber: BeritaSatu.com
    🍀

    per tgl 25 Juli 2018: 
    INILAHCOM, Jakarta - Pada perdagangan Rabu (25/7/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 2,047 poin (0,03%) ke posisi 5.933,889.
    Sepanjang perdagangan, indeks mencapai level tertingginya di 5.947,502 atau menguat 15,660 poin dan mencapai level terendahnya di 5.923,200 atau melemah 8,642 poin.
    Sebanyak 197 saham naik, 199 saham turun, 121 saham stagnan dan 137 saham tidak ditransaksikan sama sekali. Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp5,28 triliun dan Rp1,46 triliun di pasar negosiasi. Total transaksi mencapai Rp6,74 triliun.

    Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp1,77 triliun dan penjualan saham senilai Rp1,67 triliun. Alhasil, investor asing mencatatkan pembelian saham bersih (net foreign buy) senilai Rp96 miliar. [jin]

    Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,03 persen ke 5.933,89 pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (25/7).
    Saham-saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 turun 0,2 persen ke kisaran 409,86, indeks LQ45 turun 0,3 persen ke kisaran 936,47, JII naik 0,1 persen ke 665,04.
    Sektor agri turun 0,7 persen, konsumsi turun 1 persen, keuangan turun 0,2 persen, infrastruktur turun 1,9 persen, sementara sektor lainnya menguat.
    Sektor industri dasar naik 1 persen, manufaktur naik 0,1 persen, tambang naik 1,4 persen, aneka industri naik 2,7 persen, properti naik 1 persen, perdagangan naik 1,2 persen.


    Sumber: BeritaSatu.com
    🍌

    Liputan6.com, Jakarta Volatilitas yang terjadi pada nilai tukar rupiah dan harga komoditas diprediksi membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan saham, Rabu ini (25/7/2018). Laporan kinerja emiten sepanjang semester I 2018 juga memberi warna pada pola gerak IHSG.

    Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya meramalkan, IHSG bakal terkoreksi pada pergerakan indeks.

    Namun, potensi kenaikan IHSG masih besar di tengah volatilitas nilai tukar terhadap USD. "IHSG merosot di 5.721-5.988," jelas dia.

    Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memprediksi IHSG akan bergerak di zona merah di kisaran 5.873-5.960.

    Meski nilai tukar sempat alami pelemahan sebesar 0,2 persen hari ini, investor asing tercatat lakukan pembelian bersih (nett buy) Rp 288,35 miliar.

    Sementara itu, Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada meramalkan IHSG dapat bertahan di atas support 5.905-5.913 dan resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.948-5.953.

    Ia menilai, penguatan IHSG masih ditopang meningkatnya volume beli dengan memanfaatkan sentimen pergerakan bursa saham kawasan yang menguat. 

    Berikut 10 saham pilihan:

    Analis William mencermati saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan juga PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR).

    Sedangkan Analis Lanjar memilih saham Bank Danamon Tbk (BDMN), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), serta PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

    Penutupan Kemarin

    Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Penguatan IHSG terjadi meski nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di kisaran 14.523.

    Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (24/7/2018), IHSG menguat 16,04 poin atau 0,27 persen ke posisi 5.931,84.Indeks saham LQ45 mendaki 0,23 persen ke posisi 939,14. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

    Sebanyak 203 saham menguat, sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 155 saham melemah, sehingga tahan penguatan IHSG. Adapun 136 saham diam di tempat.


    Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagagan saham 362.730 kali dengan volume perdagangan 10,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,4 triliun.

    Investor asing beli saham Rp 392,46 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 14.523.

    Sebagian besar sektor saham mendaki, kecuali sektor saham pertanian melemah 0,40 persen, sektor saham aneka industri susut 0,32 persen, sektor saham barang konsumsi susut 0,15 persen dan sektor saham infrastruktur tergelincir 0,10 persen.

    Sementara itu, sektor saham industri dasar naik 1,23 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi menguat 0,64 persen dan sektor saham keuangan menanjak 0,55 persen.

    Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham MBSS naik 25 persen ke posisi Rp 725 per saham, saham TIRA melonjak 22,22 persen ke posisi Rp 165 per saham, dan saham PTRO menanjak 15,67 persen ke posisi Rp 1.735 per saham.

    Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham AKPI susut 24,75 persen ke posisi Rp 745 per saham, saham TRUK merosot 22,33 persen ke posisi Rp 334 per saham, dan saham ASJT turun 20 persen ke posisi Rp 280 per saham.

    Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,44 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,48 persen.

    Selanjutnya, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,51 persen, indeks saham Shanghai mendaki 1,61 persen, dan indeks saham Taiwan menguat 0,44 persen. Sedangkan indeks saham Thailand melemah 0,08 persen dan indeks saham Singapura turun 0,10 persen.

    Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, IHSG menguat tidak signifikan dibandingkan perdagangan Senin 23 Juli 2018. IHSG menguat 43,01 poin ke posisi 5.915 pada perdagangan Senin kemarin. Nafan menilai, hal itu lebih didorong depresiasi rupiah terhadap dolar AS.


    "Yang terpenting adalah stabilitas fundamental makro ekonomi dalam negeri masih terjaga dengan efektif sehingga terdapat beberapa emiten mengalami hasil yang positif pada kinerja laporan keuangan kuartal II 2018," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
    🍊

    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam beberapa hari terakhir, aliran dana asing terus mengalir ke bursa Tanah Air. Bahkan sampai hari ini (23/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mencatatkan net buy dari investor asing sebanyak Rp 288,34 miliar.
    Senior Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar mengungkapkan, aksi net buy dari investor asing tersebut hanya bersifat sementara. Ini karena, banyaknya sentimen eksternal yang masih akan menekan pergerakan indeks saham.
    "Ada ekspektasi positif investor asing terhadap kinerja emiten di kuartal II-2018, tapi saya belum melihat ada confident asing di bursa kita," kata William kepada Kontan, Selasa (24/7).
    Menurutnya, seberapa lama aksi net buy bisa bertahan di bursa Tanah Air, sangat bergantung beberapa hal. Di antaranya, stabilitas nilai tukar rupiah, sentimen eksternal, serta neraca perdagangan yang masih menjadi peratian para pelaku pasar.
    "Kondisi ini belum cukup stabil, kecuali kalau ada upaya spesifik untuk membawa rupiah kembali ke level stabil Rp 14.200," ungkapnya.
    Sementara itu, untuk saat ini William menilai investor asing lebih banyak dan tertarik untuk ke saham-saham telekomunikasi serta barang konsumsi. Di mana, hajatan internasional seperti Asia Games dan Annual Meeting World Bank dan IMF, diyakini bakal berdampak positif bagi sektor telekomunikasi.
    "Kalau kami melihat, EXCL dan TLKM jadi pilihan investor asing untuk masuk dilihat dari net buynya," jelasnya.
    Berdasarkan RTI, hari ini net buy investor asing di saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mencapai Rp 1,2 triliun. Di mana volumenya mencapai 1,7 miliar dan turnover mencapai Rp 6,5 triliun. Saham TLKM pun ditutup menguat 9,21% di harga Rp 4.030.
    Sedangkan saham PT XL Axiata (EXCL) mencatatkan net buy sebanyak Rp 49,7 miliar, di mana volumenya mencapai 18,6 juta dan turnover sebanyak Rp 615,4 miliar. Sahamnya pun ditutup menguat 19,20% di harga Rp 480.
    Dari sektor barang kosumsi, William menilai saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turut menjadi incaran investor asing. Pada penutupan perdagangan Selasa (23/7) saham HMSP mencatat net buy sebanyak Rp 1,66 miliar, dengan volume 21,6 juta dan turnover Rp 82,6 miliar.
    "Dari ketiganya, saya masih cenderung rekomendasikan HMSP, karena masih tingginya potensial upside. Target harga HMSP sampai akhirt tahun adalah Rp 4.200," tandasnya.
    🌸

    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laporan kinerja emiten semester pertama 2018 paling ditunggu investor saat ini. Sentimen kinerja ini berpeluang membawa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke level 6.000. Sebab, laporan kinerja dinilai sudah on track.
    Dalam tiga hari terakhir, IHSG berhasil menguat. Kemarin, indeks ditutup di level 5.931,84.
    Analis Henan Putihrai Sekuritas Yosua Zisokhi menilai, hasil kinerja emiten rata-rata sudah sesuai dengan ekspektasi. "Sehingga indeks menjadi lebih murah," kata dia, kemarin.
    Yosua memprediksi, sentimen laporan keuangan bisa mendorong indeks memasuki level psikologis 6.000 di akhir bulan ini. Di tengah ketidakpastian dari eksternal yang cukup besar, laporan keuangan ditunggu untuk melihat fundamental emiten. Apalagi asing sudah banyak keluar dari bursa domestik.
    Kiswoyo Adi Joe, Kepala Riset Narada Asset Management, bilang, sejauh ini, laporan keuangan sesuai dengan ekspektasi. Ini yang membuat indeks rebound.
    Misalnya, laporan keuangan sektor perbankan. Laba BBNI naik 16% semester I-2018. "Jika saham perbankan terus naik, sangat mungkin IHSG kembali ke 6.000 di pekan ini," prediksi dia.
    Analis Profindo Sekuritas Dimas Pratama melihat IHSG berpotensi mencapai level 6.000. Sejumlah sektor akan menyetir indeks, terutama konsumer, infrastruktur, aneka industri dan perbankan.
    Meski begitu, Yosua menyatakan, sentimen ini hanya bersifat sementara. Agustus nanti, indeks berpotensi kembali masuk area konsolidasi. IHSG baru kembali positif di November.
    Target bisa tercapai
    Tapi, Senior Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar punya pendapat beda. Ia menilai, rilis laporan keuangan emiten semester satu, masih di bawah ekspektasi. Hasil laporan keuangan belum optimal lantaran tertekan gejolak rupiah. "Rata-rata masih di bawah ekspektasi. Ini belum stabil dan baru sebagian yang sudah keluar," kata dia.
    Dengan kondisi tersebut, William menilai, belum saatnya IHSG kembali ke 6.000. Investor masih menunggu laporan keuangan emiten kapitalisasi besar. "Selama big cap belum merilis laporan keuangan, IHSG belum menyentuh level itu," ujar dia.
    Meski begitu, William optimistis target IHSG akhir tahun masih bisa dicapai. Pihaknya mematok IHSG di 6.700. "Masih on track. Asian Games dan annual meeting IMF sanggup membawa IHSG capai target," kata dia.
    Kepala Riset Ekuator Swarna Sekuritas David N. Sutyanto juga yakin IHSG akhir tahun mencapai 6.600. "Tapi, tidak bisa hanya mengandalkan laporan keuangan. Kuncinya kurs rupiah harus membaik," ucap dia.

