ERA 6K @ IHSG : analisis trading harian (9)

πŸ‰



per tgl 13 Juli 2018: 

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau menjelang akhir pekan ini. Aksi beli investor asing turut mengangkat IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (13/7/2018), IHSG menguat 36,20 poin atau 0,61 persen ke posisi 5.944,07. Indeks saham LQ45 mendaki 0,79 persen ke posisi 937,72. Seluruh indeks saham acuam kompak menguat.
Sebanyak 210 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 178 saham melemah sehingga penguatan IHSG tidak signifikan. 119 saham diam di tempat.
IHSG sempat berada di level tertinggi 5.961,33 dan terendah 5.908,47. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 380.763 kali dengan volume perdagangan 10,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,4 triliun.
Investor asing beli saham Rp 523,55 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.373.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham infrastruktur turun 0,88 persen, sektor saham konstruksi melemah 0,10 persen dan pertanian susut 0,17 persen.
Sektor saham aneka industri mendaki 1,4 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan mendaki 1,13 persen dan sektor saham tambang menguat 0,87 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham TCPI naik 25 persen ke posisi Rp 700 per saham, saham CSIS melonjak 25 persen ke posisi Rp 540 per saham, dan saham MGRO menanjak 24,85 persen ke posisi Rp 422 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham CANI turun 25 persen ke posisi Rp 162 per saham, saham PEGE merosot 24,78 persen ke posisi Rp 173 per saham, dan saham UNIT tergelincir 23,46 persen ke posisi Rp 248 per saham.
Di bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,16 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 1,13 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 1,85 persen, dan catatkan penguatan terbesar.
Disusul indeks saham Thailand mendaki 0,20 persen, indeks saham Singapura susut 0,23 persen, indeks saham Taiwan menguat 1,17 persen dan indeks saham Shanghai turun 0,23 persen.

1 dari 2 halaman


Sektor Tambang Angkat IHSG Pada Awal Sesi

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Jumat 13 Juli 2018 Saham pertambangan menjadi pendorong terbesar kenaikan indeks saham pada pagi ini. 
Pada prapembukaan perdagangan saham, IHSG naik tipis 0,61 poin atau 0,01 persen ke posisi 5.908,47. Kemudian pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG menguat lebih tinggi dengan naik 19,80 poin atau 0,41 persen ke level 5.923,39.
Adapun indeks saham LQ45 menguat tipis 0,52 persen ke posisi 934,85. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau, kecuali indeks Pefindo25.
Pada sesi pertama, IHSG berada di posisi tertinggi 5.936,41 dan terendah 5.908,47. Ada sebanyak 150 saham menguat dan 37 saham melemah, sementara 96 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 16.341 kali dengan volume perdagangan saham 184 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 214 miliar.
Investor asing beli saham Rp 17 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.353.
Sebagian besar sektor saham pembentuk IHSG menguat, kecuali sektor saham barang konsumsi yang melemah 0,28 persen.
Sektor saham pertambangan naik 0,90 persen dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul kemudian oleh sektor saham aneka industri yang naik 0,83 dan sektor saham keuangan yang naik 0,76 persen.
Saham yang menguat di awal sesi antara lain saham MGRO naik 24,85 persen ke posisi Rp 422 per saham, saham POLL menguat 23,04 persen ke posisi Rp 1.420 per saham, dan saham OKAS naik 22,77 persen ke posisi Rp 248 per saham.
Sedangkan saham yang mengalami tekanan terbesar adalah saham PEGE anjlok 23,48 persen ke level Rp 276. Disusul saham BPTR melemah 11,47 persen ke level Rp 132 dan saham MARK turun 5,65 persen ke angka Rp 1.420.
🌾


Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,67 persen ke 5.947,51 pada akhir sesi pertama perdagangan hari ini, Jumat (13/7).
Saham-saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 naik 0,5 persen ke kisaran 409,09, indeks LQ45 naik 0,8 persen ke kisaran 938,08, JII naik 0,3 persen ke 670,68.
Sektor agri naik 0,3 persen, industri dasar naik 0,5 persen, konsumsi naik 0,8 persen, keuangan naik 1 persen, infrastruktur turun 0,6 persen.
Sektor manufaktur naik 0,8 persen, tambang naik 0,8 persen, aneka industri naik 1,4 persen, properti turun 0,1 persen, perdagangan naik 1 persen.

Sumber: BeritaSatu.com
πŸ‰


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (12/7) tercatat masih naik sebesar 0,25% menjadi 5.907. IHSG terus menunjukkan tren positif selama empat hari berturut-turut.
Kiswoyo Adi Joe, analis Narada Aset Manajemen mengatakan IHSG hari ini cukup mengejutkan karena IHSG berhasil naik di tengah indeks Dow Jones yang terkoreksi 0,88%.
“Juli ini memang bulan ramai bagi IHSG,” ujar Kiswoyo saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Kamis (12/7).
Jika dilihat secara teknikal, saat level support IHSG 5.500 maka nilai psikologisnya akan ada di 6.000 dengan garis tengah 5.750. Jika berhasil bertahan di situ kemungkinan akan bergerak ke arah 6.000.

“Besok IHSG sedang menguji ke arah 6.000. kalau tembus maka kemungkinan naik ke atas semakin besar. Besok proyeksi support 5.800 dan resistence 6.000. Sentimennya lebih menunggu dari data pertumbuhan ekonomi Indonesia dan laporan keuangan kuartal II,” ujar Kiswoyo.
🌸

Bisnis.com, JAKARTA -  Sejumlah analis memprediksi IHSG bergerak mixed di akhir pekan ini. 
Indosurya Sekuritas memproyeksikan IHSG lanjutkan reli penguatan di akhir pekan ini dengan pergerakan di level 5.640 - 5.972.
Vice President Research Department William mengatakan perkembangan pola gerak IHSG masih menunjukkan bahwa dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam jalur uptrend dengan potensial upside yang cukup besar.
Dia menjelaskan tekanan yang terjadi masih terlihat dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian dengan acuan pola investasi jangka panjang dan patokan bahwa fundamental perekonomian yang masih cukup kuat menopang,
"Diproyeksi, hari ini IHSG berpotensi menghijau," tulis risetnya.
Sementara itu,  Binaartha Sekuritas memprediksi akan ada aksi profit taking yang membuat IHSG terkoreksi wajar.
Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.876,773 hingga 5.845,676.
Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.935,244 hingga 5.962,617. Berdasarkan indikator, adapun MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif.

Namun demikian, Stochastic mulai membentuk pola dead cross di area overboght sementara RSI sudah menunjukkan overbought. Maka dari itu, indeks berpotensi mengalami aksi profit taking, sehingga berpeluang mengalami koreksi wajar.
🌳
per tgl 12 Juli 2018: 


Bisnis.com, JAKARTA – Investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, Kamis (12/7/2018).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi net buysebesar Rp136,87 miliar pada perdagangan hari ini.
Investor asing melakukan aksi beli sekitar 830,52 juta lembar saham senilai Rp2,80 triliun. Adapun aksi jual investor asing tercatat 1,04 miliar lembar saham senilai sekitar Rp2,67 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai sekitar Rp7,19 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 8,41 miliar lembar saham.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,25% atau 14,51 poin ke level 5.907,87, setelah di dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,34% atau 20,31 poin ke level 5.873,05 pagi tadi.
IHSG melanjutkan reli di hari keempat setelah pada perdagangan Rabu (11/7), indeks ditutup menguat 0,3% atau 11,60 poin ke level 5.893,36.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 5.873,05 – 5.931,52. Sebanyak 207 saham menguat, 166 saham melemah, dan 221 saham stagnan dari 594 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan data Bloomberg, tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau dengan dorongan utama dari sektor infrastruktur yang menguat 1,45%, disusul sektor properti yang menguat 0,96%.
Adapun sektor konsumer yang melemah 1,06% dan perdagangan yang turun 0,26% menjadi penekan IHSG pada perdagangan hari ini.
Berikut ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
12 Juli
Rp136,87 miliar
Net buy
11 Juli
Rp431 miliar
Net buy
10 Juli
Rp133,63 miliar
Net buy
9 Juli
Rp484,79 miliar
Net sell
6 Juli
Rp387,94 miliar
Net sell
5 Juli
Rp137,03 miliar
Net sell
4 Juli
Rp67,65 miliar
Net sell
3 Juli
Rp538,34 miliar
Net sell
2 Juli
Rp193,66 miliar
Net sell
29 Juni
Rp359,31 miliar
Net buy

 SumberBursa Efek Indonesia, 2018
🌽

per tgl 11 Juli 2018: 
JAKARTA sindonews - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan, Rabu (11/7/2018) ditutup berbalik menguat setelah sempat menyusut dalam sesi sebelumnya sepanjang hari ini. IHSG berakhir menguat tipis sebesar 11,60 poin atau setara 0,20% ke level 5.893,36 saat bursa Asia terkapar di zona merah. 

IHSG pada sesi I perdagangan sempat turun 19,106 poin atau 0,325% menjadi 5.862,65 poin. Sementara, tadi pagi bursa Tanah Air tercatat di posisi 5.857,22 dengan penurunan sebesar 24,540 poin ketika kemarin ditutup pada level 5.881,76. 

Sektor saham hingga perdagangan sore variatif. Kenaikan tertinggi dipimpin oleh sektor aneka industri yang naik 3,45% diikuti sektor pertambangan dengan tambahan 1,53%. Di sisi lain sektor yang melemah terdalam yakni perdagangan dengan kejatuhan mencapai 0,36%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp7,30 triliun dengan 9,17 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp431,57 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,25 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,69 triliun. Tercatat sebesar 194 saham menguat, 207 melemah dan 129 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Bayan Resources Tbk (BYAN) naik Rp650 menjadi Rp17.550, PT Pollux Properti (POLL) melompat Rp305 ke posisi Rp920 serta PT Astra International Tbk. (ASII) menanjak Rp275 menjadi Rp6.625.

Saham-saham lain yang melemah yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp400 menjadi Rp70.575, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) lebih rendah Rp1.950 di level Rp18.550 dan PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) menyusut Rp200 menjadi Rp4.130.

Pasar Asia ditutup melemah tajam pada perdagangan, Rabu dengan sebagian besar indeks utama jatuh setelah Amerika Serikat (AS) mengeluarkan daftar baru produk China yang bakal terkena tarif impor. Rilis daftar tambahan produk-produk asal China yang potensial terkena tarif tinggim impor yang diberlakukan AS senilai USD200 miliar. 

Berbagai produk dalam daftar pemerintah AS akan dikenakan tarif 10%, menurut pernyataan dari Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer, yang mengatakan bahwa pihaknya bakal melanjutkan dengan pengumuman resmi kepada publik sebelum pungutan secara resmi diberlakukan.

Pasar China menjadi paling terburuk terimbas daftar tersebut, dengan komposit Shanghai tenggelam mencapai sebesar 1,78% hingga ditutup pada level 2.777,20. Sebelumnya indeks telah ditutup lebih tinggi secara beruntun pada perdagangan Selasa, kemarin. 

Komposit Shenzhen yang lebih kecil juga jatuh 1,96% pada sesi penutupan perdagangan tengah pekan hari ini. Sedangkan indeks Hang Seng di Hong Kong kehilangan 370,56 poin atau setara 1,29% menjadi 28.311,69 hingga perdagangan sore ketika sebelumnya anjlok hingga lebih dari 2%. 

Sektor material memimpin kerugian di sore hari ini, dengan indeks sektor lainnya semua diperdagangkan lebih rendah. Selanjutnya pelemahan terlihat pada indeks Nikkei Jepang usai turun 1,19% di posisi 21.932,21 ketika beberapa saham cenderung sensitif di antaranya saham Honda Motor turun 1,04% dan Nissan menyusut 2,06%. 

Di tempat lain, indeks Kospi turun tipis 0,59% karena eksportir Korea Selatan terpukul di tengah penurunan sebagian besar sektor. Tercatat Hyundai Motor jatuh 1,62% dan Samsung Electronics kehilangan 0,65%. Pasar saham Australia juga ambruk 0,68% dengan sektor energi, material dan utilitas mencatat penurunan terbesar.



🌱

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka merah. IHSG melemah ke level 5.842,990.

Sementara nilai tukar dolar terhadap rupiah pada pagi ini ada di angka Rp 14.375. Rupiah bergerak di level Rp 14.365 hingga Rp 14.375.

Pada pra pembukaan, IHSG melemah 38,770 poin (0,66%) ke 5.842,990. Indeks LQ45 juga memerah, turun 9,817 poin (1,06%) ke 919,233. 

Membuka perdagangan Rabu (11/7/2018), IHSG turun 38,770 poin (0,66%) ke 5.842,990. Indeks LQ45 juga turun 9,817 poin (1,06%) ke 919,233.

Pada pukul 09.03 waktu JATS, IHSG lanjutkan pelemahan sebanyak 55,574 poin (0,92%) ke 5.826,468. Indeks LQ45 turun 13,962 poin (1,55%) ke 919,347.



Sementara itu, indeks utama bursa AS kompak ditutup dalam teritori positif pada perdagangan kemarin (10/07). Indeks Dow Jones berakhir menguat sebesar 0.58% ke level 24.919, S&P terangkat sebesar 0.35% ke level 2793 dan Nasdaq kembali naik sebesar 0.04% ke level 7759.

Penguatan indeks terjadi seiring dengan optimisme pelaku pasar atas pertumbuhan ekonomi global yang dirasa mampu menahan ketegangan perang dagang antara AS dan China. Adapun pada kuartal kedua tahun ini, laporan pendapatan bagi perusahaan AS hampir di semua sektor diperkirakan mampu memberikan pertumbuhan lebih dari 20% hal ini terdorong dari adanya pemotongan pajak.

Sementara bursa regional juga mayoritas bergerak di zona merah pagi ini. Berikut pergerakan bursa Asia pagi ini:

Indeks saham Nikkei turun 343,771 poin (1,55%) ke 21.849,051.

Indeks komposit Shanghai turun 49,410 poin (1,75%) ke 2.778,180.

Indeks Strait Times turun 44,120 poin (1,35%) ke 3.230,580.

Indeks Hang Seng turun 478,729 poin (1,61%) ke 28.129,369.

(eds/eds)
🍊

per tgl 10 Juli 2018: 


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih betah di zona hijau. Kemarin, Selasa (10/7), indeks berhasil menguat 1,28% dan ditutup di level 5.881,76.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Juan Harahap mengatakan, indeks naik lantaran para investor mulai mengambil posisi menyambut rilis laporan keuangan. Sentimen itu mampu mengalihkan perhatian investor dari sentimen perang dagang dan akan bertahan beberapa waktu ke depan.
IHSG diprediksi masih akan menguat hari ini, Rabu (10/7). Juan memprediksi rentang pergerakan IHSG antara support 5.808–5.845 dan resistance 5.904–5.926. "Investor mengantisipasi emiten yang dianggap mencetak kenaikan kinerja laporan keuangan kuartal II," ujar Juan, Selasa (10/7).
Sinyal penguatan juga didukung oleh kondisi teknikal indeks. Indikator stochastic menunjukan IHSG masih memiliki momentum bullish. Sedang indikator Bill William masih memilki momentum di area negatif. Itu mengindikasikan adanya potensi penguatan meski dalam jangka pendek.

"IHSG akan kembali menguat dengan rentang pergerakan 5.812–5.938," ujar analis Erdikha Elit Sekuritas Okky Jonathan. Saham ACES, AKRA, BSDE layak untuk dicermati.
🌰

Bisnis.com, JAKARTA -  Valbury Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG terapresiasi namun cenderung terbatas dalam perdagangan hari ini, Rabu (11/07).
Tim analis PT Valbury Sekuritas Indonesia menysbutkan prediksi pasar, sentimen konflik dagang AS-Cina belum memasuki babak baru, untuk sementara ini pelaku pasar bisa fokus pada sentimen lain, yakni menyambut laporan laba perusahaan.
Disamping itu, pasar global yang positif, terutama saham AS pada Selasa ditutup menguat, dari faktor ini dapat memberikan dukungan bagi IHSG ke zona hijau, namun apresiasi indeks diperkirakan terbatas pada hari ini, karena faktor nilai rupiah tetap menjadi perhatian pelaku pasar.
Perspektif tenikal indeks hari ini bergerak di Support Level : 5.845/5.808/5.786 dan Resistance Level : 5.904/5.926/5.963
Berikut sentimen penggedaj IHSG hari ini
Sentimen pasar dari dalam negeri:
Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar 2,12% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka defisit ini lebih rendah dari yang direncanakan sebelumnya, sebesar 2,19% dari PDB. Sisi lainnya, Presiden tidak akan melakukan APBN Perubahan (APBN-P) karena asumsi postur APBN yang cukup baik dan tidak mengalami deviasi yang besar dari sisi jumlah penerimaan negara dan jumlah belanja negara.
Sementara itu, defisit berjalan pada pelaksanaan semester I APBN Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp110 triliun, atau lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp175 triliun. Angka defisite tersebut terendah dalam 4 tahun terakhir. Kendai demikian, Pemerintah pemerintah berhati-hati dan sangat prudent menjaga APBN 2018.
Kabar lainnya dari dalam negeri, Pemerintah akan menyiapkan berbagai instrumen yang akan diterbitkan guna mengurangi tekanan pasar dagang, seperti dari sisi impor akan membatasi barang impor yang dianggap tidak terlalu prioritas dan bisa dihasilkan dari dalam..
Sentimen pasar dari luar negeri :
Dari Inggris, Menteri Brexit David Davis mengundurkan diri dari jabatannya. pengunduran ini ditujukan untuk menghentikan Perdana Menteri Theresa May, yang menyerahkan pada kekuatan Uni Eropa, hal ini dapat meningkatkan tekanan terhadap pimpinan Inggris, yang tengah berusaha mengatasi perpecahan Brexit. Pengunduran diri ini dapat memperumit Brexit yang sudah bulat.
OPEC menanggapi kritikan Donald Trump yang baru-baru ini menuntut agar meningkatkan produksi. Dalam hal ini OPEC menegaskan bahwa akan bertanggung jawab atas segala masalah yang ada di industri perminyakan dunia. Dan OPEC responsif dengan mengambil keputusan menambah output pada pertemuan Juni lalu.
Simak rekomendasi saham Valbury Sekuritas Rabu (11/07).
UNTR: Trading Buy
• Close 33400, TP 33825
• Boleh buy di level 33175-33400
• Resistance di 33825 & support di 33175
• Waspadai jika tembus di 33175
• Batasi resiko di 33100
ICBP: Trading Buy
• Close 8900, TP 9225
• Boleh buy di level 8725-8900
• Resistance di 9225 & support di 8725
• Waspadai jika tembus di 8725
• Batasi resiko di 8650
BSDE : Trading Buy
• Close 1550, TP 1575
• Boleh buy di level 1495-1550
• Resistance di 1575 & support di 1495
• Waspadai jika tembus di 1495
• Batasi resiko di 1485
PWON: Trading Buy
• Close 580, TP 610
• Boleh buy di level 570-580
• Resistance di 610 & support di 570
• Waspadai jika tembus di 570
• Batasi resiko di 560
ERAA: Trading Buy
• Close 2760, TP 2840
• Boleh buy di level 2610-2760
• Resistance di 2840 & support di 2610
• Waspadai jika tembus di 2610
• Batasi resiko di 2580
MAIN: Trading Buy
• Close 725, TP 740
• Boleh buy di level 695-725
• Resistance di 740 & support di 695
• Waspadai jika tembus di 695
• Batasi resiko di 685
Ket. TP : Target Price
WATCHING ON SCREEN;
SMGR, ACES, HMSP, ASRI, AKRA, SCMA

πŸ’
JAKARTA sindonews - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (10/7/2018) berakhir menanjak ke zona hijau untuk menjaga tren positif sepanjang hari. IHSG ditutup menghijau dengan tambahan 74,38 poin atau 1,28% ke level 5.881,76.

IHSG pada perdagangan sesi I siang tadi tercatat naik 62,418 poin atau 1,075% menjadi 5.869,79 poin setelah tadi pagi dibuka melesat 70,170 poin yang setara 1,208% menjadi 5.877,54 poin dibandingkan penutupan Senin (9/7) sebesar 5.807,37 poin. 

Sektor saham dalam negeri mayoritas bergerak menguat di perdagangan sore dipimpin kenaikan tertinggi sektor industri dasar sebesar 3,09% diikuti lonjakan properti mencapai 2,27%. Sedangkan satu-satunya sektor yang mengalami tekanan yakni perkebunan usai kehilangan 0,20%. 

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp7,49 triliun dengan 8,42 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp134,90 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,65 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,79 triliun. Tercatat sebesar 254 saham menguat, 144 melemah dan 120 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) naik Rp190 menjadi Rp2.930, PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) bertambah Rp130 menjadi Rp1.775 dan PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA) melonjak Rp85 ke posisi Rp1.450.

Sementara, beberapa saham yang melemah yakni PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) turun Rp4.500 menjadi Rp20.500, PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) menyusut Rp110 menjadi Rp3.000 serta PT Kedawung Setia Industrial Tbk. (KDSI) jatuh Rp80 menjadi Rp980.

Pasar saham Asia ditutup lebih tinggi pada perdagangan Selasa, untuk mengikuti reli Wall Street seiring kekhawatiran perdagangan yang semakin mereda. Tercatat indeks Nikkei 225 Jepang menanjak naik 0,66% atau 144,71 poin untuk menutup intraday tertingginya pada level 22.196,89 setelah kehilangan sekitar 100 poin di menit-menit terakhir perdagangan. 

Namun, indeks Jepang mencatat kenaikan ketiga beruntun saat sektor keuangan berada di wilayah positif tetapu sektor consumer berakhir lebih rendah. Di tempat lain, indeks Kospi Korea Selatan juga mencetak hasil positif dengan tambahan 0,37% hingga berakhir di level 2.294,16 setelah produsen baja berbalik menguat untuk memulihkan beberapa kerugian dalam sesi terakhir. 

Sementara pelemahan terjadi pada indeks Hang Seng di Hong Kong usai kehilangan sebesar 6,25 poin yang setara 0,02% menjadi 28.682,25 hingga sesi sore perdagangan hari ini. Indeks daratan China juga terlihat merosot meski akhir mampu menutup sesi lebih tinggi untuk memperpanjang tren positif sejak awal pekan kemarin. Komposit Shanghai naik 0,44% hingga ditutup pada level 2.827,44.

Di ssi lain bursa saham Australia ASX 200 berbalik lebih rendah, setelah sempat meningkat di awal sesi untuk menutup menyusut 0,44% pada posisi 6.258,10 terimbas kejatuhan subindex keuangan sebesar 1,01% di tengah penurunan yang juga terlihat pada sebagian besar sektor. Indeks saham MSCI di Asia Pasifik kecuali Jepang diperdagangkan lebih tinggi sebesar 0,07% selama perdagangan sesi sore di Asia.

(akr)
🌸

Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) siang ini bergerak positif, melanjutkan penguatan yang sudah dimulai sejak tadi pagi. Jeda siang ini, IHSG parkir di 5.869.

Sementara nilai tukar dolar terhadap rupiah pada hari ini ada di angka Rp 14.345. Rupiah jauh membaik dibandingkan posisi pekan lalu yang masih di 14.325 per dolar AS

Pada pra pembukaan, IHSG menguat 31,661 poin (0,55%) ke 5.839,036. Indeks LQ45 juga naik 8,010 poin (0,97%) ke 924,871.
Membuka perdagangan Selasa (10/7/2018), IHSG menguat 40,001 poin (0,69%) ke 5.847,376. Indeks LQ45 juga bertambah 7,908 pin (0,86%) ke 924,769.

Pada pukul 09.08 waktu JATS, IHSG juga menguat 46,782 (0,81%0 ke 5.854,157. Indeks LQ45 naik 9,084 poin (0,99%) ke 925,945.

Jeda perdagangan siang ini IHSG masih melaju positif. IHSG naik 62,418 poin (1,07%) ke 5.869,793. Indeks LQ45 naik 8,147 poin (0,89%) ke 925,008.

Sembilan saham sektoral melaju positif dan membawa IHSG menanjak di zona hijau. Saham sektor industri dasar naik paing signifikan siang ini mencapai 3,25%. 

Perdagangan saham siang ini terpantau moderat dengan frekuensi perdagangan saham 247.675 kali transaksi sebanyak 4,7 miliar lembar saham senilai Rp 3,8 triliun.

Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup kompak di teritori positif pada perdagangan awal pekan kemarin (09/07). Indeks Dow Jones berakhir menguat sebesar 1.31% ke level 24.776, S&P terangkat 0.88% ke level 2784 dan Nasdaq kembali melanjutkan kenaikan sebesar 0.88% ke level 7756.

Penguatan tersebut terjadi seiring dengan berkurangnya ketegangan perang dagang antara AS dan Cina. Walaupun pada akhir pekan kemarin Amerika Serikat dan Cina memberlakukan tarif impornya masing-masing atas barang satu sama lain, namun laporan pekerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan dan harapan untuk laporan pendapatan yang kuat dari hampir setiap perusahaan Amerika dalam beberapa minggu mendatang menjadi dukungan positif bagi pergerakan indeks.

Sedangkan bursa regional mayoritas bergerak di zona hijau. Berikut pergerakan bursa Asia siang ini:
  • Indeks saham Nikkei naik 236,391 poin (1,06%) ke 22.284,609.
  • Indeks komposit Shanghai berkurang 9,110 poin (0,32%) ke 2.806,740
  • Indeks Strait Times menguat 31,880 poin (0,99%) ke 3.260,700
  • Indeks Hang Seng naik 52,871 poin (0,19%) ke 28.739,150
(dna/zlf)
🌲

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan menutup perdagangan Senin (9/7) dengan penguatan 1,97%. Berikut rekomendasi teknikal tiga saham pilihan dari sejumlah analis untuk diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (10/7).
1. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)
Menurut William Surya Wijaya, Analis Indosurya Sekuritas, indikator candle harga saham MNCM mencoba meraih midband. Indikator RSI masih mengarah turun sedangkan MACD mulai menunjukkan tanda teknikal rebound secara terbatas.
Rekomendasi: Sell on strength untuk jangka pendek
Support: Rp 820
Resistance: 940

2. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP)
Dari pengamatan Kiswoyo Adi Joe, Analis Narada Kapital Indonesia, indikator stochastic menunjukkan harga saham PTPP berada di level 20 dan berpotensi naik. Indikator MACD berpotensi membentuk pola golden cross dan harga berpotensi naik. Candle berada dibawah garis tengah bolinger band yang juga menunjukkna harga berpotensi naik. Ketiga indikator menunjukkan kecenderungan untuk buy saham PTPP.
Rekomendasi: Buy
Support: 2.000
Resistance: 2.400

3. PT Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO)
Menurut Achmad Yaki, Analis BCA Sekuritas, harga saham ALTO masih konsolidasi direntang Rp 355-Rp400. Indikator stochastic dan MACD bergerak turun serta volume perdagangan menurun meski RSI masih menguta.

Rekomendasi: Sell on Strength
Support: Rp 355
Resistance:Rp 390

🌷

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melompat 1,97% ke level 5.807,36, Senin (9/7). Namun, derasnya aksi jual investor asing belakangan ini membuat IHSG masih mencatat penurunan 8,63% sejak awal tahun.
Sudah menjadi kebiasaan, saat pasar bergejolak, saham berkapitalisasi besar (big cap) paling rentan dilanda net sell. Tapi, itu justru membuat price earning ratio (PER) sejumlah big cap dengan net sell tertinggi menjadi terdiskon (lihat tabel).
Aksi jual bersih atawa net sell tertinggi terjadi pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), yakni mencapai Rp 11 triliun. Menyusul di tempat kedua dan ketiga, ada saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), masing-masing Rp 5,1 triliun dan Rp 4,9 triliun.
Sedang saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ada di tempat keempat dan kelima. Net sell keduanya masing-masing Rp 3,7 triliun dan Rp 3,2 triliun.
Sejatinya, mazhab investasi setiap orang berbeda. Demikian halnya dengan valuasi yang menjadi pertimbangan untuk kembali masuk ke portofolio saham. "PER di bawah 15 kali itu menarik," ujar analis Paramitra Alfa Sekuritas, William Siregar, Senin (9/7). Dia mempertimbangkan faktor yield surat utang negara tenor 10 tahun sebagai dasar perbandingan valuasinya.
Penggerak IHSG
Murahnya valuasi saham membuat investor kembali kepincut. Saham BMRI, BBNI, dan ASII menjadi penggerak (mover) indeks kemarin. Yang menarik, justru investor lokal yang memburu ketiganya. Hal ini terlihat justru dari net sell asing di BMRI dan BBNI, masing-masing sebesar Rp 78 miliar dan Rp 33,1 miliar.
Fundamental ketiganya masih positif, terlebih untuk BMRI dan BBNI. Keduanya masih dominan di industri perbankan lokal. Perputaran duit di Indonesia juga masih relatif besar.
Cuma memang, sektor perbankan tengah tertekan sentimen naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia. Belum lagi soal sentimen dari BI yang melarang bank nasional menaikkan bunga kredit. Itu juga perlu menjadi pertimbangan investasi.
Sebab, aturan tersebut bakal membuat net interest margin (NIM) perbankan tergerus. "Makanya untuk jangka pendek sedang tertekan," imbuh William.
Eka Savitri, analis Danareksa Sekuritas, menyatakan, aksi beli lanjutan masih layak dilakukan salah satunya untuk saham BBNI. "Kinerja BBNI lima bulan pertama tahun ini sesuai dengan prediksi, bahkan dalam fase pertumbuhan yang lebih cepat," ujar dia, dalam riset 27 Juni.

Dia memberi target harga saham BBNI di Rp 10.400 per saham. Kemarin, harga saham BBNI naik 3,6% ke Rp 3.200 per saham. 
🌴

per tgl 09 Juli 2018: 



JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan tren penguatan di perdagangan hari ini. Pada sesi penutupan, pasar saham Indonesia menguat 112.463 poin atau 1,9 % ke level 5.807,37.

Menutup perdagangan hari ini, Senin (9/7/2018), ada 281 saham menguat, 114 saham melemah, dan 104 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp7,06 triliun dari 9,34 miliar lembar saham diperdagangkan.


Indeks LQ45 naik 21,48 poin atau 2,4% menjadi 916,86, Jakarta Islamic Index (JII) naik 11,27 poin atau 01,7% ke 656,02, indeks IDX30 naik 12,35 poin atau 2,5% ke 498,96 dan indeks MNC36 naik 7,90 poin atau 2,5% ke 324,95.



Seluruh sektor penggerak IHSG menguat, dengan sektor keuangan naik 3,3% dan infrastruktur kenaikan hingga 2,6%.

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT First Indo American Leasing Tbk (FINN) naik Rp26 atau 34,6% ke Rp101, saham PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA) naik Rp47 atau 29,94% ke Rp204 dan saham PT Smartfren Telecom (FREN) naik Rp15 atau 17,65% ke Rp100.

IHSG Cetak Rekor Tertinggi Baru dengan Ditutup Naik 33,70 Poin


Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) turun Rp200 atau 24,69% ke Rp610, saham PT Soechi Lines (SOCI) turun Rp5 atau 3,05% ke Rp159, dan saham PT United Tractors (UNTR) turun Rp975 atau 2,90% ke Rp32.600.
🌷

Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini dibuka cerah. IHSG rebound setelah pekan kemarin ditutup melemah. Siang ini IHSG masih positif dan parkir di 5.759.

Sementara nilai tukar dolar terhadap rupiah pada hari ada di angka Rp 14.335. Rupiah jauh membaik dibandingkan posisi pekan lalu yang masih di 14.400 per dolar AS

Pada pra pembukaan, IHSG menguat 29,945 poin (0,44%) ke level 5.710,857. Indeks LQ45 bertambah 6,312 poin (0,70%) ke 901,694.
Membuka perdagangan Senin (9/7/2018), IHSG menguat 41,179 (0,72% ke 5.736,491. Indeks LQ45 juga bertambah 7,826 poin (0,78%) ke 902,601.

Jeda siang ini IHSG masih menguat. IHSG naik 64,611 poin (1,13%) ke 5.759,523. Indeks LQ45 menguat 12,164 poin (1,36%) ke 907,546.

Penguatan ISHG dipacu positifnya 9 saham sektoral. Saham sektor keuangan naik paling signifikan siang ini mencapai 1,90%. Sebanyak 238 saham menguat, 118 saham melemah dan 104 saham stagnan.

Perdagangan saham siang ini terpantau moderat dengan frekuensi perdagangan saham 200.784 kali transaksi sebanyak 4,6 miliar lembar saham senilai Rp 3,2 triliun.

Sementara itu, indeks utama bursa AS kompak ditutup dalam teritori positif pada perdagangan akhir pekan kemarin (06/07). Indeks Dow Jones berakhir menguat sebesar 0.41% ke level 24.456, S&P terapresiasi 0.85% ke level 2759 dan Nasdaq naik sebesar 1.34% ke level 7688.

Penguatan indeks terjadi pasca rilisnya data ekonomi yang menunjukkan adanya pertumbuhan, di mana data Manufacturing payrolls bulan Juni meningkat menjadi 36 ribu dari sebelumnya sebesar 19 ribu, adapun neraca perdagangan AS mengalami penurunan defisit menjadi USD -43.1 miliar dari sebelumnya sebesar USD -46.1 miliar.

Penguatan IHSG sejalan dengan laju bursa regional yang mayoritas bergerak di zona hijau. Berikut pergerakan bursa Asia siang ini:
`
  • Indeks saham Nikkei naik 1,27% ke 22.066,189.
  • Indeks komposit Shanghai bertambah 1,87%) ke 2.798,450
  • Indeks Strait Times menguat 1,18% ke 3.229,470
  • Indeks Hang Seng naik 1,54% ke 28.744,609.


Saham-saham yang naik signifikan dan masuk jajaran top gainers di antaranya adalah Bank Central Asia (BBCA) naik Rp 575 ke Rp 21.500 dan Indah Kiat (INKP) naik Rp 475 ke Rp 17.275.

Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah, United Tractors (UNTR) turun Rp 575 ke Rp 33.000 dan Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 475 ke Rp 24.100. (dna/zlf)
🍊

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan awal pekan ini di zona hijau. Senin (9/7) pukul 9.10 WIB, IHSG menguat 25 poin atau 0,45% ke 5.720.

Kenaikan IHSG didukung oleh sembilan sektor. Dari 10 sektor, hanya sektor perdagangan dan jasa yang melemah 0,15%. Sektor pertambangan mencatat kenaikan tertinggi, yakni 0,88%.



Sektor infrastruktur dan konstruksi menyusul dengan kenaikan masing-masing 0,86% dan 0,80%. Sektor keuangan pun menanjak 0,53%.

Pagi ini ada 152 saham yang menguat. Sebanyak 65 saham melemah dan 89 saham bergerak mendatar. 

Berikut top gainers LQ45:

PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) 2,68%
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) 2,56%
PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) 2,50%
Top losers LQ45 terdiri dari:

PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) -4,40%
PT Global Mediacom Tbk (BMTR) -4%
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) -1,64%
Investor asing mencatat pembelian bersih Rp 13,99 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 16,9 miliar, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 9,1 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 5,9 miliar.


Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 8 miliar, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Rp 3,7 miliar, dan PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) Rp 2,5 miliar.
🌴

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan sedikit tenaga. Pasar saham Indonesia dibuka menguat 31,92 poin atau 0,56% ke level 5.726,83.

Membuka perdagangan Senin (9/7/2018), ada 106 saham menguat, 24 saham melemah, dan 74 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp73,77 miliar dari 78,25 juta lembar saham diperdagangkan.



Indeks LQ45 naik 4,17 poin atau 0,5% menjadi 899,55, Jakarta Islamic Index (JII) naik 2,8 poin atau 0,4% ke 647,55, indeks IDX30 naik 2,25 poin atau 0,5% ke 488,86 dan indeks MNC36 naik 1,54 poin atau 0,5% ke 318,59.

Seluruh sektor penggerak IHSG menguat, dengan sektor property memimpin kenaikan hingga 0,8%. Disusul sektor keuangan yang naik 0,5%.



Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Hi=olcim Indonesia Tbk (SMCB) naik Rp110 atau 21,15% ke Rp630, saham PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA) naik Rp10 atau 6,37% ke Rp167 dan saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) naik Rp5 atau 5,88% ke Rp90.


Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT MAP Aktif Adiperkasa (MAPA) turun Rp410 atau 13,02% ke Rp2.740, saham PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) turun Rp8 atau 6,15% ke Rp112, dan saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) turun Rp22 atau 4,4% ke Rp478.


🌳

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sebulan terakhir ini merosot parah. Bila dihitung sejak awal tahun, indeks saham telah merosot sekitar 10,40%. Dalam sekitar satu bulan terakhir saja, tepatnya di periode Juni hingga Juli (6/7), indeks saham sudah merosot sekitar 4,82%.
Meski begitu, tampak sejumlah saham menahan pelemahan indeks. Dari hasil riset KONTAN, sejumlah saham tambang ikut menjadi saham yang menahan kejatuhan IHSG di periode sebulan terakhir.
Saham yang berkontribusi paling besar menahan penurunan IHSG adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). Di periode Juni-Juli, harga saham telekomunikasi ini memang cuma menguat sekitar 6,39%. Tapi lantaran kapitalisasi pasar TLKM cukup besar, kontribusi saham ini menahan penurunan IHSG mencapai sekitar 7,65%.
Analis menilai saham TLKM memang sudah waktunya menguat lagi, lantaran sudah turun dalam. "Saham TLKM sudah turun banyak, jadi sekarang rebound. Kalaupun ada penurunan, itu terbatas," ungkap Hans Kwee, Direktur Investasi Saran Mandiri, pada KONTAN, Jumat (6/7).
Sudah mahal
Selain TLKM, ada saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN), yang kontribusinya pada pergerakan indeks sekitar 4,56%. Sementara harga sahamnya naik sekitar 39,53% sebulan terakhir.
Saham tambang lain yang membantu menahan pelemahan indeks adalah Vale Indonesia (INCO) dan Dian Swastatika Sentosa (DSSA). Harga saham INCO naik 10,88%, sedang harga DSSA mencatat kenaikan 65,99%. "Harga komoditas saat ini memberi dampak positif pada emiten tambang," imbuh Hans.
Lantaran harganya sudah naik cukup tinggi, para analis menilai saat ini bukan lagi waktu yang cocok untuk berburu saham-saham penggerak IHSG tersebut. "Kalau investor baru mau masuk sekarang, saya rasa sudah terlambat," ujar Muhammad Nafan Aji Gusta, analis Binaartha Parama Sekuritas.
Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra juga menilai saham-saham tersebut berpotensi terkoreksi. "Saya melihat pekan depan juga ada kemungkinan koreksi," ujar dia.
Dalam jangka panjang, sejumlah saham yang menjadi penahan pelemahan IHSG sebulan terakhir tersebut memang masih punya prospek. TLKM misalnya.
Nafan menyebut investor bisa buy on weakness atas saham TLKM di harga Rp 3.700 per saham. Jumat lalu, harga saham perusahaan telekomunikasi pelat merah ini Rp 3.860 per saham.

INCO juga menarik untuk jangka panjang. Tetapi, saat ini valuasinya sudah cukup mahal. Harga sahamnya sudah Rp 4.060. "Jadi sekarang hold dulu," kata Nafan. Ia merekomendasikan investor masuk di Rp 3.800.
πŸ‹
TEMPO.CO, Jakarta - Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta memprediksi indeks hargasaham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia akan bergerak variatif yang cenderung menguat pekan depan. Nafan memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 5.550 hingga 5.875 pada 9 sampai 13 Juli 2018.
"Prediksi IHSG pekan, depan, technically, pergerakan indeks pada weekly chart masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger sehingga diprediksi akan bergerak lebih variatif dengan kecenderungan menguat," kata Nafan saat dihubungi, Ahad 8 Juli 2018.
Baca juga: IHSG Melemah ke Level 5.733 Mengekor Pelemahan Saham di Asia
Sentimen positif yang mempengaruhi pergerakan indeks adalah data-data makroekonomi domestik. Data-data makroekonomi yang Nafan maksud, yaitu indeks keyakinan konsumen dan penjualan ritel yang diproyeksikan lebih baik.
Hasil perilisan tersebut yang di atas ekspektasi, kata Nafan, akan memberikan katalis positif bagi pergerakan indeks pekan depan. Menurut Nafan, stabilitas rupiah yang terjadi pekan depan akan memberikan katalis positif bagi IHSG.
"Adapun sentimen eksternal yang perlu diperhatikan adalah terkait dengan sentimen perang dagang yang semakin meluas yang dikhawatirkan menghambat pertumbuhan indeks," ujar Nafan.
Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan memasuki pekan kedua di pertengahan 2018, IHSG masih menunjukkan pola gerak terkonsolidasi wajar. Kuatnya fundamental perekonomian masih menjadi penopang pola pergerakan IHSG di tengah fluktuasi harga komoditas dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Hingga saat ini, tercermin dari data terlansir di antaranya CADEV (cadangan devisa) yang terlihat masih menunjukkan dalam kondisi kuat, hari ini peluang naik masih terlihat dari pola pergerakan IHSG," kata William dalam keterangan tertulis, Sabtu, 8 Juli 2018.
🌼


per tgl 06 Juli 2018: 

JAKARTA okezone – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang hari ini mengalami tekanan. Hingga penutupan perdagangan, pasar saham Indonesia ditutup turun 44,42 poin atau 0,77% ke 5.694,91.

Menutup perdagangan Jumat (6/7/2018), ada 170 saham menguat, 198 saham melemah, dan 125 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp5,41 triliun dari 6,92 miliar saham diperdagangkan.



Indeks LQ45 turun 10,22 poin atau 1,1% menjadi 895,38, Jakarta Islamic Index (JII) turun 1,25 poin atau 0,2% ke 644,75, indeks IDX30 turun 6,11 poin atau 1,2% ke 486,61 dan indeks MNC36 turun 3,87 poin atau 1,2% ke 317,05.

Sektor penggerak IHSG bergerak dua arah, dengan sektor infrastruktur memimpin penguatan hingga 0,9%. Sementara sektor keuangan memimpin penurunan sebesar 1,7%.

Alami Penguatan Hampir Sepanjang Hari, IHSG Justru Terus Melemah di Akhir Perdagangan 

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) naik Rp135 atau 20% ke Rp810, saham PT Soechi Lines Tbk (SOCI) naik Rp23 atau 16,31% ke Rp164 dan saham PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) naik Rp6 atau 7,89% ke Rp82.


Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) turun Rp200 atau 7,52% ke Rp2.460, saham PT Sriwahana Adityakarta Tbk (SWAT) turun Rp14 atau 7,18% ke Rp181, dan saham PT Intikeramik Alamsri Industri Tbk (IKAI) turun Rp30 atau 6,12 % ke Rp460.
🌳

JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin terjerembab di zona merah pada penutupan perdagangan sesi I. Siang ini, IHSG ditutup 36 poin atau 0,62% ke level 5.703,28.

Pada jeda perdagangan sesi I, Jumat (6/7/2018), ada 160 saham menguat, 198 saham melemah, dan 92 saham stagnan. Siang ini, transaksi perdagangan mencapai Rp2,97 triliun dari 3,64 miliar saham diperdagangkan.




Indeks LQ45 turun 9,2 poin atau 1,02% menjadi 896,37, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun 1,1 poin atau 0,17% ke 644,93, indeks IDX30 turun 5,4 poin atau 1,09% ke 487,37 dan indeks MNC36 turun 3,4 poin atau 1,07% ke 317,48.

Hampir seluruh penggerak IHSG bergerak melemah, dengan sektor industri dasar memimpin pelemahan hingga 1,19%, disusul konsumer 1,13%. Sementara sektor mining naik 1,5%.



Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT PT Bayan Resources Tbk (BYAN) naik Rp1.850 atau 12,6% ke Rp16.475, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp1.225 atau 5,3% ke Rp24.475 dan saham PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) naik Rp490 atau 15,6% ke Rp3.640.

Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp950 atau 1,4% ke Rp68,075, saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) turun Rp575 atau 4,3% ke Rp12.900, dan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp525 atau 1,1% ke Rp45.725.


(dni)


Bisnis.com, JAKARTA -Sejumlah analis memperkirakan pergerakann IHSG hari ini masih nampu pertahankan penguatannta. 
Indosurya Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak kembali menguat hari ini, Jum'at (06/07) dengan pergerakan di level 5.527 - 5.888.
Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan kondisi IHSG saat ini terlihat masih cukup kuat mempertahankan level support teruji dimana hal ini dapat menjadi modal bagi pergerakan IHSG.
Sehingga, katanya, dalam beberapa waktu mendatang dapat kembali menguat dan menembus resistance level serta menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik, dan hal ini tentunya juga ditopang oleh kondisi perekonomian yang stabil tercermin dari data terlansir.
"Hari ini IHSG berpotensi menguat, " demikian menurut risetnya.
Sementara itu, Binaartha Sekuritas memproyeksikan indeks berpotensi adanya profit taking dalam pergerakan hari ini, Jum'at (06/07).
Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.703,612 hingga 5.667,892.
Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.757,192 hingga 5.775,052. Berdasarkan indikator, adapun MACD sudah berada di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI sudah berada di area netral.

Terlihat pola hanging man candle yang mengindikasikan adanya potensi profit taking pada pergerakan indeks saham sehingga indeks berpeluang menuju ke area level support.

Bisnis.com, JAKARTA -  Valbury Sekuritas Indonesia memprediksi pergerakan IHSG akan tertopang penguatan bursa AS hari ini, Jum'at (06/07). 
Tim analis Valbury Sekuritas menyebutkan perkiraan pasar hari ini, diharapkan dengan membaiknya saham AS ditutup menguat pada Kamis (6/7/18) menjadi dukungan bagi bursa regional Asia yang sekaligus dapat menjadi penopang bagi IHSG.
Kendati sisi lainnya pergerakan IHSG masih dihadapi rapuhnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS dan juga pemberlaku tarif impor China. 
Hari ini,  indeks diperkirakan bergerak di Support Level 5.704/5.668/5.650 dan Resistance Level 5.757/5.775/5.811.
Berikut penggerak IHSG hari ini
Sentimen pasar dari dalam negeri:
Ditengah pelemahan rupiah yang terjadi di periode berjalan tahun ini, nampaknya pemerintah tetap optimis atas pertumbuhan ekonomi pada kuatal II 2018. Seperti disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II dapat mencapai 5,3%, atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi kuartal I sebesar 5,06%. Menurutnya pertumbuhan ekonomi kuarta II dipengaruhi oleh masa panen yang bergeser, pada April dan Mei. Selain itu, pertumbuhan juga di topang dari pemilihan kepala daerah (pilkada) di 171 daerah serta faktor lebaran yang mendorong peningkatan konsumsi masyarakat.
Pemerintah akan melakukan langkah yang dibutuhkan demi mengantisipasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang kian merosot, untuk itu pemerintah akan selektif dalam mengimpor barang demi mengurangi defisit transaksi berjalan. Langkah ini di lakukan karena Indonesia mengalami defisit perdagangan sebesar US$2,83 miliar sejak Januari hingga Mei.
Bank Dunia mengatakan Indonesia harus bersiap menghadapi kemungkinan adanya perang dagang yang dilakukan oleh negara yang punya kekuatan ekonomi. Dan negara-negara lainnya juga harus bersiap dengan adanya perang dagang antara AS dan Cina. Namun, Bank Dunia masih mengapresiasi ekonomi Indonesia dengan pendapatanya bahwa di tengah kondisi global, Indonesia menjadi contoh yang baik karena punya banyak hal seperti rasio utang terhadap GDP yang rendah dibanding negara berkembang lain, manajemen anggaran publik yang kuat sehingga perekonomian indonesia ada dalam kondisi baik.
Sentimen pasar dari luar negeri :
Kanselir Angela Merkel mengatakan Uni Eropa (UE) akan melakukan segala upaya untuk menghindari perang dagang dengan AS. Meski tindakan AS tersebut dapat menyakitkan bagi Jerman dengan industri otomotif utamanya. Sebelumnya Pemerintahan Presiden AS Donald Trump telah memberlakukan tarif pada impor baja dan aluminium UE. Selain itu, AS juga mempertimbangkan apakah akan menambahkan tarif pada mobil, truk dan suku cadang mobil.
Simak rekomendasi saham hari ini















UNTR: Trading Buy
• Close 33250, TP 33725
• Boleh buy di level 32500-33250
• Resistance di 33725 & support di 32500
• Waspadai jika tembus di 32500
• Batasi resiko di 32400
ADRO: Trading Buy
• Close 1825, TP 1860
• Boleh buy di level  1770-1825
• Resistance di 1860 & support di 1770
• Waspadai jika tembus di 1770
• Batasi resiko di 1750
JSMR : Trading Buy
• Close 4590, TP 4690
• Boleh buy di level  4390-4590
• Resistance di 4690 & support di 4390
• Waspadai jika tembus di 4390
• Batasi resiko di 4370
TLKM:  Trading Buy
• Close 3830, TP 3870
• Boleh buy di level  3780-3830
• Resistance di 3870 & support di 3780
• Waspadai jika tembus di 3780
• Batasi resiko di 3720
BDMN:  Trading Buy
• Close 6500, TP 6700
• Boleh buy di level  6300-6500
• Resistance di 6700 & support di 6300
• Waspadai jika tembus di 6300
• Batasi resiko di 6250
ITMG:  Trading Buy
• Close 23250, TP 23675
• Boleh buy di level  22525-23250
• Resistance di 23675 & support di 22525
• Waspadai jika tembus di 22525
• Batasi resiko di 22450
Ket.  TP : Target Price


WATCHING ON SCREEN;
INTP, ITMG, FASW, ADRO, BBRI, BMRI, BBNI.

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat berada di zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup menguat 0,10% ke 5.739,33. Investor asing mencatatkan net sell Rp 137 miliar.
William Hartanto, Analis Panin Sekuritas mengatakan, ada beberape sentimen yang mendorong penguatan indeks. "Pasar window dressing menyambut laporan keuangan kuartal II-2018," kata William kepada Kontan.co.id, Kamis (5/7).
Indra Prasetiya, Head Of Dealing Narada Kapital Indonesia mengatakan bahwa sebenarnya apa yang terjadi pada indeks hari ini adalah penguatan terbatas, karena regional Asia semuanya kompak negatif. "Sentimen indeks terutama karena nilai tukar rupiah, indeks mengikuti arah nilai tukar saja," kata Indra, Kamis (5/7). Ia mengatakan bahwa indeks yang cenderung volatile ini membuat saham juga mengikuti.
Indra mengatakan bahwa besok IHSG masih cenderung negatif dengan kemungkinan adanya aksi jual asing. Ia memprediksi bahwa besok akan terjadi perlawanan di awal sesi untuk melawan aksi jual ini. "Sementara sentimen besok masih dari pergerakan di zona Asia," kata Indra.
Indra memperkirakan, IHSG akan bergerak melemah dengan support di 5.690 dan resistance di level 5.745.

Sedangkan, William memperkirakan bahwa indeks akan menguat dengan level support di angka 5.650 dan resistance 5.770.
πŸ“

per tgl 05 Juli 2018: 

Jakarta detik - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) gagal mempertahankan penguatan. Jeda perdagangan siang ini, IHSG melemah 20 poin.

Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah siang ini ada di level Rp 14.420. Masih terpantau tinggi dibanding rata-rata pekan ini.

Pada pra pembukaan, IHSG melemah 5,727 poin (0,10%) ke 5.727,912. Indeks LQ45 turun 1,447 poin (0,16%) ke 906,353.

Membuka perdagangan Rabu (4/7/2018), IHSG menguat tipis cenderung stagnan dengan penguatan 1,623 poin (0,03%) ke 5.735,262. Indeks LQ 45 masih berada di zona negatif dengan penurunan 0,474 poin (0,05%) ke 907,326.

Hingga pukul 09.05 waktu JATS, IHSG kembali bergerak di zona merah dengan penurunan 28,500 poin (0,52%) ke 5.703,475. Indeks LQ45 turun 8,191 poin (0,91%) ke 899,421.

Memasuki jeda siang, IHSG belum menunjukkan pembaikan dan masih bertengger di zona merah. IHSG turun 20,115 poin (0,35%) ke 5.713,524. Indeks LQ45 turun 7,525 poin (0,83%) ke 900,275.

Menguatnya lima sektor saham tak cukup menolong laju IHSG. Sementara 5 saham sektoral sisanya yang bergerak negatif malah bikin IHSG keok. Saham sektor konsumsi jatuh paling dalam mencapai 1,24%.

Perdagangan saham terpantau moderat dengan frekuensi perdagangan saham 167.771 kali transaksi sebanyak 4,6 miliar lembar saham senilai Rp 3 triliun.

Hanya 137 saham menguat, 208 saham melemah dan 115 saham stagnan. Investor asing masih mencatat aksi jual.

Sementara itu indeks utama AS dan pasar obligasi ditutup dalam rangka memperingati "Hari Kemerdekaan Amerika Serikat", selain itu tidak ada rilis data ekonomi yang diharapkan, karena agensi federal ditutup.

IHSG tak melemah sendirian. Bursa saham global pun terpantau bergerak di zona negatif. Berikut pergerakan bursa Asia siang ini:
  • Indeks saham Nikkei 225 turun 1,04% ke 21.493,980.
  • Indeks komposit Shanghai turun 0,78% ke 2.737,360
  • Indeks Strait Times berkurang 0,03% ke 3.244,360
  • Indeks Hang Seng berkurang 1,22% ke 27.905,061.
Saham-saham yang masuk jajaran top gainers siang ini adalah, Dian Swastika (DSSA) naik Rp 2.975 ke Rp 25.950, MAP Aktif (MAPA) naik Rp 1.050 ke Rp 3.150.

Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.075 ke Rp 68.375 dan Cahayasakti (CSIS) turun Rp 280 ke Rp 1.205. (dna/ara)
πŸ‰

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) siang ini hingga pukul 10.40 WIB Kamis (5/7) turun 26,5 poin (0,47 persen) menjadi 5.707,4.
Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham yang tergabung dalam Investor33 turun 2,9 poin (0,75 persen) mencapai 390,2.
Sementara indeks LQ45 pada jam yang sama melemah 9,1 poin (1,03 persen) menjadi 898,1. Adapun indeks syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) pada jam yang sama naik 2,8 poin (0,38 persen) ke level 641,1.
Mayoritas pergerakan sektor saham melemah dengan penurunan terdalam saham sektor konsumsi 1,4 persen disusul keuangan 0,94 persen. Sementara sekor saham yang menguat di antaranya pertambangan sebesar 1,02 persen.
IHSG Kamis (5/7) dibuka melemah 6 poin menjadi 5.727,9 dari 5.733,6. Indeks Investor33 tertekan menjadi 392,0 dari 393,2. Indeks LQ45 melemah 1 poin ke 906,3 dari 907,8.

Sumber: BeritaSatu.com

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ke zona merah pada pembukaan perdagangan pagi ini. Tercatat, IHSG turun 5,7 poin atau 0,1% ke level 5.727,91.

Membuka perdagangan Kamis (4/7/2018), ada 67 saham menguat, 44 saham melemah, dan 87 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp60,9 miliar dari 41,3 juta lembar saham diperdagangkan.


Indeks LQ45 turun 1,7 poin atau 0,2% menjadi 906,01, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 0,8 poin atau 0,1% ke 643,92, indeks IDX30 turun 1,2 poin atau 0,2% ke 492,72 dan indeks MNC36 naik 0,7 poin atau 0,2% ke 320,96.

Sektor penggerak IHSG bergerak dua arah, dengan sektor finance memimpin pelemahan hingga 0,7%. Sementara sektor properti naik 0,3%.

 IHSG Cetak Rekor Tertinggi Baru dengan Ditutup Naik 33,70 Poin

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) naik Rp960 atau 45,7% ke Rp3.060, saham PT United Tractors Tbk (ITMG) naik Rp350 atau 1,1% ke Rp32.450 dan saham PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR) naik Rp250 atau 4,2% ke Rp16.150.


Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp675 atau 1,5% ke Rp45.800, saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) turun Rp475 atau 3,5% ke Rp13.100, dan saham PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) turun Rp325 atau 21,9% ke Rp1.160.
🌷

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tanda-tanda berhentinya tekanan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum terlihat. Rabu (4/2), IHSG memang melompat 1,77% ke level 5.733. Tapi, indeks masih menyisakan defisit 0,93% sejak awal pekan ini.
Ada mazhab populer yang mengatakan, turunnya indeks justru peluang untuk memborong saham. Sebab, harganya sedang murah.
Lantas, apa mazhab itu masih relevan dalam kondisi seperti sekarang? Terlebih, tak sedikit investor ritel yang dananya terbatas. Atau, justru sekarang situasinya cash is the king? "Cash is the king itu kalau big crash, sekarang tidak ada indikasi pasar akan crash," jelas investor saham, Sem Susilo kepada KONTAN, Rabu (4/7).
Fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat. Sejumlah komponen perekonomian global juga masih dalam kondisi yang wajar. Jadi, penurunan saat ini hanya bersifat situasional akibat tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Sehingga, logikanya situasi seperti saat ini hanya bersifat sementara. Sebab, kalau perang dagang dua negara itu berlangsung, ekonomi mereka sendiri yang bakal rusak. Apakah dua negara kiblat perekonomian itu mau perekonomiannya hancur?
Berdasarkan pertimbangan tersebut, Sem masih memegang mazhab saatnya borong saham ketika IHSG jatuh. Tapi, tetap pakai aturan.
Sisihkan 50% modal investasi yang dimiliki untuk belanja awal. Sisa 50% modal digunakan untuk cadangan.
"Sisa 50% digunakan untuk cadangan satu kali average down kalau harga sudah turun 20% dari modal. Kalau mengakumulasi saham sehat yang dibuang karena panik, rasio cadangan satu kali average down sudah cukup, karena saham sehat di harga dasar tentu sulit turun 20%," tutur Sem.

Cadangan modal itu bisa dimanfaatkan untuk trading cepat harian mengikuti momentum pasar. Menurut Sem, itu investasi yang sehat.

🍊
per tgl 04 Juli 2018: 

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII), sukses mempertahankan reboundnya bahkan berakhir menguat hampir 2% pada perdagangan hari ini, Rabu (4/7/2018).
JII ditutup menguat 1,98% atau 12,50 poin di level 643,11, setelah mulai rebound saat dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,14% atau 0,90 poin di level 631,52. Adapun pada perdagangan Selasa (3/7), JII berakhir anjlok 2,38% atau 15,38 poin di level 630,62.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks syariah bergerak di level 621,75-645,85 sepanjang perdagangan hari ini. Sebanyak 20 saham menguat, 6 saham melemah, dan 4 saham stagnan dari 30 saham yang diperdagangkan.
Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) yang menguat 4,03% menjadi penopang utama terhadap penguatan JII pada akhir perdagangan hari ini, diikuti ASII (+2,46%) dan TLKM (+1,62%).
Sejalan dengan JII, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan reboundnya juga berakhir menguat hampir 2% pada perdagangan hari ini.
IHSG ditutup menguat 1,77% atau 99,70 poin di level 5.733,64, mematahkan koreksi selama dua hari berturut-turut sebelumnya. Indeks mulai rebound saat dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,12% atau 6,63 poin di level 5.640,56.
Pada perdagangan Selasa (3/7/2018), IHSG berakhir merosot 1,96% atau 112,83 poin di level 5.633,94.
Meski bergerak fluktuatif di awal perdagangan, IHSG kemudian konsisten bergerak di zona hijau dan terus menanjak kembali menembus level 5.700. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 5.557,56 – 5.738,93.
Dari 588 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 186 saham menguat, 196 saham melemah, dan 206 saham stagnan.
Saham-saham syariah yang mendorong indeks JII hari ini:
Kode
(%)
UNVR
+4,03
ASII
+2,46
TLKM
+1,62
TPIA
+3,79




Saham-saham syariah yang menekan indeks JII hari ini:
Kode
(%)
EXCL
-5,22
BRPT
-2,97
PGAS
-1,23
WSKT
-1,61

Sumber: Bloomberg
🌷
Bisnis.com, JAKARTA -Menutup perdagangan hari ini, Rabu (4/7/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,77% atau 99,70 poin di level 5.733,64.
Sepanjang hari ini IHSG bergerak terus fluktuatif sejak pembukaan pagi tadi,
IHSG dibuka rebound dengan penguatan 0,12% atau 6,63 poin di level 5.640,56 dan bergerak menguat 0,28% atau 15,50 poin ke level 5.649,43 pada pukul 09.06 WIB.
Tetapi, IHSG justru berbalik melemah 0,31% atau 17,61 poin ke level 5.616,33 pada pukul 9.30 WIB. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada level 5.614,42 – 5.658,40.
IHSG kembali ke zona hijau pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (4/7/2018),
IHSG menguat 0,18% atau 10,01 poin ke level 5.643,94 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,12% atau 6,63 poin di level 5.640,56.
Saham BBCA dan ASII menjadi penopang utama penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (4/7/2018).
IHSG menguat 0,18% atau 10,01 poin ke level 5.643,94 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,12% atau 6,63 poin di level 5.640,56.
Mengawali sesi II perdagangan hari ini, Rabu (4/7/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,20% atau 11,39 poin ke level 5.645,33.

Sejumlah analis memprediksi hari ini IHSG berupaya mengumpulkan tenaga untuk mendongkrak kinerjanya agar bisa tembus ke zona hijau.
Binaartha Sekuritas memperkirakan indeks saham masih berpeluang mengalami technical rebound dalam perdagangan hari ini, Rabu, (04/07).

Sementara itu, Indosurya Sekuritas memprediksi indeks akan bergerak di level penguatan dengan kisaran 5.591 - 5.888.
🍈

JAKARTA okezone- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan penguatan pada perdagangan sesi I. Siang ini, IHSG naik 10 poin atau 0,1% ke level 5.643,94.

Pada jeda perdagangan sesi I, Rabu (4/7/2018), ada 106 saham menguat, 252 saham melemah, dan 101 saham stagnan. Siang ini, transaksi perdagangan mencapai Rp3,83 triliun dari 5,27 miliar saham diperdagangkan.




Indeks LQ45 naik 5,6 poin atau 0,6% menjadi 888,45, indeks Jakarta Islamic Index (JII) naik 2,3 poin atau 0,4% ke 632,99, indeks IDX30 naik 3,8 poin atau 0,8% ke 483,38 dan indeks MNC36 naik 1,7 poin atau 0,6% ke 314,82

Mayoritas sektor penggerak IHSG bergerak menguat, dengan sektor industri dasar memimpin kenaikan hingga 0,7%. Sementara, sektor industri dasar turun 1,9%.



Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) naik Rp1.825 atau 8,9% ke Rp22.225, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp700 atau 3,3% ke Rp22.000, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp475 atau 2,3% ke Rp21.075.

Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp1.475 atau 2,1% ke Rp67.500, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) turun Rp1.150 atau 6,6% ke Rp16.350 dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) turun Rp1.075 atau 7,6% ke Rp13.125.

(dni)
🌸

bisnis.com: Pukul 11.38 WIB: IHSG Berbalik Menguat Menjelang Akhir Sesi I


Indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik menguat meski hanya 0,05% atau 3,05 poin ke level 5.636,99 menjelang akhir perdagangan sesi I.
πŸ“
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah setelah mencoba bangkit mengawali perdagangan Rabu (4/7) pagi. Mengutip RTI, indeks turun tajam 0,94% ke level 5.580,690 pada pukul 10.02 WIB.
Jumlah saham yang turun 238 dan hanya 75 saham yang menghijau. Sementara 110 saham stagnan.
Delapan dari 10 indeks sektoral memerah. Sektor industri dasar turun paling dalam 4,29%. Sedangkan dua sektor yang menghijau yakni keuangan naik 0,13% dan aneka industri naik 0,06%.
Meski demikian, investor asing mencatatkan aksi beli sekitar Rp 54.380 miliar.  

"Masih adanya kepanikan pasar terkait dengan sentimen perang dagang yang dibarengi dengan sempat melonjaknya laju USD terhadap Rupiah hingga menyentuh level 14.450 memberikan imbas negatif pada IHSG," kata analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengutip dari Antara.
🌸

JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan masih melanjutkan pelemahan.


IHSG selanjutnya diharapkan dapat bertahan di atas support 5.550-5.590 untuk mencegah kembali melemah lebih dalam. Resisten diharapkan dapat menyentuh tipis di kisaran 5.650-5.685.

Senior Analyst CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, masih adanya kepanikan pasar terkait dengan sentimen perang dagang yang dibarengi dengan sempat melonjaknya laju dolar AS terhadap Rupiah hingga menyentuh level Rp14.450 per USD memberikan imbas negatif pada IHSG.

"Pelaku pasar, terutama asing pun kembali melakukan aksi jual sepanjang perdagangan," kata dia dalam riset tertulis, Rabu (3/7/2018).



Pada perdagangan kemarin saja, asing tercatat telah melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 538 miliar.

Oleh karena itu, harapan akan adanya kenaikan lanjutan tampaknya tidak terjadi.

"Tampak seluruh sektor melemah sehingga memberatkan laju IHSG untuk bertahan di zona hijau," kata dia.



Adapun saham-saham rekomendasi Reza antara lain:

UNTR: BoW di kisaran 31.250-31.350. Support 31.350-31.400 Resisten 32.300-32.525

TKIM: BoW di kisaran 13.850-13.925. Support 13.875-13.925 Resisten 14.400-14.550

HOKI: BoW di kisaran 715-725. Support 725-730 Resisten 755-775

BBNI: BoW di kisaran 6.725-6.775. Support 6.750-6.800 Resisten 7.125-7.225


UNVR: BoW di kisaran 44.200-44.275. Support 44.275-44.350 Resisten 45.350-45.475.
πŸ‡

JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan menguat. Indeks diprediksi bergerak di rentang 5.591-5.888

Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG akan bergerak secara konsolidasi dipengaruhi oleh sentimen nilai tukar Rupiah dan harga komoditas.

"Pergolakan harga komoditas dan fluktuasi nilai tukar Rupiah, tentunya turut memberikan warna terhadap pergerakan IHSG," kata dia dalam riset tertulis, Rabu (4/7/2018).



William melanjutkan, untuk mendorong laju IHSG maka diperlukan adanya capital inflow ke pasar saham.

"Hari ini IHSG berpotensi menanjak naik," kata William.