    Yosua menargetkan, di akhir tahun, indeks akan ada di 6.300. "Masih bisa beli saham infrastruktur, konstruksi, batubara," sarannya. Kiswoyo mematok indeks akhir tahun di 6.500. Ia merekomendasikan saham bluechip yang sudah di level bottom.
    🍇

    per tgl 24 Juli 2018: 
    Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,27 persen ke 5.931,84 pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (24/7).
    Saham-saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 naik 0,43 persen ke kisaran 410,76, indeks LQ45 naik 0,23 persen ke kisaran 939,15, JII naik 0,29 persen ke 664,06.
    Sektor agri turun 0,4 persen, industri dasar naik 1,23 persen, konsumsi turun 0,16 persen, keuangan naik 0,55 persen, infrastruktur turun 0,1 persen.
    Sektor manufaktur naik 0,18 persen, tambang naik 0,25 persen, aneka industri turun 0,32 persen, properti naik 0,64 persen, perdagangan naik 0,12 persen.


    Sumber: BeritaSatu.com
    🍑


    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikan pada awal perdagangan hari ini. Selasa (24/7) pukul 9.10 WIB, IHSG naik 0,27% atau 16 poin ke 5.932,13.
    Seluruh sektor menguat dengan kenaikan tertinggi pada sektor konstruksi sebesar 0,54%. Sektor perdagangan naik 0,454% dan sektor barang konsumer naik 0,51%. Sektor manufaktur menguat 0,37% dan sektor tambang naik 0,23%.
    Berikut top gainers pada LQ45 pagi ini:
    • PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) 2,82%
    • PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) 2,82%
    • PT XL Axiata Tbk (EXCL) 2,01%
    Top losers LQ45 awal perdagangan adalah:
    • PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) -1,48%
    • PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) -0,47%
    • PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) -0,43%
    Pemodal asing mencatat net buy Rp 31,16 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 29,3 miliar, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 6,7 miliar, dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 5 miliar.

    Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah BBTN Rp 13,5 miliar, PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 3 miliar, dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) Rp 3 miliar.
    🌹
    JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan mengawali perdagangan hari ini dengan cukup positif. Pasar saham Indonesia pagi ini dibuka naik 18,55 poin atau 0,31% ke level 5.934,35.

    Membuka perdagangan Selasa (24/7/2018), ada 164 saham menguat, 30 saham melemah, dan 104 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp412,71 miliar dari 633,24 juta saham diperdagangkan.



    Indeks LQ45 naik 4,10 poin atau 0,4% menjadi 941,07, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 3,55 poin atau 0,5% ke 665,67, indeks IDX30 naik 2,19 poin atau 0,4% ke 512,05 dan indeks MNC36 naik 1,12 poin atau 0,3% ke 333,15.



    Sektor penggerak IHSG mayoritas bergerak menguat, dengan sektor keuangan dan properti memimpin kenaikan hingga 0,6%.



    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) naik Rp20 atau 4,76% ke Rp440, saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) naik Rp4 atau 4,17% ke Rp100 dan saham PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI) naik Rp3 atau 4,17% ke Rp75.

    Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) turun Rp14 atau 3,26% ke Rp416, saham PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) turun Rp3 atau 1,97% ke Rp149, dan saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) turun Rp25 atau 1,89% ke Rp1.300.


    (kmj)
    🌹

    Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan menguat pada perdagangan saham Selasa pekan ini (24/7/2018). Saham-saham emiten perbankan pun menjadi buruan investor pada hari ini.

    Analis PT Kresna Securities William Mamudi mengatakan, IHSG masih sangat dominan dipengaruhi oleh pergerakan sektor perbankan dan juga konsumer. Namun ia menambahkan, peluang untuk sektor aneka industri, properti dan keuangan pun besar untuk menjadi leading.


    "Hari ini IHSG berpotensi menguat di tingkat 5.890-5.930," ungkapnya kepada Liputan6.com.

    Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Nafan Aji meramalkan IHSG bakal menguat pada pergerakan indeks. "Masih-masih, hari ini bakal lanjutkan penguatan," kata dia.

    Nafan Aji menuturkan IHSG berpeluang menguat di rentan pergerakan 5.866-5.952.



    Saham Pilihan

    Berikut saham-saham perbankan yang direkomendasikan sahat IHSG berpotensi menguat:

    Analis Kresna cenderung mencermati saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan juga PT Pool Advista Indonesia (POOL).


    Kemudian Nafan Aji yang memilih saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), serta PT Surya Citra Media Tbk (SCMA).


    🌷
    Bisnis.com, JAKARTA -- IHSG berhasil ditutup menguat pada perdagangan Senin (23/7/2018). IHSG ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,73% atau 43,01 poin ke level 5.915,80. 
    Berdasarkan data Bloomberg, tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau dengan dorongan utama dari sektor infrastruktur yang menguat 1,54%, disusul sektor konsumer yang naik 1,48%. Adapun sektor industri dasar yang melemah 0,44% dan sektor perdagangan yang turun 0,22% menahan penguatan IHSG lebih lanjut.
    Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi mengungkapkan beberapa sentimen akan menjadi fokus investor seperti arah kinerja perbankan di tengah prospek peningkatan suku bunga tahun ini. Peristiwa lain yang juga akan menjadi fokus investor yaitu laporan keuangan emiten untuk semester pertama, keputusan European Central Bank (ECB) soal kebijakan moneter, dan data produk dometik bruto (PDB) Amerika Serikat yang diprediksi mencapai 4%.
    “IHSG secara teknikal mencoba break out bearish dengan menguji upper bollinger bands. Indikasi menguat jika mampu bertahan di atas 5.900 dengan target MA200 hingga level 6.140. Namun, jika pulled back IHSG akan kembali menekan dengan menguji level MA20. Indikator Stochastic terkonsolidasi positif dengan momentum bullish indikator RSI yang terasa terbatas pada peluang penguatan,” ungkap Lanjar.
    Lanjar memprediksi, IHSG perdagangan Selasa (24/7/2018) akan bergerak menguat cenderung terbatas dengan rentang pergerakan 5.874—5.942 dengan beberapa saham yang dapat direkomendasikan yaitu ANTM, BBRI BMRI, BSDE, LSIP, SMGR, ROTI, dan BRPT.
    Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengungkapkan, berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 5.891,15 hingga 5.866,51. Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range 5.934,25 hingga 5.952,72.
    “MACD akan menuju ke area positif. Di sisi lain, Stochastic dan RSI bergerak ke atas di area overbought. Saat ini, terlihat pola long white opening marubozu candle yang mengindikasikan potensi bullish continuation pada pergerakan indeks saham, sehingga indeks berpotensi menuju ke area resisten,” ungkap Nafan. Beberapa saham yang dia rekomendasikan yaitu ADRO, BBTN, BJTM, GIAA, SCMA, dan UNVR.
    🌸

    per tgl 23 Juli 2018: 

    JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup seharian di zona hijau pada perdagangan hari ini. Tercatat, IHSG naik 43 poin atau 0,73% ke level 5.915,79.
    Menutup perdagangan Senin (23/7/2018), ada 194 saham menguat, 184 saham melemah, dan 122 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp6,54 triliun dari 7,40 miliar lembar saham diperdagangkan.

    Indeks LQ45 naik 11,8 poin atau 1,3% menjadi 936,97, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 6,58 poin atau 1% ke 662,12, indeks IDX30 naik 6,8 poin atau 1,4% ke 509,86 dan indeks MNC36 naik 3,8 poin atau 1,2% ke 332,03.
    Sektor penggerak IHSG mayoritas menguat, dengan sektor infrastruktur memimpin kenaikan sebesar 1,5%. Sementara itu, sektor industri dasar turun sebesar 0,4%.

    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) naik Rp1.800 atau 8,5% ke Rp22.900, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp700 atau 2,9% ke Rp24.000 dan saham PT United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp700 atau 2,2% ke Rp33.000.
    Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) turun Rp1.475 atau 7,5% ke Rp18.275, saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) turun Rp1.200 atau 8,4% ke Rp13.150, dan saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) turun Rp400 atau 5% ke Rp7.550.