Adapun saham-saham pilihan Indosurya Sekuritas antara lain: SRIL, MYOR, ROTI, KLBF, TLKM, BBNI, HMSP, BBCA, SMRA, PWON
🍈

per tgl 03 Juli 2018: 

Bisnis.com, JAKARTA— Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut dengan berakhir turun hampir 2% pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Selasa (3/7/2018), sejalan dengan pelemahan rupiah.
IHSG ditutup merosot 1,96% atau 112,83 poin di level 5.633,94, setelah dibuka turun 0,16% atau 9,41 poin di level 5.737,35. Pada perdagangan Senin (2/7/2018), IHSG berakhir melemah 0,90% atau 52,47 poin di level 5.746,77.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 5.630,10 – 5.752,32. Dari 588 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 65 saham menguat, 343 saham melemah, dan 180 saham stagnan.
Berdasarkan data Bloomberg, seluruh sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dipimpin sektor industri dasar (-3,89%), aneka industri (-3,06%), dan infrastruktur (-2,59%).
Sejalan dengan IHSG, pelemahan indeks Bisnis-27 berlanjut dan mengakhiri pergerakannya hari ini merosot 2,30% atau 11,34 poin di level 482,56.
Pagi tadi, indeks dibuka turun 0,26% atau 1,29 poin di posisi 492,61, setelah pada perdagangan Senin (2/7) berakhir melemah 0,81% atau 4,04 poin di level 493,90.
Sementara itu, nilai tukar rupiah melanjutkan pelemahannya pada hari kedua berturut-turut, dengan ditutup melemah 7 poin atau 0,05% di Rp14.397, kisaran level terlemah sejak Oktober 2015. Pada perdagangan Senin (2/7), rupiah berakhir melemah 0,42% atau 60 poin di posisi 14.390.
Analis Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail memaparkan data inflasi Juni yang masih cukup rendah sebesar 3,12% (yoy) dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,23% (yoy) diperkirakan menjadi sinyal negatif bagi pertumbuhan ekonomi di triwulan kedua.
Core inflation bulan Juni yang juga lebih rendah sebesar 2,72% (yoy) dibandingkan dengan bulan sebelumnnya sebesar 2,75% (yoy) memperkuat sinyal bahwa pertumbuhan konsumsi domestik masih lemah.
Menurut Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara, produk domestik bruto (PDB) terlihat tumbuh 5,1%-5,2% tahun ini saat tren pemulihan tidak sekuat seperti yang diperkirakan.
“Defisit transaksi berjalan dapat mencapai lebih dari 2,5% atas PDB, tetapi diperkirakan tetap di bawah 3%,” tambah Mirza kepada awak media di Jakarta, seperti dikutip Bloomberg.
Di sisi lain, indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau bergerak variatif, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,09%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,29%), indeks PSEi Filipina (+0,54%), dan indeks SE Thailand (+1,19%).
Saham-saham penekan IHSG:
 Kode
(%)
BBCA
-3,96
BMRI
-3,07
PGAS
-16,41
ASII
-2,40
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode
(%)
MEGA
+5,79
DSSA
+9,97
BFIN
+6,43
TOPS
+2,49

Sumber: Bloomberg
🍝

Bisnis.com, JAKARTA -  PT Valbury Sekuritas Indonesia memprediksi indeks saham bergerak di teritori positif dalam perdagangan hari ini, Selasa (03/07).
Tim analis Valbury Sekuritas menyebutkan kendati dari faktor internal pasar masih dicemaskan pelemahan Rupiah, namun perkiraan pasar global terutama saham AS yang ditutup menguat pada Senin dan perkiraan pasar Asia positif, dapat menjadi penopang bagi IHSG bergerak ke teritorial positif pada hari ini.
Adapun pergerakan indeks diprediksi bergerak di Support Level 5.718/5.690/5.633 sedangkan Resistance Level 5.804/5.861/5.889
Sentimen pasar dari dalam negeri:
Presiden Jokowi meminta BI untuk menjaga inflasi tetap rendah dan nilai tukar rupiah agar tetap stabil di tengah gejolak perekonomian dunia. Hal itu agar perekonomian Indonesia dapat bertumbuh sesuai harapan masyarakat. Presiden juga meminta BI terus bekerjasama dengan pemerintah untuk menghadapi gejolak tersebut.
Pemerintah mengusulkan pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5,2%-5,6% pada 2019, atau turun sebesar 0,2% dibandingkan target Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) yang diusulkan kepada DPR-RI beberapa waktu lalu. Penurunan pertumbuhan ekonomi tersebut akibat dari perekonomian dunia yang terus berubah.
Sementara itu, angka inflasi Juni 2018 sebesar 0,59% MoM, sedangkan inflasi secara tahun kalender 1,90% YtD dan inflasi secara tahun ke tahun 3,12% YoY. Stabilnya inflasi lebaran tahun ini karena terjaganya harga beberapa bahan pangan.
Sentimen pasar dari luar negeri :
Trump kembali membuat pelaku pasar bingung dengan pernyataan yang kontroversial. Trump menyatakan tidak yakin dengan kesepakatan denuklirisasi yang dicapai AS dan Korea Utara, karena bisa saja kesepakatan tersebut putus ditengah jalan. Berbeda dengan pernyataan Trump sebelumnya usai melakukan pertemuan dengan Kim Jong-Un, Trump percaya bahwa AS dan Korea Utara telah menyetujui sejumlah poin kesepakatan denuklirisasi oleh Korea Utara.
Pernyataan Trump lain yang membingungkan masyarakat internasional, Trump menyebutkan bahwa Arab Saudi setuju untuk menaikkan produksi minyak. Namun AS tidak lama kemudian meralat komentar Trump dengan mengatakan Raja Salman bersedia menaikkan produksi minyak bila diperlukan.
Berikut rekomendasi saham hari ini
UNTR: Trading Buy
• Close 32400, TP 32825
• Boleh buy di level 31850-32400
• Resistance di 32825 & support di 31850
• Waspadai jika tembus di 31850
• Batasi resiko di 31750
GGRM: Trading Buy
• Close 69000, TP 70275
• Boleh buy di level 67675-69000
• Resistance di 70275 & support di 67675
• Waspadai jika tembus di 67675
• Batasi resiko di 67600
SCMA : Trading Buy
• Close 2100, TP 2200
• Boleh buy di level 2030-2100
• Resistance di 2200 & support di 2030
• Waspadai jika tembus di 2030
• Batasi resiko di 2010
RALS: Trading Buy
• Close 1410, TP 1470
• Boleh buy di level 1370-1410
• Resistance di 1470 & support di 1370
• Waspadai jika tembus di 1370
• Batasi resiko di 1350
MAPI: Trading Buy
• Close 835, TP 880
• Boleh buy di level 815-835
• Resistance di 880 & support di 815
• Waspadai jika tembus di 815
• Batasi resiko di 805
ERAA: Trading Buy
• Close 2500, TP 2640
• Boleh buy di level 2380-2500
• Resistance di 2640 & support di 2380
• Waspadai jika tembus di 2380
• Batasi resiko di 2360
Ket. TP : Target Price

WATCHING ON SCREEN;
BDMN, HMSP, ROTI, INTP, KLBF, PTPP

Bisnis.com, JAKARTA— PT. Indo Premier Securities memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (2/7/2018) di kisaran 5.690–-5.890.
Indeks berhasil ditutup di atas EMA5 dan membentuk pola white closing marubozu yang merupakan sinyal bullish continuation, stochastic golden cross dan MACD histogram convergence negatif.
“Target kenaikan indeks pada level 5.890, kemudian 5.990 dengan support di level 5.690 dan 5.590,” tulis PT. Indo Premier Securities dalam risetnya yang diterima pagi ini, Senin (2/7/2018).
PT. Indo Premier Securities pada perdagangan hari ini merekomendasikan saham berikut:
  • PGAS (1.995)
Rekomendasi: Spec Buy
Candle ditutup di atas EMA5 dan membentuk pola white opening marubozu yang merupakan sinyal bullish continuation, stochastic golden cross dan MACD convergence negatif. Target kenaikan harga pada level 2.110 kemudian 2.230 dengan support di level 1.835, cut loss jika break 1.715.
  • ANTM (890)
Rekomendasi: Spec Buy
Candle ditutup di atas MA20 dan membentuk pola white closing marubozu yang merupakan sinyal bullish continuation, stochastic golden cross dan MACD histogram convergence negatif. Target kenaikan harga pada level 925 kemudian 960 dengan support di level 850, cut loss jika break 805.
  • INCO (4.040)
Rekomendasi: Spec Buy
Candle ditutup di atas EMA5,10 dan membentuk pola long white marubozu yang merupakan sinyal bullish continuation, stochastic netral dan MACD histogram convergence negatif. Target kenaikan harga pada level 4.170 kemudian 4.300 dengan support di 3.880, cut loss jika break 3.790.
🍁
per tgl 02 Juli 2018: Selamat HUT POLRI 1 Juli 2018

Bisnis.com, JAKARTA - Tekanan terhadap pasar modal selama kuartal II/2018 diprediksi masih berlanjut pada awal paruh kedua tahun ini sejalan dengan belum kondusifnya situasi ekonomi global.
Pada awal tahun ini, kinerja indeks sangat moncer dan bahkan beberapa kali menyentuh rekor baru. Angka tertinggi indeks harga saham gabungan (IHSG) berada pada level 6.689 pada periode Februari-Maret lalu.
Memasuki kuartal II indeks loyo. Sempat parker sebentar ke level 6.000 sesaat menjelang Lebaran, kini indeks kembali bergerak aktif di kisaran 5.700-5.800.
Kepala Riset Koneksi Capital Alfred Nainggolan mengatakan, ada dua faktor eksternal yang masih akan mengganggu kinerja indeks pada paruh kedua tahun ini. Pertama perdagangan antara China dan Amerika Serikat (AS), dan kedua, rencana bank sentral AS untuk kembali menaikkan suku bunga.
The Fed, kata dia, telah mengumumkan akan menaikkan suku bunga sebanyak 4 kali, di mana saat ini telah direalisasikan sebanyak 2 kali. "Artinya masih ada tekanan terhadap indeks kita karena faktor ini," kata dia kepada Bisnis.com, akhir pekan lalu.
Kondisi perang dagang kembali memanas setelah AS mengancam akan memberlakukan tarif impor cukup tinggi terhadap kendaraan yang diimpor dari Uni Eropa. Kondisi ini turut berdampak pada pasar modal Indonesia.
Alfred menjelaskan, satu-satunya antisipasi yang wajib dilakukan pemerintah untuk menenangkan pasar adalah dengan mewujudkan soliditas marko ekonomi sehingga dapat meminimalisasi dampak dari eksternal.
"Kalau inflasi pemerintah sudah berhasil, tinggal menangani neraca perdagangan saja dan merealisasikan berbagai proyek infrastruktur," imbuhnya.
Sementara itu, sentimen yang bisa mendongkrak laju IHSG menurutnya akan datang pada Agustus mendatang, tepatnya keputusan mengenai kepastian figur yang akan maju sebagai calon presiden. Dengan kata lain, pada pertengahan kuartal III/2018 pasar modal diyakini akan kembali menggeliat.
Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menambahkan, intervensi yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) untuk menstabilkan nilai tukar rupiah cukup positif. Menurutnya, strategi ini akan efektif untuk menjaga aset investor asing di dalam negeri.
Lanjar menilai, tak lama lagi arus dana asing akam kembali masuk ke pasar modal nasional. "Intervensi rupiah ini untuk memenuhi permintaan investor asing. Semester II/2018 sudah kondusuf dengan indikasi mulai terjadinya capital inflow, karena dari awal tahun dana keluar cukup deras," jelasnya.
Pada paruh kedua tahun ini, kata dia, sektor komoditas seperti tambang, logam, energi, batu bara, dan minyak masih cukup bagus. Selain itu akan ada perbaikan untuk sektor perbankan dan konstruksi karena terdorong oleh berbagai kebijakan pemerintah.
Reliance Sekuritas masih mempertahankan target IHSG pada akhir tahun ini di kisaran 6.500-6.800 pada akhir tahun. Adapun target IHSG yang dipatok oleh Koneksi Capital adalah di kisaran 6.600-6.700.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menegaskan bahwa yang terjadi di pasar saham beberapa pekan terakhir murni merupakan faktor eksternal, baik perang dagang maupun The Fed.
"Gejolak market memang sangat luar biasa akhir-akhir ini. Kami melihat ini faktor eksternal yang dalam beberapa saat selalu bergejolak. Tapi kami melihat BI cukup bagus," kata dia. Bursa mengklaim, kinerja emiten juga cukup positif.
🌳
Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi memperpanjang penguatannya, setelah pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu naik sebesar 2,33% pada level 5.799,24.
Penguatan IHSG terjadi setelah Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Repo Rate sebesar 50 basis poin menjadi 5,25%. Suku bunga Deposit Facility (DF) juga naik 50 bps menjadi 4,50%, dan suku bunga Lending Facility (LF) sebesar 50 bps menjadi 6%, berlaku efektif sejak 29 Juni 2018.
Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi, pergerakan indeks pada hari ini akan berada pada kisaran 5.640-5.958.
Adapun yang akan menjadi sentimen positif adalah adanya rilis data perekonomian inflasi yang akan terlansir hari ini. Data tersebut diperkirakan akan berada dalam kondisi terkendali.
"Sehingga dapat memberikan sentimen kepada pola gerak IHSG. Hari ini IHSG berpotensi menguat," kata dia dalam riset yang dikutip Minggu, (1/7/2018).
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menilai, MACD sudah berada di area negatif. Namun demikian, posisi indikator Stochastic dan RSI sudah bergerak ke atas di area netral.
"Terlihat pola long white closing marubozu candle sehingga diharapkan agar pergerakan indeks saham masih melanjutkan penguatannya dari proses technical rebound sebelumnya," ujarnya.
Dia merekomendasikan sejumlah saham hari ini, yakni ASRI, BSDE, MEDC, PTPP, UNTR, dan WSBP. Adapun saham yang direkomendasikan oleh Indosurya adalah HMSP, SMRA, SRIL, SMCB, WTON, WSBP, ADHI, PWON, dan ROTI.

πŸ‰
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang menguat, Senin (2/7). Pada Jumat (29/6) lalu, indeks berhasil ditutup menguat signifikan 2,32% di level 5.799,24.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, IHSG akan memiliki range support di level 5.721,52 hingga 5.643,79. Sementara, resistance memiliki range 5.838,09 hingga 5.876,96.
"Berdasarkan indikator, MACD sudah berada di area negatif. Namun posisi stochastic dan RSI sudah bergerak ke atas di area netral. Terlihat pola long white closing marubozu candle sehingga diharapkan pergerakan indeks saham masih melanjutkan penguatan dari proses technical rebound sebelumnya," kata Nafan, Minggu (1/7).
Lanjut Nafan, pergerakan IHSG ke depan masih akan dipengaruhi data ekonomi yang akan dirilis, seperti data inflasi. "Data inflasi ini akan menggambarkan kondisi makroekonomi di tanah air. Inflasi yang cenderung stabil diharapkan akan mampu memberikan katalis positif bagi pertumbuhan IHSG.
Sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain:
1. ASRI, daily (328) (RoE: 13.17%; PER: 5.40x; EPS: 61.12; PBV: 0.71x; Beta: 1.79). Terlihat formasi double bottom yang mengindikasikan adanya potensi technical rebound. Akumulasi beli pada level 322 – 330, dengan target harga secara bertahap di level 360, 416, 474 dan 530. Support: 302.
2. BSDE, daily (1.565) (RoE: 5.43%; PER: 18.45x; EPS: 84.84; PBV: 1.00x; Beta: 1.85). Saat ini, pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi beli pada area level 1550 – 1580, dengan target harga secara bertahap di level 1590, 1740, 1890 dan 2040. Support: 1515.
3.MEDC, daily (965) (RoE: 5.86%; PER: 14.35x; EPS: 67.24; PBV: 0.84x; Beta: 1). Terlihat pola bullish matching low candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. Beli pada area level 950 – 970, dengan target harga di level 1075. Support: 920.
4.PTPP, daily (1.995) (RoE: 4.23%; PER: 19.81x; EPS: 100.72; PBV: 0.84x; Beta: 1.57). Terlihat pola bullish homing pigeon candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. Beli pada area level 1.950 – 2.000, dengan target harga secara bertahap di level 2.200 dan 2.350. Support: 1.800.
5. UNTR, daily (31.600) (RoE: 19.22%; PER: 11.55x; EPS: 2735.92; PBV: 2.24x; Beta: 0.9). Terlihat formasi tripple bottom yang mengindikasikan adanya potensitechnical rebound. Akumulasi beli pada area level 31.000 - 31.700, dengan target harga secara bertahap di level 33.200, 34.150 dan 34.925. Support: 30.700.
6. WSBP, daily (366) (RoE: 24.89%; PER: 4.73x; EPS: 77.40; PBV: 1.18x; Beta: N/A). Saat ini, terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. Akumulasi beli pada area level 360 – 370, dengan target harga secara bertahap di level 380, 400, 420 dan 448. Support: 360 & 336.

🌹
Bisnis.com, JAKARTA— Pergerakan indeks harga saham gabungan diprediksi melemah pada perdagangan, Senin (02/07/2018), akibat respons dari kenaikan suku bunga 7 days repo rate (7DRR) 50 basis points ke level 5,25%.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Juan Harahap menjelaskan bahwa indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 5.799,24 pada sesi penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Sektor saham industri dasar dengan 3,17% dan sektor saham pertambangan 2,85%.
Akan tetapi, Juan memproyeksikan sebaliknya untuk pergerakan indeks awal pekan depan. IHSG diprediksi melemah pada sesi perdagangan perdana periode Juli 2018.
Dia mengatakan IHSG bakal melemah akibat efek dari kenaikan 7DDR yang telah diumumkan oleh Bank Indonesia. Kebijakan tersebut menurutnya akan menekan sektor-sektor yang sensitif terhadap pergerakan suku bunga seperti perbankan.
“IHSG diprediksi melemah dengan level support 5.763 dan resistance 5.870,” ujarnya dalam riset harian yang dikutip, Sabtu (30/06/2018).
Adapun, Artha Sekuritas Indonesia merekomendasikan sejumlah saham yang dapat dicermati pada sesi perdagangan, Senin (02/07/2018) yakni UNVR, PWON, ICBP, ADRO, dan INDY.


🌱


JAKARTA- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia berada dalam tekanan eksternal sehingga rawan terkoreksi hingga akhir bulan ini. Namun, potensi pembalikan arah bakal terjadi mulai awal semester kedua, setelah indeks menyentuh titik terendah di level 5.820.

IHSG merosot 109,588 poin (1,83%) ke posisi 5.884,04 dalam perdagangan perdana usai Lebaran, Rabu (20/6), yang membawa indeks terpangkas 7,42% sejak awal tahun (year to date/YTD). Banyak dana asing yang keluar bursa dengan net sell sebesar Rp 1,943 triliun, atau secara kumulatif mencapai Rp 45,48 triliun (YTD).

Analis senior PT Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo menyatakan, kejatuhan indeks di BEI kemarin merupakan akumulasi sentimen yang baru direalisasikan oleh investor. Sentimen tersebut bersumber dari eksternal yang terjadi ketika pasar saham di Tanah Air sedang libur.

Sentimen eksternal yang menjatuhkan IHSG tersebut adalah penaikan Fed Fund rate (FFR) ke level 1,75-2% yang membuat mata uang dolar AS menguat dan penurunan harga minyak dari US$ 68 ke US$ 64 per dolar AS. Sedangkan rencana Bank Sentral Eropa (ECB) menghentikan quantitative easing mulai 2019 tidak berdampak signifikan terhadap pasar saham domestik.

Kenaikan FFR dan turunnya harga minyak membuat pelaku pasar menghindari komoditas dan pasar saham, kemudian beralih ke pasar uang. Indeks Dow Futures terkoreksi 1,3%.

“Selama bursa kita libur kan pelaku pasar tidak memiliki ruang untuk merespons sentimen eksternal yang terjadi. Akumulasi seluruh sentimen itu baru dituangkan langsung hari ini (Rabu),” kata Lucky kepada Investor Daily di Jakarta, Rabu (20/6). (hg)



🌲
per tgl 29 Juni 2018: 
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 50 basis poin (bps). Dengan begitu, secara otomatis BI 7 Days Reverse Repo (BI 7DRR) terkerek ke level 5,25%.
Merespons langkah Bank Sentral tersebut, pasar bursa langsung melejit ke zona hijau pada penutupan perdagangan Jumat (29/6). Mengutip RTI, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melambung hingga 2,33% atau 131,918 poin ke level 5.799,23.
Padahal, kalau berkaca pada perdagangan sebelumnya, IHSG bergerak suram dan merosot hingga 2,08%. Ini lantaran nilai tukar rupiah begerak liar hingga tembus Rp 14.300 per dolar AS.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengungkapkan dengan kenaikan suku bunga BI 7DRR, pasar akan bergerak lebih positif. Dengan begitu, menurutnya yield akan meningkat dan dana asing akan kembali masuk ke Tanah Air.
"Jadi harapannya akan positif beberapa saat. Tapi memang kita menunggu sentimen positif dari eksternal," kata Hans kepada Kontan, Jumat (29/6).
Meskipun begitu, respon positif dari pasar bursa diyakini hanya bersifat sementara. Meskipun direspon kenaikan BI 7DRR disambut baik, namun sentimen kenaikan bunga acuan BI belum cukup kuat mendominasi pasar bursa saat ini.
"Sentimen eksternal saat ini lebih dominan pengaruhi pasar kita," jelasnya.
Hans menjelaskan, selain pelemahan rupiah, sumber lainnya yang menyebabkan IHSG melemah adalah sentimen eksternal yang cenderung negatif. Seperti perang dagang antara China dan AS, serta pembatasan investasi oleh Amerika.

Dengan begitu, sentimen kenaikan BI 7DRR diperkirakan hanya sementara. "Senin depan juga sudah balik lagi, (indeks) bergantung pada sentimen eksternal," tandasnya.
🌷

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah lebih dari 2% pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (28/6/2018).
IHSG ditutup melemah 2,08% atau 120,23 poin ke level 5.667,32 setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,07% atau 4,03 poin ke level 5.791,58. Pada perdagangan Rabu (27/6), IHSG ditutup melemah 0,65% atau 30,1 poin di posisi 5.787,55.
Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.661,01-5.801,35. Dari 587 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 83 saham menguat, 332 saham melemah, dan 172 saham stagnan.
Berdasarkan data Bloomberg, seluruh sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dengan sektor industri dasar paling menekan dengan pelemahan 4,25, disusul sektor properti yang melemah 3,46%.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup melemah 2,37% atau 11,69 poin ke level 482,08, meskipun dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,15% atau 0,72 poin di posisi 494,49.
IHSG melemah keputusan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur pada Jumat besok (29/6/2018).
Dilansir Bloomberg, para ekonom memprediksi BI akan menaikkan suku bunga acuan BI 7-Days Repo Rate pada Jumat. Manfaat dari dua kenaikan suku bunga dan intervensi sebelumnya telah terkikis karena ketegangan perdagangan antara AS dan China melemahkan minat terhadap aset berisiko.
"BI telah melakukan intervensi baik dalam menjual dolar dan membeli obligasi lokal di pasar sekunder untuk mendukungnya, yang telah terlihat lebih hawkish dari yang kami kira akan terjadi," kata Guillermo Osses, kepala analis pasar negara berkembang di Man GLG, seperti dikutip Bloomberg. “Namun, pasar saat ini memang sedang dalam tekanan,” lanjutnya.
IHSG melemah di saat mayoritas indeks lainnya di Asia Tenggara bergerak melemah, dengan hanya indeks FTSE Straits Time Singapura yang menguat 0,09%, sedangkan indeks FTSE Malay KLCI melemah 0,02%, indeks SE Thailand turun 0,29%, dan indeks PSEi Filipina melemah 1,53%,

Saham-saham penekan IHSG:
 Kode
(%)
BBRI
-3,17
BBCA
-1,87
INKP
-7,50
HMSP
-1,40
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode
(%)
INAF
+21,11
BYAN
+3,94
ULTJ
+10,64
UNVR
+0,28
Sumber: Bloomberg
🌷

per tgl 28 Juni 2018: 
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kian terpuruk hingga menjebol level support 5.700 pada perdagangan Kamis (28/6). Indeks acuan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini ditutup merosot 120,23 poin atau setara 2,08% ke level 5.667,31.
Data RTI menunjukkan, indeks kehilangan tenaga lantaran semua sektor saham rontok. Industri dasar turun paling tajam yaitu mencapai 4,25%. Sektor konstruksi mengekor dengan penurunan sebesar 3,46%. Diikuti, pertambangan dan keuangan yang masing-masing tumbang lebih dari 2%.
Kemudian, sektor manufaktur, perdagangan, infrastruktur, aneka industri dan barang konsumsi masing-masing tergerus lebih dari 1%. Hanya, sektor perkebunan yang turun kurang dari 1%.
Hingga pasar tutup, 332 saham terkoreksi. Hanya 83 saham yang naik, sedangkan, 94 saham lainnya stagnan.
Hanya dua saham penghuni indeks LQ45 yang mampu naik. Saham-saham yang terdepak ke posisi tops losers, sore ini, antara lain:
1. PT PP Tbk (PTPP) turun 15,60%.
2. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun 7,66%.
3. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun 7,52%.
Volume transaksi sepanjang hari ini mencapai 9,72 miliar saham dengan nilai perdagangan Rp 8,67 triliun.
Pemodal asing mendominasi aksi jual dengan membukukan penjualan bersih alias net sell di semua pasar sebesar Rp 691,87 miliar.

Saham perbankan paling banyak dilego asing. Tiga saham dengan nilai penjualan bersih tertinggi oleh asing yaitu, saham BBCA, BBRI dan BBNI. Ketiga saham itu berturut-turut menorehkan net sell sebesar Rp 173,8 miliar, Rp 115,9 miliar dan Rp 79,9 miliar.
🍊

per tgl 27 Juni 2018: 

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup melemah 0,58% menjadi 5.825,649 dari hari sebelumnya. IHSG besok diramal masih akan terkoreksi.
Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas mengatakan, dikhawatirkan bahwa sentimen perang dagang maupun tren pengetatan moneter bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve masih mendominasi pergerakan bursa.
Adapun penyelenggaraan pilkada serentak yang berlangsung dengan aman dan damai, diharapkan mampu meredam gejolak akibat dari ketidakpastian dari faktor eksternal tersebut. Besok, akan ada 171 daerah di Tanah Air yang menggelar pilkada serentak, untuk memilih gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakilnya, serta wali kota dan wakilnya. 

"Diproyeksikan, IHSG besok akan bearish dengan rentang pergerakan support5.784 dan resistance di level 5.898," ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Selasa (26/6).
🍧

per tgl 26 Juni 2018: 

Jakarta detik - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk tidak meliburkan perdagangan saham pada 27 Juni 2018. Itu artinya transaksi saham tetap bisa dilakukan pada saat Pilkada Serentak 2018 dilangsungkan.

Keputusan itu sudah diumumkan oleh BEI melalui surat Pengumuman Operasional BEI pada 27 Juni 2018, No Peng-00504/BEI.OPP/06-2018.

"Bursa menginformasikan bahwa tanggal 27 Juni 2018 bursa tetap beroperasi secara normal dan pada tanggal tersebut dinyatakan sebagai hari bursa," kata Direktur BEI Sulistyo Budi dalam keterangan resmi, Senin (25/6/2018).

Sebelumnya pemerintah memastikan 27 Juni lusa merupakan libur nasional. Penetapan libur ini berkaitan dengan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2018.

"Soal libur memang KPU mengusulkan agar ada satu libur pemilu. Tidak hanya di 171 daerah. Dan ini sudah disetujui," tutur Wiranto di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (25/8/2018).

Wiranto mengatakan pengesahan 27 Juni sebagai libur nasional ini nantinya akan berlandaskan perpres. Perpres yang dimaksud akan segera disahkan. (dna/dna)

🍊

per tgl 25 Juni 2018: 

JAKARTA okezone- Pasar saham Indonesia berhasil lepas dari jeratan zona merah. Tercatat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 37,27 poin atau 0,64% ke level 5.859,08 pada penutupan perdagangan sore ini.

Menutup perdagangan Senin (25/6/2018), ada 170 saham menguat, 232 saham melemah, dan 110 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp7,09 triliun dari 8,9 miliar saham diperdagangkan.



Indeks LQ45 naik 9,6 poin atau 1,1% menjadi 918,79, Jakarta Islamic Index (JII) naik 6,2 poin atau 1% ke 658,91, indeks IDX30 naik 5,38 poin atau 1,1% ke 498,48 dan indeks MNC36 naik 3,19 poin atau 1% ke 325,13.

Mayoritas sektor penggerak IHSG menguat, dengan sektor consumer memimpin penguatan hingga 2,9%. Sementara sektor perkebunan dan perdagangan masing-masing turun 1,2% dan 0,1%.



Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp5.225 atau 7,9% ke Rp71.750, saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) naik Rp5.025 atau 19,9% ke Rp30.225 dan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik Rp800 atau 19,9% ke Rp45.000.


Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp800 atau 3,4% ke Rp22.875, saham PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR) turun Rp400 atau 4,2% ke Rp9.200, dan saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) turun Rp350 atau 1,9% ke Rp17.650.


πŸ‰

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah analis memperkirakan pada hari ini pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) akan mulai terkonsolidasi menguat, pascapelemahan usia libur lebaran pekan kemarin.
Binaartha Sekuritas memperkirakan IHSG akan mengalami teknikal rebound pascalibur panjang lebaran.
Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.793,778 hingga 5.765,745.
Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.843,749 hingga 5.865,687. Berdasarkan indikator, MACD sudah membentuk pola dead cross di area negatif.
Meskipun demikian, indikator Stochastic dan RSI sudah menunjukkan oversold, disertai dengan adanya bullish doji star candle, sehingga indeks berpeluang mengalamitechnical rebound.
Sementara itu, Reliance Sekuritas memproyeksikan pergerakan IHSG mulai terkonsolidasi pascapelemahan signifikan membuka perdagangan setelah libur panjang.
Analis Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal IHSG berada pada level support lower bollinger bands dengan Momentum RSI yang cukup rendah mendorong pola pergerakan golden-cross Indikator RSI yang berindikasi terbentuk jika pergerakan selanjutnya kembali mencoba menguat.
"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak menguat terbatas diawal pekan dengan rentang pergerakan 5.766-5. 916," demikian menurut risetnya.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya ANTM, BBCA, BBNI, BBRI, BTPN, INDF, INTA, ITMG, KLBF, SMGR, UNTR, WSKT, ELSA.

🌴
INILAHCOM, Jakarta - Kekhawatian meningkatnya konflik dan eskalasi perang dagang antara AS dengan Cina dan Uni Eropa membuat bursa saham dunia tertekan pada pekan lalu. IHSG yang memulai perdagangan setelah kembali dari libur panjang lebaran tidak luput dari tekanan jual tersebut.

Menurut praktisi pasar modal, Stefanus Mulyadi Handoko, selain itu, rencana The Fed untuk menaikkan suku bunganya dengan agresif, dan rencana ECB untuk mengakhiri program stimulusnya menimbulkan gejolak di negara-negara emerging market. Normalisasi kebijakan moneter AS dan Eropa tersebut membuat mata uang emerging market kembali tertekan, termasuk rupiah.

Kondisi ini menjadi pertimbangan bagi BI untuk memperketat kebijakan moneter, guna menjaga stabilitas rupiah dalam jangka pendek yang merupakan prioritas BI. Hal ini membuat BI berpeluang menaikan kembali BI rate dalam RDG BI yang akan dilaksanakan 27-28 Juni 2018.

"Dampak dari potensi kenaikan suku bunga acuan BI ini telah menjadi pemicu tekanan terhadap harga saham yang diperdagangkan di BEI, sehingga membuat IHSG terkoreksi cukup tajam pada pekan lalu," katanya Minggu (24/6/2018).

Masih dominannya sentimen negatif di pasar baik dari dalam dan luar negeri, mempersulit bagi IHSG untuk bisa keluar dari trend penurunannya yang terbentuk sejak dari awal tahun ini. Secara teknikal, IHSG masih belum berhasil kembali bergerak bullish setelah gagal menembus keatas garis down trend resistance line dan garis MA 200 nya. "Kondisi ini menunjukan bahwa IHSG masih berada di fase downtrend."

Indikator teknikal Stochastic masih bergerak turun, sedangkan MACD telah death cross, mengindikasikan bahwa IHSG masih tidak kondusif dan cenderung untuk bergerak negatif. Untuk pekan ini, support IHSG berada di 5716, sedangkan resistance di kisaran area gap 5947-5987. "Hati-hati jika IHSG gagal bertahan di support 5716, karena akan melanjutkan tren penurunannya menuju target dikisaran 5475-5500, dengan minor target di 5625," katanya mengingatkan.

Pada pekan ini adalah pekan terakhir kuartal kedua untuk tahun 2018. Diharapkan akan terjadi window dressing semester pertama tahun ini dan semoga IHSG dapat menutup gap atas di 5947-5987, serta dapat kembali ke level psikologis 6000.

Untuk pekan ini, pelaku pasar tengah menunggu arah kebijakan suku bunga dalam RDG BI pada tanggal 27-28 Juni, dimana menurut konsensus dan perkiraan akan tetap dipertahankan. Namun jika BI memilih untuk memprioritaskan menjaga kestablilan rupiah, maka akan ada kenaikan sebesar 25 bps untuk mengimbangi kenaikan Fed rate pada 2 pekan lalu.

Sedangkan di awal pekan besok, investor tengah menanti data neraca perdagangan, ekspor dan impor yang diperkirakan masih akan mengalami defisit. Sementara dari luar negeri, data dan agenda ekonomi penting yang akan menjadi perhatian dari para pelaku pasar pada pekan ini, diantaranya Senin, rilis data penjualan rumah baru AS. Selasa, rilis data keyakinan konsumen AS.

Rabu, pernyataan Gubernur BOE Carney, Rilis data durable goods orders dan persediaan minyak AS.  Kamis, rilis data GDP AS. Jum’at, rilis keyakinan konsumen, current account dan GDP Inggris, Rilis data tingkat pengangguran dan keyakinan konsumen Jepang, Rilis data personal spending dan persona income AS.


Sementara dari dalam negeri, IHSG terkoreksi tipis 0,52 poin (-0,01%) ke level 5.821,81 pada perdagangan akhir pekan. Investor asing melakukan aksi jual di pasar reguler senilai Rp806 miliar.

Dalam sepekan setelah kembali dari libur panjang lebaran, IHSG jatuh hingga -2,9%. Investor asing tercatat membukukan net sell sebesar Rp3,455 triliun di pasar reguler dalam 3 hari perdagangan di pekan kemaren.

πŸ’

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volatilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sepanjang semester I-2018 cukup tinggi. Meski sempat naik ke level tertinggi, Indeks mencatatkan penurunan yang cukup banyak.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri menilai bahwa volatilitas pasar ini masih akan terus berlanjut. "Semester kedua marketnya masih volatile sampai Agustus isunya banyak dari luar," kata Hans kepada Kontan.co.id, Jumat (22/6).
Beberapa hal akan membayangi indeks saham seperti kenaikan suku bunga The Federal Reserve (The Fed), yield obligasi Amerika Serikat yang tinggi dan penguatan dollar Amerika Serikat (AS).
Meski begitu bukan berarti semua saham di bursa akan anjlok. Hans mengatakan bahwa beberapa saham konstruksi layak diperhatikan dengan kemungkinan pembayaran proyek dari pemerintah lantaran beberapa proyek konstruksi sudah mulai selesai.
Hal ini dilakukan pemerintah sebagai amunisi kampanye tahun depan. Ia mengatakan bahwa beberapa saham seperti saham WIKA dan PTPP masih bisa diakumulasi.
Adanya periode pemilihan umum di tahun depan membuat indeks kemungkinan mencatatkan penurunan "Pada periode seperti ini LQ45 jadi pilihan karena adanya risiko turun, sebab sahamnya lebih defensif," tambah Hans.
Menurutnya, beberapa saham bluechip layak dipertimbangkan lantaran biasanya saham-saham bluechip akan terlebih dahulu naik. Ia menyarankan beberapa saham seperti BMRI, BBRI, BBNI.

Selain itu, beberapa saham yang sudah turun cukup dalam seperti TLKM dan JSMR juga menarik. Beberapa saham semen juga layak diperhitungkan seperti SMGR dan INTP.

🍊

Bisnis.com, JAKARTA—MNC Sekuritas memperkirakan pasar saham pekan depan masih akan dibayangi sejumlah sentimen negatif yang mempertahankan pasar berada dalam tren penurunan seperti yang terjadi pekan ini.
Sepanjang pekan ini, IHSG telah mengalami koreksi sebesar 4,08% menuju level 5821.8 pada penutupan perdagangan Jumat (22/6/2018).
Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas, mengatakan bahwa pasar atau sejumlah emiten mungkin saja mengalami technical rebound pada pekan depan setelah koreksi yang tajam pekan ini, tetapi hal tersebut cenderung hanya bersifat sementara.
Menurutnya, saat ini pasar masih menghadapi banyak tekanan, khususnya dari luar negeri, yang menyulitkan IHSG untuk dapat kembali menunjukkan performa yang kuat.
Edwin mensinyalir ada beragam faktor yang menyebabkan tekanan pasar pekan ini, antara lain kenaikan Fed Fund Rate pada saat libur Lebaran, tertekannya nilai tukar rupiah karena capital outflow, perang dagang, koreksi harga sejumlah komoditas global, serta kemungkinan naiknya suku bunga Bank Indonesia.
“Market belum akan berhenti turun, karena sentimen ini akan ada lanjutan. Bank Indonesia mungkin akan naikkan suku bunga sampai 5,25% hingga 5,5%, padahal dengan suku bunga rendah kemarin pun ekonomi kita jalan di tempat,” katanya, Jumat (22/6/2018).
“Ini akan berdampak pada kinerja emiten tahun ini dan tahun depan, sehingga direspon pasar dengan kejatuhan harga saham saat ini,” lanjutnya.
Edwin memperkirakan, level support dan resistance bagi IHSG pekan depan akan berada di rentang 5.753 hingga 5.875. Menurutnya, meskipun harga saham sudah cukup murah, tetapi hal tersebut belum dapat dijadikan landasan bagi investor untuk kembali masuk ke pasar, menimbang trennya sedang menurun.

“Orang belum akan berani untuk beli besar meskipun harga murah, ada perkiraan market masih akan turun lagi karena masalah ini belum selesai. Para investor kita tahu dengan kebijakan BI yang akan naikkan suku bunga. Akan ada rotasi saham yang dipegang investor,” katanya.
🍧

per tgl 22 Juni 2018: 
Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini masih merah. IHSG dibuka turun tipis 4 poin. Sempat bergerak positif, IHSG kembali melemah tipis.

Sementara nilai tukar dolar terhadap rupiah pada hari ini masih berada di level Rp 14.000. Dolar AS dihargai Rp 14.073, kemarin berada di level Rp 14.080.

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG turun 2,145 poin (0,04%) ke 5.820,188. Indeks LQ45 juga melemah 0,542 poin (0,06%) ke 906,749.

Membuka perdagangan Jumat (22/6/2018), IHSG turun 4,005 poin (0,07%) ke 5.818,328. Indeks LQ45 turun 0,851 poin (0,09%) ke 906,440.

Pada pukul 09.05 waktu JATS, IHSG turun semakin dalam 24,523 poin (0,42%) ke 5.797,810. Indeks LQ45 turun 5,932 poin (0,65%) ke 901,359.

Jeda siang perdagangan saham, IHSG masih berkutat di zona merah. IHSG melemah 25,951 poin (0,45%) ke 5.796,382. Indeks LQ45 melemah 5,008 poin (0,55%) ke 902,283.

Menutup perdagangan saham sore ini, IHSG berakhir di zona merah. IHSG turun tipis 0,520 poin (0,01%) ke 5.821,813. Indeks LQ45 bertambah 1,887 poin (0,21%) ke 909,178.

Pelemahan IHSG dipicu jatuhnya 8 sektor saham. Saham sektor industri dasar jatuh paling dalam mencapai 1,28% sore ini. Hanya 133 saham yang mengalami penguatan, 258 saham melemah dan 116 saham stagnan.

Perdagangan saham siang ini pun terpantau moderat dengan frekuensi 400.213 kali transaksi sebanyak 8,3 miliar lembar saham senilai Rp 7,9 triliun.

Investor asing masih melanjutkan aksi jual saham dengan catatan jual bersih hingga siang ini sebesar Rp 969 miliar.

Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup kompak di teritori negatif pada perdagangan semalam (21/06).

Indeks Dow Jones berakhir melemah sebesar 0.80% ke level 24.461.70, S&P tertekan 0.63% ke level 2,749.76, dan Nasdaq turun 0.88% ke level 7,712.95.

Pelemahan tersebut terjadi seiring terkoreksinya bursa saham di Asia dan Eropa terkait peringatan atas kekhawatiran investor seputar prospek perdagangan dan pertumbuhan ekonomi global.