    (dni)
    🌸

    Bisnis.com, JAKARTA -Sepanjang hari ini, IHSG berhasil mempertahankan penguatannya sejak pembukaan pagi tadi.
    IHSG dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,23% atau 13,73 poin di level 5.886,52 dan terus menguat hingga 0,83% atau 48,62 poin di level 5.921,4 pada pukul 9.12 WIB.
    Delapan sektor mendorong penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada awal perdagangan hari ini, Senin (23/7/2018).
    Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada level 5.884,98 – 5.928,08.
    Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 204 saham menguat, 157 saham melemah, dan 236 saham stagnan dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (23/7/2018), dengan menguat 0,71% atau 41,42 poin ke level 5.914,21.
    Akhirnya,  IHSG ditutup menguat 0,73% atau 43,01 poin ke level 5.915,80.
    Sebelumnya, IHSG diprediksi berpotensi lanjutkan penguatan,  dengan bergerak menuju level resisten. 
    Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan IHSG diprediksi akan bergerak 5.721 - 5.988.
    Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.848,932 hingga 5.825,080.
    🌹
    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 41,42 poin atau 0,71% ke 5.914,21 pada akhir perdagangan sesi I, Senin (23/7).
    Delapan sektor menguat pada perdagangan pagi. Hanya dua sektor yang masih terdampar di zona merah, yakni sektor perdagangan dengan penurunan 0,15% dan sektor industri dasar 0,08%.
    Sektor infrastruktur mencatat kenaikan terbesar, 1,33%, disusul sektor keuangan 1,12% dan sektor barang konsumer 0,92%. Sektor aneka industri naik 0,68% dan sektor manufaktur naik 0,62%.
    Total volume transaksi bursa hingga siang ini mencapai 4,41 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,20 triliun. Sebanyak 204 saham menguat. Masih ada 157 saham yang harganya turun dan 102 saham bergerak mendatar.
    Top gainers LQ45 hingga siang ini adalah:
    • PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) 6,03%
    • PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 2,80%
    • PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) 2,41%
    Top losers LQ45 terdiri dari:
    • PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) -1,65%
    • PT Hanson International Tbk (MYRX) -1,54%
    • PT Indika Energy Tbk (INDY) -1,22%
    Investor asing mencatatkan pembelian bersih Rp 226,38 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 94,3 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 61,3 miliar, dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp 57,6 miliar.
    Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Rp 71,1 miliar, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 35,3 miliar, dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) Rp 30,4 miliar.
    🌷

    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan lonjakan. Senin (23/7) pukul 9.13 WIB, IHSG melonjak 48 poin atau 0,83% ke level 5.921,49.
    Sembilan sektor menopang kenaikan IHSG pagi ini. Sektor keuangan mencatat kenaikan tertinggi, yakni 1,26%, disusul sektor pertambangan yang naik 1,12%. Sektor infrastruktur pun menguat 0,94%. Sedangkan sektor barang konsumer naik 0,77%.
    Ada 164 saham yang bergera menguat. Sebanyak 69 saham melemah dan 101 saham masih bergerak mendatar.
    Berikut top gainers LQ45 pagi ini:
    • PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) 3,45%
    • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) 3,15%
    • PT PP Tbk (PTPP) 2,86%
    Top losers LQ45 terdiri dari:
    • PT Hanson International Tbk (MYRX) -1,54%
    • PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) -1,52%
    • PT Indika Energy Tbk (INDY) -0,61%
    Investor asing mencatat pembelian bersih Rp 136,11 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah BMRI Rp 44,5 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 28,5 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 25,1 miliar.
    Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Rp 13,9 miliar, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 1,8 miliar, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 1,4 miliar.
    🌹

    Bisnis.com, JAKARTA--Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada awal pekan depan. Pada penutupan perdagangan Jumat (20/7/2018), IHSG berakhir rebound dengan kenaikan 0,03% atau 1,71 poin di level 5.872,78.
    Indosurya Bersinar Sekuritas menyatakan, memasuki awal pekan IHSG masih terlihat dalam rentang konsolidasi wajar di tengah gejolak nilai tukar dan harga komoditas dan tekanan pada market global maupun regional.
    Peluang koreksi wajar dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang mengingat IHSG masih berada dalam pola uptrend jangka panjang.
    "Hari in IHSG berpotensi menguat dengan pergerakan pada kisaran 5.721-5.988," kata Vice Presidenr Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya dalam risetnya yang dikutip, Minggu (22/7/2018).
    Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menambahkan, pekan lalu IHSG berhasil ditutup menguat tipis. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.848,932 hingga 5.825,080.
    Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki kisaran pada level 5.890,636 hingga 5.908,487. Berdasarkan indikator MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif. Di sisi lain, Stochastic dan RSI sudah berada di area netral.
    "Saat ini, terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan potensi bullish continuation pada pergerakan indeks saham. Dengan demikian, indeks berpotensi menuju ke area resisten," ujarnya.
    Binaartha Sekuritas merekomendasikan saham BBNI, INDF, PTPP, PWON, WSKT, dan WTON pada perdagangan Senin (23/7/2018).
    Adapun saham yang direkomendasikan oleh Indosurya Bersinar Sekuritas adalah HMSP, UNVR, ASII, LSIP, PTPP, JSMR, PGAS, SMRA, dan PWON.
    🍍
    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan ini, emiten penghuni bursa akan merilis kinerja keuangan semester I. Tapi, sentimen domestik ini diperkirakan berpengaruh tipis ke pasar.
    Faktor eksternal masih berpengaruh pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir Juli. Penguatan nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) yang menekan nilai tukar rupiah serta, kenaikan suku bunga Federal Reserve, serta perang dagang global menyebabkan investor harus tetap waspada di pasar saham.
    Beberapa sektor diperkirakan masih prospektif hingga akhir bulan ini. Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, beberapa sektor yang perlu dicermati adalah barang konsumsi, keuangan, manufaktur, aneka industri dan sektor properti.
    "Paling prospektif consumer goods, lebih karena survei indeks konsumen April hingga sekarang terus menunjukkan penguatan siginifikan," kata Nafan kepada Kontan.co.id, Kamis (19/7).
    Berdasarkan survei Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bank Indonesia (BI) per Juni 2018, menunjukkan bahwa indeks meningkat 128,1 poin dibandingkan capaian bulan sebelumnya 125,1. Dengan begitu, rata-rata IKK triwulan II-2018 sebesar 125,2, lebih tinggi dibandingkan dengan 123,4 pada triwulan sebelumnya, serta 124 poin pada periode yang sama tahun lalu.
    Adapun rekomendasi saham untuk sektor barang konsumsi hingga akhir Juli adalah, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
    Sektor keuangan dinilai masih cukup prospektif hingga akhir Juli, khususnya perbankan. Harga saham perbankan yang berada di level bottom, dimanfaatkan betul-betul oleh pelaku pasar untuk melakukan netting. "Lagipula, net performing loan (NPL) masih bisa dikendalikan, jadi enggak ada yang perlu dikhawatirkan," ujarnya.
    Investor juga sudah bisa masuk ke beberapa saham perbankan seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI).
    Rekomendasi lainnya adalah sektor manufaktur dan aneka industri, yang ikut kecipratan sentimen positif dari potensi kenaikan kinerja sektor barang konsumsi. "Manufaktur dan aneka industri ini, kaitannya dengan consumer good," ungkapnya.
    Untuk rekomendasi sahamnya seperti PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) dan PT Astra International Tbk (ASII). Bahkan untuk SMBR, Nafan menilai pergerakannya cenderung stabil dan harga sahamnya tidak mengalami downtrend.
    Terakhir, rekomendasi Binaartha Parama Sekuritas adalah sektor properti, sebagai dampak lanjutan dari kebijakan pelonggaran loan to value (LTV) oleh Bank Indonesia (BI). Saham yang menarik dilirik di antaranya, PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
    "Ketika kinerja indeks agak korektif, investor bisa memanfaatkannya untuk melakukan netting," tandasnya.
    Berdasarkan data Bloomberg, kinerja indeks sektor-sektor yang direkomendasikan Binaartha Parama Sekuritas tersebut, cenderung bergerak menguat. Untuk sektor barang konsumsi mencatatkan penguatan hingga 0,35%, keuangan naik 1,82%, Aneka industri tumbuh 0,34% dan sektor properti memiliki pertumbuhan paling tinggi yakni 3,08% sepanjang 29 Juni hingga 20 Juli 2018.

    Sedangkan Nafan memperkirakan, hingga akhir Juli, sektor barang konsumsi berpotensi bergerak ke level resisten 3,73%, sektor keuangan 3,04%, aneka industri 2,57% dan properti 4,32%. "Keempat sektor tersebut berpotensi melanjutkan penguatan dan menarik untuk dicermati hingga Agustus," kata dia.
    🍊

    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ternyata Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal kembali menembus level psikologis 6.000 pekan ini. Padahal, pekan sebelumnya, IHSG sudah sempat mencapai 5.944,07, atau sekitar 56 poin dari 6.000.
    Pada penutupan perdagangan akhir pekan ini (20/7), indeks saham ditutup menguat tipis 0,03% menjadi 5.872,78.
    Investor asing juga kembali mencatatkan posisi jual bersih alias net sell sepanjang pekan ini. Sepekan terakhir, net sell asing mencapai Rp 784,94 miliar. Net sell terbesar terjadi pada Selasa (17/7), yakni Rp 735,12 miliar.
    IHSG antara lain melemah lantaran terseret pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Pekan ini, rupiah melemah hingga mencapai Rp 14.545 per dollar AS, level terendah sejak Oktober 2015.
    Analis Senior Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar mengatakan, investor juga berhati-hati masuk ke pasar lantaran mengantisipasi rapat dewan gubernur Bank Indonesia serta pidato Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell pekan ini.
    Pelaku pasar lantas bereaksi negatif lantaran BI memilih mempertahankan suku bunga, sementara pidato Powell memberi sinyal kuat The Fed akan melanjutkan kenaikan suku bunga. "Tambah lagi, belum ada momentum yang mampu meningkatkan IHSG selama sepekan ini," terang William, Jumat (20/7).

    Meski begitu, Kepala Riset Narada Asset Management Kiswoyo Adi Joe mengatakan, ada harapan indeks saham akan kembali menguat. Rilis kinerja keuangan emiten, yang diyakini akan positif, bakal menopang IHSG.
    🍍

    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang untuk melanjutkan penguatan di perdagangan Senin (23/7). Ini karena, dampak kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI 7DRR) mulai terasa.
    Berdasarkan data RTI, penutupan perdagangan Jumat (20/7), IHSG tercatat menguat tipis 0,03% di level 5.872,78. Investor asing mencatatkan net buy Rp 55,38 miliar di seluruh pasar.
    Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengungkapkan, sentimen positif dari kenaikan BI 7DRR beberapa bulan sebelumnya mulai terlihat. Khususnya, ketika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, berhasil meninggalkan area Rp 14.500.
    "Semua kebijakan moneter BI diarahkan demi menjaga tingkat stabilitas rupiah secara efektif," jelas Nafan kepada Kontan.co.id, Sabtu (21/7).
    Selain itu, efek perang dagang di bursa masih minim. Apalagi menurutnya, dalam pertemuan G-20 nanti, berbagai negara diyakini akan menyuarakan topik mengenai perang dagan antara Amerika Serikat (AS) dan China.
    "Mayoritas negara-negara anggota G-20 tersebut, diperkirakan bakal menolak pemberlakuan kebijakan proteksionisme Presiden AS, Donald Trump," kata Nafan.

    Dengan berbagai kondisi tersebut, Nafan memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 5.825-5.908, dengan kecenderungan menguat. Adapun saham yang direkomendasikan untuk besok adalah saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT PP Tbk (PTPP), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).
    🌹
    Bisnis.com, JAKARTA -  IHSG pekan depan diprediksi  terancam tertekan meskipun sukses menguat dalam perdagangan kemarin, Jum'at (20/07).
    Analis Lanjar Nafi mengatakan hal tersebut terlihat dari indikator Stochastic bergerak bearish dengan momentum flat yang terlihat pada middle area. 
    Menurutnya, secara teknikal IHSG masih rawan dengan pergerakan pulled back bearishtrend line sebagai resistance terdekat.
    "Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak kembali terkonsolidasi cenderung tertekan diawal pekan dengan rentang pergerakan 5.817-5.900," demikian menurut risetnya.
    Saham-saham yang masih menjadi perhatian diantaranya LSIP, ROTI, INAF, LPPF, TKIM, INDY.
    Dalam perdagangan kemarin, IHSG naik tipis 0, 03% atau 1.70 poin kelevel 5.872,78 dengan sektor infrastruktur (+1.26%) dan sektor konsumer (+0.75%) menguat diakhir sesi perdagangan.
    Kondusifitas pasar kembali teruji dengan pelemahan nilai tukar rupiah yang dispekulasi berlanjut hingga level 15.000 seiring aksi tunggu investor pada sejumlah laporan keuangan perbankkan.

    Meskipun demikian investor asing tercatat net buy diakhir pekan ini sebesar Rp55,38 Miliar. Pada pekan ini tercatat aksi jual investor asing cukup tinggi dilevel 715.69 Miliar rupiah selama sepekan terakhir.
    🍃
    Bisnis.com, JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini mengalami perubahan sebesar 1,20% menjadi 5.872,78 poin dari 5.944,07 poin pada penutupan akhir pekan lalu.
    Nilai kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ini juga mengalami perubahan 1,20% menjadi Rp6.615,50 triliun dari Rp6.695,58 triliun pada pekan sebelumnya.
    "Rata-rata nilai transaksi perdagangan harian selama sepekan terakhir mengalami peningkatan 4,39% menjadi Rp7,02 triliun dari Rp7,34 triliun sepekan sebelumnya," kata Kadiv Komunikasi Perusahaan BEI Oskar Herliansyah, Sabtu (21/7/2018).
    Dia menambahkan, rata-rata volume transaksi harian selama sepekan terakhir juga mengalami perubahan sebesar 2,92% menjadi 8,88 miliar unit saham dari 9,14 miliar unit saham sepekan sebelumnya.
    Rata-rata frekuensi transaksi harian perdagangan saham pada pekan ini juga mengalami perubahan sebesar 6,75% menjadi 351,24 ribu kali transaksi dari 376,65 ribu kali transaksi sepekan sebelumnya.

    Investor asing tercatat masih terus mencatatkan jual bersih selama sepekan terakhir dengan nilai 785 triliun sehingga sepanjang tahun ini nilai jual bersih investor asing sudah mencapai Rp50,85 triliun.
    🍐

    per tgl 20 Juli 2018:

     JAKARTA okezone – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup menguat. Pasar saham Indonesia sejak siang berada di zona merah namun berhasil naik 1,7 poin atau 0,02% ke level 5.72,78 di akhir perdagangan.
    Menutup perdagangan Jumat (20/7/2018), ada 156 saham menguat, 215 saham melemah, dan 124 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp5,85 triliun dari 8,53 miliar lembar saham diperdagangkan.

    Indeks LQ45 naik 4,20 poin atau 0,5% menjadi 925,17, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 0,98 poin atau 0,1% ke 655,54, indeks IDX30 naik 3,04 poin atau 0,6% ke 503,04 dan indeks MNC36 naik 1,13 poin atau 0,3% ke 328,22.
    Sektor penggerak IHSG bergerak dua arah. Sektor pertambangan memimpin penurunan sebesar 1,7%. Sementara itu, sektor infrastruktur memimpin kenaikan sebesar 1,3%.

    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) naik Rp100 atau 16,53% ke Rp705, saham PT Sentul City Tbk (BKSL) naik Rp13 atau 11,40% ke Rp127 dan saham PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) naik Rp16 atau 7,02% ke Rp244.
    Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) turun Rp4 atau 4,82% ke Rp79, saham PT Sinergi Megah Internusa (Persero) Tbk (NUSA) turun Rp20 atau 6,33% ke Rp296, dan saham PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) turun Rp26 atau 6,05% ke Rp404.
    🌹
    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan, Jumat (20/7/2018) ke posisi 5.872,78 poin.
    Sebelumnya, pagi tadi IHSG dibuka melemah ke posisi 5.867,80 poin dan sempat menyentuh posisi tertingginya di level 5.884,63 poin.
    Perdagangan hari ini mencatatkan transaksi senilai Rp 5,66 triliun dari 8,49 miliar unit saham yang diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 283,016 kali.
    Sebanyak 156 saham terpantau menguat, 215 saham melemah dan 124 saham melemah.
    Dari bursa saham Asia, mayoritas berada di zona hijau. Indeks Hang Seng terpantau menguat 0,76 persen disusul penguatan indeks Shanghai Composite dan Strait Times masing-masing sebesar 2,05 persen dan 0,47 persen. Hanya indeks Nikkei yang terkoreksi sebesar 0,29 persen.
    Sementara, bursa saham Amerika Serikat kompak melemah. Indeks Dow Jones terpantau melemah 0,53 persen, Indeks S&P 500 melemah 0,4 persen.



    Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Akhir Pekan, IHSG Ditutup Menguat ke Posisi 5.872, http://www.tribunnews.com/bisnis/2018/07/20/akhir-pekan-ihsg-ditutup-menguat-ke-posisi-5872.
    Penulis: Syahrizal Sidik
    Editor: Fajar Anjungroso
    🍍

    Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham memberikan tekanan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (20/7/2018).
    IHSG melemah 0,46% atau 26,74 poin ke level 5.844,34 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,06% atau 3,27 poin di level 5.867,81.
    Adapun pada perdagangan kemarin, Kamis (19/7/2018), IHSG ditutup berbalik melemah 0,33% atau 19,65 poin di posisi 5.871,08. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada level 5.842,93 – 5.884,63.
    Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 125 saham menguat, 206 saham melemah, dan 266 saham stagnan dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
    Saham PT trikomsel Oke Tbk. (TRIO) yang melemah 24,88% menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG pada akhir sesi I, berikut empat saham lainnya berdasarkan nilai kapitalisasi pasar (lihat tabel).
    Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona merah dengan tekanan terbesar dari sektor perdagangan yang melemah 1,51%, disusul sektor tambang yang turun 1,22%.
    Adapun sektor konsumer yang menguat 0,61% dan infrastruktur yang menguat 0,56% menahan pelemahan IHSG lebih lanjut.
    Adapun saham TRIO(-24,88%), UNTR (-1,06%), SCMA (-2,76%), dan AMRT (-1,18%) menjadi penopang utama terhadap penguatan sektor industri dasar pada indeks sektoral IHSG siang ini.