Bursa regional bergerak senada dengan IHSG. Berikut pergerakan bursa Asia sore ini:

  • Indeks saham Nikkei berkurang 176,209 poin (0,78%) ke 22.516,830.
  • Indeks komposit Shanghai menguat 13,950 poin (0,49%) ke 2.889,760.
  • Indeks Strait Times turun 12,600 poin (0,38%) ke 3.287,400.
  • Indeks Hang Seng naik 42,648 poin (0,15%) ke 29.338,699.
Saham-saham yang masuk jajaran top gainers sore ini di antaranya adalah, Dian Swastika (DSSA) naik Rp 4.200 ke Rp 25.200, Indo-Rama (INDR) naik Rp 1.225 ke Rp 9.600, Bank Central Asia (BBCA) naik Rp 1.225 ke Rp 9.600 dan Bayan Resources (BYAN) naik Rp 650 ke Rp 12.000.

Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.025 ke Rp 66.525, Indah Kiat (INKP) turun Rp 775 ke Rp 19.250, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 650 ke Rp 23.675 dan Indocement (INTP) turun Rp 550 ke Rp 14.150. (dna/ara)

🌹

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin tertekan pada penutupan perdagangan sesi I. IHSG pun turun 25,9 poin atau 0,44% ke 5.796,38.

Siang ini, ada 116 saham menguat, 241 saham melemah, dan 108 saham stagnan. Pada perdagangan sesi I, transaksi perdagangan mencapai Rp3,5 triliun dari 4,44 miliar saham diperdagangkan.



Indeks LQ45 turun 5 poin atau 0,55% menjadi 902,28, Jakarta Islamic Index (JII) turun 5,3 poin atau 0,81% ke 650,21, indeks IDX30 turun 2,5 poin atau 0,52% ke 489,23 dan indeks MNC36 turun 2,1 poin atau 0,65% ke 319,35.

Mayoritas sektor penggerak IHSG melemah dengan sektor manufaktur memimpin infrastrutkur hingga 1,20%. Sementara, sektor finance naik 0,34%.



Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) naik Rp4.200 atau 20% ke Rp25.200, PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR) naik Rp1.300 atau 15,5% ke Rp9.675, dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) naik Rp350 atau 5,8% ke Rp6.350.


Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp1.150 atau 4,7% ke Rp23.175, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp975 atau 1,4% ke Rp66.575, dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) turun Rp775 atau 3,9% ke Rp19.250.
πŸ‹

Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini masih merah. IHSG dibuka turun tipis 4 poin.

Sementara nilai tukar dolar terhadap rupiah pada hari ini masih berada di level Rp 14.000. Dolar AS dihargai Rp 14.100, kemarin berada di level Rp 14.080. 

Pada pra pembukaan, IHSG turun 2,145 poin (0,04%) ke 5.820,188. Indeks LQ45 juga melemah 0,542 poin (0,06%) ke 906,749. 
Membuka perdagangan Jumat (22/6/2018), IHSG turun 4,005 poin (0,07%) ke 5.818,328. Indeks LQ45 turun 0,851 poin (0,09%) ke 906,440. 

Pada pukul 09.05 waktu JATS, IHSG turun semakin dalam 24,523 poin (0,42%) ke 5.797,810. Indeks LQ45 turun 5,932 poin (0,65%) ke 901,359.

Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup kompak di teritori negatif pada perdagangan semalam (21/06). Indeks Dow Jones berakhir melemah sebesar 0.80% ke level 24.461.70, S&P tertekan 0.63% ke level 2,749.76, dan Nasdaq turun 0.88% ke level 7,712.95.

Pelemahan tersebut terjadi seiring terkoreksinya bursa saham di Asia dan Eropa terkait peringatan atas kekhawatiran investor seputar prospek perdagangan dan pertumbuhan ekonomi global.

Bursa regional bergerak senada dengan IHSG. Berikut pergerakan bursa Asia pagi ini:
  • Indeks saham Nikkei berkurang 203,109 poin (0,90%) ke 22.490,689.
  • Indeks komposit Shanghai melemah 13,510 poin (0,46%) ke 2.862,540.
  • Indeks Strait Times turun 20,670 poin (0,63%) ke 3.279,330.
  • Indeks Hang Seng turun 144,051 poin (0,47%) ke 29.152,891.
(zlf/zlf)
🍊

per tgl 21 Juni 2018: 

Jakarta detik- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini dibuka rebound. Sayang, penguatan tak berlangsung lama. Karena menutup perdagangan saham sore ini IHSG kembali anjlok.

Sementara nilai tukar dolar terhadap rupiah pada hari ini kembali ke level Rp 14.000. Dolar AS dihargai Rp 14.091, kemarin berada di level Rp 13.920.

Pada pra pembukaan, IHSG menguat tipis 6,020 poin (0,10%) ke 5.890,065. Indeks LQ45 naik 1,521 poin (0,16%) ke 926,683.
Membuka perdagangan Kamis (21/6/2018), IHSG menanjak tipis 6,512 poin (0,11%) ke 5.890,551. Indeks LQ45 juga 1,938 poin (0,21%) ke level 927,100.

Pada pukul 09.05 waktu JATS, IHSG berbalik arah dengan penurunan 11,181 poin (0,19%) ke 5.872,858 . Indeks LQ45 juga berkurang 2,671 poin (0,29%) ke 922,491.

Jeda siang perdagangan saham, IHSG bergerak negatif. IHSG turun 12,131 poin (0,21%) ke 5.871,908. Indeks LQ45 bergerak negatif juga dengan pelemahan sebesar 4,922 poin (0,53%) ke 920,240.

IHSG masih melemah jelang penutupan perdagangan saham sore ini. IHSG turun 61,706 poin (1,05%) ke 5.822,333. Indeks LQ45 melemah 17,871 poin (1,93%) ke 907,291.

Pelemahan IHSG diwarnai jatuhnya 8 sektor saham. Pelemahan paling dalam dialami sektor aneka industri sebesar 3,06%. Sebanyak 141 saham menguat, 255 saham melemah dan 107 saham stagnan.

Perdagangan saham berlangsung moderat dengan frekuensi perdagangan saham 429.816 kali transaksi sebanyak 6,8 miliar lembar dan nilai perdagangan mencapai Rp 8,6 triliun.

Investor asing masih melanjutkan aksi jual saham dengan catatan jual bersih sebesar Rp 833,77 miliar.

Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup bervariatif dengan mayoritas menguat terbatas pada perdagangan semalam (20/06). Indeks Dow Jones melemah 0.17% ke level 24,657.80. Sedangkan S&P terangkat 0.17% ke level 2,767.32 dan Nasdaq naik 0.72% ke level 7,781.52.

Penguatan yang terjadi di sektor teknologi mendorong Nasdaq ke rekor tertinggi barunya. Adapun penguatan ini terjadi di tengah penurunan pada indeks Dow Jones dengan terkoreksi 0.17% dikarenakan pelemahan pada saham Blue-chip yang tertekan oleh ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan yang dipandang memiliki dampak lebih besar pada perusahaan multinasional.

IHSG tak melemah sendirian. Bursa regional juga bergerak negatif. Hanya bursa Jepang yang masih melaju positif. Berikut pergerakan bursa Asia sore ini:
  • Indeks saham Nikkei naik 137,609 poin (0,61%) ke 22.693,039.
  • Indeks komposit Shanghai berkurang 39,920 poin (1,37%) ke 2.875,810.
  • Indeks Strait Times berkurang 15,900 (0,48%) ke 3.300,000.
  • Indeks Hang Seng turun 400,119 poin (1,35%) ke 29.296,051.
Saham-saham yang naik signifikan sore ini dan masuk jajaran top gainers di antaranya adalah, Dian Swastika (DSSA) naik Rp 3.500 ke Rp 21.000, Pabrik Kertas Tjiwi (TKIM) naik Rp 800 ke Rp 17.800, Bayan resources (BYAN) naik Rp 700 ke Rp 11.350 dan Mandom (TCID) naik Rp 400 ke Rp 16.900.

Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah, gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.425 ke Rp 67.550, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 1.375 ke Rp 24.325, Indo Kordsa (BRAM) ke Rp 7.000 dan Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 400 ke Rp 7.775.(dna/zlf)
🌸

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal mempertahankan penguatan pada perdagangan sesi I. Tercatat, IHSG ditutup turun 12,1 poin atau 0,2% ke 5.871,90

Siang ini, ada 147 saham menguat, 196 saham melemah, dan 120 saham stagnan. Pada perdagangan sesi I, transaksi perdagangan mencapai Rp4,19 triliun dari 4,21 miliar saham diperdagangkan.



Indeks LQ45 turun 4,9 poin atau 0,5% menjadi 920,24, Jakarta Islamic Index (JII) turun 5,2 poin atau 0,77% ke 665,03, indeks IDX30 turun 2,6 poin atau 0,5% ke 498,56 dan indeks MNC36 turun 2,1 poin atau 0,6% ke 325,66.

Mayoritas sektor penggerak IHSG melemah dengan sektor manufaktur memimpin pelemahan hingga 0,5%. Sementara, sektor mining naik 1,08%.

 Alhamdulillah, Perdagangan IHSG Awal Pekan Dibuka Menguat 6,30 Poin

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) naik Rp3.500 atau 20% ke Rp21.000, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik Rp754 atau 75,4% ke Rp755, dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) naik Rp725 atau 4,3% ke Rp17.725.


Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp1.100 atau 4,3% ke Rp24.600, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp805 atau 1,2% ke Rp68.125, dan PT Indo Kordsa Tbk (BRAM) turun Rp400 atau 5,4% ke Rp7.000.
πŸ‹

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah analis memberikan prediksi berbeda dalam pergerakan indeks hari ini, Kamis (21/06).
Pasalnya, dalam perdagangan hari Rabu (20/06) IHSG melorot hingga lebih dari 2%, sehingga prediksi saham diperkirakan akan cenderung variatif. 
Indosurya Sekuritas memprediksi pergerakan IHSG hari ini masih cenderung terkoreksi wajar,  setelah ditutup melorot dalam perdagangan kemarin, Rabu (20/06).
Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan indeks diproyeksikan bergerak di level 5.821- 6.002.
Dia menjelaskan pekan pendek yang masih akan dilalui oleh IHSG terlihat masih terkonsolidasi dengan ruang yang cukup terbatas.
Hal ini, lanjutnya, juga didukung oleh kuatnya fundamental perekonomian Indonesia yang terlihat dari rilis data perekonomian terlansir. 
Selain itu,  efek pascalibur panjang dimana penggunaan dana margin oleh investor jangka pendek juga memberikan pengaruh ke aksi jual jangka pendek.
Namun, momentum koreksi wajar masih dapat terus dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian.
"Dengan demikian hari ini IHSG berpotensi menguat," tulisnya dalam riset. 
Sementara itu,  Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.829,521 hingga 5.775,003.
Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.943,170 hingga 6.002,302. Berdasarkan indikator, MACD bergerak ke atas menuju ke area positif, sementara Stochastic berada di area netral.

"RSI sudah menunjukkan oversold atau jenuh jual, sehingga indeks berpeluang mengalami technical rebound, " tulis risetnya.
🌳

per tgl 20 Juni 2018: 

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merosot hampir 2% pada akhir perdagangan hari pertama pascalibur panjang Idulfitri, Rabu (20/6/2018).
IHSG berakhir merosot 1,83% atau 109,59 poin di level 5.884,04, setelah dibuka melemah 0,86% atau 51,83 poin di level 5.941,79.
Pada perdagangan terakhir sebelum libur Idulfitri, Jumat (8/6), IHSG ditutup melemah 1,85% atau 113,07 poin di level 5.993,63. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.834,13 – 5.947,78.
Dari 587 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 122 saham menguat, 290 saham melemah, dan 175 saham stagnan.
Berdasarkan data Bloomberg, tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dipimpin sektor finansial (-3,54%) dan properti (-2,96%).
Adapun sektor aneka industri dan infrastruktur mampu menetap di zona hijau, masing-masing dengan kenaikan 0,80% dan 0,63%.
Menurut Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama, pelemahan IHSG pada perdagangan hari ini lebih terkait karena faktor eksternal, di antaranya tensi yang meningkat sehubungan dengan pengenaan tarif impor antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Faktor lain adalah langkah penaikan suku bunga sebesar 25 bps oleh The Fed. Bank sentral AS tersebut akan melanjutkan penerapan kenaikan suku bunga ke depannya sebanyak dua kali pada tahun ini.
“Hal ini menyebabkan posisi rupiah terdepresiasi terhadap dolar AS. Kemudian, faktor terkoreksinya harga komoditas dunia turut menyebabkan posisi IHSG tertekan,” kata Nafan kepada Bisnis.com.
Selain sektor finansial, pelemahan sektor properti menjadi penekan utama terhadap IHSG hari ini.
“Pengembang properti di Indonesia menurun di tengah kekhawatiran bahwa Bank Indonesia (BI) dapat menaikkan suku bunga acuannya kembali pada pekan depan,” tutur Yasmin Soulisa, Analis Ciptadana Sekuritas Asia, seperti dikutip Bloomberg.
Setelah dua kali berturut-turut menaikkan tingkat suku bunga acuan, Bank Indonesia membuka peluang untuk kembali menyesuaikan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate sebagai respons terhadap perkembangan ekonomi global.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan BI siap mengambil langkah dalam Rapat Dewan Gubernur pada 27-28 Juni, sebagai respons atas langkah kebijakan moneter terbaru dari bank sentral di AS dan Eropa.
Seperti diketahui, dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC), Rabu (13/6), The Fed telah menaikkan Fed Funds Rate (FFR) sebesar 25 basis poin menjadi 1,75% hingga 2,00%. Kenaikan tersebut merupakan langkah kenaikan suku bunga kedua pada 2018.
Kemudian pada Kamis (14/6), European Central Bank (ECB) memutuskan menahan tingkat suku bunga acuannya sebesar nol persen pada bulan ini. Sementara itu, BI dalam sebulan terakhir telah menaikkan tingkat bunga BI 7-DRR sebesar 50 basis poin menjadi 4,75%.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup merosot 2,18% atau 11,30 poin di level 506,01, setelah dibuka dengan pelemahan 1,54% atau 7,95 poin di level 509,36.
Indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau bergerak variatif, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,44%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,33%), indeks PSEi Filipina (-0,70%), dan indeks SE Thailand (+1,51%).
Secara keseluruhan, bursa Asia mampu menguat saat investor mengenyampingkan retorika perang dagang antara pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan China, serta mulai melakukan bargain pada pasar ekuitas di seluruh kawasan.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,6% ke posisi 169,73 pada pukul 4.27 sore waktu Hong Kong, ditopang rebound sejumlah indeks saham mulai di Jepang, China, hingga Hong Kong.
“Kabar buruk telah secara penuh dicerna oleh pasar dan pasar kemungkinan melakukan bargain hunting,” ujar Margaret Yang, pakar strategi di CMC Markets Singapore Pte., seperti diikutip Bloomberg.
“Reaksi pasar terhadap meningkatnya tensi dagang antara China dan AS pada Selasa (19/6) mungkin telah terlihat berlebihan.”

Saham-saham penekan IHSG:
 Kode
(%)
BBRI
-5,73
BBCA
-3,37
HMSP
-3,02
BMRI
-3,60
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode
(%)
TLKM
+2,77
CPIN
+9,83
INKP
+4,71
ADRO
+3,36

Sumber: Bloomberg
🌹
Bisnis.com, JAKARTA - Menutup perdagangan hari ini, Rabu (20/6/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,83% atau 109,59 poin di level 5.884,04.
Sepanjang perdagangan hari ini, indeks melorot hingga lebih dari 2%.
Pagi tadi, indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka melemah 0o,86% atau 51,83 poin ke level 5.941,79.
IHSG lanjut melemah di zona merah pada perdagangan sesi I hari ini, Rabu (20/6/2018).
IHSG merosot 2,53% atau 151,47 poin ke level 5.842,15 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,86% atau 51,83 poin di level 5.941,79.
Ada pun pada perdagangan terakhir sebelum libur Lebaran, Jumat (8/6), IHSG ditutup melemah 1,85% atau 113,07 poin ke level 5.993,63.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.834,13 – 5.947,78. Sebanyak 103 saham menguat, 293 saham melemah, dan 191 saham stagnan dari 584 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Seluruh atau sembilan indeks sektoral IHSG menetap di zona merah dengan tekanan terbesar dari sektor finansial yang melemah 4,06%, disusul sektor konsumer yang turun 2,70%.
Mengawali sesi II perdagangan hari ini, Rabu (20/6/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 2,38% atau 142,43 poin ke level 5.851,20.
Sebelumnya, para analis memperkirakan hari ini pasca libur panjang IHSG akan bergerak ke arah penguatan.
Indosurya Sekuritas memprediksi indeks akan bergerak cenderung fluktuatif dalam perdagangan hari ini.
Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan indeks akan bergerak di level 5. 900 - 6. 123.
Menurutnya, membuka perdagangan paska libur panjang IHSG belum terlihat akan bergerak cukup fluktuatif mengingat nuansa libur yang masih terasa.
Dia melanjutkan, namun potensi penguatan akan kembali terlihat mengingat kondisi fundamental perekonomian kita yang masih cukup kuat dan harapan terhadap kembalinya capital inflow yang masih cukup tinggi ke dalam pasar modal kita.
Sementara itu, Binaartha Sekuritas memproyeksikan IHSG akan berpeluang mengalami teknikal rebound di hari pertama perdagangan pasca libur lebaran.
Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5. 955, 085 hingga 5. 916, 543.
Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada level 6. 064, 413 hingga 6. 135, 199. Berdasarkan indikator, MACD bergerak ke atas menuju ke area positif, sementara Stochastic berada di area netral.
Adapun RSI sudah menunjukkan oversold atau jenuh jual, sehingga indeks berpeluang mengalami technical rebound.
🍊
Bisnis.com, JAKARTA – Seluruh sektor pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di awal perdagangan hari ini, Rabu (20/6/2018), dengan pelemahan dipimpin oleh sektor finansial.
IHSG dibuka melemah 0,86% atau 51,83 poin di level 5.941,79, dan terus bergerak di zona merah dengan pelemahan 1,42% atau 85,04 poin di level 5.908,59 pada pukul 09.08 WIB.
Pergerakannya masih melemah sebesar 1,95% atau 116,93 poin ke level 5.876,69 pada pukul 10.04 WIB. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada level 5.865,98 – 5.947,78.
Adapun pada perdagangan terakhir sebelum libur Lebaran, Jumat (8/6), IHSG ditutup melemah 1,85% atau 113,07 poin ke level 5.993,63.
Dari 587 saham yang diperdagangkan, 104 saham di antaranya menguat, sedangkan 225 saham melemah dan 258 saham lainnya stagnan.
Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG bergerak melemah, dengan tekanan utama dari sektor finansial yang merosot  3,4%, disusul sektor properti yang melemah 1,9%.
Pergerakan Sektor IHSG Pukul 10.04 WIB
Sektor
Perubahan
Finansial
-3,44%
Properti
-1,90%
Perdagangan
-1,79%
Consumer
-1,73%
Aneka industri
-1,65%
Tambang
-1,52%
Pertanian
-1,38%
Industri  dasar
-0,72%
Infrastruktur
-0,27%








Sumber: Bloomberg
🌸
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk mengantisipasi anjloknya indeks saham dan nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu (20/6), Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah perlu berkoordinasi secara tepat. Ini mengacu pada banyaknya sentimen negatif dari eksternal selama libur lebaran.
Beberapa sentimen tersebut di antaranya, kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), kembali memanasnya perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS), keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mencabut stimulus (quantitative easing), serta menanti hasil keputusan rapat Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) pada 22-23 Juni di Wina yang cenderung bakal memangkas produksi minyak.
Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih mengungkapkan, gangguan pasar keuangan di eksternal cukup kuat. Bahkan di pasar spot global rupiah sudah tembus ke level Rp 14.100 per dolar AS, menurut data Reuters.
"Memang kita bisa dianggap telat, jadi potensi koreksinya bisa cukup dalam dan bisa dikhawatirkan. Untuk itu, BI dan semuanya dalam hal ini Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus stand by," kata Lana kepada Kontan, Selasa (19/6).
Bahkan, Lana menyarankan agar pemerintah dan BI untuk melakukan koordinasi buyback, untuk menahan harga saham. Hal ini untuk mengantisipasi risiko jika harga saham anjlok pada perdagangan Rabu (20/6), maka intervensi bisa dilakukan baik dari sisi pemerintah maupun Bank Sentral.
"Baiknya ada koordinasi, jadi saham-saham BUMN yang turun biar di buyback. BPJS Kesehatan dan BPJS Tenaga Kerja juga bisa lakukan aksi beli," ungkapnya.
Dampak sentimen negatif selama libur lebaran kemarin, menurut Lana perlu diwaspadai secara seksama. Pasalnya, jika IHSG sukses tembus ke level support terdekat 5.650 maka bukan tidak mungkin akan berlanjut ke 5.500.
"Tapi mudah-mudahan besok sentimen eksternal tidak terlalu dalam, sehingga memungkinkan IHSG mendekati level positif terdekat 6.080," ujar Lana.
Adapun proyeksi pergerakan nilai tukar besok adalah Rp 14.050 hingga Rp 14.100 per dolar AS. Dengan syarat, ditahan dengan intervensi BI, meskipun dari dalam negeri Lana menilai aksi beli dolar mengalami penurunan.
"Jadi tinggal melihat bagaimana sentimen eksternal. Besok pasar tricky karena libur kelamaan," tandasnya.

BI dan BUMN perlu Siap Intervensi dan Buy Back di Perdagangan Besok
πŸ‡

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah libur panjang Lebaran, pasar modal domestik akan kembali beroperasi pada Rabu, 20 Juni 2018.
William Surya Wijaya, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas, memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat di buka besok, belum akan fluktuatif. Sebab, nuansa libur yang masih terasa.
Namun, IHSG berpotensi menguat pada perdagangan Rabu (20/6)
"Potensi penguatan akan kembali terlihat mengingat kondisi fundamental perekonomian yang masih cukup kuat dan harapan kembalinya capital inflow ke pasar modal," kata William

Prediksinya, IHSG akan berada di rentang 5.900-6.123.

🍧

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar saham domestik tidak beraktivitas selama sepekan ke depan karena libur lebaran. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali dibukan pada Rabu (20/6) pekan depan.
Meski pasar lokal libur, para investor tetap harus memantau pergerakan bursa regional yang tetap bertransaksi. Dalam kurun waktu sepekan ke depan, ada beberapa kejadian yang tak bisa lepas dari pantauan pelaku pasar.
Salah satunya adalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang dijadwalkan pada 12 Juni hingga 13 Juni waktu Amerika Serikat (AS). Isu yang paling dinantikan adalah kebijakan suku bunga acuan The Fed.
Head of Research Bahana Sekuritas Andri Ngaserin memperkirakan, bulan ini The Fed belum akan mengerek suku bunga acuan. Dengan begitu, seharusnya bisa berdampak positif ke pasar. Jika ternyata suku bunga acuan The Fed naik, maka hal itu masih sesuai prediksi awal pasar. "Yang jadi perhatian sebenarnya bukan naik atau tidak, tapi apakah The Fed akan bersikap hawkish atau dovish, itu yang ditunggu," kata Andri, Senin (11/6).

Fokus pasar

Menurut dia, sentimen perdagangan pasar saham Indonesia pada pekan depan tidak hanya didominasi hasil pertemuan FOMC. Setidaknya ada tiga sentimen yang lebih penting menjadi perhatian saat pembukaan perdagangan bursa pekan depan.
"Secara umum investor akan melihat perkembangan imbal hasil obligasi AS untuk 10 tahun, perkembangan harga minyak, serta konsumsi domestik saat lebaran," ungkap Andri. Jika kondisi tersebut sesuai ekspektasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi dibuka menguat pada awal pekan depan.
Dalam jangka panjang, Bahana Sekuritas melihat pasar saham masih bullish. "IHSG bisa kembali ke level 6.600, di mana sebelumnya sempat terkoreksi ke 5.800 dan sudah sempat rebound ke 6.200. Mungkin butuh waktu 2-3 bulan," ungkap Andri.
Analis Senior Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar memperkirakan, pada pekan depan pelaku pasar cenderung melakukan penyesuaian. Ini menyebabkan pasar berpotensi melemah.
Apalagi, pasar akan merespons hasil rapat FOMC pekan ini. Paramitra Alfa Sekuritas memperkirakan bulan ini The Fed akan menaikkan suku bunga acuan. "Apalagi tahun ini The Fed menargetkan kenaikan bunga sebanyak 3-4 kali. Mengingat bulan lalu The Fed mempertahankan bunga acuan, maka bulan ini bisa naik," kata William.
Jika ternyata The Fed kembali mempertahankan suku bunga, pasar akan bergerak menguat. "Penutupan Jumat kemarin sempat tertekan, sekarang (pembukaan perdagangan) fokus pasar adalah hasil FOMC. Jadi lebih ke psikologis pasar," ujar William.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai, jika The Fed memutuskan hawkish bulan ini, maka dollar AS berpotensi menguat, diikuti pelemahan nilai tukar rupiah dan IHSG bisa terkoreksi. "Mungkin akan dibuka dengan gap ke bawah. Namun, peluang rebound masih terbuka lebar, karena ini merupakan posisi tepat untuk mengakumulasi beli karena sudah dianggap murah bagi saham yang terkoreksi," kata dia.

Apabila hasil rapat FOMC cenderung dovish, nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak normal dan IHSG cenderung menguat. Sehingga, sikap investor lebih stabil karena sesuai ekspektasi dan menyerahkan sentimen sepenuhnya pada mekanisme pasar.

🌳

Bisnis.com, JAKARTA— Bursa Efek Indonesia memasuki libur panjang, meski begitu kalangan analis telah memprediksi gerakannya di hari pertama pascalibur, yaitu pada Rabu (20/6/2018).
PT.KGI Sekuritas Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (11/6/2018) bergerak di kisaran support 5.940-5.890-5.810-5.740-5.690-5.620-5.520, dan resisten 6.100-6.150-6.220-6.380.
“IHSG gagal bertahan diatas 6.100, support 5.940 akan di uji pascalibur Lebaran,”  kata Yuganur Wijanarko Senior Research PT. KGI Sekuritas Indonesia seperti dikutip dari risetnya.
Dia mengemukakan secara teknikal, kegagalan untuk mempertahankan level psikologis 6.100, merupakan pertanda bahwa aksi jual dapat berlanjut pascalibur Lebaran yang akan menurunkan IHSG mengetes support harian berikutnya di 5.940. Bila level itu tidak bisa bertahan, maka support harian berikutnya ada di 5.890-5.810.
PT.KGI Sekuritas Indonesia pada perdagangan 20 Juni merekomendasikan BUY saham  PTBA, BBTN, BEST, ITMG dengan rincian sebagai berikut:
  • Bukit Asam (PTBA)
Profit taking target: Rp4.150-Rp4.250
Entry (1) Rp3.910, Entry (2) Rp3.820, Cut loss point Rp3.740
  • Bank BTN (BBTN)
Profit taking target Rp3.250-Rp3.350
Entry (1) Rp2.950, Entry (2) Rp2.850, Cut loss point Rp2.770
  • Bekasi Fajar (BEST)
Profit taking target Rp285-Rp295
Entry (1) Rp265, Entry (2) Rp260, Cut loss point Rp255
  • Indotambang Raya (ITMG) (BUY)
Profit taking target: Rp28.400-Rp29.400

Entry (1) Rp26.500, Entry (2) Rp25.900, cut loss point Rp25.200

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) meninggalkan level 6.000 di akhir pekan lalu.
IHSG pada penutupan perdagangan Jumat (8/6/2018) melemah 113,071 atau 1,85% ke level 5.993,62.
Bagaimana pergerakan IHSG setelah libur Lebaran atau pada Rabu (20/6/2018)?
Binaartha Sekuritas  mengemukakan berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.955,085 hingga 5.916.543.
Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada level 6.064.413 hingga 6.135.199.
Berdasarkan indikator, MACD bergerak ke atas menuju ke area positif, sementara Stochastic berada di area netral. Adapun RSI sudah menunjukkan oversold atau jenuh jual, sehingga indeks berpeluang mengalami technical rebound seperti dikutip dari risetnya.
“Biasanya ketika sudah libur panjang, pelaku pasar antusias melakukan transaksi, apalagi kalau kita melihat asing benar-benar antusias masuk pasar modal,” kata M. Nafan Aji Gusta Utama, Analis Binaartha Sekuritas kepada Bisnis.com, Senin (11/6/2018).
Dia mengharapkan pada Juni ini kondisinya secara umum kondusif, sehingga memberikan sentimen positif bagi laju IHSG.
“Fundamental ekonomi dalam negeri stabil, ditopang peningkatan daya beli konsumen,” kata Nafan.
🌸
per tgl 08 Juni 2018: 
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I siang Jumat (8/6) turun 51,06 (0,83 persen) ke level 6.055,6.
Berdasarkan data bursa yang diolah Beritasatu.com, kumpulan saham unggulan yang tergabung dalam indeks Investor33 melemah 6,3 (1,48 persen) mencapai 421,9.
Sedangkan indeks LQ45 melemah 12,1 poin (1,24 persen) ke level 964,3. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) melemah 7,4 (1,07 persen) mencapai 687,6.
Volume perdagangan hingga sesi siang ini tercatat sebanyak 35.546 miliar saham senilai Rp 3,661 triliun. Sebanyak 122 saham naik, 221 saham melemah dan 120 saham stagnan.
Mayoritas pergerakan sektor saham melemah dengan penurunan terdalam saham sektor keuangan sebesar 1,57 persen disusul infrastruktur sebesar 1,48 persen. Sementara sektor saham yang menguat di antaranya industri dasar sebesar 0,36 persen.

Sumber: BeritaSatu.com
🌸

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (HSG) berhasil ditutup menguat 0,60% di level 6.106,69 perdagangan Kamis, (7/6). Penguatan indeks diprediksi bakal berlanjut pada perdagangan akhir pekan, Jumat (8/6).
"IHSG diprediksi menguat terbatas dikarenakan pada hari Jumat perdagangan minim akan adanya sentimen atau belum ada katalis signifikan terutama data dalam negeri," kata Analis Alfa Sekuritas Indonesia Juan Harahap, Kamis (7/6 17.29).
Juan meramalkan Jumat (8/6) besok IHSG bergerak dalam rentan support level 6,084 dan resistance di level 6,175.

Sebelumnya, Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya penguatan IHSG salah satunya dipengaruhi momentum libur panjang Lebaran. "Konsolidasi yang terjadi terlihat cukup wajar menjelang libur panjang," ujar William
πŸ“

menurut analis prof di CNBC: 
πŸ’

per tgl 07 Juni 2018: 

Bisnis.com, JAKARTA -Menutup perdagangan hari ini, Kamis (7/6/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,61% atau 36,98 poin di level 6.106,70.
Berbanding terbalik dengan Rupiah, IHSG sepanjang Hari ini bergerak kinclong.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,35% atau 21,26 poin ke level 6.090,97.
Di akhir perdagangan sesi I.Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 0,38% atau 23,06 poin ke level 6.092,77.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertengger di zona hijau pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Kamis (7/6/2018).
IHSG menguat 0,38% atau 23,06 poin ke level 6.092,77 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,35% atau 21,26 poin di level 6.090,97.
Adapun pada perdagangan kemarin, Rabu (6/6), IHSG ditutup melemah 0,31% atau 19,08 poin ke level 6.069,71.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 6.077,86 – 6.114,27. Sebanyak 200 saham menguat, 137 saham melemah, dan 247 saham stagnan dari 584 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Sebelumnya, sejumlah analis memprediksi Indeks akan bergerak fluktuatif dalam sesi dagang Hari ini.
Reliance sekuritas menyebutkan IHSG secara teknikal bergerak seakan pulled back MA50 dengan indikasi terkoreksi menguji support MA5 setelah Indikator Stochastic bergerak terkonsolidasi negatif dengan momentum RSI yang bergerak flat pada middle oscillator.
Sehingga menurut analis Lanjar Nafi diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung melemah pada perdagangan selanjutnya dengan rentan pergerakan 6.000-6.071.
Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya BTPN, LSIP, MAPI, BRPT, ELSA, INAF, MEDC, PTRO, SMBR.
Sementara itu, 
- Indosurya Sekuritas memprediksi IHSG Akan berpeluang menguat di level 5.900 - 6.123.
Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan pola pergerakan IHSG hingga saat ini masih menunjukkan pola uptrend secara jangka panjang.
Selak itu, konsolidasi yang terjadi terlihat cukup wajar mengingat jelang libur panjang yang akan dimulai pekan depan segera tiba.
Adapun momentum koreksi wajar jika terjadi masih dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk melakukan akumulasi pembelian dengan perencanaan investasi jangka panjang.

"Hari ini IHSG berpeluang menguat," demikian menurut risetnya.
πŸ‡
per tgl 06 JUni  2018: 

JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan pada sore hari ini di zona merah. Tercatat, IHSG turun 19,07 poin atau 0,31% ke level 6.069,71.

Menutup perdagangan Rabu (6/6/2018), ada 192 saham menguat, 173 saham melemah, dan 128 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp11,36 triliun dari 16,02 miliar saham diperdagangkan.


Indeks LQ45 naik 7,05 poin atau 0,73% menjadi 968,07, Jakarta Islamic Index (JII) naik 8,62 poin atau 1,31% ke 668,28, indeks IDX30 naik 3,62 poin atau 0,71% ke 512,24 dan indeks MNC36 naik 2,37 poin atau 0,72% ke 330,64.

Meskipun indeks melemah, akan tetapi mayoritas sektor penggerak IHSG menguat, dengan sektor infrastruktur memimpin penguatan hingga 1,99%. Disusul oleh sektor pertambangan sebesar 1,62%. Sementara sektor aneka industri menjadi satu-satunya sektor yang melemah sebesar 0,26%.



Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) naik Rp48 atau 17,91% ke Rp316, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp110 atau 12,43% ke Rp995 dan saham PT Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA) naik Rp14 atau 11,02% ke Rp141.

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain PT Ever Shine Tex Tbk (ESTI) turun Rp6 atau 6,98% ke Rp80, saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) turun Rp25 atau 4,39% ke Rp545, dan saham PT Indah Kita Pulp anda Paper Tbk (INKP) turun Rp725 atau 3,56% ke Rp19.625.

🌲

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari Selasa (5/6) ditutup menguat secara signifikan. Laju IHSG naik 1,23% menjadi 6.088,79. 
Analis Artha Sekuritas, Juan Harahap menilai, kenaikan tersebut didorong oleh sektor tambang di tengah harga komoditas yang sedang tinggi, terutama harga batubara. Ia menambahkan bahwa sektor infrastruktur juga ikut andil dalam mendorong kenaikan IHSG. 
"Asumsi pemerintah terhadap sektor infrastruktur pada rapat Komisi X hari ini menjadikan sentimen positif terhadap pasar," kata Juan, Selasa (5/6). Juan memprediksi bahwa hari Rabu (6/6), IHSG akan menguat kembali di level support 6.018 dan resistance 6.136.
Analis Narada Aset Manajemen Kiswoyo Adi Joe mengatakan, pasar akan menguat karena sentimen lebaran. Dia mengatakan, support IHSG ada di level 6.000 dan resistance pada level 6.200. "Sentimennya lebaran, mau liburan dan tranksaksi tidak terlalu besar lagi," kata Kiswoyo. Oleh karena itu, Kiswoyo menyarankan investor, memilih saham-saham blue chip menjelang libur panjang.
Sementara Analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji, memprediksi pada hari Rabu (6/6) IHSG akan bergerak ke level support 6.047 hingga 6.004 dan resistance 6.109,87 hingga 6.130,94. "Indeks berpeluang menuju ke arah level resistance, karena terlihat pola three inside up candlestick pattern yg mengindikasikan adanya potensi bullish continuation," kata Nafan.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee, justru memperkirakan IHSG besok akan melemah dengan support di level 6.020 dan resistance di level 6.100.
Hans mengatakan bahwa walau saat ini pasar positif karena penguatan rupiah terhadap dollar AS, IHSG akan tetap terkoreksi jelang libur lebaran akibat berkurangnya transaksi di pasar.