    Berikut rincian saham pada IHSG:
    Lima saham penekan utama berdasarkan kapitalisasi pasar:
    Kode
    Perubahan
    TRIO
    -24,88%
    BBCA
    -0,97%
    BMRI
    -1,57%
    ASII
    -1,49%
    BBNI
    -2,37%
    Lima saham terlemah berdasarkan persentase: 
    Kode
    Perubahan
    TRIO
    -24,88%
    SKYB
    -24,60%
    GOLD
    -21,74%
    TIRA
    -19,21%
    SHID
    -16,03%

    Sumber: Bloomberg
    🍒
    Bisnis.com, JAKARTA -- Reliance Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan bergerak kembali cenderung tertekan pada akhir pekan ini, Jumat (20/7) dengan rentang perdagangan 5.814-5.900.
    Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menjelaskan mayoritas saham di Asia ditutup terkonsolidasi melemah. Indeks Nikkei (-0.13%), TOPIX (-0.09%), HangSeng (-0.38%) dan CSI (-0.09%) ditutup pada zona negatif.
    Hal itu, seiring dollar AS yang memperpanjang kenaikan diantara mayoritas mata uang di Asia setelah signal the Fed pada ekonomi AS yang tumbuh lebih cepat.
    IHSG (-0.33%) ditutup menyusul pelemahan bursa saham di Asia. Melemah 19.65 poin kelevel 5871.08 dengan saham-saham sektor konsumer (-1.34%) dan sektor infrastruktur (-1.30%) terkoreksi cukup pesimistis.
    Bank Indonesia mempertahankan tingkat suku bunga acuannya dan akan meningkatkan intervensi pada pasar menjadi faktor pergerakan rupiah yang kembali tertekan 0.19% pada perdagangan Kamis Investor asing tercatat net sell Rp76.04 miliar.
    Bursa saham Eropa dibuka pesimis dengan Indeks Eurostox (-0.34%) dan DAX (-0.46%) tertekan sedangkan indeks FTSE (+0.10%) bertahan pada zona positif.
    Hasil laporan kinerja korporasi bervariasi ditengah musim laba perusahaan tengah semester sehingga obligasi inti Eropa jatuh berdampingan dengan treasuries.
    Pergerakan yang seakan pulled back bearish trend line menjadi bayangan pesimistis investor secara teknikal.
    Momentum pergerakan bearish dengan signal pulled back yang akan terkonfirmasi jika break out level support MA20 dengan target koreksi kembali menguji lower bollinger bands.
    Diperkirakan IHSG akan bergerak kembali cenderung tertekan diakhir pekan dengan rentan support resistance 5.814--5.900.
    Saham-saham yang masih dapat dicermati diantarnya INDY, LPPF, TKIM, AALI, LSIP, ASRI.

    (Disclaimer on)
    🍀

    per tgl 19 Juli 2018: 

    Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi tadi dibuka di zona hijau. Sore ini, IHSG turun ke 5.871.

    Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pada sore ini ada di angka Rp 14.470. Dolar AS hari ini bergerak di level Rp 14.440 hingga Rp 14.484.

    Pada pra pembukaan, IHSG menguat ke 5.902,026. Indeks LQ45 juga naik ke 929,567.
    Membuka perdagangan Kamis (19/7/2018), IHSG melanjutkan laju positif ke zona hijau dengan penguatan 13,820 poin (0,23%) ke 5.904,551. Indeks LQ45 juga betah di zona hijau dengan kenaikan 2,303 poin (0,25%) ke 929,009.

    Pada pukul 09.05 waktu JATS, IHSG menguat tipis 22,801 poin (0,39%) ke 5.913,532. Indeks LQ45 menguat 3,519 poin (0,38%) ke 930,225.

    Jeda siang ini IHSG masih menguat. IHSG naik 12,600 poin (0,21%) ke 5.903,331. Indeks LQ45 naik 1,510 poin (0,16%) ke 928,216.

    Laju positif IHSG terhenti di penutupan perdagangan sore ini. IHSG turun 19,654 poin (0,33%) ke 5.871,077. Indeks LQ45 juga melemah 5,739 poin (0,62%) ke 920,967.


    Pelemahan IHSG diwarnai memerahnya lima saham sektoral. Saham sektor barang konsumsi turun paling signifikan sebesar 1,34% sore ini. Sebanyak 178 saham menguat, 192 saham turun dan 134 saham stagnan.

    Perdagangan saham berlangsung moderat dengan frekuensi perdagangan saham 427.214 kali transaksi sebanyak 9,7 miliar lembar saham senilai Rp 8,4 triliun.

    Sementara itu, indeks utama bursa Amerika Serikat (AS) ditutup variatif dengan mayoritas berada di zona hijau pada perdagangan kemarin (18/07). Indeks Dow Jones berakhir menguat sebesar 0,32% ke level 25.199 dan S&P terapresiasi sebesar 0,22% ke level 2.815. Sedangkan Nasdaq tertekan sebesar 0,01% ke level 7.854.

    Sementara bursa regional mayoritas bergerak variatif sore ini. Berikut pergerakan bursa Asia sore ini:

    Indeks saham Nikkei 225 turun 0,13% ke 22.764,680

    Indeks komposit Shanghai turun 0,53% ke 2.772,550

    Indeks Strait Times naik 1,14% ke 3.277,580

    Indeks Hang Seng turun 0,38% ke 28.010,859.

    Sementara saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya adalah, Jembo Cable Company (JECC) naik Rp 1.000 ke Rp 6.700, Bayan Resources (BYAN) naik Rp 950 ke Rp 18.500, Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) naik Rp 875 ke Rp 14.775 dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 475 ke Rp 25.300.

    Sementara saham-saham yang masuk jajaran top loser di antaranya adalah Indo-Rama Synthetics turun Rp 1.325 ke Rp 5.950, Unilever Indonesia (UNVR) turun Rp 1.025 ke Rp 44.750, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 725 ke Rp 69.275 dan Trikomsel Oke turun Rp 355 ke Rp 1.065.
    (eds/dna)
    🌻

    JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona hijau pada perdagangan sesi I. Siang ini, IHSG ditutup naik 12,6 poin atau 0,21% ke 5.903,33. Posisi ini hampir sama ketika bel pembukaan perdagangan pagi,

    Menutup perdagangan sesi I, Kamis (19/7/2018), ada 212 saham menguat, 139 saham melemah, dan 116 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp4,4 triliun dari 5,3 miliar lembar saham diperdagangkan.




    Sektor penggerak IHSG mayoritas bergerak menguat, dengan sektor industri dasar memimpin kenaikan hingga 1,8%. Sementara itu sektor perdagangan turun 1,03%.

    Indeks LQ45 naik 1,5 poin atau 0,16% menjadi 928,22, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 3 poin atau 0,4% ke 659,92, indeks IDX30 naik 0,7 poin atau 0,1% ke 503,90 dan indeks MNC36 naik 0,9 poin atau 0,2% ke 329,58.


    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) naik Rp1.325 atau 9,5% ke Rp15.225, saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) naik Rp500 atau 2,5% ke Rp20.250 dan saham PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) naik Rp300 atau 3,8% ke Rp8.200.

    Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR) turun Rp1.325 atau 18,2% ke Rp5.950, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp550 atau 1,2% ke Rp45.225, dan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp450 atau 0,6% ke Rp69.550.


    (dni)
    🌹

    JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan tren penguatan pada perdagangan pagi ini. Tercatat, IHSG dibuka naik 12,5 poin atau 0,21% ke level 5.903,27.

    Membuka perdagangan Kamis (19/7/2018), ada 96 saham menguat, 21 saham melemah, dan 87 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp120,5 miliar dari 129 juta saham diperdagangkan.


    Indeks LQ45 naik 2,9 poin atau 0,31% menjadi 929,60, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 1 poin atau 0,16% ke 664,01, indeks IDX30 naik 1,4 poin atau 0,2% ke 504,59 dan indeks MNC36 naik 0,9 poin atau 0,27% ke 329,54.



    Sektor penggerak IHSG mayoritas bergerak menguat, dengan sektor mining memimpin kenaikan hingga 0,95%. Sementara itu, hanya sektor infrastruktur yang turun 0,08%.

    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp525 atau 2,1% ke Rp25.350, saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) naik Rp450 atau 3,2% ke Rp14.350 dan saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik Rp225 atau 2,1% ke Rp10,725.


    Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp150 atau 0,5% ke Rp32.850, saham PT IIndo-Rama Synthetics Tbk (INDR) turun Rp125 atau 1,7% ke Rp7.150, dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun Rp100 atau 0,4% ke Rp23.100.