"Rencana kenaikan Fed Fund Rate juga masih menjadi perhatian pasar. Selain itu, kekhawatiran atas perang dagang antara AS dengan Kanada, Mesiko dan negara-negara Uni Eropa terkait harga aluminium dan baja juga bisa mempengaruhi pergerakan IHSG ke depan," kata Hans.
πŸ‰

Bisnis.com, JAKARTA--Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan penguatan namun secara terbatas pada perdagangan hari ini.
Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat 1,23% atau 73,97 poin di level 6.088,79, setelah dibuka dengan kenaikan 0,28% atau 16,55 poin di level 6.031,37.
Berdasarkan data Bloomberg, tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor infrastruktur 2,52%, industri dasar 3,05%, dan konsumer 2,33%. Adapun, sektor finansial dan pertanian masing-masing turun 0,61% dan 0,60%.
Research Division PT Erdhika Elit Sekuritas Hendri Widiantoro mengatakan indeks telah membentuk pola candle two days reversal pattern yang disertai dengan volume akumulasi yang cukup signifikan.
Kata dia, stokastik berada pada areal pertengahan. Bill william telah memasuki fase deselerasi pada hari pertama dengan momentum yang telah berada di real positif.
"Telah terjadi retracemen pada Bill William. Secara jangka menengah IHSG berhasil menembus level resistan jangka panjang atau level chanelling 6.085," kata dia, Selasa (5/6/2018).
Menurutnya, indeks berpotensi melanjutkan penguatan jangka menengah apabila kembali dapat bertahan pada level support minor baru. Namun waspada apabila terkonfirmasi gagal bertahan, indeks berpotensi akan kembali bergerak melemah dalam jangka pendek.
Indeks pada perdagangan hari ini diperkirakan akan bergerak konsolidasi pada range pergerakan 6.000-6.113. Ketat stop menguat loss pada level 6.000," ujarnya.
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menambahkan, indeks berhasil rebound pada level support MA5 dan break out resistance MA50 sehingga berpeluang besar menguji MA200 sebagai target terdekat.
"Diperkirakan IHSG akan bergerak menguat terbatas dengan rentan pergerakan 6.033-6.142," ujarnya.

Reliance Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham pada perdagangan hari ini, yakni BMTR, EXCL, INDY, LSIP, BRPT, ELSA, PTRO, SMSM, dan UNVR.
🌱


Bisnis.com, JAKARTA— Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses melanjutkan relinya pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Selasa (5/6/2018), ditopang penguatan saham emiten telekomunikasi.
IHSG ditutup menguat 1,23% atau 73,97 poin di level 6.088,79, setelah dibuka dengan kenaikan 0,28% atau 16,55 poin di level 6.031,37.
Pada perdagangan Senin (4/6/2018), indeks berhasil membukukan rebound dan berakhir menguat 0,52% atau 31,23 poin di posisi 6.014,82. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 6.025,56 – 6.088,79.
Dari 584 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 180 saham menguat, 216 saham melemah, dan 188 saham stagnan.
Berdasarkan data Bloomberg, tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor infrastruktur (+2,52%), industri dasar (+3,05%), dan konsumer (+2,33%) Adapun sektor finansial dan pertanian masing-masing turun 0,61% dan 0,60%.
Emiten telekomunikasi menjadi pendorong utama atas reli IHSG untuk hari kedua, dengan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) menguat lebih dari 5%. Saham emiten konsumer juga ikut menjadi pendorong, dengan saham HMSP dan UNVR masing-masing naik 2,98% dan 3,08% (lihat tabel).
Dalam risetnya, Analis Sinarmas Sekuritas Richard Suherman dan Kenji Fanata memaparkan industri telekomunikasi Indonesia diperkirakan akan mencatat pertumbuhan trafik data yang berkelanjutan.
Dilansir dari Bloomberg, Sinarmas memberi rekomendasi ‘overweight’ untuk bidang industri telekomunikasi dengan beberapa saham pilihan, di antaranya saham TLKM.
Sinarmas lebih lanjut memperkirakan akan ada peningkatan pada data pricingmengingat bahwa perang harga telah mulai mereda dan implementasi peraturan SIM card akan mengurangi potensi perang harga di masa depan.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 melanjutkan relinya dan berakhir menguat 1,29% atau 6,77 poin di level 533,03, setelah rebound dan ditutup menguat 0,88% atau 4,58 poin di posisi 526,27 pada perdagangan kemarin.
Mayoritas indeks saham lain di Asia Tenggara juga terpantau bergerak positif, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,45%), indeks SE Thailand (+0,66%), indeks PSEi Filipina (+1,40%).
Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing berakhir naik 0,02% dan 0,28%. Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,31%, sementara indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing ditutup naik 0,74% dan 0,99%.
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode
(%)
TLKM
+5,22
HMSP
+2,98
UNVR
+3,08
INKP
+10,60
Saham-saham penekan IHSG:
 Kode
(%)
BBCA
-0,87
BBNI
-2,36
BBRI
-0,64
SMBR
-4,40
Sumber: Bloomberg
🍁
per tgl 05 Juni 2018: 

JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan ini diperkirakan begerak variatif dengan kecenderungan rebound dan mulai memasuki zona bullish. Pada pekan pertama Juni, para pelaku pasar akan mencermati rilis data makro ekonomi, seperti data inflasi, indeks keyakinan konsumen, dan cadangan devisa.


Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta mengatakan, pencapaian-pencapaian ekonomi yang dirilis pekan pertama bulan ini bakal relatif sesuai ekspektasi, sehingga akan jadi katalis positif penopang pertumbuhan indeks.


Sementara dari sisi sentimen global, ia menilai kebijakan proteksionisme Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menerapkan bea impor diharapkan tidak berimbas negatif terhadap pasar modal Indonesia.


“Ada kabar Jepang dan Eropa mau menerapkan proteksionisme ini. Memang hal ini patut diantisipasi pelaku pasar. Mudah-mudahan sejauh ini fundamental ekonomi makro cenderung stabil, tidak terjadi permasalahan krusial yang bisa memengaruhi indeks pekan ini,” ujarnya di Jakarta, akhir pekan lalu.


Sementara itu, rapat dewan gubernur Bank Indonesia (BI) pekan lalu dinilai menjadi sentimen positif bagi mata uang rupiah dan secara bertahap juga akan berimbas positif terhadap IHSG.


Sepanjang Mei 2018, indeks masih di bawah bayang-bayang kuat faktor eksternal dan ada koreksi terbatas, namun mulai terjadi penguatan di awal bulan Ramadan. Indeks mulai menguat dan terjadi capital inflow kepemilikan asing.


Nafan melanjutkan, ketika BI mengagendakan rapat dewan gubernur (RDG) tambahan pada 30 Mei, antusiasme pasar kembali meningkat. Maka, ketika tekanan eksternal muncul dari efek domino regional Asia dan krisis di Italia, IHSG perlahan bertahan di zona hijau. Meskipun, pada Rabu atau Kamis pekan lalu ada potensi profit taking sehingga indeks terkoreksi wajar. (bersambung)



🌳

per tgl 04 Juni 2018: 

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bergerak di area positif hingga penutupan perdagangan hari ini. Senin (4/6) pukul 16.00 WIB, IHSG ditutup menguat 31,23 poin atau 0,52% ke level 6.014,82.
Tujuh sektor menguat dengan kenaikan terbesar pada sektor infrastruktur, yakni 2,74%. Sektor aneka industri menguat 1,43%. Sektor tambang naik 1,29%. Sektor keuangan menanjak 1,16%.
Tiga sektor melemah dengan penurunan terbesar pada sektor barang konsumer 1,25%. Sektor manufaktur turun 0,64%. Sektor industri dasar turun 0,48%.
Total volume transaksi hari ini mencapai 11,18 miliar saham dengan total nilai transaksi Rp 10,68 triliun. Meski IHSG menguat, ada lebih banyak saham yang bergerak turun. Sebanyak 223 saham menurun, 181 saham menguat, dan 95 saham bergerak flat.
Berikut top gainers LQ45:
  • PT XL Axiata Tbk (EXCL) 12,86%
  • PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 5,80%
  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 4,61%
Top losers LQ45 adalah:
  • PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) -4,70%
  • PT Hanson International Tbk (MYRX) -4,32%
  • PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) -2,72%
Investor asing mencatat net sell Rp 139,38 miliar di seluruh pasar. Penjualan bersih terbesar asing terjadi pada saham-saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 159 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 104,4 miliar, dan EXCL Rp 94,7 miliar.

Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 190,2 miliar, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rp 98,9 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 90,9 miliar.

πŸ‰

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan lalu (28 Mei - 1 Juni) terasa mendebarkan bagi banyak trader dan investor. Selain cuma ada tiga hari perdagangan, pekan lalu Bank Indonesia (BI) juga menaikkan bunga acuan sebesar 0,25%.
Apa boleh buat, efek kenaikan bunga acuan memang masih signifikan terhadap bursa saham. Meski Senin (28/5) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menghijau, dua hari perdagangan berikutnya IHSG dipaksa turun oleh sentimen negatif kenaikan bunga acuan. Kamis (31/5) IHSG berakhir di 5,983.587 alias turun 7.845; menghapus lonjakan indeks sebelumnya.
LQ45, indeks saham di BEI yang beranggotakan 45 saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, berdendang bersama IHSG. Turun 4.79
poin dibanding pekan sebelumnya, indeks LQ45 hinggap di 953.59. 
Untunglah, penurunan indeks pasca kenaikan bunga acuan tidak membawa serta saham-saham LQ45. Terbukti, pekan lalu porsi saham LQ45 yang harganya berada di bawah harga rata-rata bergerak (moving average) selama 200 hari terakhir (MA200) justru berkurang.
Setelah penutupan pasar Kamis (31/5), jumlah saham LQ45 yang berada di bawah garis MA200 menjadi 31 saham, berkurang tiga saham dibanding Jumat pekan sebelumnya (25/5) yang mencapai 34 saham. Ini berarti tinggal 68,8%% saham anggota LQ45 yang masih berada di bawah garis MA200.
Tiga saham berhasil menembus garis MA200 sehingga keluar dari daftar ini. Mereka adalah Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Indofood CBP Tbk (ICBP), dan Surya Citra Media Tbk (SCMA).
Sebagian trader menganggap MA200 menjadi salah satu indikator teknikal paling penting tren jangka panjang.
Saham-saham yang harganya berada di atas rata-rata bergerak 200 hari terakhir (MA200) dianggap sebagian kalangan sedang berada dalam tren naik (bullish). Sebaliknya, saham-saham yang berada di bawah garis MA200 dianggap sedang berada dalam tren bearish.

Saham LQ45 di bawah MA200
Saham LQ45 di bawah MA200
No.
Saham
Tanggal
Harga
No.
Saham
Tanggal
Harga
1
ADHI
31-May-18
1945
1
ADHI
25-May-18
1950
2
ADRO
31-May-18
1885
2
ADRO
25-May-18
1830
3
AKRA
31-May-18
4920
3
AKRA
25-May-18
4570
4
ASII
31-May-18
6900
4
ASII
25-May-18
7250
5
BBRI
31-May-18
3080
5
BBNI
25-May-18
7975
6
BBTN
31-May-18
3050
6
BBRI
25-May-18
3120
7
BJBR
31-May-18
2050
7
BBTN
25-May-18
3000
8
BMRI
31-May-18
7050
8
BJBR
25-May-18
2120
9
BMTR
31-May-18
520
9
BMRI
25-May-18
7000
10
BRPT
31-May-18
2120
10
BMTR
25-May-18
530
11
BSDE
31-May-18
1705
11
BRPT
25-May-18
2220
12
BUMI
31-May-18
264
12
BSDE
25-May-18
1720
13
EXCL
31-May-18
2100
13
BUMI
25-May-18
262
14
GGRM
31-May-18
68500
14
EXCL
25-May-18
2280
15
HMSP
31-May-18
3790
15
GGRM
25-May-18
68900
16
INDF
31-May-18
7075
16
HMSP
25-May-18
3770
17
INTP
31-May-18
17625
17
ICBP
25-May-18
8300
18
JSMR
31-May-18
4450
18
INDF
25-May-18
7025
19
KLBF
31-May-18
1370
19
INTP
25-May-18
18450
20
LPKR
31-May-18
378
20
JSMR
25-May-18
4320
21
LPPF
31-May-18
9150
21
KLBF
25-May-18
1370
22
MNCN
31-May-18
1200
22
LPKR
25-May-18
378
23
PTPP
31-May-18
2580
23
LPPF
25-May-18
9400
24
PWON
31-May-18
560
24
MNCN
25-May-18
1240
25
SMGR
31-May-18
8400
25
PTPP
25-May-18
2650
26
SRIL
31-May-18
344
26
PWON
25-May-18
535
27
SSMS
31-May-18
1195
27
SCMA
25-May-18
2320
28
TLKM
31-May-18
3520
28
SMGR
25-May-18
8775
29
UNVR
31-May-18
45600
29
SRIL
25-May-18
332
30
WIKA
31-May-18
1670
30
SSMS
25-May-18
1190
31
WSBP
31-May-18
402
31
TLKM
25-May-18
3560
32
UNVR
25-May-18
46800
33
WIKA
25-May-18
1650
34
WSBP
25-May-18
394


🍁

JAKARTA sindonews - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan, Senin (4/6/2018) dibuka menghijau untuk memulai bulan Juni dengan raihan positif jelang rilis data ekonomi. Bursa saham Tanah Air dibuka naik ke level 6.002,60 atau bertambah sebesar 0,32%.

Pada perdagangan akhir pekan kemarin sebelum libur panjang, IHSG berakhir jatuh 27,47 poin atau 0,46% ke level 5.983,59. Sementara pada sesi pagi awal bulan ini, bursa saham Asia terlihat menguat seiring perhatian investor yang tertuju kepada raihan positif data ketenagakerjaan AS. 

Pagi ini sektor saham bergerak mayoritas berada dalam tren perbaikan dipimpin lonjakan tertinggi aneka industri 1.95% diikuti infrastruktur mencapai 1.37%. Sedangkan sektor yang mengalami pelemahan cukup dalam dialami oleh properti 0,19%. 

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp1,24 miliar dengan 972 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing minus Rp10,83 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp575,84 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp565,01 miliar. Tercatat 185 saham naik, 107 turun dan 96 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) naik Rp1400 menjadi Rp69.900, PT Astra International Tbk. (ASII) ke level Rp7.075 dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) meningkat ke posisi Rp2.150.

Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL)  menyusut Rp300 menjadi Rp4.500, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) turun Rp150 ke level Rp8.325 serta PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) berkurang Rp125 menjadi Rp9,025.

Di sisi lain seperti dilansir CNBC, saham Asia diperdagangkan lebih tinggi setelah data laporan pekerjaan AS di atas ekspektasi pada Jumat. Ditambah investor mulai mengabaikan  kekhawatiran terkait perdagangan.

Indeks Nikkei 225 membuat kenaikan yang meyakinkan, dengan benchmark melompat 1,36% ketika sebagian besar sektor naik. Sedangkan indeks Hang Seng di Hong Kong melonjak 1,32% terdongkrak saham teknologi dan keuangan yang memimpin pergerakan lebih tinggi.

Keuntungan di tempat lain di wilayah ini terlihat moderat, dengan Kospi merayap lebih tinggi 0,52% di Seoul dan S & P/ASX 200 naik tipis 0,71% di Sydney. Komposit Shanghai merangkak lebih baik 0,7% dan komposit Shenzhen yang lebih kecil tertahan pada raihan positif 0,41%.
πŸ‘

JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 20,53 poin atau 0,34% ke level 6.004,11 pada pembukaan pagi ini.

Membuka perdagangan, Senin (4/6/2018), ada 24 saham menguat, 8 saham melemah, dan 13 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp48 miliar dari 20,70 juta lembar saham diperdagangkan.



Indeks LQ45 naik 5,67 poin atau 0,6% menjadi 959,26, Jakarta Islamic Index (JII) naik 4,31 poin atau 0,6% ke 679,79, indeks IDX30 naik 2,99 poin atau 0,6% ke 520,62 dan indeks MNC36 naik 1,97 poin atau 0,6% ke 338,05.

Sektor penggerak IHSG bergerak dua arah, dengan sektor aneka industri memimpin penguatan hingga 0,9%. Sementara sektor konsumer turun 0,3%.



Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Triwira Insanlestari Tbk (TRIL) naik Rp5 atau 6,85% ke Rp78, saham PT Sentul City Tbk (BKSL) naik Rp9 atau 6,38% ke Rp150 dan saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) naik Rp775 atau 5,87% ke Rp13.975.

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) turun Rp28 atau 11,67% ke Rp212, saham PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) turun Rp300 atau 8,11% ke Rp3.400, dan saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) turun Rp240 atau 7,43% ke Rp2.990.


(kmj)

🌸

Bisnis.com, JAKARTA -  Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi masih rawan koreksi pada perdagangan Senin (4/6/2018).
IHSG ditutup melemah 0,46% atau 27,47 poin di level 5.983,59, setelah dibuka dengan penguatan 0,44% atau 26,21 poin di level 6.037,26, pada Kamis (31/5). Berdasarkan data Bloomberg, enam dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dengan tekanan terbesar dari sektor infrastruktur yang melemah 1,27%, disusul sektor aneka industri yang tercatat melemah 1,07%.
Adapun tiga sektor lainnya menguat dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut, dipimpin oleh sektor industri dasar yang menguat 1,46%.
Analis Artha Sekuritas Frederik Rasali mengungkapkan penurunan IHSG pada akhir perdagangan pekan lalu disebabkan antisipasi investor terhadap singkatnya hari perdagangan pada minggu terakhir Mei 2018, sekaligus rebalancing MSCI yang berdampak pada penurunan porsi saham big caps.
"IHSG diprediksi melemah karena MSCI baru akan berdampak pada perdagangan Senin 4 Juni. Selain itu, kurangnya stimulasi dalam negeri juga turut menekan laju IHSG," ungkap Frederik melalui riset.
Frederik memprediksi IHSG Senin (4/6/2018) bergerak pada rentang 5.905 hingga 6.074. Beberapa saham yang direkomendasikan yaitu BSDE, GGRM, BBTN, BBNI, PWON, ADRO, ICBP, dan LPPF.
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengungkapkan berdasarkan indikator harian, MACD telah berhasil membentuk golden cross di area negatif. Sementara itu, stochastic dan RSI terlihat sudah berada di area netral.
"Adapun indeks masih berpotensi menuju ke area level resisten selama pergerakannya masih bertahan di atas garis MA 20. Berdasarkan daily pivot dari Bloombergsupportpertama maupun kedua memiliki range pada level 5.927,25-5.870,92. Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range 6.047,46 hingga 6.111,34," ungkap Nafan.
Beberapa saham yang dia rekomendasikan yaitu ASII, BBRI, BMRI, BRPT, DOID, dan SMGR.
Vice President Research PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengungkapkan mengawali bulan baru pada semester pertama tahun ini, IHSG akan bergerak terkonsolidasi. Sentimen yang memengaruhi yaitu rilis data inflasi dan cadangan devisa yang diprediksi akan stabil.
"Pergerakan IHSG dalam jangka panjang masih akan berada dalam kondisi uptrend. Hal ini perlu dipahami investor sebagai acuan berinvestasi. Pada Senin 4 Juni IHSG berpotensi melaju naik," ungkap William.

Dia memprediksi IHSG  bergerak pada rentang 5 845-6.071 dengan beberapa saham yang dapat direkomendasikan yaitu BBNI, SRIL, SMRA, ICBP, MYOR, TLKM, BBNI, BJTM, dan KLBF.

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah analis memprediksi perdagangan di Awal Juni 2018, akan bergerak positif meski ditutup melemah di akhir Mei 2018 kemarin.
Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan IHSG akan bergerak di level 5.845 - 6.071.
Dia mengatakan mengawali bulan baru pada akhir semester pertama tahun ini, IHSG akan bergerak terkonsolidasi dipengaruhi oleh jelang rilis data perekonomian inflasi dan cadangan devisa yang disinyalir masih akan cukup stabil.
Sementara itu, katanya, kondisi pergerakan IHSG dalam jangka panjang masih berada dalam kondisi uptrend, hal ini yang perlu dipahami oleh investor sehingga dapat dijadikan acuan dalam berinvestasi, hari ini IHSG berpotensi melaju naik.
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan IHSG ditutup melemah 0.46% di level 5.983,586 pada 31 Mei 2018.
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.927,255 hingga 5870.924. Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada level 6.047,466 hingga 6.111,346.
Berdasarkan indikator daily, MACD telah berhasil membentuk golden cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI terlihat sudah berada di area netral.

Adapun indeks masih berpotensi menuju ke area level resisten selama pergerakannya masih bertahan di atas garis MA 20.
🌱
KONTAN.CO.ID - JAKARTA . Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini bergerak fluktuatif. Sempat menghijau, Indeks kembali ke zona merah dengan ditutup ke level 5.983 atau mencatatkan penurunan sebesar 0,46% dari perdagangan kemarin. Pekan ini, asing sudah mulai melakukan akumulasi net buyRp 1,29 triliun.
Namun demikian, William Siregar, Analis Paramitra Alfa Sekuritas mengatakan IHSG akan bergerak dengan frekuensi yang cukup tertahan, dengan kecenderungan menguat tipis. Beberapa sentimen menurutnya akan menjadi penentu indeks pekan depan.
"Dari domestik, pelaku pasar akan menanti data inflasi Mei tgl 4 juni 2018 nanti. Lalu efek libur lebaran juga akan mulai terasa dan berdampak ke bursa kita," kata William kepada KONTAN, Kamis (31/5).
Di masa ini menurutnya pelaku pasar akan cenderung memilih opsi wait and see terlebih dahulu. Di sisi lain, menurut William, penguatan rupiah juga akan direspon pasar pasca bi rate dinaikkan, meski tidak signifikan.
Secara eksternal, IHSG akan merespon perang dagang Amerika Serikat dengan China yang kembali memanas, disertai kisruh Italia yang mencuat dalam beberapa waktu sebelumnya. Efek rencana the fed meningkatkan suku bunga juga akan tetap menjadi perhatian pasar di minggu awal Juni.

Menurut William, Indeks akan bergerak dengan support sebesar 5923 dan juga resistance sebesar 6.072 dengan kecenderungan menguat tipis.
πŸ‰

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Associate Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia (RELI) Lanjar Nafi Taulat, menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung anjlok merespons pelemahan yang dialami mata uang rupiah terhadap dollar AS.
Seperti diketahui, IHSG dalam kurun waktu dua bulan terakhir mengalami tekanan besar seiring dengan laju penguatan dollar Amerika Serikat (AS).
“Pelemahan rupiah berdampak negatif pada pergerakan harga saham di mana Investor asing cenderung melakukan aksi jual pada aset berisiko di Indonesia, seperti saham. Karena adanya depresiasi rupiah yang membuat nilai aset mereka menurun jika dikonversikan kembali ke dollar AS,” papar Lanjar, Kamis (31/5).
Faktor lain, meski porsi asing di bursa saham tidak menjadi mayoritas, namun karena menjadi pemicu, maka aspek psikologis investor lokal pun ikut terbawa pola tindakan investor asing.
“Investor asing masih menjadi triger para investor dalam negeri di Indonesia,” kata Lanjar.
Oleh karena itu, meski pasar volatile, investor tetap harus rasional. Lanjar mengatakan, investor harus cermat dalam mengambil keputusan jangka pendek. Menghindari saham-saham sektor konsumer yang related terhadap impor dan sektor perbankan.
“Saat volatile perhatikan saham-saham sektor industri ekspor dan Pertambangan,” ucapnya.
Sambil perhatikan saham-saham prospektif dan sektor yang bagus di saat terjadi pelemahan rupiah, dan penurunan IHSG, investor harus bersiap dalam posisi beli manakala bursa rebound.
“Posisi beli, lebih tepat di saat IHSG mulai kembali rebound. Jika beli disaat turun sama saja kita menangkap pisau jatuh,” tegas Lanjar.

Agar investasi tetap memberi imbal hasil maksimal, atur juga strategi investasi yang dilakukan. Sesuaikan kembali portfolio yang dimiliki untuk meminimalkan risiko.
Lanjar menjelaskan, dalam jangka pendek, bisa perhatikan saham-saham perbankan dan konsumer karena di saat rupiah terdepresiasi seperti sekarang ini, investor akan cenderung menunggu kebijakan-kebijakan Bank Indonesia guna meredam pelemahan rupiah.
“Sementara dalam jangka panjang bisa perhatikan saham-saham pertambangan dan industri eksportir karena nilai rupiah yang tertekan akan lebih menguntungkan eksportir dan naiknya harga tambang membuat nilai kontrak mereka meningkat jangka panjang,” jelas Lancar.
Melihat gejolak geopolitik yang memanas pada perdagangan AS dan China, pertemuan AS dan Korut serta konflik timur tengah, Lanjar memprediksi, investor cenderung beralih pada aset safe haven dan mengurangi aset berisiko.
Selain itu, tren perekonomian AS yang kian membaik dan tren inflasi yang membuat prospek suku bunga di AS lebih cepat membuat investor terus menambah porsi investasi mereka kembali ke AS dan mulai mengurangi porsi investasi pada negara-negara berkembang yang cenderung lebih berisiko. (Sanusi)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Reliance Sekuritas Minta Investor Cermati Arah Bursa,
🌹

Bisnis.com, JAKARTA-  PT. KGI Sekuritas Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (4/6/2018) bergerak di kisaran support 5.890-5.810-5.740-5.690-5.620-5.520, dan resisten 6.040-6.095-6.150-6.220-6.380.
“Koreksi IHSG berlanjut buy on weakness,” kata Yuganur Wijanarko Senior Research PT. KGI Sekuritas Indonesia dalam risetnya.
Dikemukakan kegagalan IHSG untuk menembus resisten 6.100, telah memicu koreksi yang dapat berlanjut hingga level support berikutnya di 5.890 dan 5.810.
“Namun keadaan tersebut dapat digunakan sebagai kesempatan untuk akumulasi on weakness di saham big cap dan lapis dua pilihan, dengan memperhitungkan cut loss point agar tidak terseret arus bawah perubahan trend dari sideways ke strong negative,” kata Yuganur.
PT. KGI Sekuritas Indonesia pada perdagangan Senin merekomendasikan BUY saham SMGR, BUMI, WSKT, & PTBA, yaitu dengan rincian:
  • Semen Gresik (SMGR)
Profit taking target: Rp8.650-Rp8.950
Entry (1) Rp8.200, Entry (2) Rp8.050, Cut loss point Rp7.925
  • Bumi Resources (BUMI)
Profit taking target Rp272-Rp282
Entry (1) Rp246, Entry (2) Rp240, Cut loss point Rp235
  • Waskita (WSKT)
Profit taking target Rp2.450-Rp2.550
Entry (1) Rp2.250, Entry (2) Rp2.170, Cut loss point Rp2.080
  • Bukit Asam (PTBA) (BUY)
Profit taking target Rp3.980-Rp4.080

Entry (1) Rp3.670, Entry (2) Rp3.570, cut loss point Rp3.470
🌹
Bisnis.com, JAKARTA- Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Kamis (31/5/2018) secara mingguan ditutup menguat pada level 5.983.59 menguat 0,13% dari penutupan minggu lalu.
Penutupan minggu kelima bulan Mei 2018 ini, market hanya berlangsung selama 3 hari. Bergerak menguat sejak awal perdagangan dibuka dilevel 5.979,62, lalu penguatan hanya mencapai level 6.095.47, tidak melewati level resisten kisaran 6100. Lalu IHSG melemah dimana menjelang penutupan menguat tipis.
Pelemahan terjadi dihari ketiga, rebound dari level support 5.930, tapi pada penutupan pekan ditutup dibawah level 6.000.
Octavianus mengatakan penguatan terlihat dipola trend ADX mingguan dengan tren naik yang bertambah (+DI 16) pekan lalu +DI 13, lalu trend turun berkurang (-DI 24) pekan lalu –DI 26, namun RSI stagnan di 44 serupa dengan pekan lalu.
“Dperkirakan IHSG dalam jangka menengah masih dapat rebound, tapi karena dalam tren turun dengan sedikit tekanan jual di beberapa saham LQ 45, maka secara harian sepekan depan penguatan masih dapat berlanjut,” kata Octavianus
Untuk pekan depan dalam periode menengah, indeks diperkirakan akan menguat moderat, sedangkan dalam periode intraday dapat menguat tipis, dengan acuan melewati level resisten di 6137.
Jika tidak IHSG akan melemah kembali karena masih dalam cloud down-trend.

“Penguatan untuk periode mingguan IHSG harus membentuk pola penguatan yang baru secara teknikal dengan didukung volume,” kata Octavianus.
πŸ’
per tgl 31 Mei 2018:

 Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (31/5/2018).
IHSG ditutup melemah 0,46% atau 27,47 poin di level 5.983,59, setelah dibuka dengan penguatan 0,44% atau 26,21 poin di level 6.037,26. Adapun pada perdagangan sebelumnya, Rabu (30/5), IHSG ditutup melemah 0,94% atau 57,27 poin ke level 6.011,05.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.934,80 – 6.055,01. Dari 584 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 160 saham menguat, 211 saham melemah, dan 213 saham stagnan.
Berdasarkan data Bloomberg, enam dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dengan tekanan terbesar dari sektor infrastruktur yang melemah 1,27%, disusul sektor aneka industri yang melemah 1,07%.
Adapun tiga sektor lainnya menguat dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut, dipimpin oleh sektor industri dasar yang menguat 1,46%.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup melemah 0,79% atau 4,14 poin ke level 521,69, setelah dibuka menguat 0,7% atau 3,67 poin ke level 529,50
Menurut Arief Budiman, kepala riset Ciptadana Sekuritas, IHSG melemah saat sejumlah investor mengurangi kepemilikan mereka menjelang liburan Idulfitri bulan depan, ketika bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve menggelar pertemuan kebijakannya.
The Fed dijadwalkan akan menggelar FOMC meeting pada 13 Juni. Sementara itu, aktivitas perdagangan pada bursa saham Indonesia ditiadakan pada 11-19 Juni karena liburan Lebaran.
“Dengan FOMC meeting yang berlangsung selama periode liburan di Indonesia, sejumlah investor memutuskan untuk mengurangi kepemilikan mereka demi meminimalkan ketidakpastian,” tambah Arief, seperti dikutip dari Bloomberg.
Mayoritas indeks saham lain di Asia Tenggara terpantau menguat, dengan indeks FTSE Malay KLCI menguat 1,24%, indeks SE Thailand naik 0,18%, indeks PSEi Filipina menguat 0,36%, sedangkan indeks indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,46%.
Saham-saham penekan IHSG:
 Kode
(%)
BNBR
-24,80
BMRI
-2,76
TLKM
-2,22
BBRI
-1,91
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode
(%)
INKP
+11,31
MEGA
+18,06
ICBP
+2,35
SCMA
+5,58
Sumber: Bloomberg
🌸
JAKARTA okezone - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona merah pada penutupan perdagangan sesi I. Tercatat, IHSG turun 55,4 poin atau 0,92% ke 5.955,59

Pada perdagangan sesi I, ada 134 saham menguat, 211 saham melemah, dan 122 saham stagnan. Siang ini, transaksi perdagangan mencapai Rp3,7 triliun dari 5,3 miliar lembar saham diperdagangkan.



Indeks LQ45 turun 12 poin atau 1,3% menjadi 951,39, Jakarta Islamic Index (JII) turun 9,4 poin atau 1,4% ke 672,71, indeks IDX30 turun 6,9 poin atau 1,3% ke 517,30 dan indeks MNC36 turun 4 poin atau 1,2% ke 335,06

Mayoritas sektor penggerak IHSG kompak melemah dengan sektor infrastruktur memimpin pelemahan hingga 1,4%. Hanya sektor mining yang naik 1,1%.



Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Kalbe Farma Tbk (KAEF) naik Rp230 atau 9,1% ke Rp2.760, saham PT Royal Prima Tbk (PRIM) naik Rp230 atau 24,6% ke Rp1.165 dan saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) naik Rp225 atau 1,3% ke Rp17.025.


Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain PT United Tractors Tbk (UNTR) turun Rp1.450 atau 3,9% ke Rp35.350, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp750 atau 1,6% ke Rp45.800, dan saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun Rp575 atau 3,2% ke Rp17.400.
🌻

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merosot 0,94% di level 6.011,05 pada perdagangan Rabu (30/5). Padahal, indeks di sesi pagi sempat menguat. Tapi, laju indeks mengecil bahkan terkoreksi setelah Bank Indonesia (BI) mengumumkan kenaikan suku bunga acuan menjadi 4,75% pada Rabu siang.
Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra mengungkapkan, dalam kondisi seperti ini investor tidak perlu khawatir. Pelemahan indeks yang terjadi hari ini, lebih dikarenakan maraknya aksi profit taking di pasar.
Sehingga, kata Aditya, penting bagi investor untuk memiliki strategi tepat dalam menghadapi volatilitas pasar saat ini. Apalagi market masih akan cukup volatil hingga Juni nanti.
Aditya memprediksi gerak IHSG ke depan masih akan bertahan di level support 6.000. Sehingga, untuk jangka pendek, investor belum dianjurkan untuk masuk.
Salah satu strategi yang bisa dilakukan investor saat ini yaitu mengamati saham-saham blue chips, yang pertumbuhan harganya saat ini belum mencapai level tertinggi. Posisi tersebut bisa dilihat pada saham-saham blue chips sektor perbankan, konsumsi dan telekomunikasi.
"Saham small caps sudah naik banyak, bisa di-realize dulu dan menambah posisi blue chips jika terjadi penurunan kembali," saran Aditya, Rabu (30/5).
Beberapa saham yang direkomendasikan yaitu SCMA, BRPT, HOKI, ACES, MAPI, GGRM, EXCL, BBRI dan WOOD.

 πŸŒ³

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (30/5) diklaim murni karena sentimen negatif faktor eksternal.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengungkapkan, investor tidak perlu khawatir masuk terhadap kondisi pasar bursa saat ini. Apalagi, pekan lalu IHSG nyaris sepekan penuh ditutup di zona hijau dan lima hari berturut-turut mengalami penguatan.
"Tidak perlu khawatir, ini periode bagus untuk buy on weakness," ujar Hans kepada Kontan.co.id, Rabu (30/5).
Menurutnya, investor cukup menunggu indeks terkoreksi di kisaran 5.700-5.800. Bahkan, kalau IHSG ada di level 5.300-5.400 akan bagus bagi investor untuk melakukan aksi beli. "Tapi kalau masih di 6.000, tunggu dulu," jelas Hans.
Secara keseluruhan, Hans menilai support indeks saat ini cukup kuat berada di 5.700. "Namun masih ada peluang ke 5.300, kalau kita lihat statement global. Semua peluang bisa terjadi," ungkapnya.
Ia optimisitis setiap fluktuasi yang terjadi di pasar saat ini merupakan opportunity(kesempatan). Syaratnya, nilai tukar rupiah jua harus dijaga pada keseimbangan Rp 13.800-13.900 per dolar AS.