    (dni)
    🍌

    Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada awal perdagangan hari ini, Kamis (19/7/2018).
    IHSG dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,19% atau 11,29 poin di level 5.902,03 dan terus menguat hingga 0,41% atau 24,26 poin ke level 5.914,99 pada pukul 9.15 WIB.
    Adapun pada perdagangan kemarin, Rabu (18/7), IHSG ditutup rebound 0,5% atau 29,22 poin di posisi 5.890,73.
    Sebanyak 146 saham menguat, 49 saham melemah, dan 402 saham stagnan dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.
    Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona hijau dengan dorongan terbesar dari sektor tambang yang menguat 1,1%, disusul sektor industri dasar yang menguat 0,81%.
    Adapun tiga sektor lainnya melemah, dengan tekanan terbesar dari sektor properti yang turun 0,15%.
    Binaartha Sekuritas memproyeksikan IHSG berpotensi menguat, terlihat dari pola upward bar yang mengindikasikan potensi bullish continuation pada pergerakan indeks saham, sehingga indeks berpotensi menuju ke area resisten.
    Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan hal tersebut berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.866,586 hingga 5.842,442.
    Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.907,264 hingga 5.923,797. Berdasarkan indikator, adapun MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif. Di sisi lain, RSI sudah berada di area netral.
    Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:
    BBRI
    +2,46%
    HMSP
    +0,54%
    BMRI
    +0,78%
    TKIM
    +2,88%



     Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:
    TLKM
    -0,75%
    BBCA
    -0,43%
    AMRT
    -2,35%
    UNTR
    -0,45%

    Sumber: Bloomberg

    Bisnis.com, JAKARTA -  Pergerakan IHSG menurut sejumlah analis pada hari ini masih akan lanjutkan penguatan, pascaditutup hijau dalam perdagangan kemarin. 
    Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan saat ini, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan potensi bullish continuation pada pergerakan indeks saham, sehingga indeks berpotensi menuju ke area resisten.
    Mennurutnya,  berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.866,586 hingga 5.842,442.
    Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.907,264 hingga 5.923,797. Berdasarkan indikator, adapun MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif. Di sisi lain, RSI sudah berada di area netral. 
    Sementara itu, Indosurya Sekuritas memproyeksikan apresiasi rupiah terhadap dolar akan terjadi dalam perdagangan hari ini, dan akan menjadi sentimen positif pada penguatan IHSG.
    Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan IHSG diperkirakan akan bergerak menguat di level 5.721 - 5.988.
    Menurutnya, rilis data perekonomian BI rate yang disinyalir belum terdapat perubahan hari ini tentunya dapat memberikan sentimen yang cukup baik sehingga tekanan terhadap IHSG dapat terus berkurang.
    Selain itu, katanya, apresiasi rupiah tehadap USD dan kembalinya capital inflow masih sangat diharapkan dapat mendorong kenaikan IHSG dalam beberapa waktu mendatang.

    "Kami perkirakan hari ini IHSG berpotensi menguat, " demikian menurut risetnya.
    🍕
    Bisnis.com,  JAKARTA -  PT Valbury Sekuritas Indonesia menyatakan penyataan Trump yang tidak harmonis kepada Uni Eropa sebagai musuh perdagangan semakin memanaskan isu perang dagang.
    Hal ini,  menurut analisis mereka akan mengganggu pasar valuta asing termasuk ke pasar saham. Dan hal bisa memberatkan bagi IHSG jika pasar global terutama saham regional Asia mengalami tekanan apabila sentimen perang dagang yang mulai menyentuh Uni Eropa masih menjadi kekhawatiran pasar.
    Adapun pergerakan IHSG hari ini diprediksi berkisar di Support Level : 5.867/5.842/5.826 dan Resistance Level 5.907/5.924/5.948.
    Sentimen pasar dari dalam negeri:
    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi pada semester II 2018 akan tumbuh 5,3%. Dengan pertumbuhan tersebut, maka secara keseluruhan ekonomi akan tumbuh sebesar 5,2% di selama 2018. Selain itu, pada semester II 2018, nilai tukar rupiah diprediksi mencapai Rp 14.200 per USD dan berlanjut menguat dari semester I 2018 yang realisasinya sebesar Rp 13.746 per USD.
    Untuk harga minyak pada semester II 2018, berada diatas USD73 per barel sehingga dalam satu tahun rata-rata harga minyak dunia menjadi USD 70 per barel melampaui APBN yang hanya USD 48 per barel. Artinya jika pada akhirnya apa yang ditargetkan pemerintah ini terealisasikan, prospek pasar modal terutama saham akan membaik sehingga berpontensi IHSG melaju ke level lebih baik.
    Dalam waktu bersamaan, Sri Mulyani menyampaikan realisasi APBN semester I 2018 dan proyeksi asumsi dasar ekonomi makro 2018 dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR RI PDB nominal dalam APBN sebesar Rp 14,850 triliun dan outlook hingga akhir 2018 sebesar Rp 14,795 triliun.
    Sementara itu realisasi defisit anggaran pada semester I 2018 sebesar Rp110,6 triliun atau 0,75% terhadap PDB, lebih rendah dari periode sama 2017 sebesar Rp175,1 triliun atau 1,29% terhadap PDB. Untuk tahun 2019, pemerintah mendesain pengelolaan APBN yang masih ada ruang untuk deficit
    Hal lainnya, realisasi penerimaan negara yang berasal dari pajak hingga akhir Juni 2018 mencapai Rp581.54 triliun. Sementara untuk penerimaan yang berasal dari kepabeanan dan cukai, terkumpul sudah sebesar Rp71,95 triliun. Dengan demikian, realisasi penerimaan untuk pajak tersebut telah mencapai 40,84% dari target pada APBN 2018 yang direncanakan sebesar Rp1.423,99 triliun.
    Sentimen pasar dari luar negeri :
    Dari AS, pernyataan kontroversial Donald Trump terlontar kembali, kali ini pernyataannya bahwa AS mempunyai banyak musuh, termasuk Rusia dan Cina, tetapi menempatkan Uni Eropa di posisi teratas dengan menyebut sebagai musuh perdagangan.
    Sebelumnya Trump menyerang negara Uni Eropa dalam pertemuan NATO dianggap sulit dalam mengeluarkan belanja pertahanan. Namun, pada pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Trump justru menyanjung bahwa pertemuan dengan Rusia lebih berguna. Sikap Trump terhadap Uni Eropa itu semakin memanaskan isu perang dagang.
    Berikut Rekomendasi saham hari ini
    TLKM: Trading Buy
    • Close 4010, TP 4060
    • Boleh buy di level 3920-4010
    • Resistance di 4060 & support di 3920
    • Waspadai jika tembus di 3920
    • Batasi resiko di 3900
    ADRO: Trading Buy
    • Close 1865, TP 1895
    • Boleh buy di level 1810-1865
    • Resistance di 1895 & support di 1810
    • Waspadai jika tembus di 1810
    • Batasi resiko di 1790
    UNVR : Trading Buy
    • Close 45775, TP 46025
    • Boleh buy di level 45300-45775
    • Resistance di 46025 & support di 45300
    • Waspadai jika tembus di 45300
    • Batasi resiko di 45100
    ICBP: Trading Buy
    • Close 8650, TP 8750
    • Boleh buy di level 8550-8650
    • Resistance di 8750 & support di 8550
    • Waspadai jika tembus di 8550
    • Batasi resiko di 8500
    CPIN: Trading Buy
    • Close 3870, TP 3900
    • Boleh buy di level 3820-3870
    • Resistance di 3900 & support di 3820
    • Waspadai jika tembus di 3820
    • Batasi resiko di 3800
    MAPI: Trading Buy
    • Close 790, TP 805
    • Boleh buy di level 765-790
    • Resistance di 805 & support di 765
    • Waspadai jika tembus di 765
    • Batasi resiko di 755
    Ket. TP : Target Price

    WATCHING ON SCREEN;
    FASW, ITMG, PTPP, BBTN, BMRI, JPFA.
    🍙

    per tgl 18 Juli 2018: 

    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal perdagangan pagi ini. Indeks acuan utama pasar domestik ini bertambah 30 poin atau 0,53% menjadi 5.891 pada pukul 9:25 WIB.
    Semua sektor pendukung bursa menguat. Sektor pertambangan bertambah 1,72%, diikuti sektor aneka industri dan konstruksi.
    Sebanyak 211 saham menguat pagi ini berbanding 60 yang melemah, dan 107 yang harganya tak bergerak.
    Laju penguatan hari ini merupakan yang pertama setelah dua hari pertama pekan ini indeks melemah. Kemarin, IHSG turun 0,74% atau 43 poin ke level 5.861.
    IHSG bersama dengan bursa Asia melaju ke teritori positif. Indeks Nikkei melaju 0,9% seiring dengan penguatan dollar. Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 0,43%.
    Indeks Shanghai di China juga naik 0,25%. Indeks Kospi di Korea Selatan menguat 0,73%, sementara Indeks ASX 200 di Australia menguat 0,79%.
    Penguatan bursa Asia tertular positifnya penutupan bursa Amerika Serikat perdagangan Selasa. Bursa AS menguat setelah Chairman Federal Reserve Jerome Powell mengungkapkan masih akan ada kenaikan bunga bertahap.

    Outlook dia terhadap ekonomi AS positif, dengan keyakinan ada perbaikan di ketenagakerjaan dan inflasi mendekati 2% dalam beberapa tahun ke depan. Meski pandangannya terhadap ekonomi bisa terganggu dengan ketidakpastian dari kebijakan Presiden Donald Trump, dia belum mengkhawatirkan dampaknya perang dagang dan pelonggaran pajak a la Trump saat ini.
    🍂
    Bisnis.com, JAKARTA -  Indosurya Sekuritas mengestimasi pergerakan pasar saham hari ini akan cenderung dinamis di level 5.721 - 5.988.
    Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan jelang rilis data perekonomian BI rate esok hari terlihat pasar akan bergerak cukup dinamis.
    Selain itu,  katanya,  gejolak terhadap nilai tukar rupiah masih akan memberikan warna terhadap pola gerak market saat ini hingga beberapa waktu mendatang, kekuatan naik dari IHSG untuk jangka panjang belum menurun sehingga peluang koreksi dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian. 
    "Dengan demikian, hari ini IHSG berpotensi menguat," demikian menurut risetnya. 
    Berikut rekomendasi saham hari ini
    - ROTI
    - ADHI
    - MYOR
    - TLKM
    - ICBP
    - UNVR
    - KLBF
    - GGRM
    - HMSP
    - BJTM

    - BBCA
    🌷
    Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak di zona hijau pada perdagangan Rabu (18/7/2018) ini. Kepala Riset PT Narada Capital Kiswoyo Adi memprediksi IHSG menguat hari ini.