Sektor yang menjadi rekomendasi Hans pada saat terjadi koreksi di pasar adalah konstruksi dan infrastruktur. Dimana beberapa saham yang direkomendasikan seperti JSMR, TLKM, PGAS, WIKA, WSKT, PTPP dan WTON.
🍍

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi lumayan dalam pada perdagangan kemarin. Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7 day reverse repo rate tidak mampu meredam sentimen negatif eksternal, yaitu kisruh politik Italia dan dinamika perang dagang Amerika Serikat (AS) vs China. Kemarin, IHSG berkurang 0,94%. Nilai transaksi tercatat Rp 10,4 triliun dengan volume 11,2 miliar saham. Frekuensi perdagangan adalah 530.754 kali. Dari dalam negeri, IHSG yang sudah menguat lima hari berturut-turut agak menggoda investor untuk merealisasikan keuntungan. Termasuk investor asing, yang dalam beberapa hari terakhir melakukan akumulasi beli, kemarin mencatatkan jual bersih Rp 212,7 miliar. BI memutuskan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) tambahan kemarin. Namun, lagi-lagi kenaikan suku bunga acuan kurang nendang untuk mendongkrak IHSG.  Padahal pasar telah menantikan kenaikan suku bunga. Berdasarkan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia, 13 dari 14 ekonom dan analis memperkirakan kenaikan BI 7 day reverse repo rate sebesar 25 basis poin. Dengan kenaikan ini, maka BI akan lebih ahead the curve dalam menyongsong pertemuan The Federal Reserve/The Fed pada 13 Juni mendatang. Dalam pertemuan tersebut, The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 1,75-2%. Probabilitasnya adalah 91,3%, menurut CME Federal Funds Futures. Akan tetapi setelah kenaikan BI 7 day reverse repo rate dieksekusi, ternyata hasilnya tidak memuaskan. IHSG justru terkoreksi cukup dalam, investor asing membukukan jual bersih, dan nilai tukar rupiah stagnan saja terhadap dolar AS. Mungkin pasar sudah mengantisipasi dan menghitung (priced in) kebijakan ini sehingga efeknya menjadi minimal. Selain itu, seperti kenaikan suku bunga sebelumnya yang terjadi 17 Mei, sentimen ini tenggelam oleh isu dari luar negeri. Kali ini, perhatian investor dunia tengah tertuju pada perkembangan di Italia. Negeri PIzza diperkirakan menggelar pemilu ulang karena pemilu yang lalu gagal membentuk kekuatan mayoritas di parlemen. Presiden Sergio Mattarella menunjuk mantan pejabat Dana Moneter Internasional (IMF) Carlo Cottarelli sebagai Perdana Menteri sementara. Cottarelli bertugas untuk merencanakan pemilu dan anggaran negara. Pemimpin Liga, Matteo Slavini, menyuarakan keinginannya agar pemilu ulang diadakan secepat mungkin. "Semakin cepat kita melakukan pemungutan suara, akan semakin baik. Ini adalah cara terbaik untuk keluar dari kondisi dan kebingungan ini," kata Salvini, seperti dikutip dari CNBC International. Jika kekuatan populis semakin solid dan kemungkinan Italia bercerai dengan Uni Eropa kian besar, maka dampaknya adalah guncangan terhadap pasar keuangan global. Masih hangat di ingatan bagaimana keluarnya Inggris dari Uni Eropa memberikan tekanan yang begitu besar bagi pasar keuangan dunia. Kini, negara dengan perekonomian terbesar ke-3 di Zona Euro berpotensi mengikuti jejak Inggris. Sentimen negatif kedua adalah perkembangan perang dagang AS-China. Gedung Putih berencana mengenakan bea masuk baru senilai US$ 50 miliar bagi produk asal China. Pemerintahan Presiden Donald Trump juga akan memperketat investasi yang berasal dari Negeri Tirai Bambu. Detil dari tarif bea masuk akan diumumkan pada 15 Juni, sementara kebijakan kontrol terhadap investasi asal China akan dirilis pada 30 Juni. Kebijakan AS ini tentu semakin menyulitkan kedua negara untuk mencapai titik temu. Investor was-was babak baru perang dagang akan terjadi yang kemudian mengancam perdagangan dan pertumbuhan ekonomi global.   Merespons dua sentimen tersebut, investor cenderung kembali menghindari aset-aset berisiko dan mengamankan dananya di instrumen safe haven. Pasar saham pun ditinggalkan sehingga lautan merah terlihat di bursa Asia. Indeks Nikkei 225 terkoreksi 1,52%, Kospi terpangkas 1,96%, Straits Times anjlok 2,12%, Shanghai Composite amblas 2,53%, dan Hang Seng berkurang 1,4%. (aji/aji)
🌴

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan ditutup merosot 0,94% ke level 6.011 pada perdagangan Rabu (30/5). Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menilai, penurunan indeks kali ini lantaran adanya aksi ambil untung alias profit taking.
Nafan mengatakan, IHSG pada Rabu pagi dibuka di zona merah mengikuti pergerakan bursa regional Asia. “Bursa merespons krisis politik yang terjadi di Italia, apalagi para pelaku pasar khawatir terkait dengan wacana mundurnya Italia dari Uni Eropa atau dikenal dengan istilah Quitaly andaikan krisis politik tersebut masih berlanjut," katanya, Rabu (30/5).
Namun, IHSG perlahan-lahan menguat karena para pelaku pasar mengantisipasi keputusan RDG BI yang pada akhirnya menaikkan BI 7DRR sebesar 25 bps menjadi 4,75%. “Kenaikan IHSG malah membuat pelaku pasar profit takingsehingga menyebabkan IHSG pada akhirnya ditutup di zona negatif," kata Nafan.
Prediksinya, besok (31/5), IHSG lanjut bearish dengan support di level 5.976-5.942 dan resistance di 6.070-6.130.
Berdasarkan indikator daily, MACD telah berhasil membentuk golden cross di area negatif. Sementara, stochastic sudah menunjukkan jenuh beli dan RSI terlihat sudah berada di area netral. Saat ini, terlihat pola bearish pin bar candle, yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan harga saham, sehingga indeks berpotensi menuju ke area level support.
Berikut sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor:
1. ASII, daily (7.000) (RoE: 11.93%; PER: 14.49x; EPS: 491.84; PBV: 1.73x; Beta: 1.38). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger sehingga fase bullish consolidation berlaku. Akumulasi beli pada area level 6.950-7.050, dengan target harga di level 7.500. Support: 6.800.
2. AALI, daily (12.600) (RoE: 7.36%; PER: 16.60x; EPS: 748.32; PBV: 1.24x; Beta: 0.20). Saat ini, harga bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola white closing marubozu candle, yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi beli pada area level 12.300-12.600, dengan target harga secara bertahap di level 12.875, 12.975 dan 13.400. Support: 12.200 & 12.100.
3. EXCL, daily (2.160) (RoE: 0,29%; PER: 373.26x; EPS: 5.76; PBV: 1.06x; Beta: 0.69). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger sehingga fase bullish consolidation berlaku. Akumulasi beli pada area level 2.130-2.160, dengan target harga di level 2.420. Support: 2.000.
4. LSIP, daily (1.200) (RoE: 5.51%; PER: 17.44x; EPS: 68.24; PBV: 0.96x; Beta: 0.19). Saat ini, pergerakan harga bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola bullish hammer candle, yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. Akumulasi beli pada area level 1.160-1.200, dengan target harga secara bertahap di level 1.250, 1.345 dan 1.435. Support: 1.160 & 1.135.
5. MAIN, daily (710) (RoE: 11.27%; PER: 7.74x; EPS: 91.68; PBV: 0.89x; Beta: 1.08). Fase akumulasi terlihat dalam rangka membentuk pola uptrend ke depan. Akumulasi beli pada level 700-715, dengan target harga secara bertahap di level 735, 760, 850, 945 dan 1.035. Support: 665.

6. SIMP, daily (540) (RoE: 2.38%; PER: 19.18x; EPS: 28.16; PBV: 0.46x; Beta: 0.61). Fase akumulasi mulai terlihat dalam rangka membentuk pola uptrend. Akumulasi beli pada area level 535-545, dengan target harga secara bertahap di level 555, 580, 640 dan 700. Support: 535 & 520.
🍁
per tgl 30 Mei 2018: 
JAKARTA okezone – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini jatuh ke zona merah. Pasar saham Indonesia ditutup melemah 57,27 poin atau 0,94% ke 6.011,05.

Menutup perdagangan Rabu (30/5/2018), ada 162 saham menguat, 228 saham melemah, dan 117 saham stagnan. Siang ini, transaksi perdagangan mencapai Rp10,36 triliun dari 11,21 miliar lembar saham diperdagangkan.



Indeks LQ45 turun 1,45% menjadi 963,48, Jakarta Islamic Index (JII) turun 1,52% ke 682,15, indeks IDX30 turun 1,53% ke 524,25 dan indeks MNC36 turun 1,24% ke 339,08.

Hampir seluruh sektor penggerak IHSG melemah dengan sektor aneka industry memimpin pelemahan hingga 2,01%. Sedangkan sektor pertambangan naik 0,26%.



Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Guna Timur Raya Tbk (TRUK) naik Rp75 atau 11,28% ke Rp740, saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik Rp28 atau 9,33% ke Rp328 dan saham PT Mitra Investindo Tbk (MITI) naik Rp10 atau 9,01% ke Rp121.


Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) turun Rp80 atau 15,38% ke Rp440, saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) turun Rp120 atau 4,58% ke Rp2.500, dan saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun Rp12 atau 4,55% ke Rp252.

πŸ—
Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh nyaris 1% menutup perdagangan sore ini. IHSG melemah karena mengekor merahnya pergerakan saham bursa-bursa Asia.

Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) juga melemah terhadap rupiah. Dolar AS turun ke level 14.045. Selasa kemarin, dolar sempat menjinak ke Rp 13.995.

Pada perdagangan preopening, IHSG berkurang 20,891 poin (0,51%) ke level 6.037,434. Indeks LQ45 turun 7,798 poin (0,80%) ke 969,865.

Membuka perdagangan, Rabu (30/5/2018), melanjutkan pelemahan 38,269 poin (0,63%) ke 6.030,056. Indeks LQ45 melemah 9,134 poin (0,93%) ke 968,529.

Pada pukul 09.05 JATS, IHSG masih berada di zona negatif dengan pelemahan 52,906 poin (0,87%) ke 6.015,419. Indeks LQ45 turun 12,792 poin (1,31%) ke 964,871.

Jeda siang perdagangan IHSG bertengger stagnan. IHSG berkurang 3,304 poin (0,05%) ke 6.065,021. Indeks LQ45 melemah 2,385 poin (0,24%) ke 975,278.

Menutup perdagangan, IHSG jatuh nyaris 1%. IHSG turun 57,270 poin (0,94%) ke 6.011,055. Indeks LQ45 melemah 14,182 poin (1,45%) ke 963,481.

Posisi tertinggi yang sempat dicatatkan IHSG berada di 6.095,828 dan terendah di 6.001,802. Perdagangan saham berlangsung ramai dengan frekuensi perdagangan saham 530.754 kali transaksi sebanyak 11,2 miliar lembar saham senilai Rp 10,4 triliun.

Sembilan sektor saham melemah dan menyeret IHSG ke zona negatif. Saham sektor aneka industri jatuh paling dalam sebesar 2,01%. Sebanyak 162 saham menguat, 228 saham melemah dan 117 saham stagnan. Investor asing mencatat jual bersih Rp 212,70 miliar.

Sementara itu, indeks utama bursa AS kompak ditutup dalam zona merah seiring kenaikan imbal hasil Treasury AS. Indeks Dow Jones turun 1.56% ke level 24,361.45, S&P melemah 1.16% ke level 2,689.86, dan Nasdaq tertekan 0.50% ke level 7,396.59.

Kenaikan pada imbal hasil Treasury AS lebih dikarenakan adanya gejolak ketidakstabilan Politik di Italia serta beberapa negara Eropa lainnya. Pelaku pasar menyikapinya dengan mengalihkan aset-aset beresikonya ke aset yang lebih aman (Safeheaven).

Bursa regional kompak bergerak melemah. Berikut pergerakan Bursa Asia sore ini:
Indeks saham Nikkei anjlok 339,910 poin (1,52%) ke 22.018,520.
Indeks komposit Shanghai melemah 79,020 poin (2,53%) ke 3.041,440.
Indeks Strait Times berkurang 74,530 poin (2,12%) ke 3.443,950
Indeks Hang Seng turun 427,791 poin (1,40%) ke 24.361,449.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk jajaran top gainers di antaranya adalah, United Tractors (UNTR) naik Rp 700 ke Rp 36.800, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 525 ke Rp 25.900, Kimia Farma (KAEF) naik Rp 500 ke Rp 2.530 dan Asuransi Ramayana (ASRM) naik Rp 360 ke Rp 2.360. 

Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.100 ke Rp 68.375, Matahari (LPPF) turun Rp 750 ke Rp 9.150, Unilever Indonesia (UNVR) turun Rp 550 ke Rp 46.550 dan Indocement (INTP) turun Rp 500 ke Rp 17.975. (dna/zlf)
🍈

Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dalam tren pelemahan yang cukup panjang. Namun 2 saham ini justru menguat bahwa hingga lebih dari 300% jika dilihat dari awal tahun.

Kedua saham itu yakni PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM). Keduanya perusahaan tersebut terafiliasi dengan Grup Sinarmas.

Melansir dari data RTI, Rabu (30/5/2018), saham TKIM sudah menguat 358,05% dari posisi awal tahun sekitar Rp 2.970 ke posisi Rp 13.300 pada penutupan kemarin. Hari ini saham TKIM kembali menguat dan sempat menyentuh Rp 13.400.

Sementara saham INKP tercatat sudah naik 209,72% dari posisi awal tahun di sekitar level Rp 5.500 terbang ke posisi Rp 16.550. Saham INKP juga masih menguat hari ini dan sempat sentuh Rp 16750.

Kedua perusahaan kertas ini memiliki induk yang sama yakni PT Purinusa Eka Persada. Di INKP, Purinusa memegang saham 52,72% atau setara 2,88 miliar lembar saham. Sedangkan di TKIM, Purinusa memegang 59,67% atau setara 1,8 miliar lembar saham.
(ang/ang)
🌷

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,05% sampai dengan akhir sesi 1 ke level 6.065,02. Pelemahan IHSG senada dengan bursa saham utama Kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei melemah 1,57%%, indeks Kospi melemah 1,76%, indeks Strait Times melemah 1,98%, indeks Shanghai melemah 1,77%, dan indeks Hang Seng melemah 1,41%.

Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 4,6 triliun dengan volume sebanyak 5,6 miliar saham. Frekuensi perdagangan adalah 292.817 kali. Tujuh sektor saham mengalami pelemahan pada pedagangan pagi ini dipimpin oleh pelemahan sektor infrastruktur yang melemah 1,07%. Diikuti oleh sektor aneka industri yang koreksi 0,57% dan sektor industri dasar yang turun 0,42%.
Saham-saham yang berkontribusi signifikan bagi koreksi IHSG diantaranya: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk/BBRI (-1,54%), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (-1,36%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (-1,66%), PT Astra International Tbk/ASII (-0,7%), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk/PGAS (-3,14%).

Perdagangan IHSG hari ini terjadi bak roller coaster. Pasca dibuka melemah 0,68%, IHSG sempat beberapa kali naik ke zona hijau, sebelum mengakhiri sesi pertama di teritori negatif.


Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan hasil dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) insidentil yang saat ini tengah digelar oleh Bank Indonesia (BI). Kalangan ekonom memproyeksikan bank sentral akan kembali mengerek suku bunga acuannya sebesar 25bps pada pertemuan kali ini.

Dari sisi eksternal, sentimen dapat dikatakan kurang mendukung bagi IHSG untuk melesat. Pertama, adanya krisis politik di Italia. Kini, masyarakat wilayah Italia dihadapkan pada pemilu dadakan (snap election) pasca Presiden Sergio Mattarella menolak nominasi Paolo Savona sebagai Menteri Ekonomi yang diajukan oleh M5S dan Lega party. Mattarella menolak nominasi Savona karena sempat mengancam akan membawa Italia keluar dari Uni Eropa. Akibatnya, pemerintahan pun menjadi tak bisa dibentuk.

Mattarella lalu menunjuk mantan pejabat International Monetary Fund (IMF) Carlo Cottarelli sebagai Perdana Menteri sementara. Ia ditugaskan untuk merencakan pemilu dan meloloskan anggaran negara.

Masih ingat di pikiran kita bagaimana keluarnya Inggris dari Uni Eropa memberikan tekanan yang begitu besar bagi pasar keuangan dunia. Kini, negara dengan perekonomian terbesar ke-3 di Zona Eropa berpotensi mengikuti jejak Inggris. 

Kemudian, hubungan antara AS dan China dalam hal perdagangan yang kembali memanas juga ikut membebani bursa saham Asia. Walaupun sempat mengatakan bahwa bea masuk tak akan diberlakukan kala perundingan dengan China dilakukan, Gedung Putih pada akhirnya tetap bersikeras mengenakan bea masuk baru bagi senilai US$ 50 miliar produk ekspor asal China. 

Kebijakan ini dimaksudkan guna menghukum Negeri Panda karena sering mengambil paksa teknologi dari perusahaan-perusahaan asal AS yang berinvetasi disana.

Daftar produk-produk yang akan dikenakan bea masuk senilai 25% ini akan dirilis paling lambat pada 15 Juni. Tak hanya mengenakan bea masuk baru, pemerintahan AS juga akan membatasi investasi China pada sektor-sektor teknologi yang dinilai sensitif.

Kebijakan AS ini tentu semakin menyulitkan kedua negara untuk mencapai titik temu dalam hal perdagangan. Perang dagang antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia bisa benar-benar terjadi nantinya.
πŸ“

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,68% selepas libur hari raya Waisak ke level 6.027,88. Pelemahan IHSG senada dengan bursa saham utama Kawasan Asia yang telah terlebih dahulu dibuka di zona merah: indeks Nikkei dibuka melemah 1,37%%, indeks Kospi melemah 0,42%, indeks Strait Times melemah 1,85%, indeks Shanghai melemah 1,26%, dan indeks Hang Seng melemah 1,23%.

Derasnya sentimen negatif dari sisi eksternal memaksa bursa saham domestik untuk terjun ke teritori negatif. Pertama, adanya krisis politik di Italia. Kini, masyarakat wilayah Italia dihadapkan pada pemilu dadakan (snap election) pasca Presiden Sergio Mattarella menolak nominasi Paolo Savona sebagai Menteri Ekonomi yang diajukan oleh M5S dan Lega party. Mattarella menolak nominasi Savona karena sempat mengancam akan membawa Italia keluar dari Uni Eropa. Akibatnya, pemerintahan pun menjadi tak bisa dibentuk.

Mattarella lalu menunjuk mantan pejabat International Monetary Fund (IMF) Carlo Cottarelli sebagai Perdana Menteri sementara. Ia ditugaskan untuk merencakan pemilu dan meloloskan anggaran negara.


Masih ingat di pikiran kita bagaimana keluarnya Inggris dari Uni Eropa memberikan tekanan yang begitu besar bagi pasar keuangan dunia. Kini, negara dengan perekonomian terbesar ke-3 di Zona Eropa berpotensi mengikuti jejak Inggris. 

Kemudian, hubungan antara AS dan China dalam hal perdagangan yang kembali memanas juga ikut membebani bursa saham Asia. Walaupun sempat mengatakan bahwa bea masuk tak akan diberlakukan kala perundingan dengan China dilakukan, Gedung Putih pada akhirnya tetap bersikeras mengenakan bea masuk baru bagi senilai US$ 50 miliar produk ekspor asal China. Kebijakan ini dimaksudkan guna menghukum Negeri Panda karena sering mengambil paksa teknologi dari perusahaan-perusahaan asal AS yang berinvetasi disana.

Daftar produk-produk yang akan dikenakan bea masuk senilai 25% ini akan dirilis paling lambat pada 15 Juni. Tak hanya mengenakan bea masuk baru, pemerintahan AS juga akan membatasi investasi China pada sektor-sektor teknologi yang dinilai sensitif.

Kebijakan AS ini tentu semakin menyulitkan kedua negara untuk mencapai titik temu dalam hal perdagangan. Perang dagang antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia bisa benar-benar terjadi nantinya.

Seiring dengan risiko yang mengancam, investor dipaksa bermain aman dengan melepas kepemilikannya atas instrumen berisiko seperti saham dan mengalihkannya ke safe haven. Sampai dengan berita ini diturunkan, Yen menguat 0,2% terhadap dolar AS dan harga emas COMEX kontrak pengiriman bulan Juni menguat 0,04% ke level US$ 1.299,5/troy ons.

Di sisi lain, rupiah melemah 0,39% ke level Rp 14.040/dolar AS.


TIM RISET CNBC INDONESIA



(roy)
🌷

INILAHCOM, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat sebesar 92,58 poin, Senin (28/5/2018), seiring dengan apresiasi nilai tukar rupiah.
IHSG BEI ditutup menguat 92,58 poin atau 1,55 persen menjadi 6.068,32, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 19,27 poin (2,01 persen) menjadi 977,66.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan bahwa pergerakan IHSG kembali mengalami kenaikan seiring dengan apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Kembali terapresiasinya rupiah dan menguatnya pasar obligasi cukup membantu IHSG bertahan di area positif," katanya.
Ia menambahkan investor asing yang kembali melakukan aksi beli turut menopang IHSG. Berdasarkan data BEI , investor asing membukukan beli bersih sebesar Rp512,30 miliar.
Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan sebanyak 424.559 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,498 miliar lembar saham senilai Rp8,406 triliun. Sebanyak 227 saham naik, 158 saham menurun, dan 127 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei naik 30,30 poin (0,14 persen) ke 22.481,09, indeks Hang Seng naik 204,22 poin (0,67 persen) ke 30.792,26, dan Straits Times menguat 5,20 poin (0,15 persen) ke posisi 3.518,48. [tar]
🌷

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup kembali berada di atas level psikologis 6.000 pada perdagangan Senin (28/5). Kemarin, kenaikan indeks cukup tajam yaitu 1,55% ke level 6.068, meski dibayangi sentimen liburan hari ini.
Meski begitu, Kiswoyo Adi Joe, Analis Narada Kapital Indonesia memperkirakan, IHSG besok, Rabu (29/5), bergerak melemah dengan banyaknya sentimen dalam negeri yang membayangi.
"Investor masih cenderung wait and see karena menunggu rapat dewan Gubernur Bank Indonesia," kata Kiswoyo kepada KONTAN, Selasa (29/5). Selain itu sentimen negatif indeks juga datang dengan adanya liburan di Jumat pekan ini, sehingga pasar cenderung sepi.
Sekadar informasi, BI besok akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang tak biasa lantaran digelar untuk kali kedua di Bulan Mei. Padahal, bulan ini, otoritas moneter ini sudah menaikkan bunga menjadi 4,5%.

Dengan demikian, Kiswoyo memprediksi, IHSG bergerak sideways besok dengan support 5.900 dan resistance di level 6.100.
🌷

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas bursa Asia pada hari ini, Senin (28/5), ditutup di zona hijau. Mengutip riset harian OCE Mandiri, indeks Nikkei 225 Stock Average, misalnya, ditutup naik 0,1% menjadi 22.481,1. Kendati demikian, jika dihitung secara year to date (ytd), Nikkei masih mencatatkan penurunan sebesar 1,3%. Kenaikan juga dialami indeks Straits Time sebesar 0,2% menjadi 3.518,5 atau naik 3,4% secara ytd.
Tak terkecuali Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sore ini, IHSG ditutup dengan lompatan 1,6% menjadi 6.068,3. Berdasarkan perhitungan secara month to date (mtd), IHSG mencatatkan kenaikan 1,2%. Namun, jika dihitung berdasarkan ytd, penurunan IHSG mencapai 4,5%.
Saham-saham perbankan menyokong kenaikan IHSG pada hari ini. Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik 5,4% menjadi Rp 7.375 dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik 4,2% menjadi Rp 3.250. Selain itu, saham mover lain yang juga mengerek indeks adalah saham PT Telekomunikasi Indonesia yang naik 3,7% menjadi Rp 3.690.
Adapun saham-saham yang menjadi pemberat (lagging) langkah IHSG antara lain: PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 3,7% menjadi Rp 36.100, PT Astra International Tbk (ASII) turun 1% menjadi Rp 7.175, dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) yang turun 2,9% menjadi Rp 5.950.
Nilai transaksi market pada hari ini mencapai Rp 8,4 triliun, dengan nilai transaksi harian di 2018 saat ini Rp 8,8 triliun. Indeks juga menghijau karena adanya net buy oleh asing dengan nilai Rp 512,7 triliun. Catatan saja, net buy asing dalam hitungan mtd (month to date aka sebulan s/d tanggal ybs)  mencapai Rp 5,8 triliun atau Rp 39,7 triliun secara hitungan ytd (year to date, setahun s/d tgl ybs).
Sementara itu, tingkat yield surat utang pemerintah berdurasi 10 tahun turun 21,6 basis poin menjadi 7,15%. Sedangkan volume transaksi obligasi pemerintah di pasar sekunder hari ini Rp 8,5 triliun. Adapun volume transaksi pada obligasi korporasi senilai Rp 500 miliar.

Bicara mengenai rupiah, sore ini mata uang Garuda terapresiasi 0,9% menjadi Rp 13.995 per dollar AS. Secara mtd, rupiah masih terdepresiasi 0,6% atau terdepresiasi 0,2% dalam hitungan ytd. Hari ini, rupiah diperdagangkan di kisaran 13.975 dan 14.095.
πŸ‰

per tgl 28 Mei 2018: 

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -
Mengawali pekan ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (28/5/2018), ditutup meroket 92,58 poin atau 1,55% ke level 6.068,32. Indeks sempat menyentuh level terendah di posisi 5.977 dan tertinggi 6.080,50. Hal sama juga terjadi pada indeks LQ45 yang lompat 19,28 poin atau 2,01% ke level 977,66.
Tercatat, para investor bertransaksi senilai Rp8,4 triliun dengan frekuensi perdagangan mencapai sebanyak 424.559 kali transaksi dan volume 9,49 miliar lembar saham yang diperdagangkan. 
Sebanyak 227 saham menguat, 158 melemah, dan 127 saham tak bergerak. Investor asing membukukan aksi beli bersih (nett buy) Rp512,3 miliar.
Tercatat, sebagian besar sektor saham menghijau, kecuali sektor saham pertanian melemah 0,24%, sektor saham tambang susut 0,14%, dan sektor saham aneka industri tergelincir 0,83%. Sementara itu, sektor saham keuangan naik 2,86% dan catatkan penguatan terbesar, sektor saham infrastruktur menguat 2,51%, dan sektor saham konstruksi menanjak 1,88%.
Saham-saham yang mengalami kenaikan paling tinggi (top gainers) yakni Dwi Guna Laksana (DWGL) naik paling tinggi 34,66% ke Rp202 per saham, diikuti Arita Prima Indonesia (APII) naik 32,57% ke Rp232 per saham, dan Hotel Mandarine Regency (HOME) naik 26,28% ke Rp197 per saham. 
Sementara saham-saham yang turun terdalam (top losers) antara lain adalah Asuransi Ramayana (ASRM) turun 16,66% ke Rp2.000 per saham, disusul Perdana Bangun Pusaka (KONI) turun 16,5% ke Rp222 per saham, dan Sekar Bumi (SKBM) turun 14,01% ke Rp460 per saham. 

Saham teraktif diperdagangkan seperti BBRI dengan 16.140 transaksi senilai Rp600,27 miliar, diikuti saham ABBA sebanyak 11.686 kali senilai Rp4,81 miliar, dan saham PGAS sebanyak 10.807 kali senilai Rp361,46 miliar.
🌸

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada awal pekan ini. Bahkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu kembali ke level 6.000.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (28/5/2018), IHSG menguat 92,58 poin atau 1,5 persen ke posisi 6.068,32. Indeks saham LQ45 menanjak 2,01 persen ke posisi 977,66.

Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.Sebanyak 227 saham mendaki sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 158 saham melemah dan 127 saham diam di tempat.Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.080,50 dan terendah 5.977. Transaksi perdagangan saham cukup ramai.


Tercatat total frekuensi perdagangan saham 423.180 kali dengan volume perdagangan 9,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,1 triliun.Investor asing beli saham Rp 571,17 miliar di pasar regular.

Sementara itu, dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.991.Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian melemah 0,24 persen, sektor saham tambang susut 0,14 persen dan sektor saham aneka industri tergelincir 0,83 persen.Sementara itu, sektor saham keuangan naik 2,86 persen, dan catatkan penguatan terbesar.

Disusul sektor saham infrastruktur menguat 2,51 persen dan sektor saham konstruksi menanjak 1,88 persen.Saham-saham bank pun menguat di awal pekan ini. Saham BRIS naik 8,55 persen ke posisi Rp 635 per saham, saham BBTN menguat 8 persen ke posisi Rp 3.240 per saham, dan saham BBNI menanjak 7,52 persen ke posisi Rp 8.575 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain saham PZZA turun 6,08 persen ke posisi Rp 1.235 per saham, saham TAXI tergelincir 4,76 persen ke posisi Rp 120 per saham, dan saham MITI susut 4,31 persen ke posisi Rp 111 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,67 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,74 persen, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,13 persen. Sementara itu, indeks saham Singapura mendaki 0,15 persen dan indeks saham Taiwan bertambah 0,42 persen.



1 dari 2 halaman
Sesi I, IHSG Menguat 1,3 Persen


Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham Senin (28/5/2018). IHSG menguat juga diikuti rupiah kembali di bawah posisi 14.000 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, IHSG naik 77,79 poin atau 1,3 persen ke posisi 6.053. Indeks saham LQ45 menguat 1,7 persen ke posisi 974,63. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.057,69 dan terendah 5.977. Sekitar 197 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 144 saham melemah dan 135 saham diam di tempat.Total frekuensi perdagangan saham sekitar 241.337 kali dengan volume perdagangan 5,7 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 3,9 triliun. Investor asing beli saham Rp 427,81 miliar.Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham tambang turun 0,28 persen. Sektor saham keuangan menguat 2,54 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur mendaki 1,94 persen dan sektor saham konstruksi menanjak 1,23 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham HOME naik 25 persen ke posisi Rp 195 per saham, saham BRIS melonjak 9,4 persen ke posisi Rp 640 per saham, dan saham AGRO menanjak 8,74 persen ke posisi Rp 398 per saham.Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham FREN merosot 5,15 persen ke posisi Rp 92 per saham, saham MITI susut 4,31 persen ke posisi Rp 111 per saham, dan saham UNTR turun 2,87 persen ke posisi Rp 36.425 per saham.


Sebagian besar indeks saham naik kecuali indeks saham Thailand melemah 0,40 persen dan indeks saham Shanghai susut 0,18 persen.Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 0,62 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,80 persen, indeks saham Jepang Nikkei naik 0,12 persen.Selain itu, indeks saham Singapura bertambah 0,42 persen dan indeks saham Taiwan naik 0,42 persen.


πŸ‘

Bisnis.com, JAKARTA— Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Senin (28/5/2018) menguat 77,80 poin atau 1,30% ke 6.053.54.
Menurut William Surya Wijaya, Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas, IHSG mendapatkan dukungan dari menguatnya nilai tukar rupiah.
Sementara itu, transaksi perdagangan saham hingga akhir sesi I pada perdagangan hari ini senilai Rp3,89 triliun. Adapun volume saham yang ditransaksikan sebagai 57,08 juta lembar saham.
“Asing mencatatkan net buy Rp427,81 miliar,” kata William kepada Bisnis.com.
Sektor pendorong Sesi I:
Finansial (+2,54%)
Infrastruktur (+1,94%)
Properti (+1,23%)
Top Gainers:
DWGL@202 (+34,67%)
HOME@195 (+25,00%)
GTBO@302 (+24,79%)
TRUK@665 (+24,30%)
BBLD@710 (+23,48%)
Top Losers:
DEFI @905 (-23,95%)
KONI @220 (-17,29%)
CSIS @1.250(-16,67%)
CNTX @515 (-14,17%)
SKBM @460 (-14,02%)
Saham Teraktif (Nilai):
BBRI @3.250 (289,33 miliar)
BMRI @7.300 (260,16 miliar)
PGAS @2.220 (194,32 miliar)
TRAM @384 (179,18 miliar)
POOL @4.810 (171,05 miliar)

Saham Teraktif (Volume):
RIMO @144 (660,32 juta)
TRAM @384 (456,04 juta)
MYRX@140 (381,16 juta)
ARMY @326 (351,66 juta)
IIKP@198 (320,26 juta)
🌷

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan awal pekan. Senin (28/5) pukul 9.11 WIB, IHSG menguat 44 poin atau 0,75% ke 6.020.
Delapan sektor menopang penguatan IHSG pagi ini. Hanya sektor aneka industri dan sektor perkebunan yang turun masing-masing 0,53% dan 0,02%.
Sektor keuangan mencatat kenaikan terbesar, yakni 1,25%. Sektor infrastruktur menyusul dengan kenaikan 1,15%. Sektor barang konsumer menanjak 0,88%. SEktor konstruksi naik 0,64% dan sektor industri dasar naik 0,66%.
Berikut top gainers LQ45:
  • PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 3,37%
  • PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) 3,45%
  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) 3,21%
Top losers LQ45 adalah:
  • PT Global Mediacom Tbk (BMTR) -1,89%
  • PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) -1,81%
  • PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) -1,49%

Investor asing mencatat net buy Rp 49 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah BMRI Rp 18,4 miliar, PGAS Rp 16,4 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 14 miliar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Blue Bird Tbk (BIRD) Rp 2,3 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 1,9 miliar, dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) Rp 1,6 miliar.


TEMPO.COJakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan relinya menembus level 6.000 pada awal perdagangan hari pertama pekan ini. IHSG dibuka dengan kenaikan tipis 0,06 persen atau 3,88 poin di level 5.979,62 dan menguat 0,42 persen atau 24,81 poin ke level 6.000,55 pada pukul 09.06 WIB.
Sementara sebelumnya pada perdagangan Jumat pekan lalu, IHSG ditutup berakhir menguat 0,49 persen atau 29,20 poin di level 5.975,74. Laju kenaikan IHSG itu terjadi di hari keempat berturut-turut.
Pada pagi ini tercatat sebanyak 19 saham bergerak menguat, 9 saham bergerak melemah, dan 555 saham stagnan dari 583 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini. Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona hijau dengan support utama sektor infrastruktur (+0,99 persen) dan industri dasar (+0,84 persen). Adapun sektor aneka industri yang melemah 1,08% memimpin koreksi di antara tiga sektor lainnya.
Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi penguatan IHSG pada perdagangan hari ini di kisaran 5.821 - 6.042. Pekan pendek kembali akan dilalui oleh IHSG, disertai menjelang penantian pergantian bulan di tengah suasana Ramadan.
Selain itu, kata William, pasar menantikan rilis data perekonomian awal bulan. “Peluang kenaikan masih terlihat cukup besar di tengah fluktuasi harga komoditas dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,” kata William dalam risetnya hari ini.
Nilai tukar rupiah terpantau lanjut menguat 52 poin atau 0,37 persen ke Rp14.073 per dolar AS pada perdagangan hari ini pukul 08.51 WIB. Kembalinya capital inflow yang mulai terjadi, menurut William, juga menjadi salah satu faktor pendukung penguatan IHSG hingga saat ini.
Data BEI menyebutkan selama akhir pekan lalu terjadi aksi beli bersih atau net buy oleh investor asing yang berlanjut pada perdagangan hari ketiga berturut-turut, Jumat , 25 Mei 2018. Investor asing membukukan aksi beli bersih atau net buy sebesar Rp768,97 miliar pada perdagangan akhir pekan lalu.
Investor asing melakukan aksi beli sekitar 993,38 juta lembar saham senilai Rp 3,18 triliun. Adapun aksi jual investor asing tercatat 910,29 juta lembar saham senilai sekitar Rp 2,41 triliun. Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai sekitar Rp 7,33 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 7 miliar lembar saham. Aksi beli tersebut yang turut mendorong pergerakan IHSG pada akhir pekan lalu.