    "Menguat ya, terutama karena besok juga laporan keuangan dari BNI dan juga BRI. Kisaranya di 5.800 sampai 6.000," tutur dia saat dihubungi Liputan6.com.


    Untuk sentimen eksternal seperti Bank Sentral Amerika (The FED), Kiswoyo mengatakan, IHSG belum terkena dampak yang signifikan.

    "Saya rasa The FED belum begitu berdampak ya, karena sebenarnya lebih bergantung kepada indeks Dow Jones. Kalau Dow Jonesnya melemah, ihsg melemah dan begitu sebaliknya," tambah dia.

    Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya turut meramalkan IHSG menguat pada perdagangan saham. William memprediksi IHSG bakal di zona hijau di rentan 5.721-5.988.

    Pada penutupan perdagangan saham Selasa 17 Juli 2018, IHSG melemah 43,65 poin atau 0,74 persen ke posisi 5.861

    Pasca pelemahan IHSG, Kiswoyo merekomendasikan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra International Tbk (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Medco Energi International Tbk (MEDC) dan juga PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP).

    Kemudian diikuti William yang memilih saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), serta PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).





    1 dari 2 halaman
    Penutupan Kemarin

    Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah sepanjang perdagangan saham Selasa pekan ini. Aksi jual investor asing tekan IHSG.

    Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (17/7/2018), IHSG melemah 43,65 poin atau 0,74 persen ke posisi 5.861,50. Indeks saham LQ45 susut 1,18 persen ke posisi 919,95. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

    Sebanyak 224 saham melemah sehingga membawa IHSG ke zona merah. Sedangkan 156 saham menguat dan 124 saham diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.884,80 dan terendah 5.840,93.


    Total frekuensi perdagangan saham sekitar 354.012 kali dengan volume perdagangan saham 8,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,5 triliun. Investor asing jual saham Rp 415,64 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 14.365.

    Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 0,09 persen, sektor saham konstruksi menanjak 0,87 persen dan sektor saham infrastruktur menguat 0,49 persen.

    Sementara itu, sektor saham keuangan melemah 1,53 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi susut 0,90 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 0,85 persen.

    Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham CANI naik 32,21 persen ke posisi Rp 214 per saham, saham TCPI melonjak 24,57 persen ke posisi Rp 1.090 per saham, dan saham OKAS mendaki 23,70 persen ke posisi Rp 334 per saham.

    Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TRUK susut 24,85 persen ke posisi Rp 496 per saham, saham CSIS tergelincir 24,75 persen ke posisi Rp 444 per saham, dan saham PTSN merosot 11,90 persen ke posisi Rp 222 per saham.

    Sebagian besar bursa saham Asia tertekan kecuali indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,44 persen dan indeks saham Singapura menanjak 0,22 persen.

    Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,25 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Kemudian indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,18 persen, indeks saham Thailand merosot 0,08 persen, indeks saham Shanghai susut 0,57 persen, dan indeks saham Taiwan susut 0,36 persen.

    Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, pelaku pasar global sepertinya masih wait and see dan akan amati testimoni Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell di depan kongres Amerika Serikat dan Komisi Jasa Keuangan DPR yang akan bahas terkait perang dagang terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat (AS).

    "Para pelaku pasar global berharap bahwa pernyataan the Fed itu akan memberikan petunjuk terkait dengan kebijakan moneter the Fed untuk menaikkan suku bunga acuan ke depannya," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.


    Seperti yang diketahui sebelumnya masih terdapat dua kali kesempatan lagi bagi the Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan pada 2018.
    🍉

    per tgl 17 Juli 2018: 
    Bisnis.com, JAKARTA – Rangkaian aksi beli bersih (net buy) oleh investor asing terpatahkan pada perdagangan hari ini, Selasa (17/7/2018).
    Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp735,12 miliar pada perdagangan hari ini.
    Investor asing melakukan aksi beli sekitar 754,72 juta lembar saham senilai Rp2,53 triliun. Adapun aksi jual investor asing tercatat 1,05 miliar lembar saham senilai sekitar Rp3,26 triliun.
    Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai sekitar Rp7,70 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 8,63 miliar lembar saham.
    Sementara itu, koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut.
    IHSG ditutup melemah 0,74% atau 43,65 poin di level 5.861,51, setelah dibuka turun 0,40% atau 23,37 poin di level 5.881,79 pagi tadi.
    Pada perdagangan Senin (16/7), pergerakan IHSG mulai berakhir di zona merah dengan pelemahan 0,65% atau 38,92 poin di level 5.905,16.
    Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 5.840,94 – 5.884,80.
    Sebanyak 156 saham menguat, 224 saham melemah, dan 217 saham stagnan dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
    Berdasarkan data Bloomberg, enam dari sembilan indeks sektoral IHSG menetap di zona merah dengan tekanan utama dari sektor finansial (-1,53%) dan konsumer (-0,90%). Adapun sektor properti yang naik 0,87% memimpin penguatan di antara tiga sektor lainnya.
    Berikut ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
    17 Juli
    Rp735,12 miliar
    Net sell
    16 Juli
    Rp76 miliar
    Net buy
    13 Juli
    Rp461,10 miliar
    Net buy
    12 Juli
    Rp136,87 miliar
    Net buy
    11 Juli
    Rp431 miliar
    Net buy
    10 Juli
    Rp133,63 miliar
    Net buy
    9 Juli
    Rp484,79 miliar
    Net sell
    6 Juli
    Rp387,94 miliar
    Net sell
    5 Juli
    Rp137,03 miliar
    Net sell
    4 Juli
    Rp67,65 miliar
    Net sell

     SumberBursa Efek Indonesia, 2018
    🍂
    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan lalu akhirnya berakhir pada perdagangan hari ini, Senin (16/7). IHSG ditutup melemah 0,65% menjadi 5.905,16.
    Analis Senior Infovesta Utama, Praska Putrantyo mengatakan, IHSG hari ini lebih dipengaruhi oleh sentimen regional. Terutama dari pengaruh hasil data pertumbuhan ekonomi Tiongkok bulan Juni yang sesuai ekspektasi 6,7%. “Namun itu belum memasukan perhitungan dampak perang dagang. Jadi dikhawatirkan efek perang dagang akan menekan pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Sehingga komoditi batubara yang berorientasi ke Tiongkok akan melemah dan menekan IHSG,” ujar Praska saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Senin (16/7).
    Disisi lain, emiten berbasis ekspor akan lebih diuntungkan pada kondisi saat ini. Tren pelemahan rupiah membuat emiten ekspor diuntungkan. “Besok proyeksi IHSG melemah tipis kisaran 5.850 dan 5.950 asing akan berpotensi net buy, kata Praska.
    Dia menambahkan, rupiah masih volatile di sekitar Rp 14.400 karena masih menunggu kebijakan moneter Federal Reserve.
    Analis Artha Sekuritas Indonesia Juan Harahap pun memperkirakan IHSG akan melanjutkan pelemahan pada perdagangan esok. Menurut Juan, pelemahan IHSG dipengaruhi oleh rentetan data ekspor-impor China yang baru keluar dan dicerna oleh investor.
    "Selain itu, secara teknikal, indikator stochastic kemungkinan membentuk pola death cross tanda sinyal penurunan. Candle juga membentuk hammer tanda reversal pattern akan terjadi," kata Juan.
    Sementara itu, Analis Erdikha Elit Sekuritas Okky Jonathan Siahaan juga memiliki prediksi yang serupa. Okky bilang, secara teknikal IHSG ditutup melemah dengan membentuk pola candle yang menembus level support 5.938 yang berarti indeks akan koreksi dalam jangka pendek.
    "Stochastic juga nampak bearish momentum dengan ruang pelemahan cukup lebar. Bill William sudah menunjukan fase deselerasi hari pertama kendati momentum sudah memasuki areal positif. Hal ini menunjukan indeks secara jangka pendek mengalami downtrend namun secara jangka panjang indeks masih dalam uptrend," tambahnya.
    Juan memprediksi IHSG akan melemah pada esok hari dengan support di level 5.849-5.793 dan resistance di level 5.958-6.012.

    Sementara itu, Okky memprediksi IHSG akan melanjutkan pelemahan dengan support di level 5.864 dan resistance di level 5.963.
    🍂

    per tgl 16 Juli 2018:

    JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHGS) berada di zona merah sejak pembukaan perdagangan. Pasar saham Indonesia ditutup turun 38,91 poin atau 0,65% ke 5.905,15.

    Menutup perdagangan Senin (16/7/2018), ada 137 saham menguat, 235 saham melemah, dan 125 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp5,21 triliun dari 6,24 miliar lembar saham diperdagangkan.



    Indeks LQ45 turun 6,80 poin atau 0,7% menjadi 930,92, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 8,55 poin atau 1,3% ke 661,14, indeks IDX30 turun 4,12 poin atau 0,8% ke 506,02 dan indeks MNC36 turun 2,48 poin atau 0,7% ke 330,45.

    Mayoritas sektor penggerak IHSG bergerak melemah, dengan sektor aneka industri memimpin pelemahan hingga 1,4%. Sementara sektor keuangan naik 0,1%.


    Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) naik Rp175 atau 25% ke Rp875, saham PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) naik Rp14 atau 21,88% ke Rp78 dan saham PT Indo Acidatama Tbk (SRSN) naik Rp11 atau 18,64% ke Rp70.


    Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Mahkota Group Tbk (MGRO) turun Rp42 atau 9,95% ke Rp380, saham PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) turun Rp90 atau 9,42% ke Rp865, dan saham PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) turun Rp45 atau 6,38% ke Rp660.
    🍁

    NILAHCOM, Jakarta - Pada sesi pertama perdagangan Senin (16/7/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 57,856 poin (0,97%) ke posisi 5.886,218.
    Sebanyak 149 saham naik, 233 saham turun, 108 saham stagnan dan 167 saham tidak ditransaksikan sama sekali.
    Sepanjang perdagangan sesi pertama, indeks mencapai level tertingginya di 5.956,797 atau menguat 12,723 poin dan mencapai level terendahnya di 5.879,396 atau melemah 64 poin.
    Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp2,16 triliun dan Rp403 miliar di pasar negosiasi. Total transaksi mencapai Rp2,57 triliun.
    Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp744,9 miliar dan penjualan saham senilai Rp808,3 miliar.

    Alhasil, investor asing mencatatkan penjualan saham bersih (net foreign sell) senilai Rp63,4 miliar. [jin]
    🍀
    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan hari ini. Meski begitu, investor tetap perlu mewaspadai kemungkinan terjadinya aksi ambil untung alias profit taking.
    Muhammad Nafan Aji, analis Binaartha Parama Sekuritas, menuturkan, masih banyak sentimen positif yang bisa mendorong IHSG menguat. "IHSG akan menguat dan bergerak di rentang 5.885–5.990," ujar dia, Jumat (13/7).
    Analis Panin Sekuritas William Hartanto juga punya prediksi mirip. Hari ini, IHSG akan bergerak menguji resistance di 5.950. Jadi, potensi IHSG menguat cukup besar.
    Analis memprediksi nilai tukar rupiah masih bakal bergerak stabil pekan ini. Hal ini akan menjadi salah satu sentimen yang mendorong indeks saham menguat. Selain itu, pelaku pasar mulai mengambil posisi, mengantisipasi rilis laporan keuangan emiten di kuartal dua.
    Hanya saja, lantaran IHSG sudah naik cukup tinggi selama beberapa hari terakhir, investor perlu mulai mewaspadai potensi terjadinya aksi ambil untung. Pasalnya, pada pekan ini, Bank Indonesia (BI) akan kembali menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI. Pelaku pasar terutama akan menanti kebijakan petinggi BI terkait suku bunga.

    Karena itu, analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar menilai pergerakan IHSG sepekan ke depan akan cenderung terbatas. "Di pekan ketiga indeks akan tertekan, di pekan keempat akan menguat lagi karena sentimen laporan keuangan," papar dia.
    🌸


    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepekan ke depan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih akan tertekan. Namun, kondisi tersebut tidak menutup kemungkinan bagi IHSG untuk kembali ke level 6.000 di perdagangan bursa pekan depan.
    Analis Erdikha Elit Sekuritas Okky Jonathan Siahaan mengatakan, sumbernya tekanan indeks masih dari eksternal, terutama memanasnya isu perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China. "Sentimen eksternal masih menghantui indeks," kata Okky kepada Kontan, Minggu (15/7).
    Namun, sentimen internal seperti rilis laporan keuangan emiten untuk kuartal II 2018 dinilai mampu mendorong indeks ke arah 6.000 pekan dengan. Di mana, pasar memperkirakan laporan kinerja emiten bakal positif.
    "Dengan sentimen lokal yang positif, saya prediksi ada potensi indeks tembus level 6.000," ungkapnya.
    Sayangnya, meski indeks diyakini bisa kembali ke level 6.000, namun itu hanya sementara. "Volatile masih akan berlangsung sepanjang minggu depan," jelas Okky.
    Terkait dampak akuisisi Freeport, Okky menilai sentimen positifnya tidak akan bertahan lama di Pasar Bursa. Mengingat, emiten yang paling terdampak akuisisi tersebut adalah ANTM, namun kontribusinya belum akan signifikan bagi IHSG.
    "Saya rasa enggak begitu besar, karena freeport hubungannya sama ANTM. Sementara market capitalnya ANTM belum setara dengan BUMN lain seperti TLKM," ujarnya.
    Untuk sepekan ke depan, Okky menyarankan investor melirik trading buy on weakness pada saham seperti BRPT, WSBP dan WSKT. "Untuk sektor sahamnya, secara keseluruhan lagi overbought semua," tandasnya.
    🌸



    KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sukses tempati zona hijau selama sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan depan, justru berpotensi tertekan. Ini lantaran, penguatan indeks sepekan terakhir belum disokong oleh sentimen yang kuat.

    Senior Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar mengungkapkan, penguatan pekan lalu adalah kondisi yang cukup wajar. Para pelaku pasar tengah menunggu laporan kinerja emiten sepanjang kuartal II-2018.
    "Momentum ini dimanfaatkan investor untuk masuk ke pasar, untuk mendapatkan hasil yang optimal. Ini sentimen paling pasti, alasan lainnya belum ada triger kuat untuk asing terus masuk," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (13/7).
    Dengan begitu, indeks sepekan depan diperkirakan akan cenderung flat dan tertekan, sembari menaati data neraca perdagangan dan kondisi nilai tukar rupiah.
    Respon Bank Indonesia (BI) dalam menyikapi pelemahan rupiah, juga menjadi perhatian dalam hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 18-19 Juli 2018.
    "Pekan ketiga (Juli) indeks diperkirakan akan tertekan dan di pekan keempat baru kecenderungan menguat akan kembali lagi. Menunggu rilis laporan keuangan dari emiten-emiten," ungkapnya.
    Untuk sepekan ke depan, William menilai sektor batubara akan tetap menarik. Sedangkan untuk sektor CPO, investor perlu wait and see dan memanfaatkan momentum untuk masuk saat menyentuh level bottom.

    "Tapi secara keseluruhan, untuk pekan depan sektor komoditas perlu diperhatikan," tandasnya.
    🌹



    Bisnis.com, JAKARTA— Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri pekan ini dengan penguatan, Jumat (13/7/2018), sekaligus mencatat penguatan mingguan tertinggi sejak Desember 2017.
    IHSG ditutup menguat 0,61% atau 36,20 poin ke level 5.944,07, setelah di dibuka di zona hijau dengan penguatan tipis 0,01% atau 0,61 poin ke level 5.908,48 pagi tadi. Sejak awal pekan IHSG telah menguat hingga 4,37%
    IHSG melanjutkan reli di hari keempat setelah pada perdagangan Kamis (12/7), indeks ditutup menguat 0,25% atau 14,51 poin ke level 5.907,87.
    Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 5.908,47 – 5.961,34. Sebanyak 210 saham menguat, 178 saham melemah, dan 209 saham stagnan dari 594 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
    Berdasarkan data Bloomberg, enam dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau dengan dorongan utama dari aneka industri yang menguat 1,40%, disusul sektor finansial yang menguat 1,13%.
    Adapun tiga sektor lainnya melemah dan menjadi penekan IHSG pada perdagangan hari ini, dipimpin sektor infrastruktur yang turun 0,88%.
    Taye Shim, head of research Mirae Asset Sekuritas mengatakan penguatan IHSG dipicu oleh kembalinya investor yang mulai beranggapan bahwa tekanan sudah berakhir dan valuasi saham terlihat menarik.
    “Kestabilan rupiah dan yield obligasi pemerintah juga turut memperkuat kepercayaan investor,” ungkap Taye, seperti dikutip Bloomberg.
    Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis 27 ditutup menguat 0,75% atau 3,81 poin ke level 513,82 setelah dibuka menguat 0,01% atau 0,06 poin ke level 510,06.
    Seluruh bursa saham lain di Asia Tenggara juga menguat, dengan indeks PSEi Filipina naik 0,66%, sedangkan indeks SE Thailand menguat 0,16%, FTSE Malay KLCI menguat 1,08%, dan indeks FTSE Straits Time Singapura menguat 0,23%.

    Saham-saham pendorong IHSG:
    Kode
    (%)
    HMSP
    +2,15
    BMRI
    +2,33
    ASII
    +1,87
    BBCA
    +0,88
    Saham-saham penekan IHSG:
     Kode
    (%)
    TLKM
    -1,95
    MYOR
    -2,26
    TKIM
    -2,35
    SMGR
    -2,36
    Sumber: Bloomberg

    Comments

    Popular posts from this blog

    onlineisasi-digitalisasi (5)

    analisis fundamental sederhana: saham KONSUMER (mapi, myor, unvr, icbp, amrt, cpin, hero, mapi, cleo, ades)

    terkait fundamental saham ENERGI n TAMBANG (3) (pgas, adro, indy, bumi, antm, elsa)