🌹

Binaartha Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada hari ini, Senin, 28 Mei 2018.
Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan IHSG berhasil ditutup menguat 0.49% di level 5975.742 pada 25 Mei 2018. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5949.095 hingga 5922.447. Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada level 6002.817 hingga 6029.892.
Berdasarkan indikator daily, MACD telah berhasil membentuk golden cross di area negatif. Selain itu, Stochastic bergerak ke atas menuju ke area overbought, sementara RSI sudah menunjukkan overbought.
Namun, terlihat pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan harga saham, sehingga indeks berpotensi menuju ke area level support.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.
*AALI, Daily (12700) (RoE: 7.36%; PER: 16.84x; EPS: 748.32; PBV: 1.25x; Beta: 0.24):* Saat ini, harga bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 12500 – 12700, dengan target harga secara bertahap di level 12875, 12975 dan 13400. Support: 12325.
*AKRA, Daily (4570) (RoE: 87.66%; PER: 48.61x; EPS: 967.96; PBV: 42.78x; Beta: N/A):* Sebelumnya terlihat pola bullish homing pigeon candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 4550 – 4570, dengan target harga secara bertahap di level 4850 dan 5000.
Support: 4400.
*BRPT, Daily (2220) (RoE: 5.91%; PER: 19.23x; EPS: 115.42; PBV: 1.13x; Beta: 1.77):* Saat ini, pergerakan harga sudah menyentuh garis MA 200 sehingga diharapkan agar peluang terjadinya rebound terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 2200 - 2230, dengan target harga secara bertahap di level 2290 dan 2400. Support: 2130.
*GGRM, Daily (68900) (RoE: 16.63%; PER: 17.30x; EPS: 3983.28; PBV: 2.91x; Beta: 0.82):* Sebelumnya, terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 67800 - 68900, dengan target harga secara bertahap di level 70400, 72900, 74000 dan 77000. Support: 66500 & 65000.
*TINS, Daily (950) (RoE: 3.55%; PER: 32.56x; EPS: 29.48; PBV: 1.16x; Beta: 0.40):* Sebelumnya, terlihat pola bullish engulfing line candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 940 – 960, dengan target harga secara bertahap di level 1020 dan 1040. Support: 900.
*UNVR, Daily (46800) (RoE: 87.66%; PER: 48.61x; EPS: 967.96; PBV: 42.78x; Beta: 0.50):* Sebelumnya, terlihat pola long white body candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 46300 – 46900, dengan target harga di level 48225 dan 49625. Support: 45300.
🌸

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,49% atau 29,20 poin di level 5.975,74 pada perdagangan Jumat (25/5/2018))
Dari 583 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 178 saham menguat, 196 saham melemah, dan 209 saham stagnan.
Berdasarkan data Bloomberg, tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor industri dasar (+1,23%) dan finansial (+0,95%). Adapun sektor infrastruktur dan pertanian masing-masing turun 0,62% dan 0,23%.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 menguat pada perdagangan hari keempat berturut-turut. Indeks Bisnis-27 hari ini berakhir menguat 0,98% atau 5,06 poin di level 521,38, setelah dibuka dengan kenaikan 0,29% atau 1,50 poin di posisi 517,82.
Penguatan IHSG terjadi saat pasar menyoroti keputusan Presiden AS Donald Trump yang membatalkan rencana pertemuannya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Kabar ini memicu aksi penghindaran risiko secara global.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan IHSG tidak terpengaruh oleh batalnya pertemuan AS dan Korut yang menambah tensi geopolitik.
Dipaparkan, pelaku pasar global mencermati isi surat Presiden AS Donald Trump yang beredar luas di media tentang sikap Trump yang seolah memberi ancaman ke pemimpin Korut, Kim Jong Un.
Ketegangan tersebut berimplikasi pada ketidakpastian perdamaian di semenanjung Korea yg berisiko mengganggu ekspor beberapa negara di Asia.

“[Namun] pelaku pasar di Indonesia lebih mencermati arah riil kebijakan gubernur BI yang baru dan spekulasi kenaikan bunga acuan Fed Rate pada Juni mendatang,” ungkap Bhima.
🌸
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound pada akhir pekan ini. Berdasarkan data RTI, Jumat (25/5), IHSG ditutup naik 29,20 poin atau setara 0,49% ke level 5.975,74.
Analis Bina Artha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, IHSG sepanjang pekan ini cenderung menguat. Hal ini disokong faktor eksternal seperti stabilitas harga komoditas dunia. Penguatan harga komoditas memberikan katalis positif bagi IHSG.
“Di sisi lain, sentimen perang dagang antara AS dengan Tiongkok sudah mulai mereda, sebab kedua negara tersebut telah menyepakati penangguhan perang dagang. Hal tersebut tentunya diapresiasi oleh para pelaku pasar global," kata Nafan, Jumat (25/5).
Sedangkan dari internal, stabilitas fundamental makroekonomi dalam negeri yang inklusif dan berkesinambungan memberikan efek positif bagi meningkatnya capital inflow yang mengalir ke pasar modal domestik.
Kenaikan indeks juga didukung penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Ini dinilai sebagai respons positif pasar terkait pelantikan Gubernur BI yang baru, Perry Warjiyo.
“Gubernur BI yang baru ini diharapkan mampu menjalankan kebijakan moneter dalam rangka menstabilkan rupiah dengan memprioritaskan kebijakan-kebijakan yang berorientasi terhadap pro growth dan pro stabililty," kata Nafan.
Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra mengatakan, meskipun di dalam negeri masih minim sentimen positif, namun indikasi net buy mencerminkan potensi asing kembali masuk ke pasar saham Indonesia.
“Dengan penguatan rupiah serta penurunan yield US Treasury 10 tahun, ada kemungkinan indeks akan bertahan di support 5.850-5.900, dan peluang naik menuju level 6.000 cukup besar," prediksi Aditya.

Nafan meramalkan, pekan depan, IHSG akan bergerak secara variatif dengan kecenderungan menguat (bullish) pada range 5.790-6.085. Aditya juga memprediksi, IHSG akan cenderung bullish dengan support di 5.880 dan resistance di level 6.070.

🌷
JAKARTA sindonews - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan terakhir kembali dalam zona hijau setelah menguat 3,33% ke posisi 5.975,74 poin dari 5.783,31 poin pada akhir pekan sebelumnya. Alhasil nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ini ikut meningkat 3,39% menjadi Rp6.685,13 triliun dari Rp6.466,18 triliun pada sepekan sebelumnya. 

Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI Oskar Herliansyah mengatakan, rata-rata frekuensi transaksi harian saham di BEI selama sepekan terakhir juga meningkat 2,8% yakni menjadi 408,38 ribu kali transaksi dari 397,24 ribu kali transaksi pada pekan lalu.

"Sementara, rata-rata nilai transaksi harian saham di BEI mengalami penurunan 6,01% menjadi Rp8,29 triliun dari Rp8,82 triliun sepekan sebelumnya," ujarnya melalui keterangan resmi di Jakarta. 

Oskar menyampaikan, rata-rata volume transaksi harian di BEI pada pekan ini juga mengalami penurunan 0,25% menjadi 8,99 miliar unit saham dari 9,01 miliar unit saham. "Investor asing mulai melakukan aksi beli bersih sebesar Rp867 miliar di sepanjang pekan ini walaupun secara tahunan investor asing masih tercatat mengakumulasi jual bersih senilai Rp40,16 triliun," pungkasnya.

Sebagai informasi, pada akhir pekan kemarin, IHSG menguat 0,49% atau 29,20 ke level 5.975,74. Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp7,34 triliun dengan 7,02 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp768,70 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,41 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp3,18 triliun.

🌷

per tgl 25 Mei 2018: 

JAKARTA sindonews - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (25/5/2018) ditutup menghijau saat kebanyakan bursa Asia tengah mengalami tekanan. IHSG akhir pekan menguat 0,49% atau 29,20 ke level 5.975,74. 

Sebelumnya pada awal perdagangan sesi pertama pagi tadi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI tercatat di posisi 5.997,85 poin, meningkat 51,310 poin (0,86%) dari penutupan Kamis (24/5) sebesar 5.946,54 poin. 

Sektor saham dalam negeri mayoritas berada dalam jalur positif di perdagangan sore dipimpin kenaikan tertinggi sektor industri dasar sebesar 1,23%. Sedangkan sektor infrastruktur serta perkebunan masing-masing ambruk 0,62% serta 0,23%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp7,34 triliun dengan 7,02 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp768,70 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,41 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp3,18 triliun. Tercatat sebesar 193 saham menguat, 203 melemah dan 122 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) naik Rp300 menjadi Rp7.975, PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) bertambah Rp125 menjadi Rp68.900 dan PT First Media Tbk. (KBLV) meningkat Rp60 ke posisi Rp600.

Sementara, beberapa saham yang melemah yakni PT Sona Topas Tourism Industry Tbk. (SONA) turun Rp450 ke posisi Rp2.750, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) melemah Rp70 menjadi Rp2.220 serta PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) turun Rp80 menjadi Rp4.020.

Mayoritas bursa saham Asia ditutup lebih rendah, menyusul Presiden AS Donald Trump membatalkan pertemuan puncak dengan Kim Jong Un dalam KTT Korea Utara. Indeks Kospi, Korea Selatan tergelincir 0,21% menjadi 2.460,80 karena terbebani industri baja dan keuangan meski sektor teknologi mencetak keuntungan. 

Pasar saham China yang lebih besar terlihat sedikit mereda ketika indeks Hang Seng tergelincir 30.588,04 usai kehilangan 172,37 poin atau setara dengan 0,56%. Pelemahan bursa saham Hong Kong terseret sebagai saham sektor energi dan teknologi yang bergerak lebih rendah.

Selanjutnya komposit Shanghai turun tipis 0,4% untuk menutup sesi perdagangan akhir pekan pada level 3,142.17 dan komposit Shenzhen menyusut 0,93% menjadi 1.810,03. Pelemahan juga terlihat pada bursa saham Australia, ASX 200 ketika tergelincir 0,07% hingga menyentuh posisi 6.032,80 dengan subindeks energi dan material mencetak kerugian. 

Di sisi lain, indeks Nikkei Jepang menguat sendiri usai menghapus kerugian di awal perdagangan untuk menutup hari ini lebih tinggi 0,06% yang setara 13,78 poin pada level 22.450,79. Sektor minyak dan pertambangan mengalami tekanan hingga membuat masing-masing berkurang 0,87% dan 2,82%.

Meskipun mengalami lonjakan, namun Nikkei masih berada dalam jalur pelemahan mingguan dengan penurunan lebih dari 2%, berdasarkan data Reuters. Pasar saham lainnya juga lebih rendah dalam sepekan terakhir, dengan komposit Shanghai menurun sekitar 1,2%. Indeks saham MSCI untuk Asia Pasifik di luar Jepang lebih optimis, ketika merayap lebih tinggi 0,09% dalam perdagangan sore Asia.
🌷
JAKARTA okezone – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya kembali menyentuh level 6.000. Siang ini, pasar saham Indonesia menguat 35,06 poin atau 0,58% ke level 5.981,55.

Pada perdagangan sesi I, ada 188 saham menguat, 162 saham melemah, dan 107 saham stagnan. Siang ini, transaksi perdagangan mencapai Rp3,55 triliun dari 4,41 miliar lembar saham diperdagangkan.


Indeks LQ45 naik 5,38 poin atau 0,6% menjadi 959,25, Jakarta Islamic Index (JII) naik 1,10 poin atau 0,2% ke 688,68, indeks IDX30 naik 3,02 poin atau 0,6% ke 520,86 dan indeks MNC36 naik 2,26 poin atau 0,7% ke 336,67.

Mayoritas sektor penggerak IHSG bergerak menguat dengan sektor industri dasar memimpin penguatan hingga 1,6%. Sementara sektor pertanian dan infrastruktur masing-masing melemah tipis.

IHSG Pagi Ini Dibuka Turun Tipis 0,02%

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) naik Rp61 atau 13,74% ke Rp505, saham PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) naik Rp16 atau 8,74% ke Rp199, dan saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) naik Rp70 atau 5,30% ke Rp1.390.

Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, antara lain PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun Rp80 atau 3,49% ke Rp2.210, saham PT Intikeramik Alamsari Tbk (IKAI) turun Rp15 atau 3,32% ke Rp408, dan saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun Rp60 atau 2,59% ke Rp2.260.
πŸ’
TEMPO.COJakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini dibuka menguat sebesar 20,24 poin seiring investor yang melanjutkan aksi beli. IHSG BEI dibuka menguat 0,34 persen ke posisi 5.966,78.
Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 3,24 poin atau 0,34 persen menjadi 957,11. "Berlanjutnya aksi beli investor menyusul fluktuasi nilai tukar rupiah yang stabil menjadi salah satu faktor yang menopang pasar saham domestik," ucap analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, di Jakarta, Jumat, 25 Mei 2018.
Reza mengatakan sentimen positif bagi IHSG datang dari optimisme pasar terhadap Bank Indonesia yang akan terus berupaya menjaga stabilitas kurs rupiah. Selain itu, upaya pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi 2018 yang diprediksi tercapai turut menjadi sentimen positif.
Meski begitu, ujar Reza, sentimen eksternal mengenai Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang membatalkan pertemuan dengan Korea Utara dapat menjadi sentimen negatif bagi pasar karena menimbulkan ketidakpastian.
Adapun Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menuturkan kenaikan IHSG dalam beberapa hari terakhir ini memberi sinyal teknis terjadinya peluang koreksi. "Kenaikan dalam beberapa hari terakhir membuka peluang terjadinya technical correction," ujarnya.
Di bursa regional, yang mengalami kenaikan seperti IHSG di BEI adalah indeks Nikkei yang naik 37,71 poin (0,17 persen) ke posisi 22.474,72. Sedangkan indeks Hang Seng turun 129,00 poin (0,42 persen) ke level 30.631,32 dan Straits Times melemah 5,70 poin (0,16 persen) ke posisi 3.523,22.

ANTARA

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis pada awal perdagangan. Jumat (25/5) pukul 9.08 WIB, IHSG naik 7 poin atau 0,12% ke 5.953.
Enam sektor menguat dan empat sektor melemah pada perdagangan hari ini. Sektor tambang mencatat kenaikan 0,86%. Sektor industri dasar naik 0,79%. Sektor perdagangan menguat 0,72%.
Sektor aneka industri justru turun 0,21%. Penurunan sebesar 0,10% terjadi pada sektor barang konsumer. Sektor keuangan melemah 0,03%.
Sebanyak 158 saham menguat. Masih ada 68 saham yang turun dan 111 saham bergerak datar.
Top gainers LQ45 terdiri dari:
  • PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) 3,41%
  • PT Vale Indonesia Tbk (INCO) 2,93%
  • PT United Tractors Tbk (UNTR) 2,71%
Top losers LQ45 adalah:
  • PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) -1,33%
  • PT PP Tbk (PTPP) -1,13%
  • PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) -1%
Investor asing mencatatkan pembelian bersih Rp 59,46 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan net buy terbesar adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 30,8 miliar, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 9,9 miliar, dan UNTR Rp 9 miliar.

Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 4,7 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 4,3 miliar, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 3,4 miliar.
🌻

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinyal positif mulai terlihat di pasar saham domestik pada pekan ini. Investor asing mulai melakukan akumulasi beli.
Berdasarkan data RTI, pada Rabu (23/5), investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 559,32 miliar. Dilanjutkan pada perdagangan hari ini (24/5) dengan nilai net buy Rp 684,59 miliar. Asing melancarkan aksi beli setelah tiga pekan mencatatkan net sell.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, net buy asing turut memberikan katalis positif bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Kenaikan IHSG juga dipengaruhi faktor lain, seperti pelantikan Perry Warjiyo sebagai Gubernur BI baru yang direspons positif oleh pelaku pasar. Kamis sore, indeks ditutup melesat 154,54 poin atau setara 2,67% ke level 5.946,54.
“IHSG juga dipengaruhi oleh data makroekonomi domestik, data inflasi, neraca perdagangan, cadangan devisa dan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed, yang akan mempengaruhi keputusan BI untuk mengerek suku bunga acuan kembali," kata Nafan, Kamis (24/5).
Menurutnya, investor asing akan melirik saham dari sektor-sektor yang memiliki fundamental dan prospek kinerja yang baik. “Seperti sektor keuangan, konstruksi, aneka industri, infrastruktur dan consumer goods, yang rata-rata mencatatkan kinerja baik akhir-akhir ini," paparnya.
Namun, ia belum bisa memastikan apakah investor asing akan tetap membukukan net buy hingga akhir tahun ini. Hal itu perlu dicermati secara bertahap.
“Seperti kenaikan IHSG harus step by step, minimal level resistance-nya harus konsisten di angka 6.200 - 6.400 dan nilai tukar rupiah juga diharapkan harus cenedrung stabil," imbuhnya.

Nafan menilai, net buy asing cukup berpengaruh positif terhadap investor lokal. Investor lokal mulai berani lakukan akumulasi beli terhadap saham-saham yang potensial dan dianggap murah.
🍁

per tgl 24 Mei 2018: 

Bisnis.com, JAKARTA – Aksi beli bersih atau net buy oleh investor asing berlanjut pada perdagangan hari kedua berturut-turut, Kamis (24/5/2018).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, investor asing membukukan aksi beli bersih atau net buy sebesar Rp684,58 miliar pada perdagangan hari ini.
Investor asing melakukan aksi jual sekitar 932,72 juta lembar saham senilai Rp2,35 triliun. Adapun aksi beli investor asing tercatat 1,05 miliar lembar saham senilai sekitar Rp3,04 triliun.
Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa mencapai sekitar Rp8,21 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 8,38 miliar lembar saham.
Meningkatnya capital inflow ke pasar modal domestik mendorong berlanjutnya reli serta lonjakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (24/5/2018).
IHSG ditutup melonjak 2,67% atau 154,54 poin di level 5.946,54, setelah dibuka dengan kenaikan 0,72% atau 41,61 poin di level 5.833,62. Pada perdagangan Rabu (23/5), IHSG berakhir menguat 0,71% di posisi 5.792.
Dengan demikian, indeks telah membukukan kenaikan sebesar 3.68% sejak berakhir melemah 0,86% atau 49,46 poin di posisi 5.733,85 pada perdagangan Senin (21/5/2018). Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.833,35 – 5.954,31.
Dari 583 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 265 saham menguat, 122 saham melemah, dan 196 saham stagnan.
Analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan stabilitas fundamental makroekonomi dalam negeri yang inklusif dan berkesinambungan memberikan efek positif bagi meningkatnya capital inflow yang mengalir ke pasar modal domestik.
Seperti diketahui, investor asing pada perdagangan Rabu (23/5/2018) mematahkan reli net sell yang telah berlangsung selama 21 hari perdagangan berturut-turut, setelah mencatat net buy Rp559,31 miliar.
Berikut ini ringkasan perdagangan saham oleh investor asing:
24 Mei
Rp684,58 miliar
Net buy
23 Mei
Rp559,31 miliar
Net buy
22 Mei
Rp353,94 miliar
Net sell
21 Mei
Rp792,07 miliar
Net sell
18 Mei
Rp689,35 miliar
Net sell
17 Mei
Rp642,4 miliar
Net sell
16 Mei
Rp709,29 miliar
Net sell
15 Mei
Rp1,16 triliun
Net sell
14 Mei
Rp208,04 miliar
Net sell
11 Mei
Rp434,04 miliar
Net sell

 Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2018
🌷
Bisnis.com, JAKARTA—Binaartha Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini, Kamis (24/5/2018) menuju level resistennya.
“Indeks berpotensi menuju ke area level resisten,” kata M. Nafan Aji Gusta Utama, Analis Binaartha Sekuritas dalam risetnya yang diterima pagi ini, Kamis (24/5/2018).
Dia mengemukakan pada perdagangan rabu (23/5/2018), IHSG berhasil ditutup menguat 0,71% di level 5.792. B
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.754,028 hingga 5.716,057. Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.840,255 hingga 5.888,511.
Berdasarkan indikator daily, MACD berhasil membentuk pola golden cross di area negatif. Stochastic dan RSI menunjukkan netral.
“Masih terlihat pola upward bar, yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan harga saham,” kata Nafan.
Binaartha Sekuritas pada perdagangan hari ini merekomendasi sejumlah saham yang dapat menjadi pertimbangan investor,yaitu:
  • BBRI
Daily (2880) (RoE: 17.81%; PER: 11.88x; EPS: 242.44; PBV: 2.12x; Beta: 1.68): Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola morning star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Buy” pada area level 2830 – 2890, dengan target harga di level 2990. Support: 2800.
  • DOID
Daily (880) (RoE: 21.40%; PER: 13.46x; EPS: 66.88; PBV: 2.86x; Beta: 2.58): Saat ini, terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Beli” pada level 870 – 890, dengan target harga secara bertahap di level 955, 1030, 1210 dan 1390. Support: 850.
  • ELSA
Daily (436) (RoE: 8.93%; PER: 11.33x; EPS: 38.84; PBV: 1.01x; Beta: 0.39): Saat ini, terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Buy” pada area level 430 – 440, dengan target harga secara bertahap di level 448, 452, 458 dan 476. Support: 430 & 422.
  • MEDC
Daily (1200) (RoE: 5.86%; PER: 17.40x; EPS: 67.24; PBV: 1.02x; Beta: 0.74): Potensi stimulus beli terbuka lebar sejak pergerakan harga telah menguji support MA 120. “Buy” pada area level 1165 – 1205, dengan target harga secara bertahap di level 1225, 1300 dan 1375. Support: 1150.
  • RALS.
Daily (1345) (RoE: 1.67%; PER: 161.84x; EPS: 8.28; PBV: 2.70x; Beta: 1.53): Saat ini, harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Beli” pada area level 1305 - 1355, dengan target harga secara bertahap di level 1370 dan 1410. Support: 1285.
  • TOTL

Daily (615) (RoE: 25.78%; PER: 7.13x; EPS: 86.20; PBV: 1.84x; Beta: 2.14): Saat ini, terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Buy” pada area level 605 - 625, dengan target harga secara bertahap di level 650 dan 670. Support: 590.
🌷
per tgl 23 Mei 2018: 

Bisnis.com, JAKARTA – Menutup perdagangan hari ini, Rabu (23/5/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melanjutkan rebound dengan penguatan 0,71% atau naik 40,88 poin ke level 5.792.
Pagi tadi, Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,23% atau 13,3 poin ke level 5.764,42.
Indosurya Bersinar Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdaagngan hari ini, Rabu (23/5/2018) bergerak di kisaran 5.703 – 5.936.
“IHSG berpotensi menguat,” kata William Surya Wijaya, Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas dalam risetnya.
Dia \\mengemukakan IHSG saat ini terlihat sedang berusaha untuk kembali dapat mempertahankan level support, sehingga peluang kenaikan dapat terus berlanjut.
“Sehingga dapat menggapai level rekor tertinggi sepanjang masa kembali, ditengah gejolak harga komoditas dan mulai membaiknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini,” kata William.

🌸
Jakarta detik - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan laju positif setelah dibuka menguat tadi pagi. Jeda siang ini, IHSG parkir menguat di 5.830.

Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap rupiah. Dolar berada di level Rp 14.110 dibandingkan dengan posisi kemarin yang berada di Rp 14.125

Pada perdagangan preopening, IHSG bertambah 13,300 poin (0,23%) ke level 5.764,419. Indeks LQ45 juga naik 3,353 poin (0,37%) ke 915,197.


Membuka perdagangan, Rabu (23/5/2018), IHSG bergerak naik 18,348 poin (0,32%) ke level 5.769,467. Indeks LQ45 juga bertambah 3,887 poin (0,43%) ke 915,731.

Pada pukul 09.05 waktu JATS, IHSG masih berada di zona positif dengan kenaikan 34,477 poin (0,60%) ke level 5.785,596. Indeks LQ45 naik 6,997 poin (0,77%) ke level 918,841.

Jeda perdagangan siang ini, IHSG masih melanjutkan penguatan. IHSG naik 79,806 poin (1,39%) ke 5.830,925. Indeks LQ45 naik 17,918 poin (1,97%) ke 929,762.

Siang ini, posisi tertinggi yang sempat tercatat berada di 5.835,884 dan terendah di 5.764,313. Penguatan IHSG ditopang naiknya 9 sektor saham. Kenaikan paling signifikan dialami saham sektor keuangan yang mencapai 2,71%.

Perdagangan saham terpantau ramai dengan frekuensi perdagangan saham 251.804 kali transaksi sebanyak 4,8 miliar lembar saham senilai Rp 4,4 triliun. Sebanyak 195 saham menguat, 148 saham melemah dan 109 saham stagnan.

Kepercayaan investor asing tampak mulai kembali, terlihat dari catatan beli bersih asing yang mencapai Rp 547,78 miliar.

Sementara itu, indeks utama bursa AS kompak ditutup dalam zona merah pada perdagangan semalam. Indeks Dow Jones turun 0,71%, S&P melemah 0,31%, dan Nasdaq tertekan 0,21%.

Pelemahan terjadi seiring antisipasi pelaku pasar atas laporan dari pertemuan Federal Reserve serta penurunan indeks Dollar sebesar 0,1% ke level 93,60.

Adapun dua indeks sektoral yang memimpin pelemahan di antaranya sektor industri dan sektor energi dengan masing-masing turun 1,3%.

Laju IHSG bertolak belakang dengan laju bursa-bursa Asia yang berada di zona merah. Berikut pergerakan saham bursa-bursa asia siang ini:
  • Indeks Nikkei 225 turun 235,391 poin (1,10%) ke 22.708,180.
  • Indeks Komposit Shanghai berkurang 30,360 poin (0,95%) ke 3.183,840.
  • Indeks Strait Times melemah 36,970 poin (1,04%) ke 3.505,890.
  • Indeks Hang Seng turun 321.000 poin (1,05%) ke 30.909,730.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk jajaran top gainers di antaranya adalah, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.150 ke Rp 67.875, Pabrik Kertas Tjiwi (TKIM) naik Rp 700 ke Rp 12.850, Unilever Indonesia (UNVR) naik Rp 600 ke Rp 46.800 dan United Tractors (UNTR) naik Rp 550 ke Rp 36.525.

Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 375 ke Rp 25.825, Surabaya Investama (SRTG) turun Rp 140 ke Rp 3.650, Wicaksana Overseas (WICO) turun Rp 132 ke Rp 468 dan AKR Corporindo (AKRA) turun Rp 130 ke Rp 4.580. (dna/zlf)

🍈

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada pertengahan pekan ini. Rabu (23/5) pukul 9.04 WIB, IHSG menanjak 34 poin atau 0,60% ke 5.785.
Tujuh sektor menguat dan tiga sektor masih melemah. Sektor keuangan unggul dengan kenaikan 1,48%. Sektor industri dasar menguat 0,96%. Sektor manufaktur naik 0,60%. Sektor barang konsumer menanjak 0,48%
Sementara sektor infrastruktur melemah 0,18%. Sektor tambang pun turun tipis 0,05%.
Ada 114 saham yang menguat pada pagi ini. Sebanyak 114 saham lainnya bergerak flat. Sedangkan jumlah saham yang turun mencapai 75 emiten.
Berikut top gainers LQ45:
  • PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 2,57%
  • PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 2,34%
  • PT XL Axiata Tbk (EXCL) 1,98%
Sedangkan top losers LQ45 adalah:
  • PT Vale Indonesia Tbk (INCO) -2,17%
  • PT Global Mediacom Tbk (BMTR) -0,92%
  • PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) -0,92%
Investor asing mencatat pembelian bersih total Rp 411,75 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) Rp 192,7 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 188,5 miliar, dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 13,7 miliar.

Sedangkan saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) Rp 16 miliar, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 545 juta, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Rp 486 juta.
🍁

INILAHCOM, Jakarta - Pada sesi pertama perdagangan Rabu (23/5/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 13,3 poin (0,23%) ke posisi 5.764,419.
Sebanyak 14 saham naik, 12 saham turun, 9 saham stagnan dan 598 saham tidak ditransaksikan sama sekali.
Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp29,5 miliar dan belum terjadi transaksi di pasar negosiasi.
Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp24,8 miliar dan penjualan saham senilai Rp12,4 miliar. Alhasil, investor asing mencatatkan pembelian saham bersih (net foreign buy) senilai Rp12,4 miliar. [jin]
🌷
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah ditutup melemah pada awal pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah dan ditutup menguat pada perdagangan hari Selasa (22/5).
Pada sesi penutupan perdagangan Selasa (22/5) IHSG ditutup di level 5.751,11 naik tipis 0,3% dibanding penutupan hari Senin (21/5). Penguatan IHSG didorong oleh sektor aneka industri yang naik 5,12% dan sektor manufaktur yang naik 1,08%.
Analis Artha Sekuritas Indonesia, Juan Harahap mengemukakan, investor sudah mulai percaya diri setelah Amerika Serikat (AS) dan China menyatakan on hold dalam konflik perang dagang. Namun, net sale investor asing masih mencatatkan angka yang cukup tinggi, yakni sebesar Rp 353,95 miliar.
Sementara, analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra berpendapat, kenaikan IHSG pada hari Selasa utamanya dikarenakan tekanan yang sudah mereda kepada rupiah. Kestabilan rupiah ini turut memberi andil bagi pasar untuk menemukan momentum sehingga bisa mencatatkan kenaikan, walaupun kenaikannya tergolong kecil.
Hari Rabu (23/5) Juan masih optimis IHSG mampu melanjutkan penguatan dengan level support 5.684 dan resistance 5.858. Secara teknikal IHSG ia katakan akan melanjutkan penguatan setelah sempat menguji lower Bollinger band dan rebound terlihat dari pola candle bar berbentuk inverted hammer , namun penguatan ini akan relatif terbatas.
Sementara, Aditya memprediksi adanya koreksi pada IHSG pada perdagangan hari Rabu. Menurutnya, tekanan jual masih terasa di sektor keuangan, yang bakal memberikan peluang tekanan bagi IHSG. Namun, dengan nilai rupiah yang stabil sedikit banyak akan mampu menopang IHSG. Sementara, kalau melihat sentimen, untuk hari Rabu belum ada sentimen positif yang mampu mengangkat IHSG. “Menjelang akhir bulan sentimen positif masih minim,” ujar Aditya.

Aditya memprediksi IHSG berpotensi melemah dengan level support, 5.716 danresistance 5.790.
🍁

per tgl 22 Mei 2018: 


INILAHCOM, Jakarta - Pada perdagangan Selasa (22/5/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 17 poin (0,3%) ke posisi 5.751.
Sebanyak 148 saham naik, 181 saham turun, 97 saham stagnan dan 108 saham tidak ditransaksikan sama sekali.
Sepanjang perdagangan hari ini, indeks mencapai level tertingginya di posisi 5.813 atau menguat 80 poin dan terendahnya di angka penutupan tersebut.
Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp6,54 triliun dan Rp1,72 triliun di pasar negosiasi. Total transaksi mencapai Rp8,2 triliun.

Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp2,67 triliun dan penjualan saham senilai Rp3,03 triliun. Alhasil, investor asing mencatatkan penjualan saham bersih (net foreign sell) senilai Rp354 miliar. [jin]
🍧
Bisnis.com, JAKARTA — Menutup perdagangan hari ini, Selasa (22/5/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,30% atau 17,26 poin di level 5.751,12.
Pagi tadi, Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,59% atau 33,77 poin ke level 5.767,63.
Analis Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya menjelaskan kondisi pergerakan IHSG masih akan terlihat berusaha menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik.
Menurutnya, potensi kenaikan masih terlihat cukup besar di tengah masih tertekannya nilai tukar rupiah terhadap USD. Peluang capital inflow masih sangat diharapkan untuk kembali dapat mendongkrak IHSG menuju level tertinggi sepanjang masanya kembali.
πŸƒ

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampil semringah pada sesi pertama perdagangan Selasa (22/5), setelah merosot tiga hari beruntun. Indeks acuan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil melesat 77,02 poin atau setara 1,34% ke level 5.810,88.
RTI mencatat, penguatan sembilan sektor memberi amunisi bagi laju IHSG di sesi pagi. Aneka industri memimpin dengan kenaikan mencapai 4,72%. Diikuti, manufaktur, infrastruktur, barang konsumsi, konstruksi, keuangan dan industri dasar yang masing-masing menanjak lebih dari 1%.
Kemudian, sektor perdagangan dan perkebunan naik di bawah 1%. Hanya, sektor pertambangan yang masih turun tipis 0,07%.
Total 214 saham berhasil naik pada sesi pertama, berbanding 143 saham yang turun. Sedangkan, 99 saham lainnya masih stagnan.
Mayoritas saham penghuni indeks LQ45 menguat. Hanya lima saham yang turun dan lima saham stagnan. Berikut ini tiga saham LQ45 yang berada di puncak top gainers alias saham dengan kenaikan tertinggi:
1. PT PP Tbk (PTPP) naik 9,44%
2. PT Astra International Tbk (ASII) naik 5,75%
3. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) naik 4,72%.
Dengan kenaikan yang signfikan, saham ASII mampu menjadi penyokong utama IHSG. Bloomberg mencatat, saham ASII menyumbang amunisi sebesar 13,62 poin.
Diikuti, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang berkontribusi masing-masing 8,76 poin dan 7,30 poin terhadap laju indeks. Pasalnya, saham BBCA berhasil naik 1,85% dan saham HMSP menguat 2% di sesi pagi.

Sepanjang sesi pagi, investor mentransaksikan sekitar 6,43 miliar saham, dengan nilai perdagangan sebesar Rp 3,96 triliun. Indeks  rebound, meski pemodal asing masih melancarkan aksi jual. Ini terlihat dari nilai penjualan bersih alias net sell asing di semua pasar yang mencapai Rp 224,09 miliar.
🌰

JAKARTA – Saham-saham unggulan di Bursa Efek Indonesia yang terkoreksi dalam akibat tekanan sentimen global dan internal dinilai sudah murah, sehingga layak dikoleksi. Hal ini diindikasikan dengan price to earning ratio (PER) yang rendah, seiring indeks harga saham gabungan yang turun 13,5% dari rekor 6.689 pada 19 Februari 2018 ke 5.783 per 18 Mei lalu, dengan kapitalisasi pasar terpangkas sekitar Rp 898 triliun.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), kapitalisasi pasar pada pekan ketiga Februari 2018 masih sekitar Rp 7.364 triliun. Namun, per Jumat pekan lalu (18/5) lalu tinggal Rp 6.466 triliun, atau turun sekitar Rp 898 triliun.
Penurunan bursa ini akibat tekanan global rencana kenaikan suku bunga The Fed yang diperkirakan lebih progresif, serta yield US Treasury yang sempat menembus 3% lebih. Dari internal, tekanan berasal dari neraca perdagangan Indonesia yang kembali defisit.
Sementara itu, merujuk data BEI per 18 Mei 2018, ada 50 emiten dari 100 Best Listed Companies versi Majalah Investor yang memiliki price to earning ratio (PER) di bawah 15,5 kali. Padahal emiten ini memiliki propek bisnis yang bagus. (bersambung)


πŸ“
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,46 persen ke 5.760,14 pada awal perdagangan hari ini, Selasa (22/5).
Saham-saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 naik 0,6 persen ke kisaran 396,7, indeks LQ45 naik 0,6 persen ke kisaran 912,22, JII naik 0,8 persen ke 660,26.
Sektor agri turun 0,3 persen, sementara sektor-sektor lainnya terpantau menguat.
Sektor industri dasar naik 0,6 persen, konsumsi naik 0,4 persen, keuangan naik 0,4 persen, infrastruktur naik 0,4 persen, manufaktur naik 0,7 persen, tambang naik 0,7 persen, aneka industri naik 1,7 persen, properti naik 0,5 persen, perdagangan naik 0,1 persen.

Sumber: BeritaSatu.com

Jakarta - Tekanan jual membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,86 persen ke 5.733,85 pada akhir perdagangan hari ini, Senin (21/5). Sementara itu, rupiah terpantau melemah 0,24 persen.
Saham-saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 turun 1,2 persen ke kisaran 394,33, indeks LQ45 turun 1,3 persen ke kisaran 906,9.
Sektor agrikultur naik 2,3 persen, tambang naik 1,1 persen, aneka industri naik 0,2 persen.
Sektor industri dasar turun 0,6 persen, konsumsi turun 0,7 persen, keuangan turun 1,9 persen, infrastruktur turun 1,5 persen, manufaktur turun 0,5 persen, properti turun 0,6 persen, perdagangan turun 0,2 persen.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada sore hari perdagangan hari ini, Senin (21/5) dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Data Bloomberg menyatakan, rupiah pukul 16.18 WIB di pasar spot exchange berada di level Rp 14.190 per dolar AS atau terdepresiasi 34 poin (0,24 persen) dibandingkan perdagangan sebelumnya Rp 14.156. Transaksi rupiah hari ini diperdagangkan dalam kisaran Rp 14.175-Rp 14.203 per dolar AS.
Sementara euro di pasar spot melemah 0,26 persen ke 1,1741 euro per dolar AS dibandingkan perdagangan sebelumnya. Adapun pound sterling turun 0,5 persen ke 1,3402 pound sterling per dolar AS, yen melemah 0,48 persen ke 111,31 per dolar, yuan melemah 0,13 persen ke 6,3882, won melemah 0,72 persen ke 1.085,35, dan dolar Singapura melemah 0,13 persen ke 1,3452.

Sumber: BeritaSatu.com
🌲

per tgl 21 Mei 2018: 

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,72 persen ke 5.741,58 pada akhir sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (21/5).
Saham-saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 turun 1 persen ke kisaran 395,29, indeks LQ45 turun 1,13 persen ke kisaran 908,51.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada siang hari perdagangan hari ini, Senin (21/5) dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Data Bloomberg menyatakan, rupiah pukul 12.14 WIB di pasar spot exchange berada di level Rp 14.199 per dolar AS atau terdepresiasi 43 poin (0,3 persen) dibandingkan perdagangan sebelumnya Rp 14.156. Transaksi rupiah hari ini diperdagangkan dalam kisaran Rp 14.175-Rp 14.199 per dolar AS.
Sementara euro di pasar spot melemah 0,18 persen ke 1,1751 euro per dolar AS dibandingkan perdagangan sebelumnya. Adapun pound sterling turun 0,26 persen ke 1,3434 pound sterling per dolar AS, yen melemah 0,42 persen ke 111,24 per dolar, yuan melemah 0,03 persen ke 6,3816, won melemah 0,72 persen ke 1.085,35, dan dolar Singapura melemah 0,07 persen ke 1,3444.

Sumber: BeritaSatu.com
🍊

INILAHCOM, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (18/5/2018) ditutup melemah sebesar 32,61 poin terpengaruh sentimen negatif dari pergerakan rupiah.
"Mata uang Rupiah yang melemah menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi IHSG kembali berada dalam area negatif," ujar Analis Teknikal Panin Sekuritas William Hartanto di Jakarta, Jumat (18/5/2018).
IHSG BEI ditutup melemah 32,61 poin atau 0,56 persen menjadi 5.783,31, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 8,01 poin (0,86 persen) menjadi 918,89.
Ia mengatakan bahwa setelah Bank Indonesia memutuskan untuk menaikan suku bunga acuannya, diharapkan mata uang Rupiah dapat bergerak menguat kembali di bawah level Rp14.000 per dolar AS. Namun, dalam perjalanannya, nilai tukar Rupiah terus mengalami tekanan.
"Ekspektasi di pasar, suku bunga naik dapat menjaga Rupiah, ternyata diluar ekspektasi," katanya.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 Mei 2018 memutuskan untuk menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 4,50 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 3,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,25 persen, berlaku efektif sejak 18 Mei 2018.
Di sisi lain, lanjut dia, kenaikan suku bunga juga turut memicu perpindahan dana dari pasar saham ke obligasi. Ketika suku bunga naik, imbal hasil obligasi cenderung akan meningkat sehingga diminati investor.
Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan sebanyak 352.204 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,287 miliar lembar saham senilai Rp7,387 triliun. Sebanyak 149 saham naik, 237 saham menurun, dan 120 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei naik 91,99 poin (0,40 persen) ke 22.930,35, indeks Hang Seng menguat 105,76 poin (0,34 persen) ke 31.047,91, dan Straits Times melemah 7,49 poin (0,21 persen) ke posisi 3.529,27. [tar]
🌼

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,50%. Kenaikan ini disinyalir akan mempengaruhi pergerakan aliran dana asing di pasar domestik.
Analis Indovest Semesta Sekuritas Aditya Perdana Putra mengatakan, untuk sementara, reaksi investor akan melihat sejauh mana efek kenaikan suku bunga dalam menstabilkan rupiah. “Jika dirasa positif, maka instrumen kebijakan BI cukup tepat dan dapat memunculkan confidence di mata investor," katanya, Jumat (18/5).
Meski demikian, kata aditya, upaya untuk membalikkan posisi dari penjualan bersih alias net sell menjadi net buy tidak mudah. "Pertama harus dilihat sejauh mana valuasi market kita terhadap pasar saham di kawasan regional dan global, apa masih bisa memberikan growth yang lebih tinggi atau tidak," paparnya.
Menurutnya, melihat pelemahan rupiah dan risiko makro yang meningkat dan berujung pada konstelasi pertumbuhan ekonomi, maka cukup sulit melihat net buy asing di akhir tahun ini.
Net sell investor asing di Bursa Efek Indonesia masih dipicu oleh kenaikan suku bunga The Federal Reserves, yang memberikan imbal hasil tinggi. Ini memicu sebagian besar investor melakukan rebalancing aset investasi. Di tengah valuasi saham yang cukup mahal, ada perpindahan ke aset yang lebih moderat seperti surat utang AS, obligasi Indonesia, emas, dollar AS serta yen Jepang.
Lanjut Aditya, investor asing akan kembali masuk ke pasar domestik apabila valuasi sudah kembali menarik dan ekonomi Indonesia mencetak pertumbuhan di atas rata-rata.
Saat ini, menurut Aditya, saham yang masih menarik yaitu dari sektor consumer goods, infrastruktur dan perbankan. Memang, asing terlihat masih menjual saham tersebut,. Tapi, itu karena harganya sudah naik banyak sejak tahun lalu dan estimasi pertumbuhan laba per saham alias earning per share (EPS) akan lebih flat di tahun ini.
Di sisi lain, Aditya mencatat sejumlah saham yang masih mencetak posisi net buydi sektor komoditas, industri dasar, ritel dan keuangan. Saham tersebut seperti INDY, PTBA, INKP, TKIM, ERAA, MAPI, BBCA, INCO. "Alasan asing membeli saham tersebut karena prospek bisnis yang masih sejalan dengan estimasi," katanya.
Di tengah aksi jual oleh pemodal asing, Aditya bilang, investor domestik bisa mengambil keuntungan dengan memilih saham-saham blue chips yang harganya sudah terlihat murah.

“Bisa dimulai dari saham di indeks LQ45, lalu IDX dividen 20. Harga saham masih undervalue, fokus pada beberapa emiten yang memiliki high beta. Jadi ketika rebound, bisa cepat naik dan gunakan money management yang tepat," sarannya.

πŸ’
per tgl 18 Mei 2018: 

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua hari ini, 16-17 Mei 2018, Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan Rapat Dewan Gubernur (RDG). Meski banyak orang berharap bank sentral menaikkan bunga acuan demi menguatkan rupiah, sebagian kalangan di bursa saham justru ketar-ketir.
Selama ini ada anggapan umum di kalangan pelaku industri keuangan bahwa kenaikan bunga acuan bank sentral bakal menggerus pamor bursa saham. Kenaikan bunga acuan akan dikuti oleh kenaikan bunga simpanan perbankan serta kenaikan bunga surat utang pemerintah maupun obligasi korporasi.
Kenaikan bunga deposito bank dan kupon bunga surat utang berpotensi menarik minat para pemodal untuk memarkirkan uang mereka di bank atau obligasi. Para manajer investasi reksadana campuran, misalnya, boleh jadi akan memperbesar porsi investasinya di obligasi ketimbang saham.
Nah, benarkah kenaikan bunga acuan bank berkorelasi langsung dengan penarikan dana dari bursa saham dan berakibat penurunan harga saham?
Jika pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa mewakili kecenderungan naik-turun harga saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) kita bisa membuktikan "hubungan" keduanya dengan mudah.
Tim riset KONTAN mencoba menengok data historis kedua indikator tersebut dalam kurun waktu 2005 sampai sekarang. Mari kita cermati.
Tahun 2005
Bunga acuan (%)
IHSG
Desember 2005
12.75
1.162,635
Nopember 2005
12.25
1.096,641
Oktober 2005
11
1.066,224
September 2005
10
1.079,275
Agustus 2005
8.75
1.050,090
Juli 2005
8.5
1.182,301
Pada tahun 2005, secara berturut-turut BI menaikkan bunga acuan BI-rate dari bulan Agustus sampai Desember. Dari semula BI-rate 8,5% pada bulan Juli, BI menaikkannya menjadi 8,75% pada Agustus. Efeknya ke IHSG? Pada kurun waktu yang sama, IHSG mengalami penurunan dari 1.182,39 (Juli) ke 1.050,90 (Agustus).
Pada September 2005, BI mendokrak lagi BI-rate dengan cukup drastis: 125 basis poin (bps)! Dari 8,75% BI-Rate langsung terbang ke 10%! Apa efeknya terhadap IHSG? Per akhir September IHSG malah naik tipis ke 1.079,27 dari semula 1.050,90 (Agustus).
Sebulan kemudian, Oktober, BI-rate melonjak lagi 100 bps ke 11%. Kali ini IHSG turun ke 1.066,22.
Setelah itu, BI menaikkan lagi BI-rate secara berturut-turut ke 12,25% (November) dan 12,75% (Desember). Selama dua bulan tersebut, IHSG naik lagi ke 1.096,641 (November) dan 1,162.635 (Desember).
Jadi, dihitung sejak kenaikan BI-rate dari Juli sampai Desember, IHSG memang turun meski sangat tipis. Bahkan selama empat bulan setelah kenaikan terakhir dan BI-rate anteng di 12,75%, IHSG terus mendaki hingga 1.464,40 (April 2005).
Kenaikan BI-rate berikutnya terjadi pada tahun 2008. Secara beruntun pula BI menaikkan bunga acuan sejak Mei 2008 sampai Oktober 2008. Cuma, kala itu kenaikannya rapi, masing-masing 25 bps, tidak sampai melompat-lompat seperti tiga tahun sebelumnya.
Tahun 2008
Bunga Acuan (%)
IHSG
Desember 2008
9.25
1.355,408
Nopember 2008
9.5
1.241,541
Oktober 2008
9.5
1.256,704
September 2008
9.25
1.832,507
Agustus 2008
9
2.165,943
Juli 2008
8.75
2.304,508
Juni 2008
8.5
2.349,105
Mei 2008
8.25
2.444,349
April 2008
8
2.304,516
Pada Mei 2008 BI manaikkan BI-rate dari sebelumnya 8% (April) menjadi 8,25%. Setelah itu BI-rate kembali naik selama lima bulan beruntun, masing-masing sebesar 25 bps, sehingga pada bulan Oktober 2008 BI-rate sudah bertengger menjadi 9,5%.
Dengan kata lain, selama enam bulan itu bunga acuan bank sentral telah terbang setinggi 150 basis poin alias naik 1,5%. Nah, bagaimana dampaknya ke IHSG kala itu? Mari kita cermati.
Sebulan sebelum kenaikan BI-rate (April) IHSG tercatat di angka 2.304,51. Setelah BI-rate naik (MEI), IHSG bulan itu ditutup ke 2.444,34. Artinya kenaikan BI-rate bulan itu malah dikuti kenaikan IHSG.
Namun, selama lima bulan berikutnya, IHSG terus menerus turun seiring dengan kenaikan bunga acuan. Ketika BI-rate berhenti naik pada Oktober 208, IHSG sudah ambrol ke level 1.256,70. Ternyata kenaikan 1,5% bunga acuan BI diikuti oleh penurunan indeks lebih hampir sedalam 1.048 poin atau sekitar 45%!
Satu catatan yang perlu kita ingat adalah, pada tahun itu ekonomi sedunia sedang terguncang krisis KPR di Amerika Serikat. 
Kenaikan BI-rate selanjutnya baru terjadi lagi pada Februari 2011. Saat itu BI menaikkan bunga acuan dari 6,5% (Januari) menjadi 6,75% (Februari). Tidak ada keniakan susulan.
Tahun 2011
Bunga Acuan (%)
IHSG
Desember 2011
6
3.821,992
Februari 2011
6.75
3.470,348
Januari 2011
6.5
3.409,167

Tak ada kenaikan selama dua tahun setelahnya, bunga acuan kembali naik pada Juni 2013. BI-rate naik dari 5,75% (Mei) ke 6% (Juni). BI-rate naik lagi selama tiga bulan berturut menjadi 6,5% (Juli), 7% (Agustus), dan 7,25% (September). Oktober tak berubah, BI mendongkrak lagi bunga acuan pada November menjadi 7,5%. Pada kurun yang sama IHSG malah naik dari 3.409,17 ke 3.470,35. Bahkan selama lima bulan berikutnya IHSG naik terus mendaki ke 4.130,80 (Juli).
Tahun 2013
Bunga Acuan (%)
IHSG
Desember 2013
7.5
4.274,177
Nopember 2013
7.5
4.256,436
Oktober 2013
7.25
4.510,631
September 2013
7.25
4.316,176
Agustus 2013
7
4.195,089
Juli 2013
6.5
4.610,377
Juni 2013
6
4.818,895
Mei 2013
5.75
5.068,628
Bagaimana reaksi IHSG dalam rentang waktu yang sama? Sebelum kenaikan BI-rate (Mei) IHSG masih nangkring di angka 5.068,62. Pada bulan Juni IHSG mulai turun ke 4.818,89 bahkan terus merosot sampai 4.195,09 pada Agustus 2013. 
Sempat naik lagi sampai Oktober ke 4.510,63, IHSG turun lagi sejalan dengan kenaikan bunga acuan pada bulan November di 4,256.436.
Di masa pemerintahan Jokowi, belum genap sebulan setelah dilantik, BI menaikkan BI-rate pada November 2014. Dari sebelumnya (Oktober) 7,5%, bunga acuan diungkit menjadi 7,75%. Seolah tak mereken kenaikan itu, IHSG terus naik dari 5.089,55 (Oktober) sampai 5.289.40 (Januari 2015).
Tahun 2014
Bunga Acuan (%)
IHSG
Desember 2014
7.75
5.226,947
Nopember 2014
7.75
5.149,888
Oktober 2014
7.5
5.089,547
Itulah terakhir kali bunga acuan mengalami kenaikan. Sejak Februari 2015 BI berangsur-angsur menurunkan bunga acuan. Bahkan semenjak BI 7-day (Reverse) Repo Rate menggantikan BI-rate menggantikan BI pada April 2016, belum sekali pun acuan baru itu turun.
Jika hari ini (17/5) BI benar-benar mengumumkan kenaikan bunga acuan, berarti ini kali kedua bunga acuan naik sejak pemerintahan Jokowi-JK, sekalgus ini menjadi kenaikan pertama bagi BI 7-day (Reverse) Repo Rate.
Kira-kira bagaimana efeknya terhadap IHSG? Benarkah akan melunturkan pamor bursa saham yang belakangan memang terasa lebih mendebarkan? Tentu saja kita hanya bisa menduga-duga. Dari data yang sudah kita tinjau tadi, memang tampak kecenderungan terjadi penurunan IHSG ketika BI menaikkan bunga acuan secara beruntun dalam beberapa bulan.
Gejala ini tampak pada kenaikan BI-rate pada tahun, 2005, 2008, dan 2013. Namun, ingat pula, pada tahun 2005 IHSG sudah mampu memulihkan diri  ketika bunga acuan masih dinaikkan BI.
Di luar itu, ketika bunga acuan hanya berlangsung tunggal, tahun 2011 dan 2014 dan tidak naik secara beruntun, IHSG rasa-rasanya tidak terpengaruh signifikan.


🍊
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,44% ke level 5.815 pada perdagangan Kamis (17/5). Meski demikian, analis memperkirakan IHSG berpotensi rebound, Jumat (18/5).
Analis Paramitha Alfa Sekuritas William Siregar menilai, koreksi indeks pada hari ini, lebih dipengaruhi faktor eksternal. "Sejauh ini saya melihat efek kenaikan yield obligasi US Treasury 10 tahun dan ekpektasi kenaikan suku bunga The Federal Reserves masih jadi faktor dari eksternal," katanya, Kamis (17/5).
Namun, William tidak menampik ada pula pengaruh faktor internal terhadap pelemahan indeks, yaitu antisipasi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate). Namun, katanya, efek sentimen internal tidak besar.
"Sebab, (kenaikan) BI rate hanya untuk melakukan penyesuaian posisi rupiah. Pelemahan rupiah juga akibat dari faktor eksternal," imbuhnya. Sebagai gambaran, Kamis sore, BI mengerek suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,50%.
Prediksi William, Jumat, IHSG berpeluang menguat dengan posisi support di 5.797 dan resistance di 5.861.
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya juga melihat potensi rebound IHSG, besok. Ia optimistis, IHSG bullish dengan level support 5.721 dan resistance 6.002.

Secara umum, kata William Surya, perkembangan IHSG masih akan dipengaruhi rilis data perekonomian dunia, pergerakan market global dan harga komoditas yang fluktuatif.
🍊

per tgl 17 Mei 2018: 


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagian pelaku pasar berharap hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada Kamis (17/5) menaikkan suku bunga acuan (BI rate). Kebijakan itu diharapkan bisa menyelamatkan nilai tukar rupiah dari tekanan yang tajam.
Analis Erdikha Elit Sekuritas Okky Jonathan menilai, banyak investor yang mengharapkan BI menaikan suku bunga. Padahal, jika itu dilakukan, dalam jangka panjang berpotensi memicu investor kabur. "Jangka panjang akan banyak orang yang keluar dari pasar modal Indonesia, bahkan investor lokal," ujarnya, Rabu (16/5).
Ketika BI menaikan suku bunga, maka ada kemungkinan pasar saham emerging market akan ditinggalkan. Investor akan lebih suka menabung atau memburu obligasi yang memberikan bunga menarik dengan risiko rendah, ketimbang berada di pasar saham dengan risiko yang lebih tinggi.
Meskipun untuk jangka pendek, kata Okky, kenaikan suku bunga BI-7DRR mampu mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Selain itu, posisi pasar obligasi Tanah Air akan menjadi lebih menarik.
"Prediksi saya, BI akan menahan suku bunga, karena kondisi ekonomi ini bukan karena pelemahan fundamental ekonomi Indonesia, melainkan lebih karena faktor global yang menghantam seluruh dunia," kata Okky.

Jika suku bunga BI masih bertahan, ada kemungkinan suku bunga pinjaman akan turun di pertengahan tahun ini. Langkah tersebut, diyakini Okky mampu mendukung kinerja sektor properti dan penyaluran kredit.
🌼

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara mengejutkan bangkit dari kejatuhan pada menit-menit akhir perdagangan Rabu (16/5). Indeks acuan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup naik tipis 3,35 poin atau setara 0,06% ke posisi 5.841,46.
Padahal, sejak dibuka pagi tadi, indeks langsung tertekan. IHSG bahkan sempat merosot 1,67% pada awal perdagangan sesi kedua.
RTI mencatat, indeks rebound tipis meski hanya didukung empat sektor saham. Kontribusi terbesar dari sektor infrastruktur yang naik hingga 2,19%. Diikuti, pertambangan yang menanjak 1,01%, serta konstruksi dan keuangan yang masing-masing naik 0,12% dan 0,05%.
Sedangkan, enam sektor lainnya masih melemah, yaitu barang konsumsi, manufaktur, industri dasar, aneka industri, perkebunan dan perdagangan. Keenam sektor tersebut masing-masing turun kurang dari 1%.
Berdasarkan data Bloomberg, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menyumbang amunisi terbesar bagi penguatan IHSG. Saham telko pelat merah ini berkontribusi sebesar 9,95 poin, lantaran berhasil naik 3,26%. Kemudian, ada juga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan kontribusi 3,83 poin dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) sebesar 3,13 poin. Pada Rabu sore, saham BBCA ditutup naik 0,79%, sementara saham HMSP menguat 0,82%.
Hingga sesi perdagangan berakhir, tercatat 214 saham turun, berbanding 153 saham yang naik. Sementara, 122 saham lainnya stagnan.
Asing masih net sell
Investor mentransaksikan sekitar 10,31 miliar saham, dengan nilai perdagangan mencapai Rp 10,53 triliun.
Meski indeks rebound, namun pemodal asing terlihat masih cenderung keluar dari pasar. Ini tercermin dari nilai penjualan bersih alias net sell asing di semua pasar yang mencapai Rp 709,39 miliar.
Tiga saham yang paling banyak dilego asing yaitu, PT Astra International Tbk (ASII), PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Ketiganya secara berturut-turut membukukan nilai penjualan bersih tertinggi oleh asing, yaitu masing-masing Rp 209,9 miliar, Rp 130,3 miliar dan Rp 94,8 miliar.
Penghuni indeks LQ45 yang menempati posisi top losers (saham berkinerja terburuk), yaitu:
1. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun 4,63%.
2. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 3,58%.
3. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun 3,25%.
Sebaliknya, tiga saham LQ45 yang menduduki posisi puncak top gainers, sebagai berikut:
1. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 4,96%.
2. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik 4,72%.
3. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) naik 4,27%.
πŸ‚


per tgl 16 Mei 2018: 
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini Rabu (16/5) naik 3,3 poin (0,05 persen) ke level 5.841,4 setelah seharian tertekan aksi jual.
Berdasarkan data yang diolah Beritasatu.com, kumpulan sahambluechips yang tergabung dalam indeks Investor33 turun 0,5 (0,13 persen) mencapai posisi 407,1.
Sementara indeks LQ-45 naik 0,12 poin (0,01 persen) ke level 935,4. Adapun indeks berbasis syariah yang tergabung Jakarta Islamic Index (JII) turun 4,1 poin (0,59 persen) menjadi 679,1.
Perdagangan hari ini tercatat dengan volume 100,365 miliar saham senilai Rp 10,250 triliun. Sebanyak 157 saham menguat, 227 saham melemah, dan 130 saham stagnan.
Pergerakan sektor saham bervariasi dengan penurunan terdalam saham sektor konsumsi sebesar 0,77 persen disusul manufaktur sebesar 0,64 persen. Sementara sektor saham yang menguat di antaranya pertambangan sebesar 1,01 persen.

Sumber: BeritaSatu.com

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup berbalik menguat 0,06% atau 3,35 poin ke level 5.841,46 pada perdagangan bursa saham hari ini, Rabu (16/5).
Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menilai data neraca perdagangan menjadi faktor penekan IHSG. Pasalnya, terjadi defisit akibat melonjaknya aktifitas impor jelang Ramadan.
Secara teknikal, Lanjar menjelaskan bahwa pergerakan indeks break out support MA5 dengan indikasi negatif kembali berada di rentang 5.800-5.900. Indikator stokastik dan RSI memberikan sinyal jenuh dengan terlihat reversal di area dekat overbought.
Dia memproyeksikan IHSG akan bergerak dengan level support 5.772 dan resistance 5.840. Indeks terlihat sedang membentuk pola inverted head and shoulder dengan neckline di resistance 6.000 jika pada perdagangan selanjutnya ditutup menguat.

“Diperkirakan IHSG akan bergerak mencoba menguat kembali di atas 5.900,” imbuhnya

🌻

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di area negatif pada pagi ini. Rabu (16/5) pukul 9.21 WIB, IHSG turun 55 poin atau 0,95% ke level 5.781.
Seluruh sektor melemah. Penurunan terbesar berasal dari sektor infrastruktur, sebesar 1,27%. Sektor barang konsumer turun 1,15%. Sektor aneka industri turun 1,08%. Sektor keuangan dan manufaktur turun masing-masing 0,87% dan 0,86%.
Ada 125 saham yang bergerak turun. Tapi, 102 saham masih menguat dan 101 saham bergerak mendatar.
Berikut top losers LQ45 pagi ini:
  • PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) -3,80%
  • PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) -2,50%
  • PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) -2,37%
Top gainers LQ45 adalah:
  • PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) 0,90%
  • PT Bumi Resources Tbk (BUMI) 0,79%
  • PT United Tractors Tbk (UNTR) 0,50%
Investor asing mencatat penjualan bersih Rp 59,94 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah TLKM Rp 29,6 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 21 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 10,7 miliar.

Saham-saham yang masih mencatat net buy asing adalah PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 8,6 miliar, UNTR Rp 4,3 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 4,1 miliar.
🍁
Bisnis.com, JAKARTA -- Indosurya Sekuritas memprediksi indeks harga saham gabungan akan bergerak pada kisaran 5.791--6.062 pada perdagangan bursa saham hari Rabu (16/5) dengan potensi menguat.
William Surya Wijaya, Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas menjelaskan IHSG saat ini masih berada dalam rentang konsolidasi wajar sembari menanti momentum untuk dapat kembali menapak naik di tengah arus dana asing yang masih dalam kondisi keluar dari pasar modal.
Sedangkan kuatnya fundamental perekonomian dari data terlansir terlihat masih akan menopang pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
Menurutnya, penantian terhadap suku bunga acuan Bank Indonesia, yang disinyalir belum akan terdapat perubahan, masih akan dapat memberikan warna terhadap pola gerak IHSG. "Hari Rabu IHSG berpotensi menguat."
Adapun rekomendasi saham hari ini:
- HMSP
- ICBP
- JSMR
- TLKM
- SMCB
- WSBP
- WTON
- BBNI

(Disc on)
🍁
Menurut Direktur Utama BEI Tito Sulistio, kondisi likuiditas di bursa saham domestik masih baik sekalipun sedang diterpa sentimen negatif.
Dia menjelaskan, sekitar 85% saham emiten di BEI masih aktif diperdagangkan dengan nilai perdagangan rata-rata Rp 8,9 triliun per hari. Valuasi saham di BEI juga sudah tergolong murah, dengan rata-rata PER 14,2 kali dan PBV 2,2 kali.
Selain itu, kata Tito, tahun lalu laba bersih 514 emiten dari total 572 emiten di BEI tumbuh sekitar 19,27% (secara keseluruhan tumbuh 22,29%).
Tren kinerja yang cemerlang, menurut dia, juga tercermin pada laporan keuangan kuartal I-2018. Sebanyak 48 emiten mencatatkan pertumbuhan laba bersih 21,15%.
“Jadi, sebetulnya di tengah kondisi koreksi yang terjadi belakangan ini, saham di BEI masih sangat menarik," tandas dia.
Tito menegaskan, ketidakpastian (uncertainty) yang saat ini muncul di pasar saham lebih disebabkan faktor global, terutama rencana kenaikan FFR, ancaman perang dagang, dan rencana kenaikan harga minyak.
“Itu membuat investor asing bersikap wait and see. Padahal, PER saham kita, terutama saham-saham LQ-45, sudah berada di bawah 16 kali,” papar dia. (tl/az)


πŸ“
per tgl 15 Mei 2018: 

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (14/5/2018) pascarilis data neraca perdagangan yang mengalami defisit.
IHSG ditutup melemah 1,83% atau 109,04 poin di level 5.838,12, setelah dibuka dengan pelemahan 0,356% atau 21,08 poin di level 5.926,08. Adapun pada perdagangan Senin (14/5), IHSG ditutup melemah 0,16% atau 9,68 poin di posisi 5.947,46.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.833,63 – 5.940,42. Dari 579 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 153 saham menguat, 218 saham melemah, dan 209 saham stagnan.
Berdasarkan data Bloomberg, tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dipimpin oleh sektor finansial yang menguat 2,96%, disusul sektor konsumer yang melemah 2,52%.
Adapun  hanya sektor tambang dan pertanian yang menguat masing-masing 0,72% dan 0,14% dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut.
Dilansir Bisnis.com, neraca perdagangan pada April 2018 tercatat mengalami defisit US$1,63 miliar didorong oleh kenaikan impor barang konsumsi dan migas.
Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto menuturkan defisit ini disebabkan oleh impor yang meningkat tajam.
"Defisit ini disebabkan oleh defisit migas, di mana defisit pada bulan ini mencapai US$1,1 miliar," kata Suhariyanto, Selasa (15/5/2018).
Dengan demikian, posisi neraca perdagangan Indonesia Januari -April 2018 US$1,31 miliar mengalami defisit US$1,31 miliar. Dari posisi tersebut, defisit neraca migas mengalami defisit US$3,8 miliar.
Sementara itu, impor sepanjang April 2018 mencapai US$16,09 miliar atau naik 11,38% dibandingkan Maret 2018. Suhariyanto mengungkapkan kenaikan impor meningkat baik migas dan nonmigas.
Di sisi lain, ekspor pada April 2018 mengalami penurunan 7,19% menjadi US$14,47 miliar dibandingkan bulan sebelumnya, dengan rincian ekspor nonmigas US$13,28 miliar dan migas US$1,19 miliar.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 juga ditutup melemah 2,75% atau 14,3 poin ke level 505,86, setelah dibuka dengan pelemahan 0,6%% atau 3,09 poin di posisi 517,06.
Indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau mayoritas melemah, dengan indeks SE Thailand yang melemah 0,26%, indeks FTSE Malay KLCI melemah -0,12%, dan indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,43%. Adapun indeks PSEi Filipina menguat 1,73%.

Saham-saham penekan IHSG:
 Kode
(%)
BBCA
-3,37
TLKM
-4,80
BMRI
-4,86
BBRI
-3,76
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode
(%)
INKP
+4,99
TKIM
+7,97
MABA
+23,28
FREN
+25,76

Sumber: Bloomberg
🍁
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,83 persen ke 5.838,12 pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (15/5).
Saham-saham unggulan yang tergabung dalam Investor33 turun 3,12 persen ke kisaran 407,59, indeks LQ45 turun 2,77 persen ke kisaran 935,35, JII turun 2,52 persen ke 661,97.
Sektor tambang naik 0,72 persen, agrikultur naik 0,14 persen, sementara sektor-sektor lainnya melemah.
Sektor infrastruktur turun 2,51 persen, perdagangan turun 0,65 persen, industri dasar turun 0,16 persen, properti turun 0,78 persen, konsumsi turun 2,52 persen, manufaktur turun 1,72 persen, aneka industri turun 1,15 persen, keuangan turun 2,96 persen.
Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) menjadi saham dengan transaksi terbesar siang ini. Tercatat 230,38 juta lembar saham TLKM senilai Rp 783,15 miliar berpindah tangan.
Saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) menjadi saham yang paling banyak diperdagangkan. Sebanyak 574,67 juta lembar saham TAXI senilai Rp 82,53 miliar berpindah tangan.
Adapun saham-saham top gainers hari ini adalah:
1. PT Royal Prima Tbk (PRIM) naik 50 persen ke Rp 750.
2. PT Mitra Investindo Tbk (MITI) naik 34,9 persen ke Rp 85.
3. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) naik 25,8 persen ke Rp 83.
4. PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA) naik 23,3 persen ke Rp 715.
5. PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) naik 22,8 persen ke Rp 2.100.


Sumber: BeritaSatu.com
🌾

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus berlanjut hingga sesi pertama perdagangan Selasa (15/5) berakhir. Indeks acuan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali parkir di zona merah, setelah merosot 75,65 poin atau 1,27% ke level 5.871,51.
Koreksi tujuh sektor menggerus tenaga IHSG. RTI mencatat, sektor keuangan turun paling tajam yaitu mencapai 2,22%. Diikuti, infrastruktur dan barang konsumsi yang melorot 1,87% dan 1,61%. Selanjutnya, sektor konstruksi, manufaktur, perdagangan dan pertambangan, masing-masing terkoreksi kurang dari 1%.
Hanya, tiga sektor yang mampu naik, yaitu industri dasar, aneka industri dan perkebunan. Penguatan ketiga sektor ini pun masing-masing kurang dari 1%.
Hingga rehat sesi pertama, 173 saham turun, berbanding 161 saham yang naik. Sedangkan, 116 saham lainnya stagnan.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) paling membebani IHSG pada sesi pertama. Bloomberg mencatat, saham BBCA menggerus indeks sebesar 18,06 poin, setelah jatuh 3,59%. Diikuti, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan kontribusi pelemahan sebesar 11,75 poin dan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan 11,12 poin. 
Investor mentransaksikan sekitar 5,21 miliar saham, dengan nilai perdagangan Rp 4,58 triliun. Pemodal asing masih terlihat melepas kepemilikan saham. Ini tercermin dari nilai penjualan bersih alias net sell di semua pasar yang mencapai Rp 547,74 miliar.
Berikut penghuni indeks LQ45 yang terdepak ke posisi tiga besar top losers(saham berkinerja terburuk):
1. PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun 9,47%.
2. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 4,49%.
3. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) turun 4,33%.

Sedangkan, tiga saham yang menduduki puncak top gainers, sebagai berikut:
1. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) naik 4,83%.
2. PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) naik 3,19%.
3. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) naik 1,65%.
🌸

Jakarta detik - IHSG masih dibuka melemah pagi ini karena sentimen dari teror yang terjadi dua hari kemarin. Dolar pun kembali menguat.

Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah kembali menguat. Dolar berada di level Rp 14.017, kemarin rupiah menguat dan berada di level 13.970 per dolar AS.

Pada perdagangan preopening, IHSG berkurang 21,078 poin (0,35%) ke level 5.926,077. Indeks LQ45 turun 5,300 poin (0,55%) ke level 955,700

Membuka perdagangan, Selasa (15/5/2018), IHSG turun 10,938 poin (0,18%) ke level 5.936,217. Indeks LQ45 turun 4,168 poin (0,43%) ke level 957,832. 

Pada pukul 09.05 waktu JATS, IHSG masih berada di zona negatif dengan penurunan 40,054 poin (0,67%) ke level 5.907,101. Indeks LQ45 turun 11,901 poin (1,24%) ke level 950,099. 

Serangan bom terjadi beruntun di Surabaya dan Jawa Timur kemarin. Sejumlah analis mengatakan teror bom ini tidak akan terlalu berpengaruh pada gerak IHSG.

Sementara bursa regional mayoritas bergerak positif. Berikut pergerakan bursa Asia pagi ini:
  • Indeks Nikkei bertambah 6,391 poin (0,03%) ke level 22.872,250
  • Indeks Komposit Shanghai naik 4,820 poin (0,15%) ke level 3.178,850
  • Indeks Strait Times turun 10,390 poin (0,29%) ke level 3.552,070.
  • Indeks Hang Seng berkurang 135,660 (0,43%) ke level 31.405,420
(zlf/dna)
🌴

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (14/5) ditutup turun 9,68 poin atau setara 0,16% ke level 5.947,16. Namun, ada peluang indeks acuan saham domestik di Bursa Efek Indonesia (BEI) rebound pada perdagangan besok (15/5).
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, IHSG sedikit menurun sebagai respons terhadap ledakan bom di Surabaya.
Namun, lanjutnya, efek itu hanya sementara. Menurut Hans, besok, IHSG akan kembali menguat dengan level support di 5.900 dan level resistance 6.023.
"Hal-hal yang mempengaruhi IHSG saat ini adalah negoisiasi dagang antara AS dan Tiongkok, harga minyak, penarikan diri AS dari perjanjian nuklir terkait Iran dan kemungkinan kenaikan BI Rate," ujarnya, hari ini.
Analis Indovest Semesta Sekuritas Aditya Perdana Putra juga melihat potensi IHSG menguat pada perdagangan Selasa. “Sejauh ini market masih bergerak dengan kecenderungan konsolidasi dan menunggu sinyal BI Rate, apakah akan dinaikan atau tidak. Kalau dinaikan akan memperkuat posisi rupiah," katanya, Senin (14./5).
Prediksi Aditya, indeks akan bullish dengan level support di 5.880 dan resistance 5.970.
πŸ…

Comments

Popular posts from this blog

onlineisasi-digitalisasi (5)

analisis fundamental sederhana: saham KONSUMER (mapi, myor, unvr, icbp, amrt, cpin, hero, mapi, cleo, ades)

terkait fundamental saham ENERGI n TAMBANG (3) (pgas, adro, indy, bumi, antm, elsa